View
974
Download
247
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
STATUS PASIENI. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.DUmur: 29 tahun
Jenis kelamin: laki-lakiAlamat: AFD 8Agama : Islam
Status: menikah
II. ANAMNESISKU : Pasien datang dengan keluhan kaki kiri bengkak, merah dan nyeri lebih kurang 7 hari ini.
RPS : Pasien datang dengan keluhan kaki kiri bengkak, merah dan nyeri lebih
krang 7 hari ini. Nyeri dirasakan terus-terusan dan seperti ditusuk-tusuk. Sebelumnya kaki pasien tertimpa buah sawit dan sudah berobat tetapi tidak ada perubahan. Selain itu pasien juga mengeluhkan demam sejak 3 hari yang lalu.RPD : Tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
RPK : -Kebiasaan : merokokIII. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
Tekanan darah
: 138/95mmHg
Suhu tubuh
: 36,6oC
Frekuensi denyut nadi: 80x/menit
Frekuensi nafas
: 22x/menitIV. PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
IV.A.KEADAAN UMUM
Kesadaran: composmentis
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Tinggi badan:-
Berat badan:-
Status gizi:-
IV.B.PEMERIKSAAN KEPALA
Kepala
: tidak dilakukan pemeriksaan
Mata
: tidak dilakukan pemeriksaan
Telinga
: tidak dilakukan pemeriksaan
Hidung
: tidak dilakukan pemeriksaan
Mulut
: tidak dilakukan pemeriksaan
IV.C.PMERIKSAAN LEHER
Inspeksi
: leher simetris dan tidak ada pembesaran KGB
Palpasi
: tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan trakea: tidak dilakukan pemeriksaan
Tekanan vena sentral : tidak dilakukan pemeriksaan
IV.D.PEMRIKSAAN THORAKS
Inspeksi
: tidak terdapat retraksi dinding dada
Palpasi
: fremitus taktil simetris kanan dan kiri, tidak ada krepitasi
Perkusi
: sonor pada dingding dada
Auskultasi: suara navas dasar vesukuler, wheezing (-/-), ronki (-/-)
IV.E.PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi
: perut tampak datar
Auskultasi: bising usus normal 8x/menit
Palpasi
: nyeri tekan(-),
Perkusi
: timpani
Pemeriksaan ren : tidak dilakukan pemeriksaan
Nyeri ketok ginjal : tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan hepar : tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan lien : tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan asites : tidak ditemukan asites
Pemeriksaan ekstremitas : kaki kiri sulit digerakkan dengan bebas dan kaki tampak
bengkak, terasa nyeri setelah tertimpa buah sawit.V. PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium Hb
: 13,2 g/dl
Leukosit
: 8400 mm3
Trombosit: 225.000 mm3
Led
: 24
Ht
: 36,5 %
GDS
: 101 mg/dl
Rontgen
: Pedis Ap/oblVI. POINT DIAGNOSIS
Pasien datang dengan keluhan kaki kiri bengkak, merah dan nyeri lebih kurang 7 hari ini. Nyeri dirasakan terus-terusan dan seperti ditusuk-tusuk. Sebelumnya kaki pasien tertimpa buah sawit dan sudah berobat tetapi tidak ada perubahan. Selain itu pasien juga mengeluhkan demam sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 138/95mmHg, suhu 36,6oC, nadi 80x/menit, nafas 22x/menit. Pemeriksaan ekstremitas kaki kiri sulit digerakkan, kaki tampak bengkak, terasa nyeriVII. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis: selulitis
Diagnosis banding : erisipelasVIII. PERENCANAAN TERAPI
1. IV RL 20 tpm
2. Inj. Ketorolac 1 amp
3. Inj. Ceftriaxone 1 amp
IX. PROGNOSISAd vitam
: Dubia ad bonam
Ad fungsionam: Dubia ad bonam
Ad sanationam: Dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DefinisiSelulitis merupakan peradangan akut jaringan subkutis dapat disebabkan oleh Streptococcus B hemolyticus, Staphylococcus aureus, H influenzae dan S pneumonia1.2. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi untuk terjadi selulitis ini merupakan keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh terutama bila disertai higiene yang jelek; diabetes mellitus, alkoholisme, dan malnutrisi. Selain itu umumnya terjadi akibat komplikasi suatu luka/ulkus atau lesi kulit yang lain, namun dapat terjadi secara mendadak pada kulit yang normal2.3. Patogenesis
Selulitis biasanya mengikuti luka pada kulit, seperti luka gores, luka tusukan atau trauma lainnya sehingga bakteri masuk dengan mudah kedalam dermis dan berkembang biak yang akan menyebabkan terjadinya selulitis3.
Skema pathogenesis
4. Manifestasi klinis
Terdapat gejala konstitusi: demam, malaise. Lapisan kulit yang diserang adalah epidermis dan dermis. Penyakit ini didahului trauma, oleh sebab itu biasanya tempat predileksinya di tungkai bawah tetapi bisa juga pada daerah lainnya seperti wajah, ekstremitas atas, badan dan getitalia. Umumnya pada semua bentuk ditandai dengan kemerahan dengan batas tidak jelas, nyeri tekan, dan bengkak. Penyebaran perluasan kemerahan dapat timbul secara cepat di sekitar luka/ulkus. Pada keadaan akut, kadang-kadang timbul bula3.
5. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan klinis selulitis : adanya makula eritematous, tepi tidak meninggi, batas tidak jelas, edema, infiltrat dan teraba panas. Dapat disertai limfangitis dan limfadenitis. Penderita biasanya demam.
6. Diagnosis
Diagnosis selulitis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Pada pemeriksaan klinis selulitis ditemukan makula eritematous, tepi tidak meninggi, batas tidak jelas, edema, infiltrat dan teraba panas, dapat disertai limfangitis dan limfadenitis. Penderita biasanya demam dan dapat menjadi septikemia.Selulitis yang disebabkan oleh H. Influenza tampak sakit berat, toksik dan sering disertai gejala infeksi traktus respiratorius bagian atas bakteriemia dan septikemia. Lesi kulit berwarna merah keabu-abuan, merah kebiru-biruan atau merah keunguan. Lesi kebiru-biruan dapat juga ditemukan pada selulitis yang disebabkan oleh Streptokokus pneumonia3.
Gejala dan tanda selulitisGejala dan tandaSelulitis
Gejala prodormal:Demam, malaise, nyeri sendi dan menggigil
Daerah predileksi:Ekstremitas atas dan bawah, wajah, badan dan genitalia
Makula eritematous:Eritema cerah
Tepi:Batas tidak tegas
Penonjolan:Tidak terlalu menonjol
Vesikel atau bula:Biasanya disertai dengan vesikel atau bula
Edema:Edema
Hangat:Tidak terlalu hangat
Fluktuasi:Fluktuasi
Pemeriksaan laboratorium sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan pada sebagian besar pasien dengan selulitis. Seperti halnya pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan pencitraan juga tidak terlalu dibutuhkan.7. Diagnosis banding
Untuk menegakkan diagnosis antara erysipelas dan selulitis cukup sulit, karena hampir mempunyai keluhan dan gambaran klinis yang sama, ada beberapa perbedaan antara erysipelas dan selulitis. Perbedaan Erisipelas dan Selulitis Gejala dan TandaErisipelasSelulitis
Gejala Prodormal Demam, malaise, nyeri sendi dan menggigilDemam, malaise, nyeri sendi dan menggigil
Daerah PredileksiEkstrimitas atas dan bawah, wajah, badan dan genitaliaEkstrimitas atas dan bawah, wajah, badan dan genitalia
Makula eritematousEritema terang, seperti buah cerry red cerryEritema cerah
TepiBatas tegasBatas tidak tegas
PenonjolanAda penonjolanTidak terlalu menonjol
Vesikel atau BulaBiasanya disertai dengan vesikel atau bulaBiasanya disertai dengan vesikel atau bula
EdemaEdemaEdema
HangatHangatTidak terlalu hangat
Fluktuasi-Fluktuasi
8. Penatalaksanaan Pada selulitis yang ternyata penyebabnya bukan S.aureus penghasil penisilinase dapat diberi penisilin. Pada yang alergi terhadap penisilin, sebagai alternatif digunakan eritromisin (dewasa 250-500 gram peroral; anak-anak: 30-50 mg/kgbb/ hari tiap 6 jam) selama 10 hari. Dapat juga digunakan klindamisin (dewasa 300-450 mg/hr PO; anak-anak 16-20 mg/kgbb/hari setiap 6-8jam). Pada yang penyebabnya SAPP selain eritnomisin dan clindamisin, juga dapat diberikan dikloksasilin 500mg/hari secara oral selama 7-10 hari. Pada pasien ini dilakukan insisi atau drainase, jika pasien selulitis ini telah terjadi supurasi3.9. Komplikasi
Pada anak dan orang dewasa yang immunocompromised, penyulit pada selulitis dapat berupa gangren, metastasis, abses dan sepsis yang berat. Selulitis pada wajah merupakan indikator dini terjadinya bakteriemi stafilokokus betahemolitikus grup A; dapat berakibat fatal karena mengakibatkan trombosis sinus kavernosum yang septik. Selulitis pada wajah dapat menyebabkan penyulit intracranial berupa meningitis.10. PrognosisBanyak selulitis dan infeksi jaringan lunak dapat diobati secara rawat jalan dengan antibiotik oral dan tidak mengakibatkan gejala sisa. Sebagian besar pasien merespon dengan baik terhadap antibiotik oral.DAFTAR PUSTAKA1. Djuanda, Adhi . Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketujuh. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 20082. Pandaleke, HEJ. Erisipelas dan selulitis. Fakultas kedokteran Universitas Samratulangi; Manado. Cermin Dunia Kedokteran No. 117, 19973. Herchline Thomas E. 2014. Celulitis. Diakses tanggal 30 Desember 2014 http://emedicine.medscape.com/article/214222-overviewBakteri pathogen Streptococcus B hemolyticus, Staphylococcus aureus
Gangguan rasa nyaman dan nyeri
Edema dan
kemerahan ( Nyeri ditekan
Kerusakan Integritas pada kulit
Eritema lokal pada kulit
Menyerang kulit dan jaringan sub kutan
Meluas kejaringan yang lebih dalam
Menyebar secara sistemik
Terjadi peradangan akut
6
Recommended