View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Minggu, 06 Januari 2013
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas paada pihak manajemen. Sekarang ini,
karyawan golongan rendah bertanggung jawab atas beberapa keputusan ini, karena sistem
informasi membuat informasi menjadi tersedia untuk golongan yang lebih rendah dalam
bisnis. Tetapi apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan yang lebih baik?
Bagaimana pengambilan keputusan terlibat dalam bisinis dan organisasi lainnya? Hal ini
akan dilihat lebih dekat sebagai berikut.
Nilai Bisnis dari Pengambilan Keputusan yang Telah Ditingkatkan
Apakah nilai moneter bagi bisinis dengan adanya pengambilan keputusan yang lebih
baik? Banyak penelitian menyatakan perusahaan menentukan sejumlah keputusan pokok di
mana investasi sistem baru mungkin dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusannya. Berbagai kkeputusan diambil pada semua tingkat dalam perusahaan, dan
beberapa keputusan ini sifatnya umum, rutin, dan banyak. Walaupun nilai dari peningkatan
setiap keputusan kecil, meningkatkan ratusan ribu keputusan yang “kecil” ini menghasilkan
nilai tahunan yang sangat besar dalam bisnis.
Jenis Keputusan
Setiap tingkatan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda untuk membantu mengambil
keputusan dan tanggung jawab atas jenis-jenis keputusan yang berbeda. Keputusan
diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang
pengambilan keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk
memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin, serta
tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam
pengambilannya.
Keputusan terstruktur (structured decision), sifatnya berulang dan rutin, dan
melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan
seakan-akan masih baru. Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis
keputusan ini, dan keputusan semistruktur (semistructured decision), yaitu yang hanya
sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui
bersama. Secara umum, keputusan terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi
rendah, sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.
Eksekutif senior menghadapi banyak situasi keputusan yang tidak terstruktur, seperti
menyusun sasaran perusahaan untuk lima atau sepuluh tahun ke depan, atau menentukan
kapan harus mmemasuki pasar yang baru. Dalam menjawab “Apakah sebaiknya kita
memasuki passar baru?” dibutuhkan akses terhadap berita, laporan pemerintah, dan data-data
lainnya.
Gambar 10-1 kebutuhan informasi dari kelompok pengambilan keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
Mengambil keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah. Simon (1960)
menyatakan empat tahap berbeda dalam mengambil keputusan: kecerdasan, rancangan,
pilihan, dan implementasi (lihat gambar 12-2). Tahapan ini bersesuian dengan empat langkah
pemecahan masalah yang digunakan disepanjang pembahasan ini.
Gambar 10-2 Tahapan Pengambilan Keputusan
Kecerdasan (intelligence) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, memahami
masalah yang terjadi pada organisasi–mengapa masalah itu terjadi, dimana, dan akibat apa
yang dialammi perusahaan. Rancangan (design) melibatkan identifikasi dan pencarian
berbagai solusi masalah. Pilihan (choice) adalah tentang membuat alternatif solusi yang ada.
Dan implementasi (implementation) adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat
bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.
Apa yang terjadi apabila solusi yang Anda pilih tidak berguna? Gambar 12-2
menunjukan bahwa Anda dapat kembali kepada tahap sebelumnya dalam proses pengambilan
keputusan dan mengulangi bila perlu.
Sistem untuk Mendukung Keputusan
Ada empat jenis untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang
telah dijleaskan. Sistem pendukung keputusan (DSS) menyediakan model analitis atau
pernagkat analisis data berukuran besar kepada manajer menegah yang menghadapi situasii
keputusan semistruktur. Sistem pendukung eksekutif (ESS) adalah sistem yang menberikan
informasi dari luar (berita, analisis saham dan tren industri) dan rangkuman tingkat tinggi
tentang kinerja perusahaan kepada manejer senior, yang harus mengambil keputusan yang
kebanyakan bersifat tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan kelompok (group
decision support system–GDSS) adalah sistem khusus yang memberikan sekumpulan
lingkungan elektronik di mana manajer dan tim dapat mengambil keputusan secara kolektif
dan meranncang solusi untuk masalah semistruktur.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) membantu manajer mengawasi dan mengelola
bisnis dengan menyediakan informasi mengenai kenirja perusahaan. SIM secara khusus
menghasilkan laporan yang bersifat tetap dan ritun berdasarkan data yang diperoleh dan
dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS)
perusahaan. Kadang-kadang, laporan SIM adalah laporan pengecualian, hanya menyoroti
kondisi-kondisi yang khusus dan luar biasa, seperti kouta penjualan untuk suatu wilayah
tertentu jatuh di bawah tingkat yang diperkirakan. Kini banyak laporan semacam itu yang
dapat diperoleh secara online melalui internet, dan laporan SIM lainnya dapat diperoleh
berdasarkan permintaan.
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Sementara SIM fungsi utamanya adalah menangani masalah-masalah terstruktur, DSS
mendukung analisis masalah semistruktur dan tidak terstruktur. DSS di masa paling awalnya
sangatlah digerakkan oleh model, menggunakan beberapa jenis model untuk menunjukan
analisis “bagaimana jika” dan analisis lainnya.
Komponen DSS
Gambar 10-3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan secara umum
Gambar 10-3 menjelaskan komponen-komponen suatu DSS. Diantaranya adalah basis data
untuk analisis dan query; sistem peranti lunak dengan banyak model, penggalian data dan
perangkat analitis lainnya; serta antarmuka pengguna.
Basis data DSS (DSS database) adalah sekumpulan data yang sekarang dan historis
dari sejumlah aplikasi atau kelompok. Basis data DSS dapat berupa basis data kecil dalam PC
yang berisi sebagian data perusahaan yang telah diunduh dan mungkin digabungkan dengan
data eksternal. Alternatif lainnya, basis data DSS dapat berupa gudang data besar yang secara
terus-menerus diperbarui oleh TPS perusahaan pusat (termasuk aplikasi dan data yang
dikembangkan oleh transaksi pada situs Web).
Sistem peranti DSS (DSS software system) berisi peranti lunak yang digunakan
untuk menganalisis data. Ini dapat berisi berbagai perangkat OLAP, perangkat penggalian
data, atau sekumpulan model matematis dan analitis dapat dengan mudah diakses oleh
pengguna DSS. Model adalah representasi abstrak yang mengilustrasikan beberapa
komponen atau hubungan dari suatu fenomena. Model dapat berupa model fisik (seperti
pesawt terbang), model matematis (seperti persamaan), atau model verbal (seperti penjelasan
mengenai prosedur untuk melakukan pemesanan).
Pemodelan statistik membantu menentukan hubungan, seperti menghubungkan
penjualan produk dengan perbedaan usia, pendapatan, atau factor lainnya antara beberapa
komunitas. Model optimalisasi menentukan alokasi sumber daya yang optimal untuk
memaksimalkan atau meminimalkan variable tertentu, seperti biaya atau waktu. Penggunaan
klasik dari model optimalisasi adalah menentukan campuran yang cocok dari produk dalam
sebuah pasar yang diberikan untuk memaksimalkan keuntungan. Model peramalan sering
digunakan untuk meramalkan penjualan. Penggunaan model jenis ini dapat memberikan
sejumlah data historis untuk memproyeksikan kondisi tersebut. Pengambilan keputusan dapat
mengubah kondisi masa depan tersebut (sebagai contoh bahan baku atau masuknya pesaing
baru dengan harga lebih rendah di pasar) untuk menentukan bagaimana kondisi baru tersebut
dapat mepengaruhi penjualan.
Recommended