View
59
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
MANAJEMEN SDM P engukuran Kerja. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
MANAJEMEN SDMMANAJEMEN SDMPPengukuran Kerjaengukuran Kerja
Dalam terminologi SDM, pengukuran pekerjaan bukan suatu hal yang Dalam terminologi SDM, pengukuran pekerjaan bukan suatu hal yang aneh, terutama ketika pihak manajemen perusahaan akan aneh, terutama ketika pihak manajemen perusahaan akan
menggaji seseorang. Apa ukuran menentukan gaji 100? Untuk menggaji seseorang. Apa ukuran menentukan gaji 100? Untuk itu dicari dasar paling tepat untuk memberikan kompensasi itu dicari dasar paling tepat untuk memberikan kompensasi
kepada seseorang yaitu bobot pekerjaan. kepada seseorang yaitu bobot pekerjaan.
Salah satu metode yaitu penggunaan point system dalam Evaluasi Salah satu metode yaitu penggunaan point system dalam Evaluasi dan Pengukuran Pekerjaandan Pengukuran Pekerjaan
Ada 6 langkah untuk melaksanakan point sistem Ada 6 langkah untuk melaksanakan point sistem
1.Tentukan faktor-faktor bobot pekerjaan1.Tentukan faktor-faktor bobot pekerjaan
2. Menentukan derajat faktor-faktor penentu2. Menentukan derajat faktor-faktor penentu
3.Alokasi angka ke dalam masing-masing subfaktor penentu bobot 3.Alokasi angka ke dalam masing-masing subfaktor penentu bobot pekerjaanpekerjaan
4.Alokasikan angka ke dalam masing-masing tingkatan4.Alokasikan angka ke dalam masing-masing tingkatan
5.Kembangkan pegangan manual untuk memberikan tingkatan 5.Kembangkan pegangan manual untuk memberikan tingkatan tertentutertentu
6.Aplikasikan sistem poin6.Aplikasikan sistem poin
No Faktor kritis
Minumum
Rendah Menengah Tinggi
1 Tanggung jawab
a.Keamanan yang lain 25 50 75 100
b.Peralatan dan bahan baku 20 40 60 80
c.Membantu trainee 5 20 35 50
d.Kualitas produk 20 40 60 80
2 Keahlian
a.Pengalaman 45 90 135 180
b.Pendidikan dan latihan 25 50 75 100
3 Usaha
a.Fisik 25 50 75 100
b.Mental 35 70 105 150
4 Kondisi kerja
a.Tidak menyenangkan 20 40 60 80
b.Bahaya resiko 20 40 60 80
Tingkatan
Tabel 1. Matrik poin system
Sumber: Wartner dan Davis (1996) dalam Maarif dan Tanjung 2003
No Faktor kritis
Minumum
Rendah Menengah Tinggi
1 Tanggung jawab
a.Keamanan yang lain 25 50 75 100
b.Peralatan dan bahan baku 20 40 60 80
c.Membantu trainee 5 20 35 50
d.Kualitas produk 20 40 60 80
2 Keahlian
a.Pengalaman 45 90 135 180
b.Pendidikan dan latihan 25 50 75 100
3 Usaha
a.Fisik 25 50 75 100
b.Mental 35 70 105 150
4 Kondisi kerja
a.Tidak menyenangkan 20 40 60 80
b.Bahaya resiko 20 40 60 80
Tingkatan
Tabel 2. Matrik poin system untuk Manajer Operasi
Bobot pekerjaan Manajer Produksi=100+80+50+80+135+75+75+150+40+80=865
Jika pekerjaan lain memiliki total bobot yang lebih besar berarti bobot pekerjaannya lebih besar
1.Kisi Manajerial1.Kisi ManajerialSalah satu kerangka kerja untuk mempelajari kepemimpinan adalah Salah satu kerangka kerja untuk mempelajari kepemimpinan adalah
konsep kisi manajerial (Managerial grid) dari Robert Blake dan konsep kisi manajerial (Managerial grid) dari Robert Blake dan Jane Mouton. Kedua ahli manajemen mengembangkan kisi Jane Mouton. Kedua ahli manajemen mengembangkan kisi
berpetak 9x9 yang mengklasifikasikan dua dimensi penting dari berpetak 9x9 yang mengklasifikasikan dua dimensi penting dari keefektifan pemimpin: (1)perhatian pada manusia dan keefektifan pemimpin: (1)perhatian pada manusia dan
kekerabatan dan (2) perhatian pada produksi atau keluaran. kekerabatan dan (2) perhatian pada produksi atau keluaran.
9
5,5 Middle of the road
11
5
5 9
9,9Team
approach
Perhatian kepada produksi
Rendah
Tinggi
perhatian
kepada
manusia
Tinggi
Rendah
1,9 Country
club
9,1Task manajemen
9,9
1,1 improverished
Kisi Manajemen
yang dikembangk
an oleh Robert
Blake dan jane Mouton
KeteranganKeteranganIMPROVERISHED: manajer serabutan pemimpin yang tidak IMPROVERISHED: manajer serabutan pemimpin yang tidak
memperhatikan karyawan dan produksi.memperhatikan karyawan dan produksi.
COUNTRY CLUB:Terlalu memperhatikan pada karyawan tetapi tidak COUNTRY CLUB:Terlalu memperhatikan pada karyawan tetapi tidak memperhatikan pada produksi.memperhatikan pada produksi.
TASK MANAGEMEN: Sangat memperhatikan pada kerja walaupun TASK MANAGEMEN: Sangat memperhatikan pada kerja walaupun harus mengorbankan pada rasa atau persahabatan.harus mengorbankan pada rasa atau persahabatan.
MIDDLE OF THE ROAD: pencari jalan tengah, tetapi perhatian yang MIDDLE OF THE ROAD: pencari jalan tengah, tetapi perhatian yang diberikan tidak sepenuhnya.diberikan tidak sepenuhnya.
TEAM APPROACH: Mencurahkan perhatian pada penyelesaian tugas TEAM APPROACH: Mencurahkan perhatian pada penyelesaian tugas dengan sepnuhnya tetapi tidak mengorbankan karyawan.dengan sepnuhnya tetapi tidak mengorbankan karyawan.
2. Teori Kontijensi Fiedler2. Teori Kontijensi FiedlerTeori yang dikembangkan yaitu sangat tergantung pada situasi. Pada Teori yang dikembangkan yaitu sangat tergantung pada situasi. Pada
saat pekerja tledor dan tidak disiplin, maka pendekatan dengan saat pekerja tledor dan tidak disiplin, maka pendekatan dengan banyak pengarahan dan berorientasi pada tugas cenderung banyak pengarahan dan berorientasi pada tugas cenderung
meruapakan yang paling produktif tetapi untuk sementara meruapakan yang paling produktif tetapi untuk sementara waktu, tetapi dalam jangka panjang untuk memperbaiki waktu, tetapi dalam jangka panjang untuk memperbaiki
kelemahan maka selenjutnya pendekatan kepemimpinan kelemahan maka selenjutnya pendekatan kepemimpinan berdasarkan kekerabatan lebih dikedepankan.berdasarkan kekerabatan lebih dikedepankan.
3.Teori X dan Teori Y3.Teori X dan Teori YDouglaas MC Gregor mengemukakan teori ganda mengenai perilaku Douglaas MC Gregor mengemukakan teori ganda mengenai perilaku
manusia dalam bisnis dan hal ini mempunyai implikasi penting manusia dalam bisnis dan hal ini mempunyai implikasi penting bagi gaya manajemen dan metode pemotivasian.bagi gaya manajemen dan metode pemotivasian.
Mendasarkan pada sifat ganda manusia, yang dikenal sebagi Teori X Mendasarkan pada sifat ganda manusia, yang dikenal sebagi Teori X dan Ydan Y
Teori X, didasarkan pada asumsi:Teori X, didasarkan pada asumsi:
Teori XTeori X1 Kebanyakan karyawan pada dasarnya tidak suka bekerja dan akan
menghindarinya jika mungkin.
2 Manusia hanya mau bekerja jika mereka dipaksa, diancam atau paling tidak diawasi dalam semua kegiatannnya.
3 Sesungguhnya, hampir semua orang lebih suka diawasi secara ketat sebab mereka tidak meyukai tanggung jawab dan tidak berambisi
4 Hampir semua orang pada dasarnya hanya memikirkan dirinya sendiri dan egois
5 Keterjaminan sangat penting bagi hampir semua karyawan dan mereka merasa terancam oleh perubahan
6 Hampir semua kryawan tidak mempunyai keyakinan diri, mempercayai segala hal dan tidak begitu cerdas.
Teori X telah gagal menyadap potensi sumberdaya manusia yang terpendam pada diri para karyawan.
Teori YTeori Y1 Karyawan baik mengunakan otot maupun pikiran sama sifatnya bermain
atau istirahat.
2 Manusia mampu dan mau mengendalikan dan memotivasi dirinya sndiri untuk mencapai tujuan yang merupakan komitmen pribadinya.
3 Tingkat keterikatan (komitmen) tergantuing pada imbalan yang akan diterima jika tujuan tersebut tercapai
4 Manusia pada dasarnya menyukai tanggung jawab dan mau mencarinya.
5 Manusia pada hakekatnya kreatif dan mempunyai banyak cadangan kemampuan yang masih terpendam.
Istilah Teori X dan Y tidak dimaksudkan gaya yang satu lebih unggul dibanding yang lain.
4.Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBO)Merupakan sistem manjemen di mana atasan dan bawahan secara bersama-sama (1)menentukan sasaran atau tujuan yang disepakati kedua belah pihak
dan selaras dengan sasaran dan tujuan perusahaan. (2)menentukan cara pengukuran prestasi kerja pada masing-masing idang dari tanggung jawab
utamanya. Perhatian dipusatkan pada hasil akhir, bukan pada proses pencapaiannya
MOTIVASIMOTIVASI
1. Hirarki Kebutuhan Maslow
Motivasi merupakan rangsangan yang menghasilkan tindakan dan pelaksanaanya merupakan fungsi utama dari manajemen
Kelangsungan Hidup
Keterjaminan
Persahabatan
Kedudukan
Perwujudan diri
2.Faktor Motivator dan Higienik2.Faktor Motivator dan Higienik
Dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang menyatakan bahwa dua Dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang menyatakan bahwa dua jenis faktor yang berbeda bisa menjelaskan faktor motivasi jenis faktor yang berbeda bisa menjelaskan faktor motivasi
pekerja.pekerja.
Yang satu faktor higienik (pemulih) dan yang lainnya disebut Yang satu faktor higienik (pemulih) dan yang lainnya disebut motivator.motivator.
Faktor Higienik merupakan syarat yang diperlukan untuk Faktor Higienik merupakan syarat yang diperlukan untuk mempertahankan karyawan dalam keadaan sehat jasmani, mempertahankan karyawan dalam keadaan sehat jasmani,
sosial dan mental. Faktor ini tidak membuat pekerja senang, sosial dan mental. Faktor ini tidak membuat pekerja senang, tetapi bila faktor ini berkurang akan membuat suasana keruh. tetapi bila faktor ini berkurang akan membuat suasana keruh.
Karena itulah dinamakan faktor penyembuhKarena itulah dinamakan faktor penyembuh
Ketidak puasan
Higienik
Tidak ada Ketidak pausan
Ini merupakan faktor yang tidak memotivasi karyawan
Motivator, ini merupakan faktor yang memotivasi karyawan untuk mencurahkan daya dan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja
Ketidak puasan Kepuasanmotivator
ANALISIS TRANSSAKSIONALANALISIS TRANSSAKSIONAL
Konsep ini dikembangkan oleh Dr Berne.Konsep ini dikembangkan oleh Dr Berne.
Konsep ini telah diterapkan secara luas dalam manajemenKonsep ini telah diterapkan secara luas dalam manajemen
Model O-D-AModel O-D-A
Analisis transaksional membagi perilaku manusia ke dalam 3 kelas Analisis transaksional membagi perilaku manusia ke dalam 3 kelas sifat ego, yaitu orang tua, dewasa, anak.sifat ego, yaitu orang tua, dewasa, anak.
Bersifat
menghakimi
Bersifat memerintah
Bersifat meremehkan
Gambaran ego yang menonjol dari orang tua
Keras kepala
SimpatikTenang
P
A
CKritis
P
A
C
Logis
Rasional
Faktual
Gambaran ego dewasa yang menonjol
Gambaran ego yang menonjol dari anak
A
A
C
Keras kepala
Terpaku pada diri sendiri
Berjiwa pembrontak
Ingin tahu
Menuruti dorongan
hati
Emosional
ANALISIS TRANSAKSIONALANALISIS TRANSAKSIONAL
transaksi adalah sesutu yang terjadi antara dua orang, baik itu transaksi adalah sesutu yang terjadi antara dua orang, baik itu berupa kata-kata atau perbuatan.berupa kata-kata atau perbuatan.
Transaksi dibagi menjadi Transaksi dibagi menjadi
Transaksi yang saling melengkapi, seseorang menyampaikan pesan Transaksi yang saling melengkapi, seseorang menyampaikan pesan dan kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang dan kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang
wajar dan masuk akal.wajar dan masuk akal.
Ke manakah alat penyemprot
itu akan ditaruh
Transaksi yang saling melengkapi dewasa-dewasa
P
A
C
P
A
C
Ke gudang No 2
yaTraktor itu juga
Transaksi silang (bentrokan), seseorang menyampaikan pesan dan Transaksi silang (bentrokan), seseorang menyampaikan pesan dan kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang tidak kemudian penerima pesan menyikapi dengan respons yang tidak
baik.baik.
Apakah anda telah
menyelesaikan pekerjaan
Transaksi silang dewasa-dewasa, orang tua-anak
P
A
C
P
A
C
Memangnya kenapa Anda tidak percaya lagi
pada saya
Pokoknya, saya telah menyuruh Anda. Saya
harap anda pergi
Saya heran
mengenai jadwal kemarin
Transaksi terselubung, terdiri dari dua perangkat sekaligus. (1)pesan Transaksi terselubung, terdiri dari dua perangkat sekaligus. (1)pesan yang lugas, (2)pesan terselubung tetapi jelas bagi pihak lain.yang lugas, (2)pesan terselubung tetapi jelas bagi pihak lain.
Saya pikir, sayalah yang tidak
mampu menjelaskannya (mengejek)
Transaksi terselubung
P
A
C
P
A
C
Tolol-kalau
saja punya
otak, itu tidak akan
keluar dari
mulutmu
Recommended