View
60
Download
4
Category
Preview:
DESCRIPTION
referat
Citation preview
MAMMOGRAFI PADA PAYUDARA
Amalia Zenia
PENDAHULUAN
Angka kejadian tumor ganas payudara di Indonesia cukup tinggi sedangkan angka kematianya relative tak banyak berubah walaupun Telah banyak kemajuan yang dicapai dalam bidang pengobatan. Untuk itu diagnosis dini keganasan payudara akan banyak memegang peran penting dalam memperbaiki prognosis, selain factor-faktor lain seperti letak tumor, ada tidaknya metastasis kelenjar, dan lain-lain.
Definisi
Mamografi adalah tipe khusus x-ray imaging yang digunakan untuk membuat gambar payudara.
Mamografi menggunakan sinar-x dosis rendah, yang dicapai dengan menggunakan target yang terbuat dari paduan berat atom rendah (misalnya, molibdenum dan rhodium).
Filter terbuat dari aluminium, molibdenum, berilium, rhodium, atau palladium.
Peranan Mamografi pada tumor payudara
untuk mengenal secara dini keganasan pada payudara.
Berperan pada payudara yang memiliki jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibrogandular yang relative lebih sedikit ( usia >40 tahun)
Indikasi pemeriksaan mamografi
1. Adanya benjolan pada payudara.2. Adanya rasa tidak enak pada payudara.3. Pada penderita dengan riwayat rsiko tinggi
untuk mndapat keganasan payudara.4. Pembesran kelenjar aksiler yang
meragukan.5. Penyakit paget pada putting susu.6. Adanya penyebab metastatis tanpa
diketahui asal tumor primer.7. Pada penderita dengan cancer-phobia
Teknik pembuatan mamografi
Posisi utama yang digunakan pada mamografi ialah kranio-kaudal dan mediolateral.
tegangan antara 30-50 Kva dan ini dapat diatur.
Film yang dipakai juga khusus, umumnya adalah film non-screen, tetapi akhir-akhir ini sering dipakai kombiasi film-screen terutama utuk mengurangi dosis radiasi di kulit.
Kranio-Kaudal
Medio-lateral-Obliq
Pembacaan mammografi
Kepadatan tumor Perbedaan besar
tumor pada pemeriksaan klinis dan mammografi.
Mikrokalsifikasi yang spesifik.
Perubahan pada kulit (penebalan dan retraksi).
Kepadatan yang asimetris.
Keadaan daerah tumor dan jaringan fibrogandular yang tak teratur.
Bertambahnya vaskularisasi yang asimetris.
Pembesaran kelenjar aksiler.
Tanda primerTanda Sekunder
Mammogrfafi normal Keganasan ductal-type microcalcifications
Gambar menunjukkan lesi ganas-type: karsinoma duktal invasif. Ini stellata (spiculated) lesi memiliki duktal-jenis microcalcifications.
Gambar menunjukkan lesi jinak: a fibroadenoma dengan tepi yang jelas dan tanda halo
Benign microcalcifications: cystic hyperplasia
Bilateral mammogram menunjukan adanya inflamasi carcinoma dari payudara kanan.
Trauma nekrosis
lemak.
Mammogram
menunjukkan
traumatis nekrosis
lemak menyusul
penghapusan lesi.
The stellata lesi
memiliki pusat
halo
fibroadenomas
Mammography showed an ill-defined, high-density spiculated mass
Skrining dan diagnostik sinar-X Mamografi
Pemeriksaan
Mammgrafi
Skrining
Diagnostik
Usia < 40 tahun
Usia > 40 tahun
`
Bila terdapat gejala.ukuran ,lokasi kelainan payudara dan gambar jaringan
Interpretasi Mammogram
Evaluasi suatu benjoan : Bentuknya, lokasinya, orientasi, halo sign
dan ukuran. Benjolan ibagi menjadi 4 kategori :
fat containing. low density. Isodense. high density
BIRADS (Breast Imaging Reporting and Data System)
Ringkasan BIRADS
Kategori 0 - Perlu evaluasi pencitraan tambahan
Kategori 1 - Negatif Kategori 2 - temuan jinak, bukan kanker Kategori 3 - Temuan Mungkin jinak,-
interval pendek tindak lanjut disarankan Kategori 4 - Mencurigakan kelainan,
biopsi dianggap Kategori 5 - Sangat sugestif keganasan,
tindakan yang tepat diperlukan
Mammogram pascaoperasi
Wanita yang sebelumnya menjalani operasi untuk kanker payudara memerlukan skrining kanker payudara dengan mamografi.
Jika seorang wanita memiliki mastektomi keseluruhan, maka payudara yang lain membutuhkan tindak lanjut .
Mammogram pertama sebaiknya dilakukan 6 bulan pasca operasi.
Setelah itu, mammogram dapat dilakukan setiap 6-12 bulan untuk skrining dan tindak lanjut.
Hasil palsu Positif dan Negatif palsu
Hasil positif palsu mungkin timbul ketika microcalcifications jinak dianggap sebagai ganas.
Tissue bayangan penjumlahan mungkin muncul sebagai distorsi parenkim lokal; ini dapat keliru disebut jaringan ganas.
Sebuah lesi dibatasi jinak mungkin menunjukkan tanda-tanda sugestif keganasan, bersama dengan temuan lain, seperti perbatasan tidak teratur dan tidak ada tanda halo.
Recommended