View
12
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
RANCANG BANGUN APLIKASI PELAPORANKECELAKAAN LALU LINTAS BERBASIS
ONLINE di POLRES KOTA PALOPO
HESTI1604411294
PROGRAM STUDI INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO2020
i
RANCANG BANGUN APLIKASI PELAPORAN KECELAKAAN LALULINTAS BERBASIS ONLINE di POLRES KOTA PALOPO
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputerpada Program Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer Universitas
Cokroaminoto Palopo
HESTI1604411294
PROGRAM STUDI INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO2020
ii
iii
iv
ABSTRAK
Hesti. 2020. Rancang Bangun Aplikasi Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas BerbasisOnline di Polres Kota Palopo. (dibimbing oleh Asri, M.Pd dan Dianradika Prasti,S.Kom., M.Kom).
Proses pelaporan terjadinya kecelakaan lalu lintas di Polres Kota Palopomasih menggunakan cara manual seperti melaporkan kejadian melalui telepon ataumelapor secara langsung di kantor lalu lintas Kota Palopo, sehingga dapatmemperlambat proses pelaporan, selain itu manfaat dari perkembangan teknologidan komunikasi juga kurang optimal. Peneliti bermaksud untuk mengembangkansebuah aplikasi berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHPdan XAMPP sebagai databasenya. Jenis penelitian yang digunakan adalahResearch and Development dengan menggunakan metode pengembanganperangkat lunak waterfall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem mampumelakukan proses pelaporan kecelakaan lalu lintas dengan mudah karena adanyasistem berbasis online memudahkaan masyarakat dalam melakukan pelaporandimanapun dan kapanpun.
Kata kunci: Lalu lintas, XAMPP, PHP, Online
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Serta tak lupa salawat dan salam kepada junjungan Nabiullah Muhammad SAW
atas semua teladannya.
Skripsi ini berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pelaporan Kecelakaan Lalu
Lintas Berbasis Online di Polres Kota Palopo”. Penulis menyadari bahwa Skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari semu
pihak untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini tentunya penulis mengucapkan
banyak terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Hanafie Mahtika, MS, selaku Rektor Universitas
Cokroaminoto Palopo.
2. Ibu Rusmala, S.Kom., M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknik Komputer
Universitas Cokroaminoto Palopo.
3. Bapak Saddang Saputra, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Informatika, Fakuktas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo
4. Bapak Dr Asri, M.Pd, selaku pembimbing I, yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi, saran, arahan, dan
memberikan banyak ilmu pengetahuan baru kepada penulis selama
pembuatan skripsi ini.
5. Ibu Dianradika Prasti, S.Kom., M.Kom, selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan hingga proses pembuatan
skripsi ini selesai.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Cokroaminoto Palopo, khususnya
pada Program Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer yang telah
membina dan memberikan bekal ilmu kepada penulis selama berada
dibangku perkuliahan.
7. Terkhusus kapada kedua orang tua yang telah memeberikan doa, motivasi dan
segalanya sehingga proses pembuatan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.
vi
8. Teruntuk sultan squad yang telah memberikan support dan masukkan dalam
pembuatan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
9. Teruntuk komunitas Garaga yang telah banyak membantu dalam pembuatan
skripsi ini dengan memberikan arahan serta saran hingga proses pembuatan
skripsi ini selesai.
10. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2016 Program Studi Informatika
Fakultas Teknik Komputer yang selalu meberikan masukan dan dukungan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah mendukung penyelesaian skripsi ini tanpa terkecuali
yang penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
penulis dan bagi semua pihak yang membutuhkan. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya.
Palopo, 28 Januari 2020
Penulis
Hesti
vii
RIWAYAT HIDUP
Hesti. Lahir di Desa Maipi, pada tanggal 29 November
1998, anak pertama dari 4 bersaudara, buah hati dari Rhodes
dan Titing. Penulis menempuh pendidikan dasar pada tahun
2004 di SDN 101 Maipi dan lulus pada tahun 2010.
Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di SMPN 04 Masamba dan lulus pada tahun
2013. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas di SMKN 02
Luwu Utara dan lulus pada tahun 2016. Selanjutnya penulis melanjutkan studi
untuk jenjang Strata Satu dan terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas
Cokroaminoto Palopo, Fakultas Teknik Komputer Program Studi Informatika pada
tahun 2016.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .. ............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian . ........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1 Kajian Teori ...................................................................................... 4
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 17
2.3 Kerangka Pikir .................................................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 21
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 21
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 23
3.3 Batasan Penelitian............................................................................. 23
3.4 Tahapan Penelitian............................................................................ 23
1. Pengumpulan data ....................................................................... 23
2. Analisis Sistem ............................................................................ 24
a. Sistem yang berjalan ............................................................... 24
b. Sistem yang diusulkan ............................................................ 24
c. Kebutuhan fungsional ............................................................. 26
d. Kebutuhan nonfungsional ....................................................... 27
ix
3. Desain sistem............................................................................... 27
a. Rancangan model/sistem......................................................... 27
b. Rancangan interface unit lantas.............................................. 38
c. Rancangan interface masyarakat/pelapor................................
d. Rancangan database ...............................................................
4. Pembuatan Sistem ....................................................................... 39
5. Pengujian ..................................................................................... 41
6. Implementasi ............................................................................... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 42
4.1 Hasil Penelitian................................................................................. 42
4.2 Pembahasan penelitian...................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 82
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 82
5.2 Saran ................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 83
x
DAFTAR TABEL
1. Simbol diagram use case ........................................................................ 15
2. Simbol diagram activity .......................................................................... 16
3. Simbol diagram class.............................................................................. 16
4. Tabel login .............................................................................................. 39
5. Tabel kecelakaan .................................................................................... 39
6. Tabel catatan........................................................................................... 39
7. Hasil pengujian program......................................................................... 69
8. Pengujian halaman login......................................................................... 69
9. Pengujian menu beranda......................................................................... 70
10. Menu tentang .......................................................................................... 70
11. Pengujian menu kecelakaan.................................................................... 71
12. Pengujian menu laporan kecelakaan....................................................... 72
13. Pengujian menu logout ........................................................................... 73
14. Pengujian menu beranda......................................................................... 74
15. Pengujian menu tentang.......................................................................... 74
16. Pengujian menu informasi kecelakaan ................................................... 74
17. Pengujian menu pelaporan...................................................................... 76
18. Pengujian menu status ............................................................................ 77
19. Hasil pengujian validasi ahli................................................................... 78
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka pikir ...................................................................................... 20
2. Sistem yang berjalan............................................................................. 24
3. Sistem yang diusulkan .......................................................................... 25
4. Flowchart sistem yang diusulkan ......................................................... 26
5. Halaman login....................................................................................... 28
6. Halaman beranda unit lantas................................................................. 29
7. Halaman kecelakaan ............................................................................. 29
8. Detail data kecelakaan .......................................................................... 30
9. Edit data kecelakaan ............................................................................. 31
10. Hapus data ............................................................................................ 31
11. Option laporan kecelakaan ................................................................... 32
12. Grafik kecelakaan lalu lintas 2018 ....................................................... 32
13. Grafik kecelakaan lalu lintas 2019 ....................................................... 33
14. Menu tentang unit lantas....................................................................... 33
15. Form edit catatan .................................................................................. 34
16. Menu logout.......................................................................................... 34
17. Halaman beranda pelapor ..................................................................... 35
18. Halaman pelaporan ............................................................................... 35
19. Halaman status laporan......................................................................... 36
20. Halaman tentang (pelapor) ................................................................... 37
21. Menu informasi kecelakaan (pelapor) .................................................. 37
22. Tahun 2018 ........................................................................................... 38
23. Tahun 2019 ........................................................................................... 38
24. Halaman login....................................................................................... 42
25. Halaman menu beranda ........................................................................ 43
26. Halaman menu kecelakaan ................................................................... 43
27. Halaman tombol detail.......................................................................... 44
28. Halaman tombol edit............................................................................. 45
29. Tampilan hapus..................................................................................... 45
30. Informasi tahun 2018............................................................................ 46
xii
31. Informasi tahun 2019............................................................................ 46
32. Halaman menu tentang ......................................................................... 47
33. Halaman edit catatan............................................................................. 47
34. Halaman logout..................................................................................... 48
35. Halaman beranda pelapor ..................................................................... 48
36. Data kecelakaan 2018 ........................................................................... 49
37. Data kecelakaan 2019 ........................................................................... 49
38. Halaman pelaporan ............................................................................... 50
39. Halaman tentang ................................................................................... 50
40. Halaman status...................................................................................... 51
41. Flowraph menu login ........................................................................... 51
42. Flowgraph menu beranda ..................................................................... 52
43. Flowgraph menu kecelakaan................................................................ 53
44. Flowgraph menu laporan kecelakaan................................................... 55
45. Flowgraph option tahun 2018 .............................................................. 56
46. Flowgraph option tahun 2019 .............................................................. 57
47. Flowgraph menu tentang...................................................................... 59
48. Flowgraph menu logout ....................................................................... 60
49. Flowgraph menu beranda pelapor ........................................................ 61
50. Flowgraph menu informasi kecelakaan................................................ 62
51. Flowgraph option tahun 2018 pelapor ................................................. 63
52. Flowgraph option tahun 2019 pelapor ................................................. 64
53. Flowgraph menu pelaporan.................................................................. 66
54. Flowgraph menu tentang...................................................................... 67
55. Flowgraph menu status ........................................................................ 68
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar dan hasil wawancara.......................................................
Lampiran 2. Lembar validasi ahli ..................................................................
Lampiran 3. Dokumentasui penelitian ...........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah Palopo terletak pada koordinat 2º53’15” - 3º04’08” lintang selatan
dan 120º03’10” - 120º14’34” bujur timur. Batas wilayah administrasi Kota Palopo
sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, sebelah
selatan berbatasan dengan Kecamatan Bua Kabupaten luwu, sebelah timur
berbatasan dengan Teluk Bone dan sebelah barat berbatasan dengan Toraja Utara.
Kota Palopo merupakan salah satu wilayah kota administratif di Provinsi Sulawesi
Selatan dengan luas wilayah 258,17 km2 dengan sembilan wilayah administrasi
kecamatan, meliputi Kecamatan Bara, Kecamatan Mungkajang, Kecamatan
Sendana. Kecamatan Tellu Wanua, Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Barat,
Kecamatan Wara Selatan, Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Wara Utara
(Chalid, 2018).
Meningkatnya jumlah penduduk secara signifikan dapat mempengaruhi
peningkatan aktivitas kebutuhan alat transportasi, baik itu pribadi maupun umum
(Chalid, 2018). Badan Pusat Statistik Palopo (2018) mengemukakan bahwa jumlah
penduduk di Kota Palopo semakin meningkat, pada tahun 2016 jumlah penduduk
sebanyak 172.916 dan meningkat di tahun 2017 dengan jumlah 176.907 penduduk.
Beberapa tahun terakhir tingkat kepemilikan kendaraan di Kota Palopo meningkat
pesat. Hal ini dijelaskan oleh kepala UPTD Samsat Palopo terhitung Januari-
Agustus 2017 jumlah kendaraan roda 2 dan roda 4 yang beroperasi di kota Palopo
sudah mencapai 96.178 unit, rinciannya sepeda motor berjumlah 87.166 unit
sedangkan mobil 9.012 unit. Kendaraan tersebut meliputi kendaraan dinas, pribadi
dan umum (Palopo Pos, 2017). Priyambodo (2018) mengemukakan bahwa
pertumbuhan jumlah kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat dapat
membawa dampak yang positif dan negatif. Dampak positif adalah membantu
mobilisasi barang, jasa, dan manusia, serta bisa meningkatkan PDRB suatu
wilayah, sedangkan salah satu dampak negatif yaitu terjadinya kecelakaan lalu
lintas.
Menurut UU RI NO. 22 tahun 2009, kecelakaan lalu lintas adalah suatu
peristiwa di jalan raya yang tidak disengaja dengan melibatkan kendaraan atau
2
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban (manusia) atau kerugian harta
benda. Setiyawati dan Kesowo (2017) mengemukakan bahwa masalah yang timbul
di lalu lintas merupakan salah satu tugas dari kepolisian yaitu Unit Kecelakaan Lalu
Lintas (Lakalantas). Dalam World Health Organization (WHO) hampir 1,2 juta
orang meniggal di jalan setiap hari dan puluhan juta orang terluka setiap tahun.
Sedangkan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Kota Palopo dua tahun terakhir
yaitu tahun 2018 288 kasus dan tahun 2019 sebanyak 184 kasus (Ahmar,
wawancara pra-riset, 23 Desember 2019).
Angka kecelakaan yang ada saat ini hanyalah angka yang tercatat,
kenyataannya bisa melebihi dari angka tersebut, hanya saja tidak semua masyarakat
melaporkan kejadian kecelakaan lalu lintas (Ahmar, wawancara pra-riset, 23
Desember 2019). Hal ini terjadi karena proses pelaporan dilakukan melalui telepon
atau melapor langsung ke kantor lalu lintas. Cara tersebut tentunya kurang efektif
karena masyarakat saat ini melakukan pelaporan dengan menghubungi langsung
nomor telepon pribadi pihak kepolisian kemudian laporan tersebut akan dilaporkan
kembali ke pihak yang bertanggung jawab, selain itu tidak semua masyarakat
memiliki nomor telepon pihak kepolisian. Oleh karenanya dibutuhkan suatu
aplikasi berbasis online yang dapat menghubungkan komunikasi langsung antara
masyarakat dan pihak polisi lalu lintas agar proses pelaporan bisa dilakukan oleh
siapa saja dan dimana saja. Adapun salah satu contoh aplikasi berbasis online
adalah aplikasi web.
Aplikasi berbasis web merupakan aplikasi yang dijalankan langsung melalui
web, bisa menggunakan internet (Tambuwun dkk, 2017). Dalam artian bahwa
pengguna dapat mengakses data atau informasi apapun melalui laptop, smartphone
maupun komputer dimanapun pengguna tersebut berada. Oleh karena itu dengan
menggunakan aplikasi web masyarakat dan pihak kepolisian dapat saling berbagi
informasi.
Hasil penelitian dari Raharjo dkk (2018) mengemukakan bahwa dengan
adanya sistem aplikasi yang bisa melaporkan kejadian langsung akan terjadinya
kecelakaan lalu lintas dengan mengetahui lokasi tempat peristiwa serta beberapa
bukti kejadian kecelekaan lalu lintas dapat membantu pihak kepolisian agar dapat
menangani kasus tersebut dengan cepat dan tanggap. Setyawati dan Kesowo (2017)
3
juga mengemukakan bahwa dengan adanya aplikasi pelaporan kecelakaan lalu
lintas dapat memudahkan proses pelaporan kecelakaan lalu lintas bagi masyarakat
dan dapat memudahkan unit Lakalantas untuk mengelola data kecelakaan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan maka diperlukan sebuah
sistem yang dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan pelaporan sehingga
semua peristiwa kecelakaan lalulintas yang terjadi dapat ditangani oleh pihak
kepolisian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah bagaimana membuat sebuah aplikasi pelaporan kecelakaan lalu lintas di
Kota Palopo berbasis online?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi
pelaporan kecelakaan lalu lintas di Kota Palopo berbasis online.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna diantaranya:
1. Pengembangan ilmu
Sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya
memberikan informasi mengenai rancang bangun aplikasi pelaporan kecelakaan
lalu lintas berbasis online.
2. Masyarakat
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memudahkan masyarakat
dalam melakukan pelaporan kecelakaan lalu lintas serta memudahkan dalam
memperoleh informasi seputar kecelakaan lalu lintas di Kota Palopo.
3. Kepolisian
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu pihak kepolisian
dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas dengan tepat waktu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Kajian teori merupakan salah satu tahapan yang penting untuk diperhatikan
oleh peneliti dalam proses penelitian. Kajian teori menjadi dasar yang kuat dalam
sebuah penelitian yang dilakukan. Para ahli memberikan banyak definisi teori
dalam penelitian.
1. Pengertian Rancang Bangun
Pressman (dalam Zulfiandri dkk, 2014) mengemukakan bahwa desain kata
merupakan prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sistem ke dalam
bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan secar detail bagaimana komponen
sistem diimplementasikan.. Kata bangun yaitu kegiatan membuat sebuah sistem
baru atau mengganti sistem atau memperbaiki sistem yang sudah ada sebelumnya
baik itu sebagian maupun secara keseluruhan. Zulfiandri dkk (2014) dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa desain merupakan kegiatan menerjemahkan
hasil analisis ke dalam paket perangkat lunak kemudian membuat sistem atau
menyempurnakan sistem yang ada.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa rancang bangun
adalah proses untuk membuat sebuah sistem baru, baik itu mengganti maupun
memperbaiki sistem yang sudah ada sebelumnya.
2. Pengertian Aplikasi
Abdurrahman dan Riswaya (2014) mengemukakan bahwa aplikasi adalah
program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari
pengguna aplikasi dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai dengan
tujuan pembuatan aplikasi. Aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah
yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya
berpacu pada sebuah komputasi yang diinginkan atau diharapkan maupun
pemrosesan data yang diharapkan.
Juansyah (2015) mengemukakan bahwa aplikasi secara istilah adalah suatu
program yang siap digunakan, dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi
pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh
6
suatu sasaran yang akan dituju. Widarma dan Rahayu (2017) mengemukakan
bahwa aplikasi merupakan program siap pakai yang dapat digunakan untuk
menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan
mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi
tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan
salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah
komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang
diharapkan.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan
program siap pakai yang digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari
pengguna aplikasi atau instruksi yang disusun sedemikian rupa yang bertujuan
mengolah data atau mengerjakan dan melaksanakan tugas dari penggunanya.
Beberapa aplikasi yang digabungkan menjadi satu paket terkadang disebut
sebagai paket atau application suite, misalnya Microsoft Office dan OpenOffice.org
yang menggabungkan aplikasi pengolah kata, spreadsheet, dan beberapa aplikasi
lainnya. Aplikasi dalam sebuah paket biasanya memiliki antar muka yang memiliki
kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan
setiap aplikasi. Seringkali mereka memiliki kemampuan untuk berinteraksi satu
sama lain untuk menguntungkan pengguna, misalnya lembar kerja dapat
disematkan dalam dokumen pengolah kata meskipun dibuat dalam aplikasi
spreadsheet terpisah.
3. Kecelakaan Lalu Lintas
UU RI Pasal 1 No. 22 tahun 2009 tentang kecelakaan lalu lintas adalah suatu
peristiwa di jalan raya yang tidak diduga dan tidak disengaja, dimana melibatkan
kendaraan atau pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban (manusia) atau
kerugian harta benda. Pradipta (2018) mengemukakan bahwa kecelakaan lalu lintas
adalah suatu peristiwa yang terjadi tanpa unsur kesengajaan yang menimbulkan
korban atau menyebabkan kerugian.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan lalu
lintas adalah suatu peristiwa tidak terduga dan tidak disengaja yang terjadi dengan
mengakibatkan kerugian harta benda atau korban manusia.
7
a. Jenis dan bentuk kecelakaan
Wedasana (dalam Fajar, 2015) mengemukakan bahwa jenis kecelakaan dapat
diklasifikasikan menjadi lima bagian, yaitu berdasarkan korban kecelakaan, loaksi
kejadian, waktu terjadinya kecelakaan, posisi kecelakaan dan berdasarkan jumlah
kendaraan yang terlibat.
1) Kecelakaan lalu lintas berdasarkan korban kecelakaan
Kecelakaan berdasarkan korban kecelakaan fokus pada manusia itu sendiri,
kecelakaan tersebut bisa berupa luka ringan, luka berat dan meninggal dunia. Pasal
93 Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Litnas
Jalan sebagai peraturan pelaksana Undang-undang Lalu Lintas Jalan dan Angkutan
Jalan, mengolompokkan korban kecelakaan sebagai berikut:
a) Kecelakaan luka fatal atau meninggal
Korban meninggal merupakan korban yang dipastikan meninggal dunia
sebagai kecelakaan lalu lintas dalam waktu paling lama tiga hari setelah kecelakaan
tersebut.
b) Kecelakaan luka berat
Korban luka berat merupakan korban yang mengalami luka-luka, menderita
cacat tetap atau harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 hari sejak
kecelakaan.
c) Kecelakaam luka ringan
Korban luka ringan yaitu keadaan korban luka yang tidak membahayakan
nyawanya atau memerlukan pertolongan dan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
2) Kecelakaan berdasarkan lokasi kejadian
Wedasana (dalam Fajar, 2015) mengemukakan bahwa kecelakaan dapat
terjadi di sepanjang ruas jalan, baik itu jalan lurus, jalan berbelok, turunan dan
tanjakan, di pegunungan atau di daratan, di dalam kota maupun di luar kota.
3) Kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan
Kecelakaan berdasarkan waktu terjadinya kecelakaan terdapat dua golongan
yaitu:
a) Jenis hari: hari kerja (Senin, Selasa, Rabu, Kami dan jumat), hari libur
(Minggu dan hari libur nasional) dan akhir minggu (Sabtu).
8
b) Jenis waktu: dini hari (00.00 - 06.00), pagi hari (06.00 - 12.00), siang hari
(12.00 - 18.00) dan malam hari (18.00 - 24.00).
4) Kecelakaan berdasarkan posisi kecelakaan
Berbagai posisis tabrakan yang dapat terjadi dalam kecelakaan yaitu:
a) Tabrakan pada saat menyalip
b) Tabrakan muka dengan belakang
c) Tabrakan muka dengan muka
d) Tabrakan depan dengan samping
e) Tabrakan diluar kendali
f) Tabrakan dengan pejalan kaki
g) Tabrak lari
5) Kecelakaan berdasarkan jumlah kendaraan yang terlibat
Kecelakaan juga dapat didasarkan pada jumlah kendaraan yang terlibat, baik
itu kecelakaan tunggal oleh satu kendaraan, kecelakaan ganda oleh dua kendaraan
atau serangkaian kecelakaan oleh lebih dari dua kendaraan.
b. Faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas
Harahap (dalam Fajar 2015) mengemukakan bahwa kecelakaan merupakan
kejadian yang disebabkan oleh banyak faktor yang pada dasarnya disebabkan oleh
kombinasi yang tidak efektif dari faktor utama yaitu pengguna jalan, lingkungan,
kendaraan dan jalan. Tiga elemen dasar yang menentukan keselamatan jalan, yaitu
pengemudi, kendaraan, dan fisik jalan itu sendiri.
1) Faktor pemakai jalan
Pengguna jalan adalah semua orang yang menggunakan fasilitas secara
langsung dari satu jalan. Warpani (dalam Fajar 2015) menyatakan bahwa faktor
manusia sebagai pengguna jalan dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:
a) Pejalan kaki, termasuk pedagang asongan dan lain-lain.
b) Pengemudi, termasuk pengemudi kendaraan tak bermotor.
2) Faktor pengemudi
Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan
Pengemudi, sebagai salah satu peraturan pelaksanaan Undang-undang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan
bermotor atau orang yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang
9
sedang belajar mengendarai kendaraan bermotor. Pengemudi kendaraan bermotor
maupun tidak bermotor merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan
sehingga sangat perlu diperhatikan.
3) Faktor pejalan kaki
Warpani (dalam Fajar 2015) mengemukakan bahwa pejalan kaki sebagai
elemen pengguna jalan bisa menjadi korban kecelakaan dan juga bisa menjadi
penyebab kecelakaan. Pejalan kaki sangat rentan terhadap cedera serius atau
kematian jika tertabrak kendaraan bermotor. Pelayanan kepada pejalan kaki perlu
mendapat perhatian yang optimal yaitu dengan memisahkan kendaraan dan pejalan
kaki, baik sesuai ruang dan waktu, agar kendaraan dan pejalan kaki berada di tempat
yang aman. Pemisahan ini bisa dilakukan dengan menyediakan fasilitas trotoar agar
pejalan kaki tidak rutin berjalan di sepanjang jalan.
4) Faktor lingkungan
Bent (dalam Fajar 2015) menyatakan bahwa faktor lingkungan termasuk
dalam sebagian besar hubungan kerusakan melalui besaran struktural yang meliputi
kontribusi subgrade dan koefisien kekuatan tanah dasar pada kondisi tertentu.
Dengan demikian, pengaruh curah hujan dan drainase dalam kondisi normal
tercermin dalam variabel kekuatan ini. Hanya jika kondisinya merugikan maka sifat
material berubah secara signifikan oleh pengaruh musim, sehingga perlu dilakukan
perkiraan negara dengan musim yang berbeda.
4. Polres (Polisi Resort) Kota Palopo
Kata polisi berasal dari kata Yunani "Politea". Kata ini awalnya digunakan
untuk menyebut "seseorang yang menjadi warga Kota Athena", kemudian
maknanya berkembang menjadi "kota" dan digunakan untuk mendeskripsikan
"segala usaha kota". Karena pada masa itu kota merupakan negara merdeka yang
disebut juga Polis. Sopan atau Polis diartikan sebagai semua usaha dan kegiatan
negara, termasuk kegiatan keagamaan. (Burhanuddin, 2014).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 (KBBI) (dalam Burhanuddin,
2014) disebutkan bahwa arti kata polisi adalah lembaga yang bertugas menjaga
keamanan dan ketertiban umum (menangkap orang yang melanggar hukum).
10
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Polres (Polisi
Resort) adalah badan yang bertugas dan bertanggung jawab di daerah masing-
masing untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Tugas kepolisian Negara Republik Indonesia adalah melindungi masyarakat
dari segala bentuk ketidakamanan dan kekacauan (Burhanuddin, 2014). Tugas
utama Polri diatur dalam pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara RI (UUKRI) yaitu menjaga keamanan dan ketertiban umum,
menegakkan hukum, memberikan perlindungan, mengayomi dan melayani
masyarakat.
Secara geografis wilayah palopo terletak pada koordinat 2º53’15” - 3º04’08”
lintang selatan dan 120º03’10” - 120º14’34” bujur timur. Batas wilayah
administrasi Kota Palopo terdiri dari sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan
Walenrang Kabupaten Luwu, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bua
Kabupaten Luwu, sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone dan sebelah barat
berbatasan dengan Toraja Utara. Kota Palopo merupakan salah satu wilayah yang
ada di Provinsi Sulawsi Selatan dengan 9 kecamatan yaitu Kecamatan Bara,
Kecamatan Mungkajang, Kecamatan Sendana, Kecamatan Tellu Wanua,
Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Barat, Kecamatan Wara Selatan, Kecamatan
Wara Timur dan Kecamatan Wara Utara (Chalid, 2018).
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa
Polres Kota Palopo adalah badan yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
melindungi dan menjaga ketertiban masyarakat Kota Palopo.
5. Aplikasi Web
Menurut Kadir (2009) aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui
browser, misalnya internet Explorer dan Mozilla firefox. Sedangkan web server
adalah server yang melayani permintaan aplikasi web.
a. Internet
Internet sangat bermanfaat dalam hal menambah ilmu dan wawasan
komunikasi yang baik secara langsung dan dapat terjalin dengan orang lain. Internet
mampu memberikan informasi yang sangat dibutuhkan dan dapat mempermudah
komunikasi jarak jauh tanpa harus bertatap muka (Talika, 2016).
11
Menurut Sidarta (dalam Talika 2016) memberikan gambaran tentang
pengertian internet secara umum. Meski secara fisik teknologi ini merupakan salah
satu bentuk tumbukan jaringan komputer dunia, namun internet juga perlu
ditanggapi secara serius sebagai tempat penyimpanan informasi. Internet telah
menjadi salah satu sumber informasi yang potensial untuk menyederhanakan sistem
kehidupan.
Selvi (2018) mengemukakan bahwa secara teknis internet merupakan dua
komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer
hingga meliputi jutaan komputer di dunia. Menurut Sibero (dalam Nofyat dkk,
2018) internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang
menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan
alamiah dari jaringan yang luas. Menurut Kadir (2013) internet adalah jaringan
besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan
apapun terhadap suatu organisasi.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa internet adalah
sebuah jaringan dengan jangkauan yang sangat luas hingga dapat menghubungkan
jutaan komputer diseluruh dunia.
b. Istilah-istilah internet
1) Web Browser
Web browser menurut Winarno dan Utomo (dalam Prayinto dan Safitri, 2015)
adalah alat yang digunakan untuk melihat halaman web. Menurut Irina 2014 (dalam
Selvi 2018) web browser merupakan software yang digunakan untuk menampilkan
halaman website. Web browser menerjemahkan kode program yang diterima dari
server ke dalam bentuk visual sesuai dengan yang dirancang oleh pembuat website.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa web browser adalah
alat yang digunakan untuk menampilkan website dengan menerjemahkan kode
program yang diterima dari server.
2) Web server
Menurut Fathansyah (dalam Prayinto dan Safitri, 2015) web server yaitu
merujuk pada perangkat keras (server) dan perangkat lunak yang menyediakan
layanan akses kepada pengguna melalui protocol komunikasi HTTP ataupun
variannya seperti FTP dan HTTPS atas berkas-berkas yang terdapat pada suatu
12
URL ke pemakai. Web server adalah sebuah tempat untuk mendapatkan halaman
web dan data yang berhubungan dengan website yang dibuat, sehingga data dapat
diakses dan dilihat oleh orang lain (Muakhori dkk, 2018).
Menurut Arsyad (dalam Selvi, 2018) web server adalah perangkat lunak yang
ditempatkan pada semua jenis komputer yang sesuai dengan spesifikasi teknis
minimum yang direkomendasikan oleh perangkat lunak yang mampu menerima
permintaan HTTP / HTTPS dari client melalui media browser (IE , Firefox,
Chrome, dll) dan mengirimkannya kembali dalam bentuk halaman website yang
umumnya Hypertext Markup Language (HTML) secara default. Beberapa aplikasi
perangkat lunak pembuat web server yang dapat digunakan antara lain Apache,
Xitami, PWS, IIs.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa web server yaitu
perangkat lunak yang ditempatkan pada komputer yang sesuai dengan spesifikasi
yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protocol komunikasi
HTTP/HTTPS.
3) WWW (World Wide Web)
World Wide Web yang dikenal juga dengan nama the web atau www
dikembangkan pada tahun 2001 dan CERN (laboratorium fisika partikel) di Swiss.
Menurut Fathansyah (dalam Prayitno dan Safitri, 2015) World Wide Web (WWW
atau web) merupakan sistem informasi terdistribusi yang berbasis hypertext.
Hidayatullah dan Kawistara (dalam Ayu dan Permatasari, 2018)
mengemukakan bahwa World Wide Web ditemukan oleh tim Berners-Lee pada
tahun 1991. WWW bekerja berdasarkan-3 mekanisme-berikut:
a) Informasi disimpan ke dalam halaman web.
b) Halam web adalah file-file yang disimpan dalam komputer disebut server.
c) Komputer yang mengakses isi dari halaman web disebut web clients.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa WWW (World
Wide Web) adalah informasi yang disimpan didalam dokumen berbasis hypertext.
13
6. Komponen Perancangan Aplikasi
a. MySQL
Menurut Anhar (dalam Prayinto dan Safitri, 2015) MySQL adalah perangkat
lunak sistem manajemen database SQL Database management System (DBMS)
dari berbagai DBMS seperti oracle, MS. SQL, SQL Postagre dan lainnya.
MySQL adalah software RDBMS yang dapat mengolah database dengan
cepat, dapat diakases oleh banyak user, melakukan suatu proses secara sinkron atau
berbarengan dan dapat menampung data dalam jumlah besar (Raharjo, 2015).
Nurhayati dkk (2017) mendefinisikan MySQL sebagai database yang
digunakan oleh pemrograman aplikasi yang sama dengan PHP yang berisi kode
untuk menjalankan aplikasi yang akan dibuat. Sedangkan Stansyah dan Restu
(2017) mengemukakan bahwa MySQL adalah perangkat lunak sistem manajemen
basis data SQL (Database management system) atau DBMS yang multi-user dan
multithread.
Berdasarkan pengertian di atas dapat, disimpulkan bahwa MySQL adalah
suatu perangkat lunak atau program apliaksi yang digunakan untuk membuat
sebuah basis data yang bersifat open source.
b. Xampp
Menurut Wahana (dalam Prayitno dan Safitri, 2015) Xampp merupakan paket
instalasi instan untuk Apache, PHP dan MySQL yang dapat digunakan untuk
membantu proses instalasi ketiga produk tersebut.
Menurut Hidyatullah (2015:127) Xampp merupakan web server yang mudah
digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis dan dapat
diakses secara lokal menggunakan web server local (localhost). Sedangkan
Nurhayati dkk (2017) mengemukakan bahwa Xampp adalah sebuah paket program
untuk mempelajari pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL dan paket
pemprograman ini mudah didapatkan dengan cara didownload secara gratis.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa xampp adalah
sebuah aplikasi web server yang menyediakan PHP, apache, dan MwSQL.
c. Hypertext preprocessor (PHP)
Menurut Anhar (dalam Prayitno dan Safitri, 2015) Hypertext Preprocessor
(PHP) merupakan bahasa pemograman web berupa script yang terintegrasi dengan
14
HTML. Sedangkan menurut Firman dkk (2016) PHP atau kependekan dari
Hypertext Preprocessor merupakan salah satu bahasa pemrograman open source
yang sangat cocok atau khusus untuk pengembangan web dan dapat disematkan
dalam sebuah script HTML. Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan
beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java, dan Perl serta mudah dipelajari.
Menurut Kustiyaningsih (dalam Firman dkk, 2016) PHP (atau resminya PHP:
Hypertext Preprocessor) adalah script bersifat server-side yang ditambahkan ke
dalam HTML.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Hypertext
Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman web berupa script bersifat server-
side yang ditambahkan ke dalam HTML.
d. Google maps
Google maps merupakan layanan dari google yang memudahkan pengguna
untuk memetakan aplikasi yang mereka buat (Juansyah, 2015). Sedangkan Putra
(2016) mengartikan bahwa google maps adalah aplikasi atau perangkat lunak di
internet yang memuat peta suatu daerah atau lokasi.
Kindarto (dalam Ariyanti, Khairil dan Kanedi, 2015) mengemukakan bahwa
google maps merupakan peta dunia yang dapat kita gunakan untuk melihat suatu
daerah. Dengan kata lain, google maps adalah peta yang dapat dilihat dengan
menggunakan browser.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimplkan bahwa google maps
merupakan layanan dari google yang menyediakan peta suatu daerah atau lokasi
yang dapat dilihat dengan menggunakan browser.
e. Unifed Modeling Language (UML)
Menurut Ivan, Jacobson (2003) UML adalah grafis untuk menggambarkan,
menetukan, membangun dan mendokumentasikan sesuatu pada sistem perangkat
lunak secara intensif. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model
sebuah sistem. Dengan menggunakan model diharapkan pengembangan perangkat
kunak dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat,
termasuk faktor-faktor seperti lingkup (stabilitias), kemampuan (ketahanan)
keamanan dan lainnya. UML dimulai pada Oktober 1994 oleh Booch dan
Rumbaugh pada musim gugur 1995 Jacobson bergabung. UML versi 1.1 ada pada
15
tahun 1997, kini sudah versi 1.5 dan telah menjadi standar bahasa pemodelan untuk
aplikasi objek. Untuk suatu model, UML mendefinidikan diagram-diagram grafis
berikut ini:
1) Diagram use case
Menggambarkan fungsionalitas sistem. Sebuah use case menggambarkan
sebuah interaksi antara aktor (pelaku) dengan pelaku (use case)
Tabel 1. Simbol diagram use case
Sumber: Nugroho (2010)
2) Diagram activity
Diagram activity atau diagram aktivitas menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem.Diagram activity digunakan untuk
mendefinisikan hal-hal sebagai berikut:
a) Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.
b) Pengolompokkan tampiland ari sistem dimana setiap aktivitas dianggap
memiliki rancangan antar muka tampilan.
No Gambar Nama Keterangan
1 ActorSegala sesuatu yangberinteraksi dengan sistemapliaksi komputer
2Class
Pembentukan utama darisistem berorientasi yangmemiliki atribut danoperasional yang sama.
3 InterfaceKumpulan operasi tanpaimplementasi dari suatukelas.
4Use Case
Menjelaskan yang dilakukanaktor dari sistem untukmencapai tujuan tertentu.
5 InteractionUntuk menunjukkan baikalur pesan atau informasiantara objek maupunhubungan antar objek.
6 Package
Komentar atau wadahkonseptual yang digunakanuntuk mengolompokkanelemen-elemen dari sistemyang sedang dibangun.
16
c) Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
Tabel 2. Simbol diagram activity
No Simbol Nama Keterangan
1Status awal Status awal aktifitas sistem
sebuah diagram aktivitasmemiliki sebuah status awal.
2Aktivitas Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanyadiawali dengan kata kerja.
3Percabangan Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebihdari satu.
4 Status akhir Status akhir yang dilakukansistem.
Sumber: Nugroho (2010)
3) Diagram class
Diagram class adalah pandangan aplikasi yang bersifat statis. Diagram class
digunakan untuk mengelompokkan hal-hal inti dari setiap proses yang ingin
dilakukan. Proses semua masukan ke dalam tiap-tiap kelas dan saling melayani
pada kelas-kelas lainnya yang saling berhubungan. Beberapa contoh simbol-simbol
diagram class.
Tabel 3. Simbol diagram class
Sumber: Nugroho (2010)
f. Black box testing
Mustaqbal (dalam Setiyani, 2019) black box testing pengujian kualitas
perangkat lunak yang berfokus pada fungsionalitas perangkat lunak. Pengujian
black box testing bertujuan untuk menemukan fungsi yang tidak benar, kesalahan
pada struktur data, kesalahan performansi, kesalahan inisialisasi dan terminasi.
No Simbol Nama Keterangan
1
Class Himpunan dari objek-objekyang berbagi atribut sertaoperasi yang sama
5Association Apa yang menghubungkan
antara objek satu denganobjek lainnya.
Aktivitas
17
Dalam pengujian black box testing digunakan alat untuk menjawab data yang
disebut dengan pengujian penerimaan pengguna, dokumen ini berisi deskripsi
indicator dari prosedur-prosedur pengujian fungsionalitas dari perangkat lunak
(Setiyani, 2019).
Lestari dkk (2019) mengemukakan bahwa black box testing juga dikenal
sebagai behavioral testing adalah metode pengujian perangkat lunak dimana
struktur internal, desain dan implementasi bagian yang diuji tidak diketahui oleh
penguji, dalam pengujian black box yang diujikan adalah fungsionalitas dan non
fungsionalitas. Metode pengujian ini digunakan untuk menemukan kesalahan
dalam kategori berikut.
1) Tidak benar atau hilangnya fungsionalitas
2) Error didalam struktur data atau sukses external database
3) Error desain antar muka
4) Error diperformanya
5) Error pada inisialisasi dan terminasi
g. White box testing
Klasifikasi white box testing mencakup beberapa pengujian, yaitu:
1) Pengujian unit, pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksa
apakah modul tertentu atau kode unit vekerja dengan baik.
2) Analisis statis dan dinamis, analisis statis dilibatkan melalui kode untuk
mengetahui segala kemungkinan cacat dalam kode, sedangkan analisis
dinamis melibatkan pelaksanaan kode dan pengalisaan hasilnya.
3) Cakupan pernyataan, dalam hal ini, jenis pengujian kode dijalankan minimal
sekali.
4) Cakupan cabang di dalam kode dan memastikan bahwa tidak ada yang
mengarah ke percabangan perilaku abnormal dari aplikasi.
Pengujian white box dilakukan saat dalam proses pengembangan sistem,
yaitu pengkodingan dengan menguji alur dan logika sistem. Sedangkan
pengujian menggunakan black box dilakukan dengan memberikan sejumlah
masukan ke aplikasi untuk mengetahui hasil keluaran yang dihasilkan, apakah
sudah sesuai dengan fungsi aplikasi (Prasti dkk, 2019).
18
2.2 Penelitian Yang Relevan
Setiyawati dan Kesowo (2017) dengan judul penelitian “Pembangunan
Aplikasi Pelaporan Kecelakaan Lalu lintas Berbasis Web Menggunakan
Framework Laravel”. Aplikasi pelaporan kecelakaan lalu lintas ini dibangun
dengan framework laravel yang memudahkan dalam pengembangan aplikasi, mulai
dari pembuatan tampilan yang dipermudah dengan blade template, hingga
pembuatan grafik dengan pake lavachart. Penggunaan googgle maps API
memainkan peran penting dalam geolokasi dan pengumpulan data spasial. Selain
itu juga memudahkansemua pihak untuk mengetahui daerah rawan kecelakaan di
Salatiga. Selain mempermudah proses pelaporan dan membantu atuan Llau Lintas
dan Keselamatan Kota Salatiga dalam mengelola data kecelakaan.
Raharjo dan Ridho (2018) dengan judul penelitian “Analisis Sistem Informasi
dan Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas Berbasis Mobile GIS dan GPS”. Model
aplikasi ini dapat membantu pihak kepolisian pada unit kecelakaan lalu lintas
sebagai alat penunjang untuk memonitoring kecelakaan yang terjadi serta dapat
membantu masyarakat untuk melaporkan langsung mengenai peristiwa kecelakaan
lalu lintas yang terjadi.
Arifianto dkk (2016) dengan judul penelitian “Aplikasi Pencatatan dan
Pelaporan Kasus Kecelakaan Lalu Lintas pada Direktorat Lalu Lintas Polrestabes
Bandung”. Aplikasi dibuat berguna untuk mencegah kesalahan dalam pencatatan
dan perubahan status perkara kecelakaan lalu lintas dan sebagai sarana Subnit dan
Min laka dalam pencatatan dan pembuatan berita acara lakalantas kapanpun dan
dimanapun. Selain itu juga dapat mempermudah Kasatlantas mendapatkan
informasi dan membuat keputusan mengenai kasus kecelakaan lalu lintas secara
cepat.
Yusuf (2017) dengan judul penelitian “Aplikasi Panic Button Laka Lantas
Berbasis Android”. Penelitian ini menghasilkan aplikasi panic button laka lantas
berbasis android yang khusus digunakan untuk melaporkan terjadinya kasus
kecelakaan sehingga memudahkan masyarakat melaporkan setiap kejadian laka
lantas kepada petugas hanya dengan mengirimkan lokasi serta foto kecelakaan dan
dengan cepat laporan tersebut diterima oleh petugas yang berada di pos polisi
terdekat dengan lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas.
19
Sonatha dkk (2019) dengan judul penelitian “Pembangunan Aplikasi
Tracking Kecelakaan Lalu Lintas (Fast Help) Berbasis Mobile”. Penelitian ini
memanfaatkan teknologi navigasi dari perangkat mobile untuk memberikan
informasi segera terhadap peristiwa kecelakaan sehingga korban lebih cepat
mendapatkan pertolongan. Aplikasi ini juga sebagai salah satu tools untuk
meminimalisir jumlah korban kecelakaan lalu lintas.
Penelitian di atas merupakan rujukan dari penelitian yang penulis lakukan
saat ini. Persamaan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dan penelitian
rujukan di atas yaitu dari segi pembahasan tentang pelaporan kecelakaan lalu lintas.
Adapun perbedaannya dari segi pembangunan aplikasi, yaitu penelitian Setiyawati
dan Kesowo (2017) membangun aplikasi menggunakan framework laravel
sedangkan penulis menggunakan CI (Code Igniter), penelitian Raharjo dan Ridho
(2018), Yusuf (2017) dan penelitian Sonatha (2019) membangun aplikasi pelaporan
kecelakaan berbasis android/mobile, sedangkan penulis berbasis web. Penelitian
Arifianto dkk (2016) lebih terfokus ke pengelolaan data tempat kejadian perkara
(TKP), sedangkan penulis lebih terfokus ke proses pelaporan kejadian kecelakaan.
2.3 Kerangka Pikir
Dalam setiap penelitian tentunya membutuhkan kerangka berpikir sebagai
dasar atau pedoman dalam menentukan arah penelitian, hal ini diperlukan agar
penelitian tetap fokus pada penelitian yang akan diteliti. Alur kerangka tersebut
dijelaskan sebagai berikut: Jumlah transportasi di Kota Palopo semakin meningkat,
dimana secara tidak langsung dapat memperbesar resiko tumbuhnya permasalahan
lalu lintas, salah satunya yaitu memperbesar resiko terjadinya kecelakaan. Jumlah
kecelakaan lalu lintas di Kota Palopo selama 2 tahun terakhir yaitu pada tahun 2018
sebanyak 288 kasus dan 2019 sebanyak 184 kasus.
Angka kecelakaan tersebut hanya angka yang tercatat, kenyataannya bisa
melebihi dari angka kecelakaan lalu lintas tersebut karena masyarakat yang enggan
melaporkan kejadian kecelakaan lalu lintas kepada pihak yang berwenang. Hal ini
disebabkan oleh proses pelaporan terjadinya kecelakaan pada saat ini dilakukan
melalui telepon atau melapor langsung ke kantor lalu lintas Kota Palopo. Cara
tersebut tentunya kurang efektif, karena masyarakat saat ini melakukan pelaporan
dengan menghubungi langsung nomor telepon pribadi pihak kepolisian kemudian
20
laporan tersebut dilaporkan kembali ke pihak kepolisian yang bertanggung jawab.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu aplikasi berbasis online yang dapat
menghubungkan komunikasi antara masyarakat dan pihak lakalantas agar proses
pelaporan bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja, sehingga pihak kepolisian
bisa menangani peristiwa kecelakaan lalulintas yang terjadi.
Masalah di atas membuat peneliti berfikir untuk membuat sebuah aplikasi
pelaporan kecelakaan lalu lintas berbasis online agar masyarakat dapat melakukan
pelaporan dengan mudah serta dapat melihat informasi terkait dengan kecelakaan
lalu lintas di Kota Palopo
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk
bagan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka pikir
Angka kecelakaan yang telah disebutkan hanya angka yang tercatat,
kenyataannya bisa melebihi dari angka kecelakaan lalu lintas tersebut karena
masyarakatyang enggan melaporkan kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut
kepada pihak yang berwenang.
Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas di Polres Kota Palopo
Kendala yang dialami dalam melakukan pelaporan saat ini dilakukanmenggunakan telepon atau melapor langsung ke kantor lalu lintas.
Solusi dari permasalahan yang dialami yaitu merancang sebuah aplikasipelaporan kecelakaan lalu lintas berbasis online dengan menyajikan fitur
lokasi
Memberikan inovasi baru dengan memanfaatkan fasilitas teknologi yangbisa digunakan oleh masyarakat serta pihak kepolisian untuk berbagi
informasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D (Research & Development)
yang sudah dikembangkan berdasarkan kebutuhan. Metode penelitian R&D
(Research & Development) digunakan karena metode ini sesuai dengan tujuan
penelitian yang ingin dicapai, yaitu merancang dan membangun aplikasi pelaporan
kecelakaan lalu lintas berbasis online di Polres Kota Palapo. Metode pengembangan
sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode waterfall. Metode ini
adalah model yang paling banyak digunakan dalam Rekayasa Perangkat Lunak
(SE). Model waterfall ini mengambil pendekatan sistematis dan sekuensial. Model
ini dinamakan model waterfall karena tahapan yang dilalui harus menunggu
penyelesaian tahapan sebelumnya dan dijalankan secara berurutan. Dalam
perkembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang berurutan
yaitu:
1. Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data yang pertama kali dilakukan adalah melakukan
wawancara kepada narasumber, setelah melakukan wawancara kemudian
dilanjutkan dengan studi literatur dengan cara mencari informasi dari berbagai
sumber tertulis seperti jurnal, buku maupun dokumen-dokumen yang relevan
terkait dengan penelitian yang dilakukan, kemudian mengambil data-data dengan
memberikan list data yang dibutuhkan.
2. Analisis sistem
Tahapan ini dilakukan sebuah analisis sistem yang berjalan pada proses
pelaporan kecelakaan lalu lintas di Polres Kota Palopo dari data-data yang telah
diperoleh melalui observasi dan wawancara kemudian mencari solusi untuk
membuat sistem baru yang lebih efektif.
3. Perancangan sistem
Pada tahapan ini dilakukan perancangan aplikasi pelaporan kecelakaan lal
lintas berbasis online. Tahapan perancangan ini dilakukan dengan menentukan
bagaimana alur baru yang akan dibuat.
23
4. Pembuatan sistem
Pada tahapan ini peneliti melakukan pembuatan aplikasi yang berbasis online
berdasarkan perancangan sistem yang diusulkan.
5. Pengujian Sistem
Pada tahapan ini aplikasi yang telah dibuat sebelumnya diuji terlebih dahulu
untuk mengecek kesalahan yang ada pada aplikasi.
6. Implementasi
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari pembuatan sistem, dimana sistem
yang telah diuji sebelumnya kemudian diimplementasikan kepada masyarakat dan
pihak Unit Lantas Polres Kota Palopo.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Polres Kota Palopo tepatnya pada Kantor Unit
Lantas yang beralamat di Lagaligo, Wara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan 91911.
Adapun penelitian ini dilaksanakan dari Desember 2019 hingga Oktober 2020.
3.3 Batasan Penelitian
Batasan penelitian adalah ruang lingkup atau batasan masalah yang diteliti
agar pembahasan tidak meluas dan penelitian yang dilakukan dapat difokuskan
pada masalah yang telah ditentukan. Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Aplikasi ini dibuat berbasis online.
2. Masyarakat/pelapor hanya bisa melihat informasi dan melakukan pelaporan.
3. Data kecelakaan hanya dapat dikelola oleh admin (unit lantas).
4. Aplikasi ini dapat diakses menggunakan smartphone untuk
masyarakat/pelapor dan laptop maupun komputer untuk pihak unit lantas.
5. Penelitian ini dilakukan di Polres Kota Palopo bagian lalu lintas.
3.4 Tahapan Penelitian
1. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua metode
yaitu sebagai berikut:
24
a. Wawancara
Metode wawancara digunakan dengan memberikan pertanyaan secara
langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian. Dalam hal ini
peneliti mewawancarai pihak kepolisian lali lintas di Polres Kota Palopountuk
mendapatkan data dan informasi akurat yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem
yang akan dibangun.
b. Studi literatur
Metode studi literatur digunakan untuk mencari data dan mencari materi
tertulis baik dari buku, jurnal maupun dokumen-dokumen yang relevan dengan
permasalahan yang dikaji sebagai bahan referensi.
c. Pengambilan data
Penulis mengambil data-data mengenai proses pelaporan yang terjadi saat ini
serta informasi-informasi data kecelakaan yang ada di Kota Palopo seperti jumlah
kecelakaan berdasarkan umur korban, kondisi korban serta lokasi kecelakaan.
2. Analisis sistem
a. Sistem yang berjalan
Analisis sistem yang berjalan digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi sehingga dapat diusulkan
rancangan perbaikannya. Adapun sistem yang berjalan saat ini pada proses
pelaporan kecelakaan lalu lintas di Kota Palopo masih dilakukan dengan
menggunakan telepon sebagai alat komunikasi atau datang langsung ke Polres Kota
Palopo untuk melakukan pelaporan.
Gambar 2. Sistem yang berjalan
b. Sistem yang diusulkan
Berdasarkan analisis sistem yang sedang berjalan pada proses pelaporan
kecelakaan lalu lintas di Polres Kota Palopo saat ini, maka peneliti memberikan
suatu solusi untuk membuat sistem kerja yang lebih efektif dengan membuat sistem
Melakukantelepon/melapor
langsung ke PolresKota Palopo
Menerimalaporan
25
berbasis online yaitu aplikasi web yang membantu pihak kepolisian dalam melayani
masyarakat terkait dengan proses pelaporan kecelakaan lalu lintas dengan mudah
dan dengan menyertakan lokasi pada laporan yang disampaikan agar
mempermudah pihak kepolisian dalam menemukan lokasi peristiwa kecelakaan
yang dilaporkan. Berikut gambar sistem yang diusulkan pada penelitian ini.
Gambar 3. Sistem yang diusulkan
26
Gambar 4. Flowchart sistem yang diusulkan
c. Kebutuhan fungsional
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan-kebutuhan yang memiliki
keterkaitan langsung dengan sistem. Kebutuhan fungsional dari aplikasi ini
meliputi:
1) Kebutuhan Unit lantas
a) Melakukan login ke sistem
b) Mengelola data kecelakaan
c) Mengonfirmasi laporan masyarakat
d) Melakukan logout
Start
Apakah
petugas?Lihat menu Login
Konfirmasi statuslaporan
Pilih pelaporan
Laporanterhapus
Valid
Laporan
tersimpan
Isi form laporan
Jikalengkap
Terkirim
Lihat statuslaporan
End
YaTidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
27
2) Kebutuhan pelapor
a) Mengakses website aplikasi pelaporan kecelakaan lalu lintas di Polres
Palopo
b) Memperoleh informasi terkait kecelakaan lalu lintas
c) Melakukan pelaporan kecelakaan lalu lintas secara online
d) Menerima informasi status laporan
d. Kebutuhan nonfungsional
Kebutuhan nonfungsional adalah kebutuhan yang berisi property yang
membantu dalam sistem. Adapun untuk merealisasikan tujuan tersebut diperlukan
beberapa kebutuhan nonfungsional dalam pengembangan sistem berbasis online,
antara lain bahasa pemrograman, database dan web server.
Adapun spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan
dalam perancangan aplikasi ini yaitu:
1) Perangkat lunak (software)
a) Windows 7
b) Xampp
c) Google Chrome
d) Text editor
e) Google Maps
2) Perangkat keras (hardware)
a) Processor AMD A6-9220 RADEON R4, 5 COMPUTE CORES 2C+3G
2,50GHz
b) System type 64-bit Operating System
c) RAM 4,00 GB
d) Keyboard
e) Mouse
3. Desain sistem
a. Rancangan model/sistem
1) Use case diagram
a) Use case diagram unit lantas
28
Gambar 5. Use case diagram unit lantas
Deskripsi alur use case diagram unit lantas:
1. Unit lantas
Orang yang bertugas dan memiliki hak akses untuk melihat data
laporan kecelakaan yang masuk serta mengelola data tersebut.
2. Login
Login adalah proses menginputkan username dan password agar
dapat mengakses website pelaporan kecelakaan lalu lintas Polres Palopo.
3. Beranda
Beranda merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika unit
lantas berhasil login.
4. Menu kecelakaan
Menu ini menampilkan halaman yang didalamnya terdapat laporan
kecelakaan yang masuk, di halaman ini juga unit lantas mengonfirmasi
laporan yang masuk, mengedit serta menghapus laporan.
5. Data kecelakaan lalu lintas tahun 2018 dan 2019
Halaman ini menampilkan data yang ada pada tahun 2018 dan 2019,
dimana data tersebut disajikan dalam betuk grafik.
6. Menu tentang
Menu ini menampilkan halaman yang menyediakan informasi
alamat, serta informasi catatan dari pihak kepolisian.
29
b) Use case diagram masyarakat/pelapor
Gambar 6. Use case diagram masyarakat/pelapor
Deskripsi alur use case diagram masyarakat/pelapor:
1. Masyarakat/pelapor
Orang yang mengakses web pelaporan kecelakaan lalu lintas Polres
Palopo dan dapat melakukan pelaporan.
2. Data kecelakaan lalu lintas tahun 2018 dan 2019
Halaman ini menampilkan data kecelakaan lalu lintas pada tahun
2018 dan 2019, dimana data tersebut disajikan dalam betuk grafik.
3. Informasi catatan
Proses ini ada pada halaman menu tentang yang dimana
masyarakat/pelapor dapat melihat informasi yang diberikan oleh pihak
kepolisian.
4. Menu status
Pada menu ini pelapor dapat melihat status laporan yang sebelumnya
telah dikirim apakah telah diterima atau belum.
2) Activity diagram
a) Activity diagram unit lantas
30
Gambar 7. Activity diagram unit lantas
Gambar di atas menunjukkan bahwa unit lantas melakukan login terlebih
dahulu setelah mengakses halaman website pelaporan kecelakaan kota Palopo,
kemudian menginputkan username dan password dan tekan tombol login, jika
username atau password salah maka akan kembali ke halaman login dengan
menamilkan pesan username atau password salah, jika berhasil login maka akan
tampil halaman beranda. Unit lantas dapat memilih menu kecelakaan kemudian
sistem menampilkan halaman kecelakaan yang dimana pada halaman ini terdapat
laporan-laporan dari masyarakat. Unit lantas dapat mengelola data laporan
kecelakaan yang masuk seperti mengonfirmasi laporan, mengedit dan menghapus
data.
31
b) Activity diagram masyarakat/pelapor
Gambar 8. Activity diagram masyarakat/pelapor
Gambar di atas menunjukkan bahwa masyarakat dapat langsung mengakses
halaman website dan sistem menampilkan halaman beranda dan menu lainnya yang
ada pada aplikasi, untuk melakukan pelaporan pilih menu pelaporan dan sistem
menampilkan halaman form pelaporan yang harus di isi oleh pelapor. Form tersebut
harus di isi secara keseluruhan agar laporan dapat dikirim ke unit lantas. Jika
laporan tidak terkirim maka kembali ke halaman form pelaporan dengan
menampilkan pesan form harus di isi secara lengkap dan menampilkan pesan
laporan berhasil di kirim jika laporan tersebut telah terkirim. Pilih menu status
untuk melihat konfirmasi laporan.
Tidak
Ya
32
3) Class diagram
Berikut ini merupakan class diagram dari aplikasi pelaporan kecelakaan lalu
lintas Polres Kota Palopo.
Gambar 9. Class diagram sistem
b. Rancangan interface unit lantas
a) Halaman login
Halaman login merupakan halaman yang pertama kali tampil ketika Unit
lantas masuk ke dalam aplikasi, dimana pada halaman ini harus menginputkan
username dan password yang telah disediakan oleh pengembang aplikasi
kemudian tekan tombol login, apabila password atau username salah maka akan
kembali pada halaman login yang menampilkan pesan bahwa username atau
password salah, akan lanjut ke halaman beranda apabila login berhasil.
Gambar 10. Halaman login
33
b) Menu beranda
Menu ini akan menampilkan halaman beranda, yang merupakan tampilan
awal dari aplikasi ketika unit lantas berhasil login. Pada halaman ini menampilkan
gambar kantor Polres Kota Palopo, kantor lalu lintas kota palopo serta nomor
telepon yang dapat dihubungi oleh masyarakat.
Gambar 11. Halaman beranda unit lantas
c) Menu kecelakaan
Menu ini akan menampilkan halaman data laporan masuk, pada halaman ini
admin/unit lantas dapat mengubah status laporan yang masuk, dimana terdapat 2
(dua) status yaitu diterima dan kasus selesai. Selain itu terdapat tombol cari dan
print, dimana tombol cari berfungsi untuk menemukan data yang diinginkan dengan
menginputkan kendaraan, lokasi maupun status laporan, sedangkan tombol print
digunakan untuk mencetak data laporan yang telah diselesaikan.
Gambar 12. Halaman kecelakaan
34
Selain tombol cari dan tombol print juga terdapat beberapa tombol yang ada
pada menu kecelakaan yang membantu unit lantas mengelola data laporan yang
masuk yaitu tombol detail untuk menampilkan laporan secara lengkap , cari untuk
menemukan data yang diinginkan dan tombol hapus untuk menghapus data yang
tidak diperlukan.
Gambar 13. Detail data kecelakaan
Gambar di atas merupakan halaman dari tombol detail yang berfungsi
menampilkan data laporan secara lengkap, dimana unit lantas dapat mengubah
status laporan agar memberikan informasi kepada pelapor bahwa laporan yang
dikirimkan telah diterima oleh pihak kepolisian lalu lintas. Pada halaman ini
terdapat 2 (dua) tombol yaitu tombol kembali dan tombol simpan. Tombol kembali
berfungsi untuk mengembalikan ke halaman sebelumnya, sedangkan tombol
simpan berfungsi untuk menyimpan data yang telah diterima. Apabila laporan
kecelakaan telah ditindak lanjuti maka unit lantas akan mengubah kembali status
laporan yaitu kasus selesai, dengan demikian laporan yang muncul pada halaman
user akan hilang secara otomatis.
35
Gambar 14. Edit data kecelakaan
Gambar di atas merupakan halaman edit data kecelakaan lalu lintas, pada
halaman ini admin/unit lantas dapat mengubah data sesuai dengan yang diinginkan.
Gambar 15. Hapus data
Gambar di atas merupakan tampilan hapus, dimana saat unit lantas menekan
tombol hapus maka sistem akan menampilkan pesan seperti yang ada pada gambar,
tekan ok untuk menghapus dan tekan cancel untuk membatalkan.
36
d) Menu laporan kecelakaan
Menu laporan kecelakaan terdapat 2(dua) option yaitu tahun 2018 dan tahun
2019 seperti yang ada pada gambar 16. Kedua option tersebut akan menampilkan
informasi kecelakaan lalu lintas dalam bentuk grafik berupa jumlah kecelakaan
berdasarkan umur korban, jumlah kecelakaan berdasarkan kondisi korban dan
jumlah kecelakaan berdasarkan lokasi kecelakaan, seperti pada gambar 17 dan 18.
Gambar 16. Option laporan kecelakan
Gambar 17. Grafik kecelakaan lalu lintas 2018
37
Gambar 18. Grafik kecelakaan lalu lintas 2019
Pada kedua gambar di atas masing-masing memiliki 3 tombol yang akan
menampilkan data dalam bentuk grafik.
e) Menu tentang
Menu ini akan menampilkan informasi tentang alamat Polres Kota Palopo,
alamat kantor lalu lintas, nomor call center Polres Kota Palopo dan catatan
kepolisian untuk masyarakat yang ingin melakukan pelaporan. Pada bagian catatan,
unit lantas dapat mengubah informasi yang ingin disampaikan kepada masyarakat,
seperti yang ada pada gambar 20.
Gambar 19. Menu tentang Unit lantas
38
Gambar 20. Form edit catatan
f) Menu logout
Menu ini menampikan informasi permintaan izin untuk keluar dari aplikasi.
Adapun desain dari menu ini seperti gambar di bawah ini.
Gambar 21. Menu logout
c. Rancangan interface pelapor
a) Menu beranda
Menu beranda merupakan halaman utama yang akan tampil ketika
masyarakat mengakses website pelaporan kecelakaan lalu lintas Polres Palopo,
dimana pada halaman ini menampilkan gambar Polres Kota Palopo serta nomor
telepon kepolisian yang dapat dihubungi oleh masyarakat.
39
Gambar 22. Halaman beranda pelapor
1) Menu pelaporan
Menu pelaporan akan menampilkan halaman form pelaporan kecelakaan lalu
lintas. Masyarakat yang ingin melakukan pelaporan harus mengisi form secara
lengkap, mulai dari nama pelapor, nomor handphone, lokasi kecelakaan, upload
gambar kecelakaan sebagai bukti, kendaraan yang mengalami kecelakaan, tanggal,
dan keterangan pelapor. Peta lokasi yang ada pada form pelaporan kecelakaan lalu
lintas bisa diakses agar masyarakat yang tidak mengetahui nama jalan atau lokasi
kecelakaan dapat mengetahui nama lokasi tersebut, dengan catatan harus
mengaktifkan fitur lokasi.
Gambar 23. Halaman pelaporan
40
Setelah mengisi form pelaporan dengan lengkap, pelapor dapat menekan
tombol kirim untuk mengirimkan laporan ke admin/unit lantas.
2) Menu status
Pada menu status akan menampilkan semua laporan yang telah diterima oleh
unit lantas. Laporan akan hilang secara otomatis apabila admin/unit lantas telah
menyelesaikan laporan tersebut.
Gambar 24. Halaman status laporan3) Menu tentang
Menu ini akan menampilkan halaman yang didalamnya terdapar alamat
polres Kota Palopo, alamat kantor lalu lintas Kota Palopo, nomor call center, serta
catatan dari unit lantas. Pada halaman ini juga terdapat tombol facebook yang akan
langsung menuju ke situs facebook Polres Palopo, twitter dan instagram.
Gambar 25. Halaman tentang pelapor
41
4) Menu informasi kecelakaan
Menu ini akan menampilkan 2(dua) option yaitu tahun 2018 dan tahun 2019
seperti yang ada pada gambar 26.
Gambar 26. Menu informasi kecelakaan
Pada option tahun 2018 dan tahun 2019 akan menampilkan informasi jumlah
kecelakaan lalu lintas dalam bentuk grafik, adapun informasinya berupa jumlah
kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban, jumlah kecelakaan lalu lintas
berdasarkan kondisi korban dan jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi
kecelakaan, seperti yang ada pada gambar 27 dan 28.
Gambar 27. Tahun 2018
42
Gambar 28. Tahun 2019
d. Rancangan database
Database yang digunakan pada aplikasi pelaporan kecelakaan lalu lintas
berbasis online di Polres Kota Palopo terdiri dari:
1) Tabel login
Tabel login merupakan tabel yang menyimpan data username dan password
aplikasi, dimana username dan password ini hanya akan diketahui oleh unit lantas.
Tabel 4. Login
No Field Type1 Id Int (10)2 Username Varchar (20)3 Password Varchar (20)
2) Tabel kecelakaan
Tabel kecelakaan merupakan tabel yang menyimpan informasi yang
dilaporkan oleh masyarakat. Berikut ini tabel kecelakaan.
Tabel 5. Tabel kecelakaan
No Field Type1 Id Int (10)2 Nama Varchar (100)3 No_HP Varchar (15)4 Lokasi Varchar (100)5 Gambar Varchar(255)6 Kendaraan Varchar (50)8 Tanggal Date9 Keterangan Varchar (255)10 Status Varchar(10)
43
3) Tabel catatan
Tabel catatan merupakan tabel untuk menyimpan informasi yang
disampaikan oleh unit lantas kepada masyarakat.
Tabel 6. Tabel catatan
No Field Type1 Id Int (10)2 Catatan Text
4. Pembuatan sistem
Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan beberapa perangkat lunak
(software) yaitu menggunakan bahasa pemrograman PHP, Xampp yang
didalamnya terdapat MySQL yang akan digunakan sebagai database, sublime text
sebagai text editor, Google maps untuk menampilkan peta lokasi. Adapun langkah-
langkah dalam membuat rancangan interface yaitu:
1) Membuat halaman login untuk unit lantas, dimana sebelum dapat
mengakses website, Unit lanta s diharuskan memasukkan username dan password
terlebih dahulu. Dimana pada halaman ini terdapat tombol login yang berfungsi
untuk masuk ke halaman utama ketika username dan password telah sesuai, jika
login gagal maka akan kembali ke halaman login untuk memasukkan username dan
password dengan benar.
2) Membuat halaman beranda, halaman ini merupakan halaman utama yang
akan muncul ketika unit lantas berhasil login dan yang akan tampil ketika
masyarakat mengakses halaman website. Dimana halaman ini akan menampilkan
gambar polres Kota Palopo serta nomor telepon pihak unit lantas yang bisa
dihubungi oleh masyarakat atau pelapor.
3) Membuat halaman pelaporan yang berfungsi untuk menampilkan form yang
harus diisi oleh pelapor dengan memasukkan informasi sesuai dengan kejadian.
Pada halaman ini terdapat tombol kirim dimana berfungsi untuk mengirimkan
informasi yang diinput oleh pelapor ke unit lantas. Sedangkan pada halaman unit
lantas akan tampil pemberitahuan atau notifikasi jika ada penambahan laporan
masuk.
44
4) Membuat menu status laporan, dimana halaman ini ada pada halaman
pelapor yang berfungsi untuk menampilkan laporan yang telah diterima oleh pihak
unit lantas.
5) Membuat menu informasi kecelakaan lalu lintas untuk masyarakat dan unit
lantas, yang didalamnya terdapat informasi jumlah kecelakaan lalu lintas pada
tahun 2018 dan 2019. Adapun informasinya beruba jumlah kecelakaan berdasarkan
umur korban, berdasarkan kondisi korban dan berdasarkan lokasi kecelakaan,
6) Membuat menu kecelakaan untuk unit lantas, yang berfungsi untuk
menampilkan laporan masuk, pada halaman ini unit lantas dapat mengelola data
tersebut seperti mengedit atau menghapus data. Selain mengedit dan menghapus
data, admin atau unit lantas bisa melakukan pencarian data sesuai dengan yang
diinginkan kemudian mencetak data tersebut.
7) Membuat menu tentang untuk menampilkan alamat Polres Kota Palopo,
alamat kantor lalu lintas Kota Palopo, nomor call center serta catatan dari pihak
unit lantas.
8) Membuat menu logout pada halaman unit lantas untuk keluar dari aplikasi.
5. Pengujian
1) Pengujian sistem
Metode pengujian perangkat lunak yang digunakan yaitu pengujian White box
dan black box testing. White box testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu
aplikasi atau perangkat lunak dengan melihat modul untuk memeriksa dan
menganalisis kode program yang salah atau tidak.
2) Penilaian ahli
Pengujian ini dilakukan dengan memberikan kepada orang yang benar-benar
ahli atau paham dalam aplikasi tersebut agar tidak terdapat kesalahan dalam sistem
dan aplikasi siap untuk digunakan. Pada pegujian ahli akan diberikan sebuah
quesioner kepada yang benar-benar ahli atau pakar terhadap aplikasi yang telah
dibuat.
Teknik penilaian yang digunakan dalam penilaian hli ini menggunakan teknik
skala likert yang dipergunakan dalam melakukan pengukuran atas jawaban dari
pertanyaan yang diajukam kepada ahli dengan cara memberikan skor pada setiap
jawaban.
45
Kisaran skor yang digunakan peneliti didasarkan pada skala likert.
Penggunaan skala likert dalam penelitian ini menggunakan model empat pilihan
(skala empat), Skala tersebut disusun dalam bentuk ekspresi dan diikuti oleh opsi
respon yang menunjukkan level 3,25 <M <4,00 untuk kategori sangat baik, 2,50
<M <3,25 untuk kategori baik, 1,75 <M <2,50 untuk kategori buruk dan 0,00 <M
<1,75 untuk kategori sangat buruk (Widoyoko, 2016).
6. Implementasi
Setelah aplikasi dibuat dan melewati beberapa tahapan pengujian yaitu
pengujian sistem serta penilaian ahli dan aplikasi sudah layak untuk digunakan,
maka hasil akhir dari produk ini yaitu sebuah aplikasi pelaporan kecelakaan lalu
lintas berbasis online di Polres Kota Palopo telah siap untuk diimplementasikan ke
Polres Kota Palopo untuk digunakan masyarakat dan pihak unit lantas.
BAB VIHASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Bagian ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembuatan yang telah
dilakukan berdasarkan rumusan masalah yakni: Bagaimana merancang dan
membangun aplikasi pelaporan kecelakaan lalu lintas berbasis online di Polres Kota
Palopo? Berdasarkan dari hasil perancangan yang telah dibuat maka selanjutnya
adalah menerapkan setiap hasil rancangan ke dalam bentuk program. Hasil dari
penerapan dari setiap rancangan dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini:
1. Tampilan Interface Admin/Unit lantas
a. Tampilan halaman login
Halaman login merupakan tampilan awal ketika unit lantas ingin mengakses
web kecelakaan lalu lintas Polres Palopo. Dimana pada halaman ini unit lantas
harus menginputkan username dan password yang telah disediakan oleh
pengembang. Adapun tampilan login dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 29. Halaman login
b. Tampilan halaman beranda
Halaman ini merupakan halaman yang akan tampil pertama kali ketika unit
lantas telah login. Pada halaman ini menampilkan gambar Polres Kota Palopo serta
nomor telepon pihak unit lantas yang bisa dihubungi oleh masyarakat/pelapor.
Tampilan menu beranda dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
43
Gambar 30. Halaman menu beranda
c. Tampilan halaman kecelakaan
Halaman ini menampilkan semua data laporan yang masuk. Unit lantas dapat
mengelola semua laporan tersebut, dimana pada halaman ini tersedia tombol detail,
edit dan hapus, selain itu juga terdapat fitur pencarian untuk mencari data yang
diinginkan dan fitur print untuk mencetak laporan.
Gambar 31. Halaman menu kecelakaan
44
Gambar 32. Halaman tombol detail
Gambar di atas merupakan halaman ketika unit lantas menekan tombol detail,
dimana pada halaman ini menampilan laporan secara lengkap dari nama pelapor,
nomor handphone, lokasi kecelakaan, gambar (digunakan sebagai bukti),
kendaraan yang digunakan, tanggal kecelakaan dan keterangan pelapor. Pada
halaman ini juga terdapat option status yaitu diterima dan kasus selesai. Unit lantas
dapat memberikan status diterima terhadap laporan yang masuk agar pelapor dapat
mengetahui bahwa laporan yang dikirimkan telah dilihat oleh pihak unit lantas.
Setelah laporan tersebut diselesaikan unit lantas dapat mengganti status laporan
tersebut menjadi kasus selesai, maka secara otomatis laporan tersebut akan hilang
dari menu status yang ada pada tampilan web user/pelapor.
45
Gambar 33. Halaman tombol edit
Halaman di atas akan tampil ketika unit lantas menekan tombol edit. Dimana
pada halaman ini unit lantas dapat mengubah data sesuai dengan yang diinginkan.
Gambar 34. Tampilan hapus
Tampilan di atas merupakan tampilan ketika unit lantas menekan tombol
hapus. Dimana sebelum laporan terhapus akan muncul pesan terlebih dahulu,
tekan OK untuk menghapus dan cancel untuk membatalkan.
d. Tampilan halaman laporan kecelakaan
Halaman ini menampilkan informasi jumlah kecelakaan pada tahun 2018 dan
2019. Informasi disajikan dalam bentuk grafik, adapun informasi-informasi
tersebut yaitu jumlah kecelakaan berdasarkan umur korban, jumlah kecelakaan
berdasarkan kondisi korban dan jumlah kecelakaan berdasarkan lokasi kecelakaan.
Seperti yang ada pada gambar di bawah ini.
46
Gambar 35. Informasi tahun 2018
Gambar 36. Informasi tahun 2019
e. Tampilam halaman tentang
Halaman ini menampilkan alamat Polres Kota Palopo, alamat kantor lalu
lintas Polres Palopo, nomor call center dan catatan dari pihak kepolisian kepada
masyarakat yang ingin melakukan pelaporan. Selain itu terdapat juga tombol
facebook, twitter, dan instagram yang langsung terhubung ke media sosial Polres
Palopo. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
47
Gambar 37. Halaman menu tentang
Pada bagian catatan terdapat tombol Edit yang akan menampilkan halaman
form edit catatan. Unit lantas dapat mengubah catatan tersebut sesuai dengan
informasi yang ingin disampaikan. Seperti yang ada pada gambar berikut.
Gambar 338 Halaman edit catatan
f. Tampilan menu logout
Menu ini merupakan menu yang digunakan unit lantas untuk keluar dari
aplikasi. Ketika unit lantas menekan tombol menu logout maka akan muncul pesan
“apakah anda yakin ingin keluar dari aplikasi?” seperti yang ada pada gambar di
bawah ini, tekan ya untuk keluar dari aplikasi dan tekan tidak untuk tetap berada
dalam aplikasi.
48
Gambar 39. Halaman logout
2. Tampilan Interface Masyarakat/Pelapor
a. Tampilan halaman beranda
Halaman beranda adalah halaman yang pertama kali tampil ketika
pelapor/masyarakat mengakses web pelaporan kecelakaan lalu lintas. Pada halaman
ini terdapat gambar polres kota palopo dan gambar kantor lalu lintas, selain itu juga
terdapat nomor telepon pihak kepolisian yang dapat dihubungi. Seperti yang ada
pada gambar di bawah ini.
Gambar 40. Halaman beranda pelapor
49
b. Halaman informasi kecelakaan
Halaman ini menampilkan data jumlah kecelakaan pada tahun 2018 dan 2019.
Data disajikan dalam bentuk grafik, adapun informasi-informasi tersebut yaitu
jumlah kecelakaan berdasarkan umur korban, jumlah kecelakaan berdasarkan
kondisi korban dan jumlah kecelakaan berdasarkan lokasi kecelakaan. Seperti yang
ada pada gambar di bawah ini.
Gambar 41. Informasi kecelakaan 2018
Gambar 42. Informasi kecelakaan 2019
c. Halaman pelaporan
Halaman pelaporan merupakan halaman yang menyediakan form untuk
masyarakat melakukan pelaporan, Pada halaman ini pelapor harus mengisi form
50
secara lengkap agar laporan dapat terkirim ke pihak unit lantas. Dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 43. Halaman pelaporan
d. Halaman tentang
Halaman ini menampilkan informasi alamat Polres Kota Palopo, alamat
kantor lalu lintas, nomor call center dan catatan dari pihak kepolisian lalu lintas
terkait dengan pelaporan kecelakaan lalu lintas. Dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar 44. Halaman tentang
51
e. Tampilan halaman status
Halaman ini menampilkan laporan yang telah diterima oleh pihak kepolisian.
Pelapor dapat mengetahui status laporannya apakah telah diterima atau belum pada
halaman ini. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 45. Halaman status
3. Pengujian Sistem
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diperoleh dengan menerapkan
setiap desain dan alur dari proses yang telah dirancang ke dalam bentuk program
maka selanjutnya adalah menguji setiap komponen-komponen dari program yang
telah dibuat menggunakan teknik pengujian white box dan pengujian validasi ahli.
a. Pengujian white box
1) Admin/unit lantas
a) Flowgraph menu login
Gambar 46. Flowgraph menu login
52
Keterangan:
Node 1: Mulai
Node 2: Halaman login
Node 3 : Masukkan username dan password
Node 4: Kondisi “IF” login pilihan benar = “Y” ke node 5, jika = “T” ke node 2
Node 5: Tampil halaman beranda
Node 6: Selesai
Diketahui: N = 6
E = 6
CC = E – N + 2
= 6 – 6 + 2
= 2
V(G) = P + 1
= 1 + 1
= 2
∑R = 2
Independent Path = 2, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 4 – 2
Jadi jumlah CC = 2, Region = 2, Independent Path = 2, maka logika pengujian
untuk halaman login telah benar.
b) Flowgraph menu beranda
Gambar 47. Flowgraph menu beranda
53
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu beranda
Node 3 : Kondisi “IF” beranda pilihan benar = “Y” ke node 4, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Tampil halaman beranda
Node 5 : Selesai
Diketahui : N = 5
E = 4
CC = E – N + 2
= 4 – 5 + 2
= 1
V(G) = P + 1
= 0 + 1
= 1
∑R = 1
Independent Path = 1, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5
Jadi jumlah CC = 1, Region = 1, Independent Path = 1, maka logika pengujian
untuk menu beranda telah benar.
c) Flowgraph menu kecelakaan
Gambar 48. Flowgraph menu kecelakaan
54
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Halaman kecelakaan
Node 3 : Cari data kecelakaan
Node 4 : Kondisi “IF” print pilihan benar = “Y” ke node 9, jika = “T” ke node 2
Node 5 : Kondisi “IF” detail pilihan benar = “Y” ke node 10, jika = “T” ke node 2
Node 6 : Kondisi “IF” edit pilihan benar = “Y” ke node 11, jika = “T” ke node 2
Node 7 : Kondisi “IF” hapus pilihan benar = “Y” ke node 12, jika = “T” ke node 2
Node 8 : Selesai
Node 9 : Print laporan kecelakaan lalu lintas
Node 10 : Detail data laporan kecelakaan lalu lintas
Node 11 : Edit data laporan kecelakaan lalu lintas
Node 12 : hapus data laporan kecelakaan lalu lintas
Diketahui : N = 12
E = 15
CC = E – N + 2
= 15 – 12 + 2
= 5
V(G) = P + 1
= 4 + 1
= 5
∑R = 5
Independent Path = 5, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 4 – 9 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 10 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
Path 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 11 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
Path 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 12 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8
Jadi jumlah CC = 5, Region = 5, Independent Path = 5, maka logika pengujian
untuk menu kecelakaan telah benar.
55
d) Menu laporan kecelakaan
Gambar 49. Flowgraph menu laporan kecelakaan
Keterangan :Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu laporan kecelakaan (option)
Node 3 : Kondisi “IF” tahun 2018 benar = “Y” ke node 6, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Kondisi “IF” tahun 2019 benar = “Y” ke node 7, jika = “T” ke node 2
Node 5 : Selesai
Node 6 : Tahun 2018
Node 7 : Tahun 2019
Diketahui : N = 7
E = 8
CC = E – N + 2
= 8 – 7 + 2
= 3
V(G) = P + 1
= 2 + 1
= 3
∑R = 3
Independent Path = 3, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5
56
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 6 – 2 – 3 – 4 – 5
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 7 – 2 – 3 – 4 – 5
Jadi jumlah CC = 3, Region = 3, Independent Path = 3, maka logika pengujian
untuk menu laporan kecelakaan telah benar.
Gambar 50. Flowgraph option tahun 2018
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : option tahun 2018
Node 3 : Kondisi “IF” tahun 2018 benar = “Y” ke node 8, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Kondisi “IF” jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban benar
= “Y” ke node 9, jika = “T” ke node 2
Node 5 : Kondisi “IF” Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban
benar = “Y” ke node 10, jika = “T” ke node 2
Node 6 : Kondisi “IF” Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
benar = “Y” ke node 11, jika = “T” ke node 2
Node 7 : Selesai
Node 8 : Halaman option tahun 2018
Node 9 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban
Node 10 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban
Node 11 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
Diketahui : N = 11
E = 14
57
CC = E – N + 2
= 14 – 11 + 2
= 5
V(G) = P + 1
= 4 + 1
= 5
∑R = 5
Independent Path = 5, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 8 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 9 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 10 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 11 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 - 7
Jadi jumlah CC = 5, Region = 5, Independent Path = 5, maka logika pengujian
untuk option tahun 2018 telah benar.
Gambar 51. Flowgraph option tahun 2019
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : option tahun 2019
Node 3 : Kondisi “IF” tahun 2019 benar = “Y” ke node 8, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Kondisi “IF” Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban benar
= “Y” ke node 9, jika = “T” ke node 2
58
Node 5 : Kondisi “IF” Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban
benar = “Y” ke node 10, jika = “T” ke node 2
Node 6 : Kondisi “IF” Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
benar = “Y” ke node 11, jika = “T” ke node 2
Node 7 : Selesai
Node 8 : Halaman option tahun 2019
Node 9 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban
Node 10 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban
Node 11 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
Diketahui : N = 11
E = 14
CC = E – N + 2
= 14 – 11 + 2
= 5
V(G) = P + 1
= 4 + 1
= 5
∑R = 5
Independent Path = 5, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 8 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 9 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 10 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 11 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 - 7
Jadi jumlah CC = 5, Region = 5, Independent Path = 5, maka logika pengujian
untuk option tahun 2019 telah benar.
59
e) Menu tentang
Gambar 52. Flowgraph menu tentang
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu tentang
Node 3 : Kondisi “IF” halaman tentang benar = “Y” ke node 6, jika = “T” ke node
2
Node 4 : Kondisi “IF” edit catatan benar = “Y” ke node 7, jika = “T” ke node 2
Node 5 : Selesai
Node 6 : Halaman tampilan tentang
Node 7 : Edit catatan
Diketahui : N = 7
E = 8
CC = E – N + 2
= 8 – 7 + 2
= 3
V(G) = P + 1
= 2 + 1
= 3
∑R = 3
Independent Path = 3, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 6 – 2 – 3 – 4 – 5
60
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 7 – 2 – 3 – 4 – 5
Jadi jumlah CC = 3, Region = 3, Independent Path = 3, maka logika pengujian
untuk menu tentang telah benar.
f) Menu logout
Gambar 53. Flowgraph menu tentang
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu logout
Node 3 : Kondisi “IF” logout benar = “Y” ke node 4, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Tampilan halaman login
Node 5 : Selesai
Diketahui : N = 5
E = 5
CC = E – N + 2
= 5 – 5 + 2
= 2
V(G) = P + 1
= 1 + 1
= 2
∑R = 2
Independent Path = 2, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 5 – 6
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 4 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6
61
Jadi jumlah CC = 2, Region = 2, Independent Path = 2, maka logika pengujian
untuk halaman logout telah benar.
2) Masyarakat/pelapor
a) Flowgraph menu beranda
Gambar 54. Flowgraph menu beranda pelapor
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu beranda
Node 3 : Kondisi “IF” menu beranda benar = “Y” ke node 4, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Tampilan halaman beranda
Node 5 : Selesai
Diketahui : N = 5
E = 4
CC = E – N + 2
= 4 – 5 + 2
= 1
V(G) = P + 1
= 0 + 1
= 1
∑R = 1
Independent Path = 1, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5
62
Jadi jumlah CC = 1, Region = 1, Independent Path = 1, maka logika
pengujian untuk menu beranda telah benar.
b) Flowgraph menu informasi kecelakaan
Gambar 55. Flowgraph menu informasi kecelakaan
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu laporan kecelakaan (option)
Node 3 : Kondisi “IF” tahun 2018 benar = “Y” ke node 6, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Kondisi “IF” tahun 2019 benar = “Y” ke node 7, jika = “T” ke node 2
Node 5 : Selesai
Node 6 : Tahun 2018
Node 7 : Tahun 2019
Diketahui : N = 7
E = 8
CC = E – N + 2
= 8 – 7 + 2
= 3
V(G) = P + 1
= 2 + 1
= 3
∑R = 3
Independent Path = 3, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5
63
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 6 – 2 – 3 – 4 – 5
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 7 – 2 – 3 – 4 – 5
Jadi jumlah CC = 3, Region = 3, Independent Path = 3, maka logika pengujian
untuk menu laporan kecelakaan telah benar.
Gambar 56. Flowgraph option tahun 2018 pelapor
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : option tahun 2018
Node 3 : Kondisi “IF” tahun 2018 benar = “Y” ke node 8, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Kondisi “IF” jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban benar
= “Y” ke node 9, jika = “T” ke node 2
Node 5 : Kondisi “IF” jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban
benar = “Y” ke node 10, jika = “T” ke node 2
Node 6 : Kondisi “IF” jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
benar = “Y” ke node 11, jika = “T” ke node 2
Node 7 : Selesai
Node 8 : Halaman option tahun 2018
Node 9 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban
Node 10 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban
Node 11 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
Diketahui : N = 11
E = 14
64
CC = E – N + 2
= 14 – 11 + 2
= 5
V(G) = P + 1
= 4 + 1
= 5
∑R = 5
Independent Path = 5, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 8 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 9 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 10 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 11 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 - 7
Jadi jumlah CC = 5, Region = 5, Independent Path = 5, maka logika pengujian
untuk option tahun 2018 telah benar.
Gambar 57. Flowgraph option tahun 2019 pelapor
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : option tahun 2019
Node 3 : Kondisi “IF” tahun 2019 benar = “Y” ke node 8, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Kondisi “IF” jumlah kecelakaan berdasarkan umur korban benar = “Y” ke
node 9, jika = “T” ke node 2
65
Node 5 : Kondisi “IF” jumlah kecelakaan berdasarkan kondisi korban benar = “Y”
ke node 10, jika = “T” ke node 2
Node 6 : Kondisi “IF” jumlah kecelakaan berdasarkan lokasi kecelakaan benar =
“Y” ke node 11, jika = “T” ke node 2
Node 7 : Selesai
Node 8 : Halaman option tahun 2019
Node 9 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban
Node 10 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban
Node 11 : Jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
Diketahui : N = 11
E = 14
CC = E – N + 2
= 14 – 11 + 2
= 5
V(G) = P + 1
= 4 + 1
= 5
∑R = 5
Independent Path = 5, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 2 = 1 – 2 – 3 – 8 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 9 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 10 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7
Path 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 11 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 - 7
Jadi jumlah CC = 5, Region = 5, Independent Path = 5, maka logika pengujian
untuk option tahun 2019 telah benar.
66
c) Flowgraph menu pelaporan
Gambar 58. Flowgraph menu pelaporanKeterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu pelaporan
Node 3 : Kondisi “IF” jika pilihan benar = “Y” ke node 5, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Selesai
Node 5 : Tampilan halaman pelaporan
Diketahui : N = 5
E = 4
CC = E – N + 2
= 4 – 5 + 2
= 1
V(G) = P + 1
= 0 + 1
= 1
∑R = 1
Independent Path = 1, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4
Jadi jumlah CC = 1, Region = 1, Independent Path = 1, maka logika pengujian
untuk menu pelaporan telah benar.
67
d) Flowgraph menu tentang
Gambar 59. Flowgraph menu tentang
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu tentang
Node 3 : Kondisi “IF” menu tentang benar = “Y” ke node 4, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Tampilan halaman tentang
Node 5 : Selesai
Diketahui : N = 5
E = 4
CC = E – N + 2
= 4 – 5 + 2
= 1
V(G) = P + 1
= 0 + 1
= 1
∑R = 1
Independent Path = 1, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5
Jadi jumlah CC = 1, Region = 1, Independent Path = 1, maka logika pengujian
untuk menu tentang telah benar.
68
e) Flowgraph menu status
Gambar 60. Flowgraph menu status
Keterangan :
Node 1 : Mulai
Node 2 : Menu status
Node 3 : Kondisi “IF” menu status benar = “Y” ke node 4, jika = “T” ke node 2
Node 4 : Tampilan halaman status
Node 5 : Selesai
Diketahui : N = 5
E = 4
CC = E – N + 2
= 4 – 5 + 2
= 1
V(G) = P + 1
= 0 + 1
= 1
∑R = 1
Independent Path = 1, yaitu:
Path 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5
Jadi jumlah CC = 1, Region = 1, Independent Path = 1, maka logika pengujian
untuk menu status telah benar.
Hasil rekap dari tiap pengujian menu dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
69
Tabel 7. Hasil pengujian program
No. Nama Flowgraph Program JumlahCC
JumlahRegion
IndependentPath
Admin/unit lantas1. Halaman login 2 2 22. Menu beranda 2 2 23. Menu kecelakaan 5 5 54. Menu laporan kecelakaan
- Option tahun 2018- Option tahun 2019
355
355
355
5. Menu tentang 3 3 36. Menu logout 2 2 2Masyarakat/pelapor7. Menu beranda 2 2 28. Menu informasi
kecelakaan- Option tahun 2018- Option tahun 2019
355
355
355
9. Menu pelaporan 3 3 310. Menu tentang 2 2 211. Menu status 2 2 2Jumlah total 49 49 49
b. Pengujian black box
1) Admin/unit lantas
Tabel 8. Pengujian Halaman Login
No. Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Tombol
loginKetika unit lantasmengiputkanUsername danPassword lalumenekan tombollogin maka akanmenampilkanhalaman menuutama..
Sistem menampilkanhalaman menu utama
Berhasil
70
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu beranda Ketika unit lantas
menekan tombolmenu beranda makaakan tampil halamanberanda
Sistemmenampilkanhalaman beranda
Berhasil
2. notification Ketika masyarakatmelakukanpelaporan, jumlahyang tertera padanotification akanbertambah,menandakan bahwaada laporan yangbaru masuk.
Jumlahdinotificationbertambah
Berhasil
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu tentang Jika unit lantas
menekan tombolmenu tentang makaakan menampilkanhalaman tentang.
Sistemmenampilkanhalaman tentang
Berhasil
2. Tombolfacebook
Jika unit lantasmenekan tombolfacebook maka akantampil halamansosial mediafacebook PolresPalopo
Sistemmenampilkanhalaman facebook?
Berhasil
3. Tombol twitter Jika unit lantasmenekan tomboltwitter maka akantampil halamansosial media twitterPolres Palopo
Sistemmenampilkanhalaman twitter?
Berhasil
4. Tombolinstagram
Jika unit lantasmenekan tombolInstagram makaakan tampil halamansosial mediainstagram PolresPalopo
Sistemmenampilkanhalamaninstagram?
Berhasil
5. Tombol edit(catatan)
Jika unit lantasmenekan tomboledit yang ada padahalaman tentangmaka akan tampilform edit catatan
Sistemmenampilkan formedit catatan
Berhasil
Tabel 9. Pengujian Menu Beranda
Tabel 10. Pengujian Menu Tentang
71
Table 11: Pengujian Menu Kecelakaan
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil6. Tombol
simpan (formedit catatan)
Jika unit latasmenekan tombolsimpan maka akanmenampilkanpertanyaan
Sistemmenampilkanpertanyaan
Berhasil
No. Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu
kecelakaanJika unit lantasmenekan tombolmenu kecelakaanmaka akan tampilhalamankecelakaan.
Sistem menampilkanhalaman kecelakaan
Berhasil
2. Tombol caridata kecelakaan
Jika unit lantasmenginputkanlokasi/status/kendaraankemudian tekantombol cari makaakan tampil datayang dicari
Sistem menampilkandata yang dicari
Berhasil
3. Tombol detail Jika unit lantasmenekan tomboldetail maka akantampil halamandetail
Sistem menampilkanhalaman detail
Berhasil
4. Tombolkembali (detail)
Jika menekantombol kembalimaka akan tampilhalamankecelakaan
Sistem menampilkanhalaman kecelakaan
Berhasil
5. Tombol simpan(detail)
Jika menekantombol simpanmaka akan munculpertanyaan
Sistem menampilkanpertanyaan
Berhasil
6. Tombol edit Jika menekantombol edit makaakan tampilhalaman form editlaporan kecelakaan
Menampilkan formedit laporan
Berhasil
7 Tombolkembali (edit)
Jika tekan tombolkembali makatampil halamankecelakaan
Sistem menampilkanhalaman kecelakaan
Berhasil
8. Tombol simpan(edit)
Jika tekan tombolsimpan maka akanmenampilkanpertanyaan
Sistem menampilkanpertanyaan
Berhasil
72
Table 12: Pengujian Menu Laporan Kecelakaan
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil9. Tombol hapus Jika menekan
tombol hapusmaka akanmenampilkanpertanyaan
Sistem menampilkanpertanyaan
Berhasil
10. Tombol print Jika menekantombol print makaakan tampilhalaman printlaporan
Sistem menampilkanhalaman laporan
Berhasil
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu laporan
kecelakaanJika unit lantasmenekan tombolmenu laporankecelakaan makaakan tampil 2 (dua)option yaitu Tahun2018 dan Tahun2019
Sistemmenampilkanoption tahun 2018dan tahun 2019
Berhasil
2. Tombol tahun2018
Jika unit lantasmenekan tomboltahun 2018 makaakan tampil halamandata kecelakaan lalulintas tahun 2018
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas tahun 2018
Berhasil
3. Tombol tahun2019
Jika unit lantasmenekan tomboltahun 2019 makaakan tampil halamandata kecelakaan lalulintas tahun 2019
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas tahun 2019
Berhasil
4. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkanumur korban(2018)
Jika unitlantas menekantombol jumlahkecelakaanberdasarkan umurkorban maka akantampil data dalambentuk grafik
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas berdasarkanumur korbandalam bentukgrafik
Berhasil
5. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkankondisi korban(2018)
Jika unitlantas menekantombol jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korbanmaka akan tampildata dalam bentukgrafik
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korbandalam bentukgrafik
Berhasil
73
Tabel 13: Pengujian Menu Logout
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil6. Tombol jumlah
kecelakaanberdasarkanlokasikecelakaan(2018)
Jika menekantombol jumlahkecelakaanberdasarkan lokasikecelakaan makaakan tampil datadalam bentuk grafik
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas berdasarkanlokasi kecelakaandalam bentukgrafik
Berhasil
7. Tombolkembali ( Padahalaman yangmenampilkangrafik tahun2018)
Jika menekantombol kembalimaka akanmenampilkanhalaman laporankecelakaan lalulintas tahun 2018.
Sistemmenampilkanhalaman laporankecelakaan padatahun 2018
Berhasil
8. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkanumur korban(2019)
Jika menekantombol jumlahkecelakaanberdasarkan umurkorban maka akantampil data dalambentuk grafik
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas berdasarkanumur korbandalam bentukgrafik
Berhasil
9. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkankondisi korban(2019)
Jika menekantombol jumlahkecelakaanberdasarkan kondisikorban maka akantampil data dalambentuk grafik
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korbandalam bentukgrafik
Berhasil
10. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkanlokasiKecelakaan(2019)
Jika menekantombol jumlahkecelakaanberdasarkan kondisikorban maka akantampil data dalambentuk grafik
Sistemmenampilkan datakecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korbandalam bentukgrafik yangdiharapkan?
Berhasil
11. Tombolkembali ( Padasemua halamanyangmenampilkangrafik tahun2019)
Jika menekantombol kembalimaka akanmenampilkanhalaman datakecelakaan lalulintas tahun 2019.
Sistemmenampilkanhalaman datakecelakaan lalulintas
Berhasil
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu logout Jika menekan
tombol logout makaakan menampilkanpertanyaan
Sistemmenampilkanpertanyaan
Berhasil
74
2) Pelapor/Masyarakat
Tabel 14: Pengujian Menu beranda
Tabel 15: Pengujian Menu TentangNo Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil
1. Menu tentang Jika menekan tomboltentang makamenampilkanhalaman tentang
Sistemmenampilkanhalaman tentang
Berhasil
2. Tombolfacebook
Ketika menekantombol facebookmaka akanmenampilkanhalaman facebookPolres Palopo
Sistemmenampilkanhalaman facebookPolres Palopo
Berhasil
3. Tombol twitter Ketika menekantombol twitter makaakan menampilkanhalaman twitterPolres Palopo
Sistemmenampilkanhalaman twitterPolres Palopo
Berhasil
4. Tombolinstagram
Ketika menekantombol instagrammaka akanmenampilkanhalaman instagramPolres Palopo
Sistemmenampilkanhalamaninstagram PolresPalopo
Berhasil
Table 16: Pengujian Menu Informasi Kecelakaan
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu beranda Jika menekan
tombol menuberanda maka akanmenampilkanhalaman beranda
Sistemmenampilkanhalaman beranda
Berhasil
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu
informasikecelakaan
Jika pelapor ataumasyarakatmenekan tombolmenu informasikecelakaan makaakan tampil 2 (dua)option yaitu optiontahun 2018 danoption tahun2019
Sistemmenampilkanoption tahun 2018dan tahun 2019
Berhasil
75
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil2. Tombol tahun
2018Jikapelapor/masyarakatmenekan tomboltahun 2018 makatampil halamandata kecelakaantahun 2018
Sistemmenampilkanhalaman datakecelakaan tahun2018
Berhasil
3. Tombol tahun2019
Jikamasyarakat/pelapormenekan tomboltahun 2019 makaakan tampil halamandata kecelakaan lalulintas tahun 2019
Sistemmenampilkanhalaman datakecelakaan lalulintas tahun 2019
Berhasil
4. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkanumur korban(2018)
Jikamasyarakat/pelapormenekan tomboljumlah kecelakaanberdasarkan umurkorban maka tampilgrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkanumur korban padatahun 2018
Sistemmenampilkangrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkanumur korban
Berhasil
5. Tombol jumlahkecelakaankerdasarkankondisi korban(2018)
Jikamasyarakat/pelapormenekan tomboljumlah kecelakaanberdasarkan kondisikorban maka tampilgrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korban padatahun 2018
Sistemmenampilkangrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korban
Berhasil
6. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkanlokasikecelakaan(2018)
Jikamasyarakat/pelapormenekan tomboljumlah kecelakaanberdasarkan lokasikecelakaan makatampil grafik
Sistemmenampilkangrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkanlokasi kecelakaan
Berhasil
7. TombolKembali ( Padahalaman yangmenampilkangrafik tahun2018)
Jikamasyarakat/pelaportekan tombolkembali maka akanmenampilkanhalaman datakecelakaan lalulintas tahun 2018.
Sistemmenampilkanhalaman datakecelakaan lalulintas tahun 2018
Berhasil
76
Tabel 17: Pengujian Menu PelaporanNo Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil
1. Menu pelaporan Jikamasyarakat/pelaportekan tombol menupelaporan maka akantampil halaman formpelaporan
Sistemmenampilkanhalaman formpelaporan
Berhasil
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil8. Tombol Jumlah
KecelakaanBerdasarkanUmur Korban(2019)
Jika tekan tomboljumlah kecelakaanberdasarkan umurkorban maka tampildata jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkanumur korban dalambentuk grafik
Sistemmenampilkangrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkanumur korban
Berhasil
9. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkankondisi korban(2019)
Jikapelapor/masyarakatmenekan tomboljumlah kecelakaanberdasarkan kondisikorban makaakan tampildata jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korbandalam bentuk grafik
Sistemmenampilkangrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkankondisi korban
Berhasil
10. Tombol jumlahkecelakaanberdasarkanlokasikecelakaan(2019)
Jikapelapor/masyarakatmenekan tomboljumlah kecelakaanberdasarkanlokasi kecelakaanmaka akan tampildata jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkanlokasi kecelakaandalam bentukgrafik
Sistemmenampilkangrafik jumlahkecelakaan lalulintas berdasarkanlokasi kecelakaan
Berhasil
11. TombolKembali ( Padasemua halamanyangmenampilkangrafik tahun2019)
Jika menekantombol kembalimaka akanmenampilkanhalaman datakecelakaan lalulintas tahun 2019.
Sistemmenampilkanhalaman datakecelakaan lalulintas tahun 2019
Berhasil
77
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil2. Tombol kirim Jika
masyarakat/pelapormenekan tombolkirim maka akantampil pesan“Laporan berhasildikirim”
Sistemmenampilkanpesan
Berhasil
Tabel 18: Pengujian Menu Status
c. Pengujian ahli
Uji validasi ahli program website dilakukan untuk mengetahui apakah sistem
sudah layak digunakan atau belum. Jumlah pernyataan yang diberikan sebanyak 20
(dua puluh) yang dikategorikan ke dalam beberapa indikator pengujian yang dibagi
menjadi 5 (lima) aspek yaitu aspek desain, aspek bahasa, aspek pengoperasian,
aspek kualitas sistem dan aspek kualitas informasi. Validasi ahli yang berperan
dalam penelitian ini yaitu sebanyak 3 (tiga) validator yang merupakan dosen
Fakultas Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo Konsentrasi RPL (Rekayasa
Perangkat Lunak) dan website.
1) Skala penilaian
1 : STS (Sangat Tidak Setuju)
2 : TS (Tidak Setuju)
3 : S (Setuju)
4 : SS (Sangat Setuju)
2) Indikator penilaian
No Yang diuji Yang diharapkan Yang terjadi Hasil1. Menu Status Jika
masyarakat/pelapormenekan tombolmenu pelaporanmaka akantampil halamanstatus
Sistemmenampilkanhalaman statu
Berhasil
78
Tabel 19. Hasil pengujian validasi ahli
Total skor dapat dilihat dari perhitungan di bawah ini:
Skor Validasi ahli 1dan 2 =
Nilai akhir validasi ahli =
Jumlah skor validasi ahli 1 = 67/20 = 3,35
Jumlah skor validasi ahli 2 = 71/20 = 3,55
Jumlah skor validasi ahli 3 = 68/20 = 3,40
No Indikator PengujianValidator
1 2 3Aspek Desain1. Komposisi warna yang digunakan 4 3 32. Pemilihan warna background 3 3 33. Penempatan link dan navigasi 3 2 34. Bentuk tulisan yang digunakan 4 3 35. Ketepatan warna background dengan teks 4 4 36. Tampilan halaman login yang disajikan 3 4 37. Tampilan halaman menu utama yang disajikan 3 4 3
Aspek Bahasa
8.Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudahdimengerti
4 4 3
9.Menggunakan tulisan, ejaan dan tanda baca sesuai denganEYD
3 3 3
Aspek Pengoperasian
10.Kemudahan pengguna sistem Pelaporan Kecelakaan LaluLintas
3 4 3
11. Penggunaan login system 3 4 312. Kesesuaian output dengan input yang diminta 4 4 3Aspek Kualitas Sistem
13.Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas mudah untukdigunakan
3 4 4
14.Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas bermanfaat dalamproses pelaporan
3 4 4
15. Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas memiliki hak akses 4 3 4Aspek Kualitas Informasi
16.Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas menghasilkaninformasi yang lengkap
3 3 4
17.Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas menghasilkaninformasi yang akurat
3 3 4
18.Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas menghasilkaninformasi yang mudah dipahami
4 4 4
19.Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas menghasilkaninformasi yang relevan
3 4 4
20.Web Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas menghasilkaninformasi yang sama dengan data yang dimasukkan
3 4 4
Jumlah 67 71 68
79
Nilai akhir validasi ahli = (3,35 + 3,55 + 3,40) / 3 = 3,43
Pernyataan-pernyataan berdasarkan skala likert, dari 1 (Sangat tidak setuju)
sampai 4 (sangat setuju). Maka berdasarkan data di atas, terdapat 20 penilaian yang
diberikan oleh ahli sistem yang terdiri dari 7 penilaian diberikan skala sangat setuju
(nilai 4) dan skala setuju (nilai 3) sebanyak 13 dari validasi ahli pertama. Validasi
ahli 2 memberikan skala penilaian sangat setuju (nilai 4) sebanyak 12, skala setuju
(nilai 3) sebanyak 7 dan tidak setuju (nilai 2) sebanyak 1. Validasi ahli 3
memberikan skala penilaian sangat setuju (nilai 4) sebanyak 8 dan skala setuju
(nilai 3) sebanyak 1 dari validasi ahli kedua. Maka nilai akhir yang didapat adalah
3,43 yang berarti sistem sangat baik dan layak untuk digunakan.
4.2 Pembahasan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah website pelaporan kecelakaan
lalu lintas di Polres Kota Palopo. Website ini dapat digunakan oleh masyarakat
untuk melakukan pelaporan jika menemukan kejadian kecelakaan lalu lintas, unit
lantas dapat mengelola laporan tersebut.
2. Tentang Aplikasi
Aplikasi pelaporan kecelakaan lalu lintas ini juga digunakan oleh pihak unit
lantas dalam mengelola data laporan kecelakaan, dalam aplikasi ini terdapat form
kecelakaan yang menampilkan semua laporan kecelakaan lalu lintas yang masuk,
baik itu yang telah diterima, belum diterima maupun yang telah diselesaikan.
Tombol detail digunakan unit lantas untuk melihak laporan secara lengkap beserta
bukti gambar dan kemudian memberikan status terhadap laporan tersebut untuk
diberitahukan kepada pelapor bahwa laporan yang dikirimkan telah diterima oleh
pihak unit lantas. Selain itu unit lantas dapat melakukan pencarian data berdasarkan
keyword, dapat mengedit data laporan, menghapus data laporan dan mencetak
laporan.
Aplikasi pelaporan kecelakaan lalu lintas Polres Kota Palopo juga
menyediakan data laporan kecelakaan lalu lintas tahun 2018 dan 2019 diantaranya
jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan umur korban yang dibagi ke dalam 4
(empat) kelompok usia yaitu dari usia 0-15, 16-30, 31-45 dan 46 ke atas, jumlah
kecelakaan lalu lintas berdasarkan kondisi korban yaitu meninggal dunia, luka berat
80
dan luka ringan, serta jumlah kecelakaan lalu lintas berdasarkan lokasi kecelakaan
yaitu jalan provinsi, jalan kabupaten/kota dan jalan lokal. Pada tahun 2018 umur 0-
15 sebanyak 94 orang, 16-30 sebanyak 206 orang, 31-45 sebanyak 72 orang dan
umur 46 ke atas sebanyak 63 orang, sedangkan pada tahun 2019 usia 0-15 sebanyak
63 orang, 16-30 sebanyak 145 orang, 31-45 sebanyak 44 orang dan usia 46 ke atas
sebanyak 51 orang. Pada tahun 2018 korban yang meninggal dunia sebanyak 26
orang, luka berat sebanyak 1 orang dan luka ringan sebanyak 408 orang, sedangkan
pada tahun 2019 korban yang meninggal dunia sebanyak 27 orang, luka berat
sebanyak 4 orang dan luka ringan sebanyak 272 orang. Pada tahun 2018 jumlah
kecelakaan di jalan provinsi sebanyak 232 kasus, jalan kabupaten/kota sebanyak 85
kasus dan jalan lokal sebanyak 71 kasus, sedangkan pada tahun 2019 jumlah
kecelakaan di jalan provinsi sebanyak 86 kasus, jalan kabupaten/kota sebanyak 44
kasus dan jalan lokal sebanyak 54 kasus. Berdasarkan pemaparan data kecelakaan
lalu lintas sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa jumlah kecelakaan lalu
lintas di Kota Palopo dari tahun 2018 ke 2019 menurun.
3. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang penulis lakukan juga pernah dilakukan oleh Setiyawati dan
Kesowo (2017) dengan judul penelitian “Pembangunan Aplikasi Pelaporan
Kecelakaan Lalu Lintas Berbasis Web Menggunakan Framework Laravell”,
Raharjo dan Ridho (2018) dengan judul penelitian “Analisis Sistem Informasi dan
Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas Berbasis Mobile GIS dan GPS”, Arifianto dkk
(2016) dengan judul penelitian “Aplikasi pencatatan dan Pelaporan Kasus
Kecelakaan Lalu Lintas pada Direktorat Lalu Lintas Polrestabes Bandung”, Yusuf
(2017) dengan judul penelitian “Aplikasi Panic Button Laka Lantas Berbasis
Android” dan Sonatha dkk (2019) dengan judul penelitian “Pembangunan Aplikasi
Tracking Kecelakaan Lalu Lintas (Fast Help) Berbasis Mobile”. Dengan ini
dikatakan bahwa penelitian yang penulis lakukan relevan dengan penelitian yang
telah ditetapkan pada penelitian yang relevan.
4. Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil dari pengujian white box pada website yang dibuat tidak
ditemukan sebuah kesalahan. Pengujian white box yang dilakukan pada setiap menu
untuk mengetahui adanya bug dalam program dengan pengujian ini menghasilkan
81
nilai jumlah CC, Region dan Independent Path menghasilkan nilai yang sama pada
setiap menu yang telah diuji maka bisa dikatakan logika pengujian untuk setiap
menu telah benar.
Dari hasil pengujian validasi ahli terhadap pengujian black box. Dimana
menguji setiap tombol yang ada disetiap menu pada website yang dinilai dari
beberapa indikator pengujian. Berdasarkan hasil pengujian black box yang
dilakukan oleh pengujian ahli terhadap tombol pada setiap menu website pelaporan
kecelakaan lalu lintas Polres Kota Palopo didapatkan nilai akhir 3,43 dengan
kategori sistem sangat baik dan layak untuk digunakan.
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembuatan dan pengujian website Pelaporan
Kecelakaan Lalu Lintas pada Polres Kota Palopo dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pembuatan website Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas di Polres Kota Palopo
menggunakan bahasa pemrograma PHP dengan framework CI 3.19, sublime
text sebagai text editor dan Xampp sebagai web server dengan MySQL
sebagai database.
2. Pembuatan website Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas di Polres Kota Palopo
menghasilkan sebuah sistem yang dapat membantu masyarakat lebih mudah
untuk melakukan pelaporan.
3. Pembuatan website Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas di Polres Kota Palopo
dapat digunakan untuk melakukan pelaporan, kelola data laporan dan cetak
data laporan.
4. Pengujian sistem menggunakan pengujian white box dan pengujian ahli yaitu
menggunakan pengujian black box telah berhasil diuji sesuai dengan hasil
yang diharapkan.
5. Dari hasil validasi ahli menggunakan skala likert untuk pengujian kelayakan
sistem website didapat nilai rata-rata dari validasi ahli yaitu 3,43 dalam
kategori sangat baik dan layak untuk digunakan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka hal yang disarankan dalam website ini
yaitu mengembangkan aplikasi kedalam bentuk android dengan menambahkan
fitur panic button (tombol darurat).
83
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, H. Riswaya, A. R. 2014. Aplikasi Pinjaman Pembayaran SecaraKredit pada Bank Yudha Bakti. Computech & Bisnis. 8(2):62.
Alexander, F. K. Sibero. 2011. Kitab Suci Web Programming. MediaKom.Yogyakarta.
Amin, M. M. 2007. Membangun Aplikasi Database Client-Server. Graha Ilmu.Yogyakarta.
Arifianto, D. A. 2016. Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Kasus Kecelakaan LaluLintas pada Direktorat Lalu Lintas Polrestabes Bandung. E-Proceeding OFApplied Science. 2(1).
Ariyanti, R. Kairil. & Kanedi, I. 2015. Pemanfaatan Goofle Maps API Pada SistemInformasi Geografis Direktori Perguruan Tinggi di Kota Bengkulu. MediaInfotama. 11(2):121.
Ayu, F. & Permatasari, N. 2018. Perancangan Sistem Informasi Pengolahan DataPraktik Kerja Lapangan (PKL) Pada Devisi Humas PT. Pegadaian. JurnalIntra-Tech. 2(2):19.
Buchori. Hartanto, A. D. 2014. Rancang Bangun Web Sebagai Media Promosi danKonsultasi Pada Klinik Rumah Terapi Cedera Olahraga dan Kebugaran.Jurnal Ilmiah DASI. 15(02):7.
Burhanuddin. 2014. Efektifitas Pelaksanaan Patroli Terpadu Dalam UpayaMenekan Tingkat Kriminalitas (pada Polres Bungo). Jurnal SerambiHukum. 11(01):57.
Chalid, N. I. 2018. Dampak Peningkatan Kendaraan Bermotor Terhadap TingkatKecelakaan di Kota Palopo. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Teknik. 3(1):107-116.
Enjelina, S. & Insannuddin, E. 2016. Perancangan Aplikasi Berbasis WEBInteraktif HaloAPP Berbasis Android dan Ios. Sistem Multimedia TelkomUneversity.
Fajar, M. S. 2015. Analisis Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya di Kota SemarangMenggunakan Metode K-Means Clustering. Skripsi diterbitkan. Semarang:Fakultas Teknik – Universitas Negeri Semarang.
Firman, A. dkk. 2016. Sistem Informasi Perpustakaan Online Berbasis Web.Teknik Elektro dan Komputer. 5(2):30.
Hidayatullah. & Kawistara. 2015. Pemrograman web. Informatika. Bandung.
Juansyah, A. 2015. Pembangunan Aplikasi Child Tracker Berbasis Assisted-GlobalPositioning System (A-GPS) Dengan Platform Android. Jurnal IlmiahKomputer dan Informatika. 1(1):1-8.
84
Julianti. 2017. Aplikasi Monitoring Masa Simpan Barang Berbasisi Client Serverpada Gudang PT. Panply. Skripsi tidak diterbitkan. Palopo: FakultasTeknik Komputer – UNCP.
Kadir, A. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP+Database MySQL. Andi.Yogyakarta.
Kadir, A. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta.
Kadir, A. Triwahyuni, T. 2013. Pengantar Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta.
Lestari dkk. 2019. AplikasI Pengolahan Data Posyandu Berbasis Web (StudiKasus: Posyandu Cipagalo). e-Proceeding of Applied Science. 5(2):12.
Muakhori, I. Sunardi. & Fadlil, A. 2018. Membangun Web Server MenggunakanDynamic Domain Name Sistem (DNS) Berbasis Berkeley Internet NameDomain (BIND9) pada IP Dinamis. Prosiding JSI. 5(2):1.
Neyfa, B. C. & Tamara, D. 2016. Perancangan Aplikasi E-Canteen BerbasisAndroid Dengan Menggunakan Metode Object Oriented Analysis & Design(OOAD). Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. 20(1):85.
Nugroho, A. 2010. Pengertian Use Case Mx. Andi Offset. Yogyakarta.
Nurhayati dkk. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan dan Pembelian Barangpada Koperasi Kartika Samara Grawira Prabumulih. Jurnal Teknologi danInformasi. 7(2):11.
Oetomo, B. S. D. 2004. Konsep dan Perancangan Jaringan Komputer. Andi.Yogyakarta.
Palopopos. 3 Oktober, 2017. Samsat Catat Kendaraan Capai 96.178 Unit. RedaksiPalopo Pos.
Pradipta, A. D. R. 2018. Pemetaan Daerah Rawan Kecelakaan di Kota Semarangdengan Menggunakan Metode Cluster Analysis (Studi Kasus: KecamatanBanyumanik dan Tembalang). Skripsi diterbitkan. Semarang: FakultasTeknik – Universitas Diponegoro.
Prasti dkk. 2019. Perancangan Aplikasi Jaadwal Mahasiswa Berbasis Android.Jurnal Ilmiah D’ Computare. Vol.8 Edisi Januari:7.
Prayitno, A. Safitri, Y. 2015. Pemanfaatan Sistem Informasi Perpustakaan DigitalBerbasis Website Untuk Para Penulis. Indonesian Journal on SoftwareEngineering. 1(1):2.
Priyambodo. 2018. Analisis Korelasi Jumlah Kendaraan dan PengaruhnyaTerhadap PDRB di Provinsi Jawa Timur. Warta Penelitian Perhubungan.59.
85
Raharjo, B. 2015. Belajar Otodidak MySQL. Informatika. Bandung.
Raharjo, M. R. Ridho, I. I. & Alamsyah, N. 2018. Analisis Sistem Informasi danPelaporan Kecelakaan Llau Lintas Berbasis Mobile GIS dan GPS. Jurnal &Penelitian Teknik Informatika. 3(1):247.
Selvi, T. 2018. Sistem Informasi Akademik Berbasis Client Server pada SMKNegeri Bua. Skripsi tidak diterbitkan. Palopo: Fakultas Teknik Komputer –UNCP.
Setiyani, L. 2019. Pengujian Sistem Informasi Inventory pada PerusahaanDistributor Farmasi Menggunakan Metode Black Box Testing. IlmuKomputer dan Teknologi Informasi. 4(1):2.
Setiyawati, N. & Kesowo, S. T. B. 2017. Pembangunan Aplikasi PelaporanKecelakaan Lalu Lintas Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel.Association For Information System. 2(1):1-10.
Sonatha dkk. 2019. Pembangunan Aplikasi Tracking Kecelakaan Lalu Lintas (FastHelp) Berbasis Mobile. Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi. 19(2):2.
Standsyah & Restu. 2017. Implementasi Phpmyadmin Pada Rancangan SistemPengadministrasian. Jurnal Matematika dan Sains. 3(2): 7.
Sutanta, E. 2005. Komunikasi Data dan Jaringan Komputer. Graha Ilmu.Yogyakarta.
Talika, F. T. 2016. Manfaat Internet Sebagai Media Komunikasi Bagi Remaja diDesa Air Mangga Kecamatan Laiwui Kabupaten Halmahera Selatan. ActaDiurna. 5(1):2.
Tambuwun, T. F. Sengkey, R. & Rindengan, Y. D. Y. 2017. Perancangan AplikasiWeb Berbasis Usability. Teknik Informatika Universitas Sam RatulangiManado. 12(1):2.
Widarma. Rahayu. 2017. Perancangan Aplikasi Gaji Karyawan pada PT. PpLondon Sumatra Indonesia Tbk. Gunung Malayu Estate – KabupatenAsahan. Teknologi Informasi. 1(2):8.
Widoyoko, S. E. 2016. Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Vokasi UntikMemperkuat Daya Saing Lulusan Pendidikan Kejujuran. Seminar Nasional:Pendidikan Teknik Otomotif UMPurworejo.
Yusuf, A. S. 2017. Aplikasi Panic Button Laka Lantas Berbasis Android. JurnalInformatika & Multimedia. 9(2):65.
Zulfiandry. Hidayatuloh, S. & Anas, M. 2014. Rancang Bangun Aplikasi PoliklinikGigi (Studi Kasus: Poliklinik Gigi Kejaksaan Agung RI). Prosiding SeminarIlmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. 8:474.
86
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar dan Hasil Wawancara
DAFTAR DAN HASIL WAWANCARA
Judul Penelitian:
RANCANG BANGUN APLIKASI PELAPORAN KECELAKAAN LALULINTAS BERBASIS ONLINE DI POLRES KOTA PALOPO
HESTI1604411294
PROGRAM STUDI INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO2020
Lampiran 1. Daftar dan hasil wawancara
DAFTAR DAN HASIL WAWANCARA
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak unit lantas Polres Kota Palopo
yaitu Bapak Ahmar tanggal 23 Desember 2019.
No Pertanyaan Hasil wawancara1. Bagaimana proses pelaporan yang
berjalan saat ini?Menggunakan telepon atau datanglangsung ke polres/kantor lalu lintas untukmelakukan pelaporan
2. Nomor telepon yang mana yangbiasanya dihubungi oleh masyarakatketika melakukan pelaporan?
Biasanya yang melakukan pelaporan itutelah memiliki nomor pribadi salah satukepolisian, kemudian laporan tersebutditeruskan ke unit lantas untuk ditindaklanjuti.
3. Apakah tidak ada nomor khusus yangbisa dihubungi ketika inginmelakukan pelaporan kecelakaan lalulintas?
Tidak ada
4. Ketika melakukan pelaporanketerangan apa saja yang diberikan?
Biasanya pelapor hanya memberikanketerangan dan lokasi kejadian
5. Apakah angka kecelakaan di kotapalopo telah dimasukkan semuanyake dalam data kecelakaan yangtertulis di Polres Kota Palopo?
Tentu saja tidak, karena data yang tertulisdi kepolisian adalah data yang kejadiankecelakaannya telah di laporkansebelumnya. Jika terjadi kecelakaan dantidak dilaporkan maka tidak dimasukkanke dalam data kecelakaan lalu lintas.
6. Apakah ada kendala dengan prosespelaporan yang saat ini sedangberjalan?
Ya ada, seperti yang saya katakanasebelumnya biasanya pelapor melakukanpanggilan telepon ke pihak kepolisiankemudian laporan tersebut diteruskan kepihak unit lantas dan juga tidak semuamasyarakat memiliki nomor teleponpolisi, itu juga menjadi salah satupenyebab masyarakat tidak melakukanpelaporan.
7. Apakah bapak memerlukan sebuahaplikasi khusus yang bisa langsungmenghubungkan komunikasi antaramasyarakat dan pihak unit lantas?
Bisa, aplikasi seperti apa yang ingin andabuat?
8. Membuat sebuah aplikasi dimanamasyarakat dapat langsungmelakukan pelaporan dan laporannyaakan langsung masuk ke pihak unitlantas, aplikasi ini di buat berbasisonline agar masyarakat dapatmelakukan pelaporan kapanpun dandimanapun. Apakah boleh?
Ya, boleh. Kalau bisa tambahkan gambarke dalam aplikasi untuk menghindarilaporan palsu. Karena biasanya adalaporan masuk yang tidak sesuai dengankejadian.
9. Iya bisa pak Iya
Lampiran 2. Lembar validasi ahli uji kelayakan sistem
VALIDASI AHLI UJI KELAYAKAN SISTEM
Judul Penelitian:
RANCANG BANGUN APLIKASI PELAPORAN KECELAKAAN LALULINTAS BERBASIS ONLINE DI POLRES KOTA PALOPO
HESTI1604411294
PROGRAM STUDI INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO2020
Lampiran 2. Lembar validasi ahli sistem
Lampiran 2. Lembar validasi ahli sistem
Lampiran 2. Lembar validasi ahli sistem
Lampiran 3. Dokumentasi penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
Judul Penelitian:
RANCANG BANGUN APLIKASI PELAPORAN KECELAKAAN LALULINTAS BERBASIS ONLINE DI POLRES KOTA PALOPO
HESTI1604411294
PROGRAM STUDI INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO2020
Lampiran 3. Dokumentasi penelitian
Recommended