Vianti

Preview:

Citation preview

PROFIL KETERAMPILAN ARGUMENTASI MENGGUNAKAN ANALISIS “TOULMIN ARGUMENTATION PATTERN” TOPIK PRINSIP ARCHIMEDES SISWA SMA KOTA BANDARLAMPUNG

VIYANTI

LATAR BELAKANG

TUJUAN PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

Argumentasi adalah strategi penalaran yang muncul dari domain penalaran berpikir logik informal dan kritis.

Eemeren (1996) mengidentifikasi empat karakteristik argumentasi. (1) aktifitas verbal yang secara normal dibangun oleh bahasa setempat. (2) aktivitas sosial yang pada prinsipnya mengarahkan orang lain. (3) aktivitas penalaran yang mengindikasikan beberapa pemikiran tentang suatu objek. (4) opini atau standpoint tentang suatu objek yang spesifik.

Kebutuhan untuk mendidik siswa dan masyarakat tentang bagaimana mengetahui dan mengapa harus percaya akan kebutuhan yang berfokus pada: (1) bagaimana bukti yang digunakan dalam sains untuk membangun penjelasan ilmiah, dan (2) pada kriteria yang digunakan dalam sains untuk mengevaluasi pemilihan bukti dan membangun penjelasan (Duschl & Osborne, 2002).

Kegiatan argumentasi belum banyak ditemukan dalam kelas sains, walaupun ada perkembangan dalam riset.

METODE PENELITIAN metode deskriptif untuk mengidentifikasi

keterampilan argumentasi siswa.

Instrumen keterampilan argumentasi yang dikembangkan bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan argumentasi siswa SMA di Kota Bandarlampung pada topik Prinsip Archimedes.

Analisis keterampilan argumenatsi menggunakan Toulmin Argumentation Pattern (TAP) dengan komponen data, kalim, warrant, backing, dan rebuttal. Driver et al., (2000)

METODE PENELITIAN Model TAP (Toulmin, 1958) secara umum

telah diselidiki sebagai ukuran informal yang dapat dilakukan menganalisis penalaran sehari-hari tentang isu-isu sosial dalam penelitian ini topik Prinsip Archimedes.

Instrumen argumentasi diberikan kepada sejumlah 30 siswa. Analisis TAP digunakan untuk memeriksa jawaban yang diberikan oleh siswa.

Data/Ground:

Bukti yang jadi titik tolak mendukung klaim

merupakan informasi yang diketahui

Klaim:

Pernyataan tentang apa atau apa nilai yang

dianut orang

Warrant:

Alasan yang menghubungkan antara

data dan klaim

Rebuttal:

Pernyataan-pernyatan yang mengantisipasi terhadap kesimpulan

Backing/Pendukung:

Asumsi-asumsi dasar yang sering tidak

dimunculkan secara eksplisit

GAMBAR SKEMA UTAMA TAP (DIADAPTASI TOULMIN 1958, ERDURAN ET AL 2004)

CONTOH

Ana dan Budi melakukan perlombaan lari. Ana berlari dengan kecepatan konstan 3 m/s. Setelah 5 menit Ana berlari, Budi mulai berlari dengan kecepatan konstan 4 m/s. Pada jarak berapa dari titik keberangkatannya, Budi akan menyusul Ana

Data/Ground:Besaran Fisika yang diketahuiVa= 3 m/sVb= 4 m/s

X1= 5 menit

Klaim:Besaran Fisika yang akan ditemukan

X2

Warrant:

Persamaan Kinematika

Rebuttal:

Gaya eksternal (tidak disebutkan dalam soal)

Backing/Pendukung:

Persamaan Kinematika menurut buku teks, dan penjelasan Guru

HASIL PENELITIAN

Komponen Argumentasi

Data Warrant Backing Rebuttal Klaim

55% 5% 0% 0% 40%

komponen data dan klaim memiliki frekuensi lebih tinggi dituliskan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan, dibandingkan dengan ketiga komponen lainnya yaitu warrant, backing, rebuttal

siswa belum terbiasa menggunakan argumentasinya untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan

kurangnya pengetahuan siswa mengenai komponen-komponen argumentasi

Siswa terbiasa menyelesaikan masalah Fisika secara matematis, dan mengalami kesulitan jika memberikan penjelasan atas jawaban yang diberikan (makna fisinya).

Siswa belum menyadari bahwa membangun kemampuan baru lebih penting dari pada memanfaatkan kemampuan yang telah dimiliki siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Keterampilan argumentasi ilmiah siswa belum baik, hal itu dapat dilihat dari tugas tertulis.

Komponen data dan klaim memiliki frekuensi lebih tinggi dituliskan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan, dibandingkan dengan ketiga komponen lainnya yaitu warrant, backing, rebuttal.

Penelitian menunjukkan bahwa siswa sering tidak menggunakan pembuktian yang sesuai, bukti yang cukup, atau mencoba untuk membenarkan pilihan mereka atau penggunaan bukti dalam argumen yang mereka hasilkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Zohar & Nemet (2002) dalam Manurung (2012) menyatakan bahwa kualitas argumen tergantung pada fitur-fitur tugas, serta pada interpretasi pribadi siswa, berhubungan dengan cara menyajikan tugas, dan kadang-kadang juga berhubungan dengan miskonsepsi, intuisi, atau pengalaman pribadi atau pengalaman umum.