View
6
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Disampaikan pada Temu Tugas Peneliti – Penyuluh Provinsi Sulawesi Tengah
Palu, Februari 2020
SYAFRUDDIN
BPTP BALITBANGTAN SULAWESI TENGAH
PENDAHULUAN
1. Upaya pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan pangan
Penduduk konsumsi/kapita tinggi
Masih bertumpu pada sawah >< Konversi lahan tinggi
Degradasi lahan (pengolahan intensif) (kadar C-organik rendah 2 %) dan Pemupukan berlebih (Phospor)
Perubahan Iklim yang sangat ekstrim
Penggunaan Pestisida Berlebih Ketidakseimbangan ekosistem (OPT Vs Musuh Alami)
Kelangkaan tenaga kerja (Tanam dan Panen)
Prospek : Kesenjangan Inovasi dan Teknologi (Hasil di tingkat penelitian/Pengkajian Vs Petani)
Implementasi : PTT – SL PTT – P2BN – PRIMA TANI, UPSUS
Optimalisasi JARWO SUPER
3 3
PERTANIAN MAJU, MANDIRI DAN MODERN
Pertanian
Rendah
Biaya
MAJU,
MANDIRI
&
MODERN
MEKANISASI &
RESEARCH
• Pengembangan dan penerapan
mekanisasi pertanian (pra dan
pasca panen)
• Akselerasi pemanfaatan inovasi
teknologi
RENDAH BIAYA
• Fasilitasi pembiayaan pertanian
(asuransi dan bank tani)
• Pengembangan kawasan berbasis
korporasi
• Akselerasi ekspor (layanan
pekarantinaan)
PRODUKSI &
PRODUKTIVITAS • Gerakan nasional peningkatan
produktivitas, produksi, dan
ekspor
• Peningkatan populasi Ternak
• Pengembangan SDM
• pertanian
• Family Farming
• Pertanian Masuk Sekolah
EKSPANSI
PERTANIAN • Optimasi pemanfaatan lahan.
• Penyediaan air (irigasi,embung,
bangunan air)
Kementerian Pertanian
2019
AGENDA KEMENTAN PERIODE 2020 – 2024
1. Single data: a. Pengakurasian data lahan
dan produksi
b. Pengembangan Agriculture
War Room (AWR)
2. KOSTRA TANI
Membangun Komando
Strategis Pertanian (Kostra
Tani) hingga tingkat
kecamatan
3. KETERSEDIAAN
PANGAN
Menjamin ketersediaan
komoditas pangan strategis 3
bulan ke depan untuk
memenuhi kebutuhan
pangan 267 juta penduduk
5. SINERGITAS
Penguatan manajemen
pembangunan pertanian
melalui sinergitas hubungan
dengan:
a. K/L lain (BPS, Kemen
ATR/BPN, Kemendag,
Kemenperin, Kemendes
PDTT, Bulog);
b. Perguruan Tinggi;
c. Pemerintah daerah (gubernur/bupati/
walikota) .
PROGRAM JANGKA PENDEK
Kementerian Pertanian
2019
4. PEMBIAYAAN
Perbaikan konsep asuransi
dan inisiasi bank pertanian
01 Sediakan pangan
untuk 267 jt jiwa
02 Tingkatkan
kesejahteraan petani
03 Tingkatkan
EXPORT
PRODUKTIVITAS
KUALITAS
KONTINUITAS
Tujuan Pembangunan
Pertanian:
5
Kementerian Pertanian
2019
BENIH HARUS DIBUAT
PADA WADAH TERTENTU
KETERAMPILAN ????
KAPASITAS 2,5 HA/HARI
CAPLAK LEGOWO 2 : 1 TAPIN
TRANSPLANTING
40 ha
/unit/mt
Butuh 3500 unit
25 AGUSTUS 2012
TANTANGAN IKLIM
DAMPAK PERUBAHAN IKLM
Situgintung 2009
MOROWALI TAHUN 2014
Sistem
Inovasi
1. SRI 2. Jajar
Legowo
3. Haston 5. Jarwo Super
/Tapin & Isabela
Rumpun 1-2 2-3 25-30 2-3
Umur Tanam 5-10 10-15 25-35 10-15
Jarak Tanam 30 cm x30cm 20 cmx40 cm x12 cm 25 cm x25 cm 20 cmx40 cm x12 cm
Jumlah Benih 5 kg 25 kg 100 – 125 kg 25
Pupuk Kimia sedikit Rekomendasi
spesifik
150 Urea + 300
Phonsk
Rekomendasi spesifik
Pupuk Organik 20 -40 t/ha 2 t/ha - Mengoptimalkan Sisa
Jerami dgn Aplikasi Bio-
dekomposer
Anakan 40-50
btg/rmp
14-18 btg/rmp 20-40 btg/rmp
20 btg/rpm
Umur Panen normal normal Lebih awal 10
hari
normal
Hasil 8,2 – 10 t/ha 6,2 – 10 t/ha 8,4 – 13 t/ha 9-13 t/ha
Teknologi Pertanian (Budidaya Padi Sawah) Saat ini
Teknologi Lainnya yang termasuk teknologi padi sawah adalah Sistem Intensifikasi Padi Sawah
Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO).
TEKNOLOGI BUDIDAYA DENGAN JARWO
SUPER
Jajar Legowo Super
Sistem optimalisasi produksi padi sawah hasil inovasi Balitbangtan yang mengimplementasikan teknologi budidaya padi secara terpadu berbasis cara tanam jajar legowo
Jajar Legowo 2 : 1
Merupakan sistem tanam dengan lorong (legowo) memanjang sejajar diantara dua barisan tanaman; rumpun dalam barisan menjadi setengah jarak Tanam.
PENGERTIAN JARWO SUPER
Terdapat lorong panjang bebas tanaman
Barisan tanaman yang dihilangkan
disisipkan kedalam sisi barisan terdekat
Sisi barisan yang lain disisipkan
tanaman
Legowo 2:1
(25 x 12,5 x 50) cm = 213.300 rmp/ha
Legowo 4:1
(25 x 12,5 x 50) cm = 256.000 rmp/ha
Legowo 2:1
(20 x 10 x 40) cm = 333.300 rmp/ha
Legowo 4:1
(20 x 10 x 40) cm = 400.000 rmp/ha
sistem tegel dengan jarak tanam: (25 x 25) cm = 160.000 rmp/ha 20 x 20) cm = 250.000 rmp/ha
Prinsip Sistim Tanam Jarwo
25 cm
Keuntungan Jarwo:
1. Efek tanaman pinggir (sirkulasi udara, CO2, Cahaya fotosintesis meningkat)
Populasi tanaman meningkat (30%), melalui sisipan
Memudahkan pemeliharaan (pemupukan, penyiangan &pengendalian OPT)
2.
3.
4.
5.
Produktivitas meningkat antara 20 - 40%
Dapat disinergiskan dengan sistem mina padi
50 cm 25 cm
Tipe Legowo 2:1
SISIPAN
25cm 12,5cm
25cm 50cm
• SEMUA BARISAN PERTANAMAN DISISIPKAN • POPULASI 213.300 RUMPUN/ HA (PENINGKATAN POPULASI 33,31%)
1. Varietas Unggul Baru (VUB) potensi hasil tinggi
2. Biodekomposer, diberikan bersamaan saat pengolahan tanah (Bajak ke-2)
3. Pupuk hayati sebagai seed treatment dan pemupukan berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS),
4. Pengendalian OPT konsep PTT dan atau menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali
5. Alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam (jarwo transplanter) dan panen (combine harvester)
Komponen Teknologi Jajar Legowo Super
1. BENIH UNGGUL DAN BERMUTU (VUB POTENSI HASIL TINGGI)
VUB?...
kelompok tanaman padi dengan karakteristik umur
antara 100–125 HSS, anakan banyak (> 20 tunas/rumpun),
dan bermalai agak lebat (± 150 butir gabah/malai
Tersedia pilihan VUB Adaptif
• BPTP SULAWESI TENGAH
1. Bermutu dan Unggul - tidak bermutu
- Akan menghasilakn kualitas baik
- Terjadi Kerempakan Panen
- Produksi/ ProduktivitasTinggi
- Kualitas Beras Baik
- Teknologi Pasca Panen
apapun Tdk akan
menghasilkan Beras yang baik
BENIH UNGGUL DAN BERMUTU
Panen
No
Varietas
Tahun
dilepas
Potensi
Hasil (t/ha GKG)
Umur
(hari)
1
Inpari 30 Ciherang Sub1
2012
9,60 ±111
2
Inpari 31
2013
8,50 ±119
3
Inpari 32
2013
8,42
120
4
Inpari 33
2013
9,80
±107
5
Inpari 36
2014
10,00
±114
6
Inpari 37
2014
9,10
±114
1. VUB POTENSI HASIL TINGGI
7 Inpari 44 Agritan 2016 9,25 114
8 Inpari Munawacita Agritan 2017 9,74 123
9 Inpari Mustaban Agritan 2018 10,86 118
10 Inpari Siliwangi Agritan 2018 10,70 111
11 Inpari Padjajaran Agritan 2018 11,00 105
12 Inpari Pamera 2019 11,33 113
• Mempercepat perombakan jerami menjadi bahan organik tanah, meningkatkan ketersediaan hara NPK -- pemupukan lebih efisien & menekan perkembangan penyakit tular tanah.
Dosis 4 bungkus (2 kg/ha) dilarutkan secara
merata dengan 400 L air bersih •
• Disemprot/disiram merata pada jerami; digenangi dan tanah dibiarkan lembab minimal 7 hari. Penggunaan MDec pada jerami
dalam kondisi
• mempercepat proses pengomposan menjadi 1-2 minggu,
jerami MDec dan kompos yang seluruhnya dikembalikan ke sawah menekan biaya pemupukan KCl hingga 50 -100%.
2. BIODEKOMPOSER (Mikroba Perombak Bahan Organik)
SELAIN M-Dec, JUGA ADA :
- EM4 DAN DEKOMPOSER LAINNYA
Aplikasi M-DEc
3. PUPUK HAYATI
“Pupuk berbasis mikroba pemacu
non-patogenik yang dapat menghasilkan fitohormon (zat tumbuh tanaman), penambat
kesuburan nitrogen dan
pelarut fosfat tanah.
yang berfungsi meningkatkan dan kesehatan
Pupuk Hayati Agrimeth
Bakteri Bakteri Bakteri Bakteri
penambat nitrogen simbiotik penambat nitrogen non simbiotik pelarut P penghasil fitohormon
Mengandung bakteri filosfer Methylobacterium, sp.
Penghasil fitohormon; pematahan dormansi
Meningkatkan vigor dan viabilitas benih
Meningkatkan produktivitas padi, jagung & hortikultura
Aplikasi Pupuk Hayati Agrimeth:
• Benih padi yg telah direndam & diperam masing-masing selama 24 jam, kemudian ditiriskan (kondisi lembab) & dicampur dengan pupuk hayati. Pencampuran benih dengan pupuk hayati (500 g/25 kg benih); dilakukan di tempat yang teduh. •
• Benih yg telah dicampur pupuk hayati sgr disemai, tidak ditunda >3 jam & tdk terkena paparan sinar matahari agar tdk mematikan mikroba yg telah melekat pada permukaan benih (pkl 7.00-8.00 pagi atau 18.00-1700) • Sisa pupuk hayati yang tidak melekat pada benih padi disebarkan di
persemaian
Benih yang telah terselimuti pupuk hayati disebar di persemaian pada
kondisi tidak hujan. •
Aplikasi pupuk Organik (kandang dan Kompos)
PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) Alat bantu untuk mengukur kadar hara tanah sawah secara cepat di lapang
Parameter penetapan : N, P, K, dan pH
Dilengkapi dengan rekomendasi
pemupukkan pupuk N, P dan K untuk padi sawah
Dilengkapi dengan Bagan Warna
Daun (BWD)
Pemupukan Berimbang
Pemupukan Berimbang dan Spesifik Lokasi
4. PHT (PESTISIDA NABATI)
Pestisida nabati merupakan pestisida yang dibuat dari ekstrak tumbuhan
Pengendalian OPT diutamakan menggunakan pestisida nabati berbahan aktif senyawa eugenol, sitronelol dan geraniol
Aplikasi pestisida anorganik dilakukan jika berdasarkan
hasil pengamatan, tingkat serangan OPT melebihi ambang kendali
Pemilihan jenis, dosis, dan cara aplikasi pestisida baik nabati maupun organik sintetik mengacu pada rekomendasi.
BioProtector :
Pestisida Nabati
• Berbahan aktif senyawa eugenol, sitronelol, dan geraniol
Efektif mengendalikan hama penting padi • a.l. wereng batang cokelat, penggerek, keong mas, dan walang sangit
• Eugenol
penyakit pathogen.
bersifat fungisidal, menekan yang disebabkan oleh jamur
Aplikasi: •
•
Dilakukan sekitar 1 MST, selanjutnya diulang dua kali dengan selang waktu 7-10 hari kemudian
Aplikasi terakhir dilakukan 1-2 kali saat tanaman padi sudah memasuki fase pengisian gabah
5. ALAT DAN MESIN PERTANIAN
1. Pra – Panen (Pengolahan Tanah dan Tanam)
1. Pra – Panen (Pengolahan Tanah dan Tanam)
OPTIMASI TANAM DENGAN ALAT TANAM
Panen dilakukan pada saat matang fisiologis yaitu 90-95% bulir telah menguning
Panen dilakukan menggunakan combine harvester
Gabah yang dihasilkan dikeringkan hingga mencapai
kadar air 14% (gabah kering giling/GKG).
PANEN DAN PASCA PANEN
Performance Tanaman
Teknologi Jarwo Super Tanam Pindah
Intensifikasi sistem Sebar Benih Langsung
PERFORMANCE TANAMAN VARIETAS BANYUASIN DI BATUI DENGAN
TEKNOLOGI JARWO SUPER
PERFORMANCE TANAMAN VARIETAS MEKONGGA DI OGOAMAS DONGGALA
JARWO SUPER INPAGO BATUI 2019
INPARI 42 DI BATUI
Recommended