View
37
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
proposal ikm
Citation preview
PROPOSAL
KEPANITERAAN IKM-KP DOKTER MUDA FK.
UHT
DI PUSKESMAS KABUPATEN GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Munculnya Paradigma baru dalam Proses Pendidikan Kedokteran di Indonesia
menimbulkan berbagai perubahan yang bermakna dalam Kurikulum Pendidikan Dokter
secara Nasional. Sejalan dengan ini sistem pendidikan untuk Tahap Pendidikan Profesi
Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah pun mengalami berbagai
penyesuaian untuk dapat memenuhi tuntutan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter
Indonesia III.
Untuk mencapai tujuan akhir dari tahap pendidikan profesi dokter diperlukan
proses belajar mengajar dalam bentuk ketrampilan klinis dimana salah satu
kegiatannya berlangsung di Puskesmas. Sehingga untuk pelaksanaannya diperlukan
suatu kerjasama dengan steak-holder (institusi) di luar FK. UHT. Diharapkan dengan
proposal ini akan bisa dibuat suatu kerjasama (M.O.U.) yang saling menguntungkan
antara FK. UHT Surabaya dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
1
PROPOSAL
KEPANITERAAN IKM-KP DOKTER MUDA FK. UHT
DI PUSKESMAS KABUPATEN GRESIK
I. PENDAHULUAN
Perubahan Kurikulum Pendidikan Dokter di Indonesia yang ditetapkan
MenDikNas untuk dilaksanakan selambat-lambatnya pada Tahun Ajaran 2007-
2008 telah mengharuskan seluruh Fakultas Kedokteran/Program Studi Kedokteran
di perguruan tinggi di Indonesia untuk menyusun ulang kurikulumnya sesuai
dengan KIPDI III (Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia edisi III).
I.1 Latar Belakang
Sejak tahun 1987 sampai tahun 2005 Fakultas Kedokteran Universitas Hang
Tuah menggunakan KIPDI I dan II yang merupakan Kurikulum Inti Pendidikan
Dokter di Indonesia. Sejak tahun 2006 dimulailah menggunakan KIPDI III.
Perubahan paradigma pendidikan kedokteran serta berkembangnya
teknologi kedokteran dengan biaya tinggi dan meningkatnya kebutuhan
masyarakat, menyebabkan perlunya melakukan perubahan dalam kurikulum
pendidikan dokter khususnya kedokteran dasar di Indonesia.
Perubahan kurikulum pendidikan dokter terutama terjadi pada penyusunan
kompetensi lulusan sebagai standar pendidikan dan proses pendidikan untuk
pencapaian kompetensi tersebut. Indikator kebutuhan masyarakat yang
diformulasikan dalam Standar Pelayanan Minimal telah ditetapkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 untuk mencapai
Indonesia Sehat 2015 sesuai target MDGs (Millenium Development Goals yang
disepakati oleh para pimpinan dunia saat ini, SPM Sebelumnya mengacu SK
Menteri Kesehatan No. 1457/MOH/SK/X/2003
Sementara ini Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia haruslah disesuaikan
dengan kompetensi-kompetensi lulusan yang mengacu kepada SK Menteri
Kesehatan tersebut.
Kompetensi lulusan dokter saat ini difokuskan pada ketrampilan sebagai
Dokter Keluarga yang mengutamakan pelayanan kesehatan di tingkat primer. Di
2
Indonesia sebagai pelayanan kedokteran keluarga yang diharapkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Memberikan metode serta bimbingan dan menyediakan saran penunjangnya
agar DM FK-UHT mampu menerima aplikasi pembelajaran dan pengajaran pada
tahap pendidikan profesi dokter.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1. menyusun MOU anara FK UHT Surabaya dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik dengan tujuan agar tersedia pembimbing beserta sarana
dan prasarana yang diperlukan sebagai tempat pelaksanaan kepaniteraan
IKM-di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Gresik.
2. Memberikan proses pembelajaran secara terintegrasi dari berbagai unsur
yang terkait sehingga memberikan manfaat dan keuntungan bagi kedua
belah pihak.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menyusun suatu metode pembelajaran secara TBL (task based learning)
atau system Perceptor yang mengacu kepada SK Menkes No. 128
/Menkes/SK/II tentang Puskesmas.
2. Memberikan kesempatan sebanyak mungkin / seluas-luasnya kepada para
Dokter Muda untuk menjalani aplikasi pembelajaran pengajaran pada
tahap pendidikan dokter agar mendapatkan (memperoleh) 7 area
kompetensi klinik - prasyarat lulus pendidikan dokter sebagaimana
tercantum dalam KIPDI III.
II. Tanggung jawab Lulusan Dokter di Indonesia
Pada semua tahap pelayanan kesehatan – Primer, Sekunder dan Tersier –
tanggung jawab dokter adalah :
A. Melakukan profesi kedokteran dalam suatu sistem pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila,
mencakup :
1) Mengenal, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan
masyarakat sekarang dan yang akan datang, serta berusaha dan bekerja
3
untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut melalui perencanaan,
implementasi dan evaluasi program-program yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2) Memecahkan masalah kesehatan pasien dengan menggunakan
pengetahuan, ketrampilan klinik dan laboratorium serta observasi dan
pencatatan yang baik untuk mengidentifikasi, mendiagnosa, melakukan
tindakan medik, melakukan usaha pencegahan, meminta konsultasi,
mengerjakan usaha rehabilitasi masalah.
3) Mengatasi masalah kesehatan penderita dengan berlandaskan etika dan
hukum kedokteran, serta mengingat aspek jasmani, rohani dan
sosiobudaya.
4) Memanfaatkan sebaik-baiknya sumber dan tenaga lainnya dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat.
5) Bekerja selaku unsur pimpinan dalam suatu tim kesehatan.
6) Menyadari bahwa sistem pelayanan kesehatan yang baik adalah suatu
faktor penting dalam ekosistem yang dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat.
7) Mendidik dan mengikutsertakan masyarakat untuk diri dalam
meningkatkan taraf kesehatannya.
B. Senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam segi ilmu
kedokteran sesuai dengan bakatnya, dengan berpedoman pada pendidikan
sepanjang hayat.
C. Menilai kegiatan profesinya secara berkala, menyadari keperluan yang
menambah pendidikannya, memilih sumber-sumber pendidikan yang serasi,
serta menilai kemajuan yang telah dicapai secara klinis.
D. Mengembangkan ilmu kesehatan, khususnya ilmu kedokteran dengan ikut
serta dalam pendidikan dan penelitian, serta mencari penyelesaian masalah
kesehatan penderita, masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan, khususnya
pelayanan dan asuhan medis.
E. Memelihara dan mengembangkan kepribadian dan sikap yang diperlukan
untuk kelangsungan profesinya seperti integritas, rasa tanggung jawab, dapat
dipercaya serta menaruh perhatian dan penghargaan terhadap sesama
manusia, sesuai dengan etika kedokteran.
4
F. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, serta bersikap
terbuka, dapat menerima perubahan dan berorientasi ke masa depan serta
mendidik dan mengajak masyarakat ke arah sikap yang sama.
Dalam pelaksanaan tahap pendidikan profesi dokter dibagian IKM-KP FK-UHT
dialokasikan waktu selama 4 minggu untuk mengetahui bagaimana struktur
organisasi puskesmas dan tatalaksana kerjanya sebagai tempat pelayanan primer.
Dimulai dengan praktek pelayanan medis / kesehatan, pengetahuan tentang
administrasi program mulai dari pencatatan dasar sampai menjadi pelaporan
masing-masing program seuai SK Menkes No. 128/Menkes/SK/II/2004 serta
memahami konsep Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan Dasar beserta
seluruh kegiatannya dengan didasari apa yang menjadi visi, misi dan aksi FK-UHT
Visi : “Mengembangkan ilmu kedokteran melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan”,
Misi : “Menghasilkan DOKTER yang mampu menguasai dan mengembangkan
ilmu kedokteran dengan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
kelautan, bermoral Pancasila, mentaati Undang-Undang Dasar 1945 dalam
bersikap, berpengetahuan dan berketrampilan”,
Aksi : - Melaksanakan secara tuntas, proses pembelajaran-pengajaran sesuai
kurikulum yang berlaku sehingga menghasilkan dokter berkemampuan
sesuai dengan standart kompetensi dokter dalam tatanan sistem
pelayanan kesehatan yang berlaku di Indonesia.
- Melaksanakan evaluasi secara berkesinambungan terhadap sistem
pembelajaran-pengajaran untuk mengikuti perkembangan ilmu
pendidikan kedokteran.
Dengan mengacu pada Visi, Misi dan Aksi FK-UHT Surabaya diharapkan tujuan
pendidikan dokter di FK-UHT Surabaya akan meluluskan dokter yang :
1) Mampu melakukan tugas profesi dalam tatanan sistem pelayanan kesehatan
yang berlaku di Indonesia.
2) Mampu untuk senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran, secara mandiri maupun melembaga.
3) Peka terhadap perubahan dan perkembangan masyarakat serta lingkungan
demi peningkatan kelancaran pelayanan kesehatan.
4) Berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan.
5
III. Organisasi dan Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi FK UHT Surabaya
2. Struktur Organisasi bagian IKM-KP FK-UHT Surabaya
Kepala Bagian : dr. E. Gariyanto, MKes
Sekretaris : dr. Wienta, PhD, MSc, MKes
Anggota : 1. Prof. Dr. Arsiniati MB. Arbai, dr, SpGK, DANutr
2. dr. Merdiastuti
3. dr. Anisah, MKes
4. dr. H.A. Wahyu Widodo, MKes
Bidang Ilmu-Seksi :1. EPIDEMIOLOGI : - dr. E. Gariyanto, MKes
- dr. Wienta PhD, MKes2. KLKK :3. GIZI : Prof. Dr. Arsiniati MB Arbai, dr, SpGK, DANutr4. AKM : - dr. Merdiastuti
- dr. H.A. Wahyu Widodo, MKes5. KOMUNIKASI & PERILAKU : dr. Anisah, MKes6. KEPENDUDUKAN & BIOSTAT :
6
DEKAN
WD 2WD 2M E U
DEKAN
SBKeuSBAUSBAK
KA PRODI SI
SEKRETARIS
KA PRODI PROFESI
SEKRETARIS
KA PRODI S2
SEKRETARIS
KABAG. HISTOLOGI KABAG. MIKROBIOLOGI KABAG. I.P.PARU KABAG. ABS-GYN KABAG. I.KF.-MEDIKOLEGAL
KABAG. BIOLOGI SEL KABAG. PATOL ANATOMI KABAG. INTERNA KABAG. I. BEDAH KABAG. FARMASI KEDOKTERAN
KABAG. ANATOMI KABAG. FARMAKOLOGI KABAG. I.P.JANTUNG KABAG. ANAESTESI KABAG. I.KES. MASY.-K.P.
KABAG. I. FAAL KABAG. PARASITOLOGI KABAG. PAEDIATRI KABAG. PENY. MATA KABAG. UNDERWATER MED
KABAG. BIOKIMIA KABAG. PATOL.KLINIK KABAG. NEUROLOGI KABAG. PENY. T.H.T KABAG. PERPUSTAKAAN F.K.
KA SKILLS LAB KABAG. PATOL ANATOMI KABAG. PSIKIATRI KABAG. KULIT-KELAMIN
3. Rencana Pengorganisasian Kegiatan kepaniteraan IKM-KP Dokter Muda FK-
UHT Surabaya di Puskesmas Kabupaten Gresik
IV.Perjalanan Kegiatan Kepaniteraan IKM-KP FK-UHT di Puskesmas Gresik
- Dimulai dengan dibuatnya SK Dekan FK-UHT bagi para pembimbing di Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik tahun 2003.
- Implementasi KIPDI II dengan kegiatan praktek di Puskesmas dan pengalaman
membuat penelitian di Murnajati s/d TA 2010/2011
- Persiapan penerapan KIPDI III dengan sistem perceptor UKP & UKM di uji
cobakan pada tahun akademik 2010/2011 karena sudah tidak diberikan
pengalaman penelitian di Murnajati.
- Konsep kepaniteraan di Puskesmas dengan sistem Perceptor diaplikasikan
dengan konsisten dimulai tahun akademik 2011/2012 s/d sekarang.
Catatan :
Sistem Perceptor :
UKP = Upaya Kesehatan Perorangan .
7
Kabid
DINAS KESEHATAN KAB. GRESIK
DM
KabidDM
Be
rba
gai D
isip
lin I
lmu-
Ilmu
Das
ar
Kabid
UHTPu
ske
sm
as
Koordinator Kepaniteraan
KabidDM
DM
Mempelajari pelayanan kesehatan di mulai dari seorang individu kemudian
dibahas sampai kedalam keluarga dan masyarakat sekitar dengan pola holistic
approach dan comprehensif planning.
UKM = Upaya Kesehatan Masyarakat
Mempelajari Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan dasar dimulai dari
masalah yang ada di Puskesmas, mencari penyebabnya, mencarikan alternatif
penyelesaiannya dan menyusun rencana kegiatannya dengan pola / konsep
H.L. Blumm.
8
V. Jadwal Rencana Kegiatan Persiapan MOU Kepaniteraan IKM FK-UHT
No. Kegiatan Penanggung Jawab TempatWaktu tahun 2013
April Mei Juni Juli Agustus1.
2.
3.
4.
5.
Ditemukannya masalah2 administratif dalam pelaksanaan kepaniteraan
SKP Dekan untuk membawa MOU
Pengajuan Proposal MOU
Pertemuan sekaligus penandatanganan MOU dan penyampaian kurikulum Kepaniteraan IKM
Lokakarya antara Pembimbing FK UHT + Pembimbing di Dinkes Gresik dan DM Peserta Kepaniteraan
Dekan
DekanProf. dr. Arsianiati MB, Arbai, dr, SpGK, DANutrDr. Merdiastuti
FK UHT
FK UHTDinkes Kab. Gresik
x
x
x
x
x
Recommended