View
240
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
jukj
Citation preview
BAB 1 PENGKAJIAN
Visi, Misi, dan Motto
2.1.1 Visi RSU Haji Surabaya
Rumah Sakit Pilihan Masyarakat, Prima dan Islami dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian
2.1.2 Misi RSU Haji Surabaya
1. Menyediakan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan yang berkualitas melalui SDM yang profesional, mukhlis, dan komitment tinggi sesuai Perkembangan IPTEKDOK
2. Meningkatkan kualitas hidup sesuai harapan pelanggan
3. Mewujudkan sarana prasarana yang memadai
4. Mewujudkan wahana pembelajaran dan penelitian dalam upaya membentuk profesional yang handal
5. Menanamkan budaya kerja sebagai bagian dari ibadah dan profesionalisme
6. Mengembangkan program keunggulan
7. Mengembangkan Jejaring dengan institusi kesehatan lain
2.1.3 Motto RSU Haji Surabaya
Menebar salam dan senyum dalam pelayanan.
2.1.4 Tiga Kata Bijak RSU Haji Surabaya
Salam, Maaf dan Terima Kasih
2.1.5 Visi Keperawatan RSU Haji Surabaya
Menjadi pioneer perawatan professional yang islami
2.1.6 Misi Keperawatan RSU Haji Surabaya
1. Meningkatkan kompetensi tenaga keperawatan melalui peningkatan pendidikan dan penelitian
2. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai standar
3. Menata system pelayanan keperawatan profesionalisme
4. Menata program bimbingan mahasiswa keperawatan
5. Meningkatkan pembinaan etik profesi tenaga keperawatan
6. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
2.1.7 Tujuan unit keperawatan RSU Haji Surabaya
Memberikan pelayanan keperawatan professional yang islami sesuai standar asuhan keperawatan.
2.1.8 Falsafah Keperawatan RSU Haji Surabaya
Bantuan keperawatan yang diberikan kepada pasien, keluarga, masyarakat secara professional tampa memandang suku, agama dan pangkat sosial masyarakat yang dilandasi dengan niat ibadah kepada ALLAH SWT.
2.1.9 Nilai Nilai Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan RSU Haji Surabaya
1. Tanamkan kejujuran, keramahan dan kesantunan dalam memberikan pelayanan keperawatan
2. Ciptakan rasa saling menghormati antara perawat /bidan dan tim kesehatan lain dalam memberikan pelayanan keperawatan /kebidanan
3. Budayakan bekerja sesuai prosedur dan prinsip keamanan.
Empat nilai dan sepuluh perilaku dalam membrikan pelayanan keperawatan :
NILAI
PERILAKU
Jujur /kepercayaan
Berkata /berbuat benar dan bijaksana
Saling menghargai dan bekerjasama
Ramah
Komunikatif dan santun
Sabar dan kasih saying
Profesionalisme
Kompeten dan bertanggung jawab
Memecahkan masalah pasien melalui proses keperawatan
Bekerja sesuai standar praktik keperawatan
Menghormati orang lain
Kepedulian
Mengutamakan kepuasan pelanggan
Cepat tanggap dan proaktif
2.1.10 Visi Ruang Marwah 1
Mampu melaksanakan pelayanan kesehatan primer
2.1.11 Misi Ruang Marwah 1
1. Menurunkan angka kejadian infeksi
2. Melaksanakan perawatan dengan teknik aseptic
3. Mencegah infeksi nosokomial
2.1.12 Moto Ruang Marwah 1
Mengutamakan pelayanan yang professional tanpa membedakan status.
2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan tanggal 24-25 January 2014, meliputi ketenagaan, sarana dan prasarana, MAKP, sumber keuangan, dan pemasaran (marketing). Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas masalah.
2.2.1 Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan, keunggulan dari Ruang Marwah I salah satunya adalah telah dilakukannya MAKP dengan model tim primer nursing. Ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non keperawatan, keunggulan dari Ruang Marwah I salah satunya adalah memiliki SOP dan SAK yang menjadi acuan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, jumlah tenaga keperawatan sebanyak 16 orang. Tenaga S1 Keperawatan 5 orang, tenaga D III Keperawatan sebanyak 11 orang serta 3 orang tenaga SMP, SMA sebagai PRS.
1. Struktur Organisasi
Ruang marwah 1 dipimpin oleh kepala ruangan dan dibantu 2 ketua tim dan beberapa perawat pelaksana bersama tenaga pekerja kesehatan. Di ruang marwah 1 juga sudah ada perawat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program unggulan seperti pasien safety, PKRS, logistic, asuhan keperawatan, infeksi nosokomial, alat/ obat dan kebersihan.
A. Struktur Organisasi MAKP di ruangan MARWAH 1:
(Ka. Instalasi)
(M syafiqul)
(Ka. Ruangan)
(Afrinda L Hanum)
(Perawat Primer II) (Perawat Primer I) (Muslikha)
(Arnik Sutanti )
(Perawat pelaksana II) (Perawat Pelaksana I)
(Anik MufidahMasnur ZM sublihWigi AIqonul H) (Nurmala sariIswan KosasiAgung BAditya GM.Maksum)
(PasienKamar B (6 Pasien)Kamar D (8 Pasien)) (PasienKamar A (8 Pasien)Kamar B (6 Pasien))
Gambar 2.1 Struktur organisasi MAKP di ruangan MARWAH 1
2.2.2 M1 (TENAGA /SDM)
a.Tenaga Perawat
Tabel 2.1 Tenaga Perawat Di Ruang Marwah 1
No
Nama
Pend.
Gol
L/P
Pelatihan
Seminar/penyegaran/workshop
1.
Imam Sujono
S I Kep
III/C
L
Service Exelence / BTLS, BCLS
Manajemen Keperawatan bangsal, perawatan luka terkini, penanganan shock anafilaktik, terapi cairan, coaching metode, pasien Safety.
2.
Susilowati
S I Kep
III/B
P
PPGD, managemen perawatan bangsal,
Klinikal educator
Manajemen keperawatan bangsal, pasien safety, Dalin, Perawatan luka
3.
M. jumari
D3 Kep
II/D
L
PPGD
Perawatan luka
4.
Suharyanto
D3 Kep
III/D
L
PPGD
Kemoterapi, kepuasan pelanggan RS, penanganan kasus keperawatan jantung
5.
Rois
D3 Kep
III/B
L
PPGD
Syok anafilaktik, perawatan luka
6.
Siti Masitah
D3 Kep
II/D
P
PPGD
Syok anafilaktik, perawatan luka dasar
7.
Humaidah
D3 Kep
II/D
P
PPGD
Syok anafilaktik, perawatan luka dasar
8.
Amirul F.
D3 Kep
II/D
L
PPGD
Kemoterapi, perawatan luka terkini
9.
Dewi M.Y
SI Kep
BLUD
P
PPGD, PPI, Ap piled Aproach, emotional management spiritual training
Penatalaksanaan terkini kegawat daruratan medic multy center, fluid therapy for critical III patient, Science and technology in wound management, management of cancer and trombosit, penanganan kegawat daruratan THT terkini, pengendalian infeksi RS, penanganan HAIS di pelayanan kesehatan, peran perawat dalam mewujudkan RS berstandart internasional, Closing the GAP : evident to Action (MDRO)
10.
Erawan B.K
D3 Kep
BLUD
L
PPGD
Komunikasi, syok anafilaktik up date pada tinjauan medis, keperawatan dan hokum, penatalaksanaan anemia pada ginjal kronik, penanganan kasus flu burung dan tindakan pencegahannya
11.
Eny Suparti
D3 Kep
BLUD
P
PPGD
Komunikasi, Dalin
12.
Nanang S
D3 Kep
BLUD
L
PPGD, BCLS
Komunikasi, DM, kegawat daruratan trauma kapitis dan spinal cord injury
13.
Tina S
D3 Kep
BLUD
P
PPGD
Komunikasi
14.
Nur Farida
D3 Kep
BLUD
P
PPGD
Komunikasi, DM
15
Diana haga R
D3 Kep
BLUD
P
PPGD
Komunikasi, penatalaksanaan anemia pada GGK, syok anafilaktik up date pada tinjauan medis, keperawatan dan hokum, perawatan pada penderita DM di rumah sakit
16
Binary widi
SI Kep
BLUD
P
GELS 2011, ATLS 2011, in house training PPI 2012, pelatihan kewirausahaan.
Penanganan hais di pelayanan kesehatan,fluit theraphi with CKD,increasing the quality of nurse to standardise,the implemantion of nurse care information system to realize nursing safety, islam the youth challenge and perspektif, achivenment motivation, aplikasi home care, keterampilan komunikasi menuju sukses berkarir, menggali potensi dari ,meraih presentasi
b.Tenaga Non Keperawatan
Tabel 2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya
No
Nama
Pendidikan
Jabataan
L/P
Pelatihan
Kategori
1
Rosikin
SMA
II/B
L
-
Dekontaminasi
2
Ony Suyanto
SMP
II/A
L
BLS
Dekontaminasi
3
Sri Astuti
SMEA
II/B
P
-
-
c. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Marwah 1 dari hasil pengkajian adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Tingkat Ketergantungan pasien dan kebutuhan tenaga keperawatan secara keseluruhan di ruang Marwah 1 pada tanggal 24 Maret 2014
Klasifikasi pasien
Jumlah pasien
Kebutuhan tenaga keperawatan
Pagi
Sore
Malam
Minimal care
11
11 x 0,17 = 1,87
11 x 0,14 = 1,54
11 x 0,07 = 0,77
Partial care
4
4 x 0,27 = 1,08
4 x 0,15 = 0,6
4 x 0,10 = 0,4
Total care
6
6 x 0,36 = 2,16
6 x 0,30 = 1,8
6 x 0,20 = 1,2
Total
21
5,11
3,94
2,37
Total tenaga perawat :
Pagi: 5 orang
Sore: 4 orang
Malam: 2 orang
+
Total : 11 orang
Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari :
(= 3,18 dibulatkan menjadi 3 orang)86 x 11
297
Jadi perawat yang dibutuhkan untuk bertugas setiap hari di ruang marwah 1 RSU Haji Surabaya adalah 11 orang + 1 orang Kepala Ruangan + 2 Katim + 2 Perawat Primer + 3 orang yang lepas dinas = 19 orang
2.2.3 Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2/ Material)
1. Lokasi dan Denah Ruangan
Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya terletak dengan uraian sebagai berikut:
(TANGGA) (C4) (C6) (C5) (C2) (C3) (D5) (D4) (UTAMAN)
(D6) (D3)
(C1) (D7) (D2)
(D8) (D1)
(kamar) (MASJIDISBINNUA)
(Spulhock) (dapur) (dapur)
(RUANG PERAWAT)
(R. karu) (Mushollah)
(A6) (A7) (A8) (A1)
(B1) (A2) (B6)
(A3) (B3) (B4) (B5) (B2)
(TANGGA) (A5) (A4)
(GUDANG)
(LIFT)
Ruang Marwah 1 merupakan bagian dari ruang perawatan di irna bedah RSU Haji Surabaya. Ruang Marwah 1 terletak di lantai 1 dengan batas bagian timur adalah graha Nur Afiyah, bagian utara adalah masjid, bagian selatan adalah gedung farmasi. Adapun dalam ruang Marwah 1 terdiri beberapa ruangan yaitu: Nurse Station, Ruang Perawatan, Ruang Karu, Dapur, Musolla perawat, Kamar mandi pasien. Nurse Station di dalamnya terdapat meja antara lain: meja untuk rekam medik, lemari berkas-berkas buku laporan, lemari emergency, computer, televisi, kulkas perawat dan ruang dapur.
2. Lingkungan Kerja
Berdasrkan hasil pengkajian pada hari Senin tanggal 24 Maret 2014 didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur adalah 28 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut:
1) Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang Marwah lantai 1
Ruang A: 8 Bed (Untuk Perempuan)
Ruang B: 6 Bed (Untuk Perempuan)
Ruang C: 6 Bed (Untuk Laki-laki)
Ruang D: 8 Bed (Untuk Laki-laki)
2) Gambaran umum jumlah tempat tidur kelolaan mahasiswa praktek managemen Keperawatan
Ruang D: 8 Bed (Untuk Laki-laki)
3. Peralatan dan Fasilitas
a. Fasilitas alat dan bahan kesehatan
Tabel 2.9 Peralatan dan bahan kesehatan yang tersedia di ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya terdiri dari:
No
Nama Alat
Ratio
Kebutuhan/
standar
Jml yg ada
Kondisi
Ket
Baik
Rusak
1
Termometer : axila
rectal
3/ruang
3
1
1
-
1
2
3/ruang
3
4
4
-
4
3
Tensimeter
2/ruang
2
-
3
-
3
4
Tromol : Besar
Sedang
Kecil
1/ruang
1
2
-
-
-
5
1/ruang
1
4
2
-
2
6
1/ruang
1
3
4
-
4
7
Stetoskop : Dewasa
Anak
2/ruang
2
1
3
-
3
8
1/ruang
1
3
1
-
1
9
Bengkok : Besar
Kecil
2/ruang
2
-
3
-
3
10
2/ruang
2
1
-
-
-
11
Bak injeksi
1/ruang
1
1
1
-
1
12
Bak instrument : Besar
Sedang
1/ruang
1
1
1
-
1
13
1/ruang
1
-
-
-
-
14
Tabung Oksigen : Besar
Kecil
4/ruang
4
4
4
-
16
15
1/ruang
1
2
2
-
2
16
Korentang
2/ruang
2
3
3
-
3
17
Tempat korentang
1/ruang
1
3
3
-
3
18
Timbangan dewasa/ bayi
1/ruang
1
3
3
-
3
19
Gunting verban
2/ruang
2
3
2
1
3
20
Pinset : Anatomi
Chirurgic
5/ruang
5
6
6
-
6
21
5/ruang
5
5
5
-
-
22
Arteri klem :
Van pean
Van kocker
1/ruang
1
1
1
-
-
23
1/ruang
1
2
2
-
1
24
Tong spatel
1/ruang
-
-
-
-
2
25
Eskap
1/ruang
-
-
-
-
-
26
Buli buli panas/ WWZ
1/ruang
-
1
1
-
-
27
Ambubag : Dewasa
Anak anak
1/ruang
1
1
1
-
1
28
1/ruang
1
1
1
-
1
29
Kom stenlis bertutup
1/ruang
-
-
-
-
-
30
Cucing : Kecil
Besar
2/ruang
2
2
2
-
2
31
2/ruang
2
5
5
-
5
32
Oxy meter
1/ruang
1
1
1
-
1
33
Manometer O2/ flowmeter
1/ruang
1
6
6
-
3
34
Vena seksi set
1/ruang
1
2
2
-
1
35
Infuse pump
1/ruang
1
1
1
-
1
36
WSD set
1/ruang
1
1
1
-
1
37
Suction pump: Dewasa
Anak anak
1/ruang
1
1
1
-
1
38
1/ruang
1
-
-
-
-
39
X Ray viewer
1/ruang
1
1
1
-
1
40
Standar infuse
8/ruang
8
21
21
-
21
41
Brancard/ stretcher
1/ruang
1
1
1
-
1
42
Kursi roda
2/ruang
2
4
4
-
4
43
Kereta O2 : Besar
Kecil
2/ruang
2
2
2
1
2
44
1/ruang
1
2
2
1
2
45
Junction rase
1/ruang
1
-
-
-
-
46
Urinal
8/ruang
8
6
6
-
6
47
Stik pan
8/ruang
8
-
-
-
-
48
Tabung ukur BJ urine
1/ruang
1
-
-
-
-
49
Dressing card
3/ruang
3
4
4
-
5
50
Perkusi hammer
1/ruang
1
-
-
-
-
51
Senter
1/ruang
1
1
1
1
-
52
Hb sahli
1/ruang
1
-
-
-
-
53
Sterilisator
1/ruang
1
1
1
-
1
54
Instrument set
1/ruang
1
1
1
-
1
55
THT set
1/ruang
1
1
1
-
1
56
Nebulizer
1/ruang
1
1
1
-
1
57
Penggerus obat
1/ruang
1
1
1
-
1
58
ECG
1/ruang
1
1
1
-
1
59
ECG monitor
1/ruang
1
-
-
-
-
60
Treadmill
1/ruang
1
-
-
-
-
61
Defribilator dan monitor
1/ruang
1
-
-
-
-
62
EEG
1/ruang
1
1
-
-
1
63
Syring pump
1/ruang
1
1
-
1
-
64
Mayo cup
1/ruang
1
5
5
-
5
65
Gunting : tali pusat
1/ruang
1
-
-
-
-
66
Gunting epis
1/ruang
1
-
-
-
-
67
Gunting AJ
2/ruang
2
2
2
-
2
68
Gunting bengkok lancip
5/ruang
5
6
6
-
6
69
Gunting bengkok tumpul
5/ruang
5
5
5
-
5
70
Troli emergency
1/ruang
1
1
1
-
1
71
GDA set
1/ruang
1
1
1
-
1
72
Heting set
1/ruang
1
1
1
-
1
73
Nedle heating
5/ruang
5
11
11
-
11
74
Penlight
1/ruang
1
2
2
-
2
75
Kemoterapi
1/ruang
1
-
1
-
1
76
Mata set
1/ruang
1
-
1
-
1
77
Kolar brace
3/ruang
3
1
1
-
2
78
Masker kanole
3/ruang
3
1
1
-
1
79
Endrotraceal tube
1/ruang
1
2
2
-
2
80
Spuit gliserin
1/ruang
1
1
1
-
1
81
Drumbuist
1/ruang
1
1
1
-
1
82
Lampu kepala
1/ruang
1
1
1
-
1
83
Lampu tindakan
1/ruang
1
1
-
1
2
84
Tourniquet
3/ruang
3
2
2
-
2
85
Kom injeksi
3/ruang
3
3
3
-
3
86
Klemp
5/ruang
5
5
5
-
5
87
Nald fooder
5/ruang
5
1
1
-
1
88
Duk klemp
5/ruang
5
1
1
-
1
89
Registrin
1/ruang
1
2
2
-
2
b. Fasilitas untuk petugas Kesehatan, meliputi:
Nurse Station berada di bagian tengah antara ruang perawatan A,B,C,D yang sudah dimanfaatkan untuk timbang terima, proses pendokumentasian asuhan keperawatan, pusat konsultasi pasien dan keluarga, dan keperluan administrasi pasien.
1) Ruang Kepala Ruangan
2) Ruang Ganti/ Mushola perawat berada di depan ruang kepala ruangan
3) Kamar Mandi Pegawai di sebelah ruang kepala ruangan
4) Dapur bersebelahan dengan nurse station
5) Televisi 1 unit
6) Komputer 1 unit
c. Ruang Penunjang
1) Ruang Ganti dan Mushola
2) Ruang Sterilisasi Alat
3) Gudang
4) Ruang Tempat Pencucian Alat
d. Dokumentasi
1) Dokumentasi absensi karyawan
2) Dokumentasi absensi mahasiswa
3) Daftar inventaris alat kesehatan dan non kesehatan
4) Daftar pegawai ruangan
5) Dokumen rotasi dan mutasi
6) Dokumen bimbingan mahasiswa
7) Surat keluar dan masuk
8) Standar asuhan keperawatan
9) Laporan pelaksanaan PKMRS
10) Buku laporan harian
11) Buku timbang Terima
12) Buku rekam medic
13) Buku pengiriman laborat
e. Daftar Protap Keperawatan
1) Dokumentasi instrument
2) Tata cara pemberian obat pada penderita yang alergi obat
3) Penyimpanan alat-alat steril
4) Penanganan limbah medis tajam
5) Penanganan limbah medis nontajam
6) Penanganan limbah nonmedis
7) Pengelolaan limbah cair
8) Pemberian antibiotic intravena
9) Vaginal toucher
10) Penyimpanan kasa dan sarung tangan steril
11) Standar suhu operasional
12) Pemakaian ekg
13) Dekontaminasi sarung tangan dan alat medis atau instrument dengan larutan klorin 0,5%
14) Cara penggunaan alat pemadaman api ringan (apar)
15) Penerimaan pasien baru diruangan rawat inap
16) Penyimpan alat-alat steril
17) Pemberian antibiotic intravena
18) Dekontaminasi dan pembersihan ambubag atau masker muka
19) Dekontaminasi dan pembersihan kateter isap
20) Pelayanan alt kesehatan untuk unit
21) Mengambil pasien post operasi diruang pulih sadar
22) Menyuapi pasien
23) Memandikan pasien diatas tempat tidur
24) Perawatan jenazah diruangan
25) Melepas dower kateter
26) Mengganti alat tenun tanpa pasien atau dengan pasien diatasnya
27) Melepas infuse
28) Pemasangan dower kateter pria
29) Memberi obat melalui oral
30) Memasang pipa lambung (sonde)
31) Memakai sarung tangan
32) Memasang infus
33) Oral hygiene
34) Menerima pasien baru operasi elektif diruang rawat inap
35) Pemasanagn dower kateter wanita
36) Tranfusi darah
37) Cara melepas sarung tangan
38) Penanganan limbah medis tajam
39) Dekontaminasi instrument
40) Pengelolaan linen kotor diruang perawatan
41) Penghisapan lender (suction)
42) Pengukur suhu
43) Menghitung denyut nadi
44) Injeksi intravena
45) Injeksi intra cutan
46) Mengambil darah vena
47) Injeksi subcutan
48) Pembatalan pasien masuk rumah sakit
49) Penataan obat dan alat emergency di unit pelayanan
f. Standar Asuhan Keperawatan
1) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Tumor mamae
2) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Katarak
3) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan karsinoma mammae
4) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Fraktur
5) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan HIL
6) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan BPH
7) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Colic Ureter
8) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Apendixitis Akut
9) Asuhan Keperawatan pada pasien dengan COR
g. Inventaris alat tenun
Tabel 2.10 Daftar Inventaris Ruangan
No.
Nama Barang
Jumlah
Kondisi
Jumlah standart
( TTx3)
Keterangan
Baik
Rusak
1
Sprei
84
84
-
84
Kurang
2
Selimut
60
60
-
84
Kurang
3
Sarung bantal
84
84
-
84
Kurang
4
Taplak meja
28
28
-
60
Kurang
5
Bantal
30
30
-
30
Standar
6
Taplak meja pasien
60
60
-
60
Standar
7
Taplak meja besar
-
-
-
20
Kurang
8
Sarung O2 basar
10
10
-
20
Kurang
9
Skort kerja perawat
20
20
-
20
Standard
10
Skort kerja perlak
-
-
-
20
Kurang
11
Korden jendela
-
-
-
24
Kurang
12
Perlak
-
-
-
30
Kurang
13
Perlak besar
-
-
-
30
Kurang
14
Doek berlubang
10
10
-
20
Kurang
15
Doek tanpa lubang
10
10
-
30
Kurang
16
Tutup korentang
6
6
-
6
Kurang
17
Sketsel
1
1
-
2
Kurang
h. Fasilitas Pasien
Tabel 2.11 Fasilitas Pasien
No
Fasilitas
Kamar A
Kamar B
Kamar C
Kamar D
1
Tempat tidur
8 buah
6 buah
6 buah
8 buah
2
Kipas angin
2 buah
2 buah
2 buah
2 buah
3
Lemari
8 buah
6 buah
6 buah
8 buah
4
Kamar mandi
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
5
Meja makan
-
5 buah
6 buah
-
6
Kursi
8 buah
6 buah
6 buah
8 buah
7
Tangga kecil
-
-
-
-
8
Wastafel
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
9
Cermin
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
10
Urinal/ pispot
5 buah
2 buah
4 buah
2 buah
4. Obat Emergensi
Tabel 2.12 Obat emergency yang ada di Ruang Marwah RSU Haji Surabaya bulan maret 2014
No.
Obat
Stock
Pemakaian
Penambahan
Sisa
1
Adrenalin/epineprin amp
5
-
-
7
2
RL Infussion
5
-
-
0
3
Aminophilin amp
5
-
-
5
4
Ketoprofen supp
5
-
-
5
5
Buscopan amp
5
-
-
0
6
Dextrose 40% 25 cc
5
-
-
5
7
Isorbid Sublingual 5 mg
5
-
-
5
8
Diazepam amp
4
-
-
1
9
Furosemid amp
5
-
-
5
10
Diphenhidramin amp
5
-
-
3
11
Spuit 1cc / 3cc / 5cc
5/5/5
-
-
-/-/-
12
Kalnex injeksi
5
-
-
3
13
Kalmethason injeksi
5
-
-
8
14
Ephedrin injeksi
5
-
-
4
15
Sulfas Atropin injeksi
5
-
-
8
16
Dopamin injeksi
5
-
-
5
17
Dobutamin/dobuject
2
2
18
Buscopan
5
5
(Dokter Visite)2. Alur pengadaan obat
(Dokter memberi resep kepada perawat)
(Resep obat dicatat perawat dalam lembar pencatatan dan diserahkan pada keluarga)
(Keluarga pasien mengambil obat di instalasi farmasi)
(Obat diserahkan oleh keluarga pasien)
(Perawat mengatur jadwal pemberian obat)
(Obat injeksi diserahkan ke pasien) (Obat oral diserahkan ke pasien)
(Perawat memberikan obat ke pasien)
Bagan 2.3 Alur Pengadaan Obat untuk Umum di ruang Marwah 1
2.3.3. Metode Pemberian asuhan keperawatan (M3/Method)
Dari hasil pengkajian melalui kuesioner dan observasi mulai tanggal 24 - 25 Maret 2014 didapatkan bahwa model asuhan keperawatan profesional yang dilakukan di Ruang Marwah I saat ini adalah model tim-primer dan pada pelaksanaannya sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Pada observasi didapatkan pelaksanaan model asuhan keperawatan profesional sudah berjalan, terlihat dari semua perawat telah melakukan tugasnya sesuai dengan job description dan MAKP berjalan di semua shif. Dari 16 perawat Marwah 1,kepala ruangan dan kepala tim mengikuti pelatihan manajemen bangsal, dan telah dibentuk perawat primer I dan II.
2. Penerimaan Pasien Baru
Dari hasil pengumpulan data yang didapatkan pada tgl 24 Maret 2014 melalui observasi didapatkan bahwa penerimaan pasien baru di Marwah sudah berjalan tetapi belum optimal. Di Marwah 1C dalam menerima pasien baru yaitu saat pasien datang dari IGD atau poli perawat ruangan langsung menyuruh perawat pengantar untuk mengantarkan pasien ke bednya kemudian perawat pengantar kembali dan perawat ruangan memperkenalkan diri, menjelaskan fasilitas, aturan rumah sakit sesuai yang tercantum dalam lembar penerimaan pasien baru, lembar persetujuan tindakan medis dan meminta inform consent tentang sentarlisasi obat. Memberitahu keluarga jika ada yang tidak dimengerti ditanyakan ke perawat dan kemudian perawat ruangan melakukan pendokumentasian. Dalam penerimaan pasien baru seharusnya pertama perawat melakukan serah terima dengan perawat pengantar kemudian memperkenalkan diri dan identifikasi pasien. Kemudian memasang gelang dan tanda segitiga pada pasien yang beresiko jatuh, gelang berwarna merah jika ada alergi. Setelah itu melakukan pengkajian pasien baru dan dilanjutkan dengan penjelasan fasilitas dan lain sebagainya.
1. Timbang Terima
Dari hasil pengumpulan data yang di dapat mulai tanggal 24-25 Februari 2014 dengan observasi di ruang marwah 1 saat ini untuk pembagian sift sudah di laksanakan. Kegiatan timbang terima pada sift pagi sesuai dengan jam dines yang di pimpin oleh kepala ruangan dan dilakukan secara lisan dan tertulis dengan menggunakan format timbang terima yang sudah sesuai dengan standart dan buku timbang terima. Setelah itu perawat sift malam menyampaikan timbang terima pada perawat sift pagi. Hal yang di sampaikan adalah: identitas dan diagnosa medis pasien, data (keluhan subjektif dan objektif), masalah keperawatan yang muncul tapi data yang mendukung belum spesifik, tindakan yang sudah di lakukan dan tindakan yang belum di lakuakan, pesan dokter mengenai perubahan dosis/nama obat dan terapi yang di berikan pada pasien, serta pesan khusu untuk kegiatan cek dan laboratorium (darah lengkap, urin lengkap, dll). Begitu juga pada pergantian perawat pada sift berikutnya. Setelah timbang terima di ners station selesai kemudian perawat memvalidasi ke ruangan-ruangan akan tetapi perawat tidak memeperkenalkan diri untuk pergantian sift dan tidak satu per satu bed untuk divalidasi. Validasi belum mencakup semuanya dimana kepatenan infus, lama pemasangan infus maupun keluhan atau kondisi terakhir dari pasien belum dilakukan.
2. Ronde Keperawatan
Dari Hasil pengumpulan data melalui observasi dan wawancara yang dilakukan mulai tanggal 24-25 Februari 2014 ronde keperawatan sudah dilakukan di Ruang Marwah 1 dan terkhir dilakukan ronde keperawatan pada bulan juli 2013. Ronde keperawatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pasien dan keleuarga pasien mengisi lembar informed consent. Ronde keperawatan dihadiri oleh dokter spesialis, karu, perawat ruangan, ahli gizi dan keluarga. Pada pelaksanaan ronde menggunakan format yang telah ditetapkan oleh RSU Haji Surabaya dengan melakukan persiapan sebelumnya dan biasanya pasien tersebut setelah dilakukan intervensi selama sesuai kriteria hasil belum juga mengalami perbaikan.
3. Supervisi Keperawatan
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 24-25 Februari 2014 melalui wawancara yang kami lakukan di Ruang Marwah I RSU Haji Surabaya selama ini supervisi dilakukan satu tahun 2 kali (Bulan juni dan November). Akan tetapi untuk sekarang supervisi tidak dilakukan lagi terakhir diadakan supervisi yaitu tanggal 28 januari 2014 visite besar terpadu dan tanggal 13 Februari 2014 visite besar bedah. Supervisi yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
4. Discharge Planning
Dari hasil pengumpulan data yang di dapat mulai tanggal 24-225 Februari 2014 melalui observasi dan wawancara dengan CI di ruang Marwah 1 format discharge planning sudah tersedia, dan sudah di laksanakan. Namun Pelaksanaanya di lakukan oleh perawat hanya pada saat pasien akan pulang saja. Isinya mencakup HE dan persiapan untuk kontrol selanjutnya. Untuk penjelasan tentang penyakit, obat dan masalah-masalah yang akan timbul setelah perawatan operasi semua merupakan wewenang dokter. Adanya kemajuan dari pasien dan keluarga pasien terhadap anjuran perawat mendukung terlaksananya discharge planning di ruang Marwah 1. Berdasarkan hasil kuisioner dari 13 perawat didapatkan 100% perawat menyatakan ada format discharge planning dan dijalankan setiap ada pasien pulang tetapi leaflet belum ada.
5. Pengelolaan Sentralisasi Obat
Dari hasil pengumpulan data yang di dapat mulai tanggal 24-25 Maret 2014 melalui observasi sentralisasi obat di Ruang Marwah 1 sudah dilaksanakan di semua kamar akan tetapi sentralisasi obat hanya dilakukan pada alkes dan obat injeksi sedangkan pada obat oral ada di pasien sendiri. Alur sentralisasi obat di Marwah 1 adalah obat diresepkan oleh dokter kemudian dokter menyerahkan ke perawat ruangan, selanjutnya perawat ruangan memberikan ke keluarga pasien untk menebusnya di apotek. Obat yang sudah ditebus kemudian diserahkan pada perawat ruangan dan dicatat di lembar penyerahan obat yang dilengkapi dengan data jumlah serta sisa dan selanjutnya keluarga menandatangani jumlah obat yang telah diserahkan dan perawat memilah obat oral dan obat injeksi, yang oral diserahkan lagi ke keluarga. Pemberian obat belum menerapkan teknik 5B dan 1W dimana perawat hanya memberikan kode kamar pasien tanpa menuliskan dosis, mengecek lagi identitas pasien pada gelang, mengevaluasi efek samping obat dll.
7. Dokumentasi Keperawatan
Pendokumentasian yang berlaku di Ruang Marwah I adalah sistem SOR (Source Oriented Record). SOR yaitu pendokumentasian yang berorientasi pada 5 komponen (lembar penilaian berisi biodata, lembar order dokter, lembar riwayat penyakit, catatan perawat, catatan dan laporan).
Tabel 2.13 Uraian lembar dokumentasi yang ada di Ruang Marwah I, antara lain
No
URAIAN BAGAN
SUMBER
1
Lembar indeks diagnosis (DMK 1)
TU
2
Lembar masuk dan keluar (DMK 2)
Dokter
3
Lembar catatan harian dokter (DMK 3)
Dokter
4
Lembar daftar masalah (DMK 3.1)
Dokter
5
Lembar program dokter laporan perawat/bidan (DMK 4 )
Perawat
6
Lembar hasil pemeriksaan laborat (DMK 5)
Perawat
7
Lembar hasil pemeriksaan radiologi/endoskopi/patologi anatomi/ EKG (DMK 6)
Perawat
8
Lembar konsultasi (DMK 7)
Dokter
9
Lembar observasi vital sign (DMK 8)
Perawat
10
Lembar persetujuan tindakan medis (DMK 9)
Perawat
11
Lembar discharge summary (ringkasan penyakit) (DMK 10)
Dokter
12
Lembar penolakan tindakan (DMK 11)
Perawat
13
Lembar pengkajian keperawatan (DMK 12)
Perawat
Berdasarkan observasi didapatkan hasil bahwa jarang dilakukan pengkajian secara head to toe dan pada lembar SOAP jarang dicatat keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi.
2.3.4 SUMBER KEUANGAN ( M4 MONEY)
Pengadaan dana bagi ruangan ( renovasi ruangan ), sumber daya operasional ruangan, pendanaan alat kesehatan, pendanaan fasilitas kesehatan bagi pasien, dan pendanaan bagi kesehatan ( habis pakai) berasal dari rumah sakit yang diperoleh dari APBD Profensi Jawa Timur melakui IRNA Medik. Sedangakan sumber kesejahteraan ruangan diperoleh dari Rumah Sakit, IRNA Medik. Dirungan intensif yang diberikan dari rumah sakit yaitu jasa maedik dan jasa pelayanan berubah uang, yang diberikan berdasarkan remonerasi, yaitu tingkat pendidikan, pangkat dan nama kerja selain itu sumber kesejahteraan ruangan yang lain berasal dsri koprasi kecil ruangan. Pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas diperoleh dari JPKTH bagi tenaga honorer, dan AKSES bagi tenaga PNS.
Tabel 2.14 Daftar Tarif Ruang Marwah 1
Jenis Tindakan
Kelas II
Kelas III
Sewa Ruangan/Kamar
102.000/hari
78.000/hari
Administrasi Ruangan
10.000
10.000
Ambil Darah Arteri/Vena
20.000 / 1x (Dws)
32.000 / 1x (anak)
20.000 untuk Dewasa
32.000 untuk anak
Memasukkan Obat IV
32.000 / hari
32.000 / hari
Perawatan Luka Gangrene
50.000 / hari
50.000 / hari
Perawatan Luka Post Operasi
20.000 / hari
20.000 / hari
Pasang Infus
20.000 untuk Dewasa
32.000 untuk anak
20.000 untuk Dewasa
32.000 untuk anak
Pasang NGT
32.000 / 1x
32.000 / hari
Nebulizer
32.000 / hari
32.000 / hari
Suction
32.000 / hari
32.000 / hari
Oksigen Nasal
5.000 / 2 jam
5.000 / 2 jam
Oksigen Masker
5.000 / 2 jam
5.000 / 2 jam
Tabung Oksigen Besar
5.000 / 2 jam
5.000 / 2 jam
Tabung Oksigen Kecil
5.000 / 2 jam
5.000 / 2 jam
Pasang Kateter
52.000
52.000
EKG
12.000/1x
12.000/1x
Visite Dokter
30.000/1 x
15.000/1x
Tabel 2.15 Persyaratan Administrasi Rumah Inap
JAMKESMAS
ASKES/ASTEK
UMUM
1. Peserta JAMKESMAS dari Surabaya menyiapkan surat kuota dari keseluruhan, dan rujukan RS terdekat, apabila dari luar Surabaya non kuota atau JAMKESDA menyiapkan surat dari keseluruhan dan tanda tangan dari bupati atau wali kota serta surat rujukan dari Rumah Sakit terdekat.
2. Untuk kuota surat yang di persiapkan dari pemerintah pusat yang sudah masuk data base, untuk melihat sudah masuk atau belum di lihat dari IKTK atau instalansi rawat jalan.
3. Ketika pasien pulang harus di lampirkan foto copy KSK, surat rujukan , kartu JAMKESMAS, surat dari keseluruhan dan form dari rawat inap JAMKESMAS non kouta dan kuota.
4. Untuk pengambilan obat perlu menambahkan foto copy KTP pengambilan obat.
1. Pasien yang akan masuk rawat inap hanya menyiapkan kartu ASKES /ASTEK. Pada pasien pulang di wajibkan menyiapkan persyaratan: status ASKES/ASTEK rujukan dari rumah sakit (bila dari daerah) surat jaminan pelayanan kesehatan masing-masing dua lembar.
2. Untuk persyaratan pemeriksaan penunjang sama seperti persyaratan pasien pulang.
Pasien umum tidak perlu menyiapkan surat apapun karena biaya semua di tanggung pribadi
2.5 M5 (Marketing)
2.5.1 Jumlah pasien
Berdasarkan pengkajian pada hari Senin tanggal 22 April 2013 didapatkan BOR 60,7%. kapasitas tempat tidur pasien di ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya yaitu 28 tempat tidur, sedangkan jumlah pasien pada tanggal 22 April 2013 adalah 17 orang.
2.5.2 Prosentase Kasus Terbesar di Ruang Marwah 1 3 Bulan Terakhir
Berikut adalah penjabaran julmah kasus terbesar bulan Januari-Maret 2013
Tabel 2.16 Prosentase kasus terbesar bulan Januari-Maret 2013 di Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya
No.
Diagnosa medis
SMF
Jumlah pasien
Presentase
()
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Tumor
Katarak
Ca Mamae
Fraktur
Hill
BPH
Colic Ureter
Appendixitis Acut
COR
AFF Pleting
Bedah Umum
Mata
Bedah Umum
Orthopedi
Bedah Umum
Urologi
Urologi
Bedah Umum
Bedah Syaraf
Bedah Ortopedi
36
11
27
59
24
20
11
26
38
14
13,5%
4,1%
10,1%
22,1%
9%
7,5%
4,1%
9,8%
10,4%
5,3%
Jumlah
266
95,9%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa diagnosa terbanyak di ruang marwah lantai 1 adalah fraktur sebesar 22,1%.
2.5.3 Jumlah Kunjungan pasien
a. BOR Ruang Marwah 1
Tabel 2.16 BOR Bulan Januari-Maret 2013 di Ruang Marwah 1RSU Haji Surabaya tahun 2013
Bulan
Pasien laki-laki
Pasien Perempuan
Jumlah
Kapasitas TT
BOR
Januari
256
239
495
868
57%
februari
169
169
338
784
43%
Maret
297
231
528
868
61%
Jumlah
722
639
1361
2520
161%
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Januari sampai dengan Maret 2013 jumlah pasien lebih sedikit. Hal tersebut dikarenakan jumlah pasien ruang marwah tergantung pada jumlah pasien yang ruang operasi.
b. Ganbaran LOS Ruang Marwah
Tabel 2.17 LOS dan ALOS 3 bulan terakhir di Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya tahun 2013
No
Bulan
JML PASIEN KRS
LOS (hr)
ALOS (hr)
1
Januari
133
462
1
2
Februari
115
585
3,2
3
Maret
118
538
4,6
Jumlah
366
1585
8,8
2.4 Analisis SWOT
Identifikasi Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan Analisis SWOT.
Dari hasil pengkajian dilakukan analisis SWOT berdasarkan sub sistem dalam MAKP yang meliputi : penerapan MAKP, sentralisasi obat, supervise, timbang terima, dokumentasi, discharge planning, ronde keperawatan, penerimaan pasien baru.
Tabel 2.17 Analisa SWOT
NO
ANALISIS SWOT
BOBOT
RATING
BOBOT x RATING
1.
M 1 (KETENAGAAN)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
S-W =
2,45 - 1,75 =
0,7
O-T =
2 1,3 =
0,7
1. 100 % tugas, peran dan wewenang yang jelas bagi karyawan
0,1
2
0,2
2. 2 orang CI di ruangan yang membimbing mahasiswa.
0,2
2
0,4
3. 100 % perawat yang pernah mengikuti pelatihan dan seminar
0,15
3
0,45
4. 80 % mahasiswa S1 keperawatan yang praktek di ruangan
0,1
2
0,2
5. kedisiplinan perawat
0,1
2
0,2
6. 80 % perawat menyatakan bahwa struktur organisasi yang ada sesuai dengan kemampuan perawat.
0,05
2
0,1
7. Jenis Ketenagaan :
S1 Keperawatan : 5 orang
D3 Keperawatan : 12 orang
Pekarya Kesehatan : 3 orang
0,3
3
0,9
TOTAL
1
2,45
WEAKNESS
1. Struktur organisasi tidak berdasarkan pengalaman kerja diruangan
0,25
1
0,25
2. Pelaksanaan MAKP belum optimal terutama pada Discharge Planning
0,75
2
1,5
TOTAL
1
1,75
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan/seminar khusus
0,1
3
0,3
2. Kepala ruangan dan staf menerima dengan baik dan memfasilitasi mahasiswa praktek manajemen keperawatan di ruangan
0,1
3
0,3
3. Adanya kerjasama antara perawat klinik dan mahasiswa
0,2
1
0,2
4. RSU Haji sudah mendapat akreditasi B pendidikan
0,3
3
0,9
5. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat
0,2
1
0,2
6. Adanya PRS yang membantu pekerjaan perawat
0,1
1
0,1
TOTAL
1
2
THREATENED
1. Ada tuntutan dari pasien untuk pelayanan yang lebih profesional.
0,1
1
0,1
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,1
1
0,1
3. Adanya pertanggungjawaban legalitas bagi pasien
0,1
1
0,1
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hokum
0,2
2
0,4
5. Kebijakan pemerintah tentang ASKESKIN/JAMKESMAS
0,2
2
0,4
6. bagian besar pasien diruang marwah 1 memiliki tingkat parsial dan total
0,3
2
0,6
TOTAL
1
1,3
2.
M2 ( SARANA PRASARANA)
Internal Factor (IFAS)
STRENGHT
S W =
1,4 1,5 =
0,1
O T =
2,5 1,5 = 1
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien dan tenaga kesehatan.
0,2
1
0,2
2. Semua sarana dan prasarana sudah digunakan sesuai kebutuhan ruangan.
0,1
1
0,1
3. Terdapat administrasi penunjang: buku ekspedisi, format timbang terima dan buku tindakan khusus.
0,2
1
0,2
4. Semua administrasi penunjang telah digunakan secara optimal.
0,2
1
0,2
5. Tersedianya Nurse Station
0,3
2
0,6
6. Pengelolaan sampah ruangan sudah terpisah antara sampah medis dan non medis
0,1
1
0,1
TOTAL
1
1,4
WEAKNESS
1. Belum ada ruang diskusi khusus untuk dokter dan perawat
0,2
1
0,2
2. Belum ada ruang isolasi pasien dengan kasus khusus
0,1
1
0,1
3. SAK masih sentralisasi
0,3
2
0,6
4. SOP tidak di letakkan di dekat alat
0,2
2
0,4
5. Kebutuhan brancart pasien setiap ruangan sebanyak 4
0,2
1
0,2
TOTAL
1
1,5
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Tersedianya dana untuk perbaikan dan penggantian alat-alat yang tidak layak pakai/rusak.
0,5
3
1,5
2. Adanya bantuan dari Rs Haji dalam pengadaan alat kesehatan
0,2
2
0,4
3. Sudah termanfaatkannya system administrasi secara optimal
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,5
THREATENED
1. Adanya tuntutan tinggi dari pasien untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai
0,5
2
1
2. Adanya kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang dibutuhkan
0,5
1
0,5
TOTAL
1
1,5
3.
M3 (METHODE)
1. MAKP
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
2 1,7 = 0,3
O T =
2,4 1,7 = 0,7
1. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayanan
0,2
2
0,4
2. Sudah ada model MAKP yang digunakan metode TIM primer
0,2
1
0,2
3. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim kesehatan yang lain.
0,1
1
0,1
4. Ada dokumentasi SOR
0,1
1
0,1
5. Mempunyai Standar Asuhan Keperawatan
0,1
3
0,3
6. Mempunyai Protap setiap tindakan
0,2
3
0,6
7. Pendidikan perawat minimal D3
0,1
1
0,3
8.
9.
TOTAL
1
2
WEAKNESS
1. Pelaksanaan model MAKP Tim primer dilaksanakan belum optimal
0,2
1
0,2
2. Pendokumentasian proses keperawatan belum optimal terutama di lembar evaluasi
0,1
2
0,2
3. Sentralisasi obat dilaksanakan belum optimal
0,2
3
0,6
4. Ronde keperawatan pelaksanaanya belum optimal.
0,2
1
0,2
5. Proses Timbang Terima sudah menyentuh pada aspek asuhan keperawatan tapi belum optimal
0,2
2
0,4
6. Job yang kadang-kadang belum sesuai bidangnya
0,1
1
0,1
TOTAL
1
1,7
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya kebijakan RS terhadap profesionalisasi perawat.
0,1
3
0,3
2. Adanya mahasiswa S1 keperawatan melaksanakan praktek manajemen di Ruang Marwah I.
0,2
2
0,4
3. Ada kerjasama antara institusi pendidikan dengan RSU Haji.
0,2
2
0,4
4. Kepercayaan dari pasien dan masyarakat cukup baik
0,3
3
0,9
5. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa keperawatan dengan perawat ruangan
0,2
2
0,4
TOTAL
1
2,4
THREATENED
1. Persaingan antar RS swastayang semakin ketat.
0,4
2
0,8
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional.
0,3
3
0,6
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,3
1
0,3
TOTAL
1
1,7
2. Dokumentasi keperawatan
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Pendokumentasian asuhan keperawatan model SOR (Source Oriented Record).
0,2
3
0,6
S W =
2,8 1,2 = 1,6
2. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pendokumentasian (format timbang terima dan sentralisasi obat, SAK).
0,4
4
1,6
3. Sistem pendokumentasian laporan harian untuk evaluasi menggunakan sistem SOAP.
0,2
1
0,2
4. Adanya kemauan perawat untuk melaksanakan pendokumentasian
0,2
2
0,4
TOTAL
1
2,8
WEAKNESS
1. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap: nama, RM tanda tangan belum dicantumkan, respon pasien pasca tindakan belum dipantau
0,4
2
0,8
2. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian kurang dilaksanakan secara optimal.
0,2
3
0,6
3. Banyaknya pendokumentasian yang dilakukan perawat
0,4
2
0,8
O T =
2,6 2,6 = 0,0
TOTAL
1
2,2
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan yang dapat membantu perawat dalam melakukan pendokumentasian yang benar.
0,3
3
0,6
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan (pengembangan SDM).
0,3
3
0,9
3. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan
0,3
3
0,9
4. Kerjasama yang baik antara perawat dengan mahasiswa
0,1
2
0,2
TOTAL
1
2,6
THREATENED
1. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi dari pasien tentang tanggung jawab dan tanggung gugat.
0,6
3
1,8
2. Banyaknya tugas yang melimpah
0,4
2
0,8
TOTAL
1
2,6
3. Ronde Keperawatan
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
3 1,8 = 1,2
O T =
3,3 3 = 0,3
1. 100 % perawat sudah mengerti definisi ronde
0,2
2
0,4
2. Bidang keperawatan dan ruangan mendukung adanya ronde.
0,2
3
0,6
3. Banyaknya kasus-kasus medikal bedah yang memerlukan perhatian khusus
0,2
2
0,4
4. Adanya tenaga perawat lulusan S1 di Marwah 1 sebanyak 5 orang
0,4
4
1,6
TOTAL
1
3
WEAKNESS
1. Sudah dilaksanakan ronde keperawatan, tetapi tidak semua masalah dilakukan ronde dan di dokumentasikan
0,3
1
0,3
2. Tidak semua perawat bisa mengikuti ronde
0,15
1
0,15
3. Ronde keperawatan belum terjadwal sebagai kegiatan rutin di ruangan
0,25
3
0,75
4. Belum adanya perawat yang mengikuti pelatihan tentang ronde keperawatan selain Karu dan CI.
0,3
2
0,6
TOTAL
1
1,8
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya kesempatan dari Karu untuk mengadakan ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktek
0,5
4
2,00
2. Adanya pelatihan dan seminar tentang managemen keperawatan
0,2
2
0,4
3. Adanya mahasiswa S1 keperawatan praktek manajemen
0,3
3
0,9
TOTAL
1
3,3
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional
0,4
3
1,2
2. Persaingan antara RS semakin kuat dalam pemberian pelayanan.
0,3
4
1,2
3. Perkembangan jenis penyakit baru.
0,3
2
0,6
TOTAL
1
3,00
4. Sentralisasi Obat
S T =
3,1 1,6 = 1,5
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan sentralisasi obat (tempat obat, format sentralisasi)
0,4
4
1,6
2. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat
0,3
3
0,9
3. Semua perawat mengemukakan pendapat mengerti tentang sentralisasi obat
0,2
2
0,4
4. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi obat
0,1
2
0,2
TOTAL
1
3,1
WEAKNESS
1. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan masih tersentral di Depo farmasi
0,4
1
0,4
2. Tidak ada supervisi terhadap kegiatan sentralisasi obat
0,6
2
1,2
TOTAL
1
1,6
O T =
3,25 2,4 = 0,85
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang membantu pelaksanaan sentralisasi obat
0,5
4
2
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
0,25
2
0,5
3. Adanya kemauan pasien yang menyetujui dilakukannya sentralisasi obat
0,25
3
0,75
TOTAL
1
3,25
THREATENED
\
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional
0,4
3
1,2
2. Pasien kadang tidak percaya tentang pengelolaan obat yang dilakukan
0,6
3
1,8
TOTAL
1
2,4
5. Supervisi
S W =
3 1,4 = 1,6
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
RSU Haji Surabaya adalah rumah sakit pendidikan yang terakreditasi B Pendidikan
0,15
2
0,3
Supervisi keperawatan sudah dilakukan di Ruang Marwah I dari bidang keperawatan kepada kepala ruangan
0,15
2
0,3
Kepala ruangan mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan
0,2
3
0,6
Supervisi dilakukan 1 tahun 2 kali oleh kepala ruangan
0,15
2
0,3
Supervisi dilakukan berfokus pada kedisiplinan dan skill perawat
0,35
3
1,5
TOTAL
1
3
WEAKNESS
1. Supervisi dilakukan 6 bulan sekali
0,3
2
0,6
2. Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi
0,1
2
0,2
3. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas
0,3
1
0,3
4. Belum ada uraian yang jelas tentang supervise
0,3
1
0,3
TOTAL
1
1,4
Eksternal Factor (EFAS)
O T =
2,5 3 = -0,5
S W =
2,65 2 = 0,65
O T =
3,25 2,4 = 0,85
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1 Keperawatan yang praktik manajemen keperawatan
0,5
3
1,5
2. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak melaksanakan tugas dengan baik.
0,3
2
0,6
3. Terbuka kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
0,2
2
0,4
TOTAL
1
2,5
THREATENED
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang profesional dan bermutu
0,6
3
1,8
2. Persaingan antar RS akan kualitas pelayanan keperawatan.
0,4
3
1,2
TOTAL
1
3
Timbang Terima
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shift
0,2
4
0,8
2. Kepala ruangan atau ketua tim memimpin kegiatan timbang terima
0,1
3
0,3
3. Format timbang terima sudah sesuai dengan standart
0,2
3
0,6
4. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
0,2
2
0,4
5. Ada buku khusus tentang pelaporan timbang terima
0,15
3
0,45
6. Tersedianya nurse station
0,05
2
0,1
7. Semua perawat mengetahui prinsip-prinsip timbang terima
0,1
1
0,1
TOTAL
1
2,65
WEAKNESS
1. Perawat kurang disiplin dengan waktu operan
0,3
3
0,9
2. Masalah keperawatan sudah muncul tapi belum spesifik
0,2
2
0,4
3. Penulisan timbang terima masih belum terdokumentasikan secara optimal
0,2
2
0,4
4. Masih banyak timbang terima tentang masalah medis
0,3
1
0,3
TOTAL
1
2
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1 Keparawatan praktik manejemen keperawatan.
0.5
4
2
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 Keperawatan yang praktik dengan perawat ruangan
0,25
3
0,75
3. Sarana dan prasarana penunjang cukup tersedia
0,25
2
0,5
TOTAL
1
3,25
THREATENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai
0,4
3
1,2
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
0,3
2
0,6
3. Persaingan antar ruangan yang semakin kuat dalam pemberian pelayanan
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,4
Discharge Planning
S W =
2,05 1,6 = 0,45
O T =
3,1 2,5 = 0,6
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Di ruang Marwah I sudah dilakukan discharge planning
0,2
2
0,4
2. Tersedia format discharge planning diruang Marwah I
0,15
2
0,3
3. Tersedia resume keperawatan untuk pasien pulang
0,15
1
0,15
4. Tersedia dokumentasi Discharge planning
0,2
2
0,4
5. Adanya kemauan perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien /keluarga
0,1
2
0,2
6. Memberikan penkes kepada pasien/keluarga selama di rawat atau pulang secara lisan.
0,2
3
0,6
TOTAL
1
2,0
WEAKNESS
1. Tidak tersedianya leaflet/brosur saat pasien pulang (focus dengan medis)
0,4
1
0,4
2. Discharge planning hanya dilakukan saat pasien pulang saja.
0,3
2
0,6
3. Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan secara lisan pada setiap pasien/keluarga
0,3
2
0,6
TOTAL
1
1,6
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1 yang praktik managemen keperawatan
0,4
4
1,6
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahaasiswa dengan perawat ruang marwah I
0,3
3
0,9
3. Pasien dan keluarga sebagian besar berpendidikan tinggi sehingga memudahkan penerimaan penkes yang disampaikan perawat.
0,1
2
0,2
4. Kemajuan pasien / keluarga terhadap anjuran perawat
0,2
2
0,4
TOTAL
1
3,1
THREATENED
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional.
0,2
3
0,6
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,2
2
0,4
3. Persaingan antar Rumah Sakit negeri yang makin ketat
0,3
3
0,9
4. Makin tingginya keingintahuan klien/keluarga/masyarakat tentang penyakit
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,5
Penerimaan Pasien Baru
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
3 2,9 = 0,1
O T =
2,6 3 =- 0,4
1. Di ruang Marwah I sudah dilakukan penerimaan pasien baru
0,4
3
1,2
2. Tersedianya format lembar serah terima pasien dari ruang lain, Ok atau IGD, adanya lembar pasien masuk rumah sakit, lembar pengkajian pasien, lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien dan lembar inform consent sentralisasi obat.
0,4
3
1,2
3. 76 % Pasien mengatakan perawat memperkenalkan diri ke pasien
0,2
3
0,6
TOTAL
1
3
WEAKNESS
1. Perawat tidak melakukan pengkajian pasien baru
0,5
3
1,5
2. Perawat tidak menjelaskan segala sesuatu tercantum dalam lembar penerimaan pasien baru
0,2
2
0,4
3. Perawat tidak meminta inform consent sentralisasi kepada keluarga pasien
0,1
2
0,2
4. Perawat tidak melakukan serah terima dengan perawat yang mengantar
0,2
4
0,8
TOTAL
1
2,9
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan
0,6
3
1,8
2. Kerjasama antara mahasiswa keperawatan dengan perawat ruangan
0,4
2
0,8
TOTAL
1
2,6
THREATENED
1. Adanya tuntutan lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional
0,5
3
1,5
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
0,5
3
1,5
TOTAL
1
3
4.
M4 (MONEY)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
2,8 3 = 0,2
O T =
3 2,5 = 0,5
1. Dana operasional Ruangan diperoleh dari rumah sakit
0,4
4
1,6
2. Dana fasilitas kesehatan diperoleh dari rumah sakit
0,3
2
0,6
3. Dana kesejahteran pegawai diperoleh dari rumah sakit Marwah I
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,8
WEAKNESS
1. Jasa intensif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama untuk semua perawat
0,5
3
1,5
2. Sistem administrasi terpusat
0,5
3
1,5
TOTAL
1
3
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya penjualan kebutuhan pasien (waslap,underpad,dll) di Ruangan sebagai penambah dana kesejahteraan Ruangan
1
3
3
TOTAL
1
3
TREATHENED
1. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
0,5
2
1,0
2. Alokasi dana untuk penunjang fasilitas kesehatan belum optimal
0,5
3
1,5
TOTAL
1
2,5
5.
M5 (MARKETING)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
2,5 3 = 0,5
O T =
3 2,5 = 0,5
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit : 85,7 % responden menyatakan puas, 7,14 % menyatakan cukup puas
0,5
3
1,5
2. Rata-rata BOR 50 - 65 % cukup
0,2
2
0,4
3. Adanya variasi karakteristik dari pasien (JPS, Umum, ASKES, ASTEK)
0,3
2
0,6
TOTAL
2,5
WEAKNESS
1. Terdapat pasien yang tidak puas terhadap pelayanan 7,14 %
1
3
3
TOTAL
1
3
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Mahasiswa S1 Keperawatan Praktik Manajemen
0,5
3
1,5
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
0,5
3
1,5
TOTAL
1
3
THREATENED
1. Adanya peningkatan standart masyarakat yang harus dipenuhi
0,5
3
1,5
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan
0,5
2
1
TOTAL
1
2,5
NO
ANALISIS SWOT
BOBOT
RATING
BOBOT x RATING
1.
M 1 (KETENAGAAN)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
S-W =
2,45 - 1,75 =
0,7
O-T =
2 1,3 =
0,7
8. 100 % tugas, peran dan wewenang yang jelas bagi karyawan
0,1
2
0,2
9. 2 orang CI di ruangan yang membimbing mahasiswa.
0,2
2
0,4
10. 100 % perawat yang pernah mengikuti pelatihan dan seminar
0,15
3
0,45
11. 80 % mahasiswa S1 keperawatan yang praktek di ruangan
0,1
2
0,2
12. kedisiplinan perawat
0,1
2
0,2
13. 80 % perawat menyatakan bahwa struktur organisasi yang ada sesuai dengan kemampuan perawat.
0,05
2
0,1
14. Jenis Ketenagaan :
S1 Keperawatan : 5 orang
D3 Keperawatan : 12 orang
Pekarya Kesehatan : 3 orang
0,3
3
0,9
TOTAL
1
2,45
WEAKNESS
1. Struktur organisasi tidak berdasarkan pengalaman kerja diruangan
0,25
1
0,25
2. Pelaksanaan MAKP belum optimal terutama pada Discharge Planning
0,75
2
1,5
TOTAL
1
1,75
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan/seminar khusus
0,1
3
0,3
2. Kepala ruangan dan staf menerima dengan baik dan memfasilitasi mahasiswa praktek manajemen keperawatan di ruangan
0,1
3
0,3
3. Adanya kerjasama antara perawat klinik dan mahasiswa
0,2
1
0,2
4. RSU Haji sudah mendapat akreditasi B pendidikan
0,3
3
0,9
5. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi perawat
0,2
1
0,2
6. Adanya PRS yang membantu pekerjaan perawat
0,1
1
0,1
TOTAL
1
2
THREATENED
1. Ada tuntutan dari pasien untuk pelayanan yang lebih profesional.
0,1
1
0,1
7. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,1
1
0,1
8. Adanya pertanggungjawaban legalitas bagi pasien
0,1
1
0,1
9. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hokum
0,2
2
0,4
10. Kebijakan pemerintah tentang ASKESKIN/JAMKESMAS
0,2
2
0,4
11. bagian besar pasien diruang marwah 1 memiliki tingkat parsial dan total
0,3
2
0,6
TOTAL
1
1,3
2.
M2 ( SARANA PRASARANA)
Internal Factor (IFAS)
STRENGHT
S W =
1,4 1,5 =
0,1
O T =
2,5 1,5 = 1
7. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien dan tenaga kesehatan.
0,2
1
0,2
8. Semua sarana dan prasarana sudah digunakan sesuai kebutuhan ruangan.
0,1
1
0,1
9. Terdapat administrasi penunjang: buku ekspedisi, format timbang terima dan buku tindakan khusus.
0,2
1
0,2
10. Semua administrasi penunjang telah digunakan secara optimal.
0,2
1
0,2
11. Tersedianya Nurse Station
0,3
2
0,6
12. Pengelolaan sampah ruangan sudah terpisah antara sampah medis dan non medis
0,1
1
0,1
TOTAL
1
1,4
WEAKNESS
6. Belum ada ruang diskusi khusus untuk dokter dan perawat
0,2
1
0,2
7. Belum ada ruang isolasi pasien dengan kasus khusus
0,1
1
0,1
8. SAK masih sentralisasi
0,3
2
0,6
9. SOP tidak di letakkan di dekat alat
0,2
2
0,4
10. Kebutuhan brancart pasien setiap ruangan sebanyak 4
0,2
1
0,2
TOTAL
1
1,5
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
4. Tersedianya dana untuk perbaikan dan penggantian alat-alat yang tidak layak pakai/rusak.
0,5
3
1,5
5. Adanya bantuan dari Rs Haji dalam pengadaan alat kesehatan
0,2
2
0,4
6. Sudah termanfaatkannya system administrasi secara optimal
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,5
THREATENED
3. Adanya tuntutan tinggi dari pasien untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai
0,5
2
1
4. Adanya kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang dibutuhkan
0,5
1
0,5
TOTAL
1
1,5
3.
M3 (METHODE)
2. MAKP
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
1,4 1,3 = 0,1
O T =
2,6 2,4 = 0,2
10. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan pelayanan
0,2
2
0,4
11. Sudah ada model MAKP yang digunakan metode TIM primer
0,2
1
0,2
12. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim kesehatan yang lain.
0,1
1
0,1
13. Ada dokumentasi POR
0,1
1
0,1
14. Mempunyai Standar Asuhan Keperawatan
0,1
3
0,3
15. Mempunyai Protap setiap tindakan
0,2
3
0,6
16. 80% perawat mau menerapkan TIM primer
0,1
1
0,3
17. 85% kepuasan pasien
0,1
2
0,2
18. Tenaga perawat yang S1 Keperawatan sebanyak 5 orang
0,1
1
0,1
TOTAL
1
2
WEAKNESS
7. Pelaksanaan model MAKP Tim primer dilaksanakan belum optimal
0,2
1
0,2
8. Pendokumentasian proses keperawatan belum optimal terutama di lembar evaluasi
0,1
2
0,2
9. Sentralisasi obat belum dilaksanakan
0,2
3
0,6
10. Ronde keperawatan pelaksanaanya belum optimal.
0,2
1
0,2
11. Proses Timbang Terima sudah menyentuh pada aspek asuhan keperawatan tapi belum optimal
0,2
2
0,4
12. Job yang kadang-kadang belum sesuai bidangnya
0,1
1
0,1
TOTAL
1
1,7
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
6. Adanya kebijakan RS terhadap profesionalisasi perawat.
0,1
3
0,3
7. Adanya mahasiswa S1 keperawatan melaksanakan praktek manajemen di Ruang Marwah I.
0,2
2
0,4
8. Ada kerjasama antara institusi pendidikan dengan RSU Haji.
0,2
2
0,4
9. Kepercayaan dari pasien dan masyarakat cukup baik
0,4
3
0,9
10. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa keperawatan dengan perawat ruangan
0,2
2
0,4
TOTAL
1
2,4
THREATENED
4. Persaingan antar RS swastayang semakin ketat.
0,4
2
0,8
5. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih profesional.
0,3
3
0,6
6. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,3
1
0,3
TOTAL
1
1,7
2. Dokumentasi keperawatan
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
5. Pendokumentasian asuhan keperawatan model POR (Problem Oriented Record).
0,2
3
0,6
S W =
2,4 1,5 = 0,9
6. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pendokumentasian (format timbang terima dan sentralisasi obat, SAK sudah menggunakan sistem komputerisasi).
0,4
4
1,6
7. Sistem pendokumentasian laporan harian untuk evaluasi menggunakan sistem SOAP.
0,2
1
0,2
8. Adanya kemauan perawat untuk melaksanakan pendokumentasian
0,2
2
0,4
TOTAL
1
2,8
WEAKNESS
4. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi tidak lengkap: nama, RM tanda tangan belum dicantumkan, respon pasien pasca tindakan belum dipantau
0,2
2
0,8
5. SAK belum dilaksanakan secara optimal karena isinya yang kurang sesuai dengan intervensi yang dibutuhkan
0,4
3
0,6
6. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian kurang dilaksanakan secara optimal.
0,4
2
0,8
7. Banyaknya pendokumentasian yang dilakukan perawat
0,3
2
0,6
O T =
2,5 2,6 = 0,1
TOTAL
1
1,5
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
5. Adanya program pelatihan yang dapat membantu perawat dalam melakukan pendokumentasian yang benar.
0,2
2
0,4
6. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan (pengembangan SDM).
0,2
3
0,6
7. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan
0,3
4
1,2
8. Kerjasama yang baik antara perawat dengan mahasiswa
0,1
3
0,3
TOTAL
1
2,5
THREATENED
3. Adanya tingkat kesadaran yang tinggi dari pasien tentang tanggung jawab dan tanggung gugat.
0,6
3
1,8
4. Banyaknya tugas yang melimpah
0,4
2
0,8
TOTAL
1
2,6
3. Ronde Keperawatan
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
3,5 2,15 = 1,35
O T =
3,3 3 = 0,3
5. 100 % perawat sudah mengerti definisi ronde
0,25
2
0,5
6. Bidang keperawatan dan ruangan mendukung adanya ronde.
0,35
3
1,05
7. Banyaknya kasus-kasus medikal bedah yang memerlukan perhatian khusus
0,2
2
0,4
8. Adanya tenaga perawat lulusan S1 di Marwah 1 sebanyak 5 orang
0,4
4
1,6
TOTAL
1
3,55
WEAKNESS
5. Sudah dilaksanakan ronde keperawatan, tetapi tidak semua masalah dilakukan ronde dan di dokumentasikan
0,3
3
0,9
6. Tidak semua perawat bisa mengikuti ronde
0,15
1
0,15
7. Ronde keperawatan belum terjadwal sebagai kegiatan rutin di ruangan
0,25
2
0,5
8. Belum adanya perawat yang mengikuti pelatihan tentang ronde keperawatan selain Karu dan CI.
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,15
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
4. Adanya kesempatan dari Karu untuk mengadakan ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktek
0,5
4
2,00
5. Adanya pelatihan dan seminar tentang managemen keperawatan
0,2
2
0,4
6. Adanya mahasiswa S1 keperawatan praktek manajemen
0,3
3
0,9
TOTAL
1
3,3
THREATENED
5. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional
0,4
3
1,2
6. Persaingan antara RS semakin kuat dalam pemberian pelayanan.
0,3
4
1,2
7. Perkembangan jenis penyakit baru.
0,3
2
0,6
TOTAL
1
3,00
8. Sentralisasi Obat
S T =
2,8 2 = 0,8
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
5. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pengelolaan sentralisasi obat (tempat obat, format sentralisasi)
0,4
4
1,6
6. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat
0,3
2
0,6
7. Semua perawat mengemukakan pendapat mengerti tentangn sentralisasi obat
0,2
2
0,4
8. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi obat
0,1
2
0,2
TOTAL
1
2,8
WEAKNESS
3. Tidak ada lembar serah terima obat kepada pasien tentang sentralisasi obat
0,3
2
0,6
4. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan masih tersentral di Depo farmasi
0,2
2
0,4
5. Tidak ada supervisi terhadap kegiatan sentralisasi obat
0,35
2
0,7
6. Resep obat ditulis oleh perawat yang seharusnya dilakukan oleh dokter
0,15
2
0,3
O T =
3,25 2,4 = 0,85
TOTAL
1
2
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
4. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang membantu pelaksanaan sentralisasi obat
0,5
4
2
5. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
0,25
3
0,75
6. Adanya kemauan pasien yang menyetujui dilakukannya sentralisasi obat
0,25
2
0,5
TOTAL
1
3,25
THREATENED
\
3. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional
0,4
3
1,2
4. Pasien kadang tidak percaya tentang pengelolaan obat yang dilakukan
0,6
2
1,2
TOTAL
1
2,4
5. Supervisi
S W =
3 1,4 = 1,6
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. RSU Haji Surabaya adalah rumah sakit pendidikan yang terakreditasi B Pendidikan
0,15
2
0,3
2. Supervisi keperawatan sudah dilakukan di Ruang Marwah I dari bidang keperawatan kepada kepala ruangan
0,15
2
0,3
3. Kepala ruangan mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan keperawatan
0,2
3
0,6
4. Supervisi dilakukan 1 tahun 2 kali oleh kepala ruangan
0,15
2
0,3
5. Supervisi dilakukan berfokus pada kedisiplinan dan skill perawat
0,35
3
1,5
TOTAL
1
3
WEAKNESS
5. Supervisin dilakukan 6 bulan sekali
0,3
2
0,6
6. Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi
0,1
2
0,2
7. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas
0,3
1
0,3
8. Belum ada uraian yang jelas tentang supervise
0,3
1
0,3
TOTAL
1
1,4
Eksternal Factor (EFAS)
O T =
2,3 3,5 = -1,2
S W =
6,1 1,9 = 4,2
O T =
3,25 2,4 = 0,85
OPPORTUNITY
4. Adanya mahasiswa S1 Keperawatan yang praktik manajemen keperawatan
0,5
3
1,5
5. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak melaksanakan tugas dengan baik.
0,2
1
0,2
6. Terbuka kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
0,3
3
0,6
TOTAL
1
2,3
THREATENED
3. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang profesional dan bermutu
0,5
3
1,5
4. Persaingan antar RS akan kualitas pelayanan keperawatan.
0,5
4
2,00
TOTAL
1
3,5
7. Timbang Terima
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
8. Timbang terima sudah dilakukan pada setiap pergantian shift
0,1
3
0,3
9. Tahap tahap proses timbang terima sudah dijalankan secara lengkap yaitu pre dan validasi ke pasien
0,05
2
1
10. Kepala ruangan atau ketua tim memimpin kegiatan timbang terima
0,05
3
1,5
11. Format timbang terima sudah sesuai dengan standart
0,2
2
0,4
12. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas
0,05
2
1
13. Selalu ada interaksi dengan pasien selama timbang terima
0,1
2
0,2
14. Ada buku khusus tentang pelaporan timbang terima
0,3
3
0,6
15. Tersedianya nurse station
0,05
2
1
16. Semua perawat mengetahui prinsip-prinsip timbang terima
0,1
1
0,1
TOTAL
1
6,1
WEAKNESS
5. Perawat kurang disiplin dengan waktu operan
0,3
1
0,3
6. Masalah keperawatan sudah muncul tapi belum spesifik
0,3
2
0,6
7. Penulisan timbang terima masih belum terdokumentasikan secara optimal
0,2
2
0,4
8. Masih banyak timbang terima tentang masalah medis
0,2
3
0,6
TOTAL
1
1,9
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
4. Adanya mahasiswa S1 Keparawatan praktik manejemen keperawatan.
0.5
4
2
5. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 Keperawatan yang praktik dengan perawat ruangan
0,25
3
0,75
6. Sarana dan prasarana penunjang cukup tersedia
0,25
2
0,5
TOTAL
1
3,25
THREATENED
4. Adanya tuntutan yang tinggi dari pasien untuk memberikan sarana dan prasarana yang memadai
0,4
3
1,2
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
0,3
2
0,6
6. Persaingan antar ruangan yang semakin kuat dalam pemberian pelayanan
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,4
6. Discharge Planning
S W =
2,05 1,6 = 0,45
O T =
3,1 2,5 = 0,6
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
7. Di ruang Marwah I sudah dilakukan discharge planning
0,2
2
0,4
8. Tersedia format discharge planning diruang Marwah I
0,15
2
0,3
9. Tersedia resume keperawatan untuk pasien pulang
0,15
1
0,15
10. Tersedia dokumentasi Discharge planning
0,2
2
0,4
11. Adanya kemauan perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien /keluarga
0,1
2
0,2
12. Memberikan penkes kepada pasien/keluarga selama di rawat atau pulang secara lisan.
0,2
3
0,6
TOTAL
1
2,0
WEAKNESS
4. Tidak tersedianya leaflet/brosur saat pasien pulang (focus dengan medis)
0,4
1
0,4
5. Discharge planning hanya dilakukan saat pasien pulang saja.
0,3
2
0,6
6. Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan secara lisan pada setiap pasien/keluarga
0,3
2
0,6
TOTAL
1
1,6
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
5. Adanya mahasiswa S1 yang praktik managemen keperawatan
0,4
4
1,6
6. Adanya kerja sama yang baik antara mahaasiswa dengan perawat ruang marwah I
0,3
3
0,9
7. Pasien dan keluarga sebagian besar berpendidikan tinggi sehingga memudahkan penerimaan penkes yang disampaikan perawat.
0,1
2
0,2
8. Kemajuan pasien / keluarga terhadap anjuran perawat
0,2
2
0,4
TOTAL
1
3,1
THREATENED
5. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional.
0,2
3
0,6
6. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
0,2
2
0,4
7. Persaingan antar Rumah Sakit negeri yang makin ketat
0,3
3
0,9
8. Makin tingginya keingintahuan klien/keluarga/masyarakat tentang penyakit
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,5
7. Penerimaan Pasien Baru
Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
2,9 2 = 0,9
O T =
2,6 3 =- 0,4
4. Di ruang Marwah I sudah dilakukan penerimaan pasien baru
0,3
3
0,9
5. Adanya serah terima pasien oleh perawat yang mengantar dengan perawat yang jaga
0,1
2
0,2
6. Tersedianya format lembar serah terima pasien dari ruang lain, Ok atau IGD, adanya lembar pasien masuk rumah sakit, lembar pengkajian pasien, lembar tata tertib pasien dan keluarga pasien dan lembar inform consent sentralisasi obat.
0,4
3
1,2
7. 76 % Pasien mengatakan perawat memperkenalkan diri ke pasien
0,2
3
0,6
TOTAL
1
2,9
WEAKNESS
5. Perawat tidak melakukan pengkajian pasien baru
0,5
2
1
6. Perawat tidak menjelaskan segala sesuatu tercantum dalam lembar penerimaan pasien baru
0,3
2
0,6
7. Perawat tidak meminta inform consent sentralisasi kepada keluarga pasien
0,2
2
0,4
TOTAL
1
2
Eksternal Factor (EFAS)
OPPORTUNITY
3. Adanya mahasiswa keperawatan praktik manajemen keperawatan
0,6
3
1,8
4. Kerjasama antara mahasiswa keperawatan dengan perawat ruangan
0,4
2
0,8
TOTAL
1
2,6
THREATENED
3. Adanya tuntutan lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang profesional
0,5
3
1,5
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
0,5
3
1,5
TOTAL
1
3
4.
M4 (MONEY)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
2,8 3 = 0,2
O T =
3 2,5 = 0,5
4. Dana operasional Ruangan diperoleh dari rumah sakit
0,4
4
1,6
5. Dana fasilitas kesehatan diperoleh dari rumah sakit
0,3
2
0,6
6. Dana kesejahteran pegawai diperoleh dari rumah sakit Marwah I
0,3
2
0,6
TOTAL
1
2,8
WEAKNESS
3. Jasa intensif untuk pelayanan dan jasa medik yang diberikan sama untuk semua perawat
0,5
3
1,5
4. Sistem administrasi terpusat
0,5
3
1,5
TOTAL
1
3
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
3. Adanya penjualan kebutuhan pasien (waslap,underpad,dll) di Ruangan sebagai penambah dana kesejahteraan Ruangan
1
3
3
TOTAL
1
3
TREATHENED
2. Adanya tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
0,5
2
1,0
4. Alokasi dana untuk penunjang fasilitas kesehatan belum optimal
0,5
3
1,5
TOTAL
1
2,5
5.
M5 (MARKETING)
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
S W =
2,5 3 = 0,5
O T =
3 2,5 = 0,5
4. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit : 85,7 % responden menyatakan puas, 7,14 % menyatakan cukup puas
0,5
3
1,5
5. Rata-rata BOR 50 - 65 % cukup
0,2
2
0,4
6. Adanya variasi karakteristik dari pasien (JPS, Umum, ASKES, ASTEK)
0,3
2
0,6
TOTAL
2,5
WEAKNESS
2. Terdapat pasien yang tidak puas terhadap pelayanan 7,14 %
1
3
3
TOTAL
1
3
Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
3. Mahasiswa S1 Keperawatan Praktik Manajemen
0,5
3
1,5
4. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
0,5
3
1,5
TOTAL
1
3
THREATENED
3. Adanya peningkatan standart masyarakat yang harus dipenuhi
0,5
3
1,5
4. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan
0,5
2
1
TOTAL
1
2,5
Diagram Layang ruang Marwah 1 O
1M2 (-0,1 , 1)
0,9SO (0,8 , 0,85) TT (4,32 ,0,85)
0,8
0,7
M1 (0,7 , 0,7)
0,6 DP (0,45 , 0,6)
M5 (-0,5 , 0,5) 0,5 M4 (0,2 , 0,5)
0,4
0,3 RK (1,35 , 0,3)
0,2M3 (0,1 , 0,2)
0,1
W S
1 -0,9-0,8 -0,7-0,6- 0,5 -0,4-0,3-0,2-0,10,10,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,911,1 1,21,31,4 -0,1
-0,2DK (0,9 , -0,1)
-0,3
-0,4 PPB (0,9 , -0,4)
\
-0,5
-0,6
-0,7
-0,8
-0,9
1SP (1,6 , -1,2)T
Keterangan :
1. M1: Ketenagakerjaan
2. M2: SaranadanPrasarana
3. M3: MetodePenerapan Model
a. MAKP: Model AsuhanKeperawatanProfesional
b. DK: DokumentasiKeperawatan
c. RK: RondeKeperawatan
d. SO: SentralisasiObat
e. SP: Supervisi
f. TT: TimbangTerima
g. DP: Discharge Planning
h. PPB: PenerimaanPasienBaru
4. M4: Keuangan
5. M5: Pemasaran
30
Recommended