View
99
Download
21
Category
Preview:
DESCRIPTION
peritonitis
Citation preview
PERITONITIS GENERALISATA
PERITONITIS GENERALISATASUSAN TARAWIFA09310311
DEFINISIPeritonitis adalah inflamasi dari peritoneum (lapisan serosa yang menutupi rongga abdomen dan organ-organ abdomen di dalamnya).
Peritonitis merupakan suatu bentuk penyakit akut, dan merupakan kasus bedah darurat. Dapat terjadi secara lokal maupun umumAnatomi fisiologi peritoneum
Anatomi
Luas permukaan peritoneum pada orang dewasa mencapai 1,7m2
batas-batas peritoneum
anterior dan lateral : permukaan bagian dalam dinding abdomen
posterior: retroperitoneum
inferior: struktur ekstraperitoneal di pelvis
superior: bagian bawah dari diafragma
- Peritoneum dibagi atas :peritoneum parietalperitoneum viseralperitoneum penghubung yaitu mesenterium, mesogastrin, mesocolon, mesosigmidem, dan mesosalphinx.peritoneum bebas yaitu omentum
FisiologiPeritoneum berfungsi sebagai membrane semipermeabel untuk difusi 2 arah untuk cairan danpartikel.
Pada rongga peritoneum dewasa sehat terdapat 100cc cairan peritoneal yang mengandungprotein3 g/dl. Sebagian besar berupa albumin.
Jumlah sel normal adalah 33/mm3yang terdiri dari 45% makrofag, 45% sel T, 8% sisanya terdiri dariNK, sel B, eosinofil, dan sel mast serta sekretnya terutama prostasiklin dan PGE2. Bila terjadi peradangan jumlah PMN dapat meningkat sampai > 3000/mm3.
Peritoneum menangani infeksi dengan 3 cara:
1. Absorbsi cepat bakteri melalui stomata diafragma
2. Penghancuran bakteri oleh sel imun
3. Lokalisasi infeksi sebagai abses
Klasifikasi dan etiologiPeritonitis primer ( spontaneus bacterial peritonitis)
Merupakan peritonitis yang infeksi kumannya berasal dari penyebaran secara hematogen.
Kasus SBP disebabkan oleh infeksi monobakterial terutama oleh bakteri gram negatif ( E.coli, klebsiella pneumonia, pseudomonas, proteus) , bakteri gram positif ( streptococcus pneumonia, staphylococcus).
-Peritonitis primer dibedakan menjadi:
*SpesifikPeritonitis yang disebabkan infeksi kuman yang spesifik, misalnya kuman tuberkulosa.
* Non- spesifikPeritonitis yang disebabkan infeksi kuman yang non spesifik, misalnya kuman penyebab pneumonia yang tidak spesifik.
2. Peritonitis sekunder
Regio AsalPenyebabEsophagusBoerhaave syndromeMalignancyTrauma (mostly penetrating)Iatrogenic*StomachPeptic ulcer perforationMalignancy (eg, adenocarcinoma, lymphoma, gastrointestinal stromal tumor)Trauma (mostly penetrating)Iatrogenic*DuodenumPeptic ulcer perforationTrauma (blunt and penetrating)Iatrogenic*Biliary tractCholecystitisStone perforation from gallbladder (ie, gallstone ileus) or common ductMalignancyCholedochal cyst (rare)Trauma (mostly penetrating)Iatrogenic*Tabel 1. Penyebab Peritonitis Sekunder
PancreasPancreatitis (eg, alcohol, drugs, gallstones)Trauma (blunt and penetrating)Iatrogenic*Small bowelIschemic bowelIncarcerated hernia (internal and external)Closed loop obstructionCrohn diseaseMalignancy (rare)Meckel diverticulumTrauma (mostly penetrating)Large bowel and appendixIschemic bowelDiverticulitisMalignancyUlcerative colitis and Crohn diseaseAppendicitisColonic volvulusTrauma (mostly penetrating)IatrogenicUterus, salpinx, and ovariesPelvic inflammatory disease (eg, salpingo-oophoritis, tubo-ovarian abscess, ovarian cyst)Malignancy (rare)Trauma (uncommon)
3. Peritonitis tersier
Biasanya terjadi pada pasien dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), dan pada pasien imunokompromise.
Organisme penyebab biasanya organisme yang hidup di kulit, yaitu coagulase negative Staphylococcus, S.Aureus, gram negative bacili, dan candida, mycobacteri dan fungus. Gambarannya adalah dengan ditemukannya cairan keruh pada dialisis. Biasanya terjadi abses, phlegmon, dengan atau tanpa fistulaFaktor Resikopenyakit hati dengan asciteskerusakan ginjalcompromised immune systempelvic inflammatory diseaseappendisitisulkus gasterinfeksi kandung empeducolitis ulseratif / chrons diseasetraumaCAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dyalisis)pankreatitis
Patofisiologi
Sign & SymptompsGejala : Nyeri abdomenDemamMual, muntah, anoreksiaFacies hipocrates
Tanda :Vital sign :- takipnea- takikardi- hipotensi
Inspeksi : - distensi abdomen
Auskultasi : bervariasi mulai dari bising usus meningkat sampai hilang pada peritonitis berat
Palpasi : nyeri tekan lepas
Perkusi : pekak hepar menghilang
Rectal touche : nyeri di semua arah, tonus sfingter ani menurun, ampula recti berisi udara
Pemeriksaan penunjanga. Laboratorium peningkatan leukosit > 20.000
b. RadiologiFoto thorak : ada udara di lobus inferior
Foto polos abdomen :Bayangan peritoneal fat kabur karena infiltrasi sel radangtampak udara usus merata, berbeda dengan gambaran ileus obstruksiPenebalan dinding usus akibat edemaTampak gambaran udara bebasAdanya eksudasi cairan ke rongga peritoneum, sehingga pasien perlu dikoreksi cairan, elektrolit, dan asam basanya agar tidak terjadi syok hipovolemik
Tata laksanaa. Pre operatifOksigen dan ventilatorResusitasi Cairanngt, kateterAntibiotik
b. OperatifLaparotomiLaparoskopi- Peritoneal lavage- Peritoneal drainage
komplikasia. lokal Infeksi pada luka dalamabses residual sepsis intraperitonealpembentukan fistula biasanya muncul pada akhir minggu pertama postoperasi.
b. sistemik demam tinggi yang persisten edema generalisatapeningkatan distensi abdomenapatis yang berkepanjanganSepsis yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kegagalan organ yang multipel yaitu organ respirasi, ginjal, hepar, perdarahan, dan sistem imunPrognosis
Terimakasih......
Recommended