Click here to load reader
Upload
kecepirit
View
40.612
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KELOMPOK 4MANAJEMEN KEUANGAN
Citation preview
ISI LAPORAN ANALISIS MODAL KERJA PAFI
1. Profil singkat PAFI
Kontak Perusahaan
Telpon Fax Jenis Lokasi
Kantor
PerwakilanKota JL. Jend. Sudirman Kav. 33-B Jakarta (021) 574-3502(021) 573-7146
Kantor Pusat Jl. Garuda 153/74 Bandung (022) 6034123, 6032589, 6031282
(022) 6031643
Kategori Saham
Termasuk Saham 1. Papan Utama (Main Board Index)Sektor Industri : Miscellaneous IndustrySub Sektor Industri : Textile, Garment
Harga Saham
Sebelumnya 05-Nov-09 +/- +/-% Nilai Transaksi 250 250 0 0.00 0
Pada Perusahaan ini dapat kita lihat bahwa perusahaan ini merupakan sebuah
perusahaan yang dapat dikatakan growth opputinity rendah dimana lebih banyak
menggunakan hutang sehingga mengalami kerugian dan tidak mampu membayar pajak.
Diberitakan juga PT. Panasia Filament Inti Tbk (PAFI) meminta otoritas Bursa Efek
Indonesia (BEI) untuk melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan
sahamnya di lantai bursa menyusul adanya rencana perseroan untuk mengubah status dari
perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private). Untuk dilihat dari harga
saham pada PT.PAFI ini mulai dari open hingga close dari beberapa periode, PT.PAFI
dapat dikatakan perusahaan tidur dimana perusahaan ini tidak melakukan transaksi baik
permintaan maupun penawaran sehingga perusahaan ini juga termasuk sebuah perusahaan
yang tidak sehat.Untuk kondisi keuangan . Perusahaan PT.PAFI mengalami kerugian untuk
beberapa tahun yang berulang kali dari usahanya dengan kerugian bersih berturut-turut
sebesar Rp 145.864.156.004 dan Rp 56.096.879.744, masing-masing untuk tahun 2008 dan
2007 pada akhir tahun 2008 ekuitas peusahaan menghadapi defisiensi modal sebesar Rp
23.998.278.100 .Jadi PT.PAFI mengalami fluktuasi yang tidak stabil pada kondisi
keuangan perusahaan tersebut.
2. Analisis hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan (PAFI)
a. grafik hubungan antara nilai debt to equity dengan harga saham penutupan PAFI dari
tahun 2004 – 2008.
Sebelum kita menghitung Debt to Equity ratio RATIO HUTANG TERHADAP
PEMEGANG SAHAM) Perusahaan PT.PAFI . Perlu kita ketahui Debt to equity ratio
merupakan perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya. .
Rasio ini dapat dihitung denga rumus yaitu :
Total Debt to Equity Ratio =
Penghitungan Rasio Hutang Terhadap Modal sendiri (debt to equity ratio) PT.PAFI
periode th.2004 - 2008 :
TAHUN TOTAL EQUITY TOTAL DEBT DEBT TO EQUITY RATIO
2004 103,143,564,630 311,822,262,691 3.0232
2005 68,964,694,352 242,600,514,302 3.5177
2006 177,962,757,648 288,283,146,227 1.6199
2007 121,865,877,904 301,961,833,572 2.4778
2008 23,998,278,100 382,425,212,953 15.9355
Grafik perhitungan debt to equity ratio selama periode waktu
Berdasarkan grafik yang diperoleh dari data tahun 2004 -2008 kita dapat lihat adanya
fluktuasi yang berbeda tiap tahun dengan debt to equity ratio dimulai dari tahun 2004-
2008 diperoleh debt to equity ratio yaitu (3,0232) , (3,5177), (1.6199), (2,4778),
(15,9355). Dari debt to equity rationya tersebut berarti dalam PT.Panasia Filament InTi
.Tbk terjadi perbandingan yang sangat signifikan yaitu dari tahun ke tahun semakin
lama semakin naik itu berarti perusahaan tresebut dapat memenuhi kewajibannya pada
hutang-hutang dan ekuitas.
Harga saham penutupan pafi dari tahun 2004 – 2008 :
Grafik analisis hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan PAFI :
tahun boardprice close date index vol. value freq trading days
2004 2 100 9-Nov 15385 1497500 135445000 137 48
2005 1 70 22-Jul 10769 0 0 0 0
2006 1 40 28-Dec 6154 551000 21442500 196 12
2007 1 250 30-Jul 38462 5128500 2666820000 1 1
2008 1 250 30-Jul 38462 0 0 0 0
*grafik perhitungan saham pafi tahun 2004 -2008
Teori struktur modal :
Pada sturktur modal pada perusahaan PT.PAFI berusaha mencari keseimbangan
finansial neraca yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif neraca tersebut
dengan sebaik-baiknya. Pemilihan susunan kualitatif pada sisi assets akan
menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan
kualitatif dari sisi liabilities dan equities akan menentukan struktur keuangan dan
struktur modal perusahaan PT.PAFI. Oleh karena itu struktur keuangan adalah
keseluruhan yang terdapat di dalam Neraca sebelah kredit. Pada neraca sebelah
kredit terdapat hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan modal sendiri
baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup
semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya
struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak
termasuk pembelanjaan jangka pendek.
Menyatakan Kecenderungan perusahaan yang makin banyak
menggunakan hutang, tanpa disadari secara berangsur-angsur, akan menimbulkan
kewajiban yang makin berat bagi perusahaan saat harus melunasi (membayar
kembali) hutang tersebut.
Tidak jarang perusahaan-perusahaan yang akhirnya tidak mampu
memenuhi kewajiban tersebut, dan bahkan dinyatakan pailit. Struktur modal atau
capital structure adalah komponen modal yang digunakan perusahaan untuk
mendanai aset – aset perusahaan..
Komponen struktur modal dengan tiga yaitu :
1. Hutang Jangka Panjang
Merupakan Jumlah hutang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya
modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman
ini dapat berupa hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang, tetapi
pada umumnya pinjaman jangka panjang jauh lebih besar dibandingkan
dengan hutang jangka pendek.
2. Saham Biasa
Merupakan dimana pemilik perusahaan misalnya PT.PAFI menginvestasikan
uangnya dengan harapan mendapat pengembalian dimasa yang akan datang.
Pemegang saham biasa kadang-kadang disebut pemilik residual sebab mereka
hanya menerima sisa setelah seluruh tuntutan atas pendapatan dan asset telah
dipenuhi.
3. Saham Preferent
Saham preferen memberikan para pemegang sahamnya beberapa hak
istimewa yang menjadikannya lebih senior atau lebih diprioritaskan daripada
pemegang saham biasa. Oleh karena itu, perusahaan tidak memberikan saham
preferen dalam jumlah yang banyak. Ada juga manfaat dari sahm prefren bagi
perusahaan PAFI yaitu:
1. Mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pengaruh keuangan.
2. Fleksibel karena saham preferen memperbolehkan penerbit untuk tetap
pada posisi menunda tanpa mengambil resiko untuk memaksakan jika usaha
sedang lesu yaitu dengan tidak membagikan bunga atau membayar pokoknya.
3. Dapat digunakan dalam restrukturisasi perusahaan, merger, pembelian
saham oleh perusahaan dengan pembayaran melalui hutang baru dan divestasi
Ada 3 teori Capital Structure atau modal kerja :
1. Modigliani – Miller
Franco Modigliani dan Merton Miller adalah bapak dari teori struktur modal
(Groth and Anderson, 1997). Pada tahun 1958, dalam American Economic Review
48 (1958, June) yang berjudul The Cost of Capital, Corporate Finance, and the
Theory of Investment, mereka mengemukakan teori struktur modal dengan
berbagai asumsi yang tidak mungkin terjadi, akan tetapi sangat membantu dalam
memahami bagaimana perusahaan menentukan bauran pendanaan yang berasal
dari hutang dan ekuitas secara benar (Siaw, 1999). Asumsi-asumsi yang
mendasari adalah (Megginson, 1997:316) :
- Tidak ada pajak
- Tidak ada biaya transaksi di pasar modal
- Tidak ada kaitannya struktur modal dengan niali perusahaan.
(boleh menggunkan 100% hutang , debt to total asset, semakin ke kanan
hutang semakin banyak)
2. Trade –Off Theory
Trade-Off Teori Struktur Modal mengacu pada gagasan bahwa perusahaan
memilih berapa banyak utang keuangan dan berapa banyak ekuitas
keuangan untuk digunakan oleh menyeimbangkan biaya dan manfaat.
Versi klasik hipotesis kembali ke Kraus dan Litzenberger yang
menganggap keseimbangan antara bobot mati-biaya kebangkrutan dan
penghematan pajak utang. Sering kali biaya agen juga dimasukkan dalam
keseimbangan. Teori ini sering diatur sebagai teori pesaing ke urutan
kekuasaan Teori Struktur Modal. Tujuan penting dari teori adalah untuk
menjelaskan fakta bahwa korporasi biasanya dibiayai sebagian dengan
utang dan sebagian dengan ekuitas. Ini menyatakan bahwa ada keuntungan
untuk pembiayaan dengan utang, manfaat pajak utang dan ada biaya
pembiayaan dengan utang, biaya kesulitan keuangan termasuk biaya
kebangkrutan utang dan non-biaya kebangkrutan (misalnya staf pergi,
pemasok menuntut menguntungkan syarat pembayaran, pemegang
obligasi / pemegang saham pertikaian, dll). Marjinal keuntungan dari
peningkatan lebih lanjut menurun utang utang meningkat, sementara biaya
marjinal meningkat, sehingga suatu perusahaan yang mengoptimalkan
nilai secara keseluruhan akan berfokus pada trade-off ini ketika memilih
berapa banyak hutang dan ekuitas digunakan untuk pembiayaan.
3. Pecking Order Theory
Ada relasi struktur modal dengan nilai perusahaan atau saham perusahaan.
Dalam teori perusahaan struktur permodalan dan pembiayaan keputusan,
Teori urutan kekuasaan atau urutan kekuasaan Model ini
dikembangkan oleh Stewart C. Myers dan Nicolas Majluf pada tahun
1984. Ini menyatakan bahwa perusahaan memprioritaskan sumber
pembiayaan mereka (dari pembiayaan internal untuk ekuitas) sesuai
dengan hukum paling tidak usaha, atau paling tidak resistensi, lebih
memilih untuk meningkatkan ekuitas sebagai sarana pembiayaan terakhir.
Oleh karena itu, dana internal digunakan pertama, dan ketika itu habis,
utang ini dikeluarkan, dan ketika itu tidak masuk akal untuk menerbitkan
lebih banyak utang, ekuitas dikeluarkan. Teori ini berpendapat bahwa
bisnis mengikuti suatu hierarki dari sumber-sumber pembiayaan dan lebih
memilih pembiayaan internal bila tersedia, dan utang itu lebih dipilih
daripada ekuitas jika diperlukan pembiayaan eksternal.
3. Analisis manajemen modal kerja perusahaan
a. Perhitungan data modal kerja perusahaan dari tahun 2004 – 2008
Periode Current Assets Current Liabilities Modal Kerja
2004 278,621,486,844 202,111,891,283 76,509,595,561
2005 301,320,169,815 289,349,821,495 11,970,348,320
2006 213,823,556,859 197,364,608,521 16,458,948,338
2007 209,170,696,771 182,420,264,729 26,750,432,042
2008 195,900,845,521 223,414,852,014 -27,514,006,493
Selama perusahaan masih beroperasi, modal selalu diperlukan untuk membiayai
kegiatan perusahaan sehari-hari serta untuk menjaga kontinuitas perusahaan.
-50000000000
0
500000000001E+11
1.5E+11
2E+11
2.5E+11
3E+11
3.5E+11
1 2 3 4 5
Periode
Current Assets
Current Liabilities
Modal Kerja
Modal kerja adalah seluruh investasi perusahaan ke dalam aktiva lancar yang
meliputi persediaan, piutang, kas, dan surat-surat berharga, dimana seluruh
investasi diharapkan kembali ke dalam perusahaan dalam waktu paling lama satu
tahun. Sedangkan manajemen modal kerja (working capital management)
merupakan manajemen current accounts perusahaan yang meliputi current assets
atau aktiva lancar dan current liabilities atau hutang lancar. Oleh karena aktiva
lancar umumnya mencapai hampir 50% dan hutang lancar mencapai hampir 30%
dari total financing (total pembelanjaan) maka pengelolaan modal kerja
merupakan salah satu aspek penting dari keseluruhan financial management.
Perusahaan secara umum harus mempertahankan jumlah modal kerja yang
menguntungkan yaitu jumlah modal kerja yang harus lebih besar daripada jumlah
hutang lancar. Modal kerja mengandung dua pengertian pokok yaitu gross
working capital yang merupakan total dari aktiva lancar dan net working capital
yang merupakan selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Aktiva
lancar harus lebih besar daripada hutang lancar yang secara umum paling tidak
berbanding 2:1 dan net working capital paling tidak 1:1. Hal ini dimaksudkan
sebagai jaminan kemampuan perusahaan untuk membayar kebutuhan-kebutuhan
jangka pendek atau kewajiban finansial jangka pendek berupa hutang-hutang.
Akan tetapi, hal ini berbeda dengan kondisi perusahaan PT Panasia Filament Inc.
Tbk. Perusahaan memiliki Net Working Capital (NWC) dan Net Operating
Working Capital (NOWC) yang tiap tahun mengalami penurunan dari tahun 2004
sampai tahun 2008.
0
5E+10
1E+11
1.5E+11
2E+11
2.5E+11
3E+11
3.5E+11
4E+11
4.5E+11
1 2 3 4 5
tahun
HPP
Persedian
Piutang
Penjualan
CCC
b. analisis cash conversion cycle pada pafi dari tahun 2004 – 2008 :
tahun HPP Persediaan Piutang Penjualan
2004 407,844,423,408 196,469,341,723 18,241,357,342 40333285855
2005 446,447,357,183 216,736,738,339 6,201,077,028 43877692385
2006 383,206,975,974 160,119,532,700 2,051,555,870 33516211104
2007 401,733,503,518 157,264,213,689 13,939,806,113 38856941336
2008 370,439,859,146 163,525,937,500 1,325,113,295 32782698756
Dari data di atas, kami menemukan rumus bahwa CCC = ICP + RCP – PDP
ICP RCP PDP CCC173.4214297 16.10145503 16.28 173.2428848174.7691515 5.000338101 5.08 174.6894896150.4227099 1.927313853 2.07 150.2800237140.9270485 12.49168953 12.91 140.508738158.9173952 1.287768512 1.45 158.7551637
Siklus Konversi Kas (CCC) mengukur berapa lama suatu perusahaan
akan kehilangan uang jika investasi dalam meningkatkan sumber daya untuk
memperluas penjualan pelanggan. Namun, memperpendek CCC menciptakan
risiko sendiri: sementara perusahaan bahkan bisa mencapai CCC negatif dengan
mengumpulkan dari pelanggan sebelum membayar pemasok, suatu kebijakan
yang ketat dan kendor pembayaran koleksi tidak selalu berkelanjutan.Dari data
diatas terlihat hasil; perhitungan dari CCC yang tiap tahun dihitung turun. Jadi,
secara keseluruhan CCC perusahaan membutuhkan waktu lama sehingga kinerja
perusahaan juga semakin buruk.Karena dari CCC tersebut dapat dilihat hasil
produksi barang sesuai hari yang dibutuhkan para pekerja.
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan data harga saham dan struktur modal PAFI tahun 2004 –
2008 menggambarkan bahwa perusahaan mendapatkan modal dari :
a. hutang
b. saham biasa
c. saham preferent
Dan berdasarkan data tersebut pafi memiliki modal kerja yang menurun tiap
tahunnya, dan teori yang digunakan oleh pafi adalah teori pecking order.Dalam
menentukan struktur modal perusahaan sangat berkaitan dengan nilai perusahaan yang
terlihat dari harga saham yang dapat dilihat dari data harga penutupan saham tahun 2004-
2008 disitu dapat dilihat tiap tahun berubah agak drastis,Terutama tahun 2007-2008 ada
suatu kestabilan pada harga saham.Disisi lain PT.PAFI setelah mengalami akuisisi
memiliki prioritas utama untuk mengembalikan porsi hutangnya menjadi seperti
semula.Dimana perusahaan memiliki target laverage zones dimana perusahaan PT.PAFI
menyesuaikan debt ratio yang tinggi dari tahun 2004-2008 dapat menerbitkan saham
baru,tetapi jika rendah maka perusahaan ini akan menimbulkan hutang.PT.PAFI memiliki
sturktur modal antara cost dan benefit.dari pendanaan hutang.
Sedangkan Pada Modal Kerja perusahaan yaitu Modal kerja yang akan digunakan
sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar dapat memberikan keuntungan yang
maksimal sehingga suatu perusahaan bisa beroperasi secara ekonomis dan juga modal
kerja yang cukup dapat menekan biaya perusahaan menjadi rendah, menunjang segala
kegiatan operasi perusahaan secara teratur. Selain itu pemilikan modal kerja yang cukup
akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain memungkinkan perusahaan dapat
membayar semua kewajibannya tepat pada waktunya, memungkinkan perusahaan
tersebut untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen,
dan memungkinkan perusahaan tersebut untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda, salah
satunya bergantung pada jenis perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam mengelola
jumlah modal secara tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan akibat dari
penanaman modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Agar dapat
menilai posisi keuangan suatu perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya
Daftar pustaka
http://www.google.co.id/search?
hl=id&source=hp&q=cash+conversion+cycle+ratio&meta=&aq=4&oq=cash+conversion
+cycle