View
992
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
Seksi Kesehatan Keluarga & GiziBidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Depok
Disampaikan padaPelatihan Konselor Laktasi
bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tanggal 28 Sept s/d 2 Okt 2015
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
DALAM IMPLEMENTASI PROGRAMASI EKSKLUSIF DI KOTA DEPOK
LATAR BELAKANG1
Adakah kondisi seperti ini disekitar kita ??
Gizi Buruk
Obesitas
Stunting
Fenomena hari ini….
DM pada Anak
Pemberian Susu FormulaAktifitas Sedenter
Makanan Cepat Saji
Aktifitas Fisik & OlahragaTerbatas
Kelompok Berisiko Masalah Gizi
Satu dari 8 anak balita gemuk
Lebih dari sepertiga anak balita pendek
Satu dari lima ibu hamil beresiko Kurang Energi Kronik beresiko melahirkan BBLR
Satu dari sepuluh anak lahir BBLR (< 2.5kg)
Indonesia termasuk salah satu dari 17 negara dari 117 negara dengan 3 masalah gizi tinggi pada balita (Stunting, Wasting, Obesitas)
Sumber ; Riskesdas 2013
HASIL RISKESDAS 2012ASI EKSKLUSIF VS SUSU BOTOL
Riskesdas 2013
Status Gizi Balita dan Penyebabnya
Status Gizi Balita 2010 Penyebab Masalah Gizi;
Asuhan gizi yang tidak optimal terutama pemberian makanan ibu dan anak (makanan ibu hamil, ASI Eksklusif, MPASI).
Keterbatasan daya beli, ketersediaan pangan tingkat rumah tangga rentan.
Anak sering sakit, lingkungan sehat dan akses pelayanan kesehatan belum merata.
Gambaran Umum Kes Kota DepokIndikator 2011 2012 2013 2014
UHH 73,12 73,12 73,46 73,75IPM 79,64 79,83 80,02 80,58KEMATIAN IBU
22 dari 37.129 KH(59,32/100.000)22 dari 40.425 KH(54,48/100.000)
17 dari 42.661 KH(39,84/100.000)17 dari 46.679 KH(36,41/100.000)
KEMATIAN BAYI 119(3,21/1000) 114(2,82/1000) 113(2,64/1000) 83(1,77/1000)KEMATIAN ANAK 23 14 11 16BALITA GIZI BURUK 129 Kasus ( 0,11%) 120 Kasus (0,10%) 87Kasus (0,08%) 75Kasus (0,06%)STUNTING 8,14 % 7,22 % 10,31 % 8,43 %OBESITAS/Gizi Lebih 4,51 % 3,9 % 7,16 % 5,89 %Cakupan ASI Eksklusif 38 % 42,5 % 53,8 % 50,47 %
Apa yang terjadi bila hal ini dibiarkan….
DAMPAK MASALAH KESEHATAN DAN GIZI PADA AWAL KEHIDUPAN TERHADAP KUALITAS SDM
www.GlobalNutritionSeries.org
Gagal tumbuh; Berat Lahir Rendah, kecil, pendek, kurus, daya tahan rendah.
Hambatan perkembangan kognitif, nilai sekolah dan keberhasilan pendidikan
Menurunkan produktivitas pada usia dewasa
Gangguan metabolik, risiko PTM (diabetes type II, Stroke, Penyakit Jantung, dll) pada usia dewasa
MENINGGAL
• Investasi pada gizi membantu memutus lingkaran kemiskinan dan meningkatkan PDB negara 2 - 3% per tahun.
• Investasi $1 pada gizi dapat menghasilkan kembalinya $30 dalam peningkatan kesehatan, pendidikan dan produktivitas ekonomi.
• The Copenhagen Consensus 2012: Para ekonom terkenal dunia mengidentifikasi cara paling cerdas mengalokasikan uang untuk menghadapi tantangan utama dunia adalah: Investasi untuk perbaikan status gizi penduduk
SEBUAH INVESTASI CERDAS
Sumber: SUN Movement Secretariat, 2013
SOLUSI …
IMPLEMENTASI ASI EKSLUSIF
DASAR HUKUM KEBIJAKAN 2
Dasar Hukum (1)
• Tentang Standar Emas Makanan Bayi
World Health Assembly (WHA) NO. 55.25/2002
• Tentang Kesehatan
UU NO. 36 / 2009
• Tentang Pemberian ASI Ekslusif
PP 33 / 2012
• Tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui Dan/Atau Memerah Air Susu Ibu
PerMenKes No. 15 th. 2013
Dasar Hukum (2)
• Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan
• Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Kerja Di Tempat Kerja
Peraturan Bersama 3 Menteri
• Tentang Kota Layak Anak
Perda Kota Depok No 15 Tahun 2013
• Tentang KIBBLA
Perda Kota Depok No 2 Tahun 2014
WHA 55.25 TAHUN 2002
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 36 TAHUN 2009TENTANG KESEHATAN
• Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
• Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
• Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
PASAL 128
• Pemerintah – pemerintah daerah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif.
• Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
PASAL 129
PP 33 / 2012Tentang Pemberian ASI Ekslusif (1)
• ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
PASAL 1
• Pengaturan Pemberian ASI Eksklusif bertujuan untuk :• menjamin pemenuhan hak Bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif sejak
dilahirkan sampai dengan berusia 6 (enam) bulan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangannya;
• memberikan perlindungan kepada ibu dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya; dan
• meningkatkan peran dan dukungan Keluarga, masyarakat, Pemerintah Daerah, dan Pemerintah terhadap pemberian ASI Eksklusif.
Pasal 2
• Larangan bagi fasyankes menyediakan pelayanan kesehatan yang dibiayai oleh produsen/distributor susu formula bayi dan/atau produk bayi lainnya.
PASAL 18
PP 33 / 2012Tentang Pemberian ASI Ekslusif (2)
• LARANGAN BAGI PRODUSEN/DISTRIBUTOR SUSU FORMULA BAYI DAN/ATAU PRODUK BAYI LAINNYA • Pemberian contoh produk secara cuma-cuma;• Penawaran / penjualan langsung ke rumah-rumah;• Pemberian diskon atau bonus atas pembelian;• Penggunaan nakes untuk memberikan informasi tentang
susu formula bayi;
PASAL 19
• Pengurus tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus mendukung Program ASI Eksklusif
PASAL 30
KEBIJAKAN IMPLEMENTASIASI
EKSKLUSIF 3
Target Nasional Penanganan Gizi di Indonesia
80% balita ditimbang setiap bulan
80% bayi 0-6 bulan diberi ASI saja (ASI eksklusif)
90% keluarga menggunakan garam beryodium
80% keluarga makan beraneka ragam sesuai kebutuhan
Semua balita gizi buruk dirawat sesuai standar tata laksana gizi buruk
Semua anak 6-24 bulan GAKIN mendapatkan MP-ASI
80% balita (6-59 bulan) dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A sesuai anjuran
80% ibu hamil mendapatkan TTD minimal 90 tablet selama kehamilannya
SASARAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
• Prioritas Sasaran : untuk perbaikan gizi pada seribu hari pertama kehidupan
Pertumbuhan massa tubuh
dan komposisi badan
Metabolisme glukosa, lipids, protein Hormon/receptor/gen
Perkembangan otak
Kognitif danPrestasi belajar
Kekebalan Kapasitas kerja
Diabetes, Obesitas,Penyakit jantung dan
pembuluh darah,kanker, stroke,
dan disabilitas lansia
Gizi pada 1000 hari pertama
kehidupan (janin dan
bayi 2 tahun)
Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang
Mati
Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)
DEFINISI
BAGAIMANA AGAR KEBUTUHAN GIZI 1000 HPK TERPENUHI DENGAN BAIK ?
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ASI EKSKLUSIF ?
Multiple and Continuum effect4
ASI Eksklusif mencegah 13% kematian bayi.
IMD menurunkan faktor risiko 22% kematian bayi.
ASI menurunkan faktor risiko STUNTING
Suplementasi tablet Fe-folat pada ibu hamil menurunkan risiko kematian neonatal (20%); menurukan risiko kematian ibu maternal, menurunkan prevalensi anemi.
Suplementsi kapsul vitamin A pada balita menurunkan risiko kematian bayi dan balita
Tatalaksana gizi buruk dapat menyembuhkan 70-90% balita gizi buruk, mencegah kematian.
TUGAS TENAGA KESEHATAN DI KOTA DEPOK5
HAMBATAN IMPLEMENTASI ASI EKSKLUSIF DI KOTA DEPOK
Kurangnya upaya Nakes untuk melakukan konseling manfaat IMD, ASI Eksklusif dan ASI sd umur 2 tahun
Kurangnya upaya Nakes untuk memotivasi dan mengajarkan cara merawat payudara pada masa hamil
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penting dan manfaat ASI Eksklusif 6 Bulan
Kurangnya dukungan dari lintas sektor dan keluarga dalam implementasi program IMD dan ASI Eksklusif
Banyaknya wanita bekerja yang tidak berhasil memberikan ASI
1. Membuat kebijakan tertulis tentang menyusui dan dikomunikasikan pada semua staf pelayanan kesehatan
2. Melatih semua staf pelayanan dalam keterampilan menerapkan kebijakan tersebut
3. Menginformasikan pada semua ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui
4. Membantu ibu menyusui dini dalam waktu 60 menit pertama persalinan
5. Membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah dari bayinya
6. Memberikan ASI saja pada bayi baru lahir kecuali atas indikasi medis 7. Menerapkan rawat gabung ibu dan bayinya sepanjang waktu 24 jam 8. Menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi 9. Tidak memberikan dot pada bayi 10. Mendorong pembentukan kelompok pendukung ASI
UPAYA BERSAMA MENINGKATKAN10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI
( 10 LMKM)
MENGGALAKKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DAN PEMBERIAN ASI SAMPAI 2 TAHUN
1. Memberikan informasi, pengetahuan tentang ASI eklusif dan pemberian ASI sampai 2 tahun.2. Memberikan pendidikan kepada lingkungan masyarakat akan pentingnya ASI.3. Mensosialisasikan risiko pemberian susu formula kepada bayi yang berusia kurang dari 2 tahun.4. Melakukan Kemitraan dengan pemerintahan, perusahaan/ instansi swasta dan pihak lain agar mereka mengetahui pentingnya pemberian ASI5. Bekerjasama dengan masyarakat peduli ASI, misalnya AIMI6. Memfasilitasi ruangan yang mendukung kebijakan keberhasilan menyusui7. Mesosialisasikan implementasi Perda Kota Layak Anak dan KIBBLA
DEKLARASI STANDAR EMAS MAKANAN BAYI
KAMI BERJANJI :1. Akan mendukung dan mengupayakan agar semua
ibu menyusui bayinya segera setelah lahir dalam satu jam pertama (INISIASI MENYUSU DINI)
2. Akan mendukung dan mengupayakan agar semua ibu memberikan hanya AIR SUSU IBU atau ASI EKSKLUSIF sejak lahir sampai bayi berumur 6 (enam) bulan
3. Akan mendukung dan mengupayakan agar semua bayi mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) mulai umur 6 (enam) bulan
4. Akan mendukung dan mengupayakan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih
5. Mewujudkan Depok sebagai KOTA LAYAK ANAK dengan memberikan dukungan pada ibu menyusui agar semua bayi mendapat ASI
Depok, 14 Agustus 2014Bersama Walikota Depok dan Penanda tanganan Deklarasi dari Unsur2 :ARRSI, IBI, IDI, POGI, IDAI, Pokjanal Posyandu, TP PKK, Konselor Laktasi, Kader KPPASI dan Aparatur Pemerintah Kota Depok
41
Terima KasihIbu sehat …Anak sehat …Keluarga bahagia dan ceria …Masa depan Bangsa cerah …
Recommended