View
568
Download
23
Category
Preview:
Citation preview
TUMOR ODONTOGEN
Tumor odontogen adalah tumor yang terbentuk dari jaringan gigi. Klasifikasi berdasarkan World Health Organization (WHO) berdasarkan tipe jaringan dari setiap tumor:
1. Epithelium Odontogen2. Mixed (campuran dua epitel dari odontogen epithelium dan ectomesenkim
odontogen)3. Ectomesenkim odontogen
I. TUMOR ODONTOGENIKI.1 Odontogenik Ephitelial Tumor
I.1.1 Ameloblastoma
Ameloblastoma adalah true neoplasma dari epitel odontogen, persisten, dan merupakan tumor yang menginvasi secara local.
Gambaran klinis:- Banyak terjadi pada laki-laki, terutama yang
berkulit yang berkulit hitam.- Tumbuh lambat, gejala hanya terlihat pada tahap
awal saja.- Psaien biasanya menyadari perubahan asimetri
wajah. Asimetri biasanya terjadi pada daerah maksila, yaitu: pipi, gingival, dan palatum durum.
- Masa mukosa normal, tetapi gigi bisa jadi berpindah tempat.
- Tidak sakit, paresthesia, fistula, formasi ulser, atau pergerakan gigi.
- Tumor membersar, dengan palpasi dapat dirasakan gerakannya.
- Tumor yang tidak ditangani akan tumbuh membesar dan paling banyak di maksila, meluasnya tumor ini ke paranasal sinus, nasofaring, atau struktur vital di bawah basis crania.
1
Gambaran Radiologi:
- Lokasi: 80% ameloblas berkembang di mandibula region molar sampai ramus, sedangkan pada maksila didaerah molar ke-3 dan meluas ke dasar sinus maksilaris.
- Batas tepi: dapat terlihat dengan jelas dan batas tepi terkadang membentuk kurva
- Struktur internal: 1. Variasi struktur internalnya radiolusen
sampai radiolusen-radiopak yang menggambarkan bony septa.
2. Tumor ini mempunyai kandungan kistik, jadi septa ini termodelling menjadi bentukan honeycomb atau soap bubble
3. Biasanya terlihat lebih luas di posterior mandibula daripada di anteriornya.
2
Recurrent Ameloblastoma, dapat terjadi berulang ketika prosedur pembedahan tidak menghilangkan seluruh tumor. Karakteristiknya struktur multiple kista-like dengan margin kortikal sklerotik yang kasar. Pemeriksaan lebih baik dengan CT scan, karena CT scan secara akurat mendemonstrasikan perluasan anatomi yang diakibatkan.
Differential Diagnosis: kista dentigerous, unilocular yang terletak sekitar mahkota gigi yang tidak erupsi.
3
4
I.1.2 Calcifying Ephitelial Odontogenic Tumor (CEOTs)
CEOTs ini jarang yang neoplasma, presentasinya hanya 1% dari tumor odontogenik. Tumor ini berada dalam tulang dan menghasilkan substansi mineral diantara material amyloid-like.
Gambaran klinis:- Kurang agresif disbanding dengan
ameloblastoma- Gejala satu-satunya: pelebaran rahang yang
teratur- Palpasi pada bagian bengkak menyatakan tumor
yang keras
Gambaran radiologi:
- Lokasi dengan ratio 2:1 untuk mandibula pada region premolar-molar area. 52% terjadai pada gigi yang impaksi atau tidak erupsi. Terlihat area radiolusen di area enamel gigi yang tidak erupsi.
- Batas tepi: terlihat korteks mirip pada kista dengan tepi biasanya tidak beraturan.
- Struktur Internal: terlihat unilocular/multilocular dengan banyak hamburan, radiopak dengan berbagai macam hamburan dan densitas, karakteristik dan diagnose yang paling banyak ditemukan adalah radiopak yang dekat dengan mahkota dimana gigi tersebut berada. Berbentuk kecil, tipis, trabekula opak dan bisa saja menyilang dengan radiolusen dari banyak arah.
Efek dari tumor ini pada struktur sekitarnya adalah dapat menggantikan gigi yang sedang berkembang atau menghalangi erupsinya.
5
I.2 Mixed (Ephitelium dan Ectomesenkim)
I.2.1 Odontoma
Odontoma dapat diidentifikasikan secara radiografi dan histology sebagai hasil dari enamel, dentin, sementum, dan jaringan pulpa. Komponen terlihat pada berbagi tahapan di histodiferensiasi dan morfodiferensiasi. Karena hal ini jarang terjadi dan tumbuh lambat dan dapat dengan mudah dibedakan dari jaringan gigi.
Gambaran klinis:- Odontoma umumnya lebih sering disebut tumor
odontogenik.
- Tumor ini seringkali bercampur dengan gigi
permanen yang erupsi.
- Lesi menunjukkan tidak ada hubungan jenis
kelamin dengan adanya tumor odontogen ini dan
tumor ini memulai pembentukannya bersamaan
6
dengan pembentukan dan perkembangan gigi
normal.
- Umumnya odontoma terjadi pada dekade kedua
dalam kehidupan.
- Pada kasus yang jarang terjadi pembentukan
odontoma dengan gigi sulung.
- Gambaran klinisnya terjadinya painless swelling
pada rahang yang disebabkan pertumbuhan dari
odontoma yang menyebabkan ekspansi pada
rahang.
- Konsistensinya keras dan saat dipalpasi tidak
ada fluktuasi.
- Gejalanya tidak sakit karena odontoma
merupakan tumor jinak yang menunjukkan
gejala painless.
- Odontoma dapat menunjukkan gejala pain
swelling pada kasus yang jarang karena erupsi
odontoma ke dalam oral cavity dan adanya
infeksi sekunder akibat invasi bakteri secara
langsung.
7
Gambar 1: odontoma compound gambar 2 : odontoma complex
Gambar 3 : odontoma compound gambar 4 : odontoma complex
Gambaran Radiografi :
8
- Gambar 3 : Gambaran radiopak kecil diantara akar
gigi kaninus dan gigi premolar pertama.Dapat
diduga benih gigi supernumerari (benih gigi
berlebih ) dan odontoma yang sedang
berkembang.Odontoma ini merupakan odontoma
compound yang memiliki struktur yang sama
dengan gigi yang terdiri dari enamel, dentin, pulpa
dan sementum yang bervariasi.Gambaran odontoma
compound ini berupa gambaran radiopak yang
menyerupai gigi dan kadang ditemukan dalam
jumlah lebih dari satu.
- Gambar 4 : Gambaran radiopak yang dibatasi
adanya garis radiolusen yang merupakan tanda dari
odontoma yang sedang bekembang.Odontoma ini
termasuk odontoma complex karena gambaran
radiografinya yang menunjukkan adanya gambaran
radiopak yang membentuk massa yang irregulear
tidak mirip gigi bahkan tidak mirip dengan benih
gigi.Umumnya ditemukan pada regio posterior
mandibula.Gambaran radiolusen merupakan capsul
jaringan ikat yang sama dengan folikel yang
membungkus gigi normal.
Efek dari tumor ini pada jaringan sekitarnya adalah dapat menggangu gigi yang erupsi, 70% disertai keabnormalan seperti impaksi, malposisi, diastema, malformasi, dan devitalisasai dari gigi.
Differentia diagnosis:
- Cement-ossifying fibromitas: kurang radiopaq disbanding odontoma, odontoma terjadi pada masa dimana terjadi pergantian gigi-geligi.
- Periapikal cemental dysplasia: lesi multiple dan berada pada tengah dari region periapikal
9
I.2.2 Ameloblastic Fibroma
Ameloblastic fibroma merupakan hasil dari proliferasi neoplasia dari epitel dental lamina dan primitive mesenkim dari dental papilla.
Gambaran Klinis :
- Sifat dari ameloblastik fibroma adalah tumor jinak.
- Kebanyakan tumor ini terjadi diantara usia 5 dan 20
tahun, selama periode pembentuka gigi, dengan
rata-rata umur sekitar 15 tahun.
- Ameloblastik fibroma ini biasanya tidak disertai
adanya rasa sakit (painless), pertumbuhannya
lambat, dan menyebabkan pergeseran gigi yang
terlibat.
- Walaupun gejala yang paling umumnya adalah
bengkak atau sakit pada oklusal, tumor ini dapat
ditemukan pada radiografi gigi.
- Mungkin dikaitkan dengan kehilangan gigi.
- Tumor ini melibatkan laki-laki sedikit lebih umum
dibanding dengan perempuan.
- Lesi kecil bersifat asimtomatik dan pada lesi yang
besar menyebabkan pembesaran rahang.
- Sisi posterior dari mandibula merupakan lokasi
yang paling umum, yaitu sekitar 70% dari seluruh
kasus terjadi pada sisi tersebut.
Gambaran Radiografi :
10
- Ameloblastik fibroma biasanya berkembang pada
area premolar dan molar mandibula.
- Dalam beberapa kasus, tumor ini melibatkan ramus
mandibula dan meluas ke area gigi molar dan
premolar.
- Umumnya tumor ini terletak di dekat prosesus
alveolar crest atau dalam folikular yang
berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi (berada
pada oklusal gigi) atau dapat pula tumbuh pada area
di mana gigi gagal berkembang atau tumbuh.
- Lesi secara radiografi menunjukkan radiolusen
unilokular atau multilokular dengan well-defined
atau tepi yang jelas dan mungkin menunjukkan
sklerotik.
- Pada gambar A, dengan menggunakan radiografi
panoramik, ameloblastik fibroma berada pada body
dan ramus mandibula dextra.Nampak tumor
ameloblastik fibroma di bagian apeks dari gigi
molar rahang bawah dengan gambaran radiolusen.
- Pada gambar B, dengan radiografi oklusal dapat
dilihat adanya gambaran radiolusen yang meluas
pada mediolateral dari mandibula.
Gambar A Gambar B
11
I.2.3 Ameloblastic Fibro-Odontoma
12
Tumor ini merupakan hasil proliferasi sama dengan ameloblastic fibroma hanya pada jenis ini terdapat gabungan dari enamel dan dentin. Beberapa menganggap bahwa ameloblastic fibro-odontoma merupakan perkembangan dari ameloblastic fibroma.
Gambaran Klinis :
- Sama dengan ameloblastic fibroma, terkadang bersamaan dengan gigi yang hilang atau gigi yang gagal erupsi.
- Tumor ini mengambil tempat dari gigi yang hilang tersebut.
- Ameloblastic odontoma umunya jarang terjadi.
- Tumor ini lebih sering terdapat pada kelompok usia
muda yaitu kurang dari 20 tahun.
- Umur adalah karakter penting dalam differensial
diagnosis.
- Ameloblastic fibro odontoma ini umumnya
ditemukan di daerah gigi molar.
- Ada dua keluhan umum yang paling sering
dikeluhkan pasien yaitu pembengkakan dan gigi
yang tidak erupsi.
- Lesi ini memiliki pertumbuhan yang lambat sama
seperti tumor jinak odontogen lainnya.
Gambaran Radiografi :
- secara radiografi tumor menunjukkan radiolusen
unilokular, mempunyai batas yang jelas dan jarang
radiolusen multilokular.
- Lesi mengandung sejumlah bahan terkalsifikasi di
dalam lesi yang menunjukkan adanya gambaran
radiopak yang multiple, kecil-kecil atau massa yang
bergabung menjadi keras.
13
I.2.4 Adenomatoid Odontogenic Tumor
14
Adenomatoid odontogen ini biasanya tidak agresif yang berasal dari odontogen epithelium yang digabung dengan jaringan ikat stroma yang matang. Tumor ini berasla dari enamel organ epithelium. Terklasifikasi dalam mixed tumor karena terkadang berisi stroma jaringan ikat dan terkadang materi dentinoid.
Gambaran klinis:- Muncul pada usia 5-50 tahun, namun rata-rata
terjadi pada usia 16 tahun- Prevalensinya 2:1 untuk wanita- Pertumbuhan lambat, melebar secara bertahap,
tidak sakit, san asimetri- Disertai dengan gigi yang menghilang
Gambaran radiografi:
- Lokasi: 75% terjadi di maksila pada regio insisivus, caninus, dan premolar. Namun paling sering terjadi pada caninus.
- Batas tepi: radiografi terlihat jelas dengan tepi sklerotik
- Struktur internal: terkadang radiolusen, terkadang radiopac. Apabila terlihat radiopak hal ini menunjukkan terjadinya kalsifikasi dan bertambah seiring usia. Tidak terlihat dalam gambaran panoramic.
- Tidak terlihat dalam gambaran panoramic
Efek pada struktur sekitar terjadi ketika tumor membesar sehingga gigi yang terkena berpindah serta terkadang terjadi resorpsi akar.
Differential diagnosis:
- Kista folikuler: lesi radiolusen yang berada lebih ke apical dari CEJ
15
I.3 Mesenchymal TumorI.3.1 Odontogenic Myxoma
Odontogenic myxoma adalah tumor yang jarang terjadi, hanya ada 3% dari 6% tumor odontogen. Tumor ini berkembang hanya pada tulang pada wajah. Terjadi pada gigi yang gagal erupsi atau gigi yang menghilang, dalam beberapa kasus epitel odontogen ditemukan secara mikroskopik.
Gambaran Klinis :
- Myxoma odontogenik umumnya terjadi lebih
banyak pada perempuan.
- Walaupun lesi ini dapat terjadi pada setiap
umur.
16
- Myxoma odontogenik ini umumnya terjadi pada
usia diantara 10 dan 30 tahun.
- Jarang terjadi sebelum umur 10 tahun dan
setelah umur 50 tahun.
- Tumor ini memiliki pertumbuhan yang lambat
dan memungkinkan atau tidak memungkinkan
menyebabkan rasa sakit.Pada akhirnya akan
terjadi pembengkakan dan dapat tumbuh cukup
besar jika tidak diobati.
- Myxoma odontogenik berasal dari dental
mesenchym atau ligamen periodontal.Umumnya
ditemukan pada regio posterior.Regio yang
paling sering ditemukan yaitu di regio premolar
dan molar pertama rahang atas.
- Pemeriksaan ekstra oral memperlihatkan
pembengkakan pada pipi dengan permukaan
licin, warna lebih merah dari jaringan
sekitarnya, terlokalisir, tidak terdapat ulkus,
konsistensi keras, tidak terdapat fluktuasi,
terdapat nyeri tekan dan afebris.
- Pada pemeriksaan intra oral didapat
pembengkakan pada mukosa gingiva, tidak
nyeri tekan.
Gambaran Radiografi :
- Lokasi myxoma odontogenik umumnya pada
mandibula.
- Di mandibula tumor ini dapat ditemukan di daerah
premolar dan molar dan jarang ditemukan pada
ramus mandibula dan condil.
17
- Myxoma odontogenik pada maksila biasanya
melibatkan prosesus alveolar dari regio gigi
premolar dan molar dan prosesus zygomatikus.
- Pada gambaran radiografi memperlihatkan
gambaran radiolusen yang unilokular atau
multiokular dengan batas jelas.
- Dapat juga terlihat sarang lebah atau soap bubble
dan sering juga adanya pergeseran gigi oleh karena
desakan massa tumor, dengan adanya sedikit
resorpsi tulang.
18
Nampak adanya gambaran radiolusen multilokular (honeycomb) pada
maksila dextra dan disertai resorbsi akar.
1.3.2 Benign Cementoblastoma
Benign cementoblastoma atau sementoblastoma jinak merupakan neoplasma mesenkimal yang tumbuh lambat. Manifestasinya pada pertumbuhan bulbus dan mengenai apeks gigi. Secara histology terlihat sama dengan osteoblastoma, dan beberapa menyangka sementoblastoma berkembang menjadi osteoblastoma.
Gambaran Klinis :
- Lesi dari tumor ini umumnya lebih banyak ditemukan pada laki-laki daripada perempuan dan umur pasien yang dilaporkan rata-rata sekitar umur 12 – 65 tahun, walaupun lebih banyak pasien yang memiliki umur relatif muda.
- Lesi tumor ini biasanya dalam bentuk soliter dan perkembangan dari tumor ini lambat tetapi dapat menyebabkan displacement tooth.
- Lesi ini umumnya asimptomatis tidak menunjukkan gejala karena tidak ada tanda- tanda infeksi.
19
- Tumor ini dapat melibatkan semua gigi baik gigi rahang atas ataupun gigi rahang bawah.
- Apabila lesinya cukup besar, maka dapat menyebabkan terjadinya ekspansi rahang pada regio gigi yang terlibat.
Gambaran Radiografi :
- Lokasi: pada mandibula presentase kejadiannya 78% pada premolar atau molar ertama
- Batas tepi: radiopak dengan cortical border terlihat garis radiolusen
- Struktur internal: radiolusen-radiopak, sebagian besar radiopak.
Efek pada struktur sekitar mengakibatkan resorbsi eksternal.
1.3.3 Central Odontogenic Fibroma
Central odontogenis fibroma merupakan neoplasma yang jarang, lebih seluler, terdapat epithelial rest,
20
dan terjadi kalsifikasi yang menyebabkan dentin dysplasia sementum atau osteosid
Gambaran klinis:- Terjadi pada usia 11-39 tahun, perbandingan
antara wanita: pria adalah 2,2:1- Tanpa gejala, terjadi pembengkakan, dan terjadi
pergerakan pada gigi.
Gambaran radiografi:
- Lokasi: pada regio mandibula terjadi pada molar dan premolar, sedangkan pada maksila terjadi pada anterior sampai molar pertama
- Batas tepi: terlihat jelas- Struktur internal: lesi kecil terlihat unilocular,
lesi besar terlihat multilocular terdapat giant cell granuloma. Terlihat total radiolusen dengan beberapa kalsifikasi
Efek pada struktur sekitar menyebabkan perpindahan gigi dan resorbsi akar.
21
II. TUMOR NON ODONTOGEN
II.1 Neural Origin
II.1.1 Neurilemmoma (Schwannoma)
(Left side) Mandibular lateral occlusal radiograph revealing buccolingual
expansion of the body of mandible on the left side. (Right side)
Orthopantomogram showing large radiolucent area in the left body and
ramus region of mandible
Neurilemmoma ( Schwannoma) merupakan neoplasia jinak jaringan saraf
perifer yang relatif tidak umum. Etiologi terjadinya tidak diketahui.Tumor ini
berasal dari proliferasi sel Schwann yang mengelilingi saraf perifer.Selama
perkembangannya, saraf terdorong oleh tumor dan tidak menyatu.Tumor ini dapat
menyebabkan fungsional saraf berkurang karena tekanan local pada saraf dimana
tumor berkembang.Tumor ini secara praktis tidak berpotensi untuk transformasi
22
ganas.Lokasi neurilemmoma paling sering
melibatkan mandibula, dengan kurang dari
1 dalam 10 kasus yang terjadi pada rahang
atas.tumor paling sering terletak di inferior
saluran saraf alveolar diperluas posterior
foramen mental. (fig 22-23). Pengobatan
neurilemoma adalah eksisi.Lesi ini
umumnya tidak terulang jika mereka
benar-benar dihilangkan.Pemeriksaan
periodik diindikasikan untuk memeriksa kekambuhan.
Gambaran Klinis :
- Palpasi kenyal
- warnanya antara kekuningan hingga putih
- neurilemoma tumbuh perlahan-lahan dan
dapat terjadi setiap saat (tapi paling sering
muncul dalam dekade kedua dan ketiga)
- mandibula dan sakrum adalah tempat yang
paling umum
- lesi ini menyebabkan beberapa gejala selain yang berkaitan dengan lokasi
dan ukuran tumor
- keluhan yang biasa adalah pembengkakan dan nyeri
Gambaran Radiografi
- batas luar : sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang lambat, margin
tumor ini didefinisikan dengan baik dan biasanya corticated karena
memperluas dinding kortikal saluran alveolar inferior. lesi kecil dapat
muncul cystlike tetapi lebih umum adalah fusiform dalam bentuk sebagai
tumor yang memperluas kanal
23
- struktur internal: struktur internal seragam radiolusen. ketika lesi telah
memiliki garis besar bentuk scalloping, ini dapat memberikan kesan palsu
pola multilocular
- Pengaruh pada struktur di sekitarnya: tumor dapat berkembang
menyebabkan resorpsi akar gigi yang berdekatan. figur 22-23
II.1.2 Neuroma (Neuroma Amputasi dan Neuroma Traumatis)
Neuroma bukanlah neoplasma melainkan merupakan pertumbuhan selama
serabut saraf terputus mencoba untuk regenerasi dengan proliferasi abnormal
jaringan parut setelah patah tulang yang melibatkan saraf perifer.Kerusakan saraf
asli mungkin merupakan hasil dari iritasi mekanis atau kimia saraf yang
disebabkan oleh fraktur, bedah ortognatik, pengangkatan kista tumor, ekstrusi
24
semen endodontik, implan detal, atau pencabutan gigi. Terputusnya saraf perifer
kemudian akan terbentuk jaringan parut yang menganggu pertumbuhan akson
reparatif. Berkas akson yang terputus berusaha untuk regenerasi , tetapi tidak
dapat menenukan jalur yang diperlukan. Direkomendasikan perawatan karena
neuroma cenderung berlanjut membesar.Biasanya neuroma mungkin
menyebabkan nyeri.Kekambuhan jarang terjadi setelah eksisi sederhana.
Gambaran Klinis :
- hiperplasia reative tumbuh lambat yang jarang menjadi besar
- lesi jarang melebihi 1 cm
- lesi dapat menyebabkan berbagai variasi perbesaran massa yang kusut
dalam rongga yang kecil atau sebagai akibat dari trauma eksternal
- pasien mungkin memiliki neuralgia refleks, dengan rasa sakit dirujuk ke
mata, wajah, dan kepala
- sering terjadi pada sisi yang mudah mengalami trauma fisik (bibir, lidah,
dan mukosa bukal)
- menghasilkan sebuah nodul yang biasanya berbatas jelas, kenyal dan
seringkali menimbulkan rasa sakit bila dipalpasi.
Gambaran Radiografi :
- Radiografi berhubungan dengan batas dan bentuk proliferasi dari massa
dari jaringan saraf.
- lokasi paling sering di foramen mental, selanjutnya anterior maksila dan
posterior mandibula
- Batas luar dapat didefenisikan dengan baik, garis tepi corticated. Biasanya
terjadi dalam variasi bentuk, tergantung jumlah dan resistensi dari
perluasan yang dijumpai dengan sekeliling tulang. Di mandibula tumor
biasanya terbentuk di kanal mandibula.
- Struktur internalnya keseluruhan radiolusen
25
- Efek terhadap struktur disekitar yakni suatu perluasan dari kanal nerveus
alveolar inferior bisa terjadi.
II.1.3 Neurofibroma (Neurinoma)
Neurofibroma merupakan suatu neoplasia jinak yang relatif tidak umum.
Neoplasia ini berkembang dari berkas saraf dan batang saraf yang besar,
menghasilkan pembesaran tumor.Pusat lesi soliter yang sudah dieksisi kadang-
kadang dapat kambuh.Namun, adalah bijaksana untuk memeriksa kembali daerah
26
secara berkala karena tumor ini tidak berkapsul dan beberapa mengalami
perubahan ganas.
Gambaran Klinis :
- pusat lesi dari neurofibroma mungkin sama dengan lesi multiple yang
tumbuh di penyakit von Recklinghausen
- neurofibroma berhubungan dengan nervus mandibula yang memproduksi
nyeri atau parastesia
- neurofibroma biasanya mungkin memperluas dan perforasi korteks, karena
pembengkakan yang keras saat dipalpasi
- neurofibroma dapat menunjukkan variasi warna, antara warna pucat
hingga agak kekuningan, dengan dilindungi warna yang bervariasi coklat.
Gambaran Radigrafi :
- lokasi pusat neurofibroma mungkin terjadi di kanal mandibula. Di tulang
cancellous, dan dibawah periosteum
- batas luar neurofibroma seperti neurilemmoma, batas tepi radiolusen. Di
neurofibroma biasanya bentuknya dapat didefinisikan dan mungkin
corticated. Bagaimanapun, disamping jinak murni dan pertumbuhan
lambat , beberapa lesinya kabur.
- struktur internal tumornya biasanya nampak unilokuler, tapi suatu kejadian
mungkin nampak multilokular
- Efek pada struktur sekitar yaitu neurofibroma dari nervus gigi bawah
nampak perbesaran yang fusiform pada kanal.
II.1.4 Neurofibromatosis (Penyakit Von Recklinghausen)
Neurofibromatosis adalah terdiri dari suatu sindrom café-au-lait spot di kulit,
tumor nervus perifer multiple, dan variasi lain dari abnormalitas dysplasia pada
kulit, sistem saraf, tulang, organ endokrin, dan pembuluh darah. Pada umumnya
27
pasien hidup normal dengan sedikit atau tanpa gejala.kulit kecil dan subkutan
Neurofibroma dapat dihapus jika mereka merasa sakit, tapi Neurofibroma
plexiform besar sebaiknya ditinggalkan saja. konversi ganas lesi ini telah terjadi
dalam kasus yang jarang.
Gambaran Klinis :
- neurofibromatosis adalah salah satu penyakit genetic yang umum
28
- beberapa manifestasi adalah congenital, tapi kebanyakan dijumpai
bertahap selama anak-anak dan orang dewasa
- Café-au-lait spot menjadi besar dan lebih banyak seiring umur
- kebanyakan pasien akhirnya memiliki lebih dari 6 spot besarnya diameter
sekitar 1.5 cm
Gambaran Radiografi :
- perubahan dalam radiografis rahang dengan neurofibromatosis dapat
menjadi ciri khas
- Perubahan ini termasuk perubahan berikut dalam bentuk mandibula:
pembesaran kedudukan koronoideus di salah satu atau kedua dimensi
horisontal dan vertikal, sudut tumpul antara tubuh dan ramus, deformitas
kepala condylar, memanjang dari leher condylar, dan lateral yang
membungkuk dan penipisan ramus, seperti yang terlihat dalam pandangan
tengkorak basal (fig. 22-35)
- perubahan morfologi mandibula dapat terus meningkat dalam tingkat
keparahan melalui decade kedua
- perubahan radiografi lainnya termasuk pembesaran kanalis mandibula dan
foramina mental dan mandibula dan peningkatan insiden bercabang
mandibula kanal
- perubahan erosif dengan kontur luar dari mandibula dan gangguan erupsi
normal dari molar juga dapat terjadi
- akumulasi abnormal jaringan lemak dalam deformitas mandibula juga
dapat terjadi
2.2 MESODERMAL TUMOR
2.2.1 Osteoma
Osteomas dapat terbentuk dari tulang membran dari tengkorak dan
wajah.Penyebab masih tidak jelas, tapi tumor ini mungkin timbul dari
29
tulang rawan atau periosteum embrional.Serta masih belum ada kejelasan
apakah osteomas merupakan
neoplasma jinak atau
hamartomas.
Gambaran Klinis :
• Paling sering pada usia > 40 tahun
• Asimetri dan menyebabkan
pembengkakan pada rahang
• Asymptomatis kecuali jika
mengganggu fungsi
• Pertumbuhan lambat
• Perabaan keras seperti tulang dan bertangkai.
Gambaran Radiografi :
• Lokasi :Rahang bawah lebih sering terlibat dibanding rahang atas, sering
terjadi pada aspek posterior mandibula, umunya di sisi lingual ramus atau
inferior dari mandibula pada perbatasan geraham (Gambar 21-37). Lokasi
lain termasuk daerah condylar dan koronoideus. Lesi mandibula mungkin
30
exophytic, meluas ke jaringan lunak yang berdekatan . Lesi juga terjadi
pada sinus paranasal, terutama sinus frontalis.
• Osteoma memiliki batas yang jelas.
• Struktur internal : Osteomas terdiri dari tulang kompak radiopak; yang
mengandung tulang kanselus.
• Efek pada struktur sekitarnya : Lesi besar dapat merubah jaringan lunak
yang berdekatan, seperti otot, dan menyebabkan disfungsi.
2.2.2 Central Hemangioma
Hemangioma merupakan proliferasi
dari pembuluh darahyang
membentukmassa yang menyerupai
neoplasma, meskipun di banyakkasus
itu sebenarnya sebuah hamartoma.
Hemangioma dapat terjadi di mana saja
di tubuh, tetapi paling sering adalah di
kulit dan jaringan subkutan.Penyakit ini
jarang berkembang di rahang, Lesi ini
mungkin terjadi akibat perkembangan atau trauma.
Gambaran Klinis :
• Rasio antara wanita dan pria adalah 2 : 1
• Perkembangan lambat
• Asimtomatik / simtomatik (terasa berdenyut pada auskultasi)
31
Gambaran Radiografi :
• Mandibula 2x lebih sering terjadi daripada maksila, umumnya pada
posterior body dan ramus
• Batas : Dalam beberapa kasus, batas terlihat jelas dan corticated, dan
dalam kasus lain mungkin tidak jelas. (Gambar 21-41)
• Struktur internal. Ketika ada tulang sisa terjebak di sekitar pembuluh
darah, akan terlihat bentukan multilocular. (Gambar 21-42). Trabekula
internal memperlihatkan pola honeycomb yang terdiri dari ruang kecil
radiolusen melingkar. Ketika saluran alveolar inferior terlibat, seluruh
kanal bertambah lebar dan berubah menjadi Bentuk serpiginous, kadang-
kadang terlihat gambaran multilocular (Gambar 21-43). Beberapa lesi
mungkin benar-benar radiolusen.
• Efek pada struktur sekitarnya : sering meresorpsi akar gigi &
menyebabkan perpindahan.
• Bila lesi melibatkan saluran saraf alveolar inferior, kanal dapat membesar.
Mandibula dan foramen mental dapat membesar.
2.2.3 Arteriovenous Fistula
32
Arteriovenous (AV) fistula merupakan lesi yang terbentuk akibat interaksi
langsung antara arteri dan vena yang melewati capillary bed.Biasanya muncul
akibat trauma, tetapi dalam kasus yang jarang mungkin disebabkan oleh anomali
perkembangan.Arteriovenousfistula dapat terjadi di mana saja di tubuh pada
jaringan lunak, proccesus alveolar, dan terpusat di rahang.Kepala dan leher
merupakan bagian yang paling sering terkena penyakit ini.
Gambaran Klinis :
Penampilan klinis bervariasi, tergantung pada keterlibatan tulang atau
jaringan lunak. Lesi mungkin meluas pada tulang, dan pada jaringan lunak
extraosseous. Pembengkakan jaringan lunak tampak warna ungu.
Gambaran Radiografi :
• Lokasi : Paling sering di ramus dan retromolar mandibula dan melibatkan
kanalis mandibula. Berbatas jelas.
• Struktur internal : Berliku-liku sehingga terlihat multilocular, lesi
radiolusen.
• Efek pada struktur sekitarnya. Kedua lesi sentral dan di jaringan lunak
yang berdekatan dapat mengikis tulang, sehingga lesi terlihat jelas pada
tulang. Dapat terjadi perubahan kanal alveolar.
2.2.4 Osteoblastoma
Osteoblastoma merupakan penyakit yang jarang
ditemui, tumor jinak osteoblas dengan daerah osteoid dan
jaringan yang terkalsifikasi . Tumor ini paling sering
terjadi pada tulang belakang dari orang
muda .Osteoblastoma dan osteoid osteomas adalah lesi
yang berbeda, mereka hanya berbeda dalam ukuran dan
fitur morfologis dan histologis.Sebuah osteoblastoma
33
biasanya kurang terasa menyakitkan, dan memiliki osteoklas yang lebih
banyak.Selain itu, osteoblastoma jinak sering dianggap lebih aggressivele.
Gambaran Klinis :
Penyakit yang jarang terjadi
Rasio antara Pria : Wanita = 2 : 1
Usia penderita rata-rata 17 tahun
Sebagian besar lesi terjadi pada dekade kedua dan ketiga kehidupan
Terdapat nyeri dan pembengkakan pada daerah yang terkena
Gambaran Radiografi :
• Lokasi : Osteoblastoma
ditemukan di regio
toothbearing dan umumnya
sekitar temporomandibular.
• Perbatasan mungkin difus atau
korteks. Lesi sering memiliki
kapsul jaringan lunak (Gambar
21-48 )
• Struktur internal :
kemungkinan radiolusen pada
awal perkembangan tumor
atau mungkin menunjukkan berbagai tingkat kalsifikasi. Kalsifikasi
nternal memperlihatkan bentuk pola sinar matahari atau denda trabekula
tulang granular.
• Efek pada struktur sekitarnya . Osteoblastomas bisa memperluas tulang,
tapi biasanya masih didapatkan korteks luar. Lesi ini dapat menginvaginasi
sinus maksilaris atau fossa kranial tengah .
34
2.2.5 Osteoid Osteoma
Osteoid osteoma merupakan tumor jinak yang sangat langka di rahang. Tumor
memiliki bentuk oval atau bulat, inti tumorlike biasanya hanya sekitar 1 cm.
meskipun beberapa dapat mencapai 5 atau 6 cm. Inti ini terdiri dari osteoid dan
baru terbentuk trabekula dalam dengan sangat vascularized, jaringan ikat
osteogenik. Tumor biasanya berkembang dalam korteks luar tetapi mungkin
terbentuk dalam tulang kanselus.ada reaksi tulang sklerotik sekitar pinggiran,
sering tipis di lesi di
dalam tulang kanselus.
Eksisi lengkap saat ini
pengobatan yang
dianjurkan karena sering
mengurangi rasa sakit dan
obat penyakit.meskipun
remisi spontan dapat
terjadi dalam beberapa
kasus, data tidak
mencukupi untuk
mengidentifikasi kasus-
kasus seperti di muka
Gambaran Klinis :
- Osteoid osteoma terjadi lebih
sering pada anak muda,
umumnya laki-laki antara usia 10
dan 25 tahun
- Jarang terjadi sebelum usia 4
tahun atau setelah 40 tahun
35
- Kondisi ini mempengaruhi setidaknya dua kali lebih banyak laki-laki
sebagai perempuan.
- sebagian besar lesi terjadi pada femur dan tibia, rahang jarang terlibat
- sakit parah di tulang yang dapat dihilangkan dengan obat anti-iflamatory
- di samping itu, jaringan lunak di atas area yang terlibat tulang mungkin
bengkak dan sakit
Gambaran Radiografi :
- lokasi lesi sering ditemukan di kortek tulang ekstremitas, yang memang
terjadi di rahang, tempat yang lebih berkembang dalam tubuh mandibula
- margin didefinisikan dengan baik oleh tepi tulang sklerotik
- struktur aspec internal lesi muda terdiri dari area radiolusen kecil bulat
telur atau bulat (inti)
- pada lesi radiolusen yang lebih matang sentral mungkin memiliki radiopak
fokus mewakili tulang yang abnormal
2.2.6 Desmoplastic Fibroma Of Bone
36
Desmoplastic fibroma pada tulang bersifat aggressive,infiltrasi neoplasma
yang memproduksi serabut kolagen berlimpah. Desmoplastic fibroma pada tulang
terdiri dari sel fibroblaslike yang menghindari atau inti memanjang dalam serat
kolagen berlimpah. Kurangnya pleomorfisme dari sel adalah penting.Reseksi
neoplasma ini dengan margin yang memadai dianjurkan karena tingkat
kekambuhan tinggi.Pasien yang telah dirawat untuk kondisi tersebut harus diikuti
dengan pemeriksaan radiologis sering.
Gambaran Klinis :
- Pasien umumnya mengeluh pembengkakan, nyeri (di kasus yang jarang),
dan kadang disfungsi pada daerah wajah, khususnya ketika neoplasm
dekat dengan gabungan.
- Lesi biasanya terjadi lebih sering di satu dua dekade kehidupan.
- meskipun berasal dari tulang, tumor dapat menyerang jaringan lunak
sekitarnya secara ekstensif. Itu juga dapat terjadi sebagai bagian dari
sindrom Gardner
Gambaran Radiografi :
Lokasi : Dapat terjadi pada mandibula & maksila, paling sering pada ramus dan
rahang bawah posterior. Batasnya sering tidak jelas
Struktur internal : Struktur internal mungkin benar-benar radiolusen, terutama
bila lesi kecil. Jika lebih besar lesi akan tampak multilocular, dan septa yang tebal.
Septa bisa lurus atau bentuknya tidak beraturan (Gambar 21-50).
Efek pada struktur sekitarnya : Dapat memperluas tulang dan sering menerobos
korteks luar, serta menyerap jaringan lunak sekitarnya.
37
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Zulfi Amalia.2006.Odontogenik Mixoma dan Perawatannya.Medan:
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Departemen Bedah Mulut
dan Maksilofasial.
Heloise, Branca, dkk.2001.Compound Odontoma-diagnosis and treatment, three
case report journal.Brazil: Faculty of Dentistry Rio de Janeiro State University.
Regezi, Joseph A. 1999. Oral Pathology :Clinical Pathologic Correlations.
Philadelphia :W. B
Safriadi,Mei. 2008. Patologi Mulut :Tumor Neoplastik dan Non
Neoplastik Rongga Mulut. Yogyakarta : ANDI
SAUNDERS White, Stuart C & Pharoah, Michael J.. 2009. Oral Radiology :
Principles and Interpretation. Mosby : ELSEVIER
Vengal, Manoj, dkk.2007.Large Erupting Complex Odontoma:A Case
Report.India
White SC, Pharoah MJ. 2000.Oral radiology : principles and interpretation. 5th
ed. New Delhi : Mosby
38
39
Recommended