View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sistem pernapasan manusia terdiri dari sistem pernapasan atas dan sistem pernapasan
bawah. Sistem pernapasan atas (SPA) terdiri dari hidung dan pharynx dan sistem
pernapasan bawah terdiri larynx, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus dan terakhir paru-
paru. Pulmo atau paru-paru manusia memiliki selaput yang pembungkus yang disebut
pleura, pleura viseral merupakan pleura yang menempel pada pulmo, sedangkan pleura
parietal, yang terletak di luar dari pleura viseralis. Fisiologi pernapasan pada mansuia
terdiri dari ase inspirasi (inhalasi) dan ekspirasi (ekshalasi). !dara dari atmoser akan
masuk melalui hidung, selan"utnya ke dalam pharynx dan seterusnya hingga sampai di
paru-paru. pada alveolus akan ter"adi pertukaran udara yang mengandung #$ dan %#$.
Pada saat ter"adi inspirasi, tekanan di atmoser lebih besar dibanding dengan di dalam
pulmo, hal ini akan menyebabkan udara dapat masuk ke dalam paru-paru. sedangkan
pada saat ter"adi ekspirasi, tekanan udara di dalam paru-paru akan lebih tinggi
dibandingkan dengan atmoser, dan akan menyebabkan udara dapat keluar dari pulmo.
&anyak ter"adi kesalahan pada mekanisme pernapasan manusia. Salah satu 'ontohnya
adalah, makanan yang seharusnya masuk ke dalam saluran pen'ernaan, tapi dapat masuk
ke dalam saluran pernapasan yang dapat menyebabkan terganggunya sistem pernapasan
hingga menyebabkan peradangan pada paru-paru. asuknya makanan atau bahan kimia
yang dapat menyebabkan perdangan paru disebut sebagai pneumonia aspirasi. Pada
makalah ini akan dibahas bagaimana bisa ter"adi pneumonia aspirasi hingga
penatalaksanaannya.
1.2. TUJUAN
a. ahasiswa mengetahui deinisi dari pneumonia aspirasi
b. ahasiswa mengetahui etiologi pneumonia aspirasi
c. ahasiswa mengetahui bagaimana patoisiologi pneumonia respirasi
d. ahasiswa mengetahui maniestasi klinis pneumonia aspirasi
e. ahasiswa mengetahui bagaimana penatalaksanaan pneumonia aspirasi
f. ahasiswa mengetahui bagaimana prognosis pneumonia aspirasi
Pneumonia aspirasi | 1
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
2/26
Pneumonia aspirasi | 2
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
3/26
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN ATAS
Sistem pernapasan atas terdiri atas hidung dan aring
. *idung
*idung terdiri atas nasus externus dan 'avum nasi
a. +asus externus
+asus externus memiliki u"ung yang bebas, yang dilekatkan didahi
melalui radix nasi atau "embatan hidung. ubang luar hidung adalah kedua
nares atau lubang hidung (ambar ). setiap dibatasi dilateral oleh ala nasi di
medial oleh septum nasi.angka nasus externus dibentuk diatas oleh oleh os nasale, pro'essus
rontalis ossis maxillaries, dan pars nasalis ossis rontalis. /ibawah, rangka ini
dibentuk oleh lempeng-lempeng tulang rawan, yaitu 'artilage nasi superior
dan inerior, dan 'artilage septi nasi.
b. %avum nasi
%avum nasi terletak dinares didepan sampai 'hoanae di
belakang(ambar ). ongga ini dibagi oleh septum nasi men"adi bagian kiri
dan kanan. Setiap belahan mempunyai dasar, atap, dinding lateral dan
didnding medial.
Pneumonia aspirasi | 3
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
4/26
/asar dibentuk oleh pro'essus palatines maxilla dan lamina
hori0ontalis ossis palatine, yaitu permukaan atas palatum durum
&agian atap sempit dan dibentuk dari belakang ke depan oleh 'orpus
ossis sphenoidalis, lamina 'ribrosa ossis ethmoidalis, os rontale, os nasale,
dan 'artilaenis nasi.
/inding lateral ditandai dengan tiga ton"olan disebut 'hon'a nassalis
superior, media, dan inerior. Area dibawah setiap 'hon'a disebut
meatus(ambar ).
e'essus sphenoiethmoidalis adalah daerah ke'il yangterletak diatas
'hon'a nasalis superior dan didepan 'orpus ossis sphenoidalis. /idaerah ini
terdapat muara sinus sphenoidalis(ambar ).
eatus nasi superior terletak dibawah dan lateral 'on'ha nasalis
superior. /isini terdapat muara sinus ethmoidalis posterior(ambar ).eatus media terletak dibawah dan lateral 'on'ha media. Pada dinding
lateral terdapat prominentia bulat, bulla ethmoidalis, yang disebabkan oleh
penon"olan sinus ethmoidalis medii yang terletak dibawahnya. Sinus ini
bermuara pada pinggir atas meatus(ambar ). Sebuah 'elah melengkung
disebut hiatus semilunaris, terletak tepat dibawah bulla. !"ung anterior hiatus
masuk ke dalam saluran yang berbentuk 'orong disebut inundibulum. Sinus
maxilaris bermuara pada meatus nasi media melalui hiatus semulunaris. Sinus
rontalis bermuara dan dilan"utkan oleh inundibulum. Sinus ethmoidalis
anterior "uga bermara pada inundibulum.
eatus nasi inerior terletak dibawah dan lateral 'on'ha inerior dan
terdapat muara duktus nasola'rimalis(ambar ).
/inding medial atau septum nasi adalah sekat osteo'artilago yang
ditutupi memebrana mukosa. &again atas dibentk oleh laminaperpendi'ularis
ossis ethmoidalis dan bagian posteriornya dibentuk oleh os vomer. &agaian
anterior dibentuk oleh 'artilage septi.emberan mukosa melapisi 'avum nasi, ke'uali vestibulum, yang
dilapisi oleh kulit tyna telah menglami modiikasi. 1erdapat dua "enis
membrane mu'osa, yaitu () mu'osa olaktorius dan ($) respiratorius.
embrane mu'osa olaktorius melapisi permukaan atas 'on'ha nasalis
superior dan re'essus sphenoidalis, "uga melapisi darerah septum nasi yang
berdekatan dan atap. Fungsinya adalah menerima rangsangan penghidu dan
untuk ungsi ini mo'osa memiliki sel-sel penghidu khusus. Akson sel-sel ini
(serabut n. #laktorius) ber"alan melalui lubang luang-lubang pada lamina
'ribrosa ossis ethmoidalis dan berakhir pada bulbus olaktorius. Permukaan
Pneumonia aspirasi | 4
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
5/26
membrane mukosa tetap basah oleh sekret kelen"ar serosa yang ber"umlah
banyak
emberan mukosa respiratorius melapisi bagian bawah 'avum nasi.
Fungsinya adalh menghangatkan, melembabkan dan membersihkan udara
inspirasi. Proses menghanatkan ter"adi oleh adanya plexus venosus didalam
"aringan submu'osa. Proses melembabkan berasal dari banyaknya mu'us yang
diproduksi oleh kelen"ar-kelen"ar dan sel-sel goblet. Partikel debu yan
terinspirasiakan menempel pada permukaan mu'osa yang basah dan lengket.
u'us yang ter'emar ini terus-menerus didorong ke belakang oleh ker"a 'ilia
dari sel-sel silindris ber'ilia yang meliputi permukaan. Sesampainya di aring
mu'us ditelan.
Persaraan 'avun nasi berasal dari nervus olaktorius, yang bersal darisel-sel olaktorius khusus yang terdapat pada membrane mu'osa yang telah
dibi'arakan sebelumnya. Sara ini naik ke atas melalui lamina 'ribrosa dan
men'apai bulbus olaktorius.
Sara-sara sensasi umum berasal dari divisi ophthakmi'a dan
maxillaries nervus trigeminus. Persraan bagaian anterior 'avum 'avun nasi
berasal dari nervus ethmoidalis anterior. Persaraan bagain posterior 'avum
nasi berasal dari ramus nasalis, ramus nasopalatinus dan ramus palatines
ganglion pterygopalatinum.
Suplai arteri untuk 'avum nasi tertama bersal dari 'abang-'abang arteri
maxilaris. %abang yan terpenting adalah arteri sphenopalatina. Arteri
sphenopalatina beranastomosis dengan 'abang septalis a. labialis superior
yang merupakan 'abang dari a. asialis didaerah vestibulum
2ena-vena membentuk plexus yang luas didalam submu'osa. Plexus ini
dialirkan oleh vena-vena yang menyertai arteri.
$. Faring
Faring terletak dibelakang 'avum nasi, mulut dan laring (ambar $).&entuknya mirip 'orong dengan bagian atasnya yang lebar terletak dibawah
'ranium dan bagian bawahnya yang sempit dilan"utkan sebagai esopagus setinggi
vertebra 'ervikalis enam. Faring mempunyai dinding mus'ular membranosa yang
tidak sempurna dibagain depan. /isini, "aringan muskula membranosa diganti
oleh aperture nasalia posterior, isthmus au'ium dan aditus laringes. /inding
aring terdiri atas tiga lapis yaitu mu'osa, ibrosa dan mus'ular.
Faring dibagi men"adi 3 bagian, yaitu 4
a. +asopharynx
Pneumonia aspirasi | 5
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
6/26
+asopharynx terletak dibalakang rongga hidung, diatas palatum mole
(ambar $). &ila palatum molle diangkat dan dinding posterior aring ditarik
kedepan, seperti waktu menelan, maka nsopharynx tertutup oleh oropharynx.
+asopharynx mempunyai atap, dasar, dinding anterior, dinding posterior, dan
dinding lateral
Atap dibentuk oleh 'orpus ossis spenoidalis dan pars basilaris osiss
o''ipitalis. 5umpulan "aringan limoid yang disebut tonsila pharyngealis,
terdapat didalam submu'osa daerah ini (ambar ).
/asar dibenuk oleh permukaan atas palatum molle yang miring.
6sthmus pharyngeus adalah lubang didasr nasopharynx diantara pinggir bebas
palatum molle dan dinding posterior pharynx. Selama menelan, hubungan
antara naso dan oropharynx tertutup oleh naiknya palatum molle dantertariknya dinding posterior pharyng ke depan.
/inding anterior dibentuk oleh aperture nasalis posterior, dipsahkan
oleh pinggir posterior septum nasi (ambar 3). /inding posterior membentuk
permukaan miring yang berhubungan dengan atap. /inding ini ditun"ang oleh
ar'us anterior atlantis (ambar ).
/inding lateral pada tiap-tiap sisi mempunyai muara tuba auditiva ke
pharynx. Pinggir posterior tuba membentuk elevasi disebut elevasi tuba
(ambar 7). . Salphingopharyngeus yang melekat pada pinggir bawah tuba,
membentuk lipatan verti'al pada membrane mukosa disebut pli'a
Salphingopharyngeus. e'essus pharyneus adalah lekukan ke'il pada dinding
lateral dibelkang elevasi tuba (ambar 7). 5umpulan "aringan limoid didalam
submu'osa dibelkang muara tuba disebut tonsila tubalaris.
b. #ropharynx
#ropharynx terletak di belakang 'avum oris dan terbentang dari palatum molle
sampai ke pinggir atas epiglottis.oropharynx mempunyai atap, dasar dinding
anterior, posterior dan dinding lateral(ambar $).Atap dibentuk oleh permukaan bawah palatum molle dan isthmus
oharyngeus. 5umpulan ke'il "aringan limoid terdapat didalam submu'osa
permukaan bawah palatum mole.
/asar dibentuk oleh sepertiga posterior lidah dan 'elah antara lidah
dan permukaan anterior epiglottis. emberana mu'osa yang meliputi
sepertiga posterior lidah berbentuk irregular, yang disebabkan oleh adanya
"aringan limoid dibawahnya disebut tonsila linguae (ambar ). embrane
mukosa melipat dari lidah menu"u ke epiglottis. Pada garis tengah terdapat
Pneumonia aspirasi | 6
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
7/26
elevasi, yang disebut pli'a glossoepiglotti'a mediana, dan dua pli'a
glossoepiglotti'a lateralis. ekukan kanan dan kiri pli'a glossoepiglotti'a
mediana disebut valle'ula (ambar 7).
/inding anterior terbuka kedalm rongga mulut melalui isthmus
oropharynx. /ibawah isthmus ini terdapat pars pharyngeus lingae (ambar 3).
/inding posterior disokong oleh 'orpus vertebra 'ervi'alis kedua
danbagian atas 'orpus vertebra 'ervi'alis ketiga (ambar $).
Pada kedua sisi dinding lateral terdapat ar'us palatoglossus dan ar'us
palatolharingeus dengan tonsila paltina diantaranya (ambar 7).
'. aryngopharynx
aringopharynx teletak dibelakang aditus larynges dan permukaan posterior
laring, dan terbentang dari pinggir atas epiglottis sampai dengan pinggir
bawah 'artilage 'ri'oidea. aryngopharynx mempunyai dinding anterior,osterior dan media.
/inding anterior dibentuk oleh aditus laryngis dan membrane mu'osa yang
meliputi permukaan posterior larynx (ambar 3). /inding posterior disokong
oleh 'orpus vertebra 'ervi'alis 3-8. /inding lateral disokong oleh 'artilage
thyroidea dan membrane tyroidea. Sebuah alur ke'il tetapi penting pada
membrana, disebut ossa piriormis, terletak dikanan dan kiri aditus laryngis
(ambar 3). Fossa ini ber"alan miring ke bawah dan belakang dari dorsum lingual
menu"u esoagus. Fossa oroormis dibatasi dimedial oleh pli'a aryepiglotti'a dan
dilateral oleh lamiana 'artilage thyridea dan memberana thyroidea.
Persaraan pharynx berasal dari plexus pharyngeus yang dibentuk oleh
'abang-'abang nervus glossoaringeus, vagus dan simpati'us. Persaraan motorik
berasal dari pars 'ranialis n. A'essorius yang ber"alan melalui 'abang n. 2agus
menu"u plexus pharyngeus, dan memperdarai semua otot pharynx, ke'uali m.
Stylopharyngeus yang dipersarai oleh n. lossopharyngeus. Persaran sensorik
memberana mu'osa nasopharynx terutama berasal dari n. axilaris. embrane
mu'osaoropharynx terutama dipersarai oleh n. lossopharyngeus. embrane
mu'osa disekitar aditus laryngeus dipersarai oleh n. amus lanryngeus internus
n. 2agus. Suplai arteri pharynx berasal dari 'abang-'abang a. pharyngea
as'endens, a. palatine as'enden, a. a'ialis, a. maxillaries, dan a. ingalis. 2ena
bermuara ke plexus venosus pharyngeus, yang kemudian bermuara ke vena
"ugularis interna.
Pneumonia aspirasi | 7
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
8/26
B. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN BAWAH
. arynx
arynx terletak dibagan anterior leher setingggi kopus vertebra 'ervikaalis
666-26. arynx menghubungkan bagian inerior pharynx dengan trakea. arynx
berungsi sebagai katup untuk melindungi "alan-"alan udara dan men"aga supaya
"alan udara selalu terbuka, terutama sewaktu menelan. arynx "uga berungsi
sebagai mekanisme onasi yang diran'ang untuk pembentukan suara.
5erangka larynx terdiri dari Sembilan tulang rawan yang berhubungan melalui
ligamentum dan membrane. /ari Sembilan tulang rawan twerdapat tiga yang
tunggal('artilage thyroidea, 'artilage 'ri'oidea, dan 'artilage epigloti'a), dan tiga
tulang rawan berpasangan ('artilage arytenoidea, 'artilage 'orni'ulata dan
'artilage 'uneiormis). %artilage tgyroidea adalah yang terbesar dari tulang-tulang
rawan larynx. &agian dua per tiga 'artilage thyroidea berupa lembar-lembar yang
bersatu dibidang median untuk membentuk prominentia laryngea (adam’s apple),
kedua lembar berpisah untuk membentuk in'isura thyroidea yang brbentuk 2. 1epi
posterior masing-masing lembar (lamina) menon"ol keatas sebagai kornu sepurius
dan kebawah sebagai 'ornu inerius. 1epi superior dan ke dua kornu superior
'artilage thyroidea dihubungkan dengan os hyoideum oleh membrane thyroidea.
&agaian mendian memebrana thyroidea ini yang lebih tebal, dikenal sebagai
ligamentum thyrohyoideum medianum, bagian-bagian lateral yang menebal
adalah ligamentum thyrohyoideum laterale yang padat mengandung beberapa
'artilageines triti'eae yang menyerupai butur-butir gandung dan membantu
menutup lubang laring sewaktu menelan. %ornu inerius 'artilage thyroidea
bersendi dnegan permukaan lateral 'artilage 'ri'oidea pada arti'ulatio
'ry'othyroidea. erak-gerak utama pada kedua sendi ini adalah rotasi dan gerak
lun'ur 'artilage thyroidea yang menghasilkan perubahan ukuran pan"ang pli'a
vokalis.
%artilage 'ri'oidea berbentuk seperti 'i'in stempel yang tangkainya
menghadap kedepan. &again posterior (stempel) 'artilage 'ri'oidea adalah
lempengnya, dan bagian anterior (tangkai) membentuk lengkungnya. eskipun
'artilage 'ri'oidea lebih ke'il dari pada 'artilage thyroidea, tulang rawan ini lebih
Pneumonia aspirasi | 8
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
9/26
tebal dan lebih kuat. %artilage 'ri'oidea dihubungkan pada tepi bawah 'artilage
thyroidea oleh ligamentum 'ri'othyroideum medianum pada 'artilage tra'healis 6
oleh ligamentum 'ri'otra'heale. igamentum 'ri'ithyroideum menyebebken
adanya titik lunak dibawah 'artilage thyroidea. /isini laryng terletak paling dekat
pada kulit dan paling mudah di'apai.
%artilage aritenoidea berbentuk seperti limas bersisi tiga. 1ulang rawan ii yang
berpasangan, bersendi dengan bagian-bagian lateral tepi atas lempeng 'artilage
'ri'oidea. asing-masing tulang rawan disebelah atas memiliki apex (pun'ak),
disebelah anterior pro'esus vokalis, dan sebuah pro'esus muskularis yang
menon"ol kelateral dari alasnya. Apex 'artilage arytenoidea dilekatakan pada pli'a
ary-epigloti'a, pro'essus vokalis pada ligamentum vokale, dan pro'essus
muskularis pada mus'ulus 'ri'o-arytinoidea posterior dan mus'ulus 'ri'o-
arytinoidea lateralis.
Arti'ulatio 'ri'o-arytinoidea terletak antara basis 'artilage arytinoidea dan
permukaan superior lempeng 'artilage 'ri'oidea. Sendi-sendi ini memungkinkan
gerak 'artilage aritenoidea berikut4 melun'ur saling mendekati atau men"auhi,
men"ungkit kedepan atau ke belakang, dan rotasi. arak-gerak ini penting untuk
saling mendekatkan, mengembangkan dan mengendurkan pli'a
vo'alis.ligamentum vo'ale yang elasti' terpadapat antara persatuan kedua lembar
'artilage thyroidea disebelah belakang. igamentum vokale membentuk kerangka
pli'a vokalis. Selapot yang berbentuk segi tiga dan kearah superior dibatasi oleh
ligamentum vo'ale, ialah ligamnetum 'ri'othyroideum ('onus elasti'us
9membrane 'ri'o-vo'alis:). igamentum 'ri'othyroideum ini kedepan membaur
denga ligamentum 'ri'othyroideum medianum.
%artilage epigloti'a memebuat epiglottis lentur. %artilage epigoti'a yang
menyerupai daun dan terletak dibalakang radix linguale serta os hyoideum, dan
didepan aditus laryngis, membentuk abagian superior didnding anterior dan tepi
superior aditus laryngis. &agian superior epiglottis adalah lebar dan bebas, dan
u"ung ineriornya yang merun'ing melekat pada ligamentumthyro-epiglotti'um
dalam sudut yang dibentuk oleh kedua lembar 'artilage thyroidea. Permukaan
anterior 'artilage epigloti'a berhubungan dengan os hyoideum melamui
ligamentum hyo-epigloti'um. embrane ;uadrangularis adalah selambar "aringan
Pneumonia aspirasi | 9
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
10/26
ikat sub mukosa y8ang tipis, dan terbentang dari 'artilage arytenoidea ke kartilago
epigloti'a. 1epi inerior membrane ;uadrangularis ini ebas membentuk
ligamentum vestibulare yang dilapisi se'ara longgar oleh pli'a vestibularis. Pli'a
vestibularis ini terletak superior dari plli'a vokalis dan terbentan dari 'artilage
thyroidea ke 'artilage arytenoidea. %artilage 'orni'ulata dan 'artilage 'uneiormis
berupa bintil-bintil ke'il di bagian posterior ali'a ary-epiglotti'a yang melakat
pada 'artilagenis arytenoidea.
Komparteman laring
&agian dalam larynx. %avitas laringis meluas dari aditus laringis yang
merupakan sarana untuk berhubungan dengan laringoaring, samapi setinggi tepi
bawah 'artilage 'ri'oidea untuk beralih kedalm lumen tenggorok. %avitas laryngis
dibedakan men"adi tiga bagian
• 2estibulum laryngis yang terletak superior terhadap pli'a vestibularis.
• 2entri'ulus laringis yang terlatak antara pli'a vestibularis dan diatas pli'a
vokalis (ke lateral ventri'ulus laryngis meluas sebagai sinus laringis< dari
masing-masing sinus sebuah sa''ulus laringis yang buntu, menon"ol ke atas
antara plia vestibularis dan lamina 'artilaginis thyroidea)
• %avitas inragoti'a, yakni 'avitas larings inerior yang meluas dari pli'a
vokalis ke tepi inerior 'artilage 'ri'oidea, dan disi bersatu dengan rongga
dalam 'aranium.
Pli'a vokalis (pita suara se"ati) mengendalikan pembentukan bunyi.
Pun'ak masing-masing lipatan berbentuk seperti ba"i, menon"ol kemedial kedalam
'avitas laringis, dan alasnya bersandar pada lamina 'artilaginis thyroidea.
/idalam masing-masing pli'a vokalis terdapat
• Sebuah ligamentum vokale yang terdiri ari "aringan elasti' dan berasal dari
ligamentum 'ri'othyroideum
• Sebuah mus'ulus vokalis yang merupakan bagaian mus'ulus ary-thyroideus
lottis men'akup pli'a vokalis dan pro'essus vokalis, serta rima glottidis
('elah antara pli'a vokalis). &entuk rima glottidis berubah-ubah sesuai dengan
kedudukan plli'a vokalis. Pada pernapasan normal rima glottidis ini adalah sempit
dan berbentuk ba"i< pada pernapasan yang dipaksakan rima glottidis akan melebar.
Pneumonia aspirasi | 10
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
11/26
ima glottidis menyempit sewaktu pli'a 2olakis saling berdekatan sewaktu
berbi'ara. Perubahan tegangan dan pan"ang liapatan suara, lebar rima glottidis,
dan intensitas hembusan eksoirasi menghasilkan tinggi atau rendahnya suara.
&an"ar (range) tingakt nada yang lebih rendah pada laki-lakiter"adi karena rima
glottis yang lebih pan"ang.
Pli'a vestibularis (tali suara palsu) meluas anatara 'artilage thyroidea dan 'artilage
arytenoidea. Pli'a vestibularis tidak atau hampir tidak berperan dalam
pemebntukan suara< pli'a vestibulari in memiliki ungsi protekti. Pli'a vestibulari
terdiri dari dua lipatan membrane mukosa yang tebal dan meliputi ligamentum
vestibulare. uang antara ligamentum vestibulare tersebut adalah rima vestibule.
#tot-otot larynx. #tot-otot larynx dapat dibedakan men"adi kelompok ekstrinsik
dan intrinsi'. #tot-otot ekstrinsik menggarakkan larynx sebagai kesatuan. us'uli
inrahyoidei berungsi sebagai otot-otot depressor os hyoideum dan larynx,
sedangakan mus'uli suprahyoidei dan stylopharyngeus berungsi sebagai elevator
os hyoideum dan larynx. #tot-otot intrinsi' mengedakan grak pada nagain larynx,
mengbah pan "ang dan tetagangan pli'a 2olakis, serta luar dan bentuk rima
glottidia. Semua otot intrinsi' larynx, ke'uali satu, dipersarai oleh nervus
laryngeus re'urren, 'abang nervus 'ranialis =< mus'ulus 'ri'othyroideus
dipersarai oleh nervus laringeus internus. Sara-sara larynx. Sara-sara larynx
berasal dari nervus vagus melalui ramus internus dan ramus externus nervus
laringus superior dan nervus laryngeus re'urrens. +ervus laryngeus superior
dipaskan dari pertengahan gangliaon inerius 'abang nervus vagus yang terletak
ada u"ung superior trigonum 'aroti'um.sara ini berakhir men"adi dua 'abang
didalam sarung 'arotis < nervus laringeus internus (sensoris dan otonom) dan
nervus laryngeus externus (motorik). +ervus laringeus internus yang lebih besar
antara kedua terminal tadi, menembus membrane thyroidea bersama arteri
laryngea superior dan mengantar serabut sensoris kepada membarana mukosa
larynx yang terdapat di superior dari li'a vokalis, teramsuk permukaan superior
pli'a vokalis. +ervus laryngeus externus turun dibelakan mus'ulus
sternothyroideus bersama arteri thyroidea superior. ula-mula letaknya pada
mus'ulus 'onstri'tor pharyngis inerior dan kemudian menembus otot ini dan
mempersarainya serta "uga mus'ulus 'ri'othyroideus.
Pneumonia aspirasi | 11
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
12/26
+ervus larynngeus re'urrens memepersarai semua otot larynx intrinsi',
ke'uali muskulus 'ri'othyroideus ysng dipersrai oleh nervus laryngeus
externusnervus laryngeus re'urrens "uga membawa serabut sensoris pada
membran mukosa larynx inerior dari pli'a vokalis. &agian akhirnya, yakni nervus
laryngeus inerior, memasuki laryng dengan memintas sebelah dalam tepi
mus'ulus konstriktor pharyngis inerior. Sara ini terpe'ah men"adi ramus anterior
dan posterior yang mengiring arteria inerior kedalam larynx.
Pembuluh darah larynx. Arteri-arteri larynx, 'abang-'abang artria thyroidea
superior dan inerior, memasok darah kepada larynx. Arteri laryngea superior
mengiringi ramus anatrerior nervi laringealis superior melalaui membrane
thyroidea dan kemudian ber'abang-'abang untuk menghantarkan darah kepada
permukaan dalan larynx. Arteria laryngea inerior mengiringi nervus laringeus
inerior dan memasok darah kepada memberan mukosa dan otot-otot diaspek
inerior larynx.
2ena-vena larynx mengikuti arteri larynx. 2ena laringea superior bisanya bersatu
dengan vena thyroidea superior, lau bermuara kedalam vena "ugularis interna.
2ena laryngea inerior bersatu denga vena thyroidea inderior dan pleksus vena-
vena thyroid yang beranastomosis pada aspek anterior trakea.
Pembuluh lime yang berasal dari larynx diatas pli'a vokalis mengiringi
arteria larynge superior melalui membrane thyroidea dan ditampung oleh nodi
lime phoidei 'ervi'ales posteriors prounsi. Pembuluh lime dari larynx dibawah
pli'a vokalis ditampung oleh nodi lymphoidei 'ervi'ales inerores.
$. 1rakea
1rakea tebentang dari pinggir bawah 'artilage 'ri'oidea (berhadapan
dangan 'orpus vertebras servikalis 26) dileher sampai setinggi angulus sterni pada
thorax. 1rakea terdapat digaris tengah dan berakhir tepat disebelah kanan garis
tengah dengan ber'abang dengan bronkus prin'ipalis dextra dan sinister. Pada
pangkal leher trakea dapat diraba digaris tengah pada in'isura "ugularis. 1rakea
disokong oleh 'in'in tulang rawan berbentuk seperti sepatu kuda yang pan"angnya
kurang lebih $,> 'm (> in'i). Struktur trakea dan bronkus di analogkan dengan
sebuah pohon, dan oleh karena itu dinamakan pohon trakeobronkial. Permukaan
Pneumonia aspirasi | 12
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
13/26
posterior trakea agak pipih dibandingkan sekelilingnya karena 'in'in tulang rawan
di daera itu tidak sempurna, dan letaknya di depan esoagus. Akibatnya, "ika suatu
pipa endotrakea (?1) bulat yang kaku dengan balon yang digembungkan
dimasukkan selama ventilasi mekanik, dapat timbul erosi di posterior membran
tersebut, dan membentuk istula trakeoesoageal. ?rosi bagian anterior menembus
'in'in tulang rawan dapat "uga timbul tetapi tidak sering. Pembengkakan dan
kerusakan pita suara "uga merupakan komplikasi dari pemakaian pipa ?1. 1empat
trakea ber'abang men"adi bronkus utama kiri dan kanan dikenal sebagai karina.
5arina memiliki banyak sara dan dapat menyebabkan bronkospasme dan batuk
berat "ika dirangsang.
&ronkus utama kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus utama kanan lebih
pendek dan lebih lebar dibandingkan dengan bronkus utama kiri dan merupakan
kelan"utan dari trakea yang arahnya hampir vertikal. Sebaliknya, bronkus utama
kiri lebih pan"ang dan lebih sempit dibandingkan dengan bronkus utama kanan
dan merupakan kelan"utan dari trakea dengan sudut yang lebih ta"am. &entuk
anatomik yang khusus ini mempunyai keterlibatan klins yang penting.
%abang utama bronkus kanan dan kiri ber'abang lagi men"adi bronkus lobaris dan
kemudian kemudian bronkus segmentalis. Per'abangan ini ber"alan terus men"adi
bronkus yang ukurannya semakin ke'il sampai akhirnya men"adi bronkiolus
terminalis, yaitu saluran udara terke'il yang tidak mengandung alveoli (kantung
udara). &ronkiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih mm.
&ronkiolus tidak diperkuat oleh 'in'in tulang rawan, tetapi dikelilingi oleh otot
polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai
tingkat bronkiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena ungsi
utamanya adalah sebagai penghantar udara ke empat pertukaran gas paru.
Setelah bronkiolus terminalis terdapat asinus yang merupakan unit ungsional
paru, yaitu tempat pertukaran gas. Asinus terdiri dari () bronkiolus respiratorius,
yang terkadang memiliki kantong udara ke'il atau alveoli pada dindingnya< ($)
duktus alveolaris, seluruhnya dibatasi oleh alveolus, dan (3) sakus alveolaris
terminalis, yaitu struktur akhir paru. Asinus atau kadang-kadang disebut lobulus
primer memiliki garis tengah kira-kira @,> sampai ,@ 'm. 1erdapat sekitar $3 kali
per'abangan mulai trakea sampai sakus alveolaris terminalis. Alveolus (dalam
Pneumonia aspirasi | 13
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
14/26
kelompok sakus alveolaris menyerupai anggur, yang membentuk sakus terminalis)
dipisahkan dari alveolus didekatnya oleh dinding tipis atau septum. ubang ke'il
pada dinding ini dinamakan pori-pori Kohn. ubang ini memungkinkan hubungan
atau aliran udara antar sakus alveolaris terminalis. Alveolus hanya memiliki satu
lapis sel yang diameternya lebih ke'il dibandingkan dengan diameter sel darah
merah. /alam setiap pary terdapat sekitar 3@@ "uta alveolus dengan luas
permukaan seluas sebuah lapangan tenis.
1erdapat dua tipe lapisan sel alveolar4 pneumosit tipe , merupakan lapisan tipis
yang menyebar dan menutupi lebih dari @B daerah permukaan, dan pneumosit
tipe 66 , yang bertanggung "awab terhadap sekresi suraktan. Struktur mikroskopik
sebuah duktus alveolaris dan alveolus-alveolus berbentuk polygonal yang
mengelilinginya. Alveolus pada hakikatny a merupakan suatau gelembung gas
yang dikelilingi oleh "aringan kapiler sehingga batas antara 'airan dan gas
membentuk tegangan permkaan yang 'enderung men'egah pengembangan saat
inspirasi dan 'enderung kolaps saat ekspirasi. 1etapi untunglah alveolus dilapisi
oleh 0at lipoprotein (disebut suraktan) yang adapat mengurangi tegangan
permukaan dan mengurangi resistensi terhdapa pengembangan pada waktu
inspirasi, dan men'egah kolaps alveolus pada saat ekspirasi. Pembentukan dan pengeluaran suraktan oleh sel lapisan alveolus (tipe 66) bergantung pada
beberapa aktor, yaitu kematangan sel-sel alveolus dan sistem en0im biosintetik,
ke'apatan pergantian suraktan yang normal, ventilasi yang memadai dan aliaran
darah kedinding alveolus. Suraktan relative lambat terbentuk pada kehidupan
etal< sehingga bayi yang lahir dengan "umlah suraktan yang sedikit (biasanya
kelahiran premature) dapat berkembang men"adi sindrom gawat naas pada bayi.
Suraktan disintesis dari asam lemak yang diekstraksi dari darah, dengan
ke'epatan pergantiannya yang 'epat. Sehingga bila lairan darah ke daerah paru
terganggu (misalnya kerena emboli paru), maka "umlah suraktan pada daerah itu
akan berkurang. Produksi suraktan dirangsang oleh ventilasi akti, volume tidal
yang memadai, dan hiperventilasi periodi' ('epat dan dalam) yang di'egah oleh
konsentrasi oksigen tinggi pada udara yang diinspirasi. Sehingga pemberian
oksigen konsentrasi dalam waktu yang lama atau kekgagalan untuk bernpas 'epat
dan dalam pada seorang pasien yang menggunakan ventilasi mekanik akan
menurunkan produksi suraktan dan menyebabkan kolaps alveolar (ateletaksis).
Pneumonia aspirasi | 14
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
15/26
3. Paru (pulmo)
apex paru menon"ol ke leher. Apex ini dapat dipetakan pada permukaan
anterior tubuh dengan membuat garis melengkung dan konveks ke atas, dari
arti'ulatio sterno'lavi'ularis sampai ke titik yang "araknya $,> 'm di atas batas
lateral dari sepertiga bagian medial 'lavi'ula.
Marg a!"er#r $%&' de("er dimulai dari belakang arti'ulatio
sterno'lavi'ularis dan ber"alan ke bawah sampai hampir men'apai garis tengah di
belakang angulus sterni. 5emudian dilan"utkan ke bawah sampai men'apai
symphysis xiphosternalis. Pinggir anterior paru kiri mempunyai per"alanan yang
sama, tetapi setinggi 'artilago 'osatalis 62 margo ini berbelok ke lateral dan
ber"alan men"auhi pinggir lateral sternum dengan "arak yang berbeda-beda untuk
membentuk #!c#)%ra card#aca $%&'!#) )#!#)"r#. 6n'isura ini dibentuk oleh
"antung yang menggeser paru ke kiri. argo anterior kemudian berbelok ke
bawah dengan ta"am sampai setinggi symphysis xiphosternalis.
Marg #!fer#r $%&' pada pertengahan inspirasi mengikuti garis melengkung
yang menyilang 'osta 26 pada linea medio'lavi'ularis, 'osta 2666 pada linea
axillaris media, dan posterior men'apai 'osta = pada 'olumna vertebralis. Perludiketahui bahwa ketinggian margo inerior pulmo berubah selama inspirasi dan
ekspirasi.
Marg $)"er#r $%&' ber"alan turun dari pro'essus spinosus vertebra 'ervi'alis
266 sampai setinggi vertebra thora'i'a = dan terletak sekitar 7 'm dari garis
tengah.
*#))%ra b+%a paru dapat ditun"ukkan pada permukaan tubuh dengan
menggambar garis dari pangkal spina s'apulae miring ke bawah, lateral, dan
anterior, mengikuti per"alanan 'osta 26 sampai arti'ulatio 'osto'hondralis 26.
Pada paru kiri, lobus superior terletak di atas dan anterior garis ini< lobus inerior
terletak di bawah dan posterior garis ini. Pada paru kanan terdapat issura
tambahan, f#))%ra ,r#-!"a), yang dapat dilukiskan dengan menggambar garis
hori0ontal sepan"ang 'artilago 'ostalis 62 sampai berpotongan dengan issura
obli;ua pada linea axillaris media. /i atas issura hori0ontalis terletak lobus
Pneumonia aspirasi | 15
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
16/26
superior dan di bawah garis ini terletak lobus medius, di bawah dan posterior
terhadap issura obli;ua terdapat lobus inerior.
7. Pleura
Pleura adalah membran penutup yang membungkus setiap paru. P&e%ra
$ar#e"a& melapisi rongga toraks (kerangka iga, diaragma, mediastinum). P&e%ra
/#)era& melapisi paru dan bersambungan dengan pleura parietal dibagian bawah
paru. R!gga $&e%ra 0r%a!g #!"ra$&e%ra& adalah ruang potensial antara pleura
parietal dan pleura viseral yang mengandung lapisan tipis 'airan pleumas. %airan
ini disekresi oleh sel-sel pleural sehingga paru-paru dapat mengembang tanpa
melakukan riksi. 1ekanan 'airan (tekanan intrapleural) agak negati dibandingkan
tekanan atmoser. Re)e)%) $&e%ra adalah area rongga pleura yang tidak berisi
"aringan paru. Area ini mun'ul saat pleura parietal bersilangan dari satu
permukaan ke permukaan lain. Saat bernapas, paru-paru bergerak keluar masuk
area ini.
. Re)e)%) $&e%ra c)"'ed#a)"#!a& terletak di tepi anterior kedua sisi
pleura, tempat pleura parietal berbelok dari kerangka iga ke permukaan
lateral mediastinum.2. Re)e)%) $&e%ra )"d#afrag'a"# terletak di tepi poserior kedua sisi
pleura di anatara diaragma dan permukaan kostal internal toraks.
PNEUMONIA
6stilah pneumonia men'akup setiap keadaan radang paru, dengan beberapa
atau seluruh alveoli terisi 'airan dan sel-sel darah. Cenis pnneumonia yang umum
adalah pneumonia bakterial, yang paling sering disebabkan oleh pneumokokus.
Penyakit ini dimulai dengan ineksi dalam alveoli< membran paru mengalami
peradangan dan berlobang-lobang sehingga 'airan dan bahkan sel darah merah dan sel
darah putih keluar dari darah masuk ke dalam alveoli. /engan demikian, alveoli yang
terineksi se'ara progresi terisi dengan 'airan dan sel-sel, dan ineksi menyebar
melalui perluasan bakteri atau virus dari alveolus ke alveolus. Akhirnya, daerah luas
pada paru, kadang-kadang seluruh lobus bahkan seluruh paru, men"adi DbronkodilasiE,
yang berarti bahwa paru terisi 'airan dan sisa-sisa sel.
Pneumonia aspirasi | 16
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
17/26
Pada pneumonia, ungsi pertukaran udara paru berubah dalam berbagai
stadium penyakit yang berbeda-beda. Pada stadium awal, proses pneumonia dapat
dilokalisasikan dengan baik hanya pada satu paru, disertai dengan penurunan ventilasi
alveolus, sedangkan aliran darah yang melalui paru tetap normal. 6ni mengakibatkan
dua kelainann utam paru 4 () penurunan luas permukaan total membran pernapasan
dan ($) menurunnya rasio ventilasi-perusi. 5edua eek ini menyebabkan hipoksemia
(oksigen darah rendah) dan hiperkapnia (karbondioksida darah tinggi). (Sudoyo, Aru , dkk.
$@@G. Buku Ajar Ilmu Penyakit alam, !ilid II, "d. I#).
5lasiikasi pneumonia 4
. Pneumonia komunitas
$. Pneumonia nosokomial3. Pneumonia rekurens
7. P!e%'!#a a)$#ra)#
>. Pneumonia pada gangguan imun
PNEUMONIA ASPIRASI
Aspirasi merupakan proses terbawanya bahan yang ada di oroaring pada saat
respirasi ke saluran naas bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim paru.
5erusakan yang ter"adi tergantung "umlah dan "enis bahan yang teraspirasi serta daya
tahan tubuh. Sindrom aspirasi dikenal dalam berbagai bentuk berdasarkan etiologi dan
patoisiologi yang berbeda dan 'ara terapi yang "uga berbeda. /i Amerika pneumonia
aspirasi yang ter"adi pada komunitas (PA5) adalah sebanyak $@@ per @@.@@@
penduduk per tahun, sedangkan pneumonia aspirasi nosokomial (PA+) sebesar H@@
pasien per @@.@@@ pasien rawat inap per tahun. PA lebih sering di"umpai pada pria
daripada perempuan, terutama usia anak atau usia lan"ut.
PATO*ISIOLOGI
Pneumonia aspirasi dapat disebabkan oleh ineksi kuman, pneumonitis kimia
akibat aspirasi bahan toksik, akibat aspirasi 'airan inert misalnya 'airan makanan atau
lambung, edema paru, dan obstruksi mekanik simpel oleh bahan padat.
Faktor predisposisi ter"adinya aspirasi berulangkali adalah 4
Pneumonia aspirasi | 17
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
18/26
• Penurunan kesadaran yang mengganggu proses penutupan glotis, releks batuk
(ke"ang, strok, pembisuan, 'edera kepala, tumor otak)
• /isagia sekunder akibat penyakit esoagus atau sara (kanker nasoaring,
skleroderma)
• 5erusakan singter esoagus oleh selang nasogastrik. Cuga berperan "umlah
aspirasi, higiene gigi yang tidak baik, dan gangguan mekanisme klirens
saluran napas.
uas dan beratnya kondisi pasien sering tergantung kepada volume dan
keasaman 'airan lambung. Cumlah asam lambung yang banyak dapat menimbulkan
gangguan pernapasan akut dalam waktu "am setelah obstruksi sebagai akibat dari
aspirat atau 'airan yang masuk ke saluran napas. +amun biasanya aspirasi sedikit
hingga hanya menimbulkan sakit ringan. Pneumonia aspirasi (PA) sering di"umpai
pada keadaan emergensi yaitu pada pasien dengan gangguan kesadaran dengan atau
tanpa gangguan menelan. 5arena itu perlu diwaspadai risiko ter"adinya PA pada
pasien ineksi, intoksikasi obat, gangguan metabolisme, stroke akut dengan atau tanpa
massa di otak atau 'edera kepala. Aspirasi 'airan lambung dapat menimbulkan
pneumonitis kimia (Sindrom endelson) dan pneumonitis bakteril sering ter"adi
akibat lora oroaring.
Pneumonia aspirasi mengarah pada konsekuensi patologi akibat sekret
oroaringeal, nanah, atau isi lambung yang masuk kesaluran naas bagian bawah.
5ebanyakan individu mengaspirasi sekret oroaringeal selama tidur, dan sekret
tersebut akan dibersihkan se'ara normal tanpa ge"ala sisi melalui mekanisme
pertahanan normal. 1iga sindrom aspirasi berbeda harus dibedakan karena perbedaan
siat bahan yang diaspirasi, tanda dan ge"ala serta patoisiologinya.
Seperti yang telah di"elaskan sebelumnya, aspirasi mikroorganisme patologik
yang berkoloni pada oroaring adalah 'ara ineksi saluran pernapasan bagian bawah
yang tersering dan menyebabakan pneumonia bakteri. Pneumonia anaerobi'
disebabkan oleh aspirasi sekret oroaringeal yang terdiri dari mikroorganisme anaerob
seperti Ba$teroides, %usoba$terium, Pepo$o$us, dan Peptostrepto$o$us yang
merupakan spesies yang sering ditemukan diantara pasien-pasien dengan kebersihan
gigi yang buruk. Pneumonia anaerobi' sering mengenai pasien-pasien yang dirawat
dirumah sakit dan orang dengan alkoholisme kronik dengan ineksi pada gusi dan
Pneumonia aspirasi | 18
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
19/26
predisposisi mengalami aspirasi. Akhir-akhir ini, semua kasus pneumonia yang
didapat dirumaha sakit disebabkan oleh 'ampuran mikroorganisme anaerobi' dan
aerobi' (misal, basil gram negative, &. aureus). Awitan ge"ala biasanya ter"adi se'ara
perlahan-lahan selama hingga $ minggu, dengan demam, penurunan berat badan,
anemia, leukositosis, dispnea, dan batuk disertai produksi sputum berbau busuk.
Abses-abses paru yang terbentuk pada parenkim paru dapat rusak, dan empisema
dapat timbul seperti mikroba-mikroba yang ber"alan ke permukaan pleura.
5ebanyakan abses-abses tersebut terbentuk pada paru kanan bagian posterior dan
segmen basilar bronkopulmonal akibat gaya gravitasi karena banyak 'abang yang
langsung menu"u 'abang bronkus utama kanan. Sering timbul "ari tabuh bila abses
men"adi kronik. Pengobatan terdiri dari terapi antibotika yang lama, biasanya dengan
klindamisin atau satu kombinasi antara penisilin denga metronida0ol (Flagly), dan
drainese impesema bila ada.
Sindrom aspirasi tipe kedua yang disebut sindrom mindelson berkaitan
dengan regurgitasi dan aspirasi isi asam lambung. &ertolak belakang dengan
pneumonia anaerobi' yang berawitan lama, pneumonitis akibat kimia atau pneumonia
akibat aspirasi dapat berkembang dalam waktu beberapa "am dan sangat parah.
6nhalasi masi isi gaster dapat menyebabkan kematian mendadak akibat obstruksi,sedangan aspirasi sedikit isi gaster dapat menyebabkan edema yang meluas, takipnea,
dispnea, takikardi, demam, leukositosis, dan gagal naas. &erat ringannya respon
peradangan lebih banyak bergatung apada p* 'airan yang diaspirasi dibanding
dengan aktor-aktor lain. Pneumonitis akibat aspirasi selalu ter"adi apabila p* dari
0at yang di aspirasi $,> atau kurang. Penumonitis akibat aspirasi memiliki tiga bentuk
tersering, yaitu 4 () kesembuhannya 'epat (biasannya bila "umlah 0at yang diasprasi
sedikit atau bersiat basa), ($) berkembang 'epat men"adi sindrom distress pernapasan
akut, atau (3) superineksi oleh bakteri. Pneumonia bakterial yang berkembang
sebagian oleh bahan kimia akibat reaksi 'airan gaster dan sebagian lagi akibat
superineksi ba'terial yang timbul setelah beberapa hari dari organisme yang mingkin
hidup dimulut atau di lambung. 5omplikasi pneumonia aspirasi yang sering adalah
abses, bronkiektasis dan gangrene. Angka kematian 'ukup tinggi dan dilaporkan
sebesar 3@B hingga >@B. Aspirasi isi gaster paling sering ter"adi salama dianastesi
atau setelah dianastesi (khususnya pada pasien obstetri' dan setelah bedah darurat
Pneumonia aspirasi | 19
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
20/26
karena gangguan saat persiapan operasi), pada bayi, dan pada beberapa pasien dangan
depresi releks muntah dan batuk.
Perlu disadari bahwa muntah bukan merupakan syarat masuknya isi lambung
kedalam 'abang-'abang trakeobronkial, karena regurgitasi dapat "uga ter"adi se'ara
diam-diam pada pasien yang dibius. Paling penting, pasien-pasien ini harus
ditempatkan pada posisi yang tepat agar sekret oroaring dapat keluar dari mulut.
ETIOLOGI
6neksi ter"adi se'ara endogen oleh kuman oroaring yang biasanya
polimikrobial namun "enisnya tergantung kepada lokasi, tempat ter"adinya, yaitu di
komunitas atau di S. Pada PA5, kuman patogen terutama berupa kuman anaerob
obligat (7-78B) yang terdapat disekitar gigi dan dikeluarkan melalui ludah, misalnya
Pepto$o$$us yang "uga dapat disertai Klebsiella pneumoniae dan stailokokus, atau
%usoba$terium nu$leatum, Ba$teriodes melaningogeni$us, dan Peptostrepto$o$$us.
Pada PA+ pasien di S kumannya berasal dari kolonisasi kuman anaerob akultati,
batang ram negati, pseudomonas, proteus, serratia dan &. Aureus disamping bisa
"uga disertai oleh kuman anaerob obligat di atas. Pada pasien yang berasal dari rumah
perawatan (nursing home) dapat terineksi patogen seperti halnya pada ineksinosokomial. aniestasi pneumonia aspirasi dapat berupa bronkopneumonia,
pneumonia lobar, pneumonia nekrotikans, atau abses paru dan dapat diikuti ter"adinya
empiema.
P!e%'!#a a)$#ra)# $ada ba3#
ASP6AS6 A5A+A+ /A+ 2#61!S. &ayi dengan lesi obstrukti, seperti atresia
esoagus atau obstruksi duodenum< bayi dan anak yang hipotonik, lemah, dan men"adi
lemah tanpa lesi obstrukti< penderita dengan disautonomia amilial< dan penderita
dengan gangguan kesadaran dapat mengaspirasi atau, meregurgitasi dan kemudian
mengaspirasi makanan dan muntahan, sehingga menyebabkan pneumonia kimia.
Aspirasi "arang dapat men"adi penyebab kematian segera karena asiksia. Asam
hidroklorida merupakan penentu penting luka paru. Sesudah aspirasi isi lambung,
sering ada periode laten yang relati singkat sebelum mulainya tanda-tanda dan ge"al-
ge"ala pneumonia. ebih dari @B penderita berge"ala dalam "am, dan hampir
Pneumonia aspirasi | 20
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
21/26
semua penderita berge"ala dalam $ "am. /emam, takipnea, dan batuk la0im ada.
Apnea dan syok dapat "uga ter"adi.
Pemeriksaan isik menun"ukkan tanda-tanda krepitasi yang dius, mengi, dan
sianosis. ontgenogram dada menun"ukkan adanya iniltrat alveolar, dan kadang-
kadang,iniltrat retikuler yang dapat bersiat setempat namun seringkali lebih luas
dan bilateral. Selan"utnya, membrana mukosa yang teriritasi "uga dapat men"adi
tempat untuk invasi bakteri dan pneumonia. Aspirasi karena reluks gastroesoagus
kadang-kadang dapat dipergakan dengan roentgenograi penelanan barium, tetapi
skening susu radionuklid lebih sensiti. %airan dari pen'u'ian bronkoalveolus dapat
diperiksa untuk mendeteksi adanya makroag pengandung-lipid, laktose, atau
pewarnaan yang telah diberikan per oral untuk mendukung diagnosis aspirasi akibat-
reluks, tetapi hasil positi-palsu dan negati-palsu membatasi manaat metode ini.
1indakan proilaksis sangat penting. *arus hati-hati menhindari "umlah
makanan yang membuat lambung men"adi kembung, terutama pada bayi yang diberi
makan dengan sonde. Sesudah diberi makan, bayi harus ditidurkan pada sisi kanan.
Penderita yang sakit kritis dapat mendapat manaat dari pengurangan asiditas
lambung dengan simetidin dan ranitidin.
Penanganan dengan pengisapan segera "alan naas dan pemberian oksigen terindikasi
untuk aspirasi. 6ntubasi endotrakea dengan pengisapan dan ventilasi mekanik sering
diperlukan untuk kasus yang berat. alaupun penggunaan proilkasis antibiotik dan
kortikosteroid pada penderita yang telah mengaspirasi isi lambung didukung oleh
beberapa klinisi, namun bukti adanya manaat tidak ada. &eberapa data memberi
kesan bahwa pengobatan kortikosteroid mengakibatkan penderita 'enderung
mengalami pneumonia yang disebabkan oleh organisme gram-negati. Penderita sehat
yang tidak dirawat-inap sebelumnya dapat men"adi terineksi dengan lora mulut
(terutama anaerob)< klindamisisn atau penisilin merupakan terapi yang eekti.
Penederita penyakit kronis yang di rawat-inap di rumah sakit dapat dikolonisasi oleh
lora gram-negati (misalnya, Pseudomonas, "s$heri$ia $oli, Klebsiella)< 'akupan
tambahan dengan aminoglikosid dapat terindikasi.
Prognosisinya,sebagian tergantung pada keparahan aspirasi dan sebagian lagi
pada penyakit yang mendasarinya. 5ebanyakan penderita memperagakan
Pneumonia aspirasi | 21
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
22/26
pembersihan iniltrat dalam $ minggu< angka mortalitas untuk penderita dengan
aspirasi masi besarnya sekitar $>B.
ASP6AS6 &?/A5 &AI6. Pneumonia aspirasi akibat inhalasi bedak bayi yang
stearat "arang di"umpai, karena penggunaan bedak bayi telah berkurang dan tempat
yang bedaknya yang sampai sekarang masih digunakan dapat mengedalikan 'urahan
bedak. &en'ana aspirasi masih sa"a ter"adi. 5egaatan pernapasan yang berat selalu
segera ter"adi menyertai inhalasi. #verinlasi obstrukti menyeluruh dengan dispneu
tipe ekspiratoir ter"adi sebagai akibat reaski radang yang disebabkan oleh bedak yang
stearat. Sesudah inhalasi, bedak dengan segera masuk ke dalam bronkiolus yang lebih
halus karena bobotnya yang sangat ringan< oleh karenanya penghisapan dengan
bronkoskop berguna untuk mengambil sekresi yang selan"utnya dapat berakumulasi di
dalam saluran udarayang lebih besar. Pengobatan yang bersiat segera adalah terapi
oksigen pada atmoser dengan kelmbaban tinggi.
Sapuan bedak (bayi) tipis yang sekarang biasa digunakan mengandung
magnesium silikat dan silikat-silikat lain, beberapanya mengandung kalsium
undesilinat. alaupun tidak sebahaya seng stearat, bedak ini "uga menyebabkan
pneumonitis aspirasi yang serius. 1alk se'ara kimia terkait dengan asbestos, dan
Dbedak talkE dapat mengandung partikel asbestos mikroskopis, yang mempunyai
potensi menyebabkan keganasan. Pengobatan kortikosteroid sistemik tampaknya
berguna pada seorang penderita yang menderita dispnea berat sesudah mengaspirasi
talk.
P+?!#+616S 5A?+A &A*A+ 566A A6+. &anyak bahan kimia, terutama
"ika diinhalasi pada kadar yang tinggi, dapat menyebabkan reaksi radang yang terdiri
dari edema, iniltrasi seluler, dan kegawatan pernapasan akut. Pema"anan yang lama
terhadap agen yang sama, atau bahan kimia lainnya, yang kadarnya rendah dapat
menyebabkan pneumonitis interstisial kronis, ditandai dengan pembentukan
granuloma. isalnya, lak, polivinilpirolodin (terdapat pada semprotan rambut), guma
arabikum, berillium, uap air raksa, dan klorin dapat menyebabkan reaksi ini.
5ortikosteroid dapat mengurangi reaksi peradangan dan men'egah ibrosis.
DIAGNOSIS
Pneumonia aspirasi | 22
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
23/26
/iagnosis ditegakkan berdasaran gambaran klinis yang menyokong adanya
kemungkinan aspirasi yaitu pada pasien yang berisiko untuk mengalami pneumonia
aspirasi yaitu pasien yang mendadak batuk dan sesak napas sesudah makan atau
minum. Awitan umumnya insidious, walaupun pada ineksi anaerob bisa memberikan
gambaran akut sperti pneumonia pneumokokus berupa sesak naas pada saat istirahat,
sianosis. !mumnya pasien datang dengan -$ minggu sesudah aspirasi, dengan
keluhan demam mengigil, nyeri pleuritik, batuk, dan dahak purulen berbau (pada >@B
kasus). 5emudian bisa ditemukan nyeri perut, anoreksia, dan penurunan berat badan.
/engan pewarnaan ram terhadap bahan sputum saluran napas di"umpai banyak
neutroil dan kuman 'ampuran. 1erdapat leukositosis dan ?/ meningkat. Pada oto
toraks terlihat gambaran iniltrat pada segmen paru unilateral yang dependen yang
mungkin disertai kavitasi dan eusi pleura. okasi tersering adalah lobus kanan tengah
danJ atau lobus atas, meskipun lokasi ini tergantung kepada "umlah aspirat dan posisi
badan pada saat aspirasi. Perlu diperiksakan elektrolit, &!+ dan kreatinin, analisis
gas darah, dan kultur darah.
TERAPI
Pasien dibaringkan setengah duduk. Pada pasien dengan disagi dan atau
gangguan releks menelan mungkin perlu dipasang selang nasogastrik. Pada PA5
terapi empirik haruslah men'akup patogen anaerob, sedangkan pada PA+ harus pula
men'akup patogen ram negati dan &. aureus sampai hasil kulur sputum
memberikan hasil untuk penentuan terapi antibiotika.
Pneumonia aspirasi (PA) dengan tipe yang didapat dimasyarakat diberikan penisilin
atau sealosporin generasi ke 3, ataupun klindamisin 8@@ mg ivJH "am bila penisilin
tidak mempan atau alergi terhadap penisilin.bila PA didapat di S diberikan antibiotik
spektrum luas terhadap kuman aerob dan anaerob, misalnya aminoglikosaida
dikombinasikan dengan sealosporin generasi ke-3 atau 7, atau klindamsin. Perlu
dipertimbankan pola dan resistensi kuman di rumah sakit bersangkutan. /ilakukan
evaluasi hasil terapi dan resolusi terhadap terapi berdasarkan gambaran klinis
bakteriologis untuk memutuskan penggantian atau penyesuaian antibiotik (A&).
1idak ada patokan pasti lamanya terapi. Antibiotik perlu diteruskan hingga
kondisi pasien baik, gambaran radiologis bersih atau stabil selama $ minggu.
&iasanya diperlukan terapi 3-8 minggu. Pada empiema perlu dipasang 'ater s$aled
Pneumonia aspirasi | 23
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
24/26
drainase (S/), dan pada pasien yang pada oto toraks memberikan gambaran abses
paru yang diduga disertai penyumbatan saluran napas atau bekuan mukus perlu
dilakukan bronkoskopi terapeutik. &edah terhadap abses tidak diperlukan ke'uali bila
respon terapi kurang dan ter"adi relaps ineksi ditempat yang sama. 5ortikosteroid
diberikan sebagai obat tambahan bila terdapat bronkokostriksi reakti.
KOMPLIKASI DAN MORTALITAS
/apat ter"adi gagal napas akut denganJtanpa disertai reakti saluran napas,
empiema, abses paru dan superineksi paru. Angka mortalitas PA5 adalah sebesar >B
yang mrningkat men"adi $@B pada PA+.
PROGNOSIS
Angka mortalitas pneumonitis yang tidak disertai komplikasi adalah sebesar >B,
sedangkan pada aspirasi masi denganJtanpa disertai Sindrom endelson men'apai
G@B.
BAB III
KESIMPULAN
Cadi, Pneumonia aspirasi merupakan proses terbawanya bahan yang ada di
oroaring pada saat respirasi ke saluran naas bawah dan dapat menimbulkan
kerusakan parenkim paru. &ahan yang diaspirasi dapat berupa 'airan yang berasal dari
lambung dan bahan yang berasal dari oroaring (benda padat, bahan kimia).5erusakan
yang diakibatkatkan oleh aspirasi tergantung "umlah dan "enis bahan yang teraspirasi
serta daya tahan tubuh. Pada pasien dengan pneumonia aspirasi mengaluh batuk,
dispnea dan takipnea.
!ntuk mendiagnosis pasti adanya pneumonia aspirasi dilakukan pewarnaan
gram terhadap bahan sputum saluran napas, pemeriksaan darah, oto toraks.
Penatalaksanaan pada pasien pneumonia aspirasi dapat diberikan antibioti'.
Pneumonia aspirasi dapat menimbulkan komplikasi berupa gagal naas, empiema,
abses paru, dan superineksi paru.
Angka mortalitas pneumonitis yang tidak disertai komplikasi adalah sebesar
>B, sedangkan pada kasus yang disertai komplikasi angka mortalitas meningkat.
Pneumonia aspirasi | 24
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
25/26
Pneumonia aspirasi | 25
8/19/2019 Pneumonia Aspirasi -- 1
26/26
DA*TAR PUSTAKA
. Snell, ri'hard. $@$. Anatomi Klinik untuk (ahasis'a Kedokteran, "d. . Cakarta 4
?%
$. oore, 5eith dan Anne . . Agur. $@3. Anatomi Klinis asar. Cakarta 4
*ipokrates.
3. uyton K *all. $@@H. Buku Ajar %isiologi Kedokteran, "d. **. Cakarta 4 ?%
7. Sudoyo, Aru , dkk. $@@G. Buku Ajar Ilmu Penyakit alam, !ilid II, "d. I#. Cakarta 4
Fakultas 5edokteran !niversitas 6ndonesia.
>. *assan, rusepno K *usein alatas. $@@G. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, #ol. +.
Cakarta 4 Fakultas 5edokteran !niversitas 6ndonesia.
8. 6sselba'her, dkk. $@7. arrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit alam, penyakit
ineksi, "d. *+, #ol. . !akarta / "01
2. &ehrman, dkk. $@$. 3elson Ilmu Kesehatan Anak, "d. *4 , #ol. . !akarta / "01
H. Pri'e, Sylvia Anderson, $@@>, Patoisiologi/ Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
#olume "disi , Cakarta4 ?%
Recommended