Ppt Blok 6 Pendengaran

Preview:

DESCRIPTION

pbl

Citation preview

IP ADY PUTRA ASTAWAN102011141

Struktur dan Mekanisme Pendengaran

Skenario 1

Seorang perempuan, usia 45 tahun mengeluh sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu pendengaran telinga kiri terasa kurang jelas dibandingkan dengan telinga kanan. Kemudian ia berobat ke puskesmas, oleh dokter puskesmas dilakukan test ketajaman pendengaran telinga kiri dengan garpu penala dengan hasil sebagai berikut : Test cara Rinne : (-), cara Weber : lateralisasi (+) ke kiri, cara Schwabach : memanjang, kemudia ia disarankan ke dokter THT untuk pemeriksaan lebih lanjut

Istilah yang tidak di ketahui

Tidak ada

Rumusan Masalah

Perempuan 65 tahun mengalami penurunan pendengaran telinga kiri

Analisis Masalah

RM

Struktur & Fungsi Telinga

Mekanisme Pendengara

n

Pemeriksaan

Pendengaran

Jenis – jenis Gangguan Pendengar

an

Struktur & Fungsi Telinga

tulang rawan

elastin, ada kelenjar sebasea dan kel

keringat.

1/3 luar tulng rwan elastin.

2/3 dalam tulang temporal

Epitel selapis

kubis atau epitel selapis

silindris+silia

Epitel selapis gepeng

Struktur & Fungsi Telinga

Organ Telinga Dalam Fungsi

a.   Rumah siput (koklea) Saluran seperti spiral (berisi cairan endolimfe) b.   Organ korti Bagian koklea yang peka terhadap rangsang bunyi c.   Kanalis semisirkularis (3 saluran setengah lingkaran) Berupa 3 saluran berlengkung-lengkung

d.   Sakulus dan utrikulus Pangkal kanalis semisirkularis (berisi cairan endolimfe dan butiran kalsium)

•      Meneruskan rangsang getaran bunyi

•      Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori

•      Alat keseimbangan tubuh

•      Menjaga keseimbangan tubuh

Struktur & Fungsi Telinga

Organ Telinga Luar Fungsi a.    Daun telinga Bagian telinga luar berupa gelambir

b.   Liang telinga Saluran menuju membran timpani

c.    Rambut Berupa bulu-bulu halus

d.    Kelenjar minyak Bagian yang menghasilkan minyak

e.   Membran timpani Berupa selaput tipis (selaput gendang) yang kuat

•     Mengumpulkan dan menyalur kan gelombang bunyi ke dalam telinga

•     Membantu mengkonsentrasi- kan gelombang suara

•     Menahan dan menjerat kotoran yang melewati lubang telinga

•     Meminyaki dan menahan kotor an yang melewati lubang telinga

•     Menangkap getaran bunyi dan menyalurkan ke tulang-tulang pendengar

Mekanisme Pendengaran

Pemeriksaan Pendengaran

Tes Rinne- Merupakan tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan

hantaran melalui tulang pada telinga yang diperiksa

- Telinga normal masih akan mendengar penala melalui hantaran udara,

temuan ini disebut Rinne positif. Hasil ini dapat dijelaskan sebagai

hambatan yang tak sepadan.

Tes Weber- Merupakan tes pendengaran untuk membandingkan hantaran tulang

telinga kiri dengan tulang telinga kanan. - Gagang penala yang bergetar di tempelkan di tengah dahi dan pasien

diminta melaporkan apakah suara terdengar di telinga kiri, kanan atau

keduanya

Pemeriksaan Pendengaran

Tes Schwabach- membandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksaan- Bertujuan untuk membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa

dengan pemeriksa yang pendengarannya normal. - Pasien diminta melaporkan saat penala bergetar yang ditempelkan pada

mastoidnya.- Uji Schwabach dikatakan normal bila hantaran tulang pasien dan

pemeriksaan hampir sama. - Uji Schwabach memanjang atau meningkat bila hantaran tulang pasien

lebih lama dibandingkan pemeriksa.- Jika telinga pemeriksa masih dapat mendengar penala setelah pasien tidak

lagi mendengarnya, maka dikatakan Schwabach memendek.

Jenis – Jenis Gangguan Pendengaran

Jenis gangguan pendengaran: konduktif, sensorineural, dan campuran.

konduktif terdapat masalah di dalam telinga luar atau tengah

Sensorineural terdapat masalah di telinga bagian dalam dan saraf pendengaran.

Tuli campuran disebabkan oleh kombinasi tuli konduktif dan tuli sensorineural.

Jenis – Jenis Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran Konduktif Transmisi gelombang suara tidak dapat mencapai telinga dalam secara efektif. Pada bentuk yang murni (tanpa komplikasi) biasanya tidak ada kerusakan

pada telinga dalam, maupun jalur persyarafan pendengaran nervus vestibulokoklearis (N.VIII).

Gangguan pendengaran sensoroneural Gangguan pendengaran jenis ini umumnya irreversibel. Gejala yang ditemui adalah seperti berikut:

1. Bila gangguan pendengaran bilateral dan sudah diderita lama, suara percakapan penderita biasanya lebih keras dan memberi kesan seperti suasana yang tegang dibanding orang normal.

2. Penderita lebih sukar mengartikan atau mendengar suara atau percakapan dalam suasana gaduh dibanding suasana sunyi.

3. Terdapat riwayat trauma kepala, trauma akustik, riwayat pemakaian obat-obat ototoksik, ataupun penyakit sistemik sebelumnya.

Jenis – Jenis Gangguan Pendengaran

Gangguan Pendengaran Campuran merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran

jenis konduktif dan gangguan pendengaran jenis sensorineural.

Mula-mula gangguan pendengaran jenis ini adalah jenis hantaran

Kemudian berkembang lebih lanjut menjadi gangguan sensorineural.

Dapat pula sebaliknya

Hipotesis

Penurunan pendengaran telinga kiri karena adanya gangguan konduktif

Kesimpulan

Kurangnya ketajaman pendengaran dapat disebabkan karena terganggunya mekanisme pedengaran itu sendiri atau karena tergnanggunya sistem keseimbangan pendengaran dan itu dapat diketahui melalui test ketajaman pendengaran.