View
223
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
TUGAS AKHIR
PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG AGROWISATA SONDOKORO
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya di Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh : DESMAWATI IRAWAN
F3209034
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
TUGAS AKHIR
PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG AGROWISATA SONDOKORO
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya di Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh : DESMAWATI IRAWAN
F3209034
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
THE APPLICATION OF PROMOTION MIX IN IMPROVING THE NUMBER OF VISITORS IN SONDOKORO AGRO-TOURISM
DESMAWATI IRAWAN
F3209034
In business realm development currently, not only industry business realm experiences competition, but also tourism service experiences competition. Every company should make promotion with appropriate measures and provide distinctive image to attract the public. Sondokoro Agro-tourism is one example; Sondokoro Agro-tourism builds a unique and special sugar plant history agro-tourism concept different from other agro-tourism preexisting in Indonesia. Sondokoro agro-tourism has historical and educative values in which the visitors can find out the sugar production process, from sugarcane planting to milling, as well as sugar packaging. The author conducted this research to find out the promotion mix applied to Sondokoro Agro-tourism in improving the number of visitors and to find out the development level of visitor number, including whether or not there was an effect of promotion mix applied with the development level of visitor number.
The data type used by the author was qualitative and quantitative data. The data source used was the secondary one. In addition, techniques of collecting data used were interview, library study, and observation. Meanwhile the data analysis used was descriptive technique of analysis.
The objective of Sondokoro Agro-tourism establishment was to explore the ancient potential uniqueness, as education and recreation means for the public (family). In Sondokoro Agro-tourism, promotions applied were advertising, personal selling, sales promotion, and public relation. In addition, the promotion cost spent in the last two years was IDR 25,440,710 in 2010 with visitor number of 413,471 people and IDR 1,633,750 in 2011 with visitor number of 326,172 people.
From the research conducted, it could be concluded that promotion media used by Sondokoro Agrotourism had not affected significantly the increase of visitor number.
Keywords: advertising, personal selling, sales promotion, public relations, publicity, and direct marketing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
ABSTRAKSI
PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG AGROWISATA SONDOKORO
DESMAWATI IRAWAN
F3209034
Dalam perkembangan dunia bisnis saat sekarang ini, tidak hanya dunia bisnis industri saja yang mengalami persaingan, tetapi jasa pariwisata pun juga ikut mengalami persaingan. Setiap perusahaan harus melakukan promosi dengan langkah yang tepat sekaligus memberikan kesan tersendiri untuk menarik hati masyarakat. Agrowisata Sondokoro salah satunya, Agrowisata Sondokoro membangun konsep agrowisata sejarah PG (Pabrik Gula) yang unik, khas, dan berbeda dari agrowisata lain yang sudah ada di Indonesia. Agrowisata Sondokoro memiliki nilai sejarah dan edukasi dimana pengunjung dapat mengetahui tentang proses pembuatan gula, mulai dari penanaman tebu hingga penggilingan, serta pengepakan gula. Peneliti mengadakan penelitian ini untuk mengetahui bauran promosi yang diterapkan Agrowisata Sondokoro dalam meningkatkan jumlah pengunjung dan untuk mengetahui tingkat perkembangan jumlah pengunjung, termasuk ada atau tidaknya pengaruh antara bauran promosi yang diterapkan dengan tingkat perkembangan jumlah pengujung.
Jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data yang digunakan pun berupa data sekunder. Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti pun berupa wawancara, studi pustaka, dan observasi (pengamatan). Sedangkan analisis data yang digunakan peneliti berupa data deskriptif.
Tujuan didirikannya Agrowisata Sondokoro ini adalah untuk menggali potensi keunikan nuansa tempo dulu, sebagai sarana edukasi, dan rekreasi bagi masyarakat (keluarga). Pada Agrowisata Sondokoro, promosi yang diterapkan berupa periklanan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), dan hubungan masyarakat (public relation). Selain itu, biaya promosi yang dikeluarkan dan tingkat jumlah pengunjung Agrowisata Sondokoro selama dua tahun terakhir yaitu pada tahun 2010, biaya promosi sebesar Rp 25.440.710,- dengan jumlah pengunjung yang datang sebanyak 413.471 orang dan pada tahun 2011, biaya promosi sebesar Rp 1.633.750,- dengan jumlah pengunjung menurun menjadi 326.172 orang.
Dari penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa media promosi yang digunakan oleh pihak Agrowisata Sondokoro belum memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan jumlah pengunjung.
Kata Kunci : periklanan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), publisitas, dan pemasaran langsung (direct marketing).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Ø Iringilah perjalanan hidupmu dengan “keikhlasan hati”, sekalipun engkau
merasakan penderitaan yang teramat sangat, InsyaAllah engkau akan tampak
mulia dihadapan-Nya.
Ø Jadikan pengalaman hidupmu sebagai i lmu untuk bekal perjalanan kehidupan
mu selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:
“ Allah SWT yang telah memberikan kehidupan yang penuh dengan makna dan menjadikan
hidup ini lebih berarti “
“ Mama dan Papaku tercinta dan tersayang.....
Doa tulus kepada ananda seperti air yang tak kan pernah berhenti dan terus mengalir,
pengorbanan, motivasi, kesabaran, ketabahan dan tetes air matamu yang terlalu mustahil
untuk dinilai dengan apapun,
walaupun jauh, engkaulah sebaik – baik panutan meski tidak selalu sempurna ”
“ Adik-adikku Tersayang.....
Kebersamaan, canda, senyuman, dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatianmu padaku,
maafkan jika kakakmu ini belum bisa menjadi contoh yang baik, semoga engkau mampu
untuk selalu menjadi yang terbaik “
“ Sahabat-sahabatku...
Terimakasih atas perhatianmu, kasih sayangmu, dan keikhlasanmu, mau menjadi sahabatku
Meskipun lebih banyak tersakiti oleh tingkah laku ku yang tidak sesuai dengan harapan yang
kalian inginkan, namun perlu untuk kalian ketahui, semua itu kulakukan atas dasar kasih
sayangku buat kalian semua, demi kebahagiaan kalian semua “
“ Untuk Mas Bro...
Terima kasih atas dukungannya selama ini, meskipun baru saja kita menjadi teman
Namun sudah memberikan suatu kesan dan nasehat yang terbaik demi terselesaikannya
Tugas Akhir ku ini, semoga awal pertemanan yang baik ini akan berlanjut untuk selamanya “
= ..._ “ _... =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan anugerah-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini,
Penulis memilih judul “PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG AGROWISATA
SONDOKORO“.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari segala bentuk bantuan
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun
tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya laporan ini, khususnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA, selaku Ketua Program DIII Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Bapak Drs. Suseno, MM, selaku pembimbing yang sabar dalam memberikan
pengarahan, dan nasehat hingga tersusunnya Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. Megantoro, selaku Manajer pada perusahaan jasa “Agrowisata
Sondokoro” yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melaksanakan
magang kerja.
5. Bapak T. Sinung Nugroho, SS, selaku marketing pada perusahaan jasa
“Agrowisata Sondokoro” yang dengan kebaikan hati memberikan sedikit
waktu kepada Penulis untuk mendapatkan informasi tentang media promosi
yang diterapkan oleh perusahaan.
6. Bapak Joko Suwarto, SS, selaku pembimbing magang kerja yang dengan
kesediaan hati, kesabaran hati, dan kemurahan hati mengarahkan Penulis dari
awal kegiatan magang kerja hingga selesai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
7. Bapak Sunaryo, Bapak Mulyono, Bapak Sumino, Bapak Adhie Masagi, Mas
Irwan, Mas Terri, Mas Habib, Mas Sadiyo, dan seluruh karyawan Agrowisata
Sondokoro, yang telah mengarahkan Penulis dan menjadi rekan kerja yang
baik selama ini.
8. Kedua orang tuaku yang telah mendo’akan, menyayangi, dan memotivasi
hingga saat ini.
9. Sahabat-sahabat ku, teman-teman ku, yang telah membantu dan memberikan
semangat sampai saat ini.
10. Maz Bro, yang telah memberikan nasehat dan saran, serta motivasi.
11. Semua pihak yang telah membantu, namun tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Tugas
Akhir ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 06 Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i ABSTRAK ....................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 3 E. Metode Penelitian ..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ......................................................................... 8 1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran ................................................ 8 b. Pengertian Bauran Pemasaran .................................... 8
2. Promosi a. Pengertian Promosi .................................................... 10 b. Pengertian Bauran Promosi ........................................ 10 c. Variabel Bauran Promosi ........................................... 10
3. Jasa a. Pengertian Jasa ........................................................... 30 b. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa .............................. 31
B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 33 BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan ............................................................ 38 2. Visi dan Misi ..................................................................... 42 3. Stuktur Organisasi dan Job Description ............................ 44 4. Personalia .......................................................................... 48 5. Produk Perusahaan ............................................................ 50
B. Laporan Magang Kerja 1. Manfaat Magang Kerja ...................................................... 52 2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja ............... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
C. Analisis dan Pembahasan 1. Bauran promosi yang Diterapkan Agrowisata Sondokoro
Untuk Menarik Minat Pengunjung .................................... 53 2. Tingkat Jumlah Pengunjung Agrowisata Sondokoro ........ 58
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN .................................................................................. 59 B. SARAN .............................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Promosi Penjualan ..................... 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................ 34 Gambar 3.1 Struktur Organisasi .............................................................. 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia selalu disibukkan
dengan berbagai macam rutinitas, baik itu di tempat kerja, di rumah, ataupun
ditempat-tempat lainnya. Rutinitas tersebut membuat mereka lupa akan
pentingnya kebutuhan hiburan dan menyegarkan diri. Rutinitas yang terlalu
sibuk akan memberikan dampak yang negatif bagi pekerjaannya sendiri dan
terutama sekali bagi dirinya. Karena dengan rutinitas yang terlalu sibuk, akan
membuat diri mereka menjadi stres dan akhirnya tidak dapat berfikir secara
jernih lagi. Rutinitas tersebut tentunya juga akan membuat mereka merasakan
kejenuhan. Oleh karena itu, setiap manusia perlu meluangkan waktunya untuk
beristirahat sejenak mencari hiburan dengan cara rekreasi bersama keluarga,
rekan kerja, ataupun rekan lainnya. Melalui rekreasi diharapkan mampu
memperoleh kepuasan jiwa dan pikiran. Dalam melakukan kegiatan tersebut,
biasanya individu mencari suatu hiburan di alam terbuka dengan tujuan agar
mereka dapat menikmati udara segar, pemandangan yang indah, dan suasana
alam yang nyaman. Rekreasi tersebut bisa saja dilakukan di daerah
pegunungan, persawahan, pantai, ataupun perkebunan. Setiap orang memiliki
pilihannya masing-masing sesuai dengan ketertarikan dan hobi. Tempat-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
tempat tersebut biasanya memiliki daya tarik dengan berbagai macam atraksi
wisata maupun hiburan, sehingga disebut dengan obyek wisata.
Menurut Lupiyoadi (2001:108) promosi merupakan salah satu
variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk jasa. Di berbagai tempat wisata, untuk
menarik para masyarakat tentunya pihak perusahaan menentukan dan
melakukan strategi dalam mempromosikan jasanya. Dengan adanya promosi
yang tepat, tentunya pesan yang disampaikan akan sampai ke masyarakat
luas. Selain itu, kegiatan promosi tidak hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, namun kegiatan promosi
tersebut juga berfungsi sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan.
Pada Agrowisata Sondokoro, kegiatan promosi menjadi sangat
penting untuk dilakukan guna menarik minat pengunjung serta memberikan
berbagai informasi tentang obyek wisata tersebut. Kegiatan promosi tersebut
diharapkan dapat meningkatkan minat pengunjung untuk mengunjungi obyek
wisata tersebut. Oleh karena itu, usaha ini perlu diupayakan secara optimal.
Berdasarkan uraian latar belakang yang tersebut di atas, maka
penulis tertarik untuk meneliti kegiatan promosi obyek wisata dengan judul :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
“PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM MENINGKATKAN
JUMLAH PENGUNJUNG AGROWISATA SONDOKORO”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan bauran promosi yang dilakukan oleh pihak
Agrowisata Sondokoro untuk menarik minat wisatawan?
2. Bagaimana tingkat perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Agrowisata Sondokoro?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan bauran promosi yang dilakukan pihak
Agrowisata Sondokoro dalam menarik minat wisatawan.
2. Untuk mengetahui tingkat perkembangan jumlah wisatawan yang
berkunjung ke Agrowisata Sondokoro.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
a. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat pada saat
perkuliahan sebagai pedoman dalam penyusunan laporan ilmiah
yang dibuat. Selain itu, hasil penelitian yang dibuat dapat
memberikan wawasan bagi peneliti tentang penerapan bauran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
promosi yang dilakukan oleh Agrowisata Sondokoro dalam
meningkatkan jumlah pengunjung.
b. Bagi Pembaca
Sebagai tambahan informasi dan pengetahuan pada umumnya dan
sebagai referensi bagi Mahasiswa yang akan mengadakan penelitian
pada khususnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan untuk menentukan kebijakan dan menerapkan bauran
promosi yang lebih baik dan terarah dalam mengelola Agrowisata
Sondokoro.
E. Metode Penelitian
1. Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di AGROWISATA SONDOKORO
yang berlokasi di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar. Telepon/Fax. 0271 – 7009334, FB : sondokoro
agrotourism, e-mail: agrowisatasondokoro@yahoo.com.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, dan
gambar. Data ini berupa hal-hal yang berhubungan dengan
perusahaan, seperti company profil (profil perusahaan). Data-data
kualitatif ini diperoleh dari :
1) Dokumen-dokumen perusahaan
2) Lapangan
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang
berhubungan dengan volume (banyaknya) penjualan produk-produk
perusahaan. Data kuantitatif ini diperoleh dari :
1) Dokumen perusahaan
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Menurut Churchill (2001:216) data sekunder merupakan
informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang
dilakukan saat ini, tetapi untuk beberapa tujuan lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Dalam hal ini, data sekunder yang digunakan oleh peneliti
sadalah data tentang Agrowisata Sondokoro yang diperoleh secara tidak
langsung seperti dari profil perusahaan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penulisan tugas
akhir ini, penulis menggunakan teknik sebagai berikut :
a. Wawancara
Menurut Rosady (2004:23) wawancara merupakan salah
satu teknik pengumpulan data dalam metode survey (penelitian)
melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap
subyek. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan bagian
marketing (pemasaran) untuk mendapatkan informasi tentang
strategi yang digunakan dalam memasarkan produk perusahaan
tersebut.
b. Studi Pustaka
Metode ini memperoleh data dengan cara mengambil data
dari beberapa buku sebagai bahan referensi penulisan laporan ini.
Buku yang dijadikan referensi yaitu buku-buku yang berkaitan
dengan masalah yang diangkat dalam penulisan laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
c. Observasi (Pengamatan)
Menurut Rosady (2004:34) observasi merupakan proses
pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda), atau
kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi
dengan individu-individu yang diteliti. Peneliti mengadakan
pengamatan secara langsung ke obyek penelitian di Agrowisata
Sondokoro.
5. Analisis Data
Teknik pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis deskriptif. Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:101)
teknik analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk
mengkaji gambaran satu variabel, misalkan profil perusahaan, kelompok
kerja, kelompok konsumen, dan subyek lain. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tentang bagaimana penerapan bauran promosi pada
Agrowisata Sondokoro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran (Kotler dan Armstrong dalam Mahmud
Machfoedz, 2005:2) merupakan proses sosial dan manajerial yang
digunakan oleh individu dan kelompok mendapatkan sesuatu yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran
produk dan nilai dengan pihak lain.
b. Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Machfoedz (2005:17) bauran pemasaran
merupakan rangkaian sarana pemasaran taktis terpadu yang dapat
dikendalikan (produk, harga, tempat, dan promosi) untuk
mengetahui respon pasar sasaran yang diinginkan oleh perusahaan.
Ada empat elemen bauran pemasaran, yaitu:
1) Produk
Megelola bahan produk meliputi perencanaan dan
pengembangan barang/jasa dengan baik untuk dipasarkan oleh
perusahaan. Strategi diperlukan untuk mengubah produk yang
ada dengan menambahkan produk baru, dan melakukan upaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
untuk penganekaragaman produk yang dihasilkan. Keputusan
strategis juga diperlukan berkenaan dengan merek, kemasan,
dan berbagai ciri produk.
2) Harga
Manajemen harus menetapkan harga pokok yang tepat untuk
produk. Selanjutnya, manajemen juga harus menetapkan strategi
yang berhubungan dengan diskon, biaya transport, dan banyak
lagi harga yang berhubungan dengan berbagai faktor.
3) Distribusi
Meskipun perantara pemasaran, terutama grosir dan pengecer
merupakan faktor lingkungan yang tidak mudah dikendalikan,
eksekutif harus bersikap leluasa ketika bekerja dengan mereka.
Tugas manajemen adalah menyeleksi dan mengelola saluran
perdagangan agar produk dapat sampai kepada pasar yang
sesuai pada waktu yang tepat, dan mengembangkan sistem
distribusi untuk menangani dan mengirim produk secara fisik
melalui saluran tersebut.
4) Promosi
Manajemen perlu menginformasikan dan menyampaikan
persuasi kepada pasar tentang produk perusahaan. Periklanan,
personal selling, promosi penjualan, dan publisitas merupakan
aktivitas promosi secara luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2. Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut Lupiyoadi (2001:108) promosi merupakan salah
satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk jasa.
b. Pengertian Bauran Promosi
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:116) bauran promosi
merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran
langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan
nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan
pelanggan.
c. Variabel Bauran Promosi
Menurut Mahfoedz (2005:85) untuk menginformasikan
produk kepada pasar perusahaan, perlu memperhatikan beberapa
penggunaan bauran promosi (promotion mix), diantaranya:
1) Periklanan (advertising)
Menurut Lupiyoadi (2001:108) periklanan (advertising)
merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal
(impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan
baik barang/jasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Ada beberapa fungsi iklan, fungsi iklan meliputi fungsi
pemasaran, fungsi komunikasi, fungsi ekonomis, dan fungsi
sosial. Masing-masing fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Fungsi pemasaran
Fungsi pemasaran menyatakan bahwa iklan berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
menyediakan produk (barang dan jasa), untuk menjual
produk, dan untuk mengkomunikasikan informasi ini
kepada konsumen.
b) Fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi menyatakan bahwa iklan berfungsi
untuk menyampaikan berbagai jenis informasi pasar guna
mempertemukan pembeli dan penjual dipasar (tempat
penjualan produk).
c) Fungsi ekonomis
Fungsi ekonomis menyatakan bahwa terdapat dua
pandangan tentang iklan. Pandangan pertama, menerapkan
model kekuatan pasar yang menilai iklan sebagai alat
persuasi yang meningkatkan penganekaragaman produk dan
menurunkan minat konsumen terhadap alternatif pengganti.
Dengan kata lain, bahwa iklan mengurangi elastisitas harga
pada permintaan. Akibatnya, iklan rumah makan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
membuka cabang diberbagai kota misalnya, akan berfokus
pada kualitas produk, variasi jenis masakan, dan tidak
memasang daftar harga. Pandangan kedua, didasarkan pada
pada ilmu ekonomi tentang teori informasi, berasumsi
bahwa elastisitas harga merupakan fungsi yang diketahui
konsumen dan pengetahuan kualitatif tentang merek
pengganti yang hampir sama. Asumsi dasar dalam
periklanan sebagai model informasi ini adalah bahwa
periklanan memberikan informasi tentang alternatif dan
meningkatkan elastisitas harga, sehingga perubahan kecil
dalam harga menyebabkan perubahan besar dalam
permintaan produk.
Inti dari kedua pandangan tersebut bahwa, iklan tidak hanya
memberikan informasi tentang produk pengganti yang ada,
melainkan juga memberikan saran agar konsumen
mempertimbangkan lebih banyak produk subsitusi pada
waktu melakukan pembelian.
d) Fungsi sosial
Fungsi iklan dalam sosial adalah iklan menginformasikan
kepada khalayak tentang produk baru dan produk yang
disempurnakan dan menunjukkan cara menggunakan
inovasi pada suatu produk. Selain itu, iklan juga membantu
khalayak membandingkan produk dan ciri-cirinya, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
memberikan informasi sehingga konsumen dapat
mengambil keputusan.
Iklan cenderung untuk berkembang dalam masyarakat yang
berpenghasilan tinggi dengan permintaan persediaan yang
lebih banyak. Dalam hal ini, iklan bergerak dari fungsinya
sebagai jasa informasi (yang menyampaikan informasi
kepada konsumen tentang keberadaan produk) hingga
sebagai pesan yang menciptakan permintaan pada merek
tertentu.
Menurut Lupiyoadi (2001:108) terdapat beberapa
tujuan dari periklanan, diantaranya:
a) Iklan yang bersifat memberikan informasi (informative
advertising), merupakan iklan yang secara panjang lebar
menerangkan produk jasa dalam tahap rintisan (perkenalan)
guna menciptakan permintaan atas produk tersebut.
Misalkan, sebuah Bank Syariah yang baru berdiri
menjelaskan melalui iklan advertorial apa dan bagaimana
sistem operasi dan produk jasa yang ditawarkan oleh bank
syariah.
b) Iklan membujuk (persuasive advertising), iklan menjadi
penting dalam situasi persaingan, dimana sasaran
perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif
akan merek tertentu. Misal, perusahaan Asuransi Takaful
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
mengiklankan kelebihan-kelebihan produknya dibanding
asuransi konvensional, dimana ada unsur saling bantu
membantu diantara peserta dan unsur investasi dalam
produk asuransinya.
c) Iklan pengingat (reminder advertising), iklan ini akan
sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu
produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan
produk tersebut. Misalnya, perusahaan penerbangan Garuda
Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa
kini Garuda lebih baik meski diusianya yang sudah mapan.
d) Iklan pemantapan (reinforcement advertising), berusaha
meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil
pilihan yang tepat. Misalnya, lembaga
pendidikan/bimbingan belajar Nurul Fikri mempublikasikan
bahwa 80% siswanya diterima diberbagai perguruan tinggi
negeri (PTN) terkemuka. Sehingga semakin memantapkan
pilihan para siswa SMU untuk memilih bimbel tersebut.
Menurut Shimp (2003:508) ada beberapa kekuatan dan
keterbatasan media, diantaranya:
a) Surat kabar
Kekuatan dan keterbatasan surat kabar:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Kekuatan :
(1) Khalayak berada pada kerangka mental yang tepat
untuk memproses pesan
(2) Jangkauan khalayak yang luas
(3) Fleksibel
(4) Mampu menyajikan pesan yang rinci
(5) Tidak terbatas oleh waktu (timeliness)
Keterbatasan:
(1) Clutter (ketidak beraturan)
(2) Bukan media yang sangat selektif
(3) Harga yang tinggi untuk pengiklan berkala
(4) Mutu reproduksi menengah
(5) Pembelian yang rumit bagi pengiklan nasional
(6) Komposisi para pembaca bisa berubah
b) Majalah
Kekuatan :
(1) Beberapa majalah menjangkau khalayak yang luas
(2) Selektifitas
(3) Daya tahan yang lama
(4) Mutu reproduksi yang tinggi
(5) Kemampuan menyajikan informasi yang rinci
(6) Penyampaian informasi otoritatif
(7) Potensi keterlibatan tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Keterbatasan:
(1) Tidak mengganggu
(2) Tenggang waktu yang lama
(3) Clutter (ketidak beraturan)
(4) pilihan geografis yang agak terbatas
(5) keanekaragaman pola sirkulasi oleh pasar
c) Periklanan luar ruang
Kekuatan :
(1) Jangkauan luas dan frekuensi tinggi
(2) Fleksibel secara geografis
(3) Biaya per seribu yang rendah
(4) Identifikasi merek yang tetap
(5) Pengingat sebelum membeli produk
Keterbatasan:
(1) Tidak selektif
(2) Waktu terpa yang singkat
(3) Susah untuk mengukur jumlah khalayaknya
(4) Masalah lingkungan
d) Radio
Kekuatan :
(1) Mencapai khalayak yang tersegmentasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(2) Mencapai calon pelanggan pada tingkat perorangan dan
akrab
(3) Ekonomi
(4) Tenggang waktu yang pendek
(5) Mentransfer cerita dari televisi
(6) Kepribadian lokal
Keterbatasan:
(1) Clutter (ketidakberaturan)
(2) Tidak dapat menggunakan visualisasi
(3) Perpecahan (fraksionalisasi) khalayak
(4) Kesulitan membeli waktu radio
e) Televisi
Kekuatan :
(1) Mendemonstrasikan penggunaan produk
(2) Muncul tanpa diharapkan
(3) Mampu memberikan kegembiraan
(4) Dapat menggunakan humor
(5) Efektif dengan tenaga penjualan perusahaan dan
perdagangan
(6) Kemampuan mencapai dampak yang diinginkan
Keterbatasan:
(1) Biaya periklanan yang meningkat dengan cepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
(2) Erosi penonton televisi
(3) Fraksionalisasi penonton
(4) Zipping dan zapping
(5) Clutter
2) Promosi penjualan (sales promotion)
Menurut Machfoedz (2005:101) promosi penjualan
(sales promotion) merupakan suatu aktivitas atau materi yang
berfungsi sebagai persuasi langsung, yang menawarkan nilai
tambah suatu produk kepada penjual atau konsumen. Promosi
penjualan (sales promotion) meliputi berbagai sarana promosi
yang didesain untuk memotivasi respon pasar lebih awal.
Promosi penjualan (sales promotion) dapat berupa promosi
konsumen, seperti: contoh produk, kupon, potongan harga, dan
sebagainya. Promosi perdagangan, seperti: produk gratis,
keringanan harga pembelian, dan sebagainya. Menurut
Lupiyoadi (2001:109) promosi penjualan (sales promotion)
merupakan semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada
penjualan akhir.
Menurut Machfoedz (2005:101) ada beberapa tujuan
promosi penjualan, diantaranya:
a) Mengidentifikasikan dan menarik konsumen baru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b) Memperkenalkan produk baru
c) Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah
dikenal secara luas
d) Mendorong penggunaan yang lebih banyak diantara
konsumen yang telah terjangkau
e) Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan
kualitas produk
f) Mengajak konsumen untuk mendatangi toko tempat
penjualan produk
g) Menstabilkan pola penjualan yang berfluktuasi
h) Meningkatkan persediaan bagi perantara
i) Mengimbangi upaya pemasaran pihak pesaing
Menurut Tjiptono dkk (2008:548) ada beberapa jenis
promosi penjualan, diantaranya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Tabel 2.1 Keunggulan dan Kelemahan Promosi Penjualan
Jenis Promosi
Penjualan
Tujuan Keunggulan Kelemahan
Kupon Merangsang permintaan Mendorong dukungan
pengecer
Konsumen menunda
pembelian
Deals Meningkatkan hasrat
konsumen untuk mencoba
produk, membalas tindakan
pesaing
Mengurangi resiko konsumen Konsumen menunda
pembelian,
mengurangi product
value
Premium (diskon) Membentuk goodwill Konsumen menyukai produk
gratis atau harganya yang
didiskon
Konsumen membeli
hanya karena
diskonnya, bukkan
karena produknya
Kontes Meningkatkan pembelian
konsumen, membentuk
business inventory
Mendorong keterlibatan
konsumen terhadap produk
Memerlukan
pemikiran yang kreatif
dan analitis
Undian Mendorong konsumen untuk
membeli lebih banyak,
meminimumkan perilaku
berganti merek
Konsumen lebih sering
menggunakan produk dan
menyimpannya
Penjualan menurun
setelah masa undian
berakhir
Produk Sampel Mendorong konsumen
mencoba produk baru
Resiko kecil bagi konsumen
yang mencoba produk
Biaya tinggi bagi
perusahaan
Trading Stamps Mendorong pembelian ulang Membantu dalam
menciptakan loyalitas
Biaya tinggi bagi
perusahaan
Point-of-Purchase
Displays
Mendorong konsumen untuk
mencoba produk,
memberikan in-store support
untuk alat promosi yang lain
Memberikan penampilan
produk yang baik
Sulit meminta
pengecer untuk
menempatkan produk
pada tempat yang
ramai dilalui
pelanggan
Potongan Rabat Mendorong pelanggan untuk
membeli, menghentikan
penurunan penjualan
Efektif untuk merangsang
permintaan
Mudah ditiru,
mengurangi perceived
product value
Sumber: Fandy Tjiptono; Gregorius Chandra; Dedi Adriana, 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3) Penjualan perorangan (personal selling)
Menurut Machfoedz (2005:106) penjualan perorangan
(personal selling) merupakan proses penyampaian informasi
kepada konsumen dan membujuk mereka agar membeli produk
melalui komunikasi pribadi.
Menurut Lupiyoadi (2001:109) dalam pemasaran jasa
personal selling mempunyai peranan yang penting, yaitu:
a) Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan
konsumen sangat penting
b) Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin
c) Orang merupakan bagian dari produk jasa
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:200) dalam
personal selling perlu diperhatikan proses penjualan. proses
penjualan (selling process) tersebut meliputi: memilih prospek
(prospecting) dan melakukan penilaian, prapendekatan,
pendekatan, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan,
penutupan, dan tindak lanjut. Langkah-langkah dalam proses
penjualan tersebut yaitu:
a) Memilih dan menilai prospek
Memilih prospek adalah mengidentifikasi pelanggan
potensial yag berkualitas. Sedangkan menilai prospek
merupakan cara mengidentifikasi arahan yang baik dan
menyingkirkan arahan yang buruk. Prospek dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dinilai/dikualifikasikan dengan melihat kemampuan
keuangan mereka, volume bisnis, kebutuhan khusus, lokasi,
dan kemungkinan pertumbuhan.
b) Prapendekatan
Prapendekatan (preapproach) adalah wiraniaga yang belajar
sebanyak mungkin tentang pelanggan prospektif sebelum
melakukan kunjungan penjualan.
c) Pendekatan
Pendekatan (approach) adalah seorang wiraniaga harus
mengetahui cara bertemu dan memberi salam kepada
pembeli dan memulai hubungan dengan baik.
d) Presentasi dan demonstrasi
Presentasi merupakan proses penjualan dimana wiraniaga
menceritakan kisah produk kepada pembeli, menyajikan
manfaat produk bagi pelanggan dan memperlihatkan
bagaimana produk itu menyelesaikan masalah pelanggan.
e) Mengatasi keberatan
Mengatasi keberatan (handling objection) seorang
wiraniaga yang harus mencari, mengklarifikasi, dan
mengatasi keberatan pelanggan untuk membeli.
f) Penutupan
Penutupan (closing) adalah seorang wiraniaga meminta
pelanggan untuk mengajukan pesanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
g) Tindak lanjut
Tindak lanjut (follow up) adalah seorang wiraniaga harus
menindaklanjuti setelah penjualan untuk memastikan
kepuasan pelanggan dan mengulangi bisnis.
4) Publisitas
Menurut Machfoedz (2005:107) publisitas merupakan
penyampaian informasi yang didesain untuk membangkitkan
minat lebih pada perseorangan atau perusahaan melalui media
informasi tanpa pengeluaran biaya karena pertimbangan
besarnya minat khalayak.
Untuk mendapatkan publisitas, dapat ditempuh melalui
tiga saluran, yaitu:
a) Menyampaikan press release dan menginformasikannya
melalui media. Seperti: surat kabar, stasiun televisi, dan
media lain untuk menyampaikan informasi dalam bentuk
berita.
b) Melakukan komunikasi dengan organisasi atau asosiasi
profesi. Konferensi pers akan menarik perhatian perwakilan
media jika mereka menilai topik atau pembicara bernilai
berita. Tour atau kunjungan perusahaan dan presentasi
kepada warga masyarakat atau organisasi profesi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
merupakan bentuk lain komunikasi mulai dengan
perorangan hingga kelompok.
c) Komunikasi tatap muka orang perorang (lobi). Lobi
dilakukan oleh perusahaan kepada orang yang berpengaruh
untuk mempengaruhi opini mereka, dan akhirnya
mempengaruhi keputusan mereka. Lebih dari itu,
perusahaan akan memberikan produknya kepada orang
terpandang dengan harapan orang akan mengetahui bahwa
mereka menggunakan produk tersebut.
Ada beberapa keunggulan dari publisitas, diantaranya:
a) Lebih efisien dalam biaya daripada periklanan dan personal
selling, karena tidak memerlukan biaya ruang pada media
atau biaya waktu untuk penyampaian pesan.
b) Lebih dapat dipercaya daripada periklanan, karena sumber
pesan adalah pihak ketiga yang tidak terkait dengan
organisasi perusahaan.
c) Menarik untuk dibaca. Konsumen pada umumnya
terkondisikan untuk tidak memperhatikan iklan atau bahkan
mengabaikannya. Publisitas disajikan sebagai berita atau
materi editorial, sehingga lebih menarik untuk dibaca.
d) Lebih banyak informasi yang dapat disampaikan. Karena
disajikan sebagai berita, publisitas bisa lebih banyak
menyampaikan rincian daripada iklan biasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Disamping keunggulan, publisitas juga terdapat
beberapa kelemahan, diantaranya:
a) Pesan yang disampaikan tidak terkendali. Perusahaan tidak
memiliki jaminan bahwa rilis publisitas akan dimuat dalam
atau disiarkan oleh media.
b) Pemaparan terbatas. Media akan menyampaikan materi
publisitas hanya satu kali. Jika khalayak sasaran terlewatkan
informasi pada waktu pesan publisitas tersebut
disampaikan, tidak ada kesempatan kedua untuk
mengetahuinya.
5) Pemasaran langsung (direct marketing)
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:221) pemasaran
langsung (direct marketing) merupakan hubungan langsung
dengan konsumen individual yang ditargetkan secara hati-hati
untuk meraih respon segera dan mencapai hubungan pelanggan
yang abadi. Menurut Kotler dan Keller (2007:288) pemasaran
langsung (direct marketing) merupakan penggunaan saluran-
saluran langsung konsumen (consumer direct) untuk
menjangkau dan menyerahkan barang dan jasa kepada
pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.
Terdapat beberapa manfaat pemasaran langsung baik
itu bagi pelanggan (pembeli) maupun bagi penjual itu sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Beberapa manfaat pemasaran langsung bagi masing-masing
pihak tersebut yaitu:
a) Bagi pelanggan (pembeli)
(1) Berbelanja dari rumah dirasakan menyenangkan,
nyaman, dan bebas dari pertengkaran.
(2) Menghemat waktu dan memperkenalkan konsumen
dengan pilihan barang dagangan yang lebih banyak.
(3) Mereka dapat melakukan belanja perbandingan dengan
melihat katalog surat dan layanan belanja online.
(4) Mereka dapat memesan barang untuk mereka sendiri
atau orang lain.
(5) Pelanggan industrial juga mendapatkan manfaat dengan
mempelajari produk dan jasa yang tersedia tanpa
menghabiskan waktu untuk bertemu dengan wiraniaga.
b) Bagi penjual
(1) Pemasar langsung dapat membeli daftar alamat surat
yang memuat nama-nama hampir semua kelompok:
orang kidal, orang yang kegemukan, dan jutawan.
(2) Mereka dapat mengkhususkan dan menyesuaikan
pesan-pesan mereka.
(3) Pemasar langsung juga dapat membina hubungan yang
berkesinambungan dengan masing-masing pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(4) Pemasar langsung dapat diatur waktunya untuk
menjangkau calon pembeli pada saat yang tepat, bahan-
bahan pemasaran langsung memiliki pembaca yang
lebih tinggi karena bahan tersebut dikirimkan kepada
calon yang lebih berminat.
(5) Pemasaran langsung memungkinkan pengujian media
dan pesan alternatif untuk mencari pendekatan yang
paling berbiaya efektif.
(6) Pemasaran langsung juga dapat membuat tawaran dan
strategi pemasar langsung yang kurang terlihat bagi
pesaing.
(7) Pemasar langsung dapat mengukur tanggapan atas
kampanyenya untuk memutuskan mana yang paling
menguntungkan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:226) ada
beberapa bentuk pemasaran langsung, diantaranya:
a) Pemasaran pengeposan langsung (direct mail
marketing)
Pemasaran pengeposan langsung (direct mail
marketing) merupakan pemasaran langsung dengan
mengirimkan penawaran, pengumuman, pengingat,
atau barang lain kepada seseorang dialamat tertentu.
b) Pemasaran katalog
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Pemasaran katalog merupakan pemasaran langsung
melalui media cetak, video, atau katalog elektronik
yang dikirimkan kepada pelanggan terpilih, tersedia
ditoko-toko atau dihadirkan secara online.
c) Pemasaran telepon
Pemasaran telepon merupakan pemasaran langsung
dengan menggunakan telepon untuk menjual secara
langsung kepada pelanggan.
d) Pemasaran televisi respon langsung
Pemasaran televisi respon langsung merupakan
pemasaran langsung melalui televisi, termasuk iklan
televisi respon langsung (info komersial) dan saluran
belanja murah.
e) Pemasaran kios
Menurut Kotler dan Keller (2007:298) pemasaran kios
merupakan gedung atau bangunan kecil yang dapat
menampung unit penjualan atau informasi.
f) Teknologi baru pemasaran langsung digital
Teknologi baru pemasaran langsung digital ini dapat
menjangkau dan berinteraksi dengan pelanggan
disemua tempat dan setiap saat, hampir tentang semua
hal melalui telepon seluler, podcast (arsip audio) dan
vodcast (arsip video).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
g) Pemasaran online
Pemasaran online merupakan usaha perusahaan untuk
memasarkan produk dan pelayanan serta membangun
hubungan pelanggan melalui internet.
6) Hubungan masyarakat (public relation)
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:168) public
relation adalah membangun hubungan baik dengan berbagai
masyarakat dan perusahaan dengan memperoleh publisitas yang
diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, menangani
atau menghadapi rumor, cerita, dan kejadian yang tidak
menyenangkan. Menurut Machfoedz (2005:112) public relation
merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan
menjalin hubungan dengan berbagai konsumen perusahaan dan
masyarakat umum dengan tujuan untuk membangun citra
perusahaan yang positif agar mendapat publisitas yang luas,
mengatasi kabar angin, laporan, dan kejadian-kejadian yang
tidak sesuai dengan kenyataan.
Menurut Lupiyoadi (2001:110) public relation sangat
peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, yaitu:
a) Membangun image (citra)
b) Mendukung aktivitas komunikasi lainnya
c) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
d) Memperkuat positioning perusahaan
e) Mempengaruhi publik yang spesifik
f) Mengadakan launching untuk produk/jasa baru
Selain itu, terdapat pula program public relation, antara
lain:
a) Publikasi
b) Events
c) Hubungan dengan investor
d) Exhibitions/pameran
e) Mensponsori beberapa acara
3. Jasa
a. Pengertian Jasa
Menurut Lupiyoadi (2001:5) jasa merupakan semua
aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam
bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat
yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai
tambah seperti : kenyamanan, hiburan, kesenangan, dan kesehatan
atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Jasa (Kotler
dalam Fandy Tjiptono, 2002:6) adalah setiap tindakan atau perbuatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan
dengan produk fisik maupun tidak.
b. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan
barang (produk fisik). Menurut (Griffin dalam Rambat Lupiyoadi,
2001:6) menyebutkan karakteristik tersebut sebagai berikut :
1) Intangibility (Tidak Berwujud)
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium
sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai
tidak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk
kenikmatan, kepuasan, atau rasa aman.
2) Unstorability
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk
yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga tidak dapat
dipisahkan dipisahkan (inseparability) mengingat pada
umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
3) Customization
Jasa juga sering kali didesain khusus untuk kebutuhan
pelanggan.
Produk jasa bagaimanapun tidak ada yang benar-benar sama
antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
(Griffin dalam Rambat Lupiyoadi, 2001:6) untuk memahami sektor
jasa ada beberapa cara pengklasifikasian produk tersebut, yaitu:
1) Berdasarkan tingkat kontak konsumen
Berdasarkan tingkat kontak konsumen, jasa dapat dibedakan
kedalam kelompok high contact system dan low contact system.
Pada kelompok high contact system, untuk menerima jasa
konsumen harus menjadi bagian dari sistem. Seperti: jasa
pendidikan, rumah sakit, dan transportasi. Sedangkan pada
kelompok low contact system, konsumen tidak perlu menjadi
bagian dari sistem untuk menerima jasa. Misalkan, pada jasa
reparasi mobil dan perbankan, konsumen tidak harus dalam
kontak pada saat mobilnya yang rusak diperbaiki oleh teknisi
bengkel.
2) Berdasarkan kesamaan dengan operasi manufaktur
Berdasarkan kesamaan dengan operasi manufaktur, cara ini
membagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a) Pure service
Pure service merupakan jasa yang tergolong high contact
dengan tanpa persediaan, dengan kata lain benar-benar
sangat berbeda dengan manufaktur. Misalkan, jasa tukang
cukur dan ahli bedah, mereka memberikan perlakuan khusus
(unik) dan memberikan jasanya pada saat konsumen ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b) Quasimanufacturing service
Quasimanufacturing service dalam banyak hal mirip dengan
manufaktur. Karena jasa ini termasuk sangat low contact dan
konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi
jasa. Misalnya: jasa perbankan, asuransi, kantor pos, dan
jasa pengantaran.
c) Mixed service
Mixed service merupakan kelompok jasa dengan tingkat
kontak menengah (moderate contact) yang menggabungkan
beberapa fitur/sifat pure service dan quasimanufacturing
service. Misalnya: jasa bengkel, toko dry cleaning, jasa
ambulans, pemadam kebakaran, dan lain-lain.
B. Kerangka Pemikiran
Dalam penyusunan laporan magang, hal yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah membuat kerangka pemikirannya. Adapun kerangka
pemikirannya adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber : Kotler dan Armstrong, 2001
Berdasarkan gambar yang ada diatas, dapat dikemukakan bahwa
untuk setiap perusahaan perlu memikirkan strategi yang tepat dalam
memasarkan barang atau jasanya. Di dalam ilmu pemasaran, setiap
perusahaan perlu merencanakan, mengorganisasikan, melakukan atau
bertindak, dan mengkontrol setiap kegiatan atau aktivitas dalam
perusahaannya.
Bauran Promosi :
1. Periklanan 2. Personal Selling 3. Hubungan
Masyarakat 4. Promosi
Penjualan
Tingkat Efisiensi Volume
PERUSAHAAN
Media Promosi :
1. Media Cetak a. Surat Kabar b. Majalah c. Papan
Reklame d. Brosur
2. Media Elektronik a. Televisi b. Radio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Oleh karena itu, dalam memasarkan barang atau jasanya setiap
perusahaan perlu melakukan strategi dan taktik yang tepat untuk
mempromosikan barang atau jasanya agar barang atau jasa tersebut laku dan
terjual habis dipasaran. Tidak hanya itu saja, perusahaan juga harus
memikirkan dan bertindak bagaimana caranya agar konsumen mau kembali
lagi untuk membeli dan menjadi konsumen yang loyal.
Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu menerapkan bauran promosi
(advertising, personal selling, public relation, sales promotion, publisitas dan
direct marketing) untuk menjual barang atau jasanya. Begitu pula halnya pada
perusahaan Agrowisata Sondokoro. Agrowisata Sondokoro merupakan jenis
perusahaan jasa yang bergerak dibidang wisata yang menggabungkan wisata
alamiah dengan sejarah, budaya, rekreasi, serta edukasi. Pada Agrowisata
Sondokoro ini, promosi sangatlah diperlukan. Hal ini dikarenakan, tanpa
adanya promosi Agrowisata Sondokoro ini tidak akan mengalami
perkembangan dan kemajuan.
Oleh karena itu, Agrowisata Sondokoro ini membutuhkan yang
namanya advertising (periklanan), personal selling (penjualan perorangan),
public relation (hubungan masyarakat), sales promotion (promosi
penjualan), direct marketing (pemasaran langsung), dan publisitas. Periklanan
yang digunakan pada obyek wisata ini adalah dengan menggunakan media
cetak dan juga media elektronik. Media cetak yang digunakan Agrowisata
Sondokoro untuk memasarkan jasanya adalah dengan melalui surat kabar
(Kompas, Seputar Indonesia, Agrobisnis, Jawa Pos, Suara Merdeka, Solopos,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Joglo Semar, dan Kedaulatan Rakyat), majalah, baliho dan spanduk, serta
brosur, kalender, T-Shirt, miniatur kereta, dan block note. Selain itu, media
elektronik yang digunakan oleh Agrowisata Sondokoro adalah melalui
televisi (Trans7, Trans TV, Indosiar, TPI, Antv, SCTV, dan Metro TV) dan
radio (Suiba, Karapan, Solo Fm, dan Solopos Fm).
Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh
lapisan masyarakat, membujuk, menciptakan kesan (image) yang baik, serta
memuaskan para pengunjungnya. Selain melalui periklanan, Agrowisata
Sondokoro juga menggunakan penjualan perorangan sebagai alat promosinya.
Dengan menggunakan personal selling (penjualan perorangan), pihak
Agrowisata Sondokoro melakukan komunikasi dengan pengunjung
(konsumen) secara langsung dengan sopan, ramah, menjelaskan manfaat, dan
fasilitas produknya, termasuk bertatap muka langsung serta mempengaruhi
para konsumennya untuk membeli. Dengan begitu, fungsi personal selling
(penjualan perorangan) pun akan berjalan. Fungsi personal selling (penjualan
perorangan) tersebut berupa: prospecting (mencari pembeli dan menjalin
hubungan dengan mereka), communicating (memberikan informasi yang
jelas), selling (menjual jasa kepada konsumen), servicing (memberikan
pelayanan), information gathering (melakukan riset dan intelijen pasar), dan
allocating (menentukan pelanggan yang dituju). Selain itu, dalam personal
selling (penjualan perorangan) ini, penjualan juga bisa dilakukan melalui
word of mouth. Dengan hal ini, promosi yang dilakukan oleh pihak
Agrowisata Sondokoro pun sudah merasa terbantu. Karena, melalui word of
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
mouth tersebut tanpa kerja keras pun dengan sendirinya informasi tersebut
akan tersebar kemasyarakat yang lainnya. Promosi lain yang diterapkan oleh
Agrowisata Sondokoro sendiri adalah berupa public relation (hubungan
masyarakat). Untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat,
Agrowisata Sondokoro bekerjasama dengan berbagai instansi swasta, antara
lain: organisasi pendidikan, agen travelling (borobudur travel, alam semesta
tour, tugu muda tour, bintang tour, dan lain-lain), PPWJ (paguyuban pelaku
wisata jateng), FOSIPA (forum silaturahmi insan pariwisata), AWAI (asosiasi
agrowisata indonesia), IKAGI (ikatan ahli gula indonesia), Ladie’s Program
(ikatan istri ahli gula). Sales promotion (promosi penjualan) yang digunakan
pun berupa pemberian potongan harga sebesar 10% kepada konsumen yang
membeli produk paket dan bagi pengunjung yang lebih dari 10 orang.
Dengan adanya penerapan bauran promosi tersebut, pihak
Agrowisata Sondokoro berharap tingkat volume penjualan pun akan
meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah perusahaan
Agrowisata Sondokoro merupakan obyek wisata yang berada di
Komplek Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. Obyek wisata ini
didirikan pada tanggal 18 Desember 2005 oleh Bapak Administratur
Hanung Trihutomo, ST, MM. Awal berdirinya Agrowisata Sondokoro ini
didukung dengan adanya benda-benda peninggalan sejarah pada zaman
KGPAA mangkunegaran IV dan lahan yang cukup luas di Pabrik Gula
Tasikmadu. Kemudian, pertama kali Agrowisata Sondokoro ini dibuka
dengan menyewakan Spoor Teboe kepada masyarakat.
Pabrik Gula Tasikmadu didirikan oleh KGPAA Mangkunegaran
IV, beliau adalah raja dari kerajaan Mangkunegaran Surakarta. Pertama
kali beliau mendirikan Pabrik Gula Colomadu yang terletak di Desa
Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar (1861).
Sepuluh tahun kemudian, KGPAA Mangkunegaran IV mendirikan
Pabrik Gula Tasikmadu yang terletak di Desa Sondokoro (nama awal
tasikmadu dahulu) yang sekarang bernama Desa Ngijo, Kecamatan
Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat, karena
Pabrik Gula Colomadu dan Pabrik Gula Tasikmadu adalah pabrik gula
yang didirikan oleh pribumi, sedangkan pabrik gula yang lain merupakan
bangunan yang didirikan oleh penjajah Belanda. Agrowisata Sondokoro
dan Pabrik Gula Tasikmadu yang terletak diantara kawasan Wisata
Tawangmangu, Candi Cetho, dan Candi Sukuh ini, memiliki potensi
yang tidak terdapat pada pabrik gula yang lain. Hal ini dikarenakan
adanya peninggalan KGPAA Mangkunegaran IV yang masih terawat
dengan baik, bahkan ada yang masih dapat beroperasi, seperti loko uap.
Fasilitas lain yang dimiliki oleh Agrowisata Sondokoro ini yaitu: spoor
teboe, spoor gula, spoor sakarosa, dunia kreasi, flying fox, taman air,
jembatan gantung, perahu ayun, kincir, griya resto, aquarium, home stay,
graha pindusita, live music, aneka kuliner dan souvenir, kolam renang sri
widowati, agro sehat (terapi ikan), sacchasinema (film proses pembuatan
gula), poliklinik, toilet, monumen giling, taman sondokoro dan aneka
binatang, taman lalu lintas (motor listrik), air cerdas, cafe de loco’s,
sanggar senam dan sport center, musholla, dan spoor classic. Dari
semua wahana tersebut, yang paling ditonjolkan oleh Agrowisata
Sondokoro ini adalah loko uap (spoor teboe).
Sejarah Agrowisata Sondokoro berasal dari zaman sebelum
didirikannya Pabrik Gula Tasikmadu. Menurut legenda, terdapat
padepokan Padas Plapar yang mempunyai beberapa murid. Diantara
murid-murid tersebut ada yang berilmu tinggi, yaitu Sondo dan Koro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Setelah lulus dan meninggalkan padepokan tersebut, mereka berdua
kembali ke desa asalnya masing-masing. Kemudian, ada seorang
Tumenggung bernama Joko Lelono yang gemar berburu dihutan. Pada
suatu ketika, beliau sedang berburu kijang dan bertemu dengan Kyai
Sondo yang mempunyai gadis cantik bernama Sri Widowati, lalu sang
Tumenggung tersebut menyukainya dan berjanji akan membawa Sri
Widowati ke ketemungggungannya pada hari senin legi.
Pada suatu hari, Tumenggung Joyo Lelono berburu lagi ke hutan
dan saat mengejar buruannya beliau terhalang sungai. Pada saat itu, dari
kejauhan Tumenggung Joyo Lelono melihat seorang gadis yang
dikiranya adalah Sri Widowati. Gadis itupun lari ketakutan dan
menceritakan pada ayahnya, yaitu Kyai Koro. Maka, bertemulah
Tumenggung Joyo Lelono dengan Kyai Koro. Lalu, Tumenggung Joyo
Lelono mengatakan ingin meminang putri Kyai Koro tersebut. Ternyata,
anak Kyai Sondo dan Kyai Koro tersebut telah bersahabat lama dan
saling bercerita tentang isi hatinya tentang Tumenggung Joyo Lelono.
Kemudian timbul perselisihan, sehingga kedua gadis itu mengatakan
kepada ayahnya. Kyai Sondo dan Kyai Koro sangat marah mendengar
cerita anaknya tersebut. Mereka saling membela anaknya masing-masing.
Akhirnya, timbulah perkelahian besar antar kedua kyai tersebut selama
40 hari 40 malam. Karena ilmu yang mereka miliki sama, maka
keduanya tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Karena
pertempuran tersebut, maka dijadikanlah cikal bakal Desa Sondokoro
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
yang kemudian diubah oleh KGPAA Mangkunegaran IV menjadi Desa
Tasikmadu. Karena pabrik yang didirikan KGPAA Mangkunegaran IV
tersebut disana, beliau berharap hasil gula dari pabrik tersebut akan
berproduksi bagaikan danau gula yang dapat mencukupi kebutuhan
karyawan yang bekerja disana.
Dengan perlahan, nama Sondokoro hilang dan lebih dikenal
dengan nama Tasikmadu sampai saat sekarang ini. Oleh karena itu, untuk
mengenang sejarah masa lalu itu pengelola Pabrik Gula Tasikmadu
menggunakan nama Sondokoro sebagai nama obyek wisata. Dengan
harapan masyarakat akan selalu ingat dan mengetahui asal mula
Tasikmadu. Pada saat sekarang ini, Agrowisata Sondokoro sudah
berkembang lebih dari 5 tahun. Jumlah pengunjungnya mengalami
peningkatan, meskipun tidak setiap periode selalu meningkat.
Pengunjung Agrowisata Sondokoro ini tidak hanya wisatawan domestik
saja, tetapi wisatawan mancanegarapun banyak yang datang. Seperti:
wisatawan Inggris, Jerman, dan Belanda. Tujuan mereka adalah ingin
melihat benda-benda peninggalan sejarah yang langka untuk bisa
ditemukan didaerah lain, terutama untuk lokomotif-lokomotif yang ada.
Agrowisata Sondokoro merupakan perusahaan BUMN, karena
Agrowisata Sondokoro tersebut salah satu diversifikasi dari Pabrik Gula
Tasikmadu dibawah pimpinan manajemen PTP. Nusantara XI. Karena
merupakan salah satu perusahaan BUMN, maka menteri negara pernah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
mengadakan kunjungan ke Agrowisata Sondokoro. Dengan adanya
Agrowisata Sondokoro ini, diharapkan dapat meningkatkan jumlah
pendapatan Pemerintahan Kabupaten Karanganyar.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Visi Agrowisata Sondokoro yaitu menjadikan Agrowisata unggulan
sebagai bagian dari aktivitas bisnis yang mendukung profitisasi
perusahaan.
b. Misi
1) Menggali potensi keunikan nuansa tempo dulu yang merupakan
ciri khas pabrik gula yang dibangun pada abad 18.
2) Wisata spoor teboe dengan loko uap kuno merupakan brand image
dari Agrowisata sebagai daya dorong pengembangan kegiatan-
kegiatan pendukung lainnya.
3) Menjadi sarana pendidikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan
tentang industri gula berbasis bahan baku tebu di indonesia dari
generasi ke generasi.
4) Memberikan manfaat multiplying effect terhadap kegiatan bisnis
masyarakat lingkungan.
c. Sasaran
Konsep utama sasaran yang ingin dicapai oleh pihak
Agrowisata Sondokoro ini adalah wisata edukasi baik itu dari lembaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
pendidikan yang bersifat formal maupun lembaga pendidikan yang
bersifat non formal. Kemudian, sasaran tersebut merambah pada
masyarakat luas. Inti sasaran yang dituju pihak Agro ini adalah
lembaga pendidikan untuk hari-hari biasa, dan pasar keluarga atau
masyarakat pada hari minggu dan hari besar.
Selain itu, target area yang dicapai terutama sekali tentunya
di daerah sekitar lokasi itu sendiri dan juga area Solo Raya. Namun,
semakin dibutuhkannya hiburan, maka area itu pun semakin
merambah ke berbagai kota, provinsi, bahkan ke negara lain. Target
area ini pun harus memikirkan bagaimana caranya merambah pasar
disekitar lokasi wisata tersebut.
Oleh karena itu, pihak Agro ini menyimpulkan adanya
pembagian waktu atau jarak tempuh (traveling time atau management
time). Traveling time ini pun mayoritas dibawah tiga jam perjalanan.
Namun, ada juga jarak tempuh antara tiga sampai dengan lima jam,
bahkan ada yang diatas tujuh jam perjalanan. Hal terrsebut terjadi
pada saat lebaran tiba, ada pengunjung dengan pasar keluarga dan
juga pendidikan. Daerah dari pasar keluarga ini antara lain dari: Bali,
Jambi, Bengkulu, Lampung, dan juga Kalimantan Barat. Sedangkan
dari wisata edukasi sendiri antara lain dari: Riau, Sumatera Selatan,
dan Banyuwangi. Tidak hanya itu saja, Agrowisata Sondokoro ini pun
telah sampai terkenal di berbagai negara, terutama sekali pada bulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Juni hingga September. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut
merupakan hari libur. Beberapa negara yang telah mengunjungi
Agrowisata ini antara lain: Jerman, Inggris, Belanda, Yugoslavia, dan
juga Polandia.
3. Struktur Organisasi dan Job Description
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
GAMBAR 3.1 STRUKTUR ORGANISASI AGROWISATA SONDOKORO
Sumber : Agrowisata Sondokoro
ADMINISTRATURBambang Sucahyo
Kepala TUK Suhardono
Kepala Instalasi Edy Maknun
MANAGER SONDOKORO Ir.Megantoro
Koordinator Kolam Renang Samiyono
Koordinator Lapangan Sunaryo
Keuangan Adhie Masagi, SE
Pemasaran T. Sinung N, SS
Pembangunan/Pembangunan Sumadi
Edukasi/IT/Insurance/Umum Joko Suwarto, SS
PETUGAS WAHANA 1. Pintu Barat/Utara 2. Dunia Kreasi 3. Flying Fox Area 4. Spoor Gula 5. Aquarium 6. Pemelh. Hewan 7. Sriwidowati Area 8. Motor Listrik 9. Air Cerdas
1. Petugas Pemeliharaan Kolam Renang
2. Petugas Pemeliharaan Pindusita/Home Stay
TENAGA OUTSOURCING 1. Spoor Sakarosa 2. Spoor teboe 3. Pemeliharaan 4. Perahu ayun 5. Kincir 6. Spoor classic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Job Description pada Agrowisata Sondokoro, yaitu:
a. Administratur
1) Penanggung jawab utama, pelindung, dan penasehat keberadaan
Agrowisata Sondokoro.
b. Kepala Instalasi
1) Menjalankan program yang telah ditetapkan untuk melaksanakan
rencana dan kebijaksanaan dibidang instalasi perusahaan.
2) Menjaga kelancaran kerja, termasuk perencanaan, pengusulan,
perubahan,dan pembiayaan.
c. Kepala TUK
1) Menjalankan rencana kerja dan kebijaksanaan dalam tata usaha
keuangan yang ditetapkan.
2) Memimpin dan menjaga kelancaran administrasi perusahaan.
3) Memelihara dan menyimpan arsip perusahaan.
d. Manajer
1) Bertanggungjawab atas jalannya operasional Agrowisata Sndokoro
(baik dibidang SDM, operasional lapangan, manajemen,
kerjasama dengan pihak ketiga, maupun jenis wisata)
2) Berwenang mengalihkan ide-ide kepada bawahannya demi
kemajuan Agrowisata Sondokoro menjadi lebih berkembang
3) Membawahi seluruh staf pelaksana yang ada (superviser keuangan
dan SDM, superviser marketing dan humas, superviser lapangan,
riset serta development)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
e. Pemasaran
1) Bertanggungjawab terhadap pengenalan, pengembangan, dan
pemasaran Agrowisata Sondokoro ke masyarakat luas.
f. Keuangan
1) Bertanggungjawab terhadap administrasi keuangan secara
keseluruhan, baik pemasukan maupun pengeluaran
g. Koordinator Lapangan
1) Bertanggungjawab terhadap situasi dan jalannya wahana secara
keseluruhan dalam melayani dan menerima pengunjung. Bentuk-
bentuk tanggungjawab itu seperti:
a) Kondisi dan kesiapan setiap wahana
b) Prasarana masing-msing wahana
c) Keselamatan
d) Kenyamanan dan kebersihan
e) Kesiapan tenaga pelaksana masing-masing wahana
h. Koordinator Kolam Renang
1) Bertanggungjawab terhadap jalannya wahana kolam renang dalam
melayani dan menerima pengunjung.
i. Edukasi/IT/Insurance/Umum
1) Bertanggung jawab dalam hal edukasi dengan memberikan
pelayanan yang optimal dalam menyampaikan informasi.
2) Bertanggung jawab dalam hal asuransi bagi pengunjung yang
mengalami kecelakan di lokasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
j. Pembangunan
1) Perbaikan dan pengembangan fisik baik taman, gedung, wahana,
dan fasilitas-fasilitas yang ada di Agrowisata Sondokoro.
k. Petugas wahana
1) Bertanggungjawab terhadap jalannya pelayanan pengunjung di
masing-masing wahana.
l. Petugas Pemelihara Kolam Renang
1) Bertanggung jawab terhadap perawatan kolam renang dari segi
kebersihan maupun keindahannya.
m. Petugas Pemelihara Pindusita/Home Stay
1) Bertanggung jawab terhadap perawatan pindusita dan home stay
dari segi kebersihan maupun keindahannya.
4. Personalia
a. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang ada pada Agrowisata Sondokoro adalah
sekitar 42 orang karyawan yang terdiri dari 36 laki-laki dan 4 orang
perempuan. Selain itu, karyawan yang ada disesuaikan dengan tingkat
pendidikan yang dimiliki termasuk skill (kemampuan). Tingkat
pendidikan antara SMA, D3, SARJANA, dan yang lainnya pun
menjadi penentu pekerjaan yang diembannya. Namun, mayoritas
tingkat pendidikan lulusan SMA yang memegang operasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
lapangan. Sedangkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan.
b. Hari dan Jam Kerja
Hari kerja Agrowisata Sondokoro adalah setiap hari, mulai hari Senin
sampai dengan Minggu, tanpa terkecuali di hari besar dan hari libur.
Namun, masing-masing karyawan memiliki kesempatan untuk libur
satu hari dalam satu minggu, namun pengambilan waktu libur tidak
boleh pada akhir pekan (sabtu dan minggu) serta hari-hari besar. Hal
ini dikarenakan pada akhir pekan dan hari besar Agrowisata
Sondokoro ini sangat ramai dikunjungi oleh para pengunjung, baik
paket maupun personal. Sehingga, hal tersebut memerlukan pelayanan
yang maksimal terhadap pengunjung. Jam kerjanya pun mulai pukul
08.00 - 16.00. Waktu istirahatnya adalah pukul 12.00 – 13.00, hal itu
dilakukan secara bergantian antar karyawan.
c. Kompensasi dan Gaji Karyawan
Transaksi penerimaan gaji para karyawan Agrowisata Sondokoro
dilakukan setiap awal bulan. Besarnya gaji yang diperoleh pun sesuai
dengan jabatan yang diembannya. Selain itu, gaji karyawan tersebut
juga tergantung dari pemasukan yang diperoleh oleh perusahaan.
Apabila pemasukan yang diperoleh perusahaan itu jumlahnya tinggi,
maka gaji masing-masing karyawan pun juga ikut tinggi. Namun,
apabila pemasukan yang diperoleh perusahaan tersebut rendah, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
secara otomatis gaji yang diperoleh oleh masing-masing karyawan
pun juga menyesuaikan dengan basarnya pendapatan yang ada.
5. Produk Perusahaan
Produk yang ditawarkan Agrowisata Sondokoro terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Wisata Education
1) Pada paket wisata, pengunjung dengan didampingi seorang
pemandu diperkenalkan secara langsung dalam pross pengolahan
gula, mulai dari bahan dasar hingga menjadi gula pasir siap saji.
2) Pengenalan berbagai mesin dan bahan kimia yang dipergunakan
dalam proses pengolahan tebu menjadi gula.
3) Pengolahan dan pemanfaatan sisa (residu) dari proses pembuatan
gula.
b. Wisata budaya
Berbagai wahana rekreasi yang ada pada Agrowisata Sondokoro,
antara lain:
1. Spoor Teboe, Spoor gula, Spoor Sakarosa
2. Dunia Kreasi
3. Flying Fox
4. Taman Air
5. Jembatan Gantung
6. Perahu Ayun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
7. Kincir
8. Griya Resto
9. Aquarium
10. Home Stay
11. Graha Pindusita
12. Live Music
13. Aneka Kuliner dan Souvenir
14. Kolam Renang Sri Widowati
15. Agro Sehat (terapi ikan)
16. Sacchasinema (film proses pembuatan gula)
17. Poliklinik
18. Toilet
19. Monumen Giling
20. Taman Sondokoro dan Aneka Binatang
21. Taman Lalu Lintas (motor listrik)
22. Air Cerdas
23. Cafe de Loco’s
24. Sanggar Senam dan Sport Center
25. Musholla
26. Spoor clasic
27. Museum Peninggalan Mangkunegaran IV
28. Wisata Pabrik Gula
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
B. Laporan Magang Kerja
1. Manfaat Magang Kerja
a. Bagi Mahasiswa
1) Dapat melihat secara jelas kegiatan yang terjadi pada obyek
penelitian
2) Memberikan keterampilan dan pengalaman pada Mahasiswa dalam
memasuki dunia kerja
3) Dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
dan mencoba untuk mencari solusinya
b. Bagi Perguruan Tinggi
1) Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan perusahaan yang
ditempati untuk pelaksanaan magang.
2) Dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang dapat diserap oleh
Mahasiswa selama kuliah.
c. Bagi Perusahaan
1) Terjalinnya kerjasama yang baik dengan dunia pendidikan.
2) Tidak tertutup kemungkinan adanya saran dari Mahasiswa yang
bersifat membangun dan menyempurnakan demi kepentingan
perusahaan.
2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja
Tempat pelaksanaan magang kerja dilakukan di Agrowisata Sondokoro
yang lokasi berada di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten
Karanganyar. Waktu pelaksanaan magang dimulai dari tanggal 18 januari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
hingga 18 Februari 2012. Selain itu, jam kerja dimulai dari pukul 08.30
sampai dengan 13.00 ntuk hari senin hingga jum’at, sedangkan jam
08.30-15.30 untuk hari sabtu dan minggu serta hari-hari besar. Selain itu,
dalam satu minggu kerja kami diberikan waktu untuk libur selama satu
hari dengan syarat tidak mengambil hari libur diakhir pekan, dan hari
libur yang kami pilih untu libur adalah hari senin.
C. Analisis dan Pembahasan
1. Bauran promosi yang Diterapkan Agrowisata Sondokoro Untuk Menarik
Minat Pengunjung
a. Advertising (periklanan)
Dalam hal ini, media yang digunakan oleh pihak Agrowisata
Sondokoro adalah:
1) Media cetak
a) Surat kabar
Keberadaan Arowisata Sondokoro telah dimuat oleh beberapa
surat kabar yang sifatnya nasional, regional, dan juga lokal.
Surat kabar yang sifatnya nasional yaitu: Kompas, Seputar
Indonesia, dan Agrobisnis. Selain itu, surat kabar yang
sifatnya regional yaitu: Wawasan (Jateng), Jawa Pos, Suara
Merdeka. Kemudian, surat kabar yang sifatnya lokal yaitu:
Solopos, Joglo Semar, dan Kedaulatan Rakyat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
b) Majalah
Pada media ini, majalah yang sudah digunakan oleh
Agrowisata Sondokoro adalah majalah Koran Tempo.
c) Iklan outdoor
Dalam hal ini, Agrowisata Sondokoro juga menggunakan
baliho dan spanduk sebagai media promosi. Media ini
digunakan dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui
adanya wisata didekat pabrik gula Karanganyar. Dalam hal ini,
penempatan media tersebut adalah di area Solo Raya. Namun,
penempatan itu tidak saja hanya terfokus di area tersebut, hal
itu tergantung pada muatan dan bidikan segmen perusahaan.
Biasanya, media tersebut sering digunakan pada saat adanya
event yang berupa Gebyar Lebaran Sondokoro.
d) Direct mail
Media lain yang digunakan oleh Agrowisata Sondokoro adalah
berupa brosur dengan menampilkan berbagai produk wisata
dan fasilitas untuk disebarkan kepada konsumen. Cara
penyebarannya yaitu dengan memberikan kepada individu
yang datang kelokasi, kepada kepala sekolah atau guru-guru
yang datang untuk memesan paket wisata pendidikan, ataupun
diberikan kepada masyarakat yang ditemui ketika karyawan
berada diluar kota. Brosur juga disebarkan ditempat-tempat
keramaian seperti: rumah makan dan hotel. Perusahaan juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
mencetak kalender yang bergambar wahana Agrowisata
Sondokoro untuk dibagikan kepada pengunjung. Selain itu,
perusahaan juga membuat T-Shirt, miniatur kereta, dan block
note. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan inovasi, sehingga
para pengunjung tidak merasa bosan untuk tetap terus
berkunjung ke Agrowisata Sondokoro.
2) Media elektronik
a) Televisi
Informasi mengenai Agrowisata Sondokoro ini telah disiarkan
dibeberapa stasiun televisi, diantaranya: Trans7, Trans TV,
Indosiar, TPI, Antv, SCTV, dan juga Metro TV. Pada stasiun
Trans TV, informasi mengenai Agrowisata Sondokoro diulas
dalam acara jelang pagi, jelang sore, dan surat sahabat.
Distasiun televisi lainnya pun biasanya dalam acara
petualangan atau jalan wisata. Dengan media ini, informasi
mengenai keberadaan obyek Agrowisata Sondokoro dapat
tersebar luas hingga semua wilayah indonesia, bahkan dapat
sampai ke mancanegara.
b) Radio
Pada media radio ini pun, informasi tentang Agrowisata
Sondokoro pun juga telah disiarkan. Beberapa radio tersebut
yaitu: Suiba (Karanganyar), Karapan, Solo Fm, dan Solopos
Fm. Informasi ini pun disesuaikan dengan program yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
bersangkutan dengan tujuan bukan untuk hal penawaran,
namun untuk tujuan kerjasama.
b. Personal Selling (penjualan perorangan)
Dalam strategi ini, Agrowisata Sondokoro memiliki seorang
marketer yang bertugas mempromosikan produk wisata yang dimiliki,
menjelaskan manfaat, dan fasilitas produk. Dalam hal ini, pihak
perusahaan dituntut untuk bersikap luwes dalam berbicara, sopan,
ramah, mampu menciptakan suasana yang nyaman sehingga
konsumen dapat dengan mudah mengetahui informasi secara jalas dan
lengkap. Oleh karena itu, pihak perusahaan berharap dengan
memberikan pelayanan yang optimal akan menciptakan ketertarikan
yang kuat kepada konsumen dan kepuasan berkunjung, sehingga
konsumen berkeinginan untuk kembali lagi.
Setiap karyawan yang berada dimasing-masing wahana,
wajib memberikan pelayanan dan informasi kepada pengunjung pada
saat pengunjung merasa bingung, seperti tidak mengetahui salah satu
tempat wahana. Selain itu, apabila ada salah seorang karyawan yang
ditugaskan keluar kota, maka karyawan tersebut juga berkewajiban
untuk mempromosikan Agrowisata Sondokoro tersebut. Karyawan
tersebut juga akan meninggalkan brosur ditempat yang telah mereka
kunjungi tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
c. Sales Promotion (promosi penjualan)
Dalam hal ini, pihak Agrowisata Sondokoro memberikan potongan
harga sebesar 10% kepada para pengunjung, baik dalam bentuk paket
maupun individu. Namun, bagi para individu tersebut akan
mendapatkan potongan sebesar 10% apabila individu tersebut
membawa rombongan diatas 10 orang.
d. Public Relation (hubungan masyarakat)
Agrowisata Sondokoro melakukan kerjasama dengan berbagai
instansi, diantaranya:
1) Organisasi pendidikan
2) agen travelling (borobudur travel, alam semesta tour, tugu muda
tour, bintang tour, dan lain-lain)
3) PPWJ (paguyuban pelaku wisata jateng)
4) FOSIPA (forum silaturahmi insan pariwisata)
5) AWAI (asosiasi agrowisata indonesia)
6) IKAGI (ikatan ahli gula indonesia)
7) Ladie’s Program (ikatan istri ahli gula)
Dengan melakukan kerjasama dengan instansi-instansi
tersebut, diharapkan dapat membantu pelaksanaan promosi dengan
cepat. Misalkan, bekerja sama dengan agen travelling, yaitu dengan
menitipkan brosur mngenai Agrowisata Sondokoro pada tiap-tiap
agen tersebut. Sehingga apabila ada konsumen yang hendak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
menggunakan jasa agen travelling untuk berwisata, agen tersebut
dapat mempromosikan Agrowisata Sondokoro sebagai alternatif
perjalanan wisata mereka.
2. Tingkat Jumlah Pengunjung Agrowisata Sondokoro
Pada tahun 2010, biaya promosi yang dikeluarkan oleh
Agrowisata Sondokoro adalah sebesar Rp 25.440.710,-. Dan pada tahun
2011, jumalah biaya promosi yang dikeluarkan oleh Agrowisata
Sondokoro adalah sebesar Rp 1.633.750.
Rekapitulasi jumlah pengunjung Agrowisata Sondokoro pada
tahun 2010 yaitu sebanyak 413.471 orang, dan di tahun 2011 jumlah
pengunjung sebanyak 326.172 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa
jumlah pengunjung dari tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan.
Dari data yang ada pada perusahaan Agrowisata Sondokoro,
terlihat bahwa dengan biaya promosi yang besar maka jumlah pengunjung
yang datang pun juga mengalami peningkatan. Begitu pula sebaliknya,
dengan biaya promosi yang kecil maka jumlah pengunjung yang datang
pun juga akan mengalami penurunan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan jasa Agrowisata Sondokoro menggunakan media periklanan
(advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan
(sales promotion), dan hubungan masyarakat (public relation) sebagai media
promosi.
Selain itu, biaya promosi yang dikeluarkan dan banyaknya jumlah
pengunjung perusahaan jasa Agrowisata Sondokoro selama dua tahun
terakhir tidak mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, biaya promosi
dengan pengeluaran sebesar Rp 25.440.710,- tidak memberikan peningkatan
yang begitu banyak terhadap jumlah pengunjung yang datang, jumlah
pengunjungpun hanya sebanyak 413.471 orang. Dan pada tahun 2011, biaya
promosi dengan pengeluaran sebesar Rp 1.633.750,- juga tidak memberikan
peningkatan terhadap jumlah pengunjung yang datang. Namun sebaliknya,
jumlah pengunjungpun menurun dan hanya berjumlah sebanyak 326.172
orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan jasa
Agrowisata Sondokoro, bauran promosi belum memberikan pengaruh
terhadap peningkatan jumlah pengunjung .
B. SARAN
Dari penelitian yang sudah peneliti lakukan, hal yang harus
dibenahi oleh pihak Agrowisata Sondokoro berkaitan dengan bauran
promosi untuk perkembangan perusahaan kedepannya adalah pihak
Agrowisata Sondokoro harus lebih mengoptimalkan media promosi
sebagai sarana untuk menuju obyek wisata yang menarik dan banyak
dikunjungi. Pengoptimalan media promosi tersebut berupa menggunakan
seluruh media promosi yang ada, mulai dari periklanan (advertising),
penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat (public relation), publisitas, dan
pemasaran langsung (direct marketing).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Recommended