View
273
Download
11
Category
Preview:
DESCRIPTION
bkjkbnllnnlnlnlkknln
Citation preview
Salah satu imaging diagnosa untuk Salah satu imaging diagnosa untuk pemeriksaan alat-alat tubuhpemeriksaan alat-alat tubuh
* Bentuk* Bentuk
* Ukuran anatomis* Ukuran anatomis
* Gerakan .* Gerakan .
* Hubungan dengan jaringan * Hubungan dengan jaringan sekitarnya. sekitarnya.
Menggunakan alat canggih Menggunakan alat canggih Gelombang suara Gelombang suara frekuensi tinggi.frekuensi tinggi.
Keuntungan Keuntungan pemeriksaan USG :pemeriksaan USG :
* Tidak ada kontra indikasi* Tidak ada kontra indikasi
* Non invasif.* Non invasif.
* Cepat dan aman * Cepat dan aman
* Nilai diagnostik cukup tinggi* Nilai diagnostik cukup tinggi
* Kurang atau tidak perlu persiapan * Kurang atau tidak perlu persiapan khusus. khusus.
SEJARAHSEJARAH
Dimulai dengan penemuan efek Dimulai dengan penemuan efek “ Piezo“ Piezo Elektric”.Elektric”.Curie dkk ( Tahun 1880 ).Curie dkk ( Tahun 1880 ).
11stst tehnik untuk radar. tehnik untuk radar.
SONAR : ( Sound Navigation AndSONAR : ( Sound Navigation And
RangingRanging ). ). 1959 1959 Untuk diagnosa batu empedu, hasil Untuk diagnosa batu empedu, hasil
kurang memuaskan.kurang memuaskan.
1974 1974 Kossof, dkk Kossof, dkk Gray Scale dapat menggambarkan detail Gray Scale dapat menggambarkan detail struktur tubuh.struktur tubuh.
Di Indonesia Di Indonesia Awal 80’an USG digunakan pemeriksaan organ Awal 80’an USG digunakan pemeriksaan organ dalam rongga perut.dalam rongga perut.
PRINSIP DAN CARA KERJA ALAT USGPRINSIP DAN CARA KERJA ALAT USG Ultrasound Ultrasound Gelombang suara berfrekuensi Gelombang suara berfrekuensi (1 – 10 MHz).(1 – 10 MHz). Dihasilkan oleh kristal – kristal yang terdapat pada transducer Dihasilkan oleh kristal – kristal yang terdapat pada transducer Efek Efek
Piezo Elektrik.Piezo Elektrik. Transducer dirangsang oleh Kristal bergetarTransducer dirangsang oleh Kristal bergetar Suara ultra Suara ultra jaringan tubuh dipantulkan diterima transducer. jaringan tubuh dipantulkan diterima transducer. Impuls listrik Impuls listrik mesin scanner. mesin scanner. Dipergunakan dalam bentuk cahaya pada monitor.Dipergunakan dalam bentuk cahaya pada monitor. Dengan demikian bila transducer digambarkanDengan demikian bila transducer digambarkan Irisan – irisan pada bagian tubuh yang diinginkanIrisan – irisan pada bagian tubuh yang diinginkan Dilihat pada layar Dilihat pada layar
monitormonitor
Masing – masing jaringan tubuh mempunyai Masing – masing jaringan tubuh mempunyai “impendance “impendance AcusticAcustic “ . “ . - jaringan heterogen dan lunak- jaringan heterogen dan lunak Hiperechoic dan echogenic.Hiperechoic dan echogenic. - Jaringan homogen sedikit / sama sekali - Jaringan homogen sedikit / sama sekali tidak ada echo tidak ada echo Anechoic / Echo free,Anechoic / Echo free, misal : misal : 1.1. KistaKista 2. Ascites.2. Ascites. 3. Effusi pleura.3. Effusi pleura. 4. Pembuluh darah.4. Pembuluh darah.Echo yang berasal dari jaringan dapat diperlihatkan : Echo yang berasal dari jaringan dapat diperlihatkan : 1. A MODE1. A MODE 2. B MODE2. B MODE 3. M MODE3. M MODE
PENYULITPENYULIT
Gelombang US tidak mampu menembus Gelombang US tidak mampu menembus bagian tertentu badan.bagian tertentu badan.
70 % gelombang suara yang mengenai tulang 70 % gelombang suara yang mengenai tulang Dipantulkan. Dipantulkan.
99 % perbatasan rongga-rongga yang 99 % perbatasan rongga-rongga yang mengandung gas mengandung gas dipantulkan. dipantulkan.
PERSIAPANPERSIAPAN
Tidak diperlukan persiapan khusus.Tidak diperlukan persiapan khusus.
Untuk pemeriksaan rongga perut bagian atas, Untuk pemeriksaan rongga perut bagian atas, mis : Vesica Felea mis : Vesica Felea Puasa +/- 6 jam.Puasa +/- 6 jam.
Untuk pemeriksaan kandungan dan daerah Untuk pemeriksaan kandungan dan daerah pelvis pelvis Buli-buli harus penuh.Buli-buli harus penuh.
HEPARHEPAR
Kelenjar terbesar di Kelenjar terbesar di rongga perut disisi rongga perut disisi kanan atas meluas ke kanan atas meluas ke kiri melintasi linea kiri melintasi linea mediana.mediana.
Fossa sagitalis sinistra Fossa sagitalis sinistra membagi hepar menjadi membagi hepar menjadi lobus dekstra dan lobus dekstra dan sinistrasinistra
Lobus dekstra : segmen anterior Lobus dekstra : segmen anterior et posterior.et posterior.
Lobus sinistra olehLobus sinistra oleh ligamentum ligamentum FalciformeFalciforme dibagi menjadi dibagi menjadi segmen medial et lateral.segmen medial et lateral.
Untuk bedah : hepar dibagi Untuk bedah : hepar dibagi menjadi 8 sub segmen.menjadi 8 sub segmen.
Struktur ekho hepar Struktur ekho hepar > > hiperekhoic dari ginjal.hiperekhoic dari ginjal.
V. Hepatica V. Hepatica anekhoik ke anekhoik ke superior ke VCS.superior ke VCS.
V. Porta V. Porta anekhoik dinding anekhoik dinding lebih ekhogeniklebih ekhogenik Ukuran N lobus dekstra : Ukuran N lobus dekstra : 13 13
cmcm.. Ukuran N lobus sinistra : Ukuran N lobus sinistra : +/- +/-
10 cm. 10 cm.
GINJALGINJAL Letak Letak :: retroperitoneal posterior retroperitoneal posterior
kanan dan kiri tulang belakang.kanan dan kiri tulang belakang. - Panjang : 10-12 cm.- Panjang : 10-12 cm. - Lebar : 6 cm.- Lebar : 6 cm. - Tebal : 4-5 cm.- Tebal : 4-5 cm. Tampak sebagai bangunan bulat, Tampak sebagai bangunan bulat,
panjang, dengan ekhostruktur :panjang, dengan ekhostruktur : - Luar- Luar : Hipoekhoik, : Hipoekhoik,
homogen, homogen, perm.rata – merp perm.rata – merp kortek. kortek.
- Tengah- Tengah : Hiperekhoik, : Hiperekhoik, medulla ginjal medulla ginjal dengan banyak dengan banyak vaskularisasi dan vaskularisasi dan adanya sistem adanya sistem pelviokalices. pelviokalices.
TEHNIK PEMERIKSAAN:TEHNIK PEMERIKSAAN: Penderita tidur Penderita tidur
terlentang, miring kekiri terlentang, miring kekiri dan kanan serta dan kanan serta telungkup dengan irisan telungkup dengan irisan melintang dan melintang dan membujur.membujur.
VESICA FELEAVESICA FELEA Bentuk lonjong, anekhoik, Bentuk lonjong, anekhoik,
dinding tipis. dinding tipis. ( tebal +/- ( tebal +/- 3 mm ).3 mm ).
Pemeriksaan USG pasien Pemeriksaan USG pasien dipuasakan minimal dipuasakan minimal 6 jam.6 jam.
Normal : Normal : # Axis longitudinal# Axis longitudinal : :
3.4 – 7.7 cm. 3.4 – 7.7 cm. Axis transversalAxis transversal : :
1.5 – 3.1 cm.1.5 – 3.1 cm.
DUKTUS BILIARISDUKTUS BILIARIS Duktus biliaris intrahepatis : berjalan mengikuti V. Duktus biliaris intrahepatis : berjalan mengikuti V.
Porta dan cabang 2 nya dengan diameter lumen Porta dan cabang 2 nya dengan diameter lumen normal : normal :
1.0 – 3.5 mm.1.0 – 3.5 mm. Duktus biliaris extrahepatis : bangunan tubuler, Duktus biliaris extrahepatis : bangunan tubuler,
anekhoik, mengikuti perjalanan VCI.anekhoik, mengikuti perjalanan VCI. - - bagian proksimal normal : 2.0 – 5.5 mm. bagian proksimal normal : 2.0 – 5.5 mm.
- - Bagian distal normal : 2.0 – 4.5 mm. Bagian distal normal : 2.0 – 4.5 mm.
PANKREASPANKREAS Kelenjar pencernaan dan Kelenjar pencernaan dan
penghasil insulin terletak penghasil insulin terletak retroperitoneal, melintang pada retroperitoneal, melintang pada abdomen bagian atas.abdomen bagian atas.
Panjang Panjang : : +/- 15 cm+/- 15 cm, tdd : , tdd : caput,caput, corpus, dan cauda.corpus, dan cauda.
V. Lienalis berjalan transversal V. Lienalis berjalan transversal diposterior corpus pancreas.diposterior corpus pancreas.
Tebal :Tebal : caput : 11-30 mm, corpus: caput : 11-30 mm, corpus: 4-20 mm, cauda : 7 – 28 mm.4-20 mm, cauda : 7 – 28 mm.
Struktur ekho homogen dengan Struktur ekho homogen dengan permukaan rata, lebih hiperekhoik permukaan rata, lebih hiperekhoik dari hepardari hepar
LIENLIEN Organ di sub phrenicus Organ di sub phrenicus
sinistra di regio hipokondria sinistra di regio hipokondria kiri.kiri.
Axis longitudinal sejajar Axis longitudinal sejajar costam X kiri.costam X kiri.
Ukuran normal : Ukuran normal : 12 x 8 x 4 12 x 8 x 4 cm.cm.
Struktur ekho homogen Struktur ekho homogen hampir sama dengan ekho hampir sama dengan ekho struktur hepar tapi lebih struktur hepar tapi lebih halus dengan permukaan halus dengan permukaan ratarata
PEMERIKSAAN USG PADA PEMERIKSAAN USG PADA KELAINAN HEPAR YANG BANYAK DIJUMPAIKELAINAN HEPAR YANG BANYAK DIJUMPAI
I. KELAINANI. KELAINAN
PARENKIMPARENKIM
HEPARHEPAR
A. HEPATITIS AKUTA. HEPATITIS AKUT
B.1. DIFFUSE FATTY B.1. DIFFUSE FATTY INFILTRAT INFILTRAT
B.2 FOCAL FATTY B.2 FOCAL FATTY INFILTRAT INFILTRAT
3. TRAUMA HEPAR3. TRAUMA HEPAR
A. HEMATOM AKUT.A. HEMATOM AKUT.
B. HEMATOM SUB B. HEMATOM SUB AKUTAKUT
GALL BLADDER & BILLIARY DUCTGALL BLADDER & BILLIARY DUCT
1. PENEBALAN DINDING1. PENEBALAN DINDING
GALL BLADDERGALL BLADDER
GAMBAR 1GAMBAR 1
GAMBAR 2 :GAMBAR 2 :
GASTROINTESTINALGASTROINTESTINAL
INTUSSUSCEPTIONINTUSSUSCEPTION
GAMBAR 1 :GAMBAR 1 :
GAMBAR 2 :GAMBAR 2 :
USG KEPALAUSG KEPALA
Ubun – ubun besar yang masih terbuka.Ubun – ubun besar yang masih terbuka. Menggunakan transducer 7,5 MHz dapat Menggunakan transducer 7,5 MHz dapat
mengevaluasi kelainan intracranial.mengevaluasi kelainan intracranial. Standart pemeriksaan:Standart pemeriksaan:
A. Coronal anteriorA. Coronal anterior potongan melalui potongan melalui
cornu anterior.cornu anterior.
B. Coronal media. B. Coronal media. Potongan melalui Potongan melalui
ventrikel IIIventrikel III
C. Coronal posterior.C. Coronal posterior. Potongan melewati Potongan melewati
trigonum ventrikel trigonum ventrikel lateral.lateral.
D. Potongan Parasagital.D. Potongan Parasagital. Melewati ventrikel kiri Melewati ventrikel kiri
& kanan.& kanan.
PERDARAHAN INTRACRANIAL PADA PERDARAHAN INTRACRANIAL PADA BAYI BARU LAHIRBAYI BARU LAHIR
Papile dkk, membuat klasifikasi perdarahan Papile dkk, membuat klasifikasi perdarahan intrakranial menjadi 4 tingkatan .intrakranial menjadi 4 tingkatan .
1. Grade I : Perdarahan subependymal.1. Grade I : Perdarahan subependymal.
2. Grade II : Perdarahan intracranial tanpa 2. Grade II : Perdarahan intracranial tanpa
pelebaran ventrikel.pelebaran ventrikel.
3. Grade III : Perdarahan intracranial dengan 3. Grade III : Perdarahan intracranial dengan pelebaran ventrikel. pelebaran ventrikel.
4. Grade IV : perdarahan intracranial dengan 4. Grade IV : perdarahan intracranial dengan perdarahan dalam parenkim perdarahan dalam parenkim
Grade I . Grade I .
Perdarahan Perdarahan
subependymal.subependymal.
Grade II.Grade II.
Perdarahan Perdarahan intracranial tanpa intracranial tanpa pelebaran ventrikel.pelebaran ventrikel.
Grade III Grade III
Perdarahan intracranial Perdarahan intracranial dengan pelebaran dengan pelebaran ventrikel. ventrikel.
Grade IV Grade IV
perdarahan intracranial perdarahan intracranial dengan perdarahan dengan perdarahan dalam parenkim dalam parenkim
Recommended