View
219
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
Mengatasi diskriminasi terhadap
penyandang cacat:
Persoalan dan strategi penting
Kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja di Asia Timur
dan Tenggara: Panduan
2
• Menguraikan konsep dan peraturan internasional tentang
kesetaraan di tempat kerja bagi penyandang cacat
• Menguraikan bentuk-bentuk diskriminasi yang umum terhadap
penyandang cacat dalam hal pekerjaan dan jabatan
• Mengidentifikasi kebijakan dan upaya praktis untuk
menciptakan tempat kerja yang inklusif serta mempromosikan
kesetaraan kesempatan dan perlakuan di tempat kerja bagi
penyandang cacat.
Tujuan belajar
3
Prinsip kesetaraan untuk penyandang cacat
• Hak, kesempatan dan perlakuan yang adil dalam semua siklus
kehidupan dan pekerjaan untuk semua orang tanpa memandang
kecacatan mereka
• Semua orang bebas mengembangkan kemampuan pribadi mereka
dan melakukan pilihan tanpa dibatasi oleh stereotip, asumsi dan
prasangka tentang kecacatan mereka
• Ini bukan berarti semua ornag punya kemampuan yang sama atau
harus diperlakukan dengan cara yang sama, tapi perilaku, aspirasi dan
kebutuhan masyarakat yang berbeda perlu secara adil
dipertimbangkan, dinilai dan didukung, tanpa memandang status
kecacatan mereka
Prinsip
4
Jenis-jenis kecacatan
• Fisik: gangguan pada sistem muskuloskeletal, peredaran darah, pernafasan dan
saraf
• Panca indera: keterbatasan pendengaran & penglihatan
• Intelektual: keterbatasan fungsi kogniftif & keterampilan adaptif (misalnya sulit
belajar)
• Prsikososial gangguan (kesehatan mental /perilaku) yang terkait dengan kondisi
psikiatrik & mental yang dipengaruhi oleh faktor psikologis & sosial (misalnya
suasana hati, kepribadian, kebiasaan makan, gangguan yang terkait dengan zat
atau gangguan psikotik)
• Kecacatan yang tidak terlihat atau tersembunyi: tidak langsung terlihat:
misalnya radang sendi, kanker, epilepsi, gangguan kesehatan mental, HIV,
sindrom kelelahan kronis & dyslexia
650 juta orang di seluruh dunia menyangdang berbagai jenis kecacatan
(yaitu 10% dari jumlah penduduk dunia). Lebih dari 470 juta di antaranya
dalam usia kerja!
Apa itu kecacatan?
4
5
Standar internasional tentang kesetaraan bagi penyandang cacat
PBB
• Konvensi tentang Hak-hak Penyandang Cacat
& Protokol Opsional (2006)
ILO
• Konvensi ILO no. 111 tahun 1958 tentang Diskriminasi (dalam hal
Pekerjaan dan Jabatan)
• Konvensi ILO no. 159 tahun 1983 tentang Rehabilitasi Vokasional dan
Pekerjaan (untuk Penyandang Cacat) + Rekomendasi ILO No. 168
• Mengharuskan negara anggota untuk mengadopsi kebijakan nasional dan
melaksanakan upaya rehabilitasi vokasional
• Mempromosikan konsultasi dengan organisasi penyandang cacat
Standar - 1
6
Definisi diskriminasi dalam Konvensi PBB tentang Hak-hak
Penyandang Cacat (2006)
“adalah setiap perbedaan, pengecualian atau pembatasan atas dasar
kecacatan yang bertujuan atau memiliki dampak yang mengganggu
atau meniadakan pengakuan, kesenangan atau pelaksanaan, dengan
cara yang setara dengan orang lain, semua hak-hak asasi manusia dan
kebebasan fundamental di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil
atau bidang-bidang yang lain. Definisi ini mencakup segala bentuk
diskriminasi, termasuk menolak memberikan bantuan yang
wajar.”
Standar - 2
7
Diskriminasi kecacatan dalam berbagai tahapan siklus pekerjaan
• Hambatan dalam memperoleh pendidikan dan pelatihan
• Diskriminasi dalam memperoleh pekerjaan
• Konsentrasi di bidang pekerjaan berketerampilan rendah dengan upah
kecil
• Tingkat pengangguran tinggi
• Pelecehan di tempat kerja
Stigma yang mendalam dan asumsi yang salah tentang
penyandang cacat!
Bentuk-bentuk diskriminasi
8
Tidak adanya kecacatan sebagai persyaratan kerja yang wajar
• Persyaratan kerja yang wajar mengacu pada kemampuan, keterampilan dan karakteristik pribadi
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang terkait pekerjaan tersebut dengan
berhasil.
• Misalnya berjalan-jalan bukan merupakan persyaratan kerja yang wajar bagi seorang kasir
restoran, karena tugas utama seorang kasir adalah mengurus bon. Seseorang yang memiliki
gangguan mobilitas dapat bekerja sebagai kasir bila disediakan kursi di depan mesin kas
• Tidak adanya kecacatan atau kondisi kesehatan dapat dianggap sebagai persyaratan kerja yang
wajar apabila :
• Kecacatan atau kondisi kesehatan membuat pelamar atau pekerja tidak dapat melakukan
tugasnya, dan praktek atau lingkungan kerja yang ada tidak dapat disesuaikan agar dapat
membantu mereka melaksanakan pekerjaannya (bantuan yang wajar).
• Menolak seorang pelamar yang tidak dapat memenuhi persyaratan kerja yang wajar
bukanlah diskriminasi (Konvensi No. 111).
Persyaratan kerja yang wajar
8
9
Diskriminasi kumulatif berdasarkan berbagai alasan
• Kecacatan dan gender
• Penyandang cacat perempuan menghadapi masalah yang lebih besar di lingkungan pribadi maupun publik (misalnya dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan dan layanan kesehatan)
• Tanggungjawab membantu dan mengasuh penyandang cacat anak, adik atau orangtua dibebankan kepada perempuan
• Usia, kecacatan dan kondisi kesehatan: kecacatan dan kondisi kesehatan lebih sering dihadapi kelompok usia yang lebih lanjut
• Kemiskinan dan kecacatan
• 20% penduduk miskin dunia adalah penyandang cacat dan 82% di antara mereka hidup di bawah garis kemiskinan di negara-negara yang sedang berkembang
9
Diskriminasi berdasarkan berbagai alasan
10
Peralihan dari pendekatan amal & medis menjadi pendekatan berbasis hak
Model amal:
• Pekerjaan penyandang cacat dianggap sebagai kegiatan amal yang mulia, dan
bukan sebagai komponen penting dari produktivitas dan efisiensi tempat kerja.
Model medis:
• Difokuskan pada kondisi medis dan „memperbaiki‟ hambatan yang ada, dan tidak
difokuskan pada upaya untuk mengoptimalkan kapasitas pribadi mengatur
kehidupan mereka sendiri
• Masalah eksklusi sosial dan ketidaksetaraan tidak diatasi dengan baik
Model sosial (pendekatan berbasis hak
• Difokuskan pada upaya untuk menghapus hambatan yang ada dalam hal
fisik, sosial, budaya dan ekonomi agar penyandang cacat dapat berpartisipasi dan
memberikan kontribusi mereka sesuai kemampuan masing-masing.
• Perlu dicacat bahwa apa yang dimaksudkan dengan kelemahan bukanlah
hambatan tapi stigma, diskriminasi dan masyarakat non-inklusif
Pendekatan dan definisi
10
11
Upaya kebijakan
Upaya Perlindungan & Bantuan:
Bantuan wajar
• Modifikasi dan penyesuaian yang wajar dan diperlukan (Pasal 2, Konvensi PBB tentang Kecacatan).
• Sebagai contoh, membuat fasilitas yang dapat diakses penyandang cacat, menyediakan perlengkapan atau alat, menyesuaikan konten, jadwal pekerjaan, dll.
• Apabila bantuan ini menimbulkan hambatan yang tidak wajar terhadap pengoperasian bisnis pengusaha, maka pengusaha tidak harus melakukannya .
Tindakan afirmatif dan sistem kuota
• Undang-undang, peraturan dan sistem yang mengharuskan pengusaha menyediakan proporsi pekerjaan tertentu bagi penyandang cacat
11
12
Menciptakan tempat kerja yang inklusif
Tempat kerja inklusif (hambatan fisik, sosial & budaya dihapus)
• Desain universal: menciptakan lingkungan sosial, budaya dan fisik yang dapat
diakses semua orang tanpa memandang status kesehatan atau kecacatan mereka
• Tindakan pencegahan universal atau standar: mencegah resiko kerja seperti
potensi penyebaran infeksi dengan menerapkan prosedur kerja yang aman di
tempat kerja
• Keuntungan ekonomi dan organisasi untuk bisnis: meningkatnya produktivitas
secara menyeluruh, kualitas & kerjasama di tempat kerja, berkurangnya
penggantian pekerja
Strategi ILO untuk mengembangkan tempat kerja inklusif:
• Kode etik untuk mengelola penyandang cacat di tempat kerja (2001)
• Aksesabilitas
• Adaptasi
Strategi
12
13
Tindakan di Asia Timur dan Tenggara
Tindakan terhadap diskriminasi kecacatan yang diambil di Asia Timur dan Tenggara
Menghapus hambatan akses bagi penyandang cacat dalam memperoleh
pendidikan dan latihan kerja
Memerangi asumsi stereotip yang salah tentang penyandang cacat
Menghapus diskriminasi dalam akses ke pekerjaan, terutama pekerjaan
yang membutuhkan keterampilan tertentu
Membuat penyesuaian praktis di tempat kerja agar penyandang cacat
dapat berpartisipasi (bantuan yang wajar)
13
Recommended