View
220
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
• Keberdayaan masyarakat dalam mendukung upaya perbaikan permukiman masih kurang
• Upaya-upaya perbaikan permukiman menjadi tidak berarti
• Contohnya, luas Permukiman Tidak Layak Huni Kota Bogor meningkat
Salah satunya di Kampung Lebaksari
Lokasi Permukiman Tidak Layak Huni Kelurahan Paledang bertambah 23 titik
229,95 257,53
2004 2008
Kurang berdayanya masyarakat Kampung Lebaksari
dalam mendukung perbaikan permukiman tidak layak huni
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bogor
sehingga hasilnya tidak berarti
Pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah : Bagaimana kondisi ketidak berdayaan masyarakat dalam
perbaikan permukiman di Kampung Lebak Sari ? Faktor – faktor apa yang berpengaruh pada keberdayaan
masyarakat dalam perbaikan permukiman tersebut?”
Merumuskan konsep perbaikan permukiman tidak layak huni melalui pemberdayaan masyarakat
1. Menilai tingkat ketidak layak hunian permukiman Kampung Lebaksari dan menganalisa penyebabnya
2. Mengidentifikasi kondisi ketidakberdayaan masyarakat dalam perbaikan permukiman di Kampung Lebak Sari Kampung Lebaksari
3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi ketidakberdayaan masyarakat dalam perbaikan permukiman di Kampung Lebak Sari Kampung Lebaksari
4. Merumuskan konsep perbaikan melalui pemberdayaan sesuai tingkat ketidak layak hunian, penyebab ketidak layak hunian, faktor yang mempengaruhi ketidakberdayaan masyarakat di Kampung Lebaksari
Responden dalam Community Mapping Para Ketua RT dan RW Responden dalam Analisa Likert 6 Stake holder kunci dari 13
Stakeholder Pemerintahan dan Masyarakat
Sasaran 1.a.: Menilai tingkat ketidak layak hunian permukiman Kampung LebaksariVariabel
Penelitian Sub Variabel Definisi Operasional Sumber Data
Metode Pengumpulan
Data
Metode Analisa
Kondisi perumahan
Status lahan Legalitas lahan
Ketua RT / RW Wawancara Community
mapping
Status rumah Legalitas rumahKondisi rumah Baik buruknya kualitas bangunanLuas rumah Sempit luasnya bangunan rumah
Kondisi prasarana
Sumber air Penggunaan sumber air bersih yang dikonsumsiSanitasi Baik buruknya pengelolaan sanitasi limbah rumah tanggaPersampahan Baik buruknya pengelolaan sampahDrainase Baik buruknya drainase dilihat dari lamanya genangan air hujan
Prasarana jalan Baik buruknya jalan lingkungan
Listrik Ketersediaan jaringan listrik
Kondisi layanan /
sarana
Ibadah Ketersediaan dan keterjangkauan sarana ibadahPendidikan Ketersediaan dan keterjangkauan sarana pendidikan dasar
Kesehatan Ketersediaan dan keterjangkauan sarana kesehatan setingkat posyandu atau puskesmas
Ekonomi Ketersediaan dan keterjangkauan sarana perekonomian setingkat koperasi
Ruang terbuka Ketersediaan dan keterjangkauan RTH
Kondisi sosial budaya
Kondisi organisasi Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosial di lingkungan RT seperti arisan, kegiatan keagamaan, kegiatan kepemudaan
Ketua RT / RW Wawancara Community
MappingKondisi kelompok usaha Ketersediaan kegiatan pengelolaan kelompok usaha kecil
Kondisi partisipasi Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan kegiatan pengelolaan lingkungan permukiman seperti kebersihan, siskamling, dll
Tingkat Ketidak layak hunian Tinggi, sedang, atau rendahnya tingkat yang dihasilkan oleh skor Hasil Community Mapping Deskriptif
Elemen Permukiman Tingkat Tinggi Tingkat Sedang Tingkat RendahKondisi perumahan
status lahan RT 2,3,4,5/RW3RT 1,2,3,4,5/RW9
RT 1/RW 3 ; RT 1,2,3,4 /RW10-
status rumah Seluruh RWkondisi rumah Seluruh RWluas rumah RT 3/ RW 9 RT 1,3,4 /RW 3 ; RT 1,2,4,5/RW 9 RT 2,5/ RW 3 ; RW 3,4/RW 10
Kondisiprasarana
Sumber air Seluruh RWSanitasi - RT 2/ RW 3 ; RT 1,2,3,4,5/ RW 9 -Persampahan RT 1,2,3,4,5/RW 9 RT 1,2,3,4,5/RW3
RT 1,3,4/RW10RT 2/RW10
Drainase RT 2,3/3 RT 2,3/RW9RT 2,3,4/RW 10
RT 1,4,5/ RW3 ; RT 1,4,5/ RW9RT 1/ RW10
prasaranajalan
-RT 3/ 9 RT 1,2,3,4,5 /RW3 ; RT 1,2,4,5/ RW 9
RT 1,2,3,4/ RW 10Listrik Seluruh RW
Kondisi Layanan
ibadah-
RT 3,5/RW3 RT1,3/RW9 RT1,3/RW10
RT 1,2,4 /RW3 ; RT 2,4,5/RW9RT 2,4/RW 10
pendidikan-
RT 1,3,5 / RW 3RT 3,4,5 / RW 9
RT 2,4 / RW 3 ; RT1,2 /RW 9RT 1,2,3,4/RW 10
kesehatan-
RT 1,3 / RW 3 ; RT 1,5 / RW 9RT 3,4 / RW 10
RT 2,4,5 / RW 3 ; RT 2,3,4 /RW 9RT 1,2 / RW 10
ekonomi Seluruh RWruang terbuka RT 1,2,3,4,5/ RW3 ; RT 2,
4,5 / RW9; RT 2,3,4 / RW10
-RT 1,3 / RW9RT1/RW10
KondisiPartisipasi
Organisasi-
RT 5/ RW3 ; RT 1/RW9RT1/RW10
RT 1,2,3,4/RW3 ; RT2,3,4,5/RW9RT2,3,4 /RW10
Kel.Usaha Seluruh RWPartisipasiPengelolaanLingkungan
RT 4,5/RW 3 ; RT 1,2,3,4,5/ RW9 ;RT 1,2/ RW10
RT1,2,3/RW3RT3,4/RW10
Elemen permukiman dengan
ketidak layak hunian tinggi
Lokasi Pembahasan
RW 3 RW 9 RW 10
Status lahan RT 2,3,4,5 /RW3 RT 1,2,3,4,5/RW9 -
Permukiman berdiri di lahan ilegal karena berada di lahan milik pemerintah di bantaran sungai Cisadane
dan Cipakancilan
Luas rumah - RT 3/ RW 9 -
Rumah – rumah kecil akibat keterbatasan lahan dan minimnya dukungan finansial tiap keluarga dalam
membangun rumah dengan luas yang sesuai dengan kebutuhan, adalah penyebab utama
Sampah - RT 1,2,3,4,5/RW 9 -
Akibat : • kurangnya pemahaman bahaya buang ke sungai• kurangnya pengelolaan terpadu pem. - penghuni • kedekatan dengan sungai • tidak terjangkaunya layanan pembuangan dan pengelolaan sampah
Drainase RT 2,3/ RW3 - - Minimnya pemeliharaan saluran
Ekonomi Seluruh RW Akibat kurangnya pembinaan dan pemberdayaan ekonomi diluar proyek
Ruang terbuka RT 1,2,3,4,5/ RW3 RT 2,4,5 / RW9 RT 2,3,4 /
RW10
Akibat kurangnya perencanaan pembangunan permukiman . Bisa disiasati dengan peningkatan
vegetasi pada jalur sirkulasi dan menjadikan jalur-jalur sirkulasi sebagai ruang terbuka hijau
Kelompok Usaha Seluruh RWBelum terwadahinya usaha-usaha rintisan masyarakat akibta kurangnya inisiatif para
stakeholder
Recommended