49
i KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH: MANAJEMEN USAHA PERIKANAN (ABP 337) Nama : Dr. Ir. Srie J. Sondakh, M.Si Institusi : Universitas Sam Ratulangi Manado Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi : Agrobisnis Perikanan 2019

KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

i

KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING

MATA KULIAH: MANAJEMEN USAHA PERIKANAN

(ABP 337)

Nama : Dr. Ir. Srie J. Sondakh, M.Si

Institusi : Universitas Sam Ratulangi Manado

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

Program Studi : Agrobisnis Perikanan

2019

Page 2: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

ii

Page 3: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

iii

Page 4: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

4

RANCANGAN PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Menajemen Usaha Perikanan

Semester: 3 (tiga); Kode : ABP 337 ; sks: 3 (2-1)

Program Studi : ABP Dosen

: Dr. Ir. Srie J. Sondakh, M.Si

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

a. Mampu menjelaskan dan memahami tentang arti dan lingkup manajemen usaha perikanan.

b. Mampu menjelaskan dan memahami tentang arah pengembangan usaha perikanan;

c. Memahami dan mengerti dan menjelaskan tentang usaha perikanan yang berdaya saing;

d. Memahami dan mengerti tentang manajemen akuntansi usaha bisnis perikanan;

e. Memahami dan mengerti manajemen dalam usaha perikanan dan mengorganisasikan usaha

Matriks Pembelajaran :

Ming Kemampuan akhir yang diharapkan

Bahan Kajian/Materi Pembelajaran

Bentuk Pembela

jaran

Waktu Belajar (Menit)

Deskripsi Tugas

Luaran Kriteria Penilaian (Indikator)

Bobot Nilai (%)

Referensi

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Penjelasan Umum Pelaksanaan Perkuliahan dan penjelasan singkat tentang Manajemen Usaha Perikanan (MUP)

Ceramah/diskusi

200 Kesepakatan Dosen dengan Mahasiswa

5

2. Mahasiswa mampu menjelaskan,

Pertemuan ini akan membahas pengenalan

- Ceramah interaktif, demonstr

200 - Menjelaskan tentang ruang lingkup MUP

Hasil tes formatif

Keaktifan dalam

10

Page 5: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

5

memahami tentang sejarah arti dan ruang lingkup

MUP yang terdiri dari:

- Sejarah - Pengertian Manajemen

- Pengertian usaha perikanan dan Ruang Lingkup MUP

asi, presentasi tugas - Sumbang Saran

serta karakteristik pada usaha perikanan

(perorangan)

diskusi kelompok

- Hasil tes formatif perorangan

3-4 Mampu memahami dan menjelaskan jenis dan bentuk usaha perikanan serta b entuk-bentuk perusahan berdasarkan hukum

- Jenis dan bentuk usaha perikanan berdasarkan hukum

Ceramah Diskusi Tugas mandiri

200 - Mahasiswa mendiskusikan materi yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil

- Diskusi kelas - Mahasiswa

secara perorangan menyusun ringkasan

Ringkasan perorangan

- Keaktifan dalam diskusi kelompok

- Kualitas ringkasan hasil kajian perorangan

10

5-6 Memahami tentang serta menjelaskan secara rinci tentang fungsi-fungsi manajemen

- Fungsi-fungsi

manajemen

Ceramah Diskusi Tugas mandiri Diskusi kelompok

200 - Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil

- Diskusi kelas

Ringkasan secara rinci perorang Test formatif

- Keaktifan dalam diskusi kelompok

- Kualitas ringkasan peramalan kebutuhan SDM

10

Page 6: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

6

secara perorangan

7-8 Mampu mengerti,memahami serta menjelaskan tentang prosedur membangun usaha perikanan, letak dan lingkungan bisnis

Prosedur Membangun usaha perikanan dan lingkungan bisnis

Ceramah Diskusi Tugas mandiri Diskusi kelompok

200 - Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil

- Diskusi kelas - Mahasiswa

mempresentasikan suatu topik secara kelompok

- Mahasiswa menyusun makalah

Makalah kelompok/ Mandiri

- Keaktifan dalam diskusi kelompok

- Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok

- Kualitas makalah kelompok

10

9-10 Mampu menjelaskan secara rinci tentang Manajemen dasar keuangan

Manajemen dasar keuangan

Ceramah Diskusi Tugas mandiri Diskusi kelompok

200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati dosen dalam kelompok kecil

- Mahasiswa mempresentasikan topic secara

kelompok

Makalah kelompok/ mandiri

- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok

- Kualitas makalah kelompok

10

Page 7: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

7

11-12 Mahasiswa menjelaskan secara rinci Usaha perikanan dan Aplikasinya

Usaha

perikanan dan

Aplikasinya

Presentasi Tugas Mandiri Diskusi kelompok

200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati dosen dalam kelompok kecil

- Mahasiswa mempresentasikan topic secara

kelompok

Makalah kelompok/ mandiri

- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok

- Kualitas makalah kelompok

10

13 Mahasiswa Memahami serta mengaplikasikan tentang Pengantar Praktikum pada Usaha Perikanan

Pengantar Praktikum pada Usaha Perikanan

Presentasi Tugas Mandiri Diskusi kelompok

200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati dosen dalam kelompok kecil

- Mahasiswa mempresentasikan topic secara

kelompok

Makalah kelompok/ mandiri

- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok

- Kualitas makalah kelompok

15

14-16 Mampu mengerti, mengidentifikasi Manajemen Sumberdaya

- Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources

Presentasi Tugas Mandiri Diskusi kelompok

200 - Mahasiswa melaksanakan diskusi sesuai dengan topik yang sudah disepakati

Makalah kelompok/ mandiri

- Keaktifan dalam kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi

20

Page 8: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

8

Manusia (Human Resources Management) Manajemen resiko

Management) Pengerian resiko

- Jenis-jenis resiko

Sumber resiko

dosen dalam kelompok kecil

- Mahasiswa mempresentasikan topic secara

kelompok

dalam kelompok

- Kualitas makalah kelompok

Daftar Referensi:

1. Bangun, Wilson (2012), Manajeman Sumberdaya Manusia. Penerbit Erlangga 2. GR Terry (1968), Principle of Management 3. Gitosudarmo, I., 1997, Manajemen Pemasaran, BPFE, Jogjakarta a. Hanafiah, A.M dan A. M. Saefuddin 1986, Tataniaga Hasil Perikanan, Universitas Indonesia,

Jakarta. 4. Kadariah, 1986, Evaluasi Proyek (Analisis Ekonomi), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

5. Kotler , P., 2000, Marketing management (The Millenium Edition), Prentice Hall International, Inc, New Jersey

6. Manullang (2002), Manajemen Personalia 7. Manullang, M., 1996, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta 8. Payaman J Simanjuntak (1985), Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia 9. Rangkuti, F., 2000, Manajemen Persediaan (Aplikasi di Bidang Bisnis), Raja-Grafindo Persada,

Jakarta 10. ----------------, 2001, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Reorientasi Konsep Perencanaan

Strategis untuk Menghadapi Abad 21), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 11. Reksonadiprodjo, S., dan I Gitosudarmo, 2000, Manajemen Produksi (Edisi 4), BPFE, Yogyakarta

12. Reksoprayitno, 2000, Pengantar Ekonomi Makro (Edisi 6), BPFE, Jogjakarta 13. Said, E.G., dan A.H. Intan, 2000, Manajemen Teknologi Agribisnis, Ghalia Indonesia dengan

Magister Manajemen Agribisnis,Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor 14. Siagian (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia

Page 9: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

9

Page 10: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

10

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 2 Fakultas : FPIK

A. TUJUAN TUGAS:

Menjelaskan dan menjabarkan Pendahuluan MUP secara integratif B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Pengenalan terhadap manajeman usaha perikanan 2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Sejarah Perkembangan b. Definisi Menajemen Usaha Perikanan c. Ruang Lingkup serta Karakteristik Menajemen Usaha Perikanan (MUP)

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil Permasalahan yang didiskusikan: 1) Menjelaskan kembali bagaimana sejarah perkembangan manajemen 2) Jelaskan tentang manajemen sesuai pandangan beberapa ahli! 3) Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan usaha perikanan? Berikan contohnya 4) Berikan gambaran tentang ruang lingkup manajemen usaha perikanan secara global!

Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas Mahasiswa mengikuti tes formatif

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Hasil tes formatif (perorangan) yang dilaksanakan selama 50 menit terakhir pada tahap ini.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%): Keaktifan dalam diskusi kelompok Hasil tes formatif perorangan

Page 11: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

11

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (20%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

Keaktifan berdiskusi

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

TOTAL

KRITERIA 2: Hasil tes formatif perorangan (80%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Skor

Page 12: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

12

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1)

Program Studi : ABP Pertemuan ke : 3 - 5

Fakultas : FPIK

A. TUJUAN TUGAS:

Mampu menjelaskan secara rinci tentang Jenis dan bentuk usaha perikanan.

B. URAIAN TUGAS:

1. Obyek Garapan: Jenis dan bentuk usaha perikanan

2. Batasan yang harus dikerjakan:

- Jenis Usaha Perikanan menurut Jenis Investasi - Jenis Usaha Perikanan menurut Jenis Produk

- Bentuk-bentuk perusahan (berdasarkan hukum) 3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Permasalahan pada tahap ini

ialah:

1) Sebukan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Jenis Usaha Perikanan menurut investasi

2) Sebukan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan Jenis Usaha Perikanan menurut jenis produk

3) Bagaimanakah Ciri Sifat Usaha Perikanan itu ? 4) Sebutkan dan jelaskan Perencanaan dalam Perusahaan Perikanan 5) Jelaskan dan sebutkan tentang Kriteria Penjaringan Gagasan 6) Sebutkan Jenis Usaha lainnya yang terkait pada usaha perikanan 7) Jelaskan tentang Siklus Kegiatan 8) Sebutkan dan jelaskan tentang Biaya/Investasi

Hasil diskusi kelompok didiskusikan di kelas, Mahasiswa secara perorangan menyusun Sektor Usaha Perikanan dalam

organisasi. Setiap mahasiswa boleh memilih satu topik secara bebas atau diundi.

Page 13: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

13

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Ringkasan hasil penyusunan menyusun strategi dilaksanakan selama 50 menit terakhir.

C. KRITERIA PENILAIAN (20%):

Keaktifan dalam diskusi kelompok

Kualitas ringkasan secara perorangan

Kualitas makalah kelompok

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi (50%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

Keaktifan berdiskusi

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

TOTAL

KRITERIA 2: Kualitas ringkasan strategi konservasi suatu spesies secara perorangan (50%)

Page 14: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

14

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep

Sangat lengkap (mampu

mengembangkan konsep secara

optimal)

Lengkap (melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada

modul)

Kurang lengkap (dibawah konsep

minimal pada modul)

Tidak lengkap (konsep tidak

sesuai)

Ketepatan konsep

Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat

Ide baru dan kreativitas

Sangat baik (memunculkan beberapa ide

baru)

Baik (memunculkan ide

baru)

Cukup baik (ide seperti pada

modul)

Kurang baik (ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik (miskin ide)

Total

Page 15: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

15

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 6-7 Fakultas : FPIK

A. TUJUAN TUGAS:

Mampu menjelaskan tentang fungsi-fungsi manajemen dalam praktek dengan baik dan benar.

B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Fungsi-Fungsi Manajemen 2. Batasan yang harus dikerjakan:

A. Fungsi–fungsi Manajemen 1. Fungsi Perencanaan (Planning) 2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing) 3. Fungsi Pengarahan (Directing) 4. Fungsi Pengawasan (Controlling) 5. Fungsi Evaluasi (Evaluation) B. Fungsi-Fungsi Manajer pada perusahan perikanan

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan): Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah sebagai berikut:

1. Menjelaskan tentang Fungsi–fungsi Manajemen dengan baik dan benar 2. Menjelaskan Fungsi Perencanaan (Planning) dengan baik dan benar 3. Menjelaskan Fungsi Pengorganisasian (Organizing) dengan baik dan benar 4. Menjelaskan Fungsi Pengarahan (Directing) dengan baik dan benar 5. Menjelaskan Fungsi Pengawasan (Controlling) dengan baik dan benar 6. Menjelaskan Fungsi Evaluasi (Evaluation) yang efektif dengan baik dan benar 7. Menjelaskan Fungsi-Fungsi Manajer pada usaha perikanan dengan baik dan benar

Mahasiswamemilih/menyusun makalah tentang topic yang berhubungan dengan objek garapan dan mempresentasikan secara berkelompok di dalam kelas.

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan:

Page 16: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

16

Makalah kelompok tentang Fungsi–fungsi Manajemen serta menunjukkan perannya dalam setiap usaha yang dilakukan dalam mewujudkan usaha yang semakin berkembang demi menunjang pembangunan berkelanjutan.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%): Keaktifan dalam diskusi kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok Kualitas makalah kelompok

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi dalam kelompok (30%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

Keaktifan berdiskusi

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

TOTAL

a. KRITERIA 2: Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok 40%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Materi dan tayangan presentasi

Sangat baik dan menarik

Baik dan menarik Cukup baik dan menarik

Kurang baik dan menarik

Tidak baik dan menarik

Page 17: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

17

Kemampuan presentasi

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik

Kemampuan dalam diskusi

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik

Total

KRITERIA 3: Kualitas makalah kelompok (30%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep

Sangat lengkap (mampu

mengembangkan konsep secara

optimal)

Lengkap (melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada

modul)

Kurang lengkap (dibawah konsep

minimal pada modul)

Tidak lengkap (konsep tidak

sesuai)

Ketepatan konsep

Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat

Ide baru dan kreativitas

Sangat baik (memunculkan beberapa ide

baru)

Baik (memunculkan ide

baru)

Cukup baik (ide seperti pada

modul)

Kurang baik (ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik (miskin ide)

Total

Page 18: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

18

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 9 - 12 Fakultas : FPIK

A. TUJUAN TUGAS:

Mampu merencanakan serta menentukan system manajemen usaha B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Sistem Manajemen Usaha Perikanan 2. Batasan yang harus dikerjakan:

a. Manajemen Pengadaan b. Manajemen Produksi/Operasi c. Manajemen pemasaran d. Jasa Pendukung e. Penggunaan Teknologi (Technology Application) f. Outcome (Hasil)

3. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

Mahasiswa mendiskusikan permasalahan yang sudah disusun dosen dalam kelompok kecil. Bahan diskusi ialah topik-topik sebagai berikut: 1. Bagaimana tentang Manajemen Pengadaan serta apa sajakah yang tercakup didalamnya 2. Sebutkan dan jelaskan secara rinci tentang Manajemen Produksi/Operasi 3. Apasajakah yang dimaksud dengan Manajemen pemasaran serta jelaskan semua yang terkait didalamnya 4. Jelaskan secara rinci dan sebutkan tentang Jasa Pendukung yang terkait dengan usaha perikanan 5. Jelaskan tentang Penggunaan Teknologi (Technology Application) dengan tepat serta sebutkan. 6. Jelaskan tentang Outcome (Hasil) usaha dan apa manfaatnya. Evaluasi tentang sistim manajemen dilakukan secara berkelompok dan didiskusikan dalam kelas. Mahasiswa mempresentasikan suatu topik yang dipilih atau dibagikan dari topic-topik yang ada secara kelompok. Mahasiswa menyusun makalah tentang topik yang dipresentasikan di atas.

Page 19: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

19

4. Deskripsi Luaran tugas yang dihasilkan: Makalah kelompok tentang penilaian kinerja dan kompensasi.

C. KRITERIA PENILAIAN (10%): Keaktifan dalam diskusi kelompok Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok Kualitas makalah kelompok

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam diskusi dalam kelompok (30%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

Keaktifan berdiskusi

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

TOTAL

a. KRITERIA 2: Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok 40%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Materi dan tayangan presentasi

Sangat baik dan menarik

Baik dan menarik Cukup baik dan menarik

Kurang baik dan menarik

Tidak baik dan menarik

Kemampuan presentasi

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik

Page 20: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

20

Kemampuan dalam diskusi

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik

Total

KRITERIA 3: Kualitas makalah kelompok (30%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep

Sangat lengkap (mampu

mengembangkan konsep secara

optimal)

Lengkap (melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada

modul)

Kurang lengkap (dibawah konsep

minimal pada modul)

Tidak lengkap (konsep tidak

sesuai)

Ketepatan konsep

Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat

Ide baru dan kreativitas

Sangat baik (memunculkan beberapa ide

baru)

Baik (memunculkan ide

baru)

Cukup baik (ide seperti pada

modul)

Kurang baik (ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik (miskin ide)

Total

Page 21: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

21

FORMAT RANCANGAN TUGAS

Nama Mata Kuliah : MUP Sks : 3 (2-1) Program Studi : ABP Pertemuan ke : 13 -16 Fakultas : FPIK

A. TUJUAN TUGAS:

Mampu mengerti, mengidentifikasi membuat solusi yang baik dan benar tentang Topik Khusus (Special Topic)

B. URAIAN TUGAS: 1. Obyek Garapan: Topik Khusus (Special Topic)

2. Batasan yang harus dikerjakan

1. Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management) 2. Manajemen Keuangan (Finance Management) 3. Manajemen Investasi (Investment Management) 4. Manajemen Strategik (Strategic Management)

2. Metode/Cara Pengerjaan (acuan cara pengerjaan):

Jelaskan serta uraikan secara terperinci topic dibawah ini A. Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management)

Jelaskan tentang topic dibawah ini dan buatkan contoh tentang analisis keuangan secara ringkas. B. Manajemen Keuangan (Finance Management)

1. Fungsi Manajemen Keuangan 2. Analisis Keuangan

Buatlah penjelasan yang baik tentang topik dibawah ini dan Bagaimanakah mengaplikasikannya. C. Manajemen Investasi (Investment Management)

1. Return dan Risk 2. Metode Penilaian Investasi

Jelaskan secara terperinci topik dibawah D. Manajemen Strategik (Strategic Management)

1. Perumusan Strategik 2. Perencanaan Strategik

Page 22: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

22

3. Penyusunan Program 4. Penyusunan Anggaran 5. Implementasi 6. Pemantauan

Mahasiswa memilih/menyusun makalah tentang topic yang berhubungan dengan objek garapan dan mempresentasikan secara kelompok.

C. KRITERIA PENILAIAN (20%):

Keaktifan dalam survei Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok Kualitas makalah kelompok

RUBRIK PENILAIAN

KRITERIA 1:Keaktifan dalam survei (30%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Keaktifan mencari literatur

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

Keaktifan dalam mengumpulkan data

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

TOTAL

KRITERIA 2: Kemampuan presentasi dan diskusi dalam kelompok 40%)

Page 23: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

23

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Materi dan tayangan presentasi

Sangat baik dan menarik

Baik dan menarik Cukup baik dan menarik

Kurang baik dan menarik

Tidak baik dan menarik

Kemampuan presentasi

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik

Kemampuan dalam diskusi

Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik

Total

KRITERIA 3: Kualitas makalah kelompok (30%)

DIMENSI Sangat Memuaskan

(≥80)

Memuaskan (65-79)

Batas (55-64)

Kurang Memuaskan

(40-54)

Di bawah standard

(<40)

SKOR

Kelengkapan konsep

Sangat lengkap (mampu

mengembangkan konsep secara

optimal)

Lengkap (melebihi konsep

minimal pada modul)

Cukup lengkap (sesuai konsep minimal pada

modul)

Kurang lengkap (dibawah konsep

minimal pada modul)

Tidak lengkap (konsep tidak

sesuai)

Page 24: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

24

Ketepatan konsep

Sangat tepat (sesuai dengan logika ilmiah)

Tepat

Cukup tepat Kurang tepat Tidak tepat

Ide baru dan kreativitas

Sangat baik (memunculkan beberapa ide

baru)

Baik (memunculkan

ide baru)

Cukup baik (ide seperti

pada modul)

Kurang baik (ide di bawah

tuntutan modul)

Tidak baik (miskin ide)

Total

Page 25: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

25

GARIS BESAR MATERI PEMBELAJARAN

No

Pertemuan

Materi Pembelajaran

Garis Besar Materi Pembelajaran

1. 1 Penjelasan Umum Pelaksanaan Perkuliahan

Pertemuan membahas capaian pembelajaran, metode dan strategi dalam pembelajaran, evaluasi, serta tugas-tugas yang akan dicapai selama pembelajaran

2. 2 Pengertian dan Ruang Lingkup serta Karakteristik Usaha Perikanan

Pertemuan ini akan membahas pengenalan MUP yang terdiri dari:

- Pengertian Manajemen Usaha Perikanan - Ruang Lingkup MUP - Karkateristik MUP - Masalah dalam MUP

3. 3 - 5 Jenis dan bentuk Usaha Perikanan

Pertemuan ini akan membahas: a. Jenis-jenis Usaha Perikanan b. Bentuk Perusahan berdasarkan Hukum c. Ciri Sifat Usaha Perikanan d. Perencanaan dalam Perusahan Perikanan e. Langkah-langkah dalam uasaha perikanan f. Kriteria Penjaringan gagasan g. Siklus Kegiatan

4. 6 - 7 Fungsi-fungsi Manajemen Pertemuan ini akan membahas: a. Fungsi-fungsi manajemen b. Fungsi-fungi Manajer pada perusahan

perikanan

Page 26: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

26

5. 8 Mahasiswa mengerti/ memahami tentang pengantar praktikum

- Menghasilkan produk/jasa

- Menganalisis produk/jasa

6. 9 - 12 Mahasiswa menjelaskan dan memahami tentang System manajemen usaha lingkup spesifik

- Sub sistem Manajemen Pengadaan - Sub sistem Manajemen Produksi - Sub sistem Manajemen - Supporting system (jasa Pendukung) - Penggunaan Teknologi (Technology Application) - Outcome (Hasil)

7. 13 -16

Mampu mengerti sumberdaya manusia serta mengidentifikasi Manajemen resiko

- Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management)

- Keuangan - Investasi Agrobisnis - Strategik Agrobisnis

Page 27: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

27

MATERI AJAR PERTEMUAN KE II

CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mampu menjelaskan Fungsi-Fungsi Manajemen pada

usaha Perikanan

POKOK BAHASAN : Membahas tentang sejarah perkembanmgan,

Pengertian Manajemen

Usaha dan Lingkup usaha perikanan

Pendahuluan

1. Sejarah Perkembangan

Kemampuan manusia mengusahakan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya selalu beriring dengan kemajuan mereka dalam mengembangkan alat dan

teknologi kerja. Begitu manusia menyadari bahwa mereka berbeda dari hewan, lalu mereka

mulai kuatir bahwa manusia dan hewan saling bersaing atas bahan makanan yang tersedia

di alam dalam jumlah terbatas.

Upaya manusia memenuhi dan mempertahankan hidupnya telah melahirkan

berbagai cabang ilmu antara lain Antropologi dan Ekonomi. Kalau Antropologi

memusatkan perhatian dalam mempelajari ciri sifat fisik antara manusia dan hewan,

organisasinya, serta keterampilan yang di miliki, maka ekonomi tertarik ntuk mempelajari

kemampuan manusia berusaha, mengorganisir dan meningkatkan produksi guna memenuhi

kebutuhan dan keinginannya. Kemampuan manusia ini berkembang perlahan-lahan

mengikuti kesanggupan mereka menenukan alat dan teknologi yang di pakai dalam

beusaha. Ini berarti bahwa usaha memerlukan alat dan teknologi.

Usaha berburu adalah tahap paling awal yang dilakukan oleh manusia dan

dinamakan oleh ahli ekonomi dengan “Hunting Economy” atau ekonomi berburu. Pada

Page 28: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

28

tahap usaha seperti ini manusia semata bersifat parasit terhadap alam karena mereka

dihidupkan oleh hadiah gratis dari alam. Menurut perkiraan ahli Antropologi bahwa

ekonomi berburu tradisional ini berlangsung pada selang waktu 500.000-8.000 tahun

sebelum Masehi. Sebetulnya usaha berburu masih ada sampai kini tetapi sudah modern,

contohnya pada usaha tangkap ikan di laut.

Pada tahun 7.000 sebelum Masehi manusia mulai menemukan hubungan antara

bibit dan tanaman atauinduk dan anak hewan. Pada waktu itulah ekonomi budidaya lahir

dan arena budidaya itu dilakukan di darat maka disebut “Agri-culture” yang artinya budaya

tanah atau budidaya tani. Lama-kelamaan kebudayaan ini meluas sampai ke perairan yaitu

memelihara ikan di genangan air kalau di kolom dan ini di sebut “Aqua-culture” yang

secara harafiah berarti Budaya Air atau Budidaya Air. Karena usaha ini di lakukan rangkap

oleh mereka yang juga melakukan usaha tani, maka mereka itu dinamakan petani atau fish

farmer.

Mulanya usaha budidaya tanah (Agriculure) dan budidaya air (aquaculture)

dilakukan oleh manusia yang tinggal terpisah-pisah menurut kelompok keluarga. Karena

sering menhadapi bahaya alamiah seperti binatang buas manusia buas dan peristiwa

alamiah lainnya, maka manusia sering berkumpul dalam kelompok besar dan tinggal

disuatu tempat. Maksudnya agar bahaya alamiah itu dapat dihadapi bersama-sama oleh

banyak orang sehingga mudah dihalau dikalahkan. Pada saat itu lahirlah apa yang di sebut

ekonomi desa atau “village economy” yang didalam bentuk jamaknya disebut “rural

economy“. Dengan lahirnya ekonomi desa atau juga disebut ekonomi menetap, maka

ekonomi mengembara mulai di tinggalkan oleh manusia.

Ekonomi desa tumbuh dan berkembang pesat, namun lebih terpusat pada pekerjaan bertani

yang sifatnya berpindah-pindah mencari tanah yang subur. Walau demikian mereka tinggal

dan menetap di suatu tempat yang mulanya disebut kampung, lalu desa dan kini lebih

Page 29: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

29

banyak menyebutnya kelurahan. Ekonomi menetap itu ternyata menyebabkan sebagian

orang tidak bekerja tanitapi mengkhususkan diri pada pertukangan, kerajinan tenun,

memelihara ikan, menangkap ikan dan lain-lain. Artinya mereka tidak lagi menhasilkan

beras dan sayuran bagi keluarganya sendiri tetapi berharap dari hasil mereka yang bertani.

Demikian sebaliknya dengan petani tidak menhasilkan ikan dan baju bagi keluarganya

tetapi berharap dari nelayan dan tukang tenun. Pembagian kerja (labor division) seperti ini

menyebabkan keluarga petani harus menhasilkan beras dan sayur lebih banyak untuk

memenuhi kebutuhannya ditambah kebutuhan keluarga tukan kayu, tukang tenun, petani

ikan dan nelayan. Demikian sebaliknya nelayan harus menghasilkan ikan lebih banyak dari

yang dibutuhkan oleh keluarganya karena ada keluarga lain yang membutuhkannya.

Usaha yang mengahasilkan lebih banyak dari kebutuhan sendiri ini merupakan

permulaan dari era usaha industri atau lazim disebut “industrial economy”. Jadi ekonomi

industri itu merupakan tahapan perkembangan tertinggi dari suatu usaha manusia

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di Indonesia, menurut UU RI No. 31/2004, sebagaimana telah diubah dengan UU

RI No. 45/2009, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi,

produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem

bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.

2. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

MANAJEMEN dibutuhkan untuk semua kegiatan yang diorganisir

baik kegiatan formal dalam suatu organisasi maupun non formal dalam

kehidupan kita sehari-hari. Pengaturan ini dilakukan melalui proses

pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Dengan demikian, Dalam

Page 30: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

30

menjalankan manajemen, organisasi memiliki persamaan tercermin

pada fungsi-fungsi manajerial yang dijalankan.

Kegiatan manajemen sangat berkaitan erat serta tidak dapat dipisahkan

dengan kegiatan dengan orang lain. Bahkan suksesnya suatu tujuan

organisasi akan dapat lebih mudah dicapai bila dijalankan secara

bersama-sama olehseluruh anggota manajemen. Dengan demikian,

aspek pokok dalam manajemen adalah mengenali peranan dan

pentingnya orang lain.

Fungsi manajemen bersifat universal, artinya sama dimana saja, dlm

seluruh organisasi, pada waktu kapan saja. Penerapan dapat berbeda,

tergantung pada orang yang menjalankan, tipe organisasi, kebudayaan

maupun anggota organisasinya.

Definisi manajemen

Ensiclopedia of The Social Sciences: “proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang

diselenggarakan dan diawasi:

Mary Parker Follet : “seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain”

G.R. Terry: “ proses yang khas, terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan

dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran

dengan memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

James A.F. Stoner: “ proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan

pengawasan upaya /usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya

organisasi untuk mencapai tujuan organists yang telah ditetapkan

Page 31: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

31

Peter Drucker: memberikan kepemimpinan dan arahan kepada organisasi, memimpin,

dan memutuskan bagaimana harusnya menggunakan sumberdaya untuk mencapai

tujuan tertentu.

Dari definisi dapat dikelompokkan arti manajemen:

Seni : kemampuan atau ketrampilan pribadi dalam proses perencanaan, mengorganisir,

memimpin, berkomunikasi dan mempengaruhi orang.

Proses : karena semua manajer harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang

berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses manajemen terdiri dari kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Ilmu dan seni : Ilmu karena merupakan kumpulan pengetahuan yang sistematis dan

telah diterima sebagai kebenaran yang universal. Seni: keberhasilan manajer pasti

dengan bantuan bawahan shg diperlukan pemahaman, pengalaman dan kemampuan

manajer mempengaruhi orang lain dengan wibawa, kharisma atau seni memimpin

orang.

Manajemen sebagai proses terdiri dari kegiatan-kegiatan :

a) Perencanaan :

Berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa yang akan datang serta

memutuskan tugas dan penggunaan sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan

tersebut. Manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum melaksanakan.

b) Pengorganisasian:

Page 32: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

32

Meliputi penentuan dan pengelompokan tugas kedalam bagian/departemen, menentukan

siapa yang melaksanakan dan alokasi sumberdaya diantara organisasi. Manajer

mengkoordinir sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang dimiliki organisasi

c) Pengarahan/penggerakan dan kepemimpinan:

Meliputi kegiatan yang mempergunakan pengaruh dan memberikan motivasi kepada

karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer mengarahkan, memimpin dan

mempengaruhi bawahan.

d) Pengawasan dan pengendalian:

Meliputi kegiatan mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat

memenuhi target dan melakukan koreksi bila diperlukan. Manajer berupaya untuk

meyakinkan bahwa organusasi bergerak dalam jalur tujuan yang sesuai.

Manajemen sebagai ilmu dan seni

Manajemen sebagai ilmu menurut Luther Gulick:

o Manajemen sebagai bidang ilmu pengetahuan yang mencari secara sistematis untuk

memahami mengapa dan bagaimana orang-orang bekerja bersama untuk mencapai

tujuan dan menjadikan kerjasama tersebut lebih berguna bagi kemanusiaan.

o Manajemen telah memenuhi syarat disebut ilmu pengetahuan karena telah dipelajari

untuk waktu yang lama dan diorganisasi menjadi suatu teori.

Teori manajemen selalu diuji dalam praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu akan

terus berkembang. Prinsip dan teori manajemen yang diuji dalam praktek akan selalu

berkembang dengan pengalaman dan pengetahuan yang baru, sehingga akan

menghasilkan prinsip dan teori yang baru untuk melengkapi teori yang telah ada.

Page 33: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

33

Perkembangan ilmu manajemen tidak dapat dipisahkan dengan praktek dari prinsip dan

teori manajemen sebelumnya.

Manajemen sebagai ilmu, pada kenyataannya dalam praktek juga merupakan perpaduan

seni manajemen. Para manajer yang efektif pasti memanfaatkan perkembangan ilmu

sebagai alat yang mendukung pelaksanaan manajemen seperti penggunaan alat

telekomunikasi, internet dan sebagainya. Disisi lain, para manajer juga berhubungan

dengan orang lain dan bawahan, dengan melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi,

komunikasi, kepemimpinan dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia.

Pendekatan ini memerlukan pendekatan seni dan artistic dari seorang manajer untuk

mencapai sukses. Dengan demikian manajemen merupakan kombinasi ilmu dan seni

dengan proporsi yang bermacam-macam.

Mengapa manajemen diperlukan?

Untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Dengan menjalankan manajemen, berarti kita telah mengatur semua kegiatan yang akan

kita jalani untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Efektif dalam kegiatan

manajemen adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat dengan peralatan yang

tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Efisien adalah kemampuan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.

Kegiatan manajemen akan berhubungan dengan berbagai pihak dalam suatu organisasi.

Manajer disetiap organisasi akan menghadapi tantangan yang besar serta berpeluang

timbulnya perbedaan antar anggota organisasi. Oleh karena itu manajemen diperlukan

untuk menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan, menbentuk skala

prioritas untuk pencapaian tujuan secara teratur.

Page 34: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

34

Agar memiliki keunggulan daya saing dalam menghadapi persaingan

global.

Manajer senantiasa berhadapan dengan kemajuan teknoligi serta

ketidakpastian lingkkungan. Keahlian dan tindakan manajemen yang

kukuh merupakan keunggulan daya saing untuk tetap bertahan dalam

menghadapi krisis dan persaingan.

3. Definisi dan Ruang Lingkup

Dari sejarah perkembangan diatas rasanya sudah tersirat definisi dan ruang lingkup

dari usaha perikanan. kata usaha dipakai dalam berbagai cabang ilmu. Dalam ilmu fisika

usaha didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan pada satuan jarak tertentu yang diukur

dengan hasil atau produk dalam satuan berat atau satuan uang. Jadi, di dalam kata usaha

paling sedikit mengandung 3 unsur yakni, unsur kerja, waktu, dan hasil. Artinya walau ada

unsur kerja dan waktu tetapi tidak ada hasil maka ini tidak dapat disebut Usaha. Dengan

demikian secara umum dapat didefinisikan bahwa usaha adalah kerja yang dilakukan dalam

kurun waktu tertentu dan mendatangkan hasil.

Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk

menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan,

termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan, pengeringan, atau mengawetkan ikan

dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha

(komersial/bisnis).

Dalam ilmu usaha perikanan, kata usaha muncul dari dua istilah Inggris yaitu

“effort” dan “Business”. Kata “effort”berarti juga upaya, korbanan, modal, atau biaya

yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tertentu. Sedangkan istilah “business”

Page 35: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

35

menunjuk kepada pengertian urusan perusahaan atau urusan dagang. Dengan melaksanakan

urusan itu disebut Businesman yang artinya usahawan atau pedagang.

Dari pengertian diatas menjadi jelas bahwa ilmu usaha perikanan itu tidak lain dari

studi tentang perusahaan yang bergerak dibidang perikanan. Perbedaan itu bisa berupa :

1. Usaha penangkapan ikan (Fishing business)

2. Usaha budidaya ikan (aquaculture bisiness)

3. Usaha pengelolaan (processing business)

4. Usaha pemasaran ikan (fish trade business)

Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di perairan

yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan

yang menggunakan kapal penangkapan ikan untuk memuat, mengangkut, menyimpan,

mendinginkan, mengolah, atau mengawetkannya.[5] Usaha perikanan yang bekerja di

bidang penangkapan tercakup dalam kegiatan perikanan tangkap (wild fishery).

Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau

membiakkan ikan, dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol.[6] Usaha

perikanan yang berupa produksi hasil perikanan melalui budi daya dikenal sebagai

perikanan budi daya atau budi daya perairan (aquaculture).

Usaha Pengelolaan adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling

terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau

layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi

beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi

untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan

pemetaan proses dan subproses di dalamn

Page 36: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

36

Usaha Pemasaran adalah aktivitas, serangkaian institusi, dan proses menciptakan,

mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi

pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.[1]

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh

menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam

memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan

terpenuhi.

II. JENIS DAN BENTUK USAHA PERIKANAN

1. Jenis Usaha Perikanan

Langkah awal dari upaya mempelajari ilmu usaha perikanan ialah

memperkenalkan berbagai jenis usaha perikanan. Ini dimaksudkan untuk menyediakan

berbagai pilihan kepada mahasiswa dan pengusaha tentang usaha mana yang diminatinya.

Jenis-jenis usaha perikanan yang sudah ada sampai saat ini di negara maju seperti

Jepang disajikan pada halaman berikut ini. Disitu disajikan jenis usaha menurut bidang

invertasi (alat tangkap dan menurut jenis produk (ikan). Dari jenis alat dan jenis ikan

sekaligus dapat diketahui bahwa jika hendak mendirikan usaha perikanan perlu berorientasi

kepada alat tangkap yang sudah tersediadan jenis ikan yang sudah diminati konsumen

dalam dan luar negeri.

2. BENTUK USAHA PERIKANAN

Usaha perikanan adalah suatu kegiatan ekonomi. Oleh karena itu segala tindakan harus

berpatokan pada perilaku ekonomi yaitu menciptakan sebanyak-banyaknya dengan biaya

se sedikit mungkin. Salah satu tindakan yang perlu dilakukan oleh setiap pengusaha ialah

memiliki bentuk usaha yang akan ditekuni. Dalam pemilihan ini ada hal yang perlu

dipertimbangkan yakni :

1. Jenis usaha yang akan dikembangkan; apakah usaha penangkapan ikan, budidaya,

pengolahan ataukah perdagangan hasil-hasil perikanan

2. Jumlah modal usaha dan kemungkinan penambahannya

3. Rencana pembagian untung

4. Penentuan wewenangn dan tanggung jawab perusahan.

5. Pertanggungan resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan

6. Standar pengawasan yang akan ditetapkan dalan usaha itu.

7. Jangka waktu operasi perusahan

Page 37: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

37

Bentuk perusahan

Setelah mempertimbangkankan hal-hal diatas kemudian melangkah pada yang

terakhir yaitu pemilihan bentuk usaha. Untuk keperluan itu di sediakan beberapa usaha

yang dapat dipilih.

1 Perusahaan Perseorangan

Usaha ini di miliki, dikelola dan di pimpin oleh perseorangan dengan demikian

semua kegiatan dan resiko yang di derita perusahan menjadi tanggungan sendiri. Ijin usaha

lebih mudah dan tidak ada pemisahan kekayaan pribadi dengan perusahan. Dalam hal

mengajukan kredit di bank semua harta kekayaan baik pribadi dan perusahan dapat menjadi

jaminan. Ada beberapa ciri sifat dari perusahan perorangan yaitu ciri sifat baik dan buruk..

Ciri sifat baik :

Pemilik bebas dalam mengambil keputusan sehingga cepat dapat dilaksanakan.

Seluruh keuntungan usaha menjadi milik pribadi tanpa dibagi.

Kerahasiaan usaha dapat dijamin baik dalam soal produksi maupun keuangan.

Pemilik lebih rajin dan tekun bekerja karena semua penerimaan menjadi miliknya.

Ciri sifat buruk :

Tanggung jawab pemilik usaha tidak terbatas dan seluruh harta kekayaan pribadi

menjadi jaminan hutang perusahan.

Sumber keuangan terbatas sebatas kemampuan pemilik perusahan untuk bekerja.

Kelangsungan hidup perusahan tidak di jamin, jika pemilik mati atau terhukum

maka perusahan otomatis terhenti.

Pengeloaan lebih sulit karena semua kegiatan usaha dilakasanakan sendiri oleh

pengusaha.

2 Firma (Fa)

Firma merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama

untuk menjalankan usaha. Tanggung-jawab masing-masing anggota sekutu tidak terbatas.

Sebaliknya laba yang diperoleh dari usaha bersama itu akan di bagi merata dan pada waktu

merugi akan dipikul besama. Pendirian firma di atur oleh pasal 16 dan 18 KUHP. Yang

berbunyi :

1. Setiap anggota berhak menjadi pemimpin

2. Anggota tidak boleh memasukan orang lain untuk menjadi anggota tanpa

persetujuan anggota lain.

Page 38: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

38

3. Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut

masih hidup.

4. Tidak ada pemisahan kekayaan pribadi dan kekayaan perusahan, sebab jika

perusahan tidak cukup kaya untuk menutup hutang perusahan, maka kekayaan

pribadi para sekutu menjadi jaminannya.

5. Sekutu yang tidak memasukan uang, tetapi memberikan tenaganya akan

memperoleh laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukan modal uang

paling sedikit jumlahnya.

Seperti halnya pada usaha perseorangan, firma juga memiliki sifat baik dan buruk.

Ciri sifat baik :

1) Kemapuan manajemen lebih besar karena ada pembagian kerja diantara

anggota.

2) Pendirian firma relative lebih mudah karena tidak memerlikan akte

pendirian.

3) Kebutuhan modal lebih mudah diperoleh dari para sekutu maupun pinjaman

bank.

Ciri sifat buruk :

1) Tanggung-jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahan

dan kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutang firma.

2) Kerugian yang ditimbulkan oleh seorang anggota harus di tanggung bersama

oleh anggota lain.

3) Kelangsungan perusahan tidak menentu, karena bila salah seorang anggota

membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, maka otomatis

firma bubar.

3 Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan komanditer atau disebut Commanditaire Vennotschaap (CV) menurut

pasal 19 KUHD, ialah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara

orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahan, serta bertanggung-jawab

penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan

tidak bersedia memimpin perusahan serta bertanggung-jawab terbatas pada kekayaan yang

diikuti dalam perusahan ini. Keanggotaan dalam CV adalah sebagai berikut :

Page 39: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

39

1. Sekutu pimpinan (General partner) : yaitu sekutu pemelihara atau komplementer

yang aktif dalam kepengurusan CV, turut memimpin perusahan dan bertanggung-

jawab serta tidak terbatas terhadap hutang perusahan. Sukutu ini biasanya

memasukan modalnya lebh besar dibanding dengan sekutu lainnya.

2. Sekutu terbatas ( limited partner ) : termasuk sekutu ini adalah anggota yang

bertanggung-jawab terbatas terhadap hutangg perusahan sebesar modal yang

setorkan dan mereka tidak diperbolehkan aktif di dalam perusahan.

3. Sekutu diam (silent partner) : sekutu jenis ini tidak turut aktif dalam menjalankan

kegiata perusahan, tetapi dikenal umum sebagai sekutu dalam CV tersebut.

4. Sektu rahasia (secret partner) : sekutu ini aktif menjalankan perusahan tetapi tidak

diketahui oleh umum bahwa mereka sesungguhnya adalah anggota dari CV

bersangkutan.

5. Sekutu senior dan yunior (senior and junior partner) : umumnya keanggotaan sekutu

ini di dasarkan pada lamanya investasiatau lamanya mereka bekerja dalam

perusahan.

6. Dormant (sleeping partner) : yakni sekutu yang tidak ikut dalam kegiatan perusahan

dan juga tidak dikenal oleh umum sebagai sekutu dalam CV.

Pembagian keuntungan dari para sekutu diatas disesuaikan dengan ketetapan yang

tercantum dalam akte pendirian. Adapun ciri sifat perusahan commanditer adalah sebagai

berikut :

Ciri sifat baik :

1) Pendiriannya relative mudah.

2) Kemampuan manajemen lebih baik.

3) Mudah dapat mendapatkan kredit.

4) Modal yang dikumpulkan lebih besar.

Ciri sifat buruk :

1) Kelangsungan hidup usaha tidak pasti.

2) Sukar menarik kembali modal, terutama suku pimpinan.

3) Sebagian sekutu mempunyai tanggung-jawab tidak terbatas.

4 Perseroan terbatas atau PT

Page 40: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

40

Perseroan terbatas juga disebut Naamloze Vennootschap (NV) yaitu suatu

persekutuan untuk menjalankan perusahan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas

beberapa saham dimana tiap sekutu atau persero turut mengambil bagian sebanyak satu atau

lebih saham. Disini para pemegang saham bertaggung-jawab terabatas terhadap hutang-

hutang perusahan sebasar modal yang di setorkan. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan

pribadi anggota pemegang saham. Kepada pemegang saham di bayarkan dividen hamya

akte notaries yang memuat anatara lain; Nama PT, Modal, Pemegang saham dan lain-lain.

Guna dapat memilih saham dalam keanggotaan atau sekutu suatu perusahan, berikut

ini diberikan beberapa jenis saham.

1. Saham biasa (Common stock) : yaitu saham yang lain, mempunyai kelebihan hak

dari jenis saham yang lain, maksudnya para pemilih saham akan memperoleh

dividen hanya apabila perusahan memperoleh laba.

2. Saham preferen (Prefered stock) : saham ini memiliki hak istimewa antara lain :

a. Pembagian dividen dilakukan, artimya pemegang saham ini mendapat lebih

dahlu dari pemegang saham biasa.

b. Pembagian dividen kumulatif, artinya pemegang saham ini mendapatkan hak

untuk memperoleh dividen pada setiap periode. Jika ia tidak memperoleh

dividen pada suatu periode karena suatu hal, maka ia akan memperolehnya pada

periode yang akan datang secara kumulatif.

c. Pembagian kekayaan yang di dahulukan, artinya para pemegang saham jenis ini

mempunyaisuatu hak untuk memperoleh kekayaan perusahan terlebih dahulu

dari pada pemegang saham biasa pada saat perusahan di likwidasikan.

Tetapi disamping itu para pemegang saham ini tidak mempunyai hak suara

didalam rapat umum pemegang saham yang diadakan sekali dalam setahun.

3. Saham bonus : yaitu saham yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada para

pemegang saham lainnya, karena laba perusahan yang lalu dalam bentuk cadangan

terlalu besar dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam bentuk saham baru

yang disebut saham bonus.

4. Saham pendiri : adalah saham yang diberikan kepada para pendiri perseroan karena

jasa-jasanya ada masa pendirian perusahan tersebut.

5. Saham kosong : yaitu saham yang dibeli kembali oleh perseroan dari para pemegang

saham yang kemudian disimpan dan tidak ikut serta lagi dalam modal perseroan.

Page 41: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

41

Organisasi dari sebuah perseroan terbatas terdiri atas komponen sebagai berikut :

Rapat umum pemegang saham (RUPS), dewan komisaris, dewan direktur dan direktur

pelaksana.

Rapat umum pemegang saham merupakan kekuasaan tertinggi dari PT yang

diadakan paling sedikit setahun sekali dan selambat-lambatnya 6 bulan sesudah tahun buku

yang bersangkutan. Keputusan rapat diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabilah

salah seorang pemegang saham tidak hadir dalam RUPS, maka ia dapat menyerahkan hak

suaranya kepada orang lain.

Tugas dewan komisaris ialah mengawasi tindakan direksi agar tidak merugikan

perusahan dan agar semua keputusan RUPS dilaksanakan. Disini dewan komisaris berhak

memberhentikan direksi apabila tindakannya merugikan perusahan.

Dewan direktur (Bord of Directors)dipilih dan diangkat oleh RUPS untuk jangka

waktu tertentu dan anggota dewan umumnya adalah pemegang saham sendiri. Tugas dewan

direktur antara lain mengurus harta kekayaan PT, mengemudikan usaha PT, mewakili PT

didalam dan diluar perusahan.

Kebaikan PT antara lain :

1. Ada tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang-hutang

perusahan.

2. Mudah mendapatkan tambahan modal dengan menerbitkan saham baru.

3. Kelangsungan hidup usaha lebih terjamin sebab pemiliknya dapat berganti-ganti.

4. Terhadap efisiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pemimpin yang kurang

cakap dapat diganti dengan yang lebih cakap.

Disamping ada kebaikan PT juga memiliki beberapa kelemahan atau keburukan

sebagai berikut :

1. PT merupakan subyek pajak tersendiri dan dividen yang diterimah oleh para

pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari pemegang

saham.

2. Lebih sukar mendirikan PT karena memerlukan akte notaries dan izin khusus untuk

usaha tertentu yang kesemuanya memerlukan biaya besar.

Rahasia perusahaan kurang terjamin karena semua kegiatan perusahan harus

dilaporkan kepada pemegang saham yang menyangkut keuntungan perusahan

Page 42: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

42

III. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA USAHA PERIKANAN

Fungsi Manajemen Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada

danmelekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer

dalammelaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Elemen-elemen dasar dalam

proses manajemen terdiri dari perencanaan (planning),pengorganisasian (organizing),

penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling) untuk mencapai tujuan yang

telahditetapkan organisasi, yang sering disebut dengan singkatan POAC.

Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara

mencapainya.

Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang

spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.

Kebutuhan akan perencanaan ada disemua tingkatan dan pada kenyataannya

meningkat dimana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar

terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer puncak

biasanya mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk rencana-

rencana jangka panjang dan strategi-strategi organisasi. Manajer pada tingkatan

bawah merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk jangka pendek.

Perencanaan bukan peristiwa tunggal, dengan awal dan akhir yang jelas.

Perencanaan adalah proses berkesinambungan yang mencerminkan dan

menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap

organisasi.

Empat Tahap Dasar Perencanaan

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini:

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan

keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok

kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya

– sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan

sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumberdaya – sumberdaya yang

tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana

Page 43: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

43

menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini

dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih

lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistic

yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan

dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur

kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui

faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi

mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit

dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang

mungkin terjadi diwaktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.

Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian

tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai

alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif tersebut

dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif

yang ada.

Keempat fungsi manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning).

Yang disebut perencanaan adalah memikirkan dan menetapkan apa-apa yang akan

dicapai dengan sumberdaya yang dimiliki, yang kemudian memberikan pedoman, garis-

garis besar tentang apa yang akan dituju. Perencanaan juga dapat dimaknai persiapan-

persiapan untuk pelaksanaan suatu tujuan, berupa rumusan-rumusan tentang “apa” dan

“bagaimana“ suatu pekerjaan dapat dilaksanakan. Persiapan-persiapan tesebut dapat

berupa tindakantindakan administrasi atas tindakan-tindakan selanjutnya. Perencanaan

tidak harus dalam bentuk tulisan tetapi mungking hanyadalam pemikiran (benak),

terutama untuk hal yang bersifat pribadi dan rahasia. Adapun perencanaan dalam suatu

organisasi/perusahaan umumnya tertulis untuk memudahkan pencapaian dan evaluasi

atas pelaksanaannya. Hal-hal yang direncanakan terkait alokasi sumberdaya alam,

sumberdaya manusia, dan sumberdaya financial/capital. Perencanaan meliputi apa-apa

yang akan dilakukan (program kerja), bagaimana/dengan cara bagaimana melakukan

(metode), menggunakan sumberdaya mana dan berapa banyak (resources). Perencanaan

Page 44: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

44

juga dilengkapi sasaran (target) capaian pada setiap apa yang direncanakan dalam kurun

waktu tertentu (period). Hal ini tentu akan mempermudah pencapaiannya. Organisasi

manapun biasanya selalu membuat perencanaan untuk lancarnya perputaran roda

organisasi. Demikan halnya dengan individu, hendaknya membiasakan diri untuk

membuat/menentukan rencana agar aktivitas jelas dan terarah. Perencanaan merupakan

proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi

lainnya tak dapat berjalan. Fungsi perencanaan mencakup semua kegitan yang ditujukan

untuk menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang.

Langkah-langkah dalam proses perencanaan, yaitu:

1. Mengumpulkan fakta-fakta dan informasi-informasi yang berkaitan dengan

obyek perencanaan

2. Menganalisis fakta-fakta dan informasi-informasi yang berkaitan dengan obyek

perencanaan

3. Memprediksi perkembangan masa depan

4. Menetapkan tujuan

5. Mengembangkan alternatif-alternatif tindakan

6. Mengembangkan sistem evaluasi kemajuan dan pengendalian

b. Pengorganisasian (organizing).

Pengorganisasian adalah membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan

yang lebih kecil. Pembagian kegiatan besar organisasi/perusahaan tersebut dengan cara

menetapkan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitas-aktivitas, pegelompokan

aktivitas, penugasan kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang, pengkoordinasian

hubungan antar wewenang serta informasi baik secara vertikal maupun horizontal, yang

dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Agar peran organisasi

ada dan berarti bagi orang-orang, peran-peran itu harus mencakup :

- Tujuan yang dapat direalisasikan.

- Konsep dan batas kewajiban yang jelas.

- Kebijakan-kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan.

- Ketersediaan informasi yang diperlukan, alat-alat dan sumber-sumber yang penting.

Organizing mempermudah manajer agribisnis perikanan dalam melakukan

pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas

Page 45: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

45

yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara

menentukan “siapa mengerjakan apa

IV SISTEM MANAJEMEN USAHA PERIKANAN

A. Up-Stream Agribisnis (Subsistem Manajemen Pengadaan Bahan Baku)

Sebelum melakukan proses produksi, baik di lahan maupun di perusahaan

(agroindustri), terlebih dahulu dilakukan proses pengadaan bahan baku di mana sistem

tersebut merupakan up-stream agribusiness atau hulu/input untuk kegiatan industri yang

menghasilkan sarana produksi perikanan primer, berupa industri agro-kimia (pupuk dan

makanan), industri agro-otomotif (mesin dan peralatan perikanan), dan industri

pembenihan dan pembibitan.

Untuk proses produksi, dapat menggunakan faktor-faktor produksi seperti lahan, tenaga

kerja, modal, serta manajemen. Sedangkan di perusahaan agribisnis melakukan manajemen

stock, seperti pembelian dan penyimpanan bahan baku, serta pengelolaan persediaan.

Manajemen pengadaan bahan baku (stock) agribisnis adalah pengadaan pembelian

kemudian menyimpan di gudang untuk sementara waktu sebelum bahan baku tersebut

digunakan (Soekartawi, 2000:50). Selain itu digunakan juga sistem persediaan (inventory).

B. On-Farm Agribisnis (Subsistem Manajemen Produksi)

Produksi dapat dinyatakan sebagai perangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi

dalam penciptaan produk (barang atau jasa), baik berupa kegiatan usahatani maupun

kegiatan pabrikasi, sehingga tidak begitu sukar mengkaji manajemen produksi/operasi

agribisnis sebagai pendukung dari proses produksi. Pada masa awal perkembangan disiplin

produksi, usahatani dan pabriklah yang paling menguntungkan dari kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

Produksi hasil perikanan atau faktor produksi agribisnis (agribusiness production factor)

sering disebut korbanan produksi agribisnis karena faktor produksi tersebut dikorbankan

untuk menghasilkan produksi agribisnis. Dalam Bahasa Inggris, faktor produksi agribisnis

disebut pula agribusiness input. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk, maka

diperlukan hubungan antara faktor produksi agribisnis (input) dan produk (output)

agribisnis. Menurut Soekartawi (1994), hubungan antara input dan output disebut dengan

―Factor Relationship(FR).

Hasil akhir suatu proses produksi agribuisnis perikanan adalah produk (output).

Produk atau produksi dalam bidang agribisnis dapat bervariasi karena kualitas atau mutu

Page 46: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

46

hal tersebut dapat dimengerti karena kualitas yang baik dihasilkan oleh proses yang

dilaksanakan dengan baik; begitu pula sebaliknya, kualitas produksi yang kurang baik bila

dilakukan dengan kurang baik. Pengukuran terhadap produksi agribisnis perlu berhati-hati

karena terdapat ragam kualitas.

Menurut Sumayang (2003:8), manajemen produksi/ operasi merupakan suatu

proses pengubahan atau proses konversi di mana sumberdaya yang berlaku diubah menjadi

barang atau jasa. Produk barang dan jasa biasa disebut sebagai output. Sumayang (2003:4)

mengatakan istilah ―manajemen produksi‖ berubah menjadi manajemen operasi sejak

tahun 1970 seiring dengan pengembangan produk jasa yang jauh lebih mencolok bila

dibandingkan dengan produk pabrikasi sehingga orientasi manajemen operasi menjadi

lebih luas, bukan saja pada bidang pabrikasi tetapi juga pada pengelolaan produk pelayanan

dan jasa. Fungsi-fungsi manajemen produksi (on-farm) agribisnis terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.

V. TOPIC KHUSUS

Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu perusahaan apa pun

bentuk dan tujuan perusahaan. Perusahaan dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan

manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi manusia

merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi atau perusahaan.

1. Pengertian Perencanaan Strategi MSDM

Beberapa pengertian dari beberapa istilah strategi MSDM adalah sbb :

a. Strategic Management is a process concerned with determining the Future direction

of an organization and implementing decision aimmed at achieving an

organization's long and short - term objectives. Manajemen strategi adalah suatu

proses yang berkenaan dengan penentuan arah masa depan suatu organisasi dan

pelaksanaan keputusan dalam rangka mencapai sasaran jangka pendek dan jangka

panjang organisasi

b. Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia

sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang

dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi (perusahaan).

Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik yang dibutuhkan

Page 47: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

47

seseorang untuk menjalankan aspek orang atau SDM dari posisi seorang

manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pengimbalan, dan

penilaian.

c. Manajemen sumber daya manusia strategis dengan tujuan dan sasaran strategis

untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur organisasi yang

mendorong inovasi dan kelenturan.

Dari berbagai pengertian di atas, pemahaman tentang strategi

manajemen SDM dapat terbangun secara jelas (tidak ambigu). Inti pokok dari

perencanaan SDM bukanlah seperangkat teknis khusus dan bukan pula

pengalaman relatifnya, tetapi lebih dari manfaatnya bagi para pimpinan dalam

memetakan arah baru. Perubahan strategi manajemen SDM adalah tanggapan

manajemen terhadap masalah-masalah darurat. Strategi ini adalah perencanaan

yang mendatangkan kesempatan untuk memperoleh dan menopang daya saing

melalui manajemen SDM.

1. Efisiensi Operasi Penangkapan Ikan

Tujuan dari setiap usaha penagkapan komersial ialah menciptakan keuntungan oleh

karena setiap pengusaha menghendaki kepastian pendapat dari penjualan hasil tangkapan

akan melebihi biaya operasi. Pengusaha berusaha menghemat biaya dengan membeli bahan

baku dengan sumber yang paling murah dan berusaha agar bahan baku itu tidak lebih dan

tidak pula murah. Dan sisi pendapatan ia berusaha menangkap ikan di daerah yang banyak

ikan tanpa menambah biaya operasi.

Keputusan merubah lokasi penangkapan dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk

perubahan waktu penangkapan, cuaca, ukuran dan komposisi tangkapan, jarak dari

pelabuhan, keadaan ikan waktu didaratkan dan lain-lain. Pikiran pengusaha harus cakap

mengamati dan meramalkan akibat ekonomis dari setiap perubahan faktor tersebut dan

menghitung efek kombinasi terhadap laba yang akan diperolehnya. Nelayan yang baik

harus juga seorang usahawan yang baik. Ia akan menjadi usahawan yang baik jika ia

menjadi terbiasa membaca makna biaya atas setiap keputusan yang ia buat.

Cara terbaik mempersiapkan usahawan dalam menagani usaha penangkapan ialah

mengajarkan bagaimana meramalkan lebih dahulu biaya dan pendapatan. Dari perkiraan

biaya dan pendapatan pengusaha dapat meramalkan berapa banyak keuntungan yang akan

Page 48: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

48

diperoleh dari setiap penangkapan. Proses persiapan peramalan yang akan menjadi data

pembanding dengan hasil sebenarnya disebut anggaran operasi (Cruise Budgeting). System

anggaran ini dimaksud untuk membantu usahawan agar mampu merencanakan operasi

usaha terlebih dahulu. Selanjutnya, hal ini akan menciptakan system pengawasan yang baik

terhadap keputusan bahan baku operasi, perbaikan system pemasaran dan lain-lain.

Untuk melatih kecakapan menyusun anggaran operasi penangkapan berikut ini

disajikan beberapa buah tabel yang perlu diisi pada setiap trip operasi penangkapan.

2. Analisa Persiapan Barang

Persediaan barang yang dimaksud disisni ialah bahan baku kebutuhan operasi usaha

dan barang jadi yang siap di jual kepada konsumen. Persediaan atau sering disebut

“Inventory” adalah bagaimana dari modal kerja usaha oleh karena itu terpengaruh terhadap

keuntunga usaha. Kekurangan bahan baku akan menyebabkan operasi penangkapan,

budidaya, pengelolahan ataupu perdaganagan ikan menjadi macet dan mesin yang

terpasang tidak beroperasi pada kapasitas penuh. Akibatnya harga setiap unit produk

menjadi mahal karena volume produksi menjadi kecil sedangkan biaya relative sama

akibatnya laba usaha menjadi sedikit.

Sebaliknya jumlah persediaan yang berlebihan akan berakibat pada penerimaan

usaha, karena persediaan akan lebih menambah biaya gudang, resiko rusak, using dan biaya

asuransi. Oleh karena itu pengusaha harus dapat menganalisa persediaannya sedemikian

rupa sehingga operasi usaha berjalan normal.

2.1 Batas Aman

Batas aman persediaan adalah jumlah terendah yang harus ada digudang bila

sewaktu-waktu pengusaha mengalami kekuranagn persediaan digudang. Kekurangan

terjadi karena pesanan terlambat, permintaan meningkat, ataupun karena perang.

Kebijaksanaan pengusaha untuk memelihara besar kecilnya batas aman persediaan

tergantung dari biaya angkutan, gudang, asuransi dan lain-lain.

Bila biaya penyimpanan besar untuk jumlah persediaan yang besar, sedangkan

biaya pesanan dan angkut lebih murah dan cepat maka batas aman bisa kecil. Sebaliknya

jika biaya pesanan dan angkutan mahal disbanding biaya gudang maka batas aman

sebaliknya besar.

2.3 Cara pemesanan Kembali

Apabila persediaan barang sudah berkurang sampai batas tertentu. Maka pengusaha

harus mulai memesan kembali tambahan persediaan agar produksi berjalan normal. Batas

Page 49: KERANGKA MODUL PEMBELAJARAN E-LEARNING MATA KULIAH

49

dimana pengusaha melakukan pesanan kembali disebut ”Reoder Poit”. Besar kecilnya

batas ini di tentukan oleh beberapa faktor antara lain. Kebiasaan supplier. Rata-rata

penggunaan barang dan sebagainya.

Menghitung Penyusutan

Penyusutan atau lazim disebut “Depreciation” adalah penurunan nilai barang-

barang investasi karena penambahan umurnya. Jadi perhitungan penyusutan tidak lain

dari analisa biaya tetap. Biaya ini pasti keluarkan walaupun alat atau mesin tidak dipakai.

Komponenyang masuk dalam biaya tetap adalah : (1) penyusutan (2) bunga modal (3)

pajak (4) asuransi (5) gedung (6) biaya social

Penyusutan terjadi karena beberapa alsan antara lain :

1. Adanya sifak kehausan karena pemakaian yaitu kapsitas kerja menurun.

2. Peningkatan biaya operasi per satuan produk yang sama

3. Terciptanya teknologi baru menyebabkan teknologi lama menjadi using

4. Peluasan usaha, yaitu pelatan lama tidk sanggup lagi memenuhi tuntutan usaha baru.

jadwal penyusutan disusun hanya untuk barang-barang model yang umur

ekonominya lebih dari satu tahun dan oleh karena itu harga belinya tidak dapat dicatat

sebagai belanja usaha pada tahun pembeliannya. Bangunan, gedung, kapal, dermaga, mesin

dan peralatan lainnya merupakan peralatan bendah modal yang harus dihitung

penyusutannya.

Perencanaan Strategik Usaha

Perencanaan strategik dapat berupa sasaran strategik (strategic objective), targets,

dan inisiatif strategik (strategic initiatives). Sasaran strategik adalah kondisi yang akan

diwujudkan di masa depan yang merupakan penjabaran tujuan organisasi, target untuk

mengukur keberhasilan pencapaian sasaran tersebut, inisiatif strategik adalah pernyataan

kualitatif tentang langkah strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik sistem

yang dapat digunakan untuk melaksanakan perencanaan strategik adalah sistem

perencanaan strategik dengan rerangka balanced scorecard. Balanced scorecard adalah

sekumpulan ukuran kinerja yang mencakup empat perpektif (keuangan, customer, proses

bisnis/intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Mulyadi dan Johny, 2001:344).