View
219
Download
4
Category
Preview:
Citation preview
02 Nov’12-Jan’13
Edisi USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan
Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa
Perwakilan 13 kepala daerah mitra USAID PRIORITAS Jatim dan 3 LPTK didampingi oleh USAID Deputy of Mission Director Mr. Derrick
Brown (tujuh dari kiri); Dubes AS untuk Indonesia Mr. Scot Marciel (delapan dari kiri); Konjen AS di Surabaya Mr. Joaquin F. Monserrate
(sebelas dari kiri); USAID Indonesia Education Program Director Mrs. Margaret Sancho (delapan dari kanan) dan Chief of Party USAID PRIORI-
TAS Mr. Stuart Weston (tujuh dari kanan) saat peresmian Program USAID PRIORITAS Jatim, 6 Desember 2012.
Dubes AS Hadiri Peresmian
USAID PRIORITAS Jatim
Jawa Timur patut berbangga. Dalam Peresmian Program USAID PRIORITAS di Jatim dihadiri langsung oleh Dubes AS untuk In-
donesia, Mr. Scot Marciel.
Peresmian Program USAID PRIORITAS telah dilaksanakan di Jawa Timur pada 6 Desember 2012 lalu. Bertempat di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya, peresmian Program USAID PRIORITAS di Jawa Timur ini terasa lebih istimewa karena dihadiri langsung oleh Duta Besar AS untuk Indonesia Mr. Scot Marciel yang juga didampingi oleh Konjen AS di Surabaya Mr. Joaquin F. Monserrate; USAID Mission Director Mr. Derrick Brown; USAID Education Office Director Mrs. Margaret Sancho dan COP USAID PRIORITAS Mr. Stuart
Weston.
Acara peresmian di Jawa Timur ini dihadiri 277 undangan para stake-holder pendidikan di tingkat provinsi diantaranya Ka Kanwil Kemenag Bpk. Dr. H. M. Sudjak M, Ag; 3 rektor LPTK; maupun 13 kepala daerah / perwakilan kab / kota mitra. Dalam sambutannya Dubes AS untuk Indonesia Mr. Scot Marciel mengungkapkan dengan hadirnya USAID PRIORITAS ke depan nantinya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia mulai SD, SMP dan madrasah. “Program ini akan difokuskan pada penekanan pembela-
jaran yang menarik, relevan dan efektif,” ungkapnya. (bersambung hal 2)
www.prioritaspendidikan.org
Bagaimana caranya agar para siswa giat mem-baca? Ada cara jitu yang dilakukan oleh MTs
Nurul Huda Kalanganyar.
Menumpuknya kardus roti bekas kenduri memunculkan ide Ibu Mimma Istiadha membuat
simulasi traffic light.
Foto: dok Prioritas Jatim
SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur
Halaman 4
Simulasi Traffic Light
Berbahan Kardus
Halaman 5
Membangkitkan
Minat Baca
Newsletter ini diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai
media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam
bidang pendidikan. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang
baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil,
penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak
dan diskusi online forum sekolah.
Untuk pengiriman artikel, kritik dan saran silakan kirim ke:
Pondok Mutiara Blok A No. 2 Sidoarjo, Jatim
Email: ddewi@prioritas.or.id
Dubes AS Hadiri Peresmian
USAID PRIORITAS Jatim
(Sambungan dari hal 1)
Pada peresmian Program USAID PRIORITAS di Jawa Timur, diawali
dengan Tari Payung yang dibawakan oleh para siswi inklusi dari SMPN 29
Surabaya. Penampilan ini menandai komitmen Program USAID PRIORITAS
pada pendidikan inklusi di Indonesia.
Kegiatan dilanjutkan dengan Penampilan Celoteh Anak oleh SD
Hangtuah X Juanda Sidoarjo yang merupakan mitra USAID DBE. Mereka
tampil energik dan mengungkapkan kegembiraannya dengan hadirnya Pro-
gram USAID PRIORITAS. “Selamat datang kembali USAID, karena USAID
guruku jadi pinter-pinter,” celoteh salah satu anak yang disambut tepuk tangan
hadirin.
Selain kegiatan inti, peresmian Program USAID PRIORITAS di Jawa
Timur juga diisi dengan pameran pendidikan oleh SDN Sedatigede 2 Si-
doarjo, SMPN 6 Kota Mojokerto dan Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG)
Dewantoro Merakurak Tuban. SDN Sedatigede 2 Sidoarjo hadir dengan
puluhan alat peraga murah kreasi para guru dan siswa.
Sementara SMPN 6 Kota Mojokerto memamerkan batik khas Mo-
jokerto karya siswa untuk mata pelajaran Seni Muatan Lokal. Sedangkan
PSBG Dewantoro memamerkan hasil karya Kelompok Kerja Guru (KKG)
seperti alat peraga murah, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku
besar dan sejumlah karya lainnya. Acara ditutup dengan jumpa pers oleh
media nasional dan lokal di Jawa Timur. Dubes AS Mr. Scot Marciel sempat
terkesan saat para penampil dari SD Hangtuah X Juanda meminta beliau
mencoba kentongan sebagai salah satu alat musik khas Indonesia. Dengan
senang hati Mr. Scot mencoba memukul-mukul kentongan dan disambut
dengan tepuk tangan siswa menandai berakhirnya kegiatan. *
1
2
3
4
5
Keterangan foto: (1) Peresmian Program USAID PRIORITAS Jatim oleh Ka
Kanwil Kemenag Jatim Bpk. H. M. Sudjak. (2) Penandatanganan KAK oleh 13 kab/
kota mitra dan 3 LPTK. (3) Penampilan siswa inklusi SMPN 29 Sby. (4) Dubes AS
Mr. Scot Marciel mengunjungi stand pameran didampingi Wabup Sidoarjo Bpk.
MG Hadi Sutjipto .
Swara Prioritas Edisi 2, Nov’12 s/d Jan’13
Staf USAID PRIORITAS Jatim
2
Foto-foto: dok Prioritas Jatim
Kepala Sekolah dan
Guru Berbagi
Praktik yang Baik
Saat Berkunjung ke Konjen AS
di Surabaya
Pada 17 Desember 2012 lalu, staf USAID PRIORI-
TAS Jatim berkesempatan mengunjungi Kantor Konjen AS di
Surabaya. Rombongan ditemui langsung oleh Konjen AS di
Surabaya Mr. Joaquin F. Monserrate didampingi oleh Kepala
Bagian POL / ECON Konjen AS di Surabaya Mrs. Heather
Coble.
Tujuan kunjungan tersebut ingin memperkenalkan
lebih jauh tentang Program USAID PRIORITAS dan pelaksa-
naannya terutama di Jatim. Staf USAID PRIORITAS Jatim
juga mengajak Kepala MTs Nurul Huda Kalanganyar Sidoarjo
Bpk. Drs. H. Misbahuddin, MM dan guru SDN Kemantren 1
Tulangan Sidoarjo Ibu Sundari, S.Pd. Mereka telah mengikuti
pelaksanaan Program USAID DBE sejak 2005 dan telah me-
rasakan hasilnya melalui praktik yang baik yang mereka lak-
sanakan di sekolah masing-masing.
Bpk. Misbahuddin menceritakan bagaimana pelaksa-
naan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) termasuk dian-
taranya keterlibatan komite sekolah setelah pelaksanaan
Program USAID DBE. “Sebelum dikenalkan dengan DBE
saya mengalami kesulitan berkomunikasi dengan komite
sekolah. Sehingga setiap ada kegiatan sekolah sering tidak
ada dukungan dari komite. Namun setelah adanya Program
USAID DBE, saya dan komite sekolah menjadi
sebuah teamwork. Kegiatan sekolah juga mendapat
dukungan penuh dari komite sehingga rencana
kegiatan sekolah lebih cepat terlaksana,” ungkap
Bpk. Misbah. Sementara itu Ibu Sundari memapar-
kan bagaimana beliau dulu gaptek dan belum
mengenal IT. Beliau kemudian mengikuti beragam
pelatihan yang diselenggarakan oleh USAID DBE
termasuk diantaranya adalah pelatihan IT. “Berkat
DBE saya sekarang tidak gaptek lagi. Bahkan saya
sudah memproduksi beragam video pembelajaran meskipun
dengan software yang masih sederhana. Dan feedback dari
siswa sangat bagus terbukti mereka antusias mengikuti pem-
belajaran yang saya lakukan,” terang Bu Sundari. Mendengar
paparan tersebut, Mrs. Heather Coble menyatakan kekagu-
mannya. “Saya memberi apreasiasi yang tinggi kepada Pro-
gram ini karena terbukti mampu meningkatkan kualitas pen-
Konjen AS di Surabaya Mr. Joaquin F. Monserrate mendengarkan papa-
ran Program USAID PRIORITAS oleh Provincial Coordinator USAID
PRIORITAS Jatim SIlvana Erlina.
Paparan tentang praktik yang baik oleh Kepala MTs Nurul Huda
Kalanganyar Sidoarjo Bpk. Misbahuddin (pojok) dan guru SDN
Kemantren 1 Tulangan Sidoarjo Ibu Sundari (jilbab hijau tua) di
depan Konjen AS di Surabaya Mr. Joaquin F. Monserrate dan
Kepala Bagian POL/ECON Konjen AS di Surabaya Mrs. Heather
Coble.
didikan di Jatim,” ungkapnya. Mr. Joaquin F. Monserrate juga
penasaran ingin berkunjung ke sekolah mitra
USAID DBE dan PRIORITAS. “Kapan-kapan
saya harus berkunjung ke sekolah mitra untuk
melihat langsung proses belajar mengajar di
sana,” ungkapnya penasaran.
Pada kesempatan tersebut, staf USAID
PRIORITAS Jatim juga dikenalkan dengan Infor-
mation Resource Center (IRC) Konjen AS. Pusat
Kebudayaan, Pendidikan dan Referensi atau IRC
ini mirip perpustakaan di dalam komplek kon-
sulat untuk dimanfaatkan masyarakat umum. Masyarakat umum
diperbolehkan berkunjung dan mendapatkan beragam informasi
tentang Amerika Serikat.
Selain itu, IRC juga sering mengadakan kegiatan yang
terbuka untuk umum seperti pemutaran film, pengenalan bu-
daya, diskusi serta pengenalan Bahasa Inggris.*
Swara Prioritas Edisi 2, Nov’12 s/d Jan’13 3
Foto-foto: dok Konjen AS di Surabaya
Saya memberi apreasiasi yang
tinggi kepada program ini
karena terbukti mampu
meningkatkan kualitas pen-
didikan di Jatim
—-
Mr. Joaquin F. Monserrate
Konjen AS di Surabaya
Simulasi Traffic Light Berbahan
Kardus Roti Bekas Kenduri
Ketika berkendaraan di jalan raya tentu kita akan menjumpai traffic
light. Pengenalan rangkaian listrik di traffic light inilah yang memunculkan ide
Ibu Mimma Istiadha, A. Ma, Pd, Guru Kelas VI SDN Betro Sedati Sidoarjo, un-
tuk mempraktikkan pembuatan rangkaian listrik sederhana dengan membuat
simulasi traffic light dari kardus roti bekas kenduri.
Ibu Mimma beserta siswa kelas VI SDN Betro berhasil mem-
buat simulasi traffic light berbahan kardus roti bekas kenduri.
Mimma Istiadha, A. Ma, Pd
Guru Kelas VI SDN Betro - Sedati, Sidoarjo
Pelajaran IPA Kelas VI
tentang Rangkaian Listrik Sederhana
• Standar Kompetensi: 7. Mempraktikkan pola
penggunaan dan perpindahan energi
• Kompetensi Dasar: 7.2 Menyajikan informasi ten-
tang perpindahan dan perubahan energi listrik.
Simulasi Traffic Light
Bahan-bahan:
• 3 Kardus roti bekas
• 3 Tas plastik bekas
• Kabel & karet gelang
• 3 Dop lampu
• 3 Baterai
• Triplek
Swara Prioritas Edisi 2, Nov’12 s/d Jan’13 4
Saat melaksanakan Pelajaran IPA Kelas VI tentang
rangkaian listrik sederhana, Bu Mimma memutar otak
bagaimana agar pembelajaran lebih menarik dan siswa an-
tusias mengikuti. “Saya melihat kardus bekas kenduri yang
menumpuk di rumah, muncul ide untuk membuat simulasi
traffic light berbahan kardus bekas kenduri. Tidak hanya itu,
untuk memunculkan warna merah-kuning-hijau saya juga
menggunakan tas plastik warna warni bekas,” ungkapnya.
Mula-mula siswa Kelas VI SDN Betro yang merupa-
kan sekolah imbas Program USAID DBE ini dibagi menjadi 5
kelompok, tiap-tiap kelompok membuat rangkaian yang ber-
beda. Kemudian siswa menyiapkan alat dan bahan yang di-
perlukan, bahan yang diperlukan tidaklah mahal karena me-
manfaatkan barang bekas yang ada di sekitar. Bahan-bahan
yang dibutuhkan yaitu tiga kardus roti bekas kenduri, tas
plastik warna bekas (tas kenduri), karet gelang, papan triplek,
kabel, lampu kecil, saklar dan baterai.
Setelah persiapan selesai masing-masing kelompok
merakit rangkaian yang sudah ditentukan, salah satunya
membuat traffic light (rangkaian paralel). Tiga kardus roti
yang pada sisi atasnya berlubang ditutup tas plastik berwarna
sesuai susunan warna traffic light dari atas ke bawah yakni
merah-kuning-hijau. Kardus tersebut kemudian diberi lubang
sedikit pada bagian belakang untuk kabel. Barulah kemudian
dipasang lampu di dalam kardus. Kabel dari lampu kardus
dihubungkan pada saklar yang telah dirangkai di atas triplek,
begitu juga kabel pada baterai dihubungkan pada saklar.
Setelah semua terhubung, ketiga saklar dihidupkan secara ber-
gantian secara manual, sehingga diperoleh nyala lampu seperti
lampu lalu lintas (traffic light). Setelah perakitan selesai, setiap
kelompok mempresentasikan hasil rakitan masing-masing.
Hasilnya, mereka bisa memahami bagaimana cara
kerja traffic light yang mereka lihat di jalan dan bisa saling
memberi informasi antar kelompok tentang kelebihan
rangkaian seri, paralel dan campuran. Selain itu pembelajaran
IPA jadi lebih menarik dan menyenangkan, karena mereka bisa
mengetahui secara langsung melalui praktik bagaimana kerja
rangkaian seri dan rangkaian paralel. (Mimma Istiadha, A.
Ma, Pd, Guru Kelas VI SDN Betro)
Foto-fo
to: D
ian / Commun
ication Specialist
Kringgggg………..
dan Siswa pun
Gemar Membaca
Program Membaca di Kelas di
MTs Nurul Huda Kalanganyar
Tepat jam 10.15 WIB pagi, kringgggg….. bel sekolah
tanda istirahat siswa selesai di MTs Nurul Huda Kalanganyar
Sedati, Sidoarjo berbunyi. Di sekolah mitra USAID DBE ini,
siswa berlarian menuju kelas masing-masing untuk memulai
kembali aktivitas belajar mereka. Namun tunggu dulu, suara
speaker di setiap kelas berbunyi. Terdengar suara seorang
perempuan mengingatkan siswa agar memulai membaca di
kelas selama 10 menit. Seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9 mulai
mengambil buku di rak dan mem-
baca hening. Sementara Bapak
dan Ibu guru mempersiapkan
buku resensi siswa yang akan diisi
usai membaca selesai. Sepuluh
menit berlalu, siswa kemudian
mengambil buku resensi dan
mengisinya selama 5 menit.
Mereka mengisi ringkasan singkat
apa yang sudah mereka baca sela-
ma 10 menit pada hari itu.
Demikian kegiatan ini selalu ber-
langsung setiap hari sampai siswa
menyelesaikan satu buku bacaan.
Baru kemudian menyerahkan
buku resensi kepada Bapak / Ibu
guru yang mengajar pada hari itu untuk ditandatangani.
Program membaca di kelas ini muncul karena kegeli-
sahan sang kepala sekolah, Bpk. Drs. H. Misbahuddin, MM.
Beliau mengamati semakin hari minat membaca buku siswa
makin menurun. Pengunjung perpustakaan sekolah pun makin
berkurang. Beliau memutar otak bagaimana caranya agar min-
at baca siswa kembali meningkat. Melalui berbagai survey dan
literatur akhirnya Bpk. Misbah menemukan cara jitu mening-
katkan minat baca siswa melalui ‘Program Membaca di Kelas’
ini. “Awalnya siswa merasa dipaksa melaksanakan program ini.
Namun lama kelamaan membaca di kelas menjadi kebutuhan
siswa. Koleksi buku-buku yang ada di setiap kelas sudah di-
baca habis oleh siswa dalam satu semester. Begitu juga dengan
buku-buku di perpustakaan. Saat ini kami yang kewalahan me-
Buku resensi milik salah
seorang siswa yang sudah
menamatkan satu buku dan
ditandatangani guru.
nyediakan koleksi buku baru,” ungkapnya.
Awalnya koleksi buku di kelas berasal dari siswa.
Setiap siswa wajib membawa buku bacaan dari rumah un-
tuk dihibahkan di kelasnya masing-masing. Jenis bukunya
adalah buku bacaan berupa novel, cerita legenda, buku
popular dan masih banyak lagi. “Rata-rata di setiap kelas
tersedia 40-50 koleksi buku bacaan,” terang Bpk. Misbah.
Namun dalam satu semester saja, buku-buku tersebut te-
lah habis dibaca oleh siswa.
Untuk memenuhi kebutuhan program ini, siswa
dapat pula meminjam buku-buku di perpustakaan untuk
dibaca di kelas. Namun ternyata saat ini pun buku-buku di
perpustakaan juga laris manis dibaca siswa. Untuk itu se-
tiap tahun ajaran baru Bpk. Misbah selalu mengupayakan
menambah koleksi buku-buku baru di perpustakaan untuk
memenuhi antusiasme siswa dalam membaca. Sekar
Wulandari, Siswa Kelas 8A mengungkapkan program ini
mampu menumbuhkan minatnya membaca. “Saya dulu
paling malas membaca buku. Sejak adanya program ini saya
seperti ketagihan membaca buku,” ungkapnya.*
Buku bacaan popular dan novel menjadi bacaan favorit siswa.
Selama 10 menit seluruh siswa di MTs Nurul Huda Ka-
langanyar setiap hari setelah istirahat membaca hening di
kelas masing-masing.
Swara Prioritas Edisi 2, Nov’12 s/d Jan’13 5
Foto-foto: Dian / Communication Specialist
Bekerja sama dengan
USAID PRIORITAS Jawa Timur pada
21-23 Desember 2012 lalu di Batu,
Dispendik Bangkalan telah
melaksanakan Diseminasi Pelatihan
Peningkatan Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Pelatihan ini sebagai kegiatan
diseminasi Program USAID DBE 1 yang
telah selesai pada 2011 lalu.
Kegiatan ini dianggap perlu un-
tuk dilaksanakan karena pembuatan
Laporan pertanggungjawaban selama ini
hanya mempertanggung jawaban ang-
garan dan terlaksananya program /
kegiatan tanpa mengungkapkan hasil atau
manfaat bagi masyarakat ataupun pihak
terkait lainnya. Harapannya dengan
pelatihan ini, Dispendik dapat membuat
laporan pertanggungjawaban sebagai
Swara Prioritas Edisi 2, Nov’12 s/d Jan’13 6
Diseminasi Pelatihan Penyusunan LAKIP
oleh Dispendik Bangkalan
bentuk akuntabilitas pencapaian kinerja
yang dapat dipakai sebagai tolak ukur
keberhasilan dan kegagalan. Bertindak
sebagai fasilitator kegiatan pelatihan ini
adalah Bpk. Adri Budi, Governance &
Management Specialist USAID PRIORI-
TAS Jatim bersama Ibu R. Ayu Diana K,
District Coordinator USAID PRIORITAS
Jatim untuk Kab. Bangkalan dan Sampang.
Kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta dari
unsur Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala
Bidang, Kasie, Kasubag, Kepala UPTD,
dan masing-masing 1 staf mewakili bi-
dang di lingkungan Dinas Pendidikan
Kab. Bangkalan.
“Dengan adanya kegiatan ini,
saya semakin mengerti alur sinkronisasi
dokumen administrasi negara yang ha-
rus dipenuhi di setiap instansi SKPD
dan keterkaitannya antara Renstra,
Renja, LAKIP, RPJMD, dan RPJMN.
Serta bagaimana dampaknya jika salah
satu dari dokumen itu tidak dibuat,”
ungkap Bpk. Moh. Kamil, MPd; Sekreta-
ris Dispendik Kab. Bangkalan yang men-
jadi salah satu peserta.
Kepala Dispendik Kab.
Bangkalan Bpk. M. Mohni, MM juga san-
gat antusias mengikuti pelatihan ini.
Tidak hanya membuka dan menutup
acara, beliau juga aktif mengikuti
kegiatan ini sebagai peserta dari awal
hingga akhir. (Diana, DC USAID PRI-
ORITAS Jatim untuk Kab Bangkalan
-Sampang)
Bpk. Adri (kiri) sedang mendampingi
peserta pelatihan penyusunan LAKIP.
Pusat Sumber Belajar Gugus (PSBG) Dewantoro Tuban
Sumber Belajar Para Guru
Meski Program USAID DBE telah berakhir pada 2011 lalu, namun PSBG yang dikembangkan oleh USAID DBE masih menunjukkan eksistensinya. Bebera-pa diantaranya bahkan makin berkibar. Salah satunya adalah PSBG Dewantoro Merakurak Tuban. PSBG yang terletak di SDN Sambonggede 1 ini tetap rutin melakukan kegiatan gugus. “Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) masih rutin dilakukan di PSBG Dewantoro,”
ungkap Ibu Dra. Suharti, Manager PSBG Dewantoro.
Selain sebagai tempat berkumpulnya para pendidik, kegiatan-kegiatan yang dilakukan di PSBG memacu para guru untuk lebih kreatif. Dalam pertemuan KKG misalnya, para guru saling bertukar pengalaman dalam pembuatan Alat Peraga Murah (APM) berbahan material bekas, penyusunan RPP dan kegiatan lainnya. Hasil karya para guru juga sering diikutkan lomba dan meraih juara baik di tingkat gugus maupun kabupaten. Selain itu PSBG Dewantoro juga dikenal sebagai pusat ICT. Guru sering berkunjung ke PSBG untuk belajar komputer dan internet. PSBG ini memiliki peralatan ICT yang cukup lengkap dan terbuka bagi pendidik yang ingin belajar ICT. Kepala Dispora Kab. Tuban Bpk. Drs Sutrisno, MM selalu mendukung kegiatan yang dilakukan di PSBG. “Saya yakin PSBG dapat membantu memecahkan permasalahan yang timbul dalam pembelajaran,” ungkapnya. Bpk. Sutrisno juga selalu melibatkan PSBG Dewantoro dalam setiap kegiatan pendidikan, salah satunya adalah pameran pendidikan dan kompetisi
guru tingkat kabupaten. (Dra. Suharti, Manager PSBG Dewantoro)
PSBG Dewantoro menjadi salah satu peserta
pameran dalam Peresmian USAID PRIORITAS
Jatim (atas). Kegiatan KKG rutin dilakukan di
PSBG Dewantoro (bawah).
Foto: Diana / DC Bangkalan-Sampang
Foto-foto: dok PSBG Dewantoro
Fenny Indarwati
Semester 7
IAIN Sunan Ampel
Fakultas Tarbiyah
Jurusan PGMI
“Apabila dosen banyak
melakukan inovasi
pembelajaran dan
menggunakan metode
mengajar yang tidak
lagi konvensional, saya
bisa meniru cara
mengajar dosen untuk
saya terapkan bila
kelak saya menjadi
guru.”
M. Ali Dlofir
Semester 7
IAIN Sunan Ampel
Fakultas Tarbiyah
Jurusan PGMI
“Dalam proses pembelajaran dosen memiliki beragam
inovasi pembelajaran di kelas dan setiap pertemuan suasana pembelajaran akan selalu berbeda-beda
sehingga tidak membosankan.
Dosen rajin masuk kelas dan tidak monoton dalam
memberikan tugas.”
Aninda Pradnya
Semester 7
UNESA Surabaya
Fakultas Bahasa &
Seni
Jurusan Pendidikan
Bahasa & Sastra
Indonesia
“Pembelajaran yang
tidak monoton di
dalam kelas. Sekali-
sekali dosen juga
memanfaatkan
lingkungan di luar
sebagai sumber belajar.
Selain itu dosen tidak
hanya memberikan
teori namun lebih
banyak praktik dan
menggunakan IT dalam
pembelajaran.”
Indra Pradana S.
Semester 8
UNESA Surabaya
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Jurusan PGSD
“Dosen tidak lagi
menggunakan metode
ceramah namun lebih
banyak praktik. Saya
mengidolakan dosen
yang selalu memotivasi
mahasiswanya untuk
terus kreatif dan
inovatif menciptakan
media pembelajaran,
misalnya: mengajar
Bahasa Indonesia
diiringi musik sehingga
lebih menarik.”
Pembelajaran yang Menyenangkan Itu...
Swara Prioritas Edisi 2, Nov’12 s/d Jan’13 7
Baseline Data tahap 2 telah
selesai dilaksanakan di 3 LPTK Mitra
PRIORITAS, yaitu UNESA Surabaya
(14/01), IAIN Sunan Ampel (15/01)
dan UM Malang (22/01). Baseline
tingkat LPTK ini difokuskan pada 2
instrumen yaitu wawancara pem-
belajaran di kelas (interaksi dosen
dengan mahasiswa/sebaliknya) dan
wawancara dengan mahasiswa yang
sudah selesai melaksanakan PPL.
Responden terdiri dari mahasiswa
jurusan PGSD/PGMI, Pendidikan IPA, Ma-
tematika dan Bahasa Indonesia, dengan
setiap jurusan diikuti oleh 6 mahasiswa,
kecuali PGSD ada 12 mahasiswa (2 ke-
lompok). Sehingga total responden maha-
siswa di setiap kampus sebanyak 30 orang.
Baseline ini bertujuan untuk mengidentifi-
kasi seberapa jauh tingkat pembelajaran
yang dilakukan oleh dosen pedagogik ter-
hadap mahasiswa ataupun sebaliknya dan
untuk mendapatkan informasi tentang apa
saja yang sudah dilakukan mahasiswa sela-
ma PPL di sekolah. Hasil dari baseline ini
akan dijadikan bahan analisis untuk dijadi-
kan dasar dalam menentukan langkah ker-
jasama dengan mitra LPTK selama 5 tahun
kedepan. (Budi S., M&E Specialist
USAID PRIORITAS Jatim)
Suasana baseline data di IAIN Sunan Ampel Sura-
baya pada 15 Januari 2012 lalu. Tampak enumera-
tor melakukan diskusi dengan para mahasiswa
Fakultas Tarbiyah Jurusan PGMI IAIN Sunan Am-
pel Surabaya.
Baseline Data di LPTK Mitra
USAID PRIORITAS
Foto-foto: Dian / Communication Specialist
Swara Prioritas Edisi 2, Nov’12 s/d Jan’13 8
Daerah Mitra PRIORITAS
Daerah Mitra DBE yang
Dikembangkan PRIORITAS
USAID PRIORITAS
USAID - PRIORITAS (United State Agency for International De-velopment - Prioritizing Reform Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students) adalah sebuah program yang mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswa. USAID PRIORITAS adalah program 5 tahun yang dikem-bangkan USAID dan Pemerintah Indonesia dari program DBE
untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas.
Tiga komponen USAID PRIORITAS:
• Komponen 1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di
Sekolah melalui Pelatihan Guru Pra dan Dalam Jabatan.
• Komponen 2. Meningkatkan Tata Kelola dan Manajemen
Pendidikan.
• Komponen 3. Meningkatkan Koordinasi antar Institusi Pendidikan di tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten, dan
Sekolah.
Wilayah Mitra & LPTK USAID PRIORITAS Jatim:
Tahukah Anda?
ALFHE = Active Learning for Higher Education
APE = Alat Peraga Edukasi
APM = Alat Peraga Murah
BKD = Badan Kepegawaian Daerah
DBE = Decentralized Basic Education
Dindik = Dinas Pendidikan
Dispora = Dinas Pendidikan dan Olahraga
EGRA = Early Grade Reading Assessment
FGD = Focus Group Discussion
IAIN = Institut Agama Islam Negeri
Kemenag = Kementrian Agama
Kemendikbud = Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
LAKIP = Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
LPTK = Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
PSBG = Pusat Sumber Belajar Gugus
PRIORITAS = Prioritizing Reform, Innovation,
Opportunities for Reaching Indonesia’s
Teacher, Administrators, and Students
RENJA = Rencana Kerja
RENSTRA = Rencana Strategis
RKAS = Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
RKS = Rencana Kerja Sekolah
RPP = Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPJM = Rencana Pembangunan Jangka Menengah
SD = Sekolah Dasar
SMP = Sekolah Menengah Pertama
UM = Universitas Negeri Malang
UNESA = Universitas Negeri Surabaya
Selamat Datang
USAID PRIORITAS
Bpk. Dr. H. M. Sudjak
Kepala Kanwil Kemenag Jatim
“USAID sebelumnya telah
bekerjasama dengan
Kemenag melalui Program
DBE dan dampak positif telah
dirasakan oleh sekolah dan
pendidik. Harapan saya
USAID PRIORITAS ini terus
berkomitmen untuk lebih
meningkatkan mutu
pendidikan.”
Bpk. Prof. Dr. Muchlas Samani, M. Pd
Rektor Universitas Negeri Surabaya
“Saya menyambut baik kehadiran USAID PRIORITAS dengan menggandeng LPTK. Harapan saya dengan hadirnya program ini mampu meningkatkan kualitas dosen dan
calon guru di
Indonesia.”
Foto-foto: dok Prioritas Jatim
“Selamat dengan hadirnya USAID
PRIORITAS. Semoga program ini membawa perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik
khususnya di Jawa
Timur.”
Bpk. Prof. Dr. H. Zainuddin Maliki, M. Si
Ketua Dewan Pendidikan Jatim
Recommended