View
233
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
dfsfsdfasdadfasdfeww
Citation preview
Sri Afrianti,S.PsiKa Seksi Konseling Trauma Dinkes Aceh Utara
Berbagai bencana
Cobalah Anda kenang kembali sebuahkejadian tidak menyenangkan yang pernah anda alami dan bagaimana anda bereaksi saat itu...?
Bagaimana perasaan saat itu ? Reaksi yang terkait dengan fisik Hal yang dipikirkan ? Apa yang dilakukan ?
Besarnya bencana Kematangan kemampuan psikis Tersedianya dukungan dan fasilitas Kemampuan menerima dan mengerti apa
yang terjadi Pengalaman personal kejadian bencana Kematangan kepribadian
Situasi Krisis Kejadian mendadak, tidak diperkirakan sebelumnya, umumnya membahayakan dan menuntut aksi pertolongan sesegera mungkin
Reaksi yang biasa muncul beberapa jam sampai beberapa hari setelah bencana :
Mati rasa Sensasi fisik meningkat Cemas Merasa bersalah Konflik batin saat menerima bantuan Bimbang Ketidakstabilan emosi & pikiran
Reaksi yang NORMAL ketika menghadapi peristiwa abnormal
Isu utama yang sering muncul pada situasi KRISIS adalah Kehilangan :
Perasaan Kehilangan dapat berupa :◦ Kehilangan orang yang dicintai◦ Kehilangan sesuatu yang berharga◦ Kehilangan pekerjaan dan pendapatan ◦ Kehilangan ikatan sosial◦ Kehilangan rasa percaya dan rasa aman◦ Kehilangan gambaran diri yang positif◦ Kehilangan harapan akan masa depanKehilangan merupakan sumber timbulnya DEPRESI
BERUPA :◦PEMIKIRAN/KOGNITIF◦EMOSI◦FISIOLOGIS◦PERILAKU
REAKSI NEGATIF : Bingung Kehilangan orientasi Ragu-ragu, sulit
membuat keputusan Terbayang-bayang/
terus berpikir tentang kejadian
Menyalahkan diri
REAKSI POSITIF : Optimis Keyakinan iman
meningkat Keberanian meningkat Punya harapan &
tujuan dalam hidup ke depan
Sakit Kepala Pusing Cepat lelah Sakit Perut /lambung perih Tekanan darah meningkat Sulit Tidur Berdebar-debar Sesak nafas Otot tegang dan Kaku Lemas & tidak bertenaga Nyeri pada sendi dan tulang-2
Terkejut Menyesal Berduka Sedih Takut Marah Malu Merasa Bersalah Berusaha menghibur diri
REAKSI NEGATIF Menyendiri, melakukan banyak
pekerjaan namun hasilnya tidak efektif,
Resah, tidak bisa diam, Mudah tersinggung Peningkatan konsumsi
rokok, alkohol atau obat-obatan
Menarik diri Histeria
REAKSI POSITIF Menyibukkan diri
dalam membantu orang lain atau ikt dalam organisasi bantuan kemanusiaan
Tetap beraktivitas Lebih aktif dalam
kegiatan keagamaan Banyak berkumpul
dengan orang lain
REAKSI NEGATIF: Sulit percaya pada
orang lain Mudah tersinggung,
marah Tidak sabar Mudah terlibat dalam
konflik Menarik diri &
menjauhi orang lain
REAKSI POSITIF:• Solidaritas• Perilaku
menolong satu sama lain
• Bergaul dan berkelompok
Faktor dalam diri tiap orang berbeda (internal)1. Latar belakang individu (usia, tingkat pendidikan, status
ekonomi, ras, dsb)2. Pengalaman stres sebelumnya3. Tipe kepribadian4. Pola pikir Faktor dari luar diri tiap orang berbeda (eksternal)
ada/tidak orang/pihak yang mendukung (dukungan sosial)
Dukungan dari orang yang di sekitar sangat penting dalam menghadapi situasi krisis
Kehadiran orang di sekitar bisa sangat membantu atau malah memperburuk
Bentuk dukungan bisa berupa perkataan, bahasa tubuh, sikap, ataupun perbuatan
5.Penerimaan
2. Marah
3Tawar -
Menawar
4.Depresi
1. Mengingkari
Situasi sulit/musibah
1. Mengingkari : “itu tidak mungkin” , “saya tidak percaya”
2. Marah : “Dokter yg salah / kelompok itu yang salah”
3. Tawar-Menawar : “seandainya saya hati-hati”, “kalau saya………………”
4. Depresi : “tidak ada harapan lagi”, “saya tidak berguna”, “Saya yang bersalah”
5. Menerima : “apa yang harus saya lakukan?”
Meliputi serangkaian keterampilan yang bertujuan untuk mengurangi distress dan mencegah munculnya perilaku kesehatan jiwa yang negatif yang disebabkan oleh bencana atau situasi krisis yang dihadapi individu
Perhatian dan dukungan yang bersifat non-intrusif (Mendengar namun tidak memaksa untuk berbicara), dan mendorong pendampingan tanpa paksaan dari orang2 yang berarti di sekitarnya
Mengurangi dampak negatif dari pengalaman sulit karena bencana
Menguatkan fungsi penyesuaian diri terhadap perubahan yang terjadi, baik jangka pendek & jangka panjang
Mempercepat proses pemulihan
Berikan bantuan sesegera mungkin langsung pada orang yang memerlukan dukungan
Sediakan informasi akurat dan logis tentang situasi yang ada
Bersikap jujur, jangan pernah menjanjukan sesuatu yang tidak bisa kita penuhi
Sediakan dukungan emosional bagi orang yang memerlukan dukungan
Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang memerlukan dukungan
Berikan perhatian yang non-diskriminatif untuk semua (tidak membedakan latar belakang)
MODEL : Aman, Fungsi, AksiTiga Target Utama: 1. Memenuhi rasa aman pada orang yang memerlukan dukungan (AMAN) 2. Mendorong keberfungsian optimal orang yang memerlukan dukungan (FUNGSI) 3. Memfasilitasi tindakan orang yang memerlukan dukungan untuk pemulihan (AKSI)
Tujuan : Menegembalikan rasa aman dan Menyediakan kebutuhan dasar orang yang membutuhkan
Tindakan yang bisa dilakukan : Carilah tempat aman dan nyaman yang dpat
digunakan Tanyalah kebutuhan dasar orang yang memerlukan
dukungan tersebut Tanyalah apakah memerlukan pertolongan
medis/pengobatan Identifikasi apakah memerlukan kebutuhan khusus
Tujuan : Memberikan kenyamanan, menenangkan, mengupayakan kondisi yang lebih stabil pada orang yang memerlukan dukungan
Hal-hal yang bisa dilakukan Berikan rasa nyaman melalui perilaku verbal dan
non-verbal Mengajarkan keterampilan mengelola stress yang
sederhana Tanyakan adakah pihak lain yang ingin diberitahu
tentang kejadian yang terjadi Hubungkan orang tersebut kepada sumber bantuan
yang tersedia
Tujuan : Mendorong orang yang memerlukan dukungan untuk terlibat dalam proses pemulihannya dan membantu menyusun rencana tindak lanjut
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :◦ Mendorong untuk kembali pada rutinitasnya◦ Libatkan secara aktif dalam tugas-tugas
pemulihan dan perilaku membantu diri
Kondisi yang diciptakan adalah : RASA AMAN
KETENANGAN & KENYAMANAN DUKUNGAN SOSIAL
SIKAP POSITIF PADA DIRI & PERASAAN MAMPU/BERDAYA
HARAPAN
(AMAN-FUNGSI-AKSI)
Untuk menjadi penyedia layanan dibutuhkan kualitas dan keterampilan SDM yang baik yaitu :
◦ Kualitas Personel : HADIR & EMPATI◦ Keterampilan Personel : MENDENGAR AKTIF &
MEMBANGUN HUBUNGAN YANG MEMBANTU
Sri Afrianti. S.Psi
Reaksi stres akutReaksi stres akutBerkabungBerkabung
DepresiDepresiGangguan anxietasGangguan anxietas
Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolarPsikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar
Gangguan stres pasca trauma/PTSDGangguan stres pasca trauma/PTSD
Gangguan penyesuaianGangguan penyesuaian
Eksaserbasi gangguan mental sebelumnyaEksaserbasi gangguan mental sebelumnya
Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidurPenyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur
Reaksi stres akutReaksi stres akutBerkabungBerkabung
DepresiDepresiGangguan anxietasGangguan anxietas
Psikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolarPsikosis, Skizofrenia, Gangguan bipolar
Gangguan stres pasca trauma/PTSDGangguan stres pasca trauma/PTSD
Gangguan penyesuaianGangguan penyesuaian
Eksaserbasi gangguan mental sebelumnyaEksaserbasi gangguan mental sebelumnya
Penyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidurPenyalahgunaan zat, gangguan makan, gangguan tidur
TraumaTrauma 2 minggu2 minggu 1 bulan1 bulan 6 bulan6 bulan2 bulan2 bulan
1.1. Gangguan stres akutGangguan stres akut2.2. Gangguan stres pasca Gangguan stres pasca
traumatrauma3.3. Gangguan depresiGangguan depresi4.4. PsikoPsikotiktik akut akut
Setelah trauma penderita tampak berfluktuasi kondisi mentalnya yang jelas terkait dengan peristiwa itu.
Gejala akan mereda dalam waktu beberapa hari sampai 4 minggu
Gejala tersebut bukan merupakan eksaserbasi gangguan mental sebelumnya
Gejala:◦ Kebingungan◦ Gelisah atau sangat
reaktif◦ Menarik diri◦ Gejala cemas:
misalnya berkeringat, berdebar, muka merah
◦ Tampak murung◦ Amnesia (lupa
peristiwa yang terjadi bahkan mungkin dirinya)
Respons cemas yang berkepanjangan terhadap peristiwa traumatik
Gejala-gejala paling tidak harus terjadi satu bulan setelah peristiwa trauma dan berlangsung setidaknya selama enam bulan
Gejala-gejala :◦ terbayang kembali
Seperti mengalami kembali peristiwa traumatiknya
◦ penghindaran: Berusaha menghindari
hal-hal yang mengingatkannya pada pengalaman trauma
◦ keterjagaan yang berlebihan: Susah tidur, waspada
berlebihan
Pasien datang dengan 1 atau lebih keluhan fisik◦ Jika ditanyai lebih
lanjut terungkap depresi atau kehilangan minat
Gejala utama:◦ Mood sedih atau
murung◦ Kehilangan minat &
kesenangan◦ Mudah lelah dan tak
berdaya
Gejala penyerta yang sering didapatkan:
◦ Tidur terganggu◦ Rasa bersalah atau kehilangan
percaya diri◦ Malas bergerak atau bicara;
atau sebaliknya malah agitasi (teriak2)
◦ Gangguan nafsu makan◦ Konsentrasi buruk◦ Merasa tidak berguna◦ Ada pikiran atau tindakan
mengakhiri hidup
Jika ada risiko bunuh diri atau mencelakakan orang lain segera rujuk ke profesional keswa
Penderita mungkin mengalami:◦ Mendengar suara-suara (halusinasi)◦ Mempunyai keyakinan atau ketakutan yang
aneh (waham/delusi)◦ Kebingungan, kekacauan (disorganisasi)
Keluarga mungkin minta tolong karena perubahan perilaku yang tidak dapat diterangkan
Umum: bingung, Umum: bingung, sedih, marah, tidak sedih, marah, tidak
percayapercaya
Rumah Rumah Sakit (Jiwa)Sakit (Jiwa)
Layanan Layanan konseling, konseling, psikolog, psikolog,
dokter dokter organisasi organisasi
agamisagamisKelompok pemulihan, Kelompok pemulihan, manajemen stres, konseling manajemen stres, konseling
sesama, pemantauan sesama, pemantauan lanjutan trauma di lanjutan trauma di
komunitaskomunitas
Sensitisasi, psikoedukasi, Sensitisasi, psikoedukasi, pelatihan keterampilan pelatihan keterampilan
hidup, dukungan spiritual, hidup, dukungan spiritual, dlldll
Populasi Populasi setelah setelah BencanaBencanaIndividu yang sakit Individu yang sakit
secara klinis: secara klinis: gangguan psikiatri gangguan psikiatri
apapunapapun
Individu yang Individu yang depresi, traumadepresi, trauma
Individu yang syok, Individu yang syok, berduka, takut dan berduka, takut dan merasa bersalahmerasa bersalah
IntervensiIntervensi
Dokter, psikiater, Dokter, psikiater, psikolog, terapispsikolog, terapis
Profesional Profesional kesehatan mental kesehatan mental
yang terampil yang terampil konselingkonseling
Tenaga Tenaga Kesehatan di Kesehatan di
Pelayanan PrimerPelayanan PrimerPekerja sosial Pekerja sosial
terlatihterlatihRelawan Relawan
memberikan memberikan informasi informasi
psikososial & psikososial & membangun membangun kesadarankesadaran
Keluhan PsikosomatikKeluhan Psikosomatik
Latihan Nafas
Relaksasi Progresif
Mengendalikan Pikiran Buruk
Mengendalikan Rasa marah
Berpikir Positif
Lingkungan Fisik (kebutuhan sandang-pangan, sanitasi, huntara dll)
Lingkungan Sosial (dukungan dari keluarga dan kelompok, pekerjaan, pendapatan, pengobatan dll )
Ibadah sendiri
Ibadah berkelompok
Kebanyakan masalah kesehatan jiwa yang akut selama fase kedaruratan akut paling baik ditangani dengan mengikuti prinsip “Pertolongan Pertama Psikologik”
Banyak yang menderita gangguan jiwa mempunyai riwayat gangguan sebelumnya
Mengorganisir dukungan emosional melalui pekerja masyarakat relawan / non relawan dengan mengajarkan atau memberi pertolongan pertama psikologik
Melatih dan mensupervisi pekerja Puskesmas dalam pengetahuan dan ketrampilan dasar kesehatan jiwa misalnya :◦Pemberian medikasi psikotropik yang tepat◦Konseling supportif◦Mencegah tindakan bunuh diri◦Manajemen stress◦Masalah penggunaan alcohol dan napza◦Menjamin ketersediaan obat dan
kesinambungan pengobatan kesehatan jiwa
◦Rujukan
Recommended