Upload
ardi-novra
View
334
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengembangan desa-desa pusat pertumbuhan dengan spesialisasi pada potensi mereka sendiri serta dukungan desa sekitar (hinterland) mampu memberikan multiplier effect lebih besar. Maju desa maju Negara Sejahtera desa sejahtera seluruh rakyat Indonesia needed more information Contact me on 085377385454 or email [email protected]
Citation preview
KAJIAN DESA PUSAT PERTUMBUHAN
PT. ALLES KLAR PRIMAEngineering Consultant
PENDAHULUAN
PERUBAHAN STRATEGI PEMBANGUNAN pertumbuhan ekonomi, pemerataan
pembangunan dan pelestarian lingkungan untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang maksimal dan menjamin kesinambungan
TUJUAN PEMBANGUNAN• mencakup aspek pertumbuhan, pemerataan dan
keberlanjutan yang berdimensi lokasi dalam ruang dan berkaitan dengan aspek-aspek sosial ekonomi wilayah.
PROBLEM KETIMPANGAN PEMBANGUNAN
• antar wilayah (Desa dan Kota)
• antar sektor (Pertanian dan Non-Pertanian)
AMANAT RPJP 2005 – 2025 (UU NO. 17 TAHUN 2007)
PEMIHAKAN (AFFIRMATIVE ACTION) proses intervensi pembangunan bagi masyarakat
pedesaan (wilayah administrasi terkecil) menjadi fokus pembangunan nasional
Salah satu agendanya adalah industrialisasi dan modernisasi ekonomi perdesaan
DALAM JANGKA PENDEK, peluang implementasi industrialisasi dan modernisasi ekonomi perdesaan lebih besar bila dilakukan di desa-desa tertentu yang memiliki kriteria sebagai Desa Pusat Pertumbuhan.
INDIKATOR KETIMPANGAN DESA DAN KOTA
• Tingginya proporsi angka kemiskinan dan pengangguran (tidak kentara) pada wilayah perdesaan
DESA SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN
Membangun dan mengembangkan pendekatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dan desa secara TERPADU yang dapat menberikan kenyamanan, keadailan secara sosial dan kemakmuran secara ekonomi.
Meningkatkan kinerja KELEMBAGAAN DAN SOCIAL KAPITAL kawasan perdesaan yang dapat menumbuh kembangkan kultur dan budaya dengan tetap memperkuat kohesi sosial, mendorong gerakan demokratisasi lokal dalam bingkai NKRI.
PENEKANAN PADA 3 ASPEK
• Meningkatkan keberdayaan masyarakat desa dalam MENDAYAGUNAKAN POTENSI diri secara maksimum untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri.
PENGEMBANGAN KAWASAN PEDESAAN TERPADU BERBASIS KOMUNITAS (PKPTBK)
INTEGRASI 3 (TIGA) KOMPONEN UTAMA
Manajemen tata ruang mikro
pedesaan dalam bentuk Pola Tata
Desa (PTD).
Revitalisasi Pusat Pertumbuhan Terpadu Antar Desa (PPTAD).
Pemberdayaan Masyarakat
Kawasan Perdesaan
(PMKP).
TUJUAN KEGIATAN
Mengidentifikasi potensi ekonomi yang dominan masing-masing desa pusat pertumbuhan.
Mengetahui hubungan ekonomi desa dengan ketersediaan sumber daya alam yang ada.
Mengetahui pola pengembangan Ekonomi Desa Pusat Pertumbuhan.
Mendesain strategi pengembangan kegiatan ekonomi desa pusat pertumbuhan.
RUANG LINGKUP• Inventarisasi desa sebagai pusat pertumbuhan setiap Kabupaten/Kota di
lingkungan wilayah adminstrasi Provinsi Riau.• Mengkaji potensi sumber daya alam desa sebagai desa pusat pertumbuhan.• Melihat pola kelembagaan yang ada didesa pusat pertumbuhan.• Menentukan pilihan strategi dalam pengembangan desa pusat pertumbuhan.
WILAYAH KAJIAN
WILAYAH I • KOTA PEKANBARU• KABUPATEN KAMPAR• KABUPATEN ROKAN HULU• KABUPATEN PELALAWAN
WILAYAH II•KABUPATEN BENGKALIS•KABUPATEN SIAK
WILAYAH III• KOTA DUMAI• KABUPATEN ROKAN HILIR
WILAYAH IV• KABUPATEN HULU• KABUPATEN KUANTAN SINGINGI • KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
55 DESA TERPILIH PADA 11
KABUPATEN/KOTA
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PENDEKATANKriteria utama Desa Pusat Pertumbuhan memiliki trend pertumbuhan
pembangunan (aspek sosial dan ekonomi) tinggi yang dicirikan dengan adanya kegiatan perdagangan dan jasa, seperti pasar, industri kecil/rumah dan pusat-pusat pelayanan jasa lainnya.
Perkembangan aktivitas ekonomi mampu menimbulkan trickle-down effect terhadap desa sedang dan tertinggal di sekitarnya.
ASPEK KAJIAN PENGEMBANGAN DPP
Potensi ekonomi dominan
Kendala dan faktor pendukung dalam pengembangan kegiatan ekonomi (input, teknologi, pasar, infrastruktur dan kelembagaan).
Keterkaitan (interlinkage) aktivitas ekonomi dominan tersebut dengan sumberdaya di desa sekitarnya?
Fragmentasi produksi komoditas dominan dengan desa sekitarnya?
Realisasi trickle- down effect pengembangan ekonomi dan inovasi kelembagaan terhadap desa sekitarnya terealisir?
BAGAN ALIR KAJIAN DESA SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN
TAHAPAN KAJIAN PRA-STUDY DETAIL (DATA SEKUNDER)
INVENTARISASI WILAYAH PROVINSI
LEVEL ADMINISTRASI
KLASIFIKASI 4 WILAYAHKABUPATEN/KOTA
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
DAFTAR DESA
SAMPLING FRAMESAMPLING TECHNIQUE
CLUSTER RANDOM SAMPLING
PEMILIHAN KABUPATEN MASING-MASING WILAYAH (PROPORTIONAL ALLOCATION)
PEMILIHAN KECAMATAN MASING-MASING KABUPATEN (EQUAL ALLOCATION)
PEMILIHAN DESA PUSAT PERTUMBUHAN (EQUAL ALLOCATION)
3 TAHAP
1
2
3
TAHAPAN KAJIAN STUDY DETAIL
WILAYAH FOKUS KAJIAN (STUDY KASUS)
DESA TERPILIH (DPP)
DESA TETANGGA DESA TETANGGA
SURVEY LAPANGAN
PENGUMPULAN DATA
SEKUNDER PRIMER
1. MONOGRAFI DESA DAN 2. KECAMATAN DALAM ANGKA3. REVIEW KEBIJAKAN
1. KUISONER2. INTERVIEW3. PWNGAMATAN LANGSUNG4. FICUS GROUP DISCUSSION
TABULASI DAN PENGOLAHAN
DATA
ANALISIS DATA
S W O T
PEMETAAN SOSIAL
RENCANA STRATEGIS
TATARUANG DPP
REKOMENDASI MODEL PENGEMBANGAN DESA PUSAT PERTUMBUHAN PROVINSI RIAU
KERANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH DESA
Potensi Kawasan Interlink dalam pengembangan yang siap jual/ mempunyai nilai ekonomi
Kawasan Pengembangan Usaha dan Industri yang menghasilkan produk baik hulu dan hilir
Infrastruktur jalan
Aksesibiltas jalur laut
MODEL DASAR DESA PUSAT PERTUMBUHAN (BERBASIS AGRIBISNIS)