View
8
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
clxxv
LAMPIRAN A: ABSENSI BIMBINGAN
clxxvi
clxxvii
LAMPIRAN B: KUESIONER
Berikut merupakan kuesioner yang disebarkan melalui Google Form untuk
mendapatkan data terkait persepsi masyarakat terhadap identitas visual Museum
Kalimantan Barat.
Data responden
Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin.
Laki-laki: 40 orang
Perempuan: 74 orang
clxxviii
Jumlah responden berdasarkan rentan umur:
<17 tahun: 1 orang
17-25 tahun: 112 orang
26-35 tahun: 1 orang
36-45 tahun: -
>45 tahun: -
clxxix
Jumlah responden berdasarkan domisili.
Bengkayang: -
Kapuas Hulu: 1 orang
Kayong Utara: -
Ketapang: 2 orang
Kubu Raya: 7 orang
clxxx
Landak: -
Melawi: -
Mempawah: 1 orang
Sambas: 2 orang
Sanggau: 1 orang
Pontianak: 90 orang
Singkawang: 7 orang
Jumlah responden yang menjawab ya: 104 orang
Jumlah responden yang menjawab tidak: 10 orang
Berikut merupakan jawaban responden yang menjawab ya.
clxxxi
Jumlah responden menjawab ya: 59 orang
Jumlah responden menjawab tidak: 45 orang
clxxxii
clxxxiii
clxxxiv
clxxxv
clxxxvi
clxxxvii
clxxxviii
Berikut merupakan jawaban dari responden yang menjawab tidak.
clxxxix
Jumlah responden menjawab ya: 5 orang
Jumlah responden menjawab tidak: 5 orang
cxc
cxci
cxcii
cxciii
cxciv
cxcv
cxcvi
Berikut merupakan jawaban dari seluruh responden
cxcvii
cxcviii
cxcix
LAMPIRAN C: TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber: Dwi Wulandari
Pemandu dan bimbingan edukasi di UPT Museum Kalimantan Barat
P: Peneliti (Natasha Pratiwi)
N: Narasumber (Dwi Wulandari)
P: Halo, selamat pagi kak.
Narasumber: Halo, selamat pagi.
P: Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri lagi ya kak. Saya Natasha Pratiwi
dari Universitas Multimedia Nusantara jurusan Desain Komunikasi Visual di
Gading Serpong
N: Oke, BSD ya?
P: Di Gading Serpong dekat BSD kak.
N: He’eh.
P: Kak sebelumnya mungkin bisa perkenalkan diri ulang dan posisi kakak di
museum sebagai apa?
N: Oke, terima kasih. Sebelumnya kami juga minta maaf ya karena permintaan
Natasha untuk wawancara langsung jadi kita adakan seperti ini karena memang
kondisi sekarang ini tidak memungkinkan Natasha dan kita semua untuk
datang ke museum. Jadi memang mulai 12 Maret itu kita memang menutup
kunjungan untuk umum jadi memang kami juga sistem piketnya juga
mengikuti himbauan pemerintah kita juga work from home gitu. Jadi memang
tidak setiap hari kita ke kantor juga. Jadi saya mewakili Kepala UPT Museum
mohon maaf karena memang kondisinya seperti ini jadi wawancaranya kita
lakukan lewat video call aja. Saya Dwi Wulandari. Saya bekerja sebagai
pemandu dan bimbingan edukasi dan pemandu di UPT Museum provinsi
Kalimantan Barat. Saya di bawah seksi bimbingan edukasi dan hubungan
kelembagaan juga membawahi untuk publikasi dan promosi museum.
P: Oke, oh iya kak saya mohon izin ini saya rekam untuk wawancaranya.
N: Oke oke.
cc
P: Kak, pertanyaan pertama saya mau nanya jadi ini Museum Kalimantan Barat
dibawah naungan siapa ya?
N: Jadi kami sebelumnya memang di bawah kantor wilayah dulu kantor wilayah
provinsi Kalimantan Barat itu pada tahun 1983 kan. Kemudian setelah kantor
wilayah dirjen kementrian pendidikan kebudayaan, kami dialihkan ke dinas
pariwisata dan kebudayaan Kalimantan Barat setelah otorisasi wilayah.
Namun sejak tahun 2013, kami dialihkan kembali ke dinas pendidikan dan
kebudayaan provinsi Kalimantan Barat sampai sekarang. Jadi kami di bawah
dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Kalimantan Barat unit pelaksanaan
teknis dinas pendidikan dan kebudayaan.
P: Oke. Kalau dari sejarah Museum Kalimantan Barat sendiri bagaimana kak?
N: Oke sejarah Museum provinsi Kalimantan Barat jadi Museum provinsi
Kalimantan Barat memang belum ada namanya jadi sekarang masih sebutnya
Museum provinsi Kalimantan Barat ya nggak sama seperti museum-museum
di provinsi lain ada namanya gitu. Jadi kita memang sebutnya Museum
provinsi Kalimantan Barat. Didirikan tahun 1974 kemudian
fungsionalisasinya diresmikan saat itu oleh kantor wilayah dirjen pariwisata
dan kebudayaan saat itu tahun 1983. Sejak saat itu museum dibuka untuk
umum sampai sekarang. Sampai sekarang pun kalau misalnya Natasha pergi
ke museum itu kita sudah melalui dan melaksanakan segala proses
revitalisasi, kemudian renovasi hingga akhirnya museum sampai sekarang.
Nanti kalau ada waktu silahkan berkunjung ke museum.
P: Kalau dari visi dan misinya sendiri bagaimana kak?
N: Oke visi dan misi museum. Visinya itu kita mewujudkan sistem pelayanan
prima untuk pengunjung museum provinsi Kalimantan Barat. Seiring
berjalannya waktu, kita selalu memperbaiki fasilitas-fasilitas untuk publik
untuk mewujudkan itu. Kemudian kita juga mempersiapkan tenaga-tenaga,
sumber daya manusia yang profesional. Itu adalah visinya yang berintegritas.
Kemudian salah satunya itu kita memang membagi setiap seksi di museum.
Ada yang bertugas menangani koleksi. Ada juga yang bertugas menangani
cci
bimbingan edukasi. Jadi kita mempersiapkan tenaga-tenaga yang profesional.
Kemudian untuk misinya adalah kita sebagai pusat informasi sejarah dan
kebudayaan lokal Kalimantan Barat.
P: Oke kak. Untuk visi misi dari Museum Kalimantan Barat sendiri apakah pernah
diubah kak?
N: Memang seiring berjalannya waktu dan pergantian organisasi itu mengalami
perubahan. Tapi perubahannya ngga begitu kentara sekali si.
P: Oke, apakah kakak tau udah diganti kira-kira berapa kali sejak visi dan misi
yang awal?
N: sejak awal berdirinya ya?
P: Iya benar.
N: Sejak awal berdirinya jadi museum itu sudah mengalami pergantian pimpinan
itu sebanyak kurang lebih 8 kali kalau saya ngga salah. Jadi selama perubahan
organisasi itu pasti ada sesuatu atau perubahan walaupun sedikit.
P: Oke kak kalau dari koleksi museum sendiri sebenarnya lebih banyak koleksi
yang kayak gimana sih kak?
N: Jadi koleksi di museum itu apalagi yang ada di gedung pameran tetap. Koleksi
museum itu kita bagi menjadi 10 jenis koleksi. Jadi ada koleksi geografika,
koleksi biologika, kemudian historika, numismatika, heraldika. Kemudian di
atas di lantai dua itu kita ada koleksi etnografika kemudian ada kesenian atau
lebih ke seni rupa dan tradisional gitu ya. Kemudian ada religi dan kemudian 7
unsur kebudayaan. Jadi kalau misalnya sebagian besar koleksi museum itu
berupa apa jadi kita mix ya antara pameran barang-barang sejarah dan budaya.
Intinya yang menggambarkan sejarah dan budaya Kalimantan Barat. Kita
memiliki koleksi museum itu 6000 lebih ya. Tapi memang tidak semua kita
pamerkan di gedung pameran. Kita hanya memamerkan 1000 lebih koleksi
yang di pameran tetap. Selebihnya kita simpan di storage itu ada di gudang. Itu
juga dengan perawatan khusus gitu.
P: Oke kak, dari yang dipamerkan itu yang utama/yang unggulan gitu ada nggak
sih kak kira-kira?
ccii
N: Ada, jadi kita menyebutnya masterpiece. Itu berupa temuan. Koleksi-koleksi
berupa temuan. Jadi gini, wujud koleksi-koleksi yang ada di museum itu ada
replika. Replika itu tiruan. Jadi kita memang buat tiruannya seperti istana-
istana kerajaan yang ada di Kalimantan Barat itu kita buat replikanya.
Kemudian yang tidak memungkinkan kita usung ke museum tapi itu mewakili,
menggambarkan budaya Kalimantan Barat contohnya kita mempunyai banyak
keraton tuh. Ada keraton di Mempawah, di Sambas gitu. Jadi kita buat
replikanya. Jadi pengunjung bisa melihat atau menyaksikan bangunan-
bangunan keraton. Itu contoh replika ya. Kemudian koleksi miniatur. Miniatur
itu seperti kapal-kapal perahu tambi. Kemudian miniatur-miniatur untuk
rumah-rumah lanting. Nah itu yang kita buat. Kemudian satu lagi wujud
koleksi museum itu realia. Jadi memang itu wujud koleksi museum yang
realnya, yang nyata. Nah itu berupa temuan-temuan. Kembali lagi yang tadi
saya bilang masterpiece itu kita punya satu masterpiece koleksi museum yaitu
adalah nekara. Itu salah satu temuan museum yang memang diambil dari
tempat penemuannya. Jadi nekara itu ditemukan tahun 1991 di kabupaten
Sambas di daerah bukit selindung. Jadi ditemukan oleh petani setempat saat
itu. Ada dua nekara yang ditemukan. Jadi yang dipamerkan di gedung pameran
tetap itu hanya satu. Satunya kita simpan di storage.
P: Oke baik kak. Kemudian dari target utama pengunjung Museum provinsi
Kalimantan Barat sendiri kira-kira siapa nih kak?
N: sebenernya kita sih nggak membuat target pengunjungnya harus seperti apa.
Cuma kita memang mengkategorikan pengunjung di beberapa kategori. Ada
paut/TK, kemudian SD, SMP, SMA, kedinasan, kenegaraan, dan umum. Ada
juga satu lagi saya ketinggalan itu turis mancanegara. Jadi kita memang
membagi wisatawan menjadi dua wisatawan mancanegara dan wisatawan
nusantara. Kalau yang wisatawan nusantara kita bagi lagi kategorinya jadi yang
seperti tadi. Jadi kita tidak menargetkan pengunjung harus seperti apa. Itu nanti
kita totalkan kemudian kita susun berbentuk laporan jumlah pengunjung. Jadi
cciii
disitu nanti kita tau. Oh SD ada berapa kemudian kategori itu kita tau setiap
tahunnya.
P: Oke, kalau dari jumlah pengunjungnya sendiri kira-kira kakak ingat gak kak?
N: Jumlah pengunjung per bulan atau tahun?
P: Per tahun boleh, kak.
N: kalau untuk totalnya itu sekitar 80 ribu orang sudah semuanya termasuk
wisatawan nusantara dan mancanegara. Kalau misalnya ditanya lebih banyak
mana lebih banyak wisatawan nusantara sih. Perbandingannya kalau saya
katakan 75 banding 25.
P: Oke kak, kalau itu tadi 80 ribu orang untuk tahun berapa ya kak?
N: Untuk 2019. Kalau 2020 kita belum ya.
P: Kalau di tahun-tahun sebelumnya seperti 2018 mungkin?
N: 2018 kita biasa untuk kenaikan atau perubahannya itu kurang lebih 10% dari
itu. Kadang turun kadang naik gitu. Untuk data lengkapnya sih kita harus ada
baca file-file nya. Jadi saya hanya mengatakan kalau dari tahun ke tahun itu
hanya 5-10% perubahannya itu naik dan turunnya. Karena kebetulan itu
memang ada yang mencatat.
P: kalau yang berkunjung biasa dengan jumlah segitu mereka berkunjung
tujuannya apakah untuk sekedar wisata atau memang edukasi atau bagaimana
kak?
N: sebagian besar itu tujuannya dari sekolah itu memang program dari sekolah
karya wisata ke museum. Kemudian ada juga wisatawan nusantara dari kota lain
ada rasa penasarannya seperti apa Museum Kalimantan barat. Tentunya juga kalau
ada wisatawan asing itu juga memang lebih ke rasa ingin tahu apa yang ada di
museum. Tapi rata-rata dari kalangan pelajar itu ikut program sekolah. Jadi kalau
dari kami, tingkat ketertarikan pelajar belum tinggi terhadap sejarah dan budaya.
Biasanya wisatawan nusantara dari kota lain itu ada rasa ingin tahu tentang wisata
mana saja yang harus didatangi di kota itu dan memang museum termasuk
kedalam salah satu tempat wisata yang direkomendasikan oleh pemerintah atau
Pemda Kalbar untuk dikunjungi.
cciv
P: Kalau dari jumlah pengunjungnya biasa lebih ramai di hari libur atau hari
kerja?
N: Kalau untuk hari pengunjung, di kategori pelajar itu biasanya memang banyak
di weekday seperti yang saya bilang tadi itu mengikuti program dari sekolah
kan. Memang sekolah itu menjadwalkan kunjungan ke museum jadi banyak di
weekday. Tapi kita lihat kalau wisatawan nusantara dari kota lain itu biasanya
berkunjung pada saat waktu di weekend. Kalau di weekend itu mereka
rombongan keluarga. Kalau di weekday itu rombongan dari sekolah.
P: Oke kak, dari pembicaraan tadi berarti yang ramai itu dari sekolah dan
wisatawan nusantara. Kalau dibandingkan antara kedua itu, yang mana kak
lebih banyak?
N: Gini jadi kita memiliki SOP tentang pengunjung. Apalagi kita di bagian
bimbingan edukasi ya. Kalau misalnya ada kunjungan dari sekolah, kita
adakan bimbingan edukasi. Biasanya kita arahkan dulu. Kita kumpulkan dulu.
Kita berikan arahan sebelum kita masukkan ke gedung pameran tetap. Itu
edukasi untuk rombongan sekolah kemudian untuk pengunjung umum seperti
wisatawan nusantara dan wisatawan asing kita itu melakukan bimbingan
edukasi itu melalui kegiatan pemanduan. Jadi sebelumnya memang ada yang
ingin melihat-lihat saja atau foto-foto saja. Bahkan disitu ada pengunjung
yang benar-benar ingin keterangan yang detail. Disitulah mereka meminta
kegiatan pemanduan. Kami pemandu yang selalu siap memandu para
pengunjung. Tapi biasanya kunjungan dari sekolah kita cukup memberikan
pengarahan. Kemudian setelah pengarahan masuk ke dalam, kita pantau
mereka biasanya karena mereka mendapat tugas mereka catat-catat. Lain
halnya dengan wisatawan tadi kita melakukan bimbingan edukasinya on
request jadi mereka mau dipandu atau tidak. Kalau misalnya mereka hanya
melihat dan foto udah itu aja atau ingin dipandu kita pemandu siap selalu
disitu.
P: Oke kak, kalau museum sendiri ada mengadakan event gak kak?
ccv
N: Selalu, setiap tahunnya kita ada mengadakan kegiatan banyak sekali yang
tujuannya adalah memasyarakatkan museum itu sendiri. Karena kita ada satu
motto itu museum itu melayani yang terjangkau dan menjangkau yang belum
terlayani. Itu menyangkut juga ke kegiatan kita. Jadi salah satu kegiatan kita
itu yang menyangkut bimbingan edukasi. Pertama kita adakan museum
masuk sekolah. Ini kegiatan di tahun 2019 ya. Nanti di tahun 2020 setelah ini.
Itu museum datang ke sekolah-sekolah yang belum pernah mendatangi atau
belum pernah berkunjung ke Museum Kalimantan Barat. Jadi kita itu
berkunjung ke sekolah yang memang tidak bisa berkunjung karena faktor
mungkin jauh transportasi gitu. Kemarin kita ada pergi ke Sambas itu di SD
Negeri 01 Sambas. Kemudian kita juga pergi ke Kubu Raya. Itu kabupaten
yang paling dekat. Jadi kita mengunjungi sekolah-sekolah yang belum pernah
mengunjungi museum dengan membawa ikut serta juga koleksi-koleksi yang
ada di museum gitu. Jadi kita bawa ke sekolah-sekolah. Kita memang
targetnya sekolah dasar ya. Ini loh koleksi-koleksi di museum, ini loh
Museum provinsi Kalimantan Barat. Kemudian kita juga adakan museum
keliling, ada juga pameran temporer yang berusaha menjangkau tempat-
tempat yang memang isitilahnya mereka juga susah untuk keluar dari daerah
itu gitu. Jadi kita datangin kita adakan pameran tentang koleksi-koleksi
museum. Kemudian ada juga yang menyangkut bimbingan edukasi itu lomba.
Ada lomba mewarnai dan lukis tingkat TK dan SD. Ada juga lomba cerdas
cermat. Yang menang tingkat provinsi akan kita bawa ke tingkat nasional.
Kemudian ada tingkat SMA itu lomba baca puisi dan pantun. Puncaknya
nanti di tanggal 12 Oktober biasanya di setiap tahun dalam rangka hari
museum nasional. Jadi semua kegiatan puncaknya disitu.
P: Oke kak, itu saya dengar tadi ada motto museum ya? Bisa dijelaskan lebih
lanjut ngga kak tentang itu?
N: Jadi kita tetap melayani pengunjung museum yang mendatangi Museum
Kalimantan barat. Entah itu dalam untuk berwisata, melihat-lihat atau
penelitian. Kita menyadari bahwa tidak semua orang bisa/sempat untuk
ccvi
datang ke museum. Apalagi terkait kondisi jauh atau dekatnya atau sempat
atau tidaknya. Itu kita datangin jadi kita datang ke daerah itu dengan
membawa koleksi museum yang memungkinkan untuk kita bawa. Kalau
misalnya dalam pameran temporer atau keliling ada yang tidak
memungkinkan untuk kita bawa jadi kita buat replikanya untuk dipamerkan
di daerah.
P: Oke baik kak, kalau dari daya tarik utama Museum Kalimantan Sendiri itu apa
sih kak?
N: Daya tarik dari museum sendiri itu faktor utama mungkin kita mempunyai
benda-benda sejarah dan budaya. Jadi memang kenapa pengunjung datang itu
disajikan oleh benda sejarah dan budaya Kalimantan Barat. Untuk wisatawan
nusantara dari dalam kota, pelajar. Kalau pelajar saya pastikan mereka mau
tidak mau pasti mengikuti program dari sekolah. Kalau wisatawan itu mereka
mau lebih dekat lagi karena kalau misalnya kita datang ke suatu kota yang lihat
detailnya wisata utama yang dikunjungi itu ya museum. Karena mereka mau
liat apa sejarah dan museum itu pusatnya informasi sejarah dan budaya. Begitu
mereka datang ke museum, mereka berkunjung di museum saja sudah melihat
banyak sekali dan informasi tentang sejarah apalagi budaya dari daerah itu.
Kalau Museum provinsi Kalimantan Barat memang menyajikan sejarah
provinsi Kalimantan Barat.
P: Baik kak, kemudian dari Museum Kalimantan Barat apakah sudah memiliki
identitas visual?
N: Belum, identitas seperti apa?
P: Seperti logo gitu kak.
N: Logo itu kida adopt dari museum nasional. Jadi seperti di booklet, leaflet kita
selalu mencantumkan logo museum dihatiku dan logo pemda Kalbar. Jadi
memang dua logo itu saja yang kita masukkan. Kalau dari logo Museum
Kalimantan Barat sendiri memang belum ada sih. Kita masih mencantumkan
logo museum dihatiku.
ccvii
P: Saya kan pernah berkunjung ke museum ya, kalau di depan gedung kan ada
tulisan Museum Kalimantan Barat. Kalau dari museum itu apakah
mengkategorikan hal tersebut sebagai identitas visual juga?
N: Ya bisa juga sih karena kalau orang datang itu emang dilihat. Tapi untuk logo
yang dipakai kita memang belum ada. Kita masih memunculkan logo Pemda.
P: Berarti untuk sekarang yang diterapkan hanya kedua logo tersebut ya?
N: Iya benar.
P: Berarti untuk identitas visual Museum Kalimantan Barat sendiri baru ada di
depan gedung ya?
N: Iya, kalau untuk di gedung itu selain tulisan ada juga tapi tidak muncul setiap
saat yaitu di depan ada running text “yok ke museum” kemudian ada jadwal
kunjungan. Tapi itu tergantung perawatan untuk baterainya.
P: Untuk media yang digunakan oleh Museum Kalimantan sendiri ada apa aja?
N: Untuk publikasi?
P: Iya kak.
N: Awalnya kita memang hanya melalui leaflet, kemudian berkembang jadi
booklet yang berisi informasi singkat untuk disebarkan. Kemudian media
informasi lainnya sesekali ada wawancara/talkshow dengan radio. Sekarang
sedang memperbaiki promosi dan publikasi di media sosial tapi memang
belum di tingkat yang bagus sih karena masih sangat baru sekali untuk masuk
ke media sosial. Bisa dikatakan terlambat tapi yah itu baru masuk di tahun
2019 akhir menggunakan sebagai media publikasi. Untuk website juga kita
sedang mengadakan perbaikan dan peningkatan supaya terus update.
Memang sedang diperbaharui supaya disitu masyarakat dapat mengakses
informasi langsung tanpa harus berkunjung ke museum.
P: Oke kak, jadi saya akan membawa topik Museum Kalimantan Barat ini sebagai
tugas akhir ya kak. Saya akan merancang identitas visual dari Museum
Kalimantan Barat jadi pembaharuannya seperti itu kak. Output nya bisa
berupa logo gitu kak.
ccviii
N: Oh begitu, bisa lah Natasha kapan-kapan main ke museum kita bisa diskusikan
mungkin kita juga tidak menutup kemungkinan ada yang mengajukan nama
museum bisa juga diajukan untuk nama museum provinsi Kalimantan Barat.
P: Kalau dari kakak sendiri, harapannya dari logo yang dibuat akan membentuk
persepsi seperti apa di mata masyarakat?
N: Ini memang sangat bagus sekali dan tentunya harus mencerminkan tentang
Kalimantan Barat. Apa yang ada dan apa yang harus ditonjolkan. Ini loh
kebanggaan kita. Karena kita mengangkat tentang sejarah dan budaya jadi
harus ditonjolkan di logonya. Apalagi ada 3 budaya yang harus kita tunjukkan
disitu. Ada budaya melayu, dayak dan tionghoa. Karena di etnografi di ruang
budaya ketiga suku itu ada dipajang.
P: Oke baik kak. Kemudian kalau dari media lain seperti surat, kartu nama seperti
itu apakah sudah ada?
N: Kartu nama dan surat kita berlogokan seperti itu tadi logo pemda Kalbar dan
logo dinas pendidikan dan kebudayaan Kalimantan Barat.
P: Oke kak segitu dulu untuk pertanyaan wawancaranya. Mungkin boleh saya izin
untuk screenshot kak sebagai dokumentasi.
N: Iya silahkan boleh.
P: Baik sekian dari wawancaranya kak. Terima kasih banyak atas kesediaannya
meluangkan waktu untuk melakukan wawancara. Sukses dan sehat selalu ya
kak.
N: Sama-sama, terima kasih ya. Sukses juga untuk skripsinya.
Recommended