View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING
MATA KULIAH: MANAJEMEN USAHA PERIKANAN
(ABP 337)
Nama : Dr. Ir. Srie J. Sondakh, M.Si
Institusi : Universitas Sam Ratulangi Manado
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Program Studi : Agrobisnis Perikanan
2019
ii
iii
4
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Menajemen Usaha Perikanan
Semester: 3 (tiga); Kode : ABP 337 ; sks: 3 (2-1)
Program Studi : ABP Dosen
: Dr. Ir. Srie J. Sondakh, M.Si
CAPAIAN PEMBELAJARAN:
a. Mampu menjelaskan dan memahami tentang arti dan lingkup manajemen usaha perikanan.
b. Mampu menjelaskan dan memahami tentang arah pengembangan usaha perikanan;
c. Memahami dan mengerti dan menjelaskan tentang usaha perikanan yang berdaya saing;
d. Memahami dan mengerti tentang manajemen akuntansi usaha bisnis perikanan;
e. Memahami dan mengerti manajemen dalam usaha perikanan dan mengorganisasikan usaha
Matriks Pembelajaran :
Ming Kemampuan akhir yang diharapkan
Bahan Kajian/Materi Pembelajaran
Bentuk Pembela
jaran
Waktu Belajar (Menit)
Deskripsi Tugas
Luaran Kriteria Penilaian (Indikator)
Bobot Nilai (%)
Referensi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penjelasan Umum Pelaksanaan Perkuliahan dan penjelasan singkat tentang Manajemen Usaha Perikanan (MUP)
Ceramah/diskusi
200 Kesepakatan Dosen dengan Mahasiswa
5
2. Mahasiswa mampu menjelaskan,
Pertemuan ini akan membahas pengenalan
- Ceramah interaktif, demonstr
200 - Menjelaskan tentang ruang lingkup MUP
Hasil tes formatif
Keaktifan dalam
10
5
memahami tentang sejarah arti dan ruang lingkup
MUP yang terdiri dari:
- Sejarah - Pengertian Manajemen
- Pengertian usaha perikanan dan Ruang Lingkup MUP
asi, presentasi tugas - Sumbang Saran
serta karakteristik pada usaha perikanan
(perorangan)
diskusi kelompok
- Hasil tes formatif perorangan
3-4 Mampu memahami dan menjelaskan jenis dan bentuk usaha perikanan serta b entuk-bentuk perusahan berdasarkan hukum
- Jenis dan bentuk usaha perikanan berdasarkan hukum
Ceramah Diskusi Tugas mandiri
200 - Mahasiswa mendiskusikan materi yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Diskusi kelas - Mahasiswa
secara perorangan menyusun ringkasan
Ringkasan perorangan
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan
10
5-6 Memahami tentang serta menjelaskan secara rinci tentang fungsi-fungsi manajemen
- Fungsi-fungsi
manajemen
Ceramah Diskusi Tugas mandiri Diskusi kelompok
200 - Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Diskusi kelas
Ringkasan secara rinci perorang Test formatif
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Kualitas ringkasan peramalan kebutuhan SDM
10
6
secara perorangan
7-8 Mampu mengerti,memahami serta menjelaskan tentang prosedur membangun usaha perikanan, letak dan lingkungan bisnis
Prosedur Membangun usaha perikanan dan lingkungan bisnis
Ceramah Diskusi Tugas mandiri Diskusi kelompok
200 - Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil
- Diskusi kelas - Mahasiswa
mempresentasikan suatu topik secara kelompok
- Mahasiswa menyusun makalah
Makalah kelompok/ Mandiri
- Keaktifan dalam diskusi kelompok
- Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok
- Kualitas makalah kelompok
10
9-10 Mampu menjelaskan secara rinci tentang Manajemen dasar keuangan
Manajemen dasar keuangan
Ceramah Diskusi Tugas mandiri Diskusi kelompok
200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati dosen dalam kelompok kecil
- Mahasiswa mempresentasikan topic secara
kelompok
Makalah kelompok/ mandiri
- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok
- Kualitas makalah kelompok
10
7
11-12 Mahasiswa menjelaskan secara rinci Usaha perikanan dan Aplikasinya
Usaha
perikanan dan
Aplikasinya
Presentasi Tugas Mandiri Diskusi kelompok
200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati dosen dalam kelompok kecil
- Mahasiswa mempresentasikan topic secara
kelompok
Makalah kelompok/ mandiri
- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok
- Kualitas makalah kelompok
10
13 Mahasiswa Memahami serta mengaplikasikan tentang Pengantar Praktikum pada Usaha Perikanan
Pengantar Praktikum pada Usaha Perikanan
Presentasi Tugas Mandiri Diskusi kelompok
200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati dosen dalam kelompok kecil
- Mahasiswa mempresentasikan topic secara
kelompok
Makalah kelompok/ mandiri
- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok
- Kualitas makalah kelompok
15
14-16 Mampu mengerti, mengidentifikasi Manajemen Sumberdaya
- Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources
Presentasi Tugas Mandiri Diskusi kelompok
200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati
Makalah kelompok/ mandiri
- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi
20
8
Manusia (Human Resources Management) Manajemen resiko
Management) Pengerian resiko
- Jenis-jenis resiko
Sumber resiko
dosen dalam kelompok kecil
- Mahasiswa mempresentasikan topic secara
kelompok
dalam kelompok
- Kualitas makalah kelompok
Daftar Referensi:
1. Bangun, Wilson (2012), Manajeman Sumberdaya Manusia. Penerbit Erlangga 2. GR Terry (1968), Principle of Management 3. Gitosudarmo, I., 1997, Manajemen Pemasaran, BPFE, Jogjakarta a. Hanafiah, A.M dan A. M. Saefuddin 1986, Tataniaga Hasil Perikanan, Universitas Indonesia,
Jakarta. 4. Kadariah, 1986, Evaluasi Proyek (Analisis Ekonomi), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
5. Kotler , P., 2000, Marketing management (The Millenium Edition), Prentice Hall International, Inc, New Jersey
6. Manullang (2002), Manajemen Personalia 7. Manullang, M., 1996, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta 8. Payaman J Simanjuntak (1985), Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia 9. Rangkuti, F., 2000, Manajemen Persediaan (Aplikasi di Bidang Bisnis), Raja-Grafindo Persada,
Jakarta 10. ----------------, 2001, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi Konsep Perencanaan
Strategis untuk Menghadapi Abad 21), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 11. Reksonadiprodjo, S., dan I Gitosudarmo, 2000, Manajemen Produksi (Edisi 4), BPFE, Yogyakarta
12. Reksoprayitno, 2000, Pengantar Ekonomi Makro (Edisi 6), BPFE, Jogjakarta 13. Said, E.G., dan A.H. Intan, 2000, Manajemen Teknologi Agribisnis, Ghalia Indonesia dengan
Magister Manajemen Agribisnis,Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor 14. Siagian (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia
9
10
FORMAT RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 2 Fakultas : FPIK
A. TUJUAN TUGAS:
Menjelaskan dan menjabarkan Pendahuluan MUP secara integratif B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Pengenalan terhadap manajeman usaha perikanan 2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Sejarah Perkembangan b. Definisi Menajemen Usaha Perikanan c. Ruang Lingkup serta Karakteristik Menajemen Usaha Perikanan (MUP)
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil Permasalahan yang didiskusikan: 1) Menjelaskan kembali bagaimana sejarah perkembangan manajemen 2) Jelaskan tentang manajemen sesuai pandangan beberapa ahli! 3) Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan usaha perikanan? Berikan contohnya 4) Berikan gambaran tentang ruang lingkup manajemen usaha perikanan secara global!
Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas Mahasiswa mengikuti tes formatif
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.
C. KRITERIA PENILAIAN (10%): Keaktifan dalam diskusi kelompok Hasil tes formatif perorangan
11
RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Keaktifan mencari literatur
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Keaktifan berdiskusi
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
TOTAL
KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Skor
12
FORMAT RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1)
Program Studi : ABP Pertemuan ke : 3 - 5
Fakultas : FPIK
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu menjelaskan secara rinci tentang Jenis dan bentuk usaha perikanan.
B. URAIAN TUGAS:
1. Obyek Garapan: Jenis dan bentuk usaha perikanan
2. Batasan yang harus dikerjakan:
- Jenis Usaha Perikanan menurut Jenis Investasi - Jenis Usaha Perikanan menurut Jenis Produk
- Bentuk-bentuk perusahan (berdasarkan hukum) 3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan pada tahap ini
ialah:
1) Sebukan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Jenis Usaha Perikanan menurut investasi
2) Sebukan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Jenis Usaha Perikanan menurut jenis produk
3) Bagaimanakah Ciri Sifat Usaha Perikanan itu ? 4) Sebutkan dan jelaskan Perencanaan dalam Perusahaan Perikanan 5) Jelaskan dan sebutkan tentang Kriteria Penjaringan Gagasan 6) Sebutkan Jenis Usaha lainnya yang terkait pada usaha perikanan 7) Jelaskan tentang Siklus Kegiatan 8) Sebutkan dan jelaskan tentang Biaya/Investasi
Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas, Mahasiswa secara perorangan menyusun Sektor Usaha Perikanan dalam
organisasi. Setiap mahasiswa boleh memilih satu topik secara bebas atau diundi.
13
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
Ringkasan hasil penyusunan menyusun strategi dilaksanakan selama 50 menit terakhir.
C. KRITERIA PENILAIAN (20%):
Keaktifan dalam diskusi kelompok
Kualitas ringkasan secara perorangan
Kualitas makalah kelompok
RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Keaktifan mencari literatur
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Keaktifan berdiskusi
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
TOTAL
KRITERIA 2: Kualitas ringkasan strategi konservasi suatu spesies secara perorangan (50%)
14
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Kelengkapan konsep
Sangat lengkap (mampu
mengembangkan konsep secara
optimal)
Lengkap (melebihi konsep
minimal pada modul)
Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada
modul)
Kurang lengkap (dibawah konsep
minimal pada modul)
Tidak lengkap (konsep tidak
sesuai)
Ketepatan konsep
Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)
Tepat
Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
Ide baru dan kreativitas
Sangat baik (memunculkan beberapa ide
baru)
Baik (memunculkan ide
baru)
Cukup baik (ide seperti pada
modul)
Kurang baik (ide di bawah
tuntutan modul)
Tidak baik (miskin ide)
Total
15
FORMAT RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 6-7 Fakultas : FPIK
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu menjelaskan tentang fungsi-fungsi manajemen dalam praktek dengan baik dan benar.
B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Fungsi-Fungsi Manajemen 2. Batasan yang harus dikerjakan:
A. Fungsi–fungsi Manajemen 1. Fungsi Perencanaan (Planning) 2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing) 3. Fungsi Pengarahan (Directing) 4. Fungsi Pengawasan (Controlling) 5. Fungsi Evaluasi (Evaluation) B. Fungsi-Fungsi Manajer pada perusahan perikanan
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang Fungsi–fungsi Manajemen dengan baik dan benar 2. Menjelaskan Fungsi Perencanaan (Planning) dengan baik dan benar 3. Menjelaskan Fungsi Pengorganisasian (Organizing) dengan baik dan benar 4. Menjelaskan Fungsi Pengarahan (Directing) dengan baik dan benar 5. Menjelaskan Fungsi Pengawasan (Controlling) dengan baik dan benar 6. Menjelaskan Fungsi Evaluasi (Evaluation) yang efektif dengan baik dan benar 7. Menjelaskan Fungsi-Fungsi Manajer pada usaha perikanan dengan baik dan benar
Mahasiswamemilih/menyusun makalah tentang topic yang berhubungan dengan objek garapan dan mempresentasikan secara berkelompok di dalam kelas.
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:
16
Makalah kelompok tentang Fungsi–fungsi Manajemen serta menunjukkan perannya dalam setiap usaha yang dilakukan dalam mewujudkan usaha yang semakin berkembang demi menunjang pembangunan berkelanjutan.
C. KRITERIA PENILAIAN (10%): Keaktifan dalam diskusi kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok Kualitas makalah kelompok
RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi dalam kelompok (30%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Keaktifan mencari literatur
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Keaktifan berdiskusi
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
TOTAL
a. KRITERIA 2: Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok 40%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Materi dan tayangan presentasi
Sangat baik dan menarik
Baik dan menarik Cukup baik dan menarik
Kurang baik dan menarik
Tidak baik dan menarik
17
Kemampuan presentasi
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
Kemampuan dalam diskusi
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
Total
KRITERIA 3: Kualitas makalah kelompok (30%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Kelengkapan konsep
Sangat lengkap (mampu
mengembangkan konsep secara
optimal)
Lengkap (melebihi konsep
minimal pada modul)
Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada
modul)
Kurang lengkap (dibawah konsep
minimal pada modul)
Tidak lengkap (konsep tidak
sesuai)
Ketepatan konsep
Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)
Tepat
Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
Ide baru dan kreativitas
Sangat baik (memunculkan beberapa ide
baru)
Baik (memunculkan ide
baru)
Cukup baik (ide seperti pada
modul)
Kurang baik (ide di bawah
tuntutan modul)
Tidak baik (miskin ide)
Total
18
FORMAT RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 9 - 12 Fakultas : FPIK
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu merencanakan serta menentukan system manajemen usaha B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Sistem Manajemen Usaha Perikanan 2. Batasan yang harus dikerjakan:
a. Manajemen Pengadaan b. Manajemen Produksi/Operasi c. Manajemen pemasaran d. Jasa Pendukung e. Penggunaan Teknologi (Technology Application) f. Outcome (Hasil)
3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah topik-topik sebagai berikut: 1. Bagaimana tentang Manajemen Pengadaan serta apa sajakah yang tercakup didalamnya 2. Sebutkan dan jelaskan secara rinci tentang Manajemen Produksi/Operasi 3. Apasajakah yang dimaksud dengan Manajemen pemasaran serta jelaskan semua yang terkait didalamnya 4. Jelaskan secara rinci dan sebutkan tentang Jasa Pendukung yang terkait dengan usaha perikanan 5. Jelaskan tentang Penggunaan Teknologi (Technology Application) dengan tepat serta sebutkan. 6. Jelaskan tentang Outcome (Hasil) usaha dan apa manfaatnya. Evaluasi tentang sistim manajemen dilakukan secara berkelompok dan didiskusikan dalam kelas. Mahasiswa mempresentasikan suatu topik yang dipilih atau dibagikan dari topic-topik yang ada secara kelompok. Mahasiswa menyusun makalah tentang topik yang dipresentasikan di atas.
19
4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Makalah kelompok tentang penilaian kinerja dan kompensasi.
C. KRITERIA PENILAIAN (10%): Keaktifan dalam diskusi kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok Kualitas makalah kelompok
RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi dalam kelompok (30%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Keaktifan mencari literatur
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Keaktifan berdiskusi
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
TOTAL
a. KRITERIA 2: Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok 40%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Materi dan tayangan presentasi
Sangat baik dan menarik
Baik dan menarik Cukup baik dan menarik
Kurang baik dan menarik
Tidak baik dan menarik
Kemampuan presentasi
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
20
Kemampuan dalam diskusi
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
Total
KRITERIA 3: Kualitas makalah kelompok (30%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Kelengkapan konsep
Sangat lengkap (mampu
mengembangkan konsep secara
optimal)
Lengkap (melebihi konsep
minimal pada modul)
Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada
modul)
Kurang lengkap (dibawah konsep
minimal pada modul)
Tidak lengkap (konsep tidak
sesuai)
Ketepatan konsep
Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)
Tepat
Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
Ide baru dan kreativitas
Sangat baik (memunculkan beberapa ide
baru)
Baik (memunculkan ide
baru)
Cukup baik (ide seperti pada
modul)
Kurang baik (ide di bawah
tuntutan modul)
Tidak baik (miskin ide)
Total
21
FORMAT RANCANGAN TUGAS
Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 13 -16 Fakultas : FPIK
A. TUJUAN TUGAS:
Mampu mengerti, mengidentifikasi membuat solusi yang baik dan benar tentang Topik Khusus (Special Topic)
B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Topik Khusus (Special Topic)
2. Batasan yang harus dikerjakan
1. Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management) 2. Manajemen Keuangan (Finance Management) 3. Manajemen Investasi (Investment Management) 4. Manajemen Strategik (Strategic Management)
2. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):
Jelaskan serta uraikan secara terperinci topic dibawah ini A. Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management)
Jelaskan tentang topic dibawah ini dan buatkan contoh tentang analisis keuangan secara ringkas. B. Manajemen Keuangan (Finance Management)
1. Fungsi Manajemen Keuangan 2. Analisis Keuangan
Buatlah penjelasan yang baik tentang topik dibawah ini dan Bagaimanakah mengaplikasikannya. C. Manajemen Investasi (Investment Management)
1. Return dan Risk 2. Metode Penilaian Investasi
Jelaskan secara terperinci topik dibawah D. Manajemen Strategik (Strategic Management)
1. Perumusan Strategik 2. Perencanaan Strategik
22
3. Penyusunan Program 4. Penyusunan Anggaran 5. Implementasi 6. Pemantauan
Mahasiswa memilih/menyusun makalah tentang topic yang berhubungan dengan objek garapan dan mempresentasikan secara kelompok.
C. KRITERIA PENILAIAN (20%):
Keaktifan dalam survei Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok Kualitas makalah kelompok
RUBRIK PENILAIAN
KRITERIA 1:Keaktifan dalam survei (30%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Keaktifan mencari literatur
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
Keaktifan dalam mengumpulkan data
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif
TOTAL
KRITERIA 2: Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok 40%)
23
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Materi dan tayangan presentasi
Sangat baik dan menarik
Baik dan menarik Cukup baik dan menarik
Kurang baik dan menarik
Tidak baik dan menarik
Kemampuan presentasi
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
Kemampuan dalam diskusi
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
Total
KRITERIA 3: Kualitas makalah kelompok (30%)
DIMENSI Sangat Memuaskan
(≥80)
Memuaskan (65-79)
Batas (55-64)
Kurang Memuaskan
(40-54)
Di bawah standard
(<40)
SKOR
Kelengkapan konsep
Sangat lengkap (mampu
mengembangkan konsep secara
optimal)
Lengkap (melebihi konsep
minimal pada modul)
Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada
modul)
Kurang lengkap (dibawah konsep
minimal pada modul)
Tidak lengkap (konsep tidak
sesuai)
24
Ketepatan konsep
Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)
Tepat
Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat
Ide baru dan kreativitas
Sangat baik (memunculkan beberapa ide
baru)
Baik (memunculkan
ide baru)
Cukup baik (ide seperti
pada modul)
Kurang baik (ide di bawah
tuntutan modul)
Tidak baik (miskin ide)
Total
25
GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN
No
Pertemuan
Materi Pembelajaran
Garis Besar Materi Pembelajaran
1. 1 Penjelasan Umum Pelaksanaan Perkuliahan
Pertemuan membahas capaian pembelajaran, metode dan strategi dalam pembelajaran, evaluasi, serta tugas-tugas yang akan dicapai selama pembelajaran
2. 2 Pengertian dan Ruang Lingkup serta Karakteristik Usaha Perikanan
Pertemuan ini akan membahas pengenalan MUP yang terdiri dari:
- Pengertian Manajemen Usaha Perikanan - Ruang Lingkup MUP - Karkateristik MUP - Masalah dalam MUP
3. 3 - 5 Jenis dan bentuk Usaha Perikanan
Pertemuan ini akan membahas: a. Jenis-jenis Usaha Perikanan b. Bentuk Perusahan berdasarkan Hukum c. Ciri Sifat Usaha Perikanan d. Perencanaan dalam Perusahan Perikanan e. Langkah-langkah dalam uasaha perikanan f. Kriteria Penjaringan gagasan g. Siklus Kegiatan
4. 6 - 7 Fungsi-fungsi Manajemen Pertemuan ini akan membahas: a. Fungsi-fungsi manajemen b. Fungsi-fungi Manajer pada perusahan
perikanan
26
5. 8 Mahasiswa mengerti/ memahami tentang pengantar praktikum
- Menghasilkan produk/jasa
- Menganalisis produk/jasa
6. 9 - 12 Mahasiswa menjelaskan dan memahami tentang System manajemen usaha lingkup spesifik
- Sub sistem Manajemen Pengadaan - Sub sistem Manajemen Produksi - Sub sistem Manajemen - Supporting system (jasa Pendukung) - Penggunaan Teknologi (Technology Application) - Outcome (Hasil)
7. 13 -16
Mampu mengerti sumberdaya manusia serta mengidentifikasi Manajemen resiko
- Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management)
- Keuangan - Investasi Agrobisnis - Strategik Agrobisnis
27
MATERI AJAR PERTEMUAN KE II
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mampu menjelaskan Fungsi-Fungsi Manajemen pada
usaha Perikanan
POKOK BAHASAN : Membahas tentang sejarah perkembanmgan,
Pengertian Manajemen
Usaha dan Lingkup usaha perikanan
Pendahuluan
1. Sejarah Perkembangan
Kemampuan manusia mengusahakan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya selalu beriring dengan kemajuan mereka dalam mengembangkan alat dan
teknologi kerja. Begitu manusia menyadari bahwa mereka berbeda dari hewan, lalu mereka
mulai kuatir bahwa manusia dan hewan saling bersaing atas bahan makanan yang tersedia
di alam dalam jumlah terbatas.
Upaya manusia memenuhi dan mempertahankan hidupnya telah melahirkan
berbagai cabang ilmu antara lain Antropologi dan Ekonomi. Kalau Antropologi
memusatkan perhatian dalam mempelajari ciri sifat fisik antara manusia dan hewan,
organisasinya, serta keterampilan yang di miliki, maka ekonomi tertarik ntuk mempelajari
kemampuan manusia berusaha, mengorganisir dan meningkatkan produksi guna memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Kemampuan manusia ini berkembang perlahan-lahan
mengikuti kesanggupan mereka menenukan alat dan teknologi yang di pakai dalam
beusaha. Ini berarti bahwa usaha memerlukan alat dan teknologi.
Usaha berburu adalah tahap paling awal yang dilakukan oleh manusia dan
dinamakan oleh ahli ekonomi dengan “Hunting Economy” atau ekonomi berburu. Pada
28
tahap usaha seperti ini manusia semata bersifat parasit terhadap alam karena mereka
dihidupkan oleh hadiah gratis dari alam. Menurut perkiraan ahli Antropologi bahwa
ekonomi berburu tradisional ini berlangsung pada selang waktu 500.000-8.000 tahun
sebelum Masehi. Sebetulnya usaha berburu masih ada sampai kini tetapi sudah modern,
contohnya pada usaha tangkap ikan di laut.
Pada tahun 7.000 sebelum Masehi manusia mulai menemukan hubungan antara
bibit dan tanaman atauinduk dan anak hewan. Pada waktu itulah ekonomi budidaya lahir
dan arena budidaya itu dilakukan di darat maka disebut “Agri-culture” yang artinya budaya
tanah atau budidaya tani. Lama-kelamaan kebudayaan ini meluas sampai ke perairan yaitu
memelihara ikan di genangan air kalau di kolom dan ini di sebut “Aqua-culture” yang
secara harafiah berarti Budaya Air atau Budidaya Air. Karena usaha ini di lakukan rangkap
oleh mereka yang juga melakukan usaha tani, maka mereka itu dinamakan petani atau fish
farmer.
Mulanya usaha budidaya tanah (Agriculure) dan budidaya air (aquaculture)
dilakukan oleh manusia yang tinggal terpisah-pisah menurut kelompok keluarga. Karena
sering menhadapi bahaya alamiah seperti binatang buas manusia buas dan peristiwa
alamiah lainnya, maka manusia sering berkumpul dalam kelompok besar dan tinggal
disuatu tempat. Maksudnya agar bahaya alamiah itu dapat dihadapi bersama-sama oleh
banyak orang sehingga mudah dihalau dikalahkan. Pada saat itu lahirlah apa yang di sebut
ekonomi desa atau “village economy” yang didalam bentuk jamaknya disebut “rural
economy“. Dengan lahirnya ekonomi desa atau juga disebut ekonomi menetap, maka
ekonomi mengembara mulai di tinggalkan oleh manusia.
Ekonomi desa tumbuh dan berkembang pesat, namun lebih terpusat pada pekerjaan bertani
yang sifatnya berpindah-pindah mencari tanah yang subur. Walau demikian mereka tinggal
dan menetap di suatu tempat yang mulanya disebut kampung, lalu desa dan kini lebih
29
banyak menyebutnya kelurahan. Ekonomi menetap itu ternyata menyebabkan sebagian
orang tidak bekerja tanitapi mengkhususkan diri pada pertukangan, kerajinan tenun,
memelihara ikan, menangkap ikan dan lain-lain. Artinya mereka tidak lagi menhasilkan
beras dan sayuran bagi keluarganya sendiri tetapi berharap dari hasil mereka yang bertani.
Demikian sebaliknya dengan petani tidak menhasilkan ikan dan baju bagi keluarganya
tetapi berharap dari nelayan dan tukang tenun. Pembagian kerja (labor division) seperti ini
menyebabkan keluarga petani harus menhasilkan beras dan sayur lebih banyak untuk
memenuhi kebutuhannya ditambah kebutuhan keluarga tukan kayu, tukang tenun, petani
ikan dan nelayan. Demikian sebaliknya nelayan harus menghasilkan ikan lebih banyak dari
yang dibutuhkan oleh keluarganya karena ada keluarga lain yang membutuhkannya.
Usaha yang mengahasilkan lebih banyak dari kebutuhan sendiri ini merupakan
permulaan dari era usaha industri atau lazim disebut “industrial economy”. Jadi ekonomi
industri itu merupakan tahapan perkembangan tertinggi dari suatu usaha manusia
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Di Indonesia, menurut UU RI No. 31/2004, sebagaimana telah diubah dengan UU
RI No. 45/2009, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi,
produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem
bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
2. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.
MANAJEMEN dibutuhkan untuk semua kegiatan yang diorganisir
baik kegiatan formal dalam suatu organisasi maupun non formal dalam
kehidupan kita sehari-hari. Pengaturan ini dilakukan melalui proses
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Dengan demikian, Dalam
30
menjalankan manajemen, organisasi memiliki persamaan tercermin
pada fungsi-fungsi manajerial yang dijalankan.
Kegiatan manajemen sangat berkaitan erat serta tidak dapat dipisahkan
dengan kegiatan dengan orang lain. Bahkan suksesnya suatu tujuan
organisasi akan dapat lebih mudah dicapai bila dijalankan secara
bersama-sama olehseluruh anggota manajemen. Dengan demikian,
aspek pokok dalam manajemen adalah mengenali peranan dan
pentingnya orang lain.
Fungsi manajemen bersifat universal, artinya sama dimana saja, dlm
seluruh organisasi, pada waktu kapan saja. Penerapan dapat berbeda,
tergantung pada orang yang menjalankan, tipe organisasi, kebudayaan
maupun anggota organisasinya.
Definisi manajemen
Ensiclopedia of The Social Sciences: “proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang
diselenggarakan dan diawasi:
Mary Parker Follet : “seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”
G.R. Terry: “ proses yang khas, terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran
dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
James A.F. Stoner: “ proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan upaya /usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya
organisasi untuk mencapai tujuan organists yang telah ditetapkan
31
Peter Drucker: memberikan kepemimpinan dan arahan kepada organisasi, memimpin,
dan memutuskan bagaimana harusnya menggunakan sumberdaya untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dari definisi dapat dikelompokkan arti manajemen:
Seni : kemampuan atau ketrampilan pribadi dalam proses perencanaan, mengorganisir,
memimpin, berkomunikasi dan mempengaruhi orang.
Proses : karena semua manajer harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang
berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses manajemen terdiri dari kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Ilmu dan seni : Ilmu karena merupakan kumpulan pengetahuan yang sistematis dan
telah diterima sebagai kebenaran yang universal. Seni: keberhasilan manajer pasti
dengan bantuan bawahan shg diperlukan pemahaman, pengalaman dan kemampuan
manajer mempengaruhi orang lain dengan wibawa, kharisma atau seni memimpin
orang.
Manajemen sebagai proses terdiri dari kegiatan-kegiatan :
a) Perencanaan :
Berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa yang akan datang serta
memutuskan tugas dan penggunaan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum melaksanakan.
b) Pengorganisasian:
32
Meliputi penentuan dan pengelompokan tugas kedalam bagian/departemen, menentukan
siapa yang melaksanakan dan alokasi sumberdaya diantara organisasi. Manajer
mengkoordinir sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang dimiliki organisasi
c) Pengarahan/penggerakan dan kepemimpinan:
Meliputi kegiatan yang mempergunakan pengaruh dan memberikan motivasi kepada
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer mengarahkan, memimpin dan
mempengaruhi bawahan.
d) Pengawasan dan pengendalian:
Meliputi kegiatan mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat
memenuhi target dan melakukan koreksi bila diperlukan. Manajer berupaya untuk
meyakinkan bahwa organusasi bergerak dalam jalur tujuan yang sesuai.
Manajemen sebagai ilmu dan seni
Manajemen sebagai ilmu menurut Luther Gulick:
o Manajemen sebagai bidang ilmu pengetahuan yang mencari secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana orang-orang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan dan menjadikan kerjasama tersebut lebih berguna bagi kemanusiaan.
o Manajemen telah memenuhi syarat disebut ilmu pengetahuan karena telah dipelajari
untuk waktu yang lama dan diorganisasi menjadi suatu teori.
Teori manajemen selalu diuji dalam praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu akan
terus berkembang. Prinsip dan teori manajemen yang diuji dalam praktek akan selalu
berkembang dengan pengalaman dan pengetahuan yang baru, sehingga akan
menghasilkan prinsip dan teori yang baru untuk melengkapi teori yang telah ada.
33
Perkembangan ilmu manajemen tidak dapat dipisahkan dengan praktek dari prinsip dan
teori manajemen sebelumnya.
Manajemen sebagai ilmu, pada kenyataannya dalam praktek juga merupakan perpaduan
seni manajemen. Para manajer yang efektif pasti memanfaatkan perkembangan ilmu
sebagai alat yang mendukung pelaksanaan manajemen seperti penggunaan alat
telekomunikasi, internet dan sebagainya. Disisi lain, para manajer juga berhubungan
dengan orang lain dan bawahan, dengan melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi,
komunikasi, kepemimpinan dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia.
Pendekatan ini memerlukan pendekatan seni dan artistic dari seorang manajer untuk
mencapai sukses. Dengan demikian manajemen merupakan kombinasi ilmu dan seni
dengan proporsi yang bermacam-macam.
Mengapa manajemen diperlukan?
Untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Dengan menjalankan manajemen, berarti kita telah mengatur semua kegiatan yang akan
kita jalani untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Efektif dalam kegiatan
manajemen adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat dengan peralatan yang
tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Efisien adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.
Kegiatan manajemen akan berhubungan dengan berbagai pihak dalam suatu organisasi.
Manajer disetiap organisasi akan menghadapi tantangan yang besar serta berpeluang
timbulnya perbedaan antar anggota organisasi. Oleh karena itu manajemen diperlukan
untuk menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan, menbentuk skala
prioritas untuk pencapaian tujuan secara teratur.
34
Agar memiliki keunggulan daya saing dalam menghadapi persaingan
global.
Manajer senantiasa berhadapan dengan kemajuan teknoligi serta
ketidakpastian lingkkungan. Keahlian dan tindakan manajemen yang
kukuh merupakan keunggulan daya saing untuk tetap bertahan dalam
menghadapi krisis dan persaingan.
3. Definisi dan Ruang Lingkup
Dari sejarah perkembangan diatas rasanya sudah tersirat definisi dan ruang lingkup
dari usaha perikanan. kata usaha dipakai dalam berbagai cabang ilmu. Dalam ilmu fisika
usaha didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan pada satuan jarak tertentu yang diukur
dengan hasil atau produk dalam satuan berat atau satuan uang. Jadi, di dalam kata usaha
paling sedikit mengandung 3 unsur yakni, unsur kerja, waktu, dan hasil. Artinya walau ada
unsur kerja dan waktu tetapi tidak ada hasil maka ini tidak dapat disebut Usaha. Dengan
demikian secara umum dapat didefinisikan bahwa usaha adalah kerja yang dilakukan dalam
kurun waktu tertentu dan mendatangkan hasil.
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk
menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan,
termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan, pengeringan, atau mengawetkan ikan
dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha
(komersial/bisnis).
Dalam ilmu usaha perikanan, kata usaha muncul dari dua istilah Inggris yaitu
“effort” dan “Business”. Kata “effort”berarti juga upaya, korbanan, modal, atau biaya
yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tertentu. Sedangkan istilah “business”
35
menunjuk kepada pengertian urusan perusahaan atau urusan dagang. Dengan melaksanakan
urusan itu disebut Businesman yang artinya usahawan atau pedagang.
Dari pengertian diatas menjadi jelas bahwa ilmu usaha perikanan itu tidak lain dari
studi tentang perusahaan yang bergerak dibidang perikanan. Perbedaan itu bisa berupa :
1. Usaha penangkapan ikan (Fishing business)
2. Usaha budidaya ikan (aquaculture bisiness)
3. Usaha pengelolaan (processing business)
4. Usaha pemasaran ikan (fish trade business)
Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di perairan
yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan
yang menggunakan kapal penangkapan ikan untuk memuat, mengangkut, menyimpan,
mendinginkan, mengolah, atau mengawetkannya.[5] Usaha perikanan yang bekerja di
bidang penangkapan tercakup dalam kegiatan perikanan tangkap (wild fishery).
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau
membiakkan ikan, dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol.[6] Usaha
perikanan yang berupa produksi hasil perikanan melalui budi daya dikenal sebagai
perikanan budi daya atau budi daya perairan (aquaculture).
Usaha Pengelolaan adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling
terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau
layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi
beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi
untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan
pemetaan proses dan subproses di dalamn
36
Usaha Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan,
mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.[1]
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh
menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam
memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan
terpenuhi.
II. JENIS DAN BENTUK USAHA PERIKANAN
1. Jenis Usaha Perikanan
Langkah awal dari upaya mempelajari ilmu usaha perikanan ialah
memperkenalkan berbagai jenis usaha perikanan. Ini dimaksudkan untuk menyediakan
berbagai pilihan kepada mahasiswa dan pengusaha tentang usaha mana yang diminatinya.
Jenis-jenis usaha perikanan yang sudah ada sampai saat ini di negara maju seperti
Jepang disajikan pada halaman berikut ini. Disitu disajikan jenis usaha menurut bidang
invertasi (alat tangkap dan menurut jenis produk (ikan). Dari jenis alat dan jenis ikan
sekaligus dapat diketahui bahwa jika hendak mendirikan usaha perikanan perlu berorientasi
kepada alat tangkap yang sudah tersediadan jenis ikan yang sudah diminati konsumen
dalam dan luar negeri.
2. BENTUK USAHA PERIKANAN
Usaha perikanan adalah suatu kegiatan ekonomi. Oleh karena itu segala tindakan harus
berpatokan pada perilaku ekonomi yaitu menciptakan sebanyak-banyaknya dengan biaya
se sedikit mungkin. Salah satu tindakan yang perlu dilakukan oleh setiap pengusaha ialah
memiliki bentuk usaha yang akan ditekuni. Dalam pemilihan ini ada hal yang perlu
dipertimbangkan yakni :
1. Jenis usaha yang akan dikembangkan; apakah usaha penangkapan ikan, budidaya,
pengolahan ataukah perdagangan hasil-hasil perikanan
2. Jumlah modal usaha dan kemungkinan penambahannya
3. Rencana pembagian untung
4. Penentuan wewenangn dan tanggung jawab perusahan.
5. Pertanggungan resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan
6. Standar pengawasan yang akan ditetapkan dalan usaha itu.
7. Jangka waktu operasi perusahan
37
Bentuk perusahan
Setelah mempertimbangkankan hal-hal diatas kemudian melangkah pada yang
terakhir yaitu pemilihan bentuk usaha. Untuk keperluan itu di sediakan beberapa usaha
yang dapat dipilih.
1 Perusahaan Perseorangan
Usaha ini di miliki, dikelola dan di pimpin oleh perseorangan dengan demikian
semua kegiatan dan resiko yang di derita perusahan menjadi tanggungan sendiri. Ijin usaha
lebih mudah dan tidak ada pemisahan kekayaan pribadi dengan perusahan. Dalam hal
mengajukan kredit di bank semua harta kekayaan baik pribadi dan perusahan dapat menjadi
jaminan. Ada beberapa ciri sifat dari perusahan perorangan yaitu ciri sifat baik dan buruk..
Ciri sifat baik :
Pemilik bebas dalam mengambil keputusan sehingga cepat dapat dilaksanakan.
Seluruh keuntungan usaha menjadi milik pribadi tanpa dibagi.
Kerahasiaan usaha dapat dijamin baik dalam soal produksi maupun keuangan.
Pemilik lebih rajin dan tekun bekerja karena semua penerimaan menjadi miliknya.
Ciri sifat buruk :
Tanggung jawab pemilik usaha tidak terbatas dan seluruh harta kekayaan pribadi
menjadi jaminan hutang perusahan.
Sumber keuangan terbatas sebatas kemampuan pemilik perusahan untuk bekerja.
Kelangsungan hidup perusahan tidak di jamin, jika pemilik mati atau terhukum
maka perusahan otomatis terhenti.
Pengeloaan lebih sulit karena semua kegiatan usaha dilakasanakan sendiri oleh
pengusaha.
2 Firma (Fa)
Firma merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama
untuk menjalankan usaha. Tanggung-jawab masing-masing anggota sekutu tidak terbatas.
Sebaliknya laba yang diperoleh dari usaha bersama itu akan di bagi merata dan pada waktu
merugi akan dipikul besama. Pendirian firma di atur oleh pasal 16 dan 18 KUHP. Yang
berbunyi :
1. Setiap anggota berhak menjadi pemimpin
2. Anggota tidak boleh memasukan orang lain untuk menjadi anggota tanpa
persetujuan anggota lain.
38
3. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut
masih hidup.
4. Tidak ada pemisahan kekayaan pribadi dan kekayaan perusahan, sebab jika
perusahan tidak cukup kaya untuk menutup hutang perusahan, maka kekayaan
pribadi para sekutu menjadi jaminannya.
5. Sekutu yang tidak memasukan uang, tetapi memberikan tenaganya akan
memperoleh laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukan modal uang
paling sedikit jumlahnya.
Seperti halnya pada usaha perseorangan, firma juga memiliki sifat baik dan buruk.
Ciri sifat baik :
1) Kemapuan manajemen lebih besar karena ada pembagian kerja diantara
anggota.
2) Pendirian firma relative lebih mudah karena tidak memerlikan akte
pendirian.
3) Kebutuhan modal lebih mudah diperoleh dari para sekutu maupun pinjaman
bank.
Ciri sifat buruk :
1) Tanggung-jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahan
dan kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutang firma.
2) Kerugian yang ditimbulkan oleh seorang anggota harus di tanggung bersama
oleh anggota lain.
3) Kelangsungan perusahan tidak menentu, karena bila salah seorang anggota
membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, maka otomatis
firma bubar.
3 Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan komanditer atau disebut Commanditaire Vennotschaap (CV) menurut
pasal 19 KUHD, ialah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara
orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahan, serta bertanggung-jawab
penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan
tidak bersedia memimpin perusahan serta bertanggung-jawab terbatas pada kekayaan yang
diikuti dalam perusahan ini. Keanggotaan dalam CV adalah sebagai berikut :
39
1. Sekutu pimpinan (General partner) : yaitu sekutu pemelihara atau komplementer
yang aktif dalam kepengurusan CV, turut memimpin perusahan dan bertanggung-
jawab serta tidak terbatas terhadap hutang perusahan. Sukutu ini biasanya
memasukan modalnya lebh besar dibanding dengan sekutu lainnya.
2. Sekutu terbatas ( limited partner ) : termasuk sekutu ini adalah anggota yang
bertanggung-jawab terbatas terhadap hutangg perusahan sebesar modal yang
setorkan dan mereka tidak diperbolehkan aktif di dalam perusahan.
3. Sekutu diam (silent partner) : sekutu jenis ini tidak turut aktif dalam menjalankan
kegiata perusahan, tetapi dikenal umum sebagai sekutu dalam CV tersebut.
4. Sektu rahasia (secret partner) : sekutu ini aktif menjalankan perusahan tetapi tidak
diketahui oleh umum bahwa mereka sesungguhnya adalah anggota dari CV
bersangkutan.
5. Sekutu senior dan yunior (senior and junior partner) : umumnya keanggotaan sekutu
ini di dasarkan pada lamanya investasiatau lamanya mereka bekerja dalam
perusahan.
6. Dormant (sleeping partner) : yakni sekutu yang tidak ikut dalam kegiatan perusahan
dan juga tidak dikenal oleh umum sebagai sekutu dalam CV.
Pembagian keuntungan dari para sekutu diatas disesuaikan dengan ketetapan yang
tercantum dalam akte pendirian. Adapun ciri sifat perusahan commanditer adalah sebagai
berikut :
Ciri sifat baik :
1) Pendiriannya relative mudah.
2) Kemampuan manajemen lebih baik.
3) Mudah dapat mendapatkan kredit.
4) Modal yang dikumpulkan lebih besar.
Ciri sifat buruk :
1) Kelangsungan hidup usaha tidak pasti.
2) Sukar menarik kembali modal, terutama suku pimpinan.
3) Sebagian sekutu mempunyai tanggung-jawab tidak terbatas.
4 Perseroan terbatas atau PT
40
Perseroan terbatas juga disebut Naamloze Vennootschap (NV) yaitu suatu
persekutuan untuk menjalankan perusahan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas
beberapa saham dimana tiap sekutu atau persero turut mengambil bagian sebanyak satu atau
lebih saham. Disini para pemegang saham bertaggung-jawab terabatas terhadap hutang-
hutang perusahan sebasar modal yang di setorkan. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan
pribadi anggota pemegang saham. Kepada pemegang saham di bayarkan dividen hamya
akte notaries yang memuat anatara lain; Nama PT, Modal, Pemegang saham dan lain-lain.
Guna dapat memilih saham dalam keanggotaan atau sekutu suatu perusahan, berikut
ini diberikan beberapa jenis saham.
1. Saham biasa (Common stock) : yaitu saham yang lain, mempunyai kelebihan hak
dari jenis saham yang lain, maksudnya para pemilih saham akan memperoleh
dividen hanya apabila perusahan memperoleh laba.
2. Saham preferen (Prefered stock) : saham ini memiliki hak istimewa antara lain :
a. Pembagian dividen dilakukan, artimya pemegang saham ini mendapat lebih
dahlu dari pemegang saham biasa.
b. Pembagian dividen kumulatif, artinya pemegang saham ini mendapatkan hak
untuk memperoleh dividen pada setiap periode. Jika ia tidak memperoleh
dividen pada suatu periode karena suatu hal, maka ia akan memperolehnya pada
periode yang akan datang secara kumulatif.
c. Pembagian kekayaan yang di dahulukan, artinya para pemegang saham jenis ini
mempunyaisuatu hak untuk memperoleh kekayaan perusahan terlebih dahulu
dari pada pemegang saham biasa pada saat perusahan di likwidasikan.
Tetapi disamping itu para pemegang saham ini tidak mempunyai hak suara
didalam rapat umum pemegang saham yang diadakan sekali dalam setahun.
3. Saham bonus : yaitu saham yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada para
pemegang saham lainnya, karena laba perusahan yang lalu dalam bentuk cadangan
terlalu besar dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam bentuk saham baru
yang disebut saham bonus.
4. Saham pendiri : adalah saham yang diberikan kepada para pendiri perseroan karena
jasa-jasanya ada masa pendirian perusahan tersebut.
5. Saham kosong : yaitu saham yang dibeli kembali oleh perseroan dari para pemegang
saham yang kemudian disimpan dan tidak ikut serta lagi dalam modal perseroan.
41
Organisasi dari sebuah perseroan terbatas terdiri atas komponen sebagai berikut :
Rapat umum pemegang saham (RUPS), dewan komisaris, dewan direktur dan direktur
pelaksana.
Rapat umum pemegang saham merupakan kekuasaan tertinggi dari PT yang
diadakan paling sedikit setahun sekali dan selambat-lambatnya 6 bulan sesudah tahun buku
yang bersangkutan. Keputusan rapat diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabilah
salah seorang pemegang saham tidak hadir dalam RUPS, maka ia dapat menyerahkan hak
suaranya kepada orang lain.
Tugas dewan komisaris ialah mengawasi tindakan direksi agar tidak merugikan
perusahan dan agar semua keputusan RUPS dilaksanakan. Disini dewan komisaris berhak
memberhentikan direksi apabila tindakannya merugikan perusahan.
Dewan direktur (Bord of Directors)dipilih dan diangkat oleh RUPS untuk jangka
waktu tertentu dan anggota dewan umumnya adalah pemegang saham sendiri. Tugas dewan
direktur antara lain mengurus harta kekayaan PT, mengemudikan usaha PT, mewakili PT
didalam dan diluar perusahan.
Kebaikan PT antara lain :
1. Ada tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang-hutang
perusahan.
2. Mudah mendapatkan tambahan modal dengan menerbitkan saham baru.
3. Kelangsungan hidup usaha lebih terjamin sebab pemiliknya dapat berganti-ganti.
4. Terhadap efisiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pemimpin yang kurang
cakap dapat diganti dengan yang lebih cakap.
Disamping ada kebaikan PT juga memiliki beberapa kelemahan atau keburukan
sebagai berikut :
1. PT merupakan subyek pajak tersendiri dan dividen yang diterimah oleh para
pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari pemegang
saham.
2. Lebih sukar mendirikan PT karena memerlukan akte notaries dan izin khusus untuk
usaha tertentu yang kesemuanya memerlukan biaya besar.
Rahasia perusahaan kurang terjamin karena semua kegiatan perusahan harus
dilaporkan kepada pemegang saham yang menyangkut keuntungan perusahan
42
III. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA USAHA PERIKANAN
Fungsi Manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada
danmelekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalammelaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Elemen-elemen dasar dalam
proses manajemen terdiri dari perencanaan (planning),pengorganisasian (organizing),
penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling) untuk mencapai tujuan yang
telahditetapkan organisasi, yang sering disebut dengan singkatan POAC.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya.
Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang
spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.
Kebutuhan akan perencanaan ada disemua tingkatan dan pada kenyataannya
meningkat dimana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar
terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer puncak
biasanya mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk rencana-
rencana jangka panjang dan strategi-strategi organisasi. Manajer pada tingkatan
bawah merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk jangka pendek.
Perencanaan bukan peristiwa tunggal, dengan awal dan akhir yang jelas.
Perencanaan adalah proses berkesinambungan yang mencerminkan dan
menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap
organisasi.
Empat Tahap Dasar Perencanaan
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini:
Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya
– sumberdayanya secara tidak efektif.
Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan
sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumberdaya – sumberdaya yang
tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana
43
menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini
dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih
lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistic
yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan
dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui
faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi
mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit
dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang
mungkin terjadi diwaktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif tersebut
dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif
yang ada.
Keempat fungsi manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning).
Yang disebut perencanaan adalah memikirkan dan menetapkan apa-apa yang akan
dicapai dengan sumberdaya yang dimiliki, yang kemudian memberikan pedoman, garis-
garis besar tentang apa yang akan dituju. Perencanaan juga dapat dimaknai persiapan-
persiapan untuk pelaksanaan suatu tujuan, berupa rumusan-rumusan tentang “apa” dan
“bagaimana“ suatu pekerjaan dapat dilaksanakan. Persiapan-persiapan tesebut dapat
berupa tindakantindakan administrasi atas tindakan-tindakan selanjutnya. Perencanaan
tidak harus dalam bentuk tulisan tetapi mungking hanyadalam pemikiran (benak),
terutama untuk hal yang bersifat pribadi dan rahasia. Adapun perencanaan dalam suatu
organisasi/perusahaan umumnya tertulis untuk memudahkan pencapaian dan evaluasi
atas pelaksanaannya. Hal-hal yang direncanakan terkait alokasi sumberdaya alam,
sumberdaya manusia, dan sumberdaya financial/capital. Perencanaan meliputi apa-apa
yang akan dilakukan (program kerja), bagaimana/dengan cara bagaimana melakukan
(metode), menggunakan sumberdaya mana dan berapa banyak (resources). Perencanaan
44
juga dilengkapi sasaran (target) capaian pada setiap apa yang direncanakan dalam kurun
waktu tertentu (period). Hal ini tentu akan mempermudah pencapaiannya. Organisasi
manapun biasanya selalu membuat perencanaan untuk lancarnya perputaran roda
organisasi. Demikan halnya dengan individu, hendaknya membiasakan diri untuk
membuat/menentukan rencana agar aktivitas jelas dan terarah. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan. Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan yang ditujukan
untuk menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang.
Langkah-langkah dalam proses perencanaan, yaitu:
1. Mengumpulkan fakta-fakta dan informasi-informasi yang berkaitan dengan
obyek perencanaan
2. Menganalisis fakta-fakta dan informasi-informasi yang berkaitan dengan obyek
perencanaan
3. Memprediksi perkembangan masa depan
4. Menetapkan tujuan
5. Mengembangkan alternatif-alternatif tindakan
6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan dan pengendalian
b. Pengorganisasian (organizing).
Pengorganisasian adalah membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Pembagian kegiatan besar organisasi/perusahaan tersebut dengan cara
menetapkan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas-aktivitas, pegelompokan
aktivitas, penugasan kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang, pengkoordinasian
hubungan antar wewenang serta informasi baik secara vertikal maupun horizontal, yang
dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Agar peran organisasi
ada dan berarti bagi orang-orang, peran-peran itu harus mencakup :
- Tujuan yang dapat direalisasikan.
- Konsep dan batas kewajiban yang jelas.
- Kebijakan-kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan.
- Ketersediaan informasi yang diperlukan, alat-alat dan sumber-sumber yang penting.
Organizing mempermudah manajer agribisnis perikanan dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
45
yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan “siapa mengerjakan apa
IV SISTEM MANAJEMEN USAHA PERIKANAN
A. Up-Stream Agribisnis (Subsistem Manajemen Pengadaan Bahan Baku)
Sebelum melakukan proses produksi, baik di lahan maupun di perusahaan
(agroindustri), terlebih dahulu dilakukan proses pengadaan bahan baku di mana sistem
tersebut merupakan up-stream agribusiness atau hulu/input untuk kegiatan industri yang
menghasilkan sarana produksi perikanan primer, berupa industri agro-kimia (pupuk dan
makanan), industri agro-otomotif (mesin dan peralatan perikanan), dan industri
pembenihan dan pembibitan.
Untuk proses produksi, dapat menggunakan faktor-faktor produksi seperti lahan, tenaga
kerja, modal, serta manajemen. Sedangkan di perusahaan agribisnis melakukan manajemen
stock, seperti pembelian dan penyimpanan bahan baku, serta pengelolaan persediaan.
Manajemen pengadaan bahan baku (stock) agribisnis adalah pengadaan pembelian
kemudian menyimpan di gudang untuk sementara waktu sebelum bahan baku tersebut
digunakan (Soekartawi, 2000:50). Selain itu digunakan juga sistem persediaan (inventory).
B. On-Farm Agribisnis (Subsistem Manajemen Produksi)
Produksi dapat dinyatakan sebagai perangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi
dalam penciptaan produk (barang atau jasa), baik berupa kegiatan usahatani maupun
kegiatan pabrikasi, sehingga tidak begitu sukar mengkaji manajemen produksi/operasi
agribisnis sebagai pendukung dari proses produksi. Pada masa awal perkembangan disiplin
produksi, usahatani dan pabriklah yang paling menguntungkan dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Produksi hasil perikanan atau faktor produksi agribisnis (agribusiness production factor)
sering disebut korbanan produksi agribisnis karena faktor produksi tersebut dikorbankan
untuk menghasilkan produksi agribisnis. Dalam Bahasa Inggris, faktor produksi agribisnis
disebut pula agribusiness input. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk, maka
diperlukan hubungan antara faktor produksi agribisnis (input) dan produk (output)
agribisnis. Menurut Soekartawi (1994), hubungan antara input dan output disebut dengan
―Factor Relationship(FR).
Hasil akhir suatu proses produksi agribuisnis perikanan adalah produk (output).
Produk atau produksi dalam bidang agribisnis dapat bervariasi karena kualitas atau mutu
46
hal tersebut dapat dimengerti karena kualitas yang baik dihasilkan oleh proses yang
dilaksanakan dengan baik; begitu pula sebaliknya, kualitas produksi yang kurang baik bila
dilakukan dengan kurang baik. Pengukuran terhadap produksi agribisnis perlu berhati-hati
karena terdapat ragam kualitas.
Menurut Sumayang (2003:8), manajemen produksi/ operasi merupakan suatu
proses pengubahan atau proses konversi di mana sumberdaya yang berlaku diubah menjadi
barang atau jasa. Produk barang dan jasa biasa disebut sebagai output. Sumayang (2003:4)
mengatakan istilah ―manajemen produksi‖ berubah menjadi manajemen operasi sejak
tahun 1970 seiring dengan pengembangan produk jasa yang jauh lebih mencolok bila
dibandingkan dengan produk pabrikasi sehingga orientasi manajemen operasi menjadi
lebih luas, bukan saja pada bidang pabrikasi tetapi juga pada pengelolaan produk pelayanan
dan jasa. Fungsi-fungsi manajemen produksi (on-farm) agribisnis terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.
V. TOPIC KHUSUS
Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu perusahaan apa pun
bentuk dan tujuan perusahaan. Perusahaan dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi manusia
merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi atau perusahaan.
1. Pengertian Perencanaan Strategi MSDM
Beberapa pengertian dari beberapa istilah strategi MSDM adalah sbb :
a. Strategic Management is a process concerned with determining the Future direction
of an organization and implementing decision aimmed at achieving an
organization's long and short - term objectives. Manajemen strategi adalah suatu
proses yang berkenaan dengan penentuan arah masa depan suatu organisasi dan
pelaksanaan keputusan dalam rangka mencapai sasaran jangka pendek dan jangka
panjang organisasi
b. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia
sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang
dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi (perusahaan).
Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan
47
seseorang untuk menjalankan aspek orang atau SDM dari posisi seorang
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan
penilaian.
c. Manajemen sumber daya manusia strategis dengan tujuan dan sasaran strategis
untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur organisasi yang
mendorong inovasi dan kelenturan.
Dari berbagai pengertian di atas, pemahaman tentang strategi
manajemen SDM dapat terbangun secara jelas (tidak ambigu). Inti pokok dari
perencanaan SDM bukanlah seperangkat teknis khusus dan bukan pula
pengalaman relatifnya, tetapi lebih dari manfaatnya bagi para pimpinan dalam
memetakan arah baru. Perubahan strategi manajemen SDM adalah tanggapan
manajemen terhadap masalah-masalah darurat. Strategi ini adalah perencanaan
yang mendatangkan kesempatan untuk memperoleh dan menopang daya saing
melalui manajemen SDM.
1. Efisiensi Operasi Penangkapan Ikan
Tujuan dari setiap usaha penagkapan komersial ialah menciptakan keuntungan oleh
karena setiap pengusaha menghendaki kepastian pendapat dari penjualan hasil tangkapan
akan melebihi biaya operasi. Pengusaha berusaha menghemat biaya dengan membeli bahan
baku dengan sumber yang paling murah dan berusaha agar bahan baku itu tidak lebih dan
tidak pula murah. Dan sisi pendapatan ia berusaha menangkap ikan di daerah yang banyak
ikan tanpa menambah biaya operasi.
Keputusan merubah lokasi penangkapan dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk
perubahan waktu penangkapan, cuaca, ukuran dan komposisi tangkapan, jarak dari
pelabuhan, keadaan ikan waktu didaratkan dan lain-lain. Pikiran pengusaha harus cakap
mengamati dan meramalkan akibat ekonomis dari setiap perubahan faktor tersebut dan
menghitung efek kombinasi terhadap laba yang akan diperolehnya. Nelayan yang baik
harus juga seorang usahawan yang baik. Ia akan menjadi usahawan yang baik jika ia
menjadi terbiasa membaca makna biaya atas setiap keputusan yang ia buat.
Cara terbaik mempersiapkan usahawan dalam menagani usaha penangkapan ialah
mengajarkan bagaimana meramalkan lebih dahulu biaya dan pendapatan. Dari perkiraan
biaya dan pendapatan pengusaha dapat meramalkan berapa banyak keuntungan yang akan
48
diperoleh dari setiap penangkapan. Proses persiapan peramalan yang akan menjadi data
pembanding dengan hasil sebenarnya disebut anggaran operasi (Cruise Budgeting). System
anggaran ini dimaksud untuk membantu usahawan agar mampu merencanakan operasi
usaha terlebih dahulu. Selanjutnya, hal ini akan menciptakan system pengawasan yang baik
terhadap keputusan bahan baku operasi, perbaikan system pemasaran dan lain-lain.
Untuk melatih kecakapan menyusun anggaran operasi penangkapan berikut ini
disajikan beberapa buah tabel yang perlu diisi pada setiap trip operasi penangkapan.
2. Analisa Persiapan Barang
Persediaan barang yang dimaksud disisni ialah bahan baku kebutuhan operasi usaha
dan barang jadi yang siap di jual kepada konsumen. Persediaan atau sering disebut
“Inventory” adalah bagaimana dari modal kerja usaha oleh karena itu terpengaruh terhadap
keuntunga usaha. Kekurangan bahan baku akan menyebabkan operasi penangkapan,
budidaya, pengelolahan ataupu perdaganagan ikan menjadi macet dan mesin yang
terpasang tidak beroperasi pada kapasitas penuh. Akibatnya harga setiap unit produk
menjadi mahal karena volume produksi menjadi kecil sedangkan biaya relative sama
akibatnya laba usaha menjadi sedikit.
Sebaliknya jumlah persediaan yang berlebihan akan berakibat pada penerimaan
usaha, karena persediaan akan lebih menambah biaya gudang, resiko rusak, using dan biaya
asuransi. Oleh karena itu pengusaha harus dapat menganalisa persediaannya sedemikian
rupa sehingga operasi usaha berjalan normal.
2.1 Batas Aman
Batas aman persediaan adalah jumlah terendah yang harus ada digudang bila
sewaktu-waktu pengusaha mengalami kekuranagn persediaan digudang. Kekurangan
terjadi karena pesanan terlambat, permintaan meningkat, ataupun karena perang.
Kebijaksanaan pengusaha untuk memelihara besar kecilnya batas aman persediaan
tergantung dari biaya angkutan, gudang, asuransi dan lain-lain.
Bila biaya penyimpanan besar untuk jumlah persediaan yang besar, sedangkan
biaya pesanan dan angkut lebih murah dan cepat maka batas aman bisa kecil. Sebaliknya
jika biaya pesanan dan angkutan mahal disbanding biaya gudang maka batas aman
sebaliknya besar.
2.3 Cara pemesanan Kembali
Apabila persediaan barang sudah berkurang sampai batas tertentu. Maka pengusaha
harus mulai memesan kembali tambahan persediaan agar produksi berjalan normal. Batas
49
dimana pengusaha melakukan pesanan kembali disebut ”Reoder Poit”. Besar kecilnya
batas ini di tentukan oleh beberapa faktor antara lain. Kebiasaan supplier. Rata-rata
penggunaan barang dan sebagainya.
Menghitung Penyusutan
Penyusutan atau lazim disebut “Depreciation” adalah penurunan nilai barang-
barang investasi karena penambahan umurnya. Jadi perhitungan penyusutan tidak lain
dari analisa biaya tetap. Biaya ini pasti keluarkan walaupun alat atau mesin tidak dipakai.
Komponenyang masuk dalam biaya tetap adalah : (1) penyusutan (2) bunga modal (3)
pajak (4) asuransi (5) gedung (6) biaya social
Penyusutan terjadi karena beberapa alsan antara lain :
1. Adanya sifak kehausan karena pemakaian yaitu kapsitas kerja menurun.
2. Peningkatan biaya operasi per satuan produk yang sama
3. Terciptanya teknologi baru menyebabkan teknologi lama menjadi using
4. Peluasan usaha, yaitu pelatan lama tidk sanggup lagi memenuhi tuntutan usaha baru.
jadwal penyusutan disusun hanya untuk barang-barang model yang umur
ekonominya lebih dari satu tahun dan oleh karena itu harga belinya tidak dapat dicatat
sebagai belanja usaha pada tahun pembeliannya. Bangunan, gedung, kapal, dermaga, mesin
dan peralatan lainnya merupakan peralatan bendah modal yang harus dihitung
penyusutannya.
Perencanaan Strategik Usaha
Perencanaan strategik dapat berupa sasaran strategik (strategic objective), targets,
dan inisiatif strategik (strategic initiatives). Sasaran strategik adalah kondisi yang akan
diwujudkan di masa depan yang merupakan penjabaran tujuan organisasi, target untuk
mengukur keberhasilan pencapaian sasaran tersebut, inisiatif strategik adalah pernyataan
kualitatif tentang langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik sistem
yang dapat digunakan untuk melaksanakan perencanaan strategik adalah sistem
perencanaan strategik dengan rerangka balanced scorecard. Balanced scorecard adalah
sekumpulan ukuran kinerja yang mencakup empat perpektif (keuangan, customer, proses
bisnis/intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Mulyadi dan Johny, 2001:344).
Recommended