View
42
Download
2
Category
Preview:
DESCRIPTION
ekonomi
Citation preview
BERAS DAERAH & KEDAULATAN PANGAN UNTUK PENGURANGAN KEMISKINAN
DAN KERAWANAN PANGAN
Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)Bupati Kulonprogo
Disampaikan pada Workshop Menyusun Grand Design Rasda
03 Juli 2014
Salam Kenal
Latar Belakang
Angka Kemiskinan masih tinggi Masih ada desa rawan Tantangan dan ancaman Globalisasi
Gambaran angka kemiskinan Masing-masing Kecamatan di Kulonprogo
Angka Kemiskinan Kulon Progo
No Kecamatan Pendataan Miskin 2011 Pendataan Miskin 2013
KK % Jiwa % KK % Jiwa %
1Temon 1.296 13,31 4.168 12,73 1.812 19,22 5.067 18,90
2Wates 1.913 12,78 6.303 12,03 2.051 13,63 6.223 13,69
3Panjatan 2.674 22,23 8.733 20,97 2.329 19,01 6.733 18,57
4Galur 2.132 19,93 6.307 18,26 2.001 18,64 5.272 16,82
5Lendah 3.121 24,30 9.469 22,86 2.594 19,59 7.240 18,76
6Sentolo 3.952 26,96 13.133 26,11 3.869 25,59 11.829 25,29
7Pengasih 3.495 22,58 11.474 21,52 2.808 17,73 8.242 17,17
8Kokap 4.340 38,63 14.853 37,84 3.924 34,15 11.601 34,03
9Girimulyo 3.089 39,21 10.243 38,14 2.682 33,52 7.845 33,20
10Nanggulan 2.446 27,01 8.239 25,72 1.907 20,29 5.661 19,48
11Samigaluh 2.848 30,25 9.612 30,59 2.812 30,65 8.335 30,67
12Kalibawang 2.783 26,82 9.222 26,27 2.664 27,12 7.716 26,48
Total 34.089 24,64 111.756 23,73 31.453 22,54 91.764 22,04
Kemiskinan Kulon Progo
2005 2006 2007 2008 2009 2010 201180,000
85,000
90,000
95,000
100,000
105,000
110,000
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
104,300 106,120 103,820 97,920 89,910 90,000 92,764
26.8028.39 28.61
26.85
24.6523.15 23.62
Perkembangan Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2005-2010, Kabupaten Ku-lon Progo
Jumlah Penduduk Miskin Tingkat Kemiskinan (%)
Jum
lah P
enduduk M
iskin
Jum
lah P
enduduk M
iskin
(%
)
Sumber : BPS Kulon Progo
Petani dan Produsen Pangan
Menjadi Kantong Kemiskinan
• Kemiskinan :• Contoh : Usaha gula
kelapa 5.933 KK : Penyerapan tenaga kerja 13.104 orang
Penyadap nira kelapa Semua Miskin
NO KECAMATAN JML DESA JML RTS JML Beras
Per RTS (kg)
JML Beras Per Bulan (kg)
1Temon 15 2.220 15 33.300
2Wates 8 3.284 15 49.260
3Panjatan 11 3.809 15 57.135
4Galur 7 2.806 15 42.090
5Lendah 6 4.381 15 65.715
6Sentolo 8 4.971 15 74.565
7Pengasih 7 4.828 15 72.420
8Kokap 5 4.544 15 68.160
9Girimulyo 4 2.400 15 36.000
10Nanggulan 6 3.195 15 47.925
11Kalibawang 7 3.086 15 46.290
12Samigaluh 4 3.497 15 52.455
Jumlah 88 43.021 645.315
RTS Raskin Kulon Progo
GOAL 1 : MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARANGOAL 2 : MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR UNTUK SEMUAGOAL 3 : MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUANGOAL 4 : MENURUNKAN KEMATIAN ANAK GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBUGOAL 6 : MENGENDALIKAN HIV DAN AIDS, MALARIA DAN
PENYAKIT MENULAR LAINNYA (TB)GOAL 7 : MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUPGOAL 8 : MENGEMBANGKAN KEMITRAAN PEMBANGUNAN DI
TINGKAT GLOBAL
9
8 Tujuan MDGs8 Tujuan MDGs
NO KECAMATAN 2011 2012 20131Temon Temon Kulon Temon Kulon Kaligintung
Kulur Kulur2Wates Giripeni Bendungan Bendungan
Wates Giripeni Giripeni Wates Wates
3Panjatan Gotakan Gotakan Gotakan Krembangan Krembangan Krembangan Bugel Pleret
4Galur - - -5Lendah Jatirejo Bumirejo Sidorejo
Bumirejo Wahyuharjo Gulurejo Wahyuharjo Sidorejo Ngentakrejo Sidorejo Gulurejo Gulurejo Ngentakrejo Ngentakrejo
6Sentolo Demangrejo Demangrejo Demangrejo Srikayangan Srikayangan Srikayangan Tuksono Tuksono
DESA RAWAN PANGAN KAB. KULON PROGO
lanjutanNO KECAMATAN 2011 2012 2013
7Pengasih Sidomulyo Sidomulyo Kedungsari
8Kokap Hargorejo Hargorejo Hargorejo Hargomulyo Hargomulyo Hargomulyo Kalirejo Kalirejo Kalirejo Hargowilis Hargowilis Hargowilis Hargotirto Hargotirto Hargotirto
9Girimulyo Giripurpurwo Giripurpurwo Giripurpurwo Pendoworejo Pendoworejo Pendoworejo Purwosari Purwosari Purwosari
10Nanggulan Banyuroto Banyuroto Banyuroto11Kalibawang Banjararum Banjararum Banjararum
Banjarasri Banjarasri Banjarasri Banjarharjo Banjarharjo Banjaroyo Banjaroyo
12Samigaluh Ngargosari Gerbosari Ngargosari Gerbosari Sidoharjo Pagerharjo Sidoharjo Purwoharjo Banjarsari Purwoharjo Pagerharjo Pagerharjo Banjarsari Banjarsari Kebonharjo Kebonharjo JUMLAH 36 34 27
Globalisasi & Perdagangan Bebas
• Mantan Menlu Ali Alatas (Alm.)– Perdagangan bebas dan Globalisasi adalah
suatu “blind force” yang perlu diarahkan ke jurusan yang positif.
– Agar dapat dimanfaatkan peluangnya dan dihindari risikonya.
• Quote dari Pernyataan Kebijakan– Presiden Suharto : “mau-tidak mau, suka-
tidak suka, siap-tidak siap”– Presiden SBY : “Dikancah ekonomi
internasional, saat ini hanya ada dua : kerjasama dan persaingan, karena itulah kita harus mampu memanfaatkan kerjasama dan siap menghadapi persaingan”.
KONTRADIKSI DAN KONTROVERSI PERDAGANGAN BEBAS
Segi Positif – A powerful force for progress akselerasi
pertumbuhan ekonomi dunia pararel dengan globalisasi dan keterbukaan ekonomi peningkatan efisiensi
– Daya dorong bagi emerging economies• Segi Negatif
– Gejala marginalisasi di tingkat internasional maupun nasional
– Belum efektif dalam pengentasan kemiskinan dan pelestarian lingkungan
Winners dan Losers– Winners mampu riding the winds of globalization
(tingkat internasional maupun nasional)– Losers yang tidak mampu mengambil manfaat, atau
bahkan yang menjadi korban globalisasi.
Globalisasi/AFTA (-)
Akses barang murah bagi masyarakat miskin meningkat
Masyarakat pendidikan rendah menjadi cenderung konsumtif
Cenderung meningkatkan konsumsi dari pada produksi, investasi dan menabung
Perilaku ini akan mendorong mereka pada tingkat ketahanan yang lebih rendah bilamana terjadi krisis
PENGELUARAN RUMAHTANGGA SETAHUN DI KAB. KULON PROGO
Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5Total Pengeluaran 159.024.132.667,45 216.444.294.550,15 287.439.831.067,67 380.991.240.748,22 600.246.694.128,10 1.644.146.193.161,59Makanan 104.626.491.122,29 141.579.557.181,29 174.649.106.075,67 213.647.147.117,24 273.596.437.397,08 908.098.738.893,56Non Makanan 54.397.641.545,17 74.864.737.368,86 112.790.724.992,00 167.344.093.630,98 326.650.256.731,02 736.047.454.268,03Kesehatan 7.879.353.705,04 6.690.281.778,18 9.916.199.000,07 16.564.928.355,34 49.059.256.042,04 90.110.018.880,67Pendidikan 4.146.541.637,54 4.642.963.668,69 9.644.893.115,59 15.683.398.205,10 55.820.291.362,10 89.938.087.989,02Rokok 3.254.269.109,79 7.607.395.272,18 8.967.869.762,13 19.552.408.642,16 24.361.224.018,40 63.743.166.804,66Alkohol - - - - 2.470.491.118,99 2.470.491.118,99Sirih 2.376.004.151,44 2.405.689.623,25 2.859.055.952,15 1.202.555.608,67 860.518.044,37 9.703.823.379,87Pulsa 2.032.635.350,91 3.807.449.670,53 6.835.482.206,21 12.138.277.694,49 20.516.150.811,27 45.329.995.733,41
Rincian PengeluaranQuintile HH Excap (Xu Index) per Tahun
Total
Total pengeluaran non esensial untuk belanja rokok, sirih, alkohol, dan pulsa untuk kelompok pengeluaran 20% terendah (kelompok miskin) lebih besar dibandingkan untuk belanja kesehatan (1,5 x pengeluaran kesehatan)
Data Susenas, 2010
Miskin tapi Boros• Kemiskinan :• Contoh : Usaha gula
kelapa 5.933 KK : Penyerapan tenaga kerja 13.104 orang
Penyadap nira kelapa Semua Miskin
Studi (contoh kasus) kemiskinan di Kulonprogo
APBD : 1,06 TPAD : 92 M (40 M dari RS)Belanja peg. : 65 %Otonomi Daerah ?
SITUASI PANGAN DI KABUPATEN KULON PROGO
SITUASI PANGAN DI KABUPATEN KULON PROGO
Produksi Padi 2013 sebesar 112.007 ton, dengan luas panen 17.614 Ha dgn produktivitas 63,58 ku/ha (6,36 ton/ha)
Produksi Padi Gogo 2.695 Ton dengan luas panen 707 Ha dan produktivitas 31,91 ku/ha (3,19 ton/ha).
Konsumsi beras tahun 2013 dgn asumsi 79,2 kg/kapita/th dgn jumlah penduduk 480.247 jiwa adalah +/- 38.085 ton, sedangkan produksi beras adalah 72.837 ton sehingga surplus 34.800 ton.
Produksi Jagung 31.233 ton. Produksi Kedelai 5.091 ton dgn kebutuhan 4.516
ton. Produksi Ubi Jalar 313 ton Produksi Kacangtanah 1.087 ton Produksi Kacanghijau 98 ton Produksi Ubikayu 47.445 ton
Penyediaan dan Kebutuhan Beras
No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1. Prod. Padi GKG (ton) 122.729 112.271 132.726 135.238 114.702
2. Prod. Beras (ton) 79.773
72.976
83.882 85.876 72.837
4. Kebutuhan beras (ton) 40.554
40.338
39.353 37.812 38.085
5. Sisa lebih/surplus beras (ton) 39.219 32.638 44.529 48.064 34.800
6. Jumlah Penduduk (Jiwa) 488.071 470.520 473.662 477.432 480.247
7. Konsumsi (Kg/kap/th ) 83,09 83,09 83,09 79,20 79,2
Inovasi Kedaulatan Pangan
Ada tantangan globalisasi , banyak hal yang diluar kewenangan dan kemampuan pengaruh kita
Bagaimana mengakomodasi norma-norma di dunia Internasional dalam dunia atau negara kita…..(di kabupaten Kulonprogo)
Berfikir global …..bertindak lokal Berfikir besar, dimulai dari yang
kecil dan bisa dilakukan sekarang
Transforming Leaders In Indonesia : Prof. Tony Saich & Jorig
Executive Education Trining Program
20
Indonesia Case Study: Impact On Fiscal Sustainability (3)
Composition of Local Revenue
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%K
ota
s (J
ava
& B
ali)
Ka
bu
pa
ten
s(J
ava
&B
ali)
Ko
tas
(Re
sto
fIn
do
ne
sia
)
Ka
bu
pa
ten
s(R
est
of
Ind
on
esi
a)
% o
f to
tal
Other
DAK (SpecialAllocation Fund)
DAU (GeneralAllocation Fund)
Shared NaturalResources Revenue
Shared taxes
Local Levies
Local taxes
Prof. Jay K. Rosengard
21
Indonesia Case Study: Impact on Regional Economic Development (2)
Prof. Jay K. Rosengard
► Dicanangkan gerakan “Bela dan Beli Kulonprogo” yang lebih mencintai dan membeli produk lokal yang di produksi masyarakat Kulonprogo, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat dan multiple effect (efek berganda) ekonomi wilayah.
...Filosofi Inovasi Daerah
sumpah ”TRI TEDO”
MADHEP MANTEP PANGANE DHEWE
dengan janji a-Tri Tedo :
1. tidak makan nasi selama masih ada rakyat miskin,
2. tidak minum manis kecuali gula Kulon Progo
3. tidak makan buah kecuali buah lokal,
Bela Beli Kulon Progo
Sebagai upaya menjalankan misi Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Bupati telah menggulirkan slogan “Bela – Beli Kulonprogo” yang kemudian menjadi etos kerja semua SKPD
“Bela – Beli Kulon Progo” dalam konteks pertanian dan pangan telah dideklarasikan tekad bersama antara Pemerintah, masyarakat Kulon Progo dan pemangku kepentingan lainnya melalui gerakan
“Madhep Mantep Pangane Dhewe”
Tujuannya adalah membangun kepercayaan publik tentang potensi Kulon Progo dan memberikan nilai tambah bagi para petani produsen pangan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
KEBIJAKAN BANTUAN PANGAN
RASKIN DIPENUHI DARI RASDA
RASKIN DIPENUHI DARI RASDA
Beras lokal mencukupi. Memberdayakan petani sendiri (GAPOKTAN) Mewujudkan beras baru yang diminati
warga Transportasi lebih murah Membantu mengentaskan kemiskinan
petani padipetani. Memacu pertumbuhan ekonomi daerah
RASDA
Sebagai perwujudan dari pelaksanaan Undang-undang nomor : 18 tahun 2012 tentang pangan, yang mengamanatkan bahwa dalam mewujudkan keterjangkauan pangan, maka pemerintah dan pemerintah daerah salah satunya dengan melaksanakan kebijakan di bidang bantuan pangan. Pemda : perbaikan tata kelola Raskin untuk program bantuan pangan yang memandirikan rakyat melalui beras daerah (Rasda).
Sosialisasi melalui Media Ngaji Bareng Cak Nun
Deklarasi “Madhep Mantep Pangane Dhewe” telah menjadi Cita – Cita dan Amanat Rakyat Kulon Progo yang dideklarasikan dalam acara Ngaji Bareng Cak Nun – Kiai Kanjeng, 19 Juli 2013 di alun – alun Wates – Kulonprogo.
Peserta : Warga, TOMA dan TOGADPRD, SKPD,
MOU dengan BULOG DIY
Penandatanganan kerjasama dalam rangka pengadaan beras Program Beras Miskin Kab. Kulon Progo dari produksi petani Kulon Progo melalui Gapoktan antara Perum Bulog Divre DIY dengan Pemerintah Kab. Kulon Progo yang dituangkan dalam MoU Nomor 501/7496 dan MOU-01/12000/XII/2013 tanggal 30 Desember 2013
Penandatanganan Perjanjian Kesanggupan Pengadaan Beras Miskin oleh Anggota Gapoktan dengan Kepala Perum Bulog
Rumah Dinas Bupati, 27 Januari 2014
Penandatanganan Perjanjian Kesanggupan Pengadaan Beras Miskin oleh Anggota Gapoktan dengan Kepala Perum Bulog
Rumah Dinas Bupati, 27 Januari 2014
Penandatanganan Perjanjian Kesanggupan Pengadaan Beras Miskin oleh Anggota Gapoktan dengan Kepala Perum Bulog
Rumah Dinas Bupati, 27 Januari 2014
Penandatanganan Perjanjian Kesanggupan Pengadaan Beras Miskin oleh Anggota Gapoktan dengan Kepala Perum Bulog
Rumah Dinas Bupati, 27 Januari 2014
Lanjutan……
Dari MOU tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan perjanjian kesanggupan pengadaan beras miskin antara 7 Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dengan kepala Bulog Divre DIY pada tanggal 27 Januari 2014.
Dari 7 gapoktan tersebut siap dan sanggup mensuplai beras sebanyak 3.600 ton pertahun dari kebutuhan raskin di kabupaten Kulon Progo sejumlah 7.740 ton pertahun (46,5%)kepada Bulog Divre DIY.
Lanjutan…..realisasi
Gapoktan mensuplai beras untuk program rasda (beras miskin daerah). Pertama kali sudah terimplementasi dengan mensuplai 457 ton beras dari kebutuhan 645 ton setiap bulan. Jumlah ini bisa memenuhi sebagian kebutuhan raskin Kulon Progo.
RASDA
Rasda untuk menggantikan Raskin,
mulai bulan April 2014 telah didistribusikan sejumlah 457 ton beras untuk masyarakat miskin yang berasal dari gapoktan Kulon Progo
Monitoring Rasda
Bupati Kuon Progo didampingi Ka Bulog DIY saat melakukan peninjauan persiapan distribusi Rasda di gudang Bulog Wates
lanjutan
Dengan kebutuhan 645 ton sebulan, Bulog tiap bulan mengeluarkan lebih dari Rp 4,5 milyar, jika peluang ini bisa ditangkap Gapoktan, maka tentunya akan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan petani.
Penggantian raskin dengan rasda adalah salah satu upaya dalam mewujudkan kemandirian Kabupaten Kulon Progo untuk mengangkat kesejahteraan petani. Yang sering dikeluhkan selama ini dari raskin adalah kualitasnya. Bila nanti sudah menjadi rasda maka beras berasal dari Gapoktan kualitasnya lebih baik. Kulon Progo sendiri surplus beras, namun data yang masuk masih banyak beras impor. Dengan rasda tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani
lanjutan
Pengadaan Rasda telah mendapat dukungan dari gapoktan khususnya gapoktan yang mengelola program LDPM (lembaga distribusi pangan masyarakat) sejumlah 19 LDPM. Namun yang sudah melakukan kerjasama secara langsung sebanyak 7 gapoktan sedangkan lainnya membantu penyediaan melalui ke 7 gapoktan tersebut.
Gapoktan pengelola LDPM sampai dengan tahun 2013 di fasilitasi melalui dana bansos maupun dana bergulir APBD DIY. Namun pada tahun 2014 pengadaan rasda oleh gapoktan melalui kerjasama dengan BPD DIY Cabang Wates.
Pengelolaan LDPM
Salah satu gudang cadangan pangan yang dikelola gapoktan. Sampai dengan tahun 2013 cadangan pangan yang dikelola gapoktan rata-rata mencapai 2.300 ton setara beras/bulan.
Nama GAPOKTAN pensuplai
Ketujuh gapoktan di Kabupaten Kulon Progo yang sanggup dan siap mensuplai beras sebanyak 3.600 ton pertahun dari kebutuhan raskin di kabupaten Kulon Progo sejumlah 7.740 ton pertahun (46,5%) kepada Bulog Divre DIY. Gapoktan tersebut adalah:
1. Gapoktan Panca Manunggal, Sogan, Wates sejumlah 400 ton.2. Gapoktan Gapoktan Makmur Sejahtera, Tuksono, Sentolo,
sejumlah 1200 ton.3. Gapoktan Amongtani, Kedundang, Temon, sejumlah 300 ton.4. Gapoktan Sidomaju, Cerme, Panjatan, sejumlah 300 ton.5. Gapoktan Sarimulyo, Kedungsari, Pengasih sejumlah 400 ton.6. Gapoktan Sumber Makmur, Srikayangan, Sentolo sejumlah 800
ton.7. Gapoktan Ngestiharjo, Ngestiharjo, Wates sejumlah 200 ton.
Gudang LDPMFasilitasi Kegiatan
LDPM (Lembaga Distribusi Pangan masyarakat) di wilayah surplus sentra produksi beras & jagung dalam pengendalian distribusi pangan dan stabilisasi harga serta penyediaan pangan bagi petani/masyarakat di saat terjadi paceklik dan atau rawan transien.
Program Tambahan : Beras bagi PNS
Disamping program rasda, dalam rangka bela dan beli Kulon Progo, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dibidang pangan (beras) telah mengambil kebijakan:
1. Menganjurkan pembelian beras oleh dan untuk konsumsi Pegawai Negeri sejumlah 13,5 ton per bulan dengan harga rata-rata Rp 7.500,- atau setara Rp 101.250.000,- /per bulan 1.2 milyard dalam setahun.
2.
Beras PNS
diwajibkan semua PNS membeli/ mengkonsumsi beras Kulon Progo sebanyak 10 kg per orang per bulan
Menggali Varietas LOKAl Untuk Beras Premium
1. Pengembangan beras premium lokalBeras Premium dikembangkan di lahan sawah yang sumber irigasinya relatif tidak tercemar, gerakan tanamnya sudah dilounching oleh Ketua MPR RI pada 13 September 2013 di desa Banjararum kec. Kalibawang dan di desa Sidoharjo, Kec.
Samigaluh dengan menanam padi varietas “MENUR”
Beras premium diharapkan sebagai identitas daerah bidang pangan dan peningkatan nilai tambah produk pertanian pangan dan nilai tukar petani Kulonprogo.
2.
TANAM PERDANA PADI “MENUR”
ujicoba seluas 40 Ha, pada saat tanam perdana dihadiri Ketua MPR RI (Drs. Sidarta) di Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang
Panen Padi “MENUR”
Hasil Uji Coba Padi “Menur”
Tanam Padi Perdana “Serang”Kelompok Tani Sido Makmur
Sulur, Sidoharjo, Samigaluh, 27 Februari 2014
Tanam Padi Perdana “Serang”Kelompok Tani Sido Makmur
Sulur, Sidoharjo, Samigaluh, 27 Februari 2014
Tanam Padi Perdana “Serang”Kelompok Tani Sido Makmur
Sulur, Sidoharjo, Samigaluh, 27 Februari 2014
Tanam Padi Perdana “Serang”Kelompok Tani Sido Makmur
Sulur, Sidoharjo, Samigaluh, 27 Februari 2014
Tanam Padi Perdana “Serang”Kelompok Tani Sido Makmur
Sulur, Sidoharjo, Samigaluh, 27 Februari 2014
Tanam Padi Perdana “Serang”Kelompok Tani Sido Makmur
Sulur, Sidoharjo, Samigaluh, 27 Februari 2014
Panen Raya Padi di Sawah Cetak Baru
Paingan, Sendangsari, Pengasih, 5 Maret 2014
Panen Raya Padi di Sawah Cetak Baru
Paingan, Sendangsari, Pengasih, 5 Maret 2014
Panen Raya Padi di Sawah Cetak Baru
Paingan, Sendangsari, Pengasih, 5 Maret 2014
Tanam Padi Lokal
Ngipikrejo, Banjararum , Kalibawang, 13 September 2013
Tanam Padi Lokal
Ngipikrejo, Banjararum , Kalibawang, 13 September 2013
Tanam Padi Lokal
Ngipikrejo, Banjararum , Kalibawang, 13 September 2013
Tanam Padi Lokal
Ngipikrejo, Banjararum , Kalibawang, 13 September 2013
Tanam Padi Lokal
Ngipikrejo, Banjararum , Kalibawang, 13 September 2013
Madep mantep Ngombe Banyune Dewe
“Bela – Beli Kulonprogo” juga telah diwujudkan melalui berbagai program, seperti : (i) AirKu, yang telah diresmikan oleh
Gubernur DIY tanggal 15 Oktober 2013, “AirKu” bisa dimaknai Air Kulon Progo dan menjadi spirit dari Kulon Progo untuk Kulon Progo.
AirKu
diproduksi oleh PDAM Tirta Binangun Kulon Progo dan telah memperoleh Sertifikat Standart Nasional Indonesia
(SNI)
AIR …Untuk Rakyat
- Membina kelompok pengelola air bersama PDAM
- Memproduksi Air mineral sendiri
AIR - KU
Gula Semut
pendaftaran untuk memperoleh “ Sertifikasi Indikasi Geografis “ dari Kementerian Hukum dan HAM
Promosikan pangan lewat Batik LokalMadep mantep Nganggo klambine
dewe
“Bela – Beli Kulonprogo” juga telah diwujudkan melalui berbagai program, seperti : (i) Gerakan Batik Geblek Renteng,
sebagai simbol dan promosi produk khas pangan lokal Kulonprogo, yaitu Geblek yang berbahan dasar singkong,
Batik Geblek
Renteng
Telah mendapat HAKI dari
siswa SD sampai
birokrasi telah
menggunakan
Karya Koperasi Perajin Batik “Citra Mandiri”,
Batik GEBLEG RENTENG
BATIK : Gebleg Renteng
..
Bela & Beli KulonprogoBela dan Beli YogjakartaBela dan Beli Indonesia
Angka Harapan Hidup di KP tertinggi 74
tahun
Recommended