Orang miskin dilarang sakit

Preview:

DESCRIPTION

ORANG MISKIN DILARANG SAKIT

Citation preview

ORANG MISKIN DILARANG SAKIT

Kelompok 1

Kebutuhan akan kesehatan sangatlah tidak terbatas, namun dana untuk kesehatan sangatlah terbatas. Sekarang ini,biaya untuk berobat tidaklah murah. Hanya orang - orang yang mampu membayar yang bisa mendapatkan service kesehatan.

Orang Miskin Tidak Boleh Sakit, Karena Sakit Itu Mahal

KemiskinanKemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Bank Dunia menggambarkan "sangat miskin" sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari AS$1 per hari, dan "miskin" dengan pendapatan kurang dari AS$ 2 per hari.

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan: penyebab individual, atau patologis, yang melihat

kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;

penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;

penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;

penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;

penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Penyebab Kemiskinan

Pertanyaannya adalah :

Lantas, bagaimana jika orang miskin sakit?

Bukankah seharusnya kesehatan menjadi milik publik?

Mengapa sekarang ini kesehatan justru menjadi seperti milik privat yang hanya

akan didapatkan orang yang mampu membayar?

Apakah kita menunggu hal yang seperti ini ?????

Solusi Dari Pemerintah . . .

“JAMKESMAS”

Sebagai informasi, JAMKESMAS merupakan singkatan dari jaminan kesehatan masyarakat, suatu program yang dibuat pemerintah untuk menjamin kebutuhan kesehatan bagi masyarakat kurang/tidak mampu. JAMKESMAS ini bukanlah suatu program baru. Program ini hanya melanjutkan program terdahulunya (askeskin dan kartu sehat) yang semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjamin pembiayaan kesehatan masyarakat miskin.

APAKAH ITU JALAN KELUARNYA????

Dalam pelaksanaanya, keluarga miskin/tidak mampu yang berhak masuk sebagai peserta JAMKESMAS ditentukan oleh pendataan dari BPS (Badan Pusat Statistik) dengan mekanisme di lapangan diserahkan melalui Kelurahan, RW, dan RT setempat. Adapaun kriteria menurut BPS untuk suatu keluarga dikatakan tidak mampu, yaitu:

”menjamin pembiayaan kesehatan masyarakat miskin.” ????????

KRITERIA KELUARGA TIDAK MAMPU/MISKIN

1. Luas lantai bangunan tempat tingggal <>2. Jenis lantai rumahnya masih tanah/bambu/kayu

murahan/semen kualitas jelek3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu

kualitas rendah/tembok tanpa plester4. Tidak punya fasilitas tempat buang air besar5. Sumber penerangan utama bukan listrik6. Sumber air minum dari sumur/mata air tidak

terlindungi/sungai/air hujan7. Bahan bakar untuk memasak menggunakan kayu

bakar/arang/minyak tanah8. Hanya mampu makan daging/susu/ayam 1x seminggu9. Hanya mampu membeli 1 stel pakaian/tahun10. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas11. Hanya mampu makan 1/2 kali sehari12. Pendapatannya di bawah Rp 600.000 per bulan13. Riwayat pendidikan KK maksimal SD14. Tidak memiliki tabungan/barang yang nilai jual minimal Rp

500.000

Pertanyaan selanjutnya adalah, jika hanya 9 yang terpenuhi, bagaimana?

bila terpenuhi 9 dari 14 kriteria ini, maka sudah dianggap tidak mampu dan akan mendapat kartu JAMKESMAS seperti ini

KARTU PESERTA “JAMKESMAS”

KARTU PENJAMIN MASYARAKAT SEHAT

Secara teori, dengan adanya program JAMKESMAS ini, seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan yang disediakan. Masyarakat dengan keadaan ekonomi menengah ke atas dapat membayar sesuai kemampuannya dan masyarakat miskin mendapat bantuan dana dari pemerintah. Namun, pada kenyataanya tidak semudah itu, banyak masalah dalam pelaksanaan program ini, di antaranya adalah: MASALAHPROSEDUR

ALUR PELAYANAN

Data peserta JAMKESMAS yang masih belum akurat dan tidak tepat sasaran.

Sosialisasi program JAMKESMAS yang belum optimal. Rata-rata 80% responden yang ditanya mengakui tidak tahu manfaat dari kartu JAMKESMAS.

Adanya pungutan dalam mendapatkan kartu.

Masih adanya peserta yang tidak menggunakan kartu ketika berobat dengan berbagai alasan, seperti takut ditolak RS/puskesmas, administrasi akan dipersulit, mendapatkan pelayanan yang buruk. Ada pula yang masih bisa menanggung biaya sendiri dan malas membawa kartu.

Masih ada pasien JAMKESMAS yang mengeluarkan biaya.

Kualitas pelayanan pasien JAMKESMAS masih buruk, seperti antrian panjang pendaftaran, sempitnya ruang tunggu, rumitnya administrasi, dan lamanya menunggu dokter. Bahkan masih ada penolakan dari pihak RS terhadap pasien JAMKESMAS.

Dari masalah - masalah di atas, jelas terbukti masih buruknya kualitas pelaksanaan program JAMKESMAS. Kendala utama dari pelaksanaan program ini adalah masih buruknya pendataan peserta dan minimnya informasi yang dimiliki masyarakat mengenai JAMKESMAS. Bahkan, banyak masyarakat mampu yang mengaku miskin agar mendapatkan JAMKESMAS seperti yang terjadi di Kalimantan Selatan.

KALSEL

Data masyarakat miskin yang masuk dalam JAMKESMAS menjadi jauh berbeda dengan data masyarakat miskin yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel. Bayangkan saja, peserta JAMKESMAS dalam database DinKes Kalsel tercatat sebanyak 843.837 jiwa, atau 25% dari total seluruh masyarakat Kalsel, sementara data BPS Kalsel menyebutkan masyarakat miskin yang ada di Kalsel hanya 5,22%. Belum lagi masalah dengan masyarakat miskin yang tidak mempunyai kartu identitas seperti gelandangan, pengemis, anak terlantar. Mereka ini sudah miskin material, miskin informasi, miskin indentitas pula.

Jadi,..Kalau saya sakit, tetapi saya miskin dan tidak punya kartu JAMKESMAS.Apa saya mendapat layanan kesehatan?atau...Saya tidak boleh sakit?

Tentu orang - orang seperti ini tidak akan tahu dan tidak akan bisa mengurus kepesertaan JAMKESMAS yang tergolong ribet.

Kesehatan adalah investasi Hak dan Kewajiban Tanggung jawab Pemerintah Dilarang menolak pasien Harga obat Perlindungan pasien Pencegahan penyakit Pembiayaan kesehatan Pidana

UU No. 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan

Kesehatan memang mahal. Ongkos obat dan rumah sakit membumbung tanpa kontrol. Adanya penyakit membuat banyak pihak mendapat untung. Sudah biayanya mahal, setiap kesalahan medis sangat sulit untuk diadili. Mahalnya ongkos masih juga diperuncing oleh beredarnya obat palsu.

Soal kesehatan yang tak beres membuat bangsa ini rutin dikunjung wabah. Dari demam berdarah, malaria, TBC, bahkan hingga AIDS. Toh, penyakit ternyata jadi alat pelindung bagi para koruptor. Tiap sidang akan digelar, dengan cepat mereka sodorkan surat dokter ke para hakim. Surat dokter bagi para koruptor, nilainya seperti surat pengampunan.

Komentar Eko Prasetyo . . . . .

Kondisi kesehatan dan sistem pelayanan kesehatan yang buruk membuat kesehatan menjadi sesuatu yang mahal. Harga obat dan rumah sakit membumbung tinggi tanpa adanya kontrol. Adanya penyakit malah membuat banyak pihak yang terkait dengan badan-badan kesehatan mendapat untung. Pelayanan kesehatan didasarkan atas berapa tebal kantong kita sanggup membayar demi kesembuhan kita. Selain biaya pengobatan yang tinggi dunia kesehatan kita juga diperburuk dengan beredarnya obat-obat palsu, selain itu penyakit juga dijadikan sebagai alat pelindung bagi para koruptor yang akan menjalani persidangan hingga luput dari tuntutan jaksa.

PADA AKHIRNYA……

Jadi pada Intinya ….

Orang Miskin-lah yang jadi korban

dari sistem kesehatan yang

diktator ini.

SUDAH PUASKAH

ANDA ??????

Recommended