Teori kondisioning

Preview:

Citation preview

TEORI KONDITIONING

Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikandiampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok : Empat (IV)Anggota : 1. Isti Ana Tussuniyah

2. Rika Agus Purwanti

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

Tahun 2012

Oleh:

1. Isti Ana Tussuniyah (11511051)

2. Rika Agus P (11511069)

TEORI KONDISIONING

KLASIK

TEORI KONDISIONING

OPERAN

TEORI KONDISIONING KLASIKBIOGRAFI IVAN PETROVICH PAVLOV

Pavlov lahir dan meninggal di Rusia, ayahnyaadalah seorang pendeta dan awalnya pavlov jugabelajar manjadi pendeta. Kemudian dia berubahfikiran untuk mempelajari fisiologi. Tahun 1904 diamemperoleh Hadiah Nobel berkat penelitiannyamengenai fisiologi pencernaan. Dia memulaipenelitian tentang penelitian tentang pengkondisianrefleks setelah berusia 50 tahun lebih.

KONSEP TEORI KONDISIONING KLASIK

Pengondisian klasik (classical conditioning)adalah sejenis pembelajaran dimana sebuah organisme belajar unuk menghubungkan atau mengasosiasikan stimulus.

Beberapa istilah-istilah pokok dalam teori kondisioning klasik

Unconditioned Stumulus (US) yaitu S yang tidak dikondisikan, atau S yang bersifat alami.

Unconditioned Response (UR) yaitu R tidak dikondisikan di mana R tersebut bersifat alamiah dan otomatis yang disebabkan oleh US.

Conditioned Stimulus (CS) merupakann S yang dikondisikan dimana S tersebut bersifat netral.

Conditioned Response (CR) merupakan R yang dikondisikan melalui proses tertentu dengan mengkombinasikan S alamiah dengan S netral.

Percobaan PavlovBerdasar percobaan yang telah dilakukan

Pavlov,dikembangkan beberapa pola hubungan antara S dan R. Tanpa proses C , maka setiap S alami (US) hanya akan menimbulkan R yang alami pula (UR), namun melalui S C yang tepat dapat mempertahankan munculnya R alami (UR).

Contoh: Bahwa secara alamiah bubuk daging akan menimbulkan keluarnya air liur pada anjing (salivasi), dan suara/cahaya secara alami yang akan muncul.

IMPLEMENTASI TEORI

KONDISIONING KLASIK

Teori pavlovion menekankan pentingnya proses konditioning dalam pembentukan perilaku. Pada dasarnya suatu R (perilaku) bisa dimunculkan walau tidak disetimuli oleh rangsang alami atau rangsang yang sewajarnya.

Teori ini sangat berguna untuk modifikasi perilaku atau pembentukan perilaku baru yang banyak dilakukan dalam dunia pendidikan.

Lanjut...

Contoh konditioning klasik dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita menemukan seorang siswa tidak berani membolos karena melihat motor kepala sekolah masih terparkir di halaman sekolah.

Seharusnya kepatuhan dan kedisiplinan siswa dilakukan bila ada kepala sekolah, namun motor

kepala sekolah mampu mempertahankan kepatuhan dan kedisiplinan seseorang siswa.

TEORI KONDISIONING OPERANBIOGRAFI BURRHUS FREDERIK

SKINNER

Burrhus Frederik Skinner (1904-1990)memperoleh gelar doktor dari Harvard.Dia adalah pelopor dan tokoh psikologipendidikan. Inovatif, praktis, bijak danjenaka itulah karakter Skinner yangpengaruh pemikirannya pun masih terasahingga saat ini. Dia mencobamembuktikan bahwa lingkungan memilikipengaruh luar biasa pada proses belajardan perilaku.

KONSEP TEORI KONDISIONING OPERAN

Psikologi penguatan atau “operant conditioning” merupakan perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme dan “conditioning”.

Skinner menyatakan bahwa satu-satunya cara yang efektif untuk menentukan hukum-hukum dasar kondisioning operan adalah dengan mengamati respons hewan yang relatif masih primitif di dalam lingkungan yang bebas gangguan, Lingkungan bebas gangguan tersebut diciptakan sendiri oleh Skinner yang disebut “Kotak Skinner” atau Skinner’s Box.

Pokok pikiran teori kondisioning operan

1. Skinner membedakan dua perilaku yaitu: Respondent behavior. Operant behavior.

2. Skinner Box (Kotak Skinner)3. Shaping (pembentukan)4. Extinction (penghapusan)5. Spontaneus recovery (kembali ke kondisi semula /pemulihan

spontan)6. Superstitious behavior (perilaku ritualistik).7. Discriminative operant (operan pembeda).8. Reinforcement (pengukuhan).9. Chaining (perantaian).10. Hukuman(Punishment).

IMPLEMETASI TEORI KONDISIONING OPERAN Prinsip pengajaran berdasar kondisioning operan

Hasil belajar harus segera dilaporkan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.

Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

Materi pelajaran digunakan sistem modul.

Dalam proses pembelajaran tidak digunakan hukuman.

Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.

Dalam pembelajaran digunakan shaping.

Peran guru adalah sebagai arsitek atau pembentuk perilaku atau perancang tingkah laku.

Perbedaan Proses Belajar Klasik dan Proses Belajar Operan

Perbedaan antara proses belajar klasik dan proses belajar operan adalah adanya stimulus

dikriminan, yaitu yang membedakan antara kondisi saat suatu perilaku berhasil secara efektif dan kondisi

perilaku tidak akan efektif.

TERIMA KASIH