View
239
Download
12
Category
Preview:
DESCRIPTION
SPSE PENGADAAN BARANG/JASA
Citation preview
LPSE Kabupaten PasuruanLPSE Kabupaten Pasuruan
LPSE Kabupaten Pasuruan
LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan sistem pelayanan
pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan
dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik.
Apa LPSE itu ?
Fungsi LPSE
1. Mengelola sistem e-procurement;
2. Menyediakan pelatihan kepada PPK/Panitia dan Penyedia barang/jasa;
3. Menyediakan sarana akses Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) bagi
PPK/Panitia dan Penyedia barang /jasa;
4. Menyediakan bantuan teknis untuk terkait kendala pengoperasian sistem e-
procurement;
5. Menyediakan fasilitas verifikasi bagi pengguna aplikasi.
1. UU No. 11 Tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik;
2. PP No 12 Tahun 2012, tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik;
3. Perpres 54 Tahun 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
4. Perpres 70 Tahun 2012, tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Perka LKPP No. 13 Tahun 2012. tentang Pengumuman Rencana Umum Pengadaan;
6. Perka LKPP No. 17 Tahun 2012. tentang E-Purchasing;
7. Perka LKPP No. 18 Tahun 2012. tentang E-Tendering.
UU No. 11 Th 2008, ITE
PP No. 82 Tahun 2012Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
Pen
yele
ng
gar
aan
S
iste
m E
lekt
ron
ik
Pen
yele
ng
gar
a A
gen
Ele
ktro
nik
Pen
yele
ng
gar
aan
T
ran
saks
i E
lekt
ron
ik
Tan
da
Tan
gan
Ele
ktro
nik
Pen
yele
ng
gar
aan
S
erti
fika
si E
lekt
ron
ik
Lem
bag
aS
erti
fika
si K
ean
dal
an
Pen
gel
ola
anN
ama
Do
mai
n
Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang
terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan,
terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik
lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentikasi.
a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda Tangan;
b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;
c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda Tangan Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa Penandatangannya; dan f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.
Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Pasal 11 ayat (1) UU No. 11 Th 2008, tentang ITE:
Pasal 12 UU No. 11 Th 2008, tentang ITE:
(1) Setiap Orang yang terlibat dalam Tanda Tangan Elektronik berkewajiban memberikan pengamanan atas Tanda Tangan Elektronik yang digunakannya.
(2) Pengamanan Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi:
a. sistem tidak dapat diakses oleh Orang lain yang tidak berhak;
b. Penanda Tangan harus menerapkan prinsip kehatihatian untuk menghindari penggunaan secara tidak sah terhadap data terkait pembuatan Tanda Tangan Elektronik;
c. Penanda Tangan harus tanpa menunda-nunda, menggunakan cara yang dianjurkan oleh penyelenggara Tanda Tangan Elektronik ataupun cara lain yang layak dan sepatutnya harus segera memberitahukan kepada seseorang yang oleh Penanda Tangan dianggap memercayai Tanda Tangan Elektronik atau kepada pihak pendukung layanan Tanda Tangan Elektronik jika:
1. Penanda Tangan mengetahui bahwa data pembuatan Tanda Tangan Elektronik telah dibobol; atau
2. keadaan yang diketahui oleh Penanda Tangan dapat menimbulkan risiko yang berarti, kemungkinan akibat bobolnya data pembuatan Tanda Tangan Elektronik; dan
d. dalam hal Sertifikat Elektronik digunakan untuk mendukung Tanda Tangan Elektronik, Penanda Tangan harus memastikan kebenaran dan keutuhan semua informasi yang terkait dengan Sertifikat Elektronik tersebut.
(3) Setiap Orang yang melakukan pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertanggung jawab atas segala kerugian dan konsekuensi hukum yang timbul.
Pasal 12 UU No. 11 Th 2008, tentang ITE:
Pertukaran Dokumen Penyampulan & Otentikasi
Urutan & Proses Kerja
Compliance Perpres No 54, Perpres 70 dan UU No 11 ITE
• Transparan• Virtual• Aman (digital signature
& encryption)• Efisien• Tak berbatas
Compliance Perpres No 54, Perpres No.70
Pengadaan•Efisien & Efektif
•Akuntabel•Transparan
•Adil & non Diskriminasi•Terbuka & Bersaing
•Interoperabilitas•Keamanan Data
Perpres No 54, Perpres 70 dan UU No 11 ITE
Perpres No 54 & Perpres No 70
Huruf “e” dalam procurement
Sirkulasi Dokumen (Physical sequential)
Panitia Penerimaan Dokumen
Penyedia
e_ Procurement
server
Internet
Terminal Penyedia
Panitia
• Keaslian (cross check)
• Kemudahan audit• Transparan
Sirkulasi Dokumen (electronic parallel)
Encryption
Keamanan Transaksi Data
Decryption
Password
Password
Aplikasi Pendukung SPSE
Trouble Ticketing System (TTS) adalah sistem yang dibangun sebagai media bagi User untuk dapat menyampaikan Ticket yang berisi
Complain/Request/Objection/Inquiry (CROI) kepada LPSE (Helpdesk)
dan fasilitas ekskalasi Ticket kepada Training and User Support
Tujuan dikembangkannya sistem Trouble Ticketing adalah
Agar kinerja Helpdesk LPSE menjadi lebih terukur (measured)
yang dibuktikan dengan tercatatnya semua Ticket yang masuk beserta proses resolusinya
SOP Reset Password dan Ganti Email
SOP Perubahan NPWP
SOP Pemberian Informasi User ID
SOP Penanganan
Permasalahan bagi
Pengguna SPSE
Trouble Ticketing System (TTS)
Telepon
Call Center: 0343-431788mail:
helpdesk_lpse@pasuruankab.go.id
Recommended