View
176
Download
47
Category
Preview:
DESCRIPTION
Presentasi
Citation preview
SPESIFIKASI
PEKERJAAN JEMBATAN
LATAR BELAKANG
Bagian dalam dokumen kontrak
Memuat segala ketentuan teknik tentang pekerjaan yang harus
dilaksanaan sesuai dengan perjanjian dalam dokumen kontrak
Mengandung perintah dan larangan serta ketentuan teknik lainnya
yang harus dilakukan, dilaksanakan dan dipenuhi oleh pelaku jasa
konstruksi
Bila tidak dicermati dan dilaksanakan sesuai dengan perintah
maka akan berdampak kesalahan dalam pelaksanaan atau
kerugian pada saat menyusun
Analisa harga satuan
Menentukan kebutuhan jumlah dan komposisi peralatan
Perhitungan volume pekerjaan yang salah
Kegiatan yang perlu Dikendalikan
Kegiatan Pekerjaan
Proses Kegiatan
Persetujuan dan Tanggung Jawab
Material & Testing
Struktur Spesifikasi Teknik
Umum
Persyaratan(standar rujukan, toleransi, bahan, persyaratan kerja)
Pelaksanaan
Pengendalian Mutu(penerimaan bahan, jaminan mutu, perbaikan, pemeliharaan)
Pengukuran dan Pembayaran(Pengukuran dan dasar pembayaran)
DIVISI 7 DIVISI 7 DIVISI 7 DIVISI 7 ---- StrukturStrukturStrukturStruktur
7.1. Beton
7.2. Beton Pratekan
7.3. Baja Tulangan
7.4. Baja Struktur
7.5. Pemasangan Jbt R.Baja
7.6. Pondasi Tiang
7.7. Pondasi Sumuran
7.8. Adukan Semen
7.9. Pasangan Batu
7.10. Pasangan Batu kosong
dan Bronjong
7.11. Sambungan Ekspansi
7.12. Perletakan
7.13. Sandaran
7.14. Papan Nama Jembatan
7.15. Pembongkaran Struktur
7.16. Pipa Cucuran
7.1. BETON
Umum
Cakupan pekerjaan ini adalah pelaksanaan seluruh
struktur beton bertulang,
Beton tanpa tulangan,
beton prategang,
struktur beton pracetak,
beton untuk struktur komposit
Meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton,
pemeliharaan pondasi, pengadaan penutup beton, lantai kerja,
pemompaan dll.
7.1. BETONMUTU BETON
Jenis Beton
fc(MPa)
bk(Kg/cm2) Uraian
Mutu tinggi 45 K500
Umumnya digunakan untuk betonprategang seperti tiang pancangbeton prategang, gelagar betonprategang, pelat beton prategang dansejenisnya.
Mutu sedang 20 x < 45 K250 x < K500
Umumnya digunakan untuk betonbertulang seperti pelat lantaijembatan, gelagar beton bertulang,diafragma, kereb beton pracetak,gorong-gorong beton bertulang,bangunan bawah jembatan,perkerasan beton semen
Mutu rendah
15 x < 20 K175 x < K250
Umumya digunakan untuk strukturbeton tanpa tulangan seperti betonsiklop, trotoar dan pasangan batukosong yang diisi adukan, pasanganbatu.
10 x < 15 K125 x < K175 Digunakan sebagai lantai kerja,penimbunan kembali dengan beton.
Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan9
BERAPA KOMPOSISI CAMPURAN BETON YANG
DIPERLUKAN ?
SEMEN = ?
AGREGAT HALUS = .. ?
AGREGAT KASAR = .. ?
A I R = .. ?
JAWAB : TERTENTU !
UNTUK MENCAPAI MUTU TERTENTU !
- Konsistensi tertentu
- Kekuatan tertentu
- Keawetan tertentu
Tujuan pencampuran bahan beton dengan
Komposisi tertentu adalah
Mudah transportMudah penangananan
Mudah dipadatkanMudah pengerjaan akhir
Diharapkan apabilaMengeras akan
Didapat
Kuat dan Awet
PENGENDALIAN MUTU BETON
Sebelum
pelaksanaan
Pada saat
pelaksanaan
Setelah
pelaksanaan
SELEKSI MATERIAL
RANCANGAN CAMPURAN
PERALATAN(JUMLAH,KONDISI)
PENAKARAN(Berat atau volume)
PENCAMPURAN(homogenitas, kapasitas)
TRANSPORTASI(cara, alat,
waktu perjalanan)
PENGECORAN(jenis konstruksi, waktu
Setting)
PEMADATAN, FINISHING
PEMBUATAN BENDA UJI
PERAWATAN(waktu, cara)
BAHAN DAN
TEMPAT KERJA
Pembongkaran
acuan
PENGUJIAN
ADMIXTURE
Persyaratan Bahan
Semen Jenis semen portland sesuai SNI
Hanya satu merk dalam satu campuran
Air Bersih, bebas dari bahan organik seperti minyak, garam, asam, basa,
gula
Lolos pengujian sesuai AASHTO T 26
Agregat Ketentuan gradasi agregat sesuai ketentuan
Ukuran maksimum agregat kasar jarak bersih tulangan (jarak bersih tulangan 6 mm) atau 1/5 jarak terkecil ke acuan, 1/3 tebal lantai diambil yang terkecil
Sifat agregat harus bersih, kuat, keras dan berasal dari pemecahan batu
Bebas bahan organik
JENIS PENGUJIAN SEMEN
Kehalusan
Waktu pengikatan
Kuat tekan
Silika Oksida
Aluminium Oksida
Ferri Oksida
Magnesium Oksida
Sulfur trioksida
Hilang pijar
Alkali sebagai Na2O
Kapur bebas
SEMEN
PENGUJIAN BAHAN
SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON
Kehalusan
Maksimum tertahan diatas saringan #
kecepatan pengikatan, kekuatan mortar, workability, permeability 100 0 %
200 20%
Waktu pengikatan awal
.. menit Menentukan waktu beton segar masih diizinkan dicor, waktu
curing dimulaiWaktu
pengikatan akhir menit Kesinambungan pengecoran,
waktu cutting dimulai
Kekuatan tekan mortar
Minimum mutu semen, kekuatan beton
Panas hidrasi derajat C retak, kualitas beton
KEHALUSAN SEMEN
Laju hidrasi tergantung pada kehalusan partikel semen dan
hidrasi dimulai dari permukaan partikel semen, maka luas permukaan total merupakan besaran hidrasi yang menentukan.
Setting time pengkakuan pasta semen
perubahan dari keadaan cair ke keadaan kaku
Initial set ditandai dengan kenaikan temperatur dengan cepat
untuk menentukan initial dan final set digunakan alat vicat
hubungan initial dan final setting time dinyatakan dengan final time(menit) = 90 + 1,2 x waktu initial set (menit)
JENIS-JENIS PENGUJIAN
AGREGAT KASAR
Analisa saringan (Gradasi)
Berat jenis & penyerapan (sebagai dasar untuk menghitung kuantitas beton)
Abrasi
Impact
Crushing
Kepipihan
Lolos saringan #200
Kadar lempung
Soundness
JENIS PENGUJIAN
AGREGAT HALUS
Analisa saringan
Berat jenis & penyerapan
Berat isi
Partikel ringan
Soundness
Organik impurities
Alkali reaktif
Agregat
PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETONHalus Kasar
Bahan < saringan # 200 (max)
5% untukkondisi
umum, 3% untuk kondisipermukaanterabrasi
1 % Pengikatan (bonding) , workability, terbentuknya lapisan film, kekuatanbeton turun
Kotoran organik max. Standar warna < no. 3 Setting time beton, perkembangankekuatan, durability
Berat jenis minimum 2,5 2,5 Mutu agregat, workability, kekuatan beton
Peresapan, max 5 % 2,5 % Berat jenis, mutu agregat, kekuatan beton
Berat isi, kg/dm3, min 1,2 1,2 Mutu bahan, berat jenis, perhitungan volume, kekuatan beton
Gumpalan lempung, mudah pecah, max
3 % 2 % Bonding, keperluan air, pemakaian semen, kekuatan beton
Partikel ringan, max 1 % 1 % Pemeability, kekuatan, durabilityButiran pipih danpanjang, max
- 20 % Workability, kuat tekan, kuat lentur
Agregat
PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETONHalus Kasar
Ketahanan terhadap keausan, max
- 40 % Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aur permukaan
Soundness max terhadap Na2SO4
10 % 12 %Pengembangan agregat (ekspansif pada suhu dingin) beton pecahSoundness max
terhadap Mg2 SO415 % 18 %
Crushing value - 28 % Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aur permukaan
Impact value max 40 % Mutu agregat, workability, kekuatan beton
Alkali reaktif Pengembangan agregat (pengaruhdari dalam) , beton pecah
JENIS PENGUJIAN AIR
pH
Rasa
Bau
Bahan tersuspensi
Bahan padat
Kadar minyak
Bikarbonat
Ion sulfat
Ion khlor
Ion Magnesium
AirPENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT
DAN MUTU BETON
pH 4,5 8,5 Perubahan sifat semen, hidrasi, kekuatan
Benda padat max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
Bahan tersuspensi, max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
Bahan organik, max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
Minyak, max 2% terhadap berat semen
Pengikatan, mengurangi kekuatan beton
Ion sulfat, max 10.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi
Ion klorida, max 20.000 ppm Pengikatan, mengurangikekuatan beton, durability, korosi
Bahan dan Tempat kerja
Penyimpanan dan perlindungan bahan
Untuk penyimpanan semen, kontraktor harus menyediakan tempat yang terlindung, lantai kayu yang lebih tinggi 30 cm dari permukaan tanah dan ditutup dengan plastik dan tidak lebih dari 3 bulan sejak tanggal penyimpanan di lokasi pekerjaan.
Agregat harus terlindung dan tidak langsung terkena matahari dan hujan sepanjang waktu pengecoran.
Kondisi tempat kerja
Untuk pengecoran bangunan atas jembatan harus terlindung dari sinar matahari secara langsung
Pengecoran tidak boleh dilaksanakan apabila tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam dan selama turun hujan, udara penuh debu atau tercemar.
Pengaruh suhu beton, suhu udara, kelembaban relatif dan
kecepatan angin pada laju penguapan air permukaan
beton
Suhu Beton =0,1 Suhu Pasta semen +
0,3 Suhu air + 0,6 Suhu agregat
Mutu Beton Kuat Tekan Karakteristik (kg/cm2) fc
(Mpa)bk
(kg/cm2) Benda Uji Silinder150mm 300mm
Benda Uji Kubus 150x150x150mm
50 K600 500 60045 K500 450 50040 K450 400 45035 K400 350 40030 K350 300 35025 K300 250 30020 K250 200 25015 K175 150 17510 K125 100 125
Tabel 7.1.6.(1) Ketentuan Kuat Tekan
Kecepatan Pengecoran Beton (m3 / jam) Jumlah Alat
4 2
8 3
12 4
16 5
20 6
Tabel 7.1.4.(1) Jumlah Minimum Alat Penggetar Mekanis dari Dalam
Tujuan perawatan
Memperbaiki kualitas beton dan menjadikan beton lebih awet terhadap agresi kimia
Menjadikan beton lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap air
Reaksi kimia pada beton terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton tergantung pada pengadaan airnya, sehingga perlu adanya jaminan bahwa air masih tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan reaksi kimia
Penguapan menyebabkan beton kehilangan air sehingga terhenti proses hidrasi dengan konsekuensi berkurangnya peningkatan kekuatan
Penguapan menyebabkan penyusutan kering yang terlalu awal dan cepat, sehingga berakibat timbulnya tegangan tarik yang dapat menyebabkan retak.
Perbandingan beton yang di curing dan tanpa
curing
CURING
Kuat tekan beton yang diberi perawatan(Sesuai dengan portland cement association)
CURING
RANCANGAN CAMPURAN
Rancangan campuran awal didapat dari mix design laboratorium,
setelah dilakukan pengujian bahan beton (semen, agregat kasar, agregat halus dan air)
Rancangan percobaan (trial mix) dilakukan pencampuran di lapangan sesuai dengan hasil mix design
laboratorium,
apabila terjadi ketidak sesuaian dilakukan penyesuaian campuran,
Pengambilan benda uji untuk trial mix adalah 4 pasang (pengujian 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari)
Target yang harus dicapai adalah kuat tekan yang dihasilkan oleh laboratorium
Setelah target tercapai maka trial mix dapat digunakan sebagai job mix
Penyesuaian mudah dikerjakan (kelecakan atau workability)
Kadar semen tidak berubah
Rasio air/semen tidak dinaikkan
Tidak ada pengadukan kembali
Diizinkan menggunakan bahan tambahan seizin Direksi Pekerjaan
Penyesuaian kekuatan Menambah kadar semen dan tidak lebih dari
persyaratan
Menggunakan bahan tambahan (additif)
Penyesuaian untuk bahan-bahan baru Tidak diizinkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan
Akan dilakukan kembali pengujian campuran dengan bahan yang baru tersebut
Penyesuaian Campuran
Faktor Air Semen (FAS)
Jumlah air : Jumlah semen
Type of construction Slump (mm)
Max Min
Reinforced foundation walls and footings 75 25
Plain footings, caissons and sub structure walls 75 25
Beam and reinforced walls 100 25
Building columns 100 25
Pavements and slabs 75 25
Mass concrete 75 25
ADMIXTURES
Bahan Tambahan Kimia untuk Beton
Bahan Tambahan (admixture)
Digunakan dalam hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan kinerja kelecakan adukan beton tanpa menambah air
b. Mengurangi penggunaan air dalam campuran beton tanpa mengurangikelecakan
c. Mempercepat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton
d. Memperlambat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton
e. Meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton
f. Mengurangi kecepatan terjadinya slump loss
g. Mengurangi susut beton atau memberikan sedikit pengembanganvolume beton (ekspansi)
h. Mengurangi terjadinya atau kecepatan terjadinya bleeding
i. Mengurangi terjadinya segregasi
Bahan Tambahan (admixture)
Tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras :
Meningkatkan kekuatan beton (secara tidak langsung)
Meningkatkan kekuatan beton pada umur muda
Mengurangi atau memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan
beton, terutama untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi
Meningkatkan kinerja pengecoran beton di dalam air atau di laut
Meningkatkan keawetan jangka panjang beton
Meningkatkan kekedapan beton
Mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkali agregat
Meningkatkan daya lekat antara beton baru dengan beton lama
Meningkatkan daya lekat antara beton dan tulangan
Meningkatkan ketahanan beton terhadap abrasi dan tumbukan
Admixtures
Adalah bahan (yang biasanya berupa cairan) yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada saat pencampuran untuk mengubah sifat-sifat beton segar atau beton keras dengan beberapa cara.
Keuntungan admixtures dalam beton yang umum adalah mengurangi kebutuhan air bebas untuk mendapatkan suatu konsistensi tertentu guna meningkatkan sifat yang spesifik
Jika permeabilitasnya dikurangi, maka secara umum durabilitas akan meningkat
Admixtures
Karena bahan admixtures ini ditambahkan ke dalamcampuran beton dalam jumlah yang sedikit, makadiperlukan suatu percobaan
Jika dosis admixtures tidak betul (kebanyakan atauterlalu sedikit) dapat menimbulkan efek yang berbalikdan tidak sesuai dengan tujuannya
Jenis-jenis admixtures adalah: Normal water reducing
Accelerating water-reducing
Retarding water-reducing
Air-entrained
Superplasticizing/high range water reducing
Normal Water Reducing Admixtures
(plasticizers, workability aids)
Bahan kimia yang larut dalam air dan dapat mengurangi jumlah air
yang dibutuhkan beton tanpa mengurangi plastisitas, workability,
kandungan udara dan waktu pengerasan beton
Water reducing admixtures bersifat mengurangi the inter-particle
attraction antara partikel semen dan menghasilkan suatu penyebaran
butiran semen
Pasta semen akan menjadi mebih baik lubricated sehingga jumlah air
yang dibutuhkan untuk konsistensi tertentu menjadi berkurang
Keuntungan NWR
Dengan ditambahkannya NWR dengan dosis normal pada beton normal, akan meningkatkan slump sampai sekitar 50 mm.
Hal ini diperlukan untuk mendapatkan beton mutu tinggi, kadar semen meningkat walaupun ditempat yang cukup sulit
Mengurangi kadar air dengan konsistensi dan jumlah semen yang tetap, hal ini dapat mengurangi W/C ratio sekitar 10% dan meningkatkan kuat tekan
dan durabilitasnya.
Juga biasanya digunakan untuk mengurangi bleeding yang dapat terjadi ataumeningkatkan kohesi sehingga segregasi dapat dikurangi.
Juga digunakan pada campuran dengan agregat kasar yang angular, jumlahagregat halus rendah atau apabila terjadi kekurang halusan agregat halus
Memberikan kuat tekan dan konsistensi tertentu dengan jumlah semen yang berkurang.
W/C ratio tetap.
Tidak boleh digunakan untuk kadar semen yang berada dibawah kadar semen minimum
NWR
Overdosis akan mengakibatkan
perlambatan dan/atau derajat air-
entrained, tetapi tidak meningkatkan
workability dan tidak berguna untuk
campuran beton segar
Aspek yang mempengaruhi sifat
beton
Dosis
Jenis semen
Jenis dan gradasi agregat
Proporsi campuran
temperatur
Beberapa hal yang perlu diketahui
NWR ini dapat meningkatkan kekuatan beton
sekitar 10% - 16% pada umur 1 hari dan 10%
setelah 7 hari dan 28 hari
Slump loss sama dengan beton tanpa NWR
NWR tida mempengaruhi daya tahan beton
Penggunaan
Beton dengan kuat tekan tinggi dapat dicapai
tanpa menambah semen sehingga masalah
temperatur dan retak akibat susut dapat
dicegah
Memudahkan penempatan dan pemadatan
Memperbaiki kualitas beton
Membuat beton lebih ekonomis
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan
Kelebihan dosis akan menyebabkan kelecakan yang
berlebihan dan peningkatan kandungan gelembung udara
sehingga mempengaruhi kekuatan beton
Jika NWR digunakan untuk mengurangi jumlah semen dan
mix desain tidak diubah, maka volume pasta semen akan
berkurang sehingga volume beton secara keseluruhan
akan berkurang pula
Accelerating Water-Reducing (AWR)
Accelerators meningkatkan tingkat reaksi kimia awal
antara semen dan air sehingga beton menjadi lebih cepat
kaku, keras dan terjadi peningkatan kekuatan awal yang
cepat
Untuk menambah kecepatan reaksi antara semen dan air,
sehingga mempercepat pengerasan dan kekuatan awal
beton. Selain itu AWR juga berfungsi sebagai pengurang
kadar air
Aspek yang mempengaruhi sifat
beton
Dosis
Jenis semen
Temperatur
Jenis dan gradasi agregat
Beberapa hal yang perlu diketahui
Meningkatkan kekuatan awal beton tanpa mempengaruhi
kekuatan beton pada umur 28 hari
Waktu pengerasan menjadi lebih cepat
Mempunyai sifat menambah gelembung udara di dalam
beton
Mempengaruhi daya tahan beton sehingga cenderung
menurunkan kekedapan beton sehingga sifat korosif dan
susut meningkat
Penggunaan
Mempercepat pelepasan acuan
Pengecoran pada musim dingin (tidak
dianjurkan di Indonesia)
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan
Evolusi panas, dosis yang besar akan
menyebabkan pengerasan yang cepat sehingga
menyebabkan peningkatan temperatur dan retak
susut
Sifat korosif
Penurunan solid content
Retarding Water Reducing Admixtures
Adalah campuran kimia yang memperlambat reaksi antara
semen dengan air dengan mengurangi tingkat penetrasi air
ke dalam semen dan memperlambat terjadinya hidrasi.
Dengan kata lain beton akan lebih lama dapat dikerjakan
Waktu dimana beton masih dapat dikerjakan tergantung
pada temperatur, konsistensi, W/C ratio dan jumlah
retarder yang digunakan
RWR keuntungan dalam kondisi
Dalam kondisi cuaca yang hangat, dimana batasan
temperatur > 2000, untuk mencegah kekakuan yang dini
dan hilangnya workability, yang diperlukan pada kondisi
sulit pengecoran
Untuk pengecoran dengan jumlah yang banyak dan
memerlukan waktu cukup lama
Untuk kondisi acuan yang rumit sehingga diperlukan
waktu yang lebih lama
Jika diperlukan delay waku antara sampai 1 jam
antara pencampuran dan pengecoran
Aspek yang berpengaruh
Dosis
Jenis semen
Proporsi campuran
Temperatur
Jenis dan gradasi agregat
Waktu penggunaan
Beberapa hal yang perlu diketahui
Kekuatan awal beton akan berkurang dengan penggunaan
retarder karena tertundanya waktu pengerasan beton
Kekuatan pada umur 7 hari dan 28 hari dapat meningkat
sekitar 10% jika menggunakan RWR
Waktu pengerasan diperpanjang dan dapat sampai 5 jam
Mempunyai kecenderungan terjadinya bleeding pada
penggunaan retarder, karena beton berada dalam keadaan
cair yang lebih lama
Penggunaan
Pengecoran dalam jumlah besar
Sliding form work
Pengecoran pada udara panas, untuk
memperlambat setting dan memperoleh
initial kelecakan yang baik
ready mix concrete plan
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan
Kelebihan dosis mempengaruhi kekuatan beton
Waktu pemakaian (pengecoran)
Pemeliharaan (curing) untuk retak plastis yang
terjadi akibat pengeringan beton terjadi lebih
dini, sedangkan pengerasan beton itu sendiri
belum seluruhnya tercapai
SUPERPLASTICIZER ( High Range Water Reducing
Admixtures)
Bahan kimia dengan rangkaian molekul yang panjang,
dapat larut dalam air dan akan mengurangi air dalam
jumlah yang besar serta akan memperbesar kecelakan
beton
Meningkatkan konsistensi campuran beton menjadi
flow sehingga mudah dicor dan menjadi self-
compacting dan bebas dari segregasi
Menghasilkan beton mutu tinggi dibandingkan NWR
Aspek yang berpengaruh
Dosis
Jenis semen
Jenis dan gradasi agregat
Proporsi campuran
temperatur
Beberapa hal yang perlu diketahui
Kekuatan beton dengan menggunakan SP dapat mereduksi jumlah
air yang cukup besar, sehingga berfungsi juga sebagai accelerator
untuk mendapatkan kekuatan awal yang lebih
Waktu setting yang lebih panjang apabila digunakan berlebihan
Bila perbandingan FAS tidak dikurangi, maka bahan ini akan
meningkatkan kelecakan 2 3 kali dibanding beton biasa dan tidak
dapat digunakan slump loss
Jika produksi beton tidak dikontrol dengan ketat, akan
menimbulkan bleeding dan segregasi
Penggunaan
Pengecoran pada bagian yang mempunyai penulangan yang rapat
Pelat lantai dengan luas permukaan yang besar dan harus
dikerjakan sekaligus
Perbaikan kualitas (kombinasi pengurangan air dan peningkatan
kelecakan)
Pelepasan acuan yang lebih awal
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan
Untuk mencegah segregasi dan bleeding pada beton dengan
kelecakan yang tinggi, maka mix desain harus diperhatikan pada
proporsi agregat halus yang mungkin perlu ditingkatkan sampai
5%
Waktu penggunaan
Waktu cair beton yang diperlukan
Pemadatan hanya memerlukan sedikit vibrasi, vibrasi yang
berlebihan akan mengakibatkan bleeding dan segregasi
Acuan, beton cair menyebabkan tekanan yang lebih besar pada
acuan, dan perlu diperhatikan masalah kebocoran
PENGENDALIAN MUTU
Pengujian Campuran
Pengujian untuk Kelecakan (Workability)
Dengan menggunakan nilai slump untuk setiap pencampuran beton
Pengujian kuat tekan
Setiap 10 m3 beton yang dipasok pada setiap hari harus ada 1 set (3 buah ) pengujian kuat tekan untuk setiap jenis mutu beton pada 28 hari
Pengujian merupakan uji tekan dengan sepasang benda uji silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm
Mutu beton yang diterima apabila
Rata-rata nilai hasil uji kuat tekan dari benda uji > (fc + k.S.r) di mana S = nilai deviasi dan tidak ada satupun benda uji mempunyai nilai < 0,85 fc target k = 1,64 dan r = faktor koreksi untuk jumlah benda uji < 30 buah
PENGUJIAN DI LAPANGAN
Pembuatan Benda Uji
Pengambilan benda uji yang mewakili
Menggunakan statistik sesuai dengan standar deviasi
fc= fcm ( k.S).r
Penyedia Jasa harus mendapatkan sejumlah hasil pengujian kuat tekan benda uji beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda uji dalam satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji ), yang selisih nilai antara keduanya 5% untuk satu umur, untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran.
( )1
1
2.
=
n
ffS
n
mcci
Jumlah benda uji
Untuk pencampuran secara manual, maka pada pekerjaan beton dengan
jumlah masing-masing mutu beton 60 m3 harus diperoleh satu hasil uji untuk setiap maksimum 5 m3 beton pada interval yang kira-kira sama,
dengan minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil
pengujian tidak boleh kurang dari empat hasil untuk masing-masing
umur. Apabila pekerjaan beton mencapai jumlah > 60 m3, maka untuk setiap maksimum 10 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai
harus diperoleh satu hasil uji.
Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan beton
dengan jumlah masing-masing mutu 60 m3 harus diperoleh satu hasil uji untuk setiap maksimum 15 m3 beton pada interval yang kira-kira sama,
dengan minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil
pengujian tidak boleh kurang dari empat. Apabila pekerjaan beton
mencapai jumlah > 60 m3, maka untuk setiap maksimum 20 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh satu hasil uji.
Persyaratan
Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat,
apabila dipenuhi syarat-syarat berikut :
(1) Tidak boleh lebih dari 5% ada di antara jumlah minimum (20 atau
30) nilai hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang dari
fc atau bk.
(2) Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-
masing mutu beton dapat terkumpul jumlah minimum benda uji, maka
hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut harus memenuhi fck (fcm 1,645.S) atau bk (bm 1,645 S)
(3) Jika benda uji yang terkumpul kurang dari jumlah minimum yang
telah ditentukan, maka nilai standar deviasi (S) harus ditingkatkan
dengan faktor modifikasi yang diberikan dalam Tabel 7.1.6.(2)
Bila dari hasil perhitungan dengan kuat tekan
menunjukkan bahwa kapasitas daya dukung struktur
kurang dari yang disyaratkan, maka apabila
pengecoran belum selesai, pengecoran harus segera
dihentikan dan dalam waktu singkat harus diadakan
pengujian tambahan yang tidak merusak (non-
destructive) menggunakan alat seperti palu beton
(rebound hammer) atau pengujian beton inti (core
drilling) pada daerah yang diragukan berdasarkan
aturan pengujian yang berlaku.
Dalam hal dilakukan pengambilan beton inti, harus diambil
minimum 3 (tiga) buah benda uji pada tempat-tempat yang tidak
membahayakan struktur dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
Tidak boleh ada satupun dari benda uji beton inti mempunyai
kekuatan kurang dari 0,75fc. Apabila dari pengujian tidak
merusak menggunakan alat seperti palu beton diperoleh suatu
nilai kekuatan tekan beton karakteristik, atau kuat tekan rata-rata
dari pengujian beton inti yang tidak kurang dari 0,85fc, maka
bagian konstruksi tersebut dapat dianggap memenuhi syarat dan
pekerjaan yang dihentikan dapat dilanjutkan kembali. Dalam hal
ini, perbedaan umur beton saat pengujian terhadap umur beton
yang disyaratkan untuk penetapan kuat tekan beton perlu
diperhitungkan dan dilakukan koreksi dalam menetapkan kuat
tekan beton yang dihasilkan.
Apabila dari hasil pengujian yang ditentukan dalam Pasal 7.1.6.3)
diperoleh hasil yang tidak memenuhi syarat, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan percobaan beban langsung dengan penuh keahlian. Apabila
dari percobaan ini diperoleh suatu hasil nilai kekuatan beton yang
mencapai tidak kurang dari 0,70 fc, maka bagian konstruksi tersebut
dapat dianggap memenuhi syarat. Tetapi apabila hasilnya tidak mencapai
nilai tersebut, maka bagian konstruksi yang bersangkutan hanya dapat
dipertahankan dan pekerjaan yang dihentikan dapat dilanjutkan kembali
setelah dipenuhi salah satu dari kedua tindakan berikut :
(1) mengadakan perubahan-perubahan pada rencana semula sehingga
pengaruh beban pada konstruksi tersebut dapat dikurangin;
(2) mengadakan perkuatan-perkuatan pada bagian konstruksi tersebut
dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan;
Apabila kedua tindakan di atas tidak dapat dilaksanakan, maka
dengan perintah dari Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus
segera membongkar beton dari konstruksi tersebut.
FAKTOR PENGALI UNTUK JUMLAH BENDA UJI
Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20 Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30
Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi
- - 10 1,36- - 11 1,31- - 12 1,27- - 13 1,24- - 14 1,21- - 15 1,18- - 16 1,16- - 17 1,148 1,37 18 1,129 1,29 19 1,1110 1,23 20 1,0911 1,19 21 1,0812 1,15 22 1,0713 1,12 23 1,0614 1,10 24 1,0515 1,07 25 1,0416 1,06 26 1,0317 1,04 27 1,0218 1,03 28 1,0219 1,01 29 1,0120 1 30 1
JUMLAH SAMPEL
3 mn =
AKIBAT KESALAHAN PADA PELAKSANAAN BETON
SEGREGASI
BLEEDING
RETAK
KEROPOS
SEGREGASI
Adalah pemisahan agregat kasar dari adukannya
Penyebab segregasi adalah:
Pembatasan slump yang terlalu rendah
Gradasi yang kurang memadai
Berat jenis agregat kasar terlalu tinggi dibandingkan dengan
agregat halus
Jumlah agregat halus terlalu sedikit
Tinggi jatuh pengecoran terlalu tinggi
Penggunaan alat penggetar yang terlampau lama
Penggunaan bahan admixture yang salah
BLEEDING
ADALAH BENTUK LAIN DARI SEGREGASI, DIMANA PARTIKEL AGREGAT
KASAR TURUN KE BAWAH KARENA KETIDAK MAMPUAN MENGIKAT
CAMPURAN AIR DARI ADUKAN MORTAR, SEHINGGA AIR KELUAR KE
ATAS PERMUKAAN BETON
SEBAB-SEBAB BLEEDING :
Campuran beton terlalu basah
Temperatur terlalu tinggi pada saat pengecoran
Rancangan campuran beeton (design mix) kurang baik
Adanya penambahan air pada saat pengecoran berlangsung
7.3. BAJA TULANGAN
Umum
Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup
pengadaan dan pemasangan baja
tulangan sesuai dengan Spesifikasi dan
Gambar, atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Persyaratan
SNI 07 2052 2002
Baja Tulangan Beton
SNI 07-6401-2000
Spesifikasi Kawat Baja dengan Proses Canay Dingin untuk Tulangan Beton.
SNI 03-6812-2002
SpesifikasiAnyaman Kawat Baja Polos yang Dilas untuk Tulangan Beton.
SNI 03-6816-2002
Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton.
AASHTO M31M - 90
Deformed and Plain Billet-Steel Bar for Concrete Rein-forcement.
AWS D 2.0
Standards Specifications for Welded Highway and Railway Bridges.
Ukuran Batang Tulangan yang akan diselimuti (mm)
Tebal Selimut BetonMinimum (cm)
Batang 16 mm dan lebih kecil 3,5
Batang 19 mm dan 22 mm 5,0
Batang 25 mm dan lebih besar 6,0
Tabel 7.3.1.(1) Tebal Selimut Beton Minimum dari Baja Tulangan untuk Beton Yang Tidak Terekspos Tetapi Mudah Dicapai
Mutu SebutanTegangan Leleh Karakteristik atau
Tegangan Karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2 (kg/cm2)
U24 Baja Lunak 2.400U32 Baja Sedang 3.200U39 Baja Keras 3.900U48 Baja Keras 4.800
Tabel 7.3.2.(1) Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan
7.4. BAJA STRUKTUR
Umum
Uraian
Mencakup pekerjaan struktur baja komposit
Pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan struktur
Penyediaan, fabrikasi, pemasangan, galvanisasi dan pengecatan
Baja termasuk baut sambung, paku keling, pengelasan dll
Persyaratan
Standar rujukan
SNI, AASHTO, ASTM, AWS
Pekerjaan seksi lain yang berkaitan
Beton, baja tulangan, siar muai, landasan
Toleransi
Persyaratan bahan
Persyaratan kerja
Toleransi
Diameter lubang Lubang pada elemen utama + 1,2 mm dan 0,4 mm
Lubang pada elemen sekunder + 1,8 mm dan -0,4 mm
Alinyemen lubang Elemen utama (di bengkel) 0,4 mm
Elemen sekunder di lapangan 0,6 mm
Gelagar Camber 0,2 mm per meter panjang balok atau 6 mm
Penyimpangan lateral as ke as landasan 0,1 mm
Penyimpangan lateral web dan as flens max 3 mm
Batang sambungan geser Penyimpangan max terhadap garis lurus terhadap flens ke segala arah
panjang/1000 atau 3mm
Permukaan yang dikerjakan dengan mesin Penyimpangan bidang kontak 0,25 mm
Persyaratan Bahan
Penyimpanan Harus dilindungi terhadap korosi dan bersih
Baja struktur Sesuai dengan design mutunya
Baut, mur dan ring Sesuai ASTM A 307, grade A
Mengunakan baja mutu tinggi
Komposisi kimia sesuai ketentuan
Paku penghubung geser yang dilas Sesuqi ketentuan
Bahan untuk pengelasan
sertifikat
Sifat Mekanis Baja Struktural
Jenis Baja Tegangan putus minimum fu(MPa)
Tegangan leleh minimum fu(MPa)
Peregangan minimum
(%)
Bj 34
Bj 37
Bj 41
Bj 50
Bj 55
340
370
410
500
550
210
240
250
290
410
22
20
18
16
13
Gaya Tarik Baut Minimum
Diameter nominal baut (mm) Gaya tarik minimum (kN)
16
20
24
30
36
95
145
210
335
490
Sertifikat
Semua bahan baku yang dipasok harus bersertifikat
Sertifikat menyatakan bahwa bahan yang diproduksi sesuai dengan formula standar dan memenuhi semua ketentuan dalam pengendalian mutu
Sertifikat menunjukkan hasil pengujian sifat-sifat fisik bahan baku, tanpa adanya tambahan biaya
Ketentuan tersebut berlaku untuk semua produk baja rol, baut, bahan dan pembuatan galvanis serta galvanisasi
Persyaratan Kerja
Pengajuan kesiapan kerja Laporan pengujian pabrik tentang kadar bahan
kimia dan pengujian fisik untuk setiap mutu baja dari instansi yang berwenang dan terakreditasi
Menyerahkan 3 salinan gambar kerja rinci
Menyerahkan program dan metode pelaksanaan
Adanya usulan peninjauan bengkel kerja, pengiriman, pemasangan, pengaku sementara untuk pemasangan gelagar sementara, detail sambungan, penghubung
Usulan pengalihan lalu lintas pada atau diluar jembatan lama
Memberitahu direksi pekerjaan minimal 24 jam sebelum pembongkaran struktur lama atau pemasangan struktur baru.
Pelaksanaan
Fabrikasi Umum
Pemotongan
Lubang untuk baut Baut tidak terbenam
Baut pas dan silinder
Baut geser mutu tinggi
Pengaku
Sambungan dengan baut standar
Baut geser mutu tinggi Umum
Penyelesaian permukaan bidang kontak
Baut tarik
Pengelasan
Pengecatan dan galvanisasi
pengangkutan
Pemasangan jembatan baja Umum
Tahap pekerjaan
Pengaturan lalu lintas
Peralatan dan perancah
Perakitan pekerjaan baja Yang disediakan oleh penyedia
jasa
Yang disediakan oleh pemilik
Komponen struktur baja
Komponen yang disediakan pemilik
Peluncuran
Kantilever
perancah
Pemeriksaan, pengumpulan, pengangkutan dan pengiriman
BAUT GESER MUTU TINGGI
Sudut kemiringan permukaan bidang kontak dengan
kepala baut dan mur < 1:20 terhadap bidang tegak
lurus sumbu baut
Alat pengencang (torsi momen) harus dikalibrasi
sebelum digunakan
Kekencangan alat pengencang disesuaikan dengan
dimensi baut (diameter baut), dan mutunya.
PENGANGKUTAN & PERAKITAN
PENGANGKUTAN
Pastikan semua elemen ada kode
Pastikan jumlah komponen sudah sesuai dengan gambar
Pastikan cara pengangkutan
PERAKITAN
Pastikan manual perakitan
Pastikan jumlah komponen sesuai
Pastikan jumlah baut sesuai
Pemasangan jembatan baja
Umum
Tahap pekerjaan
Pengaturan lalu lintas
Peralatan dan perancah
Perakitan jembatan baja
Komponen struktur baja
Pemeriksaan, pengumpulan, pengangkutan dan
pengiriman bahan jembatan
Penyelesaian rangka baja
Pastikan sistem pemasangan perancah atau kantilever
Pastikan camber setelah semua komponen terpasang sesuai dengan manual ?
Pastikan semua sambungan telah dikencangkan dengan kekencangan 100%
Pastikan tulangan untuk lantai tersedia
Pastikan mutu beton terpasang harus K-350
Pastikan jenis expansion joint sesuai
Pastikan jenis lapisan permukaan menggunakan sesuai spesifikasi
Pengendalian Mutu
Penerimaan bahan
Pengendalian mutu
Penanganan dan penyimpanan
Perbaikan terhadap komponen jembatan yang tidak memenuhi ketentuan
Penggantian komponen yang hilang atau rusak berat
Perbaikan komponen yang agak rusak Pelurusan bahan yang agak bengkok
Perbaikan hasil pengelasan yang retak
Perbaikan lapisan permukaan yang rusak
Pemeliharaan komponen jembatan yang telah diterima
Pemasokan bahan lantai kayu
Pengendalian mutu pelaksanaan struktur baja Pekerjaan sipil
Penentuan titik pengukuran dan pekerjaan sementara
Pemasangan landasan
Perakitan komponen baja
Prosedur pemasangan
Pengendalian Mutu
PENGENDALIAN MUTU
Sambungan baut Cek kekuatan baut
Cek dimensi baut
Cek kuat tarik baut
Ring (washer) Jenis washer, kekuatannya serta dimensi
Ulir Panjang ulir dibandingkan dengan ukuran pelat yang akan
disambung
Kekencangan Sesuaikan dengan jenis, mutu serta dimensi baut
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran Cara pengukuran berdasarkan jumlah kilogram pekerjaan yang
diterima dengan berat volume 7.850 kg/m3
Berat bahan yang dihitung adalah berat nominal seluruh pekerjaan baja
Pengecatan, pelindung lainnya tidak dibayar
Pengukuran matrial yang disediakan oleh pemilik pemasangan berdasarkan berat total rangka baja yang akan dipasang.
Rangka pemberat, pembantu tidak dimasukkan dalam berat volume yang dipasang
Pengangkutan dan pengiriman, berdasarkan berat total yang diangkut, termasuk rangka pembantu yang harus dikembalikan ke depot peralatan yang disyaratkan
Pemasokan komponen pengganti
Perbaikan komponen yang rusak
Lantai kayu jembatan
Start
Cek7
PengecatanGalvanis
Pengangkutan danpenanganan
PemasanganDi lapangan
Cek12
Perbaikan \pekerjaan
Pengukuranpekerjaan
Persetujuan
Pembayaran
Terbitkan gambar detail rencana
Serahkan sebelumPekerjaan dimulai
Cek3-6
Fabrikasi - 7
Percobaan Pemasangan di bengkel - 8
No
No
7.11. SIAR MUAI
SIAR MUAI
(Expansion joint)
Sambungan siar muai
Tergantung pada jenis pergerakan struktur
Dapat menahan perubahan temperatur
Tanah terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan beban dinamis
kendaraan, nyaman
Jenis sambuangan siar muai
Sambungan siar muai terbuka
Berbentuk pelat, baja siku, baja bergerigi
Tahan terhadap karat/terlindung terhadap korosi
Sambungan dengan baja dan baut angkur
Sambungan siar muai tertutup
Terbuat dari bahan neoprene, aspal karet
Tahan terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan nenahan dinamis,
nyaman
Bahan
Rubberized bitumen binder
Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent
Single size agregat
Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau kelompok
granit
Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm
Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius
Pelat baja
Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat pelaksanaan
Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan
Angkur
Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya
pergerakan dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm
SIAR MUAI
jenis asphaltic plug
Mortar
Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa
Diberi CFRP untuk menahan geser
Joint sealant rubber
Mempunyai elongation > 300%
Aging test dengan variasi tensile strength 20%
Hardness < 10 Hs
Hubungan antara rubber dengan mortar dengan perekat yang
mempunyai elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa
Bahan dasar sambungan
Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik
SIAR MUAI
jenis penutup karet neoprene
Sambungan Siar Muai Tipe Khusus
Untuk jenis pergerakan struktur yang cukup
besar
Bahan tergantung pada
Pergerakan struktur
Ukuran celah sambungan
Tingkat kepentingan struktur
7.12. LANDASAN JEMBATAN
LANDASAN
Pergerakan jembatan pada umumnya diakibatkan oleh:
Muai dan susut yang disebabkan oleh temperatur
Lendutan akibat beban
Pergerakan tanah
Gaya sentrifugal, longitudinal akibat kendaraan
Kombinasi semua gaya tersebut di atas
Untuk menahan pergerakan tersebut diperlukan landasan yang
bersifat :
Awet
Mudah pemeliharaan
Mudah pemasangan/penggantian
Murah
LANDASAN
Landasan adalah sistem keseluruhan dari suatu bagian jembatan
yang meneruskan gaya, meredam getaran dari bangunan atas ke
bangunan bawah
Landasan terdiri atas bantalan (karet, logam lain-lain), dudukan
bantalan (adukan mortar atau lain-lain)
Bantalan adalah bagian struktur dari landasan yang meredam
getaran dan menyalurkan beban dari bangunan atas ke bangunan
bawah
Bantalan dapat terbuat dari bahan karet (alam atau sintetis),
logam, bahan lainnya
Jenis bantalan bermacam-macam sesuai dengan keperluannya
(jenis sendi, rol, pot atau lainnya)
BANTALAN KARET
JENIS BAHAN
Karet alam
Karet sintetis
Campuran karet alam dan sintetis
KERUSAKAN
Penggunaan bahan aditif dan filler yang berlebihan dalam bahan
karet
Komposisi kimia, reaksi kimia >> retak, permukaan
menggelembung, hilangnya elastisitas
Pengaruh ozone
BAHAN BANTALAN KARET
Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 5 duro
Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1, menggunakan laminasi antara pelat baja dengan karet
Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengan karet
Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran sampai putus 50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max 10 Hs.
Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60% terhadap volume total bantalan
Tebal pelat baja minimum adalah 1/16
Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam
Sifat Material ASTM Standard
Persyaratan Pengujian Polyisoprene (Natural Rubber) Polychloroprene (Neoprene) Satuan
50 Duro 60 Duro 70 Duro 50 Duro 60 Duro 70 Duro
Sifat fisik D 2240
D 412
Hardness
Tensile Strength minimum
Pemuluran minimum
50 515,5
450
60 515,5
400
70 515,5
300
50 515,5
400
60 515,5
350
70 515,5
300
Shore A points
Mpa
Percent
Ketahanan
terhadap panas
D 573
Pada
temperatur
yang disyaratkan
Temperatur yang disyaratkan
Aging time
Perubahan max dalam derometer hardness)
Perubahan max dalam tensile strength
Perubahan mad dalam pemuluran ultimit
70
168
+ 10
- 25
- 25
70
168
+ 10
- 25
- 25
70
168
+ 10
- 25
- 25
100
70
+ 15
- 15
- 40
100
70
+ 15
- 15
- 40
100
70
+ 15
- 15
- 40
0 C
Jam
Shore A points
Percent
Percent
Pengaturan
terhadap tekan
D 395
Method B pada
temperatur
yang disyaratakan
Temperatur yang dusyaratkan
Perubahan max diizinkan (setelah 22 jam)
70
25
70
25
70
25
100
35
100
35
100
35
0 C
Percent
Kerapuhan
pada
temperatur rendah
D 746
Prosedur B
Grade 0 & 2 tanpa pengujian
Pengujian grade 3 pada 40 0C
Pengujian grade 4 pada - 48 0C
Pengujian grade 5 pada - 57 0C
Memenuhi
Memenuhi
memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
memenuhi
Ketahanan
terhadap ozone
D 1149 Konsentrasi ozone
Lamanya pengujian
Pengujian regangan 20% pada
37,7 0C 1 0C. menggunakan prosedur A pada D 518
25
48
Tidak retak
25
48
Tidak retak
25
48
Tidak retak
100
100
Tidak retak
100
100
Tidak retak
100
100
Tidak retak
MPa
Jam
Kelekatan D 429, B Kelekatan pada saat vulkanisir, lba per inch (kg/m)
40
(714)
40
(714)
40
(714)
40
(714)
40
(714)
40
(714)
PENGUJIAN BANTALAN KARET
Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui
Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet
Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet
yang diuji
Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness,
pelapukan dll.
Mutu bantalan harus:
Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung,
sobek)
Sesuai dengan spesifikasi dan desain
Terima Kasih
Recommended