Sindroma Jebakan Saraf Pada Kaki Dan Ankle

Preview:

Citation preview

NEUROPATI AKIBAT JEBAKAN SARAF PADA KAKI DAN PERGELANGAN KAKI

Kuliah Magister Neuroanatomi & Muskuloskeletal

Neuropati Jebakan Saraf

Definisi: jejas dan inflamasi pada bagian saraf perifer tertentu akibat iritasi mekanik dari kelainan struktur anatomis yang berdekatan dengan saraf tersebut (Kopell,1960)

Gejala klinis timbul akibat kompresi langsung pada saraf atau akibat efek vaskuler (edema dan iskemia)

1. Nervus PlantarisN. plantaris medialis dan lateralis cabang n. tibialisMuncul dari dalam retinakulum flexorum di posterior malleolus medialis ke distal di dalam m. abduktor hallucis memberi cabang muskuler dan kutaneus Cabang n. plantaris lateralis dalam fascia m. abduktor hallucis berjalan antara m. quadratus plantaris bagian medial dan fascia plantaris menginervasi m. abduktor digiti VCabang n. calcaneus (cab n. plantaris lateralis) merupakan n. cutaneus untuk tumit bagian medial dan plantar

m. abductor hallucis

Neuroma Morton: jebakan saraf (anastomose n. plantaris medialis & laterallis) antara os. metatarsale, paling sering antara os metatarsale III & IV. Pasien merasa nyeri di kaput os metatarsale menjalar ke ujung jari yang memberat jika berjalan pada landasan yang keras atau dengan sepatu yang ketat.

Nyeri tumit bagian belakang dapat disebabkan jepitan saraf akibat : penonjolan (spur) kalkaneus posterolateral penebalan bursa adventisia superfisial inflamasi bursa subfascia retrokalkaneus peritendinitis Achilles

Nyeri sepanjang medial fascia plantaris dengan ketegangan pada bagian distal sampai medial tuberositas kalkaneus dapat disebabkan: fasciitis plantaris

Nyeri bagian medial tumit dapat disebabkan karena jepitan n. plantaris lateralis atau n. calcaneus medialis pada m. abduktor digiti V Sindrom Terowongan Tarsal Medial

2. Nervus Suralis

Kelanjutan n. tibialis, dibentuk oleh n. cutaneus suralis medialis dan cabang komunikan n. peroneusBerjalan bersama v. saphena parva ke posterior malleolus lateralis untuk mensarafi kulit bagian posterior tungkai, tumit lateral dan kaki lateralJarang mengalami jepitan karena dikelilingi jaringan subkutan yang relatif longgar dan tidak berjalan di tepi fascia yang tajam atau berada dalam retinakulum yang ketat

Jepitan karena tekanan akibat : Trauma hematom

fibrosis & adhesi akibat proses inflamasi

fragmen fraktur ganglion yang

berdekatan

Klinis : Nyeri pada distribusi persarafan n. suralis

3. Nervus Peroneus Superfisialis

Cabang n. peroneus communis mensarafi m. peroneus longus dan brevis pada kompartemen lateral tungkai Menembus fascia pada distal anterolateral tungkai ± 10 cm proksimal malleolus lateralis menjadi cabang² cutaneus pada dorsum pedis kecuali sela ibu jariCabang terminal : n. cutaneus dorsalis medialis dan n. cutaneus dorsalis intermedialis

Jebakan pada :

• tepi fascia di distal anterolateral tungkai

Etiologi :

• Sindroma penggunaan otot kompartemen anterolateral berlebihan (jogging, lari cepat, basket)

• defek fascial dengan herniasi otot menarik n. peroneus superfisial

• kompresi oleh lipoma

• jebakan dalam kallus yang terbentuk akibat fraktur fibula

N. peroneus superfisialis

N. cutaneus dorsalis lateralis

N. cutaneus dorsalis intermedius

Nn. Digitales dorsales pedis

4. Nervus Peroneus Profundus

= n. tibialis anterior, berasal dari n. peroneus communis antara fibula dan n. peroneus longus. melewati terowongan fibro-osseus yang dibentuk dari pangkal m. extensor digitorum longus sampai permukaan anterior membran interosea, kemudian bergabung dengan a. tibialis anteriorke distal melalui retinakulum di permukaan anterior tibia anterior sendi ankle di dalam retinakulum extensor inferior cabang: lateral m. extensor digitorum brevis dekat os

tarsal, articulatiotarsometatarsal, dan metatarsophalangeal

medial mensarafi kulit sela jari 1-2

Jebakan pada cabang terminal menyebabkan sindroma terowongan tarsal anterior.

Jika mengenai :

Cabang motorik paresis & atrofi m. extensor digitorum brevis

Cabang sensorik hipestesi sensorik sela jari 1-2

N. peroneus profundus

Nn. digitales dorsales pedis

Etiologi: trauma dorsal pedis / ankle fraktur, exostose, &

edema kronik kompresi osteofit talus & os. intermetatarsareum kompresi eksternal dari sepatu / boot yang terlalu ketat

N. peroneus profundus teregang maksimum dalam posisi plantarfleksi & dorsofleksi ibu jari faktor risiko pada pemakai sepatu ber-hak tinggi

Gejala: nyeri/rasa tegang di ankle & dorsal kaki, rasa baal, parestesi di sela jari 1-2, perkusi saraf (+), parese & atrofi m. extensor digiti brevis

DD: radikulopati L5, neuropati n. peroneus communis / superfisial

5. Nervus Peroneus Communis

Bagian akhir n. ischiadicus, ke distal di bawah tendo m. biceps femoris, mengelilingi colum fibula & melewati terowongan yang dibentuk oleh m. peroneus longus & septum intermuscularis.Cabang terminal : superfisial & profunda utk dorsifleksi ankle & eversi kaki, dan utk sensibel daerah lateral tungkai & dorsum pedis.Rentan terhadap trauma krn letaknya superfisial, dekat colum fibula.Sprain saat inversi ankle saraf tertarik ke distal dan tertekan dengan fascia fibrosa peroneal palsy

DDDDRadikulopati Radikulopati L5 L5

Neuropati Neuropati peroneus peroneus communiscommunis

Neuropati Neuropati peroneus peroneus profundusprofundus

Neuropati Neuropati peroneus peroneus superfisialsuperfisial

Ankle Ankle SprainSprain

Nyeri Nyeri pinggangpinggang

Kelemahan Kelemahan motorikmotorik

ParestesiParestesi

EMG/KHSEMG/KHS

(+)

Yg diinervasi L5 termasuk tibialis posterior, gluteus medius

Lateral tungkai, dorsum pedis

Abnormal pd otot yg diinervasi L5

(-)

Dorsifleksi ankle, eversi kaki, ekstensi ibu jari

Tungkai lateral, dorsum pedis

KHS motor pd otot yg diinervasi peroneus

(-)

Extensor digitorum brevis

Sela jari I

n. peroneus profundus distal latensi memanjangDenervasi m. extensor digitorum brevis

(-)

(-)

dorsum pedis kec sela jari I

KHS n. peroneus superfisial abnormal

(-)

(-)

(-)

Normal

6. Nervus Tibialis

Melewati terowongan tarsal yang dibentuk lig. lasinatum, yi lembar fascia yg membentang antara bgian bawah dan belakang maleolus medialis tibiae di satu sisi dan tuber kalkanei di pihak lain

Terowongan berisi tendon² Mm. fleksor digitorum longus, fleksor halucis longus, pembuluh darah & bagian distal nervus tibialis

Jebakan n. tibialis pada terowongan tarsal disebut sindroma terowongan tarsal (posterior)

Gejala: pegal, panas, baal, kesemutan di telapak, ujung kaki, jari-jari, kadang di tumit sampai betis, memberat saat malam hari.

Tes Tinel (penekanan pada jaringan lunak sekitar tepi bawah & belakang maleolus medialis tibiae) (+).

Etiologi : tenosinovitis (o.k trauma, artritis rematoid, tumor)

EMG: latensi > 6,7 mdet, KHS >

Tes dorsifleksi-eversi dapat membangkitkan nyeri pada sindroma terowongan tarsal

Faktor risiko STT :

Kaki datar (Pes planus)

Terapi

KonservatifAntiinflamasi (steroid/AINS) sistemik /

injeksi lokalMenghilangkan sebab kompresiOrthose

Operatifneuro-release dari entrapment

Ortose untuk pasien pes planus Pembukaan terowongan tarsal untuk membebaskan n. tibialis