View
218
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
1
PENDAHULUAN
Dalam upaya menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dari segi laba,
manajer akan cenderung untuk mengelola laba dengan sebaik-baiknya. Hal itu
timbul karena adanya motivasi-motivasi tertentu pada diri manajer, yaitu motivasi
opportunistic dan motivasi signaling (Sunarto, 2009). Menurut Sunarto (2009)
pada motivasi opportunistic, manajemen melalui kebijakan aggressive accounting
menghasilkan angka laba lebih tinggi daripada laba yang sesungguhnya sehingga
laporan laba mengarah pada overstate earnings dan mengakibatkan laba menjadi
kabur (opaque). Motivasi opportunistic yang dilakukan oleh manajemen
berhubungan dengan kompensasi berdasarkan kontrak yang disepakati dengan
pihak pemilik. Pada motivasi signaling, manajemen menyajikan informasi
keuangan (khususnya laba) diharapkan dapat memberikan sinyal kemakmuran
kepada para pemegang saham. Laporan laba yang dapat memberikan sinyal
kemakmuran adalah laba yang relatif tumbuh dan stabil (sustainable). Adanya
hubungan agensi antara principal (pemegang saham) dan agent (manajer) serta
motivasi-motivasi yang dilakukan oleh manajer dapat menyebabkan terjadinya
manajemen laba (earnings management) yang akan mengakibatkan adanya
manipulasi laba yang sesungguhnya terjadi menjadi fiktif atau tidak sesuai dengan
keadaan perusahaan yang sebenarnya.
Alasan bahwa manajer melakukan manajemen laba adalah karena
manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap
manajer. Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau
prestasi usaha suatu organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan atau laba
dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan
diterima oleh manajer. Dengan adanya alasan manajemen laba ini, maka manajer
akan melakukan manipulasi laporan keuangan yaitu pada bagian laba perusahaan,
supaya manajer dilihat mampu melaksanakan tugas dengan baik dalam mengelola
perusahaan dan perusahaan telah mencapai target sesuai yang diinginkan. Untuk
itu perusahaan di Indonesia umumnya menggunakan akuntansi yang konservatif.
Akuntansi konservatif ini dimaksudkan untuk mengurangi optimisme oleh
seorang manajer didalam menghadapi ketidakpastian laba atau rugi dengan cara
2
memilih prinsip atau kebijakan yang memperlambat pengakuan pendapatan,
mempercepat pengakuan biaya, merendahkan penilaian aset dan meninggikan
penilaian utang (Amalia, 2007). Manajemen laba umumnya tidak memberikan
perbedaan yang bersifat permanen pada peningkatan atau penurunan laba,
sedangkan konservatisme akuntansi akan memberikan dampak yang permanen
pada perbedaan laba yang dilaporkan (Penman dan Zhang, 2002). Walaupun
konservatisme dikritik kontroversial, akan tetapi konservatisme memiliki peran
penting didalam praktik akuntansi (Henriksen, 1982). Di satu sisi, konservatisme
akuntansi dianggap sebagai kendala yang akan mempengaruhi kualitas laporan
keuangan. Di sisi lain, konservatisme akuntansi bermanfaat untuk menghindari
perilaku oportunistik manajer berkaitan dengan kontrak-kontrak yang
menggunakan laporan keuangan sebagai media kontrak (Watts, 2003). Beberapa
kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk
juga melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang berawal dari
terdeteksi adanya manipulasi (Gideon, 2005).
Terjadinya manipulasi laba didalam laporan keuangan yang sering disebut
dengan manajemen laba dalam beberapa kasus di Indonesia dapat terjadi juga
karena lemahnya penerapan corporate governance. Good governance
merupakan bentuk pengelolaan perusahaan yang baik, dengan menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik, kepentingan pemilik atau pemegang saham akan
dapat disejajarkan dengan kepentingan manajer (Rahardja, 2012). Implementasi
dari corporate governance dilakukan oleh seluruh pihak dalam perusahaan,
dengan aktor utamanya adalah manajemen puncak perusahaan yang berwenang
untuk menetapkan kebijakan perusahaan dan mengimplementasikan kebijakan
tersebut. Salah satu dari kebijakan ini terkait dengan prinsip konservatisme yang
digunakan oleh perusahaan dalam melaporkan kondisi keuangannya (Wardhani,
2008). Oleh karena itu, karakteristik dari manajemen puncak perusahaan akan
mempengaruhi tingkatan konservatisme yang akan digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangannya.
Mekanisme corporate governance yang baik akan memberikan
perlindungan kepada para pemegang saham dan direktur untuk memperoleh
3
kembali atas investasi dengan wajar, tepat dan seefisien mungkin, serta
memastikan bahwa manajemen bertindak dengan sebaik mungkin untuk
kepentingan perusahaan. Walaupun banyak yang menyadari pentingnya prinsip
corporate governance, banyak pihak yang melaporkan masih rendahnya
perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menerapkan prinsip tersebut (Rahardja,
2012).
Penerapan good corporate governance yang baik dirasa mampu
memberikan kemajuan terhadap kinerja perusahaan khususnya dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan mengurangi tindakan manajer untuk
melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan (Veres et al., 2013). Salah satu
penerapan good corporate governance yang bisa dilakukan adalah dengan adanya
kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional merupakan mekanisme
alternatif dari good corporate governance yang mampu memonitoring aktivitas
dari dewan atas perusahaan (Bahaudin dan Provita, 2011). Kepemilikan
institusional dianggap sebagai sophisticated investor dengan jumlah kepemilikan
yang cukup signifikan dapat memonitor manajemen yang berdampak mengurangi
motivasi manajer untuk melakukan manajemen laba (Rahmawati, 2012).
Pada penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini antara lain
penelitian yang dilakukan oleh Ahmed et al., (2002), Zhang (2007) dan Lobo Et
al., (2008) yang mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara
konservatisme dan earnings management. Rahardja (2012) mengenai pengaruh
mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dan pengaruhnya
terhadap kinerja perusahaan yang menujukkan hasil bahwa kepemilikan
institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) analisis pengaruh mekanisme
corporate governance terhadap earnings management dan kinerja perusahaan
mengungkapkan bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang negatif
dan signifikan terhadap manajemen laba.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Abed et al., (2012) tentang
bagaimana pengaruh level konservatisme dalam kebijakan akuntansi terhadap
manajemen laba. Namun terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya,
4
peneliti menambahkan salah satu mekanisme corporate governance yaitu
kepemilikan institusional yang hubungannya dengan manajemen laba. Penelitian
ini menggunakan variabel kontrol alternatif untuk menguji hubungan antara
konservatisme dan manajemen laba, yaitu ukuran perusahaan (Zulaikha, 2012),
financial leverage (Cynthia dan Desi, 2010), dan kinerja (Abed et al., 2012).
Variabel kontrol digunakan untuk menetralisir pengaruh variabel-variabel luar
yang tidak perlu, dan atau menjembatani hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen. Pada penelitian ini objek pengamatan menggunakan
periode tahun yang lebih up to date dibandingkan dengan penelitian sebelumnya,
yaitu dalam kurun waktu empat tahun selama tahun 2009-2012.
Berdasarkan ilustrasi di atas, maka penelitian ini sedang menjawab dua persoalan
berikut:
1. Apakah kebijakan konservatisme akuntansi mempengaruhi earnings
management?
2. Apakah kepemilikan institusional mempengaruhi earnings management?
Dengan menjawab kedua persoalan tersebut, maka penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh dari kebijakan konservatisme dan kepemilikan
institusional terhadap earnings management dengan sampel adalah semua
perusahaan manufaktur yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) antara
periode 2009-2012.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan penelitian ini mampu memberikan
kontribusi terkait dengan hubungan antara kebijakan konservatisme dan
kepemilikan institusional terhadap manajemen laba (earnings management) pada
perusahaan manufaktur di Indonesia periode 2009-2012 serta memberikan
manfaat bagi investor agar dapat membantu dalam membuat keputusan investasi
sehingga lebih berhati-hati mengambil informasi yang disajikan pada laporan
keuangan perusahaan.
5
TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Implementasi Konservatisme dan Earnings Management
Menurut Watts (2003) konservatisme adalah karakteristik yang penting di
dalam mengurangi biaya agensi dan meningkatkan kualitas laporan keuangan
sehingga pada akhirnya nilai prusahaan dan harga saham akan meningkat.
Konservatisme merupakan preferensi terhadap metode-metode akuntansi yang
menghasilkan nilai rendah untuk aset dan pendapatan, sementara nilai paling
tinggi untuk utang dan biaya, atau menghasilkan nilai buku ekuitas yang paling
rendah (Wolk dan Tearney, 2000). Earnings management merupakan cara
menyajikan laba yang disesuaikan degan tujuan yang diinginkan manajer dan
dilakukan melalui pemilihan kebijakan akuntansi atau melalui pengelolaan akrual
(Anggraini dan Trisnawati, 2008). Manajer memberikan informasi melalui
laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisma
yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah
perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu
pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aset yang tidak overstate
(Amalia, 2007). Pada penelitian yang dilakukan oleh Wilopo dan Mayangsari
(2002) dalam Anggraini dan Trisnawati (2008) menyatakan bahwa pemilihan
metode akuntansi yang konservatif tidak terlepas dari pihak manajemen untuk
memaksimalisasikan kepentingannya dengan mengorbankan kesejahteraan
pemegang sahamnya. LaFond dan Watts (dalam Abed et al., 2012)
mengungkapkan bahwa pelaporan keuangan konservative merupakan mekanisme
pengelolaan yang mengurangi kemampuan manager untuk memanipulasi laba dan
meningkatkan arus kas perusahaan. Hal serupa juga dipertegas oleh penelitian Sul
et al., (2002) dalam Anggraini dan Trisnawati (2008) yang mengungkapkan
bahwa konservatisme dapat membatasi tindakan manajer yang secara oportunistik
mengelola laba dan memanfaatka posisi sebagai manajer yang memiliki informasi
lebih banyak dibandingkan pihak luar perusahaan.
Pada penelitian Ledi dan Syarif (2012) mengungkapkan bahwa konservatisme
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba akrual. Penerapan prinsip
konservatisme akuntansi akan membuat pihak manajemen sulit untuk melakukan
6
manipulasi laba bagi kepentingannya, sehingga laba yang dihasilkan akan lebih
berkualitas. Pada penelitian yang dilakukan oleh Abed et al., (2012)
mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara konservatisme dan
manajemen laba. Oleh karena itu, berdasarkan teori keagenan, dapat diduga
bahwa:
H1: Terdapat pengaruh negatif variabel konservatisme terhadap manajemen laba.
Kepemilikan Institusional dan Earnings Management
Kepemilikan Institusional merupakan kemampuan untuk mendorong adanya
peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen melalui
proses monitoring yang secara efektif (Wuchum dalam Mariska et al., 2013).
Kepemilikan institusional berperan sebagai pengawas yang efektif terhadap
manajemen perusahaan karena menguasai mayoritas saham dan memiliki sumber
daya lebih besar dibandingkan dengan pemegang saham (Nasih dan Hudaya,
2011).
Masalah keagenan sering muncul karena adanya perbedaan kepentingan
antara manajer dengan pemegang saham. Demsetz dan Lehn (dalam Mahiswari
dan Nugroho, 2010) menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan digunakan
perusahaan untuk menghilangkan masalah keagenan. Adanya konsentrasi
kepemilikan dari institusi dan dari pihak manajerial dianggap bisa mengurangi
kecenderungan manajer dalam memanipulasi laba. Tindakan pengawasan
perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih
memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan
mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri. Kepemilikan
institusional merupakan salah satu cara untuk memonitor kinerja manajer dalam
mengelola perusahaan sehingga dengan adanya kepemilikan oleh institusi lain
diharapkan bisa mengurangi perilaku manajemen laba yang dilakukan manajer.
Penelitian Midiastuty (2003) dalam Amalia (2007) yang menyimpulkan bahwa
mekanisme kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran atau
jumlah dewan mampu mengurangi konflik kepentingan antara stakeholders dan
meningkatkan kepercayaan investor. Sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
7
H2: kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang negatif terhadap
manajemen laba.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggunaan perusahaan
yang tercatat di BEI sebagai populasi karena perusahaan tersebut mempunyai
kewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan kepada pihak luar perusahaan,
sehingga memungkinkan data laporan tahunan tersebut diperoleh dalam penelitian
ini. Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2009-2012 agar lebih
mencerminkan kondisi saat ini. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur dan dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu
(purposive sampling), yaitu :
1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009- 2012.
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2009-2012.
3. Laporan keuangan harus disajikan dalam mata uang rupiah.
4. Memiliki data mengenai kepemilikan institusional.
Observasi dibatasi hanya pada perusahaan manufaktur dengan maksud
untuk menghindari perbedaan karakteristik antara perusahaan manufaktur dan
non-manufaktur. Selain itu perusahaan manufaktur juga memiliki sensitifitas yang
tinggi terhadap setiap kejadian baik internal dan eksternal perusahaan (Vita,
2008).
Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang
diambil dari laporan keuangan tahunan perusahaan dari tahun 2009 – 2012. Data
sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) dan situs www.idx.co.id
8
Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel Dependen
1. Manajemen Laba (Earnings Management)
Para manajer melakukan manajemen laba sebagai perilaku
oportunistik karena untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi
kontrak kompensasi, kontrak utang, dan political cost (Scott, 1997 dalam
Nur’aini 2012). Hal tersebut memungkinkan manajer untuk memilih
metode dan menetapkan kebijakan yang ada. Perilaku oportunistik
manajer dalam melakukan manajemen laba ini bisa dideteksi dengan
beberapa macam metode, salah satunya adalah dengan melihat besarnya
diskresioner akrual. Mayoritas penelitian sebelumnya telah menggunakan
akrual yang abnormal (atau diskresioner akrual, DA) sebagai proxy untuk
manajemen laba. Diskresioner akrual digunakan untuk menunjukkan
bahwa manajer mentransfer laba akuntansi mereka dari satu periode ke
periode lain. Artinya, diskresioner akrual terbuka untuk manajer
melakukan manipulasi. Selain itu, dengan menggunakan dasar akrual ini,
maka dapat memberikan kelonggaran pada manajemen dalam hal
pemilihan metode akuntansi yang dapat mempengaruhi angka-angka
akuntansi yang bersangkutan. Peluang ini sering digunakan oleh manajer
saat mereka menghendaki insentif bagi dirinya (Andayani 2010, dalam
Nur’aini 2012).
Studi saat ini menggunakan model Jones yang dimodifikasi untuk
mendapatkan proxy untuk diskresioner akrual. Dechow et al. (1995) dalam
(Ujiyantho dan Pramuka, 2007) berpendapat bahwa model Jones yang
dimodifikasi adalah model yang paling kuat untuk memperkirakan
diskresioner akrual di antara model yang ada. Dalam menggunakan
modifikasi model Jones (1991), modal kerja akrual didekomposisi menjadi
non-diskresioner dan diskresioner akrual (Dechow et al., 1995).
Berdasarkan argumen tersebut, DA (Diskresioner Akrual) dapat diukur
sebagai berikut:
9
Total accruals sesungguhnya :
TACCt = NIit – CFit
Dimana : NIit = laba bersih (net income) perusahaan i pada periode t
CFit = arus kas operasi (cash flow of operation) perusahaan
i pada periode t
Total accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS (Ordinary
Least Square) adalah:
TACCt/TAt-1= (β)1(1/TAt-1)+(β)2(Δ SALt- ΔRECt/TAt-1)+(β)3(PPEt/TAt-1)+ e
Dimana : TACCt = total accruals dalam periode t
TAt-1 = total asset periode t-1
Δ SALt= perubahan pendapatan atau penjualan bersih dalam periode t
PPEt = property, plant, and equipment periode t
(β)1,(β)2,(β)3 = koefisien regresi
Dengan menggunakan koefisien regresi di atas nilai non discretionary
accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus :
NDTACCt= (β)1(1/TAt-1)+(β)2(ΔSALt-ΔRECt)/TAt-1+(β)3 (PPEt/TAt-1)
Dimana : Δ RECt = perubahan piutang usaha dalam periode t
(β)1,(β)2,(β)3=fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada
perhitungan total akrual.
Diskresioner total akrual
DTACt= TACCt-NDTACCt
Dimana : DTACt = diskresioner total akrual tahun t
TACt = total accruals tahun t
NDTACCt = non akrual diskresioner pada tahun t
Menurut Sulistyanto (2008) dalam Mahiswari dan Nugroho (2010),
jika nilai DA nol maka menunjukkan perusahaan melakukan manajemen
laba dengan pola perataan laba (income smoothing), jika nilainya positif
maka menunjukkan bahwa manajemen laba dilakukan dengan pola
penaikan laba (income increasing), dan nilai negatif menunjukkan
manajemen laba dengan pola penurunan laba (income decreasing).
10
Variabel Independen
1. Konservatisme
Dalam penelitian ini konservatisme diukur dengan menggunakan
besaran akrual yang dikembangkan oleh Givoly dan Hayn (2000), yaitu
menggunakan besaran akrual. Menurut Dwiputro (2009) dalam Haniati
dan Fitriany (2010) menjelaskan akrual yang dimaksud adalah perbedaan
antara laba bersih sebelum dan arus kas operasi. Semakin besar akrual
negatif, maka akan semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal
ini dilandasi oleh teori bahwa konservatisme menunda pengakuan
pendapatan dan mempercepat pengguanaan biaya. Dengan begitu, laporan
laba rugi yang konservatisme akan menunda pengakuan pendapatan yang
belum terealisasi dan biaya yang terjadi pada periode tersebut
dibandingkan dan dijadikan cadangan pada neraca. Sebaliknya laporan
keuangan yang optimis akan cenderung memiliki laba bersih yang lebih
tinggi dibandingkan arus kas operasi sehingga akrual yang dihasilkan
adalah positif. Rumus untuk model akrual ini adalah sebagai berikut:
Cit= Nit-CFO.
Dimana: Cit= konservatisme akuntansi
Nit= laba bersih sebelum aktivitas extraordinary item ditambah
depresiasi.
CFO= arus kas aktivitas operasi.
2. Kepemilikan Institusional
Dalam penelitian ini kepemilikan institusional diukur dengan
menggunakan indikator presentase jumlah saham yang dimiliki institusi
dari seluruh modal saham yang beredar (Rahardja, 2012).
Variabel Control
1. Ukuran perusahaan
Menurut Khomsiyah,et al, (2004) dalam Mahiswari dan Nugroho
(2010) ukuran perusahaan merupakan variabel yang diukur dari jumlah
total asset perusahaan sampel yang ditransformasi dalam bentuk logaritma
natural. Penggunaan nilai log total asset dimaksudkan untuk menghindari
11
problem data natural yang tidak berdistribusi normal. Ukuran perusahaan
akan mempengaruhi tingkat biaya politis yang dihadapi perusahaan,
sehingga akan mendorong manajemen untuk lebih menggunakan
prinsip akuntansi konservatif Variabel ukuran perusahaan diukur dengan
logaritma natural dari total asset perusahaan. Logaritma normal aset
digunakan dengan pertimbangan untuk memudahkan perhitungan, karena
jika tanpa menggunakan Logaritma normal maka jumlah total aset yang
digunakan akan terlalu besar.
2. Kinerja
Pada penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perkiraan akrual
diskresioner berkorelasi dengan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan
yang lebih rendah berarti memiliki risiko kebangkrutan yang lebih tinggi,
yang pada gilirannya akan menimbulkan risiko litigasi (Abed et al., 2012).
Pada penelitian Chen et al, (2006) dalam Abed et al., (2012) menunjukkan
bahwa perusahaan dengan profitabilitas rendah memiliki perilaku yang
lebih tinggi untuk melakukan manajemen laba. Berdasarkan penelitian di
Indonesia, menurut Ujiyantho dan Pramuka (2007) jika kinerja perusahaan
rendah, maka perusahaan akan memperoleh profitabilitas yang rendah
pula, sehingga hal ini dapat memicu manajemen untuk melakukan
manajemen laba. Oleh karena itu, berdasarkan argumen diatas, kinerja ini
diukur dengan ROE, menurut Nuwa (2004) ROE digunakan untuk
mengukur tingkat efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan equitas yang dimiliki perusahaan.
Sehingga, perusahaan yang melakukan manajemen laba akan berusaha
untuk menghasilkan laba yang tinggi sehingga diperoleh kinerja yang baik
dan hal tersebut dilakukan pada saat suatu perusahaan akan melakukan
IPO (Nuwa,2004). ROE dapat dihitung dengan rumus:
ROE= ���
����� �������
12
3. Leverage
Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset.
Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang
perusahaan. Semakin besar rasio laverage maka semakin besar pula
kemungkinan perusahaan menggunakan prosedur yang meningkatkan laba
yang dilaporkan periode sekarang atau laporan keuangan cenderung
disajikan tidak konservatif (Cynthia dan Desi, 2010). Rasio leverage
dihitung seperti di bawah ini:
Rumus: leverage = ����� ������
����� ����
Model Regresi
Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
DTACt = α + β1 Konservatisme + β2 KI + β3 UKP + β4 ROE + β5 LEV +e
Keterangan:
DTACt = Discretionary Accruals LEV = Leverage
Konservatisme = Konservatisme (β)1 - (β)6 = Koefisien Regresi
KI = Kepemilikan institusional α = Konstanta
UKP = Ukuran Perusahaan
ROE = Kinerja Perusahaan
13
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Mengenai Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2012 yang diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan www.idx.co.id. Proses
pemilihan sampel menghasilkan 22 perusahaan untuk periode penelitian 2009
sampai dengan tahun 2012 yang menghasilkan total sampel keseluruhan
berjumlah 88 perusahaan.
Tabel 1. Proses Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar tahun 2009-2012 143
Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan lengkap (13)
Perusahaan yang menerbitrkan laporan keuangan dengan mata uang asing (24)
Perusahaan yang tidak memiliki data kepemilikan institusi (58)
Jumlah Perusahaan 48
Total sampel (48x4 tahun) 192
Uji Outlier (104)
Total Sampel yang diuji 88
Sumber data : Seluruh Perusahaan Manufaktur Tahun 2009-2012
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang merupakan syarat untuk model regresi telah
dilakukan dan diperoleh kesimpulan, bahwa semua asumsi telah terpenuhi
berdasarkan hasil sebagai berikut (Lampiran):
1. Uji normalitas dengan menggunakan hasil milik kolmogorov-smirnof dan
diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi lebih besar dari α= 5%, maka
disimpulkan data telah terdistribusi secara normal.
2. Uji autokorelasi dengan menggunakan nilai milik durbin watson
menunjukkan bahwa nilai durbin watson dengan 5 variabel sebagai
14
prediktor berada diantara du dan 4-du, maka data dalam penelitian ini telah
terbebas dari autokorelasi.
3. Nilai Variance Inflation Factor untuk masing-masing variabel independen
memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1, maka
dapat disimpulkan bahwa masing-masing data yang mewakili sebagai
variabel independen telah terbebas dari multikolinearitas.
4. Pada pola scatterplot yang tersaji menunjukkan bahwa terdapat titik-titik
yang menyebar secara acak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tersebut
terbebas dari heterokedastiditas.
Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan 2 variabel independen yaitu konservatisme (X1)
dan kepemilikan institusional (X2). Sedangkan, variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Discretionary Accruals (Y), serta variabel controlnya adalah
ukuran perusahaan, kinerja (ROE), dan Leverage. Analisis statistik deskriptif
untuk menjelaskan variabel dependen dan independen dalam penelitian ini,
dinyatakan dalam tabel 2 sebagai berikut:
TABEL 2
DESKRIPSI VARIABEL PENELITIAN
Variabel Penelitian N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi
Discretionary Accruals 88 -2,158 1,958 0,00000 0,982607
Konservatisme 88 -2.065.640 1.427.173 -23.216,09 403.937,589
Kepemilikan Institusional 88 4,710 95,110 41,48023 26,202087
Ukuran Perusahaan 88 25,157 31,714 27,92749 1,503244
ROE 88 -2,063 0,889 0,07517 0,291042
Leverage 88 0,126 0,975 0,43357 0,196396
Sumber data : Data Sekunder Yang Diolah.
Dari segi karakteristik, perusahaan manufaktur di Indonesia yang
melakukan manajemen laba (Discretionary Accruals) dalam bentuk penurunan
laba adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yaitu sebesar -2,158 dan yang
melakukan manajemen laba dalam bentuk kenaikan laba adalah PT Sierad
Produce Tbk sebesar 1,958. Sedangkan perusahaan yang menerapkan prinsip
akuntansi konservatif adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar -
2.065.640 dan perusahaan yang menerapkan prinsip laporan keuangan yang
15
optimis yang menghasilkan akrual positif adalah PT Indofood Sukses Makmur
Tbk sebesar 1.427.173. Sedangkan kepemilikan saham oleh institusional yang terendah
dalam penelitian ini dimiliki oleh PT Multi Prima Sejahtera, yaitu sebesar 4,71% dan
perusahaan yang sahamnya dimiliki institusional paling tinggi adalah PT Tempo Scan
Pasific yaitu sebesar 95,11%.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Pengaruh Konservatisme dan Kepemilikan Institusional Terhadap
Manajemen Laba.
TABEL 3
Regresi Kebijakan Konservatisme Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba
Variabel Penelitian Koefisien Regresi T Sig.
Konstanta 0,306 0,158 0,875
Konservatisme 7,93E-04 3,109 0,003
Kepemilikan Institusional -0,007 -1,898 0,061
Ukuran Perusahaan 0,006 0,086 0,931
ROE -0,348 -0,885 0,379
Leverage -0,295 -0,512 0,610
R.Square= 0,166 Adjusted R.Square=0,115 F=3,259 Sig. F=0,010
Sumber data : Data Sekunder Yang Diolah.
Berdasarkan tabel 3 diatas, nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,115
(11,5%). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen, yaitu
konservatisme dan kepemilikan institusional didalam menjelaskan variabel
dependen, yaitu manajemen laba (earnings management) hanya sebesar 11,5%
dan sisanya yaitu sebesar 88,5% dijelaskan oleh faktor lain diluar model
penelitian, misalnya saja variabel-variabel yang berkaitan dengan corporate
governance, seperti kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, serta
komite audit.
Berdasarkan hasil pengujian regresi yang terdapat pada tabel 3, maka
konservatisme yang berperan sebagai variabel independen, memiliki nilai p-value
sebesar 0,003 (0,3%). Dengan kecenderungan α= 5%, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 1 yaitu konservatisme akuntansi memiliki pengaruh negatif
terhadap manajemen laba (earnings management) tidak didukung secara statistik.
Artinya, meskipun perusahaan manufaktur di Indonesia menggunakan akuntansi
16
konservatif, tidak menjamin bahwa manajemen laba bisa berkurang. Hal ini
disebabkan karena perusahaan yang konservatif akan merespon bad news lebih
cepat dibanding good news, sehingga perusahaan-perusahaan ini cenderung
melakukan manajemen laba untuk menghindari kerugian lebih jauh (Lasdi, 2008).
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Abed et al.,(2012) yang menyatakan
bahwa konservatisme akuntansi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.
Dalam penelitian Penman dan Zhang (2002) menyatakan bahwa ketika
perusahaan meningkatkan investasi, maka akuntansi konservatif menyebabkan
laporan laba lebih rendah yang menciptakan unrecorded reserves yang
memberikan manajemen flexibilitas untuk melaporkan laba lebih banyak dimasa
depan. Hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian Watts (2003) dalam
Yenti dan Syofyan (2013) yang menyatakan bahwa konservatisme akuntansi
dapat meningkatkan kualitas laba, atau dapat dikatakan bahwa konservatisme
akuntansi menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah
perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu
pengguna laporan keuangan dengan penyajian laba yang tidak overstate.
Berdasarkan hasil pengujian, kepemilikan institusional dalam penelitian ini
memiliki pengaruh yang negatif tidak signifikan terhadap manajemen laba.
Penelitian ini didukung dengan penelitian Ujiyantho dan Pramuka (2007),
Kusumaningtyas (2012), dan Agustia (2013). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kepemilikan institusional belum mampu mengontrol pihak manajemen
untuk tidak melakukan manajemen laba. Hal ini dibuktikan juga dari besarnya
nilai kepemilikan institusional dan manajamen laba oleh perusahaan Indofarma
Tbk, yaitu kepemilikan institusional sebesar 80,66 persen dan manajemen laba
sebesar 1,824. Menurut Porter (1992) dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007)
menyatakan bahwa institusional adalah pemilik yang lebih memfokuskan pada
current earnings. Akibatnya manajer terpaksa melakukan tindakan yang dapat
meningkatkan laba jangka pendek, misalnya dengan melakukan manipulasi laba
(Ujiyantho dan Pramuka, 2007) dan hal ini juga dikarenakan investor institusional
tidak berperan sebagai sophiscated investors yang memiliki lebih banyak
kemampuan dan kesempatan untuk memonitor dan mendisiplinkan manajer agar
17
lebih terfokus pada nilai perusahaan, serta membatasi kebijakan manajemen
dalam melakukan manipulasi laba, melainkan berperan sebagai pemilik sementara
yang lebih terfokus pada current earnings (Yang et al., 2009 dalam
Agustia,2013). Transient Investors justru akan membuat pihak manajer
mengambil kebijakan agar bisa mencapai target laba yang diinginkan para
investor (Chew dan Gillan, 2009 dalam Agustia, 2013). Hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan penelitian Tarjo (2007) dan Indriastuti (2012) yang menyatakan
bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
manajemen laba.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk variabel kontrol yaitu ukuran
perusahaan (UKP) memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap
manajemen laba. Hasil untuk ukuran perusahaan konsisten dengan penelitian
Mahiswari dan Nugroho (2010) yang mengatakan bahwa belum tentu perusahaan-
perusahaan kecil cenderung melakukan manajemen laba. Variabel kontrol yang
kedua, yaitu Kinerja (ROE) memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap
manajemen laba. Meski tingkat kinerja didalam menghasilkan laba sudah baik,
manajer tetap melakukan manajemen laba, baik untuk memenuhi kepentingan
manajer itu sendiri atau untuk memenuhi kepentingan para pemegang saham.
Leverage (Leverage) memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap
manajemen laba. Hasil untuk leverage konsisten dengan penelitian Widaryanti
(2009). Menurut Calrson dan Chenchuramaiah, (1997:191) dalam
Widhianningrum (2012) leverage tidak berpengaruh secara signifikan dikarenakan
ketika proporsi hutang lebih kecil, perjanjian hutang mungkin tidak terlalu keras,
dan mungkin perusahaan tidak menggunakan perataan laba.
18
KESIMPULAN
Tujuan dari penelitian ini adalah menginvestigasi pengaruh kebijakan
konservatisme, dan kepemilikan institusional terhadap manajemen laba (earnings
management) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) untuk periode 2009-2012. hasil penelitian yang telah dilakukan
adalah: 1) kebijakan konservatisme berpengaruh positif signifikan terhadap
manajemen laba; 2) kepemilikan institusional berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap manajemen laba; dan 3) semua variabel kontrol, yaitu ukuran
perusahaan, kinerja, dan leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap manajemen laba.
Implikasi Penelitian
1. Bagi Perusahaan.
Pelaksanaan mekanisme corporate governance yang optimal dan baik
mampu mengendalikan pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan, sehingga
hal ini mampu menekan dan mengurangi masalah-masalah keagenan antara
pihak pemilik perusahaan (principle) dan manajer perusahaan (agent),
sehingga tindakan manipulasi laba atau manajemen laba bisa berkurang.
2. Bagi Investor
Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang dihasilkan
emiten, yang yang disusun berdasarkan norma atau standar akuntansi
keuangan, maka manajemen laba tidak dapat terhindarkan. Para investor
sebaiknya berhati-hati didalam megambil keputusan bisnis, tidak hanya
terfokus pada informasi laba, tetapi juga mempertimbangkan informasi non
keuangan, seperti keberadaan mekanisme internal perusahaan.
Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa keterbatasan
dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Pengukuran konservatisme dan kepemilikan institusional sebagai salah
satu mekanisme corporate governance belum mampu untuk mengurangi
manajemen laba, hal ini dilihat dari nilai Adjusted R square sebesar 11,5%
19
atau 88,5% yang masih dijelaskan oleh faktor lain diluar model
penelitian.
Saran
Dengan berpedoman pada hasil kesimpulan yang didapat dari penelitian ini,
maka diberikan saran dengan maksud memberikan upaya untuk mengurangi
tindakan manajemen laba, yaitu sebagai berikut:
1. Pengawasan aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh pihak institusi
terhadap manajemen guna mengurangi manajemen laba dirasa belum
mampu mengurangi tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh pihak
manajemen, hal ini terlihat dari nilai Adjusted R square yang relatif kecil
yaitu 11,5%, sehingga peneliti menduga ada faktor lain sebesar 88,5%
yang diperkirakan berpengaruh terhadap manajemen laba yang belum
dimasukkan dalam model penelitian. Penelitian selanjutnya disarankan
menguji variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap manajemen laba,
seperti variabel-variabel yang berkaitan dengan Good Corporate
Governance, seperti kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris,
serta komite audit untuk menilai pelaksanaan corporate governance.
20
DAFTAR PUSTAKA
Abed, S., Al-Badainah, J., dan Serdaneh, J. A. (2012). The Level Of Conservatism
in Accounting Policies and Its Effect on Earnings Management.
International Journal of Economic and Finance, 4(6): 78-85
Agustia, D. (2013). Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash
Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan, 15(1): 27-42.
Ahmed, A. S., Billings, B. K., Morton, R. M., dan Stanford-Harris, M. (2002).
The Role of Accounting Conservatism in Mitigating Bondholder-
Shareholder Conflicts over Dividend Policy and in Reducing Debt Costs.
The Accounting Review, 77(4): 867-890.
http://dx.doi.Org/10.2308/accr.2002.77.4.867
Amalia, D. (2007). Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian Ekuitas
Perusahaan Dimooderasi Oleh Good Corporate Governance. Simposium Nasional
Akuntansi X Makasar
Anggraini, F. dan Trisnawati, I. (2008). Pengaruh Earnings Management
Terhadap Konservatisma Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 10(1):
23-26
Bahaudin, A. A., dan Provita, W. (2011). Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Konservatisme Akuntansi Di Indonesia (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Dinamika
Sosial Ekonomi, 7(1): 86-101
Beatty, A.,Weber, J., dan Yu, J .J .(2008). Conservatism and Debt. Journal of
Accounting and Economics, 45: 154-174
Cynthia, S. dan Desi, A. (2010). Konservatisme Perusahaan Di Indonesia Dan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.
Dechow, P. M., R. G. Sloan, dan A. P. Sweeney. (1995). Detecting Earnings
Management. The Accounting Review, 70(2): 193-225
Givoly, D., dan Hayn, C. (2000). The Changing Time-Series Properties of
Earnings, Cash Flows, and Accruals: Has Financial Reporting Become
More Conservative?. Journal of Accounting and Economics, 29: 287-320
21
Haniati, S., dan Fitriany. (2010). Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri
Informasi Dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran
Konservatisme. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Henriksen, E.S. (1982). Accounting Theory. 4th edition. Richard D. Irwin,
Homewood,IL.
Indriastuti, M. (2012). Analisis Kualitas Auditor Dan Corporate Governance
Terhadap Manajemen Laba. Eksistansi, 4(2). ISSN 2085-2401.
Kusumaningtyas, M. (2012). Pengaruh Independensi Komite Audit Dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba. Prestasi, 9(1). ISSN
1411-1497.
Lara, J. M. G., Osma, B.G. dan Penalva, F., (2012). Accounting conservatism and
the limits to earnings management. http://ssrn.com/abstract=2165694
Ledi, H. dan Syarif, F., (2012). Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap
Kualitas Laba Akrual Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai
Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Lobo, G. J., Parthasarathy, K., dan Sivaramakrishnan, S. (2008). Growth,
Managerial Reporting Behavior, and Accounting Conservatism. Working
Paper
Nasih, M. dan Hudaya, R. (2011). Konservatisme Akuntansi Dan Konflik
Bondholder-Shareholder Pada Perusahaan Non Keuangan Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Management, 22(3): 193-202
Nur’aini, M. (2012). Studi Perbandingan Model Revenue dan Model Accrual
Dalam Mendeteksi Manajemen Laba. Skripsi Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponegoro.
Nuwa, M.F.D. (2004). Hubungan Manajemen Laba (Earnings Management)
Dengan Kinerja Operasi Dan Return Saham Di Sekitar IPO (Initial Public
Offering). Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Katolik
Soegijapranata.
Mahiswari, R., dan Nugroho, I. P. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap Manajemen Laba
22
dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Skripsi Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana.
Penman, S., dan Zhang, X. (2002). Accounting Conservatism ,the Qality of
Earnings, and Stock Returns.The Accounting Review, 77(2): 237-264.
Rahardja, M.D.S., (2012). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap
Manajemen Laba Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Diponegoro journal
accounting, 1 (1):1-15
Rahmawati, E. (2012). Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Earnings Management Dan Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011).
Sunarto. (2009). Teori Keagenan dan Manajemen Laba. Kajian Akuntansi,
1(1): 13-28.
Tarjo. (2008). Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional Dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham Serta Cost Of
Equity Capital. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.
Ujiyantho. M.A., dan Pramuka. B.A., (2007). Mekanisme Corporate Governance,
Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X
Makasar
Veres, M., Darmaji, S.H.,dan Sutanto, A.C. (2013). Analisis Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance Terhadap Earnings Management Dan Kinerja
Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2006-2011). Jurnal ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya, 2(1): 1-17
Wardhani, R. (2008). Tingkat Konservatisme Akuntansi Di Indonesia Dan
Hubungannya Dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu Mekanisme
Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi Pontianak.
Watts, R. L. (2003).Conservatism in Accounting Part II : Evidence and Research
Opportunities. Accounting Horisons, 17(4): 287-301.
23
Widaryanti. (2009). Analisis Perataan Laba dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.
Fokus Ekonomi, 4(2): 60-77
Widhianningrum. (2012). Perataan Laba Dan Variabel-Variabel Yang
Mempengaruhinya (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di BEJ. ASSET: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, 1(1): 24-33
Yenti, Y. E. dan Syofyan, E. (2013). Pengaruh Konservatisme Akuntansi
Terhadap Penilaian Ekuitas Dengan Good Corporate Governance Sebagai
Variabel Pemoderasi. WRA, 1(2): 201-218
Zhang, F. (2007). Accruals, Investment, Growth, and the Accrual Anomaly. The
Accounting Review, 82(5): 1333-1363.
Zulaikha, D. W. (2012). Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Dan Komite
Audit Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2010.
Diponegoro Journal Accounting, 1(2): 1-14.
24
Lampiran 1
Data Identitas Perusahaan Sampel
NO KODE NAMA EMITEN
1 AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk
2 ARGO Argo Pantes Tbk
3 GJTL Gajah Tunggal Tbk
4 HDTX Panasia Indo Resources Tbk
5 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk
6 INAF Indofarma Tbk
7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
8 JECC Jembo Cable Company Tbk
9 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
10 KICI Kedaung Indah Can Tbk
11 KLBF Kalbe Farma Tbk
12 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
13 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk
14 MRAT Mustika Ratu Tbk
15 RDTX Roda Vivatex Tbk
16 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
17 SIPD Sierad Produce Tbk
18 SKLT Sekar Laut Tbk
19 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
20 SPMA Suparma Tbk
21 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk
22 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk
Sumber: Data penelitian yang diolah, 2009-2012
25
Lampiran 2
Total Acrual (Tacc)
(dalam jutaan rupiah)
Nama Perusahaan Kode 2009
NI CFO Total
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 104772,38 207512,077 -102739,697
Argo Pantes Tbk ARGO -75744,091 -54437,225 -21306,866
Gajah Tunggal Tbk GJTL 905330 1137405 -232075
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 560,989583 19420,24058 -18859,251
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -35748,07421 6120,666863 -41868,7411
Indofarma Tbk INAF 2125,733472 40557,99468 -38432,2612
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 2856781 2314507 542274
Jembo Cable Company Tbk JECC 15839,097 27820,836 -11981,739
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 62506,87651 80854,08365 -18347,2071
Kedaung Indah Can Tbk KICI -5214,569732 989,752747 -6204,32248
Kalbe Farma Tbk KLBF 1049667,117 1363583,441 -313916,324
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 5991,716796 12909,61016 -6917,89336
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 10210,75153 3868,492566 6342,25896
Mustika Ratu Tbk MRAT 21016,84672 2437,835047 18579,0117
Roda Vivatex Tbk RDTX 102549,4198 133655,8037 -31106,3839
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 57114,85813 56084,13125 1030,72688
Sierad Produce Tbk SIPD 37234,46859 -7075,621909 44310,0905
Sekar Laut Tbk SKLT 12802,6311 11689,82758 1112,80352
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3352755,126 4246497,651 -893742,525
Suparma Tbk SPMA 26932,47477 79331,44107 -52398,9663
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 31135,27984 6194,191501 24941,0883
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 360924,2335 476589,7611 -115665,528
26
Nama Perusahaan Kode 2010
NI CFO Total
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 62428,695 -3720,686 66149,381
Argo Pantes Tbk ARGO -125015,984 -8368,304 -116647,68
Gajah Tunggal Tbk GJTL 830624 1010980 -180356
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 1190,607578 24713,05824 -23522,45067
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -39457,02393 -44,142634 -39412,8813
Indofarma Tbk INAF 12546,66736 23713,15587 -11166,48851
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 3934808 6909950 -2975142
Jembo Cable Company Tbk JECC -1015,538 7765,914 -8781,452
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 138716,4589 139119,874 -403,415141
Kedaung Indah Can Tbk KICI 3259,699213 7293,507199 -4033,807986
Kalbe Farma Tbk KLBF 1343798,968 1253907,864 89891,10473
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 2794,104212 19786,33583 -16992,23162
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 14122,4353 18375,1981 -4252,762795
Mustika Ratu Tbk MRAT 24418,79693 4613,811149 19804,98578
Roda Vivatex Tbk RDTX 170899,7693 150935,0436 19964,72567
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 99775,12438 113567,9537 -13792,82928
Sierad Produce Tbk SIPD 61160,36387 7482,374118 53677,98976
Sekar Laut Tbk SKLT 4833,84365 8089,259673 -3255,416023
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3659114,098 3359368,278 299745,82
Suparma Tbk SPMA 29620,83414 82984,48133 -53363,64719
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 9918,323868 16726,58439 -6808,260519
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 494760,7951 578089,303 -83328,50792
27
Nama Perusahaan Kode 2011
NI CFO Total
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 56784,371 134955,391 -78171,02
Argo Pantes Tbk ARGO -140397,775 -49166,131 -91231,644
Gajah Tunggal Tbk GJTL 684562 303823 380739
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 17285,04994 8016,053554 9268,996386
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -50945,04503 -978,188939 -49966,85609
Indofarma Tbk INAF 36919,31655 26857,85573 10061,46082
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4891673 4968991 -77318
Jembo Cable Company Tbk JECC 29698,306 10549,587 19148,719
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 171763,1758 82611,05716 89152,1186
Kedaung Indah Can Tbk KICI 356,739464 -3385,237611 3741,977075
Kalbe Farma Tbk KLBF 1522956,82 1473495,223 49461,59699
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 5424,32279 -3527,598887 8951,921677
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 11319,40381 4337,681132 6981,722678
Mustika Ratu Tbk MRAT 27867,83453 702,986216 27164,84832
Roda Vivatex Tbk RDTX 113960,4514 153084,0703 -39123,61884
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 115932,533 148431,2107 -32498,6777
Sierad Produce Tbk SIPD 23452,26646 22464,66831 987,598157
Sekar Laut Tbk SKLT 5976,790919 10232,58156 -4255,790642
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3955272,512 4415753,32 -460480,808
Suparma Tbk SPMA 33075,99007 112526,858 -79450,86793
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM -24097,99555 42939,50644 -67037,502
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 586362,3464 587799,6059 -1437,259486
28
Nama Perusahaan Kode 2012
NI CFO Total
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 31115,755 12203,424 18912,331
Argo Pantes Tbk ARGO -118969,636 13606,283 -132575,919
Gajah Tunggal Tbk GJTL 1132247 1707135 -574888
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 3102,049511 48588,91889 -45486,86938
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -39990,03383 4586,061337 -44576,09517
Indofarma Tbk INAF 42385,11498 -40914,55726 83299,67224
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4779446 7407134 -2627688
Jembo Cable Company Tbk JECC 31770,77 -803,205 32573,975
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 205763,9974 230612,6545 -24848,65711
Kedaung Indah Can Tbk KICI 2259,475494 248,174673 2011,300821
Kalbe Farma Tbk KLBF 1775098,848 1376343,99 398754,8579
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 2340,674019 -14434,80024 16775,47426
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 16599,84871 6624,35696 9975,491752
Mustika Ratu Tbk MRAT 30751,40788 12708,80234 18042,60554
Roda Vivatex Tbk RDTX 124817,9784 194790,6375 -69972,65914
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 149149,548 189081,7955 -39932,24744
Sierad Produce Tbk SIPD 15061,47353 -142720,6448 157782,1183
Sekar Laut Tbk SKLT 7962,693771 15260,83179 -7298,138015
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 4926639,847 5591864,816 -665224,969
Suparma Tbk SPMA 39893,05089 27880,70897 12012,34192
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM -14137,1868 54013,30009 -68150,48689
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 635176,0937 635028,6044 147,489263
41
Lampiran 6
Konservatisme
(dalam jutaan rupiah)
Nama Perusahaan Kode 2009
NI Depresiasi CFO Konservatisme
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 104772,38 53737,248 207512,077 -49002,449
Argo Pantes Tbk ARGO -75744,091 68893,232 -54437,225 47586,366
Gajah Tunggal Tbk GJTL 905330 354553 1137405 122478
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 560,989583 51366,44225 19420,24058 32507,19126
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -35748,07421 32291,79152 6120,666863 -9576,949555
Indofarma Tbk INAF 2125,733472 10063,18215 40557,99468 -28369,07905
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 2856781 884899 2314507 1427173
Jembo Cable Company Tbk JECC 15839,097 13292,716 27820,836 1310,977
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 62506,87651 26992,7292 80854,08365 8645,522056
Kedaung Indah Can Tbk KICI -5214,569732 1090,88886 989,752747 -5113,433619
Kalbe Farma Tbk KLBF 1049667,117 214401,9709 1363583,441 -99514,35319
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 5991,716796 18694,81729 12909,61016 11776,92393
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 10210,75153 5665,662833 3868,492566 12007,9218
Mustika Ratu Tbk MRAT 21016,84672 6069,745433 2437,835047 24648,75711
Roda Vivatex Tbk RDTX 102549,4198 33642,60659 133655,8037 2536,222668
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 57114,85813 18541,4734 56084,13125 19572,20028
Sierad Produce Tbk SIPD 37234,46859 38681,07593 -7075,621909 82991,16642
Sekar Laut Tbk SKLT 12802,6311 8024,14139 11689,82758 9136,94491
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3352755,126 428202,585 4246497,651 -465539,94
Suparma Tbk SPMA 26932,47477 63896,72966 79331,44107 11497,76336
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 31135,27984 33045,55846 6194,191501 57986,6468
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 360924,2335 76219,53838 476589,7611 -39445,98923
42
Nama Perusahaan Kode 2010
NI Depresiasi CFO Konservatisme
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 62428,695 39033,185 -3720,686 105182,566
Argo Pantes Tbk ARGO -125015,984 78984,101 -8368,304 -37663,579
Gajah Tunggal Tbk GJTL 830624 373351 1010980 192995
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 1190,607578 30886,49256 24713,05824 7364,041893
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -39457,02393 29995,0898 -44,142634 -9417,791494
Indofarma Tbk INAF 12546,66736 13226,78251 23713,15587 2060,294
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 3934808 909502 6909950 -2065640
Jembo Cable Company Tbk JECC -1015,538 12700,821 7765,914 3919,369
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 138716,4589 24866,73519 139119,874 24463,32005
Kedaung Indah Can Tbk KICI 3259,699213 1138,669528 7293,507199 -2895,138458
Kalbe Farma Tbk KLBF 1343798,968 222822,2862 1253907,864 312713,3909
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 2794,104212 19773,61907 19786,33583 2781,387448
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 14122,4353 6468,527742 18375,1981 2215,764947
Mustika Ratu Tbk MRAT 24418,79693 7429,609536 4613,811149 27234,59532
Roda Vivatex Tbk RDTX 170899,7693 34365,63747 150935,0436 54330,36314
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 99775,12438 22449,42274 113567,9537 8656,593466
Sierad Produce Tbk SIPD 61160,36387 47893,13676 7482,374118 101571,1265
Sekar Laut Tbk SKLT 4833,84365 9317,247325 8089,259673 6061,831302
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3659114,098 478328,016 3359368,278 778073,836
Suparma Tbk SPMA 29620,83414 69350,58333 82984,48133 15986,93614
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 9918,323868 33472,60047 16726,58439 26664,33995
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 494760,7951 79680,51301 578089,303 -3647,99491
43
Nama Perusahaan Kode 2011
NI Depresiasi CFO Konservatisme
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 56784,371 46313,413 134955,391 -31857,607
Argo Pantes Tbk ARGO -140397,775 85079,72 -49166,131 -6151,924
Gajah Tunggal Tbk GJTL 684562 400084 303823 780823
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 17285,04994 47729,70957 8016,053554 56998,70596
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -50945,04503 10953,2589 -978,188939 -39013,5972
Indofarma Tbk INAF 36919,31655 12861,56954 26857,85573 22923,03037
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4891673 980429 4968991 903111
Jembo Cable Company Tbk JECC 29698,306 14889,229 10549,587 34037,948
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 171763,1758 28809,24234 82611,05716 117961,3609
Kedaung Indah Can Tbk KICI 356,739464 1238,106171 -3385,237611 4980,083246
Kalbe Farma Tbk KLBF 1522956,82 207943,9232 1473495,223 257405,5202
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 5424,32279 21271,59861 -3527,598887 30223,52029
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 11319,40381 331,315586 4337,681132 7313,038264
Mustika Ratu Tbk MRAT 27867,83453 7544,495023 702,986216 34709,34334
Roda Vivatex Tbk RDTX 113960,4514 33559,39729 153084,0703 -5564,221554
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 115932,533 23997,46419 148431,2107 -8501,21351
Sierad Produce Tbk SIPD 23452,26646 68965,45765 22464,66831 69953,05581
Sekar Laut Tbk SKLT 5976,790919 10325,80718 10232,58156 6070,01654
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3955272,512 561851,512 4415753,32 101370,704
Suparma Tbk SPMA 33075,99007 72853,02279 112526,858 -6597,845146
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM -24097,99555 33930,72865 42939,50644 -33106,77334
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 586362,3464 98221,11176 587799,6059 96783,85227
44
Nama Perusahaan Kode 2012
NI Depresiasi CFO Konservatisme
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 31115,755 48710,539 12203,424 67622,87
Argo Pantes Tbk ARGO -118969,636 79964,981 13606,283 -52610,938
Gajah Tunggal Tbk GJTL 1132247 439651 1707135 -135237
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 3102,049511 46695,62731 48588,91889 1208,757939
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -39990,03383 21887,90317 4586,061337 -22688,192
Indofarma Tbk INAF 42385,11498 15632,41793 -40914,55726 98932,09018
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4779446 1128059 7407134 -1499629
Jembo Cable Company Tbk JECC 31770,77 18864,853 -803,205 51438,828
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 205763,9974 30013,28324 230612,6545 5164,626125
Kedaung Indah Can Tbk KICI 2259,475494 1214,060445 248,174673 3225,361266
Kalbe Farma Tbk KLBF 1775098,848 231235,6238 1376343,99 629990,4817
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 2340,674019 21465,17391 -14434,80024 38240,64817
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 16599,84871 650,20879 6624,35696 10625,70054
Mustika Ratu Tbk MRAT 30751,40788 10119,11043 12708,80234 28161,71597
Roda Vivatex Tbk RDTX 124817,9784 35444,38063 194790,6375 -34528,27852
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 149149,548 41550,49222 189081,7955 1618,244777
Sierad Produce Tbk SIPD 15061,47353 100945,527 -142720,6448 258727,6453
Sekar Laut Tbk SKLT 7962,693771 11456,7567 15260,83179 4158,618686
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 4926639,847 755199,792 5591864,816 89974,823
Suparma Tbk SPMA 39893,05089 75351,37831 27880,70897 87363,72023
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM -14137,1868 34636,16972 54013,30009 -33514,31718
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 635176,0937 114737,9868 635028,6044 114885,4761
45
Lampiran 7
Kepemilikan Institusional (KI)
Nama Perusahaan Kode 2009 2010 2011 2012
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 52,51 44,7 44,7 38,15
Argo Pantes Tbk ARGO 43,07 37,53 37,53 37,53
Gajah Tunggal Tbk GJTL 10,12 10,12 10,12 10,12
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 22,85 45,15 45,15 45,15
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 28,9 23,88 23,88 23,88
Indofarma Tbk INAF 80,66 80,66 80,66 80,66
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 50,05 50,05 50,07 50,07
Jembo Cable Company Tbk JECC 52,57 52,57 52,57 52,57
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 90,03 90,03 90,03 90,03
Kedaung Indah Can Tbk KICI 31 31 31,4 38,93
Kalbe Farma Tbk KLBF 29,26 29,26 29,26 29,26
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 11,9 11,9 17,64 17,64
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 4,71 4,71 9,56 9,56
Mustika Ratu Tbk MRAT 9,22 8,98 8,96 8,96
Roda Vivatex Tbk RDTX 6,34 6,34 6,73 6,73
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 80 68 68 63
Sierad Produce Tbk SIPD 14,54 14,54 14,54 14,54
Sekar Laut Tbk SKLT 69,93 69,93 69,93 69,93
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 51,01 51,01 51,01 51,01
Suparma Tbk SPMA 40,7 40,7 40,7 40,7
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 28,54 48,47 48,47 51
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 95,11 95,03 95,06 77,29
46
Lampiran 8
Ukuran Perusahaan (Ln Total Aset)
(dalam jutaan rupiah)
Nama Perusahaan Kode 2009
Total Aset UKP (Ln total Aset)
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 1587635,868 14,27775659
Argo Pantes Tbk ARGO 1461055,966 14,19467
Gajah Tunggal Tbk GJTL 8877146 15,99899067
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 1089713,246 13,90142514
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 764903,0184 13,54750433
Indofarma Tbk INAF 728034,8776 13,49810423
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 40382953 17,5139183
Jembo Cable Company Tbk JECC 587380,79 13,28342859
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 1565831,266 14,2639274
Kedaung Indah Can Tbk KICI 84276,87439 11,34186278
Kalbe Farma Tbk KLBF 6482446,67 15,68460857
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 540513,7205 13,2002753
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 137909,6599 11,83435411
Mustika Ratu Tbk MRAT 365635,7179 12,80939281
Roda Vivatex Tbk RDTX 651180,1094 13,38654155
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 346977,6732 12,75701571
Sierad Produce Tbk SIPD 1641295,14 14,31099621
Sekar Laut Tbk SKLT 196186,0287 12,18681861
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 12951308,16 16,37670736
Suparma Tbk SPMA 1432637,49 14,1750277
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 877231,3899 13,68452608
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 3263102,915 14,99818912
47
Nama Perusahaan Kode 2010
Total Aset UKP (Ln total Aset)
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 1297898,382 14,07625689
Argo Pantes Tbk ARGO 1428233,566 14,17194897
Gajah Tunggal Tbk GJTL 10466743 16,16371346
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 1014303,374 13,8297126
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 643787,9957 13,37512475
Indofarma Tbk INAF 733957,8624 13,5062069
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 47275955 17,67151237
Jembo Cable Company Tbk JECC 561998,694 13,23925481
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 1657291,834 14,3206954
Kedaung Indah Can Tbk KICI 85942,20867 11,36143036
Kalbe Farma Tbk KLBF 7032496,663 15,76605234
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 608920,1035 13,31944235
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 150937,167 11,92461892
Mustika Ratu Tbk MRAT 386352,4429 12,8645053
Roda Vivatex Tbk RDTX 852447,4739 13,65586687
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 568265,3418 13,25034374
Sierad Produce Tbk SIPD 2055743 14,5361479
Sekar Laut Tbk SKLT 199375,4425 12,20294497
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 15562998,95 16,56040679
Suparma Tbk SPMA 1490033,771 14,21430934
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 872458,7214 13,67907062
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 3589595,911 15,09355019
48
Nama Perusahaan Kode 2011
Total Aset UKP (Ln total Aset)
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 1556600,855 14,25801506
Argo Pantes Tbk ARGO 1709908,215 14,35195025
Gajah Tunggal Tbk GJTL 11609514 16,26733549
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 1013575,088 13,82899433
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 548789,9903 13,21547112
Indofarma Tbk INAF 1114901,67 13,92427677
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 53585933 17,79679715
Jembo Cable Company Tbk JECC 627037,935 13,34876232
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 1794399,675 14,40018108
Kedaung Indah Can Tbk KICI 87419,1145 11,37846924
Kalbe Farma Tbk KLBF 8274554,113 15,92869559
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 685895,6193 13,43848074
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 157371,4663 11,96636432
Mustika Ratu Tbk MRAT 422493,0371 12,95392825
Roda Vivatex Tbk RDTX 1082292,152 13,89459171
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 759136,9185 13,53993743
Sierad Produce Tbk SIPD 2641602,932 14,78689646
Sekar Laut Tbk SKLT 214237,8794 12,27484226
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 19661602,77 16,79417819
Suparma Tbk SPMA 1551777,407 14,25491155
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 843450,157 13,64525609
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 4250374,395 15,26251763
49
Nama Perusahaan Kode 2012
Total Aset UKP (Ln total Aset)
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 1714834,43 14,35482709
Argo Pantes Tbk ARGO 1809813,835 14,40873454
Gajah Tunggal Tbk GJTL 12869793 16,3703935
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 1362546,558 14,12486598
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 507425,2751 13,13710474
Indofarma Tbk INAF 1188618,79 13,98830251
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 59324207 17,89852799
Jembo Cable Company Tbk JECC 708955,186 13,4715476
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 2076347,581 14,54612094
Kedaung Indah Can Tbk KICI 94955,97013 11,46116859
Kalbe Farma Tbk KLBF 9417957,181 16,05812876
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 815153,0253 13,61113114
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 172268,828 12,05681149
Mustika Ratu Tbk MRAT 455472,7782 13,02909123
Roda Vivatex Tbk RDTX 1207905,28 14,00439824
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 1204944,681 14,00194422
Sierad Produce Tbk SIPD 3298123,575 15,00886425
Sekar Laut Tbk SKLT 249746,4678 12,42820155
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 26579083,79 17,09563514
Suparma Tbk SPMA 1664353,265 14,32494718
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 810275,584 13,6051297
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 4632984,971 15,34871192
50
Lampiran 9
Kinerja (ROE)
(dalam jutaan rupiah)
Nama Perusahaan Kode 2009
NI Ekuitas ROE
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 104772,38 831159,576 0,126055673
Argo Pantes Tbk ARGO -75744,091 36722,514 -2,062606362
Gajah Tunggal Tbk GJTL 905330 2670660 0,338991111
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 560,989583 547410,6639 0,001024806
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -35748,07421 307399,1286 -0,116292048
Indofarma Tbk INAF 2125,733472 298721,5159 0,007116104
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 2856781 10155495 0,281303964
Jembo Cable Company Tbk JECC 15839,097 102510,254 0,154512318
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 62506,87651 995315,1001 0,062801093
Kedaung Indah Can Tbk KICI -5214,569732 60681,16371 -0,085933911
Kalbe Farma Tbk KLBF 1049667,117 4310437,877 0,243517514
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 5991,716796 398901,5038 0,015020542
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 10210,75153 92813,92568 0,110013141
Mustika Ratu Tbk MRAT 21016,84672 316412,4099 0,066422321
Roda Vivatex Tbk RDTX 102549,4198 533757,1496 0,192127487
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 57114,85813 167840,0127 0,340293457
Sierad Produce Tbk SIPD 37234,46859 1178660,676 0,03159049
Sekar Laut Tbk SKLT 12802,6311 113467,9221 0,112830401
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3352755,126 10197679,03 0,328776295
Suparma Tbk SPMA 26932,47477 688764,7586 0,039102574
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 31135,27984 313255,1314 0,099392721
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 360924,2335 2408870,868 0,149831292
51
Nama Perusahaan Kode 2010
NI Ekuitas ROE
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 62428,695 702065,01 0,08892153
Argo Pantes Tbk ARGO -125015,984 601348,598 -0,207892701
Gajah Tunggal Tbk GJTL 830624 3621782 0,229341247
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 1190,607578 548601,2714 0,00217026
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -39457,02393 336881,6889 -0,117124276
Indofarma Tbk INAF 12546,66736 311268,1832 0,040308223
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 3934808 16784671 0,234428664
Jembo Cable Company Tbk JECC -1015,538 98678,716 -0,010291358
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 138716,4589 1114034,359 0,124517218
Kedaung Indah Can Tbk KICI 3259,699213 63940,86293 0,050979906
Kalbe Farma Tbk KLBF 1343798,968 5771917,029 0,232816751
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 2794,104212 401695,608 0,006955775
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 14122,4353 106936,361 0,132063923
Mustika Ratu Tbk MRAT 24418,79693 337511,5767 0,072349509
Roda Vivatex Tbk RDTX 170899,7693 714452,3441 0,239203875
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 99775,12438 455452,4308 0,219068156
Sierad Produce Tbk SIPD 61160,36387 1232824 0,049609972
Sekar Laut Tbk SKLT 4833,84365 118301,454 0,040860391
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3659114,098 12006438,61 0,304762654
Suparma Tbk SPMA 29620,83414 718385,5928 0,0412325
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 9918,323868 323173,4553 0,030690404
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 494760,7951 2604104,063 0,189992713
52
Nama Perusahaan Kode 2011
NI Ekuitas ROE
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 56784,371 764556,517 0,074270992
Argo Pantes Tbk ARGO -140397,775 360289,81 -0,389680116
Gajah Tunggal Tbk GJTL 684562 4486238 0,152591548
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 17285,04994 565234,8628 0,030580297
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -50945,04503 288875,6377 -0,176356322
Indofarma Tbk INAF 36919,31655 609193,8347 0,060603562
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4891673 31610225 0,154749705
Jembo Cable Company Tbk JECC 29698,306 127497,023 0,232933329
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 171763,1758 1252662,936 0,137118431
Kedaung Indah Can Tbk KICI 356,739464 64297,60239 0,005548255
Kalbe Farma Tbk KLBF 1522956,82 6515935,058 0,233728054
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 5424,32279 407119,9308 0,013323648
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 11319,40381 118255,7648 0,095719679
Mustika Ratu Tbk MRAT 27867,83453 358429,0647 0,07774993
Roda Vivatex Tbk RDTX 113960,4514 828375,993 0,137570925
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 115932,533 167840,0127 0,69073239
Sierad Produce Tbk SIPD 23452,26646 1271072,402 0,018450772
Sekar Laut Tbk SKLT 5976,790919 122900,3482 0,048631196
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3955272,512 14615096,98 0,270629235
Suparma Tbk SPMA 33075,99007 751461,5828 0,044015544
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM -24097,99555 299075,4597 -0,080574968
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 586362,3464 3045935,747 0,192506473
53
Nama Perusahaan Kode 2012
NI Ekuitas ROE
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 31115,755 843266,716 0,036899067
Argo Pantes Tbk ARGO -118969,636 221466,284 -0,537190736
Gajah Tunggal Tbk GJTL 1132247 5478384 0,206675363
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 3102,049511 635591,9124 0,004880568
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI -39990,03383 248885,6038 -0,160676364
Indofarma Tbk INAF 42385,11498 650102,177 0,06519762
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4779446 34142674 0,139984525
Jembo Cable Company Tbk JECC 31770,77 142875,793 0,22236636
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 205763,9974 1441533,69 0,142739638
Kedaung Indah Can Tbk KICI 2259,475494 66557,07789 0,033947937
Kalbe Farma Tbk KLBF 1775098,848 7371643,615 0,240800958
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 2340,674019 409460,6048 0,005716482
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 16599,84871 134855,6135 0,123093494
Mustika Ratu Tbk MRAT 30751,40788 385886,7112 0,079690248
Roda Vivatex Tbk RDTX 124817,9784 953177,8484 0,130949307
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 149149,548 167840,0127 0,888641187
Sierad Produce Tbk SIPD 15061,47353 1276742,767 0,011796796
Sekar Laut Tbk SKLT 7962,693771 129482,5609 0,061496264
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 4926639,847 18164854,65 0,271218237
Suparma Tbk SPMA 39893,05089 779492,5633 0,051178232
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM -14137,1868 284938,2729 -0,04961491
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 635176,0937 3353156,08 0,189426343
54
Lampiran 10
Leverage
(dalam jutaan rupiah)
Nama Perusahaan Kode 2009
Total utang Total aset Leverage
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 756476,292 1587635,868 0,476479719
Argo Pantes Tbk ARGO 1424333,452 1461055,966 0,974865772
Gajah Tunggal Tbk GJTL 6206486 8877146 0,699153309
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 542302,582 1089713,246 0,497656227
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 454262,9549 764903,0184 0,593883073
Indofarma Tbk INAF 429313,3618 728034,8776 0,589687905
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 24886781 40382953 0,616269469
Jembo Cable Company Tbk JECC 484843,52 587380,79 0,825433055
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 570516,1662 1565831,266 0,364353541
Kedaung Indah Can Tbk KICI 23595,71068 84276,87439 0,279978474
Kalbe Farma Tbk KLBF 1691512,395 6482446,67 0,260937341
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 141612,2167 540513,7205 0,2619956
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 45095,73426 137909,6599 0,326994746
Mustika Ratu Tbk MRAT 49211,30808 365635,7179 0,134591085
Roda Vivatex Tbk RDTX 117422,9599 651180,1094 0,180323321
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 179137,6605 346977,6732 0,516280079
Sierad Produce Tbk SIPD 462450,7793 1641295,14 0,281759671
Sekar Laut Tbk SKLT 82714,83505 196186,0287 0,4216143
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 2633214,059 12951308,16 0,203316455
Suparma Tbk SPMA 743872,7317 1432637,49 0,519233049
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 563976,2585 877231,3899 0,642904785
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 819647,0976 3263102,915 0,251186407
55
Nama Perusahaan Kode 2010
Total utang Total aset Leverage
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 618352,184 1297898,382 0,47642573
Argo Pantes Tbk ARGO 1216329,528 1428233,566 0,851632084
Gajah Tunggal Tbk GJTL 6844961 10466743 0,653972396
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 465702,1028 1014303,374 0,459134924
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 303913,0631 643787,9957 0,472070099
Indofarma Tbk INAF 422689,6791 733957,8624 0,575904559
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 22423117 47275955 0,474302782
Jembo Cable Company Tbk JECC 463284,977 561998,694 0,824352409
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 543257,4757 1657291,834 0,327798318
Kedaung Indah Can Tbk KICI 22001,34574 85942,20867 0,256001633
Kalbe Farma Tbk KLBF 1260579,634 7032496,663 0,179250655
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 207224,4955 608920,1035 0,340314754
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 44000,80605 150937,167 0,291517371
Mustika Ratu Tbk MRAT 48828,86626 386352,4429 0,126384257
Roda Vivatex Tbk RDTX 137995,1299 852447,4739 0,161881094
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 112812,911 568265,3418 0,19852154
Sierad Produce Tbk SIPD 822732 2055743 0,400211505
Sekar Laut Tbk SKLT 81070,40421 199375,4425 0,406621815
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 3423246,058 15562998,95 0,219960566
Suparma Tbk SPMA 771648,1787 1490033,771 0,517872946
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 549285,2661 872458,7214 0,6295831
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 944862,7006 3589595,911 0,263222581
56
Nama Perusahaan Kode 2011
Total utang Total aset Leverage
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 792044,338 1556600,855 0,508829438
Argo Pantes Tbk ARGO 1349618,405 1709908,215 0,789292895
Gajah Tunggal Tbk GJTL 7123276 11609514 0,613572282
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 448340,2253 1013575,088 0,442335482
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 259914,3527 548789,9903 0,473613508
Indofarma Tbk INAF 505707,8351 1114901,67 0,453589629
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 21975708 53585933 0,410102181
Jembo Cable Company Tbk JECC 499540,912 627037,935 0,796667768
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 541736,7393 1794399,675 0,301904167
Kedaung Indah Can Tbk KICI 23121,51211 87419,1145 0,264490349
Kalbe Farma Tbk KLBF 1758619,054 8274554,113 0,212533392
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 278775,6885 685895,6193 0,406440398
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 39115,70146 157371,4663 0,248556504
Mustika Ratu Tbk MRAT 64063,97237 422493,0371 0,151633203
Roda Vivatex Tbk RDTX 253916,1591 1082292,152 0,234609628
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 212695,7357 759136,9185 0,280180993
Sierad Produce Tbk SIPD 1370530,53 2641602,932 0,518825336
Sekar Laut Tbk SKLT 91337,53125 214237,8794 0,426336983
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 5046505,788 19661602,77 0,256668078
Suparma Tbk SPMA 800315,8242 1551777,407 0,515741382
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 544374,6973 843450,157 0,645414187
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 1204438,648 4250374,395 0,283372366
57
Nama Perusahaan Kode 2012
Total utang Total aset Leverage
Argha Karya Prima Ind. Tbk AKPI 871567,714 1714834,43 0,508251816
Argo Pantes Tbk ARGO 1588347,551 1809813,835 0,877630351
Gajah Tunggal Tbk GJTL 7391409 12869793 0,574322291
Panasia Indo Resources Tbk HDTX 726954,6455 1362546,558 0,533526463
Intikeramik Alamasri Industri Tbk IKAI 258539,6713 507425,2751 0,509512797
Indofarma Tbk INAF 538516,6134 1188618,79 0,453060828
Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 25181533 59324207 0,42447315
Jembo Cable Company Tbk JECC 566079,393 708955,186 0,798469923
Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF 634813,8911 2076347,581 0,305735849
Kedaung Indah Can Tbk KICI 28398,89225 94955,97013 0,299074321
Kalbe Farma Tbk KLBF 2046313,566 9417957,181 0,217277858
Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI 405692,4205 815153,0253 0,497688664
Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN 37413,21449 172268,828 0,217179248
Mustika Ratu Tbk MRAT 69586,06704 455472,7782 0,152777664
Roda Vivatex Tbk RDTX 254727,432 1207905,28 0,210883615
Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 538337,0837 1204944,681 0,446773277
Sierad Produce Tbk SIPD 2021380,808 3298123,575 0,612888135
Sekar Laut Tbk SKLT 120263,9068 249746,4678 0,481543975
Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR 8414229,138 26579083,79 0,316573333
Suparma Tbk SPMA 884860,7012 1664353,265 0,531654379
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM 525337,3111 810275,584 0,648343997
Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 1279828,891 4632984,971 0,276242832
58
LAMPIRAN 11
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Autokorelasib
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .407a .166 .115 .924427 1.791
a. Predictors: (Constant), Leverage, Konservatisme, KI, UKP, ROE
b. Dependent Variable: Discretionary Accruals
Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Standardized Residual (DA) .093 88 .056 .974 88 .076
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Multikolinearitasa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .306 1.940 .158 .875
Konservatisme 7.929E-7 .000 .326 3.109 .003 .926 1.080
KI -.007 .004 -.196 -1.898 .061 .956 1.046
UKP .006 .071 .009 .086 .931 .868 1.152
ROE -.348 .393 -.103 -.885 .379 .749 1.335
Leverage -.295 .576 -.059 -.512 .610 .768 1.303
a. Dependent Variable: Discretionary Accruals
59
Uji Heterokedastisitas
60
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
INFORMASI PERSONAL
Nama : Kristaka Surya Wijaya
Tempat/Tanggal Lahir : Pekalongan , 14 Juli 1992
Alamat : Jalan Kusuma Bangsa GG 1C/15 Pekalongan
Agama : Kristen
Jenis kelamin : Laki-laki
No. Telepon : 085727558788
Alamat E-mail : kristakasuryawijaya@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Universitas Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
2010 - 2014 Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga,
SMA
2007 - 2010 SMA Negeri 3 Pekalongan
SLTP
2004 - 2007 SMP Pius Pekalongan
SD
1998 - 2004 SD Negeri Sampangan 1 Pekalongan
PENGALAMAN KERJA
1. Asisten dosen untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 2 (2012-
2013) dan Matematika Bisnis (2013) di Fakultas Ekonomi UKSW.
2. Sie. Acara National Accounting Competition and Seminar (2012), dan
Festival Entrepreneurship and Triumph (2013).
Recommended