View
1
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
STRATEGI KOMUNIKASI HUMAS PEMKOT MADIUN DALAM
MENSOSIALISASIKAN PROGRAM KERJA PEMERINTAH
MELALUI MEDIA SOSIAL
(Studi di PPID Dinas Kominfo Kota Madiun)
SKRIPSI
Oleh :
Adhitya Artha Wardhana
NIM.211016074
Pembimbing:
Lia Amalia, S. Ag., M.Si
NIP.197609022001122001
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONOROGO
2020
vii
ABSTRAK
Wardhana, Adhitya Artha. 2020. Strategi Komunikasi Humas Pemkot Madiun
Dalam Mensosialisasikan Program Kerja Pemerintah Melalui Media Sosial.
Skripsi. Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing Lia Amalia, M.Si.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Media Sosial, Humas Pemerintahan
Di era modern seperti saat ini, media sosial merupakan suatu hal yang
tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sosial manusia. Media sosial menjadi salah
satu media penyebarluasan informasi yang cukup efektif bagi banyak kalangan.
Humas Pemkot Madiun dalam hal ini dituntut untuk memiliki kemampuan
mengelola media sosial agar informasi yang berkaitan dengan lembaga dapat
tersampaikan dengan baik. Selain itu, Humas juga harus mampu mengelola
berabagai sumber informasi dan saluran komunikasi secara efektif agar informasi
yang seharusnya diketahui oleh masyarakat dapat tersampaikan dengan baik.
Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan masalah bagaimana strategi
komunikasi Humas Pemkot Madiun dalam menyosialisasikan program kerja
pemerintah melalui media sosial dan apa saja hambatan atau kendala yang dialami
dalam mengelola akun media sosia tersebut. Tujuannya adalah untuk menjelaskan
bagaimana strategi komunikasi pemkot Madiun dalam mensosialisasikan program
kerja pemerintah melalui media sosial dan untuk mengetahui apa saja
hambatannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul,
kemudian melakukan proses pengolahan data dengan menganalisis data lapangan,
hasil wawancara dan observasi berdasarkan teori yang relevan mengenai strategi
komunikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) strategi komunikasi Humas
Pemkot Madiun dalam Menyosialisasikan Program Kerja Pemerintah Melalui
Media Sosial dengan menggunakan teori perencanaan strategi lima langkah, yaitu
penelitian, perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan pelaporan (2) Hambatan
yang ditemui Humas Pemkot Madiun saat mengelola akun media sosial yaitu
waktu, perbedaan pendapat wartawan Humas Pemkot dan narasumber berita, dan
komentar negatif dari netizen.
iii
iv
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hubungan masyarakat (Humas) atau yang biasa disebut public relation
(PR), menjadi hal yang tidak asing di setiap lembaga pemerintahan, lembaga
pendidikan maupun lembaga perusahaan. Humas memiliki peranan penting dalam
setiap lembaga karena humas menjadi salah satu strategi dalam membentuk citra
perusahaan, baik itu citra positif maupun citra negatif.1
Istilah dan profesi public relation semakin hari makin memasyarakat dan
mendapat tempat dalam kegiatan bisnis modern sehingga banyak perusahaan yang
menghasilkan produk atau jasa merasakan pentingnya membentuk divisi atau bidang
PR di perusahaan mereka untuk memperoleh citra positif dan merebut dukungan
publik dalam mengembangkan usaha mereka.2 Di Indonesia Public Relation baru
dikenal pada tahun 1950-an setelah kedaulatan Indonesia diakui oleh Kerajaan
Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.3
Di era yang modern seperti saat ini keberadaan humas di suatu lembaga
memiliki posisi yang cukup berpengaruh untuk kemajuan suatu perusahaan atau
lembaga tersebut. Seorang praktisi humas bisa dikatan berhasil ketka mereka mampu
membangun relasi baik dengan klien. Hal itu tergantung bagaimana cara humas
menggunakan strategi komunikasi kehumasan yang baik untuk berkomunikasi.
1 Sisilia Herlina, “Strategi Komunikasi Humas dalam Membentuk Citra Pemerintahan di
Kota Malang,” JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 4, no. 3 (2015): 2. 2 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 2016), 121. 3 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi ( Bandung, Pustaka Setia, 2015), 434.
2
Di lembaga pemerintahan, humas memiliki tanggung jawab untuk dapat
menjadi penghubung antar lembaga pemerintah, lembaga pemerintah dengan
lembaga-lembaga non pemerintah, lembaga pemerintah dengan media dan lembaga
pemerintah dengan aparaturnya serta masyrakat luas1. Tujuan organisasi menjalin
hubungan dengan organisasi lain ataupun masyarakat bisa beragam, salah satunya
adalah untuk meningatkan atau menjaga citra organisasi di mata publik atau
stakeholder. Ataupun untuk mempertinggi atau memelihara reputasi organisasi.
Humas di pemerintah bertugas untuk mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan
informasi yang berkaitan dengan program atau kebijakan, aktivitas dan capaian yang
diraih oleh lembaga hingga tanggapan lembaga atas respon, aspirasi dan opini yang
berkembang di masyarakat terhadap lembaga tersebut.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, lembaga pemerintahan kini aktif
menyebarluaskan program kerjanya melalui internet. Kehadiran internet memiliki
dampak tersendiri bagi dunia bisnis maupun institusi media, termasuk pula bagi
seorang public relation atau humas. Melalui internet seorang praktisi humas dapat
melihat respon dari publik atas informasi yang telah ia sebarkan.
Adelia Masrifah Cahyani, mengutip dari Tom Kelleher, mengatakan bahwa
internet sebagai jaringan global yang dapat diakses oleh seluruh publik. Jaringan ini
merupakan suatu sistem yang menghubungkan berbagai komputer, kabel dan
perangkat kabel serta nirkabel yang terhubung satu sama lain untuk membantu orang
1 Adelia Masrifah Cahyani, Skripsi “ Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya
Melalui Media Sosial”, ( Surabaya, Perpustakaan UIN Surabaya, 2019), 1.
3
dalam pertukaran informasi di seluruh dunia.2 Internet terus berkembang hingga
melahirkan suatu media-media yang salah satu penggunaanya melalui internet. Media
ini sering disebut dengan media sosial. Selain media sosial ada juga website, blog, e-
mail dan lain-lain yang penggunaanya juga memerlukan internet.
Di tengah berkembangnya media komunikasi, humas pemerintah dituntut
untuk dapat menggunakan beberapa media untuk menyampaikan informasi kepada
publik yang sifatnya internal maupun eksternal. Dengan banyaknya masyarakat yang
menggunakan internet, komunikasi melalui media sosial menjadi salah satu alternatif
yang sangat menarik. Saat ini sedang marak penggunaan media sosial di kalangan
masyarakat, mulai dari remaja hingga orang tua kini aktif bermain media sosial.
Media sosial sepertinya sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang dalam
kegiatan sehari-hari.
Media sosial terbilang menjadi salah satu media penyebaran informasi yang
cukup efektif untuk semua kalangan. Sehingga tidak jarang, akibat cepatnya
informasi yang menyebar di media sosial sebuah isu yang belum jelas kebenarannya
bergerak liar di luar kendali pihak-pihak terkait.
Dalam hal ini, Humas di suatu pemerintahan dituntut memiliki kemampuan
untuk mengelola akun media sosial agar informasi-informasi yang berkaitan dengan
lembaga dapat tersampaikan dengan baik, hal ini juga yang dilakukan oleh Humas di
pemerintah Kota Madiun.
2 Ibid., 2.
4
Humas Kota Madiun sangat memiliki peranan penting dalam penyebarluasan
informasi dan pembentukan citra Pemerintahan Kota Madiun. Dilihat dari kinerja
yang dimiliki, Humas Pemerintah Kota Madiun sangat bekerja keras dan aktif dalam
berbagi informasi kepada masyarakat. Hal ini merupakan tugas pokok dari Humas
agar citra pemerintah terus positif di mata publik. Penggunaan media sosial yang
tepat dapat menjadi media yang baik untuk mempertahankan citra pemerintah.
Dengan demikian, kemampuan pengelolaan konten dan strategi komunikasi serta
kehumasan menjadi hal yang penting dalam penyerbarluasan informasi melalui media
sosial.
Kota Madiun yang kini bereformasi menjadi kota yang lebih baik dan maju,
terus berbenah dari sisi tata wilayah kota. Bukan hanya itu, di media sosial Kota
Madiun yang kini sudah terverifikasi atau lencana biru pada akun media sosial, dan
itu membuktikan bahwa itu akun resmi milik Pemkot Madiun dan juga untuk
mengindari adanya berita hoax tentang Pemkot Madiun, seperti yang disampaikan
oleh Direktur Jendral Aplikasi dan Infromatika Kementrian Komunikasi dan
Informatika tentang pentingya lencana biru pada akun media sosial untuk
menghindari berita hoax dan pemalsuan akun yang mengatasnamakan pemerintah
atau yang lainnya.3
Humas Kota Madiun juga terus berinovasi dengan mengunggah konten-
konten yang menarik untuk dilihat dan dibaca. Salah satunya, dengan
3 https://www.kominfo.go.id/content/detail/9362/kominfo-ingin-halau-hoax-di-twtter-dengan-
centang-biru/0/sorotan_media diakses pada 12 November 2020 11.25 WIB
5
menginformasikan kepada masyarakat bahwa Madiun merupakan Kota Pesilat yang
damai dan tentram.
Selain itu, beberapa program yang mungkin belum diketahui oleh masyarakat
Madiun, kini dengan adanya akun resmi Pemerintah Kota Madiun, masyarakat dapat
mengetahui dengan jelas kegiatan apapun itu yang berkaitan dengan pemerintah dan
program kerja Wali Kota Madiun.
Dengan berbagai permasalahan yang ada, kini media sosial menjadi jembatan
bagi Humas Kota Madiun untuk berkomunkasi dengan masyarakat. Maka dari itu,
peneliti ingin mengetahui lebih jauh lagi bagaimana strategi komunikasi humas yang
digunakan dalam menggunakan media sosial sebagai media komunikasi dengan
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslaah di atas dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi komunikasi Humas Kota Madiun dalam mensosialisasikan
program kerja pemerintah melalui media sosial?
2. Apa saja hambatan yang ditemui dalam penyerbarluasan informasi program
pemerintah melalui media sosial?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin diraih dari rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
6
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Humas Pemkot Madiun dalam
menyosialisasikan program kerja pemerintah melalui media sosial.
2. Untuk mengetahui hambatan atau kendala yang ditemui saat mengelola media
sosial sebagai media komunikasi pemerintah kepada masyarakat.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi kajian literatur khususnya
untuk kajian penelitian kualitatif. Selain itu, hasil penelitian mengenai strategi humas
kota madiun dalam menginformasikan program kerja pemerintah melalui media
sosial ini mampu menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan untuk
masyrakat luas, khususnya mahasiswa IAIN Ponorogo dalam melakukan penelitian
menggunakan Metode Kualitatif.
E. Telaah Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini, peneliti juga menentukan telaah pustaka
terhadap penelitian terdahulu untuk menghindari kesamaan dan sekaligus menjadi
perbandingan penelitian ini.
Pertama, skripsi berjudul Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Banda Aceh
dalam Mewujudkan Model Kota Madani, oleh Debi Agus Mayanti, Jurusan
7
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri AR-Raniry Banda Aceh. Kemiripian dengan skripsi ini adalah dari segi
teori, skripsi ini menggunakan teori strategi humas yang juga akan digunakan peneliti
untuk skripsinya. Perbedaannya adalah dari segi objek penelitian dan beberepa teori
lainnya.4
Kedua, skrispi berjudul Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota
Surabaya Melalui Media Sosial, oleh Adelia Masrifah Cahyani, Jurusan Ilmu
Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Kemiripan dengan penelitian ini
adalah dari segi teori, perbedaanya adalah dari segi objek penelitian. Meskipun
hampir sama dari segi teori akan tetapi masih banyak perbedaan nya, salah satunya
teori media sosial, skripsi ini menggunakan banyak media sosial, sedangkan peneliti
ingin menggunakan tiga media sosial yaitu facebook twitter dan instagram.5
Ketiga, skripsi berjudul Efektivitas Komunikasi Humas Pemkot Tangerang
Dalam Implementasi Aplikasi “Tangerang Live”, oleh Ibtisamah Nur Rosyidah,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemiripan dengan skripsi ini adalah
sama sama meniliti tentang teori kehumasan, akan tetapi skripsi ini lebih fokus pada
teori efektivitas komunikasi. Objek nya pun juga berbeda.6
4 Debi Agus Mayanti, “Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Banda Aceh Dalam
Mewujudkan Model Kota Madani” (Skripsi, Universitas Islam Negeri AR-Raniry Banda Aceh, 2018). 5 Adelia Masrifah Cahyani, ” Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya
Melalui Media Sosial” (Skripai, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019.) 6 Ibtisamah Nur Rosyidah, “Efektivitas Komunikasi Humas Pemkot Tangerang Dalam
Implementasi Aplikasi “Tangerang Live” (Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017).
8
Keempat, skripsi berjudul Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Ponorogo
dalam Mempromosikan Program Tahun Wisata 2019, oleh Erwanda Selviana,
Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
IAIN Ponorogo. Kemiripan dari skripsi ini adalah dari segi teori, yaitu sama-sama
menggunakan teori strategi komunikasi, akan tetapi skripsi ini lebih fokus pada
promosi program, sedangkan peniliti ingi meneliti tentang strategi komunikasi yang
digunakan oleh humas pemerintah Kota Madiun.7
Telaah pustaka secara teoritik juga peneliti lakukan demi menghindari adanya
plagiasi dan juga sebagai sumber referensi untuk penelitian ini.
Yang pertama yaitu, artikel berjudul Strategi Komunikasi Humas Pemerintah
Kota Sukabumi dalam Menjalin Relasi dengan Media, karya Andi Mulyadi ini
menjelaskan bagaimana strategi komunikasi humas Kota Sukabumi dalam menjalin
relasi dengan media, perbedaan dengan penelitian saya yaitu dari segi objek dan
subjeknya, jika peneliti di atas meneliti tentang hubungan humas dengan media,
penelitian saya meneliti tentang bagaimana humas Kota Madiun dalam
mensosialisakan program kerja pemerintah dengan menggunakan media sosial. Meski
dari segi teori hampir sama, akan tetapi isi nya berbeda.8
Kedua, artikel berjudul Strategi Komunikasi Pemerintah Kabupaten Subang
Menyosialisasi Gerakan Pembangunan untuk Rakyat Infrastruktur Berkelanjutan,
7Erwanda Selviana “Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Ponorogo Dalam
Mempromosikan Program Tahun Wisata 2019” (Skripsi Institut Agama Islam Negeri Ponorogo,
2019). 8Andi Mulyana, “Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Sukabumi Dalam Menjalin
Relasi Dengan Media,” jurnal ilmiah UMM XI, no. 03 (2017)
9
karya dari Aulia Rahman dan Diah Fatma Sjoraida. Jurnal ini berisi tentang kegiatan
yang mengiplementasikan strategi komunikasi pemerintah Kabupaten Subang untuk
mesosialisasikan program “Gerakan Pembangunan untuk Rakyat”. Kesamaan jurnal
ini dengan penelitian yang akan saya lakukan adalah dari segi teori, yaitu teori
strategi komunikasi. Akan tetapi, dari segi subjek dan objek nya berebeda, jurnal
tersebut lebing cenderung meneliti tetang kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah Kabupaten Subang, sedangkan penelitian yang akan saya lakukan yaitu
bagaimana cara dari biro humas Kota Madiun dalam mensosialisasikan program
kerja pemerintah melalui media sosial.9
Ketiga, artikel ilmu sosial dan politik berjudul Strategi Komunikasi Humas
dalam Membentuk Citra Pemerintahan di Kota Malang karya dari Sisilia Herlina.
Jurnal ini berisi tentang Humas Sekretariat Kota Malang sebagai public relations
yang bertugas membentuk citra baik pemerintah Kota Malang di mata masyarakat
melalui komunikasi baik itu searah maupun dua arah dengan menggunakan strategi
komunikasi yang baik dan benar. Persamaan jurnal ini dengan penelitian yang akan
saya lakukan adalah sama sama menggunakan teori strategi komunikasi.
Perbedaaannya adalah dari segi subjek dan objeknya, jika disini lebih kepada
membentuk citra pemerintahan, maka penelitian ini lebih fokus kepada bagaimana
9 Aulia Rahman dan Diah Fatma Sjoraida, “Strategi Komunikasi Pemerintah Kabupaten
Subang Menyosisalisasikan Gerakan Pembangunan Untuk Infrastruktur Berkelanjutan,” Jurnal Kajian
Komunikasi 5, No. 2 (2017)
10
pemerintah Humas Kota Madiun dalam mensosialisasikan program pemerintah
melalui medi sosial.10
F. Metode Penelitian
Penelitian pada hakikatnya adalah berusaha mendapatkan informasi tentang
sistem yang ada (beroperasi) pada objek yang sedang diteliti, maka peneliti perlu
menentukan cara menemukan informasi tentang sistem yang sedang dicari itu. Cara
menemukan informasi itulah yang bervariasi baik dengan menggunakan metode
kuantitatif, kualitatif, maupun menggabungkan dari kedua metode tersebut.11
1. Jenis Penelitian
Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller pada mulanya bersumber pada
pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif bahwa
metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Penelitian
kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang membedakan dengan penelitian jenis
lainnya.12
Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang mengarah kepada
pemahaman yang lebih luas tentang konteks tingkah laku dan proses yang terjadi
10 Sisilia Herlina, “Strategi Komunikasi Humas dalam Membentuk Citra Pemerintahan di
Kota Malang,” JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 4, no. 3 (2015) 11 Galang Surya Gumilang, “Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bimbingan Dan
Konseling,” Jurnal Fokus Konseling 2, no. 2 (2016): 144. 12
Ibid., 145.
11
pada pola-pola pengamatan dari sejumlah fakta yang berhubungan dengan
penelitian.13
2. Jenis pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, karena peneliti
ingin mendeskripsikan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata tertulis dan
mendeskripsikan hasil wawancara dari objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
mendeskripsikan strategi humas pemkot Madiun dalam menginformasikan program
pemerintah melalui media sosial Instagram.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PPID dinas komunikasi dan infromasi
Kota Madiun karena Humas dari Pemkot Madiun sendiri sekarang sudah bergabung
dengan dinas kominfo untuk pengelolaan informasi melalui media sosial.
4. Data dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber data pertama di
lapangan. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah data
mengenai strategi komunikasi humas Pemkot Madiun yang diambil dari pegawai
Pemkot Madiun yang menjadi admin di akun media sosial dan tim pembuat konten.
13
Julian Brannen, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah IAI Antasari Samarinda, 1999), 17.
12
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang mendukung dan melengkapi data primer,
meliputi studi pustaka, literatur-literatur, dokumentasi, artikel di internet, dan data
lainnya yang mendukung dan berkaitan dengan Humas Pemkot Madiun.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi merupakan suatu metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk
melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar peneliti
memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti.14
Observasi dilakukan di kantor Dinas Kominfo Kota Madiun, peneliti
mengamati bagaimana proses Humas Pemkot Madiun dalam menyampaikan
informasi kepada masyarakat melalui media sosial. Peneliti juga mengamati langkah
apa saja yang dilakukan Humas Pemkot Madiun sebelum memberikan informasi
kepada masyarakat melalui media sosial.
b. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara digunakan untuk pengumpulan data apabila peneliti ingin
14 Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 93-94.
13
melakukan studi pendahuluan untuk mnemukan permasalahan yang harus diteliti,
tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam.15
Responden dalam penelitian ini ada 6 orang, yang mana 2 diantaranya
merupakan warga Kota Madiun yaitu Tomas dan Nadia yang menggunakan media
sosial dan mengikuti akun media sosial milik Pemkot Madiun. Berikut profil
responden yang peniliti wawancarai:
1) Nama : Lelly Dharna Indriyani, S.Sos
Jabatan : Kasi pengelolaan komunikasi publik
Alasan peneliti memilih Ibu Lelly sebagai salah satu informan adalah tugas dari
beliau yang menjabat sebagai Kasi pengelolaan komunikasi publik. Selain itu, beliau
juga paham betul tentang strategi yang harus digunakan dalam mengelola media
sebagai alat komunikasi dengan masyarakat
2) Nama : Ifatul Jannah, S.I.Kom
Jabatan : Helpdesk PPID Kota Madiun, admin Facebook
Alasan peniliti memilih Mbak Ifa sebagai salah satu sumber adalah tugas
beliau sebagai admin facebook dari Pemkot Madiun yang sudah pasti beliau tau
bagaimana cara mengelola akun tersebut.
3) Nama : Hendra Indy
Jabatan : Admin Twitter dan Instagram Pemkot Madiun
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013),
231.
14
Alasan peneliti memilih Mas Hendra sebagai salah satu sumber atau informas
adalah tugas beliau yang mengelola akun-akun media sosia dari Pemkot Madiun.
Selain itu, sudah pasti beliau mengetahui cara mengelolai akun-akun media sosial
tersebut.
4) Nama : Agik Nur Cahyo
Jabatan : Redaktur
Alasan peneliti memilih Mas Agik adalah dari tugas beliau yang menjadi
redaktur, yang mengetahui bagaimana suatu berita atau pesan yang akan di upload
di akun media sosial Pemkot Madiun.
5) Nama : Thomas Andika
Keterangan : Pengikut akun media sosial Pemkot Madiun
6) Nama : Nadia Artarina
Keterangan : Pengikut akun media sosial Pemkot Madiun
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,
teori, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.16
16
Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, (Jakarta: PT
Grasindo, 2010), 111.
15
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumen,
seperti struktur organisasi Humas Kota Madiun, deskripsi dari Kota Madiun, dan lain
sebagainya.
6. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya penulis melakukan tahap analisis
data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu bentuk penelitian untuk
mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan peristiwa fenomena
yang dapat menggambarkan pola komunikasi dalam suatu kelompok. Setelah itu,
peneliti ingin melakukan penelitian secara kualitatif untuk menganalisis lebih lanjut
penelitian ini. Jadi, penelitian ini dapat disumpulkan menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif.
G. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti membagi sistematika pembahasan menjadi lima
bab. Semua bab tesebut saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.
Gambaran atas masing-masing bab tersebut adalah sebagai tersebut:
BAB I merupakan pendahuluan. Bab ini merupakan gambaran umum untuk
memberi pola pemikiran bagi keseluruhan penelitian yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, metode
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II merupakan kajian teori tentang pengertian komunikasi, strategi
komunikasi dan humas.
16
BAB III merupakan temuan penelitian. Pada bab ini mendeskripsikan
mengenai profil Humas Kota Madiun dan data yang diperoleh di lapangan serta
dijelaskan secara deskriptif.
BAB IV merupakan analisis dari data yang berisi langkah atau tahapan proses
komunikasi Humas Pemkot Madiun dalam mensosialisasikan program pemerintah
melalui media sosial.
BAB V merupakan penutup. Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang
berguna bagi penulis untuk peneltian berikutnya.
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang artinya
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari
akar kata communico yang artinya membagi.
Hafied Cangara, mengutip dari Everett M.Rogers seorang pakar sosiologi
pedesaan Amerika yang banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi
khususnya dalam hal penyebaran inovasi, mengatakan bahwa definisi komunikasi
yaitu: “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu
penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”
Definisi ini dikembangkan bersama dengan Lauwrence D.Kincaid (1987)
sehingga melahirkan definisi yang lebih maju dengan menyatakan: “Komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada
saling pengertian yang mendalam”.1
1 Hafied Cangara, Perencanaan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2017), 35-36.
17
Komunikasi menurut bahasa dalam “Ensiklopedia Umum” diartikan dengan
“perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam buku komunikasi berasal dari
perkataan lain, yaitu:
a. Communicare, yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan.
b. Communis, yang artinya milik bersama ataupun berlaku dimana-mana.
c. Communis Opinion, yang artinya pendapat umum ataupun pendapat mayoritas.
d. Communico, yang artinya membuat sama.
Demikian dengan Communication, yang artinya sama. Sama berarti
memiliki maksud sama makna.Komunikasi secara sederhana dapat di artikan sebagai
proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan akibat tertentu. Dalam pelaksanannya, komunikasi dapat dilakukan
secara primer (langsung) ataupun sekunder (tidak langsung).1
2. Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam berkomunikasi baik itu secara langsung atau tidak langsung, ada
beberapa unsur yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Komunikator
Komunikator merupakan seseorang yang menyampaikan pesan dalam
berkomunikasi. Komunikator bisa berupa seseorang yang sedang berbicara, menulis,
kelompok atau organisasi komunikasi.2
1 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 4.
2 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), 45.
18
b. Message (Pesan)
Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Pesan adalah sesuatu keseluruhan dari
apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan bisa bersifat suatu informasi yang
kemudian dapat disimpulkan sendiri oleh penerima pesan tersebut.
c. Media
Media merupkan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari
sumber atau komunikator kepada penerima. Media disini bisa berupa media
massa yang mecakup surat kabar, radio, film, televisi, dan internet. Bisa juga
berupa saluran misalnya kelompok pengajian, arisan dan lain-lain.
d. Penerima atau Komunikan
Penerima merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim dari
sumber kepada penerima.
e. Pengaruh atau efek
Pengaruh atau efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh ini bisa terjadi pada pola pikir, tingkah laku ataupun sikap seseorang
setelah menerima pesan ini. Pengaruh ini juga bisa disebut dampak atau akibat.
f. Umpan balik
Umpan balik merupakan tanggapan yang diberikan oleh penerima sebagai
akibat penerimaan pesan dari sumber. Sebenarnya ada juga yang beranggapan
bahwa umpan balik sebenernya adalah efek atau pengaruh.
19
g. Lingkungan
Lingkungan merupakan situasi yang memengaruhi jalannya komunikasi.
Lingkungan dapat diartikan dalam bentuk fisik, sosial budaya, psikologis, dan
dimensi waktu. Sebuah informasi tidak bisa dikirim karena terhambat oleh kendala
fisik sehingga informasi tersebut tidak bisa diterima dengan baik oleh komunikan.3
3. Proses Komunikasi
Suryanto mengutip dari Osgood menjelaskan bahwa berdasarkan tahapannya
proses komunikasi dibedakan menjadi berikut ini:
a. Proses komunikasi primer, yaitu proses penyampaian pikiran atau simbol atau
lambang sebagai media utama. Lambang dapat berwujud bahasa lisan, kial isyarat,
gambar yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan
audiens.
b. Proses komunikasi sekunder, yaitu proses penyampaian pesan dengan
menggunakan media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
c. Proses komunikasi liner, yaitu penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan sebagai titik terminal.
d. Proses komunikasi sirkular, yaitu terjadinya feedback atau umpan balik dari
komunikan ke komunikator.
Dengan demikian, hal-hal yang terdapat dalam proses komunikasi mencakup
lima hal, pertama, komunikasi bersifat dinamis. Kedua, komunikasi dapat berhenti
3 Hafied Cangara, Perencanaan Strategi Komunikasi, 37-38.
20
setiap saat. Ketiga, komunkasi tidak harus diterima. Keempat, tindak komunikasi
merupakan indikasi komunikasi. Kelima, faktor yang memengaruhi efektivitas dalam
proses komunikasi terganggu oleh munculnya berbagai gangguan. Keenam,
komunkasi sering mengalami gangguan sehingga proses komunikasi tidak seperti
yang diharapkan. Osgood dalam teorinya menggambarkan proses komunikasi dalam
gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Teori Proses Komunikasi Osgood
Pesan (messages) disampaikan (encode) kepada komunikan. Komunikan
menerima (decode) pesan-pesan tersebut, kemudian ditafsirkan (interpretation) dan
disampaikan kemballi kepada komunikator dalam bentuk pesan messages), baik
berupa feedback maupun respon tertentu sebagai efek dari pesan yang
dikomunikasikan. Proses komunikasi tersebut melahirkan proses saling
menginterprestasikan atas lambang komunikasi. Proses penfasiran lambang ini akan
menentukan nilai tindakan yang akan dilakukan, baik itu positif ataupun negatif.4
4 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 204-207.
21
4. Fungsi Komunikasi
Di dalam suatu komunikasi, biasanya ada fungsi dari komunikasi itu sendiri.
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu.
Komunikasi sebagai ilmu pengetahuan memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara klasik fungsi komunikasi
ditujukan untuk:
a. Memberi informasi
b. Menghibur
c. Mendidik
d. Membentuk opini publik5
Suryanto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi
mengutip dari Harold D. Lasswell mengatakan bahwa komunikasi mempunyai tiga
fungsi sosial, yaitu:
a. Pengawasan lingkungan
b. Korelasi antarbagian dalam masyarakat untuk pencapaian consensus mengenai
lingkungan
c. Sosialisasi (transmisi nilai-nilai atau warisan sosial daru suatu generasi ke generasi
selanjutnya) 6
Fungsi pengawasan menunjuk pada upaya pengumpulan, pengolahan,
produksi, dan penyebarluasan informasi mengenai peristiwa yang terjadi di dalam
5 Hafied cangara, Perencanaan Strategi Komunikasi, 42.
6 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, 214-215.
22
ataupun di luar lingkungan suatu masyarakat. Upaya ini selanjutnya diarahkan pada
tujuan untuk mengendalikan hal-hal yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Misalnya, mencegah keresahan, memelihara ketertiban dan keamanan.
Fungsi korelasi menunjuk pada upaya memberikan interpretasi atau
penafsiran informasi mengenai peristiwa yang terjadi. Atas dasar interpretasi
informasi ini diharapkan berbagai kalangan atau bagian masyarakat mempunyai
pemahaman, tindakan atau reaksi yang sama atas peristiwa yang terjadi. Dengan
begitu, fungsi korelasi ini komunikasi diarahkan pada upaya pencapaian consensus.7
Fungsi lain dari komunikasi yaitu apabila komunikasi dipandang dari arti
yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi juga
sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide
maka fungsinya dalam setiap system sosial sebagai berikut:
a. Informasi: Yaitu kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan
pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi
diluar dirinya, apakah itu dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional.
b. Sosialisasi: Yaitu menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagiaman
orang bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang ada serta bertindak sebagai anggota
masyarakat yang efektif.
c. Motivasi: Yaitu mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui
apa yang mereka baca, lihat dan dengar lewat media massa.
7 Ibid., 215.
23
d. Bahan diskusi: Menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai
persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut
orang banyak.
e. Pendidikan: Yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara
luas , baik untuk pendidikan formal disekolah maupun diluar sekolah.
f. Memajukan kebudayaan: Media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan
melalui pemikiran program siaran radio dan televisi, atraukah bahan cetak seperti
buku dan penerbitan-penerbitan lainnya. Pertukaran ini akan memungkinkan
peningkatan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masing-
masing negara, serta mempertinggi kerja sama hubugan antar negara.
g. Hiburan: Sifat estetika dituangkan dalam bentuk lagu, lirik dan bunyi maupun
gambar dan bahasa akan membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti
halnya kebutuhan pokok lainnya.
h. Integrasi: Yakni komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk
menjembatani perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh
persatuan bangsa.8
5. Tujuan Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu melakukan interaksi sosial
dengan masyarakat. Oleh karena itu, manusia disebut makhluk sosial yang
bermasyarakat dan berbudaya. Intensitas interaksi sosialtidak dapat dilepaskan dari
8 Hafied Cangara, Pengantar ilmu Komunikasi, 70-71.
24
ketergantungan manusia yang saling memberi dan menerima informasi. Disinalah
ilmu komunikasi menemukan momentumnya, yaitu bertujuan sebagai berikut:
a. Informasi yang disampaikan dapat dipahami orang lain. Suryanto mengutip dari
Dedy Mulyana mengatakan komunikator yang baik dapat menjelaskan pada
komunikan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan
mengikuti hal-hal yang dimaksudkan.
b. Memahami orang lain. Komunikator harus mengerti aspirasi masyarakat tentang
hal-hal yang diinginkan, tidak menginginkan kemauannya.
c. Agar suatu gagasan dapat diterima orang lain dengan baik, komunikator harus
berusaha menerima gagasan orang lain dengan pendekatan yang persuasif, bukan
memaksakan kehendak.
d. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu, dengan kegiatan yang
mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu yang dilakukan dengan cara yang
baik.
Dengan demikian, secara singkat dapat dijelaskan bahwa komunikasi
bertujuan mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan. Setiap
mengadakan suatu komunikasi, komunkator perlu mempertanyakan tujuannya. Dalam
suatu organisasi komunikasi memiliki tujuan-tujuan tertentu agar tepat pada
sasarannya. Suryanto dalam bukunya mengutip dari Mudjito (dalam Riyono Pratikto)
menyimpulkan bahwa komunikasi dalam organisiasi bertujuan memberikan pengaruh
kepada seluruh anggota organisasi agar secara bersama-sama berusaha mencapai
25
tujuan organisasi. Di samping itu, komunikasi juga mengintegrasikan fungsi-fungsi
manajemen (POAC). Artinya, dengan komunikasi organisasi dapat:
a. Menyebarluaskan tujuan organisasi
b. Mengembangkan rencana untuk mencapai tujuan organisasi
c. Mengorganisasikan sumber-sumber lain agar dapat dimanfaatkan
d. Memilih dan menghargai anggota organisasi yang baik
e. Memimpin, memotivasi, dan meciptakan iklim atau suasana dalam organisasi
sehingga para anggota bersedia berpartisipasi semaksimal mungkin
f. Mengontrol perilaku para anggota organisasi.9
B. Pengertian Strategi dalam Komunikasi
Kata strategi berasal dari Bahasa Yunani klasik yaitu “stratos” yang artinya
tentara dan kata “again’ yang berarti memimpin. Dengan demikian, strategi
dimaksudkan adalah memimppin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya
pemimpin tentara pada tangkat atas. Jadi, strategi adalah konsep militer yang bisa
diartikan sebagai seni perang para jendral ( the art of general ), atau suatu rancangan
yang terbaik untuk memenangkan peperangan. Dalam strategi ada prinsip yang harus
dicamkan, yakni “Tidak ada sesatu yang berarti dari segalanya, kecuali mengetahu
apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mereka mengerjakannya”.10
Hafied Cangra mengutip dari Karrvon Clausewitz seorang pensiuanan
jenderal Prusia dalam bukunya On War mengatakan bahwa strategi adalah “Suatu
9 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunkasi, 27-28. 10 Abu Ahmad, et al., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), 11.
26
seni menggunakan sarana pertempuran untuk mencapai tujuan perang”. Marthin –
Anderson merumuskan “Strategi adalah seni dimana melibatkan kemampuan
intelegensi atau pikiran untuk membawa semua sumber daya yang tersedia dalam
mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien.11
Secara umum pengertian strategi merupakan suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam menetapkan strategi,
harus didahului oleh analisis kekuatan lawan yang meliputi jumlah personal,
kekuatan, dan persenjataan, kondisi lapangan, posisi musuh dan lain-lain.12
Hafied Cangara mengutip dari Rogers memberi batasan mengenai pengertian
strategi komunikasi yaitu strategi komunikasi sebagai suatu rancangan yang dibuat
untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer
ide-ide baru. Seorang pakar perencanaan komunikasi Middleton membuat definisi
dengan menyatakan “Strategi Komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua
elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai
pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang
optimal”.13
Strategi komunikasi menurut Effendy Uchjana merupakan pencampuran
antara perencanaan komunikasi (communicaticon planning) dengan manajemen
komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana
11 Hafied Cangara, Perencanaa Strategi Komunikasi, 64. 12
Abu Ahmad, Strategi Belajar Mengajar, 11. 13
Hafied Cangara, Perencanaan Strategi Komunikasi, 64.
27
operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa
berbeda-beda tergantung pada suatu situasi dan kondisi.14
C. Perencanaan Strategi Komunikasi
Perencanaan strategi selalu dimulai dengan penentuan misi organisasi,
dimana misi adalah suatu tujuan jangka panjang kemana organisasi akan mengarah.
Pembuatan rencana strategi akan melibatkan banyak orang dalam organisasi karena,
perencanaan seperti ini berbicara tentang seluruh organisasi baik dari pimpinan
hingga bawahan, dari fungsi pemasaran, produksi,dan dari masa kini hingga masa
depan. Akibatnya keterlibatan banyak orang sangat diharapkan.
Proses pembuatan rencana strategi biasanya dimulai dengan melakukan apa
yang dikenal dengan nama me-review keberadaan organisasi. Dalam tahap ini apa
yang telah dilakukan oleh organisasi selama ini akan dianalisis apakah sudah baik apa
masih ada kelemahan. Semua itu akan dicatat dan dikelompokkan menjadi bagian-
bagian yang nantinya hasil pengelompokan ini akan digunakan sebagai dasar untuk
membuat rencana ke depan.
Tahap selanjutnya adalah me-review misi dan goal yang dimiliki. Apabila
belum memiliki misi dan goal maka harus dibuat. Review misi dan goal yang harus
digunakan untuk melihat apakah masih dapat digunakan untuk masa depan atau
tidak.. Misi organisasi biasanya cenderung tetap. Kalaupun akan diganti maka yang
diganti hanya editorial nya saja. Biasanya misi diganti jika misi tersebut sudah
14
Onong Effendy Uchjana, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi ( Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2003), 45-56.
28
tercapai, kemudian pihak organisasi mengganti misi tersebut. Khusus untuk strategi
public relation maka ada beberapa acuan yang dapat dikembangkan, pertama
penentuan siapa yang akan dilayani dan mengapa organisasi penting untuk
menentukan mengapa target audien ini begitu penting untuk dilayani. Kedua apa kata
penelitian. Hal ini penting untuk menentukan dan menampilkan hasil penelitian
tentang apa komentar audien tentang organisasi. Ketiga tentukan sasaran public
relation. Keempat, membuat perencanaan tentang aksi apakah yang akan dilakukan.
Dalam pembentukan suatu strategi, diperlukan beberapa cara agar suatu
starategi tersebut tepat pada sasaran. Tidak terkecuali dalam pembentukan strategi
komunikasi humas di suatu lembaga, baik itu swasta atau pemerintahan.15
Tahapan strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan
komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hafied Cangara dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan dan Strategi
Komunikasi” menyebutkan tahapan perencanaan komunikasi meliputi lima tahapan,
yaitu:
1. Penelitian
Sebuah organisasi atau lembaga memerlukan tenaga spesialis yang berfungsi
untuk menangani masalah-masalah komunikasi seperti keperluan pencitraan, atau-
atau kegiatan kerjasam dengan pemangku kepentingan lainnya. Dalam tahapan
penelitian ini dimaksudkan untuk menegtahui problematic yang dihadapi lembaga.
15
John P. Simanjuntak dkk, Public Relations Dilengkapi 7 Kasus Dan Alamat-Alamat Situs
Web Penting Bagi Public Relations (Yogyakarta: Graha Ilmu 2003) 80-83.
29
Dalam tahapan ini penelitian dapat diartikan juga sebagai tahapan dalam
menemukan fakta. Tahapan ini bertujuan untuk mencari fakta atau permasalahan
yang terjadi untuk dijadikan bahan membuat rumusan strategi komunikasi yang akan
dilakukan oleh lembaga atau organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Perencanaan
Perencanaan sama dengan perumusan, yaitu proses penyusunan langkah-
langkah kedepan yang dimaksudkan untuk menetapkan tujuan strategis, serta
merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, tahap ini
diperlukan strategi tentang pemilihan atau penentuan sumber (komunikator), pesan,
media, sasaran, dan efek yang diharapkan. Sumber disini adalah individu atau
lembaga yang bersifat sebagai pemberi pesan yang berupa informas atau penyuluhan.
Selanjutnya adalah media adalah perantara yang digunakan oleh sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada sasaran yang ingin dituju, yaitu komunikannya.
Sasaran dari tahap ini berupa masyarakat luas atau kelompok tertentu, dengan tujuan
memperoleh efek yang diharapkan.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah tindakan yang diambil dalam rangka implementasi
rumusan startegi yang telah dibuat. Tahap perencanaan dalam sebuah lembaga berarti
pengorganisasian seluruh divisi-divisi di perusahaan tersebut untuk menjalankan
rumusan yang telah disepakati. Tahap pelaksanaan bisa dalam bentuk tayangan
televisi, wawancara di radio, pemasangan iklan di surat kabar dan lain sebagainya.
30
Inti dari tahap pelaksanaan ini yaitu untuk menyebarluaskan informasi kepada
khalayak untuk mencapai sebuah tujuan.
4. Pengukuran atau Evaluasi
Pengukuran atau evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari
kegiatan yang telah dilakukan, apakah kinerja sesungguhnya sesuai dengan kinerja
yang diharapkan. Seperti apakah media yang digunakan efektif untuk digunakan
sebagai implementasi strategi tersebut, apakah tujuan strateginya tercapai, apakah
pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerima pesan, dan tindakan apa
yang dilakukan khalayak setelah menerima pesan tersebut. Tahap ini sangat
penting dilakukan karena bila strategi itu sendiri berhasil berjalan dengan baik,
maka strategi itu dapat digunakan pada masalah-masalah berikutnya.
5. Pelaporan
Pelaporan adalah tindakan terakhir dari kegiatan strategi komunikasi yang
telah dilaksanakan. Laporan sebaiknya dibuat secara tertulis kepada pimpinan
kegiatan untuk dijadikan bahan kegiatan. Jika dalam pelaporan itu mendapatkan
hasil postif dan berhasil, maka bisa dijadikan sebagai landasan untuk program
selanjutnya. Tapi jika dalam program itu ditemukan hal-hal yang kurang
sempurna, maka temuan tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
merevisi program yang akan dilakukan. 16
16
Hafied Cangara, Perencanaan Strategi Komunikasi, 72-73.
31
D. Pengertian Humas Pemerintahan
Definisi humas atau public relations menurut Frank Jefkin yang dikutip oleh
Edy Sahputra dan Faulina bahwa Public Relations adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam atau ke luar, antara suatu
organisasi atau lembaga dengan segenap khalayaknya dalam rangka mecapai tujuan-
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.17
Dalam dunia pemerintahan Public Relation lebih sering disebut dengan kata
Humas. Bahkan organisasi yang membawahi humas pemerintahan Indonesia
dinamakan Bakohumas. Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas hubungan
masyarakat yang terdapat di instansi pemerintahan dengan non pemerintahan adalah
tidak adanya unsur komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang
sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Di humas pemerintahan
lebih menekankan dalam pelayanan publik demi meningkatkan pelayanan umum agar
lebih baik.
Melalui humas pemerintahan, program kerja pemerintah dapat terealisasikan
dengan baik. Humas pemerintah memberikan informasi kepada masyarakat dan
memberikan pelayanan terkait program kerja dan tugas pemerintah.
1. Tugas Humas Pemerintahan
Pengertian tentang tugas, terkait dengan segala sesuatu yang wajib
dilaksanakan sehubungan dengan struktur dan fungsi humas atau public relation
17
Syahputra Edy & Faulina, Profesional Public Relations (Medan: USU Press, 2011), 3.
32
dalam suatu organisasi, institusi atau perusahaan. Dengan mengacu pada konsep
tersebut, tugas dari seorang humas atau public relation dalam organisasi atau
kembaga yang terkait erat dengan tujuan dan fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Tugas strategi adalah keikutsertaannya dalam proses pengambilan keputusan atau
ikut menjadi perangkat dalam proses pengambilan keputusan. Tugas ini hanya
dilakukan jika seorang humas dalam suatu organisasi berada pada jajaran elit
organisasi. Tugas strategis ain adalah memberikan masukan-masukan, nasihat,
pertimbangan, dan saran-saran pada atasan di lembaga atau organisasi tersebut,
yang menyangkut langkah-langkah komunikasi dalam menagani masalah public
opinion.
b. Tugas taktis seorang humas atau public relaiton terkait dengan hal-hal yang
menyangkut ekistensinya sebagai lembaga komunikasi dalam organisasi. Tugas ini
menyangkut tahap persiapan (fact finding), perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (aplicating), dan penilaian
(evaluating) yang harus dicapai. 18
2. Fungsi Humas Pemerintahan
Fungsi humas dalam dunia pemerintahan menurut Rosaddy Ruslan adalah
sebagai berikut:
18 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunkasi, 428.
33
a. Mengamankan kebijakan pemerintah
b. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan dan
program kerja dari pemerintah kepada masyarakat.
c. Menjadi komunikator sekaligus sebagi moderator yang proaktif dalam
menjembatani instansi pemerintah dan menampung aspirasi, serta memperhatikan
keinginan dari masyarakat.
d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi
mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik
jangkan panjang atau jangka pendek. 19
E. Pengertian Media Sosial
Media sosial menurut Ron Jones yang dikutip oleh Adelia Masrifah Cahyani
dalam skripsinya menjelaskan bahwa, media sosial merupakan kategori atau jenis
media online dimana orang-orang berbicara, berbagi, berjejaring dan ditandai dengan
aktivitas online. Sebagian besar media sosial mendorong seseorang untuk berdiskusi,
memberikan umpan balik, voting, komentar dan saling berbagi informasi sesuai
dengan minatnya masing-masing. Media sosial merupakan media yang digunakan
untuk proses percakapan yang tidak hanya berlangsung dua arah, lebih dari broadcast
satu arah seperti media tradisional, media sosial memiliki keunikan tersendiri yaitu
dengan adanya ide tetap terhubung dengan site, sumber dan orang-orang lainnya.20
19
Rosady Ruslan , SH, MM, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi
dan Aplikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 345. 20 Adelia masrifah Cahyani, Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya Melalui
Media Sosial” 39.
34
Saat ini sudah banyak media sosial yang dapat kita temui saat kita membuka
internet. Untuk hal ini kita perlu mengetahui macam-macam media sosial yang sesuai
dengan tujuan kita. Ron Jones mengklasifikasikan jenis media sosial sebagai berikut:
1. Social sharing ( Flickr, Snapfish, YouTube, dan Jumpcut).
Di dalam social sharing ini kita dapa membuat, meng-upload dan
membagikan video serta foto dengan yang lain.
2. Social networks ( Facebook, Linkedln, MySpace, Instagram dan Twitter)
Pada jejaring sosial ini, kita dapat menemukan dan terhubung dengan orang
lain. Saat terhubung dengan orang lain, kita dapat terus mengikuti dan melihat
aktivitas nya serta dapat mendapatkan informasi dari yang bersangkutan lewat
postingan nya.21
21 Ibid., 40.
35
35
BAB III
PENYAJIAN DATA
A. Profil Data
a. Sejarah Singkat Kota Madiun
Berdirinya Pemerintah Kota Madiun dapat dipelajari dari sisa peninggalan
sejarah, baik berupa barang, adat istiadat maupun lembaga-lembaga. Di wilayah Kota
Madiun terdapat 2 (dua) kelurahan yang dahulu kala pada masa Pemerintahan
Kesultanan Mataram kedua kelurahan tersebut berstatus tanah pardikan yang bebas
mengurus rumah tangganya sendiri, yaitu tanah pardikan Taman dan Kuncen.
Jauh sebelumnya, pada masa akhir pemerintah Majapahit di wilayah Madiun
selatan terdapat kerajaan / pemerintahan Gagelang yang didirikan oleh Adipati Gugur
Putra Brawijaya terakhir.
Selanjutnya dengan pertimbangan geografis, dan ekonomis pusat
pemerintahan bergeser ke utara di pinggir Bengawan Madiun, yang dinamakan Kutho
Miring di wilayah kelurahan Demangan sekarang dan kemudian pindah lagi ke
komplek Rumah Dinas Bupati Madiun sekarang ini.
Pada masa pemerintahan Kutho Miring tersebut, di wilayah kabupaten Sawo
Ponorogo terdapat pemberontakan kepada kerajaan Mataram. Akhirnya Bupati
Madiun yang merupakan Bupati Mancanegara timur (dengan gelar Ronggo) yang
wilayah kerjanya juga meliputi daerah Sawo Ponorogo, diberi tugas untuk
memadamkan pemberontakan tersebut.
36
Pada masa kepemimpinan Ronggo ke II yang bergelar Ronggo Prawirodirdjo
inilah, lahir pahlawan Nasional Putra Madiun yang bertugas sebagai Senopati Perang,
Pangeran Diponegoro yang bernama Ali Basah Sentot Prawirodirdjo.
Sebelum meletus perang Diponegoro, Madiun belum pernah dijamah oleh
orang-orang Belanda atau Eropa lainnya. Dengan berakhirnya perang Diponegoro,
Belanda menjadi tahu potensi daerah Madiun dan terhitung mulai tanggal 1 Januari
1832 Madiun secara resmi dikuasai oleh Pemerintahan Hindia Belanda dan
dibentuklah suatu tatanan Pemerintahan yang berstatus Karesidenan dengan ibukota
di Desa Kartoharjo (tempat istana Patih Kartoharjo) yang berdekatan dengan istana
Kabupaten Madiun di Desa Pangongangan.
Sejak saat itu mulailah berdatangan bangsa Belanda dan Eropa lain yang
berprofesi dalam bidang perkebunan dan perindustrian yang akhirnya muncul
berbagai perkebunan teh di Jamus dan Dungus, kopi di Kandangan dan tembakau di
Pilangkenceng dan lain-lain dan mereka bermukim di dalam kota disekitar Istana
Residen Madiun.
Semua warga Belanda dan Eropa yang bermukim di kota Madiun, karena
statusnya yang merasa superior berusaha untuk melaksanakan segregasi (pemisahan)
sosial, berdasarkan perundang-undangan Inland-sche Gementee Ordonantie, oleh
departemen Binnen-landsch, dibentuk Staads Gementee Madiun atau Kota Praja
37
Madiun berdasarkan peraturan Pemerintahan Hindia Belanda pada tanggal 20 Juni
1918 dengan berdasarkan Staatsblaad tahun 1918 nomor 326.1
b. Visi Misi Kota Madiun
Visi :
“Terwujudnya Pemerintahan Bersih Berwibawa Menuju masyarakat Sejahtera”
Misi :
1) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Madiun,
2) Mewujudkan pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
3) Meningkatkan pembangunan berbasis pada partisipasi masyarakat Kota Madiun
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.
4) Mewujudkan kemandirian ekonomi dan meratakan tingkat kesejahteraan masyarakat
Kota Madiun.
5) Mewujudkan keterbukaan informasi publik sebagai kontrol kinerja dan akuntabilitas
terhadap pemerintah2.
c. Profil PPID Kota Madiun
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen yang selanjutnya disingkat PPID
adalah pejabat yang bertanggung jawab dalam pengumpulan, dokumentasi,
penyimpanan, pemeliharaan, penyediaan, distribusi, dan pelayanan informasi dan
1 https://madiunkota.go.id/sejarah-kota-madiun/ diakses pada 03 Agustus 2020 09.30 WIB
2 https://madiunkota.go.id/visi-misi/ diakses pada 03 Agustus 2020 09.30 WIB
38
dokumentasi di Lingkungan Pemerintahan Daerah, yang terdiri dari PPID Utama dan
PPID Pembantu.
PPID ditujukan sebagai bentuk upaya pemerintah memberikan keterbukaan
informasi publik. Dimana keterbukaan informasi publik tersebut sebagai sarana
mengoptimalkan pengawasan publik dalam penyelenggaraan negara dan badan publik
lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik sebagaimana
diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
Selain itu sesuai dengan keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor 117 Tahun 2010 tentang Organisasi Pengelola Informasi dan Dokumentasi,
dimana salah satunya adalah tugas dari PPID. Terkait dengan tugas tersebut, PPID
menerapkan standar layanan inforasi di lingkungan Pemerintah Kota Madiun dalam
rangka penyelenggaraan pelayanan publik dengan menyediakan sarana dan prasarana
fasilitas berupa desk layanan informasi, fasilitas pendukung seperti akses internet
gratis, petugas pelaksana layanan informasi, instrumen transaksi, produk pelayanan,
serta menetapkan waktu layanan informasi.
Dasar Hukum dibentuknya PPID Kota Madiun adalah :
1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi.
2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
3) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
39
4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
5) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pengelolahan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pengelolahan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Kementerian Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah.
8) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan
Informasi Publik
9) Peraturan Walikota Madiun Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan
Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Madiun3.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah melakukan peneltian di lapangan, mulai dari mengurus perizinan
kepada dinas-dinas terkait, dan melakukan konfirmasi dengan para informan,
kemudian peneliti menyiapkan hal-hal terkait dengan proses observasi dan
wawancara. Setelah melakukan persiapan-persiapan tersebut, peneliti datang di lokasi
3 https://madiunkota.go.id/2017/10/05/peraturan-walikota-madiun-nomor-20-tahun-2017-
tentang-pedoman-pengelolaan-pelayanan-informasi-dan-dokumentasi-pemerintah-kota-madiun/
diakses pada 03 Agustus 2020 09.30 WIB
40
penelitian guna melihat langsung bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh
Humas Pemkot Madiun melalui media sosial untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Dan juga peneliti menggunakan dokumen-dokumen sebagai data tambahan untuk
penelitian ini.
Berbagai tahap penelitian dilakukan oleh peneliti guna menemukan data
yang valid. Salah satu hal yang penting adalah kegiatan pengumpulan data, yaitu
menjelaskan data yang diperoleh. Data dan fakta yang diperoleh kemudian diolah dan
ditarik kedalam bentuk pernyataan yang bersifat umum agar mudah dipahami. Karena
itu, peneliti harus memahami berbagai hal yang berkaitan tentang pengumpulan data,
terutama jenis penlitian yang digunakan.
Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Komunikasi Informasi dan
Dokumentasi Kota Madiun. Penelitian di mulai dari tanggal 2 Agustus 2020 sampai
dengan 20 Agustus 2020. Peneliti memperoleh data terkait penelitian langsung dari
pegawai di kantor tersebut.
1. Strategi Komunikasi Humas Pemkot Madiun Melalui Media Sosial
Humas Pemerintah Kota Madiun melalui Pejabat Pengelola Informasi
Dokumentasi di Dinas Kominfo Kota Madiun terus berupaya dalam pembentukan
dan pembangunan Kota Madiun agar lebih semakin maju dan dikenal di masyrakat
luas. Humas Kota Madiun menggunakan strategi komunikasi agar instansi
Pemerintah Kota Madiun dapat dipercaya dan disukai oleh masyarakat. Dalam hal itu,
melalui media yang dimiliki, Humas Pemerintah Kota Madiun terus berupaya untuk
41
mengembangkan dan mengelola agar citra yang baik selalu melekat pada Pemerintah
Kota Madiun. Sesuai dengan visi misi instansi yaitu ”Terwujudnya Pemerintahan
Bersih Berwibawa Menuju Masyarakat Sejahtera”.
Seiring berkembangnya teknologi dan media sosial yang mudah kita akses
dan kita temui, seorang Humas harus jeli dalam mengidentifikasi media sosial apa
yang paling efektif digunakan sebagai media komunikasi antara lembaga dan publik.
Penggunaan media sosial yang tepat dapat meningkatkan citra dan reputasi suatu
lembaga tersebut, akan tetapi kesalahan dalam penggunaan media sosial juga dapat
berdampak buruk kepada lembaga itu sendiri. Oleh karena itu dalam menggunakn
media sosial harus disertai dengan kemampuan yang baik dalam hal pengelolaan
konten dan strategi kehumasan.
Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Humas Pemkot Madiun
dalam mensosialisasikan program kerja pemerintah melalui media sosial, peneliti
akan memaparkan data yang peneliti temukan di lapangan sebagai berikut:
a) Aktivitas Humas Pemkot Madiun dalam menyampaikan informasi
Sebelum menyampaikan informasi, seorang komunikator harus memahami
proses komunikasi. Seorang komunikator, pastinya perlu menyusun pesan dengan
baik agar suatu proses komunikasi itu sendiri dapat berjalan dengan lancar. Dalam
menyampaikan suatu informasi yang berkaitan dengan program kerja pemerintah,
Humas Pemerintah Kota Madiun sebagai seorang komunikator atau perwakilan
lembaga juga perlu memilah dan menentukan pesan seperti apa yang nantinya akan
disampaikan kepada masyrakat melalui media sosial.
42
Saat melakukan wawancara, ketika peneliti bertanya kepada informan
tentang bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh humas pemkot Madiun
dan apa saja tugas nya dalam menyampaikan infromasi kepada masyarakat, Ifa selaku
admin dari facebook humas pemkot mengatakan bahwa pemerintah Kota Madiun kini
sedang aktif melakukan kegiatan komunikasi kepada masyarakat melalui media sosial
dan juga membangun hubungan baik dengan masyarakat, serta membangun citra
baik.
“Saat ini kita (pemerintah Kota Madiun) selalu aktif memberikan dan
menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media sosial, hal itu bisa
dilihat dari akun-akun media sosial milik pemerintah Kota Madiun, yaitu
facebook, Instagram dan Twitter, dan kami sebagai Humas Pemkot Madiun,
kami juga selalu menjadi penghubung antara pemerintah dengan masyarakat
dan juga membangun citra positif untuk Pemerintah Kota Madiun.”4
Hal serupa juga dikatan oleh Hendry yang merupakan admin dari instagram
dan twitter pemerintah Kota Madiun, ia menjelaskan bahwa kami harus mengikuti
perkembangan teknologi untuk saat ini, agar semua kalangan mengetahui apa yang
terjadi dan apa yang dilakukan oleh pemerintah Kota Madiun.
“Teknologi kan saat ini terus berkembang, jadi kami tidak ingin ketinggalan
perihal itu, agar semua kalangan dapat mengetahui tentang kami, dan apa
yang kami lakukan itu sampai kepada masyarakat luas, jadi kami
menggunakan media sosial untuk menyampaikan program kerja pemerintah
melalui media sosial”5
4 Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
02/W/10/VIII/2020 5 Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/12/VIII/2020
43
Kemudian peneliti juga bertanya perihal mengapa memilih media sosial sebagai
media komunikasi untuk menyampaikan infromasi kepada masyarakat, Ifa
mengatakan bahwa, media sosial merupakan media yang tepat sebagai alat untuk bisa
lebih dekat dengan masyarakat.
“Media sosial memang menjadi tren untuk saat ini, jadi kami menggunakan
ini sebagai alat untuk bisa lebih dekat dengan masyarakat, lewat media sosial
juga, kami lebih mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat”6
Selain itu, pemerintah Kota Madiun saat ini lagi gencar-gencar nya membangun
sebuah branding Kota Madiun yang baru, yaitu Madiun Kota Pesilat, hal itu
disampaikan juga oleh Ibu Lelly selaku Kasi pengelolaan komunikasi publik.
“Pemerintah Kota Madiun saat ini lagi gencar membangun branding Kota
yang baru ya Mas, yaitu Madiun Kota Pesilat, untuk diketahui hal itu
merupakan juga salah satu program kerja kami, jadi melalui media sosial ini
kami ingin memberi tahu kepada masyarakat, bahwa Kota Madiun merupakan
Kota Pesilat”7
Bukan hanya soal branding Kota Madiun, dalam media sosial kami, kami juga
selalu meng update, kegiatan dari Bapak Walikota dan juga apa yang menjadi
program kerja pemerintah, tambah Ibu Lely.
“Sebenernya kami bukan hanya menggunakan media sosial untuk
menyampaikan program kerja kami Mas, ada TV Radio dan lain-lain, akan
tetapi, media sosial kan lebih efektif ya mas untuk saat ini, soalnya kapan pun
dan dimanapun kita bisa mengakses apa yang kita inginkan, dan juga semua
kalangan kan menggunakan, jadi media sosial adalah media yang efektif bagi
kami untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan pemerintah Kota Madiun”8
6 Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
02/W/10/VIII/2020 7 Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
01/W/10/VIII/2020 8 Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
01/W/10/VIII/2020
44
Sebagai OPD yang bertugas sebagai penghubung antara lembaga dengan
masyarakat, Humas Pemkot Madiun melakukan berbagai upaya agar pesan mereka
benar-benar tersampaikan kepada masyarakat, sehingga sebelum menyampaikan
informasi tersebut, seorang humas harus bekerja sama dengan tim nya agar pesan itu
benar-benar maksimal untuk disampaikan.
b) Pengelolaan Pesan Melalui Media Sosial Oleh Humas Pemkot Madiun
Seorang humas dan tim nya di suatu lembaga tertentu, pastinya memiliki
strategi dan perencanaan khusus dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Begitupun yang dilakukan oleh Humas dari Pemerintahan Kota Madiun, Humas
Pemkot Madiun memiliki perencanaan khusus dalam menyampaikan informasi
kepada masyarakat. Saat peniliti bertanya apa saja perencanaan terkait
penyampaian informasi kepada masyarakat, Agik Nur Cahyo sebagai tim redaktur
dari Humas Pemkot Madiun menjelaskan bahwa pihaknya selalu membuat berita
terkait program kerja pemerintah Kota Madiun dengan semaksimal mungkin, agar
semua masyarakat bisa memahami isi dari berita tersebut.
“Kami setiap hari ada jadwal untuk mengikuti kegiatan dari Bapak Walikota
Mas, jadi dalam kegiatan tersebut, kami terjun langsung untuk mencari berita
dari kegiatan Walikota itu, dan kami terbagi dalam beberapa tim, ada yang
pagi, siang dan sore, agar kami lebih maksimal dalam pembuatan berita atau
informasi tersebut. Bayangkan saja kalau kami tidak terjadwal, pasti kami
sudah keteteran, dalam jadwal tersebut, kami bergantian dalam pembuatan
berita nya mas, jadi kami bisa lebih fokus” 9
9 Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
04/W/12/VIII/2020
45
Ifa juga menyampaikan bahwa pihak Pemkot selalu memperhatikan apa yang
diinginkan oleh masyarakat, menurutnya, dengan begitu pesan terkait program kerja
Pemerintahan dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat, dan hal tersebut juga
termasuk salah satu perencanaan mereka sebelum menyampaikan pesan lewat media
sosial.
“Jadi kami punya layanan khusus juga Mas, untuk keluhan dari masyarakat,
selain itu kami juga aktif membalas komen dari netizen di akun facebook
kami, jadi sebelum menyampaikan informasi tersebut ke publik kami selalu
belajar dari yang lalu, karena hal itu juga salah satu strategi dan perencanaan
kami agar pesan atau informasi itu sendiri dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat”10
Media sosial merupakan alat komunikasi atau media komunikasi yang sangat
efektif pada saat ini untuk menyampaikan suatu informasi kepada khalayak. Tidak
bisa dipungkiri, bahwa saat ini hampir semua kalangan mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa punya akun media sosial, mulai dari facebook twitter dan Instagram.
Hal ini juga yang di gunakan dengan baik oleh Humas Pemerintah Kota Madiun
untuk menyampaikan program kerja pemerintah. Saat ditanya bagaimana pengelolaan
pesan atau berita yang akan disampaikan melalui media sosial, Hendry selaku admin
Instagram dan Twitter Pemkot Madiun menjelaskan bahwa pihaknya selalu
merapatkan dahulu dengan tim nya.
“Untuk pengelolaan pesan atau konten, kami selalu merapatkannya terlebih
dahulu dengan tim, dan memeriksa nya agar tidak terjadi typografi atau
kesalahan pada foto yang akan kita upload”11
10
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
02/W/10/VIII/2020 11
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/12/VIII/2020
46
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Agik selaku redaktur dari tim humas
Pemkot Madiun, menurutnya setelah memperoleh konten yang akan di upload di
media sosial, pihaknya selalu berkoordinasi dengan seluruh tim terlebih dahulu.
“Jadi gini Mas, ketika kami mendapatkan jadwal untuk mengikuti kegiatan
Pak Walikota, kami memilih foto dari tim fotografi, kemudian kami membuat
caption yang sesuai dengan isi fotonya, kemudian kami share di grup kami,
untuk dikoreksi bersama”12
Kemudian peniliti bertanya, hal apa yang menjadi fokus dari isi konten di
media sosial Pemkot Madiun. Informan Ifa menjelaskan sebagai berikut ini.
“Di semua media sosial kami, kami selalu update tentang kegiatan
pemerintahan Mas. Bisa dilihat dari media sosial kami, hampir seluruhnya
berisi tentang program kerja pemerintah, karena hal itu yang menjadi fokus
kami agar masyarakat bisa tau apa saja yang kami kerjakan dan programkan
Mas”13
Lalu setelah dijelaskan mengenai fokus dari media sosial milik Pemkot Madiun,
peniliti bertanya, dalam penyampain pesan tersebut, bahasa apa yang digunakan agar
semua masyarakat bisa memahami dari pesan yang disampaikan tersebut. Menurut Ifa
pihaknya tetap menggunakan bahasa jurnalistik dengan kaidah-kaidahnya, akan tetapi
mereka menggunakan bahasa yang lebih luwes lagi agar mudah dipahami semua
kalangan.
“Kami tetap menggunakan bahasa jurnalistik dan kaidahnya Mas, yang
5W+1H juga selalu kami pakai, karena bagaimana puu juga itu menjadi kunci
dari suatu berita. Dalam caption (berita) kami, baik itu di instagaram,
facebook atau twitter, kami menggunakan bahasa jurnalistik yang mudah
12
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
04/W/12/VIII/2020 13
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
02/W/10/VIII/2020
47
dipahami oleh semua kalangan Mas, karena kan ini media sosial ya, bukan
media cetak, jadi kita harus lebih luwes lagi dalam mengolahnya agar mudah
dipahami.”14
Hal serupa juga disampaikan oleh Agik, menurut nya penggunakan bahasa yang
terlalu kaku, dirasa kurang efektif karena media yang dipakai adalah media sosial.
“Kami tidak serta merta membuat dengan bahasa yang pure jurnalistik Mas,
nanti takutnya malah banyak yang kurang paham, jadi kami mencampurkan
antara bahasa jurnalistik dengan bahasa indonesia yang biasa kita pakai,
apalagi kan kita di Madiun ya Mas, tidak sehari-hari menggunakan bahasa
Indonesia”15
Berikut peneliti sertakan gambar terkait penyamapaian pesan oleh humas
Pemkot Madiun melalui media sosial.
14
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
02/W/10/VIII/2020 15
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
04/W/12/VIII/2020
48
Gambar 3.1 Screenshot penyampaian pesan melalui facebook
49
Gambar 3.2 Screenshot penyampaian pesan melalui twitter
50
Gambar 3.3 Penyampaian pesan melalui Instagram
51
c) Penggunaan Media Sosial Facebook, Instagram dan Twitter
Dalam menggunakan media sosial ini, Humas Pemkot Madiun mempunyai
tujuan yaitu untuk menjalin hubungan dengan baik dan lebih dekat dengan khalayak
dengan cara yang lebih mudah dan efektif. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu
Lely selaku Kasi bidang komunikasi publik berikut ini.
“Setiap lembaga Pemerintahan pastinya ingin selalu dekat dengan masyarakat
ya Mas, seperti yang saat ini kami lakukan, yaitu lewat media sosial. Media
sosial ini kami gunakan untuk mensosialisasikan program kerja pemerintah,
himbauan dan juga pengumuman terkait kegiatan yang ada di Kota Madiun”16
Dalam menggunakan media sosial tersebut, Humas Pemkot Madiun
menggunakan Facebook, Instagram dan Twitter untuk menyampaikan pesan,
sehingga dalam tiga media sosial tersebut ada segmentasi tersendiri, seperti yang
disampaikan oleh Hendra, admin dari Instagram dan Twitter Pemkot Madiun.
“Di setiap media sosial kami, ada segmentasi tersendiri, seperti halnya di
twitter, itu kami hanya menggunakan beberapa kalimat yang simple dan
efektif tapi juga mudah dipahami, karena kan di twitter tidak bisa membuat
caption yang panjang, beda lagi saat kami membuat pesan lewat Instagram,
kami bisa lebih panjang menyampaikan pesan tersebut, kalau di facebook
kami bisa nge posting dengan video yang cukup panjang, jadi ada pilihan-
pilihan tersendiri dari tiga akun media sosial itu”17
Akun media sosial pemkot Madiun juga melalui proses yang cukup panjang
hingga menjadi seperti ini. Humas Pemkot Madiun melakukan berbagai upaya untuk
hal ini, hingga membuat tim khusus untuk ini. Seperti yang diungkap oleh Agik
redaktur dari Pemkot Madiun.
16
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
01/W/10/VIII/2020 17
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/12/VIII/2020
52
“Untuk media sosial ini, saya melihat bahwa Pemkot Madiun benar-benar
bersungguh-sungguh untuk mengembangkannya Mas, seperti yang bisa
dilihat, kami ada tim segini banyak untuk mengelola media sosial, yang
tujuannya untuk masyarakat Mas tentunya”18
Selain itu, peniliti juga bertanya, apakah pesan yang disampaikan melalui tiga
akun tersebut benar benar sampai ke masyarat atau tidak, Ifa selaku admin Facebook
Pemkot Madiun menjelaskan bahwa selama ini pesan yang kami sampaikan kepada
masyarakat berdampak cukup baik.
“Kami selalu melihat di kolom komentar dan tombol like nya, dengan begitu
kami bisa melihat bahwa ternyata masyarakat itu cukup memperhatikan Mas,
hal itu saya lihat melalui banyak nya komentar di setiap postingan kami”19
Hal terkait juga disampaikan oleh Hendra, admin Instagram dan Twitter
Pemkot Madiun, menurutnya hal itu juga bisa dilihat dari engagement di akun media
sosial milik Pemkot Madiun.
“Dilihat dari engagement nya sih lumayan tinggi ya Mas, itu menandakan
bahawa pesan yang kami sampaikan itu berhasil, kami juga selalu membaca
komen-komen netizen, dan komen nya itu juga cukup kritis”20
Selain itu, peniliti juga bertanya kepada salah satu pengguna media sosial yang
mengikuti akun Instagram milik Pemkot Madiun, peneliti bertanya, seberapa menarik
nya akun tersebut, menurut Tomas akun milik Pemkot Madiun cukup menarik untuk
diikuti.
“Bagi saya, akun Instagram Pemkot Madiun cukup menarik ya Mas, dari situ
saya bisa melihat bahwa pemerintah itu benar-benar bekerja untuk kami,
18
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
04/W/12/VIII/2020 19
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
02/W/10/VIII/2020 20
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/12/VIII/2020
53
mulai dari kegiatan Pak Walikota dan programnya, dan juga terkait
pembangunan Kota Madiun yang sangat bisa dilihat dan dipantau lewat akun
media sosial itu Mas”21
Peneliti juga bertanya terkait pesan yang disampaikan apakah tersampaikan
dengan baik atau tidak, menurut Tomas sejauh ini dirinya mengikuti akun media
sosial milik Pemkot Madiun, dirinya selalu memahami apa yang disampaikan.
“Saya selalu membaca setiap kali akun milik Pemkot Madiun membagikan
postingan ya Mas, menurut saya pesan nya itu mudah dipahami, dan tidak
bertele-tele, jadi saya mengerti dan memahami apa yang disampaikan Mas”22
Hal serupa juga disampaikan oleh Nadia Artarina salah satu pengikut akun
media sosial Pemkot Madiun, menurutnya pesan atau caption nya mudah dipahami
meski menggunakan bahasa jurnalistik.
“Saat saya membaca itu, saya dapat dengan mudah memahami Mas, meski
bahasa nya seperti bahasa jurnalistik, tapi menurut saya pihak pemkot telah
mengelola pesan nya dengan baik, sehingga pesan itu dapat dipahami dengan
mudah dari semua kalangan”23
Media sosial merupakan hal sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat
saat ini. Dengan banyaknya akun media sosial milik pemerintahan, Humas
Pemerintah Kota Madiun ternyata terus berinovasi hingga akun media sosial milik
Pemkot Madiun memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan akun media
sosial milih pemerintah di eks karesidenan Madiun.
21
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
05/W/15/VIII/2020 22
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
05/W/15/VIII/2020 23
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
06/W/15/VIII/2020
54
Menurut Ibu Lely, akun media sosial milik Pemkot Madiun sudah terverifikasi
semua, mulai dari Facebook, Instagram dan Twitter, dan hal itu menjadi keunggulan
tersendiri karena hal itu membuktikkan bahwa akun tersebut memang milik Pemkot
Madiun.
“Kalau keunggulan media sosial milik kami itu salah satunya yaitu semua
akun media sosial milik Pemkot Madiun mulai dari Facebook, Instagram, dan
Twitter itu sudah di verifikasi Mas, sudah mendapatkan centang biru semua,
dan itu kan berarti sudah menjadi akun yang resmi dan dapat dipercaya, dan
itu menjadi keunggulan akun media sosial kami Mas”24
Keunggulan lainnya menurut Hendra, yaitu dari segi penyampaian berita atau
pesan, dalam penyampaian berita itu pihak Pemkot Madiun selalu mengutamakan
berita yang informatif dan positif.
“Kami itu selalu menyampaikan berita yang informatif dan positif Mas, jadi
itu menjadi konsisten kami dari awal, dan kami jadikan keunggulan
tersendiri”25
Berdasarkan pengamatan yang penliti lakukan, akun media sosial milik
pemerintah Kota Madiun memang unggul, dibandingkan akun-akun media sosial lain
milik pemerintah di eks karesidenan Madiun, karena semua akun media sosial milik
Pemkot Madiun sudah mendapatkan lencana biru dari pihak masing-masing media
sosial, karena hal itu bisa untuk menghindari berita hoax, penipuan dan pemalsuan
akun26
. Berikut peniliti sertakan bukti gambarnya.
24
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
01/W/10/VIII/2020 25
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/12/VIII/2020 26
https://www.kominfo.go.id/content/detail/9362/kominfo-ingin-halau-hoax-di-twtter-dengan-
centang-biru/0/sorotan_media diakses pada 12 November 2020 11.25 WIB
55
Gambar 3.4 Profil akun Instagram Pemkot Madiun yang sudah terverifikasi
56
Gambar 3.5 Profil akun Facebook Pemkot Madiun yang sudah terverifikasi
57
Gambar 3.6 Profil akun Twitter Pemkot Madiun yang sudah terverifikasi
Gambar-gambar di atas merupakan bukti bahwa akun media sosial milik
Pemkot Madiun memang sudah terverifikasi. Berikut peniliti juga bandingkan dengan
milik akun pemerintah lain di eks Karesidenan Madiun.
58
Gambar 3.7 Akun media sosial milik Pemerintah di Karesidenan Madiun yang belum terverifikasi
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa akun-akun media sosial milik
Pemkab Madiun dan Pemkab Pacitan yang belum terverifikasi.
59
2. Hambatan dalam Mengelola Media Sosial Sebagai Media Komunikasi
Dalam suatu proses komunikasi, hambatan merupakan hal yang mungkin
saja terjadi, terlebih disini media yang digunakan adalah media sosial yang
melibatkan banyak orang. Menurut Ifa dalam proses komunikasi melalui media
sosial, hambatan dan yang terjadi yaitu terkait dengan waktu karena untuk
menghindari agar suatu pesan atau berita tersebut tidak basi.
“Kendala dan hambatan biasanya sih terkait dengan waktu ya Mas, karena di
sini kan kami tidak 24 jam, dan kami juga harus menghindari agar berita
tersebut tidak basi, jadi waktu nya itu terkadang cukup sempit, karena berita
atau kegiatan yang terjadi di hari itu, harus di upload pada hari itu juga Mas,
entah itu terjadinya siang atau sore bahkan malam”27
Hal lain terkait hambatan juga disampaikan oleh Hendra, menurutnya
pengetahaun yang tidak merata di kalangan masyarakat dan juga budaya membaca
yang kurang merupakan suatu hambatan, karena banyak yang berkomentar yang
terkadang tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan atau apa yang disampaikan.
“Di kolom komentar itu banyak sekali Mas yang berkomentar akan tetapi
tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan, dan terkadang komentar itu
sifatnya menjatuhkan, namun biasa nya kami dibantu oleh beberapa netizen
untuk meluruskannya, akan tetapi memang lebih banyak komentar yang
positif Mas”28
Peneliti kemudian bertanya kepada informan Hendra, bagaimana cara
mengatasi komentar yang menjatuhkan dan pedas itu, Hendra menjelaskan seperti
berikut ini.
27
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
02/W/10/VIII/2020 28
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/10/VIII/2020
60
“Untuk mengatasi komentar-komentar yang semacam itu, kami terbiasa
mengabaikan Mas, karena berita yang kami sampaikan sudah jelas
berdasarkan data dan fakta dan mereka yang berkomentar menjatuhkan itu
biasanya hanya berdasarkan kata nya dan tidak mau membaca berita secara
keseluruhan. Dan hal ini biasanya kami juga di bantu oleh netizen lainnya
yang menyuruh netizen yang berkomentar pedas tadi untuk membaca berita
secara keseluruhan.”29
Terkait dengan hambatan yang lain, seperti pada saat terjun dilapangan dalam
mencari suatu berita, menurut Mas Agik sebagai redaktur ada sedikit hambatan
seperti yang disampaikan seperti berikut
“Pada saat kita akan terjun langsung ke lapangan, kita kan selalu diskusi
terlebih dahulu sama tim. Nah, biasanya hambatan pada saat dilapangan itu
yaitu jarak dan waktu mas. Biasanya jaraknya jauh dan waktu nya singkat,
sedangkan setelah itu biasanya kami langsung pindah ke tempat berikutnya,
belum lagi kalau di luar itu kan hal-hal yang sifatnya spontan kerap terjadi
mas, misalnya tidak ada rencana untuk kunjungan ke suatu tempat, berhubung
rombongan melewati tempat itu jadi kita mampir sekalian kunjungan. Hal-hal
seperti itu sih yang biasanya terjadi, sedangkan kita kan harus cepat-cepat
menyelesaikan berita tersebut dan segera diunggah.”30
Dalam proses pelaksanaan setelah mendapatkan suatu berita, hambatan lain
juga ditemui oleh tim humas Pemkot Madiun, seperti yang dijelaskan oleh Mas Agik,
berikut paparanya.
“Setelah naskah berita itu jadi, kami selalu membagikan naskah berita itu ke
semua tim, termasuk atasan Mas. Jika dirasa masih ada yang kurang tepat
nanti kita koreksi lagi. Nah perbedaan koreksi dari masing-masing individu itu
yang terkadang agak berbeda dan membuat kita bingung mas. Sedangkan
semakin lama koreksi kan berita juga semakin lama ter upload, kami khawatir
berita yang disampaikan itu nanti sudah basi, karena kan pada saat Walikota
29
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/10/VIII/2020 30
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
04/W/12/VIII/2020
61
kunjungan atau ada kegiatan kan pasti ada wartawan lain dari media-media
swasta di Madiun sini.”31
Selain hal-hal diatas, menurut Mas Hendra selaku admin media sosial
Pemkot Madiun, pada saat berita sudah dinaikkan atau diunggah, ada hal yang sedikit
menganggu, seperti yang dijelaskan berikut ini
“Pada saat berita sudah kita unggah di media sosial, biasanya yang sering
kita temui itu adalah ada nya salah kata atau penulisan, kalau dari data kami
jarang salah mas. Dan kesalahan itu pun biasanya yang memprotes adalah
narasumber. Jadi persepsi wartawan dan narasumber berbeda. Misalnya ini
hanya contoh ya dek, UMKM bilang bahan telur, ditulis telur secara umum,
padahal usahanya telur asin yang lumrahnya itu telur bebek, biasanya itu
minta diralat agar lebih jelas. Hal-hal seperti itu kan membuat kami jadi
bekerja dua kali, padahal intinya sama.”32
Dalam menyampaikan pesan melalui media sosial, menurut beberapa
informan yang telah peniliti wawancari terkait hambatan memang tidak terlihat
signifikan dan masih bisa diatasi sampai sejauh ini, sehingga proses komunikasi
melalui media sosial masih bisa berjalan dengan baik.
31
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
04/W/12/VIII/2020 32
Lihat pada Transkrip Wawancara dalam lampiran Penelitian ini, Koding:
03/W/10/VIII/2020
62
Gambar 3.5 screenshot akun media sosial Pemkot Madiun
Pada gambar di atas menjelaskan adanya bantuan dari salah satu
netizen yang menjawab pertanyaan dari netizen lainnya.
63
Gambar 3.6 Screenshot komentar akun media sosial Pemkot Madiun
Pada gambar di atas dapat di lihat bahwa salah satu komentar dari netizen
yang menjatuhkan. Netizen tersebut mengatakan bahwa “kebijakan publik hanyalah
administrasi politik” padahal postingan tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah
untuk mengatasi pandemi Covid-19.
64
BAB IV
STRATEGI HUMAS PEMKOT MADIUN DALAM MENSOSIALISASIKAN
PROGRAM KERJA PEMERINTAH
A. Tahapan Strategi Humas Pemkot Madiun Dalam Mensosialisasikan
Program Kerja Pemerintah
Dalam merencanakan sebuah program, seorang praktisi humas harus
mengetahui siapa khalayak yang akan mereka hadapi atas dasar bagaimana khalayak
bersangkutan terlibat atau terpengaruh oleh isu yang muncul atau situasi bermasalah.
Praktisi humas harus mengetahui siapa mereka, dimana mereka berada, apa kaitan
mereka dengan organisasi, apa kaitan mereka dengan masalah yang muncul dan
seterusnya.1
Menetapkan strategi yang tepat merupakan jalan agar suatu program dari
lembaga atau instansi itu benar –benar sampai kepada targetnya. Hal ini yang juga
dilakukan oleh Humas Pemkot Madiun dalam manyampaikan informasi kepada
masyarakat. Beberapa hal mengenai strategi juga mereka lakukan untuk menjalankan
tugas nya sebagai seorang humas Pemerintah.
1 Morissan, Manajemen Public Relation Strategi Menjadi Humas Profesional (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), 162.
65
Hafied Cangara dalam bukunya yang berjudul “Perencanaan dan Strategi
Komunikasi” menyebutkan tahapan perencanaan strategi komunikasi melalui lima
langkah, yaitu (1) penelitian, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan (4) pengukuran dan
(5) pelaporan.1 Seperti halnya dengan humas Pemkot Madiun, untuk
mensosialisasikan atau menayampaikan program kerja Pemerintah ke masyarakat
juga memerlukan perencanaan dan strategi komunikasi agar berjalan dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis dan wawancara dengan 4 responden, terdapat
gambaran mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh Humas Pemkot Madiun
dalam mesosialisasikan program kerja pemerintah melalui media sosial. Berikut
langkah-langkahnya:2
1. Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apa permasalahan yang
sedang dihadapi oleh lembaga. Hal ini juga yang dilakukan oleh Humas Pemkot
Madiun, pihak Pemkot ingin lebih dekat dengan masyarakat dan juga ingin
masyarakat mengetahui program kerja yang di lakukan oleh pihak Pemkot.
Dengan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pihak Pemkot
Madiun ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, salah
2 Hafied Cangara, Perencanaan Strategi Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2017), 76.
66
satunya dengan memberikan informasi mengenaik kegiatan yang Pemkot lakukan
setiap harinya agar masyarakat mengetahui program kerja mereka.
2. Perencanaan
Perencanaan adalah tindakan yang akan diambil setelah penelitian.
Perencanaan yang dimaksudkan adalah perencanaan komunikasi. Humas Pemkot
Madiun juga mengambil tindakan atas langkah setelah penelitian. Yaitu pihak
pemkot menyadari keinginan mereka agar masyarakat bisa mengetahui program
kerja dari Pemkot Madiun. Kemudian Humas Pemkot Madiun mengambil
tindakan yaitu melakukan perencanaan komunikasi melalui media sosial yang saat
ini menjadi tren di kalangan masyarakat.
Sebelum melakukan tindakan untuk menyampaikan pesan kepada
masyarakat, pihak Humas Pemkot Madiun sendiri memiliki tim yang ditugaskan
untuk terjun langsung ke lapangan untuk medapatkan berita, agar berita tersebut
benar benar akurat. Kemudian berita tersebut diolah dan dipilah, mulai dari
pemilihan foto, pembuatan caption dan lain sebagainya.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tindakan yang diambil dalam rangka
implementasi perencanaan komunikasi yang telah dibuat. Pelaksaanan dapat
dilakukan dalam bentuk tayangan telivisi, wawancara radio, ataupun yang lainnya.
Untuk Humas Pemkot Madiun sendiri yang diambil yaitu menyampaikan pesan
atau mesosialisasikan program kerja Pemkot Madiun melalui media sosial.
67
Pelaksanaan menyampaikan pesan melalui media sosial ini sangat gencar
dilakukan oleh pihak Humas Pemkot, terutama terkait dengan program kerja
Pemerintah Kota Madiun dan kegiatan-kegiatan dari Pemerintah Kota Madiun.
Gambar 4.1 Walikota Madiun meninjau lokasi wisata baru
Pada gambar di atas menampilkan Bapak Walikota Madiun yang sedang
meninjau lokasi wisata Kolam Pancing Taman Bantaran Kota Madiun yang menjadi
salah satu program kerjanya.
68
4. Pengukuran atau Evaluasi
Pengukuran atau Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari
kegiatan yang telah dilaksanakan. Misalnya apakah pesan yang disampaikan dapat
mencapai target dan dapat dipahami oleh penerima pesan (khalayak), dan tindakan
apa yang dilakukan oleh khalayak setelah menerima dan mengerti informasi yang
disampaikan. Dan hal itu juga yang dilakukan oleh Humas Pemkot Madiun setelah
mengupload pesan lewat media sosial. Pihaknya selalu menunggu respon dari
masyarakat lewat kolom komentar ataupun layanan pengaduan milik Humas Pemkot
Madiun.
Tahap ini merupakan salah satu tahap yang penting untuk dilakukan karena
bila startegi itu berjalan dengan baik, maka strategi itu bisa dipakai lagi pada
masalah-masalah berikutnya, tetapi bila ada kekurangan bisa diperbaiki untuk
pembelajaran kedepannya. Hal itu juga disampaikan oleh salah satu informan,
menurutnya hasil dari pengukuran atau evaluasi ini bermanfaat untuk penyampaian
pesan berikutnya. Dan hal ini juga sebagai tolak ukur sejauh mana pesan yang
disampaikan itu benar-benar sampai ke masyarakat atau tidak.
5. Pelaporan
Pelaporan adalah tindakan terakhir dari kegiatan perencanaan komunikasi
yang telah dilaksanakan. Laporan biasanya dibuat secara tertulis dan dilaporkan
kepada pimpinan suatu lesmbaga atau organisasi tersebut. Pelaporan ini bisa
digunakan untuk bahan pertimbangan untuk program berikutnya.
69
Humas Pemkot Madiun setiap minggunya juga melakukan pelaporan terkait
pengaduan dan juga anilisis media. Media disini termasuk media sosial. Hal ini
dilakukan oleh Humas Pemkot Madiun untuk mengetahui bagaimana respon
pimpinan, jika diperoleh hasil positif dan berhasil, maka bisa dijadikan landasan
untuk program kerja selanjutnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang peneliti lakukan kepada
Humas Pemkot Madiun, dapat diketahui bahwa pihak Humas Pemkot menggunakan
lima langkah tahapan strategi komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada
masyarakat. Pada bab sebelumnya juga sudah dijelaskan mengenai bagaimana proses
Humas Pemkot Madiun dalam pembuatan setiap konten yang akan diupload di Media
sosial milik Pemkot Madiun.
B. Hambatan Humas Pemkot Madiun Dalam Mengelola Media Sosial
Dalam suatu proses komunikasi hambatan merupakan hal yang sering
ditemui. Dalam pengelolaan suatu media yang digunakan sebagai media komunikasi,
hambatan atau kendala juga sangat sering ditemui. Hambatan komunikasi merupakan
suatu masalah yang kurang diperhatikan oleh orang atau kelompok organisasi yang
bisa menganggu jalanya proses komunikasi.3 Hal ini juga yang dirasakan oleh Humas
Pemkot Madiun dalam mengelola media sosial sebagai media komunikasi Pemerintah
kepada masyarakat.
3 Alio Liliweri, Komunikasi Antar Personal (Jakarta: Kencana, 2017) 459.
70
Mengelola media sosial sebagai media komunikasi untuk menyampaikan
pesan kepada masyarakat, Humas Pemkot Madiun sering menemui hambatan atau
kendala. Hambatan inilah yang sering menganngu jalannya proses komunikasi.
Menurut informan yang peneliti wawancarai, hambatan yang sering ditemui, yaitu
kesalahan memahami dari isi pesan yang disampaikan dan juga adanya beberapa
netizen yang berkomentar di akun media sosial Pemkot Madiun namun isi komentar
nya menjatuhkan atau komentar yang pedas. Biasanya dalam hal ini pihak Humas
Pemkot Madiun bersikap mengabaikan karena menurutnya mereka yang berkomentar
negatif itu tidak ada datanya. Sedangkan pihak Pemkot Madiun merilis suatu berita di
media sosial itu berdasarkan fakta dan realita.
Selain itu, terkait dengan hambatan yang sering terjadi dalam mengelola
pesan yaitu terkait dengan waktu menurut informan, waktu kegiatan dari Walikota
dan jajaranya yang terkadang diluar jam kerja harus tetap disampaikan ke publik, hal
ini dilakukan oleh Humas Pemkot Madiun untuk menghindari berita yang basi.
Namun dalam hal itu hambatan tersebut tidak terlalu signifikan, karena pihak humas
selalu siap jika sewaktu-waktu ada hal yang memang harus dikerjakan diluar jam
kerja sehingga proses komunikasi dalam penyampaian pesan tetap bisa berjalan
dengan lancar.
Pada saat di lapangan, beberapa hambatan juga sering ditemui oleh tim
humas Pemkot Madiun. Biasanya saat di lapangan menurut informan, jarak dan
waktu yang kurang mendukung menjadi hambatan tersendiri bagi tim dari Humas
Pemkot Madiun. Dan kunjungan kerja dari pemerintah yang diluar dari jadwal juga
71
hal yang terkadang menjadi hambatan, karena tim humas terkadang belum
mempersiapkan hal-hal terkait kunjungan dadakan tersebut.
Hambatan lainnya yang biasanya ditemui adalah perbedaan pendapat antara
wartawan dengan narasumber. Seperti yang dijelaskan oleh informan, beberapa
narasumber juga melihat postingan yang di unggah di media sosial, saat
membacanya, biasa nya narasumber ingin beberapa kata itu di ubah atau diperbaiki,
padahal kata-kata atau kalimat tersbut sudah tepat dan mudah dipahami, dan hal itu
yang membuat pihak admin media sosial bekerja dua kali.
Sejauh pengamatan yang dilakukan selama penelitian ini, peneliti
menemukan bahwa terkait dengan kendala atau hambatan, pihak Humas Pemkot
Madiun selalu bisa mengatasi kendala-kendala tersebut dengan berbagai cara dan
upaya yang telah dilakukan, seperti berkoordinasi dengan tim untuk mengatasi
kendala tersebut, dan juga pembagian tugas yang cukup merata di semua anggota tim,
sehingga hambatan-hambatan tersebut bisa teratasi.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi dan hasil penelitian yang telah peniliti jelaskan
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari Strategi Komunikasi
Humas Pemkot Madiun dalam Mensosialisasikan Program Kerja Pemerintah Melalui
Media Sosial adalah:
1. Strategi yang dilakukan oleh Humas Pemkot Madiun dalam mensosialisasikan
atau menyampaikan program kerja pemerintah menerapkan lima langkah tahapan
perencanaan strategi komunikasi yaitu penelitian, perencanaan, pelaksanaan,
pengukuran dan pelaporan. Humas Pemerintah Kota Madiun selalu aktif
menyampaikan pesan terkait program kerja Pemkot Madiun melalui media sosial.
Bukan hanya itu, Humas Pemkot Madiun selalu memberikan layanan terbaik
untuk masyarakat terkait kritik, saran dan keluhan. Dengan hal ini, Humas
mewakili Pemerintah Kota berharap agar bisa lebih dekat dengan masyarakat.
2. Hambatan yang ditemui Humas saat mengelola akun media sosial Pemkot Madiun
yaitu terkait dengan kesalahan dari beberapa netizen dalam memahami isi pesan,
dan terkadang ada komentar yang sifatnya negatif dan menjatuhkan.
73
Kemudian hambatan yang lain yaitu terkait dengan waktu, untuk menghindari berita
basi, sehingga pihak humas harus siap kapanpun dibutuhkan meski terkadang di luar
jam kerja. Hambatan yang terakhir adalah perbedaan pendapat antara wartawan dan
narasumber tentang isi pesan atau berita yang disampaikan. Untuk mengatasi
hambatan dalam mengelola akun media sosial milik Pemerintah Kota Madiun,
Humas selalu koordinasi dengan tim untuk pembagian pekerjaan, dan tentang
komentar pedas netizen, pihak Humas Pemkot Madiun memilih mengabaikan
komentar tersebut karena komentar pedas tersebut tidak berdasarkan data dan fakta.
Dan terkait dengan hambatan waktu, mereka selalu bisa mengatasi hambatan tersebut
dengan membagi tugas dengan tim Humas Pemkot Madiun.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tersebut, penulis dapat memberi saran yang
dapat berguna bagi pembaca ataupun peneliti yang hendak melakukan penelitian
sejenis. Saran yang dapat penulis berikan adalah:
1. Hasil analisis ini bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya oleh
mahasiswa dibidang ilmu komunikasi.
2. Hasil analisis ini bisa menjadi bahan referensi untuk Humas Pemkot Madiun untuk
mengembangkan media sosial milik Pemkot Madiun dengan lebih menggunakan
strategi yang lebih baik lagi agar pesan bisa tersampaikan lebih maksimal.
74
3. Untuk tim humas Pemkot Madiun, alangkah lebih baik lagi jika selalu memberikan
tanggapan atas komentar-komentar dari netizen agar proses komunikasi benar-
benar berjalan dengan baik.
4. Diperlukan adanya peningkatan SDM dalam mengelola media sosial Humas
Pemkot Madiun agar tidak terjadi hambatan dalam proses penyampaian pesan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Debi Mayanti. 2018. Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Banda Aceh
Dalam Mewujudkan Model Kota Madani. Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri AR-Raniry
Banda Aceh.
Ahmad, Abu. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Aulia, Rahman dan Diah Fatma Sjoraida. 2017. Strategi Komunikasi Pemerintah
Kabupaten Subang Mneyosialisasikan Gerakan Pembangunan Untuk
Infrastruktur Berkelanjutan. Jurnal Kajian Komunikasi 5 No.2.
Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta: Jakarta.
Brannen, Julian. 1999. Memadu Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta.
IAI Antasari Samarinda.
Cangara, Hafied. 2017. Perencanaan Strategi Komunikasi. PT RajaGrafindo Persada:
Jakarta.
Edy, Syahputra dan Faulina. 2011. Profesional Public Relations. USU Press: Medan.
Herlina, Sisilia. “Strategi Komunikasi Humas Dalam Membentuk Citra
Pemerintahan Di Kota Malang” JISIP: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik 4,
no. 3 (2015).
Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
76
Liliweri, Alio. 2017. Komunikasi Antar Personal Jakarta: Kencana
Masrifah, Adelia Cahyani. Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Surabaya
Melalui Media Sosial. Ilmu Komunikasi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 2019.
Morissan. 2008. Manajemen Public Relation (Strategi Menjadi Humas Profesional).
Jakarta: Kencana.
Mulyana, Andi. “Strategi Komunikasi Humas Pemerintah Kota Sukabumi Dalam
Menjalin Relasi Dengan Media,” jurnal ilmiah UMM XI, no. 03 (2017)
Nur, Ibtisamah Rosyidah. Efektivitas Komunikasi Humas Pemkot Tangerang Dalam
Implementasi Aplikasi “Tangerang Live”. Jakarta. Komunikasi dan Penyiaran
Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah.
2017.
P., John Simanjuntak, dkk. 2003. Public Relations Dilengkapi 7 Kasus Dan Alamat-
Alamat Situs Web Penting Bagi Public Relations. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
PT Grasindo: Jakarta.
Roudhonah. 2009. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. Ke 1.
Ruslan, Rosady. 2016. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi: Konsep
dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
77
Selviana, Erwanda. 2019. Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Ponorogo Dalam
Mempromosikan Program Tahun Wisata 2019. Komunikasi Penyiaran Islam.
Fakultas Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2016. Dasar-Dasar Public Relation. PT
Remaja Rosdakarya: Bandung.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta:
Bandung.
Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pustaka Setia: Bandung. 2015.
Surya, Galang Gumilang. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bimbingan
Dan Konseling. Jurnal Fokus Konseling 2 No.2. 2016.
https://madiunkota.go.id/sejarah-kota-madiun/ diakses pada 03 Agustus 2020 09.30
WIB
https://madiunkota.go.id/visi-misi/ diakses pada 03 Agustus 2020 09.30 WIB
https://madiunkota.go.id/2017/10/05/peraturan-walikota-madiun-nomor-20-tahun-
2017-tentang-pedoman-pengelolaan-pelayanan-informasi-dan-dokumentasi-
pemerintah-kota-madiun/ diakses pada 03 Agustus 2020 09.30 WIB
https://www.kominfo.go.id/content/detail/9362/kominfo-ingin-halau-hoax-di-twtter-
dengan-centang-biru/0/sorotan_media diakses pada 12 November 2020 11.25 WIB
Recommended