View
552
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
Mata Kuliah Pembelajaran IPS Di SD PGSD FKIP UNS
Citation preview
Selamat siang :D
KelompokMata Kuliah : IPS
I’If Zuraifah (K7111099)Noor Fitriani J (K7111139) 5B
Metode IPS
A. Pengertian Metode Mengajar
• Bahasa latin yaitu “methodo” yang berarti “jalan”
• Winarno Surachmad (1976:76), menyatakan bahwa
metode adalah cara yang di dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.
• Mengajar diartikan sebagai penciptaan suatu sistem
lingkungan yang memungkinkan terhjadinya proses
belajar (T. Raka Joni.1980:1)
Menurut Ida Badariyah Almatsir ada beberapa faktor penentu keefektifan suatu mengajar :
•Tujuan pengajaran•Bahan
pengajaran•Siswa yang
belajar•Kemampuan
guru•Besarnya
jumlah siswa
•Alokasi waktu yang tersedia•Fasilitas yang
tersedia•Media dan
sumber•Situasi pada
suatu saat•Sistem
evaluasi
B. Pemilihan Metode Mengajar
a. Faktor yang mempengaruhi penentuan mengajar :
Anak Didik
Tujuan
Situasi
Fasilitator
Guru
b. Kriteria Menentukan Metode Pembelajaran
3 kriteria menurut Cheppy HC :
Tujuan
Kebutuhan dan minat anak
Cara Penampilan Guru
Menurut Husein Akhmad dkk (1981;58) :
b. Siswa
c. Tujuan yang akan dicapai
d. Materi /bahan
e. Waktu
Fasilitas yang tersedia
C. Macam-macam Metode Pembelajaran IPS
Kesan bahwa pengajaran IPS membosankan dikarenakan :
1. materinya terlalu luas dan hanya menghafalkan fakta-fakta
2. metode pembelajaran yang pergunakan guru kurang menarik
3. guru seringkali tidak mempunyai acuan yang jelas
4. tidak menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif dan kreatif.
5. materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat perkembangan
dan konteks kehidupan anak.
Anita Lie (2002:4-5), menyatakan bahwa guru
harus menyusun dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran berdasarkan beberapa pokok pemikiran
anatara lain :
Pengetahuan ditemukan, dibentuk dan
dikembangkan siswa
Siswa membangun pengetahuannya secara aktif
Mengembangkan kompetensi dan kemampuan
siswa
Pendidikan adalah interaksi pribadi diantara para
siswa dan antara guru dan siswa
Gambaran singkat metode
pembelajaran yang dapat
diterapkan di dalam
pengajaran IPS
Cooperative Learning
Serangkaian aktivitas yang diorganisasikan,
pembelajaran tersebut difokuskan pada
pertukaran informasi terstruktur antar siswa
dalam kelompok yang bersifat sosial dan
pembelajar bertanggungjawab atas tugasnya
masing-masing.
5 prinsip untuk mencapai hasil
maksimal dari pembelajaran dengan
model cooperative learning yang
harus dikembangkan :
Saling ketergantungan
Tanggungjawab perseorangan
Tatap muka
Komunikasi antar anggota
Evaluasi proses kelompok
Teknik-teknik dalam Cooperative Learning :
Teknik Mencari Pasangan
Bertukar PasanganKeliling KelompokJigsaw
Metode Karyawisata
Menurut Nursid Sumaatmadja
(1980:113), menyatakan bahwa
karyawisata adalah suatu kunjungan
ke obyek tertentu di luar lingkungan
sekolah, di bawah bimbingan guru IPS,
yang bertujuan untuk mencapai tujuan
instruksional tertentu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru :
Mengetahui hakikat metode karyawisata.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan
metode karyawisata.
Mengetahui langkah-langkah yang harus
dilakukan sebelum pelaksanaannya.
Mempunyai keterampilan memilih pokok-
pokok bahasan yang cocok dikembangkan
dengan metode karyawisata.
•Fungsi Metode Karyawisata Mendekatkan dunia sekolah dengan kenyataan. Mempelajari suatu konsep atau teori dengan kenyataan dan sebaliknya. Membekali pengalaman riil pada siswa.
• Kelebihan Metode Karyawisata Siswa dapat mengamati obyek secara nyata dan bervariasi Siswa dapat menjawab dan memecahkan masalah-masalah Siswa dapat pula mendapatkan informasi langsung dari nara sumber
• Kelemahan Metode Karyawisata Jika terlalu sering dilaksanakan akan mengganggu rencana pelajaran. Perlu pengawasan dan bimbingan guru. Jika obyek yang akan dikunjungi terlalu jauh letaknya, menyulitkan transportasi
dan pembiayaan. Jika pelaksanaan karyawisata terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan minat
siswa terhadap karyawisata.
Metode Role Playing
Suatu teknik atau cara agar para guru dan
siswa memperoleh penghayatan nilai-nilai
dan perasaan. Sedangkan sosiodrama berarti
mandramatisasikan cara tingkah laku di
dalam hubungan sosial (Winarno Surachmad.
1973:125).
Menurut Shaftel, tujuan dan manfaat role playing adalah sebagai berikut :
Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya
dalam realita hidup
Agar memahami apa yang menjadi sebab dan akibat
Untuk mempertajam indera dan rasa siswa
Sebagai penyaluran/pelepasan ketegangan dan perasaan
Sebagai alat mendiagnosa keadaan kemampuan siswa
Pembentukan konsep secara mandiri
Menggali peranan-peranan dari pada seseorang
Membina siswa dalam kemampuan memecahkan masalah
Melatih anak ke arah mengendalikan dan membaharui
perasaannya, cara berfikirnya, dan perbuatannya
Metode Simulasi
• Berasal dari kata simulate yang
berarti pura-pura, dan simulation
yang berarti tiruan atau perbuatan
yang hanya pura-pura.
• Menurut Soli Abimanyu (1980),
simulasi adalah tiruan atau perbuatan
yang hanya pura-pura saja.
Menurut Sunaryo (198 :113-114) tujuan simulasi adalah:
Untuk melatih keterampilan tertentu,
baik yang bersifat profesional
maupun bagi kehidupan sehari-hari.
Untuk memperoleh pemahaman
tentang suatu konsep atau prinsip.
Untuk latihan memecahkan masalah.
• Keterampilan dan pengetahuan siswa yang dapat dikembangkan melalui simulasi antara lain: Belajar tentang persaingan Belajar kerjasama Belajar empati Belajar tentang sistem
sosial Belajar konsep Belajar menerima hukuman Belajar berpikir kritis
• Guru berperan sebagai: Informan Mengawasi simulasi Melatih siswa
• Kelebihan Metode Simulasi:Aktivitas simulasi menyenangkan siswaMemungkinkan eksperimen berlangsung tanpa
memerlukan lingkungan yang sebenarnyaMengurangi hal-hal yang terlalu abstrakStrategi ini menimbulkan respon yang positip
dari siswa yang lambanSimulasi menimbulkan berpikir kritis siswa
• Kelemahan Metode Simulasi:Simulasi menghendaki banyak imaginasi dari
guru dan siswa.Menghendaki pengelompokkan siswa yang
fleksibelSering mendapatkan kritikan dari orang tua
siswa
D. Penerapan Metode Dalam Pembelajaran IPS
b. Cooperative Learning
Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam
penerapannya, yaitu :
Teknik Mencari Pasangan
Bertukar Pasangan
Berpikir Berpasangan Berempat
Keliling Kelompok
Jigsaw
c. Metode Karyawisata
Tahap-tahap pelaksanaannya dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu:
Tahap persiapan
Tahap pelaksanaan karyawisata di lapangan
Tindak lanjutnya pelaksanaan karyawisata
(setelah kembali ke tempat)
d. Metode Role Playing
Pemanasan (pengantar serta pembahasan ceritera dari guru).
Memilih siswa yang akan berperan.
Menyiapkan penonton yang akan mengobservasi.
Mengatur panggung/ruang.
Permainan.
Diskusi dan
evaluasi.
Permainan
berikutnya.
Diskusi lebih
lanjut.
Generalisasi.
e. Metode Simulasi
Menurut Ida Badariyah Almatsir, Mulyono Tjokrodikaryo (tt:22-
23), kegiatan simulasi dapat dilakukan dalam empat tahap yaitu:
•Tahap I: orientasi
• Mengemukakan pokok bahasan dan konsep yang akan
disimulasikan.
• Menjelaskan model dan permainannya.
•Tahap II: latihan peserta
• Menetapkan skenario
• Tugas-tugas peran.
• Latihan singkat.
• Tahap III: Pelaksanaan simulasi
• Kegiatan permainan dan pengaturannya.
• Balikan dan penilaian ( dari penampilan dan pengaruh
keputusan )
• Penjernihan (klarifikasi) kesalahan konsep
• Kelanjutan simulasi
• Tahap IV: Debriefing dengan peserta:
• Ringkasan peristiwa dan persepsi
• Kesulitan dan pemahaman
• Analisis proses
• Perbandingan antara kegiatan simulasi dan dunia nyata
• Kaitan kegiatan simulasi dan materi pelajaran
• Rancangan ulang simulasi
Sekian&
Terima Kasih
• Heru : dari metode tsb manakah yg cocok untuk kelas rendah ? Kriteria khusus tujuan karyawisata ?
• Okthina : beda fasilitator dan guru dalam pemilihan metode ??
• Mita : maksud dari situasi dalam faktor pemilihan metode ?
• Nanti:contoh pelaksanaan bertukar pasangan dan keliling kelompok ?
• Layla : perbedaan utama dari simulasi dan role playing ?• Rika : role playing dan sosiodrama berbeda atau tidak ?
Recommended