View
344
Download
21
Category
Preview:
DESCRIPTION
royalti dan franchise
Citation preview
Royalti dan Franchise
Definisi Royalti merupakan penjelasan Pasal 4 huruf h UU PPh. Royalti adalah suatu
jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan cara atau perhitungan apapun, baik
dilakukan secara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atas:
1. Penggunaan hak menggunakan hak cipta dibidang kesusastraan, kesenian atau
karya ilmiah, paten, desain, atau model, rencana, formula atau proses rahasia,
merek dagang, atau bentuk kekayaan intelektual/industrial atau hal serupa
lainya.
2. Pengguna atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industri, komersil
atau ilmiah.
3. Pemberian pengetahuan atau informasi dibidang ilmiah, teknikal, industrial atau
komersial.
4. Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan
atau hak menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak
menggunakan peralatan/perlengkapan tersebut pada angka 2, atau pemberian
pengetahuan atau informasi tersebut pada angka 3 berupa:
A. Penerimaan atau hak menerima rekaman atau keduanya, yang
disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik atau
teknologi yang serupa.
B. Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman
suara atau keduanya, untuk televisi atau radio yang
disiapkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi
yang serupa.
C. Penggunaan atau hak menggunakan atau seluruh spektrum radio
komunikasi.
5. Penggunaan atau hak menggunakan gambar hidup (motion picture film), film
atau pita video untuk siaran televisi atau pita suara untuk siaran radio.
6. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenan dengan penggunaan
atau pemberian hak kekayaan intelektual atau hak-hak lainya sebagaimana
tersebut diatas.
Franchise atau penerima Wiralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang
diberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan
Akuntansi PerpajakanIrwan M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 1
intelektual atau penemuan atau ciri kas yang dimiliki pemberi wiralaba. Baik
franchisor (pemberi wiralaba) maupun franchise keduanya adalah subjek yang tidak
lepas dari kewajiban perpajakan.
Tarip:
PPh 23 atas jasa teknik sebesar 2 %,
PPh 23 atas royalti adalah sebesar 15%.
Contoh 1:
PT JKL membeli hak franchise suatu usaha kepada PT KLM suatu badan usaha di
Indonesia. Untuk mendapatkan hak dari PT KLM, PT JKL harus membayar royalty
sebesar Rp 300.000.000. belum termasuk PPN 10 % untuk jangka waktu 5 tahun.
Atas hak istimewa tersebut, PT JKL berhak menggunakan merk dagang PT KLM. Selain
itu, PT KLM akan memberikan sistem dan program usaha, pelatihan karyawan, dan
konsultasi manajemen tersebut, PT JKL harus membayar Fee kepada PT KLM sebesar
5 % dari omset setiap bulanya.
Jika omzet PT JKL pada bulan Januari 2011 Rp 100.000.000 ,- maka perhitungan PPh
23 yang harus dipotong oleh PT JKL adalah sebagai berikut:
A. Atas pembayaran royalti sebesar Rp 300.000.000, maka PT JKL harus memotong
PPh 23 sebesar: Rp 300.000.000 x Rp 15 %= Rp 45.000.000,-
Jurnal Pajak :
Royalti dibayar dimuka 300.000.000 -
PPN Masukan 30.000.000 -
Bank - 285.000.000
Hutang PPh 23 - 45.000.000
B. Jika atas pembayaran terkait pemberian sistem program, pelatihan karyawan serta
konsultasi manajemen (fee bulanan) dianggap sebagai royalti, maka perhitungan atas
Fee adalah sebesar :
Rp 100.000.000,- x 5 % = Rp 5.000.000,-
Atas Fee bulan Januari 2011 PT JKL memotong PPh 23 sebesar 15 % x 5.000.000 =
750.000,-
Akuntansi PerpajakanIrwan M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 2
Jurnal saat pencatatan fee yang dianggap royalti tersebut adalah:
Biaya Royalti 5.000.000 -
Bank - 4.250.000,-
Hutang PPh 23- 750.000,-
C. Jika Fee bulanan tersebut dianggap jasa teknik, maka perhitungan fee adalah
sebesar
2 % x Rp 5.000.000 = Rp 100.000,-
Jurnal
Biaya Jasa Teknik 5.000.000 -
Bank 4.900.000
Hutang PPh 23 100.000
Perbedaan yang siginifikan:
650.000 ( 750.000 – 100.000), antara pengklasifikasikan baiaya royalti danjasa teknik.
Kesalahan mengklasifikasikan transaksi seperti ini banyak terjadi bukan hanya oleh WP
namun juga oleh Fiskus.
Contoh 2:
PT JKL membeli hak franchise suatu badan usaha dari luar negeri. Untuk mendapatkan
hak dari KLM Limited, PT JKL harus membayar royalti kepada KLM limited sebesar Rp 1
Miliar untuk jangka waktu 8 tahun. Diasumsikan bahwa negara tempat domisili KLM
limted mempunyai P3B( tax treaty) dengan Indonesia, tarif P3B yang mengatur royalti
adalah sebesar 10 %.
Royalti dibayar dimuka Rp 1.000.000.000 -
Bank 900.000.000
Hutang PPh pasal 26 100.000.000
Atas pembayaran royalti luar negeri terutang PPN
PPN Masukan 100.000.000
Bank 100.000.000
Daftar Pustaka
Akuntansi Pajak. Prof Dr Gunadi MSc Ak, penerbit Grasindo
Akuntansi PerpajakanIrwan M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 3
Akuntansi Pajak, Drs Sophar Lumbantoruan MPA, penerbit Grasindo.
Akuntansi Pajak, Prof Dr Sukrisno Agus, penerbit Salemba Empat.
Manajemen Keuangan, Dr Dahlan Samiad, MSc, penerbit Salemba Empat.
Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Drs Didik
Waluyo Mbuss Penerbit DBW Tax Center.
Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi. Dr Timbul
Hamonangan, MA dan Dr Imam Muklis Msi. Penerbit Raih Asia Sukses.
Akuntansi Perpajakan, Drs Pardiat Ak. Penerbit Maria Wacana Media.
www. Pajak.go.id
Akuntansi PerpajakanIrwan M.Si
Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana
‘12 4
Recommended