View
616
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 1/13
1
PENDIDIKAN ISLAM DI ACEH
“Gaseh mak oh rambat, gaseh ayah oh jeurat, gaseh teungku troh akherat”
(kasih ibu sampai ditangga, saying ayah sampai di pusara, cinta ulama hingga alam baka)
A. Waktu Masuknya Islam ke Aceh
Banyak sarjana telah menyatakan pendapatnya tentang penetapan waktu yang
pasti masuknya agama islam ke Indonesia, khususnya ke aceh. Hal ini tidak
mengherankan, karena warisan sejarah zaman yang lalu kebanyakan telah bercampur
dengan dongeng banyak sekali perbedaan tentang masuknya islam ke Indonesia. Ada yang
menyatakan pada abad 13 masehi menurut Hoesein Djajaningrat, A Mukti Ali dam
Mahmud Yunus. Dan ada juga yang menyatakan bahwa islam masuk ke indonesia pada
pada abad 7-8 masehi. Pendapat ini didukung oleh Hamka, Moh Said, D.Q nasution, Ok
Rahmat, Dahlan Mansur dan lain-lain.1
Pada umumnya para ahli sejarah berpendapat bahwa pantai Sumatera bagian
utara-lah yang mula-mula menerima ajaran Islam. Ada juga yang berpendapat bahwa
Barus adalah daerah islam pertama di Indonesia. Alasan bahwa Barus yang mula-mula
menerima penyiaran Islam, karena sejak zaman kuno Barus sudah berperan sebagai Bandar
transito dalam dunia perdagangan di wilayah nusantara. perdagangan Islam lebih dahulu
datang di Barus, baru menuju Bandar-bandar dagang lainnya di Nusantara . H. M.
Zainuddin berpendapat bahwa Peureulak yang mula-mula menerima agama islam dengan
menggunakan sumber kitab Idhahul Haq fi mamlakatil, buah tangan Abu Ishak Al-
makarany.
B. Defenisi Pendidikan Umun dan Islam
1. Arti Pendidikan secara etimologi
Pendidikan bersala dari bahaa yunani yaitu “Paedagogie”. Yang terdiri dari kata
“PAIS” , artinya anak, dan “AGAIN” diterjemahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu
bimbingan yang diberikan kepada anak.
1H.M Thamrin Z, Aceh melawan Penjajahan Belanda, CV. Wahana, Jakarta, 2004 Hal : 7
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 2/13
2
2. Secara definitif pendidikan (Paedagogie) diartikan oleh para tokoh
pendidikan, sebagai berikut :
a) John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fumdamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama
manusia.
b) Langeveld
Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha
membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha
yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja antara orang dewasa dengan
anak/ yang elum dewasa.
c) Hoogeveld
Mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup cakap
menyelnggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.
d) SA. Bratanata dkk.
Pendidikan adalah usaha yang disengaja diadakan baik langsung
maupun dengan ara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam
perkembangannya mencapai kedewasaannya.
e)
RousseauPendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada
masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
f) Ki Hajar Dewantara
Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
g) GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup.2
2Drs. H. Abu Ahmadi & Dra. Nur Uhbiyati, Ilmu Pedidikan, hal : 68-70
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 3/13
3
Tentang kata “Islam”, ada yang mengartikannya sebagai penyerahan diri secara
tentram dengan sepenuhnya terhadap kehendak Allah tanpa perlawanan. Disisi lain ada
yang mengartikan “Islam” itu dengan perkataan damai atau sejahtera.
Dengan demikian “ Pendidikan Islam” dapat diartikan sebagai pendidikan yangberdasarkan kepada jaran islam sesuai dengan ajaran islam. Pendidikan islam menuntut
agar setiap orang dengan ikhlas berserah diri kepada Allah. Pendidikan islam berusaha
mencapai kesejahteraan dan keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat dengan
selalu berpedoman kepada perintah Allah dan rasulnya.3
Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam — sebagai
suatu system keagamaan — menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implicit
menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.
Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren
dengan konotasi istilah “tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib” yang harus dipahami secara bersama-
sama. Ketiga istilah ini mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan
masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu
sama lain. Istilah-istilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam:
informal, formal dan non formal.
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan
generasi muda untuk
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam,
yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya,
dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-
Dzariat:56; S. ali Imran: 102). 4
Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan
manusia menuju taklif [kedewasaan], baik secara akal, mental maupun moral, untuk
3H.M Thamrin Z, Aceh melawan Penjajahan Belanda, CV. Wahana, Jakarta, 2004 Hal : 16
4 Ditulis pada Februari 27, 2008 oleh mawardiumm.
http://www.indomedia.com/bpost/052004/28/opini/opini1.htm
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 4/13
4
menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban-sebagai seorang hamba [abd ] dihadapan
Khaliq -nya dan sebagai “pemelihara” [khalifah ] pada semesta [Tafsir, 1994].
Dengan demikian, fungsi utama pendidikan adalah mempersiapakn peserta didik
[generasi penerus] dengan kemampuan dan keahlian [skill ] yang diperlukan agar memilikikemampuan dan kesiapan untuk terjun ke tengah masyarakat [lingkungan], sebagai tujuan
akhir dari pendidikan. Tujuan akhir pendidikan dalam Islam, sebagai proses pembentukan
diri peserta didik [manusia] agar sesuai dengan fitrah keberadaannya [al-Attas, 1984].
Hal ini meniscayakan adanya kebebasan gerak bagi setiap elemen dalam dunia
pendidikan - terutama peserta didik -- untuk mengembangkan diri dan potensi yang
dimilikinya secara maksimal. Pada masa kejayaan Islam, pendidikan telah mampu
menjalankan perannya sebagai wadah pemberdayaan peserta didik, namun seiring dengankemunduran dunia Islam, dunia pendidikan Islam pun turut mengalami kemunduran.
Dasar-dasar pendidikan Islam, secara prinsipil diletakkan pada dasar-dasar ajaran
Islam dan seluruh perangkat kebudayaannya, yaitu:
1. Al-Qur’an dan Sunnah, karena memberikan prinsip yang penting bagi pendidikan
yaitu penghormatan kepada akal, kewajiban menuntut ilmu dsb.
2. Nilai-nilai social kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam atas
prinsip mendatangkan kemanfaatan dan menjauhkan kemudharatan bagi manusia.
3. Warisan pemikiran Islam, yang merupakan refleksi terhadap ajaran-ajaran pokok
Islam.
Karakteristik pendidikan Islam:
1. Penekanan pada pencarian ilmu pengetahuan, penguasaan dan pengembangan atas
dasar ibadah kepada Allah swt.
2. Penekanan pada nilai-nilai akhlak.
3. Pengakuan akan potensi dan kemampuan seseorang untuk berkembang dalam suatu
kepribadian.
4. pengamalan ilmu pengetahuan atas dasr tanggung jawab kepada Tuhan dan
masyarakat manusia.5
5 Ditulis pada Februari 27, 2008 oleh mawardiumm.
http://www.indomedia.com/bpost/052004/28/opini/opini1.htm
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 5/13
5
C. Sistem Pendidikan Islam Di Aceh
sistem pendidikan Islam di Aceh hamper tidak berbeda dengan di daerah lainnya
di Indonesia. Anak-anak duduk bersila waktu belajar, tidak memakai bangku dan meja.
Guru juga duduk seperti anak murid. Anak-anak belajar seorang demi seorang, belum
berkelas-kelas seperti sekarang ini.
Kurikulum pendidikan Islam dahulu tidak terikat dengan jumlah jam mata
pelajaran seminggu. Para guru bebas memilih buku dan bahan pelajaran yang
diajarkannya. Pelajaran tidak terikat pada suatu rencana pelajaran tertentu.
Pada masa kerajaan aceh, pendidikan islam di aceh yang bersubstansikan ajaran
islam diselenggarakan di lembaga khusus yang disebut maunasah, rangkang, dan dayah.
Meunasah merupakan tempat ibadah yang kemudian berfungsi sebagai tempat pendidikan
awal bagi sekeliling mesjid. Pengelolanya adalah seorang teungku yang pendidikannya
sudah harus lebih tinggi dari rangkang. Lembaga yang lebih tinggi lagi disebut dayah yang
didirikan dan memiliki tiga tingkatan pengajaran sekaligus yaitu rangkang (junior), bale
(senior), dan dayah manyang (universitas).6
Agar pendidikan islam itu lebih berbobot bagi masyarakat luas, maka ulama-
ulama aceh telah mengarang kitab-kitab dalam bahasa aceh, seperti : Hikayat Akhbarul
Karim dan Bahaya Siribee. Kitab yang sulit dalam bahasa arab juga diterjemahkan ke
dalam bahasa melayu, seperti tafsir Qur’an yang berjudul “Tarjumanul Mustafid Bil jawi”,
oleh Syek Abdul Rauf. Dalam hikayat akhbarul Karim dijelaskan tentang tauhid, ibadah,
hari kiamat dan sebagainya.
Dayah di aceh banyak menggunakan expatriates terutama dari timur tengah, untuk
mengajar bukan hanya ilmu agama namun juga ilmu non agama seperti: Syekh M. Azhari
(metafisika), Abu Al-kahar Ibn Syekh Ibn Hajar (hokum), Syekh Yamani (teologi)
Dayah-dayah yang terkenal di Aceh pada masa yang lalu adalah Dayah Cot Kala,Jeureula, Lambirah, Tiro dan lain-lain.7
6H. M. Thamrin dan Edy Mulyana, Perang kemerdekaan Aceh, Badan Perpustakaan Provinsi NAD, 2007.
Hal :997
H. M. Thamrin dan Edy Mulyana, Perang kemerdekaan Aceh, Badan Perpustakaan Provinsi NAD, 2007.
Hal: 109
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 6/13
6
Dalam pengajaran, tidak ada batas umur untuk mulai belajar. Orang tua
menentukan sendiri kapan anaknya disuruh belajar. Ada orang tua yang mengirim anaknya
balajar pada usia lima, enam atau tujuh tahun. Pemerintah juga tidak menetapkan batas
usia untuk mulai belajar. Ulama-ulama dahulu mengirim anaknya ke sekolah setelah
berumur Tujuh tahun, batas umur dimana orang tua telah dibebani kewajiban untuk
pendidikan anak mereka supaya mengerjakan sembahyang dan berakhlak mulia.
Pada masa emas kerajaan aceh, yaitu pada Sultan Ali Mughayat Syah, dalam
menghadapi portugis, ulama-ulama aceh memegang peranan yang besar yaitu
menanamkan jiwa jihad kepada rakyat aceh, pada saat portugis hendak menyerang aceh,
berkat kebaikan hati seorang muslim yang bekerja di kapal portugis itu, rahasia
penyerangan portugis tersebut dibocorkan, akibatnya aceh mengambil inisiatif menyerang
lebih dahulu. Kemenangan pada masa ali mughayat syah antara lain disebabkan bainya
hubungan antara aceh dengan Negara-negara Islam.
Akan tetapi pendidikan islam suram ketika pada masa kemunduran kerajaan aceh
yaitu ketika kamalat Syah meninggal, terjadi perebutan tahta, masa pemerintahan ratu-ratu
yang telah berlangsung selama enam puluh tahun suatu hal yang patut dibanggakan pada
masa itu diakhiri dengan berdirinya Dinasti Sayid oleh orang Arab. Dinasti ini banyak
sekali terjadi perebutan kekuasaan bahkan Mahmud Yunus, seorang sarjana Islam
menggambarkan situasi pendidikan pada zaman suram itu sebagai berikut : “pendidikan
dan pengajaran islam mendapat kemajuan di tanah aceh selama raja-rajanya menyokong
dan turut memajukan bersama-sama alim ulama. Tetapi lama-kelamaan raja-raja tidak
mementingkan lagi keberesan uruasan negara. Maka urusan agama turut pula kurang
beres. apabila raja telah lengah menjalankan kewajiban agama,tentu rakyat lebih lengah
lagi. Negeri kurang aman, antara satu kampong dengan kampong yang lain menjadi
sengketa dan saling selisih. Satu negeri berperang dengan negeri yang lain. Pendidikan
dan pengajaran terhenti kemajuannya. Raja tidak dapat mengembalikan keamanan dalam
negeri.
Hal ini mengakibatkan kemunduran pendidikan dan pengajaran islam. Pergi
kepasar saja tidak aman. Waktu itu ulama tidak dapat melaksanakan tugasnya terhadap
orang dating yang hendak mempelajari agama di surau atau di mesjid, sebab untuk
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 7/13
7
bergerak lebih lanjut tdak dapatd, yang dapat pendidikan islam bertambah lama
bertambah mundur keadaannya. Kemunduran makin bertambah sewaktu pecahnya perang
Aceh.8
Dari situasi yang demikian buruk, tidak dapat diharapkan pendidikan berjalandengan baik, memang pendidikan berjalan juga, tetapi syiar yang cemerlang akan
bertambah nyata bila dakwah islam tidak ada rintangan. Dalam situasi Negara yang berada
dalam keadaaan gawat, tipislah kemungkinan ulama-ulama asing mau dating dan tinggal di
Aceh. Ulama-ulama dan murid-murid dari daerah lainnya di Nusantara tentu telah segan
pula dating jika aceh berada dalam situasi yang tidak aman. Terutama Belanda yang telah
berkuasa di tempat lain, memperkecil kesempatan untuk pergi ke daerah-daerah islam,
termasuk aceh karena hal ini berbahaya bagi mereka. Belanda dengan sengaja
mempertajam pertentangan sesama umat islam setiap ada kesempatan, seperti mengirim
Sentot Ali Basyah ke Minangkabau selama perang paderi. Namun demikian, pada masa
yang sulit itu masih ada juga ulama yang sempat menulis, misalnya Syekh Jalaluddin bin
Syekh Muhammad Kamaluddin Tursani yang hidup pada masa Sulthan Alaiddin Johan
Syah (1735-1760) yang mengarang Safinatul Hukam. Dalam kitab ini dibahas masalah-
masalah hokum tata Negara, hukum perdata, hokum dagang dan hokum pidana yang
ditinjau dengan kaca mata Islam. Dalam kitab itu dijelaskan agar raja bersifat adil, berani,
lurus janji, berkata benar, penyanyang, sabar, pemaaf, syukur, tidak amarah, menahan
hawa nafsu jahat, sehat, dan hebat. Raja harus meninggikan agama & beramal,
meramaikan negeri dan Bandar, mengerjakan yang mendatangkan manfaat bagi rakyat
serta menolak yang mendatangkan mudharat.9
D. Modal Dasar Pendidikan Islam di Aceh
Pemda Aceh sebenarnya sudah berusaha meningkatkan pendidikan di Aceh. Pasca
pertikaian DI/TII (1957), pemda aceh mencoba membangun tiga macam model jalur
pendidikan pada tingkat Perguruan Tinggi di kompleks pendidikan pelajar dan mahasiswa
(kopelma) Darussalam Banda Aceh yaitu : Universitas Syiah Kuala (1959), IAIN Jami’ah
8H. M. Thamrin dan Edy Mulyana, Perang kemerdekaan Aceh, Badan Perpustakaan Provinsi NAD, 2007.
Hal: 1239
A. Hasjmy, Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah, Panitia PKA-II, Banda Aceh, 1972. Hal : 8 - 9
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 8/13
8
Ar-Raniry Darussalam (20 September 1963)10
, dan Dayah tingkat teungku chik (Dayah
Mayang) dengan nama Dayah Teungku Chik Pante Kulu. Namun dayang mayang yang
semula diharapkan menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi alternative yang
menerapkan metoda tradisional dalam proses pendidikannya pada akhirnya tidak berjalan
efektif. Hal ini disebabkan oleh kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas tinggi dan
bersedia tinggal penuh did ayah, juga karena orientasi mahasiswa yang lebih tinggi pada
pencapaian gelar kesarjanaan formal.
Pemda juga mendirikan Yayasan Malim Putra (1987) yang bergerak dalam bidang
pendidikan, mendirikan beberapa kelas unggulan di beberapa sekolah di sore hari
meskipun berjalan hanya dua tahun karena kekurangan dana dan pengelola professional,
mendirikan SMU Modal Bangsa, mendirikan Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa melalui
yayasan Pengembangan SDM (YPSDM). Ada pula usaha pihak swasta (individu maupun
institusi) seperti pembangunan sekolah terpadu lueng Putu yang diketuai oleh T. Abdullah
(pensiunan direktur bank BNI Jakarta) dan Bustanul Ulum di Langsa. Pada tahun 1993,
pemda bersama MPD merevisi kurikulum muatan lokal di seluruh tingkatan sekolah di
aceh, dengan menyeimbangkan core subject dengan tujuan pembelajaran di kurikulum, dan
penambahan local Contents dibidang akhlak untuk semua jenjang sekolah.
PENDIDIKAN membuat manusia cerdas dan maju. Dengan pendidikan
memperangaruhi watak suatu bangsa sehingga bangsa itu memiliki peradaban. Maka perlu
konsep pendidikan yang baik dan benar agar tidak terjadinya ketimpangan dan
problematika dalam kehidupan masyarakat.
Dalam konteks Aceh sebagai daerah Syariat Islam, apakah system
pendidikannya sudah Islami; apakah sudah dilaksanakan dalam praktik sesuai yang
diamanahkan Qanun Pendidikan Aceh? Harus diakui, banyak pengelola pendidikan itu
belum jelas tentang konsep dan bentuk pendidikan Islami. Gilirannya, guru atau tenagara
pengajar juga tidak memiliki petunjuk teknis bagaimana menerapkan pembelajaran yang
bernuansa Syariat (Islam)..
10 Di dahului oleh pendiri fakultas Syariah IAIN kami’ah Al-Islamiyah dengan Dekan Pertamanya adalah
prof. Muhammad Hasbi Ash Siddiqy.
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 9/13
9
Secara konsep, bahwa pendidikan Islami adalah berbasis nilai-nilai Islam,
komprehensif, integratif dan holistic yang diterapkan dalam proses penyelenggaraannya.
Agaknya ini yang mengilhami Majelis Pendidikan Daerah
(MPD) NAD mengadakan seminar Internasional system pendidikan Islami (9-12November 2008) lalu di Banda Aceh.Intinya untuk mendapatkan solusi aplikatif bagi
kebijabakan dan penerapan sistem pendidikan Islami di Aceh.
E. Fenomena Aceh
Saat ini, mutu pendidikan kita (Indonesia) menempati posisi terendah di Asia.
Ada beberapa faktor penyebab, baik dari segi muatan isi pendidikan (kurikulum), pendidik,
maupun moralitas. Di antaranya, sistem pendidikan nasional adalah warisan penjajah
Belanda. Itu sebabnya proses
Pendidikan mengalami kegagalan dalam misi mencerdaskan bangsa. Kecuali itu,
pergantian kurikulum setiap tahun sangat merugikan rakyat, karena cenderung menjadi
momen tradisi buruk ini menjadi proyek bagi instansi/golongan tertentu. Termasuk di
Aceh, yang menjadikan dunia pendidikan sebagai obyek bagi kalangan (stake kholder)
dengan program-program yang samasekali tidak menyentuk aspek mutu pendidikan itu
sendiri.
Aceh, yang menerapkan syariat Islam, ternyata muatan kurikulum pendidikannya
belum mencerminkan nilai-nilai syariat itu. Misal, kurikulum SD, SMP, SMA bahkan
perguruan tinggi umum, untuk bahan ajar Aqidah, Fikih, Alquran dan Akhlak tidak
mendapat perhatian seperti halnya pelajaran umum. Pelajaran ini belum diajarkan secara
komprehensif dan berkesinambungan sehingga berdampak kepada kualitas pendidikan dan
sosial peserta didik dan masyarakat Aceh, umumnya. Yang diajarkan hanya hal-hal yang
tidak urgen dan bermanfaat. Ambil contoh, pendidikan sekolah kita belum mampu
memberi pemahaman tentang moral bagi anak didik, sehingga masih ditemukan bagaimanakenakalan terjadi bahkan tindak kejahatan
Seperti tawuran antarpelajar/ mahasiswa, pencurian, khalwat/pacaran,
mesum/zina, mengkomsumsi ganja, merokok dan sebagainya . Ini indikator kalau
pengajaran nilai Islami mengalami kegagalan. Kondisi ini diperparah pula dengan akhlak
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 10/13
10
pendidik yang sangat memprihatinkan. Sebagai pendidik, seharusnya guru/dosen menjadi
uswah (teladan) bagi siswa/mahasiswanya, bukan sebaliknya. Selama ini ada "oknum"
guru/dosen hanya mengajar dan makan gaji, bukan mendidik dan membimbing mereka.
Tidak ada rasa amanah terhadap kewajibannya sebagai pendidik. Merekapun tidak
memberikan qudwah (panutan). Sehingga memberi kesan tidak edukatif bagi
murid/mahasiswanya. Padahal kewajiban guru/dosen bukan hanya mengajar, akan tetapu
membentuk kepribadian anak didikannya dengan akhlak yang mulia.
Kecuali itu, nilai-nilai budaya Aceh (yang Islami) sudah mengalami kelunturan
bahkan nyaris punah. Misal, memberi ruang bagi munculnya tindakan khalwat, baik dalam
proses belajar maupun dalam pergaulan mereka di luar itu. Pergi dan pulang kampus
barengan antara laki dan perempuan yang bukan muhrim sudah menjadi trend, bahkan
tanpa rasa malu si perempuan berboncengan motor memeluk si laki. Pacaran dan pergaulan
bebas mewarnai dan menodai
Lingkungan pendidikan kita, atau tentang cara berpakaian yang tidak menganut
norma-norma agama. Ironisnya, pihak berwenang seperti kepala sekolah/Rektor dan para
guru/dosen diam saja, hanya menjadi penonton tanpa berusaha amal ma’ruf nahi munkar.
Pembiaran non budaya Islami, telah mengakibatkan tatanan kehidupan masyarakat
menjadi bobrok..
Bagaimana pendidikan di negeri luar? Sangat beda dengan di negeri kita. Nilai-
nilai moral begitu terasa dalam sistem pendidikan mereka. Agaknya, ini patut kita
becermin dan mengadopsi sitem pendidikan Negara luar (yang Islami). Sebutlah di
antaranya Universitas al-Azhar, atau di Malaysia, saya melihat hal menarik yang patut kita
contoh dalam menerapkan
Pendidikan Islami di Aceh. Di antaranya persyaratan utama untuk masuk
universitas tersebut yaitu mampu membaca Alquran dengan baik dan bertajwid, di samping
harus lulus standar ujian bahasa Arab atau Toafl. Itu juga ditunjukkan sikap para
pengajarnya yang jujur, ikhlas dan amanah. Mereka mengajarkan ilmu kepada para
mahasiswa dengan ikhlas dan sungguh-sungguh.
Memulai belajar dengan basmallah atau tahmid (pujian kepada Allah), dan
menutupnya dengan hamdallah atau doa. Di sela-sela pengajaran ada taushiah (nasehat),
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 11/13
11
dan mereka benar-benar menjadi uswah . Pembentukan akhlak dan budaya Islami di
lingkungan pendidikan mereka menjadi prioritas para guru dan dosen.
Demikian pula adanya sejumlah aturan, misal, aturan pakaian yang sopan dan
syar’i, yaitu pakaian yang harus menutup aurat, tidak tipis (transparan) , tidak membentuk lekuk-lekuk tubuh (ketat) dan tidak menyerupai pakaian lawan jenis, juga tidak merokok di
kampus,larangan couple (pacaran atau khalwat), menyontek, pornografi dan pornoaksi,
adanya pemisahan antara siswa/mahasiswa laki-laki dan perempuan, baik di kelas, kampus
maupun asrama. Begitu juga dengan sarana dan fasilitas olah raga, internet dan
entertainment (hiburan).
Kurikulum yang berkualitas, termasuk kewajiban menghafal Alquran. Ada
program tambahan yaitu tahfiz. Maka tidak heran seorang sarjana kedokteran atau tehnik sipil mampu menghafal Alquran. Islamisasi knowledge (ilmu pengetahuan) merupakan
bagian Kita berharap kepada Pemerintah Aceh dan instansi terkait lainnya (dalam hal ini
Depag, Dinas Pendidikan, dan MPD) dapat merumuskan konsep pendidikan Islami dan
menerapkannya dalam pendidikan di Aceh. 11
Dan baru-baru ini, Pemprov NAD membuat terobosan baru dengan membentuk
badan pendidikan dan pemberdayaan dayah di seluruh kabupaten/kota. Badan ini, bertugas
memberdayakan sumber daya manusia sekaligus memberikan kontribusi bagi santri dalam
bidang ekonomi. Dengan adanya badan ini, pembinaan dan pemberdayaan dayah tidak lagi
partikular dengan bantuan pihak ketiga, melainkan masuk dalam sistem pemerintahan dan
memperoleh bantuan dana melalui APBA.
“Konsekuensinya, Pemprov NAD harus menyediakan dana setiap tahun bagi
dayah-dayah yang bernaung di bawah badan tersebut,” kata Wakil Gubernur Aceh
Muhammad Nazar kepada wartawan di Banda Aceh, kemarin.
Menurut dia, pembentukan badan tersebut sudah diwacanakan kepada masing-
masing kabupaten/kota, agar memfasilitasi dayah dengan memberikan lahan. Dengan
demikian, para santri, selain belajar kitab Salafiyah, mereka juga dapat mengembangkan
usaha.
11 Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA, Islamikah Pendidikan di Aceh. http://www.serambin ews.com/old/
index.php? aksi=bacaopini&opinid=1907
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 12/13
12
“Mereka ini tidak boleh terus bergantung dengan sumbangan pihak ketiga maupun
sumbangan tidak mengikat lainnya, tetapi ke depan dayah harus mandiri dan berdikari
dengan lahan yang diberikan,” sebut Wakil Gubernur.
Untuk tahap awal, Pemprov NAD akan memberikan bantuan, baik untuk tambak,perkebunan dan usaha lainnya. Dan ini akan dikelola secara profesional oleh para santri
dayah. Dengan demikian, melahirkan sumber pendapatan dayah.
Kendala selama ini, kata Nazar, jangankan modal usaha lahan yang digarap pun tidak ada,
sehingga kehidupan dayah sangat memprihatinkan. “Kita harapkan masa depan dayah di
Aceh menjadi bingkai perkembangan pendidikan Islam,” harap dia12
.
F. Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses belajar engajar yang membiasakan kepada
warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali, memahami dan mengamalkan semua
nilai yang disepakati sebagai nilai yang terpujikan dan dikehendaki, serta berguna bagi
kehidupan dan perkembangan ciri pribadi, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
Islam sendiri adalah proses bimbingan terhadap peserta didik ke arah terbentuknya pribadi
muslim yang baik (insan kamil)
Keberhasilan dan kemajuan pendidikan di masa kerajaan Islam di Aceh, tidak
terlepas dari pengaruh Sultan yang berkuasa dan peran para ulama serta pujangga, baik dari
luar maupun setempat, seperti peran Tokoh pendidikan Hazah Fansuri, Syamsudin As-
Sumatrani, dan Syaeh Nuruddin A-Raniri, yang menghasilkan karya-karya besar sehingga
menjadikan Aceh sebagai pusat pengkajian Islam.
12 www.rakyataceh.com Pengembangan Dayah Difokuskan, Pemprov Siapkan Dana dan Lahan. Selasa, 25
December 2007 | 05:11
5/10/2018 Makalah tentang Pendidikan Di Aceh - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tentang-pendidikan-di-aceh 13/13
13
DAFTAR PUSTAKA
1. www.rakyataceh.com Pengembangan Dayah Difokuskan, Pemprov Siapkan
Dana dan Lahan. Selasa, 25 December 2007 | 05:11
2. Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA, Islamikah Pendidikan di Aceh.
http://www.serambin ews.com/old/ index.php? aksi=bacaopini&opinid=1907
3. Thamrin, M. dan Mulyana, Edy. Perang kemerdekaan Aceh, Badan
Perpustakaan Provinsi NAD, 2007.
4. Thamrin , M. Aceh melawan Penjajahan Belanda, CV. Wahana, Jakarta,
2004
5.
http://www.indomedia.com/bpost/052004/28/opini/opini1.htm
Recommended