View
92
Download
4
Category
Preview:
DESCRIPTION
Pasar Modal syariah : Saham Sesuai Syariah. Islamic Corporate Finance & Investment. IBF Paramadina. Pengertian Pasar Modal. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
IBF PARAMADINAIBF PARAMADINA
Islamic Corporate Finance & InvestmentPasar Modal syariah : Saham Sesuai Syariah
Pengertian Pasar Modal
Pasar Modal didefinisikan sebagai pasar berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yg diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Manfaat Pasar Modal Sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha. Wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah. Menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan
manajemen profesional.
Pasar Modal Syariah
Pengertian : Pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terbebas dari hal-hal yang dilarang seperti riba, gharar dan maysir.
Instrumen investasi pada Pasar Modal Syariah mencakup saham memenuhi kriteria syariah dan Obligasi /Medium Term Notes syariah (Sukuk).
Saham Sesuai Syariah
Saham sesuai Syariah
Pasar saham dalam syariah adalah campuran dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah
Tidak ada hak istimewa pada pendapatan (tidak mengakui preferred stock)
Jenis usaha emiten tidak bertentangan dengan syariah.
Emiten berada dalam kondisi yang layak menurut syariah
Tidak ditransaksikan secara terlarangMelewati proses investasi yang prudent termasuk
diadakannya screening dan cleansing (Purifikasi) atas pendapatan.
Jenis Usaha Tidak Sesuai Syariah
Mengacu pada Fatwa DSN-MUI No.20, larangan pada:
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman haram
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Kondisi Emiten yang Layak menurut Syariah
Hasil usaha tidak mengandung unsur Riba dan tidak bersifat zholim
Produk/jasa yang dihasilkan tidak HaramMemberikan informasi yg transparan serta tepat
waktu sehingga menghindari kondisi ghararResiko Usaha yang wajar dan memenuhi ketentuan
misalnya: rasio Hutang/Kewajiban terhadap Modal rasio Piutang terhadap Pendapatan
Manajemen yang Islami, tidak spekulatif, menghormati HAM dan menjaga lingkungan hidup
Jenis Transaksi yang Dilarang
Dilarang melakukan transaksi yang Riba (margin trading), Maysir dan tindakan spekulatif yang didalamnya mengandung unsur Gharar.
Tindakan spekulatif itu antara lain: Bai’ Najsy adalah melakukan penawaran palsu; Bai’ al-ma’dum yaitu melakukan penjualan atas barang
yang belum dimiliki (short-selling); Insider Trading, yaitu menyebarluaskan informasi yang
menyesatkan atau memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan transaksi yang dilarang;
Berinvestasi pada perusahaan dengan tingkat utang yang dominan dari modal;
Screening Saham & Index Saham Syariah
Screening saham bertujuan untuk memilih saham-saham yang memenuhi kriteria untuk berinvestasi sesuai prinsip syariah.
Screening dilakukan melalui 3 tahapan yaitu: Core Business Activity Screening (Qualitative Screens) Financial Ratio Screening (Quantitative Screens)
Sebagai pedoman dalam memilih saham sesuai syariah, investor dapat memilih saham-saham yang termasuk dalam Index saham syariah.
Index saham syariah juga bertujuan sebagai indikator kinerja saham-saham sesuai syariah.
Selain menggunakan Index, investor juga dapat menggunakan daftar efek syariah yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal.
Jakarta Islamic Index
Kriteria Kualitatif : Mengacu pada Fatwa DSN-MUI No.20 tentang larangan investasi pada Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk
perbankan dan asuransi konvensional Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta
memperdagangkan makanan dan minuman haram Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau
menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Jakarta Islamic Index
Kriteria Kuantitatif
Total Hutang/Total Modal (Ekuitas) ≤ 82% (Fatwa DSN No.20)
Total Interest Income/Total Revenue ≤ 5-10%
Dow Jones Islamic Market Index
Kriteria Kualitatif : Larangan investasi pada
Perusahaan yang menghasilkan, menjual dan mendistribusi minuman alkohol dan produk lainnya;
Perusahaan yang menghasilkan, menjual dan mendistribusi atau penyembelihan babi dan produk turunannya;
Perusahaan yang berkaitan dengan pornografi dalam berbagai bentuk;
Perusahaan senjata; Perusahaan tembakau dan turunannya; Perusahaan aborsi;
Dow Jones Islamic Market Index
Kriteria Kualitatif (lanjutan) Perusahaan kloning manusia; Perusahaan perusak lingkungan; Perusahaan dengan keadaan karyawan yang
buruk; Perbankan, asuransi dan lembaga keuangan
konvensional; Perusahaan berbagai pendapatan non halal
(impure) yang melebihi 5% dari keuntungan;
Dow Jones Islamic Market Index
Kriteria Kuantitatif
Acc. Receivable/Market Cap ≤ 45%
Total Debt/Market Cap≤33%
Cash Equivalent/Market Cap≤33%
Dampak dari Debt Screen : Enron (Deleted: 3Q’01), Worldcom (2Q’01)
*MarketCap = number of shares x share price (avg 12 months)
FTSE Global Islamic Index
Kriteria Kualitatif : Larangan investasi pada saham perusahaan dengan bisnis utama pada sektor Perbankan konvensional dan perusahaan terkait; Alkohol; Tembakau; Perjudian; Industri persenjataan; Asuransi jiwa konvensional; Peternakan, pengemasan , pemprosesan dan penjualan babi Sektor usaha lain yang bersentuhan dengan sektor terlarang
diatas
FTSE Global Islamic Index
Kriteria Kuantitatif
Total Acc. Receivables/Total Assets ≤ 45%
Total Debt/Total Assets ≤ 33%
Cash Equivalent/Total Assets ≤ 33%
Trading Practice Screens
Menghindari bertransaksi pada saham-saham yang ditransaksikan secara: Bai’ Najsy (penawaran palsu) Cornering Daytrading Margin Trading Derivative Short selling (Bai’ al-ma’dum) Insider Trading
Trading Practices
Day TradingDay trading sebenarnya bukan bentuk investasi. Biasanya day trader memonitor bursa, membeli dan menjual saham berdasarkan fluktuasi harga harian. Karena itulah, sejumlah akademisi dan ulama syariah mengganggap praktek ini sangat dekat dengan perjudian sehingga terlarang.
Margin Trading:Margin trading adalah pembelian saham menggunakan uang yang dipinjam dari broker saham. Trader membayar bunga atasnya dan karena itu terlarang. Apalagi, transaksi ini sangat berisiko dimana seorang trader dapat mengalami kerugian lebih besar dari dana yang dia pinjam.
Trading Practices
Derivatives - Options and FuturesOption adalahpembelian hak untuk membeli atau menjual saham atau suatu komoditi di masa mendatang pada harga tetap (terlepas dari kemudian harga yang berlaku di pasar). Eksekusi dari option berarti membeli pada harga yang ditetapkan di masa lalu. Mayoritas besar ulama berpendapat bahwa perdagangan berjangka tidak diperbolehkan dalam Islam.
Short Selling:Transaksi ini melibatkan resiko besar yang hampir tidak memiliki batas atas. Selain itu, dari sudut pandang syariah, seseorang tidak boleh menjual apa yang tidak dimiliki.
Daftar Efek Syariah
Bapepam dan LK menerbitkan peraturan dalam bentuk Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-314/BL/2007 yang dikeluarkan Jumat, 31 Agustus 2007, terkait dengan kriteria dalam menyusun Daftar Efek Syariah (DES).
Kriteria syariah tersebut mengacu kepada ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Daftar efek yang dapat dimuat dalam DES adalah: Surat Berharga Syariah Negara Saham sesuai kriteria syariah Obligasi Syariah Efek Beragun Aset (EBA) syariah Efek asing yang sesuai syariah
DES diperbarui tiap 6 (enam) bulan sekali.
DAFTAR EFEK SYARIAH (DES)
DAFTAR EFEK SYARIAH:• 6 Seri SBSN
• 26 Sukuk (Obligasi Syariah) Korporasi
• 46 Unit Penyertaan Reksa Dana Syariah
• 196 Saham Emiten dan Perusahaan Publik:
Informasi detil dapat di lihat di website: www.bapepam.go.id
DAFTAR EFEK SYARIAH TAHUN 2009 PERIODE 2(Kep-416/BL/2009 Tanggal 30 November 2009)
Daftar Efek Syariah
Purifikasi Saham
Fatwa No.20 Pasal 11(2): ”Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non halal dari pendapatan yang diyakini halal.
Hasil dari purifikasi digunakan sebagai dana sosial untuk kemaslahatan umat (tidak boleh dikomsumsi)
Purifikasi dapat terjadi karena: Adanya pendapatan bunga dari rekening emiten di Bank
konvensional dan pendapatan-pendapatan lain yang tidak sesuai prinsip syariah (tidak boleh lebih dari 10% total pendapatan).
Pendapatan dividen pada perusahaan yang merupakan perusahaan yang mixed (seperti perusahaan konglomerasi)
Recommended