View
63
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam Perkembangannya, Website termasuk salah satu yang paling
cepat karena banyaknya pengguna internet dan kebutuhan pasar. Perbedaan
antara website dengan aplikasi desktop adalah aplikasi website memberikan
kesempatan untuk menjawab permintaan pengguna di manapun mereka
berada. Salah satu pemanfaatan website adalah sebagai media informasi yang
berguna untuk masyarakat luas.
Dalam Hari Raya Idul Adha, banyak masyarakat yang menjalankan
sunnah mukkadah dengan ikut berqurban bagi mereka yang sanggup atau
berkecukupan. Qurban yang di lakukan oleh umat muslim adalah dengan
membeli hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing dan domba dan
menyembelih yang kemudian akan di shadaqahkan kepada orang-orang yang
berhak menerimanya. Salah satu lembaga yang berhubungan dengan penjualan
hewan qurban adalah Lembaga Nurul Hayat yang bergerak dalam bidang
penjualan hewan qurban serta layanan Aqiqah. Namun yang banyak dijumpai
Sering kali peternak atau penjual tidak mengetahui kondisi kesehatan dari
hewan qurban tersebut dikarenakan minimnya pengetahuan tentang penyakit
pada hewan qurban tersebut.
Kesehatan hewan Qurban merupakan hal yang wajib untuk dipenuhi
dengan mengacu pada hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi “Rasulullah
shallallahu „alaihi wasallam pernah berdiri diantara kami, jari-jariku lebih
pendek daripada jari-jarinya dan ruas-ruas jariku lebih pendek dari ruas-
ruas jarinya, kemudian beliau berkata: “Empat perkara yang tidak boleh ada
di dalam hewan-hewan kurban.” Kemudian belau berkata; yaitu; buta
sebelah matanya yang jelas kebutaannya, pincang yang jelas pincangnya,
sakit yang jelas sakitnya, dan pecah kakinya yang tidak memiliki sumsum.
„Ubaid berkata; aku katakan kepada Al Bara`; Aku tidak suka pada giginya
terdapat aib. Ia berkata; apa yang tidak engkau sukai maka tinggalkan dan
janganlah engkau mengharamkannya kepada seseorang. Abu Daud berkata;
2
tidak ada sumsum padanya. (H.R.Abu Dawud)” Dari hadits tersebut jelas
menerangkan bahwa hewan Qurban yang dijual harus benar-benar sehat.
Peternak sadar akan hal itu, selama ini peternak melakukan pengecekan
kesehatan hewan Qurban secara mandiri dengan mengandalkan pengalaman
mereka yang masih minim,Dengan hanya melihat dari segi fisik hewan
tersebut cacat atau tidak dan masih banyak juga yang belum mengetauhui dari
ciri–ciri tersebut hewan terkena penyakit apa juga bagaimana solusi cara
menangani atau mengobatinya, padahal perkembangan penyakit sangat cepat,
terkadang harus mendatangkan dokter khusus hewan untuk mengetahui
penyakit yang diderita oleh hewan ternaknya. Hal ini tentunya kurang efektif
dan membutuhkan banyak biaya bagi peternak.
Dari alasan di ataslah pada kali ini akan dilakukan penelitian untuk
membuat website system pakar untuk mengetahui penyakit hewan qurban
dengan metode Backwad Chaining, perancangan sistem ini agar peternak atau
penjual hewan qurban dapat mengetahui penyebab juga hewan tersebut
menderita penyakit apa Dengan melihat dari beberapa ciri_ciri penyakit dan
bahkan dapat segera mengetahui solusi yang terbaik untuk menyembuhkan
penyakit hewan ternaknya.
Penulis berinisiatif untuk membuat skripsi dengan judul “Sistem
Pakar Penelusuran Penyakit Hewan Qurban Berbasis Website Dengan
Metode Backward Chaining.”
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penulisan ini adalah
Bagaimana Mempermudah peternak atau penjual untuk mengetahui dan
mengobati penyakit yang sering terjadi pada hewan qurban tanpa harus
memanggil dokter khusus hewan ?
1.3. Batasan Masalah
Ruang lingkup yang akan dijelaskan dalam tugas akhir ini antara lain:
a. Aplikasi ini berbasis website yang menggunakan bahasa pemrograman
HTML, PHP dan MYSQL
3
b. Aplikasi ini terdiri dari fasilitas menambah data rule yang dilakukan
oleh admin dan pencarian data penelusuran oleh pengguna
c. Aplikasi ini menggunakan metode pencarian yaitu Backward Chaining
d. Pakar disini yang dimaksud adalah Bapak Muhammad Ali, Sp. Seksi
Kesehatan Hewan Subdinas Perternakan Dinas Pertanian,Perkebunan
Dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo.serta Buku daftar pustaka
e. Hewan Qurban yang dibahas pada skripsi ini yaitu hewan sapi dan
kambing
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan Skripsi ini adalah Mempermudah peternak atau
penjual untuk mengetahui dan mengobati penyakit yang sering terjadi pada
hewan qurban tanpa harus memanggil dokter khusus hewan
1.5. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari system ini antara lain:
1. Bagi Penulis
Mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat di perkuliahan untuk
diterapkan di dalam permasalahan riil di masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
Untuk memudahkan masyarakat memperoleh hewan qurban yang sehat
3. Bagi Lembaga Nurul Hayat
Mempermudah Lembaga dalam hal mengetahui dan mengobati
penyakit yang sering terjadi pada hewan qurban
4. Bagi Universitas
Menambah referensi bagi mahasiswa untuk penelitian lebih lanjut
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun maksud dan tujuan sistematika penulisan skripsi ini adalah
untuk lebih memudahkan penulis dalam membuat dan menyelesaikan
permasalahan yang dianalisa sehingga lebih terarah dan terfokus dan tidak
menyimpang dari ruang lingkup batasan masalah. Adapun sistematika
penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
4
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian yang berisi mengenai latar belakang
penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metodologi penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Pada bab ini dijelaskan tentang uraian teoritis mengenai
pengertian – pengertian, metode penyusunan data serta mengenai
bahasa pemrograman yang digunakan.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang perancangan sistem
pakar yang akan dibuat serta perancangan database sebagai
pendukung sistem pakar ini serta algoritma dari sistem pakar
yang dibuat.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan bentuk implementasi aplikasi beserta
pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Pada bagian ini dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran guna
memperbaiki kelemahan yang terdapat pada aplikasi tersebut.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Untuk memperkuat penelitian kali ini maka akan dikembangkan dari
beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut.
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No Nama
Peneliti/Thn
Judul Metode Hasil
1 Raditya
Pratama,
2014
Analisis Dan
Perancangan
Sistem Pakar
Untuk
Mendiagnosa
Penyakit
Pada Kucing
Persia
Berbasis
Dekstop
Metode yang
digunakan
oleh penulis
berbasis
aplikasi
desktop
menggunakan
program
visual basic
6.0 dan
mysql
Sistem pakar untuk
diagnosis penyakit pada
kucing tersebut
mempunyai fasilitas
konsultasi yang
memungkinkan
pengguna dapat
memperoleh informasi
penyakit yang diderita
kucing, serta pengguna
juga memperoleh
informasi berupa solusi,
untuk penanganan jika
kucing terdiagnosis
penyakit
2 Alim
Rahmat
Rido, 2014
Rancang
Bangun
Sistem
Informasi
Pemantauan
Kondisi
Ternak
Metode yang
digunakan
berbasis
website untuk
bahasa
pemrograman
menggunakan
Dengan adanya sistem
informasi berbasis web
ini masyarakat dapat
berkonsultasi online
untuk mengidentifikasi
jenis penyakit yang
diderita oleh sapi dan
6
Hewan Sapi
Pada Dinas
Peternakan
Kabupaten
Blitar
Berbasis Web
html, php dan
mysql
sebagai
databasenya
mengetahui cara
penanganan dininya
3 Achmad
Hermanto,
2014
Sistem Pakar
Penelusuran
Penyakit
Hewan
Qurban Dan
Aqiqoh
Berbasis
Website
Dengan
Metode
Backward
Chaining
Perancangan
system pakar
berbasis
website
menggunakan
html, php dan
mysql serta
penggunaan
metode
backward
chaining
Pada penelitian kali ini
akan dibuat sistem
pakar untuk penyakit
hewan kurban yang
meliputi sapi dan
kambing dimana sistem
nantinya berbasis
website sehingga akan
lebih mudah diakses
oleh peternak hewan
kurban.
Perbedaan penelitian antara penelitian kali ini dengan penelitian yang
pertama adalah system pakar yang dirancang pada kali ini berbaiss website
sehingga akan mudah diakses dan data pakar yang akan selalu update,
kemudian adanya konsultasi yang bisa dilakukan oleh pengguna dengan pakar.
Perbedaan dengan peneliti kedua yaitu pada kali ini dirancang system pakar,
bukan hanya system yang menampilkan data penyakit tetapi memberikan
solusi sesuai gejala yang dialami oleh peternak sehingga hasil dan solusi akan
cepat diterima karena system yang akan menjawab beberapa permasalahan.
7
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Sistem Pakar
Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang
mendayagunakan komputer sehingga dapat beperilaku cerdas seperti manusia.
Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras
untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti
penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman
bahasa alami dan sebagainya. Sesuai dengan definisi tersebut, maka teknologi
kecerdasan buatan dipelajari dalam bidang – bidang seperti : Robotika
(Robotics), Penglihatan komputer (Computer Vision), Pengolahan Bahasa
Alami (Natural Language Processing), Pengenalan Pola (Pattern Revognition),
Sistem Syaraf Buatan (Artificial NeuralSystem), Pengenalan Suara (Speech
Recognition) dan Sistem Pakar (Expert System).Kecerdasan buatan
menyelesaikan permasalahan dengan mendayagunakan komputer untuk
memecahkan masalah yang kompleks dengan cara mengikuti proses.
Bentuk pengetahuan dalam suatu area kepakaran tertentu dapat
dikategorikan sebagai berikut:
1. Objek
Bentuk ini meliputi sifat – sifat objek secara fisis yang dapat diperoleh
dari pernyataan sederhana, aturan IF – THEN, dan daftar atribut dari
objektersebut.
2. Kejadian
Bentuk ini meliputi aksi dan kejadian. Kejadian secara umum
menentukan suatu elemen waktu dan dapat menunjukkan sebab akibat.
3. Performance
Bentuk ini meliputi informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan
tertentu.
8
4. Meta – Pengetahuan (Meta – Knowledge)
Meta-Pengetahuan adalah pengetahuan yang dimiliki sistem tentang
pengetahuan internalnya. Perbandingan sistem konvensional dengan sistem
pakar sebagai berikut:
1. Sistem Konvensional
a. Informasi dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program
sequential.
b. Program tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah).
c. Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil
diperoleh.
d. Data harus lengkap.
e. Perubahan pada program merepotkan.
f. Sistem bekerja jika sudah lengkap.
2. Sistem Pakar
a. Knowledge base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference).
b. Program bisa melakukan kesalahan.
c. Penjelasan (explanation) merupakan bagian dari ES.
d. Data tidak harus lengkap.
e. Perubahan pada rules dapat dilakukan dengan mudah.
f. Sistem bekerja secara heuristik dan logic.
2.2.2 Ciri – Ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan program – program praktis yang
menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk
menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang spesifik (khusus),
disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada
pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar bersifat :
1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan
langkah – langkah maupun dalam menjawab pertanyaan –
pertanyaan tentang proses penyelesaian.
2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau mengahapus
suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.
9
3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak
sempurna) untuk mendapatkan penyelesaiannya.
4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
5. Memiliki kemampuan beradaptasi.
Sistem pakar ini saat ini telah dibuat untuk memecahkan berbagai
bentuk permasalahan dalam berbagai bidang seperti matematika, teknik,
kedokteran, kimia, farmasi, sains komputer, bisnis, hukum, pendidikan
sampai pertahanan. Secara umum, ada beberapa kategori dan area
permasalahan sistem pakar, yaitu :
1. Interpretasi
Yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari
sekumpulan data mentah. Termasuk diantaranya juga pengawasan,
penenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis
kecerdasan.
2. Proyeksi
Yaitu memprediksi akibat – akibat dimungkinkan dari situasi –
situasi tertentu, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan
ekonomi, prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran atau
peramal keuangan.
3. Diagnosis
Yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala – gejala yang teramati, diantaranya medis,
elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.
4. Desain
Yaitu menentukan konfigurasi komponen – komponen sistem yang
cocok dengan tujuan – tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala –
kendala tertentu. Di antaranya adalah layout sirkuit dan perancangan
bangunan.
10
5. Perencanaan
Yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang dapat mencapai
sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu, di antaranya adalah
perencanaan keuangan, komunikasi, militer, pengembangan produk, routing
dan manajemen proyek.
6. Monitoring
Yaitu membandingkan antara tingkah laku suatu sistem yang
teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya, misalnya adalah
Computer AidedMonitoring System.
7. Debugging dan Repair
Yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara – cara untuk
mengatasi malfungsi, di antaranya memberikan resep obat terhadap suatu
kegagalan.
8. Instruksi
Yaitu mendeteksi dan mengoreksi defesiensi dalam pemahaman
domain subjek,di antaranya melakukan instruksi untuk diagnosis,
debugging dan perbaikan kerja.
9. Pengendalian
Yaitu mengatur tingkah laku suatu environtment yang kompleks
seperti kontrol terhadap interpretasi – interpretasi, prediksi, perbaikan dan
monitoring kelakuan sistem.
10. Seleksi
Yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list)
kemungkinan.
11. Simulasi
Yaitu pemodelan interaksi antara komponen – komponen sistem.
11
2.2.3 Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman,
formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun
atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi
tentang obyek dalalm area permasalahan tertentu, sedangkan aturan
merupakan informasi tentang cara memperoleh fakta baru dari fakta yang
telah diketahui.
Dalam studi kasus pada sistem berbasis pengetahuan, terdapat
beberapa karakteristik dibangun yang akan membantu dalam membentuk
serangkaian prinsip – prinsip arsitekturnya. Prinsip tersebut meliputi :
1. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar.
2. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap.
3. Pengetahuan sering miskin spesifikasi.
4. Amatir menjadi ahli secara bertahap.
5. Sistem pakar harus fleksibel.
6. Sistem pakar harus transparan.
Sejarah penelitian di bidang AI telah menunjukkan berulang kali
bahwa pengetahuan adalah kunci untuk setiap sistem cerdas
(intelligencesystem),dan berikut contoh gambar Basis Pengetahuan.
Gambar 2.1 Basis Pengetahuan
Gambar diatas merupakan gambar basis pengetahuan dari system
pakar, basis pengetahuan digunakan sebagai sumber pengetahuan untuk
suatu permasalahan.
12
2.2.4 Mesin Inferensi
Mesin inferensi merupakan otak dari sebuah sistem pakar dan dikenal
juga dengan sebutan control structure (struktur kontrol) atau rule
interpreter (dalam sistem pakar berbasis kaidah) atau thinking machine
(mesin pemikir). Pada prinsipnya, komponen ini mengandung mekanisme
pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan
masalah.
Konsep yang biasanya digunakan mesin inferensi adalah runut balik
(top-down), yaitu proses penaran yang berawal dari tujuan yang kita
inginkan, menelusuri fakta – fakta pendukung untuk mencapai tujuan.
Selain itu dapat juga menggunakan runut maju (bottom-up), yaitu proses
penalaran yang bermula dari kondisi yang diketahui menuju tujuan yang
diinginkan.
Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan
metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis
pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan
kesimipulan (Turban, 2001).
Komponen – komponen ini menyajikan arahan – arahan tentang
bagaimana menggunakan pengetahuan dari sistem dengan membangun
agenda yang mengelola dan mengontrol langkah – langkah yang diambil
untuk menyelesaikan masalah ketika dilakukan konsultasi. Di dalam mesin
inferensi ini terdapat agenda, yaitu daftar prioritas aturan yang dibuat oleh
mesin inferensi, yang polanya dipenuhi oleh fakta atau obyek dalam
memori kerja.
2.2.5 Fasilitas Pengetahuan
Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja
pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan ada sudah tidak berlaku
lagi. Hal ini dilakukaan sehingga pemakai akan menggunakan sistem pakar
yang komplit dan sesuai perkembangan. Akuisisi pengetahuan adalah
proses pengumpulan, perpindahan, dan transformasi dari keahlian /
13
kepakaran pemecahan masalah yang berasal dari beberapa sumber
pengetahuan ke dalam bentuk yang dimengerti oleh komputer.
Menurut Firebaugh (1989), proses akuisisi pengetahuan dibagi ke
dalam enam tahap, yaitu :
1) Tahap identifikasi
Tahap identifikasi meliputi penentuan komponen – komponen kunci
dalam sistem yang sedang dibangun. Komponen kunci ini adalah
knowledgeengineer, pakar, karakteristik masalah, sumber daya dan
tujuan. Knowledge engineer dan pakar bekerja bersama untuk
menetukan berbagai aspek masalah seperti lingkup dari proyek, data
input yang dimasukkan, bagian – bagian penting dan interaksinya,
bentuk dan isi dari penyelesaian, dan kesulitan – kesulitan yang
mungkin terjadi dalam pembangunan sistem. Mereka juga harus
menetukan sumber pengetahuan seperti basis data, sistem informasi
manajemen, buku teks, serta prototip masalah dan contoh. Selain
menentukan sumber pengetahuan, pakar juga mengklarifikasi dan
menetukan tujuan – tujuan sistem dalam proses menentukan masalah.
2) Tahap Konseptualisasi
Konsep – konsep kunci dan hubungannya yang telah ditentukan
pada tahap pertama dibuat lebih jelas dalam tahap konseptualisasi.
3) Tahap Formalisasi
Tahap ini meliputi pemetaan konsep – konsep kunci, submasalah
dan bentuk aliran informasi yang telah ditentukan dalam tahap – tahap
sebelumnya ke dalam representasi formal yang paling sesuai dengan
masalah yang ada.
4) Tahap Implementasi
Tahap ini meliputi pemetaan pengetahuan dari tahap sebelumnya
yang telah diformalisasi ke dalam skema representasi pengetahuan yang
dipilih.
14
5) Tahap Pengujian
Setelah prototip sistem yang dibangun dalam tahap sebelumnya
berhasil menangani dua atau tiga contoh, prototip sistem tersebut harus
menjalani serangkaian pengujian dengan teliti menggunakan beragam
sampel masalah. Masalah – masalah yang ditemukan dalam pengujian
ini biasanya dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu kegagalan input /
output, kesalahan logika, dan strategi control.
6) Revisi Prototipe
Suatu unsur penting pada semua tahap dalam proses akuisisi
pengetahuan adalah kemampuan untuk kembali ke tahap – tahap
sebelumnya untuk memperbaiki sistem.
2.2.6 Unsur Manusia dalam Sistem Pakar
Sistem pakar setidak – tidaknya mempunyai dua unsur manusia atau
lebih yang terlibat di dalam pembangunan dan pengembangan serta
penggunaannya. Minimal, ada seseorang yang pembangun dan ada
penggunanya. Sering juga ada pakar dan perekayasa pengetahuan
(knowledge engineer). Menurut Turba (2001), ada 4 unsur manusia dalam
sistem pakar yaitu :
1) Pakar
Pakar merupakan orang yang menguasai bidang ilmu pengetahuan
tertentu, berpengalaman, pengambil keputusan dan menguasai metode –
metode tertentu, serta mampu memanfaatkan talentanya dalam
memberikan nasehat / saran terhadap penyelesaian suatu permasalahan.
Pakar juga merupakan tugas dari seorang pakar untuk memberikan atau
menyediakan pengetahuan bagaimana seseorang membentuk suatu
sistem berbasis pengetahuan yang hendak dibuatnya. Selain itu, pakar
juga mengetahui mana fakta yang penting dan tidak penting di antara
fakta – fakta yang ada.
15
2) Perekayasa pengetahuan
Perekayasa pengetahuan adalah orang yang membantu pakar dalam
menyusun permasalahan dengan menginterpretasikan dan
mengintegrasikan jawaban – jawaban pakar atas pertanyaan yang
diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan
menerangkan kesulitan – kesulitan konseptual.
3) Pemakai
Sistem pakar memiliki beberapa kelasi pemakai, yaitu :
a) Pemakai bukan pakar. Dalam hal ini, sistem pakar berperan sebagai
seorang konsultan atau pemberi nasehat.
b) Siswa yang ingin belajar, di sini sistem pakar berperan sebagai
instruktur.
c) Pembangun sistem pakar yang ingin meningkatkan dan menambah
basis pengetahuan, dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai rekan
kerja.
d)Pakar, dalam hal ini sistem pakar berperan sebagai kolega atau asisten.
4) Unsur lainnya
Beberapa unsur lainnya yang mungkin termasuk ke dalam unsur
manusia untuk sistem pakar adalah system builder (pembangun sistem)
atau systemanalyst yang mengintegrasikan sebuah sistem pakar dengan
sistemterkomputerisasi lainnya. Sistem tool builder dapat menyediakan
atau membangunn tool – tool yang khusus.
2.3 Pengertian Backward Chaining
Backward chaining (atau penalaran mundur) adalah sebuah metode
inferensi yang dapat digambarkan (dalam istilah awam) sebagai bekerja
mundur dari tujuan (s). Hal ini digunakan dalam Prover teorema otomatis,
bukti asisten dan aplikasi kecerdasan buatan lainnya, tetapi juga telah diamati
pada primata.
Dalam teori permainan, aplikasi untuk (sederhana) subgames untuk
menemukan solusi untuk permainan ini disebut induksi mundur. Dalam catur,
16
hal itu disebut surut analisis, dan digunakan untuk menghasilkan tablebases
untuk endgames catur untuk komputer catur.
Backward chaining diimplementasikan dalam logika pemrograman
dengan resolusi SLD. Kedua aturan didasarkan pada aturan inferensi modus
ponens. Ini adalah salah satu dari dua metode yang paling umum digunakan
penalaran dengan aturan inferensi dan implikasi logis - yang lainnya adalah
forward chaining. Sistem backward chaining biasanya menggunakan strategi
pencarian mendalam-pertama, misalnya Prolog.
Berikut contoh kasus system pakar untuk mendeteksi kerusakan
computer dengan metode backward chaining
Rule Kondisi dan Aksi
Jika Indikator mati dan layar gelap.
Maka Cek kabel power apakah sudah terhubung dengan baik,cek Dioda
Bridge, Transistor Output Regulator, Dioda Zener dan IC Oscilator
apakah perlu diganti.
Jika Gambar Bergelombang.
Maka Cek Elco Filter dan Dioda Bridge.
Jika Gambar Bergetar.
Maka Periksa Condensator disekitar Oscilator.
Jika Indikator hidup tetapi layar gelap.
Maka Cek IC Oscilator Horizontal, Transistor Drive Horizontal,
Transistor Output Horizontal atau Cek Flayback.
Jika Raster satu garis vertical
Maka Kerusakan terjadi pada Condensator Non polar
Jika Gambar bergaris-garis.
17
Maka Periksa kabel data,Card Adapter, IC Syncronisasi.
Jika Gambar redup atau gelap
Maka Setting Trimpot Sub-Brightness, Trimpot Sub-Contras dan
Potensio Screen.
Jika Gambar lengkung dipinggiran kiri dan kanan.
Maka Cek Trimpot Pinchusion dan Yoke Defleksi.
Jika Ada blanking atau garis-garis putih.
Maka Periksa Potensio atau Flayback.
Gambar 2.2 Metode Backward Chainning kerusakan monitor
2.4 HTML (Hypertext Markup Language)
HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language yaitu
bahasa pemrograman standar yang digunakan untuk membuat sebuah
halaman web, yang kemudian dapat diakses untuk menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet (Browser) . HTML dapat
juga digunakan sebagai link link antara file-file dalam situs atau dalam
komputer dengan menggunakan localhost, atau link yang menghubungkan
antar situs dalam dunia internet.
Supaya dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi
Pemformatan hiperteks sederhana ditulis dalam berkas format ASCII
sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML.
HTML merupakan sebuah bahasa yang bermula bahasa yang
sebelumnya banyak dipakai di dunia percetakan dan penerbirtan yang disebut
Standard Generalized Markup Language (SGML ).
Sekarang ini HTML merupakan standar Internet yang dikendalikan
dan didefinisikan pemakaiannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).
Pada tahun 1989, HTML dibuat oleh kolaborasi Berners-lee Robert dengan
18
Caillau TIM pada saat mereka bekerja di CERN (CERN merupakan lembaga
penelitian fisika energi tinggi di Jenewa) ( Abdul Kadir, 2002 )
2.5 PHP
PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada
server (server side HTML embedded scripting). Dengan PHP ini Kita dapat
membuat beragam aplikasi berbasis web, mulai dari halaman web yang
sederhana sampai aplikasi kompleks yang membutuhkan koneksi ke
database.
Hal pertama yang harus di perhatikan dalam pemrograman PHP
sendiri adalah cara menggunakannya pemrograman ini, dalam pemrograman
ini ciri khsanya adalah setiap awal script selalu ditandai dengan tanda <? atau
<?php dan diakhiri dengan tanda ?> contoh :
<?php
…..
…..
?>
itu merupakan dasar dan ciri khas dari pemrograman php itu sendiri .
Selanjutnya untuk setiap baris perintah non fungsi selalu diakhiri dengan
tanda ―;‖ (tanpa tanda petik), contoh
<?php
echo ―hello world‖;
?>
penjelasan :
<?php = adalah tag pembuka dann juga menandakan bahwa ini adalah
pemrograman PHP
echo = syntak untuk menampilkan data
‖ ‖ = isi dari perintah yang akan ditampilkan
?> = penutup tag PHP
19
selain itu juga anda dapat menambahkan baris komentar atau
keterangan untuk setiap baris program yang anda inginkan dengan
menggunakan tanda ―// untuk 1 baris komentar atau /* beberapa baris
komentar dan diakhiri dengan tanda */‖ contoh :
<?php
//ini adalah perintah untuk menampilkan data
?>
atau
<?php
/* ini adalah perintah untuk membuat komentar pada baris pemrograman
PHP yang lebih dari satu buah */
?>
serupa namun tak sama tentunya, perintah tersebut digunakan untuk
memberi keterangan buat user yang awam yang ingin membaca baris
program dan juga maksudnya selain itu juga untuk memberikan penjelasan
dari vendor yang membuat sebuah aplikasi yang bersifat web base untuk
setting dasarnya. ( Abdul Kadir, 2002 )
selanjutnya adalah gimana cara menyisipkan tag php kedalam tag
html. contoh :
<HTML><HEAD>
<TITLE> contoh 1 </TITLE>
<BODY>
<?PHP
echo ―ini contoh teks‖;
echo ―<BR>‖;
?>
</BODY></HTML>
Ada pun kelebihan PHP yaitu :
20
1. Membuat web bisa menjadi lebih dinamis, PHP bersifat open source bisa
di pakai secara gratis.
2. Program atau Aplikasi yang dibuat dengan php dapat berjalan disemua
web browser karena PHP berjalan secara web base itu artinya bisa bekerja
di semua OS termasuk handphone.
3. Aplikasi menggunakan PHP biasanya lebih cepat dibanding yang lain.
Mendukung lebih banyak database.
4. PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan kompilasi dalam
penggunaannya.
5. Berbagai script sudah tersedia dengan gratis.
6. Dalam sisi pengembangan lebih mudah,dan segi pemahaman pun lebih
mudah.
7. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dan bisa
di download secara gratis.
Kekurangan yaitu :
1. Permasalahan yang sering terjadi pada Register Global
2. Kode PHP dapat dibaca semua orang jika tidak di encoding, dan biayanya
encoding cukup mahal
3. Tidak mengenal package.
4. Tidak memiliki sistem pemrograman berorientasi objek yang
sesungguhnya.
5. PHP memiliki kelemahan pada keamanan, hati-hati dalam penggunaan
keamanan pada php.
2.6 MYSQL
MySQL (My Strukture Query Language) atau yang biasa dibaca
―mai-se-kuel‖ adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open
source, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. Saat kita
mendengar open source, kita ingat dengan sistem operasi handal keturunan
Unix, yaitu Linux.
MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux.
Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform
21
baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program
pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk
aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Saat ini database MySQL telah
digunakan hampir oleh semua programer database, apalagi dalam
pemrograman web. ( Rahmat Proyanto, 2012 )
2.7 Editor
Editor,merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengetikkan perintah-perintah script yang digunakan baik itu client side
scripting ataupun server side scripting bahkan beberapa web editor dapat
digunakan untuk mengatur layout/ tampilan halaman web secara
instant.berikut contoh web editor: Notepad, Macromedia Dreamweaver,
Ultra Edit, Adobe Go Live, NetBean.
Software pada kategori ini hanya bertugas untuk mengolah skrip
HTML, CSS, PHP, atau JavaScript yang hanya terdiri dari teks. Dalam suatu
file teks bisa saja terdapat berbagai skrip pemrograman web. Maka
diperlukan sebuah web editor yang cerdas yang dapat membantu Anda
membedakannya.Cara umum yang digunakan web editor adalah dengan
memberikan warna yang berbeda pada masing-masing bahasa pemrograman
juga perintah-perintahnya.
Salah satu web editor populer adalah Adobe Dreamweaver (dulu
bernama Macromedia Dreamweaver).Web editor ini juga menggunakan
sistem WYSIWYG (What You See Is What You Get). Jadi desain web yang
Anda lihat pada Adobe Dreamweaver itulah yang akan Anda lihat pada
browser. Selain fitur membedakan warna (syntax coloring) terdapat juga
berbagai fasilitas lain yang banyak membantu seorang web designer.
2.8 Dreamweaver
Dreamweaver adalah suatu bentuk program editor web yang dibuat
oleh macromedia.Dengan program ini seorang programmer web dapat
dengan mudah membuat dan mendesain webnya.Dreamweaver adalah editor
yang komplit yang dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana yang
berbentuk layer. Dengan adanya program ini akan memudahkan mengetik
22
script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program yang
lainnya.
Dalam menerjemahkan design yang telah kita buat kedalam bahasa
pemrograman. Ada 2 cara untuk membuat script website, yaitu :
1. Dengan cara Instant, Instan disini kita bisa dengan mudah
menerjemahkan design kita kedalam bahasa pemrograman dengan
bantuan software – software semacam dreamweaver, frontpage dan
lain – lain.
2. Dengan cara manual, Apabila anda lebih prefer membangun website
anda secara manual, maka baca ulasan berikut ini: untuk text Anda
harus merubahnya ke dalam file yang berformat HTML (umumnya
berakhiran .htm atau .html) agar dapat dibaca oleh program Internet
Explorer/Firefox (browser Anda). Apabila Anda belum mempelajari
bahasa HTML, CSS, Javascript dan lain –lain anda bisa baca – baca
artikel yang sudah kami sediakan di web prothelon.com. Untuk
pembuatan web secara manual hanya membutuhkan notepad atau
notepad++
Adobe Dreamweaver memberi kemudahan untuk merancang dan
menata halaman demi halaman website, dengan menyediakan berbagai
Tools yang siap pakai. Sangat mudah untuk menyisipkan elemen-elemen
apapun yang kita perlukan, seperti Text, Gambar, atau Media lain sekalipun
(suara, film, animasi flash, dll.)
Dengan cara ini kita bisa membuat halaman website yang canggih dan
dilengkapi dengan berbagai media masa kini, tanpa harus tahu sedikitpun
pemrograman di dalamnya. Adobe Dreamweaver telah menyiapkan berbagai
perangkat siap pakai dan akan menuliskan kode-kode yang diperlukan ketika
kita menggunakan perangkat tersebut. Berikut ini kita akan latihan cara
membuat website sederhana dengan bantuan macromedia dreamweaver :
23
1. Buka aplikasi dreamweaver, klik html.
2. Membuat table, dengan cara insert – Table – Isikan Rows = 1,
Columns = 1, Table Width = 100 %
3. Setelah membuat table, arahkan Kursor ke dalam tabel yang kita buat
tadi.
4. Buat table yang kedua yang nantinya akan digunakan sebagai layout
website kita, seperti contoh : Rows = 4, Columns=2 dan Table Width
= 900 Pixel, Tabel ini bisa anda atur sesuai dengan kebutuhan anda
5. Atur table mulai dari Header, Footer dll
6. Membuat menu dengan cara, Insert – Spry – Spry Menu Bar
7. Menu ini bisa kita pilih, apakah akan horizontal atau vertical.
8. Save!
Pembuatan website diatas merupakan salah satu cara perancangan
web yang berbasis Table. selain menggunakan table sebetulnya ada cara lain
yaitu dengan menggunakan Div atau campuran keduanya Div+Table. kedua
cara memiliki plus minus masing-masing dan anda akan mengerti dengan
sendirinya seiring dengan pengetahuan dan pengalaman anda dalam
membuat website
2.9 Hukum Qurban
2.9.1 Pengertian Qurban
Setiap tanggal 10 Dzul Hijjah, semua umat Islam yang tidak
melaksanakan haji merayakan hari raya Idul Adha. Pada hari itu, umat Islam
sangat disunnahkan untuk berqurban dimana mereka menyembelih hewan
qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam di suatu
daerah. Lalu apakah sebenarnya Qurban itu? Dibawah ini akan dijelaskan
secara lengkap.
Qurban berasal dari bahasa Arab, ―Qurban‖ yang berarti dekat (ان رب .(ق
Kurban juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti
binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang
disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk
taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
24
2.9.2 Dalil Disyari'atkannya Kurban
Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya,
―Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya
orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.‖ (Al-Kautsar: 1 — 3).
2.9.3 Keutamaan Ibadah Kurban
Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, ―Tidak ada suatu amalan pun yang
dilakukan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah
SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu
kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya
dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah Kurban itu menyentuh
tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian
semua dengan (pahala) Kurban itu.‖ (HR Tirmidzi).
2.9.4 Hukum Berkurban
Ibadah kurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat
dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan
hal itu, maka ia dihukumi makruh. Hal ini berdasarkan hadis yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban
dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-
hitaman dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut,
dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).
Diriwayatkan dari Abu Bakar dan Umar ra bahwa mereka berdua belum
pernah melakukan kurban untuk keluarga mereka berdua, lantaran keduanya
takut jika perihal kurban itu dianggap wajib.
2.9.5 Hikmah Kurban
Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha
sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk
memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh
Rasulullah saw, ―Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan
minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.‖
25
2.9.6 Syarat-syarat Qurban
Binatang yang boleh untuk kurban adalah onta, sapi (kerbau) dan
kambing. Untuk selain yang tiga jenis ini tidak diperbolehkan. Allah SWT
berfirman, ―supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak
yang telah dianugerahkan Allahkepadamereka.‖(Al-Hajj:34).
Dan dianggap memadai berkurban dengan domba yang berumur setengah
tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua
tahun, dan unta yang berumur lima tahun, baik itu jantan atau betina. Hal ini
sesuai dengan hadis-hadis di bawah ini:
Dari Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw
bersabda, ―Binatang kurban yang paling bagus adalah kambing yang jadza‟
(powel/berumur satu tahun).‖ (HR Ahmad dan Tirmidzi).
2.9.7 Berkorban dengan Kambing yang Dikebiri
Boleh-boleh saja berkurban dengan kambing yang dikebiri.
Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Rafi‘, bahwa Rasulullah saw berkurban
dengan dua ekor kambing kibasy yang keduanya berwarna putih bercampur
hitam lagi dikebiri. Karena dagingnya lebih enak dan lebih lezat.
2.9.8 Binatang-Binatang yang Tidak Diperbolehkan untuk Kurban
Syarat-syarat binatang yang untuk kurban adalah bintang yang bebas
dari aib (cacat). Karena itu, tidak boleh berkurban dengan binatang yang aib
seperti di bawah ini:
1.Yang penyakitnya terlihat dengan jelas.
2.Yang buta dan jelas terlihat kebutaannya
3.Yang pincang sekali.
4.Yang sumsum tulangnya tidak ada, karena kurus sekali.
Rasulullah saw bersabda, ―Ada empat penyakit pada binatang kurban
yang dengannya kurban itu tidak mencukupi. Yaitu yang buta dengan
kebutaan yang nampak sekali, dan yang sakit dan penyakitnya terlihat
26
sekali, yang pincang sekali, dan yang kurus sekali.‖ (HR Tirmidzi seraya
mengatakan hadis ini hasan sahih).
5. Yang cacat, yaitu yang telinga atau tanduknya sebagian besar hilang.
Selain binatang lima di atas, ada binatang-binatang lain yang tidak boleh
untuk kurban, yaitu:
1. Hatma‘ (ompong gigi depannya, seluruhnya).
2. Ashma‘ (yang kulit tanduknya pecah).
3. Umya‘ (buta).
4. Taula‘ (yang mencari makan di perkebunan, tidak digembalakan).
5. Jarba‘ (yang banyak penyakit kudisnya).
6. Tidak sah kurban orang yang tidak memilikinya secara sah seperti hewan
kurban yang dicuri, dikuasai dengan cara batil, dan semisalnya
Juga tidak mengapa berkurban dengan binatang yang tak bersuara, yang
buntutnya terputus, yang bunting, dan yang tidak ada sebagian telinga atau
sebagian besar bokongnya tidak ada. Menurut yang tersahih dalam mazhab
Syafi‘i, bahwa yang bokong/pantatnya terputus tidak mencukupi, begitu juga
yang puting susunya tidak ada, karena hilangnya sebagian organ yang dapat
dimakan. Demikian juga yang ekornya terputus. Imam Syafi‘i berkata, ―Kami
tidak memperoleh hadis tentang gigi sama sekali.―
2.9.9 Waktu Penyembelihan Hewan Kurban
Untuk kurban disyaratkan tidak disembelih sesudah terbit matahari
pada hari ‗Iduladha. Sesudah itu boleh menyembelihnya di hari mana saja
yang termasuk hari-hari Tasyrik, baik malam ataupun siang.
Dari al-Barra‘ ra Nabi saw bersabda, ―Sesungguhnya yang pertama
kali kita lakukan pada hari ini (Iduladha) adalah kita salat, kemudian kita
kembali dan memotong kurban. Barangsiapa melakukan hal itu, berarti ia
mendapatkan sunnah kami. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum itu,
maka sembelihan itu tidak lain hanyalah daging yang ia persembahkan
kepada keluarganya yang tidak termasuk ibadah kurban sama sekali.‖
27
2.9.10 Bergabung dalam Berkurban
Dalam berkurban dibolehkan bergabung jika binatang korban itu berupa
onta atau sapi (kerbau). Karena, sapi (kerbau) atau unta berlaku untuk tujuh
orang jika mereka semua bermaksud berkurban dan bertaqarrub kepada Allah
SWT.
Dari Jabir ra berkata, ―Kami menyembelih kurban bersama Nabi saw di
Hudaibiyyah seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi (kerbau).‖ (HR
Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)
2.9.11 Pembagian Daging Kurban
Disunahkan bagi orang yang berkurban memakan daging kurbannya,
menghadiahkannya kepada para kerabat, dan menyerahkannya kepada orang-
orang fakir.
Dalam hal ini para ulama mengatakan, yang afdhal adalah memakan
daging itu sepertiga, menyedekahkannya sepertiga dan menyimpannya
sepertiga.
Daging kurban boleh diangkut (dipindahkan) sekalipun ke negara lain.
Akan tetapi, tidak boleh dijual, begitu pula kulitnya. Dan, tidak boleh
memberi kepada tukang potong daging sebagai upah. Tukang potong berhak
menerimanya sebagai imbalan kerja. Orang yang berkurban boleh bersedekah
dan boleh mengambil kurbannya untuk dimanfaatkan (dimakan).
Menurut Abu Hanifah, bahwa boleh menjual kulitnya dan uangnya
disedekahkan atau dibelikan barang yang bermanfaat untuk rumah.
2.9.12 Orang yang Berkurban Menyembelihnya Sendiri
Orang yang berkorban yang pandai menyembelih disunahkan
menyembelih sendiri binatang kurbannya. Ketika menyembelih disunahkan
membaca, ―Bismillahi Allahu Akbar, Allahumma haadza „an?” (Dengan
nama Allah dan Allah Maha Besar, ya Allah kurban ini dari ?[sebutkan
namanya]).
28
2.10 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran sistem secara logika
yang menggambarkan arus data dalam perancangan sistem.Diagram alir data
adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan
arus dari data sistem.Data Flow Diagram adalah suatu network yang
menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manipulasi atau
gabungan dari keduanya yang penggambarannya disusun dalam bentuk
kumpulann komponen system yang saling berhubungan sesuai dengan
aturannya.Keuntungan dari data flow diagram adalah memungkinkan untuk
menggambarkan system dari level yang paling tinggi kemudian
menguraikannya menjadi level yang lebih rendah, sedangkan kekurangannya
adalah tidak menunjukkan proses perulangan (looping), proses keputusan
dan proses perhitungan.Adapun simbol-simbol yang akan digunakan dalam
pembuatan Data.( Hanif Al Fatta.2008 )
Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram
2.10.1 DFD Level
DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf
dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
1. Diagram Context
2. Diagram Level n
3. DFD Logis
4. DFD Fisik
29
2.10.2 DFD Fisik
DFD fisik adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang
menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan
aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut.Entitas-
entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin
(misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang
mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang
dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-
proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas). Perlu diperhatikan
didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan
aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan
label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem
mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.
Misal :
Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.
2.10.3 DFD Logis
DFD Logis adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang
menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke
dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis
untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis
dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem
tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa
proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat
memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem. Perlu
diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
1. Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan
sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan
kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
30
2. Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan ―Cek‖, ―Kas‖, ― Kartu Kredit‖ Jurnal
Penjualan (bukan ―Buku Penjualan‖), dll
2.11 Simbol-simbol flowchart
Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai
alat bantu menggambarkan proses di dalam program. ( Hanif Al Fatta.2008 )
Simbol-simbol yang dipakai antara lain :
a) Flow Direction symbol
Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang
satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.
b) Terminator Symbol
Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu
kegiatan
c) Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam
lembar / halaman yang sama.
31
d) Connector Symbol
Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada
lembar / halaman yang berbeda.
e) Processing Symbol
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer
f) Simbol Manual Operation
Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh
komputer
g) Simbol Decision
Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.
h) Simbol Input-Output
Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung
dengan jenis peralatannya
i) Simbol Manual Input
Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard
32
j) Simbol Preparation
Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan
sebagai tempat pengolahan di dalam storage.
k) Simbol Predefine Proses
Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (sub-program)/prosedure
l) Simbol Display
Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu
layar, plotter, printer dan sebagainya.
m) Simbol disk and On-line Storage
Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan
ke disk.
2.12 Relasi Tabel
Relasi adalah hubungan antara tabel yang merepresentasikan
hubungan antar obyek di dunia nyata. Macam-Macam Relasi antar tabel:
One-to-many. Misalkan terdapat relasi antara tabel ibu dan tabel anak
dengan nama relasi "mempunyai" dan relasinya one-to-many. Artinya satu
record pada tabel ibu boleh berelasi (mempunyai) dengan banyak record pada
33
tabel anak. Namun satu record pada tabel anak hanya boleh berelasi dengan
satu record saja pada tabel ibu Gambar relasi one-to-many:
One-to-one. Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record di
entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua
begitu pula sebaliknya. Conrohnya relasi antara tabel pegawai dan alamat
pegawai. Satu record pegawai hanya berhubungan dengan satu record alamat
pegawai beitu pula sebaliknya. Entitas 3 merupakan atribut yang unik di
entitas 4. Gambar relasi one-to-one:
Many-to-many. Jika tabel satu berelasi dengan tabel dua dengan relasi
any-to-many artinya ada banyak record di entitas satu dan entitas dua yang
saling berhubungan satu sama lain. Contohnya relasi many-to-many antara
tabel transaksi dan barang. Satu record transaksi bisa berhubungan dengan
banyak record barang, begitu pula sebaliknya. Gambar relasi many-to-many:
2.13 Atribut (field)
Atribut adalah ciri-ciri kualitatif yang dimiliki oleh suatu obyek, yang
mencerminkan sifat-sifat dari obyek tersebut.Field menyatakan data terkecil
yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item.
Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal
lahir seseorang.
34
2.14 Record / Tuple
Record atau Rekaman data, merupakan kumpulan elemen data, atau
kumpulan beberapa nilai Atribut, atau kumpulan Field-data yang mewakili
satu Entitas secara lengkap. Misalnya: Entitas pegawai memiliki record: NIP,
Nama, Alamat, Pangkat, Jabatan, dsb.
2.15 DNS (Domain Name System/Sistem Penamaan Domain)
DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama
host maupun nama domain basis data tersebar (distributed database) di dalam
jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk
setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange
server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. dalam
bentuk DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana
perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk
mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia
pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama
domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-
mail . DNS menghubungkan kebutuhan ini.
2.16 Derajat Relasi Minimum-Maximum
Menunjukkan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi
dalam sebuah relasi antar entitas.
Misalnya: pada relasi ―bekerja untuk‖ pada entitas pegawai
terhadap departemen Derajat relasi minimumnya adalah satu. Dalam arti lain,
setiap pegawai minimal harus memiliki sebuah relasi terhadap Departemen,
atau setiap pegawai selalu memiliki tempat di mana dia bekerja.
Notasi (x,y) pada relasi menunjukkan derajat minimum (x) dan derajat
maksimum (y) pada sebuah relasi.
Partisipasi total bisa dinotasikan dengan memberikan derajat relasi
minimum (x) = 1.
35
2.17 Kardinalitas / Derajat Relasi
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas
relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan
entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.
Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :
a. Satu ke satu (One to One),
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas begitu juga sebaliknya setiap
entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas A.
b. Satu ke Banyak (one to many),
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many to One),
setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,
dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas B,
demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem yang akan
dikembangkan adalah Sistem pakar Penelusuran penyakit hewan kurban.
3.1 Lokasi penelitian
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Nurul
Hayat Sidoarjo JL. KH. Mukmin, IIB 02, Sidoarjo .
3.2 Alat Dan Bahan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan alat dan bahan
antara lain:
1. Bahan
Bahan yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini
meliputi :
a. Data - data yang menunjang dalam pembuatan aplikasi system pakar
penyakit hewan kurban
b. Buku - buku penunjang penulis dalam melakukan penelitian
diantaranya adalah:
1) Buku tutorial Website
2) Buku pakar hewan kurban
2. Alat Penelitian
a. Perangkat lunak, meliputi:
1) Windows 7
2) Office Word 2007
3) Dreamweaver
4) Appserv
b. Perangkat keras yang digunakan, meliputi:
1) Laptop
2) Printer
37
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data guna mencapai hasil yang maksimal, penulis
menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Dokumentatif
Peneliti mencari data dari berbagai sumber dan referensi buku-buku
serta browsing data-data di internet untuk memperoleh informasi-
informasi yang menunjang, selanjutnya buku-buku yang menjadi sumber
data serta alamat browsing penulis dalam memperoleh data-data dapat
dilihat pada daftar pustaka.
2. Survey lapangan
Pengamatan dilakukan secara langsung di Nurul Hayat Sidoarjo
sehingga didapat data yang otentik dan informasi yang jelas.
3. Wawancara
Merupakan tindak lanjut dari survey lapangan dengan melakukan
dengan tanya jawab dengan pihak terkait.
4. Analisa permasalahan
Melakukan analisa terhadap permasalahan guna menentukan batasan
batasan dalam penyelesaian masalah agar lebih efektif.
3.4 Analisis Sistem
Sistem pakar merupakan sebuah sistem yang dirancang oleh seorang
pakar (ahli) dimana sistem ini memiliki kemampuan untuk melakukan
pekerjaan sesuai dengan program yang diberikan oleh pakar. Berdasarkan
penggunaanya, pembuatan sistem pakar ini dibedakan menjadi 3 halaman
pengguna yaitu :
1. Halaman Pakar
Halaman ini ditujukan kepada pengembang (pakar) untuk
menambahkan atau memperbaharui serta menghapus data penyakit, rule
dan solusi yang ada di dalam database web.
2. Halaman Member
Halaman ini ditujukan kepada pemakai dimana pemakai hanya
dapat menggunakan dan melihat – lihat sistem pakar ini tanpa bisa
memperbaiki dan menghapus data yang ada. Form Pemakai dan Form
38
Pakar dibedakan oleh sebuah password, dimana pada password tersebut
hanya pakar yang mengetahui dan menggunakannya. Sedangkan pemakai
hanya bisa melihat dan menggunakan informasi yang ada pada program
sistem pakar ini secara mentah tanpa bisa memanipulasi data yang ada di
dalam database sistem pakar ini.
2. Halaman admin
Halaman ini ditujukan kepada seorang admin atau pengguna yang
memiliki seluruh otoritas di dalam web, admin bisa menambah member,
pakar, info dan lain-lain, admin juga bisa melihat saran dari user biasa.
3.5. Desain Sistem
Desain sistem adalah tahapan berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan dengan menyatukan beberapa elemen terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh untuk memperjelas bentuk sebuah system. Berikut
merupakan desain system dari system pakar yang akan dibuat
Desain Sistem Informasi
Pakar
Server aplikasi sistem pakar hewan qurban
Admin
Pakar
Member
Pengecekan penyakit
Konsultasi dengan Pakar
Gambar 3.1 Desain Sistem
Dari gambar desain system diatas system pakar berada di computer
server dimana aplikasi tersebut bisa diakses oleh admin, pakar dan member.
Member dapat melakukan pencarian penyakit dan berkonsultasi secara online
dengan pakar.
39
3.6. Metode Pelacakan
Metode pelacakan yang digunakan Backward chaining yaitu teknik
yang memulai penalaran dari sekumpulan fakta menuju ke sebuah
kesimpulan.
Gambar 3.2 Diagram Pelacakan Backward Chaining
Teknik pencarian atau penelusuran yang penulis gunakan adalah Dept
first Serach atau disebut juga pencarian berdasarkan urutan keadaan, yaitu
penelusuran kaidah secara mendalam dari node (simpul akar) bergerak
menurun ke tingkat yang lebih dalam yang berurutan.
3.7 Pohon Penelusuran
Dalam sistem ini pohon penelusuran yang digunakan adalah Backward
chaining karena proses yang dialami dengan menampilkan gejala kerusakan.
Backward chaining digunakan untuk menguji faktor-faktor yang dimasukan
pengguna dengan aturan yang disimpan dalam sistem satu demi satu hingga
dapat diambil satu kesimpulan Backward chaining.
Karena kategori penyakit memiliki sejumlah manifestasi yang kadang
sama maka dalam hal ini setiap manifestasi dikelompokan berdasarkan jenis
kerusakan, dan Sistem Pakar akan menggunakan suatu nilai temuan dari
masing-masing manifestasi tersebut. Selanjutnya Sistem Pakar melakukan
penghitungan jumlah temuannya, sehingga dengan jumlah nilai temuan
tersebut, Sistem Pakar dapat menyimpulkan jenis kerusakan pencernaan yang
Observasi 1
Observasi 2
Observasi 3
Observasi 4
Kaidah A
Fakta 1
Fakta 2
Solusi
40
paling dimungkinkan terjadi. Berikut merupakan bentuk pohon penelusuran
yang digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan dan menghitung nilai
temuan berdasarkan masukan manifestasi.
Sistem Pakar Identifikasi
Penyakit Pada Sapi Dan
Kambing
Ss1
Ks4 Ks5 Ks6Ks2 Ks3Ks1
Ss2
Ks8 Ks11Ks10Ks9Ks7
Sk1 Sk2
Kk7Kk6Kk5Kk4Kk3Kk2Kk1
Gambar 3.3 pohon penelusuran
3.8 Basis Aturan / Rule
Aturan dibuat berdasarkan diagram pohon keputusan yang telah dibuat
sebelumnya. Dengan rule dapat dengan mudah mengetahui hasil akhir nanti
berdasarkan rule-rule yang ada. Berikut adalah keterangan dari pohon
keputusan :
Tabel 3.1 Pembentukan Rule
Jenis Gangguan Gejala
Ss1
Penyakit Anthraks
Ks1 : Apakah Sapi mengalami demam tinggi,badan
lemah,dan gemetar ?
Ks2 : Apakah Hewan ternak mengalami gangguan
pernapasan ?
Ks3 : Apakah Kelenjar dada membengkak,leher,alat
kelamin,dan badan penuh bisul ?
Ks4 : Apakah Kadang-kadang keluar darah merah
kehitaman melalui hidung,telinga,mulut,anus dan
vagina sapi ?
Ks5 : Apakah Kotoran ternak cair dan sering bercampur
darah ?
41
Jenis Gangguan Gejala
Ks6 : Apakah Limpa bengkak dan berwarna kehitaman
?
Ss2
Penyakit Kuku dan
Mulut (PMK)
Ks7 : Apakah Rongga mulut,lidah,dan telapak kaki atau
tracak sapi melepuh,serta terdapat tonjolan bulat berisi
cairan yang bening pada bagian tubuh tersebut ?
Ks8 : Apakah Jalan sapi agak pincang atau bahkan
tidak bisa jalan sama sekali karena kakinnya yang
melepuh ?
Ks9 : Apakah Terjadi demam atau panas,tetapi
kemudian suhu badan menurun draktis ?
Ks10 : Apakah Nafsu makan sapi menurun,bahkan
tidak mau makan sama sekali ?
Ks11 : Apakah Air liur keluar secara berlebihan ?
Sk1
Penyakit Kuku dan
Mulut (PMK)
Kk1 : Apakah nafsu makannya menurun dan demam ?
Kk2 : Apakah Rongga mulut dan lidahnya melepuh ?
Kk3 : Apakah Mengeluarkan air liur secara berlebihan ?
Sk2
Penyakit Pink Eye
Kk4 : Apakah Selalu menghindari matahari ?
Kk5 : Apakah Matanya terlihat selalu berair ?
Kk6 : Apakah Matanya terlihat kemerah-merahan ?
Kk7 : Apakah Bagian matanya terlihat bengkak ?
42
3.9.Data Gejala Penyakit
Tabel 3.2 Data gejala penyakit kambing
No Penyakit
Kambing
Ciri-ciri Solusi
1. Bloating
(kembung
atau masuk
angina)
1. Bagian perut sebelah
kiri membesar, saat
dirabah terasa keras dan
ternak merasa sakit,
2. Susah dalam proses
BAB (Buang Air
Besar),
3. Saat berbaring kambing
akan mengalami
kesulitan untuk kembali,
Sebisa mungkin kambing tidak
memakan rumput yang masih
mudah atau mengandung tetes
embun, atau tidak
digembalakan pada pagi hari,
biasa juga memberikan obat
masuk angina yang tersedia di
toko-toko atau apotik.
2. Cacingan 1. Diare
2. Perut buncit dan kepala
agak nunduk
3. Tidak nafsu makan,
4. Kusam, dan bulu serasa
kasar serta
berdiri,bahkan rontok
berlebihan,
5. Terlihat lemah
Untuk menghindarinya berikan
obat cacing antara lain cetarin
concurat,Wormex Powder,atau
powder. Berikan secara
berkala misalnya 6 bulan
sekali, hindari menyabit
rumput yang masih ber embun
atau basah karena hujan, dan
hijauan yang tinggi misalnya
rumput gajah, rumput raja.
3. Scabiyes 1. Terlihat timbul bercak
merah pada kulit
kambing,
2. Bersisik dan gatal,
3. Kambing terlihat kurus.
Program pengendalian dan
pencegahan biasanya
dilakukan, antara lain kandang
dan ternak (kambing) sebisa
mungkin selalu bersih dan
steril, isolasi bagi ternak yang
terinfeksi penyakit
tsb,mencukur bulu pada bagian
43
No Penyakit
Kambing
Ciri-ciri Solusi
terjangkit dan pemberian anti
parasit seperti Ivomec bagi
ternak terinfeksit (terapi) dan
kambing yang sehat sebagai
imunisasi.
4. Pink Eye 1. Selalu menghindari
matahari,
2. Matanya terlihat selalu
berair,
3. Matanya terlihat
kemerah-merahan,
4. Bagian matanya terlihat
bengkak.
Pengendalian penyakit yang
dapat dilakukan diantaranya
adalah menghindari pemberian
hijauan yang terdapat duri,
cacah halus pakan
,pembersihan kandang,
bersihkan ternak menggunakan
air hangat dan pemberian salep
mata disarankan pada kambing
yang menderita pink eye
tersebut Suntikan antibiotik
dan . tempatkan ternak pada
tempat yang teduh atau
menempelkan kain di mata
dapat mengurangi rasa sakit
mata akibat silaunya matahari.
5. Penyakit kuku
dan mulut
1.Demam,
2. Nafsu makan menurun,
3.Rongga mulut dan
lidahnya melepuh,
4.Mengeluarkan air liur
Cara menanggulangi nya yaitu
dengan memisahkan kambing
yang terjangkit dan selalu
menjaga kebersihan kandang
nya, Serta berikan vaksinasi
sesuai aturan
44
Tabel 3.3 Data gejala penyakit sapi
No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi
1 Penyakit
Anthraks
a. Sapi mengalami
demam
tinggi,badan
lemah,dan
gemetar,
b. Hewan ternak
mengalami
gangguan
pernawasan,
c. Kelenjar dada
membengkak,lehe
r,alat kelamin,dan
badan penuh
bisul,
d. Kadang-kadang
keluar darah
merah kehitaman
melalui
hidung,telinga,mu
lut,anus dan
vagina sapi,
e. Kotoran ternak
cair dan sering
bercampur darah.
f. Limpa bengkak
dan berwarna
kehitaman.
a.Jika sapi sudah terserang sebaiknya sapi
disuntik dengan suntikan antibiotika
procain pinicilin. Dosis yang
digunakan yaitu 6000-10.000/kg berat
badan sapi.
b. Ternak yang divaksinasi dengan vaksin
spora dengan dosis 1cc, vaksinasi ini
dilakukan 6 bulan sekali atau
menggunakan serum antiantraks
dengan dosis 1/5 cc per ekor.
c. Jika sapi sudah terkena penyakit ini
segera pisahkan sapi dengan kandang
karantina.
d. Apabila sapi mati karena terkena
serangan penyakit ini, segera lakukan
pembakaran.
45
No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi
2
Penyakit
mulut dan
kuku (PMK)
a. Rongga
mulut,lidah,dan
telapak kaki atau
tracak sapi
melepuh,serta
terdapat tonjolan
bulat berisi
cairan yang
bening pada
bagian tubuh
tersebut.
b. Jalan sapi agak
pincang atau
bahkan tidak bisa
jalan sama sekali
karena kakinnya
yang melepuh.
c. Terjadi demam
atau panas,tetapi
kemudian suhu
badan menurun
draktis.
d. Nafsu makan sapi
menurun,bahkanti
dak mau makan
sama sekali.
e. Air liur keluar
secara berlebihan
a. Pencegahan yang paling penting adalah
dengan menjaga kebersihan kandang
serta lingkungan disekitar kandang.
b. Selain itu,pemberian vaksin hendaknya
dilakukan secara rutin,Apabila dicurigai
ada sapi yang menderita PMK.
c. Segerah pisahkan dengan sapi yang lain
dan dikandangkan pada kandang
karantina,hal ini untuk mengantisipasi
penularan pada sapi lainnya.
d. sapi yang sudah terkena penyakit ini
dan sudah dipisahkan,diobati dengan
suplemen vitamin A,obat sulfa,dan
antibiotic.
e. Jika sapi yang terserang penyakit ini
mati hendajnya segera dikubur atau
dibakar.
46
No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi
3 Penyakit
ngorok/mende
kur atau
Septichaema
Epizootica
(SE)
a. Kulit kepala dan
selaput lender
lidah sapi
membengkak,ber
warna merah,dan
kebiruan.
b. Leher,anus dan
vulva bengkak.
c. Paru-paru sapi
mengalami
peradangan,selap
ut lender usus dan
perut masam,serta
berwarna merah
tua.
d. Sapi mengalami
demam dan sulit
bernafas sehingga
mirip orang yang
ngorok.
e. Jika sapi sudah
dalam keadaan
sangat parah,sapi
akan mati dalam
waktu antara 12-
36 jam
Pengendalian penyakit ini dapat
dilakukan dengan pemberian vaksinasi
antise dan pemberian antibiotika atau
sulfa pada sapi ternakan tetapi harus
sepengetahuan mantri hewan atau
dokter hewan setempat.
4 Bloating
(Kembung)
a. Lambung pada
sebelah kiri atas
membesar dan
kencang .
b. Bagian itu bila
a. Hindarkan pemberian pakan yang
berasal dari jenis leguminose atau
pakan yang masih terlalu mudah.
b. Sekali-kali jangan menggembalakan
sapi di lapangan penggembalaan pada
47
No Penyakit Sapi Ciri - ciri Solusi
dipukul dengan
jari berbunyi
seperti drum
akibat rentangan
perut yang begitu
kencang.
c. Pernafasan
terganggu dan
bekerja
berat,demikian
pula kontraksi
rumen yang
sangat kuat.
pagi hari yang rumputnya masih basah
karena embun atau air hujan.
c. Berikan pakan pendahuluan berupa
jerami kering kepada sapi-sapi yang
lapar sebelum digembalakan. Jerami
kering akan bisa dipertahankan
kontraksi refleksi rumen secara normal.
d. Penderita diberi minum minyak yang
berasal dari tumbuh-
tumbuhan,misalnya minyak kacang
tanah sebanyak 0,6 liter ditambah
minyak terpentin 28 cc,sebab minyak
itu bisa menghancurkan buih yang
terbentuk dalam rumen yang
menghalangi keluarnya gas.
6 Pneumonia
(Radang paru-
paru)
a. Sulit bernafas
b. Batuk-batuk
c. Demam tinggi (±
42¬oC)
d. Ingusan (lendir
kekuningan
ataupun jernih)
a. Pindahkan ternak sakit ke kandang
bersih,hangat,cukup sinar matahari dan
sirkulasi udara baik
b. Pemberian antibiotika
Sulfonamida,Leokomisin,Genlamisin
c. Pemberian Vit. C
d. Pemberian pakan berkualitas
48
3.10 Perancangan Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah
dan urut – urutan prosedur dari suatu program. Berikut adalah flowchart dari
perancangan sistem pakar
a. Flowchart Menu
Gambar 3.4 Flowchart Aplikasi
Menu utama
Login
Tampil solusi
Log out
Input gejala
Mulai
Selesai
49
b. Flowchart Penelusuran penyakit
Gambar 3.5 Flowchart Sistem
3.11 Rancangan Diagram Kontex.
1.Data Pakar 1. Data gejalah penyakit
2.Data Info 2. Data basis pengetahuan
3.Data Saran 3. Data konsultasi
1.Info Member 1. Info member
2.Info Saran 2. Info konsultasi
1. Solusi 1. Penyakit
2. Jawaban 2. Konsultasi
Konsultasi 3. Saran
Gambar 3.6 Diagram Kontex
Lihat pertanyaan
Jawab ya /tidak
Sistem mengecek
basis aturan
Tampil solusi
/pertanyaan
lain
Admin Pakar
Member
Sistem Pakar
Penyakit
Kurban
Mulai
Selesai
50
Admin
Kelola Data Info
Kelola Data Pakar
Kelola Data Saran
Kelola Gejala
Penyakit
Kelola Basis
Pengetahuan
Melakukan
Penelusuran
Penyakit
pakar
MemberKonsultasi
info
pakar
saran
Gejala_penyakit
Basis_pengetahuan
Riwayat_penelusuran
Detail_Riwayat_penelusuran
konsultasi
Hasil_solusi
Kelola Data Membermember
Data infoData info
Data info
Data info
Data pakarData pakar
info pakar
info pakar
Data saran
Data saran
Data saran
info saraninfo saran
Data member
Data member
Data
member
info
member
Data gejalaData gejala
Info gejala
Data basisData basis
Info basis
Data penyakit
info penyakit
Data konsultasi
Data konsultasi
Data konsultasi
info konsultasi
info konsultasi
Data penyakit
Data penyakit
info penyakit
Gambar 3.7 DFD Level 1
51
3.12 Relasi Tabel
Gambar 3.8 Relasi Tabel
3.13 Struktur Tabel
1. Tabel gejala_penyakit, untuk menyimpan data penyakit hewan kurban
Tabel 3.4 Tabel gejala_penyakit
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_gejala int 5 Primary Key
2 penyakit Varchar 30
3 keterangan Varchar 50
52
2. Tabel basis_pengetahuan, untuk menyimpan data basis pengetahuan atau
alur pertanyaan
Tabel 3.5 Tabel basis_pengetahuan
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_basis Int 5 Primary Key
2 Id_gejala Int 5 Foreign key
3 Pertanyaan Varchar 100
4 rule_ya Varchar 50
5 rule_tidak Varchar 50
6 Id_hasil Int 5 Foreign key
3. Tabel Hasil_Solusi, untuk menyimpan data hasil dan solusi atau obat
untuk penyakit yang diderita
Tabel 3.6 Tabel hasil_solusi
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_hasil int 5 Primary Key
2 Hasil_Solusi text
3 Saran text
4. Tabel Admin, untuk menyimpan data admin
Tabel 3.7 Tabel admin
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_admin int 5 Primary Key
2 Nama varchar 30
3 Alamat Varchar 50
4 Notelp varchar 15
5 username varchar 10
6 password varchar 10
53
5. Tabel Pakar, untuk menyimpan data pakar penyakit hewan kurban
Tabel 3.8 Tabel pakar
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_pakar int 5 Primary Key
2 nama varchar 30
3 alamat Varchar 50
4 notelp varchar 15
5 email varchar 30
6 pengalaman varchar 50
7 username varchar 10
8 password varchar 10
9 Id_admin int 5 Foreign Key
6. Tabel Member, untuk menyimpan data member
Tabel 3.9 Tabel member
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_member int 5 Primary Key
2 Username varchar 10
3 Password Varchar 10
4 Nama varchar 30
5 alamat varchar 50
6 notelp varchar 15
7. Tabel Riwayat_penelusuran, untuk menyimpan data riwayat penelusuran
penyakit oleh member
Tabel 3.10 Tabel riwayat_penelusuran
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_riwayat Int 5 Primary Key
2 Id_member Int 5 Foreign Key
3 Waktu_penelusuran timestamp
4 id_Gejala int 5 Foreign Key
5 id_Solusi int 5 Foreign Key
54
8. Tabel detail_riwayat_penelusuran, untuk menyimpan data setail dari
riwayat penelusuran oleh member yang meliputi pertanyaan-pertanyaan
yang sudah dijawab
Tabel 3.11 detail_riwayat_penelusuran
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_detail Int 5 Primary Key
2 Id_riwayat int 5 Foreign Key
3 Id_member int 5 Foreign Key
4 Pertanyaan varchar 100
5 jawaban varchar 20
9. Tabel Konsultasi, untuk menyimpan data konsultasi antara member
dengan pakar
Tabel 3.12 Tabel konsultasi
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_konsultasi int 5 Primary Key
2 Id_member int 20 Foreign Key
3 Isi_konsultasi Varchar 100
4 Tgl timestamp
10. Tabel info, untuk menyimpan infor terbaru
Tabel 3.13 Tabel info
No Nama Field Type Data Panjang Keterangan
1 id_info int 5 Primary Key
2 Isi_info varchar 100
3 tgl timestamp
4 Id_admin int 5 Foreign Key
5 email varchar 20
6 Level varchar 20
55
3.14. Rancangan interface
3.14.1. Tampilan Pertanyaan
Gambar 3.9 Tampilan Pertanyaan
3.14.2 Tampilan Hasil
Gambar 3.10 Tampilan Hasil
Header
Menu 1 Menu 2 Menu 3
-Pakar - Data penyakit
1.Apakah rongga mulut dan lidah nya melepuh - Data solusi
- Pakar
- Konsultasi
- Saran
Footer
Ya Tidak
Header
- Hasil
- Penyakit : Kuku dan mulut
- Solusi : Pisahkan ternak yang sakit
Dengan yang tidak sakit
-Saran : jaga kebersiha kandang dan
Peralatan serta berikan vaksi
nasi sesuai aturan.
Footer
Menu 1 Menu 2 Menu 3
Footer
- Data penyakit
- Data solusi
- Pakar
- Konsultasi
- Saran
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah hasil dari pengujian website sistem pakar Pada
Skripsi ini, dimana Website ini memiliki 3 pengguna yakni website untuk
user biasa, member untuk melakukan cek info tentang gejala penyakit dan
admin untuk mengelola halaman website. Berikut adalah implementasi
tentang website tersebut :
4.1 Hasil
Hasil penelitian ini berdasarkan pengamatan kejadian saat proses
pendaftaran, login dan melakukan pengecekan penyakit berbasis web.
Pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak
yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Metode
pengujian sistem adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak
dengan metode yang telah ditentukan. Pada metode ini data uji diinputkan,
dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak
dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Berikut adalah beberapa
pengujian website yang telah dilakukan, yaitu :
1. Login Pengguna
Pengujian login pengguna dilakukan guna meyakinkan bahwa login
pelanggan sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan.
Tabel 4.1 Pengujian Login Pengguna
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan
Data Terdaftar Muncul Halaman
Pengguna
Dapat masuk ke
halaman utama
Pengguna
Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan
Data tidak terdaftar Menampilkan pesan Dapat Menampilkan
57
―Username atau
Password Salah‖
pesan ―Username atau
Password Salah‖
Data kosong atau
tidak diisi semua
Muncul pesan ―Username
dan Password Harus
Diisi‖
Menampilkan pesan
―Username dan
Password Harus Diisi‖
2. Pengujian Pengecekan Penyakit
Pengujian pengecekan penyakit dilakukan guna meyakinkan bahwa proses
member melakukan pengecekan penyakit hewan qurban sudah berjalan sesuai
dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan.
Tabel 4.2 Pengujian Pemesanan
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan
Memilih gejala yang
dialami
Tampil hasil penyakit,
solusi dan saran
Dari hasil pengamatan
setelah member
memilih beberapa
gejala, member
mendapatkan info
penyakit, solusi dan
saran untuk mencegah
penyakit itu lagi
Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan
Menghentikan
pemilihan gejala
yang dialami
Kembali ke pertanyaan
pertama
Setelah member
menghentikan
penelusuran ketika
member ingin
melanjutkan member
harus mengulangi
pertanyaan pertama
58
3. Pengujian Input Data Oleh Admin
Pengujian input data dilakukan guna meyakinkan bahwa proses
penginputan data oleh admin sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan sistem
secara keseluruhan.
Tabel 4.3 Pengujian Input Data
Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan
Klik Link Tombol
Simpan
Data bertambah secara
otomatis
Ketika di klik Tombol
Simpan data
bertambah secara
otomatis dalam
database
Klik Link Tombol
Ubah
Muncul form edit data Ketika di klik Tombol
Ubah data berubah
sesuai yang diinputkan
Klik Link Tombol
Hapus
Penghapusan data Ketika di klik Hapus
Data akan di hapus
Klik Link Tombol
Batal
Form akan kembali
kosong
Ketika di klik batal
form yang sudah diisi
kembali menjadi
kosong
Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )
Data Masukan Data Diharapkan Pengamatan
Data kosong atau
tidak diisi semua
Muncul pesan ―Input
Gagal Data Harus Diisi
Semua‖
Ketika ada data yang
kosong/tidak di isi,
muncul pesan ―Input
Gagal Data Harus Diisi
Semua‖
59
4.2 Pembahasan
Pada web utama Aplikasi Sistem Pakar Penelusuran Penyakit Hewan
Qurban Berbasis Website Dengan Metode Backward Chaining ini
menampilkan informasi profil secara umum. Selain itu pada web utama juga
terdapat informasi penjelasan tentang sistem pakar tersebut, sehingga dapat
mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang penyakit
hewan qurban.
Adapun menu-menu yang akan ditampilkan pada web utama,
diantaranya bagian atas terdiri dari beranda, tentang aplikasi, penyakit,
info,daftar, dan kontak.
Gambar 4.4 Halaman Utama
Keterangan:
Halaman utama terdiri dari menu-menu sebagai berikut:
a. Beranda: digunakan sebagai halaman utama aplikasi yang berisi tentang
profil
b. Tentang Aplikasi : merupakan penjelasan mengenai system pakar
c. Penyakit: merupakan halaman daftar penyakit hewan ternak qurban yang
biasa ditangani melalui website ini
60
d. Info : merupakan halaman yang menampilkan tentang Pakar penyakit
hewan qurban dan beberapa penjelasan dari pakar
e. Daftar: merupakan halaman pendaftaran untuk user yang ingin mengakses
menu system pakar
f. Kontak : merupakan halaman pengisian pesan ke admin web
4.2.1 Halaman Beranda
Halaman Beranda digunakan untuk menampilkan halaman awal data
Website system pakar penyakit hewan qurban, gambar halaman beranda di
bawah ini yang menampilkan halaman awal untuk melakukan cek penyakit
hewan qurban setelah mendaftar sebagai member.
Gambar 4.5 Halaman Beranda
4.2.2 Halaman Tentang Aplikasi
Halaman Tentang digunakan untuk menampilkan pengertian sistem
pakar dan menjelaskan secara singkat tentang apa sistem pakar. untuk
menampilkan data tentang penjelasan singkat sistem pakar, Gambar dibawah
adalah gambar halaman data Tentang Aplikasi sitem pakar tersebut
61
Gambar 4.6 Halaman Tentang Aplikasi
4.2.3 Halaman Penyakit
Halaman Penyakit ini untuk mengetahui sedikit ulasan data penyakit
hewan qurban dan ciri-ciri penyakit hewan qurban, Gambar dibawah adalah
gambar halaman data Penyakit dan ciri-ciri penyakit hewan qurban tersebut
Gambar 4.7 Halaman Penyakit
62
4.2.4 Halaman Daftar
Halaman data Daftar digunakan untuk menampilkan data pendaftaran
untuk menjadi member, Gambar dibawah adalah gambar halaman daftar yang
berisi beberapa form untuk identitas member seperti nama, alamat dan no
telpon serta username dan password yang diperlukan untuk keperluan login.
Gambar 4.8 Halaman Daftar
4.2.5 Halaman Kontak
Halaman From Kontak digunakan untuk mefasilitasi member untuk
mengirim komentar kepada admin
Gambar 4.9 Halaman Kontak
63
4.2.6 Halaman Admin
Halaman Menu Admin merupakan aplikasi yang digunakan oleh
bagian administrator atau orang yang mempunyai otoritas khusus untuk
melakukan konfigurasi sistem. Gambar di bawah menunjukan halaman
admin dan terdapat beberapa menu untuk mengelola isi dari website. Misal
menu input admin merupakan halaman untuk mengelola data username,
password, nama lengkap admin dan email untuk halaman kontak.
Gambar 4.10 Halaman Admin
4.2.7 Halaman Master Member
Input halaman Member untuk mengetahui Data Master Member,
adalah halaman Untuk mendaftarkan member Melalui Admin, Admin harus
mengisikan data tersebut yaitu diantaranya nama Member, Alamat, No Telp,
Username, Dan Password. Kemudian dilakukan penyimpanan data menu
setelah kita memilih tombol simpan. Data yang sudah diisikan akan
ditampilkan ke dalam datagrid di bagian bawah halaman input data menu.
64
Gambar 4.11 Halaman Master Member
4.2.8 Halaman Master Pakar
Input halaman Pakar digunakan untuk memasukkan data pakar
melalui admin, Diantara terdapat Username, Password, Nama Lengkap, Juga
Email Pakar.Berikut gambar tampilan halaman Master Pakar yang di
inputkan melalui menu admin.
Gambar 4.12 Halaman Master Pakar
4.2.9 Halaman Master Info
Input Halaman Master Info digunakan untuk menampilkan data info yang
terdapat dalam halaman Utama yang diinputkan oleh admin, Berikut
tampilan hasil gambar halaman data info yang sudah di inputkan oleh admin.
65
Gambar 4.13 Halaman Master Info
4.2.10 Tampilan Pakar
Tampilan Menu Pakar digunakan untuk menampilkan data Hewan
Qurban, Knowledge, solusi, User Histori Dan List Konsultasi, Berikut
gambar tampilan pakar yang terdapat beberapa tampilan data hewan qurban
dan kode tersebut.
Gambar 4.14 Tampilan Pakar
4.2.11 Tampilan Knowledge
Input Tampilan Knowledge digunakan untuk memasukan data penyakit
hewan qurban, hampir sama dengan cara memasukkan data kode hewan ,
66
kita harus mengisikan data Knowledge, yaitu diantaranya kode hewan,
pertanyaan gejala penyakit , Fakta Iya atau Fakta Tidak jika Iya akan
berlanjut kepenyakit berikutnya ,Jika Tidak akan berganti kegejala penyakit
yang lain dan kode solusi yang dipergunanakan untuk menampilkan
jawaban solusi setelah melakukan pencarian yang dilakukan oleh member.
Berikut hasil gambar tampilan Form knowledge. Data yang sudah diisikan
akan ditampilkan ke dalam datagrid di bagian bawah halaman input data
Knowledge.
Gambar 4.15 Tampilan Form Knowledge
4.2.12 Tampilan Form Solusi
Input Tampilan Solusi digunakan ini untuk memasukkan data solusi
Penyakit hewan qurban yang terdapat diantaranya Kode solusi, Solusi serta
Saran. Berikut tampilan Gambar halaman Input solusi yang terdapat dalam
menu pakar.
67
Gambar 4.16 Tampilan From Solusi
4.2.13 Tampilan Form Hewan Qurban
Tampilan From Hewan qurban digunakan untuk menampilkan data
dan kode hewan qurban Yang di inputkan melalui menu pakar .
Gambar 4.17 Tampilan From Hewan Qurban
4.2.14 Tampilan User History
Tampilan Data User History digunakan untuk menampilkan data
riwayat hasil pengecekan penyakit hewan qurban yang dilakukan oleh
member.
68
Gambar 4.18 Tampilan User History
4.2.15 Tampilan List Konsultasi
Tampilan Data List Konsultasi digunakan untuk menampilkan data
konsultasi yang diinputkan oleh pakar dan member, Berikut tampilan Data
List konsultasi.
Gambar 4.19 Tampilan List Konsultasi
69
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan skripsi dan proses Perancangan Aplikasi sistem
pakar diagnosis penyakit hewan qurban dengan menggunakan metode
backward chaining mulai dari tahap analisa, perancangan hingga
implementasi sistem, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi ini bisa meramalkan suatu jenis penyakit yang diderita hewan
qurban berdasarkan gejala-gejala yang diperlihatkan oleh hewan qurban
tersebut. Apabila penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh, segera
hubungi dokter hewan terdekat.
2. Database yang telah dianalisis dan kemudian perancangan yang telah
dibuat telah membuat aplikasi ini berjalan sesuai harapan yaitu aplikasi
bisa meramalkan suatu jenis penyakit hewan qurban dan memberikan
solusi terhadap penyakit tersebut.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan terhadap Aplikasi
Sistem pakar diagnosis Penyakit hewan qurban dengan menggunakan
metode Backward Chaining ini adalah sebagai berikut:
1. Software aplikasi ini diharapkan kedepannya bisa berkembang lebih
baik, dalam menentukan jenis penyakit hewan qurban dengan gejala
yang lebih spesifik berdasarkan penyebabnya, misalnya karena virus,
bakteri, maupun parasit
2. Software aplikasi ini diharapkan juga membantu seorang peternak
hewan qurban baik itu peternak sapi atau kambing dalam menghadapai
kesulitan terutama dalam hal penyaki. Agar tidak mengalami kerugian
biaya dan juga waktu yang sangat besar.
70
DAFTAR PUSTAKA
1. Al Fatta, Hanif. 2008. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi
Publisher : Jakarta.
2. Ali,Sp, Muhammad.2014.Pelayanan kesehatan Hewan Dalam Pengendalian
Penyakit Hewan Pada Hewa Besar Sapi.Seksi Kesehatan Hewan
Subdinas Peternakan Dinas Pertanian,Perkebunan Dan Pertenakan
Kabupaten : Sidoarjo.
3. Irawan, Aguk. 2011. Panduan Superlengkap Ibadah Haji & Umrah.
Qultum Media : Jakarta.
4. Kusrini.2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi Publisher: Jakarta
5. Kadir, Abdul.2002. Pemrograman Web Mencakup HTML, CSS,
Javascript dan PHP. Andi : Yogyakarta.
6. Nugroho, Adi. 2008. Perancangan Dan Implementasi Sistem Basis
Data.Andi Publisher : Jakarta.
7. Syukur, Ir.Abdul.& Suharno, Ir.Bambang.2014. Bisnis Pembibitan
Kambing. Penebar Swadaya : Jakarta.
Recommended