View
1.362
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
1
*
Sampe L. Purba
Peserta PPRA XLIX - nr. 66
1
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
Migas adalah sumber daya alam nasional yang merupakan kekayaan kolektif pencerminan kedaulatan permanen suatu bangsa
Pengelolaan migas adalah industri yang bersifat jangka panjang, padat modal, sarat resiko, serta berimplikasi luas dari hulu ke hilir
Perusahaan Nasional perlu didorong untuk lebih berperan
22
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
PARADIGMA
NASIONAL
KONSEPSI
PEMBERDAYAAN
PRSH NASIONAL DI
BIDANG P’LOLAAN
MIGAS
PERSOALAN YANG DITEMUKAN :
1. MELEMAHNYA
PERAN MIGAS DLM
PEMBANGUNAN
NASIONAL
2. KURANG
TERPADUNYA
MANAJEMEN
PENGELOLAAN
MIGAS
3. RENDAHNYA
KEPASTIAN HUKUM
DLM
MELAKSANAKAN
KEGIATAN BISNIS
MIGAS
4. RENDAHNYA
KOMPETENSI
PERUSAHAAN
NASIONAL
PEMBERDAYAA
N PRSH
NASIONAL DI
BIDANG LOLA
MIGAS
SAAT INI
BANG LINGSTRAPELUANG & KENDALA
• KEBIJAKAN
• STRATEGI
• UPAYA
ALUR PIKIR
K’MANDIRIAN DAN DAYA
SAING BGS MENINGKAT
PEMBERDAYAAN
PRSH NASIONAL
BID P’LOLA’AN
MIGAS YG
DIHARAPKAN
PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN NASIONAL DI BIDANG PENGELOLAAN MIGAS
GUNA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING BANGSA DALAM
RANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan
NASIONAL
SUKSES
3
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
FEED BACK
SUPRA
STRUKTUR
INFRA
STRUKTUR
SUB STRUKTUR
KEBIJAKAN K/L
DAN PEMDA
INFRA STRUKTUR
APARATUR
Kadin
BUMN// PRSHN
MASYARAKAT
.. MEDIA MASSA
PT, ToMas
REGULASI
SINKRONISASI
KOORDINASI
FASILITASI
SOSIALISASI
PELATIHAN
KERJASAMA
PENEGAKAN
HUKUM
BANGLISTRA.
PELUANG & KENDALA.
INSTRUMENTAL INPUT
PARADIGMA NASIONAL ( PANCASILA, UUD NRI ‘45,
WASANTARA, TANNAS )
PERATURAN PER-UU-AN.
S O M
P’MBERDAYAAN
PRSH NAS DI BID
PENGELOLAAN
MIGAS
SAAT INI
POLA PIKIR
KEMANDIRIAN DAN DAYA
SAING BANGSA
MENINGKAT
P’MBERDAYAAN
PRSH NAS DI BID
PE’LOLAAN MIGAS
YG DIHARAPKAN
ENVIRONMENTAL INPUT
PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN NASIONAL DI BIDANG PENGELOLAAN MIGAS
GUNA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING BANGSA DALAM
RANGKA PEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan
NASIONAL
SUKSES
4
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
Kontribusi pemikiran ttg pemberdayaan prshn migas
;>Pemahaman utuh, komprehensif ttggagasan pemberdayaan prshn migas
MAKSUD & TUJUAN
RUANG LINGKUP
BAB I PendahuluanBAB II Landasan PemikiranBAB III Kondisi Saat IniBAB IV Perkembangan Ling StraBAB V Kondisi Yg DiharapkanBAB VI KonsepsiBAB VII Penutup
TATA URUT
PENGERTIAN
METODE Kualitatif yaitu deskriptif analitis
PENDEKATAN Komprehensif integral melalui pisau
analisa Tannas
METODE PENDEKATAN
Fokus => pemberdayaan, R/L value chain
migas
55
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
PARADIGMA NASIONAL
PANCASILA UUD NRI 1945 WASANTARA
TANNAS
PERATURAN PER UU-ANUU No. 22 thn 2001=> tata kelola migas
UU No. 17 thn 2003 => Scope Keuangan Negara
UU No. 19 thn 2003 => BUMN, berlaku UU PT
UU No. 25 th 2004 => Sistem Perenc Pemb. Nasional
UU No. 25 th 2007 =>Penanaman modal -> equal treatment
UU No. 30 th 2007 => Energi : Penyediaan, pemanfaatan,
pengusahaan
UU No. 40 th 2007 => PT, sbg badan hukum - persekutuan modal
Perpres No. 32 Th 2011 => MP3EI, Perencanaan utk tingkatkan daya
saing 66
BAB - II
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
LANDASAN TEORI
Teori Pertumbuhan Ekonomi – Rostow : Tahapan pertumbuhan –
perlu leading sector
Teori Pertumbuhan baru Endogenous growth theory : utk
sustainabilitas, proses internal – human capital - inovasi teknologi
TINJAUAN PUSTAKA
Silvana Tordo : Value creation – peran BUMN – misi sosial ekonomi
politik
Forfas : BUMN pelaksana kebijakan Pemerintah, dgn prinsip tata
kelola Perusahaan . Ada kebebasan komersial policy
Gde Pradnyana : Peran migas vertikal (anggaran), horizontal –
penggerak ekonomi/ multiplier effect
Taskforce report on strategic economic policy : objective prsh
(swasta vs negara)
Munir Fuadi : asas kontrak, mengikat dan menimbulkan hak dan
kewajiban bagi para pihak77
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
POKOK P’SOALAN
(-)Penggerak, lokomotif, dan
- Multiplier effect ekonomi,
- Mandiri dan berdaya saing
(-)Memantapkan, menguatkan
dan mengokohkan terwujud
Suksesnya Pembangunan
Nasional
KONDISI IMPLIKASI
Pemberdayaan Prshn Nas
di bidang pengelolaan
migas
Keterlibatan Prsh
Nasional dlm
kegiatan hulu
migas
Pengelolaan
jaringan transmisi
dan distribusi gas
Penyerapan
alokasi migas dan
produk turunan
olahannya
Peran prshn
penunjang dlm
mata rantai
pengelolaan
migas
Melemahnya peran
migas dalam
pembangunan nasional
Kurang terpadunya
manajemen
pengelolaan migas
Rendahnya kepastian
hukum dlm
melaksanakan kegiatan
bisnis migas
Rendahnya kompetensi
Perusahaan Nasional
BAB - III
POKOK PERSOALAN
88
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
9
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
10
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
11
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
12
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
20
10
20
11
20
12
20
13
20
14
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
20
20
20
21
20
22
20
23
20
24
20
25
BB
TUD
Contracted Export Contracted Domestic Potential Domestic
Existing Supply Project Supply Potential Supply
Neraca Gas Indonesia
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
13
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
MIGAS DLM PERCATURANNEGARA ADI DAYAREGULASI WTOKRISIS EKONOMI BERBAGAINEGARADINAMIKA POLITIK DI DUNIA
komunitas ASEANAECAsean – china –india –Japan – Australia - Korea Daya Saing
• GEO, DEMO, SKA• IPOLEKSOSBUDHANKAM
MENIMBULKAN
1414
BAB - IV
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
15
*Peluang
1.Globalisasi -> penetrasi pasar
2.Konflik kawasan – kondusivitas
3.+/+ ekonomi => demand energi
4.AEC => alokasi efisiensi sumber daya
5.Bonus demografi – dependency ratio
6.Demokrasi yg sdng mencari bentuk –> ekuilibrium, transparansi
7.Geografis yang luas => demand infrastruktur
8.Kontribusi signifikan ke APBN => stimulan ekonomi
9.BUMN Migas => leverage kebijakan Pemerintah
*Kendala
1.Globalisasi – equal treatment
2.Konflik – perlambatan pertumbuhanekonomi – pengurangan demand
3.Pricing preference – prioritas alokasi
4.Keunggulan daya saing asing –marginalisasi pelaku bisnis domestik
5.Penduduk besar – beban berat utkproduktivitas, kreativitas, inovasi
6.Demokratisasi – partisipasi => birokrasiperizinan, kepastian hukum
7.Infrastruktur tidak merata =>kecenderungan membangun di daerahmaju
8.Tulang punggung APBN =>konservatisme, miskin inovasi
9.KPI berbeda utk persero dan prshnterbuka -> sinergitas yg tidak mudahj
1515
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
16
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
17
*
Meningkatnya jlh dan peran
Prsh Nasional dlm Kegiatan
usaha hulu
Optimalnya pengelolaan
jaringan transmisi dan
distribusi gas
Meningkatnya penyerapan
alokasi migas dan produk
turunan migas dalam negeri
Meningkatnya peran prshn
penunjang migas dlm mata
rantai pengelolaan migas
*Kontribusi thdp
Peningkatan
Kemandirian dan
Daya saing bangsa
• Kontribusi thdp suksesnya pembangunan nasional
INDIKASI KEBERHASILAN
Bab V
1717
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
18
*a)Berperannya migas sebagai
lokomotif dan transformator
pembangunan nasional
b)LEBIH TERPADUNYA MANAJEMEN
PENGELOLAAN MIGAS
c)MENINGKATNYA KEPASTIAN
HUKUM DALAM KEGIATAN BISNIS
MIGAS
d). Berkembangnya industri hilir dan penunjang migas nasional
1818
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
19
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
20
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
21
*
September 13
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
*
4
1
2
3
Terwujudnya Pemberdayaan Perusahaan
Nasional di Bidang Pengelolaan Migas
U
P
A
Y
A
s
t
r
a
t
e
g
i
Meningkatkan peran migas dalam
pembangunan nasional
Meningkatkan keterpaduan manajemen
pengelolaan migas
BAB VI KEBIJAKAN
Meningkatkan kompetensi Perusahaan
Nasional
Meningkatkan Kepastian hukum dalam
berbisnis
22
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
23
1. KESDM : Usul substansi uu migas dari komoditas vital strategis ke instrumen HanKam
2. Kemenkeu : merubah parameter kontribusi migas di RAPBN ke monetary value
3. UKP4 : Merubah paradigma KPI K/L ke kolektivitas
4. DPR : sinkronisasi UU Energi, Migas, Penanaman Modal, Keuangan Negara
5. Prshn Negara utk meningkatkan kapasitas, kompetensi dan komitmen -> permodalan, ketrampilan, manajerial
6. Media massa, Pemerhati : Kampanye pencerdasan strategis ke masyarakat
7. KESDM, Kemenkeu, PT, ToMas : sosialisasi perubahan paradigma strategis dari basis SDA - manufaktur ke kreativitas
*U
P
A
Y
A
Meningkatkan Peran Migas dalam Pembangunan Nasional
23
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
24
1. KESDM : mapping proyeksi pertumbuhan ekonomi, kebutuhan, integrasikan dgn pengembangan infrastruktur migas
2. Kemen BUMN : road map penyediaan energi, pengolahan, distribusi dan industri pendukung
3. KePerindustr : sentra industri berbasis bahan baku migas
4. Bappenas : Kebijakan konektivitas infrastruktur, lintas K/L
5. Menko Perek.: Perpanjangan WK dgn industri pendukung
6. Kemen BUMN : pemaduan sinergi long term plan penghasil dan pengguna hulu - hilir
7. Pemda : Tata ruang utk pengembangan industri lokal terkait energi dan sda migas
8. SKKMIGAS, BPHMIGAS, PT Pertamina, PT PGN, PT PLN koordinasi faktual dlm perencanaan dan pelaksanaan proyek utama migas
*U
P
A
Y
A
Meningkatkan Keterpaduan manajemen pengelolaan migas
24
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
25
1. KHukHam : inventarisasi produk hukum dan regulasi yg dpt menghambat investasi migas
2. Kemendagri : asistensi ke Pemda terkait sinkronisasi perda Pungutan dan Perizinan
3. KADIN dan Regulatory bodies campaign konsistensi penerapan hukum bisnis vs hukum pidana/ publik
4. Lembaga politik formal utk tdk mempolitisir kebijakan Pemerintah utk tujuan jk pendek dg sentimen nasionalisme
5. Media massa : sosialisasi pendidikan kepastian hukum
6. Wapres mengkoord kajian pencabutan kewenangan perizinan dari bbrp instansi
7. Stakeholder migas utk sosialisasi ke auditor dan aparat penegak hukum terkait prinsip dan penerapan hukum kontrak yg berbeda dg hk publik keuangan negara.
*U
P
A
Y
A
Meningkatkan Kepastian Hukum Dalam Kegiatan Bisnis Migas
25
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
26
1. Kemen BUMN, KeIndustri, KESDM merumuskan kebijakan insentif utk
stimulan prsh nasional berdaya saing mandiri
2. Pemerintah, regulatory migas, dan kemenaker rumuskan road map
transfer knowledge, technology dan enterpreneurship
3. Keperindustrian, BPPT, KESDM utk dorong transformasi bahan mentah
migas ke produk manufaktur
4. Perusahaan di lingkungan value chain migas utk investasi ristek dan
perlindungan hak paten
5. Kemenkeu, KemenBUMN, clustering BUMN utk direstrukturisasi,
privatisasi, provitisasi dgn titik berat keberlanjutan dan kemandirian
ekonomi
6. Kemen Industri kreatif, BPPT, KBUMN utk kreasi industri hilir
7. KBUMN, Kkeu, KESDM kaji bentuk BUMN khusus pemegang working
interest operatorship migas di daerah perbatasan
8. Kemenkeu : Kebijakan dan fasilitasi akses dana investasi dan
operasionalisasi migas
*U
P
A
Y
A
Meningkatkan Kompetensi Perusahaan Nasional
26
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
27
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
28
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
29
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
30
Utk kembalikan peran strategis migas dlm
pembangunan nasional perlu ada perubahan mindset,
perekonomian berbasis sumber daya alam –
manufaktur – sumber daya manusia yg unggul, inovatif
Pengelolaan migas terpadu, hanya ada kalau ada grand
design yang tidak terkait dengan periodisasi jabatan
nasional, dan KPI K/L sektoral
Utk kondusivitas bisnis yang sehat, diperlukan
comfortability, proteksi dan kepastian
Peningkatan kapasitas, kompetensi dan daya saing
perusahaan nasional memerlukan adanya kebijakan
afirmatif Pemerintah, dan utk pematangan exposure
manajerial
BAB VII
3030
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
3131
Dlm road map kebijakan Pemerintah, SDA energi sbg
faktor dinamisator, akselerator, dan transformator
perekonomian
Perlu dibuka sekolah kejuruan dan kewirausahaan
migas
Perlu pengkajian pajak atas ekspor bahan mentah migas
Pewajiban pendirian industri pemasok kebutuhan
operasional domestik
Perizinan dan pungutan di daerah perlu persetujuan
terlebih dahulu dari sektor di tingkat pusat
Peningkatan status dokumen MP3EI sebagai UU
Peninjauan UU yang tidak ada pemihakan nyata kepada
Prshn Nasional
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
32
*
*Terima kasih*Merdeka*Horasss
Mohon masukan dan saran untuk pengayaan dan penyempurnaan
sampepurba@gmail.com
32
33
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
34
Pemberdayaan berarti pembagian kekuasaan yang adil (equitable sharing of power)
sehingga meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan kelompok yang lemah serta
memperbesar pengaruh mereka terhadap proses dan hasil-hasil pembangunan.
Pemberdayaan adalah sebuah proses untuk membantu kelompok dan perorangan yang
tidak diuntungkan agar dapat bersaing lebih efektif dengan pihak berkepentingan
lainnya dengan membantu mereka untuk belajar dan melobi dengan menggunakan
media, terlibat dalam aksi politik, dan memahami cara bekerja dalam sistem .
Daya saing adalah seperangkat lembaga, kebijakan dan faktor-faktor yang
menentukan tingkat produktivitas suatu negara. Daya saing menunjuk kepada
kemampuan dan unjuk kerja suatu perusahaan, sub – sector atau negara untuk
menjual dan memasok barang dan jasa pada suatu pasar, dalam
perbandingannya dengan kemampuan dan unjuk kerja perusahaan, sub –
sector dan negara lainnya dalam pasar yang sama
Kemandirian adalah satu sikap yang mengutamakan kemampuan diri sendiri dalam
mengatasi pelbagai masalah demi mencapai suatu tujuan, tanpa menutup diri
terhadap pelbagai kemungkinan kerja sama yang saling menguntungkan. Konsep
kemandirian dalam pembangunan tidak hanya mencakup pengertian kecukupan diri
(self sufficiency) di bidang ekonomi, tetapi juga meliputi faktor manusia secara
pribadi, yang di dalamnya mengandung unsur penemuan diri (self discovery)
berdasarkan kepercayaan diri (self confidence).
Bambang Ismawan, Kemandirian – suatu refleksi – Jurnal Ekonomi Rakyat – Artikel – Th II – no. 3 Mei 2003.
http://www.investor.co.id/home/warisan-trisakti-bung-karno/486233434
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
35
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
36
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
37
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
38
*
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
39
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
40
41
42
43
20
09
© B
PM
IGA
S –
All
rig
hts
res
erv
ed
44
45
46
47
48
Recommended