21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke- 105 (1998), dan ke-109 (1999). Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan Nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Setelah kita amati, ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi adanya kendala- kendala dalam upaya pelaksanaan tujuan pendidikan, yang pertama rendahnya mutu pendidikan yang dipengaruhi oleh efesiensi dalam pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan serta adanya perubahan kurikulum yang menjadi landasan pembelajaran.Yang kedua ketidak merataan pendidikan pada setiapa warga Negara Indonesia yang dipengaruhi oleh keterbatasan sarana dan prasarana oyang tersedia. Masalah- masalah tersebut akan menjadi bahasan dalam makalah yang berjudul permasalahan pendidikan di Indonesia. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja masalah- masalah pokok pendidikan? 2. Bagaimana keterkaitan antar masalah- masalah pokok tersbut? 3. Factor- factor apa saja yang mempengaruhi masalah pendidikan? Permasalahan pendidikan

makalah pmasalah pendidikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah pmasalah pendidikan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahKualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).

Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan Nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar. Setelah kita amati, ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi adanya kendala- kendala dalam upaya pelaksanaan tujuan pendidikan, yang pertama rendahnya mutu pendidikan yang dipengaruhi oleh efesiensi dalam pengangkatan dan penempatan tenaga kependidikan serta adanya perubahan kurikulum yang menjadi landasan pembelajaran.Yang kedua ketidak merataan pendidikan pada setiapa warga Negara Indonesia yang dipengaruhi oleh keterbatasan sarana dan prasarana oyang tersedia. Masalah- masalah tersebut akan menjadi bahasan dalam makalah yang berjudul permasalahan pendidikan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja masalah- masalah pokok pendidikan?2. Bagaimana keterkaitan antar masalah- masalah pokok tersbut?3. Factor- factor apa saja yang mempengaruhi masalah pendidikan?4. Permasalahan Aktual Pendidikan Di Indonesia Dan Cara Penanggulangannya

C. Tujuan Penulisan1. Mendiskripsikan masalah- masalah pokok pendidikan.2. Menunjukkan keterkaitan antar masalah- masalah pokok tersebut dengan bagan.3. Menyebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan4. Mengidentifikasi permasalahan- permasalahan aktual pendidikan di Indonesia dan

merumuskan cara penanggulangannyaa. Manfaat Penulisan

1. Bagi PemerintahBisa dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

2. Bagi GuruBisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.

3. Bagi MahasiswaBisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.

Permasalahan pendidikan

Page 2: makalah pmasalah pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN POKOK PENDIDIKAN

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk membantu

proses pembangunan, namun seiring berkembangnya zaman pendidikan selalu

menemui masalah dan tantangan- tantangan baru, hal ini terjadi karena sifat

sasarannya (manusia) adalah makhluk misteri, yang kedua karena usaha pendidikan

harus mengantisipasi ke hari depan yang tidak segenap seginya terjangkau oleh

kemampuan daya ramal manusia, oleh karena itu perlu ada rumusan yang dijadikan

sebagai masalah- masalah pokok yang dapat dijadikan pegangan untuk mencari solusi

oleh pendidik untuk mengemban tugasnya.

Adapun masalah- masalah pokok tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pemerataan pendidikan

Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan

dapat menyediakan kesempatan yang seluas- luasnya kepada seluruh warga

Negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana

bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan

Masalah pemerataan pendidikan timbul apabila masih banyak warga Negara

khususnya anak usia sekolahyang tidak dapat ditampung ke dalam sistem atau

lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.

2. Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf

seperti yang diharapkan.penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh

lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem

sertifikasi, selanjunya jika luaran tersebut terjun ke lapangan kerja penilaian

dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan sistem tes

unjuk kerja (performance test), lazimnya sesudah itu masih dilakukan pelatihan/

pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan persyaratan kerja di

lapangan, jadi mutu pendidikan pada akhirnya dilihat pada kualitas keluarannya

3. Masalah Efisiensi Pendidikan

Masalah efisiansi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan

mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika

Permasalahan pendidikan

Page 3: makalah pmasalah pendidikan

peggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi

yang sebaliknya, efisiensinya berarti rendah.

Beberapa masalah efesiensi pendidikan yang penting ialah :

a. Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan

b. Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan digunakan

c. Bagaiman pendidikan diselenggarakan

d. Masalah efesiensi dalam memfungsikan tenaga

Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pengembangan tenaga.

a. Masalah pengangkatan guru

Masalah pengangkatan terletak terletak pada kesenjangan antara stok tenaga

yang tersedia dengan jatah pengangkatan yang sangat terbatas.

b. Masalah penempatan guru

Masalah penempatan guru, khususnya guru bidang studi , sering mengalami

kepincangan, tidak disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan

c. Masalah pengembangan tenaga pendidikan

Masalah pengembangan pendidikan di lapangan biasanya terlambat,

khususnya pada saat menyongsong hadirnya kurikulum baru.

4. Masalah relevansi pendidikan

Telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa tugas pendidikan ialah menyiapkan

sumber daya manusia untuk pembangunan. Masalah relevansi pendidikan

mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai

dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti  yang

digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.

Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor  pembangunan yang

beraneka ragam seperti sektor produksi, sektor jasa , dan lain-lain. Baik dari segi

jumlah maupun dari segi kualitas. Jika sistem pendidikan menghasilkan sistem

luaran yang dapat mengisi semua sektor pembangunan baik yang aktual (yang

tersedia) maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria  yang dipersyaratkan

oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan di anggap tinggi.

B. KETERKAITAN ANTAR MASALAH- MASALAH POKOK PENDIDIKAN

Meskipun keempat masalah pendidikan seperti yang telah dikemukakan dalam butir-

butir diatas dapat dibedakan satu sama lain, namun dalam kenyataan pelaksanaan

Permasalahan pendidikan

Page 4: makalah pmasalah pendidikan

pendidikan dilapangan masalah -masalah tersebut saling berkaitan.Bahkan mungkin

secara serentak muncul dalam permukaan meskipun dengan bobot yang tidak sama. 

Berikut bagan yang menunjukkan adanya keterkaitan antar masalah- masalah pokok

tersebut:

Kebutuhan Masyarakat

  relevansi

 

Hasil

Pendidikan

 

 

Mutu Tujuan

Pendidikan

 

 

Proses

Pendidikan efisiensi

 

 

Rancangan

Pemerataan Pendidikan

 

 

Warga Negara

(masukan mentah pendidikan)

C. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

MASALAH PENDIDIKAN.

Permasalahan pokok pendidikan sebagaimana telah diutarakan pada bahasan di atas

merupakan masalah penggunaan mikro yaitu masalah- masalah yang berlangsung di

dalam sistem pendidikan sendiri, masalah mikro tersebut berkaitan dengan masalah

makro pembangunan (masalah di luar sistem pendidikan) adapun masalah makro

pendidikan yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan, yaitu:

1. Perkembangan iptek dan seni.

Iptek Terdapat hubungan yang erat  antara pendidikan dengan iptek. Ilmu

pengetahuan merupakan hasi leksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai

Permasalahan pendidikan

Page 5: makalah pmasalah pendidikan

alam semesta, dan teknologi aalah penerapan yang direncanakan dari ilmu

pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

Kesenian merupakan aktifitas berkreasi manusia, secara individual ataupun

kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah.

Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia seutuhnya,

aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karena dapat mengisi

pengembangan dominan efektif khususnya emosi yang positif dan konstruksif

serta ketrampilan disamping domain kognitif yang sudah di garap melalui progam

atau bidand study yang lain.

2. Laju pertumbuhan penduduk.

Pertumbuhan penduduk sangat berpengrauh terhadap penggunaan dan

penempatan sarana dan prasarana pendidikan.

3. Aspirasi masyarakat.

Dalam dua dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat dalam banyak hal

meningkat, khususnya  aspirasi terhadap pendidikan Hidup yang sehat, aspirasi

terhadap pekerjaan, kesemuanya ini mempengaruhi penigkatan aspirasi terhadap

pendidikan. Orang mulai melihat bahwa untuk dapat hidup yang layak yang sehat

harus ada pekerjaan tetap yang menopang, dan pendidikan memberi jaminan

untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan menetap itu. Pendidikan dianggap

memberikan jaminan bagi peningkatan tarif hidup dan pendidikan maka orang

tua mendorong anaknya utuk bersekolah,agar nantinya anak –anaknya memperole

pekerjaan yang lebih baik dari pada orang tuanya sendiri.

4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan

Keterbelakangan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok

masyarakat  yang menganggap  dirinya sudah maju ) kepada masyarakat lain

pendukung budaya. Bagi masyarakat pendukung suatu budaya, kebudayaan pasti

dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah

kebudayaanya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena itu

penilaian dari masyarakat luar itu dianggap subjektif.

Permasalahan pendidikan

Page 6: makalah pmasalah pendidikan

Perubahan kebudayaan terjadi karena adanya penemuan baru dari luar maupun

dari dalam lingkungan masyarakat itu tersendiri. Kebudayaan baru itu baik  yang

bersifat material maupun non material.

D. PERMASALAHAN AKTUAL PENDIDIKAN DI INDONESIA DAN CARA

PENANGGULANGANNYA

Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena terdapat kesenjangan antara apa yang

di harapkan dengan hasil yang dapat di capai  dari proses pendidikan. Permasalahan

aktual berupa kesenjangan – kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa

mendesak untuk ditanggulangi.

Beberapa masalah aktual pendidikan yang sering terjadi di Indonesia meliputi

masalah – masalah sebagai berikut :

1. Masalah keutuhan pencapaian sasaran

Di dalam Undang –Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan

Nasional Bab II Pasal 4 telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah

mengembangkan manusia Indonesia Seutuhnya. Kemudian dipertegas lagi secara

rinci di dalam GBHN butir 2 a dan b, tentang arah dan tujuan pendidikan bahwa

yang di maksutdengan manusia utuh itu adalah manusia yang sehat secara jasmani

dan rohani, manusia yang memiliki hubungan secara vertical ( dengan Tuhan

Yang Maha Esa ) , horizontal ( dengan Lingkungan Dan Masyarakat ), dan

konsentris ( dengan diri sendiri) yang berimbang antara duniawi dan ukhrawi. Jadi

konsepnya sudah cukup baik. Tetapi didalam pelaksanaanya pendidikan efektif

belum ditangani semestinya. Kecenderungan mengarah kepada pengutamaan

pengembangan aspek kognitif.

Masalahnya, apakah sistem pendidikan kita memberi peluang demi terjadinya

pengalaman – pengalaman  tersebut. Kelihatannya banyak hambatan yang harus

dihadapi antara lain:

a. Beban kurikulum sudah terlalu sarat.

b. Pendidikan afektif sulit di progamkan secara eksplisit, karena dianggap

menjadi bagian kurikulum tersembunyi ( hiden curriculum ) yang

keterlaksanaannya sangat tergantung kepada kemahiran dan pengalaman

guru. Jika terjadi perubahan tingkah laku afaktif maka semata –mata adalah

hasil atau dampak dari proses pengiring dan bukan dampak langsung dari

proses pembelajaran yang didesain.

Permasalahan pendidikan

Page 7: makalah pmasalah pendidikan

c. Pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu, sehingga memerlukan

ketekunan dan kesabaran pendidik.

d. Menilai hasil pendidikan afektif tidak mudah. Bahkan kalau mau berhasil

juga membutuhkan biaya. Misal , jika PR ingin berdaya pendidik ( ketentuan,

kepercayaan diri, kejujuran, kedisiplinan ) maka harus di periksa dengan

seksama oleh guru dan hasilnya dikembalikan kepada siswa untuk

dibicarakan . Untuk itu perlu ada insentif bagi guru.

e. Disinilah letak masalahnya jika sasaran pendidikan yang utuh ingin di capai.

2. Masalah kurikulum

Pada bagian ini akan dibahas masalah aktual mengenai kurikulum.Masalah

kurikulum meliputi masalah konsep dan masalah pelaksanaanya. Yang menjadi

sumber masalah ini ialah bagaimana system pendidikan dapat membekali peserta

didik untuk terjun kelapangan kerja (bagi yang tidak melanjutkan sekolah) dan

memberikan bekal dasar yang kuat untuk keperguruan tinggi (bagi mereka yang

ingin lanjut). Kedua macam bekal tersebut seyogyanya sudah mulai diberikan

sejak dini. Benih-benihnya sudah ditanam sejak masa prasekolah dan

SD,kemudian dasar-dasarnya sudah diperkuat pada SD. Pada saat itu pendidikan

3R’S (reading, writing, dan arithmetic) memegang peranan penting karena

penguasaan 3R’S yang baik menjadi dasar yang kukuh untuk perkembangan

selanjutnya. Sampai dengan akhir pendidikan dasar kedua macam beka ldasar

tersebut (bekal dasar keilmuan dan bekal kerja ) sudah harus dikantongi baik bagi

mereka yang akan belajar lanjut maupun bagi mereka yang akan terjun ke

masyarakat. Saat ini system pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan

kurikulum 1984 (SK No. 0209/U/1984) yang didesain sebagai penyempurnaan

kurikulum 1975/76. Jika kurikulum 1975/76 berorientasi kepada produk

pendidikan dan kurang membenahi proses pembelajaran maka kurikulum 1984

lebih peduli membenahi proses pembelajaran maka kurikulum 1984 lebih peduli

terhadap kualitas proses pembelajaran. Untuk itu kurikulum 1984 memberi

perhatian yang besar pada CBSA dan ketrampilan proses, juga pelaksanaan ko

dan ekstrakulikuler dengan memperhitungkan hasilnya sebagai bahan untuk nilai

akhir.

Konsep ini memang bagus secara teoretis. Tetapi pelaksanaanya mengundang

banyak masalah. Titik rawan yang bias timbul antara lain bagaimana

Permasalahan pendidikan

Page 8: makalah pmasalah pendidikan

mempersiapkan para pelaksana dan membina pendidikan di lapangan khususnya

guru agar dapat ber-CBSA dan melaksanakan ketrampilan proses dalam

pembelajaran. Ini bukan persoalan yang mudah, karena merupakan soal perubahan

sikap dan ketrampilan dalam pembelajaran. Pembenahanya memerlukan

penataran, penyuluhan, bimbingan secara kontinu dari para Pembina pendidikan

serta tenaga ahli, kesemuanya itu berarti beban biaya.

3. Masalah peranan guru

Dahulu sebuah sekolah sudah dapat beroperasi jika ada murid, guru, dan ruangan

tempat belajar dengan beberapa sarana seperlunya. Guru merupakan satu-satunya

sumber belajar, ia menjadi pusat tempat bertanya. Tugas guru memberikan ilmu

pengetahuan kepadamurid. Cara demikian di pandang sudah memadai karena ilmu

pengetahuan guru belum berkembang, cakupanya masih terbatas. Kebutuhan

hidup juga masih sederhana, namun dewasa ini berkat perkembangan iptek yang

demikian pesat bahwa merevolusi, sejak abad ke-19, bagi seorang guru tidak

mungkin lagi menguasai seluruh khasanah ilmu pengetahuan walau dalam

bidangnya sendiri yang ia tekuni. Dia tidak mungkin menjadikan dirinya gudang

ilmu dan oleh karena itu juga tidak satu-satunya sumber belajar bagi muridnya.

Tugasnya bukan memberikan ilmu pengetahuan melainkan terutama menunjukkan

jalan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan, dan mengembangkan

dorongan untuk berilmu. Dengan kata lain menumbuh kembangkan budaya

membaca dan dan budaya meneliti untuk menemukan sesuatu ( scientific curiosity

) pada diri muridnya. Dengan singkat dikatakan tugas guru adalah membelajarkan

pelajar.

4. Masalah pendidikan 9 tahun

Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun mempunyai landasan yang kuat. UU RI

Nomor 2 Tahun 1989 pasal 6 menyatakan tentang hak warga Negara untuk

mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya tamat pendidikan dasar, pada pasal 13

menyatakan tujuan pendidikan dasar. Kemudian Nomor 28 Tahun 1990 tentang

pendidikan Dasar pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan

pendidikan Dasar, pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan

pendidikan 9 tahun, terdiri atas program pendidikan 6 tahun di SD dan program

pendidikan 3 tahun di SLTP, Pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu

memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan

kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, dan anggota

Permasalahan pendidikan

Page 9: makalah pmasalah pendidikan

umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan

menengah.

Ketetapan-ketetapan tersebut merupakan realisasi GBHN 1993                tentang

arah pendidikan nasional butir 26 yang antara lain mengatakan perlunya

peningkatan kualitas serta pemerataan pendidikan, terutama peningkatan kualitas

pendidikan dasar.

Dilihat dari segi lamanya waktu belajar pada pendidikan dasar yaitu 9 tahun (yang

di dalam GBHN 1993 butir 2c dinyatakan sebagai pelaksanaan wajib belajar 9

tahun), kita sudah mengalami langkah maju di banding dengan masa-masa

sebelumnya yang menetapkan wajib belajarhanya 6 tahun yaitu sampai tingkat

SD. Secara konseptual dan acuan yang di berikan oleh ketetapan-ketetapan resmi.

Dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun, lebih-lebih pada tahap awal sudah

pasti banyak hambatanya, hambatan tersebut ialah:

a. Realisasi pendidikan dasar diatur dengan PP No. 28 Tahun 1989 masih harus

di carikan titik temunya dengan PP No. 65 Tahun 1951 yang mengatur sekolah

dasar sebagai  bagian dari pendidikan dasar, karena PP tersebut belum di cabut,

(H.A.R. Tilaar,1992:21)

b. Kurikulum yang belum siap. Jika dalam tahun 1994 ini kurikulum tersebut

sudah dapat di distribusikan ke sekolah-sekolah, tentunya sarana penunjang

lainya seperti juklak, buku-buku, dan fasilitas lainya masih harus di tunggu

lagi.

c. Pada masa transisi para pelaksana pendidikan di lapangan perlu disiapkan

melalui bimbingan-bimbingan, penyuluhan, penataran, dan lain-lain.

d. Hambatan lain berasal dari sambutan masyarakat, utamanya dari orang

tua/kalangan yang kurang mampu. Mereka mungkin cenderung untuk tidak

menyekolahkan anaknya karena harus membiayai anaknya lebih lama. Padahal

tidak dapat berharap banyak dari anaknya untuk segera memperoleh pekerjaan

setelah tamat dari sekolah.

Upaya Penanggulangan

Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah

aktual seperti telah di kemukakan diatas, antara lain sebagai berikut:

Permasalahan pendidikan

Page 10: makalah pmasalah pendidikan

a. Pendidikan afektif perlu di tingkatkan secara terprogram tidak cukup

berlangsung hanya secara incidental.Pendekatan ketrampilan proses yang

sudah disebar luaskan konsepnya perlu di tindak lanjuti dengan menyebarkan

buku panduanya kepada sekolah-sekolah.Dalam hubungan ini pelaksanaan

pendidikan kesenian perlu diberi perhatian khusus sehingga tidak menjadi

pelajaran yang di kesampingkan.

b. Pelaksanaan ko dan ekstrakulikuler di kerjakan dengan penuh kesungguhan

dan hasilnya di perhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun

pelulusan.Untuk itu perlu di kaitkan dengan pembelian insentif bagi guru.

c. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke pergururan

tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal yang prinsip

karena pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar di

perguruan tinggi.Oleh karena itu perlu di susun rancangan yang mantap untuk

itu.Misalnya antara lain sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanyak

dengan berbagai jenisnya.Disegi lain pendirian perguruan tinggi swasta di

batasi dan akreditasi terhadap PTS di perketat.

d. Pendidikan tenaga kependidikan (perajabatan dan dalam jabatan) perlu di beri

perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan tenaga guru menjadi

penyebab utama lahirnya sumberdaya manusia yang berkualitas untuk

pembangunan.PKG (pusat kegiatan guru), MGBS ( musyawarah guru bidang

studi) dan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) perlu di tumbuh

kembangkan terus sebagai modal pengembangan kemampuan guru(self

sustaining competencies).Pendaya gunaan sumber belajar yang beraneka

ragam perlu di tingkatkan.Upaya ini menjadi tanggung jawab kepala

sekolah,guru, teknisi sumber belajar.

e. Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 Tahun apalagi jika dikaitkan dengan

gerakan wajib belajar, perlu diadakan penelitian secara meluas pada

masyarakat untuk menemukan factor penunjang dan utamanya factor

penghambatnya.

f. Kepada masyarakat luas perlu di berikan informasi yang sifatnya

memperjelas dan persuasive tentang makna dari pendidikan dasar.Realisasi

dari pelaksanaan pendidikan dasar ini dilakukan secara bertahap

BAB III

Permasalahan pendidikan

Page 11: makalah pmasalah pendidikan

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk membantu proses

pembangunan, namun seiring berkembangnya zaman pendidikan selalu menemui

masalah dan tantangan- tantangan baru,adapun masalah- masalah pokok yang

menghambat berjalannya tujuan pendidikan adalah :

1. Pemerataan pendidikan

2. Mutu pendidikan

3. Efesiensi pendidikan

4. Relevansi pendidikan

Ke- empat masalah tersebut mempunyai keterkaitan yang mendalam dan tidak bias

dipisah- pisahkan.

Adapun factor- factor yang mempengaruhi permasalahan tersebut antara lain :

1. Perkembanagn IPTEK dan seni

2. Laju pertumbuhan penduduk

3. Aspirasi masyarakat

4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.

Berikut aktualisasi masalah pendidikan yang ada di Indonesia:

1. Masalah keutuhan pencapaian sasaran

2. Masalah kurikulum

3. Masalah peranan guru

4. Masalah pendidikan dasar 9 tahun

Masalah- masalah diatas dapata teratasi dengan :

1. Peningkatan proses pembelajaran, dan evaluasi

2. Pelaksanaan ekstrskurikuler dengan efektif dan tepat sasaran

3. Pemilahan kelompok siswa (antara yang ingin belajar ke perguruan tinggi, dengan

yang akan terjun langsung ke masyarakat.

4. Pendidikan tenaga pendidik (pra jabatan, dan dalam jabat

5. Evaluasi lebih lanjut terhadap program wajib belajar 9 tahun

B. SARAN

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem

pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala

bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin

Permasalahan pendidikan

Page 12: makalah pmasalah pendidikan

ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas

pendidikannya terlebih dahulu.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir

akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat

dalam segala bidang di dunia internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Tirtaharja, Umar. 2005. “Pengantar Pendidikan”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

La Sulo, S.L. 2005. “Pengantar Pendidikan”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/masalah-pendidikan-di-indonesia/ Pukul :

20.30

Permasalahan pendidikan

Page 13: makalah pmasalah pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyusun Makalah Pengantar

Pendidikan dengan judul LandasanMasalah-Masalah Pendidikan Di Indonesia dengan

baik dan lancar.

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah Pengantar Pendidikan yang

berjudul Landasan Masalah-Masalah Pendidikan Di Indonesia ini masih banyak

terdapat kesalahan, untuk itu kami mengharap dan menerima setiap kritik dan saran

yang membangun agar dapat menyempurnakan penyusunsn makalah ini.

Akhirnya penyusun berharap agar  makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, untuk bahan kajian serta evaluasi diri terlebih untuk bangsa Indonesia.

Amiin.                                                      

 Tuban,30 Oktober

2011

                                                                                                           Penyusun

Permasalahan pendidikan