View
131
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis yang semakin meluas menjadi dasar untuk melakukan
persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha dan kontrol perusahaan. Dan
dengan adanya persaingan pasar luar negeri telah meningkatkan kompetensi bisnis
secara multinasional. Semua ini menimbulkan kebutuhan untuk analisis dan
penilaian laporan keuangan internasional.
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam
rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada
masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada
masa mendatang. Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan.
Investor, bankir, analisis riset ekuitas, manajer keuangan dan para pengguna
laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk
membaca dan menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan
lintas batas menjadi penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan
keuangan investasi asing langsung atau investasi portofolio asing. Dengan
demikian motivasi untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah melakukan
konversi dari data yang terkandung dalam laporan keuangan menjadi informasi
yang bermanfaat dalam membuat keputusan ekonomi. Dari analisis laporan
keuangan tersebut dapat diperoleh manfaat dalam mengevaluasi kinerja keuangan,
analis kredit dan sekuritas.
PEMBAHASAN
1.2 Analisis Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam
rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perbisnisan pada
masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan
prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perbisnisan pada
masa mendatang.
Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis) menurut
Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan
keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah
perubahan (trend) suatu fenomena.
Sedangkan menurut Dwi Prastowo (2002:52) menganalisis laporan keuangan
berarti melakukan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam
unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan
antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan
pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut.
Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perbisnisan untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perbisnisan,
distribusi aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil bisnis/ pendapatan yang
telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap
lembar saham perbisnisan yang bersangkutan.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui apakah keadaan
keuangan, hasil bisnis kemajuan keuangan perbisnisan memuaskan atau tidak
memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur
laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun
dan untuk mengetahui arah perkembangannya
Menurut Djarwanto (2001:111) manfaat analisis laporan keuangan
berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu:
a. Untuk mengetahui hubungan antara suatu perbisnisan dengan perbisnisan
lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan,
sehingga apabila terjadi kelemahan dalam satu atau beberapa perbisnisan
dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya.
b. Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan
c. Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi
laporan keuangan dimasa yang akan datang.
d. Untuk mengetahui posisi dan perkembangan dari satu atau beberapa
laporan keuangan sehingga dapat diramalkan kecenderungannya pada
masa yang akan datang.
1.3 Kerangka Dasar Analisis Bisnis
Kerangka dasar ini bermanfaat untuk analisis bisnis dan penilaian bisnis
dengan menggunakan data laporan keuangan, berikut empat tahapan dalam
kerangka dasar tersebut:
1.3.1 Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis
laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perbisnisan
dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan
mengidentifikasi faktor pendorong laba dan risiko bisnis yang utama, analisis
strategi bisnis atau bisnis akan membantu para analis untuk membuat peramalan
yang realistis. Analisis startegi bisnis sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam
lingkungan internasional.
Ada beberapa kesulitan dalam analisis strategi bisnis internasional,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Ketersediaan informasi
Kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro
ekonomi
Informasi mengenai industri sukar dilakukan dibanyak negara dan
jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah
di negara berkembang
Banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan
memperoleh modal di pasar luar negeri memperluas pengungkapan
mereka dan secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui
secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional
b) Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi
usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar
dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari
iklim bisnis setempat dan bagaimana industri dan perusahaan
sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-negara pasar
berkembang
Rekomendasi bagi analis sehubungan dengan penganalisaan strategi
bisnis internasional adalah hendaknya pada saat melakukan analisis,
para analis harus sesering mungkin bertemu dengan manajemen untuk
mengevaluasi insentif pelaporan keuangan dan kebijakan akuntansi
mereka. Banyak perusahaan di negara pasar berkembang yang sangat
tertutup dan para manajer mungkin tidak memiliki insentif yang kuat
untuk melakukan pengungkapan yang lengkap dan kredibel. Dengan
demikian biasa diambil kesimpulan bahwa teknologi komunikasi yang
lebih canggih dan baru memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
seluruh tahap riset keuangan.
1.3.2 Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauhmana hasil yang
dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu untuk
mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang
lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Untuk memperoleh kesimpulan
yang dapat diandalkan, analis harus menyesuaikan jumlah akuntansi yang
dilaporkan untuk menghilangkan distorsi yang disebabkan oleh penggunaan
metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak.
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak
pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Fleksibilitas
dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena memungkinkan manajer
untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan
keadaan operasi tertentu dari perusahaan. Laba yang dilaporkan seringkali
digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah dalam melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu
perusahaan:
1. Identifikasikanlah kebijakan akuntansi utama
2. Analisislah fleksibilitas akuntansi
3. Evaluasilah strategi akuntansi
4. Evaluasilah kualitas pengungkapan
5. Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah
6. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi
Ada dua isu utama yang menjadi tantangan bagi mereka yang melakukan
analisis akuntansi dalam lingkungan internasional, yaitu perbedaan antarnegara
dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Serta
kesulitan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan untuk melakukan
analisis akuntansi.
Perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran akuntasi, pengungkapan,
dan audit sangat dramatis. Karekteristik nasional yang menyebabkan perbedaan
ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan
dan penegakan aturan dan ruang lingkup diskresi manajemen atas pelaporan
keuangan.
Berikut contoh analisis akuntansi dan praktik audit dibeberapa negara:
a) Jerman
Akuntansi keuangan di Jerman berhubungan erat dengan laporan pajak.
Perlindungan kreditor merupakan sasaran kedua dari laporan keuangan.
Hal ini berakibat pada laporan keuangan yang lebih dipersiapkan
dengan fokus lebih pada kreditor daripada penanam modal. Para
manajer di Jerman memiliki kebijaksanaan yang besar dalam
penggunaan persediaan dan dalam menerapkan banyak kebijakan
akuntansinya. Dalam hal kualitas pengungkapan dan tingkat keyakinan
terhadap audit, tiap perusahaan di Jerman harus mengamati dengan
sangat ketat pada saat melakukan analisis terhadap laporan
keuangannya. Pengungkapan catatan kaki kebijakan akuntansi cukup
terbatas jumlahnya dalam beberapa laporan tahunan perusahaan Jerman.
b) Cina
Pelaporan keuangan di Cina menunjukkan bagaimana pengukuran
akuntansi, pengungkapan, dan kualitas audit dapat berbeda secara
dramatis bila dibandingkan dengan praktik akuntansi di negara-negara
Anglo-Amerika.
c) Amerika Serikat
Lingkungan audit jerman sangat berbeda dibandingkan dengan
lingkungan di negera-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Aturan independensi auditor di Jerman tidak terlalu komprehensif dan
rumit bila dibandingkan dengan yang ada di Inggris dan di Amerika
Serikat, dan para manajer di jerman mungkin saja menganggapnya tidak
patut bagi auditor untuk menanyakan pernyataan lisan mereka. Auditor
Jerman juga lebih segan menerima tanggung jawab dalam mendeteksi
penyimpangan yang dilakukan rekan-rekan mereka di Inggris atau AS.
Auditor eksternal memainkan peranan yang penting dalam memastikan
apakah standar akutansi dipatuhi. Sistem hukum memberikan mekanisme
penegakan aturan yang memastkan para auditor untuk tetap independen dalam
praktiknya. Namun lingkungan audit tidak selalu sama diseluruh dunia.
Saran-saran untuk para analisis pada saat melakukan analisis terhadap
perusahaan-perusahaan dalam negara-negara pasar berkembang, analis harus
bertemu sesering mungkin untuk berdiskusi dengan manajemen guna
mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak
perusahaan di negara pasar berkembang yang sangat tertutup dan para manajer
mungkin tidak memiliki insentif yang kuat untuk melakukan pengungkapan yang
lengkap dan kredibel. Sehingga dalam keadaan seperti ini tidak dapat dipungkiri
bahwa, teknologi komunikasi baru (termasuk World Wide Web) memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap seluruh tahap riset keuangan. Banyak
perusahaan dan Negara saat ini memiliki situs Web yang membuat semuanya
lebih mudah bagi siapa saja yang tertarik untuk mendapatkan informasi.
1.3.3 Analisis Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat
dipertahankan.
Terdapat dua alat penting dalam melakukan analisis keuangan:
1. Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan
dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio
suatu perusahaan antarwaktu atau dengan periode fiskal yang lain dan
atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Terdapat dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis
rasio dalam lingkungan internasional, yaitu:
Apakah pebedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi
menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka
laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara yang
berbeda?
Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi persaingan
dan ekonomi lokal memengaruhi interprestasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang
berbeda disajikan ulang agar tercapai ’daya banding akuntansi’?
Dari penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan
oleh emiten asing, sekitar separuh emiten mengungkapkan perbedaan
yang material antara laba yang dilaporkan laporan keuangan mereka
dengan laba bersih menurut GAAP AS. Lima jenis perbedaan laporan
keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah:
Depresiasi dan amortisasi
Biaya yang ditangguhkan atau dikapitalisasi
Pajak tangguhan
Pensiun
Translasi mata uang asing
Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari dua pertiga emiten yang
mengungkapkan perbedaan laba yang material melaporkan bahwa laba
menurut GAAP AS lebih rendah dibandingkan dengan laba menurut
GAAP non AS. Hampir setengah dari antaranya melaporkan perbedaan
laba lebih besar dari 25%.
Dengan demikian, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi emiten SEC
mengindikasikan bahwa perbedaan GAAP dapat menyebabkan
keragaman angka-angka laporan keuangan yang signifikan. Para analis
sering kali harus memilih untuk membuat laporan keuangan lebih dapat
dibandingkan dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi terhadap
laporan keuangan yang sedang dianalisis.
2. Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberi masukan mengenai arus kas dan manajemen
suatu perusahaan. Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang
memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar
perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi
dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan nonkas secara periodik.
Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP AS,
GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi disejumlah negara yang
jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus
kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak
terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan
dengan ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak
disajikan, seringkali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari
operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis
akrual.
Selain analisis rasio dan analisis arus kas juga terdapat teknik-teknik analisis
keuangan internasional yang juga sering digunakan, antara lain:
a) Analisa Trend
Membandingkan item-item data secara periodik selama 2 tahun atau
lebih seperti trend laba, debt rating, perubahan revenue, pertumbuhan
geometrik dan sebagainya.
b) Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu
diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan
manajemen.
c) Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO
Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
d) Cadangan
Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau
menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
e) Reformulasi Laporan Keuangan
Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa
perhitungan pada poin-poin tersebut di atas.
Saran bagi analis sehubungan dengan pendekatan dan mekanisme dalam
mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas negara adalah:
Beberapa analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut
sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau sesuai
dengan dasar lain yang lebih umum.
Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas
praktik akuntansi disekelompok negara tertentu dan membatasi analisis
mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di negara-
negara tersebut
1.3.4 Analisis Prospektif Internasional
Analisis prospektif mencakup dua tahap, yaitu:
1. Peramalan
Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai
prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan
akuntansi dan analisis keuangan.
2. Penilaian
Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif
menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara
implisit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Terdapat
banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik,
mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih
sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan
peringatan kepada para analisis prospektif internasional, bahwasanya
setiap aturan yang telah dipelajari di negara asal menjadi tidak berlaku
lagi di luar negri. Fluktuasi kurs, perbedaan akuntansi, perbedaan
praktik, kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor
lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan
penilaian internasional.
1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerangka Dasar Analisis Bisnis
Keempat tahap analisis bisnis dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
1.4.1 Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia
secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang
tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW). Perusahaan
diseluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya yang tersedia
secara cuma-cuma dari berbagai sumber interaktif dan lainnya.
Banyak perusahaan yang juga memberikan layanan dalam permohonan
tertulis dan melalui saluran telepon untuk informasi laporan tahunan dan dokumen
keuangan lainnya. Akan tetapi jumlah informasi yang diberikan oleh perusahaan
berbeda disetiap belahan negara.
Banyak database komersial yang memberikan akses terhadap data keuangan
dan pasar saham bagi sekitar 10.000-an perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan-
perusahaan yang menggunakan database komersial biasanya adalah perusahaan
besar yang tertarik pada pengguna laporan keuangan dan penanam modal.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah sebagai berikut:
a) Publikasi pemerintah,
b) Organisasi riset ekonomi,
c) Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB),
d) Organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
1.4.2 Ketepatan Waktu Dari Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak
regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda
disetiap negara. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah
beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar
untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-
ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian
terus-menerus atas jumlah yang dilaporkan, dengan menggunakan alat yang
konvensional ataupun yang tidak konvensional.
Berikut tabel rata-rata penundaan tanggal akhir tahun dan tanggal laporan
auditor:
Jumlah Hari Negara
1-30 Tidak ada
30-60 Brasil,Kanada,Meksiko,Korea Selatan,Taiwan,USA
61-90 Argentina, Australia, Denmark, Jepang, Belanda,
Singapura, Spanyol, Inggris Raya
91-120 Perancis, Jerman, Hongkong
120 lebih Pakistan
Pada tabel berikut ini akan menggambarkan keragaman internasional dalam
penerbitan laporan penghasilan, dimana kelambatan dari pengungkapan sebagai
rata-rata jumlah hari antara akhir tahun pembukuan sebuah perusahaan dan
tanggal penerbitannya.
Jumlah Hari Negara
73 hari Perusahaan yang berlokasi di Prancis
82 hari Perusahaan yang berlokasi di Jerman
46 hari Perusahaan yang berlokasi di Jepang
26 hari Perusahaan yang berlokasi di Amerika
Serikat
1.4.3 Pertimbangan Mata Uang Asing
Akun-akun yang dinyatakan dalam mata uang asing akan memberikan dua
jenis permasalahan bagi para analis, yaitu berkaitan dengan kemudahan para
pembaca laporan keuangan, dan menyangkut isi dari informasi yang disajikan.
Bagi seorang pembaca dari AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-
akun yang dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan kebingungan. Jawaban
yang umum untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo-saldo
dalam mata uang asing kedalam mata uang domestik. Walaupun laporan yang
ditranslasikan memberi pembaca kenyamanan dalam memandang akun mata uang
asing dengan sebuah mata uang yang tidak asing, laporan tersebut bisa saja
mengambarkan gambaran yang menyimpang. Secara khusus, perubahan kurs
valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan
nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa
yang mendasarinya.
Sebuah pengujian sederhana dari laporan arus kas yang ditranslasikan
menunjukkan bahwa sumber-sumber uang yang besar adalah operasional
(penghasilan bersih ditambah depresiasi), pengeluaran utang jangka panjang, dan
penyesuaian translasi.
1.4.4 Perbedaan Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi berbeda-beda disetiap negara. Berikut
beberapa contoh analisis perbandingan format laporan keuangan berbagai negara:
a) Format neraca dan laporan penghasilan berbeda di setiap negara.
Misalnya yang terjadi pada format akun neraca sebagian perusahaan
besar di Amerika Serikat yang meletakan aset-aset di posisi kanan dan
ekuitas pada posisi kiri. Hal ini ternyata berbeda dengan format akun-
akun neraca pada Indonesia.
b) Kemudian perbedaan selanjutnya adalah dalam susunan aset-aset
perusahaan, pada sebagian besar perusahaan besar Amerika Serikat,
aset ditampilkan dalam susunan menurun dari likuiditas dan kewajiban,
sedangkan di banyak negara sebagian besar aset lancar dan kewajiban
jangka terpendek ditampilkan pada bagian bawah neraca.
c) Kemudian perbedaan dalam klasifikasi adalah pada perlakuan
depresiasi, di Amerika Serikat depresiasi terakumulasi akan dilaporkan
sebagai akun kontra-aset (akun akumulasi penyusutan karena
merupakan pengurang bagi akun asset yang terkait di neraca/ suatu
akun yang mengimbangi atau saling hapus (offset ) dengan akun lain),
sedangkan di negara Jerman aset-aset yang dapat berkurang biasanya
merupakan depresiasi terakumulasi bersih yang dilaporkan, tetapi untuk
semua periode tersebut dalam akun aset jangka panjang akan langsung
ditampilakan pada neraca.
d) Dibanyak negara, perbedaan antara kewajiban lancar dan kewajiban
tidak lancar adalah 1 tahun, hal ini berbeda dengan Negara Jerman
yaitunya selama 4 tahun.
Akan tetapi perbedaan-perbedaan diatas yang meskipun menyulitkan akan
menjadi tidak terlalu penting dikarenakan struktur yang mendasari laporan
keuangan cukup sama diseluruh dunia.
1.4.5 Hambatan Bahasa dan Terminologi
Perbedaan bahasa natarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi
para pengguna laporan keuangan. Sebagian besar perusahaan yang berlokasi di
negara-negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan
tahunan mereka dalam bahasa mereka. Perbedaan bahasa antar negara inilah yang
akan menimbulkan batasan informasi bagi para pengguna laporan keuangan lintas
negara. Akan tetapi dengan semakin banyaknya bermunculan perusahaan-
perusahaan yang cukup besar di negara-negara ekonomi berkembang memberikan
versi bahasa Inggiris dari laporan tahunan mereka. Secara singkat, begitu banyak
masalah yang dihadapi oleh para pengguna laporan keuangan internasional.
Mungkin yang paling tersulit adalah berhubungan dengan mata uang asing dan
ketersediaan serta kredibilitas informasi keuangan. Permasalahan yang muncul
dari perbedaan mata uang asing tersebut akan berpengaruh terhadap akuntansi
internasional dalam beberapa waktu. Sebaliknya, masalah-masalah yang
berhubungan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan berangsur-
angsur menurun seiring banyaknya perusahaan, otoritas aturan, dan pasar bursa
yang mengakui pentingnya meningkatkan akses penanam modal kepada informasi
yang tepat waktu dan dapat dipercaya.
Perbedaan terminologi akuntansi juga dapat menimbulkan kesulitan. Salah
satu contoh adalah dalam penggunaan istilah seperti yang terjadi pada para
pembaca di Amerika Serikat menghubungkan istilah stock dengan sertifikat
kepemilikan perusahaan. Sedangkan bagi para pembaca di Inggris malah
sebaliknya, menghubungkan istilah tersebut dengan aset perusahaan dari barang-
barang tidak terjual. Selain itu beberapa contoh lain mengenai perbedaan istilah
antara Inggris dan Amerika Serikat terletak dalam pemahaman turnover
(pendapatan penjualan), debitur, dan kreditor (piutang dan utang dagang).
1.5 Analisis dan Audit Laporan Keuangan
Para pembaca laporan keuangan harus menilai kecukupan pengukuran
akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan
oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang dirasa tidak tepat. Berikut fungsi
atau pembuktian dan peran yang dimainkannya dalam analisis laporan keuangan:
1.5.1 Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan
keuangan dengan meninjau informasi keuangan yang diberikan oelh direksi suatu
perusahaan kemudian membuktikan realibilitas, kewajaran dan aspek kualitas
lainnya. Informasi keuangan yang tidak lengkap, tidak dapat dipercaya atau
menyesatkan dapat berdampak negatif pada proses pembentukan modal dalam
sebuah sistem ekonomi.
Pembuktian independen dari para auditor akan memungkinkan para
pembaca laporan keuangan diseluruh dunia membedakan praktik akuntansi yang
diterima dan tidak diterima secara umum dan untuk menilai kualitas laporan
keuangan pada biaya yang lebih rendah.
1.5.2 Laporan Audit
Pembuktian auditor disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan
melalui laporan audit. Laporan audit berbeda secara internasional menurut
informasi yang dikandungnya.
Laporan audit di Amerika menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor.
Auditor harus menunjukkan apakah audit yang dilakukan sesuai dengan standar
audit yang diterima secara umum dan auditor harus menyatakan pendapat tentang
laporan keuangan tersebut. Sedangkan laporan Jerman mengembangkan tatanan
informasi untuk mencakup informasi tentang perkembangan selanjutnya seperti
deskripsi manajemen risiko perusahaan yang berguna bagi pembaca laporan
keuangan.
Pada laporan audit Swedia, para auditor diperbolehkan untuk tidak
berpendapat. Selain itu dalam akun tahunan dan akun gabungan telah dipersiapkan
sesuai dengan Annual Account Act dengan demikian memberikan pandangan
jujur mengenai posisi keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterima di Swedia.
Di Inggris laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur
perusahaan dan cakupan audit; dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Pendapat
auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang
jujur dan wajar serta sesuai dengan persyartan hukum.
1.5.3 Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan, diantaranya adalah
sumber standar audit, pelaksanaan, profesionalisme individu atau kelompok yang
melakukan audit. Dalam beberapa hal standar yang dikeluarkan oleh kelompok
profesional swasta jauh lebih teliti dari pada yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Maka kredibilitas fungsi pembuktian merupakan sebuah fungsi mekanisme
pelaksanaan dan tingkat kewajiban auditor. Kredibilitas audit merupakan
tanggung jawab orang yang melakukan audit. Oleh karena itu pelaksanaan standar
sangat bergantung pada profesi itu sendiri.
Kualifikasi dan lisensi auditor menjadi sangat penting di berbagai negara.
Sebagian besar negara mengharuskan pelatihan akademis termasuk lulus dalam
ujian komprehensif profesional. Akhirnya nilai seorang auditor terletak pada
kemandiriannya.
1.5.4 Mekanisme Penanggulangan
Salah satu organisasi ternama yang memiliki misi untuk harmonisasi standar
audit global adalah International Federation of Acciuntants (IFAC) dimana dalam
misinya IFAC dibantu oleh International Forum on Acountancy Development
(IFAD) yang merupakan sebuah konsorsium dari kelompok internasional yang
bergabung dalam sebuah upaya untuk mencapai kerangka kerja laporan keuangan
dunia yang didasarkan pada pengukuran, pengungkapan, dan standar-standar
audit.
Dengan tidak adanya harmonisasi standar audit para analis keuangan harus
bisa memahami syarat audit yang ada dinegara dengan entitas bisnis dimana
laporan keuangannya sedang diteliti. Jika hal ini gagal mengahruskan analisis
keuangan untuk perusahaan yang laporan keungannya telah diaudit oleh auditor
karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan
penanggulangan.
1.5.5 Audit Internal
Sistem kontrol internal suatu perusahaan memberikan lebih banyak sistem
periksa dan perhitungkan yang tepat waktu daripada yang diberikan auditor yang
diberikan dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi
sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal. Pentingnya
audit internal terhubung langsung dengan lemahnya sistem pengaturan perusahaan
dimana direksi menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan para
pemegang saham.
Di Amerika untuk menyokong kepercayaan penanam modal dikeluarkan
Sarbanes Oxley Act yang menempatkan beban pada direksi dan auditornya untuk
menciptakan sebuah lingkungan kerja yang memperkecil konflik kepentingan,
memperkuyat transparansi, reliabilitas dan akurasi laporan keuangan serta
meningkatkan kemandirian direksi dewan direktur dan auditor. Selain itu SOX
menciptakan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang
mnemberikan panduan untuk mengaudit kontrol internal sebuah perusahaan dan
menentukan isi laporan auditor.
1.5.6 Organisasi Profesional
Profesional yang berfokus pada audit internal disediakan oleh Institute of
Internal Auditor (IIA) yang bermarkas di Amerika, yang bertanggung jawab
untuk:
1. Memberikan aktivitas perkembangan profesional yang komprehensif,
standar untu praktek audit internal dan sertifikasi.
2. Meneliti, menyebarkan, dan mempromosikanpengetahuan informasi
yang berkaitan dengan audit internal.
3. Mengadakan pertemuan diseluruh dunia untuk mendidik anggotanya
dan orang lain mengenai praktik audit internal.
4. Mengumpulkan auditor internal dan memberikan pendidikan dalam
bidang audit internal.
1.5.7 Mengembangkan Peran Audit Internal
Peran auditor internal berkembang dari waktu ke waktu. Firma akuntan
publik internasional yang besar dari PricewaterhouseCopers memberikan 10
(sepuluh) perintah bagi auditor internal untuk meningkatkan nilai mereka:
1. Meningkatkan dialog dengan direksi dan direktur untuk menentukan
sasaran audit internal dengan nilai yang bertambah dengan jelas.
2. Meluruskan untuk memenuhi harapan para pemegang saham utama.
3. Berfikir dan bertindak secara strategis.
4. Memperluas cakupan audit
5. Menilai dan memperkuat keahlian untuk mengaudit bisnisn yang
kompleks.
6. Mengangkat teknologi dalam area berisiko tinggi.
7. Berfokus pada kemampuan manajemen risiko perusahaan.
8. Membuat proses audit menjadi lebih dinamis.
9. Memperkuat proses jaminan kualitas.
10. Mengukur kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang
saham.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah mengenai analisis
laporan keuangan internasional ini adalah sebagai berikut:
Masih terdapat banyak kesulitan dan kelemahan dalam menganalisis
laporan keuangan internasional seperti akses informasi, ketepatan waktu,
batasan bahasa dan penggunaan istilah, masalah mata uang asing, serta
perbedaan jenis dan format laporan keuangan
Semakin diperlukan suatu standar praktik akuntansi global dan pelaporan
audit global mengingat semakin meningkatnya para pengguna laporan
keuangan lintas negara.
Kecanggihan teknologi sangat membantu baik bagi pihak perusahaan
maupun analis atau pengguna laporan keuangan tersebut seperti layanan
yang diberikan oleh World Wide Web (WWW) yang menawarkan akses
cepat untuk memperoleh informasi keuangan sejumlah perusahaan di
dunia
Sampai saat ini masih banyak ditemukan perbedaan dalam praktik
akuntansi dan pelaporan keuangan setiap negara meskipun telah
ditetapkan suatu standar global sehingga bisa dikatakan bahwa standar
tersebut belum berlaku efektif dimasing-masing Negara
Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk memprediksi return
saham dimasa depan, dengan tidak mengenyampingkan berbagai risiko.
REFERENSI
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek, 2010, Akuntansi Internasional-Buku 1,
edisi 6, Salemba Empat, Jakarta
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek, 2010, Akuntansi Internasional-Buku 2,
edisi 6, Salemba Empat, Jakarta
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. International Accounting 7th Edition.
2011. Prentice Hall.
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2012/06/06/bab-6-analisis-laporan-keuangan-
internasional-2/ (Diakses pada tanggal 22 November 2013)
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2130426-pengertian-
analisis-laporan-keuangan/#ixzz2D3FeHWtV (Diakses pada tanggal 22
November 2013)
http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2182980-tujuan-dan-
manfaat-analisis-laporan/#ixzz2D3FRmTxa (Diakses pada tanggal 22
November 2013)
Recommended