View
213
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur
dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas KinerjaInstansi
Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan PresidenNomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, Tugas Fungsi, Susunan Organisasi danTata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Dokumen Riviu Rencana
Strategis Tahun 2015-2019 Pengadilan Agama Koto Baru
Dokumen ini adalah dokumen yang berisi tentang gambaran sasaran atau
kondisi hasil yang akan dicapai dan strategi yang dilaksanakan dalam kurun waktu 5
tahun.
Semoga dokumen ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami ditahun
yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait.
Koto Baru, 02 Januari 2016 Ketua Pengadilan Agama Koto Baru
ttd
Drs.Ramli,.MH NIP:19601231.199403.1.026
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Kondisi Umum ..............................................................................................
1.2 Potensi dan Permasalahan ............................................................................... Bab II Visi, Misi dan Tujuan
2.1 Visi .................................................................................................................... 2.2 Misi ..................................................................................................
2.3 Tujuan.......................................................................................................... 2.4 Sasaran Strategis........................................................................................
Bab III Arah Kebijakan dan Strategi
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung RI .......................................... 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi PTA Padang........................................................ 3.3 Kerangka Regulasi .......................................................................................... 3.4 Kerangka Kelembagaan……………………………………………………………
BAB IV Target KInerja dan Kerangka Pendanaan LAMPIRAN
1. Matrik Renstara
BAB V PENUTUP
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang telah diamandemen dinyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama,
Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi”.
Dengan dicantumkannya Peradilan Agama dalam konstitusi tersebut sudah tidak
dapat diragukan lagi keberadaan Pengadilan Agama di Republik Indonesia sebagai
salah satu Badan Kekuasaan Kehakiman.
Sebagai pelaksanaan dari pasal 24 ayat (2) undang-undang dasar
tersebut,lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman
dimana dalam pasal 13 ayat (1) undang-undang tersebut dinyatakan bahwa orgasinasi,
administrasi dan finansial Mahkamah Agung dan peradilan di bawahnya berada di
bawah kekuasaan Mahkamah Agung, dan sejak saat itu Peradilan Agama berada
dalam satu atap di lingkungan kekuasaan Mahkamah Agung.
Perubahan besar telah terjadi pula pada lingkungan Peradilan Agama yaitu
dengan lahirnya Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama dimana ditegaskan
kembali tentang pembinaan tehnis peradilan, organisasi, administrasi dan finansial
Pengadilan Agama dilakukan oleh Mahkamah Agung, tetapi yang tidak kalah
pentingnya yaitu ditambahnya tugas dan wewenang Pengadilan Agama yaitu dapat
mengadili perkara Zakat, Infaq, dan Ekonomi Syari’ah.
Untuk adanya pengaturan yang lebih konprehensif terutama tentang pengaturan
pengawasan hakim dan sebagainya maka undang-undang nomor 4 tahun 2004 teleh
diganti dengan undang-undang nomor 48 tahun 2009.
Sedangkan untuk Pengadilan Agama, undang-undang nomor 7 tahun 1989 telah
diubah untuk kedua kalinya yaitu dengan undang-undang nomor 50 tahun 2009 yang
dimaksudkan untuk memperkuat prinsip dasar dalam penyelenggaraan kekuasaan
kehakiman, yaitu agar prinsip kemandirian peradilan dan prinsip kebebasan hakim
dapat berjalan paralel dengan prinsip integritas dan akuntabilitas hakim.
Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip
pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya
akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan (transparansi), hakim dan
pegawai pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya.
Untuk itu sudah merupakan suatu keharusan adanya akuntabilitas kinerja pada
setiap instansi pemerintah.
Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan
Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan
Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan
Negara Tertinggi.
Kabupaten Solok bukanlah daerah baru karena Solok telah ada jauh sebelum
undang-undang pembentukan wilayah ini dikeluarkan. Pada masa penjajahan Belanda
dulu, tepatnya pada tanggal 9 April 1913, nama Solok telah digunakan sebagai nama
sebuah unit administrasi setingkat kabupaten yaitu Afdeeling Solok sebagaimana
disebut di dalam Besluit Gubernur Jenderal Belanda yang kemudian dimuat di
dalamStaatsblad van Nederlandsch-Indie. Sejak ditetapkannya nama Solok setingkat
kabupaten pada tahun 1913 hingga saat ini Solok tetap digunakan sebagai nama
wilayah administratif pemerintahan setingkat kabupaten/kota.
Pada tahun 1970, ibukota Kabupaten Solok berkembang dan ditetapkan menjadi
sebuah kotamadya dengan nama Kota Solok. Berubah statusnya Ibukota Kabupaten
Solok menjadi sebuah wilayah pemerintahan baru tidak diiringi sekaligus dengan
pemindahan ibu kota ke lokasi baru. Pada tahun 1979 Kabupaten Solok baru
melakukan pemindahan pusat pelayanan pemerintahan dari Kota Solok ke Koto Baru,
Kecamatan Kubung, namun secara yuridis Ibukota Kabupaten Solok masih tetap Solok,
maka dengan adanya perubahan status tersebut tentu Pengadilan Agama Kabupaten
Solok yang selama ini bertempat di Alahan Panjang tentu akan mengikuti perubahan
tersebut dimana Pengadilan Agama harus berada di Ibu kota Kabupaten Pada Tahun
1986 Pengadilan Agama Alahan Panjang berubah menjadi Pengadilan Agama Koto
Baru yang berdasarkan Keputusan Meneteri Agama RI Nomor 202 Tahun 1986 tanggal
17 Juli 1986.Pada waktu itu Pengadilan Agama Koto Baru belum mempunyai Gedung
kantor Sendiri di Koto Baru, maka untuk mengatasinya Pengadilan Agama Solok
meminjamkan sebahagian Ruang Gedung Kantornya untuk dijadikan sebagai tempat
operasional Pengadilan Agama Koto Baru sesuai dengan surat pinjaman pemakaian
ruang gedung yang ditanda tangani oleh Ketua Pengadilan Agama Solok (
Drs.Syahrial ) dan Ketua Pengadilan Agama Koto Baru ( Drs.M.Yasir ) pada tanggal
30 Oktober 1986.sebab pada saat itu Pengadilan Agama Solok bertepat di Koto
Baru,yang mana Koto Baru termasuk wilayah Kabupaten Solok semenjak Pengadilan
Agama Solok telah memiliki gedung sendiri yang bertempat di Kota Solok maka dengan
sendirinya gedung Pengadilan Agama Solok inilah yang sampai sekarang menjadi
Kantor Pengadilan Agama Koto Baru yang merupakan warisan dari Pengadilan Agama
Koto Solok
Pengadilan Agama Koto Baru merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi
Agama Padang. Pengadilan Agama Koto Baru terletak di Jl. Raya Koto Baru No. 75
Koto Baru Solok yang mempunyai yurisdiksi 9 Kecamatan dan 44 Nagari dengan luas
wilayah 1.782,05 Km² dan jumlah penduduk 348.991 jiwa. Pengadilan Agama bertugas
dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat
pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat,
hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalam
pasal 49 Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama.
1. Keadaan Perkara Tahun 2015
Keadaan perkara pada Pengadilan Agama Koto Baru, baik sisa perkara tahun 2013
maupun perkara yang diterima dan diputus selama tahun 2014 dapatdiperinci sebagai
berikut :
a.
b
Sisa Perkara Tahun yang lalu ( 2014)
Diterima Tahu 2015
6 Perkara
619 Perkara
Jumlah 625 Perkara
c Diputus Tahun 2015 614 Perkara
Sisa Tahun 2015 11 Perkara
2. Jenis Perkara Tahun 2015
Pengadilan Agama Koto Baru selama tahun 2015 telah menerima sebanyak 619
pekara, yang terdiri dari perkara contentious (gugatan) sebanyak 394 perkara dan
perkara voluntair (permohonan) sebanyak 225 perkara.
JENIS PERKARA 2015
NO JENIS PERKARA JUMLAH
1. Izin Poligami 0 perkara
2. Izin kawin 0 Perkara
3. Dispensasi Kawin 15 Perkara
4. Pencegahan perkawinan 0 Perkara
5. Penolakan perkawinan oleh PPN 0 Perkara
6. Pembatalan perkawinan 0 Perkara
7. Kelalaian kewajiban suami/isteri 0 Perkara
8. Permohonan Cerai talak 151 Perkara
9. Gugatan Perceraian 241 Perkara
10. Harta Bersama 0 perkara
11. Penguasaan anak 0 perkara
12. Nafkah anak oleh ibu 0 perkara
13. Pengangkatan Anak 2 perkara
14. Pencabutan kekuasaan orang tua 0 perkara
15. Pencabutan kekuasaan wali 0 perkara
16. Perwalian 14 perkara
17 Penunjukan orang lain sebagai wali 0 perkara
18. Ganti rugi terhadap wali 0 perkara
19. Asal usul anak 0 perkara
20. Penolakan kawin campur 0 perkara
21. Isbat Nikah 190 perkara
22. Wali adhal 2 perkara
23. Sengketa waris 0 perkara
24. Wasiat 0 perkara
25. Hibah 2 perkara
26. Wakaf 0 perkara
27. Zakat 0 perkara
28. Infaq 0 perkara
29. Sadaqah 0 perkara
30. Ekonomi Syari’ah 0 perkara
31. Penetapan Ahli Waris 1 perkara
JUMLAH 619 perkara
3. Penyelesaian Perkara Tahun 2015
Dari data tersebut di atas selama tahun 2015 Pengadilan Agama Koto Baru telah
menyelesaikan/memutus sebanyak 614 pekara (dari sisa perkara tahun 2014 )
sebanyak 6 perkara ditambah perkara masuk tahun 2015 sebanyak 619 perkara
yang terdiri dari :
PERKARA DISELESAIKAN TAHUN 2014
DAN JENIS PERKARA
NO JENIS PERKARA JUMLAH
1. Izin Poligami 0 perkara
2. Pencegahan Perkawinan 0 perkara
3. Penolakan Perkawinan oleh PPN 0 perkara
4. Pembatalan Perkawinan 0 perkara
5. Kelalaian atas Kewajiban Suami/Isteri 0 perkara
6. Cerai Talak 240 perkara
7. Cerai Gugatan 147 perkara
8. Harta bersama 0 perkara
9. Pengasuhan Anak/ Hadlonah 0 perkara
10. Nafkah Anak oleh Ibu 0 perkara
11. Hak-hak Bekas Isteri 0 perkara
12. Pengesahan Anak 0 perkara
13. Pencabutan Kekuasaan Orang Tua 0 perkara
14. Perwalian 14 perkara
15. Pencabutan Kekuasaan Wali 0 perkara
16 Penunjukan Orang lain sbg Wali 1 perkara
17. Ganti Rugi terhadap Wali 0 perkara
18. Asal Usul Anak/Pengangkatan Anak 2 perkara
19. Penolakan Kawin Campur 0 perkara
20. Isbat Nikah 190 perkara
21 Izin Kawin 0 perkara
22. Dispensasi Kawin 15 perkara
23. Wali Adal 2 perkara
24 Ekonomi Syariah 0 perkara
Pengadilan Agama yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan
berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara
orang-orang yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat,hibah, wakaf,
zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah, sebagaimana diatur dalampasal 49
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas UndangundangNomor 7
Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009
Tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan
Agama.
Struktur Organisasi (Susunan) Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim
Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.
1. Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil
Ketua.
Hakim adalah Pejabat yang melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman. Jumlah
Hakim Pengadilan Agama Koto Baru pada tahun 2015 sebanyak 10 orang.
4. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Kepaniteraan yang dipimpin
oleh seorang Panitera.
5. Dalam melaksanakan tugasnya Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh
seorang Wakil Panitera dan 3 (orang) Panitera Muda yaitu Panitera Muda
Hukum,Panitera Muda Gugatan dan Panitera Muda Permohonan. Disamping itu
Panitera juga dibantu oleh beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa
orang Jurusita/Jurusita Pengganti.
25. Kewarisan 0 perkara
26 Wasiat 0 perkara
27 Hibah 2 perkara
28 Wakaf 0 perkara
29. Zakat/Infaq/Shodaqoh 0 perkara
30. P3HP/Penetapan Ahli Waris 2 perkara
31 Iain‑Lain 0 perkara
JUMLAH 614 Perkara
6. Jumlah Panitera Pengganti Pengadilan Agama Koto Baru pada tahun 2015
sebanyak 1 orang, sedang jumlah Jurusita 1 orang dan Juru Sita Pengganti
sebanyak 2 orang.
7. Pada setiap Pengadilan Agama ditetapkan adanya Sekretariat yang dipimpin
oleh seorang Sekretaris.
6. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh seorang Wakil Sekretaris
dan 3 (orang) Kaur. Yaitu Kaur Kepegawaian, Kaur. Keuangan, dan Kaur.
Umum.
7. Panitera Pengadilan Agama merangkap Sekretaris Pengadilan Agama.
1.2. Potensi dan Permasalahan
Penduduk Kabupaten Koto Baru mayoritas beragama Islam dan memiliki kesadaran
hukum yang cukup baik, sehingga perkara yang terdaftar di PengadilanAgama Koto
Baru cukup tinggi yaitu rata-rata setiap bulannya 30 perkara.Hal ini memerlukan
pelayanan yang prima dari Pengadilan Agama Koto Baru.Untuk itu diperlukan sarana
dan prasarana yang memadai tetapi yang tak kalah pentingnya adanya Sumber Daya
Manusia yang profesional dan jumlahnya cukup.Pada tanggal 30 April 2013 Bapak Drs.
H Syamsurahin. Telah meresmikan Peletakan Batu Pertama untuk gedung kantor baru
Pengadilan Agama Koto Baru seluas 1.100 m2. Sarana gedung ini sedang dalam
Perancanaa Pembanguna Tahap kedua dengan total Dana Rp.4.800.000.000. Dan
yang menjadi permasalahan di Pengadilan Agama Koto Baru adalah kurangnya tenaga
teknis yudisial dan tenaga administrasi.Jumlah Hakim Pengadilan Agama Koto Baru
pada akhir 2015 sebanyak 10 orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua. Sedangkan
jumlah tenaga administrasi adalah sebanyak 14 orang.
Walaupun demikian, dengan sarana teknologi kekurangan Sumber Daya Manusia itu
sedikit teratasi.
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi
Visi Pengadilan Agama Koto Baru adalah “
1. Mejaga Kemandirian Pengadilan Agama Yang Agung
2. Memberikan Pelayanan hukum yang berkeadilam
3. Meningkatkan kwalitas kepemimpinan Pengadilan Agama Koto Baru
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Koto Baru
2.2. Misi
Untuk mencapai visi tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Koto Baru menetapkan
misi-misi sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian badan Peradilan;
2. Meningkatkan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan
3. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan;
4. Meningkatkan tranparan bada peradilan
masyarakat.
2.3. Tujuan Strategis
1. Meningkatnya pelayanan hukum yang berkeadilan, kredibel dan transparan
kepada
masyarakat pencari keadilan.
2. Terwujudnya aparat Pengadilan Agama Koto Baru yang profesional, efektif,
efisien, dan akuntabel.
3. Meningkatnya pengawasan intern dalam rangka peningkatan pelayanan hukum
kepada masyarakat pencari keadilan
2.4. Sasaran Strategis
1. Terwujudnya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan
danakuntabel.
2. Terselesaikannya Administrasi perkara yang efektif, efisien, dan akuntabel.
3. Terwujudnya penyelesaian perkara melalui mediasi.
4. Terwujudnya pelaksanaan Pengawasan internal yang efektif dan efisien.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 2015-2019
1. Pembatasan perkara kasasi di Mahkamah Agung;
2. Restrukturisasi organisasi Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya;
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia peradilan melalui pembenahan
sistem dan
manajemen sumber daya manusia, serta;
5. Peningkatan akses masyarakat atas keadilan.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi PTA Padang
Sebagai kelanjutan program Pembaharuan Mahkamah Agung, dalam upaya
meningkatkan citra Mahkamah Agung serta Pengadilan dibawahnya sebagai lembaga
yang terhormat dan dihormati, Pengadilan Tinggi Agama Padang selama tahun 2013
telah melakukan beberapa hal diantaranya adalah dengan meningkatkan sarana dan
prasarana Peradilan Agama diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat lebih
ditingkatkan, disamping itu untuk meningkatkan transparansi peradilan sebagaimana
diatur dalam Surat Keputusan KetuaMahkamah Agung No. 144 Tahun 2007, seluruh
Pengadilan Agama di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Padang telah memiliki
website yang dapat diakses olehseluruh masyarakat, hal ini diharapkan dapat memberi
kemudahan bagi masyarakatuntuk memperoleh informasi tentang peradilan agama,
seperti prosedur berperkara,biaya perkara, putusan dan sebagainya.
Pemanfaatan teknologi informasi juga terus dilakukan, sebagai sarana
untukpenataan sistem informasi manajemen yang lebih efektif dan efisien, sehingga
selain meningkatkan kualitas kinerja peradilan, dapat juga digunakan untuk
meningkatkan transparansi sistem peradilan itu sendiri.
Menindaklanjuti program pengembangan Teknologi Informasi dari Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Agama, dalam tahun 2010 hampir seluruh PengadilanAgama
di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Padang telah memanfaatkan
SistemAdministrasi Peradilan Agama (SIADPA) dan untuk pengelolaan data
kepegawaian telah mengaplikasikan Sistem Informasi Pegawai (SIMPEG) dari Badilag
dan Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP) dari Mahkamah Agung R.I. Sementara itu
website Pengadilan Tinggi Agama Padang dan seluruh Pengadilan Agama di Padang
telah memuat publikasi putusan, transparansi anggaran dan transparansi biaya perkara,
prosedur berperkara, data pengawasan dan sebagainya, sehingga makin
lengkaplahinformasi yang dapat diperoleh masyarakat dari website tersebut dan hal ini
membuktikan bahwa peradilan agama telah menjalankan transparansi dan
keterbukaan.
3.3.KERANGKA REGULASI
Dengan lahirnya Undang- Undang nomor 25 tahun 2004 tentang system Perencanaan
Pembangunan Nasional secara tegas menyatakan bahwa kerangka regulasi menjadi
bagian dari salah satu dokumen perencanaan nasional. Pasal 4 ayat (2) menyatakan:
“RPJMN(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) merupakan
penjabaran dari visi, misi dan Program Presiden yang memuat strategi
pembangunan Nasional, kebijakan umum, program kementerian/ lembaga dan lintas
Kementerian/ Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka
ekonomi makro yang mencakup gambaran perrekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi
dan kerangka pendanaan”
Seiring dengan diterbitkannya UU nomor 25 tahun 2004 tentang system Perencanaan
Pembangunan Nasional tersebut diatas dan UU omor 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang -undangan, guna mendorong penccapaian prioritas
pembangunan nasional khususnya terwujudnya kepastian hukum maka diperlukan
adanya suatu regulasi peraturan perundang - undangan yang berkualitas. Mahkamah
Agung sebagai salah satu Lembaga Tinggi Negara pada RPJM periode ke III tahun
2015-2019 oleh pemerintahan guna terwujudnya pembanguna hukum dalam berbagai
aspek. Tahapan Sasaran Pembangunan Hukum Nasional Janga Menengah RPJMN
tahun 2015 - 2019 adalah kesadaran dan penengakan hukum dalam berbagai aspek
kehidupan berkembang makin mantap sertaa profesinalisme aparatur negara di
pusat dan daerah makin mapu mendukung pembangunan nasional.
Dalam melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJMN tahun
2015- 2019 yang diamanatkan kepada setiap kementerian/ lembaga (K/L) maka K/L
dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang dijadikan sebagai instrument guna
pencapaian sasaran kelembagaan. Kerangka regulasi merupakan perencanaan
pembentukan regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong dan mengatur
perilaku masyarakat dan penyelenggaraan Negara dalam mencapai tujuan
bernegara. Kerangka regulasi ini diatur dalam pasal 1 angka 14 Permen PPN/Kepala
Bappenas tentang juklak No.2/Juklak/Sesmen/03/2014 tentnag Petunjuk Pelaksaaan
tentang Pedomana Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN.
Pelu dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana stratetejik tahun 2015-2019adalah :
a. Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai
kebutuhan pembanguna,
b. Meningkatkan kulaitas regulasi dalam rangka mendukung
pencapaian prioritas pembangunan,
c. Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan
pembentukan regulasi.
Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara dalam merealisasikan
program pemerintah yang dituankan dalam RPJM tahun 2015-2019 juga harus
menetapkan kerangka regulasi, penetapan kerangka regulasi yang dibuat Mahkamah
Agung sudah barang tentu akan selalu seiring dengan kebijakan lembaga yang
dituangkan dalam arah kebijakan dan Strategi mahkamah agung
3.4. KERANGKA KELEMBAGAAN
Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi 823
satuan kerja yang yang tersebar di setiap provinsi se Indonesia. Mahkamah Agung
terstruktur dengan peraturan yang kuat yaitu :
UU No 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Perpres No 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung RI
Perpres No 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteran Mahkamah Agung RI
Dengan menjadi bagian Mahkamah Agung RI, Pengadilan Agama Koto Baru sebagai
salah satu Pengadilan Kelas III berada dibawah Pengadilan Tinggi Agama Padang
yang memiliki 17 satuan kerja. Pengadilan agama Koto Baru memiliki Tugas serta
fungsi yang terstruktur dan terorganisir dengan baik dibawah pimpinan Ketua
Pengadilan Agama Koto Baru dibantu oleh Sekretaris dan Panitera Pengadilan Agama
Koto Baru. Sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015
tentang organsasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.
a. Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II
Pasal 104
(1) Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II adalah aparatur tata usaha negara yang
dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan tanggung jawab Ketua
Pengadilan Agama Kelas II
(2) Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II dipimpin oleh Panitera.
Pasal 105 Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan
surat-surat yang berkaitan dengan perkara.
Pasal 107
Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II , terdiri atas:
a. Panitera Muda Permohonan;
b. Panitera Muda Gugatan; dan
c.Panitera Muda Hukum.
BAGAN ORGANISASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA KOTO BARU
PANITERA
WAKIL PANITERA
PANITERA MUDA
HUKUM
PANITERA MUDA
GUGATAN
PANITERA MUDA
PERMOHONAN
PANITERA PENGGANTI
JURUSITA
JURUSITA PENGGANTI
a. Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II.
Pasal 315
(1) Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas IIadalah aparatur tata usaha negara yang
dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Ketua Pengadilan Agama Kelas II.
(2) Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II dipimpin oleh Sekretaris.
Pasal 316
Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya
manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Agama Kelas II.
Pasal 317
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal316,Kesekretariatan
Pengadilan Agama Kelas II
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;
b. pelaksanaan urusan kepegawaian;
c. pelaksanaan urusan keuangan;
d. penyiapa
n bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;
e. pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
f. pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,
keprotokolan, dan perpustakaan;
g. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta
pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II.
Pasal 318
Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II
terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan;
b. Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana; dan
c. Subbagian Umum dan Keuangan.
BAGAN ORGANISASI KESEKRETARIATAN PENGADILAN AGAMA KOTO BARU
SEKRETARIS
KASUBAG UMUM
DAN KEUANGAN
KASUBAG
PERENCANAAN
PELAPORAN DAN IT
KASUBAG KEPEGAWAIAN
DAN ORAGNISASI TATA
LAKSANA
BENDAHARA
ARSIPARIS
PRANATA
BAB V
MATRIK REVIU RENSTRA
BAB V
PENUTUP
Demikianlah Dokumen Riviu Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Pengadilan
Agama Koto Baru kami susun untuk mendapatkan gambaran sasaran atau kondisi
hasilyang akan dicapai dan strategi yang dicapai dalam kurun waktu 5 tahun.Sebagai
sebuah rencana strategis diperlukan langkah-langkah untuk mencapaisasaran tersebut
dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai dan aparatperadilan agama
yang profesional, efektif, efisien dan akuntabel.
Koto Baru, 01 Februari 2017
Ketua
Pengadilan Agama Koto Baru,
TTD
Drs.Ramli,.MH NIP:19601231.199403.1.026
Tujuan 1. Pencari Keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2.Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradian
3.Transparannya Perencanaan Anggaran Pengadilan Agama Koto Baru
RENCANA STARTEGIS PENGADILAN AGAMA KOTO BARU TAHUN 2015-2019
PENGADILAN AGAMA KOTO BARU
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
Pencari keadilan merasa a. Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak berhasil 100%
100% 100% 100% 100%
puas dan kepuasaanya dimediasi Oleh Mediator
terpenuhi
b. Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak,berhasil 5% 6% 7% 8% 8%
Di damaikan dalam persidangan
c.Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak dengan 0,5% 0,5% 1% 1% 1%
Adanya rekonvensi dimediasi oleh Mediator
d. Prosentase perkara kontentius yang dihadiri pihak dengan 5% 6% 7% 8% 10%
adanya rekonvensididamikan dal persidangan
e. Prosentase perkara perkawinan yang diselesaikan sesuai SOP 90% 90% 90% 94% 94%
f. Prosentase perkara Kewarisan yang diselesaikan sesuai SOP 5% 5% 5% 5% 5%
g. Prosentase perkara wasiat yang diselesaikan sesuai SOP 0% 1% 1% 1% 1%
h.Prosentase perkara hibah yang diselesaikan sesuai SOP 100% 100% 100% 100% 100%
i.Prosentase perkara wakaf yang Diselesaikan sesuai SOP 0% 1% 1% 1% 1%
j.Prosentase perkara shadaqah yang diselesaikan sesuai SOP 1% 1% 1% 1% 1%
k.Prosentase perkara Ekonomi syariah yang diselesaikan sesuai 1% 1% 1% 1% 1%
SOP
l.Prosentase sisa perkara yang diselesaikan sesuai SOP 100% 100% 100% 100% 100%
m. Prosentase perkara tabayyun yang diselesaikan sesuai SOP 100% 100% 100% 100% 100%
n. Posentase perkara ghaib yang diselesaikan sesuaI sop 100% 100% 100% 100% 100%
o. Prosentase perkara yang telah dinput dalam Aplikasi SIADPA 100% 96% 97% 98% 100%
p. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan oleh 100% 100% 100% 100% 100%
Majelis
q.Prosentase Penyampaian Relaas (Pemanngilan Sidang) tepat 100% 100% 100% 100% 100%
waktu
r. Prosentasi Perkara yang dikabulkan oleh Majelis Hakim 95% 96% 97% 98% 100%
s. Prosentasi Perkara yang tidak dikabulkan oleh Majelis Hakim 100% 100% 100% 100% 100%
u. Prosentase Penyampaian Pemberitahuan isi Putusan Tepat 100% 100% 100% 100% 100%
Waktu
v. Prosentase Penyitaan sesuai dengan Penetapan Majelis 100% 100% 100% 100% 100%
w. Prosentase berkas yang diajukan banding, Kasai dan PK yang 100% 100% 100% 100% 100%
disampaikan secara lengkap
x. Prosentase eksekusi sesuai amar putusan 100% 100% 100% 100% 100%
y. Prosentase tindak-lanjut hasil pengawasan bidang teknis 100% 100% 100% 100% 100%
peradilan
z. Prosentase perkara yang dimohonkan banding/perlawanan 5% 3% 2% 1% 0%
2
Setiap pencari keadilan dapat a. Prosentase perkara sidang keliling
100% 100% 100% 100% 100%
Menjangkau badan
Peradilan
b. Prosentase lokasi sidang keliling 1% 1% 1% 1% 1%
c. Prosentase perkara prodeo yang dikabulkan Majelis Hakim 100% 100% 100% 100% 100%
3
Terselenggaranya fungsi Prosentase temuan HAWASBID yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
pengawasan yang efektif
4
Transparansi Peradilan Agama Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat
100% 100% 100% 100% 100%
dipublikasikan
5
Terselenggaranya minutasi Prosentase proses penyelesaian perkara yang siap diminutasi
100% 100% 100% 100% 100%
perkara tepat waktu
6
Terselenggaranya kaersipan Prosentasi Proses Perkara yang siap masuk box
100% 100% 100% 100% 100%
perkara
7
Terselenggaranya Penataan
Prosentasi Perkara yang siap diarsipkan ke ruang arsip
100% 100% 100% 100% 100%
Arsip perkara yang siap masuk
almari
RENCANA STARTEGIS PENGADILAN AGAMA KOTO BARU TAHUN 2015-2019
KESEKRETARIATAN PENGADILAN AGAMA KOTO BARU
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
8
Pembagunan sarana dan prasarana Input : DIPA 2015 X
Mendam , Pengadaan Scenner,Printer Output : Pagar Kantor dan
Dotmetrik dan Lektop
inventaris Kantor
Outcomes : Terjaminya Keamanan
Kantor,fasilitas Kantor
9
Pembagunan sarana dan prasarana Input : DIPA 2016 X
Finising,Pembangunan Pagar dan Output : Tercapainya Keamanan
Membuat Taman, Pembangunan Pintu
Kantor dan fasilitas Kantor
Gerbang, Pembangunan Pos Jaga/Pos
Satpam Outcomes : Untuk menjamin kenyamanan
bagi pegawai dalam melaksan
Kan tugas sehari-hari serta
Untuk kenyamanan Hakim
Dalam melaksanakan sidang
10 Pengadaan, Karpeg,Song Sistim Input : DIPA 2017 x
Pengadaan Kendaraan Roda 4 Output : Tercapainya Pengadaan
,Mesin Foto Copy, Genset, Rehap Kantor
Karpeg,Song Sistim,Mesin Copy
Untuk Rumah Dinas,Kursi Tamu Ruang Outcomes : Untuk menjamin kenyamanan
Ketua,Wakil Ketua,Pansek
Pegawai dalam melaksanakan
Tugas sehari-hari dan tersedia
Nya Fasilitas Rumah Dinas
Bagi Hakim,dan Pejabat
11 Pengadaan Kendaraan Roda 2 Input : DIPA 2018 x
Rehab Balai Sidang Alahan Panjang Output : Pengadaan Invetaris Kantor
dan Pagarnya dan Alat Pengola Outcomes : Demi Lancarnya transportasi
Data lainnya
pejabat yang memerlukan
serta terjaminnya keamanan
Ruang Sidang di Alahan
Panjang untuk tempat Sidang
keliling
12 Pengadaan Almari Arsip Ketua, Input : DIPA 2019 x
Wakil Ketua,Panitera/Sekretaris Output : Pengadaan Inventaris Kantor
dan Filing Kabinet Outcomes : Untuk menjamin Keamamana
Arsip Ketua,Wakil Ketua,dan
Panitera/Sekretaris
Recommended