View
237
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
TUGAS AKHIR
PURWARUPA SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN
GREENHOUSE UNTUK PEMBIBITAN ANGGREK
DENDROBIUM DENGAN TAMPILAN WEB
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
Disusun oleh :
BENEDIKTUS DIMAS EKA PRASETYANTA
NIM : 135114038
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FINAL PROJECT
PROTOTYPE CONTROL SYSTEM AND MONITORING OF
GREENHOUSE FOR DENDROBIUM ORCHID WITH WEB
DISPLAY
In partial fulfilment of requirements
For the degree of Sarjana Teknik
Electrical Engineering study program
BENEDIKTUS DIMAS EKA PRASETYANTA
NIM : 135114038
ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP
“ Berdoa dan berkarya “
-Santo Benediktus, Abbas-
Skripsi ini kupersembahkan untuk.....
Tuhan Yesus Kristus
yang telah membimbingku dan memberi semangat
Santo Benediktus sebagai pelindungku,
Bunda Maria yang selalu mendoakanku
Bapak Yohanes, Ibu Christina
dan Chatarina adikku yang saya banggakan
Pater Ardi Handojoseno, SJ di surga
Dan seluruh pembaca, semoga karya ini dapat bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
INTISARI
Indonesia memiliki kekayaan anggrek alam yang melimpah yaitu 5000 spesies. Di
Indonesia semakin banyak terlihat kegiatan-kegiatan pembudidayaan anggrek. Sistem
pemantauan tanaman dan kontrol untuk aplikasi greenhouse pembibitan anggrek
dendrobium ini dirancang sebagai salah satu cara untuk membantu permasalahan
manajemen pertanian di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi maka dapat
meningkatkan efisiensi kerja sehingga pada penelitian ini, diharapkan akan dapat
meningkatkan produksi hasil pertanian anggrek.
Sistem ini bekerja mengendalikan kondisi di dalam greenhouse menggunakan input
sensor DHT22 untuk mengukur kelembaban udara dan suhu udara, BH1750 untuk mengukur
intensitas cahaya, YL-69 untuk mengukur kelembaban mos dengan mengolah data di
mikrokontroler. Output berupa kipas, lampu grow, humidifier, pompa air yang dikendalikan
melalui relay. Data pengukuran sensor juga dikirimkan ke server idhostinger yang bersifat
gratis melalui ethernet dan ditampilkan di website.
Hasil implementasi dari purwarupa sistem kontrol dan pemantauan greenhouse
untuk pembibitan anggrek dendrobium dengan tampilan web secara keseluruhan dapat
bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan. Sensor DHT22 memiliki error 3,3 % untuk
kelembaban udara dan 0% untuk suhu udara. Sensor BH1750 memiliki error 7,6 % dengan
kemampuan ukur maksimal 65535 lx. Sensor YL-69 menghasilkan klasifikasi baru untuk
kelembaban media mos yaitu kering, normal, basah. Sistem pemantauan dapat
berkomunikasi dengan baik melalui internet yaitu pengiriman dari mikorokontroler dan
penerimaan di server. Sistem pemantauan ini dapat diakses di lokasi manapun menggunakan
jaringan internet yang baik.
Kata kunci : sistem kontrol, sistem pemantauan, greenhouse, anggrek dendrobium, ethernet
shield, website, internet, sensor, idhostinger
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Indonesia has a wealth of abundant natural orchids of 5000 species. In Indonesia
more and more visible activities of orchid cultivation. Plant monitoring and control system
for greenhouse seeding application of dendrobium orchid is designed as one of the ways to
help farm management problem in Indonesia by utilizing technology hence can improve
work efficiency so that in this research, hopefully can increase production of orchid farm.
This system works to control the conditions inside the greenhouse using DHT22
sensor input to measure air humidity and air temperature, BH1750 for measuring light
intensity, YL-69 to measure mos moisture by processing data in microcontroller. Outputs
are fan, grow lamp, humidifier, water pump controlled by relay. Sensory measurement data
is also sent to the idhostinger server which is free via ethernet and displayed on the website.
The implementation results of prototype the greenhouse control and monitoring
system for dendrobium orchid breeding with the overall web look can work well according
to the design. The DHT22 sensor has an error of 3,3% for air humidity and 0% for air
temperature. The BH1750 sensor has an error of 7,6% with a maximum measuring capability
of 65535 lx. The YL-69 sensor produces a new classification for mos moisture media that is
dry, slightly wet, wet, wet once. Monitoring system can communicate well through the
internet that is sending from mikorokontroler and acceptance in server. This monitoring
system can be accessed at any location using a good internet network.
Keywords: control system, monitoring system, greenhouse, dendrobium orchid, ethernet
shield, website, internet, sensors, idhostinger
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah karena dengan kehendak dan
berkatnya yang berkelimpahan telah memberikan kesempatankepada saya untuk
menyelesaikan penelitian tugas akhir ini yang berjudul “ SISTEM KONTROL DAN
PEMANTAUAN GREENHOUSE UNTUK PEMBIBITAN ANGGREK DENDROBIUM
DENGAN TAMPILAN WEB”
Pengerjaan tugas akhir ini sudah dilakukan sejak Juli 2016 sehingga dalam
pembuatan pembuatan laporan ini dari awal hingga akhir tentunya ada banyak bantuan dari
berbagai pihak sehingga pengerjaan alat tugas akhir dan laporan akhir dapat terselesaikan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adanya bantuan dari berbagai pihak yang membantu
menyelesaikan penelitian tugas akhir ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T,.M.T. sebagai ketua program studi Teknik Elektro,
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Djoko Untoro Suwarno, S.Si, M.T. sebagai dosen pembimbing tugas akhir
yang sudah membimbing dan memberikan saran dalam mengimplementasikan
penelitian ini.
3. Pater Aluysius Maria Ardi Handojoseno, S.J. Ph.D. sebagai dosen pembimbing tugas
akhir yang membimbing penulis dari merumuskan judul sampai merancang
penelitian ini.
4. Sudi Mungkasi, S.Si, M.Math.Sc., Ph.D sebagai dekan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Drs.Johanes Eka Prijatma, M.Sc, Ph.D sebagai rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
6. Bapak Martanto M.T. dan bapak Ir.Tjendro M.Kom. sebagai dosen pereview dan
dosen penguji yang sudah menguji dan memberikan saran sehingga penelitian ini
semakin berkembang dan dapat diimplementasikan.
7. Seluruh dosen di program studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma yang
sudah bersedia membagikan ilmu akademik dan pengalaman selama proses belajar
di Teknik Elektro.
8. Bapak Pius Yozy Merucahyo M.T. dan ibu Ir.Theresia Prima Ari Setiyani M.T
sebagai dosen pembimbing akademik Teknik elektro angkatan 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Seluruh sivitas akademika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai
almamater yang telah memberikan pengalaman cerdas dan humanis.
10. Semua teman-teman seperjuangan program studi Teknik Elektro Sanata Dharma dari
berbagai daerah, suku, agama, dan latar belakangnya sehingga menjadikan Teknik
Elektro gambaran Indonesia mini.
11. Teman-teman penghuni kontrakan Mardi Malangrejo Ngemplak Sleman.
12. Titi Orchid Pakem yang sudah membantu penulis dalam merumuskan dasar teori dan
latar belakang untuk anggrek dendrobium serta memberikan kesempatan penulis
untuk mengikuti pelatihan secara gratis.
13. Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya beserta seluruh masyarakatnya yang
multikultutral telah menerima saya dan memberikan pengalaman hidup yang
mengesankan selama penulis menempuh studi Teknik Elektro . Matur Nuwun.
Pada akhirnya penulis sangat menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih terdapat
bebeapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran
yang sifatnya membangun agar penulisan tugas akhir ini nantinya bisa menjadi lebih
baik dan bermanfaat. Matur Nuwun. Berkah Dalem.
Penulis
Benediktus Dimas Eka Prasetyanta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL (INGGRIS) .............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ........................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ vii
INSTISARI ............................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Dan Manfaat ........................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah.................................................................................................. 5
1.4 Metodologi Penelitian ......................................................................................... 5
BAB II DASAR TEORI
2.1 Greenhouse ......................................................................................................... 7
2.2 Comunity Pots ..................................................................................................... 8
2.3 Anggrek Dendrobium ......................................................................................... 8
2.3.1 Cahaya ...................................................................................................... 9
2.3.2 Penyiraman ............................................................................................. 10
2.3.3 Pemupukan ............................................................................................. 10
2.4 Sensor Kelembaban Udara Dan Suhu (DHT22)................................................... 10
2.5 Sensor Soil Moisture (YL-69 ............................................................................ 11
2.6 Sensor Intensitas Cahaya BH1750 .................................................................... 12
2.7 Arduino UNO .................................................................................................... 14
2.8 Arduino IDE ...................................................................................................... 16
2.9 Modul Ethernet Shield ...................................................................................... 17
2.10 Database MySql (My Structured Query Language) ......................................... 18
2.11 Web Client ......................................................................................................... 18
2.12 PHP ................................................................................................................... 19
2.13 SPI ..................................................................................................................... 19
2.14 Hosting .............................................................................................................. 20
2.15 Router ................................................................................................................ 20
2.16 Kabel Jaringan UTP (Unshielded Twisted Pair) ............................................... 21
2.17 Relay .................................................................................................................. 21
2.18 Komponen Aktuator .......................................................................................... 22
2.18.1 Pompa Air dan Sprayer .......................................................................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.18.2 Kipas ...................................................................................................... 23
2.18.3 Lampu Grow .......................................................................................... 24
2.18.4 Humidifier .............................................................................................. 25
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Diagram blok sistem ......................................................................................... 26
3.2 Perancangan Perangkat Keras ........................................................................... 27
3.2.1 Rangkaian Input Sensor ........................................................................... 27
3.2.2 Rangkaian Output..................................................................................... 28
3.2.3 Rangkaian Ethernet .................................................................................. 29
3.3 Perancangan Perangkat Lunak .......................................................................... 30
3.3.1 Perancangan Tampilan Di Web Browser ................................................. 30
3.3.2 Perancangan Program Utama ................................................................... 31
3.3.3 Sub Pembacaan Sensor ............................................................................ 32
3.3.4 Sub Pengendalian Greenhouse ................................................................. 34
3.3.5 Sub Menerima Dan Menyimpan Database .............................................. 36
3.4 Perancangan greenhouse ................................................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cara Kerja Sistem ............................................................................................. 40
4.2 Hasil Implementasi Perangkat Keras ................................................................ 41
4.2.1 Bentuk Fisik Greenhouse ......................................................................... 41
4.2.2 Bentuk Fisik Sistem Elektronika .............................................................. 43
4.3 Pembahasan Perangkat Keras ........................................................................... 45
4.4 Pengujian Sensor ............................................................................................... 45
4.4.1 Pengujian Sensor Kelembaban Dan Suhu DHT22................................... 45
4.4.2 Pengujian Sensor Intensitas Cahaya BH175 ............................................ 48
4.4.3 Pengujian Sensor Kelembaban Tanah YL-69 .......................................... 52
4.4.4 Menampilkan Pembacaan Sensor Pada Serial Monitor ........................... 55
4.5 Pembahasan perangkat Lunak ........................................................................... 56
4.5.1 Sub Pengendalian ..................................................................................... 56
4.5.2 Sub Pengiriman ........................................................................................ 58
4.5.3 Sub Penerimaan ........................................................................................ 60
4.5.4 Sub penyimpanan ..................................................................................... 63
4.6 Sub Penampil .................................................................................................... 64
4.6.1 Tampilan Utama Index Website ............................................................... 65
4.6.2 Tampilan Data Penyimpanan ................................................................... 67
4.7 Pembahasan Sistem Secara Keseluruhan .......................................................... 69
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 74
5.2 Saran .................................................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
LAMPIRAN 1 PROGRAM DHCP ADDRESS PRINTER ......................................... 1
LAMPIRAN 2 PROGRAM MIKROKONTROLER ................................................... 4
LAMPIRAN 3 PROGRAM INDEX.PHP .................................................................... 9
LAMPIRAN 4 PROGRAM ADD.PHP ..................................................................... 12
LAMPIRAN 5 PROGRAM DATA.PHP ................................................................... 14
LAMPIRAN 6 PROGRAM STYLE.CSS .................................................................. 17
LAMPIRAN 7 TABEL PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN ............................... 19
LAMPIRAN 8 FOTO DOKUMENTASI .................................................................. 22
LAMPIRAN 7 GRAFIK PERCOBAAN ................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Blok diagram sistem greenhouse untuk pembibitan anggrek ............... 6
Gambar 2.1 Bibit anggrek Dendrobium ................................................................... 8
Gambar 2.2 Sensor DHT22 .................................................................................... 11
Gambar 2.3 Sensor YL 69 ...................................................................................... 12
Gambar 2.4 Sensor BH1750 ................................................................................... 13
Gambar 2.5 Arduino Uno ....................................................................................... 15
Gambar 2.6 Software Arduino IDE ........................................................................ 17
Gambar 2.7 Ethernet shield Versi 1 tampak depan dan belakang .......................... 18
Gambar 2.8 Komunikasi SPI .................................................................................. 19
Gambar 2.9 LogoHostinger.co.id ........................................................................... 20
Gambar 2.10 Router portable ................................................................................... 20
Gambar 2.11 Kabel UTP dan konekstor RJ45 ......................................................... 21
Gambar 2.12 Bentuk relay dan simbol relay ............................................................ 22
Gambar 2.13 Pompa air DC ..................................................................................... 23
Gambar 2.14 Mulut penyemprot pada sprayer ........................................................ 23
Gambar 2.15 Kipas angin DC .................................................................................. 24
Gambar 2.16 Lampu grow ........................................................................................ 24
Gambar 2.17 Humidifier ........................................................................................... 25
Gambar 3.1 Blok diagram sistem ........................................................................... 26
Gambar 3.2 Rangkaian input sensor ....................................................................... 27
Gambar 3.3 Rangkaian output untuk mengendalikan kondisi greenhouse. ........... 28
Gambar 3.5 Perancangan Arduino dengan ethernet ............................................... 30
Gambar 3.6 Rancangan sistem tampilan GUI ........................................................ 31
Gambar 3.7 Diagram alir program utama............................................................... 32
Gambar 3.8 Diagram alir sub pembacaan sensor ................................................... 33
Gambar 3.9 Diagram alir sub pengendalian ........................................................... 35
Gambar 3.10 Diagram alir sub pengiriman data ke web .......................................... 36
Gambar 3.11 Greenhouse tampak depan.................................................................. 38
Gambar 3.12 Greenhouse tampak belakang ............................................................ 38
Gambar 3.13 Greenhouse tampak kanan (a) dan tampak kiri (b .............................. 39
Gambar 3.14 Greenhouse tampak dari atas .............................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.1 Gambar greenhouse secara keseluruhan............................................. 41
Gambar 4.2 Gambar posisi sensor DHT22, Sprayer, Humidifier .......................... 42
Gambar 4.3 Gambar greenhouse tampak kiri......................................................... 43
Gambar 4.4 Box kontrol panel greenhouse ............................................................ 44
Gambar 4.5 List program pembacaan sensor DHT22 ............................................ 45
Gambar 4.6 Grafik kelembaban udara antara sensor dengan alat ukur .................. 46
Gambar 4.7 Thermohygrometer ............................................................................. 47
Gambar 4.8 List program inisialisasi sensor BH1750 ............................................ 48
Gambar 4.9 List program pembacaan sensor BH1750 ........................................... 49
Gambar 4.10 Grafik intensitas cahaya matahari menggunakan lux meter ............... 50
Gambar 4.11 Lokasi pengujian sensor intensitas cahaya (kotak berwarna merah) .. 50
Gambar 4.12 Grafik perbandingan mode continously (atas) dan mode One Time
(bawah) ............................................................................................... 51
Gambar 4.13 List program pembacaan sensor YL-69 .............................................. 52
Gambar 4.14 Media tanam mos ............................................................................... 52
Gambar 4.15 gambar sensor tercelup keseluruhan pada air (kiri), sensor tidak
tercelup pada air (kanan) .................................................................... 53
Gambar 4.16 Grafik hubungan pembacaan sensor dengan tegangan probe sensor . 53
Gambar 4.17 Sensor YL-69 yang ditanam pada mos pembibitan anggrek
dendrobium ......................................................................................... 55
Gambar 4.18 Posisi peletakan sensor YL-69 pada media tanam mos ...................... 55
Gambar 4.19 List program print serial ..................................................................... 56
Gambar 4.20 Tampilan pada serial monitor ............................................................. 56
Gambar 4.21 List program inisialisasi relay pengendali .......................................... 57
Gambar 4.22 List program pengendalian ................................................................. 57
Gambar 4.23 Gambar relay saat kondisi relay Normaly Close ................................ 58
Gambar 4.24 Alamat IP address pada ethernet ....................................................... 58
Gambar 4.25 List program pengaturan ethernet ....................................................... 58
Gambar 4.26 List program paket data pengiriman ................................................... 59
Gambar 4.27 List program pengiriman data ke server ............................................. 59
Gambar 4.28 Gambar koneksi ethernet tidak terhubung jaringan internet .............. 60
Gambar 4.29 Gambar koneksi ethernet terhubung jaringan internet ....................... 60
Gambar 4.30 Gambar pemberitahuan hosting yang didaftarkan bersifat gratis ....... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.31 Gambar tampilan awal domain sebelum dibuat desain antarmuka. ... 61
Gambar 4.32 List program untuk mengkoneksikan php dengan mysql database .... 62
Gambar 4.33 Gambar koneksi dengan database berhasil ........................................ 62
Gambar 4.34 Gambar gagal melakukan koneksi ke database ................................. 62
Gambar 4.35 List program untuk menerima data dan menyimpan data ke database ..
............................................................................................................ 63
Gambar 4.36 Tampilan PhpMyAdmin di idhostinger ............................................... 63
Gambar 4.37 Struktur data dari tabel house dendrobium ......................................... 64
Gambar 4.38 Gambar tampilan database yang berisi id dan waktu ........................ 64
Gambar 4.39 List program untuk mensikronkan waktu Asia/jakarta pada database...
............................................................................................................ 64
Gambar 4.40 Tampilan utama index.php ................................................................. 65
Gambar 4.41 List program menampilkan data penyimpanan terakhir ..................... 66
Gambar 4.42 List program menampilkan jam Asia/Jakarta pada index.php ............ 66
Gambar 4.43 Menyisipkan program CSS pada tampilan website ............................ 66
Gambar 4.44 Salah satu bagian dari program CSS .................................................. 67
Gambar 4.45 Tampilan data penyimpanan pada website ......................................... 67
Gambar 4.46 List program untuk menampilkan data keseluruhan. .......................... 67
Gambar 4.47 Tampilan penyimpanan data pada database Mysql ........................... 68
Gambar 4.48 Folder public_html .............................................................................. 69
Gambar 4.49 List program untuk menghubungkan mikrokontroler dengan software
PLX ..................................................................................................... 69
Gambar 4.50 Tampilan software data akuisisi PLX DAQ ....................................... 70
Gambar 4.51 Grafik data keseluruhan ...................................................................... 71
Gambar 4.52 Tampilan saat website sistem pemantau bekerja dengan baik ............ 73
Gambar 4.53 Tampilan saat website sistem pemantau dalam keadaan kesalahan
server .................................................................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian sejenis dan penelitian yang akan dilakukan penulis ................. 4
Tabel 2.1 Tabel spesifikasi sensor DHT22 ............................................................. 11
Tabel 2.2 Tabel spesifikasi kelistrikan sensor BH1750 .......................................... 13
Tabel 2.3 Spesifikasi Arduino UNO ....................................................................... 15
Tabel 3.1 Pengunaan pin dan port rangkaian input ................................................. 28
Tabel 3.2 Tabel port dan pin rangkaian output ....................................................... 29
Tabel 3.3 Tabel port dan pin pada rangkaian ethernet ............................................ 30
Tabel 3.4 Tabel syarat pengendalian ....................................................................... 34
Tabel 3.5 Tabel data yang dikirimkan ..................................................................... 36
Tabel 4.1 Keterangan nama bagian gambar 4.2 ...................................................... 42
Tabel 4.2 Keterangan nama bagian gambar 4.3 ...................................................... 43
Tabel 4.3 Keterangan nama perangkat box kontrol panel greenhouse ................... 44
Tabel 4.4 Keterangan kebutuhan power suply dan perangkatanya ......................... 44
Tabel 4.5 Tabel pengujian kelembaban udara sensor DHT 22 di luar ruangan ...... 46
Tabel 4.6 Tabel pengujian suhu udara DHT22 ....................................................... 47
Tabel 4.7 Tabel nilai lux cahaya matahari dalam 12 jam ........................................ 49
Tabel 4.8 Tabel perbandingan antara alat ukur dengan sensor BH1750 ................. 51
Tabel 4.9 Tabel saat sensor tercelup penuh di air dan tidak tercelup di air ............ 53
Tabel 4.10 Tabel pengujian sensor kelembaban tanah .............................................. 54
Tabel 4.11 Keterangan bagian antarmuka website .................................................... 66
Tabel 4.12 Perkiraan kebutuhan ruang penyimpanan ............................................... 68
Tabel 4.13 Tabel pengirim dan penerima .................................................................. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara tropis memberikan banyak manfaat untuk kekayaan
tumbuhan yang memiliki banyak spesies. Anggrek alam adalah salah satu kekayaan
tumbuhan yang sangat melimpah karena sekitar 5.000 dari 20.000 spesies di seluruh dunia
terdapat di negara Indonesia. Di Indonesia semakin banyak kegiatan-kegiatan
pembudidayaan anggrek sehingga permintaan anggrek cenderung terus meningkat dari
tahun ke tahun. Anggrek sangat populer dikalangan masyarakat dan biasanya dipergunakan
untuk berbagai keperluan seperti upacara keagamaan, hiasan dan ucapan selamat.
Hongkong, Singapura dan Amerika Serikat merupakan contoh beberapa negara yang cukup
banyak mengimpor tanaman anggrek yang berasal dari Indonesia karena memiliki
keragaman serta ciri khas tersendiri sebagai bunga tropis, hal ini menyebabkan minat
masyarakat untuk memelihara tanaman anggrek dengan tujuan komersil menjadi tinggi
karena kondisi pasar di dalam dan luar negeri yang masih sangat menguntungkan.
Pengelolaan yang baik pada proses pembudidayaan anggrek dapat menjadi sumber devisa
potensial bagi negara selain dapat menjadi sumber penghasilan bagi petani anggrek dan
pendapatan untuk daerah.
Perkembangan teknologi modern memungkinkan untuk menghasilkan anggrek yang
berwarna-warni, bentuk yang menarik, dengan harga yang relatif terjangkau. Anggrek
memiliki segmen pasar untuk masyarakat golongan tertentu yang mempunyai selera tinggi
terhadap jenis bunga tertentu yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri menyebabkan
semakin meningkatnya impor anggrek. Lembaga penelitian dan pembudidayaan anggrek
dalam negeri telah mampu mengembangkan varietas-varietas baru yang mempunyai daya
saing kuat dengan produk impor. Kondisi alam dan sumber daya manusia serta dukungan
teknologi inovatif di Indonesia akan sangat mendukung pengembangan usaha anggrek.
Berkembangnya usaha anggrek dalam negeri akan mampu meningkatkan pendapatan
petani, memperindah lingkungan, menunjang pembangunan industri pariwisata, dan
menjadikan perhotelan dan perkantoran bertambah asri. Pembangunan industri anggrek
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, menambah devisa, dan membuka peluang
tumbuhnya industri [1].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pengembangan teknologi digital dengan teknologi sensor berukuran kecil akan
memudahkan membangun sebuah sistem cerdas dengan karakteristik berdaya rendah ukuran
yang kecil, dan harga yang murah, sensor ini mampu melakukan komunikasi secara nirkabel
maupun dengan kabel, sensing dan komputasi sekaligus. Sebagai negara agraris, Indonesia
justru menemui berbagai masalah seperti kekurangan lahan untuk pertanian dan sulitnya
perawatan pada tanaman. Sistem pemantauan tanaman dan kontrol untuk aplikasi
greenhouse ini dirancang sebagai salah satu rujukan cara untuk membantu permasalahan
manajemen pertanian di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi. Menggunakan
greenhouse yang berbasis teknologi informasi akan dapat meningkatkan efisiensi kerja
sehingga pada penelitian ini, diharapkan akan dapat meningkatkan produksi hasil pertanian
[2].
Negara di Asia yang sudah menerapkan penggunaan teknologi untuk
memaksimalkan pendapatan devisa negara melalui industri anggrek adalah negara Taiwan,
Taiwan juga menjadi eksportir anggrek terbesar di dunia. Iklim subptropis Taiwan ideal
untuk pertumbuhan anggrek dengan temperatur yang hangat, cahaya matahari yang cukup
berlimpah, kelembaban yang tinggi dan frekuensi hujan yang cukup hampir sepanjang tahun.
Salah satu tonggak utama perubahan dalam bisnis anggrek Taiwan dari hobi menjadi industri
adalah masuknya perusahaan negara Taiwan yaitu Taiwan Sugar Corp (TSC) pada tahun
1987 untuk memulai kegiatan bisnis di bidang florikultura dan menjadi perusahaan pertama
di Taiwan yang menjadikan tanaman anggrek sebagai sebuah industri [3].
Pada penelitian ini anggrek yang akan dibudidayakan di dalam greenhouse adalah
anggrek jenis Dendrobium. Anggrek jenis Dendrobium adalah salah satu marga anggrek
epifit yang biasa digunakan sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat
bervariasi dan indah, Dendrobium relatif mudah dipelihara. Anggrek Dendrobium
membutuhkan sinar matahari dengan sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis
Dendrobium. Suhu yang terlalu tingi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan
semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar .
Penelitian yang berkaitan dengan sistem kontrol dan pemantauan sebelumnya sudah
dibuat oleh beberapa peneliti seperti yang tercantum pada tabel 1.1 tentang Penelitian sejenis
dan penelitian yang akan dilakukan penulis:
1. Wahyu Lestariningsih dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
dengan judul “Auto Sprayer GSM : Otomatisasi pengaturan suhu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kelembapan budidaya jamur konsumsi dengan kontrol short message service
(SMS)” pada tahun 2015.
2. Lika Abraham Lomo dari Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dengan judul “smart greenhouse berbasis mikrokontroler Arduino Mega 2560
rev 3” pada tahun 2016.
3. Aris Apriyanto dari Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
dengan judul “ Rancang bangun penyiram tanaman anggrek menggunakan sensor
kelembaban dengan energi alternatif sinar matahari” pada tahun 2011.
4. Robi Syahputra dari Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau dengan judul “ Perancangan sistem penyiraman tanaman bibit sawit
secara otomatis berbasis mikrokontroler Atmega8535” pada tahun 2011.
5. Gaurav jadhav, Kunal Jadhav, Kavita Nadlamani dari Fakultas Teknik Komputer
Sapat College of Engineering India dengan judul “Environment Monitoring
System using Raspberry-Pi” pada tahun 2016.
Sistem pada penelitian ini berbasis Arduino sebagai mikrokontrolernya dengan
menggunakan 4 sensor seperti yang terdapat pada gambar 1.1 yaitu sensor suhu udara,
kelembapan udara, kelembaban tanah, dan intesitas cahaya. Menggunakan output seperti
lampu grow, kipas, Penyemprot air, dan pengkabutan. Data yang dibaca sensor-sensor
tersebut berupa data digital dan analog yang nantinya akan diolah oleh mikrokontroler
Arduino. Nilai dari input sensor akan dibandingkan dengan dengan nilai set point yang telah
ditentukan berdasarkan parameter –parameter ideal untuk tanaman anggrek, yang nantinya
akan digunakan pada sistem pengendalian di dalam greenhouse. Nilai itu akan berpengaruh
untuk menghidupkan atau mematikan output dari sistem pengendalian, untuk mempermudah
dalam melihat pemantauan greenhouse maka dibuat sebuah sistem antarmuka yang berisi
kondisi real time parameter tiap sensor dan database system yang dapat menyimpan nilai
sensor pada waktu sebelum-sebelumnya sehingga bisa dijadikan sebagai bahan laporan dan
analisis untuk petani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Tabel 1.1 Penelitian sejenis dan penelitian yang akan dilakukan penulis
Nama Mikrokontroler Input Ouput Penampil
Wahyu
Lestariningsih (2015) Arduino Uno DHT 11 Sprayer SMS
Abraham Lika (2016) Arduino Mega
2560
SHT 11, YL
69
Air Cooler,
Humidifier,
Pompa air
Matlab
R2012b
Aris Apriyanto
(2011) Atmega 16
SHT11,Solar
panel
Blower,
Pompa air LCD
Robi Syahputra
(2011) Atmega8535
LM35, sensor
808H5V5 Pompa air LCD
Gaurav jadhav dkk
(2016) Atmega 128
DHT 11,
ADIS16220,
MQ-6
- Web browser
Benediktus Dimas
Eka Prasetyanta
(2017)
Arduino UNO
DHT 22, YL
69, BH 1750,
Ethernet,
Internet
Sprayer,
kipas, lampu
grow,
pengkabutan
Website
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan purwarupa sistem kontrol dan
pemantauan pada greenhouse guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai alat bantu bagi petani anggrek untuk membudidayakan bibit tanaman
anggrek.
2. Mempermudah petani anggrek dalam memantau parameter-parameter yang
dibutuhkan oleh tanaman anggrek.
3. Menjadi acuan, rujukan dan bahan pertimbangan untuk sistem kontrol dan
pemantauan greenhouse tanaman anggrek dalam industri untuk meningkatkan
hasil dan kualitas produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.3. Batasan Masalah
Penelitian akan dibatasi pada pembuatan sistem pemantauan dan kontrol greenhouse
spesifikasi alat yang digunakan :
a. Arduino UNO sebagai mikrokontroller.
b. Ethernet shield sebagai modul untuk mengkonesikan melalui tampilan browser.
c. Menggunakan software XAMPP dalam proses pembuatan perangkat lunak.
d. DHT 22 sebagai sensor kelembaban udara dan suhu udara.
e. YL-69 sebagai sensor kelembaban tanah dengan rentang kelembapan tanah.
f. GY 302 / BH 1750 sebagai sensor intensitas cahaya.
g. Lampu grow, kipas, Sprayer, humidifier sebagai output.
h. Bibitan anggrek Dendrobium sebagai jenis tanaman yang akan dipakai dalam
penelitian.
i. Data yang akan ditampilkan dalam bentuk text dan angka berupa nilai dari
pembacaan sensor.
j. Menggunakan idhostinger sebagai hosting gratis.
1.4. Metodologi Penelitian
Metode penulisan yang digunakan adalah :
1. Menentukan topik penelitian yang berupa tujuan dan batasan masalah serta faktor-
faktor yang mendukung proses penelitian, sehingga bermanfaat bagi pengembangan
sistem dalam penelitian ini.
2. Studi kasus terhadap alat yang sudah dibuat sebelumnya, tahap ini dilakukan untuk
memahami prinsip kerja dari alat yang telah dibuat sebelumnya.
3. Studi kasus lapangan, tahap ini dilakukan untuk memahami permasalahan yang
terjadi di masyarakat dan untuk memahami ilmu pertanian yang nantinya dibutuhkan
untuk proses perancangan hardware dan software.
4. Perancangan sistem hardware dan software, tahap ini bertujuan untuk mencari
bentuk model yang optimal dari sistem yang dibuat dengan pertimbangan dari faktor
permasalahan dan kebutuhan yang telah ditentukan seperti yang suda tergambar pada
gambar 1.1 yang menunjukan blog diagram dari penelitian ini.
5. Pembuatan sistem hardware dan software, tahap ini bertujuan untuk
mengimplementasikan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Sistem bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
apabila sistem dapat mengambil data setiap sensor lalu dibandingkan dengan nilai
setpoint yang sudah ada.
6. Melakukan pengujian sistem dan dilakukan pengamatan serta pembahasan mengenai
hasil pengujian sistem tersebut agar dapat dibandingkan dengan rancangan sistem
yang diinginkan.
7. Menuliskan hasil penelitian dalam bentuk laporan hasil akhir.
Gambar 1.1. Blok diagram sistem greenhouse untuk pembibitan anggrek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Greenhouse
Teknologi greenhouse muncul pada awalanya di negara-negara subtropis, subtropis
berarti daerah tersebut tidak dilewati oleh garis khatulistiwa atau daerah ekuator. Negara
subtropis contohnya adalah Belanda, Inggris, Perancis. Negara subtropis sering terjadi badai,
hujan salju, dan angin tornado serta memiliki musim empat jenis yaitu musim panas, semi,
gugur, dan dingin. Banyaknya musim akan berakibat pada pertumbuhan tanaman karena
harus menyesuaikan kondisi iklim yang sewaktu waktu dapat berubah, Contoh saat negara
subtropis mengalami musim dingin maka kegiatan untuk pertanian pun akan terganggu. Cara
mengatasi permasalahan tersebut menggunakan greenhouse dengan sistem pengendalian
lingkungan di dalamnya .
Di daerah tropis faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman adalah kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, konsentrasi CO2, dan
intensitas cahaya [4]. Greenhouse yang berasal dari bahan tembus cahaya seperti kaca dan
plastik dapat mempengaruhi kondisi di dalam greenhouse seperti meningkatnya suhu udara
di dalam greenhouse namun greenhouse dengan menggunakan bahan yang tembus cahaya
memiliki kelebihan seperti melindungi dari siraman air hujan secara langsung. Istilah
budidaya tanaman greenhouse dapat diartikan sebagai bangunan yang tembus cahaya
sehingga matahari yang masuk kedalam greenhouse dapat berfungsi untuk perkembangan
tanaman [5].
Di Indonesia bentuk-bentuk greenhouse yang banyak dipakai adalah jenis
greenhouse yang pada bagian atapnya dapat dibuka dan ditutup. Bentuk seperti ini cocok
dikembangkan di negara-negara tropis dengan keuntungan di daerah tropis tersebut
menerima sinar matahari relatif banyak sehingga bentuk dari greenhouse harus memiliki
sirkulasi udara yang baik dan lancar. Sirkulasi yang kurang baik dapat dibantu menggunakan
kipas angin untuk membantu menggerakan udara agar bersirkulasi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.2. Community Pots
Community pots adalah jenis pot yang digunakan setelah bibit anggrek dikeluarkan
dari dalam botol. Ukuran diameter dari community pots berkisar 15-20 Cm dan
menggunakan media tanam yang berupa serabut kelapa, pakis yang dihancurkan dan serbuk
gergajian yang kasar dan sudah lapuk. Merendam media tanam menggunakan disinfektan
jenis fungisida selama 3 jam bertujuan untuk menjaga kebersihan dari media tanam dalam
community. Aturan dalam menanam bibit anggrek di community pots adalah dengan
mengatur jarak antar bibit, jika jarak antar bibit terlalu renggang maka penguapan yang
dilakukan oleh tanaman terlalu besar sehingga bibit mudah mengalami kelayuan walaupun
medianya cukup basah. Jarak yang terlalu rapat mengakibatkan fotosintesis pada bibit
anggrek tidak maksimal karena cahaya yang diterima akan terhalang oleh daun-daun
anggrek lain. Bibit yang sudah ditata maka akar –akarnya dapat ditutup kembali dengan
media tanam seperti serbuk gergajian atau pakis yang dihancurkan [6].
2.3. Anggrek Dendrobium
Anggrek jenis Dendrobium adalah salah satu jenis anggrek yang hidup secara epifit.
Gambar 2.1 adalah bibit anggrek dendrobium saat masih di community pot. Epifit adalah
tumbuhan yang tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain untuk hidupnya.
Tumbuhan epifit dapat hidup mandiri tanpa membutuhkan tanah sebagai penyangga dan
penyedia hara bagi kelangsungan hidupnya. Salah satu cara memperoleh unsur hara adalah
dengan memanfaatkan air dari hujan ataupun uap air di udara.
Gambar 2.1. Bibit anggrek Dendrobium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Anggrek Dendrobium bunganya sangat bervariasi dan indah dan untuk
pemeliharaanya relatif lebih mudah. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar matahari
dengan intensitas sedang sampai tinggi untuk dapat tumbuh secara optimal. Suhu udara yang
terlalu tinggi dapat dibantu dengan sistem pengkabutan dengan menggunakan semprotan
untuk menghindari penguapan pada tanaman anggrek yang lebih besar.
Dendrobium termasuk anggrek yang menyukai daerah panas (warm-growing
orhids). Kisaran suhu siang dapat berkisar antara 200C -300C, sedangkan kisaran suhu
malam hari dapat berkisar antara 150C -280C. Bunga anggrek dapat berbunga sepanjang
tahun terutama saat-saat pergantian dari musim hujan ke musim kemarau [7]. Layaknya
manusia, tanaman anggrek juga membutuhkan makanan dan perawatan agar tumbuh
berkembang dengan baik. . Ketinggian tempat yang ideal untuk Dendrobium di ketinggian
di bawah 400 M di bawah permukaan laut. Kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh
anggrek Dendrobium adalah cahaya, penyiraman, pemupukan [8].
2.3.1. Cahaya
Salah satu unsur penting dalam pertumbuhan tanaman adalah cahaya, cahaya
dibutuhkan oleh tanaman untuk proses fisiologi seperti proses fotosintesis, respirasi,
perkecambahan, dan penutupan dan pembukaan stomata.
Dendrobium memiliki kisaran kebutuhan cahaya yang luas dan memerlukan naungan
cahaya penuh. Dendrobium phalaenopsis dan tipe bulat lainnya memerlukan intensitas
cahaya yang lebih redup dibanding dengan Dendrobium tipe melintir (Antelope-type),
misalnya Dendrobium veratrifolium dan Dendrobium discolour. Untuk jenis anggrek
Dendrobium memerlukan intensitas cahaya 50 %-95 %. Mengatur besarnya intensitas
cahaya dapat menggunakan atap berupa kasa, jaring net, paranet, atap plastik, kaca warna
putih.
Besarnya intensitas cahaya berpengaruh langsung pada besarnya suhu udara.
Tanaman anggrek yang tumbuh di daerah tropis membutuhkan temperatur yang tinggi.
Temperatur yang melebihi suhu 400C mengakibatkan tanaman anggrek tidak dapat tumbuh
baik dan sebaliknya pada temperatur kurang dari suhu 100C juga mengakibatkan anggrek
tidak dapat tumbuh maksimal [7].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.3.2. Penyiraman
Fungsi penyiraman adalah untuk menjaga kesehatan tanaman karena berfungsi untuk
proses penguapan atau evaporasi. Waktu yang tepat untuk melakukan penyiraman adalah
pada pagi hari dan sore hari karena pada waktu tersebut penguapan berada pada posisi yang
rendah tetapi penyiraman tergantung aliran udara di lingkungan sekitar, kelembaban udara,
dan pencahayaan yang diterimanya. Dendrobium adalah jenis anggrek lebih menyukai
kondisi agak kering. Pada dasarnya anggrek lebih suka kering daripada terlalu basah. Air
yang digunakan sebaiknya air sumur dengan pH 5.6-6.6, air hujan dapat pula digunakan dan
merupakan air yang paling baik. Kelembaban udara yang diperlukan oleh Dendrobium
adalah sekitar 60%-85% [7]. Penyiraman pada Dendrobium sebaiknya dilakukan ketika
media tanam sudah mulai mengering. Cara mengatasi serangan penyakit dan hama dari
bakteri dan jamur maka sebaiknya jangan menyiram anggrek saat anggrek memasuki fase
istirahat [8].
2.3.3. Pemupukan
Pemupukan diperlukan sebanyak dua hingga tiga minggu sekali untuk keperluan
tanaman berbunga, dapat digunakan pupuk dengan N-P-K:20-10-20 [4], demikian pula
untuk pertumbuhan sepanjang tahunnya. Dendrobium juga membutuhkan nutrisi yang baik
bagi pertumbuhan dan pembungaan. Tanpa nutrisi yang cocok, Dendrobium tidak akan bisa
tumbuh dan berbunga dengan baik. Pupuk dapat juga menggunakan bahan-bahan alami
seperti air sisa cucian beras, air sisa cucian daging ikan, dan larutan penyedap masakan [7].
2.4. Sensor kelembaban udara dan suhu (DHT22)
DHT22 atau AM20302 adalah sensor yang berguna untuk mengukur suhu dan
sekaligus kelembaban udara. Sensor DT22 memiliki 3 pin seperti pada gambar 2.2 yang
terdiri dari VCC, Data, dan GND. Digital capacitive relative humidity and temperature
sensor module atau biasa disingkat dengan DHT memiliki spesifikasi tertentu, Tabel 2.1
menunjukan tabel spesifikasi dari sensor DHT 22. Sensor DHT22 memerlukan catu daya
sebesar 3 V DC hingga 5 V DC. Pengukuran suhu yang dapat dilakukan oleh DHT22 antara
-400C – 800C , dengan tingkat presisi pengukuran suhu mencapai 0,50C. Pengukuran
kelembaban udara dapat mengukur kelembaban antara 0 %Rh – 100 %Rh dengan tingkat
presisi mencapai 2 %Rh [9] :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1. Keluaran DHT22 sudah berupa sinyal digital dengan konversi dan perhitungan
dilakukan oleh MCU (Mikrokontroler) 8-bit.
2. Mampu mentransmisikan sinyal keluaran melewati kabel yang panjang hingga 20
meter sehingga cocok untuk ditempatkan di mana saja.
Gambar 2.2. Sensor DHT22.
Tabel 2.1. Tabel spesifikasi sensor DHT22 [9].
2.5. Sensor Soil Moisture2 (YL-69)
Sensor Soil Moisture terdiri dari dua elektroda. Elektroda adalah konduktor yang
digunakan untuk bersentuhan dengan bagian non logam. Sensor kelembaban tanah ini dapat
membaca kadar air di sekitarnya. Proses kerja dari sensor ini adalah arus akan dilewatkan
pada elektroda, melalui tanah, kadar air pada tanah akan menentukan nilai kelembaban
tanah. Resistansi pada modul sensor akan tinggi jika kondisi tanah dalam keadaan kering
sementara jika kondisi tanah dalam keadaan basah atau kelembaban tanah tinggi maka
tingkat resistansinya akan rendah. Pada sensor ini terdapat driver untuk masukan tegangan
serta keluaran sehingga sensor ini memiliki dua output yaitu digital dan analog. Sensor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kelembaban tanah dapat dilihat di gambar 2.3 pada gambar 2.3 sensor kelembaban tanah
memiliki 4 pin yang masing masing dihubungkan ke VCC, port analog, port digital, dan
ground [10].
Gambar 2.3. Sensor YL 69.
Berikut adalah spesifikasi dari YL -69 :
Tegangan power : 3.3 V / 5 V
Arus : 35 mA
keluaran : Analog dan Digital
dimensi panel : 3.0 Cm x 1.6 Cm
dimensi probe : 6.0 Cm x 3.0 Cm
untuk mengkonversi pembacaan sensor menjadi satuan % Rh menggunakan persamaan :
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝐷𝐶 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝐷𝐶 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝐷𝐶 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝐷𝐶 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑥 100 % (1.1)
2.6. Sensor intensitas cahaya BH 1750
Modul sensor intensitas cahaya BH1750 adalah sensor cahaya digital yang memiliki
keluaran sinyal digital, sehingga tidak memerlukan perhitungan yang rumit. Menggunakan
komunikasi I2C dengan kemampuan mendeteksi cahaya 1-65535 lx. Bentuk modul ini
ditunjukan di gambar 2.4. Sensor BH1750 ini lebih akurat dan lebih mudah digunakan jika
dibandingkan dengan sensor lain seperti foto diode dan LDR (Light Dependent resistor)
yang memiliki keluaran sinyal analog dan perlu melakukan perhitungan untuk
mendapatkan data intensitas cahaya. Sensor cahaya digital BH1750 ini dapat melakukan
pengukuran dengan keluaran satuan lux (lx) tanpa perlu melakukan perhitungan terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dahulu. Modul BH1750 memerlukan tegangan 3,3 V DC – 5,5 V DC dan menggunakan IC
BH1750FVI [11].
Gambar 2.4. Sensor BH1750.
Lumens adalah satuan terang gelapnya cahaya. Semakin besar lumen maka semakin terang
cahayanya. Pada sensor ini menggunakan Lux = 1 Lm/m2 , satu lux sama dengan satu
lumen per meter persegi [12].
Tabel 2.2.Tabel spesifikasi kelistrikan sensor BH1750.
Tabel 2.2 menunjukan tabel spesifikasi BH1750, menggunakan tegangan kerja 3.3 V dan
berkomunikasi menggunakan I2C dengan Frekuensi SCL sebesar 400 KHz. Beberapa
kelebihan sensor BH1750 dibandingkan dengan LDR.
1. Keluaran sensor sudah dikonversi menggunakan ADC (Analog to Digital Coverter)
bersolusi tinggi sebesar 16 bit.
2. Menggunakan I2C antarmuka, sehingga mampu digunakan oleh mikrokontroler
modern.
3. Tidak diperlukan kalkulasi secara manual, data yang dihasilkan merupakan tingkat
fluks sehingga sesuai dengan persepsi mata manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Mampu mendeteksi tingkat intensitas yang luas, dari kondisi gelap total hingga
cahaya matahari langsung.
5. Memiliki filter terhadap derau cahaya (Light noise) pada frekuensi 50 Hz/60 Hz
yang dipancarkan oleh peralatan elektronik.
6. Hampir tidak terpengaruh oleh cahaya inframerah.
1 lux adalah fluks luminitas yang terukur pada saat suatu objek seluas satu meter persegi
terpapar cahaya secara merata. Contoh luminous flux pada contoh suatu kondisi [13].
1. Malam hari tanpa cahaya (0.001 – 0.02 Lux).
2. Malam hari saat bulan purnama (0.3 Lux).
3. Diluar ruangan,cuaca berawan (50-500 lux).
4. Dalam ruangan saat cuaca berawan (5-50 Lux).
5. Cahaya lampu rumah (50-60 Lux).
2.7. Arduino UNO
Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik terbuka (open source),
berbasis pada hardware dan software yang fleksibel dan mudah digunakan yang ditujukan
untuk para penghobi elektronika dan setiap orang yang tertarik dalam membuat objek atau
lingkungan yang interaktif. Bentuk fisik hardware papan Arduino UNO dapat dilihat pada
gambar 2.5.
Menurut Massimo Banzi dalam bukunya “Getting Started with Arduino”, arduino
didefinisikan sebagai sebuah platform komputasi fisik (physical computing) yang open
source, yang terdapat pada board input ouput sederhana. Platform komputasi fisik sendiri
mempunyai makna yang berarti sebuah sistem fisik yang interaktif dengan penggunaan
software dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespon situasi dan kondisi yang ada
di dunia nyata.
Kelebihan Arduino dari platform hardware mikrokontroller lain adalah :
1. IDE Arduino merupakan multiplatform, yang dapat dijalankan di berbagai sistem
operasi seperti Windows, Macintosh, dan Linux
2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE Processing, yang mempunyai kelebihan
dalam hal kesederhanaanya sehingga mudah digunakan.
3. Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port USB, bukan
port serial. Hal ini sangat berguna karena komputer jaman sekarang jarang sekali
yang mempunyai port serial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Arduino adalah hardware dan software yang bersifat open source, semua orang dapat
mengunduh software dan gambar rangkaian Arduino tanpa harus membayar kepada
pembuat Arduino.
Gambar 2.5. Arduino Uno [14].
Arduino UNO memiliki spesifikasi yang berbeda dengan seri papan Arduino lainnya.
Tabel 2.3 memperlihatkan spesifikasi dari Arduino UNO. Arduino UNO menggunakan
mikrokotroler Atmega328, memiliki tegangan kerja 5 V dan memiliki port untuk input
tegangan hingga 12 V. Memiliki 14 buah pin input/output digital (6 buah pin bisa digunakan
untuk PWM (Pulse Width Modulation), (6 buah pin input untuk analaog), dengan osilator
keramik 16 MHz, port USB [14].
Tabel 2.3. Spesifikasi Arduino UNO.
Mikrokontroller Atmega328
Arsitektur AVR
Tegangan operasi 5 V
Flash Memory 32 KB of which 0.5 KB used bootloader
SRAM (Static Random Access Memory) 2 KB
Kecepatan Clock 16 MHz
Analog I/O Pin 6
EEPROM 1 KB
Arus DC per I/O 40 mA I/O pin, 50 mA di pin 3.3 V
Tegangan input 7 – 12 V
Digital I/O pin 20 (6 diantaranya untuk PWM)
Lebar PCB 53.4 x 68.6 mm
Berat 25 Gram
Arduino IDE menggunakan mikrokontroler Atmega328P. ATmega328 adalah chip
mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel Karena kapasitas memori flasnya 32 KB maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
chip ini diberi nama Atmega328. Chip lain yang memiliki memori 8 KB diberi nama
Atmega8. Atmega328 adalah chip yang dipergunakan dalam board Arduino. Mikrokontroler
ini memiliki beberapa fitur antara lain [15].
1. Memiliki 32 x 8-bit register serba guna. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock
16 MHz.
2. 32 KB Flash memory dan pada Arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2
KB dari flash memori sebagai bootloader.
3. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semipermanent karena EEPROM
tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
4. Memiliki SRAM ( Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
5. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
6. Master / Slave SPI Serial interface.
2.8. Arduino IDE
Arduino IDE (Integrated Development Environment) berfungsi sebagai software
untuk memprogram mikrokontroler Arduino. IDE Arduino adalah software yang disediakan
oleh arduino yang berfungsi untuk menulis dan mengupload program ke papan Arduino.
Software ini dapat dijalankan di sistem operasi Windows, Mac OS X dan linux, ditulis
dengan menggunakan Java [16]. Gambar 2.6 merupakan tampilan dari IDE Arduino yang
berisi dari berbagai perintah seperti berikut :
1. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan
mengedit program dalam bahasa Processing.
2. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)
menjadi kode biner.
3. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
memory di dalam papan arduino.
Berikut adalah penjelas bagian bagian dalam IDE Arduino.
1. Verify : Tombol ini berfungsi untuk meng-compile program yang
akan diunggah ke papan Arduino. Sebelum megunggah program maka harus di
verifikasi terlebih dahulu, jika terdapat error maka akan muncul pesan error .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Upload : Tombol ini berfungsi untuk mengupload sketch yang telah
ditulis ke board Arduino.
3. New : Tombol untuk membuka tab program baru.
4. Open : Tombol untuk membuka program yang pernah kita simpan.
5. Save : Tombol untuk menyimpan program yang telah ditulis.
6. Serial monitor : Tombol untuk membuka tab serial monitor, mengetahui apa
yang Arduino kirimkan. Sangat berguna untuk proses debugging.
7. Sketch name : Nama file sketch yang sedang aktif.
8. Code area : Area untuk menulis program.
9. Message area : Pesan yang menampilkan apakah status proses compile dan
upload berhasil, sekaligus menampilkan pesan jika terdapat kesalahan pada
program.
10. Text console : Area ini akan menampilkan bagian mana terdeteksi
kesalahan, sehingga memudahkan pengguna untuk menyunting sketch.
Gambar 2.6. Software Arduino IDE.
2.9. Modul Ethernet Shield
Ethernet shield berfungsi untuk membantu Arduino dapat terhubung ke jaringan
internet dengan menggunakan chip Wiznet W5100 yang sudah terpasang di Ethernet shield
Arduino. Gambar 2.7 menunjukan bentuk fisik dari modul Ethernet dari Arduino yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
memiliki slot micro-SD untuk digunakan menyimpan file yang dapat diakses menggunakan
jaringan internet.
Ethernet shield memiliki koneksi standar RJ-45, menggunakan komunikasi SPI
antara Arduino dengan Ethernet shield. Pin yang digunakan adalah pin 10, 11, 12, 13 untuk
berkomunikasi dengan Ethernet dan SD Card. Pin-pin tersebut sudah digunakan untuk
berkomunikasi dengan Ethernet shield maka pin-pin tersebut tidak dapat digunakan untuk
input/output [17].
Berikut fitur-fitur dan kebutuhan yang dimiliki oleh Ethernet shield.
1. membutuhkan mikrokontroller Arduino.
2. menggunakan tegangan 5 V yang disuply dari Arduino.
3. menggunakan Ethernet Controller W5100.
4. memiliki kemampuan kecepatan koneksi 10/100 MB.
5. menggunakan komunikasi SPI untuk berkomunikasi dengan Arduino.
Gambar 2.7. Ethernet shield Versi 1 tampak depan dan belakang.
2.10. Database MySQL (My Structured Query language)
Database digunakan untuk menyimpan data yang manajemen basis data sehingga
data yang tersimpan dapat diambil/dibaca sewaktu-waktu. Data yang disimpan di database
bisa digunakan sebagai bahan laporan dan analisis. Penelitian ini menggunakan database
MySQL. MySQL adalah sebuah program yang berfungsi untuk membuat dan mengelola
data atau bisa juga disebut sebagai DBMS (Database Management System) [18].
2.11. Web Client
Client merupakan sistem atau proses yang melakukan permintaan data ke server.
Server merupakan sistem yang menyediakan data yang diminta oleh client sehingga client
dan server adalah cara menyalurkan aplikasi antara server dan client.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Client menerima permintaan lalu pesan diteruskan ke server dan menunggu respon.
Saat server menerima permintaan tersebut kemudian hasil dari pemrosesan diberikan kepada
client.
2.12. PHP
Hypertext Prepocessor adalah singkatan dari PHP yaitu bahasa pemrograman yang
digunakan secara luas untuk menangani pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa
digunakan bersamaan dengan HTML. Sejarah dari PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdof pada
tahun 1994, namun nama awal dari PHP adalah personal home page tools yang selanjutnya
berganti nama menjadi FI forms interpreter. Kemudian pada versi 3.0 nama bahasa
pemrograman ini kembali berubah menjadi saat ini yaitu Hypertext Prepocessor saat ini
versi terbaru adalah versi ke-5 [18].
2.13. SPI
Serial Peripheral Interfaces atau SPI adalah interface komunikasi serial secara
sinkron yang digunakan pada jarak pendek. SPI Bus menggunakan 4 kabel yaitu
MISO,MOSI,SCLK, dan CE. Komunikasi pada SPI perlu dikonfigurasi untuk menjadi
master dan slave. MISO (Master In Serial Out) atau Serial In digunakan sebagai jalur data
dari slave ke master. MOSI (Master Out Serial In) atau serial out digunakan sebagai jalur
data dari master ke slave, SCLK sebagai clock [18].
Gambar 2.8 menunjukan proses kerja dari komunikasi SPI. Komunikasi SPI
menggunakan register geser 8 bit, setiap clock yang dihasilkan dari SCLK akan
mempertukarkan data antara master dan slave sebanya 1 bit per 1 clock. Clock yang
dibutuhkan untuk mempertukarkan semua register di master dan slave adalah 8 clock.
Gambar 2.8. Komunikasi SPI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.14. Hosting
Hosting merupakan salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat di internet
yang digunakan untuk menyimpan data-data situs mulai dari situs perorangan atau organisasi
yang ingin untuk menampilkan layanan jasa atau produknya di web. Situs yang ditampilkan
di web akan bersifat online sehingga banyak orang bisa mengaksesnya karena sudah
disimpan dalam suatu host [19].
Salah satu hosting yang memberikan fasilitas gratis adalah idhostinger.co.id. fasilitas
yang diberikan oleh idhostinger.co.id :
1. Disk space 2000 MB
2. Bandwith 100 GB
3. Tanpa iklan/banner
4. Gratis website builder
5. Script auto installer
6. Gratis 2 e-mail
Gambar 2.9. Logo hostinger.co.id
2.15. Router
Router adalah sebuah alat jaringan yang mengarahkan aliran lalu lintas jaringan yang
berfungsi membagi dan mendistribusikan alamat IP sehingga beberapa komputer dapat
terhubung dalam satu jaringan. Salah satu keterbatasan router adalah router hanya
merupakan titik tunggal keamanan sehingga akan mudah diserang oleh penyusup di internet
[20].
Gambar 2.10. Router portable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pada saat ini teknologi router semakin canggih sehingga bentuk lebih kecil seperti
yang ditunjukan pada gambar 2.10 namun memiliki kemampuan yang sama dengan router
ukuran besar sehingga router yang ukuranya kecil dapat menjadi router portable yang
memiliki kelebihan dapat dibawa kemana-mana.
2.16. Kabel jaringan UTP ( Unshielded Twisted Pair )
Dalam jaringan komputer kabel berfungsi sebagai jalur yang menghubungkan antara
perangkat satu dengan perangkat lain. Salah satu jenis kabel dalam jaringan komputer adalah
kabel jenis UTP ( Unshielded Twisted Pair ), kabel UTP berfungsi sebagai kabel jaringan
LAN (Local Area Network) pada sistem jaringan komputer. Kabel UTP terbuat dari bahan
yang dapat mudah menghantarkan data yaitu tembaga dan terisolasi dari plastik yang dapat
melindungi dari gangguan luar seperti api dan air. Kabel UTP memiliki 4 kabel di dalamnya
yang masing-masing memiliki warna yang berbeda. Kabel UTP memiliki warna seperti
warna putih untuk paket data, warna biru untuk paket suara, warna cokelat untuk
menghantarkan tegangan DC. Kabel UTP membutuhkan sebuah konektor untuk
penghubung antara kabel dan hardware. Umumnya kabel UTP menggunakan konektor jenis
RJ45 (Registered Jack) seperti yang ditunjunkan pada gambar 2.11 [21].
Gambar 2.11. Kabel UTP dan konektor RJ45
2.17. Relay
Relay adalah komponen elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian yaitu
elektromagnet atau koil dan mekanikal. Gambar 2.12 adalah bentuk relay dengan
menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan kontak saklar sehingga relay
dapat menghantarkan listrik bertenggangan lebih tinggi daripada dengan tegangan untuk
mengoperasikanya [22]. Jenis jenis relay terbagi menjadi jumlah pole dan throw nya. Pole
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
adalah banyaknya kontak yang dimiliki oleh sebuah relay sedangkan throw adalah
banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah kontak. Berikut adalah penggolongan relay
berdasarkan jumlah pole dan throw. Kontak relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi tertutup
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi terbuka
Gambar 2.12. Bentuk relay dan simbol relay
2.18. Komponen aktuator
Aktuator adalah salah satu proses dalam sistem pengendalian yang berfungsi sebagai
aksi dalam proses pengendalian. Pada penelitian ini akan menggunakan 4 aktuator yang
akan mengendalikan greenhouse untuk bibit tanaman anggrek. Terdiri dari kipas, pompa air
dengan sprayer, lampu grow dan humidifier.
2.18.1. Pompa air dan sprayer
Fungsi dari pompa air dan sprayer adalah untuk memompa dan mendorong air dari
sumber air ke proses selanjutnya. Sprayer berfungsi untuk memecahkan air dari yang
sebelumnya 1 sumber besar menjadi tetesan-tetesan kecil dan didistribusikan secara merata.
berikut adalah spesifikasi dari pompa air dan sprayer yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.13. Pompa air DC
Spesifikasi pompa air :
Tegangan kerja : 12 VDC
Daya hisap/sedot : 3,2 liter/menit
Tekanan semburan air : 80 Psi
Spesifikasi sprayer :
Diameter spray 0.8 m per 1 bar
Debit aliran 13 - 28 lph (liter/jam)
Gambar 2.14. Mulut penyemprot pada sprayer.
2.18.2 Kipas
Kipas pada penelitian ini berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar greenhouse
ke dalam greenhouse sehingga aliran udara dan sirkulasi di dalam greenhouse tetap terjaga.
Sirkulasi udara yang tidak berfungsi dengan baik di dalam greenhouse mengakibatkan pada
tumbuhnya penyakit dan hama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Spesifikasi kipas :
Tegangan : DC 12V
Arus : 0.11A
Bahan : Plastik
Tipe : Brushless
Gambar 2.15. Kipas angin DC
2.18.3 Lampu Grow
Lampu pada greenhouse digunakan untuk menstabilkan pencahayaan di dalam
greenhouse. Lampu yang digunakan adalah jenis lampu LED (Light Emitting Diode), lampu
LED mempunyai banyak jenis salah satunya adalah lampu LED untuk tanaman atau biasa
disebut LED Grow. Lampu jenis grow adalah lampu yang dikhusukan untuk membantu
fotosintesis tanaman karena lampu ini didesain khusus untuk tanaman. Tanaman
membutuhkan cahaya yang terlihat oleh mata atau visible light dengan ketentuan spektrum
400 nm– 700 nm. Warna LED yang digunakan untuk tanaman biasanya berwarna merah dan
biru karena warna tersebut adalah warna utama dalam proses fotosintesis [23]. Gambar
lampu grow ditunjukan pada gambar 2.16.
Gambar 2.16. Lampu grow
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.18.4. Humidifier
Humidifier adalah alat untuk mengatur kelembaban udara. Kelembaban udara dapat
diukur menggunakan alat ukur yang bernama Hygrometer dengan satuan (%), kelembaban
udara memiliki kandungan total uap air di udara dan berpengaruh terhadap evaporasi atau
penguapan air. Kelembaban udara juga mempengaruhi pertumbuhan dari bibit anggrek
karena berpengaruh pada penguapan [24]. Gambar humidifier seperti pada gambar 2.17.
Gambar 2.17. Humidifier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1. Diagram blok sistem
Prinsip kerja dari sistem pemantauan dan kontrol greenhouse untuk tanaman anggrek
ini digambarkan pada gambar 3.1. Sensor pada greenhouse terdiri dari sensor kelembaban
udara, suhu udara, kelembaban tanah, dan intensitas cahaya. Aktuator untuk mengendalikan
kondisi di dalam greenhouse terdiri dari pompa air dan sprayer, pengkabutan, kipas dan
lampu grow. Data sensor yang diambil oleh mikrokontroler adalah data dari sensor
kelembaban dan suhu udara, intensitas cahaya, dan kelembaban tanah, setelah didapat
pembacaan dari sensor kemudian sensor membandingkan dengan nilai set point yang sudah
ditentukan didalam program mikrokontroler. Nilai set point yang digunakan adalah nilai-
nilai kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh bibit anggrek, hasil dari pembandingan antara
nilai sensor dengan nilai set point berfungsi untuk memberikan perintah untuk aktuator
mengendalikan kondisi di dalam greenhouse.
Gambar 3.1. Blok diagram sistem.
Aktuator yang ada di dalam greenhouse juga disesuaikan dengan kebutuhan bibit
anggrek seperti model penyiraman sprayer, pengkabutan dan lampu grow. Nilai-nilai input
yang dibaca oleh sensor akan dikirimkan dan disimpan di dalam database yang kemudian
akan ditampilkan di penampil web melalui modul ethernet, sehingga kondisi di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
greenhouse dapat dipantau secara real time menggunakan komputer dengan penampil
antarmuka web browser. Halaman web akan menampilkan kondisi di dalam greenhouse
seperti nilai kelembaban udara, suhu udara, kelembaban tanah, dan intensitas cahaya, selain
dalam bentuk angka nantinya juga akan digunakan tulisan sebagai penampil di halaman web
agar lebih mudah dipahami oleh pengguna. Hosting yang akan digunakan dalam penelitian
ini menggunakan hostinger gratis dari https://www.hostinger.co.id/.
3.2. Perancangan perangkat keras
Perancangan perangkat keras berisi rancangan yang berisi rancangan rangkaian
elektronika dan rancangan fisik greenhouse.
3.2.1. Rangkaian input sensor
Rangkaian yang terdapat pada gambar 3.2 menunjukan rangkaian input sensor. Input
sensor terdiri dari 3 sensor dan menggunakan 4 port mikrokontroler. Semua sensor
menggunakan sumber tegangan sebesar 5 VDC. Tabel 3.1 merupakan pembagian alokasi
pin untuk rangkaian input sensor. Sensor DHT22 menggunakan port digital 2 sebagai port
data karena output dari DHT22 sudah berupa bentuk sinyal digital. Sensor YL69
menggunakan port A0 sebagai port data karena output dari YL69 masih berupa analog dan
menurut keterangan petunjuk dari sensor YL69 untuk output analog lebih akurat dalam
pembacaanya. Sensor BH1750 sebagai sensor intensitas cahaya menggunakan port A4 dan
A5 sebagai port data karena menggunakan komunikasi I2C maka output dari BH1750
menggunakan A4 dan A5 sebagai SDA (Serial Data) dan SCL (Serial Clock).
Gambar 3.2. Rangkaian input sensor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 3.1 Pengunaan pin dan port rangkaian input.
Port Arduino Pin sensor Keterangan
2 2 (DHT 22) Data sensor DHT22
A0 2 (YL 69) Data sensor YL 69
A4 4 SDA BH1750 Serial Data BH1750
A5 3 SCL BH1750 Serial Clock BH1750
3.2.2. Rangkaian output
Rangkaian output pada penelitian ini digambarkan pada gambar 3.3 menggunakan
modul relay dengan jumlah relay sebanyak 4 buah yang masing-masing digunakan sebagai
saklar aktuator seperti kipas, pengkabutan, lampu grow, pompa air dan sprayer. Tabel 3.2
berisi informasi alokasi pin dan port yang digunakan pada rangkaian output. Port yang
digunakan adalah port 3 terhubung dengan IN1 berfungsi sebagai saklar kipas, port 4
terhubung dengan IN2 berfungsi sebagai saklar pompa air, port 5 terhubung dengan IN3
berfungsi sebagai saklar humidifier, port 6 terhubung dengan IN4 berfungsi sebagai saklar
lampu grow. Relay ini dapat dioperasikan menggunakan tegangan 5 VDC.
Gambar 3.3. Rangkaian output untuk mengendalikan kondisi greenhouse.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3.2. Tabel port dan pin rangkaian output.
Port Arduino Pin Keterangan
3 IN 1 relay Relay Kipas
4 IN 2 relay Relay Pompa
5 IN 3 relay Relay Pengkabutan
6 IN 4 relay Relay lampu grow
Modul relay ini menggunakan relay dengan merek Songle dan dioperasikan dengan
tegangan 5 VDC memiliki kemampuan mengalirkan tegangan AC sebesar 250 VAC dan
arus 10 A. Merujuk pada datasheet, berikut pada gambar 3.4 adalah skema rangkaian pada
rangkaian modul relay.
Gambar 3.4. Rangkaian modul relay berdasarkan datasheet.
3.2.3. Rangkaian ethernet
Modul ethernet digunakan untuk mengirimkan data ke penampil web sekaligus
sebagai web server. Komunikasi antara Arduino dengan ethernet menggunakan SPI, dengan
menggunakan pin MOSI, MISO, SCK dan SS. Ethernet didesain khusus seperti Arduino
maka penggunaannya hanya menambahkan Ethernet di atas mikrokontroler Arduino
sehingga tidak membutuhkan kabel jumper.
Gambar 3.4 menunjukan rangkaian antara Arduino dengan Ethernet. Tabel 3.3
merupakan tabel alokasi penggunaan port dan pin pada papan Arduino dan papan Ethernet.
Rangkaian ini menggunakan port Arduino 10, 11, 12, 13 dan pada papan Ethernet
menggunakan pin ETHCS, MOSI, MISO, SCK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 3.5. Perancangan Arduino dengan ethernet.
Tabel 3.3. Tabel port dan pin pada rangkaian ethernet.
Port Arduino Pin Ethernet Keterangan
10 ETHCS Ethernet controller
11 MOSI Master Out Slave In
12 MISO Master in Slave Output
13 SCK Serial Clock
3.3. Perancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunak berisi proses perancangan yang berkaitan dengan
komputer sebagai pemrosesanya. Perancangan perangkat lunak pada penelitian ini
mencakup perancangan tampilan di web browser, perancangan diagram alir utama hingga
diagram alir pada sub-sub bagian yang nantinya akan digunakan untuk membantu dalam
membuat program pada mikrokontroler maupun di komputer.
3.3.1. Perancangan tampilan di web browser
Sistem pemantauan pada penelitian ini menggunakan web browser yang ada pada
komputer. desain dari tampilan seperti yang digambarkan pada gambar 3.6. Sistem
pemantauan ini akan memantau kondisi di dalam greenhouse pembibitan anggrek secara
otomatis dan akan ditampilkan secara real time.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 3.6. Rancangan sistem tampilan GUI.
Nilai-nilai sensor yang dikirim oleh sensor-sensor akan ditampilkan dalam bentuk
angka dan teks yang meliputi sensor-sensor input seperti nilai kelembaban udara, suhu udara,
kelembaban tanah, dan intensitas cahaya. Data yang diterima, selain ditampilkan juga akan
disimpan di dalam database sehingga pengguna bisa melihat hasil pemantauan pada hari
sebelumya. Data yang tersimpan berisi hari, tanggal, tahun jam, menit, detik dan nilai-nilai
input dari pembacan sensor.
3.3.2. Perancangan program utama
Perancangan program utama pada penelitian ini seperti pada diagram alir pada
gambar 3.7. Program diawali dengan inisialisasi port mikrokontroler yang akan digunakan,
seperti port untuk sensor-sensor, ethernet shield dan port untuk aktuator. Lalu program
untuk membaca data sensor, setelah sensor berhasil membaca kondisi nilai maka selanjutnya
nilai-nilai yang sudah dibaca oleh sensor kemudian masuk ke proses pengendalian. Proses
pengendalian bertujuan untuk menentukan kondisi aktuator apakah aktif atau tidak aktif
berdasarkan nilai-nilai sensor yang sudah dibaca oleh sensor. Proses pengiriman data dan
kondisi aktuator ke web bertujuan untuk menampilkan dan menyimpan nilai-nilai sensor ke
dalam bentuk antarmuka dan database. Pengiriman data ini diproses oleh mikrokontroler
yang berkomunikasi dengan modul ethernet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 3.7. Diagram alir program utama.
3.3.3. Sub pembacaan sensor
Gambar 3.8 menunjukan proses dari diagram alir sub pembacaan sistem. Pada
diagram alir sub pembacaan sensor, berfungsi untuk membaca dan mengambil data yang
dilakukan oleh sensor. Sensor membaca port yang digunakan oleh tiap sensor kemudian
setelah mikrokontroler mengenali sensor dan dapat membaca port dari sensor,
mikrokontroler mengambil data tiap-tiap sensor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 3.8. Diagram alir sub pembacaan sensor.
Proses pembacaan sensor terbagi menjadi 3 proses. Sensor DHT22
menggunakan proses digtal, sensor YL 69 menggunakan proses analog, sensor BH1750 dan
menggunakan proses komunikasi I2C.
Proses pengambilan data digital dari DHT22 menggunakan data digital dalam bentuk
biner yang membawa data suhu dan kelembaban, bentuk biner tersebut kemudian dikonversi
menjadi bentuk desimal sehingga bentuk desimal tersebut dapat dibaca pada mikrokontroler
kemudian nilai desimal menunjukan nilai suhu dan kelembaban pada sensor.
Proses pengambilan data analog pada sensor YL 69 menggunakan data analog dari
sensor, data tersebut berupa data dari 0-1023, kemudian nilai analog dari sensor kemudian
proses di dalam mikrokontroler. Data analog memiliki kelebihan daripada data digital karena
data analog lebih akurat dalam pembacaan sensor.
Proses pada BH1750 menggunakan komunikasi I2C untuk mengakses sensor. Setiap
sensor ataupun komponen yang menggunakan komunikasi I2C memiliki alamat yang
digunakan untuk mengkakses komponen tersebut. Sensor BH1750 memiliki alamat pada
0x23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.3.4. Sub pengendalian greenhouse
Pada proses pengendalian berfungsi untuk mengendalikan kondisi greenhouse.
Proses sub pengendalian seperti di gambar 3.9 yang menggambarkan alur proses
pengambilan keputusan yang akan dikontrol oleh mikrokontroler. Nilai-nilai sensor yang
sudah dibaca dan diambil oleh mikokontroler kemudian akan dibandingkan dengan nilai-
nilai set point yang sudah ditetapkan. Nilai set point merupakan nilai batas minimal dan
maksimal, sehingga jika nilai sensor melewati nilai atau dibawah nilai maka mikrokontroler
akan memproses dan melakukan aksi melalui aktuator agar kondisi di dalam greenhouse
dapat sesuai dengan kondisi yang diperlukan. Nilai-nilai set point yang dibuat oleh penulis
merupakan nilai-nilai yang dianjurkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya tentang tanaman
anggrek seperti yang tertera pada tabel 3.5.
Tabel 3.4. Tabel syarat pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3.9. Diagram alir sub pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.3.5. Sub menerima dan menyimpan database
Proses pengiriman data ke web berfungsi untuk menghubungkan mikrokontroler ke
komputer untuk ditampilkan ke dalam penampil web. Gambar 3.10 merupakan diagram alir
yang digunakan untuk sub pengiriman data ke web maka proses selanjutnya adalah
menampilkan data tersebut pada halaman web. Proses pengiriman data dengan
mikrokontroler memutuhkan modul ethernet dengan mengirimkan alamat IP (Internet
Protocol) terlebih dahulu.
Modul ethernet sebelum digunakan untuk melakukan pengiriman, sebelumnya harus
ada pegaturan MAC address (Media Access Control), dan alamat IP web yang digunakan.
Sebelum dikirim, mikrokontroler akan melakukan pengolahan data mengenai data-data yang
akan dikirimkan. Data yang sudah diolah selanjutnya akan dihubungkan ke server melalui
port yang digunakan server. Mikrokontroler dapat mengirimnkan data ke penampil web jika
sudah sudah terhubung antara server dengan mikrokontroler.
Data yang dikirimkan berupa data tiap sensor berdasarkan waktu. Berikut adalah
data-data yang diambil dan dikirimkan ke server.
Tabel 3.5. Tabel data yang akan dikirimkan
Intensitas cahaya suhu Kelembaban udara Kelembaban tanah
Jumlah karakter 4 2 2 4
Gambar 3.10. Diagram alir sub pengiriman data ke web.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Data yang sudah dikirimkan dari mikrokontroler akan di proses oleh id hostinger
yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan mengelola database. Id hostinger akan
menerima data yang dikirimkan oleh mikrokontroler melalui modul ethernet. Data yang
sesuai dengan permintaan client maka selanjutnya akan disimpan ke dalam database yang
tersedia di id hostinger. Langkah untuk menghubungkan dengan tampilan antarmuka di web
browser maka database yang ada di id hostinger harus dikoneksikan dengan desain tampilan
antarmuka di web browser agar dapat tertampil sesuai dengan kolom-kolom yang tersedia.
3.4. Perancangan greenhouse
Perancangan ini berisi tentang rancangan desain bangunan greenhouse pembibitan
anggrek namun dalam bentuk yang masih kecil atau bisa disebut juga mini greenhouse
karena greenhouse ini hanya mampu menampung bibit anggrek maksimal 15-20 bibit
anggrek dendrobium. Greenhouse ini memiliki ukuran panjang X lebar X tinggi sebesar 40
Cm x 50 Cm x 60 Cm. Menggunakan bahan dari acrylic transparan dan alumunium untuk
penyangga-penyangganya. Model greenhouse untuk kawasan yang berada di iklim tropis
adalah model semi, modified standard peak, dan modified arch, pada penelitian ini yang
digunakan adalah model greenhouse jenis semi seperti yang ada pada gambar 3.11.
Greenhouse model semi memiliki ventilasi yang berfungsi untuk proses pertukaran udara
dari dalam ke luar greenhouse dan sebaliknya. Gambar 3.13 menggambarkan desain
ventilasi yang digunakan pada model semi ini menggunakan ventilasi mekanik yang berupa
kipas karena kipas listrik dapat membuang udara panas keluar dari greenhouse sehingga
tekanan udara di dalam greenhouse turun dan udara dari luar dapat masuk ke dalam
greenhouse.
Gambar 3.14 menggambarkan Di dalam greenhouse terdapat lampu grow dan
sprayer yang terletak di atas greenhouse, lalu untuk pengkabutan berada di ujung greenhouse
sedangkan pompa air berada diluar greenhouse dan dialirkan melalui selang. Di samping
greenhouse dan di bagian atas greenhouse akan dipasang kipas listrik yang bertujuan untuk
ventilasi udara di dalam greenhouse. Bagian samping terdapat kotak untuk meletakkan
komponen mikrokontroler, power suply, sedangkan bagian depan dan belakang akan dibuat
model pintu untuk memudahkan pengguna memasukan tanaman ke dalam greenhouse
sehingga greenhouse dapat dibuka maupun ditutup.
Peletakan sensor akan diletakkan sesuai dengan keadaan di dalam greenhouse.
Sensor DHT22 akan diletakkan di dalam bagian atas greenhouse, sensor YL69 akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
diletakkan di dalam media tanam bibit anggrek, sensor BH1750 akan diletakakkan di dalam
bagian paling atas greenhouse agar tidak terpengaruh oleh cahaya lampu grow.
Gambar 3.11. Greenhouse tampak depan
Gambar 3.12. Greenhouse tampak belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(a) (b)
Gambar 3.13. Greenhouse tampak kanan (a) dan tampak kiri (b)
Gambar 3.14. Greenhouse tampak dari atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi implementasi dari sistem kontrol dan pemantauan purwarupa
greenhouse untuk pembibitan anggrek dendrobium dengan tampilan web meliputi beberapa
bagian seperti bagian cara kerja sistem, perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Bagian
perangkat keras akan berisi tentang perangkat keras (hardware) greenhouse dan piranti-
piranti yang dipergunakan seperti proses pengujian sensor, pengambilan data dan kelayakan
piranti yang dipergunakan. Perangkat lunak (software) akan berisi tentang proses
pengiriman dan penerimaan data sampai dengan menampilkan pada browser selain itu juga
berisi analisis dan proses-proses pengolahan data yang menggunakan bahasa pemrograman.
Berdasarkan data yang sudah diambil nantinya maka dilakukan analisis terhadap proses kerja
alat yang kemudian digunakan untuk mendapatkan kesimpulan.
4.1. Cara kerja sistem
Sistem ini bekerja dengan mengolah data pada perangkat sensor. Perangkat sensor
yang sudah diberi perintah pada mikrokontroller akan memproses pembacaan sensor sesuai
dengan masing-masing cara mengolahnya. Perangkat sensor yang dipergunakan antara lain
sensor DHT22, sensor BH1750, sensor YL-69.
Data nilai sensor yang sudah diambil selanjutnya akan diolah pada mikrokontroler
sebagai nilai present value. Nilai present value pada sensor akan dibandingkan dengan nilai
set point yang sudah di tentukan pada program. Hasil dari membandingkan nilai present
value dan set point akan menghasilkan keputusan untuk mengaktifkan relay atau
menonaktifkan relay. Jumlah relay yang dipergunakan berjumlah 4 relay. Proses membaca
dan mengontrol ini dilakukan dengan waktu 3 detik sekali.
Data nilai sensor yang sudah diolah di mikrokontroler juga akan dikirimkan ke server
melalui modul ethernet dengan mempergunakan jaringan internet. Sebelumnya dibuat paket
data untuk persiapan pengiriman yang menggunakan metode GET. Pengiriman data sensor
dapat dilakukan jika modul ethernet terhubung dengan internet. Proses pengiriman ini
dilakukan setiap 5 menit sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Proses penerimaan menggunakan server hosting dari idhostinger. Data yang sudah
dikirimkan oleh mikrokontroler akan disimpan ke dalam database mysql disesuaikan dengan
nilai-nilai paramater yang sesuai. Nilai sensor pada database kemudian ditampilkan pada
browser dalam bentuk website sehingga semua orang dapat mengaksesnya. Data pada
penyimpanan database dapat tertampil pada website jika koneksi antara database dengan
php berhasil dilaksanakan. Alamat website untuk menampilkan data sistem pemantauan
dapat diakses di alamat www.omahorchid.esy.es menggunakan browser di komputer.
4.2. Hasil implementasi perangkat keras
Hasil implementasi perangkat keras berisi tentang bentuk fisik greenhouse yang
sudah diimplementasikan sekaligus bentuk fisik output yang ada di dalam greenhouse selain
bentuk fisik greenhouse akan dibahas juga bentuk fisik sistem elektronik yang
menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya.
4.2.1. Bentuk fisik greenhouse
Bentuk fisik secara keseluruhan greenhouse untuk bibit anggrek dendrobium dapat
dilihat pada gambar 4.1 pada bentuk fisik ini terdapat perbedaan dengan rancangan desain
karena kesalahan pengukuran sehingga bentuk greenhouse yang ada pada gambar 4.1
memiliki bentuk yang lebih kecil tetapi tidak mempengaruhi peletakan komponen output
maupun yang lainnya.
Gambar 4.1. Gambar greenhouse secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Greenhouse ini menggunakan bahan tembus cahaya akrilik 3 Milimeter dan
menggunakan alumunium sebagai kerangkanya. Terdapat 2 buah kipas untuk sirkulasi udara
yang berfungsi untuk memasukan udara luar ke dalam greenhouse dan kipas yang berfungsi
untuk mengeluarkan udara dari dalam greenhouse ke luar seperti yang terlihat pada gambar
4.3.
Pada bagian dalam greenhouse terdapat output berupa lampu grow yang berada pada
bagian atas dan sprayer yang berada disamping lampu grow. Bagian tersebut dapat dilihat
pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Gambar posisi sensor DHT22, Sprayer, Humidifier.
Tabel 4.1. Keterangan nama bagian gambar 4.2.
Warna Nama perangkat
A (Merah) Nozzle sprayer
B (Orange) Sensor DHT22
C (Hijau) Lampu grow
Nozzle sprayer terhubung dengan pompa air DC 12 V menggunakan selang PE 7
Milimeter. Pompa ini diletakkan di luar greenhouse dekat sumber air agar kebutuhan air
lebih mudah terpenuhi seperti yang ada pada gambar 4.1. Pada bagian pompa terdapat
tegangan maksimal dan arus maksimal yaitu 12 V 2,5 A tetapi karena kebutuhan sprayer
hanya kecil maka cukup menggunakan tegangan 9 V dengan arus 1 A sehingga percikan air
yang dihasilkan tidak merusak tanaman. Komponen output yang lain adalah humidifier
diletakkan di dalam greenhouse. Letak dari humidifier dapat dilihat pada gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 4.3. Gambar greenhouse tampak kiri.
Tabel 4.2. Keterangan nama bagian gambar 4.3.
Warna Nama perangkat
A (Merah) Humidifier
B (Kuning) Kipas Masuk (bawah), Kipas Keluar (atas)
C (Biru) Sensor BH1750
Sensor intensitas cahaya diletakan pada bagian atas dan menghadap ke arah langit
sehingga sinar cahaya pada lampu grow tidak menyinari sensor BH1750. Pada bagian dalam
terdapat humidifier yang berfungsi sebagai pelembab ruangan diletakkan pada bagian ujung
dan menjauhi sensor DHT22 sehingga air yang keluar dari humidifier tidak langsung
membasahi sensor DHT22.
4.2.2. Bentuk fisik sistem elektronik
Bentuk fisik sistem elektronik merupakan hardware elektronik yang sudah
terhubung antara satu dengan lainnya. Perangkat elektronik yang digunakan meliputi
Mikrokontroler Arduino, modul ethernet, relay, modem, dan power suply yang digunakan
untuk mengalirkan listrik ke dalam greenhouse.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Mikrokontroler Arduino disambungkan dengan modul ethernet dengan cara di
tancapkan antara kaki modul ethernet dengan mikrokontroler Arduino seperti yang ada pada
gambar 4.4 menunjukan isi dan bagian bagian yang ada pada box kontrol panel. Kontrol
panel ini tersambung dengan semua sensor yang ada di dalam greenhouse.
Gambar 4.4. Box kontrol panel greenhouse.
Tabel 4.3 Keterangan nama perangkat box kontrol panel greenhouse
Warna Nama perangkat
A (Biru) Modem TP-Link MR3020
B (Merah) Relay
C (Orange) Mikrokontroler dan ethernet
Selain sensor juga tersambung pengkabelan antara relay dengan output dan kabel
power suply. Power suply yang digunakan pada greenhouse ini terdiri dari beberapa
perangkat seperti yang ada pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Keterangan kebutuhan power suply dan perangkatnya
No Tegangan Perangkat
1 220 VAC Lampu grow
2 5 VDC Modem
3 5 VDC Mikrokontroler
4 5 VDC Relay
5 5 VDC Humidifier
6 9 VDC Pompa DC
7 12 VDC Kipas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.3. Pembahasan perangkat keras
Pembahasan perangkat keras akan membahas tentang perangkat yang berfungsi
sebagai komponen yang dapat diberi masukan dan mengolah data sehingga akan
menghasilkan nilai-nilai yang dibutuhkan. Pembahasan perangkat keras pada penelitian ini
yaitu pengujian sensor yang akan digunakan.
4.4. Pengujian sensor
Pengujian sensor dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan karakteristik dari
sensor yang akan dipergunakan dalam penelitian ini. Sensor yang akan di uji pada penelitian
ini menggunakan 3 sensor yaitu sensor DHT22 sebagai sensor kelembaban dan suhu udara,
sensor BH1750 sebagai sensor intensitas cahaya, sensor YL-69 sebagai kelembaban tanah.
4.4.1. Pengujian sensor kelembaban dan suhu DHT22
Pengujian sensor DHT22 dilakukan pada software Arduino IDE dan sebagai
pembanding digunakan alat ukur thermohygrometer digital. Arduino IDE menggunakan
serial monitor untuk melihat nilai sensor DHT22 sedangkan pada alat ukur
thermohygrometer menggunakan layar LCD yang tertera pada alat.
Gambar 4.5 merupakan list program pembacaan sensor DHT22 yang berisi nilai
suhu udara dan kelembaban udara. Menggunakan tipe data unsignedinteger sehingga akan
menghasilkan nilai pengukuran bilangan bulat yang berkisar antara 0 – 65535.
Gambar 4.5. List program pembacaan sensor DHT22
Pengujian dilakukan di luar ruangan dilaksanakan pada tanggal 01-05-2017 jam
10.30 WIB – 11.30 WIB. Komunikasi serial pada mikrokontroler menggunakan baud rate
115200 port COM 7. Pada tabel 4.5 adalah data percobaan perbandingan antara sensor
DHT22 dengan alat ukur di luar ruangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.5. Tabel pengujian kelembaban udara sensor DHT 22 di luar ruangan
Gambar 4.6 Grafik kelembaban udara antara sensor dengan alat ukur.
Berdasarkan data pada percobaan pada tabel 4.5 terdapat error rata-rata senilai 3,3
%. Kelayakan sensor dinyatakan dalam 100% - 3,3% =96,7%. Gambar 4.6 merupakan grafik
antara nilai pengukuran sensor dan alat ukur thermohygrometer. Berdasarkan gambar 4.6
sensor dan alat ukur memerlukan beberapa waktu untuk mencapai kestabilan sehingga nilai
pengukuran yang dihasilkan tidak jauh berbeda. Sensor DHT22 lebih sensitif daripada alat
Kelembaban udara Error (%)
Thermohygrometer Sensor DHT22
71 75 5,6
71 72 1,4
72 77 6,9
72 72 0
71 71 0
69 70 1,4
71 71 0
70 70 0
69 69 0
67 67 0
68 68 0
68 68 0
66 67 1,5
Rata rata error 3,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
ukur thermohygrometer sehingga pada awal awal pengukuran terdapat perbedaan selisih
yang cukup besar.
Tabel 4.6. Tabel pengujian suhu udara DHT22
Suhu udara Error (%)
Alat ukur °C Sensor °C
26 26 0
28 28 0
29 29 0
30 30 0
Gambar 4.7 Thermohygrometer
Percobaan pada tabel 4.6 tidak terdapat error pada pengukuran suhu udara. Gambar
4.7 merupakan thermohygrometer yang digunakan untuk membandingkan nilai pengukuran
suhu udara.
Berdasarkan datasheet AM2302 DHT22 memiliki akurasi untuk pengukuran suhu
udara sebesar ± 0,5°C sehingga data pengukuran suhu udara antara alat ukur dan DHT22
tidak memiliki error yang besar. Pengukuran kelembaban udara DHT22 memiliki akurasi ±
2 % sehingga data pengukuran kelembaban udara antara DHT22 dengan alat ukur memiliki
error yang lebih besar daripada pengukuran suhu udara. Thermohygrometer yang digunakan
sebagai pembanding pada DHT22 memiliki akurasi kelembaban udara ± 5% dan akurasi
pengukuran udaranya ± 1%.
Spesifikasi thermohygrometer yang digunakan adalah :
1. jangkauan pengukuran kelembaban udara 10 % Rh - 99 % Rh
2. resolusi kelembaban udara 1% Rh
3. sampling kelembaban udara 1 menit
4. akurasi kelembaban udara ± 5 % Rh
5. akurasi suhu udara ±1°C
6. jangkauan pengukuran suhu udara (-50°C) - 70°C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4.4.2. Pengujian sensor intensitas cahaya BH1750
Pengujian sensor intensitas cahaya BH1750 dilakukan untuk mengetahui kelayakan
sensor ini untuk penelitian. Menggunakan Light Meter untuk membandingkan dengan sensor
BH1750 dan untuk mengukur intensitas cahaya berdasarkan jam dalam rentang waktu 12
jam. Tabel 4.7 adalah hasil pengukuran menggunakan Light Meter dengan berbagai kondisi
cuaca setiap 1 jam sekali dalam 12 jam. Program untuk membaca dan mengatur sensor
BH1750 seperti pada gambar 4.8.
Gambar 4.8. List program inisialisasi sensor BH1750
Sensor BH1750 menggunakan komunikasi I2C sehingga dibutuhkan include Wire.h
pustaka ini digunakan untuk menangani komunikasi I2C yang memungkinkan adanya
pertukaran informasi antar IC. Gambar 4.8 merupakan list program inisialisasi sensor
BH1750 atau juga biasa disebut modul GY-302 menggunakan alamat 0x23 untuk
berkomunikasi. Agar IC BH1750 dapat melakukan pengukuran maka diberikan perintah
wire.write (0x01). Kondisi IC dalam keadaan aktif maka piranti modul sensor harus
diberikan perintah tranmisi untuk berkomunikasi dan setelah diberikan perintah transmisi
maka diperlukan endtransmission untuk mengakhiri perintah.
Karena pengukuran sensor BH1750 dilakukan secara terus menerus maka diperlukan
fungsi reset untuk menghapus hasil pengukuran sebelumnya. Saat reset selesai selanjutnya
adalah mengirimkan instruksi pengukuran intensitas cahaya dengan resolusi sebesar 1 lx.
Mode dengan resolusi 1 lx memerlukan waktu sekitar 120 milidetik,menggunakan mode
Continously H-Resolution Mode 0001_0000 (0x10). Gambar 4.9 adalah pengolahan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sensor BH1750. Diperlukan perintah wire.requestFrom(ADDR,2) yang artinya adalah
permintaan data sebesar dua byte. Dua byte tersebut merupakan nilai intensitas cahaya yang
telah terukur. Byte tersebut terdiri dari byte tinggi dan byte rendah yang diperoleh dari
pembacaan pertama dan kedua dengan perintah wire.read . Berdasarkan datasheet BH1750
nilai yang sudah diperoleh harus dibagi dengan 1.2 yang merupakan akurasi dari
pengukuran.
Gambar 4.9. List program pembacaan sensor BH1750
Tabel 4.7. Tabel nilai lux cahaya matahari dalam 12 jam
Jam Alat ukur (lx) Cuaca
05.00 0 Gelap malam cerah
06.00 1444 Cerah berawan bayangan matahari
07.00 6880 Cerah berawan bayangan matahari
08.00 11210 Cerah berawan bayangan matahari
09.00 60000 Cerah berawan sinar matahari langsung
10.00 85000 Cerah berawan sinar matahari langsung
11.00 90200 Cerah berawan sinar matahari langsung
12.00 80000 Cerah berawan sinar matahari langsung
13.00 32000 Cerah berawan sinar matahari langsung
14.00 6250 Berawan mendung
15.00 1165 Mendung gerimis
16.00 485 Mendung gerimis
17.00 50 Mendung gerimis
18.00 0 Mendung gerimis
19.00 0 Gelap malam berawan
Gambar 4.10 merupakan grafik intensitas cahaya setiap 1 jam sekali dalam 12 jam.
Pada grafik tersebut terlihat nilai puncak pada 12 jam adalah pada jam 11.00 WIB dengan
nilai pengukuran menggunakan Light Meter 90200 lx dan nilai terendah adalah 0 lx. Hasil
pengukuran tersebut didapatkan nilai untuk mengendalikan cahaya di dalam greenhouse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dendrobium yaitu pada saat kondisi mendung atau saat cahaya matahari belum menyinari
secara keseluruhan.
Gambar 4.10. Grafik intensitas cahaya matahari menggunakan Lux Meter
Lokasi pengujian intensitas cahaya ini berada di luar ruangan dengan kondisi tanpa
ada penghalang yang menghalangi sensor intensitas cahaya. Gambar lokasi pengujian dapat
dilihat pada gambar 4.11
Gambar 4.11 Lokasi pengujian sensor intensitas cahaya (kotak berwarna merah)
Tabel 4.8 merupakan pengujian sensor BH1750 dengan kondisi berbagai cuaca
dalam 12 jam hari. Berdasarkan pengukuran pada tabel 4.8 selisih antara sensor dengan alat
ukur Light Meter tidak terlalu besar sehingga sensor BH1750 layak digunakan untuk
mengukur intensitas cahaya pada penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 4.8. Tabel perbandingan antara alat ukur dengan sensor BH1750
Intensitas cahaya Cuaca error
Light meter Sensor BH1750
1444 1410 Cerah berawan bayangan matahari 2,35
11210 11196 Cerah berawan bayangan matahari 0,12
85000 65000 (tidak terdeteksi) Cerah berawan sinar matahari -
80000 65000 (tidak terdeteksi) Cerah berawan sinar matahari -
6250 7162 Berawan mendung 14,59
485 420 Mendung gerimis 13,40
0 0 Mendung gerimis 0
Rata-rata error 7,6
Datasheet BH1750 memiliki 2 mode untuk pengukuran resolusi 1 lux yaitu
Continuously H-Resolution Mode dan One Time H-Resolution Mode. Perbedaan kedua mode
ini terletak pada cara pengambilan data sensor, mode Continuosly H Resolution akan
membaca sensor BH1750 secara terus menerus dengan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pengukuran 120 ms sedangkan mode OneTime H Resolution akan melakukan
pengukuran selama 120 ms lalu setelah itu akan otomatis power down sehingga sensor perlu
diaktifkan kembali agar BH1750 dapat kembali melakukan pengukuran. Gambar 4.12 adalah
perbedaan grafik pengukuran menggunakan mode Continuously H-Resolution dan mode
Continuosly H Resolution.
Gambar 4.12 Grafik perbandingan mode Continuously (bawah) dan mode One Time (atas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Sensor BH1750 memiliki kemampuan ukur sampai 65535 lx sehingga ketika sensor
mendeteksi nilai yang melebihi kemampuan daya ukur maka nilai pada serial monitor akan
menunjukan nilai 0 atau pembacaan yang tidak sesuai.
Hasil dari perbandingan antara sensor BH1750 dengan Light Meter menghasilkan
error rata-rata sebesar 7,6 % maka 100% - 7,6 % = 92,4 %.
Light meter yang digunakan adalah Krisbow KW06-288 dengan spesifikasi :
1. jangkauan ukur 200, 2000, 20000, 50000 lux/fc
2. akurasi pengukuran ±5% rdg ±10 dgt (<10000 Lux/fc)
4.4.3. Pengujian sensor kelembaban tanah YL-39
Pengujian sensor kelembaban tanah dilakukan untuk mengetahui kelayakan sensor
ini untuk penelitian. Kurangnya refrensi pada sensor ini maka untuk menetapkan klasifikasi
lembab atau kering dibuat berdasarkan penilaian subjektif indra sentuh manusia seperti yang
ada pada tabel 4.10. Program pembacaan sensor analog menggunakan pin a0 ditunjukan
pada gambar 4.13.
Gambar 4.13. List program pembacaan sensor YL-69
Pengujian sensor kelembaban tanah YL-69 dilakukan dengan beberapa kondisi.
Kondisi pertama sensor dicelupkan penuh ke dalam air, kondisi kedua sensor tidak terkena
air sama sekali, kondisi ketiga sensor di berikan kondisi kelembaban tanah bertahap dengan
cara disemprotkan air. Tanah yang digunakan pada penelitian ini tidak mengunakan tanah
liat atau tanah tanaman pada umumnya melainkan menggunakan mos. Mos merupakan
sejenis lumut yang dikeringkan sehingga dapat digunakan untuk media tanam anggrek
karena dapat mengikat kelembaban air di akar bibit anggrek seperti yang ada pada gambar
4.14.
Gambar 4.14. Media tanam mos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.9. Tabel saat sensor tercelup penuh di air dan tidak tercelup di air.
Sensor tercelup penuh di air Sensor tidak tercelup air
Tegangan (V) Pembacaan sensor Tegangan (V) Pembacaan sensor
1.55 330 4.85 1020
Tabel 4.9 merupakan hasil pengukuran saat sensor dicelupkan ke dalam air hingga
menutupi seluruh bagian utama sensor seperti pada gambar 4.14 sebelah kiri dan hasil
pengukuran saat sensor tidak dicelupkan kedalam air seperti yang ada pada gambar 4.15
bagian kanan. Saat kadar air yang menutupi sensor tinggi maka pembacaan sensor pada
serial monitor akan terbaca dengan nilai yang kecil sebesar 330 dan tegangan pada probe
sensor akan terukur kecil dengan nilai 1.55 V. Kondis sensor tidak tercelup air sama sekali
maka kadar air yang menutupi sensor akan rendah maka pembacaan sensor pada serial
monitor akan terbaca dengan nilai yang besar sebesar 1020 dan tegangan pada probe sensor
akan terbaca besar juga dengan nilai 4.85 V.
Gambar 4.15. Gambar sensor tercelup keseluruhan pada air (kiri), sensor tidak tercelup
pada air (kanan)
Gambar 4.16. Grafik hubungan pembacaan sensor dengan tegangan probe sensor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan grafik gambar 4.16 hubungan pembacaan sensor kelembaban tanah
dengan tegangan pada probe sensor adalah semakin besar nilai pembacaan sensor maka
semakin besar juga nilai tegangan yang dihasilkan karena kadar air yang ada pada sensor
tidak ada. Kondisi nilai pembacaan sensor kelembaban tanah rendah maka nilai tegangan
pada probe sensor juga akan rendah karena kadar air yang ada pada sensor banyak sehingga
mampu meningktkan resistansi pada sensor.
Pengambilan data untuk tiap kondisi sensor dilakukan untuk memperoleh hasil yang
sesuai dengan kondisi media tanam anggrek yang dibutuhkan. Penambahan kadar air
dilakukan dengan cara menyemprotkan air menggunakan sprayer sebanyak 55 kali dengan
pengambilan data setiap 5 kali penyemprotan. Hasil dari pengujian ini didapatkan 4
klasifikasi yaitu kering, normal, basah.
Tabel 4.10. Tabel pengujian sensor kelembaban tanah
Jumlah semprot Tegangan sensor Pembacaan sensor Dalam % Kondisi
0 4.84 1020 0 Kering
5 4.84 1020 0 Kering
10 4.82 1015 0 Kering
15 4.80 1010 1 Kering
20 4.74 999 3 Kering
25 4.76 999 8 Kering
30 4.57 960 3 Kering
35 3.78 800 8 Normal
40 3.01 640 31 Normal
45 2.67 550 55 Normal
50 2.39 480 68 Basah
55 2.12 440 84 Basah
Klasifikasi kering berkisar antara 960 sampai 1020, klasifikasi normal berkisar
antara 550 sampai 800, klasifikasi basah berkisar antara 440 sampai 480. Selain jumlah kadar
air yang mempengaruhi nilai pembacaan sensor, peletakan sensor juga mempengaruhi
kecepatan pembacaan karena semakin dalam sensor diletakan maka air akan lebih lama
mencapai permukaan sensor dan sebaliknya jika sensor diletakan lebih ke atas permukaan
media tanam maka air akan lebih cepat mencapai permukaan sensor.
Percobaan ini juga hasil minimal dari klasifikasi basah sekali adalah 440 dan jika
ditambah dengan air lagi maka pembacaan sensor sudah tidak bisa turun lebih kecil lagi.
Berbeda dengan ketika pembacaan sensor saat seluruh permukaan sensor tercelup air
seluruhnya yang dapat mencapai nilai minimal 330. Gambar 4.17 adalah peletakan sensor
YL-69 pada media tanam greenhouse.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar 4.17. Sensor YL-69 yang ditanam pada mos pembibitan anggrek dendrobium
Peletakan sensor kelembaban tanah YL-69 diletakan pada posisi tengah media tanam
mos sehingga air yang disemprotkan oleh sprayer dapat menjangkau akar tanaman yang
berada dibawah. Gambar posisi peletakan sensor dapat dilihat pada gambar 4.18
Gambar 4.18 Posisi peletakan sensor YL-69 pada media tanam mos
4.4.4. Menampilkan pembacaan sensor pada serial monitor
Menampilkan pembacaan sensor pada serial monitor bertujuan untuk melihat hasil
dari program-program pembacaan dan pengaturan pembacaan sensor pada sub-sub
sebelumnya. Program untuk menuliskan hasil pembacaan sensor pada serial monitor dapat
dilihat pada gambar 4.19 dan gambar 4.20 adalah tampilan pembacaan sensor melalui print
serial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar 4.19. List program print serial
Gambar 4.20. Tampilan pada serial monitor
4.5. Pembahasan perangkat lunak
Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis perangkat
lunak yang dipergunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini dilakukan beberapa sub yang
sesuai dengan diagram alir pada BAB III yang meliputi sub pengendalian, sub pengiriman,
sub penerimaan, sub penyimpanan, sub penampil.
4.5.1 Sub Pengendalian
Sub pengendalian berisi dengan program yang digunakan untuk mengendalikan
output-output yang berupa lampu, kipas, humidifier, dan pompa. Inisialisasi pada gambar
4.21 dimaksudkan untuk mendefinisikan port-port yang digunakan relay di atur sebagai
output dengan nilai digital. Kondisi awal pada relay di atur dalam kondisi off. Program yang
sudah diinisialisasi selanjutnya digunakan perintah if untuk mengambil keputusan apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
relay akan berfungsi sebagai NO (Normaly Open) atau sebagai NC (Normaly Close). Nilai-
nilai batas atas dan bawah yang ada pada gambar 4.22 adalah nilai-nilai yang ada pada bagian
perancangan.
Gambar 4.21. List program inisialisasi relay pengendali
Gambar 4.22. List program pengendalian
Gambar 4.223 adalah gambar ketika relay dalam kondisi on atau NC (Normaly
Close) sehingga kaki dari COM relay akan tersambung ke kaki NC dan akan mengaktifkan
output yang berupa lampu, pompa, kipas, dan humidifier. Lampu indikator pada gambar 4.23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menunjukan aktif atau tidaknya relay, jika lampu indikator aktif menandakan relay sedang
aktif.
Gambar 4.23. Gambar relay saat kondisi relay Normaly Close
4.5.2 Sub Pengiriman
Sub pengiriman berisi proses pengiriman data dari mikrokontroller ke server melalui
jaringan internet. Modul ethernet berfungsi sebagai alat yang menghubungkan antara
mikrokontroler dengan jaringan internet. Sebelum dikirim, modul ethernet perlu
dihubungkan dahulu ke modem router.
Setelah modem tersambung maka terlebih dahulu mengetahui alamat IP pada modul
ethernet yang dipergunakan. Cara mengetahui alamat IP menggunakan program DHCP
address printer. Setelah beberapa detik maka akan muncul alamat IP yang dipergunakan
modul ethernet seperti yang ada pada gambar 4.24.
Gambar 4.24. Alamat IP address pada ethernet
Alamat IP yang dipergunakan pada modul ethernet akan selalu berubah-ubah
mengikuti provider yang dipergunakan. Pada penelitian ini menggunakan modem Telkomsel
Flash dengan provider Tree. Alamat IP tersebut kemudian di masukkan kedalam inisialisasi
ethernet seperti yang ada pada gambar 4.25.
Gambar 4.25. List program pengaturan ethernet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Byte mac merupakan alamat MAC yang digunakan adalah alamat MAC bebas
sehingga MAC yang tertulis pada gambar 4.25 tidak dimiliki oleh produk manapun. Char
server merupakan alamat server yang dipergunakan untuk menyimpan database dari data
yang dikirimkan mikrokontroller. Mempergunakan alamat www.omahorchid.esy.es sebagai
server dengan hosting gratis dari idhostinger.
Gambar 4.26. List program paket data pengiriman
Metode yang dipergunakan pada proses pengiriman ini mempergunakan metode
GET. Metode GET akan menampilkan data atau nilai pada url dan ditampung oleh action
pada program penerima. Ciri khas dari metode GET adalah pemisahan data menggunakan
“&” . Gambar 4.26 adalah program untuk persiapan pengiriman paket data, setelah paket
data disiapkan maka selanjutnya adalah mengirimkan data tersebut. Gambar 4.27 adalah list
program untuk mengirimkanya.
Gambar 4.27. List program pengiriman data ke server
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4.27 proses pertama pada list program adalah inisialisasi pustaka ethernet
client menggunakan port 80 yang merupakan port default untuk HTTP. Perintah
ethernet.begin (mac,ip) adalah perintah untuk mencoba mengkonfigurasi menggunakan IP
address, setelah ethernet berhasil mengkonfigurasikan mac dan ip maka ethernet akan
mencoba menghubungkan ke dalam jaringan dalam waktu beberapa detik, jika sudah
berhasil terkoneksi maka akan muncul terhubung pada serial monitor dan akan melakukan
request HTTP dengan host name server www.omahorchid.esy.es jika koneksi terputus maka
akan muncul pemberitahuan koneksi gagal.
Gambar 4.28. Gambar koneksi ethernet tidak terhubung jaringan internet.
Proses pengiriman data akan terlihat pada serial monitor akan terlihat proses
meghubungkan ke jaringan internet. Proses pengiriman akan terlihat juga data-data yang
sudah disiapkan yang dipisahkan menggunakan tanda “&”. Gambar 4.29 adalah gambar
proses pengiriman jika koneksi berhasil, namun jika koneksi gagal menghubungkan atau ada
kesalahan konfigurasi maka akan ada pemberitahuan bahwa proses pengiriman belum dapat
dilaksanakan seperti yang ada pada gambar 4.28
Gambar 4.29. Gambar koneksi ethernet terhubung jaringan internet
Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan hingga ethernet terhubung dengan
server adalah 2 detik. Kondisi ethernet tidak terhubung dengan internet maka waktu yang
dibutuhkan untuk memastikan bahwa benar-benar tidak ada koneksi internet adalah 65 detik.
4.5.3. Sub Penerimaan
Pada sub penerimaan akan dibahas tentang proses penerimaan yang menggunakan
fasilitas hosting gratis dari idhostinger. Penyimpanan database perlu pendaftaran pada
website idhostinger pada alamat www.hostinger.co.id/, setelah mendaftar maka akan
mendapatkan pemberitahuan bahwa hosting yang dipergunakan adalah hosting gratis seperti
yang ada pada gambar 4.30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 4.30. Gambar pemberitahuan hosting yang didaftarkan bersifat gratis
Penelitian ini domain yang dipergunakan adalah www.omahorchid.esy.es. Alamat
domain tersebut langsung dapat diakses melalui web browser jika semua pengaturan sudah
selesai dilakukan. Gambar 4.31 gambar tampilan awal pada website sebelum dibuat tampilan
sistem pemantauan.
Gambar 4.31 Gambar tampilan awal domain sebelum dibuat desain antarmuka.
Proses penerimaan yang pertama adalah mengkoneksikan antara database dengan
php yang menggunakan list program seperti pada gambar 4.32. Program koneksi ini berisi
syarat-syarat seperti db_host adalah alamat host dari hosting, db_user adalah username yang
diberikan oleh server, db_password adalah password untuk mengakses database,
db_database adalah nama database pada server jika semua syarat sudah terpenuhi maka
akan muncul pemberitahuan “koneksi berhasil” seperti yang ada pada gambar 4.33 jika tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
terkoneksi karena syarat ada yang tidak sesuai atau tidak terpenuhi maka akan muncul
pemberitahuan “gagal melakukan koneksi ke database” seperti pada gambar 4.34.
Gambar 4.32. List program untuk mengkoneksikan php dengan mysql database.
Gambar 4.33 Gambar koneksi dengan database berhasil
Gambar 4.34. Gambar gagal melakukan koneksi ke database
Perintah selanjutnya adalah menerima data dari modul ethernet seperti pada gambar
4.35 yang merupakan list program untuk menerima dan memasukan data ke dalam database
sesuai dengan tujuan masing-masing. Menggunakan metode yang sama ketika proses
pengiriman di modul ethernet yaitu metode GET dengan perintah $t sebagai data suhu udara,
perintah $h sebagai data kelembaban udara, perintah $a0 sebagai data kelembaban tanah,
dan perintah $nilai sebagai data intensitas cahaya. Proses menyimpan dilakukan dengan
perintah INSERT INTO yang disesuaikan dengan value masing-masing data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.35. List program untuk menerima data dan menyimpan data ke database
4.5.4. Sub Penyimpanan
Proses penyimpanan pada idhostinger menggunakan phpMyAdmin yang berfungsi
sebagai mysql. Pada penelitian ini nama database yang dipergunakan adalah
u685186407_2013 dengan tabel housedendrobium. Tampilan kerja PhpMyAdmin dapat
dilihat pada gambar 4.36.
Gambar 4.36. Tampilan PhpMyAdmin di idhostinger
Pada gambar 4.37 merupakan sturuktur data tabel housedendrobium. Tabel
housedendrobium memiliki struktur data dengan 6 field. Tipe data yang digunakan adalah id
menggunakan int, waktu menggunakan datetime, suhu udara menggunakan varchar,
kelembaban udara menggunakan varchar, kelembaban tanah menggunakan varchar, cahaya
menggunakan varchar. Masing-masing mempunyai long data senilai 10 dengan id sebagai
auto_increment sehingga no id akan secara otomatis bertambah seperti yang ada pada
gambar 4.38.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4.37. Struktur data dari tabel house dendrobium
Gambar 4.38. Gambar tampilan database yang berisi id dan waktu
Karena menggunakan jaringan internet maka pengaturan waktu dapat dilakukan
secara otomatis dengan zona waktu server. Mengatur zona waktu dilakukan dengan cara
menambah program seperti pada gambar 4.39 merubah zona waktu ke Asia/Jakarta
indonesia.
Gambar 4.39. List program untuk mensikronkan waktu Asia/jakarta pada database
Program untuk menampilkan merubah zona waktu pada penelitian ini belum berhasil
diimplementasikan sehingga jam yang ada pada database masih mengikuti jam server tempat
hosting ini berada yaitu GMT +0.
4.6. Sub Penampil
Pada sub penampil akan dibahas tentang bagian-bagian antarmuka yang akan
menampilkan data-data pada database mysql di browser komputer ataupun handphone.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Data-data yang ditampilkan adalah nilai pengukuran secara real time berupa data suhu udara,
kelembaban udara, kelembaban tanah, waktu, dan intensitas cahaya.
4.6.1. Tampilan utama index website
Tampilan utama pada website sistem pemantauan dapat dilihat pada gambar 4.40
pada tampilan utama menggunakan program index.php karena setiap kali membuka alamat
sebuah website yang akan pertama kali dipanggil adalah index.php. Proses ini index atau
tampilan awal berisi header, content, footer. Header berisi judul sistem pemantauan, content
berisi data realtime dari pengukuran sensor di greenhouse dan footer berisi identitas. Tabel
4.11 memberikan keterangan lebih detail tentang tata letak bagian pada sistem pemantauan.
Informasi yang ditampilkan kondisi saat ini adalah nilai pengukuran terakhir yang
dikirimkan oleh ethernet mikrokontroller ke server dan sudah tersimpan pada database.
Terdiri dari 6 kolom yaitu Nomor, Waktu, Suhu udara, Kelembaban udara, Kelembaban
tanah, Cahaya. Tampilan index ini akan di refresh selama 5 detik sekali secara otomatis
sehingga data yang ditampilkan selalu update. Cara untuk melihat hasil data penyimpanan
secara keseluruhan yang tersimpan di database dilakukan dengan cara mengklik menu data
penyimpanan pada bagian menu website.
Gambar 4.40. Tampilan utama index.php
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.11 Keterangan bagian antarmuka website
Warna Keterangan
A (Merah) Header berisi judul dari sistem pemantauan
B (Kuning) Menu berisi pilihan untuk menampilkan data pemantauan dan
penyimpanan
C (Hijau) Tanggal dan waktu berisi tanggal dan waktu yang disesuaikan dengan
zona Asia/jakarta
D (Biru) Tabel data berisi data yang sudah tersimpan di database
E (Ungu) Footer berisi identitas
F (Coklat) Alamat url dari website
Gambar 4.41. List program menampilkan data penyimpanan terakhir.
Gambar 4.41 adalah list program untuk menampilkan data penyimpanan terakhir.
Menggunakan max id sehingga nilai id tertinggi yang akan ditampilkan.Tampilan index
utama, waktu yang ditampilkan sudah sesuai dengan zona waktu yang dibutuhkan yaitu
Asia/Jakarta sehingga akan terlihat pada saat proses pengiriman data perbedaan waktu yang
ditampilkan yaitu selisih 7 jam. List program untuk menampilkan jam dapat dilihat pada
gambar 4.42.
Gambar 4.42. List program menampilkan jam Asia/Jakarta pada index.php
Tampilan pada sistem pemantau ini menggunakan sistem eksternal CSS atau
Cascading Style Sheet. CSS ini dapat digunakan berkali-kali pada halaman yang berbeda
dengan cara menyisipkan file style.CSS pada program antarmuka seperti yang ada pada
gambar 4.43
Gambar 4.43. Menyisipkan program CSS pada tampilan website
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Salah satu bagian dari program CSS yang digunakan pada bagian header adalah
seperti pada gambar 4.44. Program CSS tersebut terdapat kode-kode warna yang digunakan
pada tampilan sistem antarmuka pemantauan greenhouse.
Gambar 4.44. Salah satu bagian dari program CSS
4.6.2 Tampilan data penyimpanan
Tampilan data penyimpanan berisi data keseluruhan yang tersimpan di database.
Menu ini memiliki kekurangan yaitu data yang ditampilkan akan sangat banyak karena tidak
tersortir oleh tanggal dan waktu. Tampilan menu untuk data penyimpanan dapat dilihat pada
gambar 4.45 Program untuk menampilkan data keseluruhan ada di data.php.
Gambar 4.45. Tampilan data penyimpanan pada website
Gambar 4.46. List program untuk menampilkan data keseluruhan.
Gambar 4.46 adalah potongan list program untuk menampilkan data yang sudah
tersimpan secara keseluruhan. Menggunakan FROM tabel sehingga semua data yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pada tabel housedendrobium akan tertampil semua. Menu data penyimpanan ini tidak
otomatis refresh seperti pada tampilan index. Gambar 4.47 merupakan gambar dari tabel
housedendrobium yang ada pada Mysql.
Tabel 4.12 Perkiraan kebutuhan ruang penyimpanan
Waktu Jumlah pengiriman Besar data
5 menit 1 pengiriman 1024 bytes
1 jam 12 pengiriman 12288 bytes (0,01228 MB)
24 jam (1 hari) 288 pengiriman 294.912 bytes (0,294 MB)
1 minggu (7 hari) 2016 pengiriman 2064384 bytes (2,0643 MB)
1 bulan (31 hari) 8928 pengiriman 9142272 bytes (9,142272 MB)
Penyimpanan pada database di server ini memiliki kapasitas simpan sebesar 2000
MB dan 2 database sekaligus. Satu kolom data penyimpanan membutuhkan ruang
penyimpanan sebesar 2 KiB (Kilo binary byte) setara dengan 1024 bytes. Tabel 4.12 adalah
perkiraan kebutuhan ruang penyimpanan data di database dalam hitungan menit,jam dan
hari
Gambar 4.47. Tampilan penyimpanan data pada database Mysql
Seluruh file yang digunakan untuk website disimpan di dalam file manager folder
public_html idhostinger menggunakan netFTP yang sudah disediakan seperti yang ada pada
gambar 4.48.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 4.48. Folder public_html
4.7. Pembahasan sistem secara keseluruhan
Pembahasan secara keseluruhan akan membahas tentang keseluruhan sistem saat
dioperasikan. Pengujian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar keberhasilan
implementasi sistem ini. Greenhouse ini diuji selama 12 jam dengan lokasi di luar ruangan
seperti yang ada pada gambar 4.11. Peletakan ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan
greenhouse saat diaplikasikan sesuai dengan rancangan. Pengujian yang dilakukan yaitu
melihat kondisi di dalam greenhouse serta proses pemantauan melalui internet. Proses ini di
dalam greenhouse sudah digunakan bibit tanaman anggrek dendrobium seperti yang ada
pada gambar 4.17..
Sensor yang ada di dalam greenhouse akan membaca sensor setiap 3 detik sekali lalu
menampilkanya di Microsoft Excel menggunakan software data akuisisi PLX DAQ.
Tampilan software PLX DAQ dapat dilihat pada gambar 4.48 dan program untuk
menghubungkan antara mikrokontroler dengan software PLX DAQ dapat dilihat pada
gambar 4.49. Software PLX DAQ berfungsi sebagai penghubung antara mikrokontroler
dengan Microsoft Excel sehingga memudahkan dalam pencatatan nilai pengukuran sensor
secara real time.
Gambar 4.49. List program untuk menghubungkan mikrokontroler dengan software PLX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.50. Tampilan software data akuisisi PLX DAQ
Gambar 4.51 adalah grafik dari sistem keseluruhan yang terdiri dari parameter suhu
udara, kelembaban udara, kelembaban tanah, intensitas cahaya dan status output yang teridir
dari kipas, pompa, lampu grow dan humidifier. Grafik suhu udara di dalam greenhouse
relatif mengikuti suhu udara di luar greenhouse yaitu 300C pada saat sistem pertama
diaktifkan. Suhu udara akan menurun saat sistem sprayer aktif menyirami media tanam mos.
Sistem sprayer aktif pada saat nilai kelembaban tanah melebihi nilai 1000. Percikan air yang
keluar dari nozzle sprayer mengakibatkan udara dipenuhi dengan kandungan air yang
mampu menurunkan suhu udara. Sistem sprayer akan berhenti menyemprot air saat nilai
kelembaban tanah sudah berada di bawah nilai 600. Waktu yang dibutuhkan untuk
melembabkan media tanam mos dari kondisi kering sampai basah sekitar 2 menit.
Suhu udara dan kelembaban udara saling mempengaruhi, suhu udara yang tinggi
akan mengakibatkan kelembaban udara yang rendah seperti pada grafik suhu udara dan
kelembaban udara. pada suhu udara 300C maka kelembaban udara berkisar 65%Rh setelah
suhu udara menurun akibat sprayer yang aktif maka kelembaban udara juga meningkat yaitu
pada suhu udara 270C maka kelembaban udara berkisar 90%Rh. Kelembaban udara akan
terus meninggi saat greenhouse tidak terpapar langsung sinar matahari. Kondisi ini terjadi
pada saat sore hari dan pagi hari.
Kipas yang berfungsi untuk menurunkan kelembaban udara pada greenhouse tidak
mampu menurunkan nilai kelembaban udara terlihat pada grafik kelembaban udara yang
terus meningkat walaupun kondisi kipas angin sudah aktif.
Lampu grow aktif selama 1 jam yaitu mulai aktif saat nilai 999 lux jam 16.46 dan
lampu grow akan tidak aktif saat nilai 5 lux jam 17.44.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.51 Grafik data keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pengiriman data dimulai dari pukul 09.38 WIB – 11.19 WIB dengan total pengiriman
21 data. Berdasarkan tabel 4.13 semua data yang dikirim dari greenhouse melalui ethernet
menggunakan jaringan internet berhasil dikirimkan semua. Dengan rata-rata waktu
pengiriman 2 detik dengan kekuatan sinyal provider Tree rata-rata -50 dBm. Pada proses
penerimaan tidak semua data berhasil diterima. Satu data gagal diterima sehingga tidak
tersimpan di dalam database. Tabel 4.13 merupakan tabel pengiriman dan penerimaan data
untuk sebagian data, untuk tabel keseluruhan dilampirkan pada lampiran 6. Berdasarkan
pengujian sensor pada sub bab pengujian sensor BH1750, sensor BH1750 hanya mampu
mendeteksi cahaya hingga 65535 lx sehingga tidak berpengaruh pada pengontrolan cahaya
karena fungsi dari sensor BH1750 pada penelitian ini berfungsi untuk mendeteksi jika cuaca
dalam keadaan mendung ataupun kekurangan sinar matahari.
Tabel 4.13. Tabel pengirim dan penerima.
No Data (Suhu udara, Kelembaban udara, Kelembaban tanah,
Intensitas Cahaya) Jam Keterangan
1
Dikirim :
28 66 402 0
Diterima :
09.38 Berhasil
2
Dikirim :
28 66 305 776
Diterima :
09.43 Berhasil
3
Dikirim :
28 67 442 879
Diterima :
09.48 Berhasil
4
Dikirim :
28 67 424 933
Diterima :
Tidak ada
09.53 Gagal
5
Dikirim :
28 67 302 1144
Diterima:
09.58 Berhasil
7
Dikirim :
28 67 344 1015
Diterima :
10.04 Berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Pada tampilan website data yang tersimpan di database akan selalu sama nilainya
dengan data yang ditampilkan pada web browser. Hasil yang ditampilkan pada browser jika
server dalam keadaan baik maka akan tertampil seperti yang ada pada gambar 4.52 Selama
pengujian antarmuka ditemukan kesalahan pada server jika website dibuka dengan waktu
yang lama. Kesalahan server tersebut dapat dilihat pada gambar 4.53. Kesalahan tersebut
dapat diatasi dengan me-refresh kembali halaman web.
Gambar 4.52. Tampilan saat website sistem pemantau bekerja dengan baik.
Gambar 4.53. Tampilan saat website sistem pemantau dalam keadaan kesalahan server.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari setiap proses dan pengujian sistem kontrol dan pemantauan
greenhouse untuk pembibitan anggrek dendrobium dengan tampilan web disimpulkan
sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan sistem kontrol belum dapat mengontrol kondisi greenhouse
dengan baik karena beberapa alat yang mengendalikan kondisi greenhouse tidak
mampu menyesuaikan kondisi di dalam greenhouse sesuai rancangan yang
dibutuhkan oleh anggrek. Sedangkan untuk proses pemantauan sudah dapat
berkomunikasi dengan baik melalui jaringan internet dan sudah sesuai dengan
rancangan.
2. Sensor DHT22 dapat bekerja dengan baik dengan error kelembaban udara rata-rata
3,3% sedangkan untuk error suhu udara 0%.
3. Sensor BH1750 menggunakan mode continously H Resolution Mode bekerja dengan
baik dengan error rata-rata 7,6 %.
4. Sensor kelembaban tanah menghasilkan klasifikasi yaitu kering dengan nilai 960-
1020, normal 550-800, basah 440-480.
5. Penggunaan modul ethernet bekerja dengan baik untuk mengirimkan data dari
mikrokontroler ke server menggunakan jaringan internet Dari 20 pengiriman dan
penerimaan terdapat 1 kegagalan.
6. Pengaturan waktu pada penyimpanan database belum berhasil diimplementasikan
sehingga jam di database masih mengikuti zona waktu server GMT+0.
5.2. Saran
Penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan. Untuk pengembangan penelitian sistem
kontrol dan pemantauan berupa saran sebagai berikut :
1. Untuk menurunkan kelembaban udara di dalam greenhouse mungkin bisa
menggunakan alat dehumidifier electric sehingga dapat menyerap air di udara.
2. Untuk mengoptimalkan fungsi sensor BH1750 dapat menambah jaring paranet
otomatis jika intensitas cahaya sedang terik sekali sehingga dapat mengurangi cahaya
yang masuk ke dalam greenhouse anggrek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3. Menambah variasi penyemprotan air secara berkala untuk pupuk organik dan pupuk
kimia untuk bibit anggrek dendrobium.
4. Tampilan antarmuka dibuat filter tanggal dan bulan sehingga data keseluruhan dapat
dipilih sesuai tanggal yang diperlukan.
5. Bekerja sama dengan pihak yang lebih mengetahui tentang anggrek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
[1] ----. 2005, Prospek dan arah pengembangan agribisnis Anggrek, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
[2] Ir Kasirah MMA, I Gede Susrama MD, ST. .Kom , dan DR. Moch Ismail wahab,
2010, Rancangan smart greenhouse dengan teknologi mobile untuk efisiensi tenaga
(50%), waktu(75%), dan biaya (15%) dalam pengelolaan tanaman.
[3] Ir Elvina Herdiani., Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang., 2016, Taiwan
Produsen anggrek kelas dunia, http://www.bbpp-
lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/967-taiwan-produsen-
anggrek-kelas-dunia diakses 24/10/2016
[4] Megasari, Diana., 2006, Profil iklim mikro dan konstruksi greenhouse (studi kasus
di Bogor dan Cianjur), Skripsi, Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
[5] Amalia, Mila Siti., 2009, Pengembangan sistem informasi budidaya sayuran secara
hidroponik dalam greenhouse dan sistem pakar pembuatn greenhouse beserta sistem
hidroponik berbasis web, skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
[6] Wawancara dengan Sdr Titi Orchids Yogyakarta, tanggal 7 Oktober 2016.
[7] I.Y Kristion Budiasmoro., Biologi Anggrek Prinsip prinsip dan aplikasi budidaya,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015.
[8] Tamandala, Tisetya Meyline Prahang., 2014, Risiko Produksi Anggrek Dendrobium
Pada Dede Anggrek Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi, Skripsi, Departemen
Agribisnis, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
[9] Thomas, Liu., ------, Data sheet DHT22, Aosong.
[10] Njorage, Kimani Paul., 2008, Microcontroller Bassed irrigation System, Skripsi,
Electrical And Information Engineering, Faculty Engineering, University of
Nairobi, Nairobi.
[11] -----, 2009, Data sheet BH1750, ROHM semiconductor
[12] Muchamad pamungkas, Hafiddudin, yuyun siti rohmad, Fakultas Ilmu Terapan,
Universitas Telkom. Perancangan dan Realisasi alat pengukur intensitas cahaya,
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
[13] https://www.dfrobot.com/wiki/index.php/Light_Sensor_(SKU:SEN0097) diakses
29/11/2016
[14] Arduino UNO Overview https://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno
diakses 27/11/2016
[15] -----, 2016, Data Sheet Microcontroler Atmega328P, Atmel
[16] Arduino IDE https://www.arduino.cc/en/Main/Software diakses 27/11/2016
[17] Pradana, paulus Alexander Eldwin., 2015, Perekaman Data Akses kamar hotel
Dengan RFID berbasis Web, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains
Dan teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
[18] Kurniawan, Dayat., 2016, Membangun Aplikasi Elektronika dengan Raspberry Pi 2
dan Whatsapp, Elex Media Komputindo, Jakarta.
[19] Azis, Sholechul., 2013, Gampang dan Gratis Membuat Website: Web Personal,
Organisasi dan Komersil, Lembar langit indonesia, Jakarta.
[20] Mc Leod, Jr., George, P Schell., 2007, Management Information System, 10th,
Pearson Education Inc, New Jersey
[21] Madcoms., 2010, Sitem jaringan komputer untuk pemula, Andi Offset, Yogyakarta
[22] Dickson Kho., ----, Pengertian relay dan fungsinya.,
http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ diakses 30/10/2016
[23] Atmonobudi soebagio., 2012, meningkatkan produktifitas sayur-mayur dan buah-
buahan dengan penyinaran lampu LED,
https://atmonobudi.wordpress.com/2012/06/30/meningkatkan-produktifitas-sayur-
mayur-dan-buah-buahan-dengan-penyinaran-lampu-led/ diakses 04/12/2016
[24] Harjanto, Hari., 2007, Memperbanyak Tanaman Hias Favorit, Niaga Sawadaya,
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
LAMPIRAN 1
PROGRAM DHCP ADDRESS
PRINTER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
#include <SPI.h>
#include <Ethernet.h>
// Enter a MAC address for your controller below.
// Newer Ethernet shields have a MAC address printed on a sticker on the
shield
byte mac[] = {
0x00, 0xAA, 0xBB, 0xCC, 0xDE, 0x02
};
// Initialize the Ethernet client library
// with the IP address and port of the server
// that you want to connect to (port 80 is default for HTTP):
EthernetClient client;
void setup() {
// Open serial communications and wait for port to open:
Serial.begin(9600);
// this check is only needed on the Leonardo:
while (!Serial) {
; // wait for serial port to connect. Needed for native USB port only
}
// start the Ethernet connection:
if (Ethernet.begin(mac) == 0) {
Serial.println("Failed to configure Ethernet using DHCP");
// no point in carrying on, so do nothing forevermore:
for (;;)
;
}
// print your local IP address:
printIPAddress();
}
void loop() {
switch (Ethernet.maintain())
{
case 1:
//renewed fail
Serial.println("Error: renewed fail");
break;
case 2:
//renewed success
Serial.println("Renewed success");
//print your local IP address:
printIPAddress();
break;
case 3:
//rebind fail
Serial.println("Error: rebind fail");
break;
case 4:
//rebind success
Serial.println("Rebind success");
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
//print your local IP address:
printIPAddress();
break;
default:
//nothing happened
break;
}
}
void printIPAddress()
{
Serial.print("My IP address: ");
for (byte thisByte = 0; thisByte < 4; thisByte++) {
// print the value of each byte of the IP address:
Serial.print(Ethernet.localIP()[thisByte], DEC);
Serial.print(".");
}
Serial.println();
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
LAMPIRAN 2
PROGRAM
MIKROKONTROLER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
/* SISTEM KONTROL DAN PEMANTAUAN GREENHOUSE UNTUK PEMBIBITAN ANGGREK
DENDROBIUM DENGAN TAMPILAN WEB
* BENEDIKTUS DIMAS EKA PRASETYANTA 135114038
* TUGAS AKHIR 2017
* TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
* UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
*/
/*Ethernet*/
#include <SPI.h>
#include <Ethernet.h>
/*alarams*/
#include <Time.h>
#include <TimeAlarms.h>
/*pengaturan Ethernet*/
byte mac[] = { 0xDE, 0xAD, 0xBE, 0xEF, 0xFE, 0xED };
char server[] = "www.omahorchid.esy.es";
IPAddress ip(192,168,0,103);
/*DHT*/
#include "DHT.h"
#define DHTPIN 2
#define DHTTYPE DHT22
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
/*Relay*/
#define RELAY_ON 0
#define RELAY_OFF 1
#define RELAY_1 6 // Kipas
#define RELAY_2 5 // Pompa
#define RELAY_3 4 // Humidifier
#define RELAY_4 3 // Lampu grow
/*BH1750*/
#include <Wire.h>
const int ADDR= 0x23;
/*Sensor tanah*/
const int PIN_ANALOG = 0;
char cahaya[6];
char tanah[6];
char rhPct[6];
char tempF[6];
void setup() {
Serial.begin(115200);
setTime(0, 00, 00, 11, 10, 2014); //Pengaturan timer
/*DHT*/
dht.begin();
/*BH1750*/
Wire.begin();
Wire.beginTransmission(ADDR);
Wire.write(0x01); //power on
Wire.endTransmission();
/*Tentukan alarm*/
Alarm.timerRepeat(5, Bacasensor); // Setiap 5 detik
Alarm.timerRepeat(60, Kirimdata); // Setiap detik
/*Relay sebagai output*/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pinMode (RELAY_1, OUTPUT);
pinMode (RELAY_2, OUTPUT);
pinMode (RELAY_3, OUTPUT);
pinMode (RELAY_4, OUTPUT);
/*Relay dalam kondisi awal OFF*/
digitalWrite(RELAY_1,RELAY_OFF);
digitalWrite(RELAY_2,RELAY_OFF);
digitalWrite(RELAY_3,RELAY_OFF);
digitalWrite(RELAY_4,RELAY_OFF);
}
void loop() {
Alarm.delay(1000); // Tunggu satu detik
}
/*Fungsi untuk membaca sensor*/
void Bacasensor ()
{
/*Sensor DHT22*/
int h = dht.readHumidity();
int t = dht.readTemperature();
int a0 = analogRead(PIN_ANALOG);
/*reset chip BH1750*/
Wire.beginTransmission(ADDR);
Wire.write(0x07); //reset
Wire.endTransmission();
/*atur resolusi pengukuran*/
Wire.beginTransmission(ADDR);
Wire.write(0x10); //Continously H resolution mode
Wire.endTransmission();
delay(120);
/*Baca data BH1750*/
Wire.beginTransmission(ADDR);
Wire.requestFrom(ADDR, 2); // permintaan 2 byte per waktu
Unsigned int nilai = 0;
while (Wire.available())
{
char c = Wire.read();
nilai = (nilai << 8) + c;
}
Wire.endTransmission();
/*Sesuaikan dengan faktor akurasi pengukuran: 1,2*/
nilai = nilai / 1.2;
/*Konversi ke string*/
dtostrf(h, 2, 0, rhPct);
dtostrf(t, 2, 0, tempF);
dtostrf(a0, 2, 0, tanah);
dtostrf(nilai, 2, 0, cahaya);
/*Print di serial*/
Serial.print("Kelembaban: ");
Serial.print(h);
Serial.print(" %");
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Serial.print(" ");
Serial.print("Suhu: ");
Serial.print(t);
Serial.print(" C");
Serial.print(" kelembaban tanah: ");
Serial.print(a0);
Serial.print(" intensitas cahaya : ");
Serial.print(nilai);
Serial.println(" lux");
/*pengontrolan*/
/*Kendali Suhu*/
if (t < 25) {
digitalWrite(RELAY_1,RELAY_OFF); // Kipas OFF }
if (t > 30) {
digitalWrite(RELAY_1, RELAY_ON); // Kipas AKTIF
}
/*Kendali Kelembaban*/
if (h < 60) {
digitalWrite(RELAY_3,RELAY_ON); // Humidifier AKTIF
}
if (h > 85) {
digitalWrite(RELAY_1,RELAY_ON); // Kipas AKTIF
digitalWrite(RELAY_3,RELAY_OFF); // Humidifier OFF
}
/*kendali lampu*/
if ((nilai > 5) && (nilai < 6000)) {
digitalWrite(RELAY_4, RELAY_ON); // Lampu ON AKTIF
}
else {
digitalWrite(RELAY_4, RELAY_OFF); // Lampu OFF
}
/*kendali tanah*/
if (a0 > 1000) {
digitalWrite(RELAY_2,RELAY_ON); // Pompa AKTIF
}
if (a0 < 600) {
digitalWrite(RELAY_2,RELAY_OFF); // Pompa OFF
}
}
void Kirimdata (){
/*Pengiriman data*/
String data = "GET /";
data += "add.php?t=";
data += tempF;
data += "&h=";
data += rhPct;
data +="&a0=";
data += tanah;
data += "&nilai=";
data += cahaya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
data += " HTTP/1.1";
Serial.println(data);
//ETHERNET
sendDataToServerGET(data);
}
void sendDataToServerGET(String data) {
Serial.println("init function sendDataToServer");
EthernetClient client;
if (Ethernet.begin(mac) == 0) {
Serial.println("Gagal mengkonfigurasi Ethernet menggunakan DHCP");
Ethernet.begin(mac, ip);
}
delay(1000);
Serial.println("Menghubungkan..............");
if (client.connect(server, 80)) {
Serial.println("Terhubung");
client.println(data);
client.println("Host: www.omahorchid.esy.es");
client.println("Connection: close");
client.println();
}
else {
Serial.println("Koneksi Gagal"); }
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
LAMPIRAN 3
PROGRAM INDEX.PHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
<html>
<head>
<title>Data Tugas Akhir</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
<meta http-equiv="refresh" content="5">
</head>
<?php
$db_host="mysql.idhostinger.com";
$db_user="u685186407_2013";
$db_password="elektro2013";
$db_database="u685186407_2013";
// connect to mysql database using mysqli//
$connect = mysqli_connect($db_host, $db_user, $db_password,
$db_database);
// cek koneksi database//
if(mysqli_connect_errno()){
echo 'Gagal melakukan koneksi ke Database :
'.mysqli_connect_error();
}else{
echo 'Koneksi dengan database berhasil';
}
?>
<body>
<div class="wrap">
<div align="center">
<div class="header">
<span style=font-size:30px;color:white>SISTEM
PEMANTAUAN GREENHOUSE UNTUK PEMBIBITAN ANGGREK DENDROBIUM DENGAN TAMPILAN
WEB</span><br/>
<span style=font-size:20px;color:white>Tugas Akhir
Benediktus Dimas Eka Prasetyanta</span><br/>
<span style=font-size:20px;color:white>NIM :
135114038</span> </div> <div class="menu">
<ul>
<li><a href="index.php"><span style=font-
size:18px;color:black>Data Saat ini</a></li></span>
<li><a href="data.php"><span style=font-
size:18px;color:black>Data Penyimpanan</a></li></span>
</ul>
</div>
<div class="badan"
<div class="content">
<div align="center">
<?php
$tanggal= mktime(date("m"),date("d"),date("Y"));
echo "Tanggal : <b>".date("d-M-Y", $tanggal)."</b> ";
date_default_timezone_set('Asia/Jakarta');
$jam=date("H:i:s");
echo "| Pukul : <b>". $jam." "."</b>";
$a = date ("H");
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
?>
<h1><span style=font-size:20px>KONDISI SAAT INI </span></h1>
<h1><span style=font-size:12px;color:red>* Data update setiap
5 menit sekali </span></h1>
<table border="1">
<tr>
<td>No</td>
<td>Waktu (Jam Server GMT+0) </td>
<td>Suhu Udara (Celcius)</td>
<td>Kelembaban udara (%Rh) </td>
<td>Kelembaban tanah </td>
<td>Cahaya (Lux) </td>
</tr>
<?php
$query=mysqli_query($connect, "SELECT * FROM
housedendrobium WHERE id=(SELECT MAX(id) FROM housedendrobium)");
while ($data=mysqli_fetch_array($query)) {
?>
<tr>
<td><?php echo $data ['id']; ?></td>
<td><?php echo $data ['waktu']; ?></td>
<td><?php echo $data ['suhu']; ?></td>
<td><?php echo $data ['kelembabanudara']; ?></td>
<td><?php echo $data ['kelembabantanah']; ?></td>
<td><?php echo $data ['cahaya']; ?></td> </tr>
<?php } ?>
</table>
<div class="clear"></div>
<div class="footer"></div>
<div align="center">
-TEKNIK ELEKTRO-
<div align="center"> -FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-
<div align="center">
-UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA-
<div align="center">
-2017-</div>
<?php
// tutup koneksi
mysqli_close($connect);
?>
</body>
</html>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
LAMPIRAN 4
PROGRAM ADD.PHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
<?php
$db_host="mysql.idhostinger.com";
$db_user="u685186407_2013";
$db_password="elektro2013";
$db_database="u685186407_2013";
// connect to mysql database using mysqli//
$connect = mysqli_connect($db_host, $db_user, $db_password,
$db_database);
// cek koneksi database//
if(mysqli_connect_errno()){
echo 'Gagal melakukan koneksi ke Database :
'.mysqli_connect_error();
}else
{
echo 'Koneksi berhasil';
}
// get values form input text and number//
$t = $_GET['t'];
$h = $_GET['h'];
$a0 = $_GET['a0'];
$nilai = $_GET['nilai'];
// mysql query to insert data
$query = "INSERT INTO housedendrobium(`suhu`, `kelembabanudara`,
`kelembabantanah`, `cahaya`) VALUES ('$t','$h','$a0', '$nilai')";
$result = mysqli_query($connect,$query);
?>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LAMPIRAN 5
PROGRAM DATA.PHP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
<html>
<head>
<title>Data Tugas Akhir</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
</head>
<?php
$db_host="mysql.idhostinger.com";
$db_user="u685186407_2013";
$db_password="elektro2013";
$db_database="u685186407_2013";
// connect to mysql database using mysqli//
$connect = mysqli_connect($db_host, $db_user, $db_password,
$db_database);
// cek koneksi database//
if(mysqli_connect_errno()){
echo 'Gagal melakukan koneksi ke Database :
'.mysqli_connect_error();
}else{
echo 'Koneksi berhasil';
}
?>
<body>
<div class="wrap">
<div align="center">
<div class="header">
<span style=font-size:30px;color:white>SISTEM
PEMANTAUAN GREENHOUSE UNTUK PEMBIBITAN ANGGREK DENDROBIUM DENGAN TAMPILAN
WEB</span><br/>
<span style=font-size:20px;color:white>Tugas Akhir
Benediktus Dimas Eka Prasetyanta</span><br/>
<span style=font-size:20px;color:white>NIM :
135114038</span>
</div>
<div class="menu">
<ul>
<li><a href="index.php"><span style=font-
size:18px;color:black>Data Saat ini</a></li></span>
<li><a href="data.php"><span style=font-
size:18px;color:black>Data Penyimpanan</a></li></span>
</ul>
</div>
<div class="badan">
<div class="content">
<div class="text">
<div align="center">
<h1><span style=font-size:20px>DATA PENYIMPANAN </span></h1>
<table border="1">
<tr>
<td>No</td>
<td>Waktu (Jam Server GMT+0) </td>
<td>Suhu Udara (Celcius)</td>
<td>Kelembaban udara (%Rh) </td>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
<td>Kelembaban tanah </td>
<td>Cahaya (Lux) </td>
</tr>
<?php
$query=mysqli_query($connect, "SELECT * FROM
housedendrobium");
while ($data=mysqli_fetch_array($query)) {
?>
<tr>
<td><?php echo $data ['id']; ?></td>
<td><?php echo $data ['waktu']; ?></td>
<td><?php echo $data ['suhu']; ?></td>
<td><?php echo $data ['kelembabanudara']; ?></td>
<td><?php echo $data ['kelembabantanah']; ?></td>
<td><?php echo $data ['cahaya']; ?></td>
</tr>
<?php } ?>
</table>
<div class="clear"></div>
<div class="footer"></div>
<div align="center">
-2017-
</div>
</div>
</div>
<?php
// tutup koneksi
mysqli_close($connect);
?>
</body>
</html>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
LAMPIRAN 6
PROGRAM STYLE.CSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
.wrap{
background: white;
width: 900px;
margin: 10px auto;
}
/*bagian header*/
.wrap .header{
background: #A52A2A;
/*height: 50px;*/
padding: 2px 10px;
}
/*bagian menu*/
.wrap .menu{
background: #F5DEB3;
}
.wrap .menu ul{
padding: 0;
margin: 0;
overflow: hidden;
}
.wrap .menu ul li{
float: left;
list-style-type: none;
padding: 10px;
}
/*akhir menu*/
.clear{
clear: both;
}
.badan{
height: 300px;
}
.wrap .footer{
width: 100%;
padding: 10px;
}
/*scroll*/
.text {
width:800px;
height:380px;
margin:30px 30px 30px 30px;
padding:20px 20px 20px 20px;
border:1px black dotted;
overflow-y:auto;
overflow-x:scroll;
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
LAMPIRAN 7
TABEL PENGIRIMAN DAN
PENERIMAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
No Data (Suhu udara, Kelembaban udara, Kelembaban tanah,
Intensitas Cahaya) Jam Keterangan
1
Dikirim :
28 66 402 0
Diterima :
09.38 Berhasil
2
Dikirim :
28 66 305 776
Diterima :
09.43 Berhasil
3
Dikirim :
28 67 442 879
Diterima :
09.48 Berhasil
4
Dikirim :
28 67 424 933
Diterima :
Tidak ada
09.53 Gagal
5
Dikirim :
28 67 302 1144
Diterima:
09.58 Berhasil
7
Dikirim :
28 67 344 1015
Diterima :
10.04 Berhasil
8
Dikirim :
28 67 331 1171
Diterima :
10.13 Berhasil
9
Dikirim :
28 66 291 760
Diterima :
10.18 Berhasil
10
Dikirim :
28 66 250 1363
Diterima :
10.23 Berhasil
11
Dikirim :
29 66 1023 1270
Diterima :
10.28 Berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
12
Dikirim :
29 65 266 1006
Diterima :
10.33 Berhasil
13
Dikirim :
29 66 877 1537
Diterima :
10.39 Berhasil
14
Dikirim :
29 65 980 1058
Diterima:
10.44 Berhasil
15
Dikirim :
29 65 659 1324
Diterima :
10.49
Berhasil
16
Dikirim :
29 65 1023 1008
Diterima :
10.54 Berhasil
17
Dikirim :
29 64 1019 1576
Diterima:
10.59 Berhasil
18
Dikirim :
29 65 1023 1255
Diterima:
11.04 Berhasil
19
Dikirim :
29 64 937 1510
Diterima :
11.09 Berhasil
20
Dikirim :
29 63 2032 1382
Diterima :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
LAMPIRAN 8
FOTO DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Light Meter Krisbow KW06-288
Pengujian greenhouse saat pagi hari
Pengujian suhu udara menggunakan variasi jumlah lampu bohlam
Pengujian diluar ruangan saat siang hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
LAMPIRAN 9
GRAFIK PERCOBAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Grafik kelembaban udara
Tabel keterangan gambar grafik kelembaban udara
Kondisi Kerangan
A Kelembaban udara mencapai batas bawah 60%, Humidifier aktif.
B Humidifier bekerja menaikan nilai kelembaban udara
C Kelembaban udara di dalam greenhouse sudah mencapai batas atas,
Humidifier off
D Proses penguapan udara karena terik matahari dan proses tumbuh tanaman
E Kelembaban udara kembali mencapai batas bawah, Humidifier aktif
Grafik Kelembaban tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel keterangan gambar grafik kelembaban tanah
Kondsi Keterangan
A Kelembaban tanah mencapai batas atas, pompa aktif
B Proses melembabkan tanah dengan menyemprotkan air ke media tanam mos
C Kelembaban tanah telah mencapai batas bawah sehingga pompa off
D Proses penguapan pada media tanam mos
E Kondisi kelembaban tanah kembali mengering karena penguapan oleh tanaman
dan matahari
Grafik suhu udara
Tabel keterangan grafik suhu udara
Kondsi Keterangan
A Suhu udara mencapai batas atas, kipas angin aktif
B Proses menurunkan dan mensirkulasikan suhu udara di dalam greenhouse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Grafik intensitas cahaya
Keterangan grafik intensitas cahaya
Kondsi Keterangan
A Intensitas cahaya melebihi batas minimal, Lampu grow aktif
B Intensitas cahaya melebihi batas maksimal, Lampu grow tidak aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended