View
242
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
i
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ
DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH
(LAZISMU) NGROMBO
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
NUR HALIMAH
NIM. 12.22.1.1.072
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2017
ii
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT,
INFAQ DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH
(LAZISMU) NGROMBO
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
NUR HALIMAH
NIM. 12.22.1.1.072
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2017
iii
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT,
INFAQ DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH
(LAZISMU) NGROMBO
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
NUR HALIMAH
NIM. 12.22.1.1.072
Surakarta, 28 Desember 2016
Disetujui dan disahkan oleh:
Dosen Pembimbing Skripsi
Khairul Imam SHI.,MSI.
NIP. 19821120 201403 1 001
iv
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT,
INFAQ DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH
(LAZISMU) NGROMBO
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
NUR HALIMAH
NIM. 12.22.1.1.072
Surakarta, 28 Desember 2016
Disetujui dan disahkan oleh:
Biro Skripsi
Ika Yoga, S.E., MM
NIP. 19790406 201403 1 001
v
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA : NUR HALIMAH
NIM : 12.22.1.1.072
JURUSAN : MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “MOTIVASI MEMBAYAR
ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH
MUHAMMADIYAH (LAZISMU) NGROMBO”
Benar-benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti
sebelumnya. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan
plagiasi, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian surat ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 28 Desember 2016
Nur Halimah
vi
NOTA DINAS
Khairul Imam, SHI.,MSI
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
NOTA DINAS
Hal : Skripsi
Sdr : Nur Halimah
Kepada Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Di Surakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan
mengadakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudara Nur
Halimah NIM: 12.22.1.1.072 yang berjudul:
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ
DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) NGROMBO
Sudah dapat dimunaqasahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (S.E.) dalam bidang ilmu Manajemen Bisnis Syari’ah.
Oleh karena itu, kami mohon agar skripsi tersebut segera dimunaqasahkan dalam
waktu dekat.
Demikian atas dikabulkannya permohonan ini disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 28 Desember 2016
Dosen Pembimbing Skripsi
Khairul Imam SHI.,MSI.
NIP. 19821120 201403 1 001
vii
PENGESAHAN
MOTIVASI MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ
DAN SHODAQOH MUHAMMADIYAH
(LAZISMU) NGROMBO
Oleh :
NUR HALIMAH
NIM. 12.221.1.072
Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosyah
Pada hari Jumat 27 Januari 2017 / 28 Rabi’ul Akhir 1438 H dan dinyatakan telah
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Dewan Penguji :
Penguji I (Merangkap Ketua Sidang):
Moh. Rifqi Khairul Umam, SE., MM __________________
NIP. 19890102 201403 1 002
Penguji II
Datien Erika Utami, SE., M.Si __________________
NIP. 19750824 199903 2 005
Penguji III
Usnan, S.E.I.,M.E.I __________________
NIP. 19850919 201403 1 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Surakarta
Drs. H. Sri Walyoto., MM., Ph.D
NIP. 19561011 198303 1 002
viii
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan) yang lain dan
hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap”
(Q.S. Al-Insyiroh: 6-8)
“Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kabaikan itu untuk drimu. Dan jika kamu
berbuat jahat, berarti kamu telah berbuat jahat atas dirimu pula”
(Q.S. Al-Israa: 7)
ix
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan dengan segenap cinta dan doa karya yang sederhana ini untuk :
Bapak dan Ibu tercinta yang saya hormati
Serta Kakak tercinta
Eri tersayang
Terima kasih untuk do’a restu yang telah dipanjatkan
Yang selalu memberikan dukungan, semangat dan kasih sayang yang tulus dan
tiada ternilai harganya
Ibu, ayah
Seandainya kalian tahu betapa sulit mimpi ini untuk aku raih, betapa berat semua
ini untuk aku mulai, Doa kalianlah yang membuatku hingga saat ini mampu
bertahan walau terasa amat sulit.
Terimakasih aku ucapkan untuk kalian semua
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat, nikmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan penelitian jenjang strata satu (S1)
dengan judul “Motivasi Membayar Zakat di Lembaga Amil Zakat, Infaq dan
Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Ngrombo” Program Studi Manajemen
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Surakarta dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Mudofir, M. Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Datien Eriska Utami, SE, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah.
4. Khairul Imam SHI.,MSI selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan banyak pengarahan dan bimbingan selama penulis menyelesaikan
skripsi.
5. Ika Yoga, S.E., M.M., selaku Biro Skripsi Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
xi
7. Ibu dan Bapak penulis yang senantiasa istiqomah dalam berikhtiar dan
mendoakan putra-putrinya. Khususnya Ananda yang berjuang dalam
menuntut ilmu.
8. Kakak tercinta terima kasih telah membantu menyemangati penulis.
9. Eru terimakasih atas dukungan, semangat yang kau berikan.
10. Sahabat-sahabat dan teman-teman angkatan 2012 yang telah memberikan
warna dalam kehidupan penulis selama penulis menempuh studi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta.
Tidak dapat penulis membalas semua yang telah diberikan, hanya doa dan
rasa syukur kepada Allah SWT, semoga Allah SWT tetap merahmati dan
meridhoi setiap langkah kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 28 Desember 2016
Penulis
xii
ABSTRACT
The purpose of this study was to find the motivation to pay zakat zakat
institutions, infaq and shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Ngrombo. The
variables of this study using three variables: the dependent variable and
independent variables. The dependent variable (Y) of the study was the motivation
to pay zakat. The independent variable (X) include: knowledge of zakat (X1),
income (X2), and the credibility of the institution of zakat (X3).
The research was conducted on motivation to pay zakat zakat institutions,
infaq and shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Ngrombo. The population in this
study is muzakki in LAZISMU Ngrombo, because the number muzaki limited so
the entire population will be the object of study as many as 36 respondents. The
method used is quantitative research method. This study using a tes instrument
(validity and reliability test), the classic assumption test (test multicoloniarity,
heteroscedasticity test and normality test), test hypothesis (multiple linear
regression), test the accuracy of the model (R2 test, F test), and t test. As for the
data with SPSS for windows 21.0 realease.
Based on these results the income variable is a variable that has a
dominant influence on the motivation variable pay zakat zakat institutions, infaq
and shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Ngrombo. Evidenced by the results of
the t test knowledge variable zakat, income and credibility have a significant
effect on the motivation to pay zakat. F test results can be concluded that there is
a simultaneous and significant influence between the variables knowledge zakat,
income and credibility on the motivation to pay zakat. Results obtained or the
coefficient of determination (R2) of 84.5%. This means that 84.5% of the variation
changes the rise and fall due to changes in the purchasing decision variables
zakat knowledge, revenue and credibility. While the remaining 15.5% were
caused by other factors not analyzed in the model used in the study.
Keywords: knowledge zakat, income, credibility, motivation to pay zakat
xiii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi membayar
zakat di lembaga amil zakat, infaq dan shodaqoh Muhammaduyah (LAZISMU)
Ngrombo. Variabel penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel
dependen dan variabel independen. Variabel dependen (Y) dari penelitian ini
adalah motivasi membayar zakat. Variabel independen (X) meliputi: pengetahuan
zakat (X1), pendapatan (X2), dan kredibilitas lembaga zakat (X3).
Penelitian dilakukan terhadap motivasi membayar zakat di lembaga amil
zakat, infaq dan shodaqoh Muhammaduyah (LAZISMU) Ngrombo. Populasi
dalam penelitian ini adalah muzakki di LAZISMU Ngrombo, karenasi jumlah
muzakki yang terbatas jadi seluruh populasi akan menjadi obyek penelitian yaitu
sebanyak 36 responden. Metode yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan uji instrumen (uji validitas dan
uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan
uji normalitas), uji hipotesis (uji regresi linier berganda), uji ketepatan model (uji
R2, uji F), dan uji t. sedangkan untuk olah data dengan menggunakan program
SPSS for windows realease 21.0.
Berdasarkan hasil penelitian ini variabel pendapatan merupakan variabel
yang memiliki pengaruh dominan terhadap variabel motivasi membayar zakat di
lembaga amil zakat, infaq dan shodaqoh Muhammaduyah (LAZISMU) Ngrombo.
Dibuktikan dengan hasil uji t variabel pengetahuan zakat, pendapatan dan
kredibilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi membayar
zakat. Hasil uji F dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan dan
signifikan antara variabel pengetahuan zakat, pendapatan dan kredibilitas terhadap
motivasi membayar zakat. Hasil diperoleh angka koefisien determinasi atau (R2)
sebesar 84,5%. Hal ini berarti 84,5% variasi perubahan naik turunnya keputusan
pembelian disebabkan perubahan variabel pengetahuan zakat, pendapatan dan
kredibilitas. Sedangkan sisanya 15,5% disebabkan oleh faktor lain yang tidak
dianalisis dalam model yang digunakan dalam penelitian.
Kata kunci: pengetahuan zakat, pendapatan, kredibilitas, motivasi membayar
zakat
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI .......................................... v
HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................... vi
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH .................................................. vii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................... 8
1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 8
1.4. Rumusan Masalah............................................................................... 8
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9
xv
1.6. Manfaat Penelitian ..............................................................................9
1.7. Jadwal Penelitian ................................................................................10
1.8. Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Keputusan Pembelian ........................................................................12
2.2. Citra Merek ........................................................................................19
2.3. Label Halal .........................................................................................23
2.4. Pengaruh Hubungan Antar Variabel...................................................28
2.5. Penelitian Terdahulu ...........................................................................28
2.6. Kerangka Berfikir ...............................................................................30
2.7. Hipotesis .............................................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian ...........................................................33
3.2. Jenis Penelitian ...................................................................................33
3.3. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ................................33
3.3.1. Populasi ....................................................................................33
3.3.2. Sampel ......................................................................................34
3.3.3. Teknik Sampel .........................................................................35
3.4. Data dan Sumber Data ........................................................................36
3.4.1. Data Primer ..............................................................................36
3.4.2. Data Sekunder ..........................................................................36
3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................................36
3.6. Variabel Penelitian .............................................................................37
xvi
3.7. Definisi Operasional Variabel ............................................................37
3.8. Instrumen Penelitian…………………………………………………40
3.8.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................41
1. Uji Validitas ..........................................................................41
2. Uji Reliabilitas ......................................................................41
3.8.2. Uji Asumsi Klasik ................................................................42
1. Uji Multikolinieritas .............................................................42
2. Uji Heteroskedastisitas .........................................................42
3. Uji Normalitas ......................................................................42
3.9. Teknik Analisis Data ...........................................................................43
3.9.1. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ...................................43
3.9.2. Uji Ketepatan Model .............................................................44
1. Uji Koefisien determinasi (R2) .............................................44
2. Uji F .....................................................................................45
3.9.3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)..........................46
BAB IV ANALISA DATA DAN PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Penelitian............................................................... 47
4.1.1. Sejarah Singkat Merek Kosmetik di Outlet Laris Kartasura 47
4.2. Pengujian dan Analisa Data ................................................................ 47
4.2.1. Hasil Analisis Deskriptif ...................................................... 47
4.3.Pengujian dan Hasil Analisis Data…………………………………... 50
4.3.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian…………………………….. 50
1. Hasil Uji Validitas………………………………………… 50
xvii
2. Hasil Uji Reliabilitas……………………………………… 52
4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik…………………………………... 53
1. Uji Multikolinieritas ........................................................ 53
2. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 54
3. Uji Normalitas………………………………………..... 55
4.3.3. Hasil Analisis Data………………………………………... 55
4.3.4. Uji Regresi Linier Berganda………………………………. 56
4.3.5. Uji Ketepatan Model……………………………………… 57
1. Uji Koefisien determinasi (R2) ........................................ 57
2. Uji F ................................................................................. 58
4.3.6. Uji T ..................................................................................... 59
4.4. Pembahasan Hasil Analisis Data .......................................................... 59
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .........................................................................................64
5.2. Keterbatasan Penelitian ......................................................................64
5.3. Saran-Saran .........................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................66
LAMPIRAN ........................................................................................................70
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. TOP Brand Index Kosmetik ....................................................... 6
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 48
Tabel 4.2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 48
Tabel 4.3. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan .......................................... 49
Tabel 4.4. Karakteristik Berdasarkan Kosmetik Pilihan Saya ..................... 49
Tabel 4.5. Karakteristik Berdasarkan Alasan Konsumen ............................ 50
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Citra Merek ................................... 51
Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Label Halal .................................... 51
Tabel 4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian .................... 52
Tabel 4.9. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 53
Tabel 4.10. Hasil Uji Multikoliniaritas .......................................................... 54
Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisita …………………………………… 54
Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas……………..……………………………… 55
Tabel 4.13. Hasil Analisis Regresi Berganda ………………………..……... 56
Tabel 4.14. Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………………..…… 58
Tabel 4.15. Hasil Uji F……...…………………………..…………………… 58
Tabel 4.16. Hasil Uji t ………………………………………………………. 59
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ..................... 15
Gambar 2.2. Kerangka Berfikir ....................................................................... 31
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian .............................................................................. 70
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian ......................................................................... 71
Lampiran 3 : Tabulasi Data Penelitian. .................................................................. 76
Lampiran 4 : Olah Data ......................................................................................... 88
Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup..................................................................... 103
xxi
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh negara-negara
berkembang adalah masalah ekonomi, termasuk negara Indonesia saat ini.
Permasalahan ekonomi seringkali berdampak negatif terhadap kehidupan sosial
masyarakat seperti, kemiskinan dan pengangguran yang sering kali menimbulkan
tindakan-tindakan kriminal(Mufraini, 2006: 161). Oleh karena itu, untuk
mengatasi problematika tersebut perlu adanya sebuah kebijakan untuk
penanggulangan masalah kemiskinan. Sebagai negara yang penduduknya yang
kurang lebih 85% beragama Islam, maka tuntunan dan kiat Islam dalam
mengantisipasi problematika kemiskinan umat menjadi penting untuk
direalisasikan. (nasional.republika.co.id)
Agar bisa menjadi solusi, salah satu caranya adalah dengan cara
penyaluran zakat. Zakat mengandung makna horizontal karena adanya hubungan
kemanusiaan, saling menolong antara si kaya dan si miskin. Untuk
memberdayakan potensi zakat maka diperlukan sebuah lembaga yang mampu
mengelola dana zakat untuk mendistribusikannya baik untuk konsumtif maupun
untuk usaha yang produktif. Kewajiban ini dijelaskan oleh Sunnah Nabi
Muhammad (SAW), yang rinci aturan mengenai nisab, haul, kondisi, jenis,
pedoman dan implementasi. (Qadir, 1998: 214).
Memahami definisi, persyaratan dan filsafat zakat merupakan faktor
penting dalam pemenuhan kewajiban ini oleh umat Islam. Menurut Sanep (2005),
50
1
2
tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang zakat mempengaruhi pembayaran
zakat yang timbul dari pendapatan atau pertanian. Selain itu, penelitian dilakukan
oleh Kamil (2002) menyimpulkan bahwa tingkat keyakinan (iman) dan
pengetahuan tentang peran utama bermain zakat dalam mempengaruhi orang
untuk membayar zakat.
Kesadaran pelaksanaan zakat masih belum diikuti dengan tingkat
pemahaman yang memadai tentang ibadah yang satu ini, khususnya jika
diperbandingkan dengan ibadah wajib lainnya seperti sholat dan puasa.
Kurangnya pemahaman tentang jenis harta yang wajib zakat dan
mekanismepembayaran yang dituntunkan oleh syariat Islam menyebabkan
pelaksanaan ibadah zakatmenjadi sangat tergantung pada masing-masing
individu.Hal tersebut pada gilirannya mempengaruhi perkembangan institusi
zakat, yang seharusnya memegang peranan penting dalam pembudayaan ibadah
zakat secara kolektif agar pelaksanaan ibadah zakat menjadi lebih efektf dan
efisien. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pemasyarakatan ibadah zakat yang
dituntunkan oleh syariat islam perlu ditingkatkan.
Konsep zakat yang ditawarkan Islam menjanjikan dimensi kemaslahatan
dan pengelolaan potensi sumber daya ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Pendekatan transformatif dalam pengembangan ekonomi Islam melalui gerakan
zakat sebagai gerakan ekonomi yang berlandaskan syariat Islam, merupakan
aktualisasi operasional ekonomi Islam dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.Zakat merupakan wujud pilar perekonomian Islam dalam
menjalankan fungsinya untuk mengelola dan menyalurkan dana umat kepada
3
orang-orang yang berhak.Permasalahan yang sering muncul ditengah masyarakat
kita adalah kepada siapa zakat harus diberikan. Lebih utama disalurkan langsung
oleh muzakki kepada mustahiq atau sebaliknya melalui amil zakat.
Jika disalurkan kepada mustahiq, memang ada perasaan tenang karena
menyaksikan secara langsung zakatnya tersebut telah disalurkankepada mereka
yang dianggap berhak menerimanya. Tapi terkadang penyaluran langsung yang
dilakukan oleh muzakki tidak mengenai sasaran yang tepat. Terkadang orang
sudah merasa menyalurkan zakat kepada mustahiq, padahal ternyata yang
menerima bukan mustahiq yang sesungguhnya, hanya karena kedekatan emosi
maka ia memberikan zakat kepadanya. Misalnya disalurkan kepada kerabatnya
sendiri, yang menurut anggapannya sudah temasuk kategori mustahiq, padahal
jika dibandingkan dengan orang yang berada dilingkungan sekitarnya, masih
banyak orang-orang yang lebih berhak untuk menerimanya sebab lebih fakir,
lebih miskin, dan lebih menderita dibanding dengan kerabatnya tersebut.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999
keberadaan zakat sangat penting, yaitu dengan pengelolaan zakat dapat
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan
tuntunan agama, meningkatkan fungsi dan peran keagamaan dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, serta meningkatkan
hasil guna dan daya guna zakat. Dengan adanya Undang-undang Nomor 38 tahun
1999 tentang pengelolaan zakat yang dirasa masih kurang optimal dengan
perkembanga zakat di Indonesia. Maka pada tahun 2001 DPR-RI mengesahkan
Undang-undang baru untuk menggantikan Undang-undang Nomor 38 tahun 1999
4
untuk mempermudah kegiatan pengelolaan zakat yang terus berkembang di
Indonesia dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaiakan
zakat sesuai dengan tuntunan agama, menjadi Undang-undang No. 23 Tahun
2011.(Abdillah, 2015 :308)
Disisi lain tingkat kepercayaan (trust) masyarakat pada badan atau institusi
pemerintah dan pengelola zakat masih rendah. Hal ini disebabkan oleh belum
adanya standar profesionalisme baku yang menjadi tolak ukur bagi badan atau
lembaga pemerintah dan pengelola zakat di Indonesia, sehingga efektifitas
penerapan ketentuan undang-undang tersebut masih bersifat setengah hati dalam
menjalankannya. (Kanji, 2011). Sebuah persepsi positif dari manajemen lembaga
zakat adalah faktor lain yang mempengaruhikepatuhan zakat ketika datang untuk
melakukan pembayaran ke lembaga resmi, semakin positif persepsi, semakin
tinggitingkat kepatuhan (Sanep, 2004). Untuk mencapai persepsi positif terhadap
lembaga zakat resmi, masyarakat perlu jaminan mengenai efisiensi manajemen
lembaga zakat dalam distribusi dana zakat. (Ahmad, 2011: 101).
Jika sepertijaminan disediakan, individu lebih bersedia untukmembayar
zakat ke lembaga formal untuk pembayaran zakat(Sanep, 2005).Kamil (2002)
berpendapat bahwa undang-undang yang jelas dan ketat mengenaizakat adalah
faktor penting lain yang mempengaruhi kepatuhan zakat, menyimpulkan bahwa
ada hubungan langsungantara respon individu terhadap hukum zakat
danprobabilitas membayar zakat melalui lembaga formaluntuk pembayaran zakat.
Secara teoritis, perilaku adalah sikap seseorang terhadap suatu objek yang
mempengaruhi pengambilan keputusan (Mueller, 1986). Perilaku individu terkait
5
dengan kepribadian seseorang itu kombinasi dari stabilitas fisik dan mental
karakteristik yang menjadikannya sebagai identitas pribadinya. Di antara
karakteristik mereka adalah sikap yang diambil dalam sehubungan dengan topik
tertentu dan cara individu berpikir, bertindak dan merasa tentang topik tertentu.
(Ahmad, 2011: 101).
Ada beberapa faktor yang diketahui mempengaruhi seseorang
perilakufisiologi (gender dan genetik), lingkungan, situasi, budaya dan kelompok /
keluarga (Kreitner dan Kinicki, 1998). Secara umum, faktor-faktor ini
diklasifikasikan menjadi dua kelompok internal dan eksternal. Lebih lanjut,
menurut Greenberg dan Baron (1995), perilaku terdiri dari kognitif dan afektif
komponen. Komponen kognitif berkaitan dengan pendapat seseorang atau
kepercayaan mengenai subjek yang didasarkan pada pendidikan individu atau
pengetahuan. Komponen afektif berhubungan dengan seseorang emosi atau
perasaan, seperti menyukai atau tidak menyukai, kepercayaan atau
ketidakpercayaan dan memutuskan apakah akan mendukung atau tidak
mendukung sesuatu.
Untuk membentuk kepatuhan membayar zakat dan memberikan layanan
kepada masyarakat muslim, saat ini banyak lembaga dan yayasan yang
mendirikan lembaga amil zakat dengan lingkup lokal daerahnya masing-
masingyang memotivasi pada para muzakki membayarkan zakat di lembaga zakat
sebagai sarana penyaluran zakat. (Ahmad, 2011: 101).
Salah satunya yaitu Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh
Muhammadiyah (LAZISMU), untuk mencapai optimalisasi potensi dari
6
pengelolaan zakat, maka perlu adanya sistem manajemen yang baik tujuannya
adalah agar dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.
Instrumen pengelolaan manajemen berdasarkan pendapat Bartol dan Martin
(2010) terdiri dari empat dimensi: 1) perencanaan, 2) organisasi, 3) pelaksanaan,
4) pemantauan dan evaluasi. Dalam prakteknya, manajemen diperlukan
dimanapun orang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Handoko (2003) setiap lembaga membutuhkan manajemen, tanpa
manajemen tidak akan ada lembaga/ organisasi yang akan mencapai sukses.
Penerapan fungsi manajemen yang baik akan meningkatkan peran dan tugas dari
lembaga atau organisasi tersebut. Menurut Ali (1988), zakat memiliki enam
prinsip: keyakinan agama, pemerataan dan keadilan, produktivitas, masuk akal,
kebebasan, prinsip-prinsip etika dan keadilan. Dan Indonesia yang memiliki
jumlah penduduk muslim terbesar di dunia harusnya mempunyai sistem tatanan
manajemen zakat yang lebih baik dalam pengelolaannya. Menurut Permono
(2005: 132) badan / lembaga pengelola zakat adalah penguasa atau pemerintah
sebagai lembaga yang berwenang mengurus zakat.
Hal ini sesuai dengan pengertian dari ayat 103 surat Al-Taubah, hadits-
hadits nabi baik yang berupa ucapan maupun yang berupa perbuatan dan
kebijaksanaan para para al-khulafaur rashidin.. Menurut Muhammad bin Ali al-
Shaukani (2007: 190) zakat harus diserahkan pada pemerintah melalui aparatur
negara yang disebut oleh Allah dengan ”al-amilin alaiha”.Selain dalam hal
pengelolaan sistem manajemen yang baik, pendidikan tentang kewajiban berzakat
7
ini juga perlu ditanamkan kepada masyarakat sejak usia dini supaya tercipta
kesadaran masyarakat terhadap kewajiban membayar zakat.
Berdasarkan latar belakang diatas ada beberapa faktor yang mempengaruhi
muzzaki untuk menyalurkan zakat di lembaga zakat seperti: faktor ibadah, iman,
peran ulama, pengetahuan zakat, harta kekayaan ataupendapatan, dan kredibilitas
lembaga amil zakat. Maka dari uraian latar belakang di atas, penulis sangat
tertarik untuk mengadakan penelitian di tempat dengan judul “MOTIVASI
MEMBAYAR ZAKAT DI LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN
SHODAKOH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) NGROMBO”.
1.2. Identifikasi Masalah
Beberapa latar belakang diatas, maka dapat diambil identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai zakat
2. Pendapatan yang rendah membuat masyarakat kurang termotivasi
membayar zakat
3. Rendahnya kredibilitas/ rasa aman terhadap lembaga zakat
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari arah dan sasaran penelitian,
serta dapat mengetahui sejauh mana penelitian ini dapat dimanfaatkan. Batasan
masalah penelitian ini dibatasi pada pengetahuan zakat, pendapatan, kredibilitas
lembaga zakat dalam zakat Maal.
8
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, maka beberapa rumusan masalah utama
yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengetahuan zakat berpengaruh terhadap motivasi membayar
zakat pada lembaga amil zakat?
2. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap motivasi membayar zakat
pada lembaga amil zakat?
3. Apakah kredibilitas berpengaruh terhadap motivasi membayar zakat
pada lembaga amil zakat?
1.5. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian penulis adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan zakat terhadap motivasi
membayarzakat pada lembaga amil zakat.
2. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan terhadap motivasi membayar
zakat pada lembaga amil zakat.
3. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitasterhadap motivasi membayar zakat
pada lembaga amil zakat.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat sebagai informasi agar dapat menambah wawasan
pengetahuan zakat
2. Bagi muzakki sebagai informasi yang memotivasi membayar zakat pada
lembaga amil zakat
9
3. Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam sempurnanya regulasi
yang diatur pemerintah tentang zakat
4. Bagi Peneliti sebagai bahan informasi yang berguna bagi semua pihak dari
pembahasan masalah yang peneliti sajikan
1.7. Jadwal Penelitian
Terlampir
1.8. Sistematika Penulisan Skripsi
Gambaran mengenai penelitian ini lebih jelasnya dilakukan secara
sistematik yang meliputi :
BAB IPENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi uraian tentang kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka
berfikir, hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi uraian tentang waktu dan lokasi, jenis penelitian, populasi, sampel,
teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik analisis data.
BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi uraian tentang gambaran umum penelitian, penguji dan analisis
data, dan pembahasan hasil analisis data.
10
BAB V PENUTUP
Berisi uraian tentang kesimpulan dari penelitian serta keterbatasan
penelitian dan saran dari penulis untuk penyelesaian masalah tersebut.
1
BAB IILANDASAN TEORI
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Pengetahuan Zakat
Pengetahuan zakat (Bukhari 2009) adalah pengetahuan masyarakat tentang
zakat, tujuan dan manfaat zakat, dampak yang akan diperoleh dari membayar
zakat yang akan melahirkan budaya berzakat masyarakat sebagai suatu kewajiban
yang harus ditunaikan. Pengetahuan masyarakat tentang zakat, cara pandangan
masyarakat tentang zakat sangat kental dengan nuansa fiqih harus ditambah
dengan cara pandang yang memungkinkan zakat dapat diberdayakan. Cara
pandang ekonomi dan social agaknya dapat ditambahkan dalam melihat
kewajiban zakat. Jika selama sebagian masyarakat memandang zakat sebagai
Iman yang terlepas kaitannya dengan persoalan sosial dan ekonomi, maka saat ini
zakat harus dipandang sebagai sumber kekuatan ekonomi yang dapat
dipergunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial umat Islam,
Dengan cara pandang demikian, maka pelaksanaan zakat tidak lagi semata-
mata dilihat dari persoalan sahtidaknya atau boleh tidaknya. Tetapi pelaksanaan
zakat dilihat pula dari dimensi ekonomi dan sosialnya. Ketika seseorang akan
menunaikan kewajiban zakatnya, maka dia tidak cukup hanya memperhatikan
nilai sahtidaknya kewajiban zakat tersebut. Dia juga harus memperhitungkan
dampak ekonomi dan sosial yang akan ditimbulkan dari zakat yang dibayarnya.
Faktor pengetahuan zakat memiliki nilai yang penting dalam konteks
pemberdayaan zakat. Sebab pengetahuan seseorang tentang sesuatu akan
50
11
2
mempengaruhi perilakunya. Dalam filsafat fenomenologis dikemukakan bahwa
tingkah laku manusia merupakan konsekuensi dari sejumlah pandangan atau
dokrin yang hidup dikepala manusia yang bersangkutan. Sebagai contoh
membayar zakat secara langsung kepada mustahiq (penerima zakat) dan
membayar zakat melalui lembaga. (Kanji, 2011)
Beberapa pengetahuan tentang zakat yang harus dipahami adalah :
A. Prinsip-prinsip Zakat
Zakat mempunyai enam prinsip, yaitu:
a. Prinsip keyakinan keagamaan (faith).
b. Prinsip pemerataan (equity) dan keadilan.
c. Prinsip produktivitas (productivity) dan kematangan.
d. Prinsip penalaran (reason).
e. Prinsip kebebasan (freedom).
f. Prinsip etik (ethic) dan kewajaran.(Djuanda, 2006)
Prinsip keyakinan keagamaan menyatakan bahwa orang yang membayar
zakat meyakini bahwa pembayaran tersebut merupakan salah satu manifestasi
keyakinan agamanya, sehingga kalau orang yang bersangkutan belum
menunaikan zakatnya, belum merasa sempuma ibadahnya. Prinsip pemerataan
dan keadilan cukup jelas menggambarkan tujuan zakat, yaitu membagi lebih adil
kekayaan yang telah diberikan Tuhan kepada umat manusia. Prinsip produktivitas
dan kematangan menekankan bahwa zakat memang wajar harus dibayar karena
milik tertentu telah menghasilkan produk tertentu. Hasil (produksi) tersebut hanya
3
dapat dipungut setelah melampaui jangka waktu satu tahun yang merupakan
ukuran normal memperoleh hasil tertentu.(Djuanda, 2006)
Prinsip nalar dan kebebasan menjelaskan bahwa zakat hanya dibayar oleh
orang yang bebas dan sehat jasmani serta rohaninya, yang merasa mempunyai
tanggungjawab untuk membayar zakat untuk kepentingan bersama. Zakat tidak
dipungut dari orang yang sedang dihukum atau orang yang menderita sakit
jiwa.Prinsip etik dan kewajaran menyatakan bahwa zakat tidak akan diminta
secara semena-mena tanpa memerhatikan akibat yang ditimbulkannya. Zakat tidak
mungkin dipungut, kalau karena pemungutan itu orang yang membayarnya justru
akan menderita.(Djuanda, 2006)
B. Tujuan Zakat
Yang dimaksud dengan tujuan zakat, dalam hubungan ini, adalah sasaran
praktisnya. Tujuan tersebut adalah:
a. mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan hidup serta penderitaan;
b. membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para mustahiq
(penerima zakat);
c. membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama Muslim dan
manusia pada umumnya;
d. menghilangkan sifat kikir atau serakah para pemilik harta;
e. membersihkan sifat iri dan dengki (kecemburuan sosial) dari hati
orang-orang miskin;
4
f. menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin
dalam suatu masyarakat;
g. mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang,
terutama pada mereka yang mempunyai harta;
h. mendidik manusia untuk berdisplin menunaikan kewajiban dan
menyerahkan hak orang lain yang ada padanya;
i. sarana pemerataan pendapatan untuk mencapai keadilan
sosial.(Djuanda, 2006)
C. Manfaat Zakat
Zakat adalah ibadah dalam bidang harta yang mengandung manfaat yang
demikian besar dan mulia, baik yang berkaitan dengan orang yang berzakat
(muzakki), penerimanya (mustahiq), harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun
bagi masyarakat keseluruhan. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai perwujudan keimanan kepada Allah Swt.
b. Karena zakat merupakan hak mustahik, zakat berfungsi untuk
menolong, membantu dan membina mereka, terutama fakir miskin, ke
arah kehidupan yang lebih baik.
c. Zakat sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana
maupun prasarana.
d. Zakat untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu
bukanlah membersihkan harta yang kotor,tetapi mengeluarkan bagian
dari hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan
benar.
5
e. Indikator utama ketundukkan seseorang terhadap ajaran
Islam.(Djuanda, 2006)
Adapun Multiplier effect dari zakat yaitu:
1) Menambah jumlah muzakki dan munfiq atau mushoddiq.
2) Melipatgandakan penguasaan asset dan modal di tangan umat Islam.
3) Membuka lapangan kerja yang luas.(Djuanda, 2006)
D. Syarat Harta yang Wajib Dizakatkan
a. Harta itu milik orang yang beragama Islam.
b. Harta itu adalah hak milik sepenuhnya seseorang.
c. Harta itu adalah harta yang produktif atau menghasilkan
d. Harta itu telah mencapai satu nishab (syarat perhitungan minimal suatu
harta telah wajib untuk dizakatkan).
e. Harta itu merupakan surplus (kelebihan) dari kebutuhan primer.
f. Pada harta tersebut tidak ada tanggungan utang atau tidak sedang
menanggung utang jatuh tempo, yang dapat mengurangi nishab
minimal.
g. Khusus harta yang berupa emas, perak, peternakan, pertambangan dan
perdagangan maka haruslah telah berusia lebih dari satu
tahun.(Djuanda, 2006)
E. Syarat-syarat wajib zakat
a. Muslim adalah seseorang yang beragama Islam.
b. Aqil, yaitu seorang Muslim yang telah dapat menggunakan akalnya
dan sehat secara fisik dan mental.
6
c. Baligh, yaitu seorang Muslim yang telah memasuki usia wajib untuk
zakat.
d. Memiliki harta yang mencapai nishab (perhitungan minimal syarat
wajib zakat).(Djuanda, 2006)
F. Orang yang berhak menerima zakat
Berikut ini 8 golongan orang Islam yang berhak menerima zakat:
1. Fakir (orang yang tidak memiliki harta)
2. Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)
3. Riqab (hamba sahaya atau budak)
4. Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)
5. Mualaf (orang yang baru masuk Islam)
6. Fisabilillah (pejuang di jalan Allah)
7. Ibnu Sabil (musyafir dan para pelajar perantauan)
8. Amil zakat (panitia penerima dan pengelola dana zakat). (Djuanda,
2006).
G. Macam-macam Zakat
a. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah merupakan zakat untuk
menyucikan diri. Dikeluarkan dan disalurkan kepada yang berhak pada
bulan Ramadhan sebelum tanggal 1 Syawal (hari raya Idul Fitri). Zakat
ini dapat berbentuk bahan pangan atau makanan pokok sesuai daerah
yang ditempati, maupun berupa uang yang nilainya sebanding dengan
ukuran/harga bahan pangan atau makanan pokok tersebut.
7
b. Zakat Mal (harta) adalah zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan
harta, apabila harta itu telah memenuhi syarat-syarat wajib
zakat.(Djuanda, 2006)
Zakat Mal terbagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan jenis harta
yang dimiliki. Antara lain sebagai berikut.
1) Zakat Binatang Ternak
Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil
(kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung). Syarat-syarat zakat ternak:
a) Sampai nishab, yaitu mencapai kuantitas tertentu yangditetapkan
hukum syara', jumlah minimal (nishab).
b) Telah dimiliki satu tahun, menghitung masa satu tahun anak-anak
ternak berdasarkan masa satu tahun induknya.
c) Digembalakan, maksudnya adalah sengaja diurus sepanjang tahun
dengan dimaksudkan untuk memperoleh susu, daging dan hasil
perkembangbiakannya.
d) Tidak untuk dipekerjakan demi kepentingan pemiliknya, seperti untuk
membajak, mengairi tanaman, alat transportasi, dan
sebagainya.(Djuanda, 2006)
2) Zakat Emas dan Perak
Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku
pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan
uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk
8
ke dalam kategori emas dan perak, sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat
disetarakan dengan emas dan perak.(Djuanda, 2006)
Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa,
kendaraan, tanah, dan lain-lain. Yang melebihi keperluan menurut syara' atau
dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat
diuangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal
tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang
tersebut.(Djuanda, 2006)
3) Zakat Harta Perniagaan
Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-
belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian,
makanan, perhiasan, danlain-lain. Perniagaan tersebut diusahakan secara
perorangan atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dan sebagainya.(Djuanda,
2006)
4) Zakat Hasil Pertanian
Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai
ekonomis, seperti umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias,
rumput-rumputan, dedaunan, dan lain-lain.(Djuanda, 2006)
5) Zakat Ma’din dan Kekayaan Laut
Ma’din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut
bumi dan memiliki nilai ekonomis, seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer,
giok, minyak bumi, batu-bara, dan lain-lain. Kekayaan laut adalah segala sesuatu
9
yang dieksploitasi dari laut, seperti mutiara, ambar, marjan, dan lain-
lain.(Djuanda, 2006)
6) Rikaz
Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan
harta karun. Termasuk di dalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang
mengaku sebagai pemiliknya.(Djuanda, 2006)
Nisab dan Kadar Zakat
a. Zakat atas Hasil Pertanian
Adapun nishab hasil pertanian adalah 5 wasaq atau setara dengan 653 kg
(gabah kering). Hal tersebut berdasarkan riwayat dari Jabir, dari Rasulullah Saw.,
“... tidak wajib bayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR
Muslim).(Djuanda, 2006)
Ausuq adalah bentuk jamak (plural) dari wasaq, di mana 1 wasaq = 60
sha’, sedangkan 1 sha’ = 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8
kg, dibulatkan menjadi 653 kg.(Djuanda, 2006)
Apabila hasil pertanian tersebut termasuk makanan pokok, seperti beras,
jagung, gandum, kurma dan lain-lain, maka nishabnya adalah 653 kg. Akan tetapi,
jika hasil pertanian itu bukan makanan pokok, seperti buah-buahan, sayur-
sayuran, daun, bunga, dan lain-lain, maka nishabnya disetarakan dengan harga
nishab dari makanan pokok yang paling umum di daerah (negeri)
tersebut.(Djuanda, 2006)
10
Kadar zakat untuk hasil pertanian, yang apabila diairi dengan air hujan,
atau sungai/mata air adalah 10%, sedangkan apabila diairi dengan disirami/irigasi,
maka zakatnya 5%. Dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang
disirami (irigasi) zakatnya 5%. Artinya 5% yang lainnya dialokasikan untuk biaya
pengairan. Imam az-Zarkoni berpendapat bahwa apabila pengelolaan lahan
pertanian dialiri dengan air hujan (sungai) dan disirami (irigasi) dengan
perbandingan 50:50, maka zakatnya 7,5% (3/4 dari 10%).(Djuanda, 2006)
Hasil pertanian yang bukan merupakan makanan pokok, seperti buah-
buahan, sayur-sayuran, bunga, daun, damar, kayu, dan lain-lain, yang memiliki
musim panen tertentu, zakatnya dihitung setiap kali musim panen. Sedang hasil
pertanian yang tidak memiliki musim panen tertentu atau panen secara terus-
menerus, zakatnya dihitung pada setiap akhir tahun. Nishabnya dihitung
berdasarkan harga yang senilai dengan harga nishab makanan pokok yang berlaku
di negeri yang bersangkutan.(Djuanda, 2006)
b. Zakat atas Binatang Ternak
Hewan ternak yang wajib dizakati antara lain : unta, sapi, kerbau, kuda
(kecuali kuda tunggangan), kambing domba, biri-biri, kecuali hewan yang
diharamkan menurut agama. Adapun perhitungan zakatnya sebagai
berikut:(Djuanda, 2006)
1) Sapi, Kerbau dan Kuda
Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi, yaitu 30
ekor. Artinya jika seseorang telah memiliki sapi (kerbau/kuda), ia telah
11
terkena wajib zakat. Berdasarkan hadis Nabi Muhammad Saw. yang
diriwayatkan oleh at-Tarmidzi dan Abu Dawud dari Muadz bin Jabbal r.a.,
maka dapat dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1. Perhitungan Zakat Binatang Ternak untuk Sapi, Kerbau dan
Kuda
Jumlah Ternak(ekor)
Zakat
30-3940-5960-6970-790-89
1 ekor sapi jantan/betina tabi'* (a)1 ekor sapi betina musinnah** (b)2 ekor sapi tabi'1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor sapitabi'2 ekor sapi musinnah
Sumber: Hadis Rasulullah Saw.
Keterangan:
* (a) Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2
** (b) Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3
Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya
bertambah 1 ekor tabi'. Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor,
zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.(Djuanda, 2006)
2) Kambing/Domba
Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bilaseseorang
telah memiliki 40 ekor kambing/domba maka is telah terkena wajib
zakat. Berdasarkan hadis Nabi Muhammad Saw., yang diriwayatkan
12
oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel
sebagai berikut:
Tabel 2.2. Perhitungan Zakat Binatang Ternak untuk Kambing
Jumlah Ternak (ekor) Zakat
40-120
121-200
201-300
1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)
2 ekor kambing/domba
3 ekor kambing/domba
Sumber: Hadis Rasulullah Saw.
Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka
zakatnya bertambah 1 ekor.(Djuanda, 2006).
3) Kuda
Untuk kuda tunggangan dan yang dipergunakan tidak dikenakan
zakat, sedangkan kuda yang diperjual-belikan, dianggap sebagai aset
perdagangan, maka termasuk pada zakat perdagangan 2,5%. Adapun
kuda yang diternak dengan maksud investasi, sebagian besar ulama
mengatakan tidak dikenai zakat. Imam Abu Hanifah berpendapat
dikenai zakat sebesar 1 dinar (4,25 gram emas) dengan nishab 5 ekor
jika kuda Arab, selain kuda Arab 2,5% dari nilai kuda-kuda
tersebut.(Djuanda, 2006).
Pendapat yang paling kuat untuk zakat kuda yang diternak dengan
maksud investasi adalah disamakan dengan zakat perdagangan, yaitu
2,5% dengan nishab senilai 85 gram emas,hal tersebut adalah untuk
13
memudahkan, karena harga seekor kuda saat ini dapat mencapai
puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah. Demikian itu merupakan
sebuah investasi. Adapun kuda yang dibisniskan sebagai tunggangan,
maka zakatnya adalah dari hasil yang didapatkannya apabila sampai
nishab, dengan kadar 2,5%.(Djuanda, 2006)
4) Unta
Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5
ekor unta, is terkena kewajiban zakat. Selanjutnya zakat itu bertambah,
jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah. Berdasarkan hadis
Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik,
maka dapat dibuat tabel sebagai berikut.
Tabel 2.3. Perhitungan Zakat Binatang Ternak untuk Unta
Jumlah (ekor) Zakat
5-9 1 ekor kambing/domba (a)10-14 2 ekor kannbing/domba15-19 3 ekor kambing/domba20-24 4 ekor kambing/domba25-35 1 ekor unta bintu Makhad
(b)*36-45 1 ekor unta bintu Labun (c)45-60 1 ekor unta Hiqah (d)61-75 1 ekor unta Jadz’ah (e)76-90 2 ekor unta bintu Labun (c)91-120 2 ekor unta Hiqah (d)
Keterangan:
(a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu
tahun atau lebih.
(b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
14
(c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5
Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya
bertambah 1 ekor bintu Labun, dan setiap jumlah itu bertambah 50
ekor, zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.(Djuanda, 2006)
5) Ternak Unggas (Ayam, Bebek, Burung, dan Lain-lain) dan Perikanan
Nishab pada temak unggas dan perikanan tidak diterapkan
berdasarkan jumlah (ekor), sebagaimana halnya sapi, dan kambing.
Akan tetapi dihitung berdasarkan skala usaha.
Nishab temak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1
Dinar = 4,25 gram emas mumi) atau sama dengan 85 gram emas.
Artinya, bila seorang betemak unggas atau perikanan, dan pada akhir
tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan
keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka
ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %. (Djuanda, 2006)
c. Zakat atas Emas dan Perak
Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas mumi) dan perak adalah 200
dirham (setara 672 gram perak). Artinya, bila seseorang telah memiliki emas
sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun, ia telah terkena wajib
zakat, yakni sebesar 2,5 %. Perhiasan emas atau yang lain tidak wajib dizakati ke-
cuali selebihnya dari jumlah maksimal perhiasan yang layak dipakai. Jika
15
layaknya seseorang memakai perhiasan maksi-mal 60 gram, yang wajib dizakati
hanyalah perhiasan yang selebihnya dari 60 gram.(Djuanda, 2006)
d. Zakat atas Harta Perniagaan
Harta perniagaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan, industri,
agroindustri, ataupun jasa, dikelola secara individu maupun badan usaha (seperti
PT, CV, Yayasan, Koperasi, dan lain-lain) nishabnya adalah 20 dinar (setara
dengan 85 gram emas murni). Artinya, jika suatu badan usaha pada akhir tahun
(tutup buku) memiliki kekayaan (modal kerja dan laba) lebih besar atau setara
dengan 85 gram emas (j ika per gram Rp25.000,00 = Rp2.125.000,00), maka is
wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%.(Djuanda, 2006)
Pada badan usaha yang berbentuk syirkah (kerja sama), maka jika semua
anggota syirkah beragama Islam, zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan
kepada pihak-pihak yang bersyirkah. Akan tetapi, jika anggota syirkah terdapat
orang yang non Muslim, zakat hanya dikeluarkan dari anggota syirkah Muslim
saja (apabila jumlahnya lebih dari nishab).(Djuanda, 2006)
Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan
atau lemari, etalase pada toko, dan lain-lain, tidak termasuk harta yang wajib
dizakati sebab termasuk ke dalam kategori barang tetap (tidak berkembang).
Usaha yang bergerak di bidang jasa, seperti perhotelan, penyewaan apartemen,
taksi, rental mobil, bus/truk, kapal laut, pesawat udara, dan lain-lain, kemudian
dikeluarkan zakatnya dapat dipilih di antara dua cara:
16
1) Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta kekayaan
perusahaan dihitung, termasuk barang (harta)penghasil jasa, seperti
hotel, taksi, kapal, dan lain-lain, kemudian keluarkan zakatnya 2,5 %.
2) Pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), hanya dihitung dari hasil
bersih yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian
zakatnya dikeluarkan 10%. Hal ini diqiyaskan dengan perhitungan
zakat hasil perta-nian, di mana perhitungan zakatnya hanya didasarkan
pada hasil pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.(Djuanda,
2006)
e. Zakat Profesi
1) Dasar Hukum
Firman Allah Swt.;
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak dapat bagian (QS Al Dzariyat
[51]: 19).
Wahai orang-orang yang beriman, infagkanlah (zakat) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik. (QS Al-Baqarah (21: 267).
Hadis Nabi Saw.: “Bila zakat bercampur dengan harta lainnya
maka is akan merusak harta itu.” (HR. al-Bazar dan Baihaqi)
2) Hasil Profesi
Hasil profesi (pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter,
notaris, dan lain-lain) merupakan sumber pendapatan (kasab) yang
17
tidak banyak dikenal di masa salaf (generasi terdahulu). Oleh
karenanya bentuk kasab ini tidak banyak dibahas, khususnya yang
berkaitan dengan “zakat”. Zakat profesi memang tidak dikenal dalam
khazanah keilmuan Islam, sedangkan hasil profesi yang berupa
hartadapat dikategorikan ke dalam zakat harta (simpanan/ kekayaan).
Dengan demikian, hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi
ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan
zakat.(Djuanda, 2006)
f. Zakat atas Harta Lain-lain
1) Saham dan Obligasi
Pada hakikatnya, baik saham maupun obligasi (juga sertifikat
bank) merupakan suatu bentuk penyimpanan harta yang potensial
berkembang. Oleh karenanya masuk ke dalam kategori harta yang
wajib dizakati, apabila telah mencapai nishabnya. Zakatnya sebesar
2.5% dari nilai kumulatif riil bukan nilai nominal yang tertulis pada
saham atau obligasi tersebut, dan zakat itu dibayarkan setiap
tahun.(Djuanda, 2006)
2) Undian dan Kuis Berhadiah
Harta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah
merupakan salah satu sebab dari kepemilikan harta yang diidentikkan
dengan harta temuan (rikaz). Oleh sebab itu, jika hasil tersebut
memenuhi kriteria zakat, wajib dizakati sebesar 20% (1/5).(Djuanda,
2006)
18
3) Hasil Penjualan Rumah (Properti) atau Penggusuran
Harta yang diperoleh dari hasil penjualan rumah (properti) atau
penggusuran, (Djuanda, 2006) mengkategorikan dalam dua macam:
a) Penjualan rumah yang disebabkan karena kebutuhan, termasuk
penggusuran secara terpaksa, maka hasil penjualan
(penggusurannya) lebih dulu dipergunakan untuk memenuhi apa
yang dibutuhkannya. Apabila hasilpenjualan (penggusuran)
dikurangi harta yang dibutuhkan jumlahnya masih melampaui
nishab, ia berkewajiban zakat sebesar 2.5% dari kelebihan harta
tersebut.
b) Penjualan rumah (properti) yang tidak didasarkan pada kebutuhan,
maka ia wajib membayar zakat sebesar 2.5% dari hasil
penjualannya. Penjualan rumah (properti) yang tidak didasarkan
pada kebutuhan maka ia wajib membayar zakat sebesar 2.5% dari
hasil penjualannya.
2.1.2. Pendapatan
Yusuf Qardhowi dalam Didin Hafidhuddin (2007:16) harta (al-amwal)
adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk menyimpan dan
memilikinya. Zarqa dalam Didin Hafidhuddin (2007:16) juga menyatakan bahwa
harta adalah segala yang diinginkan oleh manusia dan memungkinkan
menyimpannya sampai waktu yang dibutuhkan dan dimungkinkan untuk diperjual
belikan atau dimanfaatkan. Sadono Sukirno (2004 : 47) menyatakan pendapatan
19
adalah semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
memberikan sesuatu kegatan apa pun, yang diterima oleh penduduk sesuatu
negara.(Kanji, 2011)
Ujang Sumarwan (2004: 204) menyatakan bahwa pendapatan merupakan
imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukan
untuk mencari nafkah. Pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat
dikonsumsi oleh seseorang dalam seminggu dengan mengharapkan keadaan yang
sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Secara garis besar, pendapatan
adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang
diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
Pembagian pendapatan menurut Friedman dalam Stonier (1999: 131) ada
dua bagian, yaitu :
1. Pendapatan permanen atau pendapatan pokok. Pendapatan pokok
merupakan pendapatan tetap yang bisa diharapkan dan diterima terus selamanya.
Pendapatan ini tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukanya tergantung dari
jabatan, industrinya dan bagian-bagian dimana ia bekerja.
2. Pendapatan sementara atau pendapatan sampingan. Pendapatan sampingan
sebagai akibat dari fluktuasi dalam ekonomi. Pendapatan sampingan dapat pula
dikatakan pendapatan yang tidak tetap (Kanji, 2011)
Sedangkan jenis–jenis pendapatan dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Pendapatan Berupa Uang
Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang
sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontraprestasi.
20
Sumber–sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain–lain balas jasa dari
majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan
dari penjualan barang yang dipelihara di rumah, hasil investasi seperti bunga
modal, tanah, uang pensiun, jaminan sosial serta keuntungan sosial.
2. Pendapatan Berupa Barang
Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya reguler
dan biasa akan tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan di terima dalam bentuk
barang atau jasa. Barang–barang dan jasa yang diperoleh dengan harga pasar
sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi oleh yang menikmati barang atau
jasa. Demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pembelian barang dan
jasa dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa
barang.
3. Lain–lain Penerimaan Uang dan Barang
Merupakan segala penerimaan yang bersifat transfer redistributif dan
biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga misalnya penjualan
barang–barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil undian, warisan, penghasilan
piutang, penagihan piutang, kiriman uang. (Kanji, 2011)
Pendapatan masyarakat pada umumnya tidak berasal dari satu sumber saja,
melainkan dari berbagai sumber. Adapun sumber–sumber pendapatan masyarakat
itu adalah:
1. Penghasilan dari pekerjaan dalam hubungan kerja dan pekerjaan bebas
seperti penghasilan dari praktek dokter, notaris, akuntan publik dan
sebagainya,
21
2. Penghasilan dari kegiatan usaha melalui sarana pendidikan dan harta yang
dikerjakan sendiri misalnya penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan
tanah.
3. Penghasilan lain misalnya pembebasan utang dan lain–lain yang tidak
termasuk kelompok diatas. Dari pendapatan–pendapatan tersebut di atas,
dapat diketahui bahwa pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pendapatan yang diperoleh orang tua yang berupa uang. (Kanji,
2011)
2.1.3. Kredibilitas Lembaga Zakat
Kredibilitas menurut Keller (1998) diartikan sebagai seberapa jauh
konsumen percaya bahwa suatu perusahaan bisa merancang dan menghadirkan
produk serta jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Maslow dalam (Kanji, 2011) menyatakan bahwa rasa aman merupakan kebutuhan
yang sangat fundamental bagi setiap manusia.
Dengan demikian tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
kredibilitas lembaga pengelola zakat akan mempengaruhi masyarakat menunaikan
kewajiban zakat pada lembaga pengelola zakat. Kridibilitas lembaga pengelola
zakat dapat menunjukkan bahwa dapat mempengaruhi masyarakat untuk percaya
pada lembaga pengelola zakat dan menunaikan kewajiban zakat
dilembagapengelola zakat, dengan rasa aman dan nyaman yang diberikan oleh
lembaga pengelola zakat jugadapat meningkatkan pengumpulan dana zakat yang
ada.
22
Pilar utama manajemen pengelolaan dan pemberdayaan zakat menurut
Amiruddin Inoed (2005:144) terbagi menjadi tiga pilar yaitu:
1. Amanah
2. Profesional
3. Transparan (Kanji, 2011)
Muhammad Sukanta (2005) dalam buku Manajemen ZIS (BAZIS Provinsi
DKI Jakarta) merumuskan kredibilitas yang harus dibangun dari lembaga
pengelola zakat, yaitu:
1. Kredibilitas sumberdaya manusia (personal credibility).
2. Kredibilitas pengelolaan.
3. Kredibilitas kelembagaan an sarana prasarana.(Kanji, 2011)
Kredibilitas bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos,
pathos dan logos. Ethos adalah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter
pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Pathos adalah kekuatan
yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya,
sedangkan Logos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui
argumentasinya. (Cangara, 2007: 12).
Sumber kredibilitas merupakan pengertian yang dapat dikatakan oleh
Aristoteles dengan ethos, pathos, logos. Untuk melakukan komunikasi persuasi
yang efektif terdapat 3 faktor penting pada diri komunikator yakni kepercayaan
pada komunikator (source credibility), pegalaman, dan daya tarik komunikator
(source attractiveness).(Kanji, 2011)
23
Devito mengatakan bentuk kredibilitas dapat dibedakan atas 3 macam bagian,
yaitu:
1. Initial Credibility atau disebut juga kredibilitas ekstrinsik, yaitu
kredibilitas yang diperoleh sebelum proses komunikasi itu dimulai.
Misalnya seorang mendapatkan kredibilitas karena mempunyai title
didepan namanya. Andersen menyebutkan kredibilitas initial dengan
istilah Prior Ethos. Menurut Andersen, sumber komunikasi memperoleh
Prior Ethos karena berbagai hal. Kita membentuk gambaran tentang diri
komunikator itu dari pengalaman wakilan (vicarious experiences),
misalnya karena sudah lama bergaul dengan komunikator dan sudah
mendengarnya dari media massa.
2. Derived Credibility adalah kredibilitas yang diperoleh komunikatorselama
komunikasi berlangsung. Selama berlangsungnya kegiatankomunikasi,
umumnya hal yang kita bicarakan, baik secara eksplisitmaupun implisit
akan menampilkan diri kita sendiri. Topik yang kita bicarakan, perubahan
vokal, ekspresi wajah atau tingkat keyakinan pada apa yang kita bahas,
semuanya menampilkan diri kita sebagai pembicara. Andersen
menyatakan kredibilitas yang dicapai selama komunikasi itu berlangsung
dengan istilah Intrinsic Ethos. Intrinsic Ethos dibentuk oleh topik yang
dipilih, cara penyampaian, teknik-teknik pengembangan topik bahasan,
bahasa yang digunakan serta organisasi pesan atau sistematis yang dipakai.
Dengan kata lain, kita menyampaikan kesan tentang intelegensi, moral
24
atau niat baik sebagai pembicara dalam proses komunikasi yang kita
lakukan.
3. Terminal Credibility adalah kredibilitas yang diperoleh seorang
komunikator setelah mendengar atau pembaca mengikuti ulasannya.
Seorang komunikator yang ingin memperoleh kredibilitas perlu memiliki
pengetahuan yang dalam, pengalaman yang luas, kekuasaan yang dipatuhi
dan status sosial yang dihargai (Awza, 2012)
2.1.4. Motivasi Membayar Zakat
Robbin (2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk
melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.(Kanji, 2011)
Sedangkan Nitisemito (2004) mengemukakan bahwa motivasi adalah
merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang untuk melakukan
sesuatu yang kita inginkan. Sedangkan menurut Malthis (2001) motivasi
merupakan hasrat didalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan tindakan. Sedangkan Rivai (2004) berpendapat bahwa motivasi adalah
serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai
hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
Sesuai dengan konsep dari motivasi, hal yang harus dilakukan oleh
seorang pimpinan adalah memberikan inspirasi, semangat, dorongan kepada orang
lain, dalam hal ini motivasi bertujuan untuk menggiatkan semua muzzaki agar
25
sadar dalam kewajiban membayar zakat.Feldmen dalam Hamzah (2009 : 17)
motivasi adalah energI dalam diri seseorang yang ditandai oleh feeling dan
didahului oleh tanggapan terhadap tujuan. Selanjutnya dikemukakan bahwa
motivasi ini mengandung tiga elemen penting yaitu :
(a) motivasi mengawali perubahan energi pada setiap individu karena menyangkut
perubahan energi manusia, penampakannya akan menyangkut penampakan fisik,
(b) motivasi ditandai oleh adanya rasa atau efeksi seseorang,
(c) motivasi akan terangsang karena adanya tujuan.(Kanji, 2011)
Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan), teori motivasi yang
dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat
bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti: rasa lapar, haus,
istirahat
(2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan
tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
(4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya
tercermin dalam berbagai simbol-simbol status
(5) aktualisasi diri (selfactualization), dalam arti tersedianya kesempatan
bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam
dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
26
2.1.5. Lembaga Zakat
Lembaga zakat atau organisasi pengelola zakat adalah intitusi yang
bergerak di bidang pengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah. Sedangkan definisi
pengelola zakat menurut Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengawasan terhadap pengumulan, pendistribusian dan pendayagunaan
zakat.(Djuanda, 2006)
Sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) memiliki berbagai tingkatan, yaitu:
1. Nasional, dikukuhkan oleh menteri Agama
2. Daerah provonsi, dikukuhkan oleh gurbernur atas usul Kepala Kantor
Wilayah Departemen Agama Provinsi
3. Daerah Kabupaten atau kota, dikukuhkan oleh Bupati atau Walikota atas
usul Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten atau Kota
4. Kecamatan, dikukuhkan oleh Camat atas usul Kepala Kantor Urusan
Agama Kecamatan.
Karakteristik Lembaga Zakat/ Organisasi Pengelola Zakat:
a. Sumber daya berasal dari para donator yang mempercayakan kepada
lembaga
b. Menghasilkan berbagai jasa dalam bentuk pelayanan kepada
masyarakat.
c. Kepemilikan organisasi pengelola zakat tidak seperti lazimnya pada
organisasi bisnis. Biasanya terdapat pendiri, yaitu orang-orang yang
bersepakat untuk mendirikan organisasi pengelola zakat tersebut pada
27
awalnya. Pada hakikatnya, organisasi pengelola zakat bukanlah untuk
pendiri tetapi milik masyarakat.
Fungsi Lembaga Zakat :
1. Mengolektifkan dana dari sumbernya
2. Memelihara hak-hak public dan Negara
3. Menyim,pan surplus yang ada sebagai cadangan
4. Mendukung dakwah dari segi finansial
5. Mendorong perekonomian masyarakat(Djuanda, 2006)
2.2. Hasil Penelitian Yang Relevan
Adanya penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya
berperan sangat penting dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Beberapa
penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Qardhawi (1991), beliau selain membahas masalah zakat dari aspek
hukum yang dengan ijtihadnya mampu mengemukakan hal-hal baru yang belum
pernah dibahas oleh ulama-ulama sebelumnya, juga beliau membahas kedudukan
zakat dari perspektif ekonomi sebagai salah satu system moneter dan social yang
sesuai dengan kemajuan zaman. Selain Qardhawi, adalah Mannan (1997) yang
menguraikan panjang lebar masalah zakat betapa negara-negara Islam pada
periode klasik serta negara-negara Islam pada umumnya telah berhasil
memposisikan zakat sebagai sumber utama pendapatan pemerintahan.
Hasanuri (2010:59) mengatakan bahwa seseorang termotivasi untuk
membayar zakat karena : (1) Membayar zakat merupakan simbol dari keimanan
28
seseorang, (2) Membayar zakat adalah merupakan symbol ketaqwaan, (3)
Membayar zakat adalah merupakan symbol kebersihan dan kesucian jiwa.
Bukhari (2009) juga dalam tesisnya berkesimpulan bahwa motivasi seseorang
membayar zakat didasari karena panggilan keimanan dan ketaqwaan, tanpa
kesadaran iman dan taqwa seseorang cenderung enggan untuk membayar zakat,
karena dorongan nafsu kepemilikan terhadap harta kekayaan mereka, seringkali
mendominasi dari manusia untuk memilikinya.
Ali(2004) hasil penelitian menunjukkan bahwa factor keimanan dan
pengetahuan tentang zakat mempengaruhi muzakki dalam membayar zakat,
semakin tinggi tingkat keimanan dan pengetahuan zakat individu muslim akan
lebih cenderung untuk membayar zakat.
Penelitian lain Nazar (2006), penulis dalam tesisnya mengkritisi BAZNAS
yang dinilai belum mampu berperan secara signifikan dalam kapasitasnya yang
sangat strategis sebagai lembaga koordinator Nasional Institusi Pemerintah dan
pengelola zakat. Sementara itu Arrsa (2008), mengatakan bahwa Seyogyanya
pemerintah dan lembaga amil zakat berkoordinasi dalam merevitalisasi dan
mensosialisasikan pentingnya pengelolaan zakat yang akuntabel sebagai upaya
strategis dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia. Sedangkan Dinhi (2008)
berkesimpulan bahwa faktor Iman, pendapatan, organisasi zakat, dan disclosure
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan muzakki dalam membayar zakat.
Penelitian lain adalah Miftah (2008) menyatakan bahwa peran zakat dalam
pengentasan kemiskinan baru akan terwujud apabila ada paradigma dalam konsep
29
zakat yang dipahami dan diamalkan, serta perubahan konsep zakat harus bersifat
totalitas dan menyeluruh. Sementara Prayitno (2009) mengatakan potensi zakat di
Indonesia belum dikembangkan secara optimal dan belum dikelola secara
profesional. Hal ini disebabkan belum efektifnya Lembaga Zakat yang
menyangkut aspek pengumpulan administrasi, pendistribusian, monitoring serta
evaluasinya. Dengan kata lain, Sistem Organsisasi dan Manajemen Pengelolaan
Zakat hingga kini dinilai masih bertaraf klasikal, bersifat konsumtif dan terkesan
Inefisiensi sehingga kurang berdampak sosial yang berarti.
Hadad (2008), beliau dalam disertasinya menyimpulkan bahwa : (1)
kolaborasi ulama, umara dan aghniya‟merupakan suatu sistem yang terbentuk dari
sub-struktur yang saling bergantung antara satu dengan yang lainnya sedemikian
rupa, sehingga perubahan pada suatu bagian secara otomatis akan mempengaruhi
bagian-bagian lainnya. (2) aktivitas sistem kolaborasi yang mapan memiliki
fungsi untuk mempertahankan struktur-struktur lain dalam suatu sistem sosial,
seperti ekonomi, keluarga, politik, agama, pendidikan, dan hukum dan melihat
peran kolaborasi tersebut dalam pengelolaan zakat, baik sistem pengumpulan,
pendistribusian dan pendayagunaan secara profesional yang akan menjamin
kelangsungan hidup masyarakat. (3) Tawaran konsep bahwa ulama‟ sebagai elit
fungsional agama, umara sebagai elit fungsional penguasa dan aghniya‟ sebagai
fungsional pemilik modal. Manakala mereka berkolaborasi mengelola zakat
sesuai fungsi masing-masing, maka Islam tidak akan mungkin mengalami
permasalahan sosial, walaupun dunia tengah mengalami perubahan, sebab
30
H2
H3
H1
peredaran keuangan zakat tidak harus melalui pasar global dan tergantung
fluktuasi dolar.
2.3. Kerangka Berfikir
Kunci utama dalam mecapai sebuah lembaga yang baik tergantung pada
pencapaian tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut. Jika tingkat
kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut tinggi maka dapat dipastikan
sistem pengelolaan manajemen dalam lembaga tersebut akan berusaha bekerja
secara optimal. Untuk mencapai tingkat pengelolaan manajemen yang optimal
maka ada beberapa factor yang harus diperhatikan, dalam penelitian ini faktor-
faktor tersebut dibagi menjadi tiga faktor diantaranya adalah faktor kemampuan,
kebaikan hati dan integritas.
Berikut adalah kerangka berfikir secara teoritik bila dituangkan dalam
gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1Bagan Kerangka Pemikiran
Kredibilitaslembaga zakat(X3)
MotivasiMembayarZakat DiLembagaZakat(Y)
Pengetahuan zakat (X1)
Pendapatan (X2)
31
2.4. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan melihat hasil
penelitian sebelumnya serta kerangka pemikiran teoritis tersebut, maka disusun
hipotesis penelitian sebagai berikut:
2.4.1. Pengetahuan Zakat Berbengaruh Positif dan Signifikan Terhadap
Motivasi Membayar Zakat
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali
(2004) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa faktor keimanan dan
pengetahuan tentang zakat mempengaruhi muzakki dalam membayar zakat,
semakin tinggi tingkat keimanan dan pengetahuan zakat individu muslim akan
lebih cenderung untuk membayar zakat.
H1: Diduga pengetahuan zakat berpengaruh terhadap motivasi membayar zakat
2.4.2. Pendapatan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Motivasi
Membayar Zakat
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
Dirga (2008) beliau berkesimpulan bahwa pendapatan seorang dapat mendorong
secara signifikan keputusan muzakki untuk membayar zakat dan mendorong
peningkatan besarnya nilai zakat. Tingkat pendapatan seseorang akan memberikan
pengaruh positif atau berbanding lurus terhadap tingkat pengeluarannya hingga
pada batasan tertentu. Hal ini dapat memotivasi seseorang muzakki untuk
mengeluarkan zakat.
H2 : Diduga pendapatan berpengaruh terhadap motivasi membayar zakat
32
2.4.3. Kredibilitas Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Motivasi
Membayar Zakat
Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang dijelskan oleh Maslow dalam
teori kebutuhan (Gibson, 1996) yang menyatakan bahwa rasa aman merupakan
kebutuhan yang sangat fundamental bagi setip manusia. Dengan demikian
tingginya tingkat kepercayaan muzakki terhadap kredibilitas lembaga amil zakat
akan mempengruhi motivasi membayar zakat. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penelitiDirga (2008) berkesimpulan bahwa
kredibilitas lembaga amil zakat dapat mendorong secara signifikan keputusan
muzakki untuk membayar zakat. Ini dibuktikan dari hasil wawancara dengan
beberapa responden yang mengaku lebih senang dan aman menyalurkan zakatnya
dilembaga amil zakat karena bisa lebih tepat guna.
H3 : Diduga kredibilitas lembaga zakat berpengaruh terhadap motivasi membayar
zakat
1
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi
Dalam hal ini penelitian dilakukan dari tanggal 15 Oktober 2016 dikantor
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh (LAZISMU) Masjid Al-Amin
Ngrombo Mertan Bendosari Sukoharjo.
3.2. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode Kuantitatif
menurut Margono dalam bukunya (Supriyanto dan Machfudz, 2010: 201) adalah
suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka
sebagai alat menemunkan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Penelitian kuantitatif ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian
survei dapat diungkapkan masalah aktual dan mendiskripsikannya, mempelajari
dua variabel atau lebih, membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria yang
telah ditentukan, atau menilai efektifitas suatu program. (Juliansyah, 2011: 38-39)
3.3. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan menurut Tika (2006: 33) populasi adalah himpunan
individu atau obyek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas.
50
43
2
Populasi terbatas adalah populasi yang dapat dihitung jumlahnya seperti
jumlah mahasiswa. Adapun populasi tidak terbatas, sulit dihitung jumlahnya
seperti jumlah pohon dalam hutan, jumlah bintang dilangit, jumlah butir pasir, dan
sebagainya (Tika, 2006: 33). Dalam penelitian ini jumlah populasi penelitian
adalah jumlah muzakki tetap LAZISMU Ngrombo yang sebanyak 36 muzaki.
3.4. Data dan Sumber Data
Data menurut Tika (2006: 57) adalah sekumpulan bukti atau fakta yang
dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tersebut. Sedangkan menurut Juliansyah
(2011: 137) adalah informasi yang diterimanya tentang suatu pernyataan atau
fenomena empiris, wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran (kuantitatif,
berupa angka-angka atau berupa ungkapan kata-kata atau kualitatif).
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden atau obyek
yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang diteliti. Dimana data
tersebut yang diperoleh berdasarkan kuesioner yang dibagikan secara langsung
kepada responden yaitu muzakki/donatur di Lembaga Amil Zakat (LAZISMU)
Ngrombo.
Sedangkan data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan
dan dilaporkan oleh orang atau instansi diluar peneliti sendiri, walaupun yang
dikumpulkan itu sesungguhnya data yang asli. Data sekunder juga dapat diperoleh
secara tidak langsung baik lewat dokumen, buku-buku, literatur, laporan atau
tulisan ilmiah, dan internet.
3
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Tika (2006: 58) pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Tehnik
pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian. cara mengumpulkan data pada penelitian
ini dengan:
1. Kuisoner (Angket)
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan pertanyaan-
pertanyaan kepada responden.
2. Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengajukan buku-buku yang
ada kaitannya dengan pengaruh pengetahuan zakat, pendapatan, dan kredibilitas
terhadap motivasi membayar zakat.
Dalam penelitian ini menggunakan kuisoner, setiap variabel tersebut akan
diukur dengan skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 132) skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai pertanyaan.
Untuk mendapatkan jawaban pertanyaan berupa peringkat angka-angka
atau yang sering disebut skala likert dengan menghadapkan seorang responden
dengan sebuah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban
sebagai berikut:
4
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
3. Teknik Wawancara
Wawancara kepada muzaki tetap di Lembaga Amil Zakat, Infaq dan
Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Kabupaten Sukoharjo, sebagai bahan
memperkuat hasil olah data yang telah dianalisis.
3.6. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu terbagi menjadi dua variabel:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah Motivasi
Membayar Zakat di Lembaga Zakat (Y).
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau
terpengaruhnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel
independennya adalah Pengetahuan (X1). Pendapatan (X2), dan Kredibilitas
(X3).
5
3.7. Definisi Operasional Variabel
Dasar penyusunan definisi operasional variabel adalah teori-teori yang
telah disusun pada bab 2 dalam skripsi. Teori-teori tersebut dikritisi dan dilakukan
justifikasi atau dioperasionalkan dalam bentuk variabel, maka dari itulah disebut
definisi operasional variabel.
1. Pengetahuan zakat (X1) adalahPengetahuan zakat yang dimaksud
adalah pengetahuan masyarakat tentangzakat, tujuan dan manfaat zakat,
dampak yang akan diperoleh dari membayarzakat yang akan
melahirkan budaya berzakat masyarakat sebagai suatukewajiban yang
harus ditunaikan. (Bukhari : 2009).
Indikatornya : 1. Mengetahui arti penting zakat
2. Mengetahui tujuan dan manfaat zakat
3. Mengetahui hikmah yang terkandung dalam
mengeluarkan zakat
2. Pendapatan (X2) adalahsegala kekayaan yang dimiliki olehwajib zakat
terhadap kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya. Besar
kecilnyaharta kekayaan atau pendapatan dapat mempengaruhi motivasi
muzakkimembayar zakat, sesuai dengan konsep yang diungkapkan
dalam konsepY=C+S (Boediono : 1993) mengenai konsep pendapatan
yang berhubunganlurus dengan pengeluaran. Zakat dianalogikan sama
dengan konsep komsumsidan tabungan sebagai pengeluaran.
Indikatornya : 1. Kekayaan yang menjadi obyek zakat adalah milik
sendiri
6
2. Kekayaan tersebut harus mencapai nisab
3. Mengetahui kekayaan yang menjadi obyek-obyek
zakat
3. Kredibilitas (X3) adalahKeller (1998) mengartikan sebagai seberapa
jauh konsumen percaya bahwa suatu perusahaan bisa merancang dan
menghadirkan produk serta jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Indikatornya : 1. Transparasi dalam pengelolaan dana zakat
2. Prosedur penerimaan zakat sesuai prosedur
3. Prosedur penyaluran dana tepat guna
4. Motivasi Membayar Zakat di Lembaga Zakat (Y) adalahdorongan yang
datang dalam diriseseorang dengan penuh kesadaran untuk
mengeluarkan kekayaan wajibzakatnya yang dilandasi oleh motivasi
keimanan, motivasi ketakwaan danmotivasi kesyukuran kepada Allah
SWT. (Hasanuri, 2010:59)
Indikatornya : 1. Masyarakat sadar kewajiban membayar zakat
2.Dorongan membayar zakat disertai pengetahuan zakat
dan pemahaman
3.8. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih
7
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya insrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah. (Arikunto, 2006: 168).
Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik Korelasi Product
Moment dari pearson. Pengujian ini menggunakan progam IBM SPSS versi 20
yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masingpertanyaan dengan
skor total. Nilai korelasi (r) dibandingkan dengan angka kritis dalam tabel korelasi
dan jika rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagi alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik.
Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk
memilih jawaban-jawaban tertentu. (Arikunto, 2006: 178).
Uji reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir yang valid, dimana
butir-butir yang valid diperoleh melalui uji validitas. Teknik yang digunakan
untuk uji reliabilitas adalah teknik Cronbach’s Alpha. Jika ralpha > 0,6 maka
instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan dengan menggunakan
program IBM SPSS versi 20.
3.9. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ini dilakukan karena dalam model regresi perlu
memperhatikan adanya penyimpangan-penyimpangan atas asumsi klasik, karena
pada hakekatnya jika asumsi klasik tidak dipenuhi maka variabel-variabel yang
menjelaskan akan menjadi tidak efisien. Asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam
penelitian ini, sebagai berikut:
8
1. Uji Normalitas
Digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau
tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi
pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji
normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. (Sunjoyo, 2013: 59).
Adapun terdapat beberapa cara untuk menguji normalitas. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan uji Kolmogorof Smirnov.Dikatakan normal
bila nilai residual yang dihasilkan diatas nilai signifikan yang ditetapkan 0,05.
(Ghozali, 2008: 30)
2. Uji Multikolinearitas
Untuk melihat ada atau tidaknya kolerasi yang tinggi antara variabel-
varabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda.Jika ada korelasi yang
tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara varibel bebas
terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. (Sunjoyo, 2013: 65)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat statistik untuk mendeteksi
ada atau tidaknya korelasi yang tinggi dengan melihat VIF tidak lebih dari 10 dan
nilai tolerance tidak kurang dari 0,1, maka dapat dikatakan terbebas dari
multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang
memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu
9
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homokesdastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. (Sunjoyo, 2013: 69)
Untuk menentukan apakah terdapat heteroskedastisitas dalam penelitian
ini adalah dengan melihat grafik scatter plot. Jika hasil data menyebar, yaitu di
atas dan di bawah nilai nol maka model regresi layak pakai karena bebas dari
heroskedastisitas.
3.10. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menganalisis pengaruh pengetahuan zakat, pendapatan, dan
kredibilitas terhadap motivasi membayar zakat, baik secara simultan atau parsial
digunakan metode Regresi Linier Berganda. Menurut Arikunto (2006: 295)
regresi ganda adalah suatu perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari
satu variabel bebas untuk mengadakan prediksi terhadap variabel terikat.
Untuk menganalisis regresi atas dasar Population Regresion Function
(PRF) sebagai berikut:
Yi = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ei
Dalam penelitian ini variabel bebas dan variabel terikat, ditentukan sebagai
berikut:
Yi = motivasi membayar zakat
β0 = konstanta, merupakan rata-rata nilai Yi pada saat X1,X2,X3 dan
X4sama dengan nol.
β1 = koefisien regresi parsial, mengukur nilai rata-rata Yi untuk tiap
unit perubahan X1 dengan menganggap X2, X3, X4 konstan.
10
X1 = pengetahuan zakat
β2 = koefisien regresi parsial, mengukur nilai rata-rata Yi untuk tiap
unit perubahan X2 dengan menganggap X1, X3, X4 konstan.
X2 = pendapatan
β3 = koefisien regresi parsial, mengukur nilai rata-rata Yi untuk tiap
unit perubahan X3 dengan menganggap X1, X2, X4 konstan.
X3 = kredibilitas
2. Uji t
Digunakan untuk mengetahui masing-masing sumbangan variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat, menggunakan uji masing-masing koefisien
regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak
terhadap variabel terikat. Cara melakukan uji t menurut Kuncoro (2009: 239)
adalah sebagai berikut:
a. Quick look: bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan derajat
kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila
nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, kita menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Membandingkan nilai stastistik t dengan titik kritis menurut tabel: apabila
nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibanding nilai tabel, kita
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
11
3. Uji F
Digunakan untuk mengetahui secara simultan (bersama-sama) koefisien
regresi variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak terhadap variabel
terikat. Menurut Kuncoro (2009: 239) untuk menguji hipotesis digunakan statistik
F, dengan cara:
a. Dengan membandingkan antara F hitung dengan F table, berdasarkan hasil uji
ANOVA atau F test. Hipotesisnya (H0) adalah bahwa seluruh parameter model
tidak layak berada di dalam model. Daerah penolakan adalah Fhitung> Ftabel atau
p-value < α. Apabila hasilnya berada pada daerah penolakan maka model
yang dibuat sudah tepat yariabel independen secara serentak berpengaruh
singnifikan terhadap variabel dependennya.
b. Dengan membandingkan antara p-value dengan level of signifikan (α = 0,05),
dengan ketentuan p-value < level of signifikan (α = 0,05). Apabila hasilnya
menunjukkan bahwa p-value lebih besar maka hal itu menunjukkan bahwa
yariabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependennya.
4. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas
terhadap varibel terikatnya. Semakin besar R² suatu variabel bebas menunjukkan
semakin dominannya variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat. Masing-
masing variabel bebas (X) yang memiliki nilai R² yang paling besar menunjukkan
bahwa variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang paling dominan
terhadap variabel terikat (Y).
1
BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1.1. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode angket, biasanya mengalami kendala
berupa respon yang rendah dari responden, untuk itu kuisoner didesain lebih
sederhana serta mudah dipahami dan untuk mendapatkan tingkat pengembalian
tinggi, maka kuisoner yang disebarkan secara langsung kepada responden yang
diharapkan langsung di isi oleh responden.
Penelitian ini dilakukan di LAZISMU Ngrombo pada bulan November
2016. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 36
responden dengan latar belakang responden yang berbeda-beda dilihat dari jenis
kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Mereka yang menjadi responden adalah
donatur/muzaki tetap yang menyalurkan donasi pada LAZISMU.
Penelitian ini juga untuk mengetahui faktor determinan motivasi
membayar zakat di LAZISMU unitNgrombo. Untuk itu penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif yang didasarkan pada jawaban yang diberikan
oleh responden dalam kuisoner.
1.1.1. Profil Lembaga
Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU)
adalah lembaga nirlaba milik persyarikatan Muhammadiyah, yang berkhidmat
mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF
(Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari
perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga).
50
54
2
Kelahirannya didasarkan pada realitas, dimana banyaknya berbagai
kegiatan yang diadakan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Ngrombo, baik
Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Pelajar Muhammadiyah, Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Muhammadiyah
Disaster Manajemen Center, yang membutuhkan sokongan pendanaan dari
berbagai pihak.
Melihat antusias masyarakat atas program-program angkatan muda
tersebut,maupun sambutan para donatur dalam berdonasi bagi program yang telah
berjalan, maka fungsi penggalangan dana yang telah berjalan selama ini, lebih
diintensifkan dengan membentuk lembaga baru dengan nama LAZISMU unit
PDPM Ngrombo. Fungsi dari Lazismu adalah menghimpun dan mengelola dana
Zakat Infaq dan Shodaqoh secara regular. Dengan mengusung motto “Tumbuh
Dalam Kebersaman”, hadirnya Lazismu merupakan ikhtiar kami untuk menjadi
bagian dalam memberdayakan dakwah berbasis angkatan muda. Berikut adalah
visi misi dan beberapa keterangan terkait LAZISMU Ngrombo:
1. Visi
Menjadi Lembaga Zakat Terpercaya
2. Misi
a. Optimalisasi kualitas pengelolaan ZIS yang amanah, profesional dan
transparan
b. Optimalisasi pendayagunaan ZIS yang kreatif, inovatif dan produktif
c. Optimalisasi pelayanan donatur
3
3. Latar Belakang LAZISMU
LAZISMU adalah lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam
pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat,
infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga,
perusahaan dan instansi lainnya. Didirikan oleh PP. Muhammadiyah pada tahun
2002, selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai
Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002.
Latar belakang berdirinya LAZISMU terdiri atas dua faktor. Pertama,
fakta Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas,
kebodohan dan indeks pembangunan manusia yang sangat rendah. Semuanya
berakibat dan sekaligus disebabkan tatanan keadilan sosial yang lemah. Kedua,
zakat diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial,
pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan.
Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki
potensi zakat, infaq dan wakaf yang terbilang cukup tinggi. Namun, potensi yang
ada belum dapat dikelola dan didayagunakan secara maksimal sehingga tidak
memberi dampak yang signifikan bagi penyelesaian persoalan yang ada.
Berdirinya LAZISMU dimaksudkan sebagai institusi pengelola zakat
dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari
penyelesai masalah (problem solver) sosial masyarakat yang terus berkembang.
Dengan budaya kerja amanah, professional dan transparan, LAZISMU berusaha
mengembangkan diri menjadi Lembaga Zakat terpercaya. Dan seiring waktu,
kepercayaan publik semakin menguat.
4
Dengan spirit kreatifitas dan inovasi, LAZISMU senantiasa memproduksi
program-program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan perubahan
dan problem sosial masyarakat yang berkembang. Dalam operasional
programnya, LAZISMU didukung oleh Jaringan Multi Lini, sebuah jaringan
konsolidasi lembaga zakat yang tersebar di seluruh propinsi (berbasis
kabupaten/kota) yang menjadikan program-program pendayagunaan LAZISMU
mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara cepat, terfokus dan tepat
sasaran.
Berikut adalah program-program kerja yang ada di Lembaga Amil Zakat
Infaq dan Shodaqoh LAZISMU Ngrombo.
a. Program Donasi
1) Infaq Iuran Anggota Muhammadiyah
2) Infaq Program Peduli AUM
3) Infaq Dai Bencana
4) Infaq Dai Mandiri
5) Infaq Dai Muda (cont. Dai Radio)
b. Program Infaq Iuran Anggota Muhammadiyah
Iuran Anggota, Lewat Surat Keputusan (SK) bernomor
38/KEP/I.0/C/2012, Muhammadiyah menyerukan kepada seluruh anggota dan
simpatisannya untuk mentradisikan kembali budaya infak di persyarikatan. SK
yang dikeluarkan 24 Januari 2012 ini berjudul “Iuran anggota, infaq tetap, infaq
siswa dan mahasiswa serta alokasi dana persyarikatan”
5
Dalam SK terbaru tersebut ditetapkan besaran iuran anggota
Muhammadiyah yang berbeda-beda, seperti Anggota Muhammadiyah yang
menjabat sebagai pimpinan persyarikatan di semua tingkatan, anggota
Muhammadiyah yang menjabat sebagai karyawan di jenjang, unsur, dan Amal
Usaha Muhammadiyah (AUM) dan anggota Muhammadiyah di luar AUM. Untuk
semua kaperluan pembayaran iuran tersebut, semua anggota wajib memiliki
rekening di tabungan bank syariah yang telah menjadi mitra Muhammadiyah.
Semua iuran anggota dan infaq yang masuk, diperuntukan bagi
kelangsungan gerakan dakwah Muhammadiyah yang telah menetapkan
prosentasenya dari mulai tingkat Pimpinan Pusat sampai Pimpinan Ranting.
Semakin ke bawah, prosentasi dana dakwah semakin besar.
c. Program Peduli Aum
Save Our Schools, Sebagai bentuk partisipasi civil society peduli
pendidikan, LAZISMU mengembangkan gerakan masyarakat dengan tajuk save
our schools.
d. Program Pendayagunaan Dana
1) Dai Bencana
Dai Bencana merupakan bentuk partisipasi aktif LAZISMU Ngrombo
dalam merespon berbagai fenomena bencana yang terjadi dilingkup lokal dan
nasional. Berbagai aktivitas dapat dikelola dalam program ini, meliputi
Pengiriman Relawan, Posko Sembako Bencana, Layanan Kesehatan, Donor
Darah, Layanan Psikologis dan lainnya.
2) Dai Mandiri
6
Dai Mandiri merupakan program stimulan usaha kepada seseorang yang
punya komitmen untuk berwirausaha. Bentuk kegiatan antara lain Pelatihan
Wirausaha, Hibah Alat Usaha, Networking Usaha, Pendampingan Usaha, dan
lainnya.
3) Dai Muda
Dai Muda merupakan program LAZISMU yang concern pada pembinaan
angkatan muda. Dengan adanya program ini, diharapkan akan timbul kesadaran
bagi generasi muda, untuk menjadi generasi yang mampu menggapai cita-citanya.
Dai Radio, Achivement Motivasi Training, Kompetisi Remaja, Kajian dan
Diskusi Remaja merupakan beberapa kegiatan dari program Dai Muda.
e. Program Kemitraan
Selain program di atas, beberapa program lainnya dapat dikelola oleh
LAZISMU Ngrombo, hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat yang cukup
komplek. Bekerjasama dengan berbagai lembaga untuk mengadakan kegiatan,
maupun mengelola dana -dana sosial (CSR) instansi tertentu, merupakan sebuah
keniscayaan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Untuk memeudahkan dalam penyaluran donasi LAZISMU unit Ngrombo
juga menyediakan Layanan Kemudahan Donasi, berupa:
1) Pembayaran secara langsung di Sekretariat LAZISMU unit Ngrombo.
2) Melalui Transfer di Rekening Bank (Dalam Proses)
3) Layanan Jemput ZIS, baik secara rutin atau insidental.
7
4. Struktur Organisasi
Penasehat
Ketua RT 1,2,3 dan RW 05 Ngrombo
Pembina
Bp. Suwarmin
Bp. Hariyanto
Bp. Mardi
Ketua
Bp. Suparlan
Wakil Ketua
Fery Kurniawan
Susilo
Sutrisno
Sekretaris
Eko Agus Setiawan
Nurlela
Bendahara
Dwi Suprihatin
Dewi Maryati
Ahli Kesehatan
Bidan Nuriyati Amd.Keb
Seksi Pelayanan Kesehatan
Anisa Siti Fadhilah
8
Novi Dwi Ardhiani
Anggun Susilowati
Seksi Perlengkapan dan Treansportasi
Rohmad Wibowo
Wahyudi
Sekretariat
Masjid Al Amin Ngrombo Mertan Bendosari Sukoharjo
Telp. 085747893302, 087836194107
1.1.2. Profil Responden
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaituMotivasi Membayar Zakat di
Lemabaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh LAZISMU Ngrombo, maka dilakukan
pengumpulan data dengan kuisoner. Kuisoner dibagikan kepada 36 muzaki tetap
sesuai dengan jumlah populasi penelitian. Selain data penelitian, dari kuisoner
yang dibagikan dapat diperoleh data-data tentang karakteristik responden menurut
usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
Secara rinci karakeristik muzaki tetap LAZISMU Ngrombo dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.1Usia Responden
No. Usia Jumlah Presentase1. 20 – 29 Tahun 17 47 %2. 30 – 39 Tahun 15 42 %3. 40 – 49 Tahun 3 8 %4. ≥ 50 Tahun 1 3 %
Total 36 100 %Sumber : Data primer yang diolah, 2016
9
Berdasarkan data diatas, maka muzakki di LAZISMU Ngrombo
didominasi oleh muzakki usia 20-29 tahun dengan jumlah sebanyak 47%, sisanya
dilanjutkan 30-39 tahun sebanyak 42%, 40-49 tahun sebanyak 8%, dan paling
sedikit ≥ 50 tahun sebanyak 3%.
Tabel 4.2Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase1. Laki-laki 32 89%2. Perempuan 4 11%
Jumlah 36 100%Sumber : Data primer yang diolah, 2016.
Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui bahwa muzakki di
LAZISMU Ngrombo mayoritas adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 89%,
dan sisanya perempuan sebanyak 11%.
Tabel 4.3Pendidikan Terakhir Responden
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase1. SD 2 5,6%2. SMP 0 0 %3. SMA 7 19,4%4. Diploma 5 13,9%5. Sarjana 22 61,1%
Total 36 100%Sumber: Data primer yang diolah, 2016.
Berdasarkan data diatas, sebagian besar muzakki berpendidikan setingkat
sarjana mencapai 61,1%, selanjutnya berpendidikan SMA mencapai 19,4%,
lulusan diploma sebanyak 13,9%, lulusan SMP sebanyak 0% dan lulusan yang
paling sedikit muzakki yang berpendidikan SD sebanyak 5,6%.
10
1.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu menganalisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Motivasi Membayar Zakat di Lembaga Amil Zakat Infaq dan
Shodaqoh LAZISMU unit Ngrombo, maka dilakukan pengumpulan data dengan
kuisoner. Kuisoner dibagikan kepada 36 muzaki tetap sesuai dengan jumlah
populasi penelitian. Untuk melihat tingkat kevalidan dan kepercayaan sebuah
kuisoner, dapat melakukan percobaan dengan menyebar kuisoner pada responden
sebanyak 36 sampel. Selanjutnya untuk menganalisis data menggunakan dari uji
instrumen penelitian.
1.2.1. Hasil Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan pada seluruh butir pertanyaan dalam instrumen
penelitian dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor
totalnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment
pearson. Butir pertanyaan dapat dianggap valid jika koefisien korelasi Product
Moment > rtabel (α; n-2) (Suliyanto, 2005: 42). Data diolah dengan bantuan progam
IBM SPSS versi 20. Hasil uji validitas terhadap skor-skor variabel adalah sebagai
berikut (lampiran).
11
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Variabel ButirPernyataan
Corrected Item-TotalCorrelation ( r hitung)
r tabel Keterangan
Pengetahuan zakat(X1)
PZ1 0,857 0,329 Valid
PZ2 0,944 0,329 Valid
PZ3 0,849 0,329 Valid
PZ4 0,899 0,329 Valid
PZ5 0,774 0,329 Valid
Pendapatan (X2)
P1 0,841 0,329 Valid
P2 0,847 0,329 Valid
P3 0,832 0,329 Valid
P4 0,915 0,329 Valid
P5 0,766 0,329 Valid
Kredibilitas (X3)
K1 0,757 0,329 Valid
K2 0,864 0,329 Valid
K3 0,737 0,329 Valid
K4 0,756 0,329 Valid
K5 0,850 0,329 Valid
K6 0,763 0,329 Valid
Motivasi (Y)
M1 0,827 0,329 Valid
M2 0,787 0,329 Valid
M3 0,843 0,329 Valid
12
M4 0,824 0,329 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2016.
Pada tabel 4.4, Nilai corrected item-total correlation yang kurang dari rtabel
menunjukkan bahwa pertanyaan tidak mampu mengukur variabel yang ingin
diukur, dan apabila r hitung> r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Dilihat dari hasil
tabelmenunjukkan bahwa nilai korelasi dari tiap skor butir pernyataan variabel
yang ada dalam penelitian di atas rtabel yaitu 0,329 yang berarti valid. Artinya
semua item pernyataan mampu mengukur variablepengetahuan zakat, pendapatan
dan kredibilitas.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan dua
kali atau lebih pada kelompok yang sama. Pengujian Cronbach Alpha digunakan
untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari masing-masing angket variabel.
Adapun secara ringkas hasil uji reliabilitas ditunjukkan dalam tabel 4.5 sebagai
berikut (perhitungan lihat lampiran).
13
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Penelitian Alpha cronbach”s Critical value Kesimpulan
Pengetahuan zakat 0,943 0,70 Reliabel
Pendapatan 0,936 0,70 Reliabel
Kredibilitas 0,925 0,70 Reliabel
Motivasi 0,915 0,70 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2016
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach
alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:53). Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa setiap
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Artinya semua
jawaban responden sudah konsisten dalam menjawab setiap item pertanyaan yang
mengukur masing-masing variabel. Variabel tersebut meliputi pengetahuan zakat,
pendapatan, kredibilitas.
1.2.2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu. Dengan
demikian tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak memenuhi
asumsi regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan estimasi yang bias.
Berikut ini adalah pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji :
14
1. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji Komogorov-Smirnov digunakan
untuk mendeteksi apakah distribusi data normal atau tidak. Dengan
membandingkan p-value dengan taraf signifikan 0,05, jika nilai p-value di atas
nilai alpha 0,05, maka distribusi dikatakan normal. Hasil pengujian normalitas
dari uji Komogorof-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
UnstandardizedResidual
N 36
Normal Parametersa,bMean 0E-7
Std. Deviation 1,22389607
Most Extreme Differences
Absolute ,084
Positive ,069
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,503
Asymp. Sig. (2-tailed) ,962
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
15
Pada grafik 4.6 hasil pengujian uji Kolmogorov-Sminrov, dapat diketahui
bahwa p-value dari unstandardized residual ternyata 0,962 lebih besar dari α
(0,05), sehingga keseluruhan data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal
atau memiliki sebaran data yang normal.
2. Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kolerasi
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier
berganda. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value
dan Variance Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian multikolinearitas dapat
dilihat pada lampiran dan secara ringkas ditunjukkan dalam tabel 4.7 sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: Data primer diolah, 2016
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF Keterangan
Pengetahuanzakat
,243 4,112 Tidak terjadi mulikolonieritas
Pendapatan ,197 5,068 Tidak terjadi mulikolonieritas
Kredibilitas ,422 2,370 Tidak terjadi mulikolonieritas
16
Dari tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai dalam
penelitian ini karena syarat untuk tidak terjadi multikolonieritas sudah dipenuhi
yakni nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF <10.
3. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regeresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2013:13). Hasil pengujian heterokedastisitas dapat dilihat sebagai
berikut:
Gambar 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig KeteranganPengetahuan zakat 0,917 Tidak terjadi
heteroskedastisitasPendapatan 0,971 Tidak terjadi
heteroskedastisitasKredibilitas 0,836 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan pada tabel 4.8 menunjukan bahwa uji heteroskedastisitas di
atas, menunjukkan bahwa tidak ada gangguan heteroskedastisitas, karena nilai
signifikan di atas alpha 0,05.
17
1.2.3. Hasil Analisis Data
Untuk dapat mengetahui hasil penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi berganda dengan tiga variabel independen (kemampuan, kebaikan hati dan
integritas). Dan satu variabel terikat (manajemen zakat). Pengujian ini untuk
mengetahui apabila hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.
Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatu persamaan
regresi terdapat satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen
Algifari (2000: 62). Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
menganalisis pengaruh variabel bebas yaitu pengetahuan zakat, pendapatan,
kredibiitas terhadap variabel terikat yaitu motivasi membayar zakat di lembaga
zakat. Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,445 1,120 1,290 ,206
Pengetahuan_zakat
,179 ,087 ,280 2,071 ,046
18
Pendapatan ,324 ,107 ,452 3,016 ,005
Kredibilitas ,198 ,076 ,266 2,598 ,014
Dependent variabel: motivasi
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.9 Model regresi linear berganda berdasarkan hasil analisis
regresi adalah sebagai berikut:
Y= 1,445+0,179X1+ 0,324X2+ 0,198X3
Dari persamaan regresi linear berganda dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) adalah 1,445, artinya jika variabel pengetahuan zakat
(X1), pendapatan (X2), kredibilitas (X3) nilainya 0, maka motivasi nilainya
positif, yaitu 1,445.
b. Koefisien untuk variabel pengetahuan zakat adalah 0,179 dan mempunyai
nilai koefisien yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap
penambahan variasi faktor pengetahuan zakat maka akan mengalami
peningkatan nilai motivasi sebesar 0,179.
c. Koefisien untuk variabel pendapatan adalah 0,324 dan mempunyai nilai
koefisien yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan
variasi faktor pendapatan maka akan mengalami peningkatan nila motivasi
sebesar 0,324.
d. Koefisien untuk variabel kredibilitas adalah 0,198 dan mempunyai nilai
koefisien yang positif. Hal ini dapat diartikan bahwa setiap penambahan
19
variasi faktorkredibilitas maka akan mengalami peningkatan nilai motivasi
sebesar 0,198.
2. Uji t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variabel (Ghozali : 2006). Uji t bermaksud
untuk menguji pengaruh variabel independen (variabel pengetahuan zakat,
pendapatan, dan kredibilitas) terhadap variabel dependen (motivasi) secara
terpisah. Hasil uji t dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji t
Model T Sig. Keterangan
Pengetahuanzakat 2,071 ,046
Pengetahuan zakat berpengaruhsignifikan positif terhadap motivasi
Pendapatan 3,016 ,005Pendapatan berpengaruh signifikanpositif terhadapmotivasi
Kredibilitas 2,598 ,014kredibilitas berpengaruh signifikanpositif terhadap motivasi
Sumber: data primer diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.10 mengenai hasil uji t di atas dapat diketahui sebagai
berikut:
1. Variabel pengetahuan zakat diperoleh nilai thitungsebesar 2,071 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,046, jika dibandingkan dengan ttabel (1,688)
20
maka thitung> ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1diterima dan
H0 ditolak, artinya pengetahuan zakat berpengaruh signifikan positif
terhadap motivasi.
2. Variabel pendapatan diperoleh nilai thitungsebesar 3,016 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,005, jika dibandingkan dengan ttabel (1,688) maka
thitung> ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1diterim dan H0
ditolak, artinya pendapatan berpengaruh signifikan positif terhadap
motivasi.
3. Variabel kredibilitas diperoleh nilai thitungsebesar 2,598 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,014, jika dibandingkan dengan ttabel (1,688) maka
thitung> ttabel dan ρ< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1diterim dan H0
ditolak, artinya kredibilitas berpengaruh signifikan positif terhadap
motivasi.
3. Uji f
Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen/ terikat (Ghozali, 2013: 98). Hasil uji statistik F
sebagai berikut.
21
Tabel 4.11
Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Sig.
1
Regression 317,212 3 105,737 64,539 ,000b
Residual 52,427 32 1,638
Total 369,639 35
Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 64,539 dan nilai Sig. F 0,000.
Nilai Sig. F tersebut lebih kecil dari nilai alpha (α) yang dalam penelitian ini
sebesar 5% (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil ini lebih besar jika
dibandingkan dengan Ftabel diperoleh nilai Ftabel = 2,90 (diperoleh dari excel) maka
Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukan bahwa faktorpengetahuan zakat,
pendapatan, kredibilitas secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap
motivasi membayar zakat.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
variabel independen dalam menggambarkan variabel dependennya. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai semakin mendekati
angka satu berarti kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen
semakin tinggi (Ghozali, 2013: 97)
22
Hasil analisis koefisien determinasi (R2) yang dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi pada software SPSS 20.0 for Windows memperoleh sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Koefisien determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error ofthe Estimate
1 ,926a ,858 ,845 1,280
a. Predictors: (Constant), Kredibilitas, Pengetahuan_zakat, Pendapatan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil analisis koefisien determinasi (R2) diketahui nilai Adjusted R Square
sebesar Adjust R Square menunjukan nilai sebesar 0,845 atau 84,5% pada
variabel pengetahuan zakat, pendapatan, dan kredibilitas secara bersama-sama
mempengaruhi motivasi membayar zakatsudah bagus karena >0,5 atau 5% atau
karena lebih besar dari 0,5 Sedangkan 15,5% lagi dijelskan oleh variabel lain
diluar model.
1.3. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Motivasi Membayar Zakatdi
Lembaga Amil Zakat, Infaqdan Shodakoh Muhammadiyah (LAZISMU)
Ngrombo” diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil olah data dengan regresi berganda diperoleh hasil bahwa
variabel-variabel yang di uji memiliki pengaruh tingkat motivasi membayar
23
zakat yang berbeda-beda dengan nilai konstanta sebesar 1,445 dan presentase
pengaruh variabel pengetahuan zakat sebesar 0,179 atau 17,9%, variabel
pendapatan 0,324 atau 32,4% dan kredibilitas 0,198 atau 19,8%. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel pengetahuan zakat, pendapatan, kredibilitas
memiliki pengaruh terhadap motivasi membayar zakat yang berarti hasil dari
olah data tersebut sudah sesuai dengan kajian teori dan penelitian yang
terdahulu.
2. Berdasarkan pembuktian hipotesis dengan menggunakan uji t maka dapat di
simpulkan dengan menyatakan H0= Tidak ada pengaruh faktor pengetahuan
zakat terhadap motivasi membayar zakat dan Ha= Ada pengaruh faktor
pengetahuan zakat terhadap motivasi membayar zakat. Sehingga diperoleh
hasil bahwa faktor pengetahuan zakat dengan signifikansi sebesar 0,046,
pendapatan 0,005, dan kredibilitas 0,014 <level of signifikansi (α = 0,05) maka
hipotesis nol ditolak yang berarti bahwa faktor pengetahuan zakat,
pendapatan, dan kredibilitas sebagai variabel dari motivasi membayar zakat.
Hal ini menunjukkan bahwa variable pengetahuan zakat, pendapatan, dan
kredibilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi membayar
zakat yang berarti hasil dari olah data tersebut sudah sesuai dengan kajian
teori dan penelitian yang terdahulu.
3. Berdasarkan pembuktian hipotesis dengan menggunakan uji f maka dapat di
simpulkan dengan hipotesis (H0) adalah bahwa seluruh parameter model tidak
layak berada di dalam model. Daerah penolakan adalah Fhitung> Ftabel atau p-
value < α diperoleh hasil bahwa Fhitung 64,539 > Ftabel 2,90 atau p-
24
value0,000 < 0,05. Ini berarti menolak hipotesis awal, dengan kata lain adalah
bahwa model yang dibuat memiliki berpengaruh signifikan yang baik dan
positif terhadap variabel dependennya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
pengetahuan zakat, pendapatan, dan kredibilitas memiliki pengaruh yang
signifikan yang baik dan positif terhadap motivasi membayar zakat yang
berarti hasil dari olah data tersebut sudah sesuai dengan kajian teori dan
penelitian yang terdahulu.
4. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, menunjukkan bahwa Adjusted R2
sebesar 0,845 atau 84,5% yang artinya hubungan antara variabel Y, X1, X2 dan
X2 dapat dijelaskan sebesar 84,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen pengetahuan zakat, pendapatan, dan kredibilitas secara simultan
memiliki pengaruh yakni sebesar 84,5%, terhadap motivasi membayar
zakat.Bedasarkan hasil analisis yang diperoleh maka dapat simpulkan bahwa
variabel pengetahuan zakat, pendapatan, dan kredibilitas memiliki pengaruh
yang signifikan yang baik dan positif terhadap motivasi membayar zakat yang
berarti hasil dari olah data tersebut sudah sesuai dengan kajian teori dan
penelitian yang terdahulu.
1
BAB VPENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dengan judul “Moivasi Membayar Zakat di Lembaga
Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Masjid Al-Amin
Ngrombo Mertan Bendosari Sukoharjo”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel pengetahuan zakat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
motivasi membayar zakat. Hal ini ditunjukkan pada tingkat signifikan lebih
kecil dari 0,05 yaitu 0,046.
2. Variabel pendapatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
membayar zakat. Hal ini ditunjukkan pada tingkat signifikan lebih kecil dari
0,05 yaitu 0,005.
3. Variabel kredibilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi
membayar zakat. Hal ini ditunjukkan pada tingkat signifikan lebih kecil dari
0,05 yaitu 0,014.
4. Dari hasil analisis koefisien determinasi (R2) diketahui nilai Adjusted R
Square sebesar Adjust R Square menunjukan nilai sebesar 0,845 atau 84,5%
pada variabel pengetahuan zakat, pendapatan, dan kredibilitas secara bersama-
sama mempengaruhi motivasi membayar zakatsudah bagus karena >0,5 atau
5% atau karena lebih besar dari 0,5 Sedangkan 15,5% lagi dijelskan oleh
variabel lain diluar model.
50
78
2
5.2. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian ini menggunakan data populasi sebanyak 36 responden dari seluruh
jumlah muzaki tetap 36 orang. Sehingga untuk menganalisir masih lemah.
2. Variabel independen yang diteliti hanya berjumlah tiga variabel, padahal
masih banyak variabel-variabel yang belum dimasukkan dalam penelitian ini.
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan beberapa saran
sebagai masukan atau pertimbangan untuk perusahaan, sebagai berikut:
1. Dilihat dari hasil penelitian menyatakan pendapatan memiliki pengaruh paling
rendah terhadap motivasi membayar zakat, maka dari itu untuk meningkatkan
motivasi membayar zakat, perusahaan perlu menciptakan kredibilitas/rasa
aman terhadap lembaga zakat supaya masyarakat memberikan kepercayaan
terhadap lembaga zakat dan merasa aman bila menyalurkan zakat melalui
lembaga zakat yaitu dengan mengadakan sosialisasi pada masyarakat tentang
lembaga zakat dan menjelaskan secara transparan pengelolaan serta
penyaluran zakatnya. Karena dengan terciptanya rasa aman dari para muzaki
akan mendorong para muzaki untuk menyalurkan zakatnya melalui lembaga
zakat.
2. Untuk peneliti selanjutnya dianjurkan menambahkan variabel yang lebih
komplek (iman, peran ulama dan sebagainya), sehingga diperoleh masukan
yang lebih akurat dalam meningkatkan motivasi msyarakat membayar zakat.
1
DAFTAR PUSTAKA
Kamil. 2002. Mukjizat Ilmiah Dalam Al-Quran. Jakarta : Media Grafika Akbar.
Abdurrahman, Qadir. (1988). Zakat dalam Dimensi Mahdhah danSosial.Jakarta:Raja. Grafindo Persada. A.M.
Ahmad, Sanep dan Wahid, Hairunnizam. (2005). “Persepsi Agihan Zakat danKesannya terhadap Pembayaran Zakat Melalui Institusi Formal”.JurnalEkonomi Malaysia 39 (2005)
Ali (1988). Sistem Ekonomi Islam, Zakat Dan Wakaf. Jakarta: UniversitasIndonesia Press.
Stonier dan Douglas C. Hague, Teori Ekonomi (terj) Aminuddin
Allen, Louis A. (1963). Karya Manajemen. Jakarta: J.M.A. Tuhutera.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Cet.Ketigabelas, Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2004). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Djuanda, Gustian dkk. (2006). Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan.Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.
Suryani. (2006). Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap MotivasiMenyekolahkan Anak Ke SMA Di Desa Ngadem Kecamatan Rembang
Hafidhuddin, Didin, 2007. Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta, GemaInsani Press
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta. BPFEYogyakarta.
Juliansyah, Noor. (2011). Metode Penelitian.Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup.
Robert dan Kinicki. 1998, Organizational Behavior, Fourth Edition McGraw HillCompany Inc, New York.
Kanji, H. Abd. Hamid Habbe. (2011). Aktor Determinan Motivasi MembayarZakat.
Mufraini. (2006). Akuntansi dan Manajemen Zakat: MengomunikasikanKeadaran dan Membangun Jaringan, Edisi 1, Cetakan Ke-1, hal 161.Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Mueller, Daniel J. (1986). Measuring Social Attitudes. New York: TeacherCollege Press.
50
2
Mukhlis, Ahmad. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi TingkatKepatuhan Membayar Zakat Studi Kasus Kabupaten Bogor. Didiperolehpada tanggal 26 November 2014 dari
http://Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat KepatuhanMembayar Zakat Studi Kasus Kabupaten Bogor.
Mursyidi, Akuntansi dan Zakat Kontemporer, Bandung: PT. RemajaRosdyakarya, 2006.
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Perkasa
Permono. (2005). Formula Zakat Menuju Kesejahteraan Sosial. Surabaya: Aulia.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Cet.Ke-Empatbelas. Bandung : CV. Alfabeta.
Suliyanto. (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: GhaliaIndonesia.
Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: CV. Alfabeta.
Supriyanto, Achmad Sani, dan Machfudz, Masyhuri. (2010). Metodelogi RisetSumber Daya Manusia. Cet. Pertama. Malang : UIN-MALIKI PRESS.
Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalamPemaasaran. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.
Undang-undang RI Nomer 28 tahun 1999 dan Nomor 38 tahun 1999 tentangPengelolaan Zakat Pasal 1 dan Pasal 4 ayat 1. Nomer 38 tahun 1999tentang Tujuan Pengelolaan Zakat.
Sumber Internet
Efendi, Nur. (2016). Tugas Besar Usai Legal. 15 juli 2016. www.forumzakat.org.
Sudibyo, Bambang. (2016). BAZNAS Siapkan Strategi Kebangkitan Zakat. 17 juli2016. www.baznas.go.id.
Noor, Zainulbahar. (2016). Kebangkitan Zakat. 17 juli 2016. www.baznas.go.id.
1
LAMPIRAN
50
2
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
Pendaftaran Munaqasah : 2-6 Januari 2017Pelaksanaan Munaqosah : 23 Januari-17 Februari 2017Revisi Skripsi : Maksiml Februari
NoBulan Maret April Mei Juni Juli
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1PenyusunanProposal
X
2 Konsultasi X
3Revisiproposal
4PengumpulanData
5 Analisis Data
6PenulisanAkhir NaskahSkripsi
7PendaftaranMunaqasah
8 Munaqasah9 Revisi Skripsi
NoBulan Agustus September Oktober November Desember
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1PenyusunanProposal
2 Konsultasi
3Revisiproposal
X
4PengumpulanData
X
5 Analisis Data X
6PenulisanAkhir NaskahSkripsi
3
Lampiran 3
kuisioner
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ………………
Usia : ……….Tahun
JenisKelamin :Laki-laki Perempuan
PendidikanTerakhir :SD SMP SMA D1,D2,D3 S1 S2
Beri tanda(√) pada jawaban yang dipilih
Pengetahuan Zakat (X1)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1. Zakat adalah kewajiban bagi setiapmuslim
2. Pengetahuan tentang zakat, membuat sayatermotivasi untuk membayar zakat
3. Pengetahuan tentang cara menghitungzakat, memotivasi saya untuk membayarzakat dengan segera
4. Zakat merupakan salah satu ibadah untukmensucikan harta
5. Saya sadar bahwa hikmah zakat adalahmembantu orang yang membutuhkan
Pendapatan (X2)
No Pernyataan SS S KS TS STS
6. Saya membayar zakat, salah satu alas ankarena saya memiliki pendapatan atauharta kekayaan
4
7. Saya mulai termotivasi membayar zakatsetelah yakin bahwa pendapatan atauharta kekayaan saya telah mencapai nisabuntuk membayar zakat
8. Ketika saya mendapatkan tambahanpendapatan/kekayaan, sebelum sayabelanjakan, terlebih dahulu sayamenghitung dan menyisihkan untukmembayar zakat
9. Kenaikan pendapatan atau hartakekayaaan memotivasi saya untuksemakin menambah zakat saya
10. Setiap kenaikan pendapatan atau hartakekayaan saya, sebelum membelanjakanterlebih dahulu saya menyisihkan untukmembayar zakat terlebih dahulu
Kredibilitas (X3)
NO Pernyataan SS S KS TS STS
11. Saya mengeluarkan zakat, salah satualasannya karena saya percaya denganlembaga amil zakat
12. Saya merasa zakat saya aman di LAZ sayamenyalurkan zakat
13. LAZ tempat saya membayar zakat selalumenjaga hubungan baik denganmuzakkinya
14. Saya lebih memilih menyalurkan zakatkepada LembagaAmil Zakat dari padamenyalurkannya sendiri
15. Prosedur penyaluran/distribusi zakatsangat cepat
5
16. Laporan pengelolaan lembaga zakatdilakukan secara transparan
Motivasi membayar zakat (Y)
No Pernyataan SS S KS TS STS
17. Saya sangat mantap dan tidak akanmenunda mengeluarkan zakat setiap adapenambahan pendapatan atau hartakekayaan sesuai dengan perintah agama
18. Saya yakin bahwa zakat yang sayakeluarkan akan membantu merigankanbeban saudara-saudara saya yang lebihmembutuhkan.
19. Dengan membayar zakat saya telahmembersihkan harta dan mendapatkanpahala
20. Bila saya menyalurkan zakat melaluilembaga saya percaya zakat sayadisalurkan dengan benar
6
Lampiran 4
Rekap data kuisioner
Pengetahuan zakat
No PZ1 PZ2 PZ3 PZ4 PZ5 Pengetahuan_zakat1 3 2 3 1 2 112 5 5 4 5 5 243 5 5 4 5 5 244 5 5 5 5 5 255 5 5 5 5 5 256 5 5 5 5 5 257 5 5 5 5 5 258 5 5 5 5 5 259 5 5 4 4 5 2310 3 2 2 1 4 1211 5 5 4 4 4 2212 5 5 5 5 5 2513 5 5 4 5 4 2314 5 5 4 5 5 2415 5 5 5 5 5 2516 5 5 5 5 5 2517 3 2 2 1 4 1218 5 5 4 5 5 2419 5 5 4 5 5 2420 3 3 3 2 2 1321 5 5 5 5 5 2522 5 5 5 5 5 2523 4 5 3 4 4 2024 3 5 5 5 5 2325 4 4 4 4 4 2026 4 5 4 5 5 2327 4 4 4 4 5 2128 4 4 4 4 4 2029 3 2 2 3 3 1330 4 4 3 5 5 2131 4 4 3 5 5 2132 3 2 2 1 1 933 3 2 2 3 3 13
7
34 4 4 4 4 5 2135 4 4 4 5 4 2136 3 2 2 1 4 12
Pendapatan
No P1 P2 P3 P4 P5 Pendapatan1 4 4 4 4 4 202 4 4 4 4 4 203 4 5 5 5 5 244 5 5 5 5 5 255 4 4 4 4 4 206 4 5 4 5 4 227 5 5 5 5 5 258 5 5 5 5 5 259 5 4 4 5 4 2210 3 2 1 2 3 1111 4 4 4 4 4 2012 4 4 5 5 4 2213 5 5 4 4 4 2214 4 4 5 4 4 2115 4 4 4 5 5 2216 5 5 4 5 4 2317 3 2 1 2 3 1118 5 4 4 4 4 2119 4 4 4 4 4 2020 3 2 2 3 2 1221 5 5 5 5 4 2422 5 4 5 5 5 2423 4 4 5 4 5 2224 5 5 5 5 5 2525 4 4 4 4 4 2026 4 4 4 4 4 2027 4 4 4 4 4 2028 4 4 4 4 4 2029 2 2 3 1 3 1130 3 2 4 4 5 1831 3 2 4 4 5 1832 3 3 2 2 3 13
8
33 2 2 3 1 2 1034 4 4 4 4 4 2035 4 4 4 4 4 2036 3 2 1 2 3 11
Kredibilitas
No K1 K2 K3 K4 K5 K6 Kredibilitas1 5 4 4 4 4 4 252 5 5 5 4 5 4 283 4 4 4 4 4 4 244 4 4 5 3 4 4 245 3 2 3 2 2 2 146 4 4 4 3 4 4 237 4 4 5 3 4 4 248 4 4 5 3 4 4 249 4 4 4 3 4 4 2310 3 2 3 3 3 3 1711 4 4 4 4 4 4 2412 5 5 5 4 4 4 2713 5 5 5 4 4 4 2714 5 4 4 5 5 4 2715 4 4 4 4 5 5 2616 5 4 4 4 4 4 2517 3 2 3 3 3 3 1718 3 4 4 4 5 5 2519 4 4 4 4 4 4 2420 3 2 1 1 2 3 1221 4 4 4 3 4 4 2322 5 4 4 5 4 4 2623 3 3 3 3 4 4 2024 4 4 4 3 4 4 2325 4 4 4 3 4 4 2326 3 3 4 3 4 4 2127 4 4 4 4 4 4 2428 2 2 4 2 3 3 1629 3 3 3 2 2 1 1430 4 3 4 3 4 3 2131 4 3 4 3 3 4 21
9
32 3 3 2 2 3 2 1533 3 2 1 3 3 2 1434 4 4 4 4 4 4 2435 4 4 4 3 4 4 2336 3 2 3 3 3 3 17
Motivasi
No M1 M2 M3 M4 Motivasi1 4 4 4 4 162 4 5 5 4 183 5 5 5 4 194 5 5 5 4 195 4 4 4 4 166 4 5 5 4 187 5 5 5 4 198 5 5 4 4 189 4 4 5 4 1710 3 3 2 2 1011 4 4 4 4 1612 4 4 4 4 1613 5 5 5 4 1914 5 5 5 4 1915 5 5 5 5 2016 4 3 5 4 1617 3 3 2 2 1018 4 4 5 3 1619 4 4 5 4 1720 3 3 2 1 921 5 5 5 4 1922 5 4 5 4 1823 4 4 4 3 1524 4 4 4 4 1625 4 4 4 4 1626 4 5 4 4 1727 4 4 4 4 1628 4 4 4 4 1629 3 2 2 1 830 3 3 5 4 15
10
31 4 5 5 4 1832 3 2 3 3 1133 3 3 2 3 1134 4 5 4 4 1735 5 4 5 4 1836 3 3 2 2 10
Lampiran 5
Olah data spss
Uji validitas dan realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,943 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PZ1 4,25 ,841 36
PZ2 4,17 1,183 36
PZ3 3,83 1,056 36
PZ4 4,06 1,433 36
PZ5 4,36 1,018 36
11
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
PZ1 16,42 18,764 ,857 ,935
PZ2 16,50 15,514 ,944 ,911
PZ3 16,83 17,171 ,849 ,930
PZ4 16,61 14,016 ,899 ,928
PZ5 16,31 17,990 ,774 ,942
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,936 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3,97 ,845 36
P2 3,78 1,072 36
P3 3,86 1,150 36
P4 3,92 1,156 36
P5 4,03 ,810 36
12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 15,58 14,479 ,841 ,922
P2 15,78 12,921 ,847 ,918
P3 15,69 12,504 ,832 ,922
P4 15,64 11,952 ,915 ,905
P5 15,53 15,113 ,766 ,934
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,925 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
K1 3,83 ,775 36
K2 3,53 ,910 36
K3 3,78 ,959 36
K4 3,28 ,849 36
K5 3,75 ,770 36
K6 3,64 ,833 36
13
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
K1 17,97 14,028 ,757 ,915
K2 18,28 12,606 ,864 ,900
K3 18,03 12,999 ,737 ,920
K4 18,53 13,571 ,756 ,915
K5 18,06 13,597 ,850 ,904
K6 18,17 13,629 ,763 ,914
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,915 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
M1 4,06 ,715 36
M2 4,06 ,893 36
M3 4,11 1,090 36
M4 3,58 ,906 36
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
14
M1 11,75 6,936 ,827 ,893
M2 11,75 6,250 ,787 ,895
M3 11,69 5,190 ,843 ,885
M4 12,22 6,063 ,824 ,883
Uji Asumsi klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
UnstandardizedResidual
N 36
Normal Parametersa,bMean 0E-7
Std. Deviation 1,22389607
Most Extreme Differences
Absolute ,084
Positive ,069
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,503
Asymp. Sig. (2-tailed) ,962
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
15
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Pengetahuan_zakat ,243 4,112
Pendapatan ,197 5,066
Kredibilitas ,422 2,370
a. Dependent Variable: Motivasi
Uji heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1,024 ,660 1,553 ,130
Pengetah
uan_zakat,005 ,051 ,037 ,105 ,917 ,243 4,112
Pendapat
an,002 ,063 ,015 ,037 ,971 ,197 5,066
Kredibilita
s-,009 ,045 -,057 -,209 ,836 ,422 2,370
16
Analisis Regresi Linear Berganda dan uji t
Coefficientsa
Model UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,445 1,120 1,290 ,206
Pengetahuan_zakat
,179 ,087 ,280 2,071 ,046
Pendapatan ,324 ,107 ,452 3,016 ,005
Kredibilitas ,198 ,076 ,266 2,598 ,014
Dependent variabel: motivasi
Uji f
ANOVAa
Model Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Sig.
1
Regression 317,212 3 105,737 64,539 ,000b
Residual 52,427 32 1,638
Total 369,639 35
17
Koefisien determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted RSquare
Std. Error ofthe Estimate
1 ,926a ,858 ,845 1,280
a. Predictors: (Constant), Kredibilitas, Pengetahuan_zakat, Pendapatan
18
Lampiran 6
Daftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Nur Halimah
Tempat tanggal lahir : Karanganyar, 11 Mei 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat :Serangan RT 03 RW 02 Blulukan ColomaduKaranganyar
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Email : liim_limm@yahoo.com
Pendidikan
1. TK Sudirman
2. SD Muhammadiyah 16 Surakarta
3. SMP Negeri 2 Surakarta
4. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
5. IAIN Surakarta (Prodi Manajemen Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam).
Recommended