30
Elemen Pembentuk Ruang Kota (urban design) TAR 162 PERENCANAAN KOTA/ URBAN PLANNING Pertemuan 4

4. elemen urban design

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. elemen urban design

Elemen Pembentuk Ruang Kota

(urban design)

TAR 162 PERENCANAAN KOTA/ URBAN PLANNING

Pertemuan 4

Page 2: 4. elemen urban design

2

Tujuan Pertemuan

Mahasiswa mampu mengetahui unsur2 pembentuk ruang kota Mahasiswa mampu memberikan ilustrasi keberadaan unsur/elemen tersebut dalam perancangan suatu kota yang diamati.

Page 3: 4. elemen urban design

Pertemuan Ke-4 3

Komponen Ruang• Ching (1991) menjelaskan, bahwa semua ruang

dapat dikaji dan dimengerti dengan memperhatikan peran dan fungsi dari unsur-unsur pembentuknya, sebagai berikut:

– Unsur titik, dapat berperan sebagai ujung atau puncak yang mempertemukan beberapa garis atau bidang.

– Unsur garis, dapat berupa sisi-sisi yang terbentuk dari dua bidang yang saling bertemu atau berpotongan.

– Unsur bidang, yang berfungsi sebagai pembatas ruang. Unsur bidang sebagai pembatas ruang menegaskan bahwa suatu ruang memiliki tiga dimensi.

Page 4: 4. elemen urban design

Pertemuan Ke-4 4

Ruang menjadi ada karena memiliki fungsi tertentu, khususnya sebagai

wadah bagi kegiatan manusia.

Page 5: 4. elemen urban design

Pertemuan Ke-4 5

Ruang Memiliki BatasRuang memiliki batas tertentu, baik berupa titik, garis, tiang, maupun bidang.

Titik GarisTiang/ Bidang

Page 6: 4. elemen urban design

Pertemuan Ke-4 6

Ruang Memiliki Dimensi

Ruang memiliki dimensi tertentu, paling sedikit dua dimensi.

Panjang

Lebar

2 Dimensi 3 Dimensi

Tinggi

Page 7: 4. elemen urban design

Pertemuan Ke-4 7

Ruang Memiliki Bentuk

Ruang memiliki bentuk tertentu, sesuai dengan aturan pembatasnya.

Page 8: 4. elemen urban design

Pertemuan Ke-4 8

Karakteristik FungsiRuang memiliki fungsi, yaitu mewadahi sesuatu didalamnya, baik berupa benda padat, cair, gas, maupun kegiatan.

Ruang kota memiliki fungsi, yaitu mewadahi kegiatan perkotaan dan warga kota.

Page 9: 4. elemen urban design

ELEMEN URBAN DESIGN

Perancangan Kota (Urban design) bertujuan untuk mewujudan proses ruang kota yang berkualitas tinggi dilihat dari kemampuan ruang tersebut di dalam membentuk pola hidup masyarakat urban yang sehat.

Untuk itu maka unsur-unsur arsitektur kota yang berpengaruh terhadap (proses) pembentukan ruang yang dimaksud harus diarahkan serta dikendalikan perancangannya sesuai dengan skenario pembangunan yang telah digariskan.

Unsur-unsur di atas, biasa juga dikenal dengan istilah elemen rancang kota.

Page 10: 4. elemen urban design

Shirvani (1985), 8 elemen urban design sebagai berikut :

1. Tata Guna Lahan ( Land Use)Pada prinsipnya land use adalah • pengaturan penggunaan lahan

untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu.• Secara umum dapat

memberikan gambaran keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi. • Land use bermanfaat untuk

pengembangan sekaligus pengendalian investasi pembangunan. • Pada skala makro, land use lebih

bersifat multifungsi / mixed use.

Page 11: 4. elemen urban design

2. Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)• Bentuk dan massa bangunan

ditentukan oleh ketinggian atau besarnya bangunan, penampilan bentuk maupun konfigurasi dari massa bangunannya, akan tetapi • Bentuk dan massa bangunan ditentukan juga oleh

besaran selubung bangunan (building envelope), BCR (buillding covered rasio ) “KDB” dan FAR (Floor Area Ratio) “KLB”, ketinggian bangunan, sempadan bangunan, ragam arsitektur, skala, material, warna dan sebagainya.

Page 12: 4. elemen urban design

3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking )• Masalah sirkulasi kota diperlukan pemikiran yang

mendasar; antara prasarana jalan yang tersedia, bentuk struktur kota, fasilitas pelayanan umum dan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat.

• Diperlukan suatu manajemen transportasi yang menyeluruh terkait dengan aspek-aspek tersebut.

Page 13: 4. elemen urban design

• Di negara maju sudah dicanangkan atau digencarkan penggunaan moda transportasi umum (mass transport) untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan penghematan BBM

• Membantu pengurangan pencemaran udara kota maupun kebisingan dan bahaya lalu lintas lainnya.

• Kebijakan ini mengarah terciptanya suatu lingkungan kota menuju kondisi minimalisir transportasi (zero transportation).

• Selain kebutuhan ruang untuk bergerak, moda transport juga membutuhkan tempat untuk berhenti (parkir). Kebutuhan parkir semakin meningkat terutama di pusat-pusat kegiatan kota atau Central Bussiness District (CBD).

Page 14: 4. elemen urban design

4. Ruang Terbuka (Open Space)• Ruang terbuka (open space) selalu menyangkut

lansekap. • Elemen lansekap terdiri dari

elemen keras (hardscape seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya) serta

elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air. Ruang terbuka :lapangan, jalan, sempadan sungai, green belt, taman dan sebagainya.

• Dalam perencanan open space akan senantiasa terkait dengan perabot taman / jalan (street furniture). Street furniture ini bisa berupa lampu, tempat sampah, papan nama, bangku taman dan sebagainya.

Page 15: 4. elemen urban design

5. Area Pedestrian (Pedestrian Area)• Area di tujukan untuk pejalan kaki yang bebas

hambatan• Atraksi untuk mendapatkan suasana saat melakukan

pergerakan, baik statis maupun dinamis• Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi

keterikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota, mempertinggi kualitas lingkungan melalui sistem

• perancangan yang manusiawi, menciptakan kegiatan pedagang kaki lima yang lebih banyak dan akhirnya akan membantu kualitas udara di kawasan tersebut.

Page 16: 4. elemen urban design

6. Fungsi penggerak kegiatan

• Perkantoran• perdagangan

Page 17: 4. elemen urban design

7. Pendukung Kegiatan (Activity Support )• Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan

kegiatan-kegiatan yang mendukung ruang publik suatu kawasan kota.

• Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus akan berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatannya.

• Penciptaan kegiatan pendukung aktifitas kesinambungan antara menyediakan jalan, pedestrian atau plaza, dengan fungsi utama (bangunan dan isinya) dan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat menggerakkan aktivitas, misalnya :

– Pusat perbelanjaan, – taman rekreasi, – pusat perkantoran, – perpustakaan dan sebagainya.

Page 18: 4. elemen urban design

8. Konservasi ( Conservation )• Konservasi suatu individual bangunan

harus selalu dikaitkan dengan keseluruhan kota. Konsep tentang konservasi kota memperhatikan beberapa aspek,antara lain: – bangunan-bangunan tunggal, – struktur dan gaya arsitektur, – hal yang berkaitan dengan kegunaan, – umur bangunan atau kelayakan bangunan.

• Beberapa kategori konservasi antara lain – preservasi (preservation), – konservasi (conservation), – rehabilitasi (rehabilitation),– revitalisasi (revitalitation) dan – peningkatan (improvement).

Page 19: 4. elemen urban design

Citra Kota

Trancik (1986), dalam Urban Design penting memperhatikan teori –Figure Ground, –Linkage dan –Place.

Salah satu bentuk keberhasilan pembentuk place untuk desain ruang kota, adalah seperti aturan yang dikemukakan oleh Lynch (1987), meliputi :

Page 20: 4. elemen urban design

a. Legibility (kejelasan)• Sebuah kejelasan emosional suatu kota yang

dirasakan secara jelas oleh warga kotanya. Artinya suatu kota atau bagian kota

• Kawasan bisa dikenali dengan cepat dan jelas mengenai distriknya, landmarknya atau jalur jalannya dan bisa langsung dilihat pola keseluruhannya.

Page 21: 4. elemen urban design

b. Identitas dan susunan• Identitas artinya image orang akan menuntut

suatu pengenalan atas suatu obyek di mana di dalamnya harus tersirat perbedaan obyek tersebut dengan obyek yang lainnya, sehingga orang dengan mudah bisa mengenalinya.

• Susunan artinya adanya kemudahan pemahaman pola suatu blok-blok kota yang menyatu antar bangunan dan ruang terbukanya.

Page 22: 4. elemen urban design

c. Imageability• Artinya kualitas secara fisik suatu obyek yang

memberikan peluang yang besar untuk timbulnya image yang kuat yang diterima orang.

• Image ditekankan pada kualitas fisik suatu kawasan atau lingkungan yang menghubungkan atribut identitas dengan strukturnya.

• Lynch (1987) menyatakan bahwa image kota dibentuk oleh 5 elemen pembentuk wajah kota, yaitu:

Page 23: 4. elemen urban design

Lynch (1987) menyatakan bahwa image kota dibentuk oleh 5 elemen pembentuk wajah kota, yaitu:

1. Paths (area pejalan kaki atau pedestrian way) atau jalan sirkulasi

2. Edges (batas) bentuk masif maupun maya yang membedakan satu kawasan dengan kawasan lain. Bisa dikuatkan dg gateway

3. Districts (wilayah, kawasan) yang memiliki kesamaan citra

4. Nodes (simpul) atau seringkali tempat pertemuan path dan atau tempat landmark, atau ruang utama kegiatan kota

5. Landmark (tetenger, tugu) orientasi utama yang umumnya berupa penandaan vertikal

Page 24: 4. elemen urban design

Gambar 1. (Citra) Image kota Sumber: Lynch, 1987

Page 25: 4. elemen urban design

Santa Ana City

Page 26: 4. elemen urban design

City of Santa Ana

Page 27: 4. elemen urban design

d. Visual dan symbol conection1. Visual connection adalah hubungan yang terjadi karena

adanya kesamaan visual antara satu bangunan dengan bangunan lain dalam suatu kawasan, sehingga menimbulkan image tertentu.

2. Symbolic connection, ini lebih mencangkup ke non visual atau ke hal yang lebih bersifat konsepsi dan simbolik, namun dapat memberikan kesan kuat dari kerangka kawasan.

Page 28: 4. elemen urban design

Symbolic connection dari sudut pandang komunikasi simbolik dan kultural anthropologi meliputi:

(1) Vitality, melalui prinsip-prinsip sustainance yang mempengaruhi sistem fisik dan safety yang mengontrol perencanaan urban struktur.

(2) Fit, menyangkut pada karakteristik pembangkit sistem fisik dari struktur kawasan yang berkaitan dengan budaya, norma dan peraturan yang berlaku.

Sense seringkali diartikan sebagai sense of place yang merupakan suatu tingkat di mana orang dapat

mengingat tempat yang memiliki keunikan dan karakteristik yang khas.

Page 29: 4. elemen urban design

5 ELEMEN PEMBENTUK RUANG KOTA(Eko Budihardjo)

1. Wisma: Perumahan (Lingkungan Hunian)2. Karya : Tempat Kerja (Lingkungan produksi)3. Marga : Jalan (penghubung antar lingkungan)4. Suka : Rekreasi (Penyeimbang 2 fungsi

utama)5. Penyempurna/Prasarana : infrastruktur dan

fasilitas perkotaan (penggerak berfungsinya 4 elemen lain)

Page 30: 4. elemen urban design

30

Unsur Pembentuk RuangDalam perwujudannya, ruang dibentuk oleh 4 unsur utama, yaitu: – Sumber Daya Alam (SDA)

Segala bentuk sumber daya yang berasal dari alam, seperti air, flora dan fauna.

– Sumber Daya Buatan (SDB)Segala bentuk sumber daya yang dibuat oleh manusia untuk menunjang aktivitasnya, seperti, generator, bendungan dan infrasturktur.

– Sumber Daya Manusia (SDM)Kekuatan yang bersumber dari kualitas manusia yang mengelola dan memanfaatkan ruang.

– Aktivitas Segala kegiatan yang menyangkut POLEKSOSBUDHANKAM