View
68
Download
13
Category
Preview:
Citation preview
LOW BACK PAIN et causa HERNIA NUCLEUS PULPOSUS
Oleh :
Rita Herawany 110 208 052
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN • Nama : Tn. B• Usia : 69 thn• Jenis kelamin : laki-laki• Agama : Islam• Status marital : Menikah• Pekerjaan : Petani• Suku : Bugis• Alamat : Beru, Soppeng• MRS : tanggal 26 November 2012
ANAMNESA
Keluhan utama:• Nyeri punggung bawah dan tungkai kiri
Anamnesa terpimpin:• Dialami sejak 20 hari lalu, diawali dari punggung bawah kemudian
menjalar ke panggul dan tungkai kiri. Nyeri dirasakan seperti tertarik dan tertusuk-tusuk, makin memberat dalam 1 minggu terakhir. Nyeri bertambah terutama jika berdiri dan duduk lama (lebih dari 10 menit), atau membungkuk setelah dalam keadaan berdiri. Nyeri berkurang jika pasien berbaring.
• Tidak ada gangguan buang air kecil maupun buang air besar.• Tidak ada riwayat trauma tulang belakang• Terdapat riwayat sering angkat berat
Pemeriksaan Fisik
Status Internis• Keadaan umum : Sakit sedang• Kesadaran : Composmentis• Tekanan Darah : 130/90 mmHg• Frekuensi Nadi : 78x/mnt• Frekuensi Nafas : 20x/mnt• Suhu : 37 °C
• Kepala-Leher : dbn• Thorax : dbn• Abdomen : Hepar dan limpa tidak teraba
• Status Neurologis Subyektif : Nyeri punggung bawah menjalar ke panggul
dan tungkai kiri (Vas 5-6)
Obyektif : - GCS : E4M6V5- RM KK : (-), KS -/-- FKL : dbn- Nn.Cr : Pupil bundar, isokor, 2,5 mm/2,5 mm
RCL +/+, RCTL +/+
Nn.Cr. Lain : dbn
Anggota Gerak Atas (Lengan)Kanan Kiri
MotorikPergerakanKekuatanTonusTropik
N5 N-
N5 N-
RefleksBicepsTricepsHoffmannTromner
N N--
N N--
SensibilitasSensibilitas taktilSensibilitas nyeriPerasaan diskriminasiPerasaan lokalis
N N N N
N N N N
Anggota Gerak Bawah (Kaki)Kanan Kiri
MotorikPergerakanKekuatanTonusTropik
N5N-
N4N-
RefleksPatellaAchillesBabinskiChaddockClonus pahaClonus kakiPatrickLasequeKernig’s Sign
↓↓-------
↓↓-----+-
SensibilitasSensibilitas taktilSensibilitas nyeriPerasaan diskrimPerasaan lokalis
---
---
• Laseque : -/+• Patrick : -/-• Kontra patrick : -/-
• SSO: BAK: dbn
BAB: dbn
Pemeriksaan Penunjang
• WBC : 13.040• RBC : 5,71.106
• HGB : 17,2 gr/dl• HCT : 49,9 %• PLT : 203.000/mm3• GDS : 100 gr/dl
• LED : 15• Ureum : 43 gr/dl• Creatinin : 1,12 gr/dl• Kol. total : 233
mmol/L• Kol. LDL : 164,1
mmol/L
Radiologis
• Foto Lumbosacral AP/Lat (26/11/2012):
• Kesan:– Spondylosis
thoracolumbalis
MRI Lumbosacral (28/11/2012):
Diagnosa
• Diagnosa Klinis:– Low Back Pain + Ischialgia Sinistra
• Diagnosa Topis :– Discus intervertebralis L2, L3, L4, L5 dan S1
• Diagnosa Etiologi:– Hernia nucleus pulposus grade III
Penatalaksanaan dan Prognosa
Penatalaksanaan • IVFD RL 20 tts/mnt• Ketorolac 1 amp/12 jam/IV• Ranitidin 1 amp/12 jam/IV• Kalmeco 1 amp/24 jam/IV• Simvastatin 20 mg 1x1 (malam)
Prognosis
Dubia et Bonam
Konsul ke bagian bedah saraf (3-12-2012) :
Dilakukan stabilisasi posterior dan laminektomi
Stabilisasi posterior
Tampak plate dan screws terpasang baik pada CV. L2-5
FOLLOW UPTanggalHari Perawatan
26/11/2012 03/12/2012(Pre-op)
18/12/2012
Subjektif Nyeri punggung bawah + nyeri tungkai kiri (vas 5-6)
Nyeri punggung bawah berkurang (vas 2-3)
KU: baik,Nyeri punggung bawah (vas 1-2), bisa berdiri & berjalan lama)
Objektif CM, TD: 130/90 mmHg; N: 78x/mnt; RR: 20x/mntLaseq test -/+Kernig Sign -/-,Patrick test -/-Kon Patrick test -/-
CM, TD: 130/70 mmHg; N: 84 x/mnt; RR: 24 x/mntLaseq test -/+
CM, TD: 120/70 mmHg; N: 64x/mnt; RR: 14x/mntLaseq test -/-,
Assesment Low back pain + ischialgia S ec. Susp. HNP
HNP Grade III HNP grade III (post op hari XIII)
Planning IVFD RL 20tpmKetorolac 1 amp/12 jam/IV, Ranitidin 1 amp/12 jam/IV, Kalmeco 1 amp/24 jam/IV,
Terapi idem +Simvastatin 20 mg 0-0-1Divask 5 mg 1-0-0
Cefixime 2x200 mg, As.Mefenamat 3x500 mg, Kalmeco 2x1 tab, Ranitidin 2x1 tab, simvastatin 20 mg 1x1, Divask 5 mg 1x1 tab.Fisioterapi
Pemeriksaan Penunjang
DR, ureum, kreatinin, GDS, asam urat, foto lumbosakral,MRI lumbosakral.
DISKUSI
• Nyeri punggung bawah (LBP) gejala paling sering timbul di masyarakat. Nyeri bervariasi dari ringan-berat dan berlangsung lama sampai sedang dan sebentar.
• Low Back Pain nyeri yang dirasakan pada daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya.
• Anamnesa dan pemeriksaan fisik memegang peranan penting untuk bisa mengetahui penyebab dari terjadinya nyeri punggung bawah ini seperti riwayat trauma, demam, riwayat kanker, penggunaan steroid yang lama, dan lain-lain.
• Salah satu penyebab LBP adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP). Nyeri punggung bawah pada HNP dapat berupa nyeri tumpul maupun tajam, juga dapat bermanifestasi menjadi keluhan kram otot, kelemahan kaki, dan hilangnya control bladder dan bowel.
• Pada kasus ini ditegakkan diagnosa HNP grade III berdasarkan pemeriksaan fisis dan penunjang.
ANATOMI• Diantara tulang vertebra
discus intervertebralis shock-absorbing pad.
• Setiap discus : annulus fibrosus + nucleus pulposus.
• Serabut saraf keluar dari kanalis spinal melalui celah antara vertebra dan discus.
• Discus yang abnormal menekan kanalis spinal maupun serabut saraf Nyeri
DEFINISI HNP • HNP (slipped disc) terjebol atau menonjolnya nukleus pulposus dari tempatnya semula melalui bagian terlemah dari discus.
• HNP : lumbalis (70-90 %) L 4-5 dan L5-S1, servikalis ±10%, thorax ± 1%.
• Titik terlemah discus :posterolateral (49%), posterocentral ±8%, lateral <10%, intraosseous (schmorl node) ±14%.
• Insiden HNP : merata diseluruh dunia, tidak tergantung ras, resiko wanita:pria=sama. Usia <40 tahun jarang menimbulkan keluhan, dan usia >40 tahun degenerative disk disease.
FAKTOR RESIKO
– Faktor risiko fisiologis: usia 20-50 tahun, kurangnya latihan fisik, postur tidak anatomis, kegemukan, scoliosis berat (kurvatura > 80°), spondilitis, osteoporosis.
– Faktor risiko lingkungan: duduk terlalu lama, terlalu lama menerima getaran, terpelintir, olahraga (golf, tennis, senam dan sepak bola), terlalu sering angkat berat.
Risiko psikososial HNP: ketidaknyamanan bekerja, depresi dan stress.
PATOGENESIS• HNP dapat terjadi tiba-tiba
ataupun perlahan-lahan.
– degenerasi discus: perubahan kimia yang terkait dengan usia menyebabkan discus menjadi lemah.
– Prolapse: bentuk ataupun posisi dari diskus dapat berubah yang ditunjukkan dengan adanya menonjolan ke spinal canal. Hal ini sering pula disebut dengan bulge atau protrusion.
– Extrusion: nucleus pulposus keluar melalui robekan dari annulus fibrosus.
– Sequestration atau Sequestered Disc: nucleus pulposus keluar dari annulus fibrosus dan menempati sisi luar dari discus yaitu pada spinal canal.
• Lokasi HNP dapat bermanifestasi pada keadaan klinis yang berbeda tergantung dari arah ekstrusi dari nucleus pulposus:– arah anterior: nyeri.– arah dorsal medial: penekanan medulla spinalis
gangguan fungsi motorik maupun sensorik pada ektremitas, gangguan miksi dan defekasi.
– arah lateral atau dorsal lateral: tertekannya radiks saraf tepi neuralgia radikuler.
– ke atas atau ke bawah masuk ke dalam korpus vertebral nodus Schmorl.
MANIFESTASI KLINIS • Simptom dari herniasi diskus
lumbalis antara lain:• nyeri punggung bawah yang
berat• nyeri yang menyebar ke bokong
dan ektremitas inferior• nyeri bertambah berat dengan
batuk, tertawa ataupun mengedan.
• numbness pada ektremitas inferior
• Kelemahan otot yang selanjutnya dapat menjadi atrofi
• Spasme otot
Manifestasi Klinis (Lokasi)
DIAGNOSA
• Anamnesa • Kapan mulai sakit, sebelumnya?• diawali oleh suatu kegiatan fisik tertentu? apa
pekerjaan sehari-hari? trauma?• letak nyeri? penjalaran?• sifat nyeri? nyeri bertambah pada sikap tubuh
tertentu? Apakah bertambah pada kegiatan tertentu?
• Apakah nyeri berkurang pada waktu istirahat?• Adakah keluarga dengan riwayat penyakit serupa? • gangguan miksi dan defekasi?
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi • Cara berjalan, berdiri, duduk• Daerah punggung. lurus
tidaknya, lordosis, jalur spasme otot para vertebral? deformitas? kiphosis? gibus?
Palpasi • Palpasi sepanjang columna
vertebralis (ada tidaknya nyeri tekan pada salah satu procesus spinosus, atau gibus/deformitas kecil dapat teraba pada palpasi atau adanya spasme otot para vertebral)
• Pemeriksaan Neurologik• Tujuan pemeriksaan ini
adalah untuk memastikan apakah kasus nyeri pinggang bawah adalah benar karena adanya gangguan saraf atau karena sebab yang lain.– Pemeriksaan sensorik– Pemeriksaan motorik– Pemeriksaan reflek
• Tes-tes.– Tes lasegue (straight leg-raising)– Crossed lasegue– Tes kernig– Patrick sign (FABERE sign)– Chin chest maneuver
Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan Laboratorium• Pemeriksaan Radiologi
– Foto Lumbosacral. – Spine MRI maupun spine CT– Myelogram
DIAGNOSIS BANDINGDisease or condition
Patient age (years)
Location of pain Quality of pain Aggravating or relieving faktors
Signs
Back strain 20 to 40 Low back, buttock, posterior
thigh
Ache, spasm Increased with activity or bending
Local tenderness, limited spinal
motionAcute disc herniation
30 to 50 Low back to lower leg
Sharp, shooting or burning pain,
paresthesia in leg
Decreased with standing;
increased with bending or sitting
Positive straight leg raise test,
weakness, asymmetric
reflexesOsteoarthritis
or spinal stenosis
>50 Low back to lower leg; often bilateral
Ache, shooting pain, "pins and
needles" sensation
Increased with walking,
especially up an incline; decreased
with sitting
Mild decrease in extension of
spine; may have weakness or asymmetric
reflexesSpondylolisthes
isAny age Back, posterior
thighAche Increased with
activity or bending
Exaggeration of the lumbar curve,
palpable "step off" (defect
between spinous processes), tight
hamstringsAnkylosing spondylitis
15 to 40 Sacroiliac joints, lumbar spine
Ache Morning stiffness Decreased back motion,
tenderness over sacroiliac joints
Infection Any age Lumbar spine, sacrum
Sharp pain, ache Varies Fever, percussive tenderness; may have neurologic abnormalities or
decreased motionMalignancy >50 Affected bone(s) Dull ache,
throbbing pain; slowly progressive
Increased with recumbency or
cough
May have localized
tenderness, neurologic signs
or fever
Penatalaksanaan
Perawatan farmakologi– Pemberian obat analgesik– Obat-obatan NSAID– Obat-obatan pelemas otot (muscle
relaxant)
Perawatan non farmakologi
• Pembedahan– Discectomy. Membuang
sebagian ataupun keseluruhan intervertebral dics.
– Laminotomy. Beberapa bagian lamina dibuang untuk mengurangi tekanan pada saraf.
– Laminectomy. Membuang keseluruhan lamina.
• Perubahan gaya hidup– Melakukan pekerjaan sehari-hari secara
ergonomic. – Menurunkan berat badan
• Rehabilitasi– Pemanasan.– Traksi– TENS, electrical stimulation.– latihan secara bertahap.– korset lumbal– Berenang.
PROGNOSIS
• 80 sampai 90% membaik sembuh sempurna dalam hitungan kira-kira 1-2 bulan.
• sebagian kecil berlanjut menjadi kronik nyeri punggung bawah walaupun telah menjalani terapi perlu dipikirkan kembali untuk dilakukan tindakan bedah.
PENCEGAHAN
• Bekerja atau melakukan aktifitas dengan aman, menggunakan teknik yang aman.
• Mengontrol berat badan bisa mencegah trauma punggung atau pinggang pada beberapa orang.
TERIMA KASIH
Aktivitas Sehari-hari penyebab LBP
Recommended