PSSS : Mata Merah Visus Turun

Preview:

DESCRIPTION

PSSS : Mata Merah Visus Turun. Narasumber: dr. Soedarman Sjamsoe, SpM(K). Rizka Ramadhani Raymond Surya Gracia Jovita Kartiko Pascal Komala. Pemicu. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

PSSS : Mata Merah Visus Turun

Rizka RamadhaniRaymond SuryaGracia Jovita KartikoPascal Komala

Narasumber: dr. Soedarman Sjamsoe, SpM(K)

Pemicu•Seorang anak, 12 tahun, datang dengan

keluhan mata kanan kena “shuttle cock” kemarin dan sekarang penglihatan pada mata tersebut menjadi kabur, disertai rasa sakit di sekitar mata.

Pemeriksaan Fisik•Tak ada kelainan

Pemeriksaan Oftalmologi•AVOD 1/300 proyeksi baik, AVOS 6/6•Pada mata kanan terdapat blefarospasme,

konjungtiva bulbi hiperemis, perdarahan subkonjungtiva, injeksi siliar, edema kornea, COA berisi darah penuh.

•Pada mata kiri segmen anterior tenang.

Pertanyaan• Apakah diagnosis kerja dan diagnosis banding pasien ini?• Bagaimana patogenesis gejala pada pasien ini?• Apa saja pemeriksaan tambahan yang diperlukan?• Bagaimana rencana pengobatan dokter umum untuk pasien ini?• Bagaimana rencana lengkap dokter mata untuk pasien ini?

DiagnosisDiagnosis Kerja Diagnosis Banding • Hifema et causa trauma

tumpul • Erosi Kornea

Hifema •Adalah akumulasi darah pada bilik depan

mata •Penyebab tersering adalah trauma tumpul

pada mata kerusakan pada iris pembuluh darah pada iris dan bada siliar robek sehingga darah menuju ke bilik mata depan

Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Pemeriksaan Dasar Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2011.p.101Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 25februrasi 2013 pukul 18.00WIB

Klasifikasi •Hifema Traumatik •Hifema Intraoperatif•Hifema Spontan, biasanya terjadi

sekunder karena: ▫neovaskularisasi ▫neoplasma okular ▫uveitis ▫kelainan vaskular

Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 25februrasi 2013 pukul 18.00WIB

Hifema Traumatik •adanya tekanan dari luar ke mata

pergerakan mendadak gelombang cairan di aqueous dan vitreous humor meregangkan pembuluh darah limbus dan menggerakkan iris dan lensa dapat terjadi robekan iris atau badan siliar

•patofisiologi: ▫robeknya pembuluh darah iris/badan siliar▫peningkatan TIO sesaat ruptur pembuluh

darah Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 25februrasi 2013 pukul 18.00WIB

Grading •1: darah mengisi kurang dari 1/3 bilik

mata depan•2: darah mengisi 1/3 – ½ bilik mata depan•3: darah mengisi ½ - hampir total dari

bilik mata depan•4: total diisi oleh darah, sering disebut

blackball atau 8-ball hyphema

Sheppard JD, Roy H. Hyphema. diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#showall diakses pada 25februrasi 2013 pukul 18.00WIB

Gambaran dan Manifestasi Klinis •Didapatkan adanya trauma pada mata

dari anamnesis •Perdarahan di bilik mata depan •Pasien mengeluhkan nyeri pada mata•Ditemukan gangguan tajam penglihatan •Adanya keluhan fotofobia •Iridoplegia dan iridodialisis •BlefarospasmeHyphema. Diunduh dari URL http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0002016/ diakses pada tanggal 25 Februari 2013 pukul 18.00Ilyas S. Hifema. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008; hal 264-65

DD: Erosi Kornea •Kerusakan pada kornea yang

menyebabkan hilangnya epitel kornea, umumnya disebabkan oleh trauma

•Gejala: ▫Gangguan tajam penglihatan▫Keluhan fotofobia

Corena Erosions. Diunduh dari URL http://www.eyesite.org/cornea-and-eye-surface/cornea-erosions/ diakses pada tanggal 25 Februari 2013Corneal erosions or abrasions. dounduh dari http://www.kellogg.umich.edu/patientcare/conditions/cornealerosions.html diakses pada tanggal 25 Februari 2013

Patogenesis Gejala

Blefarospasme

• Blefarospasme distonia fokal penutupan involunter yang berlebihan dari kelopak mata akibat spasme otot orbicularis oculi

• Disebabkan oleh defek dari aktivitas lingkaran setan blefarospasme yaitu sensorik ekstremitas, pusat kontrol sentral yang berada di otak tengah dan anggota gerak motorik.

Sensorik

Respon stimuli

multifaktor

Tempat pengontro

l pusat

Umpan balik

positif gagal

Blefarospasme

•Graham RH. Benign essential blepharospasm [homepage on the internet]. Medscape. [updated 2011 Sept 2nd; cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1212176-overview#showall•Hallet M. Patophysiology of blepharospasm and hemifacial spasm [homepage on the internet]. [cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://www.blepharospasm.org/2002hallett.html

Perdarahan Subkonjungtiva•Akumulasi darah pada ruang diantara

konjungtiva dan sklera (konjungtiva bulbar) akibat pecahnya pembuluh darah setempat

•Gejala: bercak kemerahan pada bagian putih mata, tidak nyeri, dan tidak keluar dari bola mata

•Tajam penglihatan biasanya tidak berubah•Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Mata merah. Dalam: Pemeriksaan dasar mata. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011. hlm. 44.•Vorvick LJ. Subconjungtival hemorrhage [homepage on the internet]. Medline Plus. [updated 2011 Jan 5th; cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001616.htm

Injeksi Siliar•Melebarnya pembuluh darah di episklera

sekitar kornea tampak spt cincin•Tanda bahaya yang biasanya berhubungan

dengan adanya inflamasi di kornea, iridosiklitis, atau glaukoma akut

•Perbedaan antara inj konjungtiva dan siliarInjeksi konjungtiva Injeksi silier

Berwarna merah muda Berwarna merah tua

Berasal dari arteri konjungtiva Berasal dari arteri episklera

Berjalan berkelok-kelok yang berjalan dari

pinggir lebih kecil menuju ke tengah melebar

Berjalan lurus dan radiar yang berjalan dari tepi

limbus lebih lebar menuju ke tengah mengecil

Pembuluh darah yang berjalan di superfisial dan

mudah digerakkan

Pembuluh darah letaknya lebih dalam dan tidak

dapat digerakkan

•Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Mata merah. Dalam: Pemeriksaan dasar mata. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011. hlm. 44.

Edema Kornea• Kornea normal mengandung air sebanyak 78%

keseimbangan faktor antara menarik air ke dalam kornea (contoh tekanan intraokular dan tekanan dari matriks stromal) dan faktor yang mengeluarkan air dari kornea (contoh aksi pompa aktif dari endotel dan barier antara epitel dan endotel)

• Ketidakseimbangan edema kornea hidrasi di atas 78%, ketebalan sentral ↑, transparansi ↓

• Penyebab edema kornea: peningkatan tekanan intraokular, kerusakan endotel (trauma, berkaitan dengan distrofi kornea, sekunder dari inflamasi), kerusakan epitel karena trauma mekanis, kimia maupun radiasi

• Gejala klinis: penurunan penglihatan.•Khurana AK. Disease of the cornea. In: Comprehensive ophthalmology 4th ed (e-book). New Age International Limited; 2007. p. 121.

Pemeriksaan Tambahan•Visus, lapang pandang•Deteksi proptosis, malfungsi kelopak

mata, gerakan bola mata•Flash light otot polos iris•Tonometri tekanan intraokular•Funduskopi / Slit lamp / ultrasound

kerusakan lain dalam mata•Gonioskopi trabecular meshwork

Eva PR, Whitcher JR. Hyphema. Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology. 17th ed. PA: McGrawHill; 2007.Hyphema. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0002016/, pada 25 Februari 2013, 19.03.Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Mata merah. Dalam: Pemeriksaan dasar mata. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011. hlm. 49

Tatalaksana awal •Pasien berbaring dengan kepala

ditinggikan 30-45 derajat •Mata ditutup dengan patch•Diberikan antikoagulasi (aminocaproic

acid; ACA 100 mg/kg setiap 4 jam dalam 5 hari secara oral; pada hifema yg mengisi 75% BMD atau kurang)

2. Sheppard JD. Hyphema. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#aw2aab6b9 pukul 19.22 tanggal 22 Feb 2013

1. Ilyas S. Hifema. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008; hal 264-65

Tatalaksana Awal•Bila tekanan intraokular lebih dari 22

mmHg maka dapat diberikan acetazolamid oral 22 mg/kg/hari yang dibagi dalam 4 dosis

Sheppard JD. Hyphema. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#aw2aab6b9 pukul 19.22 tanggal 22 Feb 2013

Tatalaksana lanjut • Parasentesis

▫Yaitu mengeluarkan darah dari BMD bila terlihat tanda-tanda inbibisi kornea, glaukoma sekunder, hifema penuh dan berwarna hitam atau bila dalam 5 hari tidak hilang.

▫Merupakan tindakan pembedahan untuk mengeluarkan darah atau nanah dari BMD

▫Insisi kornea 2 mm dari limbus ke arah kornea yang sejajar dengan permukaan iris, biasanya bila dilakukan penekanan pada bibir luka maka koagulum akan keluar dari bilik mata, bila darah tidak keluar seluruhnya maka dibilas dengan garam fisiologis

▫Luka insisi tidak perlu dijahit.Ilyas S. Hifema. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008; hal 264-65

Komplikasi hifema

•Glaukoma sekunder ▫Akibat kontusi badan siliar berakibat

menggeser sudut bilik mata sehingga terjadi gangguan pengaliran cairan mata

•Siderosis bulbi ▫Zat besi di dalam bola mata menyebabkan

komplikasi ini dan bila didiamkan dapat mengalami kebutaan.

Ilyas S. Hifema. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008; hal 264-65

Glaukoma Sekunder •Peningkatan yang akut dari tekanan

intraokular yang disebabkan oleh sel darah merah yang menyumbat trabecular meshwork atau trauma langsung pada jaringan tersebut.

•gejala klinis: ▫nyeri pada mata, ▫nyeri kepala▫fotofobia

Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology a systematic approach. UK : Elseiver.

Tatalaksana glaukoma sekunder •Sikloplegik•Steroid topikal •ACA •Penurunan tekanan intraokular penting

dilakukan.

Sheppard JD. Hyphema. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview#aw2aab6b9 pukul 19.22 tanggal 22 Feb 2013

TERIMA KASIH

Daftar Pustaka• Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Mata merah. Dalam: Pemeriksaan

dasar mata. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011. hlm. 44.• Vorvick LJ. Subconjungtival hemorrhage [homepage on the internet].

Medline Plus. [updated 2011 Jan 5th; cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001616.htm

• Khurana AK. Disease of the cornea. In: Comprehensive ophthalmology 4th ed (e-book). New Age International Limited; 2007. p. 121.

• Graham RH. Benign essential blepharospasm [homepage on the internet]. Medscape. [updated 2011 Sept 2nd; cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1212176-overview#showall

• Hallet M. Patophysiology of blepharospasm and hemifacial spasm [homepage on the internet]. [cited 2013 Feb 24th]. Available from: http://www.blepharospasm.org/2002hallett.html