View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA
DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
(STUDI PT. DAYA MANUNGGAL DI KOTA
SALATIGA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
ISNI PURWATI
NIM - -
JURUSAN S PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
ii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) , Fax. ( ) Salatiga
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan
seperlunya, maka skripsi saudari:
Nama : Isni Purwati
NIM : - -
Jurusan : Perbankan Syariah S
Fakultas
Judul Skripsi
:
:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA,
DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI MODERATING
VARIABEL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN (Studi Kasus PT. DAYA MANUNGGAL
SALATIGA)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian untuk menjadi periksa.
Salatiga, September
Pembimbing,
Fetria Eka Yudiana, M.si
NIP.
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) , Fax. ( )
Salatiga
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Isni Purwati
NIM : - -
Jurusan : S -Perbankan Syariah
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul :PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA,
DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI MODERATING
VARIABEL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN (Studi Kasus PT. DAYA MANUNGGAL
SALATIGA)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan
hasil karya sendiri bukan jipakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, September
Yang menyatakan,
Isni Purwati
iv
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar Telp. ( ) , Fax. ( )
Salatiga
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN
PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DENGAN
RELIGIUSITAS SEBAGAI MODERATING VARIABEL TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
(Studi Kasus PT. DAYA MANUNGGAL SALATIGA)
DISUSUN OLEH:
ISNI PURWATI
NIM: - -
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
SALATIGA, pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat
guna memperoleh gelar sarjana S Ekonomi
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, M.Si
Sekretari Penguji : Fetria Eka Yudiana,M.si
Penguji I :Prof.Dr.HM. Zulfa, M.Ag
Penguji II :Drs. Alfred L., M.SI
Salatiga, September
Dekan
Anton Bawono, M. Si
NIP.
v
MOTTO
Man Jadda wajadda
(Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan
berhasil)
Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka
bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung (Al-jumu’ah: )
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian, kecuali bagi orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat –
menasehati supaya menetap kesabaran (Al – Ashr
- )
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT,
skripsi ini saya persembahkan untuk :
Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan
kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.
Kedua orang tuaku ibu Durrotul Malikah dan
bapak Nur Kholis yang selalu mendoakan dan
mensupport dalam segala kondisi.
Seluruh keluarga dan kerabat yang memberikan
semangat dalam pembuatn skripsi ini.
Untuk sahabat-sahabatku tersayang yang
tergabung dalam sri and the genk (Yuni, Ragil,
Yunita, Indri, Sofa, Arin) dan sahabat-sahabat
yang berjuang bersama-sama dari awal masuk
kuliah.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Motivasi, Lingkungan kerja, dengan Religiusitas sebagai
variable moderating terhadap produktivitas kerja karyawan (Studi kasus PT.Daya
Manunggal Salatiga” dengan lancar. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW , Keluarga, dan Seluruh pengikutnya di akhir zaman.
Skripsi ini di ajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memeperoleh
gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Ucapan terimakasih penulis di ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan
terimakasih terutama penulis kami sampaikan kepada :
. Bapak Dr.Rahamat Hariyadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga
. Bapak Dr.Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku ketua jurusan S Perbankan Syariah dan
selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
. Segenap Dosen Jurusan S Perbankan Syariah
. Seluruh staf dan karyawan IAIN Salatiga
. Kedua orang tuaku tercinta yang telah mendoakan, memberikan dukungan
moril maupun materiil kepada penulis
viii
. Sahabatku terkasih Sri and The Genk (Ragil, Sofa,Yunita, Indri, Yuni, Arin)
dan sahabat-sahabat lain yang selalu menemani dalam suka dan duka selama
menempuh pendidikan di IAIN Salatiga
. Saudara PSHT dalam ikatan komia.
. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Salatiga, September
Penulis
Isni Purwati
NIM : - -
ix
ABSTRAK
Purwati, Isni. . Pengaruh Motivasi, Lingkungan kerja, dengan Religiusitas
sebagai Variabel Moderating Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan (Studi Kasus PT.Daya Manunggal Di Salatiga). Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah,
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Fetria Eka
Yudiana
Seiring perkembangan jaman dan kemajuan, manusia dituntut untuk
dapat mempunyai ketrampilan yang berkualitas untuk memenuhi taraf hidup yang
lebih baik. Oleh karena itu sumber daya manusia yang didaya gunakan secara
efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Persoalan sekarang yang ada adalah bagaimana menciptakan
sumber daya manusia yang dapat menghasilkan produktivitas secara optimal,
sehingga tujuan perusahaan tercapai. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
sumber daya manusia dalam pemanfaatnya secara optimal yang ada di dalam
setiap individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Motivasi, Lingkungan kerja, Religiusitas sebagai Variabel Moderating Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus PT.Daya Manunggal Di Salatiga)
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Objek penelitian yang
digunakan adalah Karyawan PT. Daya Manunggal Salatiga dengan jumlah sampel
sebanyak karyawan dengan teknik aksidental. Sedangkan untuk teknik
pengumpulan data menggunakan metode kuisioner, wawancara dan observasi.
Data diolah menggunakan aplikasi SPSS. Uji data yang dipakai dalam penelitian
ini adalah uji reliabilitas, uji validitas, uji statistik dan uji asumsi klasik.
Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan variabel motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT.
Daya Manunggal. Sedangkan variabel lingkungan kerja berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap produktivitas kerja serta variabel religiusitas memperkuat
motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan kerja, Religiusitas, Produktivitas Kerja
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................
PENGESAHAN KELULUSAN................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................
MOTO........................................................................................................
PERSEMBAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
ABSTRAK.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xiii
xiv
A. Latar Belakang....................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan.................................................................................
D. Manfaat...............................................................................
E. Sistematika Penulisan.........................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka....................................................................
B. Landasan Teori...................................................................
. Motivasi........................................................................
. Lingkungan Kerja….....................................................
. Religiusitas……….......................................................
. Produktivitas kerja......................................................
C. Desigh Penelitian................................................................
D. Kerangka Penelitian............................................................
E. Hipotesis Penelitian..............................................................
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...........................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................
C. Populasi dan Sampel.............................................................
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................
E. Skala Pengukuran………………..........................................
F. Definisi Operasional.............................................................
. Variabel Bebas..............................................................
. Variabel Terikat.............................................................
. Variabel Moderating......................................................
. Operasional Variabel.....................................................
G. Metode Analisis...................................................................
. Uji Instrumen Penelitian................................................
. Uji Asumsi Klasik.........................................................
. Uji Statistik...................................................................
H. Alat Analisa……………......................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Objek Penelitian……...........................................
B. Analisa Data……………....................................................
. Uji Diskriptif Statistik…..............................................
. Uji Instrumen Penelitian...............................................
a. Uji Reabilitas…......................................................
b. Uji Validitas……………..……………………….
. Uji Asumsi Klasik…………………………………….
a. Uji Multikolonieritas……………………………..
b. Uji Heteroskedastisitas……………………………
c. Uji Normalitas…………………………………….
d. Uji Linieritas……………........................................
. Uji Statistik
a. Uji T-test.................................................................
xii
b. Uji F-test…………………………………………
c. Uji R …………………………………………….
d. Pembahasan………………………………………
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
Tabel .
Tabel
Tabel
Tabel .
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Hasil Produksi PT. Daya Manunggal…………………….
Penelitian Terdahulu...........................................................
Variabel dan Indikator Penelitian......................................
Jenis Kelamin Responden...................................................
Agama Responden.............................................................
Usia Kerja Responden........................................................
Uji Reliabilitas…………………........................................
Uji Validitas.......................................................................
Uji Multikolonieritas VIF..................................................
Uji Heteroskedastisitas D-W.............................................
Hasil Regresi Persamaan Linier……... ..............................
Hail Regresi Persamaan Kuadrat........................................
Uji T-test…………………….............................................
perbandingan t-tabel dengan t-hitung.................................
Uji F-test……….................................................................
Hasil Uji R .........................................................................
Uji Regresi Berganda……………………………..............
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar .
Gambar
Gambar
Desigh Penelitian……………...............................................
Kerangka Penelitian..............................................................
Histogram.............................................................................
Grafik Normal Plot................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan
yang bergerak dibidang manufaktur, perdagangan maupun jasa akan
berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Seiring perkembangan jaman dan kemajuan, manusia dituntut untuk dapat
mempunyai ketrampilan yang berkualitas untuk memenuhi taraf hidup
yang lebih baik. Oleh karena itu sumber daya manusia yang didaya
gunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Persoalan sekarang yang ada
adalah bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang dapat
menghasilkan produktivitas secara optimal, sehingga tujuan perusahaan
tercapai (Aditya, : ).
Produktivitas sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan keseluruhan sumberdaya yang digunakan (input), dengan
kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi, dimensi pertama
adalah efektivitas yang mengarah pada pencapaian target yang berkaitan
dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Kedua yaitu efisiensi yang berkaitan
dengan membandingkan input dengan realisasi penggunaannya (Umar,
). Dengan kata lain produktivitas merupakan keseluruhan sumberdaya
yang didaya gunakan untuk operasional perusahaan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan perusahaan tersebut. Sumberdaya yang tidak bisa
dikendalikan adalah manusia, sumber daya manusia adalah modal dan
kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan, manusia sebagai unsur
terpenting mutlak, dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut,
waktu, tenaga, dan kemampuannya benar – benar dapat dimanfaatkan
secara optimal bagi kepentingan organisasi maupun kepentingan individu
(Fathoni, : ) di karena juga manusia makhluk yang memiliki akal,
fikiran, nafsu, keinginan, dan lain-lain, sehingga sumberdaya manusia
berbeda dengan sumberdaya lainnya. Dimana harus ada dorongan dalam
diri manusia itu sendiri agar tercipta sebuah produktivitas, dorongan itu
disebut motivasi. Motivasi adalah alasan, dorongan yang ada di dalam diri
manusia yang menyebabkan manusia melakukan sesuatu atau berbuat
sesuatu. Motivasi karyawan dapat dipengaruhi factor minat, gaji yang
diterima, kebutuhan akan rasa aman hubungan antara personal dan
kesempatan bekerja (Damayanti, : ).
Selain itu dibutuhkan rasa nyaman dalam aktivitas produksi yang
tercipta dari sebuah lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang baik
diharapkan dapat memacu produktivitas kerja karyawan yang tinggi.
Lingkungan kerja adalah situasi atau kondisi yang ada dalam lingkungan
pekerjaan itu sendiri seperti bagaimana perlakuan dari atasan, rekan kerja,
penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dan sebagainya. Lingkungan
kerja yang produktif akan dapat tercipta apabila terdapat hubungan
kerjasama yang baik antar individu dari semua elemen dalam organisasi
dengan tidak memandang secara subjektif dan melihat dengan segala
pertimbangan dalam keadilan (Edy , )
Bukan hanya motivasi dan lingkungan kerja saja yang dapat
meningkatkan produktivitas karyawan, namun juga dibutuhkan sebuah
rasa ketaatan dalam memenuhi target produksi sehingga tercapai target
yang dibutuhkan sebuah perusahaan. Selain ketaatan dalam pemenuhan
target produksi ada ketaatan lain, disini ketaatan dalam bergama atau
disebut dengan Religiusitas. Religiusitas adalah pengkhayatan keagamaan
dan kedalaman kepercayaan yang diekspresikan dengan melakukan ibadah
sehari-hari dan perilaku sehari-hari (Hawari: ). salah satu hal yang
paling penting dalam mendukung kuatnya suatu kebudayaan dan
mempunyai pengaruh yang penting dalam perilaku, dengan religiusitas
yang tinggi akan memberikan kenyamanan terhadap karyawan yang lebih
giat dalam menjalankan tugas-tugas pekerjaannya, sehingga dengan
pembentukan pola religiusitas terhadap karyawan diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan baik (Mukhofadatun,
: ). Seorang yang memiliki religiusitas yang tinggi akan
menjalankan kehidupan dunia semata-mata untuk mencapai Ridho-Nya
dengan cara menjalankan kewajiban dan tanggung jawab dengan sungguh-
sungguh. Dalam surah Al-jumuah ayat 01 :
لوة فانتشروافى الأرض وابتغوامن فضل الله واذ كروالله كثيرالعلكم فاذاقضيت الص
تفلحون
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.(Q.S. Al-Jum’ah: )
Ayat tersebut berisi tentang perintah bekerja dimuka bumi, lantaran
pekerjaan itu, manusia berharap akan mendapat karunia dari Allah.
Seorang manusia yang menggunakan prinsip tersebut akan secara ikhlas
dalam menjalan kan tugasnya, dikarenakan rasa religiusitas yang tinggi
seseorang tersebut termotivasi untuk melakukan pekerjaannya bukan
semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan, namun menjalankan kewajiban
kepada yang Ilahi agar mendapat Ridho-Nya, sehingga menjadi pemicu
seseorang tersebut bekerja dengan sepenuh hati. Dalam bukunya (Fowler,
: ) menyatakan bahwa religi dapat berfungsi sebagai sarana
penyongkong, penyalur, dan acuan bagi segala perasaan dan hubungan kita
dengan Transenden, demikian itu dapat menyalurkan dan mengarahkan
seluruh cinta dan keinginan kita untuk berpartisipasi terhadap Yang Ilahi.
Religiusitas yang tinggi dapat menjadi motivasi seorang individu
bekerja dengan baik, dikarenakan rasa ketaatan tersebut yang timbul dari
diri seseorang, juga dapat memicu seorang individu tersebut merasa
nyaman dan aman dalam lingkungan kerjanya, dalam bukunya (Thohir,
: ) menyatakan ada perbedaan yang sangat mencolok antara pekerja
yang beragama dengan tidak beragama, atau beragama hanya sekedar
symbol, pekerja yang beragama menjadikan agamanya sebagai
pembimbing dalam setiap perilaku di dalam lingkungan kerja. Dari
pemaparan tersebut dapat menjadi penilitian yang baru dengan asumsi
bahwa religiusitas individu menjadi moderating variable ekspektasi bagi
variable motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan.
PT. Daya Manunggal merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang tekstil, berlokasi di kota Salatiga, dimana hasil produktivitas
mengalami perubahan dari tahun ketahun. Berikut table hasil produksi di
perusahaan tersebut :
Tabel
Hasil Produksi PT. Daya Manunggal
TAHUN BENANG (KG) GREY (Yard) KAIN JADI
(Yard)
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
Sumber data: Produksi PT. Daya Manunggal per Januari
Dari perolehan informasi data produksi di atas, dapat dilihat bahwa
perusahaan PT. Daya Manunggal setiap tahunnya mengalami pasang surut
dalam produksinya. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa sebab.
Pada penelitian ini ingin meniliti seberapa pengaruh motivasi, lingkungan
kerja dengan religiusitas sebagai variable moderating terhadap
produktivitas kerja diperusahaan tersebut.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul: “pengaruh motivasi, lingkungan kerja,
religiusitas sebagai moderating variable terhadap produktivitas kerja
karyawan ( Studi Kasus PT.Daya Manunggal Tekstil (damatex) di
kota Salatiga)”
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan dari latar belakang tersebut, maka dapat diperoleh
rumusan sebagai berikit:
. Bagaimana pengaruh motivasi terhadapap produktivitas kerja
karyawan?
. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan?
. Bagaimana pengaruh religiusitas terhadap hubungan antara
motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penilitian ini adalah:
. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas
karyawan.
. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas
karyawan.
. Mengetahui pengaruh religiusitas terhadap hubungan antara
motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat yang mencakup dua aspek:
A. Keguanaan teoritis, yaitu:
) Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh
motivasi, lingkungan kerja, dan religiusitas terhadap produktivitas
kerja karyawan.
) Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam
pengembangan ilmu ekonomi islam kedepan.
B. Kegunaan Praktis
) Diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan kebijakan untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan di perusahaan tersebut.
) Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak
perusahaan yang berkenaan dengan peningkatan produktivitas
kerja karyawan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan ini bertujuan untuk menggambarkan alur
pemikiran penulis dari awal hingga kesimpulan akhir. Adapun rencana
sistematika pembahasan dari awal hingga akhir kesimpulan adalah sebagai
berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas telaah pustaka tentang informasi variabel-variabel
yang diteliti, landasan teoritik, dan hipotesis yang berkaitan dengan
variable yang akan diteliti.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang metode-metode yang digunakan dalam
penelitian. Bab ini berisi penjelasan mengenai model penelitian, populasi
dan sampel penelitian, teknik pengukuran data, sumber data, definisi
operasional variable instrument penelitian, pengujian instrument penelitian
dan teknis analisis.
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data, baik analisis data
secara deskriptif maupun analisis hasil pengujian hipotesis yang telah
dilakukan. Analisis tersebut diinterprestasikan terhadap hasil pengolahan
data dengan menggunakan teori.
BAB V: PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, dan saran dari hasil analisis data yang
berkaitan dengan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Penelitian yang dilakukan Rahmawati ( ) yang berjudul
“Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PR Fajar Berlian
Tulunganggung”, menyimpulkan bahwa motivasi yang diukur melalui
indicator gaji, bonus dan promosi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Aditya ( ) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh pelatihan
dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan (studi kasus
pada PT. Primatexco Indonesia, Batang)”, menyimpulkan bahwa pelatihan
dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan tersebut.
Menurut Lestari ( ) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh
pelatihan kerja, lingkungan kerja fisik serta motivasi terhadap
produktivitas kerja pegawai pada PT. Taspen (persero) Kantor Cabang
Denpasar“, menyimpulkan bahwa pelatihan kerja, lingkungan kerja fisik
serta motivasi berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penelitian lainnya Mukhofadatun ( ) yang berjudul ”Pengaruh
religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan (studi kasus BMT
DEMAK)“ menyimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh secara
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Penelitian skripsi oleh Mashuri ( ) dengan judul “Pengaruh
motivasi ibadah dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan“,
dalam skripsinya peneliti menunjukkan bahwa motivasi ibadah dan gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya perubahan yang terjadi pada motivasi ibadah dan gaya
kepemimpinan mempengaruhi perubahan kinerja karyawan. Semakin
tinggi motivasi ibadah yang tertanam pada diri seorang karyawan maka
semakin tinggi pula terhadap kinerja karyawan, dan semakin baik gaya
kepemimpinan seorang manajemen maka semakin baik kinerja yang
dilakukan oleh karyawan.
Tabel .
Research Gab
Penelitian
(Tahun)
Judul
Penelitian
Variabel Hasil
Penelitian Independen Dependen
Setyowati
( )
pengaruh
pelatihan kerja
dan motivasi
kerja terhadap
kinerja teller
dan customer
service PT.
Bank Panin
Surabaya
. pelatihan kerja
. motivasi kerja
kinerja
karyawan
pelatihan kerja
dan motivasi
kerja
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja teller
dan customer
service PT.
Bank Panin
Surabaya
Dewi, dkk Pengaruh . tingkat kinerja ada pengaruh
( ) tingkat
pendidikan dan
motivasi kerja
terhadap
kinerja
karyawan PT.
Sinar Niaga
Sejahtera
Cabang
Singaraja
pendidikan
. motivasi
kerja
karyawan positif dari
pendidikan dan
motivasi kerja
terhadap
kinerja
karyawan
Amelia
( )
Pengaruh
motivasi kerja
terhadap
kinerja
karyawan di
hotel Grand
Tjokro
PekanBaru
motivasi kerja kinerja
karyawan
motivasi
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja
karyawan
Anugarah,
dkk ( )
Pengaruh
kompensasi
dan
lingkungan
kerja soial
terhadap
produktivitas
karyawan UD
Sumber
Harapan
. kompensasi
. lingkungan
kerja
produktivit
as
karyawan
kompensasi
dan
lingkungan
kerja soial
berpengaruh
positif
terhadap
produktivitas
karyawan
Yudiningsih,
dkk ( )
Pengaruh
lingkungan
kerja dan
disiplin kerja
terhadap
kinerja
pegawai
. lingkungan
kerja
. disiplin kerja
kinerja
pegawai
ada pengaruh
positif
lingkungan
kerja dan
disiplin kerja
terhadap
kinerja
pegawai
Putra ( ) Pengaruh
kompensasi,
lingkungan
kerja, dan
. kompensasi
. lingkungan
kerja
retensi
karyawan
kompensasi,
lingkungan
kerja, dan
perceived
perceived
organizational
Support (POS)
terhadap
retensi
karyawan di
Green Villas
hotel Tuban
Bali
organizational
Support (POS)
terhadap
retensi
karyawan
Sidanti
( )
Pengaruh
lingkungan
kerja, disiplin
kerja dan
motivasi kerja
terhadap
kinerka
pegawai negeri
sipil di
secretariat
DPRD
kabupaten
Madiun
. Lingkungan
kerja
. Disiplin kerja
. Motivasi kerja
Kinerja
pegawai
lingkungan
kerja tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
pegawai,
dibuktikan dari
hasil
perhitungan
SPSS bahwa t
hitung lebih
rendah dari t
tabel
Petrus loo
( )
Hubungan
motivasi kerja
dengan
produktivitas
dan kinerja
karyawan
Motivasi Produktivit
as dan
kinerja
kerja
Motivasi kerja
memiliki
hubungan yang
signifikan
dengan
produktivitas
dan kinerja
karyawan
Alimuddin
( )
Pengaruh
motivasi
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
PT. Putra
Binta Borneo
Timur di
Samarinda
Motivasi Produktivit
as kerja
Motivasi
berpengaruh
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
Wahyuddin
( )
Pengaruh
kepuasan
kerja, motivasi
kerja terhadap
produktivitas
kerja karyawan
Riyadi Palace
Hotel di
Surakarta
. Kepuasan
kerja
. Motivasi
kerja
Produktivit
as kerja
Motivasi lebih
besar
pengaruhnya
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
dari pada
kepuasan kerja
Wollah &
Soegoto
( )
Pengaruh
kepemimpinan
transformasion
al,
kepemimpinan
transaksional,
dan
lingkungan
kerja terhadap
prestasi kerja
PT. BPR
Millenia
Manado
. Kepemimpin
an
transformasio
nal
. kepemimpina
n
transaksional
. lingkungan
kerja
prestasi
kerja
kepemimpinan
transformasion
al,
kepemimpinan
transaksional,
dan
lingkungan
kerja
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
prestasi kerja
Aditya
( )
Pengaruh
pelatihan dan
lingkungan
kerja terhadap
produktivitas
kerja karyawan
(studi kasus
pada PT.
Primatexco
Indonesia,
Batang)
. Pelatihan
. Lingkungan
kerja
Produktivit
as kerja
karyawan
pelatihan dan
lingkungan
kerja
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
tersebut.
Muiz ( ) Pengaruh
lingkungan
kerja terhadap
produktivitas
karyawan
dengan
religiusitas
. Lingkungan
kerja
. religiusitas
Produktivit
as kerja
Lingkungan
kerja
berpengaruh
terhadap
produktivitas
kerja, dan
variable
sebagai
moderating
bariabel pada
PT. BPRS
Formes
Sleman di
Yogjakarta
religiusitas
memperkuat
antara
lingkungan
kerja dengan
produktivitas
kerja
Rangga, dkk
( )
Pengaruh
motivasi kerja
terhadap
kinerja
karyawan
(survey
karyawan pada
PT. Axa
Finansial
Indonesia
Sales Office
Malang)
Motivasi kerja Kinerja
karyawan
Motivasi
instrinsik dan
ekstrinsik
secara
simultan
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan pada
PT.Axa
Mashuri
( )
Pengaruh
motivasi
ibadah dan
gaya
kepemimpinan
terhadap
kinerja
karyawan
. Motivasi
ibadah
. Gaya
kepemimpinan
Kinerja
karyawan
Motivasi
ibadah dan
gaya
kepemimpinan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan
Rahmawati
( )
Pengaruh
motivasi
terhadap
kinerja PR
fajar Berlian
tulunganggung
. Motivasi
Gaji
Bonus
Promosi
Kinerja PR
Fajar
Berlian
Terdapat
hubungan yang
signifikan
antar motivasi
dengan kinerja
karyawan
Lestari
( )
Pengaruh
Pelatihan
Kerja,
Lingkungan
Kerja Fisik
. Pelatihan
Kerja
. Lingkungan
kerja fisik
. Motivasi
Produktivit
as
Kerja
Pegawai
Pelatihan
kerja,
lingkungan
kerja fisik
serta motivasi
serta Motivasi
Terhadap
Produktivitas
Kerja Pegawai
pada PT.
Taspen
(Persero)
Kantor
Cabang
Denpasar
berpengaruh
positif dan
signifikan
secara
simultan
terhadap
produktivitas
kerja pegawai.
Gufran
( )
.
Pengaruh
Lingkungan
Kerja dan
Displin Kerja
Terhadap
Produktivitas
Kerja
Karyawan PT.
POS Indonesia
Sumbar Riau
. Lingkungan
kerja
. Disiplin
Kerja
Produktivit
as kerja
karyawan
lingkungan
kerja dan
displin kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
Mukhofadatu
n,
( )
Pengaruh
religiusitas
terhadap
produktivitas
kerja
karyawan(studi
pada bmt made
demak)
Religiusitas Produktivit
as kerja
karyawan
Tedapat
hubungan yang
signifikan
antara variable
religiusitas
terhadap
produktivitas
kerja karyawan
Ridwan
( )
Peranan
keagamaan
terhadap
hubungan
Locus of
Control
dengan kinerja
karyawan
keagamaan
sebagai
variabel
moderating, di
Keagamaan
sebagai
varibabel
modeting
terhadap LOB
Produktivit
as kerja
Koefisien
interaksi
bertanda
negatif dengan
signifikansi ρ
sebesar .
(ρ < . )
memberi arti
bahwa variabel
keagamaan
merupakan
variabel
lingkungan
karyawan
Bank
Muamalat
Indonesia Tbk.
Cabang Palu
moderating
yang mana
keagamaan
memperlemah
hubungan
antara locus of
control dengan
kinerja
karyawan.
Apriani
( )
Pengaruh
Kompensasi
dan
Lingkungan
Kerja
Terhadap
Produktivitas
Kerja
Karyawan PT.
BPR Restu
Artha Makmur
Kantor
PusatMajapahi
t Semarang
. Kompensasi
. Lingkungan
kerja
Produktivit
as kerja
karyawan
terdapat
pengaruh
positif dan
signifikan
antara
kompensasi
dan
lingkungan
kerja terhdap
produktivitas
kerja
karyawan.
Gabrilaeman
( )
Pengaruh
motivasi
terhadap
produktivitas
kerja
motivasi produktivit
as kerja
Motivasi tidak
meningkatkan
produktivitas
kerja karyawan
Suhadi,
( )
Hubungan
antara tingkat
keberagamaan
terhadap
produktivitas
karyawan
PT.Metiska
Farma
Tingkat
keberagamaan
Produktivit
as
karyawan
Terdapat
hubungan yang
signifikan
antara tingkat
keberagamaan
dengan
Produktivitas
karyawan
B. Landasan Teori
. Motivasi kerja
a. Pengertian Motivasi
Menurut kamus bahasa Indonesia modern, karangan
Muhamad Ali, motif diartikan sebagai sebab-sebab yang
menjadi dorongan tindakan seseorang, dasar pikiran dan
pendapat, sesuatu yang menjadi pokok. Dari pengertian motif
tersebut dapat diturunkan pengertian motivasi sebagai suatu
pokok, yang menjadi dorongan bagi seseorang untuk bekerja
(Ishak dan Hendri, : ).
Motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi
fisiologi atau psikolog yang menggerakkan perilaku atau
dorongan yang ditujukan untuk tujuan insentif. Dengan
demikian, kunci untuk memahami proses motivasi bergantung
pada pengertian dan hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan
insentif (Luthans, : ).
Sudarwan Danim ( ) menyatakan motivasi kerja
merupakan prakondisi bagi individu untuk berperilaku di dalam
pekerjaan yang dia tekuni. Motivasi yang tinggi cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi dan motivasi yang rendah
cenderung menghasilkan prestasi yang rendah, demikian juga
dalam penghargaan. Efek dari penghargaan itu dapat berupa
kepuasan atau ketidakpuasan yang akan memberi umpan balik
terhadap motivasi kerja berikutanya.
Dalam bukunya (Hasibuan, : ) menyatakan bahwa
motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau
bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala
daya-upayanya untuk mencapai kepuasan, motivasi orang
bekerja ada bermacam- macam, ada yang bekerja karena
mendapat upah yang banyak meski pekerjaan tidak benar, ada
juga yang termotivasi karena rasa aman atau keselamatan
meski jarak jauh, namun yang paling baik adalah motivasi hati
nurani, karena hati nurani menjadi factor penentu manusia
menjadi baik atau buruk. Jika rohani atau kalbu termotivasi,
maka otomatis akan meningkatkan gairah kerja seseorang.
Akibatnya, seluruh pekerjaan, bagaimanapun beratnya, akan
dirasakan ringan (enteng), sehingga produktivitas meningkat
(Ishak dan Hendri, : ).
Dari pemaparan para peneliti tersebut, dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan dorongan atau keinginan yang
timbul pada diri seseorang sehingga menyebabkan seseorang
itu menghasilkan suatu hasil kerja. Dengan begitu motivasi
dapat dipengaruhi keinginan, tujuan, dorongan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan sehingga menghasilkan imbalan
berbentuk material maupun non material tergantung seberapa
besar motivasi itu ada dalam diri manusia.
b. Teori Motivasi
Teori menjadi landasan untuk memahami penjelasan
motivasi, dalam bukunya Siagian ( ), teori menurut
Abraham H. maslow berpendapat bahwa ada kebutuhan
internal yang sangat mempengaruhi motivasi manusia dalam
bekerja. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan itu tersusun
atas lima tingkatan kebutuhan, yaitu:
a) Kebutuhan fisiologis atau fisik: Meliputi kebutuhan
primer yang dibutuhkan manusia setiap hari makanan,
pakaian, tempat tinggal.
b) Kebutuhan akan rasa aman: Perihal keamanan sebagai
kebutuhan, tidak hanya menyangkut keamanan fisik di
tempat kediaman, dalam perjalanan, ditempat pekerjaan.
Namun juga keamanan mental psikologis dalam meniti
karier, mendapat perlakuan yang manusiawi dan tidak
selalu dihantui oleh pengenaan sanksi.
c) Kebutuhan social: Meliputi pemeliharan iklim
kekeluargaan, kebersamaan, dan kerja sama dalam
kehidupan berorganisasi.
d) Kebutuhan harga diri: Meliputi memuaskan kebutuhan
yang mencerminkan pengakuan atas harkat, martabat,
status, pengakuan dan harga diri.
e) Aktualisasi diri: Perwujudan yang paling nyata dan
menonjol ialah, kesempatan kesempatan untuk
menimba ilmu dan pengetahuan baru serta menggali
keterampilan baru.
Siagan ( ) memberi catatan penting yang perlu
ditambahkan dalam teori Maslow ialah, dewasa ini
diketahui bahwa hierarki kebutuhan dipandang tidak tepat,
dengan alasan jika kebutuhan manusia hierarkis, itu berarti
bahwa pemuasannya analog dengan naik tangga. Anak
tangga kedua hanya dinaiki setelah melewati anak tangga
pertama. Berarti jika konsep ini yang digunakan, kebutuhan
kedua hanya akan diupayakan pemenuhannya setelah
kebutuhan pertama terpuaskan, dan demikian seterusnya.
Padahal dalam kenyataannya tidaklah demikian, antinya
kelima jenis kebutuhan tersebut dapat timbul simultan
meskipun pada tingkat intensitas yang berbeda-beda.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Desller dalam Wahab ( ), menyebutkan bahwa
motivasi kerja dipengaruhi oleh Beberapa factor, yaitu :
. Upah, adalah pembayaran tetap secara bulanan atau
mingguan yang diberikan pada setiap karyawan.
. Situasi kerja, adalah keadaan yang mempengaruhi kegiatan
perusahaan.
. Kondisi kerja yang akan mendorong semangat kerja
karyawan seperti ketenangan, keamanan, dan keselamatan
kerja.
. Fasilitas kerja, adalah sarana yang disediakan perusahaan
untuk melancarkan aktivitas, seperti lampu, luas ruangan,
komputer, mesin untuk produksi, mushola, loker dan
sebagainya.
. Sikap manajemen terhadap karyawan dimana setiap
karyawan ingin diperlakukan dengan adil.
. Sikap antar teman kerja
sebagai makhluk social manusia membutuhkan
persahabatan baik antar sesame karyawan.
. Kebutuhan karyawan berprestasi
Setiap karyawan yang berprestasi hendaknya diberikan
penghargaan yang sesuai, penghargaan tersebut dapat
berupa pengakuan yang kemudian disertai pujian, hadiah,
kenaikan gaji, kenaikan jabatan, perpindahan dan
sebagainya.
. Pelatihan
Karyawan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri
dengan kebijakan, prosedur dan manajer baru dengan cepat.
Untuk itu perlu adanya pelatihan dan pengembangan lebih
lanjut untuk melakukan tugas-tugasnya dengan sukses.
. Insentif
Insentif merupakan suatu system pemberian balas jasa
yang berupa financial. Insentif adalah suatu pendekatan
kompensasi yang menghargai atau memberikan imbalan
kepada karyawan atas hasil tertentu yang dicapainya.
. Promosi
System promosi karyawan terdiri dari tertutup dan
terbuka. System promosi tertutup adalah system dimana
manajer seringkali secara informal memutuskan karyawan
mana yang dipertimbangkan mendapat promosi, system
promosi terbuka adalah system dengan karyawan melamar,
diuji di wawancara, sehubungan dengan pekerjaan yang
tersedia yang diumumkan secara terbuka (Grirffin, :
).
. Kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan
Keinginan orang akan perwujudan diri yakni
kecenderungan untuk mewujudkan dirinya sebagai apa
yang ada dalam kemampuannya. Kecenderungan ini dapat
diungkapkan makin lama makin istimewa, untuk menjadi
apa saja menurut kemampuannya.
d. Pengukur Motivasi
Menurut Maslow, manusia mempunyai sejumlah kebutuhan
yang diklasifikasikan pada lima tingkat atau hierarki
(hierarchy of needs) yang dapat digunakan sebagai indicator-
indikator untuk mengetahui tingkat motivasi kerja pada
karyawan. Dibawah ini merupakan penjelasannya (Siagan,
: ).
. Kebutuhan fisiologis
Merupakan kebutuhan yang bersifat materi atau sebagai
kebutuhan primer yaitu, gaji, pakaian, tempat, dll.
. Kebutuhan akan kesehatan dan rasa aman.
Merupakan kebutuhan akan keamanan baik keamanan fisik
maupun keamanan mental psikologis seperti tunjangan
kesehatan, tunjangan kecelakaan, iklim dan kondisi kerja, .
. Kebutuhan social.
Merupakan kebutuhan social seperti rasa bahagia
berkumpul, perasaan diterima dalam kelompok, rasa
bersahabat.
. Kebutuhan yang mencerminkan harga diri.
Kebutuhan mencerminkan harga diri ini seperti menerima
keberhasilan diri, kompensasi, martabat.
. Kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan aktualisasi diri meliputi keinginan
mengembangkan diri secara maksimal melalui usaha
sendiri, kreativitas, dan ekspresi diri.
. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan adalah bagian sangat penting bagi kehidupan
seseorang, manusia hidup tidak terlepas dari lingkungannya,
lingkungan yang sehat memungkinkan manusia bekerja secara
sehat dan bergairah. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada
di luar perusahaan tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan
dan perkembangan perusahaan (Alex, : ).
Trisnawati ( : ) menyebutkan bahwa lingkungan adalah
segala hal yang terkait dengan operasional perusahaan dan
bagaimana kegiatan operasional tersebut dapat berjalan.
Lingkungan kerja yang baik akan sangat memengaruhi tingkat
produktivitas karyawan hal ini dapat dilihat dari peningkatan
teknologi, cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang
digunakan untuk operasional perusahaan.
Menurut Nitiseminto ( : ) mengartikan lingkungan kerja
suatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan,
lingkungan kerja menjadi salah satu pertimbangan bagi seseorang
didalam memiliki pekerjaan, jika lingkungan kerjanya tidak
menyenangkan karyawan kemungkinan akan mempertimbangkan
kembali untuk bekerja diperusahaan tersebut.
Agar karyawan merasa nyaman dengan lingkungan kerja,
seharusnya lingkungan kerja didesain dengan baik. Menurut Lewa
dan Subowo dalam skripsi Aditya ( ) menyatakan bahwa
lingkungan kerja didesain dengan sedemikian rupa agar dapat
tercipta hubungan kerja yang mengikat pekerja dengan
lingkungannya. Lingkungan kerja yang baik itu apabila karyawan
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman.
Sedarmayanti ( ) mendefinisikan lingkungan kerja yaitu
keseluruhan alat peraksa dan bahan yang dihadapi lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai
kelompok meliputi lingkungan kerja fisik dan nonfisik.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan
kerja merupakan lingkungan disetempat kerja baik secar fisik
maupun non fisik yang digunakan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa dimana kondisi tersebut membuat nyaman, aman
dan sehat para pekerjanya, sehingga karyawan dapat berproduksi
secara optimal. Kesan yang nyaman akan lingkungan kerja dimana
karyawan tersebut bekerja akan mengurangi rasa kejenuhan dan
bosan dalam bekerja. Keadaan sekitar tempat kerja yang aman akan
membuat karyawan merasa aman dari bahaya, dan lingkungan
yang sehat menjadikan karyawan berproduksi secara maksimal.
Lingkungan kerja secara umum merupakan lingkungan pekerja
melaksanakan tugas pekerjaannya yang terdiri dari lingkungan fisik
dan non fisik. Lingkungan kerja fisik meliputi: tata ruang kerja,
penerangan, kebersihan, kebisingan suara, dan lain sebagainya.
Sedangkan lingkungan non fisik meliputi:suasana kerja, hubungan
antar rekan kerja, organisasi karyawan, hubungan dengan
pemimpin.
b. Jenis – jenis Lingkungan Kerja
Menurut Siagian dalam Anidi ( : ) terdapat dua macam
lingkungan kerja, yaitu:
. Lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah kondisi tempat kerja yang dapat
mempengaruhi produktivitas kerja.
Ada beberapa kondisi fisik dari tempat kerja yang baik,
yaitu:
a) Bangunan tempat kerja di samping menarik untuk
dipandang, juga dibangun dengan pertimbangan
keselamatan kerja.
b) Ruang kerja yang longgar dalam arti penempatan orang
dalam suatu ruangan tidak menimbulkan perasaan sempit.
c) Tersedia tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti
kafetaria baik dalam lingkungan perusahaan atau sekitarnya
yang mudah dicapai karyawan.
d) Tersedia tempat ibadah keagamaan seperti masjid atau
moshola, baik dikelompokkan dalam organisasi maupun
sekitarnya.
e) Tersedianya sarana transportasi, angkutan, baik yang
diperuntukkan karyawan maupun angkutan umum yang
nyaman, murah, dan mudah diperoleh.
. Lingkungan kerja non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang
menyenangkan dalam arti terciptanya hubungan kerja yang
harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya
manusia bekerja tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja
merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan
kepuasan.
Menurut Sedarmayati ( ) terdapat lima aspek
lingkungan kerja non fisik yang bisa mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan, yaitu:
a) Struktur kerja, yaitu sejauh mana bahwa pekerjaan yang
diberikan kepadanya memiliki struktur kerja dan
organisasi yang baik.
b) Tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja
merasakan bahwa pekerjaan tersebut merupakan
tanggung jawab atas kewajiban mereka.
c) Kerja sama antar kelompok, yaitu sejauh mana
karyawan merasakan adanya komunikasi yang baik,
terbuka, dan lancar, baik antara teman sekerja ataupun
pimpinan.
d) Perhatian dan dukungan pimpinan, yaitu sejauh mana
karyawan merasakan bahwa pimpinan sering
memberikan pengarahan, keyakinan,perhatian, serta
menghargai mereka.
e) Kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan
merasakan adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan
lancar, baik antara teman sekerja ataupun dengan
pimpinan.
c. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Seorang karyawan akan mampu melaksanakan kegiatannya
dengan baik, apabila ditunjang dengan kondisi lingkungan yang
sesuai. Saat kondisi lingkungan dikatakan sesuai apabila manusia
dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman. Ketidak sesuaian lingkungan kerja dapat berakibat dalam
jangka lama. Keadaan lingkungan yang tidak sesuai dapat
menuntut tenaga dan waktu yang lebih lama dan terjadi sebuah
ketidak efisien. Banyak factor lingkungan kerja yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawana.
Berikut ini factor yang mempengaruhi produktivitas kerja
menurut sedarmayanti ( : ), yaitu:
. Penerangan / cahaya di tempat kerja
Penerangan sangat bermanfaat bagi kesalamatan dan kelancaran
kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan yang
terang, tetapi tidak menyilaukan.
. Temperature di tempat kerja
Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan
normal, dengan system tubuh yang baik sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi diluar tubuh.
Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya,
yaitu bahwa tubuh manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan
temperature luar berkisar untuk kondisi panas dan untuk
kondisi dingan, dari keadaan normal tubuh. Namun sebenarnya
keadaan tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap karyawan karena
kemampuan beradaptasi tiap karyawan berbeda, tergantung
didaerah bagaimana karyawan dapat hidup.
. Kebisingan di tempat kerja
Kebisingan merupakan bunyi yang tidak diinginkan oleh telinga.
Bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan pekerja, merusak
pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Maka suara
bising harusnya dihindari agar produktivitas kerja dapat dilakukan
dengan baik dan lancar.
. Tata warna di tempat kerja
Menata warna di tempat kerja perlu diperhatikan . warna
mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan, seperti rasa senang,
sedih dan lain sebagainya, karena dalam warna dapat merpangsang
perasaan manusia.
. Keamanan di tempat kerja
Guna menjaga lingkungan kerja tetap aman, maka perlu adanya
satuan petugas keamanan (SATPAM),
. Kebersihan
Kondisi dimana lingkungan kerja dalam terjaga kebersihannya,
ruang yang bersih akan membuat suasana menjadi lebih indah
sehingga karyawan akan menjadi lebih semangat dalam
menyelesaikan tugasnya.
d. Indicator Lingkungan Kerja
Menurut Sedarmayanti ( : ) ada beberapa indicator dalam
lingkungan kerja, meliputi:
. Penerangan
. Suhu udara
. Suara bising
. Tata warna
. Keamanan
. Kebersihan
. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenal
pula kata din dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa Eropa.
Din dalam bahasa semit berarti undang-undang atau hukum.dalam
bahasa Arab mengandung arti menguasai, menundukan, patuh,
hutang, balasan, kebiasaan.
Religi berasal dari bahasa Latin, menurut satu mendapat
asalnya relegere yang mengandung arti mengumpulkan, membaca,
mengikat. Inti sari yang terkandung dalam istilah tesebut adalah,
bahwa agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang
dan dipatuhi manusia(Nasution, : - ).
Agama sebagai suatu ciri kehidupan social manusia yang
universal dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-
cara berfikir dan pola perilaku yang memenuhi untuk disebut
“agama” yang terdiri dari tipe-tipe symbol. Citra, kepercayaan, dan
nilai-nilai spesifik yang mana makhluk manusia
mengiterpretasikan eksistensi mereka yang didalamnya
mengandung komponen ritual( Ishommudin, : ).
Dari istilah agama inilah kemudian muncul apa yang
dinamakan religiusitas (religiousity). Menurut Nasroni dan
Mucharom dalam Mukhofadatun ( ) meski berakar kata
sama, namun dalam penggunaanya istilah religiusitas mempunyai
makna yang berbeda dengan religi atau agama. Kalau agama
menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan
dan kewajiban, religiusitas menunjuk pada aspek religi yang telah
dihayati oleh individu di dalam hati. Religiusitas diidentifikasikan
dengan keberagamaan. Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh
pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan
ibadah dan kaidah, seberapa dalam penghayatan atas agama yang
dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari
seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan, dan
pengahayatan atas agama islam.
Religiusitas tidak hanya diwujudkan dalam beribadah saja,
namun juga melakukan aktivitas lain yang didorong dengan dasar
agama. Bukan hanya aktivitas yang nampak dan dapat dilihat mata,
namun juga aktivitas yang tidak Nampak dan terjadi dalam hati
seseorang. Karena itu religiusitas seseorang akan meliputi berbagai
macam sisi atau dimensi. Pengertian religiusitas berdasarkan
dimensi-dimensi yang dikemukan oleh Glock dan stark (dalam
Ancok, ) adalah seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh
keyakinan, seberapa tekun pelaksanaan ibadah dan seberapa dalam
pengkhayatan agama yang dianut seseorang.
Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
religiusitas merupakan kedalaman penghayatan keagamaan
seseorang dan keyakinan terhadap adanya Tuhan yang diwujudkan
dengan mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan
keiklasan hati dan seluruh jiwa raga, bukan hanya patuh dalam
beribadah yang tampak dan dilihat mata, namun juga perwujudan
perilaku kehidupan sehari-hari yang tidak tampak.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas
Thouless ( ) menyatakan ada beberapa factor yang
mempengaruhi religiusitas, yaitu:
a) Pengaruh pendidikan dan berbagai tekanan social (faktok
social) yang menyangkut semua pengaruh social dalam
pekembangan sikap keagamaan, termasuk pendidikan orang tua,
tradisi-tradisi social untuk menyesuaikan dengan berbagai
pendapatan sikap yang disepakati oleh lingkungan.
b) Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam
membentuk siakap keagamaan terutama pengalaman mengenai
keindahan, keselarasana, dan kebaikan, konflik moral (factor
moral, pengalaman emosional keagamaan (factor efektif).
c) Factor–faktor yang seluruhnya atau sebgaian yang timbul dari
kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi, terutama kebutuhan
terhadap keamanan, cinta kasih, dan harga diri.
d) Factor intelektual yaitu berbagai hal yang berhubungan dengan
proses pemikiran verbal terutama dalam pembentukan
keyakinan-keyakinan keagamaan.
Menurut Jalaluddin ( ), ada dua factor yang
mempengaruhi religiusitas diantaranya factor intern dan ektern.
Factor intern meliputi keturunan, usia, kepribadian dan kondisi
kejiawaan, sedangkan factor ektern meliputi lingkungan
keluarga, masyarakat dan sekolah.
c. Fungsi Religiusitas
Ancok fan Fiad dalam Muhkofadhatun ( : )
menyatakan fungsi religiusitas bagi manusia erat kaitannya
dengan fungsi agama. Agama merupakan kebutuhan emosional
manusia dan merupakan kebutuhan alamiah. Adapun fungsi
agama, meliputi:
. Agama sebagai sumber ilmu dan sumber etika ilmu,
menusia mempercayakan fungsi edukasi pada agama yang
mencangkup tugas mengajar dan membimbing. Pengendali
utama kehidupan manusia adalah kepribadian yang
mencangkup unsur-unsur pengalaman, pendidikan terletak
pada pendayagunaan nilai- nilai rohani yang merupakan
pokok-pokok kepercayaan agama.
. Agama sebagai alat justifikasi dan hipotesis ajaran-ajaran
agama dapat dipakai sebagai hipotesis untuk membuktikan
kebenarannya, salah satu hipotesis ajaran agama islam
adalah selalu mengingat Allah (dzikir), maka hati akan
tenang. Ajaran agama dipandang sebagai dipandang sebagai
hipotesis yang dibuktikan kebenarannya empiric, artinya
tidaklah salah untuk membuktikan ajaran agama secara
ilmiah, karena dapat menyebabkan pemeluk agama lebih
meyakini ajaran agamanya.
. Agama sebagai motivator. Agama mendorong pemeluknya
untuk berpikir, merenung, meneliti segala hal yang terdapat
di bumi, diantara langt dan bumi juga dalam diri sendiri.
. Fungsi pengawasan social. Agama ikut bertanggung jawab
terhadap norma-norma social dengan cara memberi sanksi
bagi yang melanggar larangan agama dan memberi imbalan
pada individu yang menaati perintah agama. Hal tersebut
membuat manusia termotivasi dalam bertingkahlaku sesuai
dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sehingga
manusia akan melakukan perbuatan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Dimensi Religiusitas
Glock dan Stark (Rebertson, ) dalam Ancok dan
Suroso ( : ) menerangkan tentang lima macam dimensi
keagamaan, yaitu:
. Dimensi keyakinan (ideologis) atau akidah islam
Dimensi ini berisi tentang pengaharapan-pengharapan
dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan
teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-
doktrin tersebut atau bisa dikatakan membahas tentang
keimanan penganut suatu aliran agama. Dalam islam,
keyakinan sejajar dengan akidah yang menunjukan pada
seberapa tingkat keyakinan seorang muslim dalam
melaksanakan kegiatan ritual sesuai yang dianjurkan
oleh agama. Dalam keberislaman, dimensi keimanan
menyangkut tentang rukun iman. Hal tersebut
tergambar pada keyakinan dengan adanya Allah,
mengakui kebesaran Allah, pasrah pada Allah,
malakukan sesuatu dengan ikhlas, percaya takdir Allah,
mengagungkan nama Allah. Dengan keimanan dalam
diri, akan mempengaruhi keseluruhan tingkah laku dan
perbuatan seseorang sehingga dapat berfikir dengan
positif dalam menyelesaikan setiap permasalahan atau
pekerjaan yang sedang dihadapi.
. Dimensi peribadatan (ritualistic) atau syariah
Dimensi ini berisi tentang seberapa jauh tingkat
ketaatan untuk menunjukan komitmen terhadap agama
yang dianut. Syariah dalam islam mengarah pada
tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan
ritual sebagaimana dianjurkan dalam agama. Dalam
keberislam, dimensi ini mencangkup tentang
pelaksanaan sholat, puasa, akat, haji, membaca al-
qur’an, do’a, zikir, ibadah kurban, iktikaf dan lain
sebagainya.
. Dimensi penghayatan atau pengalaman (eksperiensial)
Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan,
perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, dan sensai-sensasi
yang dialami seseorang dalam menjalankan agama yang
dianut. Pengalaman spiritual akan menguatkan diri
seseorang ketika terbentur pada suatu masalah
kehidupan. Dimensi ini tergambar dalam sikap sabar
dalam menghadapi cobaan, takut ketika melanggar
aturan, dan lain sebagainya.
. Dimensi pengetahuan agama (intelektual)
Dimensi ini mengacu pada pengetahuan seseorang
mengenai ajaran-ajaran agamanya. Dalam praktik
kehidupan, seseorang yang melaksanakan perintah dan
menjauhi larangan agama akan memperoleh
kesejahteraan lahir dan batin (dunia dan akhirat). Hal
tersebut membutuhkan pengetahuan yang mendalam
tentang ajaran agama dengan membaca kitab suci,
membaca buku-buku agama, timbul getaran perasaan
ketika mendengar bacaan kitab suci.
. Dimensi pengalaman (konsekuensial) atau akhlak
Dimensi ini membahas seberapa tingkatan seorang
muslim dalam berperilaku sehingga dimotivasi oleh
ajaran-ajaran agama yang mencangkup hubungan antara
sesame manusia atau relasi antara individu dengan
dunianya serta seberapa jauh seseorang dapat
menerapkan ajaran agama dalam perilaku sehari-hari.
Hal tersebut tergambar dari tolong-menolong, lapang
dada, saling menyayangi dan mengasihi, selalu optimis
dalam menghadapi persoalan, tidak mudah putus asa,
fleksibel dalam menghadapi berbagai masalah,
bertanggung jawab dan dapat menjaga kebersihan
lingkungan.
Berdasarkan penelitian diatas penulis menggunakan teori yang
dikemukakan oleh Glock dan Stark sebagai dasar dalam pembuatan
skala, karena teori tersebut mencakup lima dimensi yang mendasari
individu dalam religiusitas (keberagamaan), meliputi: ideologis
atau keyakinan (religious belief), ritualistic atau peribadatan
(religious practice), eksperiensial atau pengalaman (religious
feeling), intelektual atau pengetahuan (religious knowledge), dan
konsekuensi atau penerapan (religious effect).
. Produktivitas Kerja
Produktivitas memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan
organisasi atau perusahaan. Produktivitas didefinisikan sebagai rasio
antara output dan input, atau rasio antara hasil produk dengan total
sumber daya yang digunakan (Evianto, ). Produktivitas
mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
(output) dengan keseluruhansumberdaya yang digunakan (input).
Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. Dimensi
pertama adalah efektivitas yang mengarah pada pencapaian target
yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu
efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan
realisasi penggunaannya (Umar, ).
a. Pengertian Produktivitas kerja
Filosofia mengenai produktivitas mengandung arti keinginan
dan usaha dari setiap manusia untuk selalu meningkatkan mutu
kehidupan dan penghidupannya. Kehidupan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin dan kehidupan hari esok tentunya harus
lebih baik dari hari ini, pandangan yang memberi spirit pada
produktivitas (Mulyono, ). Pandangan ini memberi arti
yang dalam karena memungkinkan setiap orang yang
memahaminya dan menerapkan dalam berproduksi maka hasilnya
semakin hari semakin baik, mengutamakan bekerja dengan
mengacu kepada efektif dan efisien.
Menurut Simanjuntak( ) produktivitas mengandung
pengertian filosofis, definisi kerja, dan teknis operasional. Secara
filosofis, produktivitas mengandung pengertian pandangan hidup
dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
kehidupan lebih baik dari hari ini.
Menurut pendapatan Ravinto( ), bahwa
produktivitas mengandung sebuah pengertian perbandingan antara
hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan
waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dari seorang
tenaga kerja. Pendapat lain mengartikan produktivitas sebagai
kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk
menghasilkan sesuatu atau diartikan juga sebagai perbandingan
antara pengorbanan (output) dengan penghasilan (input).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
produktivitas merupakan kemampuan sumber-sumber daya yang
ada diperusahaan, dimana sumber itu harus dimanfaatkan secara
efektif dan efisien agar tercapai tujuan perusahaan, atau sebagai
perbandingan antara pengorbanan (output) dengan hasil yang
dicapai (input).
b. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas kerja
Beberapa factor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut
Sedarmayanti dalam Suhadi, : , yaitu:
. Sikap mental, berupa: motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja.
. Pendidikan: pada umumnya orang yang berpendidikan memiliki
tingkat kesadaran akan pentingnya produktivitas, hal ini dapat
mendorong seseorang melakukan tindakan produktif.
. Keterampilan: pada aspek tertentu apabila seorang karyawan
lebih terampil maka akan lebih mampu bekerja dan
menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
. Manajemen: berkaitan dengan system yang diterapkan oleh
pimpinan untuk mengelola serta mengendalikan bawahannya.
Apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan
semangat yang lebih tinggi sehingga mendorong pegawai untuk
melakukan tindakan produktif.
c. Manfaat produktivitas
Dalam skripsi (Suhadi, : ) terdapat dua manfaat
produktivitas, yaitu:
. Manfaat mikro: penurunan ongkos-ongkos per unit,
peningkatan kontribusi pajak dan pemerintah, penghemat
sumber-sumber daya masukan, menunjang hubungan kerja
lebih baik, peningkatan kualitas produk atau jasayang
dihasilkan, peningkatan daya bayar dan motivasi.
. Manfaat makro: membuka kesempatan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat melalui penghasilan dan
penurunan harga-harga barang dan jasa di pasar,
penghematan sumber daya alam, perbaikian keaadaan
kerja dan mutu hidup termasuk jam kerja yang pendek.
d. Dimensi produktivitas kerja
Dimensi produktivitas kerja, menurut Balai Pengembangan
Produktivitas Daerah (dalam Umar, : ), yaitu:
. Dimensi sikap kerja dioperasional, meliputi: sikap dalam
melayani, sikap dalam melaksanakan pekerjaan, dan sikap
melakukan inisiatif kerja.
. Dimensi tingkat ketrampilan dioperasional, meliputi:
ketrampilan pencapaian tugas, ketrampilan melaksanakan
progam, dan ketrampilan mengevaluasi pencapaian progam
. Dimensi hubungan kerja dioperasional, meliputi: hubungan
kerja dengan pimpinan, hubungan kerja antar bagian, dan
hubungan kerja dengan reken sekerja.
. Dimensi manajemen produktivitas, meliputi: koordinasi
pekerjaan, komunikasi antar bagian, dan tanggung jawa
pekerjaan.
. Dimensi efisiensi, meliputi: jumlah tenaga kerja,
pemanfaatan tenaga kerja, dan pemanfaatan waktu tenaga
kerja.
C. Desihg Penelitian
Gambar
Desihg Penelitian
Rendahnya
Produktivitas kerja
Motivasi
Lingkungan
kerja
Religiusitas
Penelitian
Motivasi
(X )
Lingkungan
kerja
(X )
Religiusitas
(X )
Produktivit
as Kerja
Karyawan
(Y)
Pengaruh motivasi, lingkungan
kerja dan religiusitas terhadap
produktivitas kerja karyawan
D. Kerangka Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka kerangka
penelitian dalam penelitan ini, seperti yang disajikan dalam gambar
berikut ini:
Gambar .
Kerangka Penelitian
. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang sebenarnya masih
harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang dipeoleh dari
tijauan pustaka (Martono, ).
a) Hubungan variable motivasi terhadap produktivitas kerja
karyawan
Dalam penelitian Gabrilaeman ( ) yang berjudul “Pengaruh
motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan” menyatakan
bahwa motivasi tidak signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan hal ini ditunjukan oleh t table = , > t hitung = -
. . Jadi Ho t hitung ≤ t table.
Motivasi
(X )
Religiusitas
(X )
Produktivitas
Kerja Karyawan
(Y)
Lingkungan kerja
(X )
Sedangkan Dewi, dkk ( ) artikelnya yang berjudul
pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang Singaraja.
Menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Berikutnya Setyowati ( ) yang berjudul pengaruh pelatihan
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja Teller dan customer
servise PT. Bank Panin. Tbk Surabaya. Menyatakan pelatihan kerja
dan motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan. Berdasarkan penelitian diatas maka:
Hipotesis :
H : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap
produktivitas kayawan.
Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan variable motivasi
terhadap produktivitas kerja karyawan.
b) Hubungan variable lingkungan kerja dengan produktivitas
kerja karyawan
Sidanti ( ) atikelnya yang berjudul pengaruh
lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai negeri sipil di secretariat DPRD kabupaten Madiun.
Menyatakan bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai, dibuktikan dari hasil perhitungan SPSS
bahwa t hitung lebih rendah dari t table.
Yudiningsih, dkk ( ) dalam artikelnya yang berjudul
pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan pegawai pada Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Buleleng. Menyimpulkan bahwa ada pengaruh
signifikan lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.
Hipotesis :
H : Tidak ada pengaruh yang signifikan variabel lingkungan
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel lingkungan kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan.
c) Hubungan variable religiusitas terhadap hubungan variable
motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan
Variable moderating merupakan variable yang menentukan
kuat lemahnya hubungan antara variable variable bebas dengan
variable terikat (Sugiyono, ). Penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis adalah menggunakan variable religiusitas
sebagai variable moderating terhadap motivasi dan lingkungan
kerja, dimana variable religiusitas sebagai variable penentu kuat
lemahnya variable motivasi dan lingkungan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan. Berikut ini penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan variable religiusitas, yaitu:
Ridwan ( ) dalam penelitiannya peranan keagamaan
terhadap hubungan Locus of Control dengan kinerja karyawan.
Menyatakan bahwa Koefisien interaksi bertanda negatif dengan
signifikansi ρ sebesar . (ρ < . ) memberi arti bahwa variabel
keagamaan merupakan variabel moderating yang mana keagamaan
memperlemah hubungan antara locus of control dengan kinerja
karyawan.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Muiz
( ) yang berjudul pengaruh lingkungan kerja terhadap
produktivitas karyawan dengan religiusitas sebagai moderating
variable pada PT. BPRAS Formes Sleman D.I. Yogyakarta.
Menyimpulkan Adjusted R square antara variable lingkungan
kerja dengan produktivitas karyawan sebedar , , sedangkan
religiusitas sebagai variable moderating berpengaruh secara positif
dan signifikan yaitu memperkuat antara lingkungan kerja dengan
produktivitas kerja.
Mukhofadatun ( ) dalam penelitiannya yang berjudul
pengaruh religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan BMT
MADE Demak, hasil kesimpulannya, terdapat pengaruh yang
signifikan antara variable religiusitas dengan produktivitas
kayawan BMT MADE Demak.
Hipotesis :
H : Tidak ada pengaruh religiusitas terhadap hubungan antara
motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja
karyawan.
Ha : Ada pengaruh religiusitas terhadap hubungan antara motivasi
dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dengan teori yang telah diterangkan
pada bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan.
Penelitian kali ini adalah tentang motivasi, lingkungan kerja dan
religiusitas terhadap produktivitas kerja.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah di PT. Daya Manunggal yang berlokasi di
jalan Argobusono no. Kelurahan Ledok Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga dilakukan selama bulan Agustus.
C. Populasi dan Sampel
. Populasi
Menurut Bawono ( ) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk analisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Menurut Supadi ( ) menyatakan
bahwa populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada
wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati/
diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono ( ), populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan karyawan PT. Daya Manunggal
Salatiga sebagai objek penelitian dengan jumlah karyawan dari
departemen Air Jet Loom (AJL) .
. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu
populasi (Ruslan, ). Pendapat dari Bawono ( ) diberi
definisi sebagai obyek atau subyek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi. Supadi ( ) menyatakan
bahwa sampel adalah penelitian yang dilakukan dengan mengambil
sebagian anggota populasi untuk mewakili seluruh anggota populasi.
Dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan perwakilan dari
keselurahan populasi, hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan
biaya. Sehingga dalam menentukan sampel harus hati-hati, karena
kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dari
populasi. Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, digunakan
rumus sebagai berikut:
S = P
(P.e ) +
Dimana : s :Sampel
P :Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Dari karyawan, peneliti akan mengambil orang sebagai sanpel,
sesuai dengan perhitungan berikut:
S=
( X , ) +
S=
.
S= . /
Untuk individu yang ditetapkan atau terpilih sampel penelitian dapat
digunakan teknik aksidental sampling atau” sampel asal nemu”. Yaitu
teknik sampling dengan mendasarkan diri pada cara secara kebetulan saja
atau asal nemu (Supardi, ). Artinya siapa saya yang secara
kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, ).
D. Teknik Pengumpulan Data
. Pengertian Data
Data adalah segala informasi yang dijadikan dan diolah untuk suatu
kegiatan penelitian sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam
S = P
(P.e ) +
pengambilan keputusan (Muhamad, ). Supardi ( )
menyimpulkan bahwa metode pengumpulan data merupakan
perencanaan kegiatan penelitian yang berkaitan dengan proses
penentuan cara-cara untuk mendapapatkan data penelitian.
. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer yaitu pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan melalui angket, wawancara, dan pengamatan
Bawono ( ).
. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Faisal ( ), data-data yang dibutuhkan dalam penelitian
dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:
a. Angket
Sumber data berupa orang (respondent) ,pertanyaan diajukan
secara tertulis dan disebarkan kepada para responden untuk
menjawab, setelah pertanyaan terjawab dikembalikan lagi kepada
pihak penelitian. Karena angket sepenuhnya menjadi wakil dari
penelitian (melalui pertanyaan-petanyaan tertulis), maka harus
dinyatakan secara jelas, sederhana, dan menggunakan kata atau
istilah yang tidak menimbulkan pengertian ganda, disertai petunjuk
pengisian. Angket digunakan untuk mengambil data dari responden
untuk menguji variable motivasi, lingkungan kerja dan religiusitas
terhadap produktivitas kerja karyawan.
b. Wawancara
Metode atau cara mengumpulkan data serta berbagai informasi
dengan jalan menanyakan langsung kepada seseorang yang
dianggap ahli dalam bidang nya dan juga yang berwenang dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam hal ini peneliti
mewancarai bagian manajemen untuk menayai secara langsung
bagaimana keadaan karyawan di departemen AJL , dan juga
sebagai barang pertimbangan dalam pembuatan kuesioner.
c. Observasi
Menggunakan pengamatan atau pengindraan langsung terhadap
suatu benda, kondisi, situasi, proses, perilaku. Misalnya luas
ruangan, keadaan ventilasi, jenis lantai ruangan, keadaan
penerangan , dll. Jika yang ingin diobservasi misal tempat
karyawan untuk bekerja. Peneliti mengamati langsung tempat
karyawan bekerja diperusahaan, sehingga mengetahui keadaan
lingkungan kerja karyawan.
E. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka atau
symbol diletakkan pada karakteristik atau property suatu stimuli sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, : ).
Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan skala pengukuran interval.
Skala interval adalah memberikan ranking terhadap responden , yang
diranking bisa berupa preferensi, perilaku dan sebagainya. Dalam
penskalaan dengan skala interval banyak juga menyebutkan dengan skala
linkert (Bawono: ). Kategori skala terdiri dari (lima) tingkatan
analisis, skor tersebut dari sampai , dengan kriteria sebagai berikut:
: Sangat Setuju (SS) : Sangat tinggi skornya
: Setuju (S) : Tinggi Skornya
: Cukup Setuju(CS) :Cukup tinggi skornya
: Tidak Seuju (TS) :Rendah Skornya
: Sangat Tidak Setuju (STS) : Sangat rendah skornya
F. Definisi Operasional
. Variabel Bebas (Independent Variables)
Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable
dependen(Ghozali: , ). Dalam penelitian ini yang menjadi variable
independen adalah motivasi (M), lingkungan kerja (LK).
. Variabel Moderating
Variable moderating adalah variable yang mempengaruhi
(memperkuat atau melemah) hubungan antara variable independen
dengan dependen (Ghozali, ). Dalam penelitian ini religiusitas
sebagai variable moderating (R).
. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variable bebas(Ghozali, ).
Variable dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja (PK).
. Operasional Variabel
Operasional adalah penjabaran masing-masing variable terhadap
indicator-indikator yang membentuknya(Ghozali, ). Dalam
penelitian ini, indicator-indikator variable tersebut antara lain sebagai
berikut :
Tabel
Variable dan Indikator Penelitian
Variabel Konsep variable Indikator Skala
Ukur
Motivasi (M) Abraham H. maslow
berpendapat bahwa ada
kebutuhan internal yang
sangat mempengaruhi
motivasi manusia dalam
bekerja.
a. Fisiologis
b. Kebutuhan
akan
kesehatan
dan rasa
aman.
Skala
Interval
c. Kebutuhan
Sosial
d. Kebutuhan
yang
mencermink
an harga diri
e. Kebutuahan
aktualisasi
diri
Lingkungan
Kerja (LK)
Sudarmayanti( )
mendefinisikan
lingkungan kerja yaitu
keseluruhan alat peraksa
dan bahan yang dihadapi
lingkungan sekitarnya
dimana seseorang
bekerja, metode
kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik
sebagai perorangan
maupun sebagai
kelompok meliputi
lingkungan kerja fisik
dan nonfisik.
a. Penerangan
b. Suhu udara
c. Suara bising
d. Kebrersihan
e. Keamanan
kerja
f. Hubungan
karyawan
Skala
Interval
Religiusitas
(R)
Glock dan stark (dalam
Ancok, ) adalah
seberapa jauh
pengetahuan, seberapa
kokoh keyakinan,
seberapa tekun
pelaksanaan ibadah dan
seberapa dalam
pengkhayatan agama
yang dianut seseorang.
a. Keyakinan
b. Peribadatan
c. Pengkhayatan
d. Pengetahuan
agama
e. Pengalaman
Skala
Interval
Produktivitas
Kerja
Ravinto( ), bahwa
produktivitas
mengandung sebuah
pengertian perbandingan
a. Sikap kerja
b. Tingkat
ketrrampilan
c. Hubungan
Skala
Interval
antara hasil yang dicapai
dengan peran serta
tenaga kerja persatuan
waktu yang dibutuhkan
untuk menghasilkan
produk dari seorang
tenaga kerja.
kerja
d. Manajemen
e. efisiensi
G. Metode Analisis
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif.
Dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain:
. Uji Instrumen Penelitian
Instrument penelitian memegang peran penting dalam penelitian
kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal
ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan. Artinya data yang
bersangkutan dapat mewakili dan atau mencerminkan keadaan sesuatu
yang diukur pada diri subjek penelitian dan pemilik data.
Untuk itu penelitian kuantitatif harus berfikir bagaimana
memperoleh data seakurat mungkin dari subjek penelitian sehingga
data-data itu dapat dipertanggung jawabkan untuk uji selanjutnya.
a. Uji Reliabilitas
Prinsipnya uji reliabitas digunakan untuk menguji data yang
kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner yang kita
bagikan. Suatu koesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu kewaktu. Teknik yang digunakan dalam
pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach alpha . suatu
variable dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar
dari , (Bawono, ).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu koesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada koesioner mampu untk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh koesioner tersebut. misalnya kita ingin
mengukur AUTONOMI seorang karyawan dan karyawan tersebut
diberi (empat) pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus dapat
secara tepat mengungkapkan tingkat AUTONOMI. Jadi validitas
ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah
kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur
(Ghozali, ). Uji validitas dari peneliti ini unutk
mengungkapkan korelasi antara butir pertanyaan dengan
kuesionernya. Cara menentukan korelasi antara score butir
pertanyaan dengan total score, signifikan atau tidaknya penelitian
ini dapat dilihat dari kolom atau baris total score, jika pada kolom
atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan
menghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda
bintang ada dua kemingkian (Bawono, ):
) Bintang satu berarti korelasi signifikan pada level ( , )
untuk dua sisi.
) Bintang dua berarti korelasi signifikan pada level ( , )
untuk dua sisi
. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan regresi yang handal, pelanggaran terhadap
uji asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak
bermanfaat dan kurang valid(Bawono, ). Uji asumsi klasik
terdiri dari (ghozali, ):
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas
(independen). Multikolonieritas yang serius dapat mengakibatkan
berubahnya tanda dari parameter estimasi.
Untuk uji multikolonieritas ini peneliti menggunakan metode
VIF (Varian Infation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF
dan tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau Tolerancenya besar
maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih
besar dari (lima), jika lebih maka bias dikatakan ada gejala
multikolonieritas, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari
maka tidak ada gejala multikolonieritas. Demikian juga dengan
nilai Tolerance nya berarti sebalinya.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan kepengamatan yang lain. Dalam uji ini dapat
menggunakan beberapa metode, dalah satunya yaitu metode park.
Park mengemukakan metode bahwa σ merupakan fungsi dari
variabrl-variabrl bebas, yang dinyatakan sebagai berikut:
σ i = αX
β
Persamaan ini dijadikan linier dalam bentuk log sehingga
menjadi :Ln σ i = α + β Ln Xi + Vi karena σ
i umumnya tidak
diketahui, maka ini dapat ditaksirkan dengan menggunakan Ui
sebagai proksi, sehingga:
LnU i = α + β Ln Xi + Vi
Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut
signifikan secara statistic, hal ini menunjukkan bahwa dalammodel
empiris yang diestimasi tersebut terdapat heteroskedatisitas, dan
sebaliknya, jika β tidak signifikan secara statistic, maka asumsi
homokedastisitas pada model tersebut tidak dapat ditolak
(Bawono, ).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti telah diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalua asumsi ini
dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil .
d. Uji Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain spesifikasi model dapat berupa linier,
kuadratik atau kubik. Untuk melihat spesifikasi model yang epat,
salah satunya dengan uji Durbin-Witson. metode ini biasanya
dilakukan untuk melihat ada tidaknya autokolerasi dalam suatu
model regresi.
. Uji Statistik
Uji satistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan
dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita
analisa. Nilai ketepatan ini dapat diukur dari goodness of fit nya. Dapat
dilihat dari nilai t hitung , F hitung dan nilai determinasinya
(Bawono, ).
a. Koefisien Determinasi (R )
Koefisien determinasi (R ) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variable dependen dengan variable independen ,
atau sejauh mana kontribusi variable mempengaruhi variable
dependen (Bawono, ).
Ciri-ciri nilai R adalah:
a) Besar nilai koefisien determinasi antara (nol) dan (satu)
b) R yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen
dalam menjelaskan variable-variabel dependen sangat terbatas
c) Nilai menunjukkan tidak adanya hubungan antara variable
independen dengan variable dependen.
d) Nilai mendekati satu berarti variable-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variable dependen.
b. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen atau
terikat (Ghozali, ). Hipotesis nol (H ) yang hendak diuji
adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol,
atau:
H : b = b =……= bK=
Atinya, apakah semua variable independen bukan merupakan
penjelasan yang signifikan terhadap variable dependen.
HA : b ≠ b ≠……≠bk≠
Artinya, semua variable independen secara simultan merupakan
penjelasan yang signifikan terhadap variable dependen.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut :
a) Quik look : bila nilai F lebih besar dari pada maka H dapat
ditolak pada derajat kepercayaan . Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua
variable independen secara serentak den signifikan
mempengaruhi variable dependen.
b) Mencari F hitung dengan rumus :
f=R /(K- )
( -R )/(n-k)
Dimana :
R = Koefisien determinasi
K = Jumlah variable independen
n = Jumlah sampel
c) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengn nilai F
menurut table. Bila nilai F hitung lebih besar daripada F nilai
table (f hitung > f table), maka H ditolak dan menerima Ha.
c. Uji ttest (uji secara individu)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable
independen terhadap variable dipenden secara individu atau
sendiri-sendiri (Bawono, ). Menentukan hipotesis:
a) HO : β = , = artinya variable independen (Xi) tidak
berpengaruh terhadap variable dependen (Y).
HO β ≠ O, = artinya variable independen (Xi) berpengaruh
terhadap variable dependen (Y).
b) Menentukan t table
Menentukan t table dengan menggunakan tingkat α dan
derajat kebebasan (dk) = n – – k
Dimana :
n : Jumlah data
k : Jumlah variable yang dipakai
c) Pengambilan keputusan
Jika t hitung < t table, maka HO diterima. Artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variable independen dengan
variable dependen
Jika t hitung ≥ t table, maka HO ditolak. Artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variable independen dengan variable
dependen.
H. Alat Analisis
Penelitian kali ini adalah merupakan data kuantitatif berupa angka
atau bilangan, dapat diukur dan nilainya jelas. Dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke
dalam data SPSS forwindows versi . SPSS merupakan sebuah progam
komputer statistic yang berfungsi untuk membantu dalam memproses
data-data statistic secara tepat dan cepat. Serta menghasilkan berbagai
output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistic dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data,
meringkas atau menyajikan data kemudian menganilisis data dengan
menggunakan metode tertentu, dan menginterprestasikan hasil dari analisis
tersebut. dalam penghitungan statistic, alat yang sering digunakan adalah
olah data SPSS forwindows. Progam olah data SPSS ini sangat membantu
dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga
dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Diskripsi Objek Penelitian
PT. Daya Manunggal dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) didirikan pada tanggal Februari dengan akte no.
tahun , berlokasi dijalan Argomulyo kota Salatiga. Dengan diprakasai
oleh bapak Musa dan bapak Nien King. Pada awal pendirian
hanya ,memiliki mesin dan jumlah tenaga kerja orang.
PT. Daya Manunggal adalah salah satu cabang perusahaan yang
tergabung dalam Argo Manunggal Group yang berkantor pusat di Jakarta.
Dengan adanya pengembangn pabrik saat ini mencapai luas pabrik
. m dan luas bangunan . m
dengan jumlah tenaga
orang.
B. Analisa Data
. Uji Diskriptif Statistik
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk
mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat di lihat pada
table . , dibawah ini:
Tabel
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L . . .
P . . .
Total . .
Sumber: Data primer diolah,
Berdasarkan keterangan pada table . ini, dapat diketahui bahwa
responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak orang atau yang
hanya , dibanding perempuan yang hanya orang atau , .
Tabel
AGAMA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ISLAM . . .
KRISTEN . . .
Total . .
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan keterangan pada table tersebut, dapat diketahui bahwa
responden beragama Islam berjumlah atau , . Dan beragama
Kristen sebanyak orang atau , . Jadi dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini lebih banyak responden beragama islam.
Tabel
USIA_KERJA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
Sumber: Data primer diolah,
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki variasi dalam usia kerja, dari
yang termuda usia kerja tahun hingga berusia kerja tahun.
. Uji Instrumen Penelitian
Instrument penelitian memegang peran penting dalam penelitian
kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal
ditentukan oleh kualitas instrument yang digunakan. Artinya data yang
bersangkutan dapat mewakili dan atau mencerminkan keadaan sesuatu
yang diukur pada diri subjek penelitian dan pemilik data.
Untuk itu penelitian kuantitatif harus berfikir bagaimana
memperoleh data seakurat mungkin dari subjek penelitian sehingga
data-data itu dapat dipertanggung jawabkan untuk uji selanjutnya. Pada
uji instrument ini menggunakan sampel sebanyak orang untuk
menguji kualitas butir pertanyaan. Agar penelitian mendapatkan data
yang akurat, maka instrument yang digunakan harus diuji terlebih
dahulu menggunakan uji reabilitas dan uji validitas Uji validitas
digunakan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada questioner
yang digunakan benar atau tidak sedangkan uji reabilitas digunakan
untuk konsistesi pengukuran dari suatu variable (Bawono, ).
a. Uji Reabilitas
Menurut (Bawono, : ) uji reabilitas adalah menguji
data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban koesioner
yang dibagikan, jika kuesioner itu handal atau reabel, andaikata
jawaban responden tersebut konsisten dari waktu kewaktu.
Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat
ukur sehingga dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama.
Suatu variable dikatakan riabel jika nilai cronbach alpha lebih dari
, (Nunally, dalam Bawono, ). Hasil pengujian
reabilitas dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel .
Uji Reabilitas
Variabel Corected Item Total
Corelation
Keterangan
Motivasi . Reliabel
Lingkungan Kerja . Reliabel
Religiusitas . Reliabel
Produktivitas . Reliabel
Sumber: Data primer diolah,
Hasil table diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variable
memiliki Cronbach Alpha > , . Dengan demikian variable di atas
reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya.
. Uji Validitas
Menurut Hadi dalam Bawono ( , ), analisis ini digunakan
untuk mengukur seberapa cermat suatu test melalukan fungsi
ukurannya atau telah mencerminkan variable yang diukur . item
pengukuran dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation
berbitang dua atau dan berbitang satu pada level . Berikut hasil
uji peneliti:
Tabel .
Uji Validitas
variable Item Corected Total
Correlation
Keterangan
Motivasi Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Lingkungan Kerja Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . * Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Religiusitas Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . Valid
Produktivitas Kerja Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Butir . **
Valid
Sumber: Data primer diolah,
Berdasarkan table di atas diketahui bahwa semua pertanyaan yang
digunakan dalam variable berbintang satu pada level dan
berbintang dua pada level . Jadi bisa disimpulkan bahwa butir
pertanyaan yang digunakan adalah valid.
. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi
yang handal sesuai dengan kaidah best linier unbiased estimator, yang
menghasilkan model regresi yang tidak bias (Bawono, )
sehingga dapat digunakan sebagai alat pemrediksi yang handal. Uji
asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji
multikolenieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji
linieritas.
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya
korelasi antara variable bebas satu dengan variable bebas lainnya
(Baihaqi, ). Dalam penelitian ini menggunakan metode VIF
(Varian Infation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF dan
tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau Tolerancenya besar maka
VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar
dari (lima), jika lebih maka bias dikatakan ada gejala
multikolonieritas, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari
maka tidak ada gejala multikolonieritas. Demikian juga dengan
nilai Tolerance nya berarti sebalinya.
Tabel
Uji Multikolinieritas Metode VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
(Constant) . . . .
M . . . . . . .
LK -. . -. - . . . .
R . . . . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data primer diolah,
Dari hasil uji di atas nampak variable motivasi sebesar ,
variabel lingkungan kerja . dan variable religiusitas sebesar
, dimana nilai VIF lebih kecil dari lima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terdapat gejala
multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menentukan efisiensi
dalam sampel serta menilai keabsahan nilai T-tes dan T-Tabel.
Dalam penelitian ini menggunakan metode park dengan
menentukan ada tidaknya homokesdatisitas. Table berikut
merupakan hasil uji heteroskedastisitas :
Tabel .
Uji Heteroskedastisitas Metode Park
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) . . . .
MOTIVASI -. . -. -. .
LINGKUNGAN_KERJA . . . . .
RELIGIUSITAS . . . . .
a. Dependent Variable: LnU i
Sumber: Data primer diolah,
Dari data di atas menyatakan bahwa nilai signifikan motivasi
sebesar , , variable lingkungan kerja sebesar . , dan
variable religiusitas sebesar , . Maka tidak ada gejala
heteroskedastisitas. Jadi variance dari residual satu pengamatan
kepengamatan lain tetap. Pengujian hipotesis dan derajat
pengujian n-k = - = maka diperoleh t-tabel = , . T-test <
dari t-tabel maka menunjukkan bahwa dalam data ini terdapat
homokedastisitas, atau tidak ada gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variable
independen dan variable dependen dalam model regresi memiliki
distribusi normal atau tidak (Bawono, ). Model regresi
yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. Pada penelitian ini menggunakan grafik dengan cara
melihat histogram yang membandingkan data observasi dengan
distribusi yang mendekati normal, normal probability yang
membandingkan distribusi komulatif dari data yang sesungguhnya
dengan distibusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika
distribusi normal maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mendekati garis normal. Berikut gambar
histogram dan nomal probability plot :
Gambar
Histogram
a) Interprestasi grafik histogram
Dapat kita lihat perbandingan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal terlihat bahwa pola
grafik histogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati
normal, sehingga bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Gambar
Gambar Normal Plot
b) Interprestasi grafik normal plot
Dapat kita lihat perbandingan antara distribusi kumulatif dari
data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Grafik normal plot terlihat adanya titik-titik yang
menyebar disekitar garis diagonal sedangakan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
d. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dengan model
lain(Bawono, ). Dalam pengujian ini menggunakan
metode Durbin-Witson, metode ini biasanya dilakukan untuk
melihat ada tidaknya autokolerasi dalam suatu model regresi.
Tabel
Hasil Regrsi Persamaan Linier
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
. a . . . .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, LINGKUNGAN_KERJA,
MOTIVASI
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data primer diolah,
Tabel
Hail Regresi Persamaan Kuadrat
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
. a . . . .
a. Predictors: (Constant), R , LINGKUNGAN_KERJA, MOTIVASI, M ,
RELIGIUSITAS, L
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data primer diolah,
Berdasarkan hasil output vierwer di atas, maka dapat
diketahui nilai Durbin-Witson yaitu, untuk regresi persamaan linier
adalah , dan persamaan regresi berganda adalah , .
Sedangkan t-tabel durbin witson, diketahui sebagai berikut: n-k=
- = derajat kepercayaan pada tabel = , dan nilai tabel
dU= , maka -dU= - , = , . Disimpulkan bahwa tidak
terdapat kesalahan spesifikasi model atau keduanya layak dipakai
untuk model regresi.
. Uji statistik Persamaan Regresi Linier Berganda
a. Uji t (secara individu)
Dalam uji ini dilakukan uji regresi. Dengan tujuan untuk
melihat variabel apa saja yang lolos untuk uji selanjutnya dan
variabel apa yang bisa di moderasi oleh religiusitas sebagai
moderating. Persamaan adalah:
PK = α + β M + β L + β β MR + β β LR + e
Dimana :
PK = Produktivitas Kerja
α = Konstantan
β -β = Koefisien
M =Motivasi
L =Lingkuang Kerja
R = Religiusitas
M = Motivasi
e =kesalahan baku
Tabel
Hasil Uji t-test
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
. Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
(Constant) . . . . . .
MOTIVASI . . . . . . .
LK . . . . . . .
MXR . . . . . . .
LXR . . . . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data primer diolah,
Jika t-test > t table berarti secara individu variable independen
berpengaruh signifikan terhadap variable dependen dan jika besarnya
nilai sig lebih kecil dari , atau maka secara individu variable
independen berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.Cara
mencari t table adalah α = , , t table α = α/ , n-k
, = , , – = , diketahui t-tabel = ,
Tabel
Perbandingan nilai t table dengan nilai t test
variable Nilai t test Nilai t tabel Nilai Sig Keterangan
Motivasi .
,
.
Signifikan
Lingkungan
kerja
. .
signifikan
Motivasi x
Religiusitas
. .
signifikan
lingkungan
kerja x
Religiusitas
. .
signifikan
Sumber: Data primer diolah,
Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa variable yang
digunakan dalam penelitin ini secara sendiri berpengaruh terhadap
variable dependen.
b. Uji F test (Uji serempak)
Uji Ftest digunakan untuk mengukur seberapa jauh variable
independen secara bersam-sama mempengaruhi variable dependen.
Uji Ftest dapat dilihat pada table berikut :
Tabel
Hasil Uji Ftest
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), LXR, MOTIVASI, LINGKUNGAN_KERJA,
MXR
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data primer diolah,
Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa F hitung > F
table ( . > . ) maka dapat dikatakan signifikan atau
dengan kata lain H ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan
antara variable independen. Pada kolom besarnya sig. a artinya
lebih kecil dari , jadi dapat disimpulkan bahwa variable
independen secara bersama-sama mempengaruhi variable
dependen secara signifikan.
c. Uji determinan (R )
Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana kontribusi
variable-variabel independen (M,LK,R) terhadap variable
dependen (P)nilai R dapat dilihat dari table berikut:
Tabel
Hasil Uji R
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS,
LINGKUNGAN_KERJA, MOTIVASI
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Sumber: Data primer diolah,
Tabel ini menunjukkan:
a) Koefisien korelasi (R) sebesar , , artinya bahwa ada
hubungan yang kuat antara variable independen dengan
variable dependen karena mendekati angka .
b) Koefisien determinasi (R ) sebesar , artinya kontribusi
variable independen menjelaskan atau mempengaruhi variable
dependen sebesar , , sedangkan sisanya ,
dipengaruhi oleh variable lain diluar model.
c) Koefisien Adjusted R sebesar , ini merupakan korelasi
dari r sehingga gambarannya lebih mendekati populasi.
Tabel
Uji regresi Berganda
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), X X , MOTIVASI,
RELIGIUSITAS, LINGKUNGAN_KERJA, X X
Sumber: Data primer diolah,
Interprestasi data :
Nilai R regresi pertama sebesar , atau , sedangkan setelah
ada persamaan regresi kedua nilai R naik menjadi , atau , .
Dengan demikian hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya religiusitas (Variabel Moderating) dapat memperkuat
hubungan antara motivasi terhadap produktivitas karyawan dan
memperkuat hubungan lingkungan kerja terhadap produktivitas
karyawan.
d. Pembahasan
a) Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan
Berdasarkan hasil regresi terakhir diperoleh nilai koefisien
sebesar , , t table sebesar , . Dalam ini nilai t hitung > t
table ( , > , ) dengan nilai Sig , hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa variable motivasi berpengaruh positif
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Setyowati( ) “Pengaruh pelatihan kerja dan motivasi
kerja terhadap kinerja teller dan customer service PT. Bank
Panin Surabaya”, dalam artikel ini menghasilkan bahwa
pelatihan kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan karyawan.
Penelitian lain yang dilakukan Dewi, dkk ( ) artikelnya
yang berjudul “Pengaruh tingkat pendidikan dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Niaga Sejahtera Cabang
Singaraja”, menyatakan bahwa ada pengaruh positif dari
pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
Penelitian skripsi oleh Mashuri ( ) dengan judul
“Pengaruh motivasi ibadah dan gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan“, dalam skripsinya peneliti menunjukkan
bahwa motivasi ibadah dan gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
b) Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan
Berdasarkan hasil regresi terakhir diperoleh nilai koefisien
sebesar , , t table sebesar , . Dalam ini nilai t hitung > t
table ( , < , ) dengan nilai Sig , hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa variable lingkungan kerja berpengaruh
negative signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
Sejalan dengan penelitian Sidanti ( ) dalam skripsinya
yang berjudul “Pengaruh lingkungan kerja, disiplin kerja dan
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di
secretariat DPRD kabupaten Madiun. Disimpulkan bahwa
negative tidak ada pengaruh signifikan antara lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai negeri sipil di secretariat DPRD.
Dalam penelitian ini lingkungan kerja berpengaruh negative
tidak signifikan. PT. Daya Manunggal merupakan perusahaan
yang telah berdiri dari tahun dimana perusahaan tersebut
telah lama berdiri. Menurut observasi peneliti sendiri ketika
melakukan permohonan penelitian diperusahaan, melihat
bahwa bangunan yang digunakan sudah berusia tua,cat dinding
terkelupas,lantai ruangan belum mengalami renovasi dari dulu,
penerangan tidak terlalu terang, ventelasi udara kecil dan
berdebu, tempat kerja tidak begitu bersih, kamar mandi juga
tidak terlalu bersih, dan berbau, mushola yang dekat dengan
kamar mandi juga tidak terlalu bersih, kurang penerangan.
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap
pegawai yang bekerja ditempat tersebut bahwa untuk masalah
kebersihan perusahaan tidak menyediakan petugas kebersihan
sehingga para pegawai dibagian tersebutlah yang sukarela
membersihkan tempat kerja. Dari hasil observasi dan
wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai tambahan referensi
mengapa dalam penelitian ini lingkungan kerja tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
c) Pengaruh variable religiusitas terhadap hubungan variable
motivasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan
Berdasarkan uji regregi tunggal dan uji regresi berganda
diperoleh perbandingan uji regresi tunggal < uji regresi
berganda ( , < , ) dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa variabel religiusitas memperkuat variable motivasi dan
lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
penelitian yang dilakukan oleh Muiz ( ) yang berjudul
pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas karyawan
dengan religiusitas sebagai moderating variable pada PT.
BPRAS Formes Sleman D.I. Yogyakarta. Menyimpulkan
Adjusted R square antara variable lingkungan kerja dengan
produktivitas karyawan sebedar , , sedangkan religiusitas
sebagai variable moderating berpengaruh secara positif dan
signifikan yaitu memperkuat antara lingkungan kerja dengan
produktivitas kerja.
Mukhofadatun ( ) dalam penelitiannya yang berjudul
pengaruh religiusitas terhadap produktivitas kerja karyawan
BMT MADE Demak, hasil kesimpulannya, terdapat pengaruh
yang signifikan antara variable religiusitas dengan
produktivitas kayawan BMT MADE Demak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal di
bawah ini :
. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas kerja
Dari hasil penelitian motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas kerja
Hasil penelitian lingkungan kerja berpengaruh negative signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
. Pengaruh hubungan religiusitas terhadap variabel motivasi dan
lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
Hasil penelitian bahwa religiusitas memperkuat variable motivasi dan
lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.
B. Saran
. Bagi PT. Daya Manunggal
a. Sebaiknya perusahaan memperbaiki sarana dan prasarana atau fasilitas
yang ada diperusahaan seperti menjaga lingkungan kerja, perbaiki
kamarmandi dan mushola serta menjaga kebersihan di perusahaan.
b. Agar menambah semangat kerja sebaiknya ada tambahan insentif ,
diadakan promosi jabatan, ada bonus bagi karyawan yang berprestasi.
c. Memberikan tambahan kesejahteraan bagi karyawan lama, sehingga
mereka merasa dihargai dalam konstribusinya terhadap perusahaan.
. Bagi IAIN Salatiga
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang manajemen serta referensi bagi
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Sebaiknya peneliti lebih memperluas penelitian sehingga
menghasilkan penelitian yang lebih baik dan juga penelitian ini dapat
dijadikan acuan maupun bahan koreksi untuk penelitian selanjutnya.
b. Peneliti hanya memfokuskan variabel bebas yaitu, motivasi,
lingkungan kerja dan religiusitas. Perlu adanya tambahan variable baru
agar dapat menghasilkan gambaran yang luas dan hasil lebih akurat
serta menggunakan sampel yang lebih banyak sehingga data yang
dihasilkan lebih akurat.
C. Keterbatasan
Dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan antara lain:
. Adanya banyak factor yang mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan, namun peneliti hanya menggunakan variabel yaitu
motivasi, lingkungan kerja, dan religiusitas.
. Keterbatasan pengetahuan penulis tentang analisa variable moyivasi,
lingkungan kerja dan religiusitas terhadap produktivitas kerja sehingga
uraian teori tidak lengkap.
. Keterbatasan jumlah responden yang digunakan sehingga berpenagruh
terhadap hasil peneliti.
. Keterbatasan, waktu, tenaga serta biaya dari penulis sehingga
penelitian yang dilakukan tidak maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya,M. Skripsi. . Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (studi pada pt.
Primatexco indonesia, batang). Universitas Diponegoro :
Semarang
Alimuddin. Ibriati. Skripsi. Pengaruh Motivasi Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (studi kasus PT. Telkom
Indonesia, tbk cabang Makassar. universitas Makasar
Alex, Nitisemibto. Wawasan Studi Kelayakan Dan Evaluasi Proyek,
(Jakarta: Bumi Aksara, ) , hal.
Amelia. Jurnal. . Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan di Hotel Grand Tjokro Pekanbaru. Universitas Riau,
Juli
Anugarah, dkk. Jurnal. . Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan
Kerja Sosial Terhadap Produktivitas Karyawan UD Sumber
Harapan. Universitas Riau, Juli
Ardiansyah. Skripsi. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
ProduktivitasKerja Karyawan pada PT. Hero Supermarket tbk
Cabang Giant spm poris paradise. Tangerang,Universitas
Mercu Buana :Jakarta
Ardianto. Jurnal. . Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas kerja Pada Home Industry Sepatu Kota
Surabaya (studi kasus tenaga kerja bagian produksi ukm home
industry Sepatu ud.perkasa surabaya). Universitas Brawijaya
Malang: Malang, Juli
Aditya. Skripsi. . Pengaruh Pelatihan dan Lingkungan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (studi pada PT.
Primatexco Indonesia, Batang.). Universitas Diponegoro
Semarang:Semarang
Bbaihaqi. Skripsi. . Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan
Religiusitas Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT.
Unza Vitalis Salatiga. Iain Salatiga
Bawono, A. . Multivariate analysis SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga
Press.
Dedy. Jurnal. . Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Produktivitas
Perusahaan Tekstil PT. Unggulrejo wasono di purworejo.
Sekolah Tinggi Teknologi Muhamadiyah Kebumen, Juli
Damayanti,retno Skripsi. . Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Cv. Bening natural
furniture Disemarang, Universitas Negeri Semarang:semarang
Djamaludin, dkk. . Psikolog Islam, Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Djamaluddin, Ancok dan Fuat Nashori Suroso. . Psikologi
islami,Yogyakarta: Pustaka pelajar, hlm. -
Dedy. Jurnal. Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Produktivitas
Perusahaan Tekstil pt. Unggulrejo Wasono di Purworejo,
Sekolah Tinggi Teknologi Muhamadiyah Kebumen, Juli
Dewi, dkk. E- Jurnal, . Pengaruh Tingkat Pendidikan san Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Niaga Cabang
Singaraja. Universitas Bisma, o Juli
Evianto. . Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Jakarta:
Gramedia
Faisal, S. . Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Fikri Fajar Masahuri, Pengaruh motivasi ibadah, Gaya Kepemimpinan
Terhadap kerja karyawan, Skripsi tidak diterbitkan
(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, ).
Fowler. . Perkembangan kepercayaan. Kanisius: Yogjakarta
Ishommudin. . pengantar Sosial Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia
hlm.
Jalaludin. . Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Pers.hlm.
Kaelany. . Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan. Jakarta: Bumi
Aksara
Mardiah. . Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Produktivitas
Tenaga Kerja Pada PT.Telkom Kandatel Medan
Marman, , Pengaruh Motivasi Karyawan Terhadap Produktivitas
Kerja perusahaan PT.Mitshuba Cikarang, Skripsi Teknik
Industri STT Muhammadiyah Kebumen.
Mukhofadatun. Skripsi. pengaruh religiusitas Terhadap
produktivitas kerja karyawan (studi pada bmt made demak).
Institut Negeri Agama Islam Wali Songo:Semarang
Mukharomah. Skripsi. . Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Peningkatan produktivitas karyawan Pada cv codo wajak
malang. Universitas Islam Negeri Malang:Malang
Narjono, Arijho Isnoer. . Etika Islam dan Motivasi Kerja. Jurnal
JIBEKA. (Agustus): - .
Nitisemito, Alex S. . Manajemen Personalian:Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi . Jakarta: Ghaila Indonesia.
Novitasari, A. . Hubungan Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Produktivitas, Dipetik Juli , , dari
http://eprints.undip.ac.id/Anisa Novitasari. pdf,
Partanto,A. Pius dan M. Dahlan Al-Barry. . Kamus Ilmiah Populer.
Surabaya:Arkola.
Priyanto. Jurnal. . Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produktivitas Kerja Karyawan (studi kasus pada bagian
distribusi perusahaan daerahAir minum (PDAM) kabupaten
Banyuwangi). Universitas Brawijaya Malang: Malang, Juli
Rahmawati. Skripsi. ., Pengaruh motivasi terhadap produktivitas
kerja karyawan pr fajar berlian tulungagung. Universitas
Tulungagung:Tulungagung
Ravianto. , Pengukuran Produktivitas. Yogyakarta: Kanisius..hlm.
Ridwan. Muhammad. . Peranan Etika Kerja Islam Terhadap
Hubungan Locus of Control dengan kinerja Karyawan. Junal
ekonomi, (Agustus) : -
Ruslan, R. . Metode Penelitian Public Realitions dan Komunikasi.
Jakarta: RajaGrafindo Persada
Sadarmayanti. . Sumber Daya Mannusia dan Produktivitas Kerja.
Bandung: Mandar Maju.
Setyowati. Jurnal. . Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Teller dan Customer Service PT. Bank Panin
Surabaya. Universitas Narotama Surabaya, Juli
Sule, T. . Pengantar Manajemen Jilid . Jakarta: Prenada Media, Hal
Supardi. . Metodologi Penelitian Ekonomi Bisnis. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada
Thouless, H. Robert. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, .hlm.
Umar, H. . Riset Sumber Daya Manuasia Dalam Organisasi Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Prima.
Yudiningsih, dkk. E-jurnal. . Pengaruh Lingkungan Kerja dan
disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Universitas Singaraja,
Juli
Yusnita. Skripsi. . Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas
Kinerja Karyawan PT.Asuransi Tafakul Umum. Universitas
Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran
PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN RELIGIUSITAS
SEBAGAI MODERATING VARIABLE TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN
Departemen Air Jet Loom (AJL) PT.Daya Manunggal di kota Salatiga
Bersama ini saya memohon kesediaan anda untuk mengisi daftar kuesioner
yang diberikan.informasi yang anda berikan merupakan bantuan yang sangat
berarti dalam menyediakan penelitian ini.atas bantuan dan perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.
Identitas Responden
. Nama : (Boleh tidak di isi)
. Jenis Kelamin:
. Agama: Islam / Katolik / Kristen
. Umur :
a. – tahun c. – tahun
b. – tahun d. – tahun
. Sudah berapa lama anda bekerja di perusahaan tersebut ?
a. Kurang dari setahun d. – tahun
b. - tahun e. - tahun
c. – tahun f. Lebih dari tahun
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju R= Ragu SS= Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju S= Setuju
Petunjuk pengisian
Responden diharapkan memberi (√) sesuai penilaian anda.
Kriteria motivasi (X ) STS TS R S SS
Lingkungan kerja di perusahaan saya bersih
Lingkungan kerja saya dilengkapi fasilitas yang
lengkap
Perusahaan saya dilengkapi tempat ibadah
Perusahaan saya memberi THR
Saya bekerja untuk mencukupi kebutuhan
Saya bekerja ingin mendapat gaji tinggi
System kerja di perusahaan saya tidak membebani
Prosedur izin di perusahaan tidak menyulitkan saya
Laki - laki Perempuan
Kriteria Lingkungan Kerja (X ) STS TS R S SS
Di setiap sudut tempat kerja saya dilengkapi lampu
penerang
Suhu udara ditempat kerja membuat saya nyaman
Perusahaan saya dilengkapi mengedap suara
Suara mesin produksi tidak mengganggu pendengaran
Setiap karyawan disediakan masker
Adanya clemek / labdress agar baju saya tidak kotor
dan berdebu
Cat dinding yang cerah membuat saya nyaman
Perusahaan saya menyediakan loker untuk
mengamankan barang
Kamar mandi selalu harum
Tempat kerja saya ada petugas kebersihan
Kriteria Religiusitas(X ) STS TS R S SS
Saya yakin Bahwa Allah adalah Tuhan saya
Saya patuh terhadap perintah Allah
Saya takut ketika melanggar perintah Allah
Saya melaksankan kewajiban dengan sebaik mungkin
Saya kerap mengikuti acara keagamaan
Produktivitas kerja karywan (Y) STS TS R S SS
Saya selalu berusaha bertanggung jawab atas
kewajiban
Saya bekerja bukan untuk mencari upah saja, namun
juga untuk mencari Ridho Allah
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target
Dalam melaksanakan tugas, saya selalu mendapat
dukungan dari rekan kerja
Saya mengerjakan pekerjaan saya dengan penuh
bertanggung jawab
Saya selalu berusaha menghindari kesalahan saat
bekerja
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
Lampiran
Hasil Olah Data Kuesioner Uji Instrumen
NO
B
T
B
T
BT
BT
B
T
B
T
B
T
BT
B
T
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
Lampiran
Hasil Olah Data Kuesioner
N
O
J
K A
L
K
B
T
B
T
B
T
B
T
B
T
B
T
B
T
B
T
B
T
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
L I
L I
P I
L I
P I
P I
L I
P I
L I
L I
L I
P I
P I
L I
L I
L I
P I
P I
P I
L I
L I
L I
L I
P I
L I
L I
P I
L I
P I
L I
L I
P I
P I
P I
L I
L I
L I
P I
P I
L I
L I
P I
P I
P I
P I
L I
L I
L I
P I
P I
L I
L I
L I
P I
L I
P I
L I
L I
L I
L I
L I
P I
L I
P K
P K
P K
L K
L K
P K
L K
P K
L K
P K
Lampiran
DISKRIPTIF STATISTIK
JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid L . . .
P . . .
Total . .
AGAMA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid ISLAM . . .
KRISTEN . . .
Total . .
USIA_KERJA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
Total . .
INSTRUMEN
REABILITAS
a. Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
. .
Inter-Item Correlation Matrix
BT BT BT BT BT BT
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
b. Lingkungan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
. .
Inter-Item Correlation Matrix
BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT
BT . . . . . . . . -. .
BT . . . . -. . . . -. .
BT . . . -. . . . . . .
BT . . -. . . . . . . .
BT . -. . . . . . . . .
BT . . . . . . . . . .
BT . . . . . . . . . .
BT . . . . . . . . . .
BT -. -. . . . . . . . .
BT . . . . . . . . . .
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
c. Religiusitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
. .
Inter-Item Correlation Matrix
BT BT BT BT BT
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
d. Produktivitas kerja
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
. .
Inter-Item Correlation Matrix
BT BT BT BT BT BT
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
BT . . . . . .
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
BT . . . . .
VALIDITAS
a. Motivasi
Correlations
BT BT BT BT BT BT MOTIVASI
BT Pearson
Correlation
. . . * .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. . * .
* . .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. . * .
* .
** . .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. * .
* .
* .
** .
* .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. **
. . **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. * .
* . .
* .
** .
**
Sig. ( -tailed) . . . . . .
N
MOTIVASI Pearson
Correlation
. **
. **
. **
. **
. **
. **
Sig. ( -tailed) . . . . . .
N
*. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
b. Lingkungan Kerja
Correlations
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
LINGKUNGA
N_KERJA
BT Pearso
n
Correl
ation
.
.
.
**
.
**
.
*
.
.
-
.
.
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
.
.
**
.
-
.
.
*
.
.
*
-
.
.
**
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
Correlations
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
LINGKUNGA
N_KERJA
BT Pearso
n
Correl
ation
.
.
**
-
.
.
.
.
.
*
.
.
*
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
.
**
.
-
.
.
.
**
.
.
.
.
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
.
**
-
.
.
.
.
.
.
.
.
. *
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
.
*
.
*
.
.
**
.
.
.
.
*
.
*
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
.
.
.
.
.
.
.
.
*
.
*
. **
Correlations
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
LINGKUNGA
N_KERJA
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
.
.
*
.
*
.
.
.
.
.
.
*
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
-
.
-
.
.
.
.
.
*
.
*
.
.
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
BT Pearso
n
Correl
ation
.
.
**
.
*
.
.
.
*
.
*
.
*
.
. **
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
LINGKUNGA
N_KERJA
Pearso
n
Correl
ation
.
**
.
**
.
**
.
**
.
*
.
**
.
**
.
**
.
**
.
**
Sig.
( -
tailed)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
N
**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
*. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
c. Religiusitas
Correlations
BT BT BT BT BT RELIGIUSITAS
BT Pearson
Correlation
. * .
** . . .
**
Sig. ( -tailed) . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. * .
** . . .
**
Sig. ( -tailed) . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. **
. **
-. . . **
Sig. ( -tailed) . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. . -. . . **
Sig. ( -tailed) . . . . .
N
BT Pearson
Correlation
. . . . . *
Sig. ( -tailed) . . . . .
N
RELIGIUSITAS Pearson
Correlation
. **
. **
. **
. **
. *
Sig. ( -tailed) . . . . .
N
*. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
d. Produktivitas kerja
Correlations
BT
BT
BT
BT
BT
BT
PRODUKTIVIT
AS
BT Pearson
Correlati
on
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. **
Sig. ( -
tailed)
. . . . . .
N
BT Pearson
Correlati
on
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. **
Sig. ( -
tailed)
.
. . . . .
N
BT Pearson
Correlati
on
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. **
Sig. ( -
tailed)
. .
. . . .
N
BT Pearson
Correlati
on
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. **
Sig. ( -
tailed)
. . .
. . .
N
BT Pearson
Correlati
on
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. **
Sig. ( -
tailed)
. . . .
. .
N
BT Pearson
Correlati
on
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. **
Sig. ( -
tailed)
. . . . .
.
N
PRODUKTIVIT
AS
Pearson
Correlati
on
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
. *
*
Sig. ( -
tailed)
. . . . . .
N
**. Correlation is significant at the . level ( -tailed).
UJI MULTIKOLONIERITAS
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
RELIGIUSITAS,
LINGKUNGAN_K
ERJA,
MOTIVASIa
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
. a . .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, LINGKUNGAN_KERJA,
MOTIVASI
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression . a
Residual
Total
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, LINGKUNGAN_KERJA, MOTIVASI
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) .
MOTIVASI . . . . .
LINGKUNGAN_KERJA -. . -. - . .
RELIGIUSITAS . . . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Coefficient Correlationsa
Model RELIGIUSITAS LINGKUNGAN_KERJA MOTIVASI
Correlations RELIGIUSITAS -. -.
LINGKUNGAN_KERJA -. .
MOTIVASI -. .
Covariances RELIGIUSITAS . -. -.
LINGKUNGAN_KERJA -. . .
MOTIVASI -. . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Collinearity Diagnosticsa
Mode Dimensio Eigenvalu Conditio Variance Proportions
l n e n Index (Constant
)
MOTIVAS
I
LINGKUNGAN_KERJ
A
RELIGIUSITA
S
. . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
. a . -. .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, MOTIVASI,
LINGKUNGAN_KERJA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual .
Total
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, MOTIVASI, LINGKUNGAN_KERJA
b. Dependent Variable: LnU i
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) . . . .
MOTIVASI -. . -. -. .
LINGKUNGAN_KERJA . . . . .
RELIGIUSITAS . . . . .
a. Dependent Variable: LnU i
UJI NORMALITAS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, MOTIVASI,
LINGKUNGAN_KERJA
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, MOTIVASI,
LINGKUNGAN_KERJA
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) . . . .
MOTIVASI -. . -. - . .
LINGKUNGAN_KERJA . . . . .
RELIGIUSITAS . . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value . . . .
Residual - . . . .
Std. Predicted
Value
- . . . .
Std. Residual - . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
UJI LINIERITAS
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PRODUKTIVITAS . .
MOTIVASI . .
LINGKUNGAN_KER
JA
. .
RELIGIUSITAS . .
Correlations
PRODUKTI
VITAS
MOTIV
ASI
LINGKUNGAN_
KERJA
RELIGIUS
ITAS
Pearson
Correla
tion
PRODUKTIVIT
AS
. . . .
MOTIVASI . . . .
LINGKUNGAN_
KERJA
. . . .
RELIGIUSITAS . . . .
Sig. ( -
tailed)
PRODUKTIVIT
AS
. . . .
MOTIVASI . . . .
LINGKUNGAN_
KERJA
. . . .
RELIGIUSITAS . . . .
N PRODUKTIVIT
AS
MOTIVASI
LINGKUNGAN_
KERJA
RELIGIUSITAS
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
RELIGIUSIT
AS,
LINGKUNGA
N_KERJA,
MOTIVASIa
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
. a . . . .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, LINGKUNGAN_KERJA,
MOTIVASI
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), RELIGIUSITAS, LINGKUNGAN_KERJA,
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Motivasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) . . . .
MOTIVASI . . . . .
LINGKUNGAN_KERJA -. . -. - . .
RELIGIUSITAS . . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Coefficient Correlationsa
Model
RELIGIUSIT
AS
LINGKUNGAN_KE
RJA
MOTIVA
SI
Correlatio
ns
RELIGIUSITAS . -. -.
LINGKUNGAN_KE
RJA
-. . .
MOTIVASI -. . .
Covarianc
es
RELIGIUSITAS . -. -.
LINGKUNGAN_KE
RJA
-. . .
MOTIVASI -. . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value . . . .
Residual - . . . .
Std. Predicted Value - . . . .
Std. Residual - . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
. a . . . .
a. Predictors: (Constant), R , LINGKUNGAN_KERJA, MOTIVASI, M ,
RELIGIUSITAS, L
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), R , LINGKUNGAN_KERJA, MOTIVASI, M ,
RELIGIUSITAS, L
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) - . . - . .
MOTIVASI . . . . .
LINGKUNGAN_KERJA . . . . .
RELIGIUSITAS . . . . .
M -. . - . - . .
L -. . - . - . .
R -. . -. -. .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value . . . .
Residual - . . . .
Std. Predicted Value - . . . .
Std. Residual - . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
UJI STATISTIK
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
PRODUKTIVITAS . .
MOTIVASI . .
LINGKUNGAN_KER
JA
. .
MXR . .
LXR . .
Correlations
PRODUKTIVITA
S
MOTIVA
SI LK
MX
R LXR
Pearson
Correlatio
n
PRODUKTIVITAS . . . . .
MOTIVASI . . . . .
LINGKUNGAN_KE
RJA
. . .
. .
MXR . . . .
.
LXR . . . . .
Sig. ( -
tailed)
PRODUKTIVITAS . . . . .
MOTIVASI . . . . .
LINGKUNGAN_KE
RJA
. . . . .
MXR . . . . .
LXR . . . . .
N PRODUKTIVITAS
MOTIVASI
LINGKUNGAN_KE
RJA
MXR
LXR
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
LXR,
MOTIVASI,
LINGKUNGA
N_KERJA,
MXRa
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
. a . . .
a. Predictors: (Constant), LXR, MOTIVASI,
LINGKUNGAN_KERJA, MXR
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression . . . . a
Residual . .
Total .
a. Predictors: (Constant), LXR, MOTIVASI, LINGKUNGAN_KERJA, MXR
b. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
.
Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
(Constant) . . . . . .
MOTIVASI . . . . . . .
L_K . . . . . - . -.
MXR . . - . -
.
. -. -.
LXR . . . . . . .
a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS
Lampiran
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Isni Purwati
Tempat :Kab. Semarang, Januari
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dusun Duren, desa Barukan, kecamatan Tengaran,
Riwayat Pendidikan :
. SD N Sumberejo lulus tahun
. SMP NU Suruh lulus tahun
. SMA N Suruh lulus tahun
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi
yang berkepentingan harap maklum adanya
Salatiga, September
Penulis
Isni Purwati
- -
Recommended