View
226
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PRESENTASI KASUS
GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAP
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kedokteran Jiwa RSUD Dr TjitroWardojo Purworejo
Disusun Oleh:
Rizki Assri Nurfadhilah
20100310149
Diajukan Kepada :
dr Y. Kristianta, Sp.KJ
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UMY
RSUD Dr TJITROWARDOJO PURWOREJO
2015
Halaman Pengesahan
Telah diajukan dan disahkan, presentasi kasus dengan judul
GANGGUAN NYERI SOMATOFORM MENETAP
Disusun Oleh:
Nama : Rizki Assri Nurfadhilah
NIM : 20100310149
Telah diajukan
Hari/ Tanggal : 13 Oktober 2015
Disahkan Oleh:
Dosen Pembimbing,
dr Y. Kristianta, Sp.KJ
ii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan presentasi kasus yang
berjudul ”Gangguan Nyeri Somatoform Menetap”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Ardi Pramono, SpAn., selaku Dekan FK UMY.
2. dr. Y. Kristianta, Sp. KJ., selaku Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa RSUD Dr Tjitro
Wardojo Purworejo sekaligus pembimbing pada pembuatan presentasi kasus ini.
3. Seluruh staf, medis dan paramedis yang bertugas di bagian Kedokteran Jiwa RSUD Tjitro
Wardojo Purworejo.
4. Semua pihak yang telah membantu selama penulisan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa di dalam presentasi kasus ini masih jauh dari sempurna,
karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman, walaupun demikian penulis telah berusaha
sebaik mungkin. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun diharapkan guna penyusunan
dan kesempurnaannya.
Purworejo, Oktober 2015
Penyusun
iii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Usia : 54 tahun
No.RM : 00075974
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Trimulyo, Grabag Purworejo
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
St. Pernikahan : Menikah
Pendidikan : SD
Tanggal periksa : 8 Oktober 2015
B. ANAMNESIS
Data didapatkan melalui autoanamnesis dan alloanamnesis dengan suami yang menemani dan mengantarkan pasien saat periksa. Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 8 Oktober 2015 pada pukul 13. 10 WIB.
Nama Ny S Tn S
Usia 54 tahun 58 tahun
Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki
Alamat Desa Trimulyo, Grabag Desa Trimulyo, Grabag
Pekerjaan Petani Petani
Agama Islam Islam
St. Pernikahan Menikah Menikah
Pendidikan SD SMA
Hubungan dg pasien Istri Suami
iv | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
1. Keluhan utama : Nyeri perut
2. Riwayat Perjalanan Penyakit :
Pada tahun 1992
Pasien mengandung anak kedua. Pasien memeriksa kehamilan rutin di bidan dan
menurut bidan, janinnya tidak ada kelainan dan baik-baik saja. Saat setelah melahirkan
ternyata detak jantung bayi tidak ada, diduga meninggal sejak didalam perut (IUFD).
Bayi berjenis kelamin laki-laki. Pasien sangat terkejut dengan keputusan bidan karena
setiap kontrol keadaan janin baik-baik saja. Hal ini membuat pasien menyesali dan
kecewa terhadap pemeriksaan bidan. Pasien merasa terpukul karena kehamilan ini sangat
diharapkan. Pasien sangat menginginkan anak laki-laki yang sedang dikandung, karena
anak pertama perempuan. Sejak itu pasien mulai menutup diri, sering menyalahkan diri
sendiri, merasa tidak berguna, nafsu makan berkurang, dan merasa mudah lelah.Satu
bulan kemudian, pasien mengeluh nyeri perut di seluruh lapang perut, seperti ada yang
berjalan-jalan di dalam perut, keluhan ini datang tiba-tiba, dirasakan hilang timbul, pasien
mengeluh nyeri ini sangat menyiksa sehingga pasien tidak bisa beraktivitas. Pasien belum
pernah merasakan keluhan sebelumnya. Keluhan ini semakin terasa berat ketika banyak
pikiran dan banyak pekerjaan, dan terasa ringan bila dibawa menyendiri. Selain itu pasien
juga merasa sering pusing bila keletihan. Kemudian pasien memeriksa keluhan ke dokter
kandungan dan hasilnya tidak ditemukan kelainan. Namun, pasien menyangkal keputusan
dokter kandungan tersebut. Hal ini membuat pasien memeriksakan kembali keluhannya
ke dokter penyakit dalam dan hasilnya tetap tidak ditemukan kelainan.Dokter penyakit
dalam mengatakan keluhan ini merupakan dampak dari masalah psikologis yang sedang
dialami pasien. Namun hal tersebut sangat disangkal pasien. Akhirnya pasien juga
berobat ke mantri dan orang-orang pintar dan tidak mendapat hasil yang memuaskan.
Menurut suami, dia dan keluarga sering menasehati pasien untuk tidak stress atas
kematian bayinya, karena faktor psikis yang membuat pasien sering merasakan nyeri
perut. Namun, nasihat itu diabaikan pasien.
Pada tahun 1993
Pasien mengandung anak ketiga. Kondisi kehamilan baik dan merupakan
kehamilan yang diinginkan. Anak lahir secara spontan dan berjenis kelamin
v | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
perempuan.Menurut pasien dan suami, pasien kembali normal seperti sebelum tahun
1992, jadi tidak keluhan apa-apa.
Pada tahun 1994
Pasien mengeluhkan lagi nyeri perut seperti tahun 1992. Bila nyeri perut pasien
menjadi tidak bisa tidur. Pasien memeriksakan ke dokter penyakit dalam. Hasil
pemeriksaan tidak ditemukan kelainan.
Pada tahun 1995
Pasien masih mengeluhkan tidak bisa tidur. Dan pasien mulai merasa sering
bingung. Saat ingin melakukan aktivitas namun pasien tiba-tiba bingung, melamun, dan
menyendiri. Kemudian pasien menjadi malu bila bertemu orang lain. Dan pasien merasa
tidak berguna, selalu bertanya-tanya akan sakitnya. Tetangga menyarankan untuk periksa
ke dokter spesialis kejiwaan, akhirnya pasien pun berobat ke RSUD Saras Husada
Purworejo. Menurut suami, dokter spesialis jiwa mengatakan pasien terlalu banyak
memikirkan sesuatu hal sehingga timbul keluhan-keluhan yang sering dialami. Pasien
mendapat obat yang harus diminum secara rutin.
Pada tahun 1996-2000
Pasien tidak ada keluhan lagi. Pasien sudah bisa tidur seperti biasa dan sudah
tidak bingung. Menurut pasien dan suami, pasien sudah kembali normal seperti sebelum
tahun 1992. Pasien memutuskan berhenti minum obat sendiri tanpa seizin dokter.
Pada tahun 2001
Pasien melahirkan anak ke 4 berjenis kelamin laki-laki. Tidak ada masalah dan
keluhan saat itu.Pasien merasa senang atas kelahiran anak laki-lakinya. Karena kehadiran
anak laki-laki sangat diharapkan pasien.
Pada tahun 2001-2012
Keluhan muncul kembali seperti susah tidur, nyeri perut berat, dan sering bingung
(seperti sepanjang tahun 1995). Sejak tahun 1996 pasien tidak minum obat dikarenakan
sudah merasa tidak ada keluhan. Dan akhirnya pasien berobat kembali ke dokter jiwa
karena merasa cocok dengan pengobatannya.
Pada tahun 2013-2014
Pasien masih dalam pengobatan dan kontrol rutin. Pasien masih mengeluh nyeri
perut dan sekarang disertai keluhan nyeri pinggang. Keluhan susah tidur dan sering
vi | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
bingung masih dirasakan pasien.Suami pasien mengaku keadaaan pasien semakin parah
dibanding tahun 1992 dan 1995. Nyeri perut semakin hebat, pasien semakin menarik diri,
makin sering sulit tidur, dan tidak bersemangat melakukan hal apapun.Pada awal tahun
2013 suami pasien mengalami bangkrut/collapsdan mengalami kehilangan uang dalam
jumlah banyak. Selain itu, pasien juga memikirkan kedua anaknya yang merantau. Pasien
terlalu khawatir bila anaknya tidak memberi kabar. Keadaan ini membuat pasien menjadi
selalu kepikiran. Ketika sedang memikirkan hal itu, pasien juga merasakan nyeri perut
dan nyeri pinggang yang hebat. Suami pasien mencoba memeriksa pasien ke dokter
penyakit dalam. Disana pasien mendapat beberapa obat untuk mengurangi nyeri perut dan
nyeri pinggangnya. Dokter mengatakan tidak ada masalah kesehatan fisik yang serius
yang dialami pasien. Suami menguatkan pasien dan mengatakan jangan menjadi beban
pikiran atas masalah yang sedang dihadapi keluarga karena ditakutkan akan berakibat ke
fisik pasien. Namun, pasien tidak mempercayai keluhan fisik pasien berhubungan dengan
masalah yang dihadapi.
Pada tahun 2015
Saat dilakukan autoanamnesa dan alloanamnesa pada pasien, pasien tampak
tenang. Pasien mengeluhkan tidak bisa tidur dan bingung. Nyeri perut kadang-kadang
masih timbul. Pasien masih bisa beraktivitas. Namun pasien masih kontrol rutin ke dokter
spesialis jiwa.
vii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Grafik Perjalanan Penyakit
1992 1993 1994 1995 1996-2001 2001-2012 2013-2014 20150
2
4
6
8
10
12
Grafik Perjalanan Penyakit
3. Riwayat Keluarga
a) Pola Asuh Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara. Pasien diasuh oleh kedua
orang tuanya di Aceh. Namun, pada usia 1 tahun pasien dibawa orang tuanya ke
Desa Trimulyo dan diasuh oleh neneknya. Kedua orang tua kembali ke Aceh.
Neneknya selalu memanjakan dan tidak pernah marah atau memukul.
b) Riwayat Penyakit Keluarga
Pada keluarga tidak memiliki keluhan seperti pasien. Riwayat keluarga
dengan gangguan jiwa disangkal.
c) Hubungan Keluarga
Hubungan pasien dengan kedua orang tua, nenek, kakak dan adik sangat
baik, saling berkomunikasi, saling membantu, dan saling menyanyi. Bila ada
suatu masalah diselesaikan dengen kekeluargaan.
viii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
: Penurunan Fungsi: Gejala
d) Silsilah Keluarga
Keluarga Ny Sarimpi 8 Oktober 2015
Pasien Perempuan Gangguan Jiwa
Meninggal Laki-laki
4. Riwayat Pribadi
a) Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak yang diharapkan kedua orangtuanya. Sewaktu
hamil, ibu pasien dalam keadaan sehat, ibu tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak
merokok. Tidak ada penyulit dan komplikasi selama hamil, persalinan, maupun
masa nifas.
b) Riwayat 0 – 3 tahun (masa kanak – awal)
Pasien diasuh oleh kedua orang tua hingga usia 1 tahun. ASI diberikan
selama 1 tahun usia pasien. Selebihnya menggunakan minuman/makanan
pendamping. Pertumbuhan dan perkembangan baik, seperti anak sebayanya.
ix | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Ny. S
54thn
Tn. S
58 thn
c) Riwayat 3 – 11 tahun (masa kanak pertengahan)
Pasien bersekolah SD di Desa Trimulyo. Prestasi di sekolah biasa-biasa
saja. Pergaulan dengan teman-temannya baik. Pertumbuhan dan perkembangan
baik seperti anak sebayanya.
d) Riwayat kanak akhir (pubertas – remaja)
Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke SMP.
5. Dewasa
a) Riwayat Pendidikan
Pasien hanya bersekolah sampai kelas 6 SD. Pasien tidak melanjutkan
pendidikan ke SMP. Hal tersebut dikarenakan lingkungan rumah yang selalu
banjir, jauh dari perkotaan, dan tidak memiliki kendaraan.
b) Riwayat Pekerjaan
Setelah lulus SD pasien tidak bekerja hanya membantu nenek dan
orangtuanya di rumah.
c) Riwayat Pernikahan
Menikah pada tahun 1987 dan memiliki empat orang anak. Selama
menikah tidak memiliki masalah yang serius dan selalu diselesaikan secara
musyawarah.
d) Riwayat Militer
Tidak ada riwayat kegiatan kemiliteran
e) Aktivitas Keagamaan
Pasien beragama islam dan masih percaya akan mitos dan orang-orang
pintar.
f) Aktivitas Sosial
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi selama di sekolah
maupun di lingkungan rumah.Pasien juga jarang menghadiri acara-acara di
lingkungan rumah karena merasa malu.
x | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
g) Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum dengan siapapun.
h) Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien saat ini tinggal bersama suami dan anak bungsunya. Hubungan
dengan semua anggota keluarganya dekat dan harmonis. Kedua anak yang lainnya
merantau untuk bekerja. Komunikasi baik dan anak pulang dari rantauan bila ada
libur. Sumber keuangan berasal dari suami yang bekerja sebagai petani. Keadaan
ekonomi keluarga saat ini sedang menurun. Pasien merasa nyaman tinggal di
rumahnya saat ini, namun bila hujan rumah terkena banjir dan harus mengungsi.
6. Riwayat Psikoseksual
Pasien mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis sejak berumur 14
tahun.
7. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupan
Pasien merasa bingung dan seperti ada yang dipikirkan. Pasien merasa
khawatir dan kepikiran bila anaknya tidak mengangkat telfon atau membalas
pesan singkatnya. Pasien merasa tidak berguna dengan keadaannya yang selalu
merasa sakit-sakitan dan merasa malu bila bertemu orang-orang. Pasien
menyadari mengeluh adalah perbuatan tidak baik karena tidak akan
menyelesaikan masalah. Pasien menyadari bahwa apa yang dialaminya
mengganggu aktivitas dan berharap cepat sembuh.
C. KESIMPULAN ANAMNESA
- Seorang perempuan berusia 54 tahun, menikah, ibu rumah tangga, tinggal bersama suami
dan anak bungsunya. Pasien merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara. Pendidikan terakhir
SD. Datang ke RS dengan keluhan utama nyeri perut.
- Keluhan berawal pada tahun 1992 karena masalah psikis, berupa nyeri perut berat,
menyiksa dan menetap, sulit tidur, nyeri pinggang,menutup diri dan mudah bingung.
Keluhan kambuh bila pasien sedang memikirkan sesuatu.
- Pasien berobat ke dokter kandungan, dokter penyakit dalam, mantri, dan orang pintar
dengan hasil tidak ditemukan kelainan.
xi | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
- Keluhan gejala fisik terjadi berulang-ulang ketika stressor datang, namun pasien
menyangkal dan menolak keputusan dokter maupun suami mengenai hubungan keluhan
fisik dengan konflik kehidupan yang sedang dialami. Didapatkan gejala-gejala depresi.
- Faktor predisposisi : kepribadian intovert, pola asuh yang permisif, perekonomian yang
rendah, kematian anak kedua di dalam kandungan, kedua anak yang sedang merantau.
- Faktor presipitasi : Kekhawatiran terhadap anak yang merantau
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tenang, Compos mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 78x/menit
Pernafasan : 18x/menit
Suhu : Afebris
E. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Subjektif : nyeri perut, bingung, sulit tidur
Objektif
No Pemeriksaan Hasil Keterangan
1 Kesan umum Seorang perempuan, sesuai umur, tidak kurus,
kulit agak gelap, cara berpakaian rapi,
berjilbab, tenang, dan tampak merawat dirinya
dengan baik.
2 Kesadaran Kuantitas : GCS E4V5M6 Pasien sadar penuh, dan
tidak diperlukan
rangsangan untuk
berkomunikasi
Kualitatif : Compos mentis
3 Pembicaraan Kuantitas : relevan, koheren Pembicaraan pasien baik,
mudah dimengertiKualitas : intonasi dan artikulasi baik
Kecepatan produksi :spontan
4 Perilaku dan aktivitas
psikomotor
Sikap : Kooperatif Pasien dapat diajak
kerjasama dengan baik.Perilaku : tenang, tidak ditemukan gangguan
perilaku dan aktifitas psikomotor
5 Mood dan Afek Mood : Bingung (+), rasa khawatir (+), rasa
bersalah (+), rasa tidak berguna (+), rasa putus
asa (+)
xii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Afek
Kualitatif : Serasi
Kuantitatif : normal
6 Berpikir Bentuk pikir : realistic
Isi Pikir :
Waham curiga(-)
Waham kejar (-)
Waham kebesaran (-)
Waham bersalah (-)
Waham cemburu (-)
Siar pikir (-)
Sedot pikir (-)
Kendali pikir (-)
Sisip pikir (-)
7 Persepsi Halusinasi auditorik (-)
Halusinasi visual (-)
Halusinasi olfaktorik (-)
Pasien tidak pernah
mendengar suara berbisik
dan tidak pernah melihat
suatu sosok yang
mengajak nya berbuat
buruk.
Ilusi (-)
8 Fungsi sensori dan
intelektual
Orientasi orang : baik
Orientasi tempat : baik
Orientasi waktu : baik
Orientasi situasi : baik
Pasien dapat mengetahui
diri sendiri, anak, dan
pemeriksa. Dapat
membedakan tempat, hari,
tanggal, dan pasien dapat
bersikap sesuai situasi.
Konsentrasi dan perhatian : baik Saat bercerita pasien focus
kepada pemeriksa
9 Daya Nilai Baik Pasien menyadari bahwa
memilki masalah dalam
waktu tidurnya dan selalu
bingung.Pasien tidak
memiliki waham mau
halusinasi.
10 Hubungan Jiwa Baik Mudah membina
hubungan dengan
xiii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
pemeriksa
11 Insight Baik Merasa sakit dan harus
minum obat dan kontrol
rutin
F. Sindrom yang Didapat
Sindrom Depresi :
Rasa tidak berguna, rasa putus asa, rasa bersalah
Sindrom Cemas :
Rasa khawatir
G. DIAGNOSIS BANDING
- Gangguan nyeri somatoform menetap (F 45.4)
- Episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
- Gangguan somatisasi (F45.0)
H. PEDOMAN DIAGNOSIS
Gangguan Somatoform (F45)
No Kriteria Diagnosis Keterangan
Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan-
keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai
dengan permintaan pemeriksaan medis, sudah
dijelaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan
kelainan yang menjadi dasar keluhannya.
Penderita juga menyangkal dan menolak untuk
membahas kemungkinan kaitan antara keluhan
Terpenuhi
xiv | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
fisiknya dengan problem atau konflik dalam
kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun
didapatkan gejala-gejala anxietas dan depresi.
Tidak adanya saling pengertian antara dokter dan
pasien mengenai kemungkinan penyebab keluhan-
keluhannya menimbulkan frustasi dan kekecewaan
pada kedua belah pihak.
Gangguan Nyeri Somatoform Menetap (F45.5)
No Kriteria Diagnosis Keterangan
Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan
menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas
dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan
fisik
Terpenuhi
Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik
emosional atau problem psikososial yang cukup
Terpenuhi
xv | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi
terjadinya gangguan tersebut
Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan
dukungan, baik personal maupun medis, untuk yang
bersangkutan.
Terpenuhi
Episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
No Kriteria Diagnosis Keterangan
Semua 3 gejala utama depresi harus ada Terpenuhi
Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya,
dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat
Terpenuhi
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardai
psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin
tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan
banyak gejala secara rinci.
Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh
terhadap episode depresif berat masih dibenarkan.
Tidak terpenuhi
Episode depresif biasanya harus berlangsung
sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala
amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun
waktu dari 2 minggu
Tidak terpenuhi
Sangat tidak mungkin pasien akan mampu
meneruskan kegiatan social, pekerjaan atau urusan
rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas
Tidak terpenuhi
xvi | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Gangguan somatisasi (F45.0)
No Kriteria Diagnosis Keterangan
Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
a. Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang
bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan
atas dasar adanya kelainan fisik, yang sudah
berlangsung sedikitnya 2 tahun;
b. Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan
dari beberapa dokter bahwa tidak ada
kelainan fisik yang dapat menjelaskan
keluhan-keluhannya;
c. Terdapat disabilitas dalam masyarakat dan
keluarga, yang berkaitan dengan sifat
keluhan-keluhannya dan dampak dari
perilakunya
Terpenuhi
I. DIAGNOSIS
Axis I : Gangguan nyeri somatoform menetap (F 45.5)
Insomnia
Axis II : Tipe kepribadian introvert
Axis III : Tidak ditemukan
Axis IV : Masalah “primary support group” (keluarga) (Komunikasi yang kurang
dengan anak yang merantau)
xvii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Masalah ekonomi (pemenuhan kebutuhan sehari-hari terbatas)
Axis V : GAF 60 – 51 ( gejala sedang, moderate, disabilitas sedang)
J. PENATALAKSANAAN
Farmakologi
- Clobazam 1x10 mg
- Fluoxetin 1x20 mg (Pagi)
Psikoterapi
- Terapi suportif : ventilasi, sugesti
- Terapi keluarga
- Terapi perilaku kognitif (CBT, Cognitive Behaviour Therapy)
Edukasi
- Edukasi tentang gangguan somatoform
- Edukasi keluarga pentingnya minum obat rutin dan tepat waktu sesuai dosis dan
anjuran
- Edukasi keluarga tentang pentingnya dukungan terhadap pasien
K. PROGNOSIS
No Indikator Premorbid Pada pasien Prognosis
1 Faktor keturunan Tidak ada Baik
2 Pola asuh anak Permisif Jelek
3 Tipe kepribadian Introvert Jelek
4 Riwayat pendidikan SD Jelek
xviii | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
5 Status pernikahan Menikah Baik
6 Faktor presipitasi Jelas Baik
7 Sosial Ekonomi Rendah Jelek
xix | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
No Indikator Morbid Pada pasien Prognosis
1 Onset Dewasa Jelek
2 Kronologi perjalanan penyakit Kronis Jelek
3 Percobaan bunuh diri Tidak ada Baik
4 Respon terapi Baik Baik
5 Aktivitas sosial Menarik diri Jelek
6 Dukungan keluarga Semua keluarga
mendukung
Baik
Prognosis : Dubia at malam
20 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
21 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Recommended