View
1.481
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
AGROTEKNOLOGI 2013
SELAMAT SIANGPARA PENDUDUK
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
INDONESIA, NEGARA AGRARIS PENGIMPOR BAHAN PANGAN
Disusun Oleh :Abdul Mufti Putra 13011037Ahmad Rizky Arifan 13011021Lendra Sutanto 13011016Miswono 13011008Muhammad Fajar Shodiq 13011040
INTRODUKSI
Negara Indonesia telah dikenal sebagai negara agraris, tetapi dewasa ini justru mendatangkan bahan pangan dari luar negeri.
MENGAPA ?Masalah itu akan kita bahas
bersama secara aktual, tajam dan terpercaya
Setajam SINGLET
Mari kita simak cuplikan dibawah ini !
Rumusan Masalah
Dari pokok persoalan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Mengapa Indonesia mengimpor bahan pangan dari
luar negeri? Faktor apa yang menyebabkan Indonesia mengimpor
bahan pangan dari luar negeri? Bagaimana upaya untuk meningkatkan ketahanan
pangan di Indonesia?
Ketergantungan Impor Bahan Pangan
Ketergantungan pangan bangsa Indonesia terhadap negara lain amatlah tinggi
Beras
Jagu
ng
Kedela
i
Gan
dum
Tepun
g Ter
igu
Gula
Pas
ir
Gar
am
Daging
Sap
i
Daging
Aya
m01234567
1.8 1.7 1.9
6.3
4.7
0.91
2.2
4.3
0.67Angka Impor Bahan Pangan (Juta ton/tahun)
Badan Pusat Statistik (BPS)Tahun 2013
Penyebab Ketergantungan Impor Bahan Pangan
Penyebab ketergantungan impor bahan pangan yang dihadapi Indonesia adalah :
1. Besarnya jumlah penduduk di Indonesia
2. Ketergantungan mengonsumsi beras
3. Perubahan iklim
4. Luas lahan pertanian yang semakin sempit
5. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat.
Besarnya jumlah penduduk di Indonesia
Salah satu penyebab utama Indonesia mengimpor bahan pangan adalah jumlah penduduknya yang sangat besar. Data statistik menunjukkan pada tahun 2012 penduduk Indonesia sejumlah 230-237 juta jiwa. Hal ini membuat kebutuhan pangan di Indonesia menjadi semakin besar. Akibatnya, produksi pangan di dalam negeri tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan seluruh masyarakatnya sehingga Indonesia harus mengimpor bahan pangan dari luar negeri.
Ketergantungan Mengkonsumsi Beras
Penduduk Indonesia merupakan pemakan beras terbesar di dunia dengan konsumsi 154 kg per orang per tahun. Bandingkan dengan rerata konsumsi di China yang hanya 90 kg, India 74 kg, Thailand 100 kg, dan Philppine 100 kg. Hal ini mengakibatkan kebutuhan beras di Indonesia menjadi tidak terpenuhi dan harus impor dari luar negeri.
Perubahan Iklim
Pergeseran musim hujan dan musim kemarau menyebabkan petani kesulitan dalam menetapkan waktu yang tepat untuk mengawali masa tanam, benih beserta pupuk yang digunakan, dan sistem pertanaman yang digunakan. Sehingga penyediaan benih dan pupuk yang semula terjadwal, permintaanya menjadi tidak menentu yang dapat menyebabkan kelangkaan karena keterlambatan pasokan benih dan pupuk. Akhirnya hasil produksi pangan pada waktu itu menurun
Luas Lahan Pertanian yang Semakin Sempit
Dari tahun 1995 sampai tahun 2011 terjadi konversi lahan sawah di Pulau Jawa seluas 15 Juta Ha dan 5,7 juta Ha di luar Pulau Jawa
Kebijakan-kebijakan Pemerintah yang Tidak Pro-Rakyat
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang semakin menambah ketergantungan kita akan produksi pangan luar negeri adalah kebijakan privatisasi, liberalisasi, dan deregulasi
Upaya Penanggulangan Impor Bahan Pangan
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah pengimporan bahan pangan yang dilakukan oleh Indonesia adalah :
1. Peningkatan kesejahteraan petani desa
2. Peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pembangunan nasional
3. Program peningkatan ketahanan pangan
4. Mewujudkan kedaulatan pangan
5. Mewujudkan kemandiriran pangan
6. Program pengembangan agribinis
7. Adopsi strategi pembangunan pertanian dari negara lain
Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari: tersedianya pangan yang cukup
jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau;
untuk hidup sehat, aktif, produktif, dan berkelanjutan
SISTEM KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Pasar Pangan DN/LN
KETAHANAN PANGAN
• Kebijakan Ekonomi dan Pangan• Kebijakan Otonomi dan Desentralisasi
Ketersediaan
Keterjangkauan
Konsumsi
Sumber daya
Lahan Air SDM Teknologi Kelembagaan Budaya
SDM yang tangguh (sehat, aktif,
produktif)
Lingstrat LN & DN: Penduduk, Perubahan Iklim, Kinerja Ekonomi, Dinamika Pasar
Pangan, Shock/Bencana
Kedaulatan Pangan
Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal (BKP Kementerian Pertanian, 2013). Kedaulatan pangan ini memberikan proteksi dari pengaruh negara lain dalam menentukan kebijakan pemenuhan pangan di Indonesia. Dengan adanya proteksi ini, masyarakat akan terpacu usahanya dalam memproduksi pangan dengan mengoptimalkan petani sebagai produsen pangan. Dengan begitu, maka budaya ketergantungan pangan
terhadap negara lain akan terhindari
Kemandirian Pangan
Kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat
Kesimpulan
Pengimporan bahan pangan yang merupakan salah satu implementasi dari keterpurukan sektor pertanian yang dialami Indonesia dewasa ini adalah efek dari tidak adanya perhatian intens terhadap para petani.
Penyebab Indonesia mengimpor bahan pangan dari luar negeri adalah besarnya jumlah penduduk, ketergantungan konsumsi beras, perubahan iklim, luas lahan pertanian yang semakin sempit dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah pengimporan bahan pangan yang dilakukan oleh Indonesia adalah peningkatan kesejahteraan petani desa, peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi pembangunan nasional, program peningkatan ketahanan pangan, mewujudkan kedaulatan pangan, program pengembangan agribinis dan adopsi strategi pembangunan pertanian dari negara lain.
Terima Kasih
ParaCALON
Sarjana Muda
2013/2014
Recommended